FILM INDO YANG BERHASIL BIKIN GUA SUJUD, SAKING BAGUSNYA‼️🔥 | REVIEW "1 KAKAK 7 PONAKAN" (2025)

00:24:36
https://www.youtube.com/watch?v=szyZ85GMQBU

Zusammenfassung

TLDRFilm ini adalah ulasan mendalam tentang film Indonesia yang dianggap terbaik oleh pembicara. Dikenal dengan tema savior complex, film ini menceritakan perjalanan Moko yang harus mengasuh keponakannya setelah kehilangan kakaknya. Pembicara menyoroti bagaimana film ini berhasil menyentuh emosi penonton tanpa mengandalkan dramatisasi berlebihan, serta teknik sinematografi yang luar biasa. Meskipun ada beberapa kekurangan dalam pengembangan karakter, film ini tetap dianggap sebagai salah satu karya terbaik dalam perfilman Indonesia.

Mitbringsel

  • 🎬 Film ini dianggap sebagai film Indonesia terbaik oleh pembicara.
  • 😢 Tema besar film ini adalah savior complex.
  • 👨‍🎓 Moko harus mengasuh keponakannya setelah kehilangan kakaknya.
  • 📽️ Sinematografi film ini sangat kuat dan emosional.
  • 💔 Pembicara menangis beberapa kali saat menonton film ini.
  • 📝 Skor akhir untuk film ini adalah 9/10.
  • 👥 Karakter Mas Eka kurang berkembang dalam film ini.
  • 🎉 Film ini tidak mengandalkan dramatisasi berlebihan.
  • 🌟 Setiap scene memiliki kedalaman emosi yang kuat.
  • 💡 Teknik visual yang digunakan sangat inovatif.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video ini adalah ulasan tentang sebuah film Indonesia yang dianggap terbaik oleh pembicara. Meskipun film ini tidak dipromosikan sebagai film yang emosional, pembicara merasa film ini sangat menyentuh dan membuatnya menangis lebih dari film-film lain yang secara eksplisit menjual kesedihan. Pembicara mengungkapkan bahwa film ini memiliki kekuatan emosional yang mendalam, terutama di bagian akhir yang penuh kebahagiaan.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Pembicara menjelaskan tema besar film ini, yaitu 'savior complex' atau sindrom penyelamat, yang merupakan gangguan psikologis di mana seseorang merasa perlu untuk menyelamatkan orang lain. Sinopsis film ini mengikuti seorang pemuda bernama Moko yang harus mengurus keponakannya setelah tragedi menimpa keluarganya. Moko berjuang untuk menyeimbangkan hidupnya sambil berusaha menjadi penyelamat bagi keponakannya.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Pembicara menguraikan bagaimana film ini menggambarkan 'savior complex' melalui karakter Moko, yang merasa perlu untuk mengurus keponakannya tanpa memikirkan dirinya sendiri. Dialog antara Moko dan keponakannya mengungkapkan kedalaman emosional dan bagaimana Moko berusaha untuk mendekatkan diri dengan orang-orang yang telah meninggal, yaitu kakaknya.

  • 00:15:00 - 00:24:36

    Pembicara mengagumi teknik sinematografi dan storytelling dalam film ini, di mana setiap adegan memiliki makna dan kedalaman emosional. Pembicara juga mencatat bahwa film ini tidak mengeksploitasi kesedihan, tetapi menyampaikannya dengan cara yang halus dan efektif. Meskipun ada beberapa kelemahan dalam pengembangan karakter, secara keseluruhan film ini dianggap sangat baik dan layak mendapatkan skor tinggi.

Mehr anzeigen

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • Apa tema utama film ini?

    Tema utama film ini adalah mengenai savior complex atau sindrom penyelamat.

  • Siapa sutradara film ini?

    Sutradara film ini adalah Mas Yandi Lawrence.

  • Apa yang membuat film ini berbeda dari film Indonesia lainnya?

    Film ini tidak mengandalkan dramatisasi berlebihan dan lebih fokus pada visual dan emosi yang mendalam.

  • Berapa skor yang diberikan untuk film ini?

    Skor yang diberikan adalah 9/10.

  • Apa yang membuat pembicara menangis saat menonton film ini?

    Pembicara menangis karena beberapa scene yang sangat emosional dan menyentuh hati.

  • Siapa karakter utama dalam film ini?

    Karakter utama dalam film ini adalah Moko.

  • Apa yang terjadi pada keluarga Moko?

    Moko kehilangan kakaknya dan suami kakaknya dalam waktu dekat, dan harus mengasuh keponakannya.

  • Apa yang menjadi konflik dalam film ini?

    Konflik muncul ketika Moko merasa tertekan untuk menyelamatkan ponakannya dan mengabaikan hidupnya sendiri.

  • Apa yang menjadi kekurangan film ini?

    Kekurangan film ini terletak pada pengembangan karakter Mas Eka yang kurang mendalam.

  • Apa yang membuat sinematografi film ini istimewa?

