00:00:04
dan nyaris kita tidak temukan manusia
00:00:06
yang sempurna kecuali nabi dan rasul
00:00:08
yang punya sifat Maksu dijaga oleh Allah
00:00:11
subhanahu wa
00:00:12
taala Siapa yang dari baligh sampai
00:00:15
sekarang Jumatan yang tidak pernah salah
00:00:18
pandangannya tidak pernah keliru
00:00:21
Bicaranya tidak pernah salah
00:00:24
mendengarnya mustahil
00:00:26
Ustaz
00:00:27
seustaz-ustaznya Kiai sekiai-kiaainya
00:00:29
Pak pasti pernah salah Jadi kalau anda
00:00:32
ingin mencari kesalahan seorang Ustaz ya
00:00:34
pasti ditebukkan sepanjang dia
00:00:37
manusia Kiai demikian Habib demikian
00:00:41
sepanjang manusia sepanjang Bukan nabi
00:00:44
dan
00:00:45
rasul siapapun mau pejabat mau rakyat
00:00:48
mau birokrat siapapun pasti ada potensi
00:00:51
untuk berbuat salah Sepanjang Kita Masih
00:00:53
hidup dan sepanjang setannya juga
00:00:55
menunaikan tugasnya untuk menggoda
00:00:58
manusia
00:01:01
nah Allah yang punya sifat Rahman dan
00:01:04
Rahim sebagai penutup bagian dari
00:01:06
khotbah ini menginginkan dalam situasi
00:01:09
Itu pun tetap melindungi kita tetap
00:01:12
menjaga kita karena Allah pun
00:01:14
mendeklarasikan engkau bisa menggoda
00:01:16
tapi aku pun membentengi hambaku dari
00:01:20
godaanmu itu maka kesempatan diberikan
00:01:23
oleh Allah supaya kita menyadari
00:01:25
kekeliruan itu mengoreksinya dan kembali
00:01:28
kepada Jalan kemuliaan
00:01:31
Tidak ada manusia yang tidak salah
00:01:34
selain nabi dan rasul tapi diberi
00:01:36
kesempatan oleh Allah dari kesalahan itu
00:01:39
kembali menjadi Saleh saudara bila kita
00:01:42
mengoreksi yang salah menjadi Saleh
00:01:46
tidak baik menjadi baik maka kebaikan
00:01:49
yang dihasilkan dari sifat korektif dari
00:01:51
yang tidak baik itu disebut birrun
00:01:55
namanya
00:01:56
birrun bila itu melekat pada diri kita
00:02:00
Kembali jadi baik birunnya nempel dalam
00:02:02
diri kita jadi baik lagi maka berubah
00:02:05
menjadi
00:02:07
mabrurun maka dilatihlah setidaknya
00:02:10
dalam ritual setahun sekali belajar
00:02:14
kontemplasi apa selamanya saya akan jadi
00:02:17
seperti yang tidak baik ini kata-kata
00:02:19
kotor senang mencela orang pikirannya
00:02:21
enggak bagus mendengar yang enggak baik
00:02:23
sementara saya sadar saya pulang akan
00:02:25
menghadap Allah nanti dikumpulkan di
00:02:27
padang Arafah maka di ba ke miniatur
00:02:30
kehidupan orang kumpul semua sama mau
00:02:33
pejabat mau rakyat mau punya kedudukan
00:02:35
mau tidak pakaiannya sama ritualnya
00:02:37
serupa deklarasi
00:02:40
kesetaraan bahkan sebelum PBB deklarasi
00:02:42
sebelum ada terbentuk banyak negara
00:02:44
Islam sudah memperkenalkan kesetaraan
00:02:47
tapi dalam kesetaraan itu ada renungan
00:02:50
apakah akan begini selamanya sementara
00:02:52
kita akan pulang kepada Allah apa enggak
00:02:54
malu pulang dengan status sebagai
00:02:56
pencuri pulang dengan status sebagai
00:02:59
koruptor pulang dengan status sebagai
00:03:01
pencela pulang dengan status sebagai
00:03:03
penyogok apa enggak malu diviralkan di
00:03:05
alam akhirat nanti Fulan koruptor Fulan
00:03:09
penyogok Fulan pezina Fulan penipu
00:03:12
datanya dibuka semua enggak bisa bohong
00:03:14
