Pendekatan 'Deep Learning' untuk Pendidikan Indonesia #KONTROVERSI

00:11:05
https://www.youtube.com/watch?v=Mh0kKZoiA18

Zusammenfassung

TLDRVideo ini membahas tanggung jawab Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan menangani isu zonasi. Prof Mukti menekankan pentingnya kesejahteraan guru dan berupaya menghilangkan zonasi. Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada perubahan mendasar terkait kurikulum, melainkan fokus pada pendekatan baru, yaitu Deep Learning. Pendekatan ini bertujuan untuk mengedepankan pembelajaran yang mendalam, minimizar pengulangan materi, dan lebih memfokuskan pada pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Rencana untuk mengajarkan coding dan AI sebagai pelajaran pilihan di tingkat dasar juga diangkat, seiring dengan perpaduan kedua kurikulum yang masih berjalan.

Mitbringsel

  • 💰 Peningkatan anggaran untuk kesejahteraan guru.
  • 🚫 Kritik terhadap sistem zonasi pendidikan.
  • 📚 Fokus pada penerapan Deep Learning dalam kurikulum.
  • 🤖 Integrasi coding dan AI sebagai pilihan mata pelajaran.
  • 📅 Rencana evaluasi kurikulum pada tahun ajaran 2025-2026.
  • 🔄 Tidak perlu ganti kurikulum yang drastis.
  • 📈 Pentingnya memahami materi secara mendalam.
  • 🌍 Belajar dari keberhasilan pendidikan negara lain.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:11:05

    Prof Mukti menjelaskan penerapan pendekatan Deep Learning dalam pendidikan yang mendorong pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna, tidak sekadar mengejar materi. Dengan fokus pada pokok bahasan yang esensial, diharapkan siswa bisa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif. Ia juga menyebutkan bahwa materi baru seperti kecerdasan buatan dan coding akan diajarkan sebagai pilihan, bukan kewajiban, untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan guru di lapangan. Pengembangan kurikulum ini akan dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pendidikan, termasuk otonomi daerah dan kesiapan guru, sehingga keputusan akhir akan diumumkan menjelang tahun ajaran baru 2025-2026.

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • Apa tujuan utama peningkatan anggaran yang dibahas?

    Untuk meningkatkan kesejahteraan guru ASN, P3K, dan guru non-ASN.

  • Apa yang menjadi kritik utama Prof Mukti terkait zonasi?

    Zonasi harus dihilangkan agar pendidikan lebih adil.

  • Apa yang sedang dilakukan Kementerian Pendidikan tentang kurikulum?

    Menjaga kurikulum yang ada sambil menerapkan pendekatan Deep Learning.

  • Apa itu pendekatan Deep Learning?

    Pembelajaran yang fokus pada pemahaman mendalam dan pengalaman yang bermakna.

  • Kapan revisit kurikulum diharapkan dilakukan?

    Selama tahun ajaran baru 2025-2026 akan ada keputusan terkait kurikulum.

  • Mengapa coding dan AI hanya menjadi mata pelajaran pilihan?

    Belum semua sekolah siap dan memiliki infrastruktur yang memadai.

  • Apa yang menjadi kunci keberhasilan pendidikan di negara lain menurut Prof Mukti?

    Kualitas pendidikan yang berfokus pada pemahaman mendalam.

  • Apa tantangan utama dalam sistem pendidikan Indonesia?