    Sinematografi film ini menggunakan teknik visual yang kuat dan komposisi yang mendalam.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:12
    Sebelum kita mulai
  • 00:00:19
    [Musik]
  • 00:00:43
    film yang satu ini adalah film Indonesia
  • 00:00:47
    terbaik yang pernah gua tonton semenjak
  • 00:00:49
    jatuh cinta seperti di film-film
  • 00:00:54
    [Musik]
  • 00:01:05
    Welcome back to ngelantur Indonesia SK
  • 00:01:07
    nonton skip BL on jangan lupa kalian
  • 00:01:09
    semua bersama host kalian timoo kita
  • 00:01:11
    kembali lagi di segmen
  • 00:01:17
    review
  • 00:01:26
    matahariangnya heran ya Film yang secara
  • 00:01:29
    marketing sama sekali enggak kelihatan
  • 00:01:30
    jualan tangisan dari posternya lu bisa
  • 00:01:32
    Lihatlah enggak kelihatan kayak jualan
  • 00:01:34
    tisu atau dari judulnya pun enggak
  • 00:01:36
    kelihatan menjual
  • 00:01:38
    kesedihannya dari promo-promo filmnya
  • 00:01:40
    pun enggak ada tuh yang ngasih lihat
  • 00:01:42
    rekaman-rekaman orang yang pas lagi di
  • 00:01:44
    premere atau screeningnya nangis-nangis
  • 00:01:46
    sambil e bawa tisu gitu ya terus Direkam
  • 00:01:48
    dijadiin bahan promosi filmnya Enggak
  • 00:01:50
    ada tuh gua enggak pernah lihat kayak
  • 00:01:52
    begituan di film ini tapi justru film
  • 00:01:55
    ini malah jadi film yang paling bisa
  • 00:01:58
    bikin gua banjir air mata dibandingkan
  • 00:02:00
    semua film lokal yang jualan tangisan di
  • 00:02:03
    tahun 2024 kemarin mulai dari second
  • 00:02:05
    Miracle inel number Seven Okelah Memang
  • 00:02:08
    gua sempat nangis juga tapi enggak
  • 00:02:09
    senangis ketika gua nonton film ini atau
  • 00:02:12
    misalnya Bolehkah sekali saja aku
  • 00:02:13
    menangis yang dari judulnya udah
  • 00:02:15
    sangat-sangat menjual tangisan ya tapi
  • 00:02:17
    kagak ada nangis-nangisnya tuh gua
  • 00:02:18
    nonton film yang satu itu atau bila esok
  • 00:02:21
    Ibu tiada lebih parah lagi gua enggak
  • 00:02:23
    nangis sama sekali nonton film itu
  • 00:02:24
    bahkan How to make millions before
  • 00:02:26
    grandma Day sekalipun Dih film Thailand
  • 00:02:29
    Waktu itu gua udah review dan Wak itu
  • 00:02:30
    gua nangis gua bilang kan gua nangis
  • 00:02:32
    tapi memang gua nangis di satu titik
  • 00:02:34
    tertentu di bagian akhir cerita ketika
  • 00:02:36
    pot twisnya itu
  • 00:02:46
    muncul Sedangkan untuk film yang satu
  • 00:02:48
    ini ada kali empat atau lima kali gua
  • 00:02:52
    menggenang air matanya satu scene bisa
  • 00:02:55
    bikin air mata gua sempat netes dan gua
  • 00:02:58
    ingat banget ending dari film ini bikin
  • 00:03:01
    air mata gua benar-benar deras keluar
  • 00:03:04
    terus-menerus enggak ketahan
  • 00:03:12
    [Musik]
  • 00:03:15
    lagi bahkan sampai di parkiran sekalipun
  • 00:03:20
    gua udah naik mobil gua sekalipun air
  • 00:03:23
    mata gua masih enggak berhenti netes
  • 00:03:25
    gitu gua sampai di mobil tuh gua dalam
  • 00:03:26
    hati gua ya mau bayar tiket parkiran
  • 00:03:29
    anjing gua sampai ngomong bangsat gua
  • 00:03:31
    nonton film apa tadi gitu Kenapa bisa
  • 00:03:34
    kayak begitu karena Setelah gua
  • 00:03:35
    pikir-pikir lagi ya setiap scene yang
  • 00:03:37
    bisa bikin air mata gua menggenang itu
  • 00:03:39
    adalah scene yang secara visual bisa
  • 00:03:42
    menggerakkan hati gua yang secara visual
  • 00:03:44
    bisa bercerita sampai ke jauh ke dalam
  • 00:03:47
    lubuk hati gue yang terdalam Padahal
  • 00:03:49
    kalau kalian nonton nanti di bagian
  • 00:03:51
    akhir yang ketika gua nangis gila-gilaan
  • 00:03:53
    itu itu bukan scene yang mengandung
  • 00:03:56
    kesedihan atau didramatisir
  • 00:04:00
    ada kematian no ini scene pure
  • 00:04:03
    kebahagiaan Happy Ending tapi Happy
  • 00:04:06
    Ending itu justru yang membuat air mata
  • 00:04:08
    gua benar-benar enggak kebendung lagi
  • 00:04:10
    Jadi sebenarnya film ini tentang apa
  • 00:04:13
    kenapa gua berani bilang film ini adalah
  • 00:04:16
    film Indonesia terbaik yang pernah gua
  • 00:04:18
    tonton semenjak jatuh cinta seperti di
  • 00:04:21
    film-film yang keluar di akhir 2023 lalu
  • 00:04:25
    oke lu berhak enggak setuju sama gua lu
  • 00:04:27
    berhak untuk memaparkan argumen kalian
  • 00:04:29
    Sebebas mungkin kalau kalian enggak
  • 00:04:31
    setuju sama argumen gua ya tulis aja di
  • 00:04:33
    kolom komentar tapi kalau udah nonton
  • 00:04:35
    film ini jangan ssoan lu belum nonton
  • 00:04:37
    filmnya lu udah sok-sokan ngebantah
