00:00:01
memasuki hari-hari akhir
00:00:04
Ramadan pada tempatnya kita melakukan
00:00:08
introspeksi pada tempatnya kita
00:00:11
melakukan
00:00:11
[Musik]
00:00:13
evaluasi Kalau bulan Ramadan ibarat
00:00:16
bulan kawah Candra di muka Di mana kita
00:00:20
dilatih digembleng digojlog jiwa kita
00:00:25
ini maka seorang petinjau masuk latihan
00:00:30
keluar latihan tentu saja tinjunya Makin
00:00:34
hebat seorang petenis masuk latihan
00:00:39
keluar latihan tenisnya Makin
00:00:43
hebat itu
00:00:46
atlet kalau latihan tiap hari tapi main
00:00:50
kalah terus orang kan menilai buat apa
00:00:53
latihan Bung kalau mainnya kalah
00:00:56
terus sepanjang Ramadan sebulan penuh
00:01:00
kita digojlok digembleng dilatih untuk
00:01:03
apa menghadapi hidup 11 bulan
00:01:08
sesudahnya Kalau setelah Ramadan kita
00:01:10
kalah lagi oleh setan kalah lagi oleh
00:01:14
iblis alamat latihan kita di bulan ini
00:01:18
tidak membawa hasil yang
00:01:23
diharapkan Nah sebagai bagian dari
00:01:26
introspeksi
00:01:27
itu pada kesempatan ini saya ingin
00:01:31
menyampaikan sebuah
00:01:33
hadis yang memberikan gambaran kepada
00:01:36
kita bahwa lagi-lagi ibadah pada
00:01:39
dasarnya merupakan satu totalitas satu
00:01:43
keutuhan yang satu berkait dengan yang
00:01:47
lain satu hari ketika sedang kumpul
00:01:50
dengan para
00:01:51
sahabat Baginda Rasulullah Sallallahu
00:01:54
Alaihi Wa alihi wasallam bertanya kepada
00:01:57
para
00:01:58
sahabat
00:02:03
sahabat-sahabat sekalian kalian tahu
00:02:06
siapa sih orang yang bangkrut
00:02:09
itu orang yang sial orang yang tidak
00:02:12
beruntung Siapa
00:02:15
Mereka bangkrut sial tidak beruntung
00:02:19
merugi kalimat yang kita mendengarnya
00:02:22
saja sudah risih apalagi
00:02:28
mengalaminya dari kebangkrutan kerugian
00:02:33
kesialan nah nabi bertanya itu kepada
00:02:36
sahabat tahu enggak Kamu siapa orang
00:02:38
yang bangkrut orang yang sial orang yang
00:02:41
tidak
00:02:42
beruntung macam-macamlah jawaban para
00:02:45
sahabat ketika itu ada yang menjawab Ya
00:02:50
Rasul
00:02:57
almflis menurut pendapat kami ya Rasul
00:03:00
orang bangkrut orang sial orang tidak
00:03:04
beruntung itu
00:03:07
manhamata mala dirhamalah orang yang
00:03:10
tidak punya uang dan tidak punya harta
00:03:14
apalagi mau lebaran macam begini orang
00:03:16
yang tidak punya uang dengan orang yang
00:03:18
punya uang Janganlah gaya hidupnya gaya
00:03:21
jalannya saja lain
00:03:25
uang tuh katanya Raja
00:03:28
katanya lidah yang paling fasih untuk
00:03:31
bicara uang senjata yang paling ampuh
00:03:34
maju ke medan perang
00:03:36
uang urusan macet dibicarakan dengan
00:03:39
lidah dibicarakan dengan uang
00:03:42
tokcer meriam punun tidak akan bunyi
00:03:45
kalau ditutup dengan uang dan begitu
00:03:48
seterusnya begitu Jawaban sebagian
00:03:50
sahabat begitu juga pandangan banyak
00:03:53
kita sekarang ini begitulah memang bahwa
00:03:58
materialisme
00:04:00
hedonisme menggiring kita untuk menilai
00:04:03
seseorang dari
00:04:05
penampilan maka berpayah-payahlah kita