    Variasi kualitas pendidikan dan dinamika politik yang mempengaruhi kebijakan.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:09
    kita telah meningkatkan anggaran untuk
  • 00:00:11
    meningkatkan kesejahteraan guru ASN yang
  • 00:00:14
    berstatus PNS dan
  • 00:00:17
    P3K serta guru-guru nonasn
  • 00:00:30
    saya sampaikan secara tegas ke pak
  • 00:00:33
    menteri pendidikan pak ini zonasi harus
  • 00:00:37
    dihilangkan
  • 00:01:03
    [Musik]
  • 00:01:04
    pemirsa kementerian pendidikan dasar dan
  • 00:01:07
    menengah di era pemerintahan presiden
  • 00:01:09
    prabo Subianto memiliki tanggung jawab
  • 00:01:11
    yang sangat besar tidak hanya
  • 00:01:13
    mencerdaskan sumber daya manusia
  • 00:01:16
    Indonesia tapi kementerian pendidikan
  • 00:01:18
    dasar dan menengah juga memiliki
  • 00:01:19
    tanggung jawab untuk mensejahterakan
  • 00:01:21
    para guru yang selama ini banyak sekali
  • 00:01:24
    kita mendengar bahwa para guru di
  • 00:01:26
    Indonesia belum menikmati kesejahteraan
  • 00:01:29
    yang seharusnya yang mereka dapatkan
  • 00:01:31
    belum lagi persoalan pasti kita biasanya
  • 00:01:33
    mendengar ganti menteri ganti kurikulum
  • 00:01:36
    lalu juga sering sekali setiap tahun
  • 00:01:38
    ajaran baru mau dimulai persoalan zonasi
  • 00:01:42
    kembali selalu menjadi polemik dan
  • 00:01:44
    apakah ketika ada menteri baru di bidang
  • 00:01:47
    pendidikan akan mengubah banyak hal di
  • 00:01:51
    sistem pendidikan kita dan apakah
  • 00:01:53
    perubahan itu akan lebih baik dari
  • 00:01:54
    sebelumnya bersama saya saat ini zvia
  • 00:01:57
    Iskandar adalah profesor Abul muk
  • 00:02:01
    menteri pendidikan dasar dan menengah
  • 00:02:03
    Republik Indonesia Prof Mukti selamat
  • 00:02:05
    malam selamat malam Silvia Pak Kabar
  • 00:02:08
    Kabar baik Prof Mukti Prof Mukti
  • 00:02:10
    langsung saja Prof biasanya ganti
  • 00:02:13
    menteri Katanya ganti kurikulum Prof
  • 00:02:15
    Apakah betul itu akan terjadi juga di
  • 00:02:16
    eranya
  • 00:02:17
    profti Saya kira tidak selalu ya tidak
  • 00:02:21
    selalu ganti menteri ganti kurikulum
  • 00:02:24
    tetapi Gan menteri Gani kebijakan
  • 00:02:27
    ya Dan kalau tidak ada ganti kebij Kalau
  • 00:02:30
    tidak ada kebijakan baru ya buat apa
  • 00:02:31
    menterinya
  • 00:02:33
    diganti jadi apa yang akan diganti Prof
  • 00:02:36
    kalau keijakan UT kalau soal kurikulum
  • 00:02:40
    kan ee saya masih melihat di lapangan
  • 00:02:44
    sekarang kan berlaku dua kurikulum masih
  • 00:02:46
    jadi masih ada kurikulum K13 dan ada
  • 00:02:49
    kurikulum Merdeka sebagian sekolah masih
  • 00:02:53
    melaksanakan kurikulum yang dua-duanya
  • 00:02:57
    ini berjalan dan dua-duanya itu ya kita
  • 00:03:00
    akui sebagai kurikulum nasional yang
  • 00:03:02
    masih berlaku sehingga karena itu tidak
  • 00:03:04
    perlu ada dikotomi soal kurikulum dan
  • 00:03:07
    juga tidak perlu khawatir kalau ada
  • 00:03:10
    perubahan karena sebenarnya kurikulum
  • 00:03:12
    itu kan lebih banyak berkait dengan
  • 00:03:15
