Pancasila dlm Konteks Sejarah Bangsa Indonesia [4]

00:31:13
https://www.youtube.com/watch?v=X9vqk16uBnY

Zusammenfassung

TLDRThis lecture covers the historical evolution of Pancasila, Indonesia's state ideology, during three major regimes: Orde Lama, Orde Baru, and the Reformasi. It discusses key events and policies that shaped the understanding and implementation of Pancasila, underscoring challenges such as political tensions, rights abuses, and societal fragmentation. The need for Pancasila to be a vital part of Indonesian identity and governance today is emphasized, along with calls for internalization of its values across all levels of society.

Mitbringsel

  • 📜 Pancasila is Indonesia's foundational ideology.
  • 🌍 The lecture spans three critical political eras.
  • ⚖️ Pancasila faces numerous implementation challenges.
  • ✊ President Soekarno played a key role in promoting Pancasila.
  • 📈 The Reformasi period sought to restore Pancasila's relevance.
  • 💔 Neglecting Pancasila can lead to societal conflicts.
  • 📚 Education is vital for revitalizing Pancasila in society.
  • 🌈 Tolerance among diverse cultures is essential for unity.
  • 🔄 Pancasila must be internalized across all governance levels.
  • 🛡️ Pancasila should serve as a moral guide for public life.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:05:00

    In this week's lecture, the focus is on Pancasila's dynamics and challenges in Indonesian history, specifically examining its influence during the Old Order, the New Order, and the Reform era. Students are encouraged to read and prepare their insights on the historical context of Pancasila.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    The context of Pancasila post-independence involves challenges from external forces, particularly from the Dutch wanting to re-establish their control in Indonesia. This led to the establishment of the United States of Indonesia and the introduction of a new constitution in 1950, which students are tasked to compare with the 1945 Constitution.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    During the first elections of 1955, political tensions arose about the foundational state ideology, with significant disagreement between proponents of Islam and Pancasila. This resulted in President Sukarno's decree on July 5, 1959, which aimed at establishing order and a return to the 1945 Constitution as the legal foundation of the state.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Following Sukarno's decree, there was an attempt to implement Pancasila as the country's ideology, culminating in the manipulation of its interpretation, notably through the Manipol-USDEK manifesto. This time was characterized by conflicts among political factions, leading to Sukarno's removal and Suharto's rise.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    The New Order era, under President Suharto, saw attempts to institutionalize Pancasila through policies such as the P4 (Guidelines for the Practice and Internalization of Pancasila). However, this era also saw severe repression and the use of Pancasila as a political tool, which eventually contributed to the Reformasi movement.

  • 00:25:00 - 00:31:13

    The Reform era brought a resurgence of discourse around Pancasila as a foundation for national identity and governance. However, there was initial hesitance to embrace Pancasila due to its associations with the New Order regime. Recent legislative efforts have attempted to reassert Pancasila's place in national life, emphasizing its role as Indonesia's foundational principle.

Mehr anzeigen

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • What is Pancasila?

    Pancasila is the foundational philosophical theory of Indonesia, consisting of five principles that serve as the nation's ideology.

  • What are the eras discussed in relation to Pancasila?

    The lecture covers three key eras: Orde Lama, Orde Baru, and Reformasi.

  • What were some challenges to Pancasila's implementation?

    Challenges included political conflicts, misinterpretation of Pancasila, and societal disunity.

  • How was Pancasila affected during the Orde Baru?

    During Orde Baru, Pancasila was often used as a tool for legitimizing governmental authority, resulting in restrictions on political freedoms.

  • What happened during the Reformasi period regarding Pancasila?

    The Reformasi period saw a revival of discussions on Pancasila, aiming to restore its significance and relevance as a national ideology.

  • How did President Soekarno influence Pancasila?

    President Soekarno promoted Pancasila as fundamental to national identity and sought to integrate it into the governance of the nation.

  • What is the relevance of Pancasila today?

    Pancasila remains crucial for fostering unity, tolerance, and ethical governance in Indonesia amid its diverse society.

  • What are the consequences of neglecting Pancasila?

    Neglecting Pancasila can lead to increased social conflict, disorientation of national values, and a breakdown of communal harmony.

  • How can Pancasila be revitalized?

    Revitalization can occur through education, public discourse, and ensuring that governance aligns with its principles.

  • What is the significance of tolerance in relation to Pancasila?

