00:00:00
Hai saudara-saudara sekalian yang saya
00:00:02
hormati dan saya kasihi
00:00:06
adalah suatu kehormatan boleh berdiri
00:00:09
ini baru ini untuk berbicara tentang
00:00:12
filsafat
00:00:13
sebuah bentuk pengetahuan yang sudah
00:00:15
sangat tua tetapi masih relatif muda
00:00:20
sebagai bentuk
00:00:22
Hai subjek akademis negeri kita
00:00:26
Hai Universitas Pelita Harapan merupakan
00:00:28
salah satu perguruan tinggi yang
00:00:31
mengajarkan filsafat bukan hanya untuk
00:00:35
jurusan tertentu
00:00:36
semua alumni entah itu dokter Insinyur
00:00:40
arsitek guru atau sarjana ekonomi pernah
00:00:45
belajar filsafat lewat kurikulum liberal
00:00:49
arts dan juga pasca sarjana
00:00:53
Hai kamu saat ini membahas tugas
00:00:55
filsafat untuk era komunikasi digital
00:00:59
saya mengajak berpikir tentang manfaat
00:01:02
filsafat untuk publik
00:01:05
tugas itu tentu tidak mudah karena harus
00:01:08
ditunaikan di tengah jaman yang mulai
00:01:11
Malas berpikir dan lebih suka browsing
00:01:14
dan Googling ini
00:01:18
Hai filsafat sudah berakhir yaitu
00:01:22
Hai demikian kesalahpahaman yang terjadi
00:01:24
setelah heidegger dan roti menulis hal
00:01:28
itu beberapa kematian atau akhir lain
00:01:31
juga sempat diberitakan seperti kematian
00:01:34
pengarang badmice hanya kesudahan seni
00:01:38
dan tuh dan akhir manusia hukum
00:01:43
Hai sudah jauh sebelumnya nabi sekuler
00:01:45
friedrich nietzsche mengumkan kematian
00:01:49
Allah dan mungkin awalnya dari situ
00:01:52
Hai kesalahpahaman terjadi karena akhir
00:01:55
atau kematian yang dimaksud
00:01:58
Hai para filsuf kontemporer itu
00:02:00
sebetulnya adalah cara-cara berfilsafat
00:02:03
yang sudah kedaluwarsa
00:02:06
Hai banyak yang ingin melayat filsafat
00:02:08
tetapi tidak menemukan mayat di dalam
00:02:10
peti matinya
00:02:12
penjelasannya sederhana
00:02:14
Hai selama manusia berpikir selama itu
00:02:18
filsafat masih hidup bahkan dilahirkan
00:02:21
kembali
00:02:22
Hai namun disini kita pun menghadapi
00:02:25
masalah yang lebih baik daripada
00:02:27
wacana-wacana tentang kematian filsafat
00:02:31
Hai apakah Manusia masih berpikir di era
00:02:34
komunikasi digital
00:02:37
Hai apakah arti berpikir bijak Man kita
00:02:40
Hai pertanyaan ini tidak mudah dijawab
00:02:43
tapi ketika menggariskan tugas filsafat
00:02:47
kita sedang dipaksa untuk menemukan
00:02:50
jawabannya
00:02:52
di jaman kita disebut dengan berbagai
00:02:55
nama seperti
00:02:57
postmodern revolusi industri dan disini
00:03:01
saya sebut sebagai era komunikasi
00:03:03
digital
00:03:06
Hai apa yang menyamakan isi semua nama
00:03:08
itu adalah luapan informasi yang
00:03:12
diakibatkan pemakaian teknologi
00:03:14
komunikasi digital di akhir abad ke-20
00:03:18
filsuf dan sosiolog Perancis Young body
00:03:22
lihat telah bicara tentang simulacra
00:03:24
yaitu tentang kondisi kita saat ini
00:03:27
ketika realitas telah diganti dengan
00:03:30
simbol
00:03:32