  • 00:04:38
    argumen gua nonton dulu filmnya tapi
  • 00:04:41
    buat gua mungkin akan ada banyak yang
  • 00:04:42
    enggak setuju tapi buat gua pribadi tema
  • 00:04:45
    besar dari film ini adalah mengenai
  • 00:04:47
    savior complex atau sindrom penyelamat
  • 00:04:52
    dan ini adalah sebuah gangguan
  • 00:04:54
    psikologis yang jarang sekali gua temui
  • 00:04:56
    di film-film luar Bahkan ya ini Enggak
  • 00:04:58
    cuman ngomongin film lokal tapi film
  • 00:04:59
    luar gua juga enggak sering nemuin topik
  • 00:05:01
    ini diexplore gitu dalam sebuah film Oke
  • 00:05:03
    sebelum kalian bingung Bang Apaan sih
  • 00:05:05
    Bang savir komplex savir syndrome enggak
  • 00:05:07
    jelas lu Bang ya Gua jelasin dulu
  • 00:05:09
    definisinya apa ya Ini adalah sebuah
  • 00:05:10
    gangguan psikologis yang membuat
  • 00:05:13
    seseorang merasa perlu menyelamatkan
  • 00:05:15
    orang lain selalu pengen menolong orang
  • 00:05:18
    lain tanpa mikirin dirinya sama sekali
  • 00:05:21
    ya kira-kira gambarnya seperti itulah
  • 00:05:23
    Nah kenapa gua bilang film ini tema
  • 00:05:25
    besarnya adalah mengenai savier complex
  • 00:05:27
    tadi Oke gua mungkin akan jelasin dulu
  • 00:05:28
    sinopsis S katnya ya Film ini
  • 00:05:30
    menceritakan seseorang pemuda bernama
  • 00:05:32
    Moko yang kuliah jurusan arsitek dan
  • 00:05:35
    setelah dia lulus Setelah dia wisuda Dia
  • 00:05:38
    pengen ngebangun sebuah perusahaan
  • 00:05:39
    arsitek bersama pacarnya dia yang
  • 00:05:40
    namanya Maurin nah tapi semua rencana
  • 00:05:43
    itu harus gagal total Kenapa karena ada
  • 00:05:46
    sebuah tragedi yang menimpa keluarganya
  • 00:05:48
    dalam waktu yang sangat berdekatan
  • 00:05:50
    kakaknya si Moko ini meninggal dunia dan
  • 00:05:54
    suami kakaknya berarti kakak iparnya si
  • 00:05:56
    Moko ini juga meninggal jadi dalam waktu
  • 00:05:58
    berdekatan dia kehilangan dua orang yang
  • 00:06:00
    sangat dekat dan dalam sekejap hidupnya
  • 00:06:03
    harus berubah total 180 derajat untuk
  • 00:06:06
    mengasuh keempat keponakannya yang
  • 00:06:08
    bernama woko Noko Joko toko Enggak bukan
  • 00:06:12
    ada woko Nina Ano dan Ina nih bayi yang
  • 00:06:16
    baru lahir jadi dia harus ngasuh bayi
  • 00:06:18
    juga lah kata lu tujuh ponakan Bang satu
  • 00:06:20
    kakak tujuh ponakan tiganya lagi mana
  • 00:06:22
    Ini baru empat Nah belum sampai di situ
  • 00:06:24
    tiba-tiba aja nih ya mantan guru les
  • 00:06:27
    pianonya si Moko ini ini bukan guru les
  • 00:06:29
    pianonya lagi loh Ini udah mantan Bos ya
  • 00:06:32
    udah mantan nitipin anak pula anjing ya
  • 00:06:35
    guru les pianonya ini nitipin anak yang
  • 00:06:36
    bernama Ais ibaratnya Jadi sekarang
  • 00:06:38
    keponakan jadi lima totalnya duanya lagi
  • 00:06:41
    siapa belum sampai di situ jadi
  • 00:06:43
    diceritakan Moko ini juga punya seorang
  • 00:06:45
    kakak yang tinggal di Australia yang
  • 00:06:47
    tinggal bareng sama suaminya nah
  • 00:06:48
    kakaknya ini namanya Osa suaminya
  • 00:06:50
    namanya Mas Eka nah ketika mereka ini
  • 00:06:53
    balik boro-boro ngebantu ya mereka malah
  • 00:06:56
    jadi tambahan beban lagi buat si Moko
  • 00:06:58
    gitu jadi total ibaratnya gitu ya dalam
  • 00:07:01
    simbolismenya Moko ini jadi punya tujuh
  • 00:07:04
    ponakan totalnya makanya judulnya satu
  • 00:07:06
    ponakan eh satu satu ponakan eh satu
  • 00:07:09
    kakak tunggu kiris tunggu kurus tinggi
  • 00:07:12
    kurus tunggu kiri eh tinggi kurus satu
  • 00:07:15
    kakak tujuh ponakan ya memang terkesan
  • 00:07:17
    puitis lah ya karena bukan realita Bukan
  • 00:07:20
    benar-benar tujuh ponakannya tapi karena
  • 00:07:22
    ya simbolisme aja karena dia harus
  • 00:07:23
    menanggung beban tujuh orang dalam
  • 00:07:26
    keluarganya gitu ibaratnya Selain itu
  • 00:07:27
    karena memang ini juga diadaptasi
  • 00:07:29
    sebenarnya dari sinetron yang judulnya
  • 00:07:30
    juga sama satu ponakan
  • 00:07:32
    tujuh satu KK tuuh ponakan sinetron
  • 00:07:34
    tahun 1996 ini gua juga kaget banget
  • 00:07:36
    pertama kali tahu Anjir ternyata ini
  • 00:07:37
    diasi dari sinetron Jangan cemaskan masa
  • 00:07:42
    depan
  • 00:07:44
    kini atau nanti
  • 00:07:47
    cemaskan masa
  • 00:07:50
    depan
  • 00:07:52
    kini atau nanti mungkin di awal gua
  • 00:07:55
    ngerasa kayak normal-normal aja ya kan
  • 00:07:57
    dia ngerasa mereka keluarganya dia dan
  • 00:07:59
    Dia pengin ngurusin mereka it's a normal
  • 00:08:01
