00:00:00
Hai assalamualaikum warahmatullahi
00:00:02
wabarakatuh baik kita lanjutkan materi
00:00:06
kita terkait demokrasi dalam sub materi
00:00:10
sumber historis sosiologis dan politik
00:00:14
tentang demokrasi yang bersumber dari
00:00:17
Pancasila Nah ada tiga sumber ia
00:00:24
menghidupkan cita-cita demokrasi dalam
00:00:28
kalbu bangsa Indonesia yang pertama
00:00:33
tradisi kolektivisme dari
00:00:35
permusyawaratan desa yang kedua ajaran
00:00:39
Islam yang menuntut kebenaran dan
00:00:42
keadilan Ilahi dalam masyarakat serta
00:00:45
persaudaraan antar manusia sebagai
00:00:47
makhluk Tuhan yang ketiga Paham sosialis
00:00:52
barat yang menarik perhatian para
00:00:55
pemimpin pergerakan kebangsaan karena
00:00:58
dasar-dasar perih
00:01:00
usia and yang dibelanya dan menjadi
00:01:03
tujuannya ada tiga sumber storiesnya
00:01:07
sosiologis dan politis nya demokrasi
00:01:11
Indonesia yang bersumber dari Pancasila
00:01:14
nah yang pertama dari demokrasi desa
00:01:20
jadi demokrasi Desa sudah berkembang
00:01:25
dari dulu sejak masyarakat nusantara ini
00:01:30
mendiami dari Sabang sampai Merauke jadi
00:01:35
demokrasi yang diformulasikan sebagai
00:01:38
Pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan
00:01:41
untuk rakyat merupakan fenomena baru
00:01:46
bagi Indonesia ketika merdeka di
00:01:49
kerajaan-kerajaan pra-indonesia itu
00:01:51
adalah kerajaan-kerajaan feodal yang
00:01:54
dikuasai oleh raja-raja autokrat ya
00:01:57
Hai akan tetapi sebenarnya nilai-nilai
00:01:59
demokrasi dalam taraf tertentu itu sudah
00:02:03
berkembang dalam budaya Nusantara kita
00:02:06
dipraktekkan setidaknya dalam unit-unit
00:02:08
politik terkecil seperti desa di Jawa
00:02:12
Nagari di Sumatera dan Banjar di Bali
00:02:17
nah kemudian kalau kita mau melihat
00:02:21
secara lebih detil lagi bahwa paham
00:02:24
kedaulatan rakyat itu sebenarnya sudah
00:02:27
tumbuh sejak lama di nusantara misalnya
00:02:30
di Minangkabau misalnya pada abad ke 14
00:02:34
sampai 15 kekuasaan raja dibatasi oleh
00:02:40
ketundukan Nya kepada keadilan dan
00:02:43
kepatutan jadi ada pembatasan terhadap
00:02:47
kekuasaan raja Dimana raja itu harus
00:02:52
tunduk pada keadilan dan kepatutan nah
00:02:57
Hai ada istilah yang cukup terkenal pada
00:02:59
masa itu dia mengatakan begini rakyat
00:03:02
Braja pada penghulu-penghulu beraja pada
00:03:07
mufakat dan mufakat Braja pada alur dan
00:03:11
patut dan dengan demikian jadi raja
00:03:15
dalam kultur binaan Kabau itu ada pada
00:03:18
alur-alur Logika dan patut keadilan nah
00:03:24
alur dan patut lah yang menjadi pemutus
00:03:26
terakhir sehingga keputusan seorang raja
00:03:29
itu akan ditolak apabila bertentangan
00:03:31
dengan akal sehat dan prinsip-prinsip
00:03:35
keadilan Hai ini sudah menunjukkan nilai
00:03:37
demokrasi karena apa sudah ada perhatian
00:03:41
terhadap hak-hak rakyat disitu Kemudian
00:03:46
yang kedua yang kedua adalah tradisi
00:03:53
demokrasi asli Nusantara itu tetap
00:03:56
bertahan
00:03:57
sekalipun dibawah kekuasaan feodalisme
00:03:59
raja-raja Nusantara karena banyak tempat
00:04:03
Nusantara ini tanah merupakan faktor
00:04:06
produksi yang penting itu tidak dikuasai
00:04:09
oleh raja melainkan dimiliki bersama
00:04:12
oleh masyarakat desa dimiliki bersama
00:04:17
oleh masyarakat desa Nah kalau kemudian
00:04:21
kita bicara tentang tanah ini hasrat
00:04:26
setiap orang untuk memanfaatkannya itu
00:04:29
selalu ada ide-ide yang membuat mereka
00:04:31
bertahan Tapi itu harus dilakukan
