FISIKA Kelas 11 - Gelombang Cahaya | GIA Academy

00:26:10
https://www.youtube.com/watch?v=RbBnsSugax4

Zusammenfassung

TLDRVideo ini menjelaskan tentang gelombang cahaya dan sifat-sifatnya, termasuk refleksi, refraksi, interferensi, difraksi, dispersi, dan polarisasi. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Setiap sifat cahaya dijelaskan dengan hukum dan persamaan yang relevan, serta contoh percobaan untuk memperjelas konsep. Di akhir video, terdapat contoh soal untuk menguji pemahaman tentang gelombang cahaya.

Mitbringsel

  • 💡 Cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
  • 🔄 Refleksi adalah pemantulan cahaya.
  • 🔍 Refraksi adalah pembiasan cahaya.
  • 🌈 Dispersi menguraikan cahaya putih menjadi warna.
  • 🔗 Interferensi menghasilkan pola terang dan gelap.
  • 🌊 Difraksi adalah pelenturan cahaya di celah sempit.
  • 📏 Polarisasi menyerap arah getar cahaya.
  • 📊 Hukum Snellius mengatur pembiasan cahaya.
  • 🔬 Cincin Newton menunjukkan interferensi cahaya.
  • 📚 Contoh soal membantu memahami konsep cahaya.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video ini memperkenalkan konsep gelombang cahaya dan menjelaskan bagaimana cahaya merambat lurus dan membentuk pelangi setelah hujan. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 380 hingga 750 nanometer, dan dapat merambat dalam ruang hampa udara.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Cahaya memiliki enam sifat utama: refleksi, refraksi, interferensi, difraksi, dispersia, dan polarisasi. Refleksi adalah pembalikan arah cahaya saat mengenai permukaan, sedangkan refraksi adalah pembelokan cahaya saat melewati medium berbeda.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Interferensi cahaya terjadi ketika dua gelombang cahaya koheren bertemu, menghasilkan pola terang (interferensi maksimum) dan pola gelap (interferensi minimum). Percobaan celah ganda menunjukkan pola ini dan dapat dihitung menggunakan persamaan tertentu.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Difraksi adalah pelenturan cahaya saat melewati celah sempit, menghasilkan pola gelap dan terang. Terdapat beberapa jenis difraksi, termasuk difraksi celah tunggal dan kisi, yang memiliki persamaan untuk menghitung pola terang dan gelap.

  • 00:20:00 - 00:26:10

    Dispersi adalah penguraian cahaya putih menjadi warna-warna berbeda saat melewati medium dengan indeks bias berbeda. Polarisasi adalah proses di mana arah getar gelombang cahaya diserap, dan intensitas cahaya dapat dihitung menggunakan dua polaroid.

Mehr anzeigen

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • Apa itu gelombang cahaya?

    Gelombang cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 380 hingga 750 nanometer.

  • Apa saja sifat-sifat cahaya?

    Sifat-sifat cahaya meliputi refleksi, refraksi, interferensi, difraksi, dispersi, dan polarisasi.

  • Bagaimana proses pembiasan cahaya terjadi?

    Pembiasan cahaya terjadi ketika cahaya melewati batas dua medium yang berbeda, menyebabkan cahaya membelok.

  • Apa itu interferensi cahaya?

    Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya yang koheren, menghasilkan pola terang dan gelap.

  • Apa yang dimaksud dengan dispersi cahaya?

    Dispersi cahaya adalah proses penguraian cahaya putih menjadi spektrum warna saat melewati medium dengan indeks bias berbeda.

  • Apa itu polarisasi cahaya?

    Polarisasi cahaya adalah peristiwa di mana arah getar gelombang cahaya terserap sebagian, dapat terjadi melalui pemantulan atau pembiasan.

  • Apa hukum Snellius dalam pembiasan cahaya?

    Hukum Snellius menyatakan bahwa perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan.

  • Apa itu difraksi cahaya?

    Difraksi cahaya adalah pelenturan arah rambat cahaya saat melewati celah sempit atau kisi.

  • Bagaimana cara menghitung sudut dispersi pada prisma?

    Sudut dispersi dapat dihitung dengan rumus B = NU - NM * beta, di mana NU dan NM adalah indeks bias untuk warna ungu dan merah.

  • Apa itu interferensi cincin Newton?