    Tolerance is essential for accommodating the diverse cultural, ethnic, and religious backgrounds present in Indonesia.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:04
    asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:00:07
    wabarakatuh saudara-saudara mahasiswa
  • 00:00:09
    kita bertemu kembali di mata kuliah
  • 00:00:12
    pendidikan
  • 00:00:14
    Pancasila pada pekan ini kita
  • 00:00:18
    membahas Pancasila dalam arus Jara
  • 00:00:21
    bangsa Indonesia dan kita akan membahas
  • 00:00:24
    e Sub matateri dinamika dan tantangan
  • 00:00:28
    Pancasila
  • 00:00:30
    Saya berharap saudara-saudara sudah
  • 00:00:32
    membaca materi
  • 00:00:33
    ini baik itu melalui buku Dikti maupun
  • 00:00:38
    sumber-sumber lain dan apa yang
  • 00:00:40
    saudara-saudara baca sudah dibuat dalam
  • 00:00:44
    bentuk P per individu diupload di menu
  • 00:00:48
    tugas sekola dan EE sebelum berakhir
  • 00:00:52
    sesi kuliah kita saudara-saudara
  • 00:00:55
    diharapkan sudah mengetik penjelasan
  • 00:00:59
    atau intisari ee tugas saudara di menu
  • 00:01:03
    forum ee seikola ee terkait dengan
  • 00:01:06
    topik-topik yang ada di menu tersebut
  • 00:01:09
    saya berharap bahwa saudara-saudara
  • 00:01:11
    membaca petunjuk-petunjuk yang ada pada
  • 00:01:14
    menu-menu tersebut dan lebih khusus
  • 00:01:18
    ee petunjuk atau skenario yang ada di
  • 00:01:21
    menu alur
  • 00:01:27
    pembelajar pada materi dinamika dan
  • 00:01:30
    tantangan Pancasila ini kita akan
  • 00:01:34
    melihat pada e tiga masa kita akan
  • 00:01:38
    melihat bagaimana
  • 00:01:40
    e
  • 00:01:41
    Pancasila di masa orde lama Bagaimana
  • 00:01:45
    Pancasila di masa orde baru dan
  • 00:01:48
    bagaimana Pancasila di masa
  • 00:01:56
    reformasi Iya jadi setelah kemekaan bisa
  • 00:02:01
    diproklamasikan kemudian diikuti dengan
  • 00:02:03
    pengesahan undang-undang Dasar
  • 00:02:05
    1945 maka roda
  • 00:02:08
    pemerintahan seharusnya dapat berjalan
  • 00:02:10
    dengan baik dan tertib akan tetapi
  • 00:02:13
    ternyata mengalami sejumlah tantangan
  • 00:02:16
    yang mengancam kemerdekaan negara dan
  • 00:02:18
    eksistensi Pancasila Salah satu bentuk
  • 00:02:21
    ancaman itu muncul dari pihak Belanda
  • 00:02:24
    yang ingin menjajah kembali Indonesia
  • 00:02:26
    jadi kita ketahui bahwa Jepang menyerah
  • 00:02:29
    kepada sekutu dan Belanda itu bagian
  • 00:02:31
    dari Sekutu nah Belanda ingin menguasai
  • 00:02:34
    kembali Indonesia dengan berbagai cara
  • 00:02:36
    nah tindakan yang dilakukan adalah
  • 00:02:40
    agresi militer dan itu dilakukan selama
  • 00:02:44
    4 tahun Nah setelah 4 tahun itu berlalu
  • 00:02:49
    kemudian ada pengakuan kedulatan bangsa
  • 00:02:51
    Indonesia oleh Belanda pada tanggal 27
  • 00:02:54
    Desember
  • 00:02:57
    1949ah maka Indonesia pada tanggal 17
  • 00:03:02
    Agustus
  • 00:03:04
    1950 kembali ke negara kesatuan yang
  • 00:03:07
    sebelumnya berbentuk republik Indonesia
  • 00:03:10
    serikat jadi eh di masa Gresi militer
  • 00:03:13
    Belanda terbentuklah itu Republik
  • 00:03:15
    Indonesia Serikat nah akan tetapi
  • 00:03:18
    Perubahan bentuk negara dari negara
  • 00:03:20
    serikat ke Negara Kesatuan itu diikuti
  • 00:03:24
    dengan adanya konstitusi baru yang
  • 00:03:26
    dinamakan undang-undang dasar sementara
  • 00:03:28
    1950
  • 00:03:30
    masalahnya
  • 00:03:31
    adalah kita tidak kembali kepada
  • 00:03:34
    undang-undang Dasar
  • 00:03:35
    1945 padahal paketnya itu negara
  • 00:03:38
    kesatuan sesuai dengan hasil keputusan
  • 00:03:42
    Panitia Persiapan kemeraan Indonesia
  • 00:03:44
    adalah bahwa ya kita menggunakan
  • 00:03:46
    undang-undang Dasar
  • 00:03:51
    1945 silakan ee saudara-saudara
  • 00:03:53
    mahasiswa ee mendiskusikan ee isi
  • 00:03:57
    mukadimah konstitusi
  • 00:04:00
    dan undang-undang dasar
  • 00:04:01
    1950 nah bandingkan Rumusan Pancasila
  • 00:04:05
    yang ada di dalam Pembukaan
  • 00:04:06
    undang-undang Dasar 1945 Apakah eh
  • 00:04:10
    naskah Pancasila yang ada di dua ee
  • 00:04:14
    mukadimah konstitusi tersebut sama
  • 00:04:17
    dengan di pembukaan undang-undang Dasar
  • 00:04:19
    1945 yang merupakan pengesahan dari
  • 00:04:23
    ppkiah kelihatannya ini yang bertugas
  • 00:04:25
    adalah anggota-anggota dari kelompok dua
  • 00:04:27
    Nah berdasarkan
  • 00:04:29
    berdasarkan undang-undang dasar
  • 00:04:32
    sementara
  • 00:04:33
    1950 dilaksanakanlah Pemilu pertama
  • 00:04:36
    tahun
  • 00:04:37
    1955 nah memang kan Kita sejak Merdeka
  • 00:04:41
    yang ada hanya presiden dan wakil
  • 00:04:43
    presiden Lalu ada Komite Nasional
  • 00:04:45
    Indonesia Pusat yang diketuai
  • 00:04:47
    oleh
  • 00:04:48
    kas nah
  • 00:04:50
    eh ada perintah untuk melaksanakan
  • 00:04:54
    pemilu pertama 1955 yang dipili
  • 00:04:58
