TEGA!! BARU LAHIR LANGSUNG D1BV4N6, ANAK DIFABEL INI TERNYATA PEMBAWA BERKAH !! (CURHAT BANG)

00:59:14
https://www.youtube.com/watch?v=ir8EO91qnzs

Zusammenfassung

TLDRDalam diskusi ini, Niatus menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh tantangan. Dibesarkan oleh kakeknya setelah orang tuanya melepaskannya, Niatus menghadapi berbagai ujian dalam hidup, termasuk kondisi fisik yang tidak sempurna dan trauma emosional akibat ditinggalkan. Meskipun mengalami banyak kesakitan, dia belajar untuk menerima dirinya dan berusaha menunjukkan bahwa dia merupakan individu yang berharga. Dengan dukungan kakeknya, Niatus berhasil bersekolah dan kini aktif menjadi konten kreator yang menginspirasi banyak orang dengan kisah dan perjuangan hidupnya. Niatus berharap untuk dapat mengubah hidupnya lebih baik dan membahagiakan orang tua asuhnya.

Mitbringsel

  • 👶 Niatus dibesarkan oleh kakeknya setelah ditinggalkan orang tua.
  • 💔 Pengalaman pahit mengenai penolakan dan ejekan dari lingkungan.
  • 🌟 Meskipun memiliki kekurangan fisik, Niatus tetap berjuang dan meraih prestasi.
  • 📚 Niatus bersekolah di sekolah umum meskipun awalnya direkomendasikan untuk SLB.
  • 🙏 Kakek Niatus berjuang keras untuk memberikan pendidikan yang baik baginya.
  • 🌈 Niatus kini aktif di media sosial untuk menginspirasi orang lain.
  • 💬 Proses penerimaan diri yang panjang dan penuh tantangan.
  • 🎨 Talenta melukis dan kemampuan dalam selawatan membawanya dikenal luas.
  • 👨‍👧 Pengharapan Niatus untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.
  • ❤️ Harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Bapa Niatus berusaha untuk membuang bayinya, menyoroti luka emosional dari pengalaman tersebut dan kerinduan Niatus akan kasih sayang orang tua. Dia merasakan cinta pertamanya berasal dari ayah tetapi malah dilukai oleh kehadiran ayah.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Acara merayakan kedatangan Nural Aini dengan selawat, menggambarkan semangat positif meski dalam kesulitan. Niatus dikenal sebagai juara dalam selawat.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Kakek Abdullah, penyokong Niatus, berbagi pengalaman dan tantangannya setelah mengenal keadaan semua orang, serta kerinduan Niatus akan kasih sayang keluarga.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Niatus menceritakan sejarah hidupnya, bagaimana dia menemukan kebenaran tentang orang tuanya, dan bagaimana dia berinteraksi dengan kakek dan neneknya.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Kakek menyelamatkan Niatus dari membuang bayi, mengabadikan rasa syukur atas titipan Tuhan. Ikatan antara Niatus dan kakeknya semakin erat dengan pengalaman bersama.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Kakek Abdullah, sebagai figur ayah, menghadapi tantangan batinya dengan menerima kondisi dan merawat Niatus dengan kasih yang mendalam, meskipun dalam kesulitan ekonomis.

  • 00:30:00 - 00:35:00

    Niatus memulai perjalanan pendidikan dengan tantangan fisiknya, berusaha untuk menunjukkan bahwa dia mampu seperti anak-anak lain tanpa merasa rendah diri.

  • 00:35:00 - 00:40:00

    Dia merasakan kesulitan dari dalam sekolah karena dibuli, tetapi berusaha untuk bangkit dan melepaskan kemarahan dan kesedihannya melalui dukungan ceramah agama.

  • 00:40:00 - 00:45:00

    Niatus mengaitkan kepercayaannya bahwa ujiannya datang dari Allah dan bahwa dia akan mampu menanggungnya. Dia mulai merefleksikan kehidupannya dan mencoba berdamai dengan keadaan.

  • 00:45:00 - 00:50:00

    Niatus menyadari pentingnya menunjukkan keberanian dengan menerima kekurangannya dan berkeyakinan bahwa kekuatan datang dari dalam hati dan niat yang tulus.

  • 00:50:00 - 00:59:14

    Dengan prestasinya dalam seni dan akademik, Niatus mendapat pengakuan dan berusaha berbagi cerita inspiratif melalui sosmed, berusaha untuk memberikan kepercayaan diri kepada orang lain.

Mehr anzeigen

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • Siapa yang membesarkan Niatus?

    Kakek Niatus yang membesarkannya setelah ditinggalkan oleh orang tua.

  • Apa yang menjadi perjuangan utama Niatus selama ini?

    Perjuangan melawan ejekan dan penerimaan atas kondisi fisiknya yang tidak sempurna.

  • Apa cita-cita Niatus?

    Niatus bercita-cita untuk menjadi pengusaha dan berguna bagi orang lain.

  • Bagaimana hubungan Niatus dengan orang tuanya?

    Niatus mengalami kesedihan karena tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan merasa cemburu melihat orang lain.

  • Apa yang dilakukan Niatus untuk mengatasi bully?

    Ia belajar untuk tidak membalas ejekan dan lebih baik diam serta membuktikan kemampuannya.

  • Apa yang ingin dicapai Niatus dalam hidupnya?

    Niatus ingin bahagia dan bisa membahagiakan kakek dan nenek serta berkontribusi kepada masyarakat.

  • Apakah Niatus memiliki hubungan dengan orang tuanya saat ini?

    Niatus masih berusaha membangun komunikasi dengan orang tuanya.

  • Apa yang menjadi motivasi Niatus?

    Motivasi Niatus adalah doanya untuk menjadi anak yang baik dan berguna bagi orang lain.

  • Apa harapan Niatus untuk masa depan?

    Harapan Niatus adalah menemukan cinta dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

  • Apa yang Niatus lakukan sekarang?