    Interferensi cincin Newton adalah pola gelap dan terang yang dihasilkan dari pemantulan cahaya pada dua bidang berbeda.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:06
    [Musik]
  • 00:00:17
    Halo teman-teman selamat datang kembali
  • 00:00:20
    di channel YouTube Gia Academy Semoga
  • 00:00:23
    teman-teman selalu sehat dan terus
  • 00:00:25
    semangat
  • 00:00:28
    saat malam hari ketika kita menggunakan
  • 00:00:30
    mobil dan menghidupkan lampunya kita
  • 00:00:33
    bisa memperhatikan cahaya lampu mobil
  • 00:00:35
    tersebut merambat lurus searah dengan
  • 00:00:37
    sumber cahayanya di waktu lain sesaat
  • 00:00:40
    setelah hujan terkadang kita bisa
  • 00:00:42
    melihat cahaya warna-warni di langit
  • 00:00:44
    yang disebut dengan pelangi nah
  • 00:00:47
    kira-kira bagaimana ya proses Pelangi
  • 00:00:49
    terbentuk kita akan mempelajari
  • 00:00:51
    gejala-gejala cahaya tersebut di video
  • 00:00:53
    kali ini
  • 00:00:55
    jadi di video ini kita akan belajar
  • 00:00:58
    tentang gelombang cahaya simak terus
  • 00:01:01
    videonya ya
  • 00:01:03
    nah teman-teman Cahaya merupakan salah
  • 00:01:06
    satu energi berbentuk gelombang
  • 00:01:08
    elektromagnetik dengan panjang gelombang
  • 00:01:10
    sekitar
  • 00:01:11
    380 sampai 750 nanometer gelombang
  • 00:01:15
    cahaya ini tidak membutuhkan medium
  • 00:01:17
    untuk merambat sehingga Cahaya dapat
  • 00:01:20
    merambat dalam ruang hampa udara itulah
  • 00:01:23
    mengapa cahaya matahari dapat sampai ke
  • 00:01:25
    bumi meskipun melewati ruang hampa udara
  • 00:01:27
    di luar angkasa dengan kecepatan 300
  • 00:01:30
    juta meter per sekon
  • 00:01:32
    [Musik]
  • 00:01:34
    sebagai gelombang elektromagnetik cahaya
  • 00:01:36
    memiliki sifat-sifat berikut pertama
  • 00:01:39
    Cahaya dapat dipantulkan atau refleksi
  • 00:01:42
    dapat dibiaskan refraksi mengalami
  • 00:01:46
    perpaduan atau interferensi mengalami
  • 00:01:49
    pelenturan difraksi dapat diuraikan
  • 00:01:52
    dispersi dan mengalami penutupan atau
  • 00:01:56
    polarisasi
  • 00:01:58
    jadi inilah 6 sifat-sifat cahaya yang
  • 00:02:01
    akan kita bahas dalam video kali ini
  • 00:02:04
    refleksi refleksi interferensi difraksi
  • 00:02:09
    dispersi dan polarisasi Yuk kita bahas
  • 00:02:13
    satu persatu
  • 00:02:15
    kita mulai dari pemantulan cahaya atau
  • 00:02:18
    refleksi pemantulan cahaya merupakan
  • 00:02:20
    pembalikan arah cahaya karena mengenai
  • 00:02:23
    sebuah permukaan proses pemantulan
  • 00:02:25
    cahaya mengikuti hukum pemantulan yaitu
  • 00:02:28
    Sinar datang garis normal dan sinar
  • 00:02:31
    pantul terletak pada satu bidang datar
  • 00:02:33
    besar sudut datang sama dengan besar
  • 00:02:36
    sudut pantul
  • 00:02:38
    sifat kedua pembiasan cahaya atau
  • 00:02:41
    refraksi pembiasan cahaya adalah
  • 00:02:43
    pembelokan arah rambatan cahaya karena
  • 00:02:46
    melewati bidang batas 2 medium rambatan
  • 00:02:49
    yang berbeda proses pembiasan cahaya
  • 00:02:51
    mengikuti hukum pembiasan yang
  • 00:02:53
    dinyatakan oleh Wheels seorang ahli
  • 00:02:57
    fisika berkebangsaan Belanda snellius
  • 00:03:00
    mengemukakan hukum pembiasan sebagai
  • 00:03:01
    berikut Sinar datang garis normal dan
  • 00:03:04
    sinar bias terletak pada satu bidang
  • 00:03:06
    datar perbandingan antara sinus Sudut
  • 00:03:09
    datang dan sinus sudut bias adalah
  • 00:03:11
    konstan
  • 00:03:13
    hukum kedua snellius tadi dapat kita
  • 00:03:16
    Tuliskan dalam persamaan berikut Sin
  • 00:03:19
    Teta 1/sin theta 2 =
  • 00:03:22
    n2/n1 = n21 N1 V1 = N2 V2 N1 lamda 1 =
  • 00:03:31
