00:00:00
[Musik]
00:00:10
asalamualaikum warahmatullahi
00:00:12
wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullah
00:00:15
W bapak-bapak Ibu Saudara saudara
00:00:18
sekalian jemaah yang berbahagia
00:00:23
[Musik]
00:00:28
ee i
00:00:30
faktor sejarah dan budaya dalam bisnis
00:00:33
jadi
00:00:35
ee bisnis sangat juga dipengaruhi
00:00:39
oleh sejarah dan budaya dalam kehidupan
00:00:45
masyarakat sebagaimana kita
00:00:48
ketahui sesungguhnya dalam sejarah dunia
00:00:52
barat selama beberapa abad lamanya itu
00:00:56
terdapat tendensi yang cukup kuat
00:01:01
yang
00:01:02
memandang bisnis atau perdagangan dalam
00:01:06
tanda kutip Ketika kita bicara bisnis
00:01:09
berarti konotasinya dagang ya itu
00:01:13
dipandang sebagai satu kegiatan yang
00:01:15
tidak
00:01:16
pantas dilakukan oleh manusia yang
00:01:20
beradab dulu dunia barat itu memandang
00:01:23
bisnis atau perdagangan itu satu
00:01:26
aktivitas satu
00:01:28
kegiatan yang tidak pantas dilakukan
00:01:31
oleh manusia C pa ya tapi kenyataannya
00:01:36
sekarang dunia dunia barat itu lebih
00:01:39
menguasai aktivitas
00:01:42
bisnis nah pandangan atau perdagangan
00:01:47
itu tidak memiliki nama baik dalam
00:01:50
masyarakat barat waktu itu
00:01:53
kenapa karena kualitas nilai atau value
00:01:58
atau etika
00:02:00
para pedagang waktu
00:02:02
itu itu selalu
00:02:07
dipertanyakan selalu
00:02:09
dipersoalkan dalam pergaulan dan
00:02:12
kehidupan
00:02:13
masyarakat Kenapa
00:02:15
dipertanyakan karena sampai sekarang pun
00:02:19
orang masih berpikir yang namanya bisnis
00:02:21
itu kotor sama dengan politik katanyatik
00:02:25
itu kotor bisnis itu kotor tempat yang
00:02:28
kotor dan Mang
00:02:30
di lapangan masih kita temui itu satu
00:02:33
contoh
00:02:37
Ya kotor dalam arti nilai dan kotor
00:02:41
dalam arti
00:02:43
fisik terutama di kalangan Um
00:02:47
Islam kalau kita lihat di pasar terutama
00:02:52
pasar pasar-pasar
00:02:55
tradisional pasar itu pasti kalau
00:02:59
dibilang Pasar tradisional itu kotor
00:03:01
becek bau ya itu dalam arti fisik dalam
00:03:06
arti
00:03:09
nilai pedagang-pedagang kita ini tidak
00:03:11
punya
00:03:15
etika kalau kita coba jalan
00:03:20
belanja di Keramat Jati Kalau malam itu
00:03:26
sekitar jam 09.00 sampai pagi itu di di
00:03:29
sepanjang Jalan Keramat Jati kan banyak
00:03:31
pedagang sayur ikan ikan basah apa
00:03:35
segala
00:03:36
macam Saya pernah
00:03:41
lakukan satu
00:03:45
penelitian saya coba beli
00:03:50
ikan
00:03:52
[Musik]
00:03:54
ditimbang saya pertama timbangannya yang
00:03:56
pakai timbangan itu
00:04:00
timbangan biasa itu yang pakai mata
00:04:03
timbang itu ya
00:04:06
Oke saya beli ikan Saya beli ikan 3 kilo
00:04:10
Oh 3 kilo saya kedua Saya pindah lagi ke
00:04:15
tukang ikan
00:04:16
yang lain Saya beli 3 kilo lagi tapi
00:04:21
saya bilang mohon sebelum itu saya pakai
00:04:26
timbangan jangan pakai timbangan ini ya
00:04:30
saya pakai
00:04:31
timbangan
00:04:33
yang yang ada jamnya itu apa tu
00:04:36
timbangan apa Tolong timbang ini
00:04:39
saya 3 kilo Ini saya baru beli 3
