Gen Z: TONTON INI SEKARANG

00:10:23
https://www.youtube.com/watch?v=833beT14fO8

Zusammenfassung

TLDRIn this video, the speaker discusses the challenges of working with Generation Z, focusing on three main issues: their sensitivity, naivety, and desire for instant results. They argue that while Gen Z is intelligent and creative, they often struggle with professionalism and critical thinking due to the influence of social media. The speaker emphasizes the importance of processing emotions, accepting feedback, and learning from older generations to succeed in the workforce. They encourage Gen Z to reflect on their behaviors and strive for personal and professional growth.

Mitbringsel

  • 💼 Professionalism is key in the workplace.
  • 🤔 Critical thinking is essential to navigate social media influences.
  • 🚀 Success requires time and effort, not shortcuts.
  • 📚 Learning from older generations can provide valuable insights.
  • 💪 Emotions should be processed, not allowed to hinder work.
  • 🧠 Naivety can lead to unrealistic expectations.
  • ⏳ Instant gratification is not a sustainable mindset.
  • 🔍 Question the authenticity of social media content.
  • 👥 Communication with superiors is crucial for mental health.
  • 🌟 Embrace feedback as a tool for growth.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:05:00

    The speaker, who has extensive experience working with Generation Z, expresses concern about three critical issues that could hinder their success. He emphasizes the importance of professionalism, stating that Gen Z tends to be overly sensitive and justifies unprofessional behavior based on social media narratives. He urges them to accept feedback and maintain professionalism regardless of personal feelings, highlighting that the work environment requires commitment and accountability.

  • 00:05:00 - 00:10:23

    The second issue discussed is naivety, where Gen Z is seen as easily influenced by social media portrayals of success. The speaker warns against taking social media content at face value and encourages critical thinking about the motivations behind such posts. Lastly, he addresses the desire for instant gratification, noting that Gen Z often seeks shortcuts in their careers, neglecting the value of perseverance and hard work. He advocates for learning from older generations to combine their creativity with the wisdom of experience.

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • What are the three main issues with Gen Z in the workplace?

    The three main issues are being overly sensitive, naivety, and a desire for instant results.

  • Why is professionalism important for Gen Z?

    Professionalism is crucial because it ensures that work is completed regardless of personal feelings or mood.

  • How does social media influence Gen Z's perception of work?

    Social media creates unrealistic standards and can lead to naivety, as Gen Z may take content at face value without questioning its authenticity.

  • What should Gen Z do to improve their work ethic?

    Gen Z should learn to process emotions, think critically, and understand that success takes time and effort.

  • How can Gen Z benefit from older generations?

    By learning from the experiences and successes of older generations, Gen Z can gain valuable insights and skills.

  • What is the speaker's overall message to Gen Z?