    N2 lamda 2 dengan Teta 1 Sudut datang
  • 00:03:34
    teta2 sudut bias N1 N2 indeks bias
  • 00:03:38
    medium V1 V2 cepat rambat gelombang
  • 00:03:41
    cahaya dalam meter per sekon lamda 1
  • 00:03:45
    lamda 2 panjang gelombang cahaya dalam
  • 00:03:47
    meter
  • 00:03:49
    menurut snellius saat cahaya dibiaskan
  • 00:03:52
    pada medium yang berbeda kerapatan maka
  • 00:03:54
    yang akan terjadi adalah sinar yang
  • 00:03:56
    datang dari medium kurang rapat ke
  • 00:03:58
    medium yang lebih rapat dibiaskan
  • 00:04:00
    mendekati garis normal sinar yang datang
  • 00:04:03
    dari medium yang lebih rapat ke medium
  • 00:04:06
    yang kurang rapat dibiaskan menjauhi
  • 00:04:08
    garis normal ingat ya renggang kerapat
  • 00:04:11
    mendekat rapat ke renggang menjauh
  • 00:04:13
    sedangkan Sinar datang yang tegak lurus
  • 00:04:15
    bidang batas tidak dibiaskan tetapi
  • 00:04:18
    diteruskan
  • 00:04:21
    sifat cahaya berikutnya interferensi
  • 00:04:24
    interferensi cahaya adalah perpaduan
  • 00:04:26
    antara dua gelombang cahaya yang koheren
  • 00:04:29
    memiliki frekuensi dan amplitudo yang
  • 00:04:31
    sama sedangkan beda fasenya tetap
  • 00:04:36
    interferensi terdiri dari dua jenis
  • 00:04:39
    pertama interferensi maksimum atau
  • 00:04:42
    konstruktif yaitu interferensi yang
  • 00:04:44
    saling menguatkan sifat-sifat
  • 00:04:46
    interferensi ini adalah menghasilkan
  • 00:04:48
    pola terang terjadi jika gelombang
  • 00:04:51
    sefase atau beda fasenya 0° atau
  • 00:04:54
    bilangan bulat kelipatan
  • 00:04:56
    360° interferensi kedua interferensi
  • 00:05:00
    minimum atau destruktif artinya
  • 00:05:03
    interferensi ini saling melemahkan
  • 00:05:06
    interferensi Ini menghasilkan pola gelap
  • 00:05:09
    terjadi jika gelombang berbeda fase 180
  • 00:05:13
    derajat atau bilangan ganjil kali 180°
  • 00:05:18
    ada beberapa percobaan untuk menyelidiki
  • 00:05:21
    pola interferensi cahaya pertama
  • 00:05:23
    percobaan Thomas yang atau fresnol untuk
  • 00:05:26
    menguji interferensi celah ganda dalam
  • 00:05:29
    percobaannya Thomas yang memperagakan
  • 00:05:31
    satu sumber cahaya yang menerangi dua
  • 00:05:34
    celah sejajar yang terpisah dengan jarak
  • 00:05:37
    D sehingga menghasilkan dua cahaya
  • 00:05:39
    koheren dengan sudut deviasi theta pola
  • 00:05:42
    interferensi diamati pada layar yang
  • 00:05:44
    berjarak l dari celah dan memiliki pola
  • 00:05:48
    teratur yaitu pola terang untuk hasil
  • 00:05:50
    interferensi maksimum dan pola gelap
  • 00:05:53
    untuk hasil interferensi minimum pada
  • 00:05:56
    bagian tengah layar terdapat terang
  • 00:05:58
    pusat jarak terang pusat ke terang atau
  • 00:06:00
    gelap ke n dilambangkan dengan y n
  • 00:06:05
    dari percobaan celah ganda tersebut kita
  • 00:06:08
    bisa menghitung besaran-besaran berikut
  • 00:06:10
    pada pola terang berlaku persamaan Desin
  • 00:06:14
    Teta = n lamda atau dyn per l = n lamda
  • 00:06:19
    bilangan n menyatakan orde atau nomor
  • 00:06:22
    terang dengan ketentuan 0 untuk terang
  • 00:06:25
    pusat 1 terang ke-1 dan seterusnya
  • 00:06:28
    sedangkan pada pola gelap berlaku
  • 00:06:30
    persamaan D Sin Teta = n - 1/2 * lamda
  • 00:06:36
    atau dyn per l = n - 1/2 * lamda
  • 00:06:42
    bilangan n menyatakan orde atau nomor
  • 00:06:45
    gelap dimulai dengan gelap ke-1 N = 1
  • 00:06:48
    gelap kedua n = 2 dan seterusnya seperti
  • 00:06:53
    yang sudah kita bahas sebelumnya
  • 00:06:55
    besaran-besaran untuk persamaan
  • 00:06:57
    interferensi celah ganda ini adalah D
  • 00:07:00
    merupakan jarak celah dalam meter Teta
  • 00:07:03
