memang avoidant sejahat itu ya?

00:58:42
https://www.youtube.com/watch?v=PGaSW-fTcXc

Zusammenfassung

TLDRVideo ini membahas pengalaman Aulia dan Dias mengenai cinta dan pola attachment dalam hubungan. Mereka menjelaskan perbedaan antara pola attachment avoidant dan anxious, serta tantangan yang dihadapi oleh masing-masing. Diskusi ini menekankan pentingnya komunikasi, kesadaran diri, dan usaha dari kedua belah pihak untuk membangun hubungan yang sehat. Mereka juga berbagi pandangan bahwa hubungan yang baik memerlukan keseimbangan antara memenuhi kebutuhan diri sendiri dan saling mendukung dalam hubungan.

Mitbringsel

  • ๐Ÿ’” Cinta itu dekat, tetapi bisa menjadi tanda bahaya.
  • ๐Ÿง  Pola attachment mempengaruhi cara kita berhubungan.
  • ๐Ÿ’ฌ Komunikasi adalah kunci dalam hubungan yang sehat.
  • ๐Ÿ”„ Pola attachment bisa berubah seiring waktu.
  • ๐Ÿงช Setiap orang memiliki kapasitas untuk memperbaiki diri.
  • ๐ŸงŠ Gelas metafora untuk kapasitas emosional dalam hubungan.
  • ๐Ÿค Hubungan memerlukan usaha dari kedua belah pihak.
  • ๐Ÿ’ก Kesadaran diri penting untuk memahami diri dan pasangan.
  • ๐ŸŒฑ Hubungan yang baik memerlukan keseimbangan antara kebutuhan diri dan pasangan.
  • โค๏ธ Cinta bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menerima.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Penceritaan tentang pengalaman cinta yang rumit, di mana seseorang belajar mencintai dengan hati-hati, menghindari kedekatan karena trauma masa lalu. Dia menyadari bahwa cinta yang tulus layak diberi ruang, meskipun perlahan.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Dua orang, Aulia dan Dias, berbicara tentang pengalaman mereka sebagai orang dengan pola penghindaran (avoidant) dalam hubungan. Mereka mengakui bahwa pola ini bisa menyakitkan dan berbahaya, baik untuk diri sendiri maupun pasangan.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Mereka membahas bagaimana mereka mengetahui tentang pola penghindaran mereka, melalui pengalaman dan tes yang dilakukan. Mereka juga berbagi tentang bagaimana pola ini mempengaruhi hubungan mereka dengan mantan pasangan.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Diskusi berlanjut ke bagaimana pola penghindaran ini berakar dari ketidakamanan dan perasaan tidak layak, yang membuat mereka sulit untuk terbuka dan rentan dalam hubungan.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Mereka menyadari bahwa baik penghindar maupun yang cemas memiliki ketakutan yang sama, yaitu takut ditinggalkan dan tidak dicintai, meskipun cara mereka mengekspresikannya berbeda.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Keduanya sepakat bahwa komunikasi adalah kunci untuk memperbaiki hubungan dan mengatasi pola penghindaran. Mereka juga membahas pentingnya memahami diri sendiri dan pasangan.

  • 00:30:00 - 00:35:00

    Mereka berbicara tentang bagaimana pengalaman masa lalu dan pola penghindaran dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dalam hubungan saat ini.

  • 00:35:00 - 00:40:00

    Diskusi berlanjut ke bagaimana mereka berusaha untuk memperbaiki diri dan hubungan mereka, dengan menyadari bahwa hubungan yang sehat memerlukan usaha dari kedua belah pihak.

  • 00:40:00 - 00:45:00

    Mereka menekankan pentingnya memberi ruang bagi diri sendiri dan pasangan untuk tumbuh, serta bagaimana mengisi 'gelas' masing-masing sebelum mengisi gelas hubungan.

  • 00:45:00 - 00:50:00

    Akhirnya, mereka menyimpulkan bahwa hubungan yang baik adalah tentang mencari ketenangan dan saling mendukung, bukan hanya memenuhi kebutuhan satu sama lain.

  • 00:50:00 - 00:58:42

    Mereka menekankan bahwa meskipun pola penghindaran bisa menyakitkan, ada harapan untuk perubahan dan perbaikan dalam hubungan.

Mehr anzeigen

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • Apa itu pola attachment?

    Pola attachment adalah cara seseorang berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam konteks hubungan romantis.

  • Apa perbedaan antara avoidant dan anxious attachment?

    Avoidant attachment cenderung menghindari kedekatan emosional, sementara anxious attachment mencari kepastian dan perhatian dari pasangan.

  • Bagaimana cara memperbaiki pola attachment yang tidak sehat?

    Dengan meningkatkan kesadaran diri, berkomunikasi secara terbuka, dan berusaha untuk memahami kebutuhan diri dan pasangan.

  • Apakah semua orang dengan pola attachment avoidant jahat?

    Tidak, orang dengan pola attachment avoidant tidak selalu jahat, mereka mungkin hanya memiliki kapasitas emosional yang terbatas.

  • Apa yang harus dilakukan jika pasangan memiliki pola attachment yang berbeda?

    Penting untuk berkomunikasi dan mencari pemahaman bersama, serta berusaha untuk saling mendukung dalam memperbaiki diri.

  • Apakah hubungan yang sehat memerlukan usaha dari kedua belah pihak?

    Ya, hubungan yang sehat memerlukan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak untuk saling memahami dan mendukung.

  • Bagaimana cara mengenali pola attachment seseorang?

    Melalui observasi perilaku mereka dalam hubungan, seperti bagaimana mereka merespons kedekatan emosional dan konflik.

  • Apakah pola attachment bisa berubah seiring waktu?

    Ya, pola attachment bisa berubah dengan kesadaran diri dan usaha untuk memperbaiki diri.

  • Apa yang dimaksud dengan 'gelas' dalam konteks hubungan?