    The speaker urges Gen Z to be aware of their shortcomings and to strive for improvement in their professional lives.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:00
    Gw stres mampus kerja sama gen Z.
  • 00:00:03
    Gw bisa dibilang lumayan "expert" dalam nge-handle gen Z.
  • 00:00:07
    Karena seumur gw berbisnis—dari 10 tahun lalu ya—
  • 00:00:10
    bahkan kalian tahu dari Ternak Uang, dari semua company-company gw,
  • 00:00:14
    99% yang gw hire itu gen Z.
  • 00:00:16
    Dan di video ini gw bakal benar-benar blak-blakan,
  • 00:00:19
    ada 3 kebodohan yang menurut gw fatal banget
  • 00:00:21
    yang kalau kalian gak sadar dari sekarang,
  • 00:00:23
    ini bakal jadi either awal kehancuran sebuah generasi
  • 00:00:27
    atau ya ini yang bakal menghambat perkembangan generasi selanjutnya.
  • 00:00:32
    Apalagi gen beta yang lahir di tahun 2025.
  • 00:00:34
    Di video ini gw bakal se blak-blakan mungkin.
  • 00:00:36
    Kalau kalian gen Z, kalian share ini ke teman gen Z kalian.
  • 00:00:39
    Kalau kalian bos milenial yang punya (karyawan) gen Z,
  • 00:00:41
    kalian share ke orang itu.
  • 00:00:43
    Kalau kalian punya anak yang gen Z, kalian share video ini ke dia.
  • 00:00:46
    Karena kalau kalian gak dengerin pesan yang gw sampein sekarang juga,
  • 00:00:50
    percaya sama gw, kalian bakal susah untuk sukses.
  • 00:00:52
    Tapi gw mendingan jujur, transparan untuk nyelamatin sebuah generasi
  • 00:00:56
    daripada gw sok baik tapi kalian gak tahu salahnya di mana.
  • 00:00:59
    Jadi gini, gak fair untuk gw bilang gen Z itu semuanya jelek.
  • 00:01:02
    Gen Z itu masa depan dari negara kita dan honestly,
  • 00:01:04
    mayoritas dari workforce kita tuh gen Z.
  • 00:01:06
    Kalian generasi yang paling pintar, paling punya akses informasi,
  • 00:01:09
    paling kreatif, yang harusnya paling kritis,
  • 00:01:11
    dan kalian generasi yang bakal nentuin masa depan dunia ini
  • 00:01:15
    selama 10 tahun sampai 20 tahun ke depan.
  • 00:01:17
    So you better f*cking listen.
  • 00:01:18
    Sorry, gw emang lagi agak kesel di video ini.
  • 00:01:20
    Tapi mendingan hard truth kan daripada kebohongan
  • 00:01:23
    yang sok baik-baik tapi orang jadi gak tahu salahnya di mana.
  • 00:01:26
    Disclaimer, ini lebih banyak fokus ke lingkungan kerja.
  • 00:01:28
    How you guys make money.
  • 00:01:29
    Oke, problem pertama yang paling fatal—gw ngeliat anak gen Z
  • 00:01:32
    dibanding milenial, boomer, dan X—
  • 00:01:35
    yaitu kalian baperan.
  • 00:01:37
    Di dunia profesional atau workforce—
  • 00:01:39
    hampir jatoh kopi gw.
  • 00:01:40
    Professional is professional.
  • 00:01:41
    Kalian punya kerjaan, kalian beresin.
  • 00:01:43
    Kalian dikasih kritik atau feedback dari bos, kalian terima.
  • 00:01:46
    Kalau misalnya kalian gak mood, atau kalian gak happy,
  • 00:01:49
    kalian baru diputisin pacar—professional is professional.
  • 00:01:52
    You get the job done.
  • 00:01:53
    Somehow gara-gara generasi yang sangat mengedepankan mental health,
  • 00:01:57
    yang dikit-dikit semua cerita di socmed,
  • 00:01:59
    kalian bisa menjustifikasi bahwa semua itu benar dari apa yang kalian lihat di socmed.
  • 00:02:02
    Oh ini bosnya toxic, manipulatif, NPD, abusif—apapun itu.
  • 00:02:07
    Jadi kalian ngejustifikasi itu untuk tidak profesional.
  • 00:02:09
