00:00:12
Sebelum kita mulai
00:00:19
[Musik]
00:00:43
film yang satu ini adalah film Indonesia
00:00:47
terbaik yang pernah gua tonton semenjak
00:00:49
jatuh cinta seperti di film-film
00:00:54
[Musik]
00:01:05
Welcome back to ngelantur Indonesia SK
00:01:07
nonton skip BL on jangan lupa kalian
00:01:09
semua bersama host kalian timoo kita
00:01:11
kembali lagi di segmen
00:01:17
review
00:01:26
matahariangnya heran ya Film yang secara
00:01:29
marketing sama sekali enggak kelihatan
00:01:30
jualan tangisan dari posternya lu bisa
00:01:32
Lihatlah enggak kelihatan kayak jualan
00:01:34
tisu atau dari judulnya pun enggak
00:01:36
kelihatan menjual
00:01:38
kesedihannya dari promo-promo filmnya
00:01:40
pun enggak ada tuh yang ngasih lihat
00:01:42
rekaman-rekaman orang yang pas lagi di
00:01:44
premere atau screeningnya nangis-nangis
00:01:46
sambil e bawa tisu gitu ya terus Direkam
00:01:48
dijadiin bahan promosi filmnya Enggak
00:01:50
ada tuh gua enggak pernah lihat kayak
00:01:52
begituan di film ini tapi justru film
00:01:55
ini malah jadi film yang paling bisa
00:01:58
bikin gua banjir air mata dibandingkan
00:02:00
semua film lokal yang jualan tangisan di
00:02:03
tahun 2024 kemarin mulai dari second
00:02:05
Miracle inel number Seven Okelah Memang
00:02:08
gua sempat nangis juga tapi enggak
00:02:09
senangis ketika gua nonton film ini atau
00:02:12
misalnya Bolehkah sekali saja aku
00:02:13
menangis yang dari judulnya udah
00:02:15
sangat-sangat menjual tangisan ya tapi
00:02:17
kagak ada nangis-nangisnya tuh gua
00:02:18
nonton film yang satu itu atau bila esok
00:02:21
Ibu tiada lebih parah lagi gua enggak
00:02:23
nangis sama sekali nonton film itu
00:02:24
bahkan How to make millions before
00:02:26
grandma Day sekalipun Dih film Thailand
00:02:29
Waktu itu gua udah review dan Wak itu
00:02:30
gua nangis gua bilang kan gua nangis
00:02:32
tapi memang gua nangis di satu titik
00:02:34
tertentu di bagian akhir cerita ketika
00:02:36
pot twisnya itu
00:02:46
muncul Sedangkan untuk film yang satu
00:02:48
ini ada kali empat atau lima kali gua
00:02:52
menggenang air matanya satu scene bisa
00:02:55
bikin air mata gua sempat netes dan gua
00:02:58
ingat banget ending dari film ini bikin
00:03:01
air mata gua benar-benar deras keluar
00:03:04
terus-menerus enggak ketahan
00:03:12
[Musik]
00:03:15
lagi bahkan sampai di parkiran sekalipun
00:03:20
gua udah naik mobil gua sekalipun air
00:03:23
mata gua masih enggak berhenti netes
00:03:25
gitu gua sampai di mobil tuh gua dalam
00:03:26
hati gua ya mau bayar tiket parkiran
00:03:29
anjing gua sampai ngomong bangsat gua
00:03:31
nonton film apa tadi gitu Kenapa bisa
00:03:34
kayak begitu karena Setelah gua
00:03:35
pikir-pikir lagi ya setiap scene yang
00:03:37
bisa bikin air mata gua menggenang itu
00:03:39
adalah scene yang secara visual bisa
00:03:42
menggerakkan hati gua yang secara visual
00:03:44
bisa bercerita sampai ke jauh ke dalam
00:03:47
lubuk hati gue yang terdalam Padahal
00:03:49
kalau kalian nonton nanti di bagian
00:03:51
akhir yang ketika gua nangis gila-gilaan
00:03:53
itu itu bukan scene yang mengandung
00:03:56
kesedihan atau didramatisir
00:04:00
ada kematian no ini scene pure
00:04:03
kebahagiaan Happy Ending tapi Happy
00:04:06
Ending itu justru yang membuat air mata
00:04:08
gua benar-benar enggak kebendung lagi
00:04:10
Jadi sebenarnya film ini tentang apa
00:04:13
kenapa gua berani bilang film ini adalah
00:04:16
film Indonesia terbaik yang pernah gua
00:04:18