    administrasi dan organisasi dari
  • 00:03:17
    pembelajaran dan kebijakan menyangkut
  • 00:03:19
    pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
  • 00:03:22
    saya sering bercanda begini apapun
  • 00:03:25
    kurikulumnya mencari luas segitiga itu
  • 00:03:28
    ya setengah alas kali tinggi
  • 00:03:30
    tidak kemudian ketika kurikulum Merdeka
  • 00:03:32
    terus mencari luas segitiga itu berganti
  • 00:03:35
    rumusnya gitu kan karena itu masyarakat
  • 00:03:37
    tidak perlu Terlalu khawatir dengan itu
  • 00:03:40
    dan saya juga belum
  • 00:03:41
    menyinggung-nyinggung soal kurikulum
  • 00:03:43
    hanya Saya sempat mengintrodusir Dan
  • 00:03:46
    sekarang sedang dalam proses untuk
  • 00:03:48
    penyiapan penerapan itu adalah
  • 00:03:50
    pendekatan Deep learning dalam
  • 00:03:52
    pembelajaran tadi dengan Deep learning
  • 00:03:54
    itu kami mendorong pembelajaran yang
  • 00:03:57
    mindful pembelajaran yang reflektif gitu
  • 00:03:59
    itu tidak Kejar Tayang tapi mendalami
  • 00:04:02
    materi kemudian pembelajaran Yang
  • 00:04:05
    meaningful murid-murid itu tahu untuk
  • 00:04:08
    apa dia mempelajari sesuatu Apa
  • 00:04:10
    hubungannya dengan karir mereka apa yang
  • 00:04:12
    bisa dia lakukan dengan ilmunya itu dan
  • 00:04:15
    karena itu pembelajaran menjadi Joyful
  • 00:04:17
    menjadi
  • 00:04:18
    menyenangkan Berti itu yang kemarin di
  • 00:04:20
    masyarakat disebut kurikulum full full
  • 00:04:22
    itu padahal itu bukan kurikulum sekali
  • 00:04:25
    lagi Deep learning itu pendekatan dalam
  • 00:04:27
    pembelajaran mungkin ada konsep
  • 00:04:29
    kekuensinya terhadap muatan materi
  • 00:04:32
    pelajaran Jadi sekarang ini kan kami
  • 00:04:35
    mengamati muatan materi pelajaran itu
  • 00:04:39
    terlalu berat pokok Bahasanya terlalu
  • 00:04:42
    banyak sehingga karena itu maka
  • 00:04:44
    pembelajarannya menjadi tidak mendalam
  • 00:04:47
    Nah dengan Deep learning ini kami
  • 00:04:49
    berusaha agar pokok bahasanya kita pilih
  • 00:04:52
    yang paling
  • 00:04:53
    esensial yang paling mendasar untuk
  • 00:04:57
    dipelajari itu apa guu nah Nah dengan
  • 00:05:00
    itu maka kemudian ruang untuk membahas
  • 00:05:02
    secara luas secara mendalam ini akan
  • 00:05:06
    terbuka sehingga murid itu dan guru-guru
  • 00:05:09
    itu bisa mengajar dan belajar dengan
  • 00:05:12
    gembira dengan interaksi yang sehat
  • 00:05:15
    dengan interaksi yang yang juga
  • 00:05:18
    produktif yang mungkin dalam konteks ini
  • 00:05:21
    akan ada ee perubahan dari sisi
  • 00:05:25
    muatannya atau pokok bahasanya tapi
  • 00:05:27
    tidak mata pelajarannya H mata pelajaran
  • 00:05:31
    yang mungkin baru mungkin baru saya
  • 00:05:33
    katakan mungkin karena bisa jadi ini
  • 00:05:35
    tidak baru itu artificial intelligence
  • 00:05:38
    dan coding Oh itu nanti akan kita
  • 00:05:41
    ajarkan mulai sekolah dasar bisa mulai
  • 00:05:44
    kelas 4 atau kelas 5 walaupun sekarang
  • 00:05:47
    beberapa sekolah yang sudah
  • 00:05:48
    menyelenggarakan ada yang koding mulai
  • 00:05:50