    'Gw gak deserve untuk diperlakukan kayak gini'
  • 00:02:11
    'Gw gak bisa'—
  • 00:02:12
    Ada saatnya dimana memang bos-bos itu agak ngehe.
  • 00:02:16
    Ada saatnya mereka memang salah
  • 00:02:18
    untuk mempergunakan kalian dan merendahkan kalian.
  • 00:02:20
    Memang ada saatnya bos tuh sampah.
  • 00:02:22
    Banyak gak bos sampah? Banyak.
  • 00:02:24
    Tapi generasi kita—milenial dan generasi ke atas—
  • 00:02:26
    itu gak kenal yang namanya kayak gitu.
  • 00:02:28
    Makanya kita tertempa lebih keras.
  • 00:02:29
    Kalau profesional—selama lu masih terima duit dari atasan lu,
  • 00:02:33
    you get the job done.
  • 00:02:34
    Ini yang sering terjadi, bahkan di company gw.
  • 00:02:35
    'Tapi Ko, tapi Ko, tapi Ko'
  • 00:02:37
    'Gw kesel, mood gw ke mana-mana'
  • 00:02:40
    Sampah menurut gw itu.
  • 00:02:41
    Salah gak?
  • 00:02:42
    Sebenarnya bukan salah kalian sepenuhnya.
  • 00:02:43
    Gara-gara tinggal di zaman social media, jujur aja nih—
  • 00:02:46
    konten yang kalian lilhat di Instagram, TikTok, YouTube
  • 00:02:48
    itu ngebentuk mental kalian,
  • 00:02:50
    'Gw harusnya gak diperlakukin kayak gini'.
  • 00:02:52
    Gak Bro.
  • 00:02:52
    Dunia profesional—disaat ada uang yang dipertanggungjawabkan—
  • 00:02:56
    kalau lu udah commit ngelakuin sesuatu, lu commit ngelakuin sesuatu.
  • 00:02:59
    Mau mood lu lagi jelek, mau mood lu lagi bagus.
  • 00:03:01
    Kalau lu misalnya memang parah lah misalnya,
  • 00:03:03
    lagi di fase depresi dan lain-lain, lu jujur ke atasan lu.
  • 00:03:06
    Lu jujur, lu komunikasi.
  • 00:03:07
    Lu ngomong, 'Gw gak happy'.
  • 00:03:08
    'Kenapa?'
  • 00:03:08
    'Soalnya caranya begini, gw ngerasa direndahkan'
  • 00:03:10
    Lu ngomong.
  • 00:03:11
    Jangan diem-diem aja terus malah dikit-dikit baperan.
  • 00:03:13
    Kalau gak pecaya kata-kata gw,
  • 00:03:15
    sekarang juga kalian cari orang terdekat yang business owner
  • 00:03:18
    atau seorang profesional yang umurnya milenial ke atas—
  • 00:03:21
    setuju gak mereka sama kata-kata gw?
  • 00:03:23
    Cari business owner, konglo-konglo, investor—
  • 00:03:26
    setuju gak mereka sama kata-kata gw?
  • 00:03:28
    Message-nya gini, bukan jangan bawa perasaan,
  • 00:03:31
    bukan artinya kita memendam emosi kita—bukan.
  • 00:03:33
    Justru kalian harus bisa ngeproses itu.
  • 00:03:35
    Tapi kalau profesional, (tetap) profesessional,
  • 00:03:38
    Don't be stupid if someone is paying you money.
  • 00:03:40
    Kecuali mereka kasih lu duit buat ngelakuin kriminal.
  • 00:03:44
    Misalnya untuk merugikan orang lain.
  • 00:03:46
    Itu nilai-nilai yang kalian harus proses secara sendiri.
  • 00:03:48
    Tapi kalau sekedar baper, kerjaan jadi sampah—
  • 00:03:51
    itu sampah.
  • 00:03:51
    Kebodohan paling fatal nomor 1 di gen Z menurut gw.
  • 00:03:54
    Gara-gara social media.
  • 00:03:56
    Itu makanya social media berbahaya.
  • 00:03:57
    Yang ke-2, kebodohan paling fatalnya adalah naif.
  • 00:04:00
    Ini nyambung ke poin pertama.
  • 00:04:01
    Kalian tinggal di generasi yang tinggal swipe, swipe, swipe,
  • 00:04:04
    kalian konsumsi orang ngomong apa dan telan mentah-mentah.
  • 00:04:06
    Kalian gak bisa berpikir.
  • 00:04:07
    'Gila kerjaan dia bagus karena dia punya meja pingpong'
  • 00:04:10
    'Oh dia bisa work life balance'
  • 00:04:12