    diuan bentuk Badan Konstituante yang
  • 00:05:02
    bertugas untuk membuat konstitusi atau
  • 00:05:04
    undang-undang dasar karena yang ada itu
  • 00:05:05
    kan undang-undang dasar sementara yang
  • 00:05:07
    kedua DPR yang kemudian akan berperan
  • 00:05:10
    sebagai eh parlemen atau
  • 00:05:13
    legislatifah pada tahun
  • 00:05:15
    1956 konstituante sebenarnya sudah
  • 00:05:17
    bersidang di Bandung untuk membuat
  • 00:05:20
    undang-undang dasar yang definitif
  • 00:05:22
    sebagai pengganti undang-unda dasar
  • 00:05:24
    sementara
  • 00:05:25
    1950 sudah banyak sebenarnya pasal-pasal
  • 00:05:28
    yang telah dirumuskan
  • 00:05:30
    akan tetapi sidang itu menjadi
  • 00:05:32
    berlarut-larut ketika pembicaraan
  • 00:05:34
    memasuki kawasan dasar negara nah ini
  • 00:05:36
    memang e sangat eh apa namanya sangat e
  • 00:05:41
    urgen ya E sehingga kembali ada yang eh
  • 00:05:45
    mengungkap pertentangan-pertentangan
  • 00:05:47
    yang ada di persidangan BP PKI dan bpki
  • 00:05:50
    jadi sebagian anggota menghendaki Islam
  • 00:05:52
    sebagai dasar negara kemudian sementara
  • 00:05:54
    yang lain juga mengendaki Pancasila
  • 00:05:56
    sebagai dasar negaraah terjadi kebuntuan
  • 00:05:59
    eh dan itu diselesaikan lewat voting
  • 00:06:01
    tapi tidak pernah kum voting tersebut
  • 00:06:04
    akhirnya banyak kemudian anggota kesante
  • 00:06:06
    yang menyatakan tidak akan lagi
  • 00:06:08
    menghadiri sidang Nah inilah yang
  • 00:06:10
    kemudian melahirkan keprihatinan dari
  • 00:06:13
    Presiden Soekarno sebagai kepala negara
  • 00:06:16
    akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959
  • 00:06:20
    Presiden Soekarno mengambil langkah
  • 00:06:21
    darurat Apa itu beliau mengeluarkan dekr
  • 00:06:26
    presiden 1959
  • 00:06:32
    nah mahasiswa diharapkan untuk
  • 00:06:35
    mendiskusikan Apa isi dari dekret
  • 00:06:37
    Presiden 5 Juli itu
  • 00:06:38
    Eh bagaimana proses keluarnya atau latar
  • 00:06:41
    belakang keluarnya dekret Presiden 5
  • 00:06:43
    Juli lalu apa relevansinya dengan masa
  • 00:06:46
    depan bangsa
  • 00:06:47
    indonesiaah kita berandai-andai misalnya
  • 00:06:49
    kalau dekret presiden tidak dikeluarkan
  • 00:06:51
    kira-kira apa yang terjadi bagi
  • 00:06:52
    kelangsungan hidup e bangsa Indonesia
  • 00:06:54
    pada saat itu nah ini kelihatannya
  • 00:06:57
    kelompok tiga yang eh membahas eh materi
  • 00:07:01
    ini Nah setelah Dekrit Presiden 5 Juli
  • 00:07:06
    1959 seharusnya pelaksanaan sistem
  • 00:07:09
    pemerintahan negara itu didasarkan pada
  • 00:07:11
    undang-undang Dasar 1945 karena salah
  • 00:07:14
    satu isinya kan kembali ke undang-undang
  • 00:07:15
    Dasar
  • 00:07:16
    1945 Nah karena pemberlakuan kembali
  • 00:07:20
    undang-undang Dasar 1945 itu sebenarnya
  • 00:07:23
    menuntut konsekuensi satu bahwa
  • 00:07:26
    Pancasila yang termaktub EE
  • 00:07:29
    pada pembukaan undang-undang 1945 itulah
  • 00:07:32
    yang kemudian e diberlakukan Yang kedua
  • 00:07:36
    bahwa penyelenggaraan negara seharusnya
  • 00:07:38
    dilaksanakan sesuai dengan amanah batang
  • 00:07:39
    tubuh undang-undang Dasar 1945 yang
  • 00:07:42
    dibahas oleh e BP PKI yang telah
  • 00:07:46
    disahkan oleh PPKI yang ketiga segera
  • 00:07:49
    dibentuk MPRS dan DPAS itulah kemudian e
  • 00:07:53
    apa namanya perintah darr Presiden 5
  • 00:07:57
    Juli namun KY terjadi beberapa hal yang
  • 00:08:02
    EE merupakan penyelewengan pada saat itu
  • 00:08:06
    Salah satu di anaranya adalah e
  • 00:08:08
    penulisan dari Pancasila yang tidak
  • 00:08:11
    sesuai dengan apa yang tertera di
  • 00:08:15
    pembukaan undang-undang Dasar 1945
  • 00:08:20
    ke4 pada masa ord lama ini sosialisasi
  • 00:08:23
    terhadap paham Pancasila yang
  • 00:08:26
    konklusif menjadi pting bagiaya jadikan
  • 00:08:29
    Pancasila sebagai ideologi negara yang
  • 00:08:31
    tampil hegemoni jadi pemerintah lama
  • 00:08:34
    berupaya agar Bagaimana Pancasila
  • 00:08:37
    sebagaii Negara tampil hegemoni nah
  • 00:08:40
    ikhtiarnya Soekarno sebagai presiden itu
  • 00:08:43
    memberi tafsir Pancasila sebagai salah
  • 00:08:46
    satu e kesatuan paham itu terwujud di
  • 00:08:49
    saat kemudian keluarnya doktrin manipol
  • 00:08:52
    usdek Apa itu e manipol usdek manipol
  • 00:08:56
    itu adalah manifesto
  • 00:08:58
    politik di mana ee itu merupakan ee apa
  • 00:09:02
    namanya materi pokok dari pidato eh irir
  • 00:09:05
    Soekarno pada tanggal 17 Agustus
  • 00:09:09
    1959 yang berjudul penemuan kembali
  • 00:09:12
    revolusi kita Nah inilah kemudian yang
  • 00:09:15
    ditetapkan menjadi ee apa namanya
  • 00:09:18
    ee garis-garis besar haluan negara oleh
  • 00:09:22
    Dewan Pertimbangan agung yang kemudian
  • 00:09:24
    belakangan ee dikukuhkan di dalam
  • 00:09:27
    penpres Penetapan Presiden nomor 1 tahun
  • 00:09:30