00:04:44
kilo ternyata
00:04:47
kurang kurang dari 3 kilo terus saya
00:04:51
bilang Oke saya beli dengan ibu ya tapi
00:04:54
pakai timbangan ini harganya sudah
00:04:56
sepakat Bu Oh enggak harganya lebih tu
00:05:00
harganya lebih karena saya mau pakai
00:05:01
timbangan yang elektronik itu tidak
00:05:04
pakai timbangan
00:05:06
yang jadi mohon maaf pedagangnya pakai
00:05:09
hijab loh pedagangnya pakai hijab begitu
00:05:13
kotornya
00:05:14
etika dagang dan itu sudah berlaku
00:05:19
sejak
00:05:21
zaman belum ada
00:05:24
beradaban Eropa jadi sangat berbeda
00:05:27
dengan sekarang dewasa ini orang
00:05:30
merasa sangat bangga ya bila dapat
00:05:32
menunjukkan identitasnya sebagai
00:05:34
pedagang apalagi dia pedagang naik
00:05:37
mobilnya
00:05:39
mewah bisnisman namanya ya dia
00:05:44
terkategori bisnis yang sukses kalau Ah
00:05:46
dilihat pakai mobil Apa itu dia
00:05:51
itu pakai mobil Apa itu nah ini faktor
00:05:57
sejarah ya dalam bisnis budayanya
00:05:59
seperti itu ya dilihat dari faktor
00:06:03
sejarah kembali pergeseran pandangan
00:06:06
etis tentang pedagang dan bisnis sangat
00:06:10
berat kaitannya dengan unsur agama dan
00:06:15
budaya unsur agama dan budaya ada
00:06:18
pergeseran
00:06:20
etisnya ya dalam budaya seperti budaya
00:06:25
Yunani kuno nanti satu-satu saya akan
00:06:27
Jelaskan budaya Jawa budaya modern dan
00:06:29
sekarang ini itu sangat
00:06:32
berbeda dalam
00:06:35
agama saya ambil dua agama besar saja di
00:06:38
dunia ini yaitu Kristen dan Islam itu
00:06:41
juga berbeda pandangannya terhadap
00:06:43
bisnis ya Nah dalam budaya Yunani
00:06:48
kuno setiap warga negara itu di samping
00:06:52
Dia memberikan sumbangsi untuk mengurusi
00:06:55
Urusan Agama urusan negara karena dulu
00:07:01
gereja itu adalah ngurusi negara Ya
00:07:04
seharusnya mencurahkan
00:07:06
perhatiannya dan waktunya hanya untuk
00:07:09
kesenian
00:07:11
dulu budaya Yunani kuno itu tidak peduli
00:07:14
terhadap perdagangan tidak peduli
00:07:16
terhadap
00:07:17
bisnis Yunani itu perhatiannya hanya
00:07:20
kepada kesenian dan ilmu pengetahuan
00:07:22
terutama filsafat nah perdagangan atau
00:07:27
perniagaan diserahkan kepada orang asing
00:07:30
atau pedagang
00:07:33
pendatang ya ini
00:07:35
ee
00:07:37
gambaran plato yang
00:07:39
menjelaskan orang Yunani dulu itu tidak
00:07:42
berpikir soal Bagaimana berdagang tidak
00:07:45
berpikir soal Berniaga atau berbisnis
00:07:48
kehidupannya hanya dicurahkan untuk seni
00:07:51
dan ilmu
00:07:54
pengetahuan kemudian dalam budaya Yunani
00:07:57
kuno juga kalau yang namanya pusat
00:08:01
pemerintahan atau letak negara atau
00:08:03
ibuota negara yang ideal itu seharusnya
00:08:07
jauh dari pinggir
00:08:09
laut ya jauh dari pinggir pantai dia
00:08:13
harusnya di atas gunung
00:08:16
itu nah sehingga kota-kota waktu itu ya
00:08:21
tempat mengurus negara itu ibuota-ibuota
00:08:24
tempatur tidak menjadi pusat perdagangan
00:08:26
dan kekuatan maritim
00:08:30
karena adanya di atas gunung
00:08:34
itu adanya di atas gunung tidak
00:08:38
ada pusat perdagangan nah ini dijelaskan