menutupnya pengalaman kita politis
00:03:35
ekonomis sikologis erotis tidak lebih
00:03:40
daripada simulasi kenyataan
00:03:42
Hai text video gambar di internet
00:03:45
membingkai atau merekayasa peristiwa
00:03:49
seolah-olah terjadi
00:03:51
Ayo kita sedang berada di dalamnya saat
00:03:55
ini ketika Sebagian besar orang
00:03:57
menundukkan kepala melihat layar
00:03:59
ponselnya
00:04:00
analisis body liar tampak semakin
00:04:03
terbukti
00:04:05
Hai izuum WhatsApp tiktok Twitter terasa
00:04:10
lebih real daripada orang yang duduk di
00:04:12
depan kita kita menjadi Gagap menghadapi
00:04:14
kelangsungan
00:04:16
Hai efeknya untuk demokrasi cukup
00:04:18
menggelisahkan
00:04:19
dengan telepon cerdas ideal ideal
00:04:23
demokrasi seolah dapat diraih inilah era
00:04:26
ketika siapa saja Bisa bicara seolah
00:04:30
dapat mengakses kekuasaan
00:04:32
di dalam komunikasi digital tidak ada
00:04:35
hirarki yang membatasi setiap orang bisa
00:04:39
menjadi produsen sutradara sekaligus
00:04:42
expert bagi orang lain tetapi persis
00:04:45
pada saat ini pula Ketika akses langsung
00:04:48
ada dalam genggaman cita-cita demokrasi
00:04:51
terancam luput dari genggaman alih-alih
00:04:55
mengupayakan saling pemahaman kerapkali
00:04:58
media-media sosial menjadi sarana
00:05:01
menyebarkan hoax berita palsu dan
00:05:04
berbagai kicauan lain dalam bentuk teks
00:05:06
video poster cat atau foto yang
00:05:10
mendistorsi kenyataan
00:05:12
industri kebohongan telah sampai ke
00:05:14
ruang privat kita untuk menghianati akal
00:05:17
sehat dan memancing kebencian timbal
00:05:19
balik Halo apakah bisa disebut
00:05:22
komunikasi jika kita tidak saling
00:05:24
mengerti satu
00:05:25
Halo apakah bisa disebut demokrasi jika
00:05:28
kebohongan merusak komunikasi
00:05:31
Hai filsafat telah mengemban tugasnya
00:05:34
sejak kelahirannya di zaman Yunani kuno
00:05:37
tugasnya adalah mengajak berpikir
00:05:41
berpikir adalah mempersoalkan
00:05:45
Hai sejak awal filsafat hidup dengan
00:05:48
bertanya
00:05:49
Hai dahulu ia mempersoalkan mitos dalam
00:05:53
buku ketujuh dari pabrik Plato bercerita
00:05:56
tentang para tawanan di dalam gua yang
00:05:59
sejak kecil hanya melihat bayang-bayang
00:06:01
pada dinding mereka percaya bahwa
00:06:04
bayang-bayang adalah realitas
00:06:06
mitos dikritik sebagai realitas semu
00:06:10
seperti itu
00:06:11
Hai di zaman modern filsafat
00:06:14
mempersoalkan Ideologi dan bahkan agama
00:06:17
sebagai bentuk lain mitos saat itu fiksi
00:06:21
masih relatif mudah dibedakan dari
00:06:24
realitas dalam revolusi digital ketika
00:06:28
luapan informasi mengacau kan persepsi
00:06:31
distingsi antara fiksi dan realitas
00:06:34
mulai kabur dan agaknya tidak lagi
00:06:37
menarik untuk dipersoalkan
00:06:38
para pengguna gawai tidak lagi peduli
00:06:41
bahwa mereka telah menjadi tawanan dalam
00:06:45
cerita Plato itu disebut
00:06:46
Hai bukan dinding gua Leang kan layar
00:06:49