    Semuanya lu telan mentah-mentah.
  • 00:04:13
    Seakan kayak apa yang kalian lihat di sosial media itu sebuah standar yang bisa dijustifikasi.
  • 00:04:17
    'Gw lihat dia freshgrad gajinya 20 juta', 'Oh gw baru liat'—
  • 00:04:20
    Itu bukan standar.
  • 00:04:22
    Apa yang kalian lihat di social media itu versi terbaik
  • 00:04:24
    atau konten yang mereka pengen kalian lihat.
  • 00:04:26
    Dan kalau misalnya mereka pengen kalian lihat sesuatu,
  • 00:04:28
    mereka ada kepentingan.
  • 00:04:29
    Orang-orang yang flexing, yang beli mobil mewah,
  • 00:04:31
    yang pamer-pamer—mereka tuh gak bodoh.
  • 00:04:33
    Mereka tahu mereka harus lihatin itu biar mereka bisa jualan.
  • 00:04:35
    Menjual kredibilitas.
  • 00:04:37
    Lu kira—gw tuh orangnya sangat gak suka luxury sebenarnya.
  • 00:04:39
    Gw beli jam Rolex ini yang harganya 200-an kalau gak salah,
  • 00:04:42
    tujuannya buat apa?
  • 00:04:43
    Karena gw selalu dikomen sama orang-orang, 'Lu duit tuh banyak'—
  • 00:04:46
    mau gak mau di Indonesia tuh lu harus tunjukin bahwa lu punya duit,
  • 00:04:49
    baru orang percaya.
  • 00:04:50
    Gw pun kemakan jadi korban itu.
  • 00:04:52
    Tapi ujung-ujungnya kenapa gw beli?
  • 00:04:54
    Ya karena gw suka.
  • 00:04:55
    Karena gw suka Batman, karena gw gak pernah punya jam.
  • 00:04:57
    Dan gw ngelihat ini sebagai investasi.
  • 00:04:58
    Tapi kalian jangan naif.
  • 00:05:00
    Semua yang di social media, 99% itu fake.
  • 00:05:03
    They are authentically fake.
  • 00:05:04
    Mau otentik, mereka mau kasih tunjuk apa—
  • 00:05:07
    bener merka otentik, tapi mereka otentik dengan tujuan tersembunyi.
  • 00:05:09
    Jadi kalian gak tahu mereka ngomong kayak gitu tujuannya buat apa.
  • 00:05:12
    Nah berpikir kritis—itu kita bisa mempertanyakan "why?"
  • 00:05:15
    Kalau misalnya ada orang nge-posting, "Kerja di company gw tuh bagus, ada snack gratis", dll.
  • 00:05:20
    Pernah gak pas lu konsumsi konten lu mempertanyakan "Why?"
  • 00:05:23
    Kenapa dia nge-post itu?
  • 00:05:24
    Ya pasti buat employer branding dong.
  • 00:05:26
    Mau dia benar atau gak,
  • 00:05:27
    mau dia cuma syuting sekali dan ternyata gak ada snack-nya—
  • 00:05:30
    kita gak tahu.
  • 00:05:31
    Dan kenaifan itu yang bikin kalian "makin bodoh".
  • 00:05:34
    Karena kalian percaya mentah-mentah.
  • 00:05:36
    Dan percayalah itu bukan standar yang sebenarnya.
  • 00:05:39
    Lu kalau gak percaya kata-kata gw
  • 00:05:40
    dan lu mau dislike video ini, mau komen—silakan.
  • 00:05:43
    Gw ulangin, gw mendingan jujur di depan kalian.
  • 00:05:45
    Karena selama seminggu, 2 minggu terakhir
  • 00:05:47
    gw selalu bilang ke tim gw, "Lu pada bikin gw stress".
  • 00:05:50
    Tapi akhirnya gw bisa kumpulin dan gw bisa tuangin di video ini.
  • 00:05:53
    Bisa gak mereka berubah?
  • 00:05:54
    Bisa, tapi step 1—sadar dulu.
  • 00:05:56
    Yang ke-3 nih keboduhan yang paling fatal, adalah instan.
  • 00:06:00
    Kalian tuh gak mikir panjang, semuanya serba pengen cepet.
  • 00:06:02
    Kerjaan pengen shortcut, kaya pengen instan.
  • 00:06:05
    Kemakan sama hal-hal yang—
  • 00:06:06
    kalau di generasi sebelumnya, lu bayangin Ayah Ibu kita.
  • 00:06:09
    Mereka mau belajar sesuatu harus transportasi dulu,
  • 00:06:12
    masuk ke perpustakaan, buka buku, cari apa yang dia mau.
  • 00:06:15