    'Gelas' adalah metafora untuk kapasitas emosional seseorang dalam hubungan, di mana setiap orang harus mengisi gelas mereka sendiri sebelum mengisi gelas hubungan.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstรผtzt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blรคttern:
  • 00:00:02
    Aku belajar mencintai dengan satu tangan
  • 00:00:05
    memberi, satu lagi siap menjauh. Katanya
  • 00:00:10
    cinta itu dekat. Namun bagiku dekat
  • 00:00:13
    adalah tanda bahaya. Karena dulu setiap
  • 00:00:17
    peluk ada bayang yang pergi tiba-tiba.
  • 00:00:21
    Aku pandai menganyam batas dari diam,
  • 00:00:24
    menganyam batas dari luka untuk memberi
  • 00:00:26
    luka.
  • 00:00:28
    Namun aku belajar bahwa membuka hati
  • 00:00:32
    bukan berarti hilang kendali.
  • 00:00:34
    Bahwa dicintai
  • 00:00:37
    tak selalu berujung pada kehilangan.
  • 00:00:40
    Bahwa kehadiran yang tulus layak diberi
  • 00:00:44
    ruang meski kecil, meski perlahan.
  • 00:00:49
    Halo, aku Aulia.
  • 00:00:50
    Aku Dias.
  • 00:00:52
    Yuk, ngobrol bareng kami hari ini.
  • 00:00:54
    Bukan untuk menjawab, tapi untuk
  • 00:00:55
    memahami.
  • 00:01:04
    Emang avoidan sejahat itu ya?
  • 00:01:06
    Iya.
  • 00:01:08
    Langsung jawab iya.
  • 00:01:11
    Iya sih. Sejahat itu memang.
  • 00:01:12
    Iya.
  • 00:01:13
    Emm. Tapi gimana nih sebagai
  • 00:01:16
    avoiden ngomong jahat gimana nih? He
  • 00:01:19
    kamu sejak kapan tahu kalau avoiden? Mm
  • 00:01:24
    enggak pernah. Saat menjadi avoiden dulu
  • 00:01:27
    enggak pernah tes sih.
  • 00:01:28
    Heeh.
  • 00:01:29
    Tapi ngelihat dari mantan-mantan, review
  • 00:01:33
    mantan dan segala macam.
  • 00:01:35
    Oke.
  • 00:01:36
    Ee
  • 00:01:38
    kayaknya avoiden gitu loh.
  • 00:01:40
    He.
  • 00:01:40
    Cuma memang setelah itu mm
  • 00:01:44
    pernah tes juga. He
  • 00:01:46
    tesnya karena memang ya udahlah di grup
  • 00:01:48
    gitu kayak eh tes dong tes dong ya udah
  • 00:01:50
    tes dapat secure.
  • 00:01:52
    Oke.
  • 00:01:53
    Terus bagus dong.
  • 00:01:54
    Bagus kan? Bagus dong.
  • 00:01:55
    Udah secure.
  • 00:01:56
    Tapi setelah itu setelah
  • 00:02:00
    mm pas pengin bikin podcast ini lagi
  • 00:02:02
    Heeh.
  • 00:02:03
    Tes lagi. Loh kok jadi anxious avoiden?
  • 00:02:06
    Semakin redf.
  • 00:02:08
    ya, Guys.
  • 00:02:09
    Yes.
  • 00:02:11
    Oke. Oke. Kalau aku
  • 00:02:13
    iya
  • 00:02:14
    dulu
  • 00:02:16
    tes sendiri sih pakai yang ada di
  • 00:02:18
    internet itu kan. Terus aku juga sama
  • 00:02:20
    aku tuh dapat secure.
  • 00:02:22
    Heeh.
  • 00:02:22
    Karena dulu kita pernah ngobrol kan
  • 00:02:24
    kayaknya kalau misalnya orang avoiden
  • 00:02:26
    enggak mungkin deh dapat
  • 00:02:30
    dia results-nya avoid karena dia enggak
  • 00:02:32
    mungkin ngambil tes.
  • 00:02:33
    Enggak mungkin tes dulu.
  • 00:02:34
    Iya kan? Enggak mungkin tes dulu gitu.
  • 00:02:35
    Terus aku dapat secure di situ. Tapi
  • 00:02:38
    setelah aku baca
  • 00:02:39
    Heeh.
  • 00:02:40
    lebih jauh ketika aku ngelihat si
  • 00:02:42
    avoiden ini kayak oh ini aku
  • 00:02:45
    h
  • 00:02:46
    dulu gitu. Dan aku ngerasa ketika
  • 00:02:49
    sekarang aku udah lebih secure itu tuh
  • 00:02:51
    karena aku berusaha dengan sangat keras
  • 00:02:55
    gitu. Jadi kalaupun tadi aku bilang
  • 00:02:57
    avoid itu iya emang nyebelin gitu. He.
  • 00:03:00
    Dan aku sadar gitu kita kan di sini
  • 00:03:01
    ng-rosting diri sendiri ya gitu. Kita
  • 00:03:03
    lagi ng-rosing diri sendiri dan
  • 00:03:06
    ya emang nyebelin dan aku menyadari itu
  • 00:03:08
    aku juga nyebelin banget kok
  • 00:03:11
    kayak lur banget kayak oke
  • 00:03:14
    iya review
  • 00:03:15
    ternyata diin dulu jelek banget ya
  • 00:03:17
    review buruknya apa
  • 00:03:18
    oh iya oh iya kalau misalkan ngomongin
  • 00:03:20
    tentang eh a touchment itu kan biasanya
  • 00:03:22
    tentang
  • 00:03:23
    hubungan ya dan sekarang lagi
  • 00:03:24
    hype-hype-nya nih kayak
  • 00:03:26
    oh kalau misalnya avoiding itu sejahat
  • 00:03:27
    itu gini-gini segala macam
  • 00:03:30
    dan memang iya sejahat itu dulu dapat
  • 00:03:33
    review buruk juga ya dari
  • 00:03:35
    ee dari mantan-mantan. He
  • 00:03:36
    kayak eh banyaklah tentang enggak enggak
  • 00:03:39
    balas chat
  • 00:03:41
    terus ngerasa enggak disayang.
  • 00:03:43
    Heh.
  • 00:03:44
    Terus apalagi ya? Emm ada masalah malah
  • 00:03:48
    enggak diomongin kayak gitu-gitu sih
  • 00:03:49
    dipend gitu. Oke.
  • 00:03:52
    Aku kayaknya sama juga sih aku tuh
  • 00:03:56
    mendapatkan review-nya adalah mantanku
  • 00:03:59
    merasa tadi sama enggak pernah disayang.
  • 00:04:02
    Dan yang kedua adalah dia merasa
  • 00:04:05
    menjalankan relationship itu sendirian
  • 00:04:06
    gitu. Yang sebenarnya seharusnya kan
  • 00:04:09
    kita sama-sama puting effort ya. Mungkin
  • 00:04:11
    aku enggak kasih effort yang sama atau
  • 00:04:14
    effortku tidak sesuai ekspektasi dia.
  • 00:04:17
    Dan akhirnya ya banyaklah review-review
  • 00:04:20
    he
  • 00:04:22
    buruknya yang bikin aku juga akhirnya
  • 00:04:25
    belajar ya baca buku relationship,
  • 00:04:27
    parenting, dan lain-lain
  • 00:04:29
    gitu. gitu.
  • 00:04:31
    Tapi kita coba unpacking kita being
  • 00:04:34
    avoided gimana gimana dari mana? Dari
  • 00:04:37
    trad
  • 00:04:38
    kita coba dari trades dulu yuk.
  • 00:04:40
    Apa
  • 00:04:40
    apa sih yang ngebuat
  • 00:04:42
    em avoid and being avoided?
  • 00:04:46
    Sebenarnya kan kalau attachment issues
  • 00:04:48
    itu asalnya unworthiness enggak sih?
  • 00:04:50
    Kayak
  • 00:04:50
    betul
  • 00:04:51
    meskipun insecure ini nanti
  • 00:04:53
    manifestasinya ada yang anxious, ada
  • 00:04:55
    yang avoided, tapi kalau menurutku sih
  • 00:04:58
    dua-duanya balik lagi ke relationship
  • 00:05:00
    kita ke diri sendiri juga masih belum
  • 00:05:02
    baik. Sehingga
  • 00:05:04
    kalau avoiden lebih ke arah kabur,
  • 00:05:07
    tapi kalau anxious lebih ke arah
  • 00:05:09
    mengharapkan
  • 00:05:10
    sesuatu dari orang lain dan akhirnya
  • 00:05:12
    ngejar-ngejar gitu.
  • 00:05:13
    Iya, benar.
  • 00:05:13
    Tapi akhirnya sama aja.
  • 00:05:15
    Heeh.
  • 00:05:16
    Karena sebenarnya aku setuju sama yang
  • 00:05:18
    tadi yang unworthiness. Heh.
  • 00:05:20
    Karena sebenarnya dari unworthiness itu
  • 00:05:22
    kita jadi susah untuk being vulnerable.
  • 00:05:25
    He.
  • 00:05:25
    Dan susahnya being vulnerable itu adalah
  • 00:05:28
    ngebuat kita jadi feeling unseen.
  • 00:05:31
    He.
  • 00:05:31
    Jadi ngerasa enggak dilihat sama
  • 00:05:33
    he
  • 00:05:34
    orang lain.
  • 00:05:35
    H
  • 00:05:36
    sama pasangan kita lah. He.
  • 00:05:37
    Sehingga kalau misalkan
  • 00:05:39
    ee responnya adalah pasti jadi
  • 00:05:42
    melindungi diri sendiri.
  • 00:05:44
    Oke.
  • 00:05:45
    Melindungi diri sendiri. Kalau misalnya
  • 00:05:46
    anos itu ee dengan cara nyari kepastian
  • 00:05:50
    dari orang lain
  • 00:05:51
    he
  • 00:05:51
    dari luar dan kalau misalkan avoiden itu
  • 00:05:55
    malah melindungi dirinya dengan cara
  • 00:05:58
    kabur.
  • 00:05:59
    Kabur dari masalah.
  • 00:06:00
    Kabur dari masalah.
  • 00:06:01
    Kabur dari orangnya.
  • 00:06:02
    Kabur dari orangnya dan segala macam.
  • 00:06:05
    Kenapa?
  • 00:06:06
    Mm
  • 00:06:08
    kalau dari aku sih
  • 00:06:11
    mungkin dulu dari keluarga ya. He
  • 00:06:13
    dari keluarga
  • 00:06:15
    karena enggak ngerasa ada security.
  • 00:06:18
    Enggak enggak ngerasa ada security di
  • 00:06:20
    dalam situ.
  • 00:06:21
    Sehingga jadinya mendem sendiri aja.
  • 00:06:24
    He.
  • 00:06:25
    Dan
  • 00:06:26
    mm
  • 00:06:29
    jadi enggak ngerasa ada security tadi.
  • 00:06:32
    Tapi waktu pas akhirnya dulu pacaran
  • 00:06:34
    sama orang
  • 00:06:36
    sama mantanku.
  • 00:06:37
    Heeh.
  • 00:06:39
    Akhirnya nemu nih ada orang yang bisa
  • 00:06:45
    aku andelin dalam tanda kutip.
  • 00:06:46
    Oh.
  • 00:06:47
    Sehingga saat itu aku punya banyak
  • 00:06:50
    ekspektasi kepada ee mantanku tersebut.
  • 00:06:54
    He.
  • 00:06:55
    Yang itu adalah awal mula kenapa dulu
  • 00:06:57
    aku anxious. Jadi sebelum
  • 00:06:58
    jadi kamu berganti-ganti gitu ya.
  • 00:07:01
    Heeh. Dulia ke avoiden terus aku ke anes
  • 00:07:03
    terus avoiden lagi dan segala macam.
  • 00:07:05
    Terus
  • 00:07:06
    agak panjang ya.
  • 00:07:07
    kayak aduh mau apa?
  • 00:07:10
    Oke oke oke.
  • 00:07:11
    Nah itu kan mencari keseimbangan.
  • 00:07:12
    Iya kita mencari keseimbangan. Iya.
  • 00:07:15
    Emm
  • 00:07:15
    awalnya itu
  • 00:07:16
    awalnya itu jadi akhirnya mencari
  • 00:07:19
    ee mencari kepastian dari orang lain
  • 00:07:22
    which sebenarnya itu enggak adil buat
  • 00:07:26
    ee buat orang tersebut sih dan buat aku
  • 00:07:27
    juga buat diri sendiri juga itu enggak
  • 00:07:29
    adil. He.
  • 00:07:31
    Oke.
  • 00:07:31
    Karena kita juga pernah bahas enggak sih
  • 00:07:32
    bahwa security itu sebenarnya
  • 00:07:35
    harusnya bisa dicari dari di sini juga.
  • 00:07:37
    Iya. Karena kan sebenarnya masalahnya
  • 00:07:38
    itu. Jadi yang dari yang aku baca gitu
  • 00:07:40
    sebenarnya
  • 00:07:41
    ketika kita punya insecure attachment
  • 00:07:43
    apapun itu
  • 00:07:45
    adalah kita enggak bisa secure dengan
  • 00:07:47
    diri sendiri dan kita ya itu punya
  • 00:07:49
    mekanisme yang tadi gitu loh. Mekanisme
  • 00:07:51
    apapun itu yang sebenarnya itu tuh
  • 00:07:53
    harusnya bisa kita penuhi dari diri
  • 00:07:56
    sendiri dulu gitu. Tapi dulu juga sama
  • 00:07:58
    aku ngerasa
  • 00:07:59
    enggak terbiasa untuk bercerita. Dulu
  • 00:08:01
    tuh aku benar-benar kayak aku enggak
  • 00:08:02
    percaya cinta.
  • 00:08:03
    Hm.
  • 00:08:04
    Serius? Serius? Serius. Serius. Dulu tuh
  • 00:08:06
    aku ngerasa sampai segitunya aku ngerasa
  • 00:08:10
    enggak tahu ya. Aku juga bingung sih.
  • 00:08:11
    Dulu tuh pas aku kecil bahkan aku pengin
  • 00:08:15
    aku pengin nikah sama TNI
  • 00:08:17
    hanya karena supaya dia bisa pergi nih
  • 00:08:21
    dia dinas terus kayak aku bisa ditinggal
  • 00:08:23