dia apa enggak malu maka direnungi itu
00:03:18
di Arafah itu tobat dia kenali dirinya
00:03:21
tahu ke mana ia berkehidupan k mana ia
00:03:24
berakhir ke mana ia pulang setelah itu
00:03:26
dia bertekad dia zikir dari Arafah pergi
00:03:28
ke Muzdalifah
00:03:34
dia bawa zikirnya dia bertekad dia akan
00:03:37
lempari itu sifat-sifat buruknya yang
00:03:39
ada dalam tubuhnya dulu karena tiga yang
00:03:41
mempengaruhi dia menjadi tidak baik
00:03:43
dirinya yang tidak bisa mengontrol
00:03:45
nafsunya faktor lingkungan sekitar yang
00:03:48
dekat lalu yang ketiga lingkungan jauh
00:03:51
terdekatnya disebut aqabah dalam diri
00:03:54
lingkungan sekitaran disebut wusta yang
00:03:56
jauh disebut dengan Ula maka yang
00:03:58
pertama dia lakukan lempari dulu sifat
00:04:00
yang tak baik dalam dirinya maka catatan
00:04:03
di Arafah dia bawa ke Muzdalifah dia
00:04:05
bawa tujuh kerikil di situ dia datang ke
00:04:07
jamarat di lempari Bismillahi Allahu
00:04:09
akbar Lontar sifat kurang baiknya Oh ini
00:04:12
diri
00:04:13
saya yang tak bisa mengontrol nafsu
00:04:16
sering cela orang Bismillahi Allahu
00:04:18
akbar Lontar Dia nangis karena yang
00:04:19
dilontar sifat buruknya ritualnya
00:04:22
demikian Dua Lontar tiga Lontar sampai
00:04:25
ujung kepala sampai
00:04:27
kaki Setelah dia melontar dia adap ke
00:04:30
arah kiblat lalu dia berkomitmen
00:04:36
in Mus
00:04:44
[Musik]
00:04:48
inukiahillahilaminl Ya Allah detik
00:04:50
inilah kasrahkan diriku sepenuhnya
00:04:53
kepada engkau penguasa
00:04:55
semesta ada orang-orang berkata Tuhan
00:04:58
itu alam semesta maka Allah lebih detail
00:05:01
lewat rasul yang disampaikan Akulah
00:05:02
penguasa alam semesta itu ada sering
00:05:05
orang berkata karena dia sulit menemukan
00:05:07
Tuhan dia katakan semesta begini alam
00:05:09
semesta memberikan hukum saudara Allah
00:05:11
langsung mengatakan Alhamdulillahi
00:05:13
rabbil alamin Kalau engkau masih bingung
00:05:16
Akulah Tuhan yang merawat dan mencipta
00:05:18
semesta itu maka nabi mengajarkan aku
00:05:21
pasrahkan Ya Allah diriku kepada engkau
00:05:22
penguasa semesta bila pun selama ini aku
00:05:25
salat aku beribadah aku hidup Ya Allah
00:05:30
dan kalaupun aku wafat Sampai detik ini
00:05:32
aku menyadari aku banyak
00:05:34
salahnya maka aku bertobat dan berjanji
00:05:37
tidak akan menyimpang lagi Kalau engkau
00:05:39
beri aku kesempatan hidup setelah ini
00:05:41
aku berjanji akan menjadi muslim yang
00:05:43
lebih baik lagi mulai detik
00:05:46
ini Lalu setelah itu dia merenung lagi
00:05:49
ada yang belum selesai maka dia pergi ke
00:05:51
Muna kita kenal dengan Mina dia
00:05:53
renungkan apa nih karena pengaruh teman
00:05:55
catat oleh dia Oh ini saya enggak bagus
00:05:57
karena gaulnya enggak baik di sini
00:06:00
karena pengaruh tempat baru dia bertugas
00:06:02
bertemu lingkungan baru Ula maka dia
00:06:05
balik lagi sehari renungkan lagi 2 hari
00:06:08
dia merasa bagus
00:06:10
selesai tawaf ifadah at dahulukan oleh
00:06:14
dia selesai tuntas tuntas hajinya dia
00:06:17
merasa kurang sempurna sampai hari
00:06:19
ketiga nafar
00:06:28
akhir Apa kesimpulannya limanqo Jika dia
00:06:32
sudah menilai dirinya takwanya sudah
00:06:35