00:04:08
menghabiskan sejumlah dana untuk
00:04:11
mengurus penampilan
00:04:15
ini pengusaha tidak bonfid kalau menand
00:04:19
tangani kontrak tidak pakai jam tangan
00:04:22
Rolex pulpennya
00:04:26
monblang sepatunya uah mobil
00:04:30
Wah bajunya Wah dasinya
00:04:35
ah begitulah kebanyakan kita sekarang
00:04:39
ini berpacu menata
00:04:44
penampilan orang yang bangkrut yang
00:04:47
tidak punya itu semua tidak punya uang
00:04:49
tidak punya
00:04:52
harta hidup cuma sekedar mengumpulkan
00:04:56
keinginan-keinginan dan
00:04:58
seterusnya mendengar jawaban
00:05:01
ini Rasul senyum
00:05:04
dak bukan itu orang
00:05:06
bangkrut bukan yang tidak punya uang
00:05:09
bukan yang tidak punya harta Innal
00:05:12
muflisa Min
00:05:14
umati orang yang bangkrut yang sial yang
00:05:18
rugi dari golongan umatku sendiri
00:05:22
renungkan ini
00:05:24
umatku gak usah cerita Yahudi
00:05:28
Nasrani umatku yang akan
00:05:31
bangkrut Siapa
00:05:34
Mereka Yati
00:05:36
yaumalqiamah
00:05:38
bolatin
00:05:39
wasamin
00:05:42
waakatin yaitu orang-orang yang besok di
00:05:45
hari kiamat dia datang menghadap Allah
00:05:48
dengan membawa pahala
00:05:51
salat Tuhan inilah pahala salat saya
00:05:54
karena memang di dunia dia tukang salat
00:05:57
ini salat yang wajib ini salat yang
00:05:59
sunah rawatibnya
00:06:01
nawafilnya
00:06:02
wasamin dia juga datang menghadap Allah
00:06:05
dengan membawa pahala puasa puasa wajib
00:06:08
Ramadan puasa sunah senin kamis puasa 10
00:06:12
hari Syawal puasa Rajab dan begitu
00:06:15
seterusnya
00:06:17
wakatin dia juga datang membawa pahala
00:06:20
zakat karena di dunia dia juga bayar
00:06:22
zakat suka sodqah dan seterusnya di satu
00:06:26
sisi dia datang menghadap Allah membawa
00:06:29
pahala pahala seluruh ibadahnya ya salat
00:06:33
Ya puasa Ya
00:06:35
zakat cuma sayang kata Nabi di lain
00:06:40
pihak dia datang juga membawa
00:06:43
kesalahan kesalahan apa Wati
00:06:47
qadama dia juga datang bawa kesalahan
00:06:50
Karena waktu hidup Dia pernah mencaci
00:06:53
maki orang lain Satama pernah mencaci
00:06:57
maki orang lain
00:07:02
pernah memfitnah orang
00:07:09
lain pernah memakan harta orang dengan
00:07:12
cara yang
00:07:15
batil pernah mengalirkan darah orang
00:07:18
lain tanpa alasan yang benar kalau ini
00:07:21
yang terjadi Bagaimana nasib di
00:07:26
satuis
00:07:28
kepada membawa kesalahan Karena pernah
00:07:31
menyakiti orang lain kalau inilah yang
00:07:35
terjadi maka kata nabi ketika dia sedang
00:07:39
asyik lapor Tuhan ini pahala salat saya
00:07:44
datang orang lain sebentar dulu Tuhan
00:07:47
dia memang ahli Salat tapi saya pernah
00:07:50
dicaci maki di depan orang banyak tanpa
00:07:52
alasan yang benar hancur hati saya di
00:07:56
dunia saya tidak bisa menuntut dia
00:07:58
karena posisi ya lebih tinggi di sini
00:08:00
saya menuntut
00:08:02
keadilan benar orang ini pernah kau caci
00:08:05
maki Iya Tuhan tanpa salah Ya Tuhan cuma
00:08:09
untuk menunjukkan prestasimu sebagai
00:08:11
orang besar orang berpengaruh orang