tonton semenjak jatuh cinta seperti di
00:04:21
film-film yang keluar di akhir 2023 lalu
00:04:25
oke lu berhak enggak setuju sama gua lu
00:04:27
berhak untuk memaparkan argumen kalian
00:04:29
Sebebas mungkin kalau kalian enggak
00:04:31
setuju sama argumen gua ya tulis aja di
00:04:33
kolom komentar tapi kalau udah nonton
00:04:35
film ini jangan ssoan lu belum nonton
00:04:37
filmnya lu udah sok-sokan ngebantah
00:04:38
argumen gua nonton dulu filmnya tapi
00:04:41
buat gua mungkin akan ada banyak yang
00:04:42
enggak setuju tapi buat gua pribadi tema
00:04:45
besar dari film ini adalah mengenai
00:04:47
savior complex atau sindrom penyelamat
00:04:52
dan ini adalah sebuah gangguan
00:04:54
psikologis yang jarang sekali gua temui
00:04:56
di film-film luar Bahkan ya ini Enggak
00:04:58
cuman ngomongin film lokal tapi film
00:04:59
luar gua juga enggak sering nemuin topik
00:05:01
ini diexplore gitu dalam sebuah film Oke
00:05:03
sebelum kalian bingung Bang Apaan sih
00:05:05
Bang savir komplex savir syndrome enggak
00:05:07
jelas lu Bang ya Gua jelasin dulu
00:05:09
definisinya apa ya Ini adalah sebuah
00:05:10
gangguan psikologis yang membuat
00:05:13
seseorang merasa perlu menyelamatkan
00:05:15
orang lain selalu pengen menolong orang
00:05:18
lain tanpa mikirin dirinya sama sekali
00:05:21
ya kira-kira gambarnya seperti itulah
00:05:23
Nah kenapa gua bilang film ini tema
00:05:25
besarnya adalah mengenai savier complex
00:05:27
tadi Oke gua mungkin akan jelasin dulu
00:05:28
sinopsis S katnya ya Film ini
00:05:30
menceritakan seseorang pemuda bernama
00:05:32
Moko yang kuliah jurusan arsitek dan
00:05:35
setelah dia lulus Setelah dia wisuda Dia
00:05:38
pengen ngebangun sebuah perusahaan
00:05:39
arsitek bersama pacarnya dia yang
00:05:40
namanya Maurin nah tapi semua rencana
00:05:43
itu harus gagal total Kenapa karena ada
00:05:46
sebuah tragedi yang menimpa keluarganya
00:05:48
dalam waktu yang sangat berdekatan
00:05:50
kakaknya si Moko ini meninggal dunia dan
00:05:54
suami kakaknya berarti kakak iparnya si
00:05:56
Moko ini juga meninggal jadi dalam waktu
00:05:58
berdekatan dia kehilangan dua orang yang
00:06:00
sangat dekat dan dalam sekejap hidupnya
00:06:03
harus berubah total 180 derajat untuk
00:06:06
mengasuh keempat keponakannya yang
00:06:08
bernama woko Noko Joko toko Enggak bukan
00:06:12
ada woko Nina Ano dan Ina nih bayi yang
00:06:16
baru lahir jadi dia harus ngasuh bayi
00:06:18
juga lah kata lu tujuh ponakan Bang satu
00:06:20
kakak tujuh ponakan tiganya lagi mana
00:06:22
Ini baru empat Nah belum sampai di situ
00:06:24
tiba-tiba aja nih ya mantan guru les
00:06:27
pianonya si Moko ini ini bukan guru les
00:06:29
pianonya lagi loh Ini udah mantan Bos ya
00:06:32
udah mantan nitipin anak pula anjing ya
00:06:35
guru les pianonya ini nitipin anak yang
00:06:36
bernama Ais ibaratnya Jadi sekarang
00:06:38
keponakan jadi lima totalnya duanya lagi
00:06:41
siapa belum sampai di situ jadi
00:06:43
diceritakan Moko ini juga punya seorang
00:06:45
kakak yang tinggal di Australia yang
00:06:47
tinggal bareng sama suaminya nah
00:06:48
kakaknya ini namanya Osa suaminya
00:06:50
namanya Mas Eka nah ketika mereka ini
00:06:53
balik boro-boro ngebantu ya mereka malah
00:06:56
jadi tambahan beban lagi buat si Moko
00:06:58
gitu jadi total ibaratnya gitu ya dalam
00:07:01
simbolismenya Moko ini jadi punya tujuh
00:07:04
ponakan totalnya makanya judulnya satu
00:07:06
ponakan eh satu satu ponakan eh satu
00:07:09
kakak tunggu kiris tunggu kurus tinggi