    1960 dan ketetapan MPRS Nomor 1 tahun
  • 00:09:34
    1960 tentang GBHN nah manifesto politik
  • 00:09:38
    ini sebenarnya disusun oleh EE panitia
  • 00:09:42
    yang kemudian ee menyusun itu lalu
  • 00:09:45
    kemudian ditetapkan oleh EE DPA nah Apa
  • 00:09:48
    itu usdek usdek ini adalah u-nya itu
  • 00:09:51
    undang-undang dasar kemudian s-nya itu
  • 00:09:54
    sosialisme Indonesia d-nya itu demokrasi
  • 00:09:57
    terpimpin e-nya itu ekonomi terpimpin
  • 00:10:00
    k-nya itu kepribadian Indonesia Nah Pada
  • 00:10:03
    masa itu tentu Bung Karno ingin
  • 00:10:05
    menyatukan seluruh elemen dan kekuatan
  • 00:10:08
    bangsa nah namun kemudian yang kita ee
  • 00:10:12
    baca dalam buku sejarah bahwa ee
  • 00:10:14
    terutama pada tahun 1960-an eh nasakom
  • 00:10:19
    lebih populer daripada Pancasila nasakom
  • 00:10:21
    itu nasionalis agamis dan komunis tiga
  • 00:10:25
    kelompok besar dalam ee kehidupan sosial
  • 00:10:28
    politik masyarakat Indonesia yang ingin
  • 00:10:30
    disatukan oleh EE Bung Karno menjadi
  • 00:10:33
    kekuatan ee bangsa akan tetapi tentu
  • 00:10:36
    kita bisa lihat dan baca di buku sejarah
  • 00:10:38
    Justru itu melahirkan ee perpecahan di
  • 00:10:41
    dalam kehidupan ee bermasyarakat
  • 00:10:43
    berbangsa dan
  • 00:10:45
    bernegara ya ada beberapa hal yang
  • 00:10:49
    bertentangan dengan undang-undang Dasar
  • 00:10:52
    1945 Ya seperti tah MPR nomor 3 tahun
  • 00:10:58
    1960 tentang eh presiden sumur hidup
  • 00:11:01
    kita tahu bahwa undang-undang Dasar 1945
  • 00:11:05
    sebelum amandemen itu kan ada pasal yang
  • 00:11:07
    kemudian mengatakan Presiden itu masa
  • 00:11:09
    jabatannya 5 tahun setelah itu bisa
  • 00:11:11
    dipilih kembali cuma memang di masa
  • 00:11:13
    sekarang ini setelah mandemen itu
  • 00:11:15
    maksimal e du periode satu periode eh 5
  • 00:11:20
    tahun sesuai dengan periode Pemilu
  • 00:11:23
    Kemudian yang kedua Eh kita tahu bahwa
  • 00:11:25
    ada eksekutif ada legislatif ada
  • 00:11:27
    yudikatif yang
  • 00:11:29
    semuanya itu memiliki ee kewenangan yang
  • 00:11:33
    berbeda-beda Nah tapi di masa
  • 00:11:35
    lama kelihatannya itu berada pada satu
  • 00:11:38
    ee bagian dengan eksekutif kemudian yang
  • 00:11:42
    ketiga terjadi pertentangan antar pihak
  • 00:11:45
    terjadi ee pluralisme terpolisasi pada
  • 00:11:49
    saat itu yang akhirnya kemudian
  • 00:11:51
    terjadilah Gerakan 30 September
  • 00:11:54
    1965 nah peristiwa inilah yang kemudian
  • 00:11:58
    melahirkan atau menimbulkan Gejolak yang
  • 00:12:01
    berujung pada peralihan kekuasaan dari
  • 00:12:04
    eh irir Soekarno ke Eh Pak Harto nah
  • 00:12:09
    peralihan kekuasaan ini diawali dengan
  • 00:12:11
    terbitnya surat perintah dari Presiden
  • 00:12:14
    suekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto
  • 00:12:17
    yang di kemudian hari dikenal dengan
  • 00:12:19
    nama suersemar Surat Perintah 11 Maret
  • 00:12:22
    nah surat ini sebenarnya intinya berisi
  • 00:12:24
    perintah presiden kepada Soeharto agar
  • 00:12:27
    mengambil langkah-langkah pengamanan
  • 00:12:29
    untuk menyelamatkan keadaan
  • 00:12:31
    nahemar ini dibuat di Istana Bogor
  • 00:12:34
    dijemput oleh basukir AHM Amir Mahmud
  • 00:12:37
    dan Muhammad Yus Nah akhirnya kemudian
  • 00:12:41
    sampai hari ini banyak mempertanyakan
  • 00:12:44
    apa sebenarnya isi dari suar itu tapi
  • 00:12:47
    bahwa suar itu adalah perintah dari
  • 00:12:49
    Presiden untuk mengamankan situasi atau
  • 00:12:53
    keadaan yang
  • 00:12:55
    ada nahar yang diberikan
  • 00:12:59
    ini kemudian dikuatkan menjadi tapab
  • 00:13:02
    MPRS Nomor 9 tahun 1966 Nah jadi status
  • 00:13:07
    dari suersmar berubah yang awalnya hanya
  • 00:13:10
    surat perintah dari Presiden kemudian
  • 00:13:12
    menjadi Ketetapan
  • 00:13:14
    MPRS jadi yang memerintah Soeharto bukan
  • 00:13:17
    lagi Presiden Soekarno melainkan
  • 00:13:19
    MPRS hal ini merupakan fakta sejarah
  • 00:13:22
    terjadinya peralihan kekuasaan dari
  • 00:13:24
    Soekarno ke Soeharto nah 5 Juli MPRS
  • 00:13:28
    mengeluarkan t tap nomor e 18 MPRS tahun
  • 00:13:33
    1966 isinya mencabut ee tap mpres
  • 00:13:37
    tentang pengangkatan Soekarno sebagai
  • 00:13:39
    presiden sumur hidup Nah itulah yang
  • 00:13:41
    kemudian eh akhirnya eh apa namanya
  • 00:13:46
    eh melahirkan peralihan kekuasaan dari
  • 00:13:49
    Presiden eh Soekarno ke presiden
  • 00:13:53
    soekarto ya nanti eh saara mahasiswa
  • 00:13:56
    saya lihat ini tugasnya
  • 00:13:59
    at nanti kemudian mencari tahu ee
  • 00:14:02
    penyimpangan-penyimpangan apa yang
  • 00:14:03
    terjadi
  • 00:14:04
    ee dalam konteks penyimpangan nil-ai
  • 00:14:07
    Pancasila di seputar ee
  • 00:14:10
    ee masa
  • 00:14:12
    orde lama dan bagaimana proses peralihan
  • 00:14:15
    kekuasaan itu dari
  • 00:14:16