00:08:42
dalam bukunya Plato De laus Laos itu kan
00:08:46
senya hukum ya yang menyatakan negara
00:08:49
ideal
00:08:51
adalah negara agraris yang sedapat
00:08:54
mungkin
00:08:55
Berdikari sehingga perdagangan hampir
00:08:58
tidak diperlukan
00:09:00
perdagangan hanya mempertebal
00:09:02
keselakahan
00:09:04
manusia bisnis hanya mempertebal
00:09:07
keselakahan manusia yang paling
00:09:10
berbahaya bagi manusia adalah keutamaan
00:09:15
bukan kekayaan dunia ya Jadi yang paling
00:09:19
berharga bagi manusia menurut Plato itu
00:09:21
adalah
00:09:23
bukan kekayaan dunia tapi
00:09:27
adalah etika
00:09:30
jadi Plato itu sudah bawa serak yang
00:09:34
namanya bisnis itu serak maka
00:09:36
akhirnya Halal Haram
00:09:41
dilakukan
00:09:43
perenolakan perdagangan Aristoteles ya
00:09:47
dalam bukunya politika memberikan dasar
00:09:50
teoris
00:09:51
teoritis ya aristotes membedakan antara
00:09:56
ekonomike tekne
00:10:00
kegiatan ekonomi dengan
00:10:04
klimatistik
00:10:06
teknik kegiatan
00:10:09
katisasinya
00:10:11
ya
00:10:14
Nah
00:10:16
ekonomi yang sekarang kita kenal
00:10:19
ekonomi adalah pengaturan untuk memenuhi
00:10:21
kebutuhan rumah tangga menurut
00:10:25
Aristoteles suatu pengaturan mengenai
00:10:28
kegiatan yang secara wajar secara
00:10:31
natural nah sementara
00:10:34
kratistik atau
00:10:36
kratisasi itu
00:10:38
adalah kegiatan tukar-menukar dengan
00:10:41
uang yang hanya bertujuan untuk menambah
00:10:44
kekayaan menurut Aristoteles ini tidak
00:10:48
wajar
00:10:51
ketika perdagangan
00:10:53
dilakukan sebagai uang digunakan untuk
00:10:57
alat tukar dalam perdagangan itu akan
00:11:00
menambah kekayaan dan itu kegiatan yang
00:11:02
tidak wajar dan bertentangan dengan
00:11:05
kodrat karena dulu apa dulu kan
00:11:08
perdagangan itu barter tidak ada
00:11:11
penggunaan mata uang karena perkembangan
00:11:14
manusia
00:11:16
uang lahir sehingga
00:11:19
menjadi alat tukar bukannya alat
00:11:25
kekayaan ya Store of whes tidak tapi
00:11:28
hanya alat tukar nah maksud dari
00:11:32
Aristoteles itu adalah uang digunakan
00:11:35
bertentangan dengan kodratnya sebagai
00:11:37
alat tukar sekarang ini uang digunakan
00:11:40
untuk tujuan tertentu yaitu Store of
00:11:43
whes Menumpuk kekayaan padahal fungsi
00:11:47
uang hanya untuk alat tukar ini
00:11:51
pandangan Aristoteles zaman Yunani nah
00:11:54
bagaimana dengan budaya Jawa di Jawa
00:12:00
C Ger melakukan penelitian khususnya di
00:12:04
Mojokerto gerd membagi struktur
00:12:06
masyarakat Jawa itu ada empat kategori
00:12:11
priai wong dagang biasanya wong dagang
00:12:14
ni santri
00:12:17
kemudian wong cilik wong cilik ini wong
00:12:20
abangan buru
00:12:22
tani ya tukang bangunan kemudian wong
00:12:27
Cino orang Tiongkok
00:12:30
Biasanya kalau priai itu bekerja sebagai
00:12:32
pegawai pemerintahan pamong praja
00:12:37
ya minat mereka pada bidang kesenian
00:12:40
cukup tinggi dan biasanya mereka
00:12:43
intelektual sehingga Golongan ini
00:12:45
membentuk elit politik dalam budaya Jawa
00:12:49
mereka menjauhkan diri dari perdagangan