    Niatus aktif di media sosial dan berbagi kisah hidupnya untuk menginspirasi.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:00
    bapaknya itu kan mau membuang bayi ini
  • 00:00:03
    berharap kamu maaf iya tentang kasih
  • 00:00:07
    sayang orang tua itu yang benar-benar
  • 00:00:09
    belum pernah dirasakan perukan dari PAP
  • 00:00:13
    k belum pernah karena katanya cintah
  • 00:00:16
    pertama itu adalah papa tapi kenapa Papa
  • 00:00:21
    menjadi luka pertama yang dia
  • 00:00:24
    dapatkan Sudah diuji fisik itu sudah
  • 00:00:27
    sangat berat ya Allah Mengapa engkau
  • 00:00:31
    memberikan ujian dengan latar belakang
  • 00:00:33
    keluarga yang kurang baik
  • 00:00:38
    juga
  • 00:00:42
    Marhaban Ya
  • 00:00:46
    Marhaban Ya nural
  • 00:00:51
    Aini
  • 00:00:55
    [Musik]
  • 00:00:57
    marhaban marhaban
  • 00:01:05
    han
  • 00:01:09
    yahaban ya
  • 00:01:14
    Nur
  • 00:01:19
    marhaban marhaban
  • 00:01:25
    marhaban bagus
  • 00:01:27
    merdu itu apa namanya selawatan sawat
  • 00:01:31
    kamu katanya ini ya juara selawatan
  • 00:01:34
    selawatan I sering mimpin tahdir e di
  • 00:01:39
    desa di kampung
  • 00:01:42
    Oh kita kenalkan dulu ya ini nihatu
  • 00:01:45
    salihah ya kalau enggak
  • 00:01:47
    salahhah bacanya gimana
  • 00:01:50
    shihah shhah shihah I niatu saya aku
  • 00:01:54
    wakilnya gitu dia dari Jawa Timur aku
  • 00:01:57
    sempat lihat beberapa kali kamu berseliw
  • 00:02:00
    di tiktok Iya terus di YouTube juga
  • 00:02:02
    beberapa berseliweran terus aku ngelihat
  • 00:02:04
    kayak Wah ini anak kok punya keyakinan
  • 00:02:08
    hidup yang luar biasa makanya kita
  • 00:02:10
    undang Makasih ya sudah datang ya terima
  • 00:02:12
    kasih sekali Iya sama kakek Iya betul
  • 00:02:16
    kakek Abdullah ya abduli Iya yang
  • 00:02:19
    baru-baru kemarin terus kalau saya
  • 00:02:20
    enggak salah dengar kakek baru mendapat
  • 00:02:23
    musibah iya iya kena pecahan gas legakan
  • 00:02:29
    legakan
  • 00:02:30
    gas balon balon Iya itu gara-garanya
  • 00:02:33
    kenapa coba cerita singkat dulu tuh ya
  • 00:02:35
    Bukan karena apa Karena saya tuh mau
  • 00:02:38
    menjual besok gitu n sekarang membuat
  • 00:02:41
    anginnya dulu Heeh e setelah membuat
  • 00:02:44
    angin itu sudah direndam dibiarkan dulu
  • 00:02:49
    Setelah lama kelamaan itu tangki itu
  • 00:02:53
    berbunyi H gitu Setelah itu ya apa
  • 00:02:59
    dengan saya tuh didengarkan gitu Iya
  • 00:03:01
    didengarkan ini Heeh yang mana ini terus
  • 00:03:06
    setelah itu duol gitu oh dari situ tuh
  • 00:03:09
    iya kena ke mata mengakibatkan salah
  • 00:03:11
    satu Bul Mat Bukan kena ke mata ke badan
  • 00:03:13
    separuh setengah badan ini semua ini ke
  • 00:03:17
    mata betul samp semua Waja Berarti
  • 00:03:20
    tadinya mata Ni baik-baik aja yang
  • 00:03:22
    sebelah kanan betul baik-baik
  • 00:03:24
    Aduh jadi luka bakar Bang jadi luka
  • 00:03:28
    bakar ya Oh itu fotonya Aduh k kasihan
  • 00:03:30
    he Aduh kek saya soalnya ee sangat
  • 00:03:34
    ee apa ya kagum sama kakek Abdullah ini
  • 00:03:38
    jadi kalau enggak salah ceritanya kan
  • 00:03:40
    Kakek itu yang ngerawat kamu ya dari
  • 00:03:42
    kecil ya Iya Bang Nah kamu boleh cerita
  • 00:03:44
    singkat dulu nih awal mulanya kamu tahu
  • 00:03:47
    Kakek ini siapa terus kamu tahu diri
  • 00:03:49
    kamu siapa coba cerita dulu kita mau
  • 00:03:51
    dengar awalnya Saya tahunya orang tua
  • 00:03:55
    kandung dari awal banget karena memang
  • 00:03:58
    dari kecil saya nya Ayah gitu tapi
  • 00:04:03
    setelah beranjak dewasa tuh orang-orang
  • 00:04:05
    tetangga itu padaai bilang pada nanyain
  • 00:04:09
    orang tua kamu udah ingat enggak sama
  • 00:04:11
    kamu katanya bang terus gimana orang
  • 00:04:14
    tuamu sekarang udah pernah nyamperin
  • 00:04:16
    kamu enggak gitu lah saya kaget kayak
  • 00:04:20
    loh Emang orang tua saya Kenapa Kan
  • 00:04:23
    baik-baik saja di rumah Gitu kan betul
  • 00:04:27
    saya anggapnyaya heeh tapi p pertanyaan
  • 00:04:30
    itu dari berbagai banyak orang terus
  • 00:04:32
    terjadi selama
  • 00:04:34
    bertahun-tahun sehingga lama-kelamaan
  • 00:04:37
    saya sudah mulai bisa berpikir sudah
  • 00:04:40
    mulai paham gitu kok makin banyak ya
  • 00:04:43
    yang ngomong kayak gitu yang nanya kayak
  • 00:04:45
    gitu Kenapa gitu ternyata ini beliau
  • 00:04:50
    bukan orang tua kandung ternyata kakek
  • 00:04:54
    kamu tahunya dari mana itu kartu
  • 00:04:55
    keluarga kartu keluarga Iya karena waktu
  • 00:04:59
    SD kan biasa ya gku berkas kayak gitu
  • 00:05:01
    kan Nah di situ k pagi sengaja melihat
  • 00:05:05
    atas nama niatus shihah itu cucu bukan
  • 00:05:08
    anak dan kamu baru tahu dari situ betul
  • 00:05:11
    baru tahu dari Kakak itu kakak Oh iya
  • 00:05:15
    juga ya Kenapa kok di sini cucu bukan
  • 00:05:17
    anak gitu bingung kamu bingung dengan
  • 00:05:22
    apa ya pertanyaan orang-orang kok agak
  • 00:05:25
    masuk ya dengan jawaban ini gitu kan
  • 00:05:28
    akhirnya tapi enggak berani nanya
  • 00:05:30
    apa-apa Bang karena takut dan enggak
  • 00:05:33
    tahu m berbuat apa Heeh akhirnya
  • 00:05:37
    rama-kerelamaan entah gimana ayurnya
  • 00:05:40
    sudah tahu kalau beliau adalah kakek dan
  • 00:05:45
    sudah mengiyakan dari kakek iah orang
  • 00:05:48
    tuanya itu yang di sebelah rumah kita
  • 00:05:50
    tetangga betul tetangga kamu orang tuamu
  • 00:05:53
    betul yang dipanggil emas dan Mbak gitu
  • 00:05:58
    Tante dan kamu pernah ketemu sebelumnya
  • 00:06:00
    tapi kamu engak tahu itu orang tuau
  • 00:06:02
    betul pernah Bang karena mau ke mana pun
  • 00:06:04
    perginya pasti melewati rumah itu Nah
  • 00:06:07
    dari situlah saya makin percaya makin
  • 00:06:11
    bingung Kayak Oh iya juga ya kenapa dari
  • 00:06:14
    Gulu saya tidak pernah ada omongan
  • 00:06:16
    dengan orang sebelah enggak pernah
  • 00:06:19
    enggak pernah interaksi engak ada enggak
  • 00:06:20
    ada komunikasi sama sekali pada waktu
  • 00:06:23
    itu jadi kayak I juga ya Kok aku baru
  • 00:06:26
    sadar enggak pernah komunikasi saya
  • 00:06:29
    hello atau apa gitu benar-benar kayak
  • 00:06:32
    orang bermusuhan gitu dan setiap kali
  • 00:06:36
    bertemu berpasan beliaunya menghinggar
  • 00:06:39
    oh gitu ini kayak Oh iya juga ya kapa
  • 00:06:44
    itu kalau nyambung kenapa gitu nah
  • 00:06:47
    awalnya akhirnya Kamu akhirnya
  • 00:06:49
    memberanikan diri nanya sama kakek Kapan
  • 00:06:51
    waktu itu e itu juga enggak nanyak yang
  • 00:06:55
    langsung klarifikasi k kayak cuma iseng
  • 00:06:58
    gitu Heeh ya aku benar itu orang tuaku
  • 00:07:01
    yang di sebelah gitu kayak karena enggak
  • 00:07:05
    sengaja mungkin ya nenek nenek atau
  • 00:07:08
    kakek itu bilang itu ibumu datang
  • 00:07:10
    katanya kalau sama Ibu masih agak baik
  • 00:07:14
    daripada dengan papa kandung Oh kan
  • 00:07:18
    terus mencerengal ibumu datang Nah terus
  • 00:07:21
    nenek ini siapa
  • 00:07:23
    gitu kayak Ya udah di situ mulai perahan
  • 00:07:27
    ada jawaban kalau sebelah kita kangga
  • 00:07:31
    kita itu adalah orang tua kamu kakek
  • 00:07:34
    jelasin Iya kek boleh cerita enggak sing
  • 00:07:37
    e singkatnya itu Bagimana ceritanya Kok
  • 00:07:39
    sampai akhirnya niatus ada di kakek
  • 00:07:41
    terus dia enggak tahu kalau itu ibunya
  • 00:07:43
    tetangganya dia sama bapaknya mulai
  • 00:07:45
    awalnya itu baru lahir waktu malam itu
  • 00:07:49
    lahirnya lah Waktu itu tetangga itu kan
  • 00:07:53
    banyak kalau Desa itu kalau ada orang
  • 00:07:56
    lahirnya itu kan banyak tetangga ya Iya
  • 00:08:00
    terus Nah setelah ini keluar sudah lahir
  • 00:08:03
    tetangga ini bilang bahwa anak ini bayi
  • 00:08:08
    ini mau dibuang gitu dengan bapaknya Oh
  • 00:08:11
    jadi dengar dari tetangga E niatus mau
  • 00:08:14
    dibuang Oke kakek dengar nih ya Nah las
  • 00:08:17
    setelah itu ya Allah itu titipan Allah
  • 00:08:21
    gitu saya Iya iya sudah ambil-ambil saya
  • 00:08:24
    yang mau rawat gitu nah sudah dengan
  • 00:08:27
    tetangga itu diambil dibaw sama saya Oh
  • 00:08:31
    itu awalnya awalnya dan dikasih aja gitu
  • 00:08:33
    Anak itu sama orang tuanya ke Kakek
  • 00:08:36
    bukan dikasih ya karena sudah mungkin
  • 00:08:40
    menyadari mungkin dengan orang tua yang
  • 00:08:43
    perempuan kalau yang bapaknya itu kan
  • 00:08:47
    mau membuang bayi ini mau buang nih
  • 00:08:49
    maksudnya gimana k Iya karena Ma kecil
  • 00:08:52
    didukan rumah Sung waktu kecil ini di
  • 00:08:55
    waktu baru keluar mau dibuang gitu
  • 00:08:58