    things gitu kan Tapi lama-kelamaan
  • 00:08:03
    karena ada satu karakter yang namanya
  • 00:08:05
    maur ini pacarnya si Moko yang
  • 00:08:06
    diperankan sama Amanda rolles yang di
  • 00:08:08
    mana dia ini mulai enggak setuju nih
  • 00:08:11
    sama si Moko karena si Moko ini jadi
  • 00:08:13
    enggak ngurusin hidupnya sama sekali
  • 00:08:15
    gitu hidupnya enggak keurus demi untuk
  • 00:08:17
    menyelamatin ponakan-ponakan ini bahkan
  • 00:08:19
    ketika ponakan-ponakan ini pengin kerja
  • 00:08:21
    mereka pengen ngebantuin Moko Moko ini
  • 00:08:24
    enggak bolehin sama sekali lu enggak
  • 00:08:25
    boleh kerja lu semua gitu kan padahal
  • 00:08:27
    sebenarnya udah ada yang cukup umur kok
  • 00:08:28
    buat kerja kapa enggak boleh jadi
  • 00:08:30
    menurut gua ini udah masuk ranahnya ke
  • 00:08:32
    sve syndrome nah sekarang yang jadi
  • 00:08:35
    masalah setiap gangguan psikologis
  • 00:08:36
    selalu ada pemicunya selalu ada
  • 00:08:38
    pemantiknya dan kalau kita tarik lebih
  • 00:08:41
    jauh apa yang menjadi alasan si Moko ini
  • 00:08:44
    punya Sir Kompleks ini ya karena sebuah
  • 00:08:47
    tragedi awalnya gua enggak realize ini
  • 00:08:49
    sama sekali tapi ketika ada satu dialog
  • 00:08:52
    di mana dialog antara aice sama Moko di
  • 00:08:54
    mana Ace nanya sama Moko Kakak pernah
  • 00:08:57
    enggak sih ngelakuin sesuatu supaya
  • 00:08:59
    berasa dekat dengan orang yang kakak
  • 00:09:01
    sayang dan seketika itu transisi dari
  • 00:09:03
    sinene itu ke kakaknya si Moko dan KKI
  • 00:09:08
    paresimoko yang udah meninggal di titik
  • 00:09:10
    itu air mata gua benar-benar gak
  • 00:09:13
    terbendung lagi di titik itulah gua baru
  • 00:09:15
    sadar ternyata sav syndrome itu bisa
  • 00:09:16
    muncul Karena rasa kangannya dia sama
  • 00:09:18
    kakaknya udah meninggal makanya dia
  • 00:09:20
    ngerasa dia harus menjadi penyelamat
  • 00:09:22
    buat keponakan ponakannya karena ketika
  • 00:09:24
    dia bertindak sebagai ayah sosok Ayah
  • 00:09:26
    bagi ponakan-ponakannya itu ketika dia
  • 00:09:28
    bertindak untuk menyelamatkan jadi
  • 00:09:30
    pahlawan bagi ponakan-ponakannya itu
  • 00:09:33
    bekerja mati-matian buat ponakan-ponakan
  • 00:09:35
    itu dia ngerasa dia bisa dekat sama
  • 00:09:37
    orang yang udah meninggal yaitu kakaknya
  • 00:09:40
    dia dan kakak iparnya dia damn That's a
  • 00:09:44
    great way to tell a story lewat sebuah
  • 00:09:47
    transisi yang bisa gua bilang itu
  • 00:09:49
    transisi lcut ya Di mana E scenenya itu
  • 00:09:53
    udah transisi ke scene yang lain tapi
  • 00:09:55
    secara suara audio audionya masih pakai
  • 00:09:58
    audio dari scene Nah itu namanya lcut
  • 00:10:01
    tuh ya transisi lcut itu Genius banget
  • 00:10:03
    man hal-hal tersebutlah yang bisa bikin
  • 00:10:06
    air mata gua menggenang menetes karena
  • 00:10:09
    sinene-sinnya itu enggak mencoba untuk
  • 00:10:11
    mengeksploitasi dramatisasi
  • 00:10:13
    kesedihan-kesedihan yang ada tapi
  • 00:10:15
    mengungkapkannya lewat sebuah frame dan
  • 00:10:19
    setiap frame itu every frame is a
  • 00:10:21
    painting setiap frame Itu bercerita
  • 00:10:23
    setiap frame Itu punya kedalaman emosi
  • 00:10:26
    yang pengin diceritakan lewat setiap
  • 00:10:28
    komposisinya lewat setiap Angle
  • 00:10:30
    kameranya lewat setiap pergerakan
  • 00:10:32
    kameranya Bagaimana Dep itu bercerita
  • 00:10:36
    antara sebuah foreground dan background
  • 00:10:39
    gimana empty space itu bisa dijadikan
  • 00:10:41
    ornamen dalam bercerita lewat visual
  • 00:10:44
    contoh Kayak misalnya scene di awal film
  • 00:10:46
    Ketika si Moku ini pengen wisuda Dia
  • 00:10:48
    pengen berangkat wisuda dia udah pamitan
  • 00:10:49
    sama Kakak dan kakak iparnya
  • 00:10:53
    Awas
  • 00:10:55
    jahitnya buatnya segede gitu si dan lu
  • 00:10:59
    bisa lihat dari pemilihan lensanya aja
  • 00:11:01
    Itu adalah sebuah bentuk storytelling
  • 00:11:03
    ketika shot ke kedua Kakaknya si Moko
  • 00:11:06
    ini itu menggunakan white Angle yang
  • 00:11:09
    benar-benar super duper white gitu ya
  • 00:11:11
    empty spaceal luas sekali seakan-akan
  • 00:11:13
    jauh sekali jaraknya sedangkan ketika
  • 00:11:16
    kita beralih ke mukanya Moko yang itu
  • 00:11:20
    sebenarnya adalah dada terakhir
  • 00:11:22
    pertemuan terakhir Moko dengan kedua
  • 00:11:24
    Kakaknya itu itu dishot dengan medium
  • 00:11:27
    shot dan lu bisa lihat aktingnya siku
  • 00:11:29
    Kurniawan gimana mukanya di situ
  • 00:11:31