00:07:12
kurus tunggu kiri eh tinggi kurus satu
00:07:15
kakak tujuh ponakan ya memang terkesan
00:07:17
puitis lah ya karena bukan realita Bukan
00:07:20
benar-benar tujuh ponakannya tapi karena
00:07:22
ya simbolisme aja karena dia harus
00:07:23
menanggung beban tujuh orang dalam
00:07:26
keluarganya gitu ibaratnya Selain itu
00:07:27
karena memang ini juga diadaptasi
00:07:29
sebenarnya dari sinetron yang judulnya
00:07:30
juga sama satu ponakan
00:07:32
tujuh satu KK tuuh ponakan sinetron
00:07:34
tahun 1996 ini gua juga kaget banget
00:07:36
pertama kali tahu Anjir ternyata ini
00:07:37
diasi dari sinetron Jangan cemaskan masa
00:07:42
depan
00:07:44
kini atau nanti
00:07:47
cemaskan masa
00:07:50
depan
00:07:52
kini atau nanti mungkin di awal gua
00:07:55
ngerasa kayak normal-normal aja ya kan
00:07:57
dia ngerasa mereka keluarganya dia dan
00:07:59
Dia pengin ngurusin mereka it's a normal
00:08:01
things gitu kan Tapi lama-kelamaan
00:08:03
karena ada satu karakter yang namanya
00:08:05
maur ini pacarnya si Moko yang
00:08:06
diperankan sama Amanda rolles yang di
00:08:08
mana dia ini mulai enggak setuju nih
00:08:11
sama si Moko karena si Moko ini jadi
00:08:13
enggak ngurusin hidupnya sama sekali
00:08:15
gitu hidupnya enggak keurus demi untuk
00:08:17
menyelamatin ponakan-ponakan ini bahkan
00:08:19
ketika ponakan-ponakan ini pengin kerja
00:08:21
mereka pengen ngebantuin Moko Moko ini
00:08:24
enggak bolehin sama sekali lu enggak
00:08:25
boleh kerja lu semua gitu kan padahal
00:08:27
sebenarnya udah ada yang cukup umur kok
00:08:28
buat kerja kapa enggak boleh jadi
00:08:30
menurut gua ini udah masuk ranahnya ke
00:08:32
sve syndrome nah sekarang yang jadi
00:08:35
masalah setiap gangguan psikologis
00:08:36
selalu ada pemicunya selalu ada
00:08:38
pemantiknya dan kalau kita tarik lebih
00:08:41
jauh apa yang menjadi alasan si Moko ini
00:08:44
punya Sir Kompleks ini ya karena sebuah
00:08:47
tragedi awalnya gua enggak realize ini
00:08:49
sama sekali tapi ketika ada satu dialog
00:08:52
di mana dialog antara aice sama Moko di
00:08:54
mana Ace nanya sama Moko Kakak pernah
00:08:57
enggak sih ngelakuin sesuatu supaya
00:08:59
berasa dekat dengan orang yang kakak
00:09:01
sayang dan seketika itu transisi dari
00:09:03
sinene itu ke kakaknya si Moko dan KKI
00:09:08
paresimoko yang udah meninggal di titik
00:09:10
itu air mata gua benar-benar gak
00:09:13
terbendung lagi di titik itulah gua baru
00:09:15
sadar ternyata sav syndrome itu bisa
00:09:16
muncul Karena rasa kangannya dia sama
00:09:18
kakaknya udah meninggal makanya dia
00:09:20
ngerasa dia harus menjadi penyelamat
00:09:22
buat keponakan ponakannya karena ketika
00:09:24
dia bertindak sebagai ayah sosok Ayah
00:09:26
bagi ponakan-ponakannya itu ketika dia
00:09:28
bertindak untuk menyelamatkan jadi
00:09:30
pahlawan bagi ponakan-ponakannya itu
00:09:33
bekerja mati-matian buat ponakan-ponakan
00:09:35
itu dia ngerasa dia bisa dekat sama
00:09:37
orang yang udah meninggal yaitu kakaknya
00:09:40
dia dan kakak iparnya dia damn That's a
00:09:44
great way to tell a story lewat sebuah
00:09:47
transisi yang bisa gua bilang itu
00:09:49
transisi lcut ya Di mana E scenenya itu
00:09:53
udah transisi ke scene yang lain tapi
00:09:55
secara suara audio audionya masih pakai
00:09:58
audio dari scene Nah itu namanya lcut
00:10:01
tuh ya transisi lcut itu Genius banget
00:10:03
man hal-hal tersebutlah yang bisa bikin
00:10:06
air mata gua menggenang menetes karena
00:10:09
sinene-sinnya itu enggak mencoba untuk