    sudut deviasi n
  • 00:07:06
    orde interferensi lamda panjang
  • 00:07:08
    gelombang satuannya meter l jarak celah
  • 00:07:11
    ke layar satuannya juga meter dan y n
  • 00:07:15
    adalah jarak terang pusat ke terang atau
  • 00:07:17
    gelap ke n dalam satuan meter
  • 00:07:22
    percobaan pola interferensi kedua yaitu
  • 00:07:25
    interferensi pada lapisan tipis
  • 00:07:27
    peristiwa interferensi pada lapisan
  • 00:07:29
    tipis dapat kita amati pada gelembung
  • 00:07:32
    air sabun yang terkena sinar matahari
  • 00:07:34
    atau lapisan tipis minyak tanah yang
  • 00:07:36
    tumpah di atas air sehingga menghasilkan
  • 00:07:38
    warna-warna cahaya tertentu pola
  • 00:07:41
    interferensi pada lapisan tipis terjadi
  • 00:07:44
    ketika suatu Sinar dengan sudut datang I
  • 00:07:46
    menuju lapisan tipis dengan ketebalan d
  • 00:07:49
    dan indeks bias n sehingga Sinar
  • 00:07:52
    mengalami pemantulan dan pembiasan
  • 00:07:54
    dengan sudut bias R hingga pola
  • 00:07:57
    warna-warna Cahaya dapat kita lihat
  • 00:08:01
    adanya perbedaan panjang lintasan optik
  • 00:08:03
    dan perubahan fase Sinar pantul tadi
  • 00:08:06
    menyebabkan terjadinya interferensi
  • 00:08:08
    maksimum dan minimum pada interferensi
  • 00:08:11
    maksimum atau pola terang berlaku
  • 00:08:13
    persamaan
  • 00:08:15
    2ndr = m - 1/2 * lamda sedangkan pada
  • 00:08:21
    interferensi minimum atau pola gelap
  • 00:08:24
    berlaku
  • 00:08:25
    2ndr = m lamda dengan D ketebalan
  • 00:08:30
    lapisan tipis satuannya meter R sudut
  • 00:08:33
    bias n indeks bias lapisan tipis lamda
  • 00:08:37
    panjang gelombang cahaya di udara dalam
  • 00:08:40
    satuan meter
  • 00:08:42
    panjang gelombang cahaya dalam lapisan
  • 00:08:45
    tipis satuannya meter dan m orde
  • 00:08:48
    interferensi
  • 00:08:51
    dan percobaan pola interferensi terakhir
  • 00:08:53
    yaitu interferensi cincin Newton cincin
  • 00:08:57
    n merupakan garis-garis lingkaran gelap
  • 00:08:59
    yang dihasilkan dari peristiwa
  • 00:09:01
    interferensi cahaya oleh pemantulan dua
  • 00:09:04
    bidang berbeda yaitu lensa plant konveks
  • 00:09:06
    dan kaca plan paralel pola interferensi
  • 00:09:09
    cincin Newton ini terjadi Jika cahaya
  • 00:09:12
    datang dalam arah tegak lurus pada
  • 00:09:15
    sistem optik yang terdiri dari sebuah
  • 00:09:17
    lensa cembung datar atau plant convex
  • 00:09:20
    dengan jari-jari R besar yang diletakkan
  • 00:09:23
    di atas kaca plan paralel menghasilkan
  • 00:09:25
    pola garis lingkaran gelap dan terang
  • 00:09:28
    berjari-jari R kecil dan memiliki
  • 00:09:31
    ketebalan lapisan udara d diantara
  • 00:09:33
    Permukaan kaca dan lensa
  • 00:09:35
    [Musik]
  • 00:09:37
    persamaan yang dihasilkan dari pola
  • 00:09:39
    interferensi cincin Newton tersebut
  • 00:09:41
    adalah untuk Pola lingkaran terang nr² =
  • 00:09:45
    m - 1/2 * lamda R Pola lingkaran gelap
  • 00:09:50
    nr² = m lamda r dan untuk menghitung
  • 00:09:55
    ketebalan lapisan udara antara Permukaan
  • 00:09:57
    kaca dan lensa pada pola terang d = m -
  • 00:10:02
    1/2 * lamda / 2 pada pola gelap d = m *
  • 00:10:08
    lamda/2 dengan d adalah ketebalan udara
  • 00:10:12
    R kecil jari-jari cincin keduanya dalam
  • 00:10:15
    satuan meter n indeks bias lensa plan
  • 00:10:19
    konveks lamda panjang gelombang cahaya
  • 00:10:21
    satuannya meter m orde interferensi dan
  • 00:10:25
    R besar merupakan jari-jari lensa dalam
  • 00:10:28
    satuan meter
  • 00:10:31
    karakteristik cahaya berikutnya difraksi
  • 00:10:34
    difraksi cahaya adalah peristiwa
  • 00:10:36
    pelenturan atau pembelokan arah rambat