00:12:51
wuong dagang itu bersama orang Cina
00:12:55
mereka merupakan golongan yang dinamis
00:12:57
ini Santri
00:12:59
Biasanya kalau santri itu pasti dia
00:13:03
pedagang dalam konteks budaya Jawa ada
00:13:06
pernah dulu cerita ini Mas hajrianto
00:13:09
sering
00:13:10
mengupahkan di budaya Jawa dulu itu
00:13:13
kalau orang mau melamar seorang
00:13:15
laki-laki mau melamar seorang wanita itu
00:13:18
oleh orang tuanya ditanya statusnya
00:13:21
terutama tentang status dia bekerja apa
00:13:26
dia sebagai
00:13:28
apa kalau dia menyebut sebagai pedagang
00:13:32
itu jelas-jelas akan ditolak oleh orang
00:13:35
tuanya kecuali dia mengaku
00:13:39
sebagai pamong praja sebagai PNS gitu
00:13:45
karena itu tadi budaya waktu itu masih
00:13:48
melihat yang namanya pedagang itu adalah
00:13:51
kelas dua dari strata manusia dari
00:13:55
strata budaya sosial yang ada di
00:13:58
masyarakat dipandang sangat jelek
00:14:01
pedagang itu
00:14:02
nah ya
00:14:07
jadi lebih banyak kaum santri yang
00:14:11
berdagang ketimbang kaum priayi priayi
00:14:14
itu ya
00:14:16
PNS ya bagaimana dalam
00:14:20
Islam
00:14:22
al-qur'an ya sangat banyak menjelaskan
00:14:26
tentang
00:14:28
jejarah tentang jual beli bait tentang
00:14:33
ee
00:14:35
keuangan ya tentang transaksi apalagi ya
00:14:40
banyak karena apa Albaqarah ayat
00:14:45
275 potongan ayat itu Allah itu
00:14:49
menghalalkan jual beli dan mengharamkan
00:14:54
riba jadi satu hal yang tidak mungkin
00:14:57
umat Islam harus
00:15:00
lebih berpikir ulang tentang betapa
00:15:02
pentingnya bisnis dagang ini karena
00:15:06
contohnya itu adalah Nabi Muhammad
00:15:08
Sallallahu Alaihi Wasallam beliau itu
00:15:10
berdagang hanya saja bagaimana berdagang
00:15:13
secara
00:15:15
Islam Bagaimana berbisnis secara
00:15:18
Islam ini yang menjadi penting sampai
00:15:22
sekarang umat Islam belum melaksanakan
00:15:25
apa yang dipraktikkan oleh Rasulullah
00:15:27
Sallallahu Alaihi Wasallam
00:15:30
Islam itu luar biasa nah Ketika kita
00:15:32
bicara bisnis ada tiga faktor utama atau
00:15:35
tiga dimensi
00:15:37
utama Produsen konsumen dan
00:15:40
distribusi Saya ingin menambahkan
00:15:44
soal distribusi saja biar tidak terlalu
00:15:49
panjang manusia hidup tidak pernah
00:15:51
terlepas dari persoalan hidupnya sendiri
00:15:55
ini saya menjelaskan tentang umurud
00:15:58
dunya ya bahwa kehidupan manusia itu ya
00:16:01
umurud dunia persoalan hidup manusia
00:16:04
yang paling mendasar adalah kaitannya
00:16:06
dengan atau Bagaimana usaha manusia
00:16:09
memenuhi kebutuhan hidup guna menjadi
00:16:12
menjadikan dia hidup keberlangsungan
00:16:16
hidupnya ini ekonomi sesungguhnya umur
00:16:20
dunia itu sesungguhnya ekonomi maka
00:16:23
ketika kita belajar ekonomi itu
00:16:25
sesungguhnya belajar
00:16:26
kehidupan memenuhi kebutan Hidup itu
00:16:29
adalah hak manusia seperti makan minum
00:16:33
pakaian tempat tinggal sarana dan
00:16:35
berbagai
00:16:36
fasilitas
00:16:38
Nah karena kebutuhan biasanya itu
00:16:41
disebut
00:16:42
konsumsi
00:16:44
ya atau orangnya konsumen Islam sangat