    tunggu tunggu tangan ya gak sama dengan
  • 00:09:02
    yang lain bukan begitu maaf k ya aku
  • 00:09:05
    luruskan dulu ini kan aku kalau dengar
  • 00:09:08
    di ee mau dibuangnya ke sungai Heeh
  • 00:09:10
    berarti dihanyutkan iya berharap
  • 00:09:14
    Berharap ada orang yang ketemu atau
  • 00:09:15
    sebenarnya enggak berharap Emang enggak
  • 00:09:18
    ada yang menyelamatkan bahkan berharap
  • 00:09:22
    kamu maaf Iya itu I iya ya mungkin
  • 00:09:26
    karena keadaan begini Apa karena malu
  • 00:09:28
    apa bagaimana gak tahu tapi kakek enggak
  • 00:09:31
    dapat kejelasan mengenai masalah apakah
  • 00:09:33
    dia malu atau gimana kakek enggak dapat
  • 00:09:34
    tidak tidak ada klarifikasi apapun
  • 00:09:36
    sampaiak ada apa-apa cuma tetangga itu
  • 00:09:39
    sudah kasih sama saya setah ada di
  • 00:09:42
    tangan saya karena saya ini orang Islam
  • 00:09:45
    dengan saya itu Telinganya yang kanan
  • 00:09:48
    ini diazani dengan saya yang kiri dikom
  • 00:09:51
    mati setelah itu selawat terus tiap hari
  • 00:09:55
    tiap malam selawat dengan saya gitu oke
  • 00:09:58
    kakek waktu terima niatus pertama kakek
  • 00:10:01
    Itu posisinya sudah punya anak
  • 00:10:03
    belum Kalau saya kan memang gak punya
  • 00:10:06
    anak yang ada kan sudah besar-besar Oh
  • 00:10:09
    punya tapi sudah besar kan punya dengan
  • 00:10:11
    istri yang pertama pertama Oh ini yang
  • 00:10:14
    kedua yang sekarang jadi beliau ini
  • 00:10:17
    Kakek piring oke pas kakek lihat pertama
  • 00:10:20
    kondisi niatus kakek kaget enggak ya
  • 00:10:22
    cuma saya menangis menangisnya karena
  • 00:10:25
    melihat ini gak ada tangan gak ada apa
  • 00:10:29
    gitu Apa saja sih niatus mohon maaf ya
  • 00:10:31
    sayang Iya enggak apa-apa bang tangan
  • 00:10:33
    Iya tangan semama
  • 00:10:36
    kesinetrisan wajah ya wajah nih tidak
  • 00:10:39
    proporsional ya Iya jadi di sebelah sini
  • 00:10:42
    tuh tidak ada kurangnya jadi gagunya ke
  • 00:10:46
    belakang
  • 00:10:47
    Gitu bagi lain kepala Alhamdulillah
  • 00:10:51
    isoke normal normal ya Semua normal Ya
  • 00:10:54
    normal oke nah pas kakek melihat kondisi
  • 00:10:57
    niatus ini kan sedih
  • 00:10:59
    di situ Di dalam bendak kaki timbul apa
  • 00:11:02
    ya di di waktu kecilnya ya timbul cuma
  • 00:11:06
    Bagaimana ya cuma saya tuu tiap menangis
  • 00:11:10
    tiap hari tiap malam cuma doakan saja
  • 00:11:13
    sama Allah saya gitu berdoa semoga Allah
  • 00:11:17
    memberikan semoga diselamatkan dan
  • 00:11:18
    semoga diberi pekerjaan yang selayak
  • 00:11:22
    gitu buat kakek buatak
  • 00:11:26
    buat maksudnya semoga berguna sama
  • 00:11:30
    bangsa dan negara lebih-lebih sama Allah
  • 00:11:33
    gitu itu doa Kak Wak itu doa saya
  • 00:11:35
    seterusnya Oke tapi orang tua kandungnya
  • 00:11:38
    kan Kakek pasti bisa lihat ya di sebelah
  • 00:11:41
    ya dia punya anak enggak punya punya
  • 00:11:44
    punya saya punya kakak Oh berarti kamu
  • 00:11:47
    punya kakak ceritanya Iya punya Dua
  • 00:11:49
    kakak dua kakak cewek cowok cowok semua
  • 00:11:52
    cowok semua kamu yang cewek iya oke
  • 00:11:55
    terus perekonomiannya baik-baik saja Oh
  • 00:11:57
    I papak kandung ini kereekonomiannya
  • 00:12:00
    Lumayan baik lah baik-baik sa Kalau
  • 00:12:03
    dibanding Kakek mana yang lebih kurang
  • 00:12:05
    Oh jomplang kakek lebih kurang kan hanya
  • 00:12:08
    penjual balon
  • 00:12:09
    keliling kalau dulu beliau punya
  • 00:12:12
    ee apa mobil gitu kawahnya banyak kakek
  • 00:12:17
    apaapak Oh Bapak kan iya oke oke jadi
  • 00:12:21
    kan Ceritanya dapat anak nih anaknya
  • 00:12:24
    kondisinya ada ee kespesialan I kakek
  • 00:12:28
    kan perekonomiannya kurang Iya beban
  • 00:12:30
    enggak waktu itu akhirnya Kalau itu saya
  • 00:12:33
    menyadari karena karena Allah itu sudah
  • 00:12:37
    takdir sama saya itu takdir in kan
  • 00:12:40
    titipan yang dipegang saya itu titipan
  • 00:12:43
    itu saya yang takut Iya walaupun
  • 00:12:47
    Bagaimana dengan saya itu dirawat
  • 00:12:49
    walaupun Bagaimana Iya gu tapi keuangan
  • 00:12:52
    pas-pasan ya uang itu pasepasan cuma
  • 00:12:56
    saya jual Balun geliling
  • 00:12:59
    makanya Alhamdulillah mulai apa ya Mulai
  • 00:13:03
    TK sekolah sampai dasar sampai ya SMA
  • 00:13:07
    Alhamdulillah bisa saya
  • 00:13:10
    itu
  • 00:13:11
    apa menyekolahkan saya jadi ingat film
  • 00:13:15
    ini miracal inel number Seven salah satu
  • 00:13:18
    karakter di situ Kamu pernah nonton
  • 00:13:19
    enggak Belum belum Nanti nonton deh jadi
  • 00:13:22
    bapaknya itu jualan balon cuma memang
  • 00:13:24
    dia disabilitas terbelakang anaknya sih
  • 00:13:27
    normal gitu Jadi aku aku jadi ingat kaki
  • 00:13:30
    tuh ingat ingat Heeh karakter itu dia
  • 00:13:33
    jualan balon dia tulus gitu makanya aku
  • 00:13:37
    tuh ngelihat kaki aku eh terharu terharu
  • 00:13:40
    jadi kayak paling sulit paling sulit
  • 00:13:44
    membesarkan niatus di bagian
  • 00:13:47
    mananya Kalau itu gak ada sulitnya sama
  • 00:13:50
    saya Insyaallah
  • 00:13:52
    maksudnya walaupun bagaimana ini ya
  • 00:13:56
    karena anak karena titipan itu yang
  • 00:13:58
    dibegang walaupun bagaimana saya aari
  • 00:14:01
    gitu berarti kakek tidak melihat
  • 00:14:04
    kesulitannya kakek lihat e kebaikannya
  • 00:14:07
    kebnya I nah cuma kan pasti banyak
  • 00:14:09
    omongan kek iya ya omongan seperti apa
  • 00:14:13
    yang tidak enak yang nyampai ke Kakek ya
  • 00:14:15
    Ada sebagian orang-orang
  • 00:14:18
    itu kena apa kamu ini melihara anak
  • 00:14:24
    itu mau dijadikan apa mau jadi apa mau
  • 00:14:29
    apa gitu ada yang EE pesimis Iya saya
  • 00:14:34
    tuh cuma jawab
  • 00:14:36
    eh kamu ini jangan sia-sia orang sebab
  • 00:14:41
    ini titipan Allah Siapa tahu Allah nanti
  • 00:14:44
    memberi derajar sama anak saya gini saya
  • 00:14:47
    betul betul makan saya itu ya sama anak
  • 00:14:51
    saya ini jangan sampai dendam Walaupun
  • 00:14:54
    ada apa gitu Saya juga saya ya gitu
  • 00:14:58
    kalau ada apa-apa gak bisa dendam sama
  • 00:15:00
    orang biar serahkan sama Allah gitu Oke
  • 00:15:04
    nih atus kamu kan tumbuh dengan kondisi
  • 00:15:07
    yang tidak umum ya Iya satu tidak umum
  • 00:15:09
    dengan kekurangan kemudian tidak umum
  • 00:15:12
    dengan keadaan betul kamu bingung enggak
  • 00:15:15
    sayang Bingung enggak bingung banget
  • 00:15:17
    Bang dulu Kay ngerasa Kenapa Allah itu
  • 00:15:21
    tidak
  • 00:15:22
    adil Kenapa
  • 00:15:25
    ujiannya ditumpuk Kya gitu dulu Sempat
  • 00:15:30
    berpikir marah dan kecewa kayak Ya Allah
  • 00:15:35
    kenapa ujiannya harus keia nya Sudah
  • 00:15:38
    diuji fisik itu sudah sangat berat Ya
  • 00:15:41
    Allah tapi kenapa engkau memberikan
  • 00:15:44
    ujian dengan latar belakang keluarga
  • 00:15:46
    yang kurang baik juga sedangkan dengan
  • 00:15:50
    kondisin yang seperti ini n buku support
  • 00:15:53
    dari orang tua gitu tapi dia tidak
  • 00:15:56
    mendapatkan hal itu di umur berapa kamu
  • 00:15:59
    mulai berpikir seperti itu SD SD berarti
  • 00:16:02
    kamu cukup cerdas anaknya W itu memang
  • 00:16:06
    memang bintang itu Iya amin mulai he
  • 00:16:09
    mulai tik sampai SD di sekolah ini oke
  • 00:16:13
    eh bagus eh nilai-nilainya iya em
  • 00:16:17
    anehnya itu keunikannya mungkin dalam
  • 00:16:20
    pendidikan dia masih
  • 00:16:24
    Baiklah bukan sangat baik tapi diaia itu
  • 00:16:28
    baiknya jadi seni budaya dan Agama Islam
  • 00:16:31
    Oke ada satu sisi yang kamu memang kuat
  • 00:16:33
    di Kay Sisi k ia itu benar-benar
  • 00:16:36
    kuranglah gitu ist Iya saya juga kurang
  • 00:16:38
    kok Iya heeh gitu paham paham cuma kan
  • 00:16:42
    pada saat kamu sekolah itu kan dengan
  • 00:16:44
    kondisi kamu kamu masuk sekolah umum
  • 00:16:46
    atau masuk ke sekolah khusus Nah itu
  • 00:16:48
    awalnya saya mau dimasukkan ke sekolah
  • 00:16:51
    khusus anak diaabikas SLB dari kakek
  • 00:16:55
    dari kakekah terus saya bilangak mau
  • 00:16:59
    kamu enggak mau I kenapa Terus waktu itu
  • 00:17:02
    maunya mau sekolah biasa aja gitu Apa
  • 00:17:05
    Apa alasan enggak maunya karena kenapa
  • 00:17:08
    harus di situ aku enggak malu kok untuk
  • 00:17:11
    masuk dengan mereka-mereka yang normal
  • 00:17:14
    aku tidak beda aku hanya istimah oke
  • 00:17:16
    Kamu mau yang itu Iya tapi kan ada
  • 00:17:18
    kondisi di mana kamu tidak bisa
  • 00:17:20
    melakukan hal-hal yang orang normal bisa
  • 00:17:23
    lakukan dengan keterbatasan itu yang
  • 00:17:24
    dikhawatirkan kan kamu tahu tentang hal
  • 00:17:27