    sendirian gitu. Kenapa aku ngerasa
  • 00:08:25
    pengin punya personal space segede itu
  • 00:08:27
    ya gitu. Dan aku enggak percaya
  • 00:08:30
    bahwa dua orang itu bisa benar-benar apa
  • 00:08:32
    ya punya koneksi yang sekuat itu.
  • 00:08:35
    Kayaknya dulu tuh aku enggak percaya itu
  • 00:08:36
    sih dan itu salah satu yang membentuk
  • 00:08:38
    aku mungkin kalau aku jadinya ada
  • 00:08:40
    distressust sama human connection in
  • 00:08:43
    general
  • 00:08:44
    dan akhirnya itu bikin aku mekanisme
  • 00:08:46
    melindungi diriku adalah dengan ya udah
  • 00:08:48
    aku enggak building connection sama
  • 00:08:49
    orang.
  • 00:08:50
    Oke
  • 00:08:51
    gitu. Jadi itu kan salah satunya. Tapi
  • 00:08:54
    kalau di sini juga ada ee apa ya
  • 00:08:57
    namanya?
  • 00:08:59
    Kita kurang ngerasa bisa
  • 00:09:01
    mengkomunikasikan juga atau memang
  • 00:09:03
    komunikasi itu jadi sesuatu yang tidak
  • 00:09:05
    nyaman buat kita.
  • 00:09:06
    Oke
  • 00:09:07
    gitu.
  • 00:09:09
    Apalagi yang bikin kam traits tradits
  • 00:09:12
    avoid apalagi yang menurutmu paling
  • 00:09:14
    kerasa.
  • 00:09:16
    Oh aku tahu deh. Kamu suka bilang apa?
  • 00:09:18
    Kamu suka bilang
  • 00:09:19
    aku nyobelin banget kalau di dalam
  • 00:09:21
    relationship.
  • 00:09:22
    Iya. Nah, itu adalah salah satu trace
  • 00:09:24
    ofidan juga ternyata.
  • 00:09:26
    Oke,
  • 00:09:26
    ya. Karena kita selalu ngerasa bahwa ya
  • 00:09:28
    itu tadi karena kita ngerasa kita enggak
  • 00:09:30
    bisa building connection sama orang
  • 00:09:32
    lain.
  • 00:09:33
    He,
  • 00:09:33
    gitu loh. Jadi kayak kita akan selalu
  • 00:09:35
    ngerasa, "Oh, ya aku kan senyebelin ini
  • 00:09:38
    gitu loh. Masa sih ada yang mau nerima
  • 00:09:40
    aku?" kayak gitu loh. Aku juga dulu
  • 00:09:42
    ngerasa kayak padahal sesuatu itu bisa
  • 00:09:45
    dikompromikan gitu loh.
  • 00:09:46
    Iya,
  • 00:09:47
    itu salah satunya feeling inadequate in
  • 00:09:49
    relationship. Dan itu malah yang jadi
  • 00:09:52
    ngebuat kita self sabotaging the
  • 00:09:54
    relationship as.
  • 00:09:55
    Benar, benar, benar. Kayak gitu salah
  • 00:09:58
    satunya.
  • 00:09:59
    Terus apalagi ya? Ya itu enggak enggak
  • 00:10:03
    ekspresif.
  • 00:10:04
    Oke. Ini menarik sih.
  • 00:10:06
    Engak kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa
  • 00:10:08
    menarik?
  • 00:10:10
    Kalau aku emang karena tidak terbiasa
  • 00:10:12
    dari kecil sih sebenarnya sama kan sama.
  • 00:10:15
    Makanya kadang-kadang aku bingung gitu
  • 00:10:16
    loh. Kayak
  • 00:10:17
    kok kamu enggak sayang sih sama aku? Kok
  • 00:10:18
    kamu gini-gini ter kayak
  • 00:10:21
    sayang kok.
  • 00:10:24
    Dan kayak Iya i ya mungkin dengan cara
  • 00:10:26
    nunjukinnya berbeda saja gitu.
  • 00:10:27
    Iya iya. Aku tuh misalkan sering kalau
  • 00:10:30
    misalkan mungkin karena aku perempuan ya
  • 00:10:32
    jadi aku lebih sering kayak entah
  • 00:10:33
    dikasih sesuatu
  • 00:10:35
    atau diajak ke mana-mana gitu. Terus aku
  • 00:10:37
    tuh sering mendapat kayak
  • 00:10:39
    kok kamu enggak enggak senang sih gitu.
  • 00:10:42
    Kayak hah aku senang kok gitu. Iya, tapi
  • 00:10:44
    kayak datar-datar aja kayak gitu loh.
  • 00:10:46
    Kayak
  • 00:10:47
    Oh, tapi di situ aku belajar sih kayak
  • 00:10:51
    apa ya? Just because you care about
  • 00:10:53
    someone atau just because you love
  • 00:10:54
    someone doesn't mean that they will
  • 00:10:56
    know.
  • 00:10:56
    H
  • 00:10:57
    kalau kamu enggak verbalize atau ngomong
  • 00:11:00
    ke dia kayak atau misalkan kamu being
  • 00:11:02
    thankful aja deh gitu.
  • 00:11:04
    Being thankful ditemenin ini itu kayak
  • 00:11:06
    oh iya juga sih ya. Ee mungkin memang
  • 00:11:09
    enggak
  • 00:11:10
    enggak tahu ya. Jadi di satu sisi aku
  • 00:11:11
    ngerasa aku ada salahnya.
  • 00:11:14
    Tapi di sisi-sisi juga aku merasa, oh ya
  • 00:11:16
    memang dari kecil aku enggak terbiasa
  • 00:11:18
    untuk
  • 00:11:18
    h
  • 00:11:19
    menunjukkan ee rasa sayang, thankful,
  • 00:11:22
    apapun itu, emosi yang positif gitu dan
  • 00:11:25
    oh ya itu benar juga gitu.
  • 00:11:27
    Iya.
  • 00:11:29
    Tapi aku iya sih maksudnya kalau
  • 00:11:31
    misalnya aku trash back dari
  • 00:11:32
    sebelum-sebelumnya
  • 00:11:34
    karena aku memang orangnya susah untuk
  • 00:11:36
    mengekspresikan ya. He.
  • 00:11:37
    Tapi dari setiap hubungan itu aku
  • 00:11:39
    belajar
  • 00:11:39
    dan pas hubungan aku yang ngebuat aku
  • 00:11:41
    yang serius itu He.
  • 00:11:43
    Itu
  • 00:11:45
    eh I was putting all my forth gitu loh
  • 00:11:47
    saat itu.
  • 00:11:49
    Eh tapi memang jadinya tidak terbalas
  • 00:11:51
    aja.
  • 00:11:52
    He.
  • 00:11:52
    Dan kayaknya mungkin dari situ sih dari
  • 00:11:54
    situ mm
  • 00:11:57
    aku mulai menutup diri dari semenjak
  • 00:11:59
    saat itu.
  • 00:12:00
    H. He.
  • 00:12:00
    Karena I was scared kalau misalkan
  • 00:12:04
    kejadian lagi,
  • 00:12:05
    kejadian lagi ketika apa yang aku
  • 00:12:08
    ee kasih kok kayaknya ee
  • 00:12:13
    malah nanti ujungnya malah bikin aku
  • 00:12:15
    sakit hati. Makanya itu jadi kayak suatu
  • 00:12:17
    mekanismeku untuk
  • 00:12:19
    he
  • 00:12:20
    enggak apa ya ee enggak percaya sama
  • 00:12:23
    orang
  • 00:12:24
    dan segala macam. Bahkan aku masih punya
  • 00:12:27
    satu
  • 00:12:28
    apa?
  • 00:12:28
    Mm
  • 00:12:29
    prinsip yang menurut aku ini
  • 00:12:31
    toxic. Toksik dalam artian
  • 00:12:33
    aduh dalam artian kayak
  • 00:12:35
    e
  • 00:12:35
    apa apa
  • 00:12:37
    kayaknya adalah salah satu apa ya ee cop
  • 00:12:42
    mekanismku gitu loh.
  • 00:12:43
    Heeh.
  • 00:12:43
    Yaitu aku sekarang percaya bahwa orang
  • 00:12:46
    enggak bisa dirubah.
  • 00:12:48
    Oh oke.
  • 00:12:49
    Yang sebenarnya mungkin enggak 100%
  • 00:12:51
    kayak gitu.
  • 00:12:52
    Heeh.
  • 00:12:52
    Emm. He. Tapi mungkin karena dulu tuh
  • 00:12:54
    waktu pas aku anxious
  • 00:12:56
    Heeh.
  • 00:12:57
    I was unfair aja buat diriku dan buat
  • 00:12:59
    diri dia, buat orang tersebut
  • 00:13:01
    bahwa
  • 00:13:03
    emm
  • 00:13:06
    aku berusaha punya suatu ekspektasi buat
  • 00:13:08
    dia.
  • 00:13:09
    He.
  • 00:13:10
    Sehingga orang ini bisa berubah.
  • 00:13:12
    Oh, itu ketika kamu anxious berarti
  • 00:13:15
    ketika aku anxious.
  • 00:13:16
    Benar.
  • 00:13:16
    Sehingga sekarang tuh aku punya
  • 00:13:18
    beranggapan, oh ya udah orang enggak
  • 00:13:19
    enggak akan bisa berubah. He.
  • 00:13:21
    Dan tapi instead of aku punya
  • 00:13:26
    pandangan bahwa
  • 00:13:28
    oke yuk dihadapin aja tapi aku malah
  • 00:13:29
    kabur karena aku takut aku malah aku
  • 00:13:31
    takut mencoba lagi gitu loh.
  • 00:13:33
    Oh
  • 00:13:33
    jadinya aku malah avoid.
  • 00:13:35
    Oke. Oke. Tapi yang anus avoid pattern
  • 00:13:38
    itu menarik sih. Kenapa dua orang itu
  • 00:13:40
    kayaknya saling tarik menarik? Karena
  • 00:13:43
    kayaknya relationshipku dulu juga
  • 00:13:45
    kayaknya mantanku tuh lebih ke arah
  • 00:13:47
    anus. Heeh.
  • 00:13:48
    Jadi mungkin terlihatnya adalah memang
  • 00:13:52
    mereka yang lebih banyak effort gitu,
  • 00:13:54
    tapi di baliknya juga aku ngerasa kayak
  • 00:13:57
    aku dipaksa, tapi aku setuju tadi.
  • 00:13:58
    Mungkin orang enggak
  • 00:14:00
    enggak bisa berubah atau mungkin
  • 00:14:02
    perasaan juga enggak bisa berubah.
  • 00:14:03
    Hm. He.
  • 00:14:04
    Karena
  • 00:14:06
    ee misalnya ya kalau perempuan sih aku
  • 00:14:10
    ngerasa agak-agak rancu antara apakah
  • 00:14:13
    aku being avoid atau aku memang enggak
  • 00:14:16
    tertarik sama orangnya. Oke. Iya. Oke.
  • 00:14:20
    Ini jadi bahasa menarik.
  • 00:14:21
    Iya. Iya. Gimana? Gimana?
  • 00:14:22
    Gimana? Gimana?
  • 00:14:23
    Oh, aku dulu. Aku dulu. Jadi aku tuh nih
  • 00:14:26
    ya nih ceritanya dari SMP nih. Misalnya
  • 00:14:29
    SMP tuh aku kan masih enggak enggak
  • 00:14:31
    begitu tertarik
  • 00:14:32
    pacaran ya.
  • 00:14:33
    Heeh. Nah, terus ya misalnya ada orang
  • 00:14:36
    yang suka jadi kayak aku tolak-tolakin
  • 00:14:38
    gitu loh. Nah,
  • 00:14:40
    aku merasa sebenarnya tuh aku sering ada
  • 00:14:42
    di fase itu gitu loh di mana am I being
  • 00:14:45
    avoided atau memang aku enggak
  • 00:14:46
    interested aja sama orangnya.
  • 00:14:49
    Bahkan sampai mau kuliah pun aku merasa
  • 00:14:52
    kayak
  • 00:14:53
    aku enggak benar-benar connected gitu
  • 00:14:55
    loh sama orang yang dekatin aku.
  • 00:14:57
    Heeh.
  • 00:14:58
    Jadi kayak apa ya? kayak ada mismatch
  • 00:15:00
    gitu loh antara orang yang aku suka sama
  • 00:15:03
    orang yang dekatin aku.
  • 00:15:04
    He aku
  • 00:15:05
    dan aku ngerasa terus sebagai perempuan
  • 00:15:07
    tuh aku harus gimana ya? Dan kayaknya
  • 00:15:09
    karena itu sering banget kejadian
  • 00:15:11
    akhirnya makin lama aku jadi avoid
  • 00:15:13
    dan mungkin ketika aku jumping into
  • 00:15:15
    relationship sebenarnya aku enggak
  • 00:15:17
    seintu orangnya mungkin. Aduh ini
  • 00:15:20
    bakalan kelihatan jahat banget. Maaf
  • 00:15:21
    sebelumnya
  • 00:15:23
    kan di sini kita
  • 00:15:24
    but it's reality gitu loh. Mungkin aku
  • 00:15:26
    enggak benar-benar int orang itu
  • 00:15:28
    sehingga seberapa banyak pun effort yang
  • 00:15:31
    dikeluarkan oleh dia
  • 00:15:32
    He.
  • 00:15:33
    Ternyata aku enggak bisa benar-benar
  • 00:15:35
    dalam tip jatuh cinta sama orang ini
  • 00:15:36
    juga.
  • 00:15:38
    Oke
  • 00:15:38
    gitu. Itu sih kalau kalau aku ngerasanya
  • 00:15:40
    kayak gitu.
  • 00:15:41
    Hm.
  • 00:15:43
    Iya. Paham. Paham.
  • 00:15:44
    Jadi enggak maksudnya tadi aku bilang
  • 00:15:45
    perasaan juga akhirnya enggak bisa
  • 00:15:47
    dirubah gitu. Ada orang bisa bilang
  • 00:15:48
    kalau perempuan katanya, "Ya udahlah
  • 00:15:50
    enggak apa-apa sama orang yang suka sama
  • 00:15:52
    kamu aja dibanding orang yang kamu suka
  • 00:15:54
    karena
  • 00:15:55
    nanti kamu bisa diperlakukan lebih baik
  • 00:15:57
    dan lain-lain gitu." Tapi kalau buatku