00:10:11
mengeksploitasi dramatisasi
00:10:13
kesedihan-kesedihan yang ada tapi
00:10:15
mengungkapkannya lewat sebuah frame dan
00:10:19
setiap frame itu every frame is a
00:10:21
painting setiap frame Itu bercerita
00:10:23
setiap frame Itu punya kedalaman emosi
00:10:26
yang pengin diceritakan lewat setiap
00:10:28
komposisinya lewat setiap Angle
00:10:30
kameranya lewat setiap pergerakan
00:10:32
kameranya Bagaimana Dep itu bercerita
00:10:36
antara sebuah foreground dan background
00:10:39
gimana empty space itu bisa dijadikan
00:10:41
ornamen dalam bercerita lewat visual
00:10:44
contoh Kayak misalnya scene di awal film
00:10:46
Ketika si Moku ini pengen wisuda Dia
00:10:48
pengen berangkat wisuda dia udah pamitan
00:10:49
sama Kakak dan kakak iparnya
00:10:53
Awas
00:10:55
jahitnya buatnya segede gitu si dan lu
00:10:59
bisa lihat dari pemilihan lensanya aja
00:11:01
Itu adalah sebuah bentuk storytelling
00:11:03
ketika shot ke kedua Kakaknya si Moko
00:11:06
ini itu menggunakan white Angle yang
00:11:09
benar-benar super duper white gitu ya
00:11:11
empty spaceal luas sekali seakan-akan
00:11:13
jauh sekali jaraknya sedangkan ketika
00:11:16
kita beralih ke mukanya Moko yang itu
00:11:20
sebenarnya adalah dada terakhir
00:11:22
pertemuan terakhir Moko dengan kedua
00:11:24
Kakaknya itu itu dishot dengan medium
00:11:27
shot dan lu bisa lihat aktingnya siku
00:11:29
Kurniawan gimana mukanya di situ
00:11:31
ekspresinya jadi perbedaan kedua lensa
00:11:35
yang dipakai itu jadi medium Mas Yandi
00:11:37
untuk bercerita dan itu sebenarnya kan
00:11:40
adalah for shadowing karena scene
00:11:41
selanjutnya kita baru tahu Oh ternyata
00:11:43
kakaknya si Moko dan kakak iparnya si
00:11:45
Moko ini meninggal jadi forhadowing
00:11:47
lewat apa Lewat lensanya itu gila Man
00:11:51
dan lu tahu apa yang bikin gua makin
00:11:52
suka di awal film ini kan sebenarnya
00:11:54
udah sebuah kejadian yang begitu tragis
00:11:56
gitu kedua sosok orang orang tua ini
00:12:00
mati dalam waktu yang sangat-sangat
00:12:01
berdekatan dan Gua yakin kalau misalnya
00:12:04
film-film lain udah pasti dieksploitasi
00:12:06
ini kesedihan ini udah pasti dibikin
00:12:08
sebegitu luar biasanya FPS diturunin
00:12:11
slow motion musik-musik soundtrack sedih
00:12:23
dimasukin rande dan sebagainya Itu udah
00:12:26
ketebak gitu Kayak misalnya di bila esok
00:12:28
Ibu tiada lu tahulah Kan ketika ibunya
00:12:30
meninggal FPS turunin frame jadi
00:12:34
patah-patah murahan ngerti enggak sih lu
00:12:36
enggak perlu itu bahkan secara dialog
00:12:39
pun enggak ada loh dialog mereka
00:12:40
meninggal di awal-awal tuh Enggak ada
00:12:41
cuma lewat visual aja seolah-olah Mas
00:12:44
Yandi ketika nulis cerita di bagian awal
00:12:46
film ini itu ngomong Mau nangis nanti
00:12:49
dulu Bos That's not the point of the
00:12:52
story This is just the beginning of the
00:12:55
story pemercik api yang merubah jalannya
00:12:58
cerita dalam sebuah film yang di mana lu
00:13:00
baru bisa dapatin poin dari cerita yang
00:13:03
disampaikan oleh Mas Yandi itu di bagian
00:13:04
akhir film justru dari sudut pandang
00:13:08
emosi yang sudah berubah kok rasanya
00:13:10
aneh yak engak berpikir bisa punya
00:13:12
Hidupku sendiri tu salah gitu rasanya ya
00:13:15
ketika gua bilang film ini adalah film
00:13:17
Indonesia terbaik yang pernah gua tonton
00:13:19
semenjak jatuh Cint seperti di film-film
00:13:22
kalian tahu sutradara dari jatuh cinta
00:13:24
seperti film-film adalah sutradara yang