    kelas 1 SD tapi nanti kebijakan kami
  • 00:05:52
    mulai 2025 2026 itu coding dan ea ini
  • 00:05:57
    menjadi mata pelajaran pilihan bukan
  • 00:06:00
    wajib Oke dan yang sudah menerapkan
  • 00:06:02
    justru lembaga pendidikannya Sukma sudah
  • 00:06:05
    ada coding di lembaga pendidikan Sukma
  • 00:06:07
    itu di Aceh dan di Sulawesi Tengah di
  • 00:06:10
    Sigi itu dan praktiknya juga tidak
  • 00:06:13
    semuanya berbasis online yang
  • 00:06:15
    diselenggarakan oleh Sukma ini
  • 00:06:18
    unplug jadi codingnya unplug dia tidak
  • 00:06:21
    perlu tidak perlu jaringan internet
  • 00:06:24
    bahkan ada yang kodingnya seperti main
  • 00:06:26
    game main game biasa begitu mbak Silvia
  • 00:06:28
    seperti main game yang biasa kita
  • 00:06:30
    temukan tapi itu merangsang untuk
  • 00:06:33
    berpikir kritis
  • 00:06:36
    kolaborasi kemudian kreativitas Kenapa
  • 00:06:40
    itu tidak menjadi materi pelajaran wajib
  • 00:06:43
    saja Pak Kenapa masih pilihan Kalau
  • 00:06:44
    ternyata manfaat atau objektif yang mau
  • 00:06:46
    dicapai sebanyak itu karena belum belum
  • 00:06:49
    semua sekolah kita mampu secara
  • 00:06:51
    infrastruktur ya Secara INF sebenarnya
  • 00:06:53
    infrastrukturnya tidak terlalu mahal
  • 00:06:54
    mungkin penyiapan gurunya oh karena
  • 00:06:58
    walaupun itu unplug kan tetap harus ada
  • 00:07:00
    gurunya nah sementara kami melihat
  • 00:07:04
    realitas di lapangan memang belum
  • 00:07:06
    semuanya siap karena Indonesia ini tidak
  • 00:07:09
    hanya Jakarta Oke berarti Prof Mukti
  • 00:07:12
    sedikit saja untuk merangkum persoalan
  • 00:07:15
    kurikulum akan ganti atau tidak di
  • 00:07:17
    eranya Prof Mukti itu belum di belum ada
  • 00:07:20
    keputusan masih dalam tahap kajian tapi
  • 00:07:23
    yang sudah pasti adalah pendekatan Deep
  • 00:07:25
    learning ini I Prof Kenapa Prof Mukti
  • 00:07:28
    seperti ber hati-hati untuk
  • 00:07:30
    mempertahankan atau mengganti kurikulum
  • 00:07:32
    ini apakah ini belajar dari pengalaman
  • 00:07:35
    sebelumnya atau apa sih strategi besar
  • 00:07:38
    dari Prof Mukti ini untuk tidak mau
  • 00:07:40
    buru-buru memutuskan mengganti atau
  • 00:07:42
    mempertahankan kurikulum yang ada saya
  • 00:07:45
    sadar betul bahwa pendidikan di
  • 00:07:47
    Indonesia ini memang masih sangat
  • 00:07:51
    bervariasi dari
  • 00:07:53
    sisi
  • 00:07:55
    kualitasnya dari sisi kulturnya dan juga
  • 00:07:59
    dari dari sisi karakternya bahkan
  • 00:08:01
    mungkin juga
  • 00:08:03
    politiknya karena apa ya karena
  • 00:08:06
    kebijakan itu kan tidak tidak berdiri
  • 00:08:08
    sendiri saya jelas misalnya begini
  • 00:08:12
    banyak hal dalam penyelenggaraan
  • 00:08:14
    pendidikan itu berkait dengan otonomi
  • 00:08:16
    daerah
  • 00:08:18
    SLTA dan sekolah luar biasa itu kan
  • 00:08:21
    otoritasnya dari pemerintah provinsi
  • 00:08:24
    kemudian prasekolah TK kelompok bermain
  • 00:08:27
    SD dan SMP itu ada di Pemerintah
  • 00:08:30
    kabupaten kota dinamika penyelenggaraan
  • 00:08:33