  • 00:15:59
    kayak
  • 00:16:00
    oh enggak bisa ternyata kayak gitu.
  • 00:16:02
    Karena itu jadi unfair buat
  • 00:16:04
    pasanganku juga kasih ya kayak ceritamu
  • 00:16:06
    tadi gitu loh. Dia udah ngasih effort
  • 00:16:08
    banyak
  • 00:16:09
    cuma responnya enggak sesuai karena
  • 00:16:11
    ya udah mungkin lebih baik enggak
  • 00:16:12
    dipaksain aja. Iya, itu aku suka kalimat
  • 00:16:16
    itu.
  • 00:16:16
    Iya, iya. Apa-apa tadi tentang yang ee
  • 00:16:21
    tentang ya mungkin enggak interest aja
  • 00:16:23
    atau being avoided. Kadang sekarang tuh
  • 00:16:25
    orang sering terlalu mengencap orang
  • 00:16:27
    lain, ngcap orang lain.
  • 00:16:29
    E being avoid aja. Padahal sebenarnya ya
  • 00:16:32
    enggak harus kayak gitu ya. Simply
  • 00:16:34
    mungkin karena memang enggak interest
  • 00:16:35
    aja.
  • 00:16:36
    Benar.
  • 00:16:36
    We just simply sitting down.
  • 00:16:39
    Iya.
  • 00:16:39
    Kayak doing nothing. Tapi mungkin kalau
  • 00:16:41
    orang lainnya punya ekspektasi tertentu
  • 00:16:43
    terhadap kita orang atau orang lain
  • 00:16:45
    tersebut
  • 00:16:47
    dan tidak berbalas,
  • 00:16:48
    jadi ngecap orang tersebut punya
  • 00:16:51
    attachment issues atau avoid. Ini yang
  • 00:16:53
    aku pelajari juga sih.
  • 00:16:54
    Padahal simply karena ya sudah memang
  • 00:16:56
    Heeh.
  • 00:16:57
    memang karena orang itu tidak memenuhi
  • 00:16:59
    ekspektasi si orang yang ngejar-ngejar
  • 00:17:01
    aja. Makanya sekarang ketika lebih
  • 00:17:04
    secure tuh aku bisa paham kalau
  • 00:17:06
    sebenarnya kita itu harus cari yang
  • 00:17:08
    memang cocok naturally cocok bukan kita
  • 00:17:11
    paksain supaya ada
  • 00:17:12
    kecocokan gitu loh. Aku enggak ngerti
  • 00:17:14
    sih, maksudnya ini mungkin bisa jadi
  • 00:17:16
    salah juga, tapi aku pernah ada di
  • 00:17:18
    relationship di mana
  • 00:17:19
    kayaknya aku benar-benar kayak putting
  • 00:17:21
    so much effort juga untuk just
  • 00:17:24
    reciprocating gitu. Kan tadi kan
  • 00:17:26
    masalahnya avoiden adalah mereka takut
  • 00:17:27
    enggak bisa reciprocating ya.
  • 00:17:29
    Heeh.
  • 00:17:29
    Aku juga kayak ngerasa
  • 00:17:32
    ee jadi diriku sendiri kok jelek banget
  • 00:17:35
    ya. Misalnya aku disurprisein ulang
  • 00:17:37
    tahun atau apa. Aku tuh sekarang jadi
  • 00:17:39
    takut kalau misalnya aku enggak
  • 00:17:40
    ngerespon dengan baik gimana ya? Oh,
  • 00:17:42
    gimana ya supaya dia enggak kecewa dan
  • 00:17:44
    jadi kepikiran banyak gitu loh. Jadi,
  • 00:17:47
    jadi enggak enak. Sama-sama enggak enak
  • 00:17:48
    juga kayak harus cari yang memang
  • 00:17:50
    benar-benar levelnya itu sama gitu loh.
  • 00:17:53
    Iya.
  • 00:17:53
    Kayak ya kalau mau chill ya udah chill
  • 00:17:55
    aja gitu
  • 00:17:57
    gitu tadi.
  • 00:17:59
    Oke. Ada pertanyaan menarik. Biasanya
  • 00:18:00
    orang anus itu kan
  • 00:18:02
    dikenal sebagai orang yang over
  • 00:18:03
    thinking.
  • 00:18:04
    Oke.
  • 00:18:05
    Apakah avoiden juga sama?
  • 00:18:07
    Iya. Kalau menurut menurutku iya lagi.
  • 00:18:10
    Menurutku juga sama.
  • 00:18:11
    Iya. Iya. It doesn't mean being avoided
  • 00:18:13
    itu enggak overthinking orang ya
  • 00:18:14
    maksudnya kayak
  • 00:18:16
    ya kita overthinking juga kok. Cuma kita
  • 00:18:18
    lebih memilih dalam diam.
  • 00:18:21
    Benar
  • 00:18:22
    mikirnya
  • 00:18:22
    enggak diomongin. Nulis
  • 00:18:25
    nulis
  • 00:18:26
    nulis
  • 00:18:27
    nulis status enggak?
  • 00:18:29
    Karena the scary sport itu ketika kita
  • 00:18:31
    ngomong enggak sih?
  • 00:18:32
    Iya.
  • 00:18:32
    Kalau kalau aku dulu kayak gitu. SP part
  • 00:18:34
    ketika kita ngomong sama orang lain dan
  • 00:18:36
    ya udah kita takut entah takut ditolak
  • 00:18:38
    entah takut em
  • 00:18:43
    tidak berbalas dan segala macam ya udah
  • 00:18:45
    we simply just not saying anything
  • 00:18:46
    kayaknya kalau voiden kata kuncinya tadi
  • 00:18:48
    sih takut ditolak gitu karena kalau
  • 00:18:50
    misalnya dilihat dari maksudnya dari
  • 00:18:51
    studinya juga kan adalah
  • 00:18:53
    ketika si anak ini ditinggal sama orang
  • 00:18:57
    tuanya
  • 00:18:58
    si anak bayi ini
  • 00:18:59
    dia mukanya kelihatan enggak apa-apa,
  • 00:19:02
    biasa aja tapi pas dilihat Letak
  • 00:19:03
    jantungnya itu tuh kelihatan anious gitu
  • 00:19:05
    loh. Jadi dia terbiasa untuk memang
  • 00:19:07
    tidak memerbalize sesuatu tapi
  • 00:19:10
    perasaannya tuh tetap ada gitu.
  • 00:19:12
    He he.
  • 00:19:12
    Jadi kalau misalnya orang ngelihat
  • 00:19:13
    kayaknya orang-orang Voiden tuh eh terar
  • 00:19:16
    kuntip ya brengsek banget gitu.
  • 00:19:18
    Batu
  • 00:19:18
    he batu mereka kalau habis putus
  • 00:19:20
    kayaknya senang deh kayak gitu.
  • 00:19:23
    Oke.
  • 00:19:24
    Oke. Itu bahasan yang menarik.
  • 00:19:26
    Apaan kita bahas?
  • 00:19:27
    Iya. Sila silakan. Enggak. Tapi
  • 00:19:29
    maksudnya di dalam di dalam pemikiran
  • 00:19:31
    mereka, mereka juga mikir sih.
  • 00:19:33
    Heeh.
  • 00:19:34
    Gitu. Aku merasakan hal itu juga gitu.
  • 00:19:38
    Kadang-kadang
  • 00:19:39
    ini kapasitasku juga misalkan sebagai
  • 00:19:41
    teman gitu ya, kadang-kadang temanku
  • 00:19:43
    cerita
  • 00:19:45
    aku tipe orang yang susah banget chat.
  • 00:19:47
    Heeh.
  • 00:19:48
    Ee telepon juga kadang-kadang kurang
  • 00:19:50
    kayak aku tuh tipe orang yang ketemu
  • 00:19:51
    langsung gitu loh. He he. Heeh.
  • 00:19:53
    Aduh, sor. Jadi kalau misalnya eh harus
  • 00:19:57
    ng-reply voice note atau apapun
  • 00:20:00
    Heeh.
  • 00:20:01
    Aku tuh punya banyak di kepalaku, tapi
  • 00:20:04
    susah, harus ketemu langsung.
  • 00:20:05
    Iya, sama.
  • 00:20:07
    Kitanya chatnya berapa berapa tahun
  • 00:20:09
    sekali ngebalas chatnya?
  • 00:20:11
    Chat chat kita cuma janjian ketemu di
  • 00:20:13
    mana
  • 00:20:15
    jadi kayak ee iya kadang-kadang
  • 00:20:18
    kadang-kadang ada keterbatasan. Tapi
  • 00:20:19
    kalau ditanya misalnya ada kirim voice
  • 00:20:21
    note didengerin enggak sih? Didengerin
  • 00:20:23
    kok gitu. Didengerin cuma kayak bingung
  • 00:20:25
    ininya apa gimana ngeresponnya.
  • 00:20:29
    Menurut aku apa ya sekarang itu gampang
  • 00:20:33
    banget kita ngatain orang sebagai sosok
  • 00:20:35
    yang red flag. Padahal ya itu tadi sih
  • 00:20:38
    menurutku kita nemuin orang yang
  • 00:20:40
    benar-benar emang pace-nya juga sama
  • 00:20:42
    dengan kita. Misalnya nih ya, aku ada
  • 00:20:45
    contoh
  • 00:20:46
    orang-orang tuh kan suka pada sleep call
  • 00:20:48
    ya.
  • 00:20:49
    H
  • 00:20:50
    kayak sampai tidur kayak misalnya ada
  • 00:20:53
    aku pengin dengerin nafas kamu kayak hah
  • 00:20:57
    aku pengin tidur tanpa HP sih gitu.
  • 00:20:59
    Kayak itu Rflek atau enggak?
  • 00:21:01
    Iya karena masal compatibility juga kan.
  • 00:21:03
    Iya kan maksudnya itu reflek. Tapi kalau
  • 00:21:06
    misalnya ada orang juga minta sharing
  • 00:21:10
    location,
  • 00:21:12
    oke
  • 00:21:12
    dinyalain satu sama lain gitu, redflek
  • 00:21:15
    atau enggak?
  • 00:21:16
    Menurut gua itu kesepakatan aja sih.
  • 00:21:18
    Kesepakatan kan gitu.
  • 00:21:19
    Karena juga pernah di posisi itu kok.
  • 00:21:20
    Oh iya. Kamu enggak mau nyalain ya?
  • 00:21:26
    I engak
  • 00:21:27
    aku pernah di posisi slip call juga. Oh.
  • 00:21:31
    Eh kita enggak pernah ngomongin
  • 00:21:32
    sebelumnya ya. Enggak mau ngomong.
  • 00:21:35
    kan temanya rosting diri sendiri.
  • 00:21:36
    Iya iya iya iya iya. Tapi kayak
  • 00:21:39
    akhirnya ee kita nyari yang benar-benar
  • 00:21:41
    kompatibel aja gitu loh. Maksudnya bukan
  • 00:21:43
    karena oh dia berarti enggak mau sharing
  • 00:21:46
    location nih. Mungkin kalau dua-duanya
  • 00:21:48
    itu
  • 00:21:49
    merasa itu hal yang perlu. Dan aku juga
  • 00:21:52
    tahu gitu loh, ada orang-orang yang
  • 00:21:53
    merasa itu tuh oke buat mereka berdua.
  • 00:21:56
    Ya udah clip call sama-sama merasa bahwa
  • 00:21:58
    ya udah emang butuh tidur ditemenin
  • 00:22:00
    pakai suara nafas okelah gitu. Tapi
  • 00:22:02
    dua-duanya ya. Eh,
  • 00:22:05
    ya iya iya. Ya udah gitu. Tapi
  • 00:22:08
    ee mungkin kalau hal yang lebih besarnya
  • 00:22:10
    gitu ya, misalnya ada orang pengin child
  • 00:22:12
    free, is it red flag gitu.
  • 00:22:15
    Mmm itu cuma it's a matter of ya udah
  • 00:22:18
    prinsipnya aja sih.
  • 00:22:19
    Iya kan kalau kalau kita ketemu orang
  • 00:22:21
    yang oh sama kok aku juga enggak pengin
  • 00:22:23
    punya anak gitu.
  • 00:22:24
    Heeh.
  • 00:22:24
    Oh ya udah. Jadi akhirnya aku ngerasa
  • 00:22:27
    sekarang diskusi tentang redfag
  • 00:22:29
    sebenarnya lebih ke ada trades-rate yang
  • 00:22:31
    mungkin agak-agak unconvensional yang
  • 00:22:34
    sebenarnya bisa didiskusikan instead of
  • 00:22:36
    oh ya dia redfag ya udah enggak usah
  • 00:22:38
    Heeh he
  • 00:22:38
    enggak usah sama sekali sama orang ini.
  • 00:22:41
    Heeh.
  • 00:22:41
    Karena sekarang banyaknya kayak gitu
  • 00:22:42
    kan.
  • 00:22:43
    Just simply karena enggak cocok aja.
  • 00:22:45
    Iya.
  • 00:22:46
    Bukan karena emang orang yang redflek.
  • 00:22:47
    kecuali ya misalkan ee redflek karena
  • 00:22:50
    emang di luar norma-norma ya itu
  • 00:22:53
    kayak abusif suka mukul atau apa. Benar.
  • 00:22:55
    Tapi sayangnya kalau yang aku lihat
  • 00:22:58
    sekarang
  • 00:23:00
    misalnya ada trade-strat yang menurutku
  • 00:23:02
    kayak kenapa sih ini dibilang redf kayak
  • 00:23:05
    tadi mantan ee pacaran sama mantan 5
  • 00:23:07
    tahun kayak udah terlalu lama masih
  • 00:23:09
    berteman sama mantan.
  • 00:23:11
    Wow. Please don't
  • 00:23:15
    masih masih follow-followan di IG sama
  • 00:23:18
    mantan itu tuh kadang-kadang dianggap
  • 00:23:21
    kayak redflek juga gitu
  • 00:23:23
    sekarang.
  • 00:23:24
    Iya
  • 00:23:25
    gimana?
  • 00:23:26
    Iya.
  • 00:23:26
    Iya iya emang emang aku redfleknya
  • 00:23:29
    gimana masih temenan sama mantan-mantan
  • 00:23:31
    gimana? Iya iya tapi kan itu bisa