00:13:26
sama sama sutradara yang satu ini ya
00:13:28
masihat Handy lawence makanya gua mulai
00:13:31
tergiur untuk mengatakan Apakah
00:13:34
masihandy lawence adalah sutradara
00:13:36
terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini
00:13:39
ya memang sebenarnya agak terlalu Naif
00:13:41
ya Dan terlalu cepat mengambil
00:13:43
kesimpulan kalau misalnya mas Yandi
00:13:44
adalah Sua terbaik Indonesia saat ini
00:13:46
karena secara film pun e filmnya masih
00:13:49
belum banyak Jadi sebenarnya belum
00:13:51
terlalu terbukti dan di sisi lain masih
00:13:53
ada beberapa sutradara Indonesia luar
00:13:55
biasa lainnya seperti sutradara super
00:13:57
duper seni kayak Mas gar Nugroho masih
00:14:00
ada mas anggadui masasongko yang selalu
00:14:02
melakukan gebrakan-gebrakan Baru
00:14:03
terhadap industri Perfilman di Indonesia
00:14:06
dan tentu aja masih ada banyak su hebat
00:14:08
lainnya gitu ya mungkin dari segi teknis
00:14:10
dari segi sinematografinya atau
00:14:12
production desainnya masih ada yang
00:14:14
lebih hebat lah dari Mas Yandi Tapi satu
00:14:17
hal yang gua rasa enggak dipunyai sama
00:14:19
sutradar lain tapi dipunyai oleh the one
00:14:21
and only Mas Yandi Lawrence adalah
00:14:23
pemikiran out of the box-nya mungkin di
00:14:26
antara kalian udah banyak yang tahu
00:14:27
kalau misalnya gua seorang desainer gua
00:14:28
juga udah buat banyak sekali ilustrasi
00:14:31
gitu karena gua suka banget gambar dan
00:14:33
gue juga udah punya beberapa lukisan
00:14:34
yang gua buat dan mungkin ketika kuliah
00:14:37
dulu secara nilai banyak yang lebih
00:14:39
tinggi dari gua tapi kalau ngomongin
00:14:42
karya paling out of the box semua orang
00:14:45
mengakui kalau misalnya pemikiran gua
00:14:46
adalah yang paling out of the box
00:14:47
makanya ketika gua nonton film-film
00:14:50
sutradara yang mungkin orang-orang ngasa
00:14:52
kayak uh keren banget kok bisa kepikiran
00:14:54
sin-sin kayak gini buat gua kayak gua
00:14:56
ngerasa ini masih ada dalam skema di
00:14:59
kepala gua gitu Ini masih terbayangkan
00:15:01
di kepala gua tapi beda halnya ketika
00:15:03
gua nonton film-filmnya masih Andi
00:15:04
Laurence Entah kenapa setiap gua nonton
00:15:07
film-filmnya Mas Yandi ini gua
00:15:09
benar-benar dibuat geleng-geleng kepala
00:15:11
karena setiap shotsotnya itu banyak
00:15:14
banget yang ini udah bukan out of the
00:15:16
box lagi tapi out of the box that was
00:15:18
already out of the box
00:15:23
anjing contoh ya ya gua gak akan kasih
00:15:25
semua contoh dari film-filmnya
00:15:27
sebelumnya mau keluarga cemarah dan atuh
00:15:29
cinta atau sebagainya ya kita akan fokus
00:15:31
di film sat Kak tu ponakan ini ada satu
00:15:33
scene video call antar kedua pasangan
00:15:35
cowokcewek pacaran nah bisa-bisanya lu
00:15:39
ngasih scene diputusin itu lewat video
00:15:41
call kapan lagi ada film yang mutusin
00:15:44
pacarnya itu lewat video call lewat
00:15:47
monitor jadi penonton itu cuman ngelihat
00:15:49
monitor doang Ya mungkin di awal-awal
00:15:52
kerasanya aneh ya dialognya panjang
00:15:55
tanpa musik sama sekali cuman dua orang
00:15:57
yang lagi ngobrol lewat video call gitu
00:15:59
lewat dua monitor yang di split screen
00:16:02
awalnya aneh mungkin tapi ketika kita
00:16:05
sampai di satu titik di mana ketika satu
00:16:08
orang itu pengen matiin video call-nya
00:16:10
tapi ggak kepencet buru-buru jadi kamera
00:16:12
masih nyala dan dimanfaatkan sama Mas
00:16:15
