3P Rika Mayoli

00:08:31
https://www.youtube.com/watch?v=eZKCcBFxZ3E

Zusammenfassung

TLDRKikundi hiki kinaelezea kuhusu mipango ya kupunguza athari za majanga katika Wilaya ya Karo, Mkoa wa Sumatra Kaskazini. Wajibu wa uwasilishaji huo ni kuthibitisha hali ya idadi ya watu, geomorfolojia, hali ya majanga, mikakati ya kupunguza athari, na bima ya majanga. Wilaya ya Karo iko katika eneo la milima ya Bukit Barisan ambapo kiongozi wa majanga kama vile volkano, maporomoko ya ardhi, mafuriko, na upepo mkali ni wa kawaida.

Mitbringsel

  • 📍 Lokasi: Kabupaten Karo, Sumatra Utara
  • 👥 Populasi: 350,960 jiwa (sensus 2010)
  • ⛰️ Geografi: Dataran tinggi Bukit Barisan
  • 🌋 Jenis bencana: Letusan gunungapi, tanah longsor, banjir, puting beliung
  • 📊 Statistik: 6 kali banjir, 4 kali tanah longsor, 2 kali puting beliung, 7 kali letusan gunungapi dalam 10 tahun
  • 🛠️ Mitigasi: Pengkajian risiko dan pengurangan kerentanan
  • 💡 Strategi: Mengurangi ancaman dan meningkatkan kapasitas
  • 🏦 Bima: Perlindungan terhadap masyarakat dan rekonstruksi pasca-bencana
  • 📈 Pendanaan: Biaya tertinggi ada di tahap rekonstruksi
  • 🤝 Kolaborasi: Antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:08:31

    Syarikat Sherika Mayori, mahasiswa teknik geologi dari Universitas Palembang, memperkenalkan topik mitigasi bencana di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Presentasi mencakup kondisi kependudukan, geomorfologi, serta analisis kebencanaan. Kabupaten Karo, terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, memiliki populasi sekitar 350.960 jiwa. Dalam konteks kebencanaan, dilaporkan bahwa selama dekade terakhir, ada berbagai potensi bencana seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir, dan puting beliung, dengan penekanan pada dampak bencana yang signifikan di beberapa kecamatan tertentu. Mitigasi yang diusulkan mencakup pengkajian risiko bencana untuk menghasilkan kebijakan penanggulangan yang efektif, serta peningkatan kapasitas daerah dan pengurangan kerentanan. Pembiayaan untuk penanggulangan bencana juga menjadi fokus, dengan perhatian pada strategi asuransi dan sumber dana untuk menangani dampak tindakan mitigasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • Apa saja jenis bencana yang terjadi di Kabupaten Karo?

    Jenis bencana yang terjadi di Kabupaten Karo meliputi letusan gunungapi, tanah longsor, banjir, dan puting beliung.

  • Apa yang dimaksud dengan mitigasi bencana?

    Mitigasi bencana adalah upaya untuk mengurangi risiko dan dampak negatif dari bencana.

  • Berapa jumlah penduduk Kabupaten Karo menurut sensus tahun 2010?

    Jumlah penduduk Kabupaten Karo adalah 350.960 jiwa.

  • Apa yang menyebabkan Kabupaten Karo memiliki risiko bencana tinggi?

    Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi dan memiliki kondisi topografi yang berbukit, sehingga rentan terhadap bencana.

  • Apa saja langkah-langkah yang diambil untuk mitigasi bencana?