balik Jadi intinya takwa lagi takwa lagi
00:06:39
Itulah sebabnya bekal Haji pun dari
00:06:41
bekal takwa pulang takwa di mana
00:06:44
ditemukan statement bekalnya Albaqarah
00:06:47
197 alhajju ashur
00:06:50
malumatan fihinal hajja Fala Wa fusuq w
00:06:55
jidala fil ha W taalu minhairamullah
00:07:05
haji itu ditentukan waktunya sudah viral
00:07:08
diketahui persiapan sampai puncaknya
00:07:10
jika anda komitmen bersiap Haji maka
00:07:13
siapkan
00:07:15
dirimu jangan berkata
00:07:17
kotorah Jangan engkau berdebat pada yang
00:07:20
tidak penting
00:07:21
berselisih jangan berperilaku menyimpang
00:07:25
itu yang kita koreksi di
00:07:26
sana silakan berbekal Allah Allah tahu
00:07:29
banyak orang mau berbekal kopernya tuh
00:07:31
silakan besarin bekalin materinya baju
00:07:34
persiapan tapi yang terpenting bukan itu
00:07:36
kata Allah yang terpenting itu koreksi
00:07:38
dirimu wataadu fair Taqwa bekal
00:07:43
takwamu makanya sebelum berangkat kita
00:07:45
manasik tuh malam tahajud tingkatkan
00:07:48
baca Quran tingkatkan itu bagian takwa
00:07:51
nanti di sana dioptimalkan begitu pulang
00:07:53
limanqa setelah 2 hari 3 hari selesai di
00:07:58
Muna itu kita simpulkan ada perubahan
00:08:00
enggak Itulah sifat takwa Ketika pulang
00:08:03
berubah jadi baik yang tak baik
00:08:05
dikoreksi jadi baik Itulah Birun melekat
00:08:08
pada pelakunya mabrurun ini yang
00:08:10
dimaksud kalimat nabi alhajjul
00:08:13
mabrur haji yang merubah pelakunya
00:08:16
menjadi lebih baik dari
00:08:18
sebelumnya bagi kita yang belum atau
00:08:21
tidak berhaji di tahun ini maka
00:08:24
diberikan jalan
00:08:26
berbeda tapi ini bukan Haji tetap Haji
00:08:29
lebih utama karena ada ritual-ritualnya
00:08:32
tapi ada substansi yang serupa mabrur
00:08:34
membentuk karakter mabrur walaupun belum
00:08:36
ada kesempatan Haji lewat apa itu awal
00:08:39
Zulhijah kita puasa Bekali takwa di sana
00:08:43
wukuf di hari kes9 waktu Saudi makanya
00:08:47
disebutkan Yaum siam yaumi
00:08:50
arafata puasa yang dilangsungkan di hari
00:08:53
harinya saat orang-orang itu wukuf di
00:08:55
Arafah hari di arafahnya tanggal 9
00:08:59
waktu Saudi waktu kita di sana tanggal 9
00:09:02
wukuf di sini kita tunaikan puasa sama
00:09:05
persis puasanya ya seperti halnya
00:09:08
perilaku orang-orang yang sedang wukuf
00:09:10
dia merenung dia koreksi jadi tidak
00:09:13
seperti yang Ramadan sifatnya tidak
00:09:15
seperti yang ayamul build
00:09:17
sifatnya bukan cuma sekedar tahan lapar
00:09:21
haus terbit fajar sampai magrib semua
00:09:23
puasa tidak begitu ada keistimewaannya
00:09:26
khusus untuk Arafah esensinya koreksi
00:09:29
diri
00:09:29
kenali kekurangan dan seterusnya
00:09:31
malamnya takbir saat di sana melontar
00:09:34
jumrah esoknya tanggal 10 di sini kita
00:09:37
menyembelih sifat
00:09:39
hewani hewan itu diciptakan dengan nafsu
00:09:43
jadi gambaran nafsu itu ada di hewan
00:09:44
hewan tak punya takwa karena di sana
00:09:47
melontar sifat hewani nafsunya di sini
00:09:49
menyembelih dan kalimatnya setelah itu
00:09:51
sama menghadap ke arah kiblat mengatakan
00:09:54
kalimat yang sama inni wajahtu dan
00:09:57
seterusnya inilah yang dimaksud Allah di
00:10:00
Quran surah 22 ayat 37 di sana takwa di