bukan bayang-bayang melainkan simulacra
00:06:51
sedang menjebak mereka namun mereka
00:06:54
tampaknya menikmati bayang-bayang itu
00:06:57
Hai apakah filsafat masih dapat
00:07:00
menunaikan tugas plastiknya apa ya
00:07:02
diganti masih Perlukah tugas itu jika
00:07:04
berpikir dianggap sama saja dengan
00:07:06
menikmati suasana Gowa masing-masing
00:07:09
saudara-saudara yang saya hormati
00:07:12
jawaban saya adalah sistem filsafat
00:07:15
harus tetap menjalankan tugas plastiknya
00:07:18
yaitu mengajak berpikir untuk menemukan
00:07:21
kebenaran
00:07:22
memaknai keindahan dan menilai kebaikan
00:07:26
tugas ini diperlukan Khusnul dizaman
00:07:29
kita ketika komunikasi digital menjadi
00:07:31
mood Of Being kita semua yang baru
00:07:35
khususnya di Indonesia sebuah negara
00:07:37
dengan Pengguna internet yang mencapai
00:07:40
sekitar
00:07:41
125 juta orang tugas ini mendesak untuk
00:07:45
dilakukan kita Sebelum menguraikan tugas
00:07:48
itu
00:07:51
halo halo
00:07:54
Kyle Harimau
00:07:58
kyb enggak saljuki kenapa
00:08:02
Hai kau maksudkan adalah segala sesuatu
00:08:04
yang ada Namun sebagai persoalan
00:08:08
komunikasi dunia adalah segala sesuatu
00:08:10
yang relevan bagi kita untuk kita
00:08:13
bicarakan
00:08:14
Istilah dunia digital mengacu pada
00:08:16
pengertian terakhir ini
00:08:18
Hai aliran silih berganti pesan-pesan
00:08:22
gambar-gambar video-video atau
00:08:25
singkatnya Komunikasi komunikasi
00:08:27
membentuk satu kesatuan yang kita sebut
00:08:30
dunia digital dunia seperti ini berciri
00:08:34
linguistik jika kita menyalakan ponsel
00:08:37
dan mulai terlibat dalam komunikasi kita
00:08:40
menjadi aktor dalam dunia itu dunia itu
00:08:43
membedakan diri dari sesuatu di luarnya
00:08:46
yang juga relevan bagi kita dalam
00:08:49
komunikasi yakni dunia corporeal atau
00:08:53
dunia fisik Hai gabungan antara dunia
00:08:56
digital dan dunia corporeal dapat kita
00:08:59
sebut kompleksitas
00:09:03
di dalam kondisi ideal dunia digital dan
00:09:06
dunia corporeal menjaga batas-batasnya
00:09:09
dan saling menafsirkan satu sama lain
00:09:11
kita tahu bahwa isi dunia digital bukan
00:09:15
seluruh kenyataan melainkan kenyataan
00:09:18
sejauh dibicarakan akal sehat
00:09:22
mempertahankan distingsi itu namun
00:09:24
distingsi antara realitas dan realitas
00:09:27
sejauh dibicarakan itu menjadi sulit
00:09:31
dijaga ketika luapan informasi
00:09:34
mengkooptasi kesadaran dan menga
00:09:36
choppers persepsi pengguna gawai dalam
00:09:41
situasi ini dunia digital menjadi dunia
00:09:44
corporeal mengganti dunia corporeal
00:09:47
alih-alih kepada realitas orang lebih
00:09:50
percaya kepada realitas sejauh
00:09:53
dibicarakan yakni simulacra
00:09:57
Hai namun tiap hal punya
00:09:59
Hai Bukankah jika ponsel mati atau
00:10:02
pulsanya habis realitas sejauh
00:10:05
dibicarakan itu berhenti
00:10:07
Hai jeda Hening itu memberi tempat
00:10:09
kepada realitas di luar pembicaraan
00:10:12