    ekspresinya jadi perbedaan kedua lensa
  • 00:11:35
    yang dipakai itu jadi medium Mas Yandi
  • 00:11:37
    untuk bercerita dan itu sebenarnya kan
  • 00:11:40
    adalah for shadowing karena scene
  • 00:11:41
    selanjutnya kita baru tahu Oh ternyata
  • 00:11:43
    kakaknya si Moko dan kakak iparnya si
  • 00:11:45
    Moko ini meninggal jadi forhadowing
  • 00:11:47
    lewat apa Lewat lensanya itu gila Man
  • 00:11:51
    dan lu tahu apa yang bikin gua makin
  • 00:11:52
    suka di awal film ini kan sebenarnya
  • 00:11:54
    udah sebuah kejadian yang begitu tragis
  • 00:11:56
    gitu kedua sosok orang orang tua ini
  • 00:12:00
    mati dalam waktu yang sangat-sangat
  • 00:12:01
    berdekatan dan Gua yakin kalau misalnya
  • 00:12:04
    film-film lain udah pasti dieksploitasi
  • 00:12:06
    ini kesedihan ini udah pasti dibikin
  • 00:12:08
    sebegitu luar biasanya FPS diturunin
  • 00:12:11
    slow motion musik-musik soundtrack sedih
  • 00:12:23
    dimasukin rande dan sebagainya Itu udah
  • 00:12:26
    ketebak gitu Kayak misalnya di bila esok
  • 00:12:28
    Ibu tiada lu tahulah Kan ketika ibunya
  • 00:12:30
    meninggal FPS turunin frame jadi
  • 00:12:34
    patah-patah murahan ngerti enggak sih lu
  • 00:12:36
    enggak perlu itu bahkan secara dialog
  • 00:12:39
    pun enggak ada loh dialog mereka
  • 00:12:40
    meninggal di awal-awal tuh Enggak ada
  • 00:12:41
    cuma lewat visual aja seolah-olah Mas
  • 00:12:44
    Yandi ketika nulis cerita di bagian awal
  • 00:12:46
    film ini itu ngomong Mau nangis nanti
  • 00:12:49
    dulu Bos That's not the point of the
  • 00:12:52
    story This is just the beginning of the
  • 00:12:55
    story pemercik api yang merubah jalannya
  • 00:12:58
    cerita dalam sebuah film yang di mana lu
  • 00:13:00
    baru bisa dapatin poin dari cerita yang
  • 00:13:03
    disampaikan oleh Mas Yandi itu di bagian
  • 00:13:04
    akhir film justru dari sudut pandang
  • 00:13:08
    emosi yang sudah berubah kok rasanya
  • 00:13:10
    aneh yak engak berpikir bisa punya
  • 00:13:12
    Hidupku sendiri tu salah gitu rasanya ya
  • 00:13:15
    ketika gua bilang film ini adalah film
  • 00:13:17
    Indonesia terbaik yang pernah gua tonton
  • 00:13:19
    semenjak jatuh Cint seperti di film-film
  • 00:13:22
    kalian tahu sutradara dari jatuh cinta
  • 00:13:24
    seperti film-film adalah sutradara yang
  • 00:13:26
    sama sama sutradara yang satu ini ya
  • 00:13:28
    masihat Handy lawence makanya gua mulai
  • 00:13:31
    tergiur untuk mengatakan Apakah
  • 00:13:34
    masihandy lawence adalah sutradara
  • 00:13:36
    terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini
  • 00:13:39
    ya memang sebenarnya agak terlalu Naif
  • 00:13:41
    ya Dan terlalu cepat mengambil
  • 00:13:43
    kesimpulan kalau misalnya mas Yandi
  • 00:13:44
    adalah Sua terbaik Indonesia saat ini
  • 00:13:46
    karena secara film pun e filmnya masih
  • 00:13:49
    belum banyak Jadi sebenarnya belum
  • 00:13:51
    terlalu terbukti dan di sisi lain masih
  • 00:13:53
    ada beberapa sutradara Indonesia luar
  • 00:13:55
    biasa lainnya seperti sutradara super
  • 00:13:57
    duper seni kayak Mas gar Nugroho masih
  • 00:14:00
    ada mas anggadui masasongko yang selalu
  • 00:14:02
    melakukan gebrakan-gebrakan Baru
  • 00:14:03
    terhadap industri Perfilman di Indonesia
  • 00:14:06
    dan tentu aja masih ada banyak su hebat
  • 00:14:08
    lainnya gitu ya mungkin dari segi teknis
  • 00:14:10
    dari segi sinematografinya atau
  • 00:14:12
    production desainnya masih ada yang
  • 00:14:14
    lebih hebat lah dari Mas Yandi Tapi satu
  • 00:14:17
    hal yang gua rasa enggak dipunyai sama
  • 00:14:19
    sutradar lain tapi dipunyai oleh the one
  • 00:14:21
    and only Mas Yandi Lawrence adalah
  • 00:14:23
    pemikiran out of the box-nya mungkin di
  • 00:14:26
    antara kalian udah banyak yang tahu
  • 00:14:27
    kalau misalnya gua seorang desainer gua
  • 00:14:28
    juga udah buat banyak sekali ilustrasi
  • 00:14:31
    gitu karena gua suka banget gambar dan
  • 00:14:33
    gue juga udah punya beberapa lukisan
  • 00:14:34
    yang gua buat dan mungkin ketika kuliah
  • 00:14:37
    dulu secara nilai banyak yang lebih
  • 00:14:39
    tinggi dari gua tapi kalau ngomongin
  • 00:14:42
    karya paling out of the box semua orang
  • 00:14:45
    mengakui kalau misalnya pemikiran gua
  • 00:14:46
    adalah yang paling out of the box
  • 00:14:47
    makanya ketika gua nonton film-film
  • 00:14:50
    sutradara yang mungkin orang-orang ngasa
  • 00:14:52
    kayak uh keren banget kok bisa kepikiran
  • 00:14:54
    sin-sin kayak gini buat gua kayak gua
  • 00:14:56