    itu waktu itu tahu dan Enggak ada
  • 00:17:29
    masalah dan itu juga karena A kan guru
  • 00:17:32
    TK jadi enggak sengaja ee guru itu kan
  • 00:17:36
    guru TK itu dekat dengan emas saya
  • 00:17:39
    karena emas saya itu e kerja di sekolah
  • 00:17:43
    TK itu mas mas emas itu adiknya ibu
  • 00:17:46
    kandung adiknya ibu kandung oke oke nah
  • 00:17:50
    emas itu bekerja di sekolah TK sebagai
  • 00:17:53
    tukangnyaabu dan sebagainya gitu kan
  • 00:17:56
    akhirnya si kepala sekolah TK ini nanya
  • 00:17:58
    n kayak Sudah sekolah belum Belum kenapa
  • 00:18:02
    enggak sekolah sekolah aja di sekolah
  • 00:18:04
    saya saya nerima kok gitu Walaupun ada
  • 00:18:07
    keterbatasan Dit terima itu betul nah
  • 00:18:09
    gak di situlah kamu masuk betul oke
  • 00:18:13
    sekolah iya dibully
  • 00:18:16
    sangat pasti apa aja yang kamu di sering
  • 00:18:20
    mengalami dari kecil tapi kamu enggak
  • 00:18:22
    kelihatan kayak orang ini ya orang sakit
  • 00:18:25
    hati loh Iya karena unuk S ini
  • 00:18:29
    Insyaallah sudah bergamai dengan keadaan
  • 00:18:32
    dan sudah memaafkan semuanya dan tidak
  • 00:18:35
    ada rasa marah atau apapun itu H tapi
  • 00:18:38
    sulit kan sulit pasti butuh proses Bang
  • 00:18:42
    Berapa lama proses yang kamu jalani
  • 00:18:44
    cukup
  • 00:18:45
    lama saya baru bisa bergana dengan
  • 00:18:48
    keagan itu e mungkin bisa dihitung dari
  • 00:18:52
    SMA awal SMA Iya berarti dari kecil
  • 00:18:56
    sampai SMA sebum itu sebelum itu sih
  • 00:18:59
    kalau ada orang yang ngejek tuh diejek
  • 00:19:01
    balik gitu kamu laan iya terus kayak
  • 00:19:05
    marah nangis incure Malu dulu saya
  • 00:19:09
    enggak pernah Fu semua bagan Bang Apun
  • 00:19:12
    acaranya carara di sekolah acara apa
  • 00:19:14
    pasti sayain gitu ya unting malu iya
  • 00:19:18
    malu wajar wajar pasti kita manusia
  • 00:19:22
    pasti engak Kak Terus kapan kamu mulai
  • 00:19:25
    berani untuk memperlihatkan kekurangan
  • 00:19:27
    itu mulai setelah Allah membukakan hati
  • 00:19:31
    yang di mana tiba-tiba ada pemikiran
  • 00:19:34
    muncul Sagar dengan bahwa ini sudah
  • 00:19:38
    skenario Allah dan kamu harus yakin
  • 00:19:41
    bahwa Allah itu akan memberikan ujian
  • 00:19:44
    kepadamu sudah pasti kamu mampu untuk
  • 00:19:47
    melewatinya Bagaimana kejadian itu
  • 00:19:49
    sehingga bisa bisa ada pemikiran itu
  • 00:19:52
    kejadiannya gara-gara gimana itu
  • 00:19:54
    gara-gara apa ya itu ngalir sih Dang
  • 00:19:58
    kayak em banyak kan saya sering ke
  • 00:20:01
    pengajian Sering nonton e orang-orang
  • 00:20:05
    ceramah gitu banyak orang bilang dan
  • 00:20:08
    menjelaskan bahwa Allah tidak akan salah
  • 00:20:10
    memberikan takdir dan memberikan ujian
  • 00:20:13
    Kayak gitu Jadi dari situ eh beberapa
  • 00:20:17
    tahun kemarin saya mampu melewati hal
  • 00:20:19
    itu walaupun berat Rantas Kenapa saya
  • 00:20:22
    harus mengeluh untuk menghagati di masa
  • 00:20:24
    depan Oh dari apa ya kayak dakwah-dakwah
  • 00:20:27
    itu dari apa yang kamu belajar itu
  • 00:20:29
    nempel di kepalam bet diyakinkan oleh
  • 00:20:32
    para guru nasihat guru gitu itu ee
  • 00:20:37
    nempel nempel jadi lama-lama dia ee
  • 00:20:40
    berbuah hikmatat betul membuat ee
  • 00:20:42
    pikiran berubah yang tadinya kayak marah
  • 00:20:46
    dengan keputusan Allah enggak enggak
  • 00:20:48
    menerima keputusan Allah tapi setelah
  • 00:20:50
    ada nasihat-nasehat baik itu bisa
  • 00:20:53
    menyagarkan hatinya oke itu keadaan yang
  • 00:20:57
    positif ini yang bikin kamu
  • 00:20:59
    I seberat apa apa aja yang paling berat
  • 00:21:02
    kamu lewatin coba kamu cerita seberat
  • 00:21:05
    apa Heeh pasti kan bully bully dikatain
  • 00:21:09
    apa dikatain
  • 00:21:12
    beruntung kalauus jadi bebang keluarga
  • 00:21:16
    enggak bisa apa-apa banyaklah Bang yang
  • 00:21:20
    paling pahit yang kamu ingat apa enggak
  • 00:21:24
    berguna itu pahit sih pahit sih karena
  • 00:21:28
    enggak berguna itu serasa hidup buat apa
  • 00:21:32
    gitu betul enggak ada arti betul Iya
  • 00:21:36
    banyak orang terdekat yang Bahkan membui
  • 00:21:41
    fisik kata hewan dan sebagainya Hah
  • 00:21:44
    maksudnya gimana itu Iya
  • 00:21:46
    em teman dekat keluarga dekat yang
  • 00:21:50
    sampai ngatain hal itu seperti apa
  • 00:21:54
    maksudnya apa ya ya bagaimana karena
  • 00:21:57
    hewan-hewan itu kan cuma makan gak kerja
  • 00:22:00
    kan gitu Iya Hm paham aku itu kalau kamu
  • 00:22:05
    dikatain gitu kan pasti sedih marah
  • 00:22:08
    betul awal-awal coba melawan kan Iya
  • 00:22:11
    katain balik Iya tapi ternyata tidak
  • 00:22:15
    memberikan hasil yang baik ya Betul
  • 00:22:17
    tidak menghasilkan hal baik malah lebih
  • 00:22:20
    buruk contoh kayak sayaing bermusuhan
  • 00:22:23
    gitu akhirnya kamu memutuskan setelah
  • 00:22:27
    itu apa lebih baik dia di diri Lebih
  • 00:22:29
    baik diam dan buktikan bahwa kamu bisa
  • 00:22:32
    jadi orang yang hebat Iya tapi berdiam
  • 00:22:34
    diri ini kan lebih ee terguncang Iya
  • 00:22:37
    curhatnya sama Allah Oh kamu lebih
  • 00:22:41
    banyak curhat sama Allah walaupun kamu
  • 00:22:43
    awalnya enggak pernah curhat kakek sama
  • 00:22:46
    Nek enggak pernah terkait pembulian
  • 00:22:49
    terkait hal negatif Apun enggak pernah
  • 00:22:51
    curhat hal itu Oh jadi k lagi kayak gitu
  • 00:22:54
    sendiri enggak pernah cerita niatus ke
  • 00:22:57
    kakek
  • 00:22:59
    kakek enggak pernah dengar kalau ni atus
  • 00:23:01
    pulang dia Kasihan dia lagi sedih apa
  • 00:23:03
    enggak pernah cerita ni atusnyaak gak
  • 00:23:05
    pernah apa-apa D gak pernah cerit yang
  • 00:23:08
    saya ceritakan itu ketika ada hal baik
  • 00:23:10
    contoh kalau ada hal baik itu
  • 00:23:12
    diceritakan S oh dicerit baikbaik aja
  • 00:23:15
    tapi kakek tahu enggak kalau dia
  • 00:23:17
    mengalami yang tadi dicerita ya nak tahu
  • 00:23:20
    karena saya kan gak tahi kurang pek
  • 00:23:24
    Ya kakek kerja Iya benar sih jadi kakek
  • 00:23:28
    enggak tahu hal itu yang kakek tahu yang
  • 00:23:30
    dicerita aja Iya yang dicerita hal-hal
  • 00:23:32
    bagus bagus ee prestasi pencapaian dan
  • 00:23:36
    lain-lin nenek juga gak tahu istri juga
  • 00:23:38
    enggak tahu ya Gak tahu apag kamudah
  • 00:23:40
    pernah cerita enggak kamu ini k kan
  • 00:23:43
    enggak mauu belya sedih kamu enggak mau
  • 00:23:46
    bikin kaget sedih Enggak mau cuma saya
  • 00:23:48
    kamu udah mikir hal seperti itu dengan
  • 00:23:50
    kondisi kamu Karena pada saat itu
  • 00:23:53
    mungkin saya menerima perkataan orang
  • 00:23:55
    lain perkakuan orang lain tapi belum
  • 00:23:59
    tentu keluargaku gitu karena trauma
  • 00:24:02
    dengan kayak kejadian nih saya dibuli
  • 00:24:05
    dengan seseorang Nah setelah Dibi itu
  • 00:24:09
    kakak saya tahu nah kakak saya iniying
  • 00:24:12
    ke rumahnya yang ngebuli Nah itu
  • 00:24:15
    Takutnya kakek dan nek terjadi seperti
  • 00:24:17
    itu Jadi kalau orang enggak suka sama
  • 00:24:20
    saya ya udah ke saya aja jangan ke
  • 00:24:23
    keluarga dan jangan sampai keluarga tahu
  • 00:24:25
    sehingga jika beliau belum siat untuk
  • 00:24:28
    itu akan terjadi percekcokan akan
  • 00:24:31
    terjadi permusuhan kayak gitu kamu
  • 00:24:34
    enggak mau orang itu jadi susah betul
  • 00:24:37
    kamu sedih Kalau mereka jadi susah
  • 00:24:38
    gara-gara kamu iya terus kalau kamu
  • 00:24:41
    susah kamu
  • 00:24:43
    sedih masih bisa bertahan diri sekuat
  • 00:24:47
    itu Kamu akhirnya Insyaallah Wow boleh
  • 00:24:51
    kasih tepuk tangan I ini saya agak beda
  • 00:24:55
    nih podcastnya gini nih saya baruar saya
  • 00:24:57
    gak tahu terbuat dari apa kamu tapi
  • 00:24:59
    terima kasih ya Sayangnya kamu maksudnya
  • 00:25:02
    kamu udah hadir di dunia saya dengar
  • 00:25:05
    cerita saya berterima kasih terima kasih
  • 00:25:08
    buat kakek I Amin e karena jasa kakek
  • 00:25:12
    itu paling besar akhirnya karena di sini
  • 00:25:14
    Saya baru melihat ada kebesaran Tuhan
  • 00:25:18
    pasti karena pada dasarnya bukanya yang
  • 00:25:21
    hebat tapi Allah yang hebat Iya terus
  • 00:25:25
    kam kalau bukan Allah yangih kekuatan
  • 00:25:27
    kalau bukan Allah yang ngasih kesabaran
  • 00:25:29
    mungkin ini sudah rapuh Iya mungkin
  • 00:25:32
    memilih untuk e mengakhiri hidup
  • 00:25:35
    sendiriya betul tapi pernah ada pikiran
  • 00:25:37
    karasaan perah pernah kayak istilahnya
  • 00:25:40
    mau iya kayak capek banget dengan keagan
  • 00:25:43
    G sebelum bergamai dengan keadaan ituu
  • 00:25:45