Yandi untuk sebuah scene yang begitu
00:16:17
powerful secara emotion ini emotional
00:16:20
damage ini scene gitu ya that is out of
00:16:23
the box atau Lu pernah kepikiran gak
00:16:25
buat bikin sebuah scene mesin cuci mobil
00:16:28
otoma matis dan shotnya itu dilakukan
00:16:31
dari dalam mobil kamera itu diposisikan
00:16:34
sebagai third person perspective ya
00:16:36
perspektif pihak orang ketiga ketika
00:16:38
kita berada sebagai kamera nih Ya
00:16:41
Penonton itu kita berasa jadi kamera di
00:16:43
posisi kursi belakang dan ngelihat ada
00:16:45
dua orang di kursi depan mobil kalau
00:16:47
misalnya kita cuman Mau ngomongin secara
00:16:48
estetika to Udahlah enggak usah ngemeh
00:16:50
gitu mah itu udah cakep benar Bos itu
00:16:52
cantik banget scenenya memanfaatkan
00:16:55
momen ambience ungu dari busa sabun
00:16:58
berwarna ungu dari luar mobil yang
00:17:00
menyiprat mobil dari luar dan kita
00:17:02
dikasih lihat close up dari kedua
00:17:04
karakter di dalam mobil sehingga secara
00:17:07
ambience tone-nya jadi berwarna ungu ya
00:17:11
backlight jadi cakep banget ditambah lu
00:17:14
bisa ngelihat [ __ ] dari luar kaca mobil
00:17:16
itu busa dan air yang menyiprat sehingga
00:17:19
ada kesan Sparkling Sparkling itu cuakep
00:17:22
wall man gila ya Secara estetika Udahlah
00:17:25
enggak usah ngemeng tapi film seorang
00:17:27
yandy lawence tidak semudah itu guso
00:17:29
estetik itu satu hal tapi scene cuci
00:17:32
mobil otomatis tersebut adalah sebuah
00:17:34
bentuk metafora sebuah bentuk
00:17:36
manifestasi dari sebuah kelahiran
00:17:38
kembali sebuah hubungan antar pasangan
00:17:40
layaknya mobil yang baru mau masuk ke
00:17:43
mesin cuci otomatis tersebut yang
00:17:44
awalnya kotor dan masuk dicuci disikat
00:17:47
disemprot dan keluar layaknya mobil yang
00:17:50
baru yang kinclong seperti itu pula
00:17:52
gambaran hubungan yang pengin
00:17:53
digambarkan sama Mas Yandi ketika ya
00:17:56
bisa-bisanya mau mencuci mobil itu itu
00:17:59
dimanfaatkan ya sebagai momen e
00:18:01
pengungkapan the truth gitu Sebuah
00:18:03
Pengakuan pengungkapan dari hati ke hati
00:18:06
antar dua karakter dalam mobil yang lagi
00:18:09
dicuci Anjing itu itu itu Kreatif banget
00:18:13
sih atau belum sampai di situ penggunaan
00:18:15
sebuah restoran viral yang sekarang
00:18:17
sudah tutup ya Ken Diner ya Meskipun
00:18:19
enggak disebutin brandnya tapi ya itulah
00:18:22
kalian tahu sendiriah yang kalau kalian
00:18:23
masuk ke restoran malah dimarah-marah
00:18:25
dimaki-maki sama e pelayannya gua engak
00:18:27
ngerti kenapa bisa ada orang mau masuk
00:18:28
situ enggak sopan banget ya
00:18:30
kan bapakku tahu marah nih bapakku tapi
00:18:33
ya awalnya Gua pikir penggunaan restoran
00:18:36
ini cuma sekedar buat jadi Easter act
00:18:38
dan lucu-lucuan seru-seruan doang ya
00:18:39
buat kocak-kocakan doang tapi enggak ya
00:18:42
Film seorang yandy lawence tidak semudah
00:18:44
itu seperti yang gua bilang ya momentum
00:18:46
penggunaan restoran viral tersebut
00:18:48
dipakai untuk jadi eksposisi sebuah
00:18:51
karakter jadi emosi Terpendam dari
00:18:54
sebuah karakter bisa diluapkan dengan
00:18:56
cara restoran viral tadi gitu karena
00:18:58
Diner gitu man that is out of the box
00:19:01
gitu loh cuman memang dengan beberapa
00:19:03
catatan ada beberapa masalah juga yang
00:19:04
gua temukan di scene Carens Diner
00:19:06
tersebut meskipun jenius secara
00:19:08
pemikiran gitu ya out of the box tapi
00:19:10
ada beberapa yang harus dikorbankan