    pendidikan itu sangat dipengaruhi oleh
  • 00:08:36
    dinamika politik di tingkat provinsi
  • 00:08:39
    juga di tingkat kabupaten kota guru
  • 00:08:42
    misalnya ya guru itu kan pengangkatannya
  • 00:08:44
    oleh pemerintah daerah bukan oleh kami
  • 00:08:45
    di
  • 00:08:46
    Kementerian pembinaan guru juga sebagian
  • 00:08:49
    besarnya juga oleh pemerintah daerah
  • 00:08:51
    Kami lebih banyak bicara pada regulasi
  • 00:08:54
    nasional yang sesuai dengan
  • 00:08:55
    undang-undang tapi apakah sudah ada
  • 00:08:57
    deadline Prof kapan ini akan diputuskan
  • 00:08:59
    yang mana soal kurikulum apakah akan
  • 00:09:01
    berganti atau akan ada sedikit perubahan
  • 00:09:04
    atau dipertahankan seluruhnya kita kan
  • 00:09:06
    sekarang berada di pertengahan tahun
  • 00:09:08
    ajaran tahun ajaran baru 2025- 2026 itu
  • 00:09:14
    baru akan dimulai bulan Juli ya Sehingga
  • 00:09:17
    selama masa ini ya kita mematangkan
  • 00:09:19
    semua proses termasuk nanti
  • 00:09:23
    pelatihan-pelatihan gurunya karena kita
  • 00:09:26
    juga tidak akan memberlakukan secara
  • 00:09:28
    keseluruhan dulu
  • 00:09:30
    karena apa Karena ini pendekatan baru
  • 00:09:33
    yang memang perlu guru yang
  • 00:09:36
    terlatih ini kan belum pernah diterapkan
  • 00:09:38
    di Indonesia walaupun dalam konteks
  • 00:09:40
    pembelajaran di di dunia internasional
  • 00:09:43
    Deep learning ini tidak sama sekali baru
  • 00:09:46
    saya ketika kuliah di Australia tahun 95
  • 00:09:50
    itu yang saya pelajari Deep learning itu
  • 00:09:52
    95 berarti Sudah berapa Sudah 30 tahun
  • 00:09:55
    yang lalu kemudian kalau kita baca
  • 00:09:58
    referensi banyak negara misalnya di
  • 00:10:00
    Norwegia negara-negara Skandinavia itu
  • 00:10:02
    sudah menerakan Deep learning itu
  • 00:10:05
    makanya mereka kalau kita harus jujur
  • 00:10:07
    mengakui ya memang pendidikannya lebih
  • 00:10:09
    maju dari kita materi pelajaran yang
  • 00:10:11
    diajarkan di mereka itu kan tidak banyak
  • 00:10:14
    tetapi ternyata lulusannya hebat-hebat
  • 00:10:17
    kenapa ya karena mereka belajar dengan
  • 00:10:19
    mendalam tidak Kejar Tayang mengejar
  • 00:10:22
    ketutasan minimal Iya quantiya banyak
  • 00:10:25
    sekali padahal tidak tidak terlalu
  • 00:10:27
    kuantitatif apa-apa dihitung dengan skor
  • 00:10:30
    kan sekarang ini mohon maaf ya banyak
  • 00:10:33
    pembelajaran yang dia sebenarnya tidak
  • 00:10:34
    belajar anak-anak itu hanya belajar
  • 00:10:37
    mengerjakan soal jadi guru memberikan
  • 00:10:39
    murid lembar kerja siswa yang isinya
  • 00:10:42
    serangkaian pertanyaan yang harus
  • 00:10:44
    dijawab nanti dinilai tapi dia tidak
  • 00:10:46
    ngerti maksudnya apa dari yang dia
  • 00:10:48
    pelajari itu nah pola-pola begitu nanti
  • 00:10:51
    coba kita rubah Mbak Silvia jelajahi
  • 00:10:54
    cara baru mendapatkan informasi download
  • 00:10:57
    Metro TV extens sekarang foreign
Tags
  • anggaran
  • kesejahteraan
  • guru ASN
  • zonasi
  • kurikulum
  • Deep Learning
  • coding
  • AI
  • pendidikan Indonesia
  • Prof Mukti