00:16:49
memandang penting tentang konsumsi oleh
00:16:52
karena itu perlu adanya perlindungan
00:16:54
terhadap konsumen hati-hati makanan
00:16:58
makanan yang yang halal makanan-makanan
00:17:02
yang
00:17:04
thayib Islam sangat mengajarkan nah Oleh
00:17:08
karena itu ya pentingnya perlindungan
00:17:12
konsumen ketika ada konsumen eh Ketika
00:17:15
kita bicara konsumen pasti ada bicara
00:17:17
Produsen konsumen itu pembeli produsen
00:17:20
itu biasa penjual kita Artikan gitu nah
00:17:23
dalam Islam perlindungan konsumen itu
00:17:26
itu sangat luar biasa saya Sebutkan saja
00:17:30
ya
00:17:30
ini dalam al-qur'an ayat Albaqarah
00:17:34
Almaidah annahr al-isra
00:17:37
27 hadis-hadis juga begitu banyak
00:17:40
menjelaskan tentang itu saya tidak
00:17:44
Sebutkan Perlindungan Konsumen menjadi
00:17:50
penting pada masa lalu
00:17:53
antarodin bainahuma itu diungkapkan
00:17:56
dalam bentuk Izab
00:17:59
konsumen arti antarin bainahum itu
00:18:03
apa saling menguntungkan ya suka sama
00:18:08
suka ya Ada Ijab ada kabul ya Ada Ijab
00:18:15
ada kabul jadi harus ada
00:18:17
kesukarelaan tapi dalam islam itu tidak
00:18:20
hanya itu ya dia harus
00:18:24
dilindungi ada satu eh ajaran dalam is
00:18:29
ya ini ya atau dalam transaksi
00:18:34
Syariah untuk memastikan konsumen itu
00:18:36
benar-benar membeli dengan kerelaan
00:18:39
tanpa ada unsur
00:18:41
keterpaksaan dan juga untuk
00:18:43
menjamin Konsumen tidak tertipu sekarang
00:18:47
kan
00:18:49
banyak sistem perdagangan yang konsumen
00:18:52
selalu
00:18:53
tertipu Terutama ketika transaksi
00:18:55
melalui online
00:18:58
setelah transaksi terjadi konsumen Masih
00:19:01
diberi kesempatan yang disebut dengan
00:19:04
harar dalam Islam tuh hiar itu terdiri
00:19:08
dari tiga macam ada harar majelis itu
00:19:10
masih di tempat ada hiar
00:19:13
IB karena cacat ada hiar Sarti
00:19:18
Berdasarkan kesepakatan syarat
00:19:23
nah
00:19:25
Biasanya harar karena e harar harar
00:19:30
majelis harar masih di tempat
00:19:36
Ya itu bisa
00:19:38
ditukar ya bisa
00:19:41
ditukar tapi dalam harar Syari
00:19:45
Berdasarkan kesepakatan biasanya
00:19:46
pedagang kita Mohon maaf pedagang kita
00:19:49
di Bon itu
00:19:51
ditulis ya barang boleh
00:19:55
ditukar kalau eh barang tidak boleh
00:19:58
ditukar kalau
00:20:02
sudah dibawa dibawa pulang ke rumah atau
00:20:05
sudah keluar dari toko
00:20:08
itu itu ada di bonnya kadang-kadang
00:20:11
ditulis
00:20:12
begitu
00:20:14
ya barang bisa ditukar sekarang tuha
00:20:17
enggak ada barang bisa ditukar kalau ada
00:20:19
cacat Enggak ada enggak
00:20:23
bisa jadi ada perlindungan dalam islam
00:20:26
itu saya ada contoh H
00:20:31
inile Prof almarhum Buya yunar Ilias
00:20:35
pernah
00:20:36
bercerita pada suatu kesempatan tatkala
00:20:40
membeli suatu barang di kota settel
00:20:43
setelah menerima faktur pembelian atau
00:20:48
penjualannya si penjual
00:20:50
berkata simpan faktur ini
00:20:53
baik-baik selama 1 bulan Bila Masa S
00:20:58
bulan barang masih utuh dan tidak rusak
00:21:02
Anda boleh mengembalikannya