00:19:12
terutama dari segi emosi gitu ada dua
00:19:14
emosi yang dikawin paksa ya ketika kita
00:19:16
harus sedih tapi ada sisi lucu kocak di
00:19:19
saat yang bersamaan dan menurut gua itu
00:19:20
enggak ngabelan sama sekali itu di sini
00:19:22
itu ya kalau misalnya kita ngomongin
00:19:23
teknis udahlah menurut gua enggak perlu
00:19:25
kita bahas secara mendalam mulai dari
00:19:27
pemilihan soundtracknya sampai skoring
00:19:29
musik yang mengiringi setiap dialog dari
00:19:31
film ini lantunan piano ditambah petikan
00:19:35
gitar yang sangat-sangat soft pelan
00:19:38
dengan dinamika pianisimo rata-rata gua
00:19:41
ngerasa seperti itu ya jadi memang
00:19:43
dialognya itu enggak didramatisir dia
00:19:46
tahu kapan Harus e makaiin instrumen
00:19:49
musik di belakang Dialog itu kapan Harus
00:19:51
Dialog itu dibiarkan mengalir begitu aja
00:19:53
tanpa musik sama sekali bahkan secara
00:19:55
production design itu detail-detail
00:19:57
kecil sangat-sangat di ikan baju sobek
00:19:59
gitu ya E kita bisa ngelihat seberapa
00:20:01
kumuh rumahnya Seberapa lama rumah itu
00:20:04
udah dihuni itu luar biasa color
00:20:07
grading-nya terasa warm hangat Entah
00:20:10
kenapa gua ngerasa dekat ya ini memang
00:20:12
ke keluarga bahkan dari posternya gua
00:20:13
sempat e sebelum masuk ke bioskop ya Gua
00:20:15
ngelihat gua perhatiin posternya kok ini
00:20:17
noise ya memang noise sekali nih
00:20:19
posternya kalau kalian perhatiin ya beda
00:20:21
sama poster-poster film Indo lain yang
00:20:23
rasa clean banget ini kayak noise tapi
00:20:25
dari noise tersebut ada rasa nostalgia
00:20:28
yang bisa gua rasakan rasa kekeluargaan
00:20:30
yang begitu pekat bahkan beberapa shot
00:20:32
yang masih teriang-ngang di kepala gua
00:20:33
sampai saat ini ketika Si Moko ini duduk
00:20:35
di closet seorang diri di posisi senter
00:20:38
gitu dengan empty Space yang begitu luas
00:20:40
seolah-olah kayak dia tersendiri dia
00:20:42
terpojokkan dia harus menanggung beban
00:20:44
keluarga kayak seberapa berat gitu
00:20:46
perasaan yang dialami sama Moko kita
00:20:49
bisaat lawat apa satu shot ditambah lagi
00:20:51
keheningan di luar ruangan ada baya lagi
00:20:55
we we lagi nangis dan keheningan dalam
00:20:57
ruangan si Moko lagi Lagi duduk di
00:20:59
closet Anjing keren banget gitu
00:21:04
loh atau misalnya lagi e mandi bola
00:21:07
penataan lightingnya atau misalnya lagi
00:21:09
makan es potong dengan pattern berjajar
00:21:11
orang di duduk di kursi bangku cakep
00:21:14
banget loh dan kalau misalnya kita mau
00:21:16
ngomongin secara akting pun semuanya
00:21:17
solid sih buat gua Solid semua bahkan
00:21:19
Freya yang gua terakhir kritik di film
00:21:22
kuasa gelap itu menurut gua ini Aduh ini
00:21:23
masih kurang jam terbang ya bodo amat
00:21:25
gua mau dicaci maki sama para Wota ya
00:21:27
seral tapi ya pokoknya gua akan
00:21:29
sampaikan apa adanya di kuasa gelap Man
00:21:31
kayak enggak bisa akting dia tapi
00:21:33
ternyata Mungkin sebenarnya bukan
00:21:35
freanya yang enggak bisa acting tapi
00:21:36
kayak penyutradaraan yang bermasalah di
00:21:38
situ dan penulisan skripnya mungkin
00:21:40
membuat actingnya jadi kaku gitu
00:21:41
dialognya jadi enggak enggak hidup
00:21:43
sedangkan di film ini kerasa jauh lebih
00:21:45
hidup dibandingkan kuas gelap berbeda
00:21:47
jauh meskipun masih kerasa ya Dia paling
00:21:49
kurang jam terbang dibandingkan
00:21:50
aktor-aktor lainnya yang banyakan kelas
00:21:52