    ee Presiden Soekarno ke eh Presiden
  • 00:14:20
    Soeharto
  • 00:14:33
    pada masa orde baru ada beberapa e hal
  • 00:14:37
    yang dilakukan oleh Presiden Soeharto di
  • 00:14:40
    dalam upaya untuk eh eh menjalankan eh
  • 00:14:45
    Pancasila dalam eh kehidupan berbangsa
  • 00:14:48
    dan bernegara yang pertama keluar impres
  • 00:14:51
    Nomor 12 Tahun
  • 00:14:54
    1968 tentang penulisan dan pembacaan
  • 00:14:58
    Pancasila Nah itu sesuai dengan apa yang
  • 00:15:01
    tertera di alinea keempat Pembukaan
  • 00:15:04
    undang-undang Dasar
  • 00:15:06
    1945 yang kemudian
  • 00:15:08
    diputuskan oleh panitia persiapan
  • 00:15:11
    kemerdekaan Indonesia nah kemudian yang
  • 00:15:14
    kedua ada tab MPR nomor 2 tahun 1978
  • 00:15:18
    tentang P4 yang biasa dikenal juga
  • 00:15:21
    dengan istilah ek Prasetia Pancakarsa
  • 00:15:23
    Apa itu P4 ya Pedoman Penghayatan dan
  • 00:15:27
    Pengamalan Pancasila nah di situ
  • 00:15:29
    dikatakan bahwa eh P4 itu merupakan
  • 00:15:33
    penuntun dan pegangan hidup di dalam
  • 00:15:35
    kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
  • 00:15:37
    bernegara setiap warga negara Indonesia
  • 00:15:40
    setiap penyelenggara negara setiap
  • 00:15:42
    lembaga negara Lembaga Kemasyarakatan
  • 00:15:45
    baik di pusat maupun di daerah dan
  • 00:15:48
    dilaksanakan secara bulat dan Utuh kita
  • 00:15:51
    tahu bahwa nilai-nilai dan normanor
  • 00:15:53
    terkandung di dalam P4 itu di masa e
  • 00:15:55
    baru ada 36 butir lalu kemudian ditambah
  • 00:15:59
    lagi menjadi 45 butir oleh EE sebuah
  • 00:16:02
    lembaga yang namanya eh bp7 Nah bp7 ini
  • 00:16:06
    terbentuk lewat Kepres Nomor 10 Tahun
  • 00:16:10
    1979 ada penambahan butir misalnya di
  • 00:16:12
    sila pertama ada 7 butir sila kedua
  • 00:16:15
    tambahan 10 butir kemudian sila ketiga 7
  • 00:16:19
    butir lalu sila keempat 10 kemudian sila
  • 00:16:21
    kelima 11 butir jumlahnya 45 butir Nah
  • 00:16:25
    itulah yang kemudian ee disoroti di masa
  • 00:16:27
    reformasi B Pancasila itu kemudian
  • 00:16:30
    dikerdilkan dengan
  • 00:16:32
    eh pemberian ee butir-butir karena
  • 00:16:35
    sebenarnya Pancasila itu sangat luas
  • 00:16:37
    sangat dalam sesuai dengan kehidupan e
  • 00:16:39
    sosial budaya masyarakat Indonesia yang
  • 00:16:41
    kemudian tidak boleh bertentangan dengan
  • 00:16:43
    nilai dasarnya nilai dasarnya ada lima
  • 00:16:46
    gitu sementara yang lainnya boleh
  • 00:16:48
    sepanjang tidak bertentangan dengan
  • 00:16:50
    nilai dasar kalau kemudian dibuatkan
  • 00:16:52
    butir seperti itu seakan-akan hanya yang
  • 00:16:54
    45 butir itu saja disebut Pancasila di
  • 00:16:56
    luar Ini bukan sehingga itu menjadi ee
  • 00:16:59
    tafsiran ee sepihak dari ee pemerintah
  • 00:17:03
    padahal Pancasila itu harusnya di
  • 00:17:05
    ditempatkan di ruang-ruang publik lewat
  • 00:17:08
    diskursus-diskursus yang terjadi
  • 00:17:10
    sehingga memperkaya menguatkan eh
  • 00:17:12
    pemanaannya gitu kemudian selanjutnya di
  • 00:17:16
    masa orde baru juga ada
  • 00:17:18
    ee sebuah undang-undang tentang partai
  • 00:17:21
    politik dan Golkar Tentang Ormas yang
  • 00:17:24
    kemudian menyebutkan bahwa Pancasila itu
  • 00:17:27
    merupakan eh apa namanya
  • 00:17:30
    eh merupakan satu-satunya
  • 00:17:33
    asas di dalam
  • 00:17:35
    eh kehidupan eh partai politik eh dan
  • 00:17:39
    organisasi sosial
  • 00:17:46
    masyarakat Nah dengan semakin terbukanya
  • 00:17:50
    informasi dunia pada akhirnya pengaru
  • 00:17:53
    luar masuk ke Indonesia pada tahun
  • 00:17:55
    1900-an jadi 1990-an
  • 00:17:59
    secara tidak langsung itu mengancam
  • 00:18:00
    aplikasi Pancasila yang dilakukan oleh
  • 00:18:02
    pemerintahe baru karena ya tidak lagi
  • 00:18:05
    bisa ditutup tidak bisa lagi bisa
  • 00:18:07
    disensor karena banyak Eh berkembanglah
  • 00:18:09
    teknologi komunikasi dan teknologi
  • 00:18:12
    informasi demikian pula demokrasi itu
  • 00:18:15
    semakin santer mengkritik praktik
  • 00:18:17
    pemerintah Orde Baru yang tidak
  • 00:18:19
    transparan dan otoriter Represif korup
  • 00:18:23
    dan adanya manipulasi politik sekaligus
  • 00:18:26
    juga mengkritik prakk Pancasila yang
  • 00:18:27
    diterjemahkan sepihak oleh pemerintah
  • 00:18:30
    dalam bentuk doktrinah itulah kemudian
  • 00:18:33
    yang akhirnya eh melahirkan reformasi
  • 00:18:37
    jadi Pancasila yang seharusnya sebagai
  • 00:18:39
    nilai dasar moral etik bagi negara dan
  • 00:18:41
    aparat pelaksana negara justru dijadikan
  • 00:18:44
    sebagai alat legitimasi
  • 00:18:46
    politik apalagi dengan hancurnya ekonomi
  • 00:18:49
    nasional jadi krisis moneter l krisis
  • 00:18:51
    ekonomi lalu kemudian lahirlah krisis
  • 00:18:54
    politik lahirlah krisis kepercayaan yang
  • 00:18:56
    akhirnya lahirlah gerakan Ger akan yang
  • 00:18:59