  • 00:10:39
    cahaya apabila melewati celah sempit
  • 00:10:42
    atau kisi sehingga gelombang cahaya
  • 00:10:44
    tampak melebar pada tepi celah pada
  • 00:10:47
    difraksi juga terjadi interferensi
  • 00:10:50
    sehingga terbentuk garis gelap dan
  • 00:10:52
    terang pada layar
  • 00:10:55
    berdasarkan medium atau Celah yang
  • 00:10:57
    dilewatinya difraksi dapat dibedakan
  • 00:10:59
    menjadi tiga jenis pertama difraksi
  • 00:11:03
    celah tunggal pada difraksi celah
  • 00:11:05
    tunggal sebuah cahaya datang dengan
  • 00:11:07
    panjang gelombang lamda memasuki celah
  • 00:11:10
    Tunggal dengan lebar D mengalami
  • 00:11:12
    pelenturan gelombang dan membentuk sudut
  • 00:11:15
    deviasi theta cahaya yang masuk jatuh
  • 00:11:18
    tepat di layar sehingga membentuk pola
  • 00:11:21
    gelap dan terang jarak antara celah dan
  • 00:11:23
    layar dilambangkan dengan l dan jarak
  • 00:11:26
    terang pusat ke terang atau gelap ke n
  • 00:11:29
    adalah y n sehingga kita bisa menghitung
  • 00:11:32
    besaran pada difraksi ini untuk pola
  • 00:11:35
    gelap berlaku persamaan
  • 00:11:37
    disinteta = n lamda atau dyn per l = n
  • 00:11:43
    lamda dengan n menyatakan orde atau
  • 00:11:46
    nomor pola gelap sedangkan pada pola
  • 00:11:49
    terang berlaku persamaan
  • 00:11:50
    desinteta = n - 1/2 * 16 atau dyn per l
  • 00:11:57
    = n - 1/2 * lamda dengan n adalah orde
  • 00:12:03
    atau nomor pola terang
  • 00:12:06
    sebuah besaran pada persamaan difraksi
  • 00:12:08
    celah tunggal ini sama dengan besaran
  • 00:12:11
    interferensi celah ganda pada pembahasan
  • 00:12:14
    sebelumnya ya hanya saja rumus untuk
  • 00:12:16
    pola terang dan pola gelapnya dibalik
  • 00:12:19
    Mengapa demikian pada difraksi celah
  • 00:12:22
    tunggal tampak bahwa pita terang pusat
  • 00:12:24
    lebih lebar daripada lebar celah pita
  • 00:12:28
    terang lainnya makin sempit ketika makin
  • 00:12:30
    jauh dari terang pusat tetapi lebar pita
  • 00:12:33
    gelap hampir tetap Karena itulah jika
  • 00:12:36
    disinteta = n lamda maka yang terjadi
  • 00:12:39
    pada difraksi celah tunggal adalah
  • 00:12:41
    interferensi minimum atau pita gelap
  • 00:12:46
    jenis difraksi kedua yaitu difraksi kisi
  • 00:12:49
    kisi adalah penghalang yang memiliki
  • 00:12:51
    Celah yang sangat banyak dengan ukuran
  • 00:12:53
    lebar celah dan jarak antar Celah yang
  • 00:12:56
    sama besar Seberkas cahaya yang
  • 00:12:58
    dilewatkan melalui kisi menghasilkan
  • 00:13:00
    pita terang yang lebih tajam
  • 00:13:02
    dibandingkan interferensi celah ganda
  • 00:13:05
    dan difraksi celah tunggal beberapa
  • 00:13:07
    persamaan yang dapat kita gunakan untuk
  • 00:13:10
    mencari besaran pada difraksi kisi
  • 00:13:12
    adalah pertama kita bisa menghitung
  • 00:13:15
    tetapan kisi atau jarak antar celah D
  • 00:13:18
    dengan persamaan d = 1/n n menyatakan
  • 00:13:22
    jumlah garis per cm berikutnya persamaan
  • 00:13:26
    untuk menghitung besaran pada pola
  • 00:13:28
    terang dan pola gelap di mana
  • 00:13:30
    persamaannya sama dengan persamaan pada
  • 00:13:33
    interferensi celah ganda pada pola
  • 00:13:36
    terang berlaku persamaan the sinteta = d
  • 00:13:40
    y n per l = n lamda dan pada pola gelap
  • 00:13:44
    berlaku Desin tetas sama dengan dyn/l =
  • 00:13:48
    n - 1/2 * lamda
  • 00:13:53
    dan jenis difraksi yang terakhir yaitu
  • 00:13:55
    difraksi daya urai pada alat optik daya
  • 00:13:59
    urai alat optik merupakan kemampuan alat
  • 00:14:01
    optik untuk menghasilkan bayangan yang
  • 00:14:03
    terpisah dari dua benda yang berdekatan
  • 00:14:06