  • 00:23:34
    didiskusikan juga kan maksudnya mana sih
  • 00:23:36
    yang akhirnya batasan-batasan yang
  • 00:23:38
    nyaman buat kita. Dan yang aku paling
  • 00:23:39
    enggak suka dari sini adalah
  • 00:23:41
    ketika
  • 00:23:43
    ee apa ya? Saran-saran terkait
  • 00:23:45
    relationship ini adalah
  • 00:23:48
    kita dianggap bahwa kita tidak harus
  • 00:23:51
    berkomunikasi gitu. Sementara itu adalah
  • 00:23:53
    hal-hal yang bisa dikomunikasikan. Ya
  • 00:23:55
    udah batasannya mana gitu.
  • 00:23:57
    Kayak oh kamu mau aku unfollow. Kayak ee
  • 00:23:59
    ya udah kalau emang itu bisa diterima.
  • 00:24:02
    Tapi kalau enggak ini yang aku terima
  • 00:24:03
    jug eh yang aku bisa pelajari juga
  • 00:24:05
    adalah kalau emang enggak cocok buat
  • 00:24:06
    kamu ya udah pergi.
  • 00:24:08
    Just quit quietly.
  • 00:24:09
    Iya
  • 00:24:09
    enggak usah blame someone else.
  • 00:24:11
    Iya gitu loh. Kalau misalkan
  • 00:24:13
    aku ngerasa orang yang secure itu adalah
  • 00:24:16
    ketika dia merasa oh enggak cocok ya
  • 00:24:18
    sama orang ini. Mereka bisa level headed
  • 00:24:20
    kayak oh ya sudah emang enggak cocok
  • 00:24:22
    aja.
  • 00:24:23
    gitu loh.
  • 00:24:24
    Enggak harus aku juga maksa kayak oh ya
  • 00:24:26
    dia harus berubah nih, dia harus mau
  • 00:24:29
    dengan ini. Okelah mungkin ada beberapa
  • 00:24:30
    kompromi. Tapi
  • 00:24:33
    itu toxic enggak ya?
  • 00:24:35
    Hm. Sebenarnya sampai sekarang aku
  • 00:24:37
    enggak ee
  • 00:24:39
    enggak
  • 00:24:40
    mungkin enggak pernah aku lakuin juga
  • 00:24:41
    sih. Maksudnya aku tuh enggak pernah
  • 00:24:44
    enggak pernah mau
  • 00:24:46
    ngungkit kekurangan mantanku karena
  • 00:24:48
    simply kayak ya udah memang karena
  • 00:24:49
    enggak cocok aja.
  • 00:24:50
    Sama. Benar. Benar. karena eh ya it's
  • 00:24:53
    not fair for them gitu loh.
  • 00:24:56
    Iya. Tapi nah itu juga bikin aku mikir
  • 00:24:58
    gitu ketika
  • 00:25:00
    mantanku memberikan review buruk dan aku
  • 00:25:03
    pernah dapat satu message itu isinya
  • 00:25:05
    mantanku nglist apa aja yang udah pernah
  • 00:25:07
    dia lakukan buat aku
  • 00:25:09
    dengan sangat detail dan maksudnya itu
  • 00:25:11
    agak sarkas sih kayak semoga nanti
  • 00:25:12
    ketemu orang yang bisa ngelakuin ini
  • 00:25:14
    juga ya gitu.
  • 00:25:16
    M aku agak sakit hati. Tapi di situ juga
  • 00:25:18
    aku mikir kayak apa aku merasa terserang
  • 00:25:21
    karena
  • 00:25:23
    aku enggak pernah ngelakuin apa-apa ya
  • 00:25:25
    h
  • 00:25:25
    di dalam relationship-nya
  • 00:25:28
    gitu loh. Apakah aku se ya seavoid itu,
  • 00:25:33
    sejelek itu kayak gitu loh. Jadi
  • 00:25:35
    itu membuat aku berpikir juga sih.
  • 00:25:38
    Tapi sebenarnya apa sih yang ada di
  • 00:25:40
    pikirannya Avoidin dalam hubungannya?
  • 00:25:43
    Aku notice dari cara aku ngomong tadi,
  • 00:25:46
    ada satu trains avoid yang aku baca juga
  • 00:25:50
    ketika mereka itu punya sosok ideal
  • 00:25:53
    partner
  • 00:25:53
    oke
  • 00:25:54
    yang unattainable tadi gitu. Makanya aku
  • 00:25:57
    ngerasa meskipun aku secure, aku tuh
  • 00:25:59
    masih banyak banget traits avoid dan aku
  • 00:26:02
    secure hanya karena aku melatih diriku
  • 00:26:04
    sendiri.
  • 00:26:05
    He
  • 00:26:05
    untuk being secure gitu. Karena tadi kan
  • 00:26:08
    aku ngomongin ya harus nemu yang cocok
  • 00:26:10
    banget gitu. Mungkin in reality enggak
  • 00:26:12
    ada yang seocok itu.
  • 00:26:13
    Y, setuju.
  • 00:26:15
    Hm. Tapi juga sama.
  • 00:26:19
    Iya, sebagai orang yang pernah ya.
  • 00:26:21
    Iya.
  • 00:26:21
    Dulu pun juga sebenarnya sama. Cuma
  • 00:26:23
    mungkin perbedaannya adalah dulu
  • 00:26:26
    aku mmm putting my expectation
  • 00:26:29
    he
  • 00:26:30
    of the ideal partner.
  • 00:26:31
    Heeh.
  • 00:26:32
    To someone else.
  • 00:26:33
    Benar.
  • 00:26:34
    Dan kayak ya udah mencoba bahwa kayak ya
  • 00:26:35
    lu harus kayak gini, lu harus kayak
  • 00:26:36
    gini. Intinya sih seperti kasarnya.
  • 00:26:38
    Intinya kita sama-sama punya sosok
  • 00:26:40
    ideal, tapi kalau anus ini sosoknya kita
  • 00:26:42
    taruh di orangnya.
  • 00:26:44
    Kalau Voiden
  • 00:26:46
    ini bukan orangnya nih.
  • 00:26:47
    Iya,
  • 00:26:48
    ini bukan orangnya. Kita cari yang lain
  • 00:26:50
    atau iya sih itu sih aku ngerasa
  • 00:26:52
    itu salah satu traits-nya. Terus kalau
  • 00:26:55
    enggak punya ideal partner, mereka tuh
  • 00:26:57
    suka punya Phantom X. He.
  • 00:26:59
    Jadi mereka suka mengidealisasi
  • 00:27:03
    relationship atau mantan-mantannya dan
  • 00:27:05
    merasa bahwa apa ya? Malah ketika
  • 00:27:08
    relationship-nya berakhir tuh
  • 00:27:10
    diromantisasi.
  • 00:27:11
    Iya.
  • 00:27:12
    Kok gitu enggak sih? Enggak ya.
  • 00:27:13
    Pernah lagi dulu kayak gitu dulu.
  • 00:27:16
    Tapi padahal ya tidak seidealnya juga.
  • 00:27:18
    Iya benar. Sama gitu.
  • 00:27:20
    Cuma meromantisasi saja. Ketika aku
  • 00:27:22
    pikir dengan lebih realistis kayak
  • 00:27:25
    enggak kok, orangnya juga enggak sebaik
  • 00:27:27
    itu dan relationshipnya juga enggak
  • 00:27:28
    sesehat itu dan emang ini enggak bisa
  • 00:27:31
    lanjut juga gitu. Jadi mungkin salah
  • 00:27:35
    satunya adalah itu ketika aku sedang
  • 00:27:37
    mencoba self sabotaging diriku sendiri
  • 00:27:40
    juga sih
  • 00:27:41
    di dalam hal relationship gitu ya dengan
  • 00:27:43
    aku merasa bahwa enggak kok dia lebih
  • 00:27:45
    ideal balik lagi kayaknya menurutku
  • 00:27:47
    avoiden tuh suka terlalu ngawang gitu
  • 00:27:49
    mereka punya satu sosok ya siapapun itu
  • 00:27:52
    yang
  • 00:27:53
    enggak bisa di ini ekspektasi siapapun
  • 00:27:57
    gitu basically sebenarnya dua dua
  • 00:28:01
    attachment style ini yang Sama. I
  • 00:28:04
    J dua-duanya sama.
  • 00:28:04
    Sama sih basicnya
  • 00:28:06
    dua-duanya itu sama. Sama-sama takut
  • 00:28:07
    ditinggalin. Sama-sama takut ngerasa
  • 00:28:10
    ditolak. Sama-sama punya the ideal
  • 00:28:14
    the idea of the ideal partner.
  • 00:28:16
    Iya.
  • 00:28:16
    Tapi ya cuma beda respon saja gitu loh.
  • 00:28:19
    Iya. Biasanya nih kalau misalnya orang
  • 00:28:20
    avoiden
  • 00:28:22
    ee suka di
  • 00:28:25
    sambungin sama masalah kapasitas,
  • 00:28:28
    masalah mudah overwhelming.
  • 00:28:30
    He.
  • 00:28:31
    Mudah ya enggak bisa dikang aja.
  • 00:28:34
    Hm.
  • 00:28:34
    Mmm. Ya, menurut K gimana? Aku
  • 00:28:39
    setuju juga sih karena ngerasanya kayak
  • 00:28:41
    jadi
  • 00:28:42
    burden gitu loh. Ya itu tadi ya ketika
  • 00:28:44
    kita enggak memenuhi ee ekspektasi orang
  • 00:28:48
    itu tuh jadi kerasa
  • 00:28:50
    enggak enak aja kayak nyiksa diri
  • 00:28:52
    sendiri juga. Kita akhirnya ngerasa
  • 00:28:54
    kayak oh emang kita
  • 00:28:56
    sejelek itu ya? Kayak gitu.
  • 00:28:58
    Hmm. Ketakutan-ketakutan itu ya.
  • 00:29:00
    Iya. Jadi sebenarnya meskipun
  • 00:29:02
    kelihatannya
  • 00:29:04
    mm kita yang jahat sama orang,
  • 00:29:06
    sebenarnya kita juga lagi jahat sama
  • 00:29:08
    diri sendiri. Karena kayaknya banyak
  • 00:29:10
    banget yang udah aku timpa timpa timpa
  • 00:29:12
    perasaan bahwa oh aku tuh sejelek itu
  • 00:29:15
    ya, oh aku tuh sejahat itu ya. He
  • 00:29:17
    yang sebenarnya mungkin karena aku juga
  • 00:29:21
    terlalu memaksakan yaitu tadi ya being
  • 00:29:24
    in relationship yang aku juga enggak
  • 00:29:25
    punya
  • 00:29:27
    kemampuan untuk oh ya udah kayaknya kita
  • 00:29:30
    enggak bisa deh gitu. Enggak bisa
  • 00:29:32
    kemampuan
  • 00:29:33
    untuk nolak, enggak bisa untuk
  • 00:29:36
    putus gitu. Jadi relationshipku tuh
  • 00:29:38
    sebenarnya lama-lama.
  • 00:29:39
    He
  • 00:29:40
    kayak di atas 3 tahun semua ya. ya lebih
  • 00:29:44
    lama lagi. Tapi aku merasa apakah itu
  • 00:29:47
    karena loyal atau apakah itu karena aku
  • 00:29:51
    simply malas nyari orang aja gitu. Jadi
  • 00:29:54
    aku settle dengan ya udahlah apa aja
  • 00:29:57
    yang ada gitu yang ternyata
  • 00:29:59
    itu enggak adil untuk kedua belah pihak
  • 00:30:00
    gitu. untuk pasanganku enggak adil,
  • 00:30:02
    untuk akunya juga karena mungkin we're
  • 00:30:04
    both unhappy
  • 00:30:05
    h
  • 00:30:06
    di dalam relationship itu dan kita
  • 00:30:08
    bertolak belakang di situ
  • 00:30:12
    karena relationshipmu
  • 00:30:14
    kenapa kalau aku
  • 00:30:15
    oh kalau aku relationshipnya cepat-cepat
  • 00:30:17
    iya itu dia cepat-cepat
  • 00:30:20
    kenapa ya mungkin karena sebenarnya aku
  • 00:30:22
    enggak tahu sebenarnya apa yang aku
  • 00:30:23
    pengin cari juga dan segala macam
  • 00:30:25
    mungkin at some part
  • 00:30:27
    aku tahu sebenarnya apa yang aku cari
  • 00:30:29
    cuma Mm mungkin karena tadi being
  • 00:30:32
    avoidance juga ya dia e jadinya aku
  • 00:30:35
    ketika oke ini enggak cocok dan segala
  • 00:30:37
    macam inad aku
  • 00:30:39
    memperbaiki he
  • 00:30:41
    ya udah daripada kita lebih menyakiti
  • 00:30:45
    satu sama lain lebih lama ya udah
  • 00:30:47
    mendingan
  • 00:30:48
    cabut aja
  • 00:30:49
    ok
  • 00:30:50
    sebenarnya karena aku tuh enggak suka
  • 00:30:52
    nyakitin orang lain
  • 00:30:54
    oh
  • 00:30:54
    enggak suka nyakitin orang lain tapi
  • 00:30:56
    ternyata
  • 00:30:57
    oke
  • 00:30:57
    di balik di balik ketidak suuka aku
  • 00:30:59
    nyakitin orang lain itu aku ternyata
  • 00:31:01
    lebih menyakitin orang.
  • 00:31:03
    Oh,
  • 00:31:03
    gitu. Oke. Jadi dalam diamku tuh juga
  • 00:31:07
    jadinya malah nyakitin orang.
  • 00:31:08
    Oh,
  • 00:31:09
    itu yang pertama. Yang kedua, ee alasan
  • 00:31:13
    itu juga jadi ngebuat aku ya udah insta
  • 00:31:15
    aku berusaha aku mend ya udah mendingan
  • 00:31:18
    udahan aja karena
  • 00:31:21
    mm enggak mau aja nyakitin orang karena
  • 00:31:23
    itu juga enggak enak buat aku.
  • 00:31:25
    Tapi apakah kamu merasa maksudnya oh ada
  • 00:31:28
    yang masih bisa diperbaiki nih atau
  • 00:31:30
    kayak oh ini udah keputusan yang tepat
  • 00:31:32
    kok gitu.
  • 00:31:33
    Mm
  • 00:31:36