    Langkah-langkah mitigasi termasuk pengkajian risiko, pengurangan ancaman, dan peningkatan kapasitas daerah.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:00
    Halo assalamualaikum warahmatullahi
  • 00:00:04
    wabarakatuh perkenalkan nama sherika
  • 00:00:07
    mayori mahasiswa teknik geologi angkatan
  • 00:00:10
    2017 kampus Palembang di mana Pada
  • 00:00:13
    kesempatan kali ini saya akan
  • 00:00:14
    mempresentasikan mitigasi bencana yang
  • 00:00:17
    ada di daerah Kabupaten Karo Provinsi
  • 00:00:19
    Sumatera Utara Adapun topik bahasan yang
  • 00:00:22
    akan dibahas yaitu satu kondisi
  • 00:00:24
    kependudukan dua kondisi geomorfologi
  • 00:00:27
    tiga kondisi kebencanaan 4 mitigasi dan
  • 00:00:32
    lima peluang asuransi bencana lokasi
  • 00:00:35
    pemetaan lokasi pemetaan berada di
  • 00:00:38
    Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara
  • 00:00:41
    Kabupaten Karo terletak pada jajaran
  • 00:00:44
    Pegunungan Bukit Barisan yang
  • 00:00:45
    menyebabkan sebagian besar wilayah
  • 00:00:47
    kabupaten Karo adalah dataran tinggi
  • 00:00:51
    kondisi kependudukan hasil sensus tahun
  • 00:00:55
    2010
  • 00:00:57
    cce penduduk Kabupaten Karo berjumlah
  • 00:01:01
    350.000 960 jiwa kemudian diantara 33
  • 00:01:06
    kabupaten kota yang ada di provinsi
  • 00:01:08
    Sumatera Utara Kabupaten Karo menempati
  • 00:01:11
    urutan ke-10 yang memiliki jumlah
  • 00:01:13
    penduduk terbanyak dapat dilihat dari
  • 00:01:17
    gambar berikut bahwa kepada kepadatan
  • 00:01:23
    penduduk terendah Berada di kecamatan
  • 00:01:25
    Kuta Buluh dan kepadatan penduduk
  • 00:01:28
    tertinggi ada di kecamatan Kabanjahe
  • 00:01:33
    berikut tabel dari jumlah penduduk dan
  • 00:01:36
    laju pertumbuhan penduduk menurut
  • 00:01:40
    kecamatan di Kabupaten Karo tahun 2019
  • 00:01:46
    kondisi geomorfologi ditinjau dari
  • 00:01:49
    kondisi topografinya wilayah kabupaten
  • 00:01:52
    Karo terletak di that di dataran tinggi
  • 00:01:54
    Bukit Barisan dengan elevasi
  • 00:01:57
    udah kurang lebih 140 meter diatas
  • 00:02:00
    permukaan laut dan yang tertinggi ialah
  • 00:02:03
    kurang lebih 2451 meter diatas permukaan
  • 00:02:06
    laut daerah kabupaten Karo berada di
  • 00:02:12
    daerah dataran tinggi Bukit Barisan
  • 00:02:14
    dengan kondisi topografi yang berbukit
  • 00:02:16
    dan bergelombang maka di wilayah ini
  • 00:02:18
    ditemui banyak lembah-lembah dan alur
  • 00:02:21
    sungai yang dalam serta lereng-lereng
  • 00:02:23
    bukit yang terjal kondisi kebencanaan
  • 00:02:30
    berdasarkan data BNPB terdapat empat
  • 00:02:34
    prioritas jenis potensi bencana yang ada
  • 00:02:37
    di Kabupaten Karo dalam kurun waktu 10
  • 00:02:40
    tahun terakhir dimulai dari tahun 2011
  • 00:02:42
    sampai dengan tahun 2020 yaitu letusan
  • 00:02:46
    gunungapi tanah longsor banjir dan
  • 00:02:48
    puting beliung dapat dilihat pada tabel
  • 00:02:51