00:08:13
berwibawa enak saja kau Ca pai orang di
00:08:16
depan orang banyak Ya Tuhan sini pahala
00:08:20
salatmu berikan kepada orang yang kau
00:08:23
caci maki itu pahala salatmu berikan
00:08:27
kepada orang yang kau caci maki itu
00:08:32
lalu Tuhan inilah pahala puasa saya
00:08:36
datang lagi orang sebentar Tuhan dia
00:08:39
memang tukang puasa tapi saya pernah
00:08:42
difitnahnya tercoreng Arang di dahi
00:08:45
rusak Nama saya hancur privasi saya Saya
00:08:48
ngak bisa ke mana-mana lagi dalam hidup
00:08:50
ini saya menuntut keadilan karena di
00:08:52
dunia saya tidak berani benar kau pernah
00:08:55
fitnah dia Ya Tuhan kau tahu lidah itu
00:08:59
kecil bentuknya besar akibatnya akibat
00:09:02
ulahmu memfitnah dia hancur namanya
00:09:04
tercoreng Arang di dahinya ke mana pun
00:09:06
dia pergi tidak sanggup lagi
00:09:08
mengembangkan diri Ya Tuhan Ayo pahla
00:09:12
puasamu berikan orang yang kau fitnah
00:09:16
itu Tuhan ini ini ini pahala zakat Saya
00:09:20
datang lagi orang sebentar Tuhan dia
00:09:22
memang bayar zakat tapi dia pernah
00:09:25
memakan harta saya dengan cara yang
00:09:27
zalim menggelapi uang negara menggelapi
00:09:31
uang anak yatim menggelapi uang wakaf
00:09:34
dan lain sebagainya di dunia tidak ada
00:09:38
yang bisa menuntut karena dengan uangnya
00:09:41
dia bisa menyumpal Hakim dia bisa beli
00:09:44
keadilan dia bisa beli hukum karena kata
00:09:48
orang di dunia banyak pengadilan tapi
00:09:51
sulit mencari
00:09:52
keadilan pengadilan banyak keadilan yang
00:09:55
sulit saya menuntut keadilan benar orang
00:09:59
ini pernah kau makan hartanya dengan
00:10:01
cara yang zalim Ya Tuhan sini pahala
00:10:04
zakatmu berikan kepada orang yang kau
00:10:07
makan hartanya dengan cara yang zalim
00:10:10
Inilah Nasib Fain faniat
00:10:14
hasanatuhu qbl ayuq Alaihi kalau habis
00:10:19
sudah pahala ibadahnya diberikan kepada
00:10:22
orang sedangkan yang menuntut Masih
00:10:24
banyak orang dia zalimi Masih banyak
00:10:27
orang yang dia makan hartanya dengan
00:10:29
zalim Masih banyak orang yang dia fitnah
00:10:31
masih
00:10:32
banyak apa yang
00:10:37
terjadium kesalahan dan dosa orang yang
00:10:40
dia fitnah dia caci maki dia makan
00:10:44
hartanya diambil diberikan kepadanya dan
00:10:48
pada
00:10:51
akhirnyaar diberikanlah dia
00:10:53
dilemparkanlah dia ke neraka sudah
00:10:56
pahala dipreteli dosa sa diberikan pula
00:11:00
ini kan bangkrut ini kan sial namanya
00:11:04
ini kan tidak beruntung
00:11:06
namanya ibarat orang dagang sudah modal
00:11:10
habis tagihan hutang masih datang
00:11:14
terus wajar kalau akhirnya kita terkena
00:11:18
perkara oleh karenanya kita melakukan
00:11:22
introspeksi evaluasi sudah baik hubungan
00:11:26
kita kepada Allah di Ramadan ini
00:11:28
Alhamdulillah
00:11:29
Mari kita melirik Bagaimana hubungan
00:11:32
kita dengan sesama
00:11:34
manusia semoga evaluasi ini
00:11:38
memberikan sebuah arah yang memperbaiki
00:11:42
hablum minallah dan hablum minanasita
00:11:46
hubungan vertikal dan
00:11:48
hubungan