    kalau misalnya aku lihat aku lihat-lihat
  • 00:31:37
    lagi ya sebelum-sebelumnya
  • 00:31:39
    banyak kok yang sebenarnya masih bisa
  • 00:31:40
    diperbaikin.
  • 00:31:41
    Cuma at that time aku enggak punya
  • 00:31:42
    kapasitas itu. Nah, itu balik lagi. Iya.
  • 00:31:45
    Being avoided itu kayak
  • 00:31:48
    erat kaitannya dengan
  • 00:31:51
    mm kapasitas mau secure apapun aku
  • 00:31:55
    saat itu
  • 00:31:56
    pasti ada pasti ada deh kayak hinthin
  • 00:31:58
    tentang kapasitas kayak aduh suiting
  • 00:32:00
    banget nih
  • 00:32:01
    pernah pernah lihat reals yang bagus itu
  • 00:32:03
    kan kalau voidun tuh ibaratnya kamu
  • 00:32:05
    punya gelas yang kecil
  • 00:32:07
    sementara kalau orang anus punya gelas
  • 00:32:09
    yang sangat besar ketika kalau dituang
  • 00:32:11
    tuh kita enggak bisa nampung juga
  • 00:32:14
    sementara ketika kita yang avoid ini
  • 00:32:16
    sebenarnya ya kadang-kadang aku juga
  • 00:32:17
    merasa loh di dalam resep kayaknya aku
  • 00:32:19
    udah berusaha semaksimal mungkin deh
  • 00:32:21
    gitu tapi oh ternyata karena kapasitasku
  • 00:32:24
    emang kecil segini gitu ketika aku
  • 00:32:27
    tuang ke gelas ee partnerku dulu yang
  • 00:32:29
    anxious oh memang enggak akan cukup
  • 00:32:31
    enggak akan cukup
  • 00:32:32
    gitu and ya udah kayak oh begitu ya dan
  • 00:32:36
    sekarang aku ngerasa ternyata yang perlu
  • 00:32:38
    kita lakukan adalah bagaimana caranya
  • 00:32:40
    kita ngisi gelas kita
  • 00:32:42
    juga dari situ.
  • 00:32:43
    Heeh. dan memperbesar juga kapasitas
  • 00:32:45
    kita sebenarnya.
  • 00:32:46
    Iya, kayak gitu.
  • 00:32:47
    Tentang kapasitas emm aku tuh
  • 00:32:51
    sebenarnya bingung sih. Iya, kapasitasku
  • 00:32:54
    kecil,
  • 00:32:55
    tapi sebenarnya aku selalu percaya bahwa
  • 00:32:57
    aku
  • 00:32:58
    bisa untuk memperbesar kapasitas
  • 00:33:00
    tersebut.
  • 00:33:01
    Cuma aku memilih untuk menolaknya aja.
  • 00:33:02
    Oke. Kenapa?
  • 00:33:04
    Karena ee bagi aku memperbesar kapasitas
  • 00:33:08
    juga memperbesar terustku terhadap
  • 00:33:09
    orang.
  • 00:33:10
    H. He.
  • 00:33:11
    Dan pada saat itu kapas ee apa kapasitas
  • 00:33:14
    aku untuk percaya sama orang lain itu
  • 00:33:17
    susah terbukanya.
  • 00:33:18
    Karena
  • 00:33:19
    memperbesar kapasit eh memperbesar teras
  • 00:33:21
    ke orang itu juga memperbesar risk untuk
  • 00:33:24
    terluka. Segala macam benar sih. Benar
  • 00:33:27
    sih.
  • 00:33:27
    Tapi itu juga ngebangun
  • 00:33:30
    apa?
  • 00:33:30
    Trust itu juga ngebangun vulnerability,
  • 00:33:32
    membangun love,
  • 00:33:34
    membangun
  • 00:33:36
    connection juga. which yang sebenarnya
  • 00:33:38
    semua orang butuhin.
  • 00:33:40
    Benar.
  • 00:33:41
    Abo anx secure semuanya butuh
  • 00:33:43
    connection.
  • 00:33:46
    Itu salah satu alasanku juga sih ingin
  • 00:33:48
    memperbaiki diri kamu.
  • 00:33:50
    Iya karena kita semua
  • 00:33:52
    butuh connection dan
  • 00:33:55
    Heeh.
  • 00:33:55
    being not secure itu suffocating.
  • 00:33:59
    Iya. Iya. both anxious dan e avoiding. H
  • 00:34:05
    bahkan dari apa yang aku omongin tadi
  • 00:34:07
    kan aku ngomong soal eh ya kita emang
  • 00:34:10
    harus cari yang cocok aja gitu ya. Cuma
  • 00:34:11
    mungkin ya itu tadi ada traits trits
  • 00:34:14
    avoid yang pengin sesuatu yang ideal dan
  • 00:34:16
    lain-lain. Terus aku merasa bahwa oh
  • 00:34:19
    sebenarnya relationship is messy and
  • 00:34:22
    imperfect. Yup.
  • 00:34:23
    Dan sebagai orang yang perfeksionis, aku
  • 00:34:25
    tuh ngerasa oh enggak bisa kayak gitu ya
  • 00:34:29
    gitu loh. Bahwa
  • 00:34:30
    ee emang kita harus saling bekerja. Jadi
  • 00:34:33
    ada satu pemikiran yang benar-benar
  • 00:34:35
    ngebantu aku
  • 00:34:37
    adalah ee kita ngelihat relationship itu
  • 00:34:40
    bukan antara dua orang, tapi antara tiga
  • 00:34:42
    orang. Eh bukan tiga orang, tiga
  • 00:34:44
    entitas.
  • 00:34:45
    Oke
  • 00:34:45
    ya. Jadi entitas pertama itu ee kita,
  • 00:34:49
    entitas kedua adalah pasangan kita, dan
  • 00:34:51
    entitas ketiganya itu adalah
  • 00:34:53
    hubungannya. Oke. Oke. Aku pernah dengar
  • 00:34:56
    ini juga.
  • 00:34:56
    Ih, dengar dari mana?
  • 00:34:58
    Bukan dengar, tapi kayak aku tahu
  • 00:34:59
    konsepnya.
  • 00:35:00
    Enggak, enggak. Aku mikir sendiri kok.
  • 00:35:01
    Oke.
  • 00:35:03
    Iya, enggak. Jadi, ya. Terus menurutku
  • 00:35:05
    kayak itu itu membantu gitu loh. Jadi
  • 00:35:08
    ketika misalnya
  • 00:35:09
    kita melakukan sesuatu, kalau kompromi
  • 00:35:11
    itu kan kayaknya kayak ada yang diambil
  • 00:35:13
    dari kita gitu kan. Nah, sebenarnya e
  • 00:35:16
    sebenarnya kita tuh sedang adding ke
  • 00:35:18
    entitas ketiga ini gitu loh. Jadi ketika
  • 00:35:20
    kita tanya bukan apa yang paling baik
  • 00:35:23
    untuk aku atau apa yang paling baik
  • 00:35:25
    untuk kamu, tapi apa yang paling baik
  • 00:35:26
    untuk si hubungannya ini kayak, nah dari
  • 00:35:29
    situ aku bisa
  • 00:35:30
    ngeh gitu loh bahwa oh sebenarnya konsep
  • 00:35:33
    hubungan tuh kayak gitu ya gitu. Dan aku
  • 00:35:36
    ngerasa
  • 00:35:38
    ee kenapa akhirnya aku belajar segala
  • 00:35:40
    macam karena aku enggak mau
  • 00:35:42
    pattern-patternku yang lama tuh keulang
  • 00:35:44
    lagi. Dan akhirnya aku
  • 00:35:46
    self sabotaging diriku sendiri gitu loh.
  • 00:35:48
    Yang akhirnya aku ee
  • 00:35:50
    bisa punya kehidupan yang lebih
  • 00:35:52
    fullfilling. Dan dulu aku bilang aku
  • 00:35:54
    enggak percaya cinta.
  • 00:35:55
    Kayaknya enggak. Sekarang aku udah
  • 00:35:56
    percaya. Oh
  • 00:35:59
    self development self development gitu
  • 00:36:03
    gitu. Jadi kayak, "Oh, ya, aku merasa di
  • 00:36:05
    situ sih." Kamu kenapa pengin
  • 00:36:07
    memperbaiki diri awalnya?
  • 00:36:09
    Karena sebenarnya
  • 00:36:11
    balik lagi sih ee enggak nyaman di
  • 00:36:15
    di being avoid dan being anxious tuh
  • 00:36:18
    dua-duanya enggak nyaman. He.
  • 00:36:20
    Dan
  • 00:36:22
    yang namanya hubungan kan kita mencari
  • 00:36:24
    ketenangan ya.
  • 00:36:24
    Hm. Heeh.
  • 00:36:25
    Ketenangan ya enggak harus dalam arti
  • 00:36:27
    harus enggak ada berantem dan segala
  • 00:36:28
    macam bukan.
  • 00:36:30
    Tapi ee mencari ketenangan itu tuh
  • 00:36:35
    apa
  • 00:36:37
    ya? Jadi goal juga dalam hidupku.
  • 00:36:41
    He.
  • 00:36:41
    Emm.
  • 00:36:44
    Dan berhubung sama yang tadi juga ya
  • 00:36:46
    yang tentang
  • 00:36:47
    ee
  • 00:36:49
    sama yang tiga entitas tadi,
  • 00:36:52
    maksudnya aku juga pernah dengar bahwa
  • 00:36:55
    ya hubungan itu apa ya ee
  • 00:37:01
    itu kayak ada kita ngelihat hubungan tuh
  • 00:37:04
    he
  • 00:37:05
    di luar antara kita berdua misalkan
  • 00:37:07
    kayak gitu.
  • 00:37:08
    Oke.
  • 00:37:08
    Jadi oke. Apa yang bisa diperbaiki di
  • 00:37:10
    sini? Apa yang enggak bisa diperbaiki?
  • 00:37:11
    Oh, itu emang ada emang ada triknya
  • 00:37:14
    kayak gitu ya.
  • 00:37:14
    Heeh. Jadi instead of
  • 00:37:16
    instead of kita nuang gelas satu sama
  • 00:37:18
    lain, kita nuang gelas ke
  • 00:37:20
    Oh. Ih, menarik banget.
  • 00:37:22
    Jadi kita jadi ngerasa
  • 00:37:23
    jadi kayak ada gelas ketiga.
  • 00:37:25
    Heeh. Jadi, kita enggak ngerasa kita ee
  • 00:37:28
    suffocating juga. Jadi, kita dibanjirin
  • 00:37:30
    gelas eh dibanjirin air
  • 00:37:31
    dan setiap gelas kita adalah tanggung
  • 00:37:33
    jawab diri kita sendiri untuk
  • 00:37:35
    mengisinya.
  • 00:37:36
    Benar. Ah,
  • 00:37:36
    karena konsep yang salah ketika kita
  • 00:37:41
    merasa harus emm orang lain harus ngisi
  • 00:37:45
    gelas kita.
  • 00:37:45
    Benar.
  • 00:37:46
    Dan konsep yang salah juga ketika kita
  • 00:37:48
    harus mengisi gelas orang lain.
  • 00:37:50
    Benar. Benar. Tapi yang benar adalah
  • 00:37:52
    kita ngisi gelas si relationship
  • 00:37:54
    tersebut
  • 00:37:55
    dengan porsinya masing-masing.
  • 00:37:57
    Oke. Oke. Yang mungkin enggak selalu 50
  • 00:38:00
    mungkin itu
  • 00:38:01
    there is no way itu.
  • 00:38:02
    Oke oke oke. Karena aku juga ngerasa sih
  • 00:38:06
    dulu aku merasa ya sebenarnya kan
  • 00:38:08
    awalnya di sini aku juga berpikir
  • 00:38:10
    kayaknya aku enggak pengin kayak gini
  • 00:38:11
    terus karena aku enggak pengin aku end
  • 00:38:13
    up sendirian. Dulu aku sempat sih
  • 00:38:16
    berpikir kayak udahlah aku mau sendirian
  • 00:38:18
    aja di dalam hidup ini. Tapi sekarang
  • 00:38:20
    enggak. aku enggak pengin karena aku
  • 00:38:21
    merasa dulu aku berpikir kita butuh
  • 00:38:24
    orang ketika kita lagi ada bantuan atau
  • 00:38:27
    kita lagi sedih gitu.
  • 00:38:28
    Tapi terus ee kayak beberapa tahun ini
  • 00:38:31
    aku merasa sebenarnya yang lebih sedih
  • 00:38:33
    itu adalah ketika kita bahagia, kita
  • 00:38:36
    senang, kita enggak punya siapapun untuk
  • 00:38:39
    nge-share hal itu. Dan itu kayak
  • 00:38:42
    menurutku itu realization yang kayak iya
  • 00:38:46
    benar, aku butuh orang. Kalaupun aku
  • 00:38:48
    merasa kayak oke diriku sendiri ini
  • 00:38:51
    cukup oke, but I wan to share my
  • 00:38:53
    happiness.
  • 00:38:54
    H
  • 00:38:56
    good things in my life gitu. Pengin aku
  • 00:38:58
    share aja gitu. Ak akhirnya akhirnya
  • 00:39:00
    dari situ gitu. Bukan karena
  • 00:39:02
    kalau dulu ya aku ngerasa
  • 00:39:05
    ketika aku punya pasangan
  • 00:39:06
    He.
  • 00:39:07
    Aku itu mencari yang kurang dari diriku.
  • 00:39:10
    Dan mungkin ini agak nyebelin juga gitu.
  • 00:39:12
    Karena
  • 00:39:13
    Heeh.
  • 00:39:14
    Sebagai perempuan aku ngerasa ya udahlah
  • 00:39:16
    yang penting ada teman kayak dianterin
  • 00:39:18
    ke sana ke sini ditemenin ini itu gitu
  • 00:39:21
    kan
  • 00:39:22
    ya yang mungkin unfair juga buat
  • 00:39:24
    orangnya tapi ya itu dulu aku ngerasa oh
  • 00:39:27
    dulu aku butuh orang karena memang aku
  • 00:39:29
    butuh ada yang bantu. Sekarang aku
  • 00:39:32
    merasa oke, oh aku sudah lebih mandiri,
  • 00:39:34
    aku sudah lebih belajar untuk memenuhi