00:04:33
melalui persetujuan kaumnya jadi harus
00:04:37
ada persetujuan dari kaumnya dari dari
00:04:39
masyarakat itu untuk penggunaan atau
00:04:42
pemanfaatannya inilah yang mendorong
00:04:45
tradisi gotong royong dalam memanfaatkan
00:04:49
tanah bersama dari itu merembet pada
00:04:52
bidang-bidang lainnya termasuk dalam hal
00:04:55
kepentingan pribadi seperti membangun
00:04:57
Nah ada kenduri ya ada acara acara
00:05:01
selamatan dan seterusnya Nah ada tidak
00:05:04
seperti ini itu membawa kebiasaan
00:05:06
bermusyawarah menyangkut kepentingan
00:05:08
umum yang diputuskan secara mufakat
00:05:12
makanya kemudian itu ada pepatah Minang
00:05:15
ya yang saya pikir sangat populer di
00:05:21
mana dikatakan bahwa bulet EYD pambuluah
00:05:26
Bulek Kato Dek mufakat bulat air karena
00:05:31
pembuluh atau bambu bulat kata karena
00:05:33
mufakat Ayah ini menunjukkan sweet
00:05:35
tradisi apa namanya tradisi musyarrof
00:05:38
makan itu kemudian melahirkan institusi
00:05:40
rapat pada tempat tertentu yang kemudian
00:05:43
dipimpin oleh Kepala Desa setiap orang
00:05:48
yang menjadi warga asli desa tersebut
00:05:51
berhak hadir jadi karena alasan
00:05:54
pemilihan produksi faktor produksi Ramli
00:05:56
tanah
00:05:57
secara bersama dan tradisi musyawarah
00:06:00
tradisi Desa boleh saja ditindas oleh
00:06:02
kekuasaan feodal namun dia sama sekali
00:06:06
tidak tidak dapat menyebabkan itu Bahkan
00:06:08
dia tunggu subur sebagai adat-istiadat
00:06:12
nah Selain itu sebenarnya ada lagi
00:06:16
anasir lain dari tradisi demokrasi desa
00:06:20
di di nusantara yang kemudian eh apa
00:06:25
namanya menjadi asli dari masyarakat
00:06:27
nusantara kita ayam pertama adalah ada
00:06:31
hak untuk mengadakan protes bersama
00:06:33
terhadap peraturan-peraturan raja yang
00:06:36
dirasakan tidak adil yang jadwal ada hak
00:06:40
rakyat untuk menyingkir dari daerah
00:06:42
kekuasaan raja apabila ia merasa tidak
00:06:45
senang lagi di sana itu sebenarnya
00:06:47
adalah sebuah prinsip demokrasi yang
00:06:50
luar biasa jadi dalam melakukan protes
00:06:54
biasanya rakyat bergerombol berkumpul di
00:06:56
alun-alun do
00:06:57
Hitung berapa lama tidak berbuat apa-apa
00:07:00
di hanya mengekspresikan dirinya bahwa
00:07:03
ada hal yang tidak sesuai itu sebuah
00:07:06
bentuk demokrasi damai jadi anarkisme
00:07:08
terjadi dalam kehidupan demokrasi kita
00:07:11
sebenarnya itu bukan hal yang baik tetap
00:07:12
tapi seharusnya kemudian itu tidak
00:07:18
terjadi kenapa Karena di masyarakat kita
00:07:21
di masyarakat nusantara itu sudah sudah
00:07:25
ada contoh yang baik sebenarnya dimana
00:07:28
kemudian sudah di ini sudah apa namanya
00:07:34
sudah eh ada contoh tentang demokrasi
00:07:39
Damai itu demonstrasi Damai itu
00:07:41
bagaimana dia duduk bergerombol di
00:07:43
alun-alun dan kemudian eh dia tidak
00:07:46
memiliki apa ya dia tidak memiliki eh
00:07:50
hal-hal yang buruk di situ terkait
00:07:52
dengan anarkis semuanya jadi
00:07:57
tidak sering rakyat yang sabar melakukan
00:07:59
itu Namun apabila dilakukan pertanda
00:08:01
menggambarkan situasi Genting jadi ada
00:08:04
halangan denting baru kemudian dilakukan
00:08:06
yang namanya eh bergerombol di di
00:08:10
alun-alun atau di depan Keraton lah kalo
00:08:12
di daerah-daerah yang kemudian ada
00:08:16
ininya daerah yang ada eh keratonnya Nah
00:08:22
kemudian ada hak menyingkir jadi hak
00:08:25
menyingkir itu kemudian dianggap sebagai
00:08:31
hak seseorang untuk menentukan nasibnya
00:08:33