    Gak ketemu, cari buku lain.
  • 00:06:16
    Kita tahu namanya nilai-nilai perseverance,
  • 00:06:20
    resilient—semua hal indah itu butuh proses dan butuh perjuangan.
  • 00:06:24
    Teknologi dan social media bikin kalian itu
  • 00:06:26
    naif, gampang baperan, dan yang fatal itu instan.
  • 00:06:29
    Lu kira perubahan-perubahan inovatif di dunia ini
  • 00:06:32
    yang life changing, yang "mengubah dunia ini"—
  • 00:06:35
    itu terjadi dalam waktu cepat?
  • 00:06:36
    Balik lagi, lu kira anak umur 23 tahun
  • 00:06:39
    bisa punya sports car, dll—lu kira itu standar?
  • 00:06:42
    Itu pun juga gak instan tahu.
  • 00:06:43
    Mereka pengen kasih lihat itu instan
  • 00:06:45
    biar kalian ngerasa kayak kalian bisa kaya cepet,
  • 00:06:47
    biar bisa apa?
  • 00:06:48
    Membeli produknya mereka.
  • 00:06:49
    Pertama, orang itu salah gak?
  • 00:06:51
    Menurut gw ya pinter.
  • 00:06:52
    Dia tahu marketing-nya, gimana cara komunikasi ke orang bodoh—
  • 00:06:55
    gen Z yang udah kebangun semuanya tuh naif, dimakan mentah-mentah.
  • 00:06:57
    Pintar gak dia? Pintar.
  • 00:06:59
    Kalian yang bodoh.
  • 00:07:00
    Secapek-capeknya gw nge-handle segini banyak kebodohan gen Z,
  • 00:07:04
    gw tetap percaya sama gen Z.
  • 00:07:05
    Jadi yang gw lakuin daripada gw buang,
  • 00:07:08
    gw pecat atau gw hire orang lebih profesional—
  • 00:07:10
    yang terjadi di company gw adalah gw invest ke mereka.
  • 00:07:12
    Yang kadang, kalau gw versi paling buruknya adalah gw overbearing.
  • 00:07:15
    Kejer terus, gw kasih feedback terus, gw kasih kritik terus.
  • 00:07:17
    Tapi orang-orang yang stay di company gw adalah orang yang tahu mereka mau belajar.
  • 00:07:21
    Mereka pengen terima inputan.
  • 00:07:22
    Kalau mereka ujung-ujungnya bakal keluar dari company gw, so be it.
  • 00:07:25
    Berarti mereka gak percaya nilai-nilai yang gw pegang.
  • 00:07:27
    Dan salah gak itu?
  • 00:07:28
    Gak, gak salah.
  • 00:07:29
    Kalian punya pilihan.
  • 00:07:30
    Kalau kalian pengen baperan, pengen naif, pengen instan—silakan.
  • 00:07:34
    Tapi gak mungkin kerja sama gw.
  • 00:07:35
    Go ahead. Keluar, resign—silakan.
  • 00:07:37
    Gw selalu kasih pintu terbuka buat semua tim gw.
  • 00:07:39
    Silakan.
  • 00:07:40
    Tapi kalian percaya sama gw—
  • 00:07:41
    sebagai orang yang udah ngejalanin dan nge-hire ratusan gen Z.
  • 00:07:43
    Ini bukan traits yang bagus.
  • 00:07:45
    Di dunia profesional, kita mau buat perubahan.
  • 00:07:47
    Kalian jangan pertahanin ini.
  • 00:07:49
    Intropeksi diri.
  • 00:07:50
    You guys wanna hate me? Silakan.
  • 00:07:52
    Karena jujur banyak banget kasus-kasus yang gw gak bisa cover di video ini.
  • 00:07:55
    Soal kalau orang direndahkan sampai dia depresi,
  • 00:07:58
    masa gw harus tetap ikutin bos gw?
  • 00:08:00
    Nah itu case by case.
  • 00:08:01
    Jadi gw gak bisa bahas semua di video ini.
  • 00:08:02
    Itu harus kalian yang bisa judge.
  • 00:08:04
    Konsultasi ke teman terdekat, konsultasi ke generasi di atas kalian.
  • 00:08:07
    Ini benar atau salah sih?
  • 00:08:08
    Jangan naif, jangan baperan, jangan instan.
  • 00:08:11
    Belajar berpikir proses lah.
  • 00:08:13
    Dan kejadian ini sebenarnya bukan cuma sama karyawan gw.
  • 00:08:17
    Gw gak bakal sebut namanya siapa.
  • 00:08:18