    1 yaitu sejarah kejadian bencana
  • 00:02:54
    Kabupaten Karo dimana
  • 00:02:57
    di dalam rentang rentan 10 tahun
  • 00:03:00
    terakhir bencana banjir itu sudah
  • 00:03:02
    terjadi sebanyak enam kali tanah longsor
  • 00:03:05
    sudah terjadi sebanyak empat kali puting
  • 00:03:08
    beliung dua kali dan letusan gunungapi
  • 00:03:11
    tujuh kali banjir di bencana banjir di
  • 00:03:19
    Kabupaten Karo yang paling lokasi
  • 00:03:23
    Kecamatan yang paling memiliki potensi
  • 00:03:26
    berbahaya yaitu terdapat dua Kecamatan
  • 00:03:28
    ada yaitu Kecamatan lau baleng dan
  • 00:03:32
    Marine dingin dimana kelas dari bahaya
  • 00:03:36
    Dua Kecamatan ini berada pada kelas
  • 00:03:37
    tinggi
  • 00:03:39
    Hai letusan gunungapi eh hasil dari
  • 00:03:44
    pengkajian potensi bahaya Berdasarkan
  • 00:03:46
    parameter yang telah ditentukan letusan
  • 00:03:49
    gunung api yang terjadi yaitu letusan
  • 00:03:53
    gunungapi Sibayak dan Sinabung untuk
  • 00:03:56
    Kabupaten Karo yang dapat dilihat pada
  • 00:03:58
    tabel 11 berikut
  • 00:04:01
    Hai terdapat untuk letusan gunungapi
  • 00:04:05
    Sibayak ada tiga Kecamatan yang
  • 00:04:07
    terdampak dan untuk letusan gunungapi
  • 00:04:10
    Sinabung ada sembilan Kecamatan yang
  • 00:04:12
    terdampak
  • 00:04:15
    Hai longsor kemudian yang selanjutnya
  • 00:04:17
    ada bencana tanah longsor dimana potensi
  • 00:04:20
    luas bahaya dan kelas bahaya tanah
  • 00:04:23
    longsor Kabupaten Karo dapat dilihat
  • 00:04:25
    pada tabel berikut terdapat 17 kecamatan
  • 00:04:29
    di Kabupaten Karo yang memiliki potensi
  • 00:04:31
    terjadi bencana tanah longsor dengan eh
  • 00:04:35
    yang termasuk dalam kelas sedang
  • 00:04:40
    mitigasi yang dapat dilakukan Adapun
  • 00:04:43
    mitigasi yang dapat dilakukan yaitu
  • 00:04:45
    dengan melakukan pengkajian resiko
  • 00:04:47
    bencana terlebih dahulu dimana
  • 00:04:49
    pengkajian resiko bencana merupakan
  • 00:04:51
    sebuah pendekatan untuk memperlihatkan
  • 00:04:54
    potensi dampak negatif yang mungkin
  • 00:04:56
    timbul akibat suatu potensi bencana yang
  • 00:04:58
    ada potensi dampak negatif ini
  • 00:05:02
    menggambarkan potensi jumlah jiwa
  • 00:05:04
    kerugian harta benda dan kerusakan
  • 00:05:06
    lingkungan yang terpapar oleh potensi
  • 00:05:07
    bencana pengkajian resiko bencana di
  • 00:05:10
    Kabupaten Karo ditutup disusun
  • 00:05:12
    berdasarkan komponen bahaya
  • 00:05:15
    kerugian dan kapasitas di mana Beka Jian
  • 00:05:19
    risiko ini bertujuan untuk menghasilkan
  • 00:05:24
    kebijakan penanggulangan bencana yang
  • 00:05:27
    disusun berdasarkan peta risiko bencana
  • 00:05:29
    upaya pengurangan risiko bencana yang
  • 00:05:32
    dapat dilakukan di Kabupaten Karo berupa
  • 00:05:34
    satu memperkecil ancaman kawasan 2
  • 00:05:38
    mengurangi kentang kerentanan kawasan
  • 00:05:41
    yang terancam tiga meningkatkan
  • 00:05:43
    kapasitas kawasan yang terancam