00:10:03
sini takwa
00:10:04
lah luhuma
00:10:08
wuha wakanaalut Taqwa
00:10:12
minkum yang diterima yang sampai pada
00:10:14
Allah itu bukan Berapa besar sapinya
00:10:17
bukan Berapa besar kerbaunya bukan
00:10:19
Berapa banyak darahnya yang diterima
00:10:21
oleh Allah kata Allah takwanya ada
00:10:24
perubahan enggak merasa lebih dekat
00:10:26
enggak dengan Allah merasa meningkat
00:10:28
enggak ibadahnya nya meningkat mendekat
00:10:31
lebih dekat lagi itu KBA semakin
00:10:34
meningkat disebut kurban Itulah sebabnya
00:10:36
ibadahnya disebut kurban dari kata kuba
00:10:39
bukan korban kurban Kenapa disebut
00:10:43
kurban yang dimaksudkan ketika kita
00:10:46
berbagi dan komitmen menjadi baik
00:10:49
dilihat standarnya setelah itu menjadi
00:10:51
lebih dekat hubungannya dengan Allah
00:10:52
meningkat takwanya itulah
00:10:55
mabrur sekarang kita lihat sehari
00:10:57
setelah hari Tasyrik Jumat ini Jumat
00:11:01
deklarasi perubahan diri kita bukankah
00:11:04
kita di Jumat ini dipanggil untuk
00:11:06
meningkatkan zikir coba dicek jadi lebih
00:11:08
dekat enggak dengan
00:11:09
Allah merasa meningkat enggak takwanya
00:11:12
beruntung kita Alhamdulillah tinggal di
00:11:14
Indonesia karena semua bagian dasar
00:11:17
kehidupan berbangsa bernegara dipaku
00:11:20
dengan sifat takwa di pendidikan
00:11:23
undang-undang sisiknas nomor 20 tahun
00:11:25
2003 dari mulai pasal menimbang a sampai
00:11:28
e lima itu poinnya poin kedua B itu
00:11:31
sudah takwa undang-undang Dasar tahun
00:11:35
1945 mengamanatkan pada pemerintah
00:11:38
mengusahakan menyelenggarakan satu
00:11:39
sistem pendidikan yang meningkatkan
00:11:41
keimanan dan ketakwaan pada tuhan yang
00:11:43
maha esa serta akhlak mulia baru
00:11:45
mencerdaskan kehidupan
00:11:47
bangsa masuk tentara saptaamarga ada
00:11:50
tujuh nomor tiganya itu adalah takwa
00:11:54
kami Tentara Indonesia yang bertakwa
00:11:57
pada Tuhan Yang Maha Esa membel
00:11:59
kebenaran kejujuran dan keadilan masuk
00:12:02
Hakim ada pancadarma nomor satunya itu
00:12:05
takwa dari takwa sampai Tirta satunya
00:12:08
takwa kami Hakim Indonesia yang bertakwa
00:12:11
pada tuhan yang maha esa masuk Polisi
00:12:14
Tribrata nomor satunya takwa kami polisi
00:12:17
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
00:12:18
bertakwa pada tuhan yang maha esa jadi
00:12:21
itu ukuran pendiri bangsa ini
00:12:22
menginginkan kita jadi orang baik
00:12:24
sebelum pintar sebab pintar tidak baik
00:12:27
celaka
00:12:29
korupsi itu banyak dilakukan oleh yang
00:12:31
pintar pengelabuhannya oleh yang pintar
00:12:33
cuma karena enggak ada takwanya sebagai
00:12:35
amanat undang-undang itu yang jadi
00:12:38
problem Nah kalau kita mengklaim negara
00:12:41
muslim terbesar setiap Jumat pengingat
00:12:43
pertama takwa hadirin bertakwalah kepada
00:12:46
Allah dengan sebenar-benarnya takwa tuh
00:12:48
pulang jumatan betul enggak takwanya ada
00:12:50
tuh ada enggak yang hilang sendal tuh
00:12:54
baru keluar Masjid itu kalau kita
00:12:57
tunjukkan menjadi muslim yang benar
00:12:59
berubah jadi lebih baik kurban dekat
00:13:02
dengan Allah Itulah esensi manusia
00:13:04
mabrur yang diinginkan oleh Allah dan
00:13:07
rasulnya