    Tapi beberapa partner bisnis yang belakangan ini gw lagi mau engage sama mereka,
  • 00:08:22
    hire mereka—ada beberapa agency, founder—
  • 00:08:26
    mereka juga nunjukin sifat ini.
  • 00:08:27
    Baperan.
  • 00:08:28
    Gara-gara apa?
  • 00:08:28
    Naif, ngelihat apa yang jadi standar social media.
  • 00:08:30
    Ujung-ujungnya gw bilang, "Oke thank you, kita gak cocok kerja sama bareng"
  • 00:08:33
    Salah gak gw? Gak.
  • 00:08:34
    Salah gak mereka? Mereka juga gak salah.
  • 00:08:36
    Ya mungkin itu nilai-nilai yang mereka pengen pertahanin.
  • 00:08:38
    But for me—sebagai orang yang ambisius,
  • 00:08:40
    gw pengen ngelakuin sesuatu yang berbeda.
  • 00:08:41
    Gw pengen punya impact yang mayoritas orang lain belum pernah lakuin
  • 00:08:45
    atau apa yang gw lakuin itu bakal susah banget.
  • 00:08:47
    Dan untuk ngelakuin hal itu,
  • 00:08:48
    kita harus belajar dari orang yang pernah melakukan hal itu.
  • 00:08:51
    Yaitu di generasi atas kalian.
  • 00:08:53
    Sambil ngambil poin-poin paling bagus yang ada di gen Z.
  • 00:08:56
    Kreatifitasnya, speed-nya, belajarnya, penasarannya.
  • 00:08:59
    Kalau itu digabungin, kalian bakal jadi manusia yang paling super power di dunia ini.
  • 00:09:02
    Belajar dari generasi di atas.
  • 00:09:04
    Jangan ego kalian tuh, 'Gak mereka udah cara lama, gw gak mungkin belajar dari mereka'.
  • 00:09:08
    Itu stupid.
  • 00:09:09
    Mereka yang udah ngejalanin, mereka yang udah achieve hal-hal besar.
  • 00:09:11
    Kalau kalian ngerasa kalian lebih pintar daripada mereka,
  • 00:09:14
    (menghela napas)
  • 00:09:14
    Ke laut aja.
  • 00:09:15
    Even yang generasi di atas kita ya,
  • 00:09:17
    konglo-konglo yang gw temuin, client-client gw yang punya perusahaan nilainya triliunan—
  • 00:09:20
    mereka aja masih humble.
  • 00:09:22
    Mereka masih pengen belajar, mau terima kritik.
  • 00:09:23
    Kalian gen Z yang belum punya apa-apa,
  • 00:09:25
    kok bisa gak mau terima kritik?
  • 00:09:27
    Gak mau belajar, gak mau dengerin yang lebih tua yang udah ngejalanin sesuatu?
  • 00:09:30
    Menurut gw itu—
  • 00:09:31
    tanpa nada yang merendahkan, tanpa berusaha untuk hurt mental health kalian—
  • 00:09:37
    itu adalah sebuah kebodohan yang fatal.
  • 00:09:39
    Feel free kalau kalian gak setuju sama gw.
  • 00:09:41
    Tapi sebelum kalian jadi keyboard warrior, komen-komen gak jelas,
  • 00:09:44
    tanya generasi di atas kalian.
  • 00:09:46
    Tunjukin mereka video ini.
  • 00:09:47
    Goal gw sekarang adalah untuk memintarkan Indonesia.
  • 00:09:49
    Ada yang sampai bilang gw jadi Bapak Literasi.
  • 00:09:51
    Kalian boleh gak setuju.
  • 00:09:52
    Tapi gak setuju dengan argumentasi yang kritis.
  • 00:09:55
    Jangan nunjukin kebodohan kalian di komen di bawah ini.
  • 00:09:58
    Jangan nunjukin bahwa kalian gampang baper, kepancing emosi dengan komen gak jelas.
  • 00:10:01
    Kalau ada, mungkin audiens-audiens gw yang pinter itu bakal bisa notice.
  • 00:10:05
    So, menurut kalian gimana?
  • 00:10:07
    In a meanwhile, ya ini video curhat gw.
  • 00:10:09
    Hopefully tersampaikan untuk—kalau bisa sih semua gen Z di Indonesia.
  • 00:10:13
    See you guys on the next video.
Tags
  • Gen Z
  • workplace
  • professionalism
  • social media
  • critical thinking
  • feedback
  • learning
  • naivety
  • instant results
  • personal growth