    kayak hah ya Allah hidup inih kayak
  • 00:25:49
    banyak banget
  • 00:25:52
    bebangnya Iya lagi kita yang normal gitu
  • 00:25:55
    aja saya lihat orang-orang aja banyak
  • 00:25:58
    banget mengeluh-mengeluhnya gitu apalagi
  • 00:26:00
    kamu yang ngejalanin I kamu kalau lagi
  • 00:26:02
    sedih gitu kan enggak tahu nih si kaki
  • 00:26:04
    sama si nenek kamu sedih nangis di mana
  • 00:26:06
    sendirian di kamar di man enggak
  • 00:26:09
    kedengeran itu bahkan sering terjadi
  • 00:26:12
    ketika nangis sampai merah tid-ti dibuka
  • 00:26:15
    pintunya sama kakek atau nenek ah apa
  • 00:26:18
    gitu kayak kembali ceria
  • 00:26:22
    lagi kamu bisa berakting begitu ya
  • 00:26:25
    karena saking enggak maunya bel t kamu
  • 00:26:29
    akan lebih sedih lagi aja gitu betul
  • 00:26:31
    karena kalau apa ya kalau ngat mereka
  • 00:26:35
    tahu kondisinya ini ya yang namanya
  • 00:26:37
    orang tua gitu kan pasti kayak gimana ya
  • 00:26:40
    enggak mau kerjanya kayak gitu enggak
  • 00:26:43
    mau sekarang kan kamu sudah besar i dan
  • 00:26:46
    berprestasi Insyaallah banyak prestasi
  • 00:26:49
    yang kamu sudah lakukan termasuk salah
  • 00:26:51
    satu hal yang saya kaget kamu jago
  • 00:26:53
    sekali melukis Iya saya tidak bisa
  • 00:26:57
    melukis Ju sayaak bisa meluk bukan
  • 00:26:59
    keahlian saya bukan keahlian saya Mang
  • 00:27:01
    terus kamu juga tadi selawatannya juga
  • 00:27:04
    Kamu juara terus Beliau juga ini ya
  • 00:27:08
    kuliah ya Kuliah K dapat beasiswa dapat
  • 00:27:12
    beasiswa gitu loh Usia sekarang berapa
  • 00:27:15
    22 tahun 22 tahun kamu kan kalau melihat
  • 00:27:19
    perjalanan kamu ini kan kayak Roller
  • 00:27:21
    Coaster ya apalagi yang paling unik di
  • 00:27:24
    sebelah kamu itu tetangga kamu orang tua
  • 00:27:26
    kamu iya kita hidup ini kan ada orang
  • 00:27:29
    yang pengin kita banggakan pastinya
  • 00:27:32
    orang tua nomor satu sedangkan walaupun
  • 00:27:34
    Bagaimana kakek bukanlah orang tua
  • 00:27:36
    kandung Iya betul kamu gelisah hatimu
  • 00:27:40
    enggak sampai sekarang ini masih ada
  • 00:27:43
    gelisah kan masih bingung bingung
  • 00:27:47
    cemburu cemburu Iya apa cemburunya Coba
  • 00:27:50
    kita mau dengar cemburunya pasti tentang
  • 00:27:52
    kasih sayang tentang kasih sayang orang
  • 00:27:55
    tua itu yang benar-benar belum pernah
  • 00:27:58
    dirasakan dari lakir sedikit pun
  • 00:28:01
    perelukan dari papa k aja belum pernah
  • 00:28:05
    gitu pas waktu sekolah juga Sedih ketika
  • 00:28:09
    e penerimaan raport Nah di situ kan
  • 00:28:13
    orang gua P datang sedangkan diaya tuh
  • 00:28:17
    enggak ada sampai kan anak-anak tuh
  • 00:28:21
    kayak Masyaallah lebih pintar lagi ya
  • 00:28:24
    Pokoknya kayak gituah dengan orang
  • 00:28:27
    tuanya orang tuanya bangga dengan
  • 00:28:29
    prestasinya itu kayak ngerasa orang tua
  • 00:28:35
    Saya bangga enggak ya Punya saya gitu
  • 00:28:38
    dan itu kamu belum dapat sampai hari ini
  • 00:28:40
    betul pernah terbangun komunikasi Enggak
  • 00:28:42
    saya Maksudnya enggak sengaja gitu
  • 00:28:44
    apalagi sekarang ada komunikasi kalau
  • 00:28:47
    dulu
  • 00:28:48
    Emm berapa tahun ya 17 tahunan lebih
  • 00:28:52
    tidak ada komunikasi sama sekali 7 17
  • 00:28:56
    tahun bar 17 tahun bar Oke baru
  • 00:28:59
    akhir-akhir ini aja yang ada Oh ada
  • 00:29:01
    akhir ya adanya pun hanya say hello
  • 00:29:04
    doang engak yang beliau sadar tentang
  • 00:29:07
    tanggung jawabnya beliau sebagai seorang
  • 00:29:10
    ayah oh paling enggak ada Seo kayak Ya
  • 00:29:13
    udah dan ituu pun dimulai dari niat Oh
  • 00:29:16
    kamu iya kayak P Iya gitu bilang lucu
  • 00:29:21
    gimana kejadian jadi kan Ini enggak
  • 00:29:23
    pernah sapa-sapaan ya Kak keta kar kan
  • 00:29:28
    yang sadar kalau beliau orang tua niia
  • 00:29:30
    kan nah di situ kan dia harus menghargai
  • 00:29:33
    beliau apapun keadaannya harus tetap
  • 00:29:36
    menghormati beliau Nah dimulailah dari
  • 00:29:41
    hari
  • 00:29:41
    raya harus doang dengan minta maaf
  • 00:29:44
    kangkeman kayak gitu ee Ini Idul Fitri
  • 00:29:47
    Iya eh Tahun berapa nih ceritanya kalau
  • 00:29:50
    kamu ingat em
  • 00:29:52
    2020-an 2020 Oke Idul Fitri Iya Idul
  • 00:29:56
    Fitri kan yang tadi Inya enggak pernah
  • 00:29:58
    nih Kalau hari raya enggak pernah Cim
  • 00:30:00
    tangan
  • 00:30:01
    Beliau kamu ke situ ke rumah Iya ke sana
  • 00:30:05
    Nah itu kan biasanya kalau di desa kan
  • 00:30:07
    Sain rumah perumah gitu kan Oh di desa
  • 00:30:10
    Iya Bia tuh satu satu rumah satu rumah
  • 00:30:12
    disantterin gu sayin salinan salah
  • 00:30:15
    satunya rumah itu yang dianggapnya
  • 00:30:17
    tetangga dulu kan Nah itu Oh berarti
  • 00:30:19
    dulu tuh kalau Idul Fitri Kamu juga ke
  • 00:30:22
    ke dia Iya C tangan enggak tapi agak apa
  • 00:30:28
    ya sadarnya juga dari situ karena setiap
  • 00:30:31
    hari raya ketika mau udah mau mendekat
  • 00:30:34
    kesaliman ke rumah itu beliaunya
  • 00:30:36
    menghindar Oh jadi enggak ketemu Iya
  • 00:30:39
    jadi enggak pernah ketemu itu oh
  • 00:30:42
    menghindar menghindar kayak mengerin
  • 00:30:44
    nasarinan orang lain kamu awalnya enggak
  • 00:30:47
    sadar enggak sadar oh ya enggak ngerti
  • 00:30:49
    enggak sadar kayak kamu enggak baper
  • 00:30:51
    enggak bapar agak tapi enggak ngerti kok
  • 00:30:55
    kenapa gitu kan tapi lag pikiran Lah iya
  • 00:30:59
    iya paham paham paham sih paham kan aku
  • 00:31:02
    dulu yang antri berkalim gitu ke orang G
  • 00:31:05
    paham paham jadi kamu pasti mikirnya
  • 00:31:07
    dari perspektif kamu oh mungkin karena
  • 00:31:09
    aku kekurangan aku gitu kan Ya iya betul
  • 00:31:12
    Kay Ya sudah Iya udah jadi baper ke situ
  • 00:31:15
    kan Iya tapi makin lama kan sudah tahu
  • 00:31:18
    kalau orang tuanya Nah itu sudah mulai
  • 00:31:21
    harus menderangikan diri oke ngantri
  • 00:31:24
    lagilah ya Ng ngantri lagiah ngantri
  • 00:31:26
    tapi pagi k itu sudah Sagar enggak mau
  • 00:31:29
    nganti Ah tapi mau lebih privat gitu
  • 00:31:32
    istilahnya gimana caranya jadi kayak kan
  • 00:31:35
    biasanya kalau salim-saliman kayak gitu
  • 00:31:37
    dengan semua banyak orang itu kan habis
  • 00:31:39
    turun dari masjid baru k salim-saliman
  • 00:31:42
    Nah diaya Enggak dulu tunggu dulu
  • 00:31:45
    semuanya akan selesai barunya n Terin oh
  • 00:31:47
    pintar tunggu sampai sepi biar enggak
  • 00:31:50
    bisa menghindar Oke pintar betul nah di
  • 00:31:53
    situlah ke Ibu dulu kan kimnya itu udah
  • 00:31:56
    agak say hello
  • 00:31:58
    kamu saya Hello E itu udah kenapaya
  • 00:32:01
    berani untuk salingan saliman karena
  • 00:32:03
    udah ada kayak
  • 00:32:05
    em ada kata komunikasi walaupun hanya
  • 00:32:08
    sekata dua kata gitu akhirnya udah Salin
  • 00:32:12
    ya udah salin doang enggak yang dius kek
  • 00:32:16
    kepalanya atau ditanyain kabar kek apa
  • 00:32:20
    Jadi kamu Salim tangannya e ke ibu he ke
  • 00:32:24
    bapak ituu pun enggak ngelih hari itu
  • 00:32:26
    kayak ya gitu masa ah enggak percaya
  • 00:32:30
    kayak film-film gini Kayak ya Enggak
  • 00:32:33
    enggak mengatap
  • 00:32:35
    gitu masa kalau sama orang lain bilang
  • 00:32:38
    iya masak sayain nanya bilang bahasa
  • 00:32:43
    Indonesianya m Eng batin tapi dia Ya
  • 00:32:46
    udah enggak jawab Hah gitu dia kenapa
  • 00:32:51
    ya itulah tapi Ya sudah kamu yang
  • 00:32:54
    penting kamu lakuin yang baik Iya kamu
  • 00:32:57
    tulus terus habis itu kamu pulang tapi
  • 00:32:59
    sedih hatimu pasti sedih karena e Entah
  • 00:33:05
    ya beliau nih udah ada kesadaran atau
  • 00:33:07
    belum di saat itu saya sudah sadar kalau
  • 00:33:10
    beliau ini orang tuanya paham Enggak kak
  • 00:33:14
    niia kan udah sadar kalau ni itu orang
  • 00:33:16
    tuanya e mereka tapi mereka sadar Kak
  • 00:33:20
    bahwa ni itu udah tahu cerita yang
  • 00:33:23
    sebenarnya takutnya mereka masih
  • 00:33:26
    berpikir Ah ini anak kan belum tahu aku
  • 00:33:28
    Ayah kandungnya gitu kakek pernah ini
  • 00:33:31
    enggak nyampein ke orang tua kandungnya
  • 00:33:34
    Eh ini anaknya sudah besar nih disapa
  • 00:33:37
    lah oh gak saya kan malu malu iya
  • 00:33:41
    sebabnya karena itu sudah gak mau Oh
  • 00:33:44
    gengsi jug l ya oh ya sudahudah kalau
  • 00:33:46
    kamu enggak mau saya membesarkan gitu
  • 00:33:48
    Iya tapi kakek enggak pernah buka
  • 00:33:50
    komunikasi sama ee sama orang tua
  • 00:33:52
    kandungnya tidak jaraknya Berapa jauh
  • 00:33:54
    sih tetanggaannya nih enggakak dekat aja