  • 00:39:36
    kebutuhanku sendiri. Itu aku malah
  • 00:39:38
    ngerasa kayak oh iya aku juga butuh
  • 00:39:40
    sharing hal-hal yang positif di hidupku.
  • 00:39:42
    Iya sama.
  • 00:39:44
    Tapi itu juga yang pernah kau omongin
  • 00:39:46
    enggak sih
  • 00:39:46
    apa
  • 00:39:47
    cara untuk kita ngebuka kapasitas itu
  • 00:39:50
    cara kita bisa terbuka sama orang enggak
  • 00:39:53
    feeling overw dan segala macam adalah
  • 00:39:55
    appreciating someone else.
  • 00:39:57
    Iya.
  • 00:39:57
    Iya enggak sih?
  • 00:39:58
    Iya. Iya.
  • 00:39:59
    Mungkin salah satunya itu juga kali ya.
  • 00:40:01
    mungkin salah satu. Iya sih karena ya
  • 00:40:03
    itu tadi ya aku merasa ee ya udah
  • 00:40:05
    kadang-kadang kalaupun kita memaksa
  • 00:40:07
    untuk ngomong sesuatu ke orang atau
  • 00:40:09
    kadang-kadang aku suka ngasih
  • 00:40:10
    hadiah-hadiah kecil ke orang gitu kan,
  • 00:40:13
    it's a small thing. Tapi kadang-kadang
  • 00:40:14
    kita enggak tahu gimana itu impacting
  • 00:40:16
    orang lain gitu.
  • 00:40:18
    Dan ya udah kalau cuma sesimpel kayak
  • 00:40:21
    dulu tuh aku juga sering diprotes karena
  • 00:40:23
    enggak pernah ngpost di IG
  • 00:40:27
    enggak kayak kayak tapi terus aku pikir
  • 00:40:29
    lagi kayak ya sebenarnya sekali-kali
  • 00:40:31
    enggak ada salahnya juga gitu loh
  • 00:40:32
    maksudnya itu it's just one click away
  • 00:40:34
    gitu ya udah gitu
  • 00:40:36
    ya udah kayak ada hal-hal juga yang aku
  • 00:40:38
    bersedia akhirnya sekarang gitu loh
  • 00:40:40
    untuk kompromi gitu mungkin kalau untuk
  • 00:40:44
    hal-hal yang kayak terlalu besar ya ada
  • 00:40:46
    yang inilah ya masih kita pikirin. Tapi
  • 00:40:49
    untuk hal kecil ya udah enggak apa-apa.
  • 00:40:54
    Sama ini sih yang akhirnya membuat aku
  • 00:40:57
    berpikir bisa lebih secure adalah
  • 00:41:00
    meskipun ya aku tuh merasa aku
  • 00:41:03
    sebenarnya avoid. Jadi aku suka katanya
  • 00:41:05
    ada yang digunakan adalah unsecure
  • 00:41:08
    attachment karena ini adalah sesuatu
  • 00:41:10
    yang aku dapatkan
  • 00:41:12
    dengan cara aku berpikir logis. Tiap aku
  • 00:41:14
    dapat sesuatu trigger atau
  • 00:41:16
    ya situation atau apapun aku selalu
  • 00:41:19
    menanyakan ke diri sendiri
  • 00:41:21
    apa yang akan dilakukan orang yang
  • 00:41:22
    secure gitu. Respon seperti apa yang
  • 00:41:25
    akan diberikan orang yang secure ya.
  • 00:41:28
    He
  • 00:41:29
    dan oh ya udah biasa aja.
  • 00:41:31
    Oke. Oke. Biasanya aja atau gimana?
  • 00:41:34
    Karena untuk mencapai biasa aja susah.
  • 00:41:36
    Untuk mencapai biasa aja enggak jadi
  • 00:41:37
    gimana? Dilawan aja. Aku aku merasa
  • 00:41:39
    banget loh kalau akhir-akhir ini ya aku
  • 00:41:42
    tuh berusaha untuk ya dalam setahun
  • 00:41:44
    belakangan gitu aku benar-benar berusaha
  • 00:41:45
    untuk melawan
  • 00:41:47
    segala pemikiran-pemikiran negatif atau
  • 00:41:49
    tendensi negatif dan oke aku secure gitu
  • 00:41:52
    loh. Aku secure, aku secure, aku secure.
  • 00:41:54
    Kayak aku brainwash diriku sendiri
  • 00:41:56
    responnya harusnya seperti apa ya kayak
  • 00:41:59
    gitu. Bahkan dalam pertemanan juga,
  • 00:42:02
    dalam pekerjaan juga gitu loh. Dulu tuh
  • 00:42:04
    aku sering banget
  • 00:42:05
    kabur-kaburan dari
  • 00:42:07
    ee komitmen komitmen
  • 00:42:10
    oke
  • 00:42:12
    komitmen komitmen misalnya jadi eh lead
  • 00:42:17
    project ini gitu kayak enggak aku
  • 00:42:19
    selesaiin kayak gitu-gitu loh. Jadi
  • 00:42:21
    aku belajar oke ini bisa kok, ini bisa
  • 00:42:23
    kayak gitu sih sekarang.
  • 00:42:25
    Wow.
  • 00:42:26
    Ada lagi enggak? Kamu kamu apa yang kamu
  • 00:42:28
    usahakan sekarang biar enggak terlalu
  • 00:42:29
    nyebelin
  • 00:42:30
    loh
  • 00:42:32
    yang aku usahakan sekarang ya.
  • 00:42:33
    Heeh.
  • 00:42:34
    Mm
  • 00:42:35
    sebenarnya lebih ke show up aja sih.
  • 00:42:37
    H
  • 00:42:38
    karena menurut aku kayak dengan show up
  • 00:42:40
    itu karena aku seringnya orangnya sering
  • 00:42:42
    kabur kan dan aku lebih nyaman dengan
  • 00:42:43
    pikiranku sendiri. Ya udah. He.
  • 00:42:45
    Jadi
  • 00:42:47
    saying things yang maybe hurful atau
  • 00:42:49
    misalkan yang
  • 00:42:52
    enggak nyaman untuk orang lain dengar.
  • 00:42:54
    Ya udah.
  • 00:42:55
    He.
  • 00:42:56
    Emm.
  • 00:42:59
    Karena mungkin aja
  • 00:43:01
    itu tuh malah lebih less hurtful
  • 00:43:04
    ketika diomongin dibandingkan didiamkan.
  • 00:43:08
    Karena aku juga belajar
  • 00:43:12
    mm
  • 00:43:15
    dengan aku tidak ngomong sesuatu.
  • 00:43:18
    Heeh. Heeh.
  • 00:43:21
    Itu
  • 00:43:22
    impact-nya gede buat orang lain dan
  • 00:43:23
    orang lainnya lagi.
  • 00:43:24
    Karena orang jadi berasumsi juga enggak
  • 00:43:26
    sih? Jadinya
  • 00:43:28
    berasumsi ini itu.
  • 00:43:31
    Dan kalau orang yang anus enggak tahu
  • 00:43:33
    ya, aku ngerasa orang yang anus itu
  • 00:43:37
    pengin banyak suka banyak tes gitu juga
  • 00:43:40
    kan.
  • 00:43:40
    Heeh. kayak misalnya dia ee
  • 00:43:45
    sengaja bikin cemburu atau apapun gitu
  • 00:43:49
    dan ee apa ngeblok tapi ngelihat pengin
  • 00:43:53
    lihat dia kita bisa dihubungi dari mana
  • 00:43:55
    sih apakah kita lewat email kah atau apa
  • 00:43:58
    gitu loh.
  • 00:43:59
    Kadang-kadang
  • 00:44:01
    itu juga mungkin ya
  • 00:44:02
    Heeh. bukan sesuatu yang harus dihindari
  • 00:44:05
    juga, tapi kitanya juga misalnya ada
  • 00:44:07
    relationship antara orang yang anest dan
  • 00:44:08
    avoid, kita juga mesti belajar bahwa oh
  • 00:44:11
    mungkin partner kita cuma butuh
  • 00:44:12
    diyakinkan gitu loh. Kayak you don't
  • 00:44:14
    have to play this games kok.
  • 00:44:16
    Heeh.
  • 00:44:16
    Kayak gitu loh. Jadi kayak oh enggak
  • 00:44:18
    apa-apa sebenarnya gitu. Dan ya itu tadi
  • 00:44:21
    nyambung sama oh ya ya mungkin kalau
  • 00:44:22
    misalkan kitanya bisa komunikasi lebih
  • 00:44:24
    baik
  • 00:44:25
    orang yang anusnya juga enggak akan
  • 00:44:27
    ngasih bait yang segitunya karena kan
  • 00:44:31
    mereka cuma butuh di reassurance aja kan
  • 00:44:33
    cuma butuh di validasi aja kan gitu
  • 00:44:35
    dan oh iya sih emang ternyata
  • 00:44:38
    gitu ya gitu di dalam relationship
  • 00:44:42
    tapi ya itu pengalamanku juga sih
  • 00:44:44
    pengalamanku ee sengaja eh sengaja
  • 00:44:46
    dibikin cemburu dan segala macam
  • 00:44:49
    reaksi U apa? Kayak
  • 00:44:51
    kayak oh ya udah.
  • 00:44:53
    Karena aku tuh enggak suka banget dites
  • 00:44:54
    anaknya.
  • 00:44:55
    Heh.
  • 00:44:55
    Kayak
  • 00:44:56
    enggak ya udah enggak suka itu dites
  • 00:44:58
    karena ya ya udah buat apa dites ee
  • 00:45:02
    ya udah buat apa sih dites gitu loh.
  • 00:45:04
    Tapi maksudnya saat itu yang ya yang
  • 00:45:06
    dulu yang enggak aku tangkap adalah
  • 00:45:08
    oke sebenarnya dia cuma pengin
  • 00:45:10
    iya
  • 00:45:11
    apa sih sebenarnya yang dia pengin? Udah
  • 00:45:12
    gitu doang. Tapi mungkin saat itu adalah
  • 00:45:14
    ya egonya masih tinggi dan segala macam
  • 00:45:16
    juga ya.
  • 00:45:16
    Benar. Benar. jadinya.
  • 00:45:18
    Oh, ya udah silakan kalau gitu.
  • 00:45:20
    Dan iya kayak sebenarnya paling bagus
  • 00:45:21
    ketika kita juga punya clear signal gitu
  • 00:45:24
    di oh aku butuhnya ini loh. Bisa enggak
  • 00:45:26
    sih kalau misalkan lebih ini ini kayak
  • 00:45:28
    oh ya ya aku mulai merasa sebenarnya
  • 00:45:31
    akhirnya root-nya itu adalah kita
  • 00:45:33
    belajar berkomunikasi kan karena kan
  • 00:45:35
    kita sebagai orang eh sebagai yang dari
  • 00:45:37
    kecil tidak terbiasa
  • 00:45:40
    untuk berkomunikasi agak susah ya
  • 00:45:43
    ternyata. Tapi tradit-tradits yang kayak
  • 00:45:46
    gitu tuh masih kerasa sih sebenarnya
  • 00:45:48
    sampai sekarang.
  • 00:45:49
    He.
  • 00:45:49
    Kayak misalkan pasanganku punya banyak
  • 00:45:52
    hal yang aku enggak suka misalkan.
  • 00:45:54
    He.
  • 00:45:55
    Walaupun itu sebenarnya kecil-kecil tapi
  • 00:45:56
    aku enggak pernah ngomongin karena
  • 00:45:58
    Oh
  • 00:45:58
    WJKU kayak
  • 00:46:00
    ya udah ee mungkin balik lagi balik lagi
  • 00:46:03
    kayak tadi ya. Ya udah orang enggak akan
  • 00:46:05
    bisa berubah juga.
  • 00:46:06
    Jadi lebih baik
  • 00:46:08
    ya udah observe aja dulu enggak sih gitu
  • 00:46:10
    loh. Observe dulu dia orangnya kayak
  • 00:46:12
    gimana bla bla bla bla. He. He.
  • 00:46:13
    Sampai akhirnya
  • 00:46:15
    ujungnya
  • 00:46:18
    aku capek sendiri karena aku enggak
  • 00:46:19
    ngomong.
  • 00:46:20
    Oh,
  • 00:46:21
    gitu loh.
  • 00:46:22
    Jadinya stres sendiri juga dan
  • 00:46:24
    overthinking sendiri juga dan itu enggak
  • 00:46:26
    nyaman.
  • 00:46:27
    Benar.
  • 00:46:27
    Dan hal-hal yang kayak gitu yang
  • 00:46:28
    sebenarnya masih tersisa sampai
  • 00:46:30
    sekarang.
  • 00:46:31
    He.
  • 00:46:31
    Ya udah, tapi pelan-pelan dicoba
  • 00:46:32
    berubah. Maselini aku sih di situ karena
  • 00:46:34
    jadinya mm orang itu jadi enggak ngerti
  • 00:46:37
    sebenarnya salahnya apa.
  • 00:46:39
    Iya sih benar sih benar sih. Aku juga
  • 00:46:40
    pernah sama orang yang avoiden. Jadi aku
  • 00:46:42
    bertanya-tanya salahku tuh di mana ya?
  • 00:46:44
    He dan itu juga enggak enak buat orang.
  • 00:46:46
    Heh. Iya. Dan si orang yang avoiden ini
  • 00:46:50
    dia
  • 00:46:51
    pernah cerita gitu bahwa dia itu selalu
  • 00:46:54
    dihubungin sama mantan-mantannya. Terus
  • 00:46:57
    mantan-mantannya tuh suka nangis-nangis,
  • 00:46:59
    ngajak balikan segala macam gitu-gitu.
  • 00:47:02
    Dan tapi sekarang aku mencoba trace back
  • 00:47:04
    lagi mungkin mantan-mantannya itu adalah
  • 00:47:07
    orang-orang yang anus tadi ya gitu.
  • 00:47:09
    Makanya selalu kembali dan kenapa aku
  • 00:47:11
    juga akhirnya lebih banyak sama orang
  • 00:47:13
    anus mungkin akhirnya orang-orang yang
  • 00:47:15
    cukup gila untuk ngejar orang-orang
  • 00:47:17
    avoiden seperti kita adalah orang-orang
  • 00:47:19
    yang anxious.
  • 00:47:20
    Iya enggak sih?
  • 00:47:21
    Iya gak tahu ya.