    ngerasa ini masih ada dalam skema di
  • 00:14:59
    kepala gua gitu Ini masih terbayangkan
  • 00:15:01
    di kepala gua tapi beda halnya ketika
  • 00:15:03
    gua nonton film-filmnya masih Andi
  • 00:15:04
    Laurence Entah kenapa setiap gua nonton
  • 00:15:07
    film-filmnya Mas Yandi ini gua
  • 00:15:09
    benar-benar dibuat geleng-geleng kepala
  • 00:15:11
    karena setiap shotsotnya itu banyak
  • 00:15:14
    banget yang ini udah bukan out of the
  • 00:15:16
    box lagi tapi out of the box that was
  • 00:15:18
    already out of the box
  • 00:15:23
    anjing contoh ya ya gua gak akan kasih
  • 00:15:25
    semua contoh dari film-filmnya
  • 00:15:27
    sebelumnya mau keluarga cemarah dan atuh
  • 00:15:29
    cinta atau sebagainya ya kita akan fokus
  • 00:15:31
    di film sat Kak tu ponakan ini ada satu
  • 00:15:33
    scene video call antar kedua pasangan
  • 00:15:35
    cowokcewek pacaran nah bisa-bisanya lu
  • 00:15:39
    ngasih scene diputusin itu lewat video
  • 00:15:41
    call kapan lagi ada film yang mutusin
  • 00:15:44
    pacarnya itu lewat video call lewat
  • 00:15:47
    monitor jadi penonton itu cuman ngelihat
  • 00:15:49
    monitor doang Ya mungkin di awal-awal
  • 00:15:52
    kerasanya aneh ya dialognya panjang
  • 00:15:55
    tanpa musik sama sekali cuman dua orang
  • 00:15:57
    yang lagi ngobrol lewat video call gitu
  • 00:15:59
    lewat dua monitor yang di split screen
  • 00:16:02
    awalnya aneh mungkin tapi ketika kita
  • 00:16:05
    sampai di satu titik di mana ketika satu
  • 00:16:08
    orang itu pengen matiin video call-nya
  • 00:16:10
    tapi ggak kepencet buru-buru jadi kamera
  • 00:16:12
    masih nyala dan dimanfaatkan sama Mas
  • 00:16:15
    Yandi untuk sebuah scene yang begitu
  • 00:16:17
    powerful secara emotion ini emotional
  • 00:16:20
    damage ini scene gitu ya that is out of
  • 00:16:23
    the box atau Lu pernah kepikiran gak
  • 00:16:25
    buat bikin sebuah scene mesin cuci mobil
  • 00:16:28
    otoma matis dan shotnya itu dilakukan
  • 00:16:31
    dari dalam mobil kamera itu diposisikan
  • 00:16:34
    sebagai third person perspective ya
  • 00:16:36
    perspektif pihak orang ketiga ketika
  • 00:16:38
    kita berada sebagai kamera nih Ya
  • 00:16:41
    Penonton itu kita berasa jadi kamera di
  • 00:16:43
    posisi kursi belakang dan ngelihat ada
  • 00:16:45
    dua orang di kursi depan mobil kalau
  • 00:16:47
    misalnya kita cuman Mau ngomongin secara
  • 00:16:48
    estetika to Udahlah enggak usah ngemeh
  • 00:16:50
    gitu mah itu udah cakep benar Bos itu
  • 00:16:52
    cantik banget scenenya memanfaatkan
  • 00:16:55
    momen ambience ungu dari busa sabun
  • 00:16:58
    berwarna ungu dari luar mobil yang
  • 00:17:00
    menyiprat mobil dari luar dan kita
  • 00:17:02
    dikasih lihat close up dari kedua
  • 00:17:04
    karakter di dalam mobil sehingga secara
  • 00:17:07
    ambience tone-nya jadi berwarna ungu ya
  • 00:17:11
    backlight jadi cakep banget ditambah lu
  • 00:17:14
    bisa ngelihat [ __ ] dari luar kaca mobil
  • 00:17:16
    itu busa dan air yang menyiprat sehingga
  • 00:17:19
    ada kesan Sparkling Sparkling itu cuakep
  • 00:17:22
    wall man gila ya Secara estetika Udahlah
  • 00:17:25
    enggak usah ngemeng tapi film seorang
  • 00:17:27
    yandy lawence tidak semudah itu guso
  • 00:17:29
    estetik itu satu hal tapi scene cuci
  • 00:17:32
    mobil otomatis tersebut adalah sebuah
  • 00:17:34
    bentuk metafora sebuah bentuk
  • 00:17:36
    manifestasi dari sebuah kelahiran
  • 00:17:38
    kembali sebuah hubungan antar pasangan
  • 00:17:40
    layaknya mobil yang baru mau masuk ke
  • 00:17:43
    mesin cuci otomatis tersebut yang
  • 00:17:44
    awalnya kotor dan masuk dicuci disikat
  • 00:17:47
    disemprot dan keluar layaknya mobil yang
  • 00:17:50
    baru yang kinclong seperti itu pula
  • 00:17:52
    gambaran hubungan yang pengin
  • 00:17:53
    digambarkan sama Mas Yandi ketika ya
  • 00:17:56
    bisa-bisanya mau mencuci mobil itu itu
  • 00:17:59
    dimanfaatkan ya sebagai momen e
  • 00:18:01
    pengungkapan the truth gitu Sebuah
  • 00:18:03
    Pengakuan pengungkapan dari hati ke hati
  • 00:18:06
    antar dua karakter dalam mobil yang lagi
  • 00:18:09
    dicuci Anjing itu itu itu Kreatif banget
  • 00:18:13
    sih atau belum sampai di situ penggunaan
  • 00:18:15
    sebuah restoran viral yang sekarang
  • 00:18:17
    sudah tutup ya Ken Diner ya Meskipun
  • 00:18:19
    enggak disebutin brandnya tapi ya itulah
  • 00:18:22
    kalian tahu sendiriah yang kalau kalian
  • 00:18:23
    masuk ke restoran malah dimarah-marah
  • 00:18:25
    dimaki-maki sama e pelayannya gua engak