  • 00:33:57
    enggak ada jarak jadi rumah rumah
  • 00:34:01
    nyambung nyambung sebelah nih tetangga
  • 00:34:03
    saya segitu enggak ada jarak tangan dada
  • 00:34:06
    jaranya nyambung ini nempel lah nempel
  • 00:34:10
    apa ya kayak giniilah iya iya sebelah
  • 00:34:13
    ini tetangga saya udah itu orang tuamu
  • 00:34:15
    di sebelah itu ya temboknya nempel gitu
  • 00:34:18
    oke enggak yang terpisah oleh t Tu
  • 00:34:21
    enggak terus kamu kan punya dua saudara
  • 00:34:23
    tuh laki-laki Oh itu ada di saya juga
  • 00:34:26
    itu hah kesemuanya tuh bagaimana makud
  • 00:34:29
    ceritanya ada di saya juga juga saya
  • 00:34:32
    yang makan itu ya makan kasih makan hari
  • 00:34:36
    kasih makan tuh saya
  • 00:34:38
    loh orang tuanya itu ndak mau pokoknya
  • 00:34:41
    mau hidup sendiri itu orang tuanya
  • 00:34:43
    bapaknya apa ya sulit
  • 00:34:46
    didefinisikan bapak kandung ini sifatnya
  • 00:34:49
    kayak gimana Kayak beliau tuh punya
  • 00:34:52
    kemauan sendiri tentang hidupnya beliau
  • 00:34:55
    dan tidak mau tahu respon orang lain di
  • 00:34:58
    sekitarnya Seperti apa pokoknya ketika
  • 00:35:01
    beliau mau a harus a entah resikonya
  • 00:35:04
    bagaimana dampaknya Bagaimana termasuk
  • 00:35:07
    dengan anak kandungnya yang nomor satu
  • 00:35:10
    dan nomor dua awalnya kondisinya baik-ba
  • 00:35:13
    aja kan baik normal awalnya disekolahkan
  • 00:35:17
    dikuliahkan Nah itu timbul kecemburuan
  • 00:35:21
    juga Gia gitu Karena kan kakak yang
  • 00:35:25
    nomor dua tuh dikuliahkan perawat
  • 00:35:28
    sampai beli laptop Beli motor dan segala
  • 00:35:30
    macam begitupun kakak yang nomor S
  • 00:35:33
    disekolahkan juga sampai SMA tapi enggak
  • 00:35:36
    kuliah lebih memilih bekerja Nah setelah
  • 00:35:40
    kuliahnya Kakak selesai yang nomor du
  • 00:35:43
    yang nomor S sudah lulus sekolah dan
  • 00:35:46
    sudah bekerja lama-kelamaan mengalir
  • 00:35:49
    juga mereka pindah ke rumahnya Kakek
  • 00:35:52
    Nenek juga Kak nenek Iya
  • 00:35:55
    karena apa ya semakin hari semakin hari
  • 00:35:59
    kan ada hal yang kurang baik dan kurang
  • 00:36:02
    mengenakkan daragi mereka sehingga
  • 00:36:04
    mereka menuruskan Maris ah di rumah itu
  • 00:36:07
    kayak gini Kayak gini gitu akhirnya ee
  • 00:36:10
    kenyamanan mereka lebih nyaman di
  • 00:36:12
    rumahnya Kakak nenek karena sebelahan
  • 00:36:14
    itu kan Kamu pernah ngobrol dong berarti
  • 00:36:16
    sama kakak kamu sering sering mereka
  • 00:36:18
    tahu kamu adiknya mereka tahu kapan
  • 00:36:21
    kapan mereka tahu kamu adiknya biasanya
  • 00:36:23
    ke sini itu bersama kakaknya mengantar
  • 00:36:26
    saya iya kakaknya itu iya kakaknya
  • 00:36:29
    bekerja di klinik ya gak bisa umur
  • 00:36:32
    berapa Kamu akhirnya berinteraksi sama
  • 00:36:34
    kakak kamu itu dari kecil dari ke saya
  • 00:36:38
    masih ingat kakak saya pernah pernah
  • 00:36:40
    mandiin Saya pernah makan gitu baninging
  • 00:36:44
    gitu umur berapa itu
  • 00:36:45
    em Waktu Sekolah SD sebelum e sesudah
  • 00:36:49
    kamu tahu kalau belum Oh sebelum sebelum
  • 00:36:53
    ya saya ngertinya itu apa ya saudara
  • 00:36:57
    saudara tapi enggak tahu saudara apa iya
  • 00:37:00
    betul tapi dia tahu enggak Kalau kamu
  • 00:37:02
    adiknya tahu Oh berarti Mereka duluan
  • 00:37:04
    tahu t tah oh saya yang enggak tahu
  • 00:37:09
    berarti yang yang bermasalah ini ibu ibu
  • 00:37:12
    sama bapak enggak ibuak ibunya Gak cuma
  • 00:37:15
    bapaknya Ibu tuh agak rasa sayang tuh
  • 00:37:19
    sayang dan ingat kalau itu anaknya ingat
  • 00:37:23
    kamu tahu dari mana karena setiap hari
  • 00:37:25
    raya Ibu berjuang buat beriin 7 hari
  • 00:37:27
    raya dan saya enggak ngerti itu
  • 00:37:31
    maksudnya apa saya kiranya yaitu
  • 00:37:34
    bersedekah Oh jadi setiap hari raya kamu
  • 00:37:36
    dikasih baju Iya dengan ibunya sama
  • 00:37:39
    ibunya tetanggamu ini kasasih kamu
  • 00:37:42
    bajuya terus itu hasilnya pun dari
  • 00:37:45
    lebihan-lebihan uang belanjaan dari papa
  • 00:37:49
    kan ee ada uang belanja Kan tiap harinya
  • 00:37:53
    sisih Kang Abung buat beliin baju hari
  • 00:37:55
    raya buat beliin kamu diam dium lah
  • 00:37:58
    betul Dan itu diam-dium enggak berani
  • 00:38:00
    kalau ada Ayah paku kamu cium tangan
  • 00:38:03
    ee yang tadi itu Iya kan Ayah begini ya
  • 00:38:06
    Iya Ibu gimana
  • 00:38:09
    Enggak rina-rinaak dia e kamu cium
  • 00:38:11
    tangannya Ibu tuh ibu bimana kamu kalau
  • 00:38:13
    Ibu bisa ee meluk gitu meluk dia nangis
  • 00:38:17
    Enggak
  • 00:38:18
    enggak ibu tuu takut sama papa
  • 00:38:23
    istilahnya kamu mukanya mirip ibu Enggak
  • 00:38:26
    mirip iya Iya kamu cantik loh Masyaallah
  • 00:38:30
    Iya ini anak cantik loh sebenarnya Amin
  • 00:38:33
    Heeh mirip ibumu mirip tapi ibumu tuh
  • 00:38:36
    enggak pernah kayak nama ibu ya kan
  • 00:38:38
    ngelahirin
  • 00:38:39
    ya apa ya cara berpikirnya ibu tuh agak
  • 00:38:43
    terganggu gitu Bang jadi kayak terganggu
  • 00:38:46
    ee kurang normal lah istilahnya kayak
  • 00:38:49
    orang depresi Iya mungkin karena hal itu
  • 00:38:53
    juga ya besakan orang anu suaminya dari
  • 00:38:57
    suami Oh gitu aku mau nanya sama kakek
  • 00:39:00
    dulu kek berarti kan udah kenal sama
  • 00:39:03
    bapaknya ee niatus tuh udah lama dong
  • 00:39:06
    harus Iya cuma pada saya tuh gak nyapa
  • 00:39:10
    itu suami itu tidak ada komunikasi juga
  • 00:39:13
    engak pernah ngobrol gak pernah ngobrol
  • 00:39:15
    kalau sama tetangga lain bapaknya e
  • 00:39:17
    pernah ngobrol engak Iya biasa kalau
  • 00:39:20
    sama saya tu nak Memang Nah itu
  • 00:39:23
    pertanyaannya dan itu juga belum kerja
  • 00:39:26
    sebelum ada kamu loh ada Say pernah
  • 00:39:28
    ribut yaak pernah ada masalah I pernah
  • 00:39:31
    ribut pernah ribut keba nih ya ributnya
  • 00:39:34
    karena itu apa kejanggalan itu dipakai
  • 00:39:37
    sama saya Saya kan orang Madura langsung
  • 00:39:40
    Saya ngambil apa itu ke dalam tuh mau di
  • 00:39:45
    anu dengan saya gitu oh ribut laki-laki
  • 00:39:47
    nih gara-gara urus ini sebelum ada
  • 00:39:50
    niatus kan iya sebelum ini gara-gara apa
  • 00:39:52
    kayak waktu itu kejadiannya saya juga
  • 00:39:53
    enggak tahu ini iya iya ya itu ya gak
  • 00:39:57
    tahu bicaranya itu kurang begitu enak
  • 00:39:59
    gitu Saya kan orang Madura Orang Madura
  • 00:40:03
    ini ndak nak pernah menyalah tapi gak
  • 00:40:06
    mau disalahi kan gitu Iya memang
  • 00:40:08
    kelakuannya kurang bagus gitu yang Kak
  • 00:40:10
    rasa saat itu kan akhirnya mau ribut
  • 00:40:13
    cabut Parang Heeh Oh pantas gak pernah
  • 00:40:17
    ngobrol iya iya iya ngerti sekarang saya
  • 00:40:20
    juga bingung kenapa sebelum ada saya
  • 00:40:22
    Beliau juga tidak ada komunikasi
  • 00:40:26
    iya situ Kak pernah ngobrol Iya betul
  • 00:40:29
    Iya saya memang gitu mulai dulu mulai
  • 00:40:32
    kecil memang gak mau menyalah tapi gak
  • 00:40:35
    mau disalahi gitu memang prinsip sayau a
  • 00:40:39
    ya itunya prinsipnya gitu iya paham jadi
  • 00:40:43
    kan sekarang kamu sudah sampai di titik
  • 00:40:46
    ini terus ee kamu sudah mulai dikenal
  • 00:40:49
    orangnya kan Alhamdulillah Oke berarti
  • 00:40:52
    kan sudah ada hal-hal positif yang
  • 00:40:54
    terjadi dalam hidup kamu AG pos aku juga
  • 00:40:56
    bingung ya awal mulanya kamu itu dikenal
  • 00:40:59
    orang gara-gara dari mana ya dari konten
  • 00:41:02
    selawatan konten selawatan di tiktok iya
  • 00:41:05
    oh itu Aal terus kamu diundang Iya
  • 00:41:08
    enggak sirah selawatan Oh I diundang
  • 00:41:11
    rekaman al-qur'an gitu oke habis itu
  • 00:41:17
    Em eh wisuda kuliah di suarang karena
  • 00:41:20
    undangannya itu di Semarang Oke gitu hab
  • 00:41:25
    Ya udah lanjut jadi konten kreat
  • 00:41:28
    semakin viral lagi gitu dan enggak
  • 00:41:31
    sengaja kan em setelah viral sawatan itu
  • 00:41:34
    kan sudah ada penghasilan ya dari tiktok
  • 00:41:38
    itu nah di situlah Inya itu buat konten
  • 00:41:41
    karena dari situ karena dulu waktu itu
  • 00:41:43
    masih e vira-viranya bikin konten yang
  • 00:41:47
    foto digeser-geser dan setiap foto itu
  • 00:41:50
    ada caption-nya he tentang perjuangan
  • 00:41:52
    hidup Oh I tahu Waku itu t ituahnya buat
  • 00:41:56
    kayak gitu juga mulai dari kecil mulai
  • 00:41:59
    dari menjadi konten kreator Dan ding-ing
  • 00:42:02
    intinya niatnya enggak ada menjual
  • 00:42:04
    kesedihan gitu berbagi betul berbagi
  • 00:42:08
    cerita sesuai viranya itu kan tadi
  • 00:42:10
    vira-vira begitu Iya e menceritakan kisa