    apabila suatu alat optik memiliki
  • 00:14:08
    diameter diafragma D maka dua sumber
  • 00:14:12
    cahaya S1 dan S2 masih dapat dipisahkan
  • 00:14:15
    secara tepat pada layar membentuk
  • 00:14:17
    bayangan S1 aksen dan S2 aksen dengan
  • 00:14:21
    daya urai DM aksen perpotongan dua
  • 00:14:25
    cahaya tersebut pada diafragma lensa
  • 00:14:27
    akan membentuk sudut pemisah atau sudut
  • 00:14:29
    resolusi minimum Teta m dan jarak benda
  • 00:14:33
    dari lensa adalah l Nah untuk menghitung
  • 00:14:36
    daya urai pada alat optik ini kita bisa
  • 00:14:39
    menggunakan persamaan berikut DM =
  • 00:14:43
    1,22 lamda l/d dan untuk menghitung
  • 00:14:47
    sudut resolusi minimumnya adalah Teta m
  • 00:14:50
    =
  • 00:14:51
    1,22 lamda /d dengan l merupakan jarak
  • 00:14:55
    benda dari lensa dan d adalah diameter
  • 00:14:58
    bukaan alat optik keduanya dalam satuan
  • 00:15:02
    meter sampai di sini teman-teman bisa
  • 00:15:04
    memahaminya ya
  • 00:15:06
    selanjutnya kita akan membahas sifat
  • 00:15:09
    cahaya kelima yaitu dispersi dispersi
  • 00:15:13
    cahaya adalah proses penguraian cahaya
  • 00:15:14
    putih atau polikromatik menjadi cahaya
  • 00:15:17
    berwarna-warni atau monokromatik
  • 00:15:20
    dispersi terjadi ketika cahaya melewati
  • 00:15:22
    medium dengan indeks bias berbeda pada
  • 00:15:25
    gambar berikut bisa kita lihat bahwa
  • 00:15:27
    cahaya putih yang melalui Prisma
  • 00:15:29
    diuraikan menjadi spektrum warna yaitu
  • 00:15:32
    warna merah jingga kuning hijau biru
  • 00:15:37
    nila dan ungu hal ini menunjukkan bahwa
  • 00:15:40
    sesungguhnya cahaya putih tersebut
  • 00:15:42
    merupakan gabungan dari ke-7 warna tadi
  • 00:15:45
    disebut cahaya polikromatis sedangkan
  • 00:15:48
    cahaya yang hanya terdiri dari satu
  • 00:15:50
    warna disebut cahaya monokromatis
  • 00:15:54
    pada peristiwa dispersi cahaya oleh
  • 00:15:56
    Prisma terbentuk sudut dispersi yang
  • 00:15:59
    merupakan lebar spektrum yang
  • 00:16:01
    ditimbulkan oleh Prisma yang besarnya
  • 00:16:03
    bergantung pada selisih antara sudut
  • 00:16:05
    deviasi warna ungu dan warna merah
  • 00:16:08
    besarnya sudut dispersi ini dapat kita
  • 00:16:11
    hitung dengan persamaan B = NU kurang nm
  • 00:16:15
    dikali beta dengan P merupakan sudut
  • 00:16:18
    dispersi NU indeks bias cahaya Ungu nm
  • 00:16:22
    indeks bias cahaya merah dan beta adalah
  • 00:16:25
    sudut Puncak atau sudut pembias Prisma
  • 00:16:30
    dan sifat cahaya yang terakhir adalah
  • 00:16:32
    polarisasi polarisasi cahaya adalah
  • 00:16:35
    peristiwa terserapnya sebagian arah
  • 00:16:38
    getar gelombang cahaya cahaya dapat
  • 00:16:41
    terpolarisasi karena peristiwa berikut
  • 00:16:43
    pemantulan pembiasan dan pemantulan
  • 00:16:46
    pembiasan ganda atau bias kembar
  • 00:16:49
    absorpsi selektif hamburat dan beginilah
  • 00:16:52
    ilustrasi jalannya polarisasi cahaya
  • 00:16:57
    dalam polarisasi cahaya kita bisa
  • 00:16:59
    menentukan intensitas cahaya yang
  • 00:17:02
    ditransmisikan menggunakan dua buah
  • 00:17:04
    Polaroid Polaroid pertama disebut
  • 00:17:07
    polarisator yang berfungsi melewatkan
  • 00:17:09
    Sinar terpolarisasi dengan arah getar
  • 00:17:12
    sesuai dengan sumbu mudah P1 polaroid
  • 00:17:16
    kedua disebut analisator yang berfungsi
  • 00:17:18
    menganalisis sinar yang dilewatkan oleh
  • 00:17:21
    polarisator apabila analisator diputar
  • 00:17:24
    maka pada saat sumbu mudahnya P2 sejajar
  • 00:17:27
    dengan sumbu mudah polarisator P1 akan
  • 00:17:31
    terlihat sinar paling terang selanjutnya
  • 00:17:33
    Sinar meredup dan akan tampak gelap pada