00:21:07
coba barangnya masih utuh tidak rusak
00:21:11
tapi kita sudah tidak pengin sudah
00:21:15
dipakai barang itu sudah dipakai barang
00:21:17
itu tapi tidak rusak masih utuh terus
00:21:22
boleh
00:21:24
dikembalikan Ini pengalaman buya
00:21:27
yunaharas alm rumah Allah yarham dia
00:21:31
bercita begitu disettle Di
00:21:33
Amerika ya Nah barang boleh dikembalikan
00:21:38
dalam satu masa bulan tanpa harus
00:21:40
menunjukkan satu sebab apapun itu harar
00:21:45
peng boleh dikembalikan khar seperti ini
00:21:49
sangat Islami ya lebih menjamin prinsip
00:21:53
kerelaan antara produsen dan konsumen
00:21:57
sebagai yang mana diajarkan dalam Islam
00:21:59
rela kalau kita kan sekarang enggak
00:22:02
sudah cacat sedikit Coba beli motor aja
00:22:06
Enggak apa-apa cuman ah sudahah satu 2
00:22:09
bulan 3 bulan kita jual lagi langsung
00:22:12
turun harganya turun harganya kita
00:22:14
pulangin ke dealer enggak mau
00:22:17
dia
00:22:20
gitu nah begitu Islam mengatur jadi
00:22:24
sesungguhnya kalau kita maknai sebuah
00:22:27
bisnis
00:22:28
ya kalau kita aktivitas bisnis aktivitas
00:22:32
ekonomi al-qur'an tuh
00:22:34
mengajarkan tidak mencari
00:22:40
keuntungan tidak mencari keuntungan yang
00:22:43
dicari
00:22:47
adalah kerelaan keridaan Allah subhanahu
00:22:50
wa
00:22:51
taala
00:22:53
gitu dan sesungguhnya itu sudah
00:22:57
diterapkan
00:22:59
secara apa ya nilai dalam setiap
00:23:04
perusahaan kalau
00:23:07
bapak-bapak mau men-searching saja
00:23:10
perusahaan apa saja searching C Pak Apa
00:23:13
sih tujuan perusahaan itu biasanya untuk
00:23:17
melihat tujuan perusahaan ituilihat dari
00:23:19
visi misi
00:23:21
ya Coba bapak charching perusahan Apa
00:23:24
saja visi dan misinya tak ada satu pun
00:23:28
yang menyebut di situ mencari keuntungan
00:23:30
yang
00:23:32
sebesar-besarnya pasti bicaranya soal
00:23:35
pamakan motor
00:23:37
Honda Ya laju atau lari lebih cepat dari
00:23:41
yang
00:23:42
lain batu baterai ABC nomor satu di
00:23:46
dunia enggak ada itu
00:23:49
bank Pegadaian coba Pegadaian begadian
00:23:53
kan apa tempat begad ini kan
00:23:55
menyelesaikan masalah nah menyelesaikan
00:23:57
masalah tanpak
00:23:59
masalah bukannya menarik apa upeti atau
00:24:05
jasa yang lebih tinggi
00:24:08
enggak bank bumidaya atau Bank Mandiri
00:24:11
Bank BSI enggak ada
00:24:13
satuun itu sebenarnya secara nilai J Oke
00:24:16
tapi praktiknya Nah itu praktiknya nah
00:24:22
Islam justru lebih menekankan pada
00:24:24
Bagaimana nilai value itu diimplementasi
00:24:28
dalam
00:24:31
praktik yaitu beriman kepada Allah dan
00:24:36
rasulnya
00:24:38
pustaz Maukah aku tunjukkan perdagangan
00:24:41
yang
00:24:45
menguntungkan
00:24:47
watjahidu
00:24:48
fisabilillah
00:24:50
biamwalikum wa
00:24:54
anfusikumikum khairulakum inkuntum
00:24:57
tlamun
00:24:59
itu enggak ada toh Islam Oh nyari
00:25:02
keuntungan itu bisnis dalam Islam itu
00:25:06
sudah digariskan oleh Allah subhanahu wa
00:25:07
taala dalam mencari keridaan
00:25:10
Allah jadi kalau kita ini berdagang
00:25:13
sebagai konsumen kan dulu ada istilah