untuk menampakan diri
00:10:14
komunikasi tidak dapat menghabisinya
00:10:18
transparansi digital malah telah
00:10:20
menyembunyikannya di balik kata-kata
00:10:23
Hai filsafat menghadapi kompleksitas
00:10:25
baru itu sebagai tantangan Dahulu ketika
00:10:29
dunia hanya corporeal renungan-renungan
00:10:31
tertuju pada dunia corporeal itu backup
00:10:35
menemukan kesadaran modern dengan
00:10:37
mengacu kepada dirinya subjek yang
00:10:41
bertubuh
00:10:42
Hai kesadaran dibayangkan sebagai
00:10:44
substansi
00:10:45
resko Jiban namun sekarang dalam
00:10:49
kompleksitas baru filsafat tidak lagi
00:10:51
membayangkan si aku sebagai substansi
00:10:54
karena si aku dalam komunikasi digital
00:10:57
terdiri atas gumpalan relasi-relasi yang
00:11:01
memantulkan kembali pesan-pesan yang
00:11:04
dibacanya hal-hal termasuk si aku dalam
00:11:08
komunikasi digital bukanlah Mirror of
00:11:12
nature seperti yang dikatakan oleh roti
00:11:15
melainkan sebut saja Mirror of
00:11:18
communication Hai diri bukan substansi
00:11:21
melainkan gumpalan relasi-relasi atau
00:11:25
seperti dikatakan lazimal masyarakat
00:11:28
dalam masyarakat seperti bawang tidak
00:11:32
ada nukleus didalamnya hanya
00:11:34
lapisan-lapisan kontingensi yang
00:11:37
berujung pada bukan apa-apa
00:11:39
Hai Berapa banyak Aku memiliki jika aku
00:11:42
adalah Mirror of communication Hai
00:11:44
adakah yang lebih misterius daripada
00:11:47
diri dalam komunikasi digital
00:11:50
Hai Masih adakah subjek moral
00:11:54
Hai di samping gambaran manusia secara
00:11:57
praktis cara-cara pencarian kebenaran
00:11:59
keindahan dan kebaikan juga berubah
00:12:03
mereka tidak dicari dengan refleksi diri
00:12:05
di dalam benak pada deh kayak rap atau
00:12:09
dalam lubuk hati sendiri melainkan
00:12:11
dicari dengan klik ke dalam belantara
00:12:14
informasi arahan Google dan YouTube
00:12:18
akal tidak lagi Heroes seperti di zaman
00:12:21
pencerahan api yang dinyalakan
00:12:23
prometheus oleh redup akal harus
00:12:26
bernegosiasi dengan sentimen dan
00:12:28
imajinasi yang berseliweran di dunia
00:12:31
maya
00:12:32
Hai selama dua Perang Dunia di abad lalu
00:12:36
filsafat makin menyadari kontingensi
00:12:39
akal budi dan mulai bicara tentang
00:12:41
faktisitas
00:12:44
Hai keberuntungan
00:12:46
Hai Anugerah
00:12:47
Hai akal membantu untuk mengenal dunia
00:12:50
tetapi ya tidak punya akses langsung ke
00:12:53
dunia karena Akal pun adalah
00:12:55
interpretasi yang merangkul kekosongan
00:12:59
Hai kondisi ini makin benar dalam
00:13:01
komunikasi digital isi gawai kita tidak
00:13:04
mengakhiri malah menyingkap makin banyak
00:13:07
misteri kehidupan dengan tafsir tanpa
00:13:10
ujung
00:13:11
kompleksitas baru itu tidak terpisahkan
00:13:14
dari kebaruan komunikasi digital
00:13:17
ada tiga ciri kebaruan nya
00:13:20
Hai penampilan online seseorang tidak
00:13:23
perlu mengandaikan adanya tubuh
00:13:26
Hai komunikasi menjadi bodyrez
00:13:29