  • 00:42:13
    hidup lah Nah harus menceritakan itu
  • 00:42:15
    dengan tujuan mau menginspirasi banyak
  • 00:42:18
    orang menguatkan orang betul ini loh
  • 00:42:21
    perjangannya bisa sampai di titik ini
  • 00:42:24
    gitu kamu harus lebih bisa dong betul
  • 00:42:28
    dari konten itulah yang viral juga RAM
  • 00:42:32
    betul follower sekarang sudah 1,8 juta
  • 00:42:34
    ya di tiktok ya Iya heeh di situ Kamu
  • 00:42:36
    masih asik membuat konten gitu ya betul
  • 00:42:38
    Iya cuman kan dalam proses Kamu bermain
  • 00:42:42
    sosial media pasti banyak ledekan ya
  • 00:42:44
    pasti tapi udah udah lebih aman lah ya
  • 00:42:47
    Iya kamu lebih bisa terima itu Iya sudah
  • 00:42:51
    Sudah ya kuat berarti mentalmu sudah ya
  • 00:42:54
    Insyaallah karena sudah teratih mungkin
  • 00:42:57
    H karena ya pada dasarnya orang kalau
  • 00:43:00
    enggak suka apapun yang kita lakukan
  • 00:43:03
    pasti akan tetap salah di matanya
  • 00:43:05
    mereka dan begiku pun sebaiknya tapi
  • 00:43:09
    kalau sekarang masih ada sedih-sedih
  • 00:43:10
    kadang-kadang masih suka ada
  • 00:43:12
    sedih-sedihak lebih banyak ceria
  • 00:43:14
    sekarang lebih banyak ceria dan lebih
  • 00:43:16
    banyak bersyukur leersukur Oh udah beda
  • 00:43:18
    sama dulu ya Iya dengan semua yang kamu
  • 00:43:20
    capek sekarang kamu dikenal banyak orang
  • 00:43:23
    kan berarti banyak perubahan yang
  • 00:43:25
    positif terjadi hidup terutama
  • 00:43:27
    berhubungan dengan kalimat bahwa kamu
  • 00:43:29
    tuh enggak berguna sekarang sudah beda
  • 00:43:31
    kan sudah ada gunanya kelihatan gitu kan
  • 00:43:34
    orang sudah makan jilat Luda sendiri
  • 00:43:37
    kalau istilahnya itu kan kamu makin apa
  • 00:43:40
    ya makin bangga sama dirimu tapi pasti
  • 00:43:43
    ada belahan jiwa yang masih kosong ini
  • 00:43:45
    ya pasti ya orang tua ini ya Iya betul
  • 00:43:49
    percumaus bisa melakukan hal yangus
  • 00:43:52
    impikan selama ini tapi orang tua tidak
  • 00:43:56
    ada di samping nikus gitu contoh nikus
  • 00:43:59
    terkenal tapi enggak ada orang tua nikus
  • 00:44:02
    berprestasi tapi enggak ada orang tua
  • 00:44:05
    lalu apa yang lakukan ini untuk siapa
  • 00:44:09
    gitu sudahah ada jawabannya belum
  • 00:44:12
    sekarang untuk kakek nenek Iya dialihkan
  • 00:44:15
    ya Iya tapi tetap enggak bisa bohong ya
  • 00:44:17
    betul pasti kamu punya harapan kecil
  • 00:44:19
    yang kamu simpan di hati kamu suatu hari
  • 00:44:22
    nanti apa gitu sama terutama bapak pasti
  • 00:44:25
    ya apa harapannya ya itulah anak cewek
  • 00:44:30
    kan sakit banget rasanya karena katanya
  • 00:44:33
    cinta pertama itu adalah Papa atau ayah
  • 00:44:37
    tapi kenapa Papa menjadi luka pertama
  • 00:44:41
    yang ia dapatkan
  • 00:44:45
    Aduh
  • 00:44:47
    Allah kalau suatu hari nanti bapak
  • 00:44:53
    ee mungkin kita bilang sadarlah ya I
  • 00:44:56
    nyar
  • 00:44:57
    kamu atau ngasih kode iya kamu mau
  • 00:45:01
    ketemu Bapak dengan senang hati membuka
  • 00:45:04
    pintu seterbuka mungkin It's OK ni tu
  • 00:45:09
    tidak ada gendam sama sekali dan sudah
  • 00:45:12
    memaafkan masa lalu sudah memaafkan apa
  • 00:45:15
    yang terjadi sudah menerima apapun
  • 00:45:17
    keadaannya yang dia mau adalah
  • 00:45:22
    kehadirannya
  • 00:45:24
    kenerimaannya gu
  • 00:45:27
    kamu pernah enggak berpikir menempatkan
  • 00:45:30
    Posisi kamu di posisi BAP pernah enggak
  • 00:45:32
    kayak kenapa ya bapak kayak gini ya
  • 00:45:35
    kalau aku Jadi Bapak kenapa ya Alas Saya
  • 00:45:37
    pernah enggak berpikir begitu pernah dan
  • 00:45:40
    saya mungkin berpikirnya Oh ya Ah enggak
  • 00:45:43
    apa-apa ya mungkin papamu belum siap
  • 00:45:46
    menerima keadaan yang seperti itu nanti
  • 00:45:50
    perlahan Insyaallah akan ada waktu yang
  • 00:45:52
    tepat untuk bisa
  • 00:45:55
    Em menciptakan keluarga yang harmonis
  • 00:45:58
    gitu karena memang dengarin seperti
  • 00:46:03
    Ujianku ini memang berat kamu malah
  • 00:46:06
    melihatnya begitu Iya berarti kamu
  • 00:46:08
    melihat kalau ketika kamu menaruh diri
  • 00:46:10
    kamu di posisi Bapak kamu merasa kayak
  • 00:46:11
    bapakmu itu berat karena punya anak
  • 00:46:13
    dengan kondisi seperti kamu dan kamu
  • 00:46:15
    bisa Maklumi begitu Iya mungkin belum
  • 00:46:16
    bisa mengerima beda beda punya nih
  • 00:46:20
    barang waktu dulu ngegedein hiatus eh
  • 00:46:23
    niatus
  • 00:46:25
    jadiatus terus pasti adalah
  • 00:46:28
    kondisi-kondisi uang lagi susah
  • 00:46:31
    sekali ada enggak iya ada dong ya Ada
  • 00:46:36
    cuma ya ada kalau untuk untuk saya itu
  • 00:46:39
    gak dibuat susah karena rezekinya anak
  • 00:46:42
    sudah begini ya begini sempat pinjam
  • 00:46:44
    duit enggak gak Akak tah pinjam saya ada
  • 00:46:48
    Karena tiap hari saya itu kerja keliling
  • 00:46:50
    k walaupun sedikit pasti dapat walaupun
  • 00:46:53
    saya dak makan biar sudah pokoknya anak
  • 00:46:56
    saya gitu Iya cuma kan dengan kondisi
  • 00:46:59
    kayak e niatus ini ee ada ada celah Di
  • 00:47:03
    mana kita bisa manfaatkan untuk mencari
  • 00:47:06
    eh sumbangan
  • 00:47:10
    ah enggak kenapa ya
  • 00:47:14
    itu menurut saya kurang baik karena hal
  • 00:47:18
    yang memanfaatkan kekurangan hanya untuk
  • 00:47:22
    keperluan pribadi hanya
  • 00:47:24
    untuk memenuhi apa yang aku kuinginkan
  • 00:47:27
    tanpa bisa membuat aku berkembang itu
  • 00:47:30
    nanti dampaknya akan gimana gitu kamu
  • 00:47:35
    merasanya apa nanti kalau pemikiran kamu
  • 00:47:38
    dengan hidup dengan mencari atau menjual
  • 00:47:41
    kesedihan itu kamu merasanya apa buat
  • 00:47:42
    aku enggak akan
  • 00:47:44
    berkembang karena nanti pasti
  • 00:47:45
    berpikirnya Ah ya sudahlah aku minta ke
  • 00:47:47
    ini aja nanti tinggal ke sebelah aku
  • 00:47:49
    minta ke ini aja jadi kayak mindsetnya
  • 00:47:52
    akan minta dan minta dan minta enggak
  • 00:47:53
    akan berusaha
  • 00:47:55
    sendiri aku bisa berjuang sendiri dengan
  • 00:47:58
    keadaan yang aku punya tanpa merepotkan
  • 00:48:00
    orang lain Jadi uang ini ada di nomor
  • 00:48:02
    berapa buat kamu nomor dua dua nomor
  • 00:48:06
    satunya harus
  • 00:48:09
    apa ya kuat sabar ikhlas dan menerima
  • 00:48:14
    Apun yang terjadi tanpa harus merepotkan
  • 00:48:18
    orang jika kamu masih mampu harus
  • 00:48:21
    lakukan
  • 00:48:22
    sendiri berarti yang kamu peng jadi
  • 00:48:24
    istirahnya kayak aku butuh sesuatu butuh
  • 00:48:27
    barang dan aku harus mencapai itu dengan
  • 00:48:31
    usahaku sendiri jangan minta ke orang
  • 00:48:34
    lain Iya kecuali memang sulit sekali
  • 00:48:36
    betul urgen banget gitu urgen banget
  • 00:48:40
    kamu pernah ada di titik urgen sampai
  • 00:48:42
    akhirnya kamu minta duit ke orang atau
  • 00:48:45
    minjam duit atau gimana pernah pernah
  • 00:48:48
    itu pun bukan hanya bukan keperuang
  • 00:48:51
    untukku tapi untuk keluarga Oh kamu
  • 00:48:55
    malah untuk yang lain iya kamu karena
  • 00:48:58
    jujur setiap ini saat-saat merangkau ya
  • 00:49:02
    ketika keluarga membutuhkan sesuatu
  • 00:49:05
    Danus belum adaus tidak pernah bilang
  • 00:49:08
    tidak ada pastius Oke nanti dikirim ya
  • 00:49:13
    gitu itu berjuang untuk Gimana caranya
  • 00:49:17
    agar bisa mengabulkan permintaannya
  • 00:49:19
    mereka dan itu kamu merasa membuat kamu
  • 00:49:22
    berkembang
  • 00:49:23
    Iya berarti akuhat kamu mengutamakan
  • 00:49:27
    nilai di ee di atas ee di atas angka di
  • 00:49:32
    atas materi karena kalau aku lihat kamu
  • 00:49:35
    kepengin dilihat orang itu ee punya
  • 00:49:38
    kualitas betul itu punya kualitas mimpi
  • 00:49:42
    kamu apa jadinya sekarang ke depannya
  • 00:49:44
    kan ada orang mimpinya pengin punya uang
  • 00:49:45
    banyak apalagi dengan kondisi ee kamu ya
  • 00:49:49
    salah mungkin saja gitu pengin kaya raya
  • 00:49:52
    gitu kan Emm manusiawi ya mungkin kalau
  • 00:49:55
    di kayang pengin kaya pengen tapi kaya
  • 00:49:58
    yang bermanfaat untuk banyak orang bukan
  • 00:50:01
    hanya sekedar kaya untuk diriku sendiri
  • 00:50:04
    Kamu ke depannya sudah ada kepikiran
  • 00:50:06
    belum ah Saya pengin jadi pengusaha nih
  • 00:50:07
    apa Git Iya saya pengin jadi pengusaha
  • 00:50:10
    pengusaha apa pengusaha bsang
  • 00:50:13
    pengusaha SEG Dik kasihnya Allah Oh
  • 00:50:16
    sudahah ada modalnya
  • 00:50:17
    Emm belum belum mau cari sendiri Iya
  • 00:50:21
    dengan cara apa dengan cara apapun itu
  • 00:50:24
    apapun itu Iya karena saat ini mungkin
  • 00:50:27