kakapnya di film ini
00:21:53
pemilihan-pemilihannya tapi Ya gua rasa
00:21:55
e Freya udah cukup oke lah di film ini
00:21:57
satu-satunya kelemahan yang bisa gua
00:21:59
temukan dari film ini adalah karakternya
00:22:01
Mas Ringgo Agus yang memerankan Mas Eka
00:22:04
bukan aktingnya Mas Ringgo di sini luar
00:22:06
biasa lagi-lagi berbeda berbanding
00:22:08
terbalik dengan ketika dia memerankan
00:22:10
bagus di jatuh citperti film-film kalau
00:22:12
di film ini benar-benar kayak om om yang
00:22:15
kepdan gitu soksok berasa gaji kaya gitu
00:22:17
anjing ya ini kerasa banget cara e
00:22:20
pemakaian bajunya kerah dinaikin pakai e
00:22:23
sabuk itu dari pemilihan kostumnya juga
00:22:25
auranya cara ngomongnya dia dengan suara
00:22:28
beratnya nya itu Berasa kayak om-om yang
00:22:30
ngeselin banget gitu ya tapi meskipun
00:22:33
aktingnya bagus Entah kenapa karakternya
00:22:35
ee kerasa kurang dievelop dibandingkan
00:22:38
yang lain mungkin memang dia bukan
00:22:39
karakter penting di sini tapi kayak
00:22:41
seolah-olah yang dari awalnya menurut
00:22:43
gua semua karakter dibuat shle gitu
00:22:45
sequence-nya pun enggak dibuat terlalu
00:22:47
blak-blakan gitu ya semuanya benar-benar
00:22:49
Kayak n ter roller coaster perasaan kita
00:22:51
S tapi karena adanya karakter Mas Eka di
00:22:54
film ini Entah kenapa kayak beda sendiri
00:22:56
kayak patah sendiri tiba-tiba kayak ada
00:22:58
Ant an agonisnya gitu loh yang awalnya
00:22:59
kayak semuanya e membumi natur realitas
00:23:03
tapi di sini ya gua ggak bilang karakter
00:23:06
Eka ini enggak ada di kehidupan nyata ya
00:23:08
pasti banyak nih karakter seperti Mas
00:23:09
Eka di kehidupan nyata cuman Entah
00:23:12
kenapa Mungkin karena film ini gua
00:23:13
ngerasa cukup filosofis gitu ya cukup
00:23:15
dalam kayak gua ngerasa kok karakternya
00:23:18
Mas Eka malah jadi kayak murahan sendiri
00:23:20
gitu karakternya terlalu dibuat
00:23:21
penyelesaiannya juga tiba-tiba begitu
00:23:23
aja gitu ya gua kurang suka sih
00:23:25
penyelesaian karakternya Mas Eka di film
00:23:27
ini terl lalu e tiba-tiba sendiri
00:23:30
dibandingkan yang lain selebihnya Kalau
00:23:32
boleh jujur ini film bagus banget udah
00:23:34
lama banget gua gak nonton film ini gua
00:23:36
udah bilang terakhir gua nonton tuh
00:23:37
jatuh cita seperti film-film yang
00:23:38
levelnya kayak gini meskipun ini menurut
00:23:40
gua masih di bawah ya jatuh cita seperti
00:23:41
di film-film masih lebih bagus
00:23:42
dibandingkan ini tapi tetap aja Ini juga
00:23:45
udah kategorinya tuh kalau di film
00:23:47
Indonesia udah Dewa sih menurut Gua
00:23:48
hampir enggak ada kelemahan kelemahannya
00:23:50
masih yang minim-minim enggak terlalu
00:23:52
fatal fatal banget ya e beberapa kali
00:23:54
gua bisa dibikin nangis kayak karakter
00:23:56
Ano yang menurut gua kocak aja di film
00:23:58
ini ya beberapa kali gua yakin kalian
00:24:00
akan terhibur oleh karakter Ano tapi l
00:24:02
satu dialog dia ngomong ah Lain kali
00:24:04
kalau misalnya Ano sakit Ano tahan aja
00:24:06
ya Ano enggak mau nyusahin e kamuok
00:24:08
anjing itu Dialog itu keluar awalnya
00:24:11
lucu seketika bler anjing air mata gua
00:24:14
ya kalau kalian punya pendapat yang
00:24:15
berbeda sama gua Tulis di komentar tapi
00:24:17
buat gua Gua akan kasih final skor 9/10
00:24:20
alias top Marco top top markotp pertama
00:24:23
di tahun 2025 adalah film lokal
00:24:29
tepuk tangan dulu semuanya kita jumpa di
00:24:32
video berikutnya bye bye semuanya