Hai anda berada di sana sekaligus disini
00:13:32
tetapi tubuh anda tahu dimana
00:13:35
Nah itulah fenomena di corporeal isasi
00:13:39
yang menjadi ciri pertama komunikasi
00:13:41
digital
00:13:42
di dalam toilet presensi orang tidak
00:13:45
merasakan langsung tindakannya Maka
00:13:47
sensibilitas nya jauh berkurang salah
00:13:50
rasa dan mati rasa menjadi lazim
00:13:54
tubuh menjangkar kan kita ke dalam dunia
00:13:57
maka tanpa nya kita kehilangan berada
00:14:00
dalam situasi tidak komitmen menjadi
00:14:04
sulit dalam hal ini kiri kedua adalah
00:14:08
tercerabut nya tindakan dari teritorium
00:14:11
tertentu klik atau ketik yang kita
00:14:15
lakukan pada layar menghapus perbedaan
00:14:18
lokal dan global karena setiap tindakan
00:14:21
memiliki potensi global
00:14:23
Ayo kita mengawasi sekaligus diawasi
00:14:25
setiap orang potensial menjadi Paparazzi
00:14:28
bagi yang lain fenomena ini kita sebut
00:14:31
deteritorialisasi
00:14:34
hai lalu apa arti tempat jika pesan kita
00:14:37
bisa ada dimana-mana tetapi tidak
00:14:40
dimanapun akhirnya tindakan seperti klik
00:14:43
atau ketik bisa mendahului keputusan
00:14:46
kesadaran akibat ketidak berpikiran para
00:14:50
penggunanya adalah efek tindakan itu
00:14:52
bisa sangat membahayakan satu klik saja
00:14:55
bisa menimbulkan kerusuhan seperti
00:14:58
terjadi di India dan Amerika Belum lama
00:15:00
ini
00:15:01
Ayo kita menyebut kegiatan yang lolos
00:15:04
dari cek sadaran itu adalah banalisa si
00:15:07
ketiga ciri kebaruan itu ikut
00:15:10
mengaburkan kriteria epistimologis
00:15:13
estetis dan etis zaman kita Celakanya
00:15:17
banyak orang menyala pahami kekaburan
00:15:19
itu sebagai dekonstruksi lalu bersikap
00:15:22
Devi testis terhadap kompleksitas
00:15:25
dekonstruksi bukan destruksi melainkan
00:15:28
suspensi makna untuk memberi ruang baru
00:15:31
kepada hal-hal baru maka perlu
00:15:34
dilanjutkan dengan rekonstruksi jika
00:15:38
tidak kita melakukan pembiaran Anda
00:15:41
membongkar rumah tua tetapi bukan untuk
00:15:45
membiarkan reruntuhan itu melainkan
00:15:47
untuk membangun yang baru
00:15:49
Hai sebagaimana kita selalu butuh rumah
00:15:52
untuk bermukim
00:15:53
kita juga membutuhkan kriteria kebenaran
00:15:57
keindahan dan kebaikan untuk berpikir
00:16:00
dan berbuat apakah filsafat Cukup puas
00:16:04
hanya dengan mempersoalkan
00:16:06
kriteria-kriteria itu dan mendukung
00:16:09
relativisme etis tenis dan moral
00:16:12
Hai jawaban saya sederhana
00:16:14
filsafat tidak bertugas untuk membiarkan
00:16:18
relativisme apalagi untuk
00:16:20
menghasilkannya melainkan untuk
00:16:22
menguranginya ia harus membantu
00:16:25
menetapkan kriteria baru untuk
00:16:27
mengurangi absurditas jika tidak
00:16:30
filsafat tidak kurang daripada sofisme
00:16:34
Hai saudara-saudara sekalian
00:16:36
ada sekurangnya tiga tugas filsafat di
00:16:40
era komunikasi digital
00:16:42
Hai tugas pertama adalah menyingkap
00:16:45