    Kenapa belum ada karena masih proses
  • 00:50:30
    kuliah yang di mana belum bekerja yang
  • 00:50:33
    serius gitu tapi di itu sudah memang
  • 00:50:36
    berjuang eh sampilan bekerja contoh
  • 00:50:38
    kayak Angel He itu nambah duit I Oke
  • 00:50:43
    kalau gitu aku endorse ya habis ini ya
  • 00:50:45
    aku endorse nanti kamu pakai buat modal
  • 00:50:48
    usaha boleh ya Iya udah terus aku mau
  • 00:50:52
    nanya kamu itu kan pasti sudah
  • 00:50:54
    memikirkan kamu kan wanita
  • 00:50:58
    pacaran masa depan udah pernah punya
  • 00:51:02
    pacar cinta monyet cinta monyet apa ya
  • 00:51:07
    Ya udah kegar hiburan aja ah jadi kamu
  • 00:51:11
    suka sama orang Nang siiain dia suka
  • 00:51:14
    sama kamu Iya Oh jadi saling suka ada
  • 00:51:18
    ada
  • 00:51:20
    Asik akhirnya Aduh e ya enggak apa-apa
  • 00:51:23
    manusiawi gitu manusiawi Gitu dulu ya
  • 00:51:26
    sekarang sekarang single single single
  • 00:51:30
    Kamu sempat khawatir enggak dengan masa
  • 00:51:32
    depan kamu mengenai pasangan hidup
  • 00:51:34
    sempat karena Iya Sempat berpikir ada
  • 00:51:37
    enggak ya yang mau gitu em ada yang siap
  • 00:51:41
    enggak ya untuk menerima kekuranganku
  • 00:51:44
    mungkin yang mau banyak tapi belumlu
  • 00:51:47
    siap pas betul mungkin yang mau banyak
  • 00:51:49
    tapi enggak ada yang tulus Wah itu berat
  • 00:51:52
    itu Gu Jadi pertanyaan itu yang kayak Ya
  • 00:51:55
    Allah ada engak ya Iya belum terjawab
  • 00:51:59
    tuh ya betul Jadi bagaimana nanti kamu
  • 00:52:01
    akan melihat jalan dengan waktu aja ya
  • 00:52:03
    berarti jalan dengan waktu aja yang
  • 00:52:05
    tidak terburu-buru juga iya kita bantu
  • 00:52:08
    pakai doa ya Iya semoga ada yang tulus
  • 00:52:10
    dan ada yang memang dia niatnya baik
  • 00:52:14
    karena itu akan menjadi amal ibadah
  • 00:52:16
    ladang berkah kan betul betul karena
  • 00:52:18
    menurut aku kamu punya sesuatu yang
  • 00:52:21
    spesial Mata kamu bagus amin matanya Gua
  • 00:52:24
    perhatitin dari tadi bagus banget Kuat
  • 00:52:25
    matanya dan menurut aku jiwamu kuat
  • 00:52:27
    sekali Amin kamu akan menjadi wanita
  • 00:52:30
    yang hebat kamu akan menjadi Ibu yang
  • 00:52:32
    kuat kamu akan menjadi e manusia yang
  • 00:52:35
    sangat bermanfaat amin amin Tadi aku mau
  • 00:52:38
    nanya kalau misalnya anggap kamu nikah
  • 00:52:41
    mesti ada walinya kan Iya itu aduh Wali
  • 00:52:45
    kamu sudah berpikir ke sana belum Iya
  • 00:52:47
    sudah walinya siapa Nti ya itu kayak t
  • 00:52:50
    pikir kan Ya Allah ada enggak ya tapi
  • 00:52:52
    kalau ada nanti walinya siapa Iya iya
  • 00:52:55
    walinya siapa ya pasiap k masih
  • 00:53:01
    adaus makanya dari sini harus
  • 00:53:03
    memperbaiki hubungan secara perlahan Iya
  • 00:53:06
    saya juga tidak mau menyalahkan Bapakmu
  • 00:53:08
    karena Biar bagaimanapun
  • 00:53:10
    E saya bukan Tuhan I walaupun kita bisa
  • 00:53:13
    berpikir buruk tapi
  • 00:53:16
    e anaknya saja tidak berpikir buruk gitu
  • 00:53:20
    berarti kan harusnya semoga podcast ini
  • 00:53:22
    bapaknya nonton dan bisa jadiuk
  • 00:53:26
    sesuatu di pikiranjadi wasilah buat
  • 00:53:29
    papak sadar Iya pastinya begitu ya iya
  • 00:53:33
    oke ke depannya Kakek ini kan sudah tua
  • 00:53:37
    nenek juga sudah tua usia 75 ya kek ya
  • 00:53:39
    sekarang ya Iya pasti kan menjadi beban
  • 00:53:42
    pikiran juga kamu pasti pengin
  • 00:53:43
    bahagiakan iya pasti kamu
  • 00:53:46
    pengin membahagiakan Kak seperti apa
  • 00:53:51
    pengin melihat beliau bahagianya itu
  • 00:53:55
    tidak ada air mata yang jatuh darinya
  • 00:53:58
    dan pengen mengabulkan apapun
  • 00:54:01
    permintaannya yang mungkin dulu sulit
  • 00:54:04
    untuk
  • 00:54:05
    dicapai kakek kepengin Apa sih yang kamu
  • 00:54:08
    tahu kalau saya itu anak saya ini sudah
  • 00:54:12
    pintar sudah cerdas sudah ya pikirannya
  • 00:54:16
    itu sudah Apa tinggi ya Manan saya tuh
  • 00:54:21
    kan sudah apa ini sudah membagian saya
  • 00:54:25
    saya sudah dibawa umrah dengan
  • 00:54:29
    neneknya siapa yang bawa umrah iya bulan
  • 00:54:32
    puasa Kamu yang bawa
  • 00:54:34
    Iya jadi ceritanya itu e wasilah dari
  • 00:54:38
    orang lain pada saat itu mengisi sebuah
  • 00:54:41
    iseng acara Nah di situ ditanya sebuah
  • 00:54:44
    impian terdekatnya apa nahus jawab
  • 00:54:48
    pengin mengumruhkan kakek dan nenek dan
  • 00:54:51
    Masyaallah qadarullah di situ orang yang
  • 00:54:54
    bertanya itu langsung memberikan sebuah
  • 00:54:56
    kertas Yang bercatatan izinkan Bunda dan
  • 00:55:00
    Abi untuk memberangkatkan ngetus dan
  • 00:55:02
    kakek umrah gitu dan itu buat kakek
  • 00:55:05
    sudahudah mimpi terbaik itu kek Iya
  • 00:55:08
    kalau saya itu cuma sama niatus cuma
  • 00:55:13
    Saya doakan sama Allah sebab bukan saya
  • 00:55:16
    yang ingin menjadikan niatus Allah
  • 00:55:20
    takdir Allah Saya doakan sama Allah
  • 00:55:23
    semoga niatus salhah ini
  • 00:55:26
    menjadi
  • 00:55:28
    orang yang diridai dengan Allah amin
  • 00:55:32
    yang bagaimana ya berguna sama bangsa
  • 00:55:36
    dan negara lebih-lebih sama Allah ini
  • 00:55:40
    cuma doa saya semoga selamat F dunia wal
  • 00:55:43
    akhir
  • 00:55:45
    gini apa hal terdalam yang niatus pengin
  • 00:55:48
    sampaan ke
  • 00:55:51
    Kakek Ayah Maafkan ya kalau belum bisa
  • 00:55:57
    jadi anak yang baik buat ayah mafia
  • 00:56:00
    kalau Nia belum bisa menjadi anak yang
  • 00:56:03
    diimpikan ayah dan doakannya semoga bisa
  • 00:56:07
    mengangkataj Koga takdir dengan Allah
  • 00:56:11
    dan semoga dia bisa membahagiakan Gasa
  • 00:56:14
    kelanya Ayah dan Nenek Amin Amin ya
  • 00:56:18
    semoga dari Rid Allah amin itu cuma
  • 00:56:21
    terutama Amin Saya doakan cuma itu
  • 00:56:24
    bagaimana ya
  • 00:56:26
    Seandainya saya tu nanam cuma
  • 00:56:29
    nanam yang menumbuhkan yang membuahkan
  • 00:56:32
    itu Allah itu saya serahkan memang sama
  • 00:56:36
    Allah sebab ingat waktu dulu masa
  • 00:56:43
    kecilnyau apa
  • 00:56:47
    tetanganya tetangga itu yang tiba-tiba
  • 00:56:50
    dia bahasa Madura
  • 00:56:52
    yaarranslate dulu apa itu apa itu Ya
  • 00:56:55
    setah itu e biar saya doakan saja sama
  • 00:56:58
    Allah gitu oke Oke bentar ya jelas jadi
  • 00:57:02
    Ay bilang katanya dulu waktu kecil
  • 00:57:06
    sering tetangga bilang anak ini mau jadi
  • 00:57:10
    apa sih gitu Terus
  • 00:57:14
    tadi ada yang ngomong ya pokoknya
  • 00:57:15
    mengkhawatirkan keadaannya di masa depan
  • 00:57:18
    nyaninya Kay gitu Iya kamu tuh mau jadi
  • 00:57:23
    apa Nak kayak gitu tadi yang disampaikan
  • 00:57:25
    karena dulu keadaannya itu sangat lemah
  • 00:57:28
    Bang karena rakirnya itu kecil banget
  • 00:57:32
    dan bagannya itu tidak stabil tidak
  • 00:57:35
    sesuai rata-rata Berapa berapa kilo
  • 00:57:37
    waktu itu berapa kilo ya ya Iya berapa k
  • 00:57:40
    si Kay botol botol aku cuma tulang
  • 00:57:43
    dengan kulit yang ada bahkan banyak
  • 00:57:46
    orang yang sudah berpikir anak ini tidak
  • 00:57:48
    akan Bert akan hidup segini mungkin iya
  • 00:57:51
    segini kek ah iya kecil pokoknya seperti
  • 00:57:54
    ini nih nih nya Oh besarnya besarnya
  • 00:57:58
    panjangnya iya ya biasa sudah anu karena
  • 00:58:02
    cuma kar tinggal kudit dengan tulang gak
  • 00:58:06
    ada apanya banyak gak mungkin ini jadi
  • 00:58:09
    manusia tapi alhamdulillah sekarang ini
  • 00:58:12
    sudah dijadikan anak yang salhah Amin ya
  • 00:58:14
    Allah yang pintar yang cerdas bisa cari
  • 00:58:18
    usaha sendiri Amin gitu Amin malah Saya
  • 00:58:21
    sekolah ini ya kuliahnya gak ikut
  • 00:58:24
    apa-apa
  • 00:58:26
    Iya jadi aku ingin terima kasih kepada
  • 00:58:29
    niatus Terima kasih k kembali Terima
  • 00:58:32
    kasih buat kakek yang sudah membesarkan
  • 00:58:33
    niatus dengan ketulusan hati dan sudah
  • 00:58:35
    teruji oleh waktu dan terima kasih lagi
  • 00:58:37
    untuk niatus karena kamu sudah kuat
  • 00:58:40
    Insyaallah kuat bangga ket bicara
  • 00:58:43
    ngomongin kuus juga punya kuat yang
  • 00:58:46
    mungkin sudah sering diberikan di
  • 00:58:49
    pokes-pokes manapun silakan janganlah
  • 00:58:52
    jadi beda karena keadaan dan janganlah
  • 00:58:55
    jadi rendah karena perbedaan sebab kita
  • 00:58:59
    adalah orang-orang pilihan yang
  • 00:59:01
    Insyaallah akan menjadi kebanggaan
  • 00:59:05
    [Tepuk tangan]
  • 00:59:07
    [Musik]
Tags
  • Kakek
  • Niatus
  • Keluarga
  • Pengalaman hidup
  • Inspirasi
  • Penerimaan diri
  • Kisah sedih
  • Budaya
  • Keberanian
  • Kesedihan