  • 00:17:36
    saat P1 dan P2 saling tegak lurus jika
  • 00:17:39
    sudut yang terbentuk antara P1 dan P2
  • 00:17:42
    adalah Teta maka intensitas cahaya yang
  • 00:17:45
    dilewatkan analisator adalah I2 = I1 cos
  • 00:17:50
    kuadrat Teta = 1/2 i0 cos kuadrat Teta
  • 00:17:55
    dengan i0 intensitas cahaya pemula I1
  • 00:17:58
    intensitas cahaya terpolarisasi keluar
  • 00:18:01
    dari polarisator dan I2 intensitas
  • 00:18:04
    cahaya terpolarisasi keluar dari
  • 00:18:07
    analisator ketiganya dalam satuan watt
  • 00:18:10
    per meter kuadrat
  • 00:18:12
    Nah teman-teman itulah tadi keseluruhan
  • 00:18:15
    pembahasan kita tentang sifat-sifat
  • 00:18:18
    cahaya yaitu pemantulan refleksi
  • 00:18:21
    pembiasan refraksi perpaduan
  • 00:18:24
    interferensi pelenturan difraksi
  • 00:18:27
    penguraian dispersi dan penutupan
  • 00:18:29
    polarisasi teman-teman bisa memahaminya
  • 00:18:32
    ya
  • 00:18:34
    agar teman-teman semakin paham Mari kita
  • 00:18:36
    selesaikan contoh soal berikut
  • 00:18:39
    soal pertama diketahui panjang gelombang
  • 00:18:42
    datang pada interferensi celah ganda
  • 00:18:45
    yang sebesar
  • 00:18:46
    7500 angstrong yang kita konversikan ke
  • 00:18:49
    meter menjadi 7,5 kali 10 pangkat min 7
  • 00:18:53
    m lebar celah 0,2 mm = 2 x 10 pangkat
  • 00:18:58
    min 4 M jarak celah ke layar 1 meter dan
  • 00:19:03
    jarak terang pusat ke terang paling
  • 00:19:04
    pinggir 7,5 cm artinya yn = 7,5 cm = 7,5
  • 00:19:12
    kali 10 pangkat min 2 m yang ditanya
  • 00:19:16
    jumlah garis terang pada layar atau n
  • 00:19:19
    nah kita tahu persamaan yang digunakan
  • 00:19:21
    untuk menyelesaikan soal pola terang
  • 00:19:23
    pada interferensi celah ganda adalah d y
  • 00:19:27
    n per l =
  • 00:19:29
    kita masukkan semua nilai besaran yang
  • 00:19:32
    sudah dikonversikan ke satuan meter tadi
  • 00:19:35
    dua kali 10 pangkat min 4 kali 7,5 * 10
  • 00:19:39
    ^ -2/1 = n * 7,5 * 10 ^ -7 kita lakukan
  • 00:19:47
    operasi hitungnya hingga diperoleh n =
  • 00:19:51
    15/7,5 * 10 ^ 1 = 20 jadi jumlah garis
  • 00:19:56
    terang pada layar adalah 20 jawaban yang
  • 00:20:00
    benar d
  • 00:20:02
    soal kedua diketahui panjang gelombang
  • 00:20:05
    datang pada selaput tipis adalah
  • 00:20:09
    589,3 nanometer kita tidak perlu
  • 00:20:12
    melakukan konversi ke dalam meter karena
  • 00:20:14
    pilihan jawaban pada soal juga dalam
  • 00:20:17
    bentuk nanometer indeks bias air sabun n
  • 00:20:20
    =
  • 00:20:21
    1,33 karena yang terjadi adalah pola
  • 00:20:25
    terang pertama maka orde interferensinya
  • 00:20:28
    adalah 1 dan sudut biasnya tegak lurus
  • 00:20:31
    dengan selaput tipis maka R = 0° yang
  • 00:20:35
    ditanya pada soal ini adalah ketebalan
  • 00:20:38
    selaput atau D untuk menjawabnya kita
  • 00:20:41
    ingat lagi persamaan interferensi
  • 00:20:43
    selaput tipis pada pola terang yaitu
  • 00:20:46
    2nd cos r = m - 1/2 * lamda sehingga
  • 00:20:52
    untuk mencari nilai d = m - 1/2 * lamda
  • 00:20:57
    per 2 n cos R kita masukkan nilai
  • 00:21:01
    besaran yang diketahui pada persamaan d
  • 00:21:04
    = 1 - 1/2 dikali
  • 00:21:10
    589,3/2 *
  • 00:21:12
    1,33 dikali 1 dan kita lakukan operasi
  • 00:21:16
    hitungnya hingga diperoleh D =
  • 00:21:20
    110,8 nanometer jadi ketebalan selaput
  • 00:21:24
    air sabun adalah
  • 00:21:26
    110,8 nanometer jawaban yang benar a
  • 00:21:30
    soal selanjutnya Diketahui jari-jari
  • 00:21:33
    lingkaran cincin Newton R kecil = 1 mm =
  • 00:21:38
    1 * 10 ^ -3 m jari-jari planet konveks
  • 00:21:43
    atau R besar adalah 4 m dan indeks bias
  • 00:21:47