ambivalensi komunikasi digital
00:16:48
filsafat perlu memproyeksikan
00:16:51
kemungkinan-kemungkinan baru pemakaian
00:16:53
teknologi digital untuk meningkatkan
00:16:55
kemanusiaan kita yaitu seperti
00:16:58
kreativitas kebebasan dan moralitas
00:17:02
namun ia juga harus mengajukan
00:17:05
pertanyaan-pertanyaan kritis tentang
00:17:08
sejauhmana teknologi digital dapat
00:17:10
mendegradasi
00:17:12
kemanusiaan kita sampai ke taraf mesin
00:17:15
dengan teknologi ini kita menjadi
00:17:18
Kosmopolitan dan terbuka kemungkinan
00:17:21
terbentuknya
00:17:22
Kewargaan Global namun ancamannya juga
00:17:26
nyata yakni softness
00:17:29
Hai dewasa ini perluasan kapasitas
00:17:32
kemanusiaan kita Berjalan seiring dengan
00:17:35
kekuasaan besar robotisasi yang
00:17:38
mendegradasi berpikir menjadi sekedar
00:17:41
proses teknis seperti pusing dan
00:17:45
Googling ketidak berpikiran bisa sangat
00:17:48
berbahaya Bukankah radikalisme religius
00:17:51
diuntungkan oleh mereka yang bereaksi
00:17:53
robotic agaknya kita tidak hanya dilatih
00:17:58
menjadi Kosmopolitan tapi juga sekaligus
00:18:00
menjadi cyber
00:18:02
filsafat harus bersiasat untuk mengatasi
00:18:06
dilema itu
00:18:07
Hai tugas kedua adalah kritik Ideologi
00:18:10
dan refleksi rasional sebagai
00:18:13
pengetahuan kritis filsafat bertugas
00:18:16
mewaspadai hubungan-hubungan kekuasaan
00:18:18
teknokratis dan dogmatisme sains dan
00:18:22
teknologi
00:18:22
sejauhmana digitalisasi telah menjelma
00:18:26
menjadi pengawasan panoptix
00:18:28
Hai marginalisasi baru mana yang
00:18:30
ditimbulkan diantara kelas-kelas sosial
00:18:34
Hai pertanyaan-pertanyaan ini sangat
00:18:36
wajah dilontarkan justru ketika banyak
00:18:38
orang mengandaikan begitu saja teknologi
00:18:41
digital sebagai kebenaran
00:18:44
Hai sebagai pengetahuan reflektif
00:18:46
filsafat bertugas untuk menyingkap
00:18:49
perubahan antropologis epistemologis dan
00:18:52
estetis yang diakibatkan oleh interaksi
00:18:55
antara manusia dan dunia digital
00:18:57
Apakah kita masih manusia ketika otak
00:19:01
kita disambungkan secara langsung atau
00:19:03
tak langsung ke komputer
00:19:05
Hai apakah kebenaran keindahan dan
00:19:09
kebaikan jika orisinalitas dan
00:19:11
artifisialitas sulit dibedakan
00:19:14
Hai apakah hubungan digitalisasi dengan
00:19:16
evolusi peradaban
00:19:19
Hai kesadaran penderitaan dan Tuhan Hai
00:19:23
untuk menjawab hal-hal itu filsafat
00:19:26
tidak bisa bekerja sendirian ia perlu
00:19:29
bekerjasama dengan disiplin-disiplin
00:19:31
lain termasuk Mitra seniornya teologi
00:19:34
dan partner juniornya science hal itu
00:19:38
hilang dilakukan juga dengan keinsyafan
00:19:41
akan batas-batas bahasa sebagai
00:19:45
representasi realitas selalu ada jeruk
00:19:48
antara bahasa dan realitas yang tidak
00:19:51
dapat ditutup secara tuntas oleh
00:19:53
interpretasi muntah itu filosofis
00:19:55
teologis ataupun ilmiah
00:19:59
Hai Akhirnya tugas ketiga adalah memberi