    dipor-pori mahasiswa cendikiawan bersatu
  • 00:19:01
    dengan masyarakat yang akhirnya
  • 00:19:03
    melahirkanlah reformasi yang menuntut
  • 00:19:05
    adanya perubahan baik itu di bidang
  • 00:19:08
    politik ekonomi maupun di ee bidang
  • 00:19:10
    hukum sehingga akhirnya Bung Karno
  • 00:19:13
    lenser dari eh e jabatannya sebagai
  • 00:19:15
    presiden walaupun sebenarnya baru
  • 00:19:18
    berjalan kurang lebih ee s 2 tahun
  • 00:19:32
    selanjutnya di masa reformasi nah di
  • 00:19:35
    saat Orde Baru tumbang justru muncul
  • 00:19:38
    Fobia terhadap Pancasila orang takut
  • 00:19:40
    bicara tentang
  • 00:19:42
    Pancasila Kenapa karena Pancasila itu
  • 00:19:44
    diidentikkan dengan rezim orde baru dan
  • 00:19:47
    semua yang terkait dengan orde baru itu
  • 00:19:49
    syarat dengan KKN semuanya buruk itu
  • 00:19:52
    juga sesuatu yang sebenarnya perlu
  • 00:19:54
    dikoreksi bahwa tidak semua hal yang
  • 00:19:56
    terjadi di baru itu buruk sama juga di
  • 00:19:59
    masa orde lama di saat orde lama tumbang
  • 00:20:01
    oleh orde baru orde lama dianggap
  • 00:20:04
    sebagai zaman dengan penuh penyelewengan
  • 00:20:07
    padahal sebenarnya Ada banyak hal yang
  • 00:20:08
    seharusnya bisa jadi pelajaran sejarah
  • 00:20:10
    hal-hal yang baik dipertahankan hal-hal
  • 00:20:13
    yang buruk itulah yang diperbaiki Nah
  • 00:20:15
    akhirnya kemudian
  • 00:20:17
    [Musik]
  • 00:20:18
    eh Pancasila itu seperti ditinggalkan
  • 00:20:22
    dilupakan selama bertahun-tahun di awal
  • 00:20:25
    reformasi nah di saat kemudian dia tidak
  • 00:20:28
    diingat lagi dikesampingkan
  • 00:20:30
    ee pada awalnya memang tidak tidak ada
  • 00:20:33
    dampak ee negatif yang signifikan namun
  • 00:20:36
    ee semakin hari ee dari tahun ke tahun
  • 00:20:40
    dampaknya itu semakin terasa dan
  • 00:20:42
    berdampak fatal terhadap kehidupan
  • 00:20:45
    berbangsa dan bernegara ya itulah yang
  • 00:20:47
    akhirnya melahirkan kembali kesadaran
  • 00:20:49
    untuk Bagaimana ee menggali kembali
  • 00:20:52
    nilai-nilainya nah misalnya dalam
  • 00:20:54
    kehidupan sosial masyarakat kita itu
  • 00:20:57
    kehilangan kendali atas dirinya
  • 00:20:59
    akibatnya apa terjadilah konflik-konflik
  • 00:21:02
    horizontal ee konflik vertikal secara
  • 00:21:05
    masif yang akhirnya melemahkan
  • 00:21:07
    sendi-sendi persatuan dan kesatuan
  • 00:21:09
    bangsa dan negara Indonesia ahah di di
  • 00:21:13
    bidang budaya misalnya kita seperti
  • 00:21:15
    kehilangan ee apa namanya kebanggaan Eh
  • 00:21:19
    kesadaran terhadap keluhuran budaya
  • 00:21:22
    bangsa jadi keluhuran budaya bangsa itu
  • 00:21:24
    mulai luntur sehingga terjadi
  • 00:21:26
    disorientasi keperan bangsa
  • 00:21:29
    yang diikuti dengan rusaknya e moral
  • 00:21:31
    generasi kita ada narkoba dan seterusnya
  • 00:21:35
    kemudian ada ya kepatuhan kesopanan dan
  • 00:21:38
    seterusnya terhadap nilai-nilai budaya
  • 00:21:40
    itu sudah sudah hilang kemudian di aspek
  • 00:21:44
    ekonomi ya itu terjadi ketimpangan e
  • 00:21:47
    apalagi kemudian munculnya apa namanya
  • 00:21:49
    modal asing mencengkam Peran kita
  • 00:21:52
    Pancasila mengatakan ekonomi
  • 00:21:54
    kekeluargaan ekonomi kerakyatan disusun
  • 00:21:57
    berdasarkan prinsip ur pasal 33 itu
  • 00:21:59
    sudah tidak dilakukan lagi nah kemudian
  • 00:22:02
    bidang politik juga begitu Jadi terjadi
  • 00:22:04
    disorientasi politik kebangsaan yang
  • 00:22:06
    seharusnya politik itu untuk
  • 00:22:07
    kesejahteraan nah seluruh
  • 00:22:10
    aktivitas-aktivitas politik itu
  • 00:22:11
    seolah-olah hanya tertuju pada Bagaimana
  • 00:22:13
    mendapatkan kekuasaan ahah sehingga
  • 00:22:16
    kemudian ya politik itu keluar dari
  • 00:22:19
    bingkai etika politik bahwa kemudian ada
  • 00:22:23
    proses yang harus eh dijaga
  • 00:22:25
    ee untuk mencapai tujuan Nah ini kan
  • 00:22:28
    kemudian akhirnya ee tujuanlah menjadi
  • 00:22:31
    utama jadi istilah kala terhormat tidak
  • 00:22:34
    lagi ada dalam masyarakat kita ee harus
  • 00:22:37
    menang Walaupun mungkin bersoal atau ee
  • 00:22:40
    dengan cara yang tidak sesuai sehingga
  • 00:22:42
    ya prinsip-prinsip masyafeli Eh tujuan
  • 00:22:45
    menghalalkan cara itu banyak dilakukan
  • 00:22:48
    oleh oleh aktivis politik
  • 00:22:53
    kita Nah karena kesadaran akan ee dampak
  • 00:22:58
    ini ini sehingga akhirnya kemudian ee
  • 00:23:00
    dimunculkanlah kembali Pancasila itu
  • 00:23:03
    dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
  • 00:23:05
    dan bernegara dan kita bisa lihat
  • 00:23:07
    misalnya di ketetapan MPR nomor ee 18
  • 00:23:11
    tahun
  • 00:23:12
    1998 kan di situ masih dikatakan bahwa
  • 00:23:16
    Pancasila yang termuat di dalam
  • 00:23:18
    ee pembukaan undang-undang Dasar 1945
  • 00:23:21
    itu adalah dasar negara dari NKRI yang
  • 00:23:25