    lensa N = 1 karena pola yang terjadi
  • 00:21:50
    adalah terang pertama maka m-nya = 1
  • 00:21:54
    yang ditanya panjang gelombang cahaya
  • 00:21:56
    atau lamda kita tahu soal ini berkaitan
  • 00:21:59
    dengan interferensi cincin n yang
  • 00:22:02
    persamaan Pola lingkaran terangnya
  • 00:22:04
    adalah nr² = m - 1/2 * lamda R sehingga
  • 00:22:11
    untuk mencari lamda kita bisa memasukkan
  • 00:22:13
    nilai besaran yang diketahui 1 * 10 ^ -3
  • 00:22:18
    dipangkatkan dua sama dengan 1 - 1/2 *
  • 00:22:23
    lamda * 4 lamda = 1 * 10 ^ -6/2 lamda =
  • 00:22:30
    5 * 10 ^ -7 m = 5000 Amstrong jadi
  • 00:22:35
    jawaban yang sesuai adalah C
  • 00:22:39
    soal keempat Diketahui sebuah kisi
  • 00:22:42
    difraksi 1500 garis per cm dilewati oleh
  • 00:22:46
    Seberkas cahaya dari sebuah lampu yang
  • 00:22:48
    menghasilkan pola terang N = 1 jika
  • 00:22:52
    sudut deviasi orde pertama sebesar 30°
  • 00:22:55
    kita diminta menentukan panjang
  • 00:22:57
    gelombang cahaya dari lampu tersebut
  • 00:23:00
    pada difraksi kisi persamaan yang
  • 00:23:02
    digunakan adalah Desin Teta = n lamda
  • 00:23:06
    dengan D = 1/n sehingga persamaan
  • 00:23:10
    menjadi 1/n Sin Teta = n lamda kita
  • 00:23:15
    masukkan nilai besaran yang diketahui
  • 00:23:18
    1/1500 Sin 30° = 1 lamda sehingga
  • 00:23:23
    diperoleh lamda =
  • 00:23:27
    0,0033 CM =
  • 00:23:31
    3,33 * 10 ^ - 6 m jadi panjang gelombang
  • 00:23:36
    cahaya dari lampu adalah 3, 33 * 10 ^ -6
  • 00:23:42
    m jawaban yang benar a
  • 00:23:45
    soal berikutnya diketahui sudut pembias
  • 00:23:48
    Prisma adalah 10 derajat indeks bias
  • 00:23:51
    cahaya merah nm =
  • 00:23:53
    1,60 dan ungu NU =
  • 00:23:57
    1,64 soal ini meminta kita menentukan
  • 00:24:01
    besar sudut dispersi pada Prisma untuk
  • 00:24:04
    menghitung sudut dispersi prisma kita
  • 00:24:06
    gunakan persamaan phi = NU kurang NF
  • 00:24:10
    dikali beta lalu kita masukkan nilai
  • 00:24:13
    besaran yang diketahui V =
  • 00:24:16
    1,64 - 1,60 * 10 derajat sehingga
  • 00:24:22
    diperoleh phi = 0,04 * 10° = 0,4 derajat
  • 00:24:28
    jadi sudut dispersi prismanya adalah 0,4
  • 00:24:32
    derajat jawaban yang benar d
  • 00:24:36
    soal terakhir diketahui sudut antara
  • 00:24:39
    polarisator dan analisator 60° dan
  • 00:24:42
    intensitas cahaya alam mula-mula 124
  • 00:24:46
    watt per meter kuadrat dengan I1 hanya
  • 00:24:49
    50% artinya I1 pada kasus ini hanya 1/2
  • 00:24:53
    0 yang ditanya pada soal adalah besar
  • 00:24:56
    intensitas cahaya yang keluar dari
  • 00:24:59
    analisator atau I2 Nah kita bisa
  • 00:25:02
    menghitung I2 pada polarisasi ini dengan
  • 00:25:05
    persamaan I2 = I1 cos kuadrat Teta
  • 00:25:09
    karena I1 = 1/2 in 0 maka I2 = 1/2 0
  • 00:25:16
    cos² Teta kita masukkan angka yang
  • 00:25:19
    diketahui I2 = 1/2 * 124 * cos kuadrat
  • 00:25:26
    60 derajat sehingga diperoleh I2 =
  • 00:25:31
    124/2 * 1/2 dikuadratkan =
  • 00:25:36
    15,5 watt per meter kuadrat jadi besar
  • 00:25:39
    intensitas cahaya yang keluar dari
  • 00:25:42
    analisator adalah
  • 00:25:44
    15,5 watt per meter kuadrat Jawabannya a
  • 00:25:49
    Oke teman-teman demikianlah pembahasan
  • 00:25:51
    kita tentang gelombang cahaya jangan
  • 00:25:54
    lupa tonton terus video tentang
  • 00:25:55
    gelombang cahaya jangan lupa tonton
  • 00:25:57
    terus video-video terbaru di channel
  • 00:25:59
    kita ya sampai jumpa di video berikutnya
  • 00:26:01
    [Musik]
Tags
  • gelombang cahaya
  • refleksi
  • refraksi
  • interferensi
  • difraksi
  • dispersi
  • polarisasi
  • hukum Snellius
  • cahaya putih
  • cincin Newton