00:20:02
pilihkan etika komunikasi digital etika
00:20:06
penting untuk membuat para pengguna
00:20:09
media sosial mengalami komunikasi
00:20:11
sebagai suatu dunia yang meneguhkan
00:20:14
kebersamaan mereka sebagai digital
00:20:18
Cities
00:20:19
Hai saling menghina mengancam atau
00:20:22
berbohong di media-media sosial
00:20:24
menghasilkan
00:20:26
Hai bro freshness rasa kehilangan dunia
00:20:30
Hai meski selalu chatting orang tetap
00:20:33
merasa sendirian dan terisolasi satu
00:20:36
sama lain Hai etika harus menghasilkan
00:20:39
kembali dunia milik bersama mulai sopan
00:20:43
santun kode etik asas-asas moral sampai
00:20:47
pada tuntutan hak-hak komunikasi warga
00:20:51
digital Ia juga perlu memberi kritik
00:20:54
atas praktek monopoli perusahaan
00:20:56
perusahaan penambang data
00:20:58
digitalisasi harus diiringi promosi
00:21:01
keadilan karena tugas ini mendesak untuk
00:21:04
perbaikan perilaku digital etika
00:21:06
komunikasi digital harus diberikan sejak
00:21:09
dini di sekolah dan universitas
00:21:13
Hai saudara-saudara Yang saya hormati
00:21:15
dan saya kasihi Hai sebagai penutup Saya
00:21:18
telah menyiapkan sebuah catatan kecil
00:21:21
bukan hanya filsafat yang terbeban
00:21:23
dengan ketiga tugas yang baru saja
00:21:26
selesai saya ulas kita semua terbeban
00:21:29
untuk memperbaiki komunikasi digital
00:21:31
sehingga komunikasi digital menjadi
00:21:34
dapat menjadi sarana untuk saling
00:21:36
mengerti
00:21:38
hai manusia tidak pernah memastikan
00:21:41
komunikasinya dengan pencapaian
00:21:43
rasionalnya karena selalu saja ada in
00:21:46
komunikabilitas dalam komunikasi saling
00:21:50
mengerti perlu disyukuri sebagai
00:21:53
pemberian Anugerah komunikasi seperti
00:21:57
direnungkan derrida ada Paradoks dalam
00:22:00
memberi hidup ini terberi secara bebas
00:22:03
tapi pemberian ini sekaligus mengandung
00:22:06
tugas dalam bahasa Jerman hal itu
00:22:09
terungkap dalam dua kata kabel dan of
00:22:13
double kata gable pemberian menyiratkan
00:22:17
kata of double tugas
00:22:20
Hai Peristiwa saling mengerti meminta
00:22:23
kita untuk mewujudkan kebaikan bersama
00:22:25
komunikasi digital bukan hanya fakta
00:22:28
lain kan juga mengandung himbauan untuk
00:22:31
menyebar kebenaran menyingkap keindahan
00:22:33
dan berbagi kebaikan kita mengupayakan
00:22:38
komunikasi tetapi ia juga adalah suatu
00:22:41
peristiwa dengan hasil yang tidak
00:22:43
terprediksi atau seperti disebut Hannah
00:22:46
arendt suatu reaksi berantai
00:22:50
kita makhluk-makhluk rentan tidak
00:22:53
memegang kendali atas seluruh peristiwa
00:22:56
USB kita hanya perlu mengasihi orang
00:22:59
lain dengan tiap kata yang kita ketik di
00:23:02
layar dan hal itu dibuat nyata dengan
00:23:06
inkarnasi ke dalam kehadiran corporeal
00:23:09
Hai akta nonverbal Mungkin dengan cara
00:23:12
itu orang menjadi lebih bijaksana di era
00:23:16
komunikasi sekitar
00:23:22
Indonesia
00:23:28
Indonesia