00:25:17
tuh dalam marketing itu pedagang adalah
00:25:20
raja eh sori pembeli adalah
00:25:23
raja Jadi kalau ada komplain kalau ada
00:25:27
apa ya harus dia layani sebagai raja apa
00:25:31
kebutuhannya
00:25:32
gu tapi dalam dunia marketing sekarang
00:25:35
tidak ya yang raja itu adalah selera
00:25:41
kepuasan itu yang
00:25:44
raja kepuasan juga salah satu bentuk
00:25:47
dari bentuk Islam bahwa kita menjual
00:25:51
barang itu harus mampu memberi kepuasan
00:25:55
kepada konsumen
00:25:58
kalau konsumen enggak puas ya Pulangin
00:26:01
kecuali produk kuliner ya Aduh ini pedas
00:26:05
nih pulang Nah kalau kita mau melihat
00:26:09
itu contohnya itu mohon maaf kalau kita
00:26:12
makan duren di daerah
00:26:15
Sumatera ya itu kan bicaranya manis
00:26:18
tukang duren Sumatera kan gitu ya P
00:26:21
sebelahu enggak manis udah dibelah
00:26:24
enggak manis ya kita pulangin enggak
00:26:27
jadi enggak apa-apa
00:26:29
karena bicaranya
00:26:31
manis itulah yang artinya memuaskan
00:26:35
konsumen ya jadi memang konsumen tu
00:26:39
dilindungi ya jangan menjadi konsumen
00:26:43
yang selalu bisa
00:26:47
ditipu
00:26:50
tapi transaksi atau kesepakatan harganya
00:26:53
juga harus ditentukan dulu Biasanya
00:26:55
kalau duren di Sumatera
00:26:57
itu harganya enggak ditentuin tuh
00:26:59
tahu-tahu kita sudah makan Kita kan
00:27:01
enggak bertanya harga dulu makan Duran
00:27:03
langsung dibelahin B manis Oh enggak
00:27:05
manis kita enggak bicara tanya harganya
00:27:07
dulu tahu-tahu harganya mahal enggak
00:27:10
puas juga kita dalam aspek harga karena
00:27:12
biasanya harga salah satu unsur dari
00:27:15
kepuasan ya bukan hanya rasa bukan hanya
00:27:22
produknya jadi inilah perlindungan Bapak
00:27:25
Ibu sa sekalian
00:27:28
bahwa islam itu sangat pertama
00:27:31
menganjurkan bisnis melindungi transaksi
00:27:38
bisnis dan memuliakan orang-orang yang
00:27:43
berdagang karena dalam hadis riwayat
00:27:47
turmidi itu
00:27:50
disebutkan
00:27:52
semilan dari 10 pintu Surga itu
00:27:58
dari 10 pintu Surga itu bisa dilalui
00:28:02
atau bisa didapatkan dari
00:28:07
perdagangan
00:28:09
maknanya kalau di surga itu ada 10
00:28:13
pintu ya kita bisa dapatkan sembilan
00:28:17
pintu itu melalui
00:28:19
perdagangan tapi perdagangan
00:28:23
yang jujur dan amanah
00:28:28
enggak merubah mengurangi timbangan
00:28:32
tidak
00:28:36
menipu
00:28:39
Kenapa secara budaya pedagang
00:28:43
dalam budaya barat tadi itu adalah kelas
00:28:48
yang
00:28:50
sangat
00:28:52
dijauhkan status sosial yang sangat
00:28:56
dikucilkan karena banyak penipuan
00:29:01
kecurangan dan ketidakadilan dalam
00:29:04
proses
00:29:06
bertransaksi Saya rasa itu yang bisa
00:29:09
saya sampaikan
00:29:11
mudah-mudahan bermanfaat bagi kita bahwa
00:29:14
bisnis dalam Islam sangat diperhatikan
00:29:17
al-qur'an banyak menjelaskan tentang
00:29:19
perdagangan dan Bagaimana cara berdagang
00:29:23
Dan juga bagaimana cara berkonsumsi
00:29:25
terima kasih Nasr wa i w mminin
00:29:29
asalamualaikum warahmatullahi
00:29:31
wabarakatuh waikumsalam
00:29:34
[Musik]