    harus dilaksanakan secara konsisten
  • 00:23:27
    dalam kehidupan bernegara ah itu isinya
  • 00:23:29
    jadi ada penegasan dia dasar negara
  • 00:23:32
    kemudian di Tab MPR nomor 3 tahun 2000
  • 00:23:35
    juga di situ tentang apa ini tentang eh
  • 00:23:37
    sumber hukum di situ dikatakan di pasal
  • 00:23:40
    1 ayat 3 bahwa
  • 00:23:41
    eh Pancasila itu merupakan sumber hukum
  • 00:23:44
    nasional Pancasila yang mana Pancasila
  • 00:23:47
    yang termuat di dalam Pembukaan
  • 00:23:48
    undang-undang Dasar
  • 00:23:50
    1945 jadi dia adalah sumber hukum
  • 00:23:52
    nasional jadi sumber dari segala sumber
  • 00:23:55
    hukum kemudian selanjutnya sudah
  • 00:23:57
    munculah lah eh diskursus tentang
  • 00:23:59
    Pancasila Nah itu dimulai dari
  • 00:24:02
    peringatan hari lahirnya Pancasila di
  • 00:24:03
    visip UI tahun
  • 00:24:05
    2006 lalu kemudian
  • 00:24:08
    eh sekretariat Wapres pada saat itu
  • 00:24:10
    masih Pak JK bersama dengan Pak SBY
  • 00:24:13
    sebagai presiden di situ ada
  • 00:24:15
    diskusi-diskusi untuk merevitalisasi eh
  • 00:24:19
    nilai-nilai Pancasila lalu kemudian
  • 00:24:21
    Dirjen Dikti tahun 2009 juga membentuk
  • 00:24:25
    tim pengkajian Pancasila jadi ada
  • 00:24:27
    beberapa unit-unit pusat-pusat kajian
  • 00:24:29
    dibentuk lalu kemudian di perguruan
  • 00:24:31
    tinggi ada banyaklah ada kongres
  • 00:24:33
    Pancasila di UGM ada simposium nasional
  • 00:24:35
    Pancasila dan wawasan kebangsaan di UPI
  • 00:24:38
    Bandung ada kongres Pancasila di Udayana
  • 00:24:40
    Bali itu ada beberapa nah di Unas juga
  • 00:24:43
    ada tudang seikulung kebangsaan Nah ada
  • 00:24:45
    banyak Nah kemudian yang paling eh masif
  • 00:24:50
    itu adalah adanya eh sosialisasi empat
  • 00:24:53
    pilar kebangsaan yang kemarin dipopori
  • 00:24:55
    oleh ketua MPR kita almarhum ee almarhum
  • 00:24:58
    Pak atau hikemas walaupun kemudian
  • 00:25:00
    banyak yang mengkritisi pengistilahannya
  • 00:25:02
    yang empat pilar karena menempatkan
  • 00:25:04
    Pancasila sebagai pilar sementara
  • 00:25:06
    Pancasila itu bukan pilar tapi dia
  • 00:25:07
    adalah dasar Tapi kalau kita buka KBBI
  • 00:25:10
    ya menurut MPR itu bahwa pilar itu bukan
  • 00:25:12
    hanya tiang tapi pilar itu sesuatu yang
  • 00:25:14
    urgen tapi kan persoalannya secara umum
  • 00:25:17
    Kita paham pilar itu tiang berdiri
  • 00:25:19
    Pancasila bukan tiang berdiri tapi
  • 00:25:20
    Pancasila itu dasar dari pijakan tiang
  • 00:25:23
    berdiri tersebut Tapi terlepas dari
  • 00:25:25
    pemaknaan itu bahwa kemudian kesyukuran
  • 00:25:27
    kita bahwa prpr sebagai sebuah lembaga
  • 00:25:29
    negara itu sudah menyadari bahwa
  • 00:25:31
    Pancasila itu penting dalam kehidupan ee
  • 00:25:33
    berbangsa dan bernegara di mana MPR itu
  • 00:25:36
    ee mensosialisasikan empat pilar
  • 00:25:39
    Walaupun ada banyak pilar yang lain yang
  • 00:25:40
    juga e sangat penting dia
  • 00:25:43
    mensosialisasikan panjasila
  • 00:25:44
    undang-undang dasar ee bineka Tunggal
  • 00:25:47
    Ika dan eh NKRI kemudian ada juga
  • 00:25:50
    undang-undang Nomor 12 Tahun 2011
  • 00:25:52
    tentang tata urutan perundang-undangan
  • 00:25:54
    nah di situ ee ee dikatakan bahwa
  • 00:25:57
    Pancasila sebagai dasar negara Pancasila
  • 00:25:59
    sebagai ideologi negara dan dia juga
  • 00:26:01
    dasar filosofi negara sehingga seluruh
  • 00:26:04
    materi muatan perundang-undangan itu
  • 00:26:05
    tidak boleh bertentangan ah makanya kan
  • 00:26:08
    sekarang kan bagus di masa reformasi ada
  • 00:26:10
    Mahkamah Agung ada mahkamah konstitusi
  • 00:26:11
    yang punya tugas dan kewenangan terkait
  • 00:26:13
    dengan judicial review jadi kemudian
  • 00:26:15
    kalau ada aturan bertentangan dengan
  • 00:26:17
    undang-undang dibawanya maka di review
  • 00:26:19
    oleh Mahkamah Agung kalau undang-undang
  • 00:26:21
    dengan undang-undang dasar maka
  • 00:26:22
    yangudisa review Mahkamah Konstitusi Nah
  • 00:26:25
    itu untuk menjaga eh Marwah eh
  • 00:26:27
    konstitusi nah kemudian ee ada juga yang
  • 00:26:31
    terakhir undang-undang nomor 12 tahun
  • 00:26:32
    2012 karena undang-undang sebelumnya itu
  • 00:26:34
    nomor nomor eh 20 tahun 2003 Kalau saya
  • 00:26:38
    tidak salah itu tentang sisas itu tidak
  • 00:26:40
    menyebutkan secara eh
  • 00:26:43
    eksplisit eh tentang
  • 00:26:46
    pancasilaah hanya menyebutkan
  • 00:26:47
    kewargegaraan sementara di undang-undang
  • 00:26:49
    nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan
  • 00:26:51
    tinggi dia mengatakan bahwa kurikulum
  • 00:26:54
    pendidikan tinggi itu wajib ee memuat ee
  • 00:26:58
    ee mata kuliah agama Pancasila
  • 00:27:00
    kewarganegaraan dan bahasa Indonesia Oke
  • 00:27:03
    jadi itu sangat ee jelas Ter tersurat
  • 00:27:38
    Nah setelah saudara-saudara mahasiswa