  • 00:18:27
    ngerti kenapa bisa ada orang mau masuk
  • 00:18:28
    situ enggak sopan banget ya
  • 00:18:30
    kan bapakku tahu marah nih bapakku tapi
  • 00:18:33
    ya awalnya Gua pikir penggunaan restoran
  • 00:18:36
    ini cuma sekedar buat jadi Easter act
  • 00:18:38
    dan lucu-lucuan seru-seruan doang ya
  • 00:18:39
    buat kocak-kocakan doang tapi enggak ya
  • 00:18:42
    Film seorang yandy lawence tidak semudah
  • 00:18:44
    itu seperti yang gua bilang ya momentum
  • 00:18:46
    penggunaan restoran viral tersebut
  • 00:18:48
    dipakai untuk jadi eksposisi sebuah
  • 00:18:51
    karakter jadi emosi Terpendam dari
  • 00:18:54
    sebuah karakter bisa diluapkan dengan
  • 00:18:56
    cara restoran viral tadi gitu karena
  • 00:18:58
    Diner gitu man that is out of the box
  • 00:19:01
    gitu loh cuman memang dengan beberapa
  • 00:19:03
    catatan ada beberapa masalah juga yang
  • 00:19:04
    gua temukan di scene Carens Diner
  • 00:19:06
    tersebut meskipun jenius secara
  • 00:19:08
    pemikiran gitu ya out of the box tapi
  • 00:19:10
    ada beberapa yang harus dikorbankan
  • 00:19:12
    terutama dari segi emosi gitu ada dua
  • 00:19:14
    emosi yang dikawin paksa ya ketika kita
  • 00:19:16
    harus sedih tapi ada sisi lucu kocak di
  • 00:19:19
    saat yang bersamaan dan menurut gua itu
  • 00:19:20
    enggak ngabelan sama sekali itu di sini
  • 00:19:22
    itu ya kalau misalnya kita ngomongin
  • 00:19:23
    teknis udahlah menurut gua enggak perlu
  • 00:19:25
    kita bahas secara mendalam mulai dari
  • 00:19:27
    pemilihan soundtracknya sampai skoring
  • 00:19:29
    musik yang mengiringi setiap dialog dari
  • 00:19:31
    film ini lantunan piano ditambah petikan
  • 00:19:35
    gitar yang sangat-sangat soft pelan
  • 00:19:38
    dengan dinamika pianisimo rata-rata gua
  • 00:19:41
    ngerasa seperti itu ya jadi memang
  • 00:19:43
    dialognya itu enggak didramatisir dia
  • 00:19:46
    tahu kapan Harus e makaiin instrumen
  • 00:19:49
    musik di belakang Dialog itu kapan Harus
  • 00:19:51
    Dialog itu dibiarkan mengalir begitu aja
  • 00:19:53
    tanpa musik sama sekali bahkan secara
  • 00:19:55
    production design itu detail-detail
  • 00:19:57
    kecil sangat-sangat di ikan baju sobek
  • 00:19:59
    gitu ya E kita bisa ngelihat seberapa
  • 00:20:01
    kumuh rumahnya Seberapa lama rumah itu
  • 00:20:04
    udah dihuni itu luar biasa color
  • 00:20:07
    grading-nya terasa warm hangat Entah
  • 00:20:10
    kenapa gua ngerasa dekat ya ini memang
  • 00:20:12
    ke keluarga bahkan dari posternya gua
  • 00:20:13
    sempat e sebelum masuk ke bioskop ya Gua
  • 00:20:15
    ngelihat gua perhatiin posternya kok ini
  • 00:20:17
    noise ya memang noise sekali nih
  • 00:20:19
    posternya kalau kalian perhatiin ya beda
  • 00:20:21
    sama poster-poster film Indo lain yang
  • 00:20:23
    rasa clean banget ini kayak noise tapi
  • 00:20:25
    dari noise tersebut ada rasa nostalgia
  • 00:20:28
    yang bisa gua rasakan rasa kekeluargaan
  • 00:20:30
    yang begitu pekat bahkan beberapa shot
  • 00:20:32
    yang masih teriang-ngang di kepala gua
  • 00:20:33
    sampai saat ini ketika Si Moko ini duduk
  • 00:20:35
    di closet seorang diri di posisi senter
  • 00:20:38
    gitu dengan empty Space yang begitu luas
  • 00:20:40
    seolah-olah kayak dia tersendiri dia
  • 00:20:42
    terpojokkan dia harus menanggung beban
  • 00:20:44
    keluarga kayak seberapa berat gitu
  • 00:20:46
    perasaan yang dialami sama Moko kita
  • 00:20:49
    bisaat lawat apa satu shot ditambah lagi
  • 00:20:51
    keheningan di luar ruangan ada baya lagi
  • 00:20:55
    we we lagi nangis dan keheningan dalam
  • 00:20:57
    ruangan si Moko lagi Lagi duduk di
  • 00:20:59
    closet Anjing keren banget gitu
  • 00:21:04
    loh atau misalnya lagi e mandi bola
  • 00:21:07
    penataan lightingnya atau misalnya lagi
  • 00:21:09
    makan es potong dengan pattern berjajar
  • 00:21:11
    orang di duduk di kursi bangku cakep
  • 00:21:14
    banget loh dan kalau misalnya kita mau
  • 00:21:16
    ngomongin secara akting pun semuanya
  • 00:21:17
    solid sih buat gua Solid semua bahkan
  • 00:21:19
    Freya yang gua terakhir kritik di film
  • 00:21:22
    kuasa gelap itu menurut gua ini Aduh ini
  • 00:21:23
    masih kurang jam terbang ya bodo amat
  • 00:21:25
    gua mau dicaci maki sama para Wota ya
  • 00:21:27
    seral tapi ya pokoknya gua akan
  • 00:21:29
    sampaikan apa adanya di kuasa gelap Man
  • 00:21:31
    kayak enggak bisa akting dia tapi
  • 00:21:33
    ternyata Mungkin sebenarnya bukan
  • 00:21:35
    freanya yang enggak bisa acting tapi
  • 00:21:36