sendiri kesemua itu menjadi bahan dasar
00:08:37
yang dipertimbangkan oleh para pendiri
00:08:39
bangsa untuk mencoba membuat konsepsi
00:08:42
demokrasi Indonesia yang modern
00:08:44
berdasarkan demokrasi Desa Jadi itulah
00:08:48
early Man Nasir demokrasi kita yang
00:08:53
terangkum di dalam apa
00:08:57
Khan perwakilan jadi terjadi kerakyatan
00:09:01
yang dipimpin oleh hikmat ya sanaan
00:09:03
dalam permusyawaratan perwakilan itu
00:09:05
diilhami oleh adanya rapat mufakat
00:09:09
gotong-royong hak mengadakan protes
00:09:11
bersama dan hak menyingkir dari daerah
00:09:14
kekuasaan raja Jadi itulah yang menjadi
00:09:21
landasan dari kemudian demokrasi kita
00:09:25
kemudian selanjutnya ada yang bersumber
00:09:28
dari Islam ada banyak saya pikir eh eh
00:09:34
apa namanya nilai-nilai agama dari agama
00:09:37
yang lain yang kemudian bisa
00:09:38
mencerminkan tentang demokrasi tapi
00:09:41
kalau kita bicara tentang eh Islam di
00:09:45
apa namanya dalam konteks demokrasi ini
00:09:48
bahwa itu semua berakar pada atau
00:09:51
bersumber pada akar teologisnya inti
00:09:54
dari kegiatan Islam itu orang pengakuan
00:09:56
terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu
00:09:57
Hai itu monoteisme dalam keadaan ini
00:10:00
Hanya Tuhanlah sesuatunya wujud yang
00:10:02
pasti yang lain itu nisbi belaka artinya
00:10:05
apa bahwa semua bentuk pengaturan
00:10:07
cucilah manusia melahirkan kuasa mutlak
00:10:09
itu bertentangan dengan dengan jiwa
00:10:12
tauhid Bagaimana Firaun misalnya dalam
00:10:14
kisah dalam konteks agama Islamnya
00:10:17
memiliki kekuasaan yang absolut yang
00:10:19
kemudian tidak dia tidak pandanganya
00:10:22
tidak mengindahkan hak-hak rakyat itu
00:10:26
yang akhirnya kemudian melahirkan eh
00:10:30
penemuanya bencana besar dan dikenal
00:10:33
sebagai sebuah kemungkaran jadi dalam
00:10:36
kondisi dan tidak boleh ada manusia yang
00:10:38
akhirnya memiliki keabsolutan di dalam
00:10:41
di dalam kemudian eh hidup bernegara
00:10:44
tapi yang memiliki itu kan Eh Tuhan
00:10:48
kalau manusia memilikinya maka dia apa
00:10:50
namanya dia diberikan eh kewenangan itu
00:10:53
oleh oleh kaumnya oleh masyarakatnya
00:10:56
oleh rakyatnya
00:10:57
Hai jadi saya pikir eh itulah stimulus
00:11:01
eh Islam di dalam demokrasi kita nah
00:11:05
hasilnya kemudian ada perubahan ya jadi
00:11:07
dulu itu dikatakan Melayu pantang
00:11:10
membantah itu kan artinya Raja
00:11:12
betul-betul menjadi sangat di disembah
00:11:16
seperti dalam konteks Eropa ya ada
00:11:19
namanya Primus interpares sementara
00:11:23
kalau kita bicara setelah islam datang
00:11:26
akhirnya muncullah itu peribahasa Raja
00:11:29
adil Raja disembah Raja zalim Raja
00:11:32
disanggah itu itu artinya pada
00:11:34
nilai-nilai egalitarianisme dalam
00:11:36
konteks eh demokrasi menurut Islam
00:11:41
kemudian selanjutnya adalah sumber dari
00:11:45
barat saya pikir ini sesuatu yang juga
00:11:48
bagus ya dan bisa dijadikan acuan
00:11:51
demokrasi kita jadi adanya sistem
00:11:55
pemerintahan yang
00:11:57
ia menghargai hak-hak asasi manusia dan
00:11:59
seterusnya itu juga menjadi sumber
00:12:01
Silakan cari tahu tentang sumber-sumber
00:12:03
sejarah yang lain Jadi diharapkan nanti
00:12:06
mahasiswa silakan Anda mendiskusikan
00:12:08
identifikasi pelaksanaan Otoda demokrasi
00:12:11
menurut suku bangsa budaya tertentu
00:12:13
Bagaimana menurut agama dan kepercayaan
00:12:16
atau bentuk Baik saya pikir cukup hari
00:12:18
ini Terima kasih salam alaikum
00:12:20
warahmatullahi wabarakatuh