  • 00:05:46
    berdasarkan eh pengajian resiko bencana
  • 00:05:50
    tadi terdapat tiga yaitu ada indeks
  • 00:05:53
    bahaya dimana indeks bahaya ini adalah
  • 00:05:58
    hai eh seberapa Bahayakah kondisi kelas
  • 00:06:04
    dari bencana tersebut Sedangkan di
  • 00:06:07
    Kabupaten Karo ini berdasarkan hasil
  • 00:06:10
    rekap mutlak rekapitulasi + indexs
  • 00:06:12
    bahaya menunjukkan bencana di Kabupaten
  • 00:06:14
    Karo berada pada kelas tinggi kerentanan
  • 00:06:21
    kerentanan disusun berdasarkan indeks
  • 00:06:24
    penduduk terpapar dan indeks kerugian
  • 00:06:26
    kajian kerentanan ini dilakukan untuk
  • 00:06:29
    menghitung potensi penduduk terpapar dan
  • 00:06:32
    potensi kerugian Berdasarkan komponen
  • 00:06:34
    kerentanan sehingga dapat diminimalisir
  • 00:06:39
    Hai jika pada waktu selanjutnya terjadi
  • 00:06:44
    kebencanaan itu terjadi lagi dan
  • 00:06:48
    Hai kapasitas-kapasitas daerah adalah
  • 00:06:51
    hal terpenting dalam peningkatan upaya
  • 00:06:54
    penanggulangan bencana di mana Eh
  • 00:06:58
    Kabupaten Karo sudah melakukan kapasitas
  • 00:07:04
    memilih kapasitas yang bagus dalam
  • 00:07:06
    memitigasi bencana berdasarkan tabel
  • 00:07:09
    berikut kemudian pulang asuransi bencana
  • 00:07:14
    pembiayaan penanggulangan bencana adalah
  • 00:07:16
    bagian dari kebijakan penanggulangan
  • 00:07:18
    bencana dalam rangka melindungi
  • 00:07:20
    pemerintah masyarakat sektor swasta
  • 00:07:22
    serta berdampak terhadap dampak bencana
  • 00:07:25
    berdasarkan grafik satu karakteristik
  • 00:07:27
    kebutuhan pembiayaan setelah terjadi
  • 00:07:30
    bencana yaitu yang paling besar biayanya
  • 00:07:33
    berada pada tahap rekonstruksi dimana
  • 00:07:36
    setelah terjadinya bencana tersebut nah
  • 00:07:39
    kemudian strategi penyediaan dana
  • 00:07:42
    terkait erat dengan layer resiko bencana
  • 00:07:44
    di melihat terdapat dua faktor penting
  • 00:07:47
    terkait layar
  • 00:07:48
    sebut nama frekuensi bencana yang sering
  • 00:07:51
    terjadi dan jarang terjadi kemudian
  • 00:07:54
    dengan melihat karakteristik bencana
  • 00:07:56
    pada dua faktor tersebut dapat mengingat
  • 00:07:59
    bahwa satu instrumen biaya tidak bisa
  • 00:08:02
    menjadi pembiayaan bagi seluruh layer
  • 00:08:04
    jadi pembiayaan bencana atau premi yang
  • 00:08:06
    dibayar itu berdasarkan frekuensi dari
  • 00:08:10
    bencana tersebut ataukah sering terjadi
  • 00:08:12
    atau jarang terjadi bener bisa dilihat
  • 00:08:15
    dari gambar 5 yaitu strategi pembiayaan
  • 00:08:18
    dan asuransi resiko bencana Baiklah
  • 00:08:22
    Cukup Sekian yang dapat saya sampaikan
  • 00:08:24
    saya akhiri wassalamu'alaikum
  • 00:08:26
    warahmatullahi wabarakatuh
Tags
  • Kabupaten Karo
  • Mitigasi Bencana
  • Sumatera Utara
  • Kependudukan
  • Geomorfologi
  • Bencana
  • Asuransi Bencana
  • Pengkajian Risiko
  • Peluang
  • Wilayah Dataran Tinggi