    kayak penyutradaraan yang bermasalah di
  • 00:21:38
    situ dan penulisan skripnya mungkin
  • 00:21:40
    membuat actingnya jadi kaku gitu
  • 00:21:41
    dialognya jadi enggak enggak hidup
  • 00:21:43
    sedangkan di film ini kerasa jauh lebih
  • 00:21:45
    hidup dibandingkan kuas gelap berbeda
  • 00:21:47
    jauh meskipun masih kerasa ya Dia paling
  • 00:21:49
    kurang jam terbang dibandingkan
  • 00:21:50
    aktor-aktor lainnya yang banyakan kelas
  • 00:21:52
    kakapnya di film ini
  • 00:21:53
    pemilihan-pemilihannya tapi Ya gua rasa
  • 00:21:55
    e Freya udah cukup oke lah di film ini
  • 00:21:57
    satu-satunya kelemahan yang bisa gua
  • 00:21:59
    temukan dari film ini adalah karakternya
  • 00:22:01
    Mas Ringgo Agus yang memerankan Mas Eka
  • 00:22:04
    bukan aktingnya Mas Ringgo di sini luar
  • 00:22:06
    biasa lagi-lagi berbeda berbanding
  • 00:22:08
    terbalik dengan ketika dia memerankan
  • 00:22:10
    bagus di jatuh citperti film-film kalau
  • 00:22:12
    di film ini benar-benar kayak om om yang
  • 00:22:15
    kepdan gitu soksok berasa gaji kaya gitu
  • 00:22:17
    anjing ya ini kerasa banget cara e
  • 00:22:20
    pemakaian bajunya kerah dinaikin pakai e
  • 00:22:23
    sabuk itu dari pemilihan kostumnya juga
  • 00:22:25
    auranya cara ngomongnya dia dengan suara
  • 00:22:28
    beratnya nya itu Berasa kayak om-om yang
  • 00:22:30
    ngeselin banget gitu ya tapi meskipun
  • 00:22:33
    aktingnya bagus Entah kenapa karakternya
  • 00:22:35
    ee kerasa kurang dievelop dibandingkan
  • 00:22:38
    yang lain mungkin memang dia bukan
  • 00:22:39
    karakter penting di sini tapi kayak
  • 00:22:41
    seolah-olah yang dari awalnya menurut
  • 00:22:43
    gua semua karakter dibuat shle gitu
  • 00:22:45
    sequence-nya pun enggak dibuat terlalu
  • 00:22:47
    blak-blakan gitu ya semuanya benar-benar
  • 00:22:49
    Kayak n ter roller coaster perasaan kita
  • 00:22:51
    S tapi karena adanya karakter Mas Eka di
  • 00:22:54
    film ini Entah kenapa kayak beda sendiri
  • 00:22:56
    kayak patah sendiri tiba-tiba kayak ada
  • 00:22:58
    Ant an agonisnya gitu loh yang awalnya
  • 00:22:59
    kayak semuanya e membumi natur realitas
  • 00:23:03
    tapi di sini ya gua ggak bilang karakter
  • 00:23:06
    Eka ini enggak ada di kehidupan nyata ya
  • 00:23:08
    pasti banyak nih karakter seperti Mas
  • 00:23:09
    Eka di kehidupan nyata cuman Entah
  • 00:23:12
    kenapa Mungkin karena film ini gua
  • 00:23:13
    ngerasa cukup filosofis gitu ya cukup
  • 00:23:15
    dalam kayak gua ngerasa kok karakternya
  • 00:23:18
    Mas Eka malah jadi kayak murahan sendiri
  • 00:23:20
    gitu karakternya terlalu dibuat
  • 00:23:21
    penyelesaiannya juga tiba-tiba begitu
  • 00:23:23
    aja gitu ya gua kurang suka sih
  • 00:23:25
    penyelesaian karakternya Mas Eka di film
  • 00:23:27
    ini terl lalu e tiba-tiba sendiri
  • 00:23:30
    dibandingkan yang lain selebihnya Kalau
  • 00:23:32
    boleh jujur ini film bagus banget udah
  • 00:23:34
    lama banget gua gak nonton film ini gua
  • 00:23:36
    udah bilang terakhir gua nonton tuh
  • 00:23:37
    jatuh cita seperti film-film yang
  • 00:23:38
    levelnya kayak gini meskipun ini menurut
  • 00:23:40
    gua masih di bawah ya jatuh cita seperti
  • 00:23:41
    di film-film masih lebih bagus
  • 00:23:42
    dibandingkan ini tapi tetap aja Ini juga
  • 00:23:45
    udah kategorinya tuh kalau di film
  • 00:23:47
    Indonesia udah Dewa sih menurut Gua
  • 00:23:48
    hampir enggak ada kelemahan kelemahannya
  • 00:23:50
    masih yang minim-minim enggak terlalu
  • 00:23:52
    fatal fatal banget ya e beberapa kali
  • 00:23:54
    gua bisa dibikin nangis kayak karakter
  • 00:23:56
    Ano yang menurut gua kocak aja di film
  • 00:23:58
    ini ya beberapa kali gua yakin kalian
  • 00:24:00
    akan terhibur oleh karakter Ano tapi l
  • 00:24:02
    satu dialog dia ngomong ah Lain kali
  • 00:24:04
    kalau misalnya Ano sakit Ano tahan aja
  • 00:24:06
    ya Ano enggak mau nyusahin e kamuok
  • 00:24:08
    anjing itu Dialog itu keluar awalnya
  • 00:24:11
    lucu seketika bler anjing air mata gua
  • 00:24:14
    ya kalau kalian punya pendapat yang
  • 00:24:15
    berbeda sama gua Tulis di komentar tapi
  • 00:24:17
    buat gua Gua akan kasih final skor 9/10
  • 00:24:20
    alias top Marco top top markotp pertama
  • 00:24:23
    di tahun 2025 adalah film lokal
  • 00:24:29
    tepuk tangan dulu semuanya kita jumpa di
  • 00:24:32
    video berikutnya bye bye semuanya
Tags
  • film Indonesia
  • savior complex
  • emosi
  • sinematografi
  • review film
  • Mas Yandi Lawrence
  • Moko
  • kehilangan
  • karakter
  • drama