  • 00:27:40
    melihat bagaimana ee dinamika dan
  • 00:27:43
    tantangan dari ee Pancasila mulai dari
  • 00:27:46
    masa orde lama masa Orde Baru dan
  • 00:27:49
    Reformasi tentu ada banyak hikmah ada
  • 00:27:51
    banyak pelajaran yang bisa kita ee lihat
  • 00:27:54
    bahwa Ternyata begitu berat tantangannya
  • 00:27:58
    eh dan begitu dinamis dinamikanya
  • 00:28:01
    Pancasila ini dari waktu ke waktu bahwa
  • 00:28:04
    Pancasila itu sebenarnya adalah
  • 00:28:05
    kristalisasi nilai sosial budaya bangsa
  • 00:28:08
    dan dia adalah sebuah dasar negara
  • 00:28:10
    menjadi pijakan dari kehidupan
  • 00:28:12
    bermasyarakat berbangsa dan bernegara
  • 00:28:14
    dalam dalam konteks konsep tentu sesuatu
  • 00:28:17
    yang sudah sangat eh eh baik dan itu
  • 00:28:20
    menjadi final tapi dalam tataran
  • 00:28:23
    pelaksanaan itulah yang perlu dipikirkan
  • 00:28:25
    Bagaimana nilai ini bisa ter
  • 00:28:27
    internalisasi H generasi kita dari
  • 00:28:29
    generasi ke generasi Lalu bagaimana
  • 00:28:32
    setelah mereka menginternalisasi bisa
  • 00:28:34
    mengaktualisasi dan bagaimana Pancasila
  • 00:28:36
    itu tidak hanya ditempatkan dalam
  • 00:28:38
    ranahnya rakyat tapi dia harus ada di
  • 00:28:40
    seluruh ranah kehidupan berbangsa dan
  • 00:28:42
    bernegara maksudnya adalah bahwa ya ini
  • 00:28:46
    kan nilai-nilai Pancasila harus
  • 00:28:49
    kemudiankspor ke dalam aturan
  • 00:28:52
    perundang-undanganagaimber huk Aturan
  • 00:28:54
    perangundang itu nor
  • 00:28:57
    siatnyas bisa memudahkan Ee kita untuk
  • 00:28:59
    menjalankan nilai-nilai tersebut nah
  • 00:29:01
    tentu harus ada teladan teladan dari
  • 00:29:03
    mana dari para penyelenggara negara jadi
  • 00:29:05
    semua elemen masyarakat itu harus
  • 00:29:07
    kemudian menjalankan ini dengan
  • 00:29:09
    konsisten Jadi bukan hanya ee sepihak
  • 00:29:13
    dari pemerintah atau bukan hanya
  • 00:29:14
    dituntut rakyat menjalankannya tapi
  • 00:29:16
    seluruh elemen ee masyarakat Indonesia
  • 00:29:19
    tapi ingat bahwa Pancasila itu
  • 00:29:21
    sebenarnya bukan sesuatu di luar kita
  • 00:29:23
    Pancasila itu adalah bagaimana kita
  • 00:29:25
    menjalankan kehidupan kita dengan baik
  • 00:29:28
    dan benar karena Pancasila itu di situ
  • 00:29:30
    ada suku bangsa nilai-nilai suku bangsa
  • 00:29:32
    nilai budaya di situ ada nilai agama dan
  • 00:29:34
    kepercayaan Jadi kalau kemudian kita
  • 00:29:36
    sebagai orang beragama menjalankan agama
  • 00:29:38
    kita dengan benar sesuai dengan apa yang
  • 00:29:40
    ada di kitab su masing-masing itulah
  • 00:29:43
    Pancasila kalau kita sudah menjalankan
  • 00:29:45
    nilai-nilai budaya kita sesuai dengan
  • 00:29:46
    budaya yang kita anut sebagai Bugis
  • 00:29:48
    misalnya saya menjalankan nilai-nilai
  • 00:29:49
    budaya Bugis maka itu Pancasila cuma
  • 00:29:51
    yang perlu kita sadari bahwa karena kita
  • 00:29:53
    hidup di sebuah negara bineka tunggalika
  • 00:29:55
    makanya kemudian di saat ada irisan
  • 00:29:58
    irisan terjadi di situlah perlu
  • 00:29:59
    toleransi karena kita tidak hidup
  • 00:30:01
    sendiri ada
  • 00:30:03
    kompromi-kompromi ada akomodasi yang
  • 00:30:05
    harus ada ada eh kearifan yang yang
  • 00:30:08
    harus kita lakukan toleransi itu dari
  • 00:30:10
    semua pihak bukan hanya dari pihak
  • 00:30:12
    tertentu Tapi semua pihak harus memiliki
  • 00:30:14
    nilai toleransi nah kemudian negara
  • 00:30:16
    harus hadir dengan hukumnya Yang Adil
  • 00:30:18
    jadi ya itulah Indonesia yang sangat
  • 00:30:20
    majemuah jadi sekali lagi Pancasila itu
  • 00:30:23
    bukan berarti di luar diri bahwa kalau
  • 00:30:25
    saya berpancasila berarti saya
  • 00:30:26
    kehilangan kesuku bangsaan saya kalau
  • 00:30:28
    saya berpancasila maka saya kehilangan e
  • 00:30:30
    agama dan kepercayaan Saya tidak karena
  • 00:30:33
    dengan berpancasila agama dan
  • 00:30:35
    kepercayaan saya bisa tumbuh kembang
  • 00:30:37
    dengan Pancasila nilai-nilai kesuku
  • 00:30:39
    bangsaan saya bisa berkembang itu harus
  • 00:30:40
    dipahami oleh mahasiswa tapi ingat
  • 00:30:42
    sekali lagi bahwa karena kita ini tidak
  • 00:30:44
    hidup sendiri tidak homogen di negeri
  • 00:30:46
    ini tapi kita ini sangat bineka sehingga
  • 00:30:48
    dibutuhkan toleransi karena akan ada
  • 00:30:51
    irisan-irisan terjadi di ruang-ruang
  • 00:30:53
    publik bangsa ini nah sehingga kemudian
  • 00:30:56
    semua harus bertoleransi meng Jalan
  • 00:30:58
    Tengah berakomodasi tidak memaksakan ee
  • 00:31:01
    kehendak dan seterusnya saling
  • 00:31:03
    menghargai Saya pikir itu untuk hari ini
  • 00:31:06
    Terima kasih wasalam alhamdulillahabbil
  • 00:31:08
    alamin
Tags
  • Pancasila
  • Indonesia
  • Orde Lama
  • Orde Baru
  • Reformasi
  • politics
  • national ideology
  • tolerance
  • cultural identity
  • democracy