  • 00:47:25
    Mungkin aku aku sampai mikir kayak gitu.
  • 00:47:28
    Tapi ya udah itu dua-duanya sama-sama
  • 00:47:29
    enggak enak sih. Duu-anya sama. Tadi
  • 00:47:32
    ee ada analogi yang aku suka adalah
  • 00:47:35
    kalau orang avoid itu dia lapar banget.
  • 00:47:38
    Heeh.
  • 00:47:38
    Tapi ketika dikasih makan dia mual.
  • 00:47:42
    Heeh.
  • 00:47:43
    Dia enggak bisa makan. Dia menolak si
  • 00:47:45
    makanannya. Entah dia ya apapunlah dia
  • 00:47:47
    enggak bisa makan. Tapi intinya adalah
  • 00:47:48
    dia lapar.
  • 00:47:49
    Heeh.
  • 00:47:50
    Dan orang anus juga sama tadi apa? Kalau
  • 00:47:52
    anus
  • 00:47:53
    lapar tapi
  • 00:47:54
    lapar tapi Oh kenyang-kenyang.
  • 00:47:56
    Enggak kenyang-kenyang. Iya. Enggak
  • 00:47:57
    kenyang-kenyang gitu kan. Jadi kayak oh
  • 00:47:59
    ya udah gitu loh. Intinya dari dua ini,
  • 00:48:02
    intinya dua-duanya adalah insecure gitu
  • 00:48:03
    dan itu adalah sesuatu yang harus di
  • 00:48:06
    perbaiki. Dan aku bisa ngomong ini
  • 00:48:08
    dengan penuh kesadaran juga sama kita
  • 00:48:11
    masih banyak banget trace-trace
  • 00:48:13
    nyebelinnya.
  • 00:48:14
    Heeh.
  • 00:48:15
    But we're working on it,
  • 00:48:17
    I guess. Hopefully.
  • 00:48:18
    Hopefully.
  • 00:48:19
    Hopefully, gitu. Jadi ya udah
  • 00:48:22
    tidak akan selalu berprogres kok. Hah?
  • 00:48:24
    Maksudnya enggak akan selalu berproges
  • 00:48:26
    positif. Pasti ada masa-masanya kayak
  • 00:48:27
    Oh, kayak mundur menjadi anound.
  • 00:48:31
    Iya. Iya. Bisa juga kan
  • 00:48:32
    nanti lagi. Oh iya. Sama ini sih
  • 00:48:35
    karena
  • 00:48:35
    Heeh. Gimana
  • 00:48:37
    ee tadi bahwa eh si e anos voiden dan
  • 00:48:40
    lain-lain itu bukan suatu label yang
  • 00:48:42
    melekat dengan diri kita
  • 00:48:44
    sepanjang hidup gitu loh.
  • 00:48:46
    Betul. itu bukan kayak diagnosa, tapi
  • 00:48:49
    itu lebih kayak oh ya kamu punya pattern
  • 00:48:51
    ini dan kamu punya pilihan loh. Kalau
  • 00:48:53
    kamu pengin punya hidup yang lebih
  • 00:48:55
    fulfilling, kamu pengin punya
  • 00:48:57
    relationship kualitasnya yang lebih
  • 00:48:58
    bagus,
  • 00:48:59
    ini loh yang bisa kamu lakukan as an
  • 00:49:01
    avoidant or as an anxious
  • 00:49:04
    person. Dan aku rasa itu yang ee banyak
  • 00:49:07
    enggak orang lakukan juga adalah ketika
  • 00:49:09
    mereka merasa ya udah satu label ini
  • 00:49:11
    mendefinisikan diri mereka sendiri
  • 00:49:13
    padahal kamu aja bisa berganti-ganti.
  • 00:49:15
    Bisa berganti-ganti.
  • 00:49:16
    Dan sebenarnya
  • 00:49:17
    kan semuanya udah pernah
  • 00:49:18
    eh udah dicoba ya udah dicoba semuanya.
  • 00:49:20
    Benar ya exploring.
  • 00:49:22
    Iya gila
  • 00:49:24
    semua udah pernah. E tapi yang aku agak
  • 00:49:27
    ee bukan kesal sih, tapi yang dengan
  • 00:49:29
    narasi-narasi sekarang adalah
  • 00:49:31
    jadinya trauma dan segala macam dan
  • 00:49:34
    insecurity segala macam jadi
  • 00:49:36
    istilahnya
  • 00:49:37
    ee alasan gitu loh. Ee jadi kayak
  • 00:49:40
    justifikasi
  • 00:49:41
    justifikasi kayak eh gue jahat kok emang
  • 00:49:43
    gitu loh.
  • 00:49:44
    But sebenarnya
  • 00:49:46
    ya udah ya udah punya trauma seperti ini
  • 00:49:48
    terus mau kayak gimana gitu. Yang
  • 00:49:50
    penting kan adalah mau kayak gimananya
  • 00:49:51
    kan bukan karena banyak alasannya
  • 00:49:53
    sebenarnya.
  • 00:49:54
    Atau di satu sisi ketika aku melihat
  • 00:49:56
    apapun tentang avoid sekarang adalah
  • 00:49:59
    totally red flag just go.
  • 00:50:01
    Menurut lu menurut lu gimana? Menurut lu
  • 00:50:03
    apakah kita kalau ketemu orang avoiden
  • 00:50:04
    just go ini pertanyaan waktu itu ya?
  • 00:50:06
    Heeh.
  • 00:50:07
    Emm
  • 00:50:09
    apa
  • 00:50:10
    enggak sih? Aku enggak. Tapi oh gini
  • 00:50:13
    sebenarnya yang penting bukan tentang
  • 00:50:14
    avoid-nya, bukan tentang ansiousnya,
  • 00:50:17
    tapi ketika orangnya sudah sadar dan mau
  • 00:50:20
    belajar.
  • 00:50:21
    Ah,
  • 00:50:22
    that's much better.
  • 00:50:23
    Karena bagi aku ya itu kan orang bisa
  • 00:50:25
    berubah-berubah ya.
  • 00:50:26
    H.
  • 00:50:27
    Tapi mm pada saat itu tuh oke kondisinya
  • 00:50:30
    dia seperti ini dan dia sadar tentang
  • 00:50:31
    awaren itu dan mau belajar.
  • 00:50:33
    Kalau misalnya kayak gitu
  • 00:50:36
    ya udah kasih kesempatan enggak apa-apa.
  • 00:50:38
    Tapi ketika memang orang yang avoid
  • 00:50:41
    dan mereka tidak punya kesadaran hal
  • 00:50:43
    tersebut,
  • 00:50:45
    ya just better go aja.
  • 00:50:46
    Iya. Aku juga merasa karena kita enggak
  • 00:50:48
    punya kapasitas untuk ngerubah orang
  • 00:50:51
    lain gitu.
  • 00:50:51
    He
  • 00:50:52
    iya. Aku bisa bilang aku oh aku poid dan
  • 00:50:55
    aku pengin lebih secure. Itu datang dari
  • 00:50:56
    diriku sendiri.
  • 00:50:57
    Tapi kalau misalnya ada ee
  • 00:51:00
    pasanganku nih bilang, "Kamu poiden,
  • 00:51:02
    kamu harus lebih ini, ini, ini. Ayo kamu
  • 00:51:04
    jadi secure." Oh, aku malah
  • 00:51:05
    apa kabur ya?
  • 00:51:08
    Karena kalau ini apa? Semakin dikejar
  • 00:51:10
    semakin jauh.
  • 00:51:11
    Semakin semakin dikejar semakin jauh
  • 00:51:12
    gitu. Semakin aku blok siapa sih dia
  • 00:51:14
    ngatur-ngatur aku gitu. Maksudnya I know
  • 00:51:17
    it comes from apa ya good intention juga
  • 00:51:19
    gitu. Tapi memang aku enggak suka
  • 00:51:21
    dipaksa. Makanya aku kalau misalkan ada
  • 00:51:23
    orang nanya kalau ada orang aku suka
  • 00:51:25
    sama orang yang avoid nih. Kayaknya
  • 00:51:27
    maksudnya pertanyaannya pertama kamu
  • 00:51:29
    tahu dia avoid itu dari
  • 00:51:31
    mana dulu? Itu kan karena enggak mungkin
  • 00:51:34
    tes. Enggak sih.
  • 00:51:35
    Iya. enggak mungkin self identifying
  • 00:51:38
    gitu kan pasti kita ngelihat dari
  • 00:51:39
    trait-titnya gitu dan kalau misalnya dia
  • 00:51:42
    sendiri satu acknowledging aja enggak
  • 00:51:44
    he
  • 00:51:45
    ya terus gimana cara dia memperbaiki
  • 00:51:48
    diri gitu loh kalau itu enggak ada ya
  • 00:51:49
    menurutku sih
  • 00:51:51
    iya ee kabur aja cuma yang aku pengin
  • 00:51:54
    sampaikan di video ini adalah bahwa
  • 00:51:57
    enggak semua orang avoid itu totally
  • 00:51:59
    redfle yang mereka juga enggak sadar
  • 00:52:02
    bahwa mereka adalah redflek. Hah?
  • 00:52:04
    Ngerti? Ngerti?
  • 00:52:04
    Ngerti enggak? ngerti.
  • 00:52:05
    Ada juga kok orang-orang yang sadar
  • 00:52:07
    bahwa seperti gitu
  • 00:52:10
    yang sadar bahwa kayak oh ini tuh salah
  • 00:52:12
    ya.
  • 00:52:13
    Tapi emang agak susah kadang-kadang
  • 00:52:14
    undingnya. Kenapa? Karena ya udah kayak
  • 00:52:17
    udah 30 tahun enggak sih? 29
  • 00:52:22
    udah 30 tahun diaudur.
  • 00:52:26
    Aku cut nanti.
  • 00:52:27
    Eh ya udah kita udah di sini selama ini
  • 00:52:31
    kayak kita mau undoing pattern-pattern
  • 00:52:32
    itu agak susah gitu. Cuma kalau misalnya
  • 00:52:34
    ada keinginan ya udah sih enggak apa-apa
  • 00:52:36
    di-support aja.
  • 00:52:38
    Heeh.
  • 00:52:38
    Tuh karena enggak tahu sih aku sedih
  • 00:52:40
    gitu loh ngelihat tentang avoiden
  • 00:52:43
    direpresentasikan di YouTube. Dan aku
  • 00:52:45
    kayaknya ngerasa yang biasanya ngomong
  • 00:52:48
    pun bukan orang yang avoid gitu loh.
  • 00:52:50
    Jadi kayaknya orangnya anus yang sakit
  • 00:52:52
    hati.
  • 00:52:55
    Orang yang anus yang sakit hati atau ya
  • 00:52:56
    mungkin enggak tahu sih tapi kayak ya
  • 00:52:58
    jadi kurang balance aja lah.
  • 00:53:00
    He
  • 00:53:00
    diskusinya.
  • 00:53:02
    Jadi kesimpulannya
  • 00:53:03
    kesimpulannya emang avoiden sejahat itu
  • 00:53:06
    menurut lu jahat enggak?
  • 00:53:07
    Jahat. Jahat karena
  • 00:53:09
    jahat
  • 00:53:09
    karena emm
  • 00:53:13
    memperlakukannya salah juga
  • 00:53:14
    memperlakukannya karena memang kapasitas
  • 00:53:16
    kecil dan segala macam
  • 00:53:18
    tidak berkomunikasi sama orang.
  • 00:53:20
    Jadi
  • 00:53:21
    ya udah leaving someone hanging aja
  • 00:53:24
    enggak enggak ada enggak punya kepastian
  • 00:53:26
    dan segala macam. He
  • 00:53:27
    dan itu buruk dan unfair buat
  • 00:53:31
    buat orang lain.
  • 00:53:32
    Heeh.
  • 00:53:33
    Tapi dia juga ngesalin buat diri dia
  • 00:53:35
    sendiri.
  • 00:53:35
    Benar.
  • 00:53:36
    Karena jadinya dia tidak memberi
  • 00:53:39
    kesempatan untuk dirinya sendiri untuk
  • 00:53:42
    nyari connection sama orang lain.
  • 00:53:44
    Hmm.
  • 00:53:45
    Untuk kayak
  • 00:53:47
    just give it try.
  • 00:53:49
    Benar. Benar. Iya. Sama sih. Aku juga
  • 00:53:52
    merasanya
  • 00:53:54
    seperti itu.
  • 00:53:55
    Heeh. Dan itu jahat sih ee sebagai orang
  • 00:54:00
    kayak enggak balas chat berhari-hari.
  • 00:54:02
    Oke, itu pengalamanku.
  • 00:54:04
    Enggak balas cat berhari-hari. Maksudnya
  • 00:54:06
    bukan karena chatnya sih, tapi Kak B
  • 00:54:07
    karena mm kepastiannya.
  • 00:54:10
    Memi,
  • 00:54:12
    coba di sisi lain kalau yang anus juga
  • 00:54:14
    jahat enggak?
  • 00:54:15
    Oh, ya. Kalau yang anus, kalau yang
  • 00:54:17
    anxious sih ya enggak tahu sih
  • 00:54:19
    sebenarnya karena aku enggak pernah ada
  • 00:54:21
    di posisi anus sih.
  • 00:54:22
    Oke.
  • 00:54:22
    Cuma aku merasa memang kalau anus itu
  • 00:54:25
    jadinya menaruh ekspektasinya tuh ke
  • 00:54:28
    pasangannya aja yang
  • 00:54:29
    he
  • 00:54:31
    aku merasa aku enggak akan bisa fulfill
  • 00:54:32
    gitu loh. Jadi iya sebenarnya kalau
  • 00:54:35
    dibilang ada jahatnya atau enggak ya ada
  • 00:54:37
    juga meskipun mereka terlihatnya seperti
  • 00:54:39
    orang yang lebih care atau apa gitu ya.
  • 00:54:42
    Tapi ya in my defense aku juga kayak
  • 00:54:44
    merasa terlalu dipaksa gitu loh untuk
  • 00:54:46
    jadi sosok yang
  • 00:54:48
    mungkin mereka melihat aku sebagai sosok
  • 00:54:50
    yang ideal seperti ini. Sebenarnya aku
  • 00:54:52
    tuh enggak seideal itu gitu loh. Dan I
  • 00:54:54
    don't want to pretend to be that kind of
  • 00:54:56
    person gitu.
  • 00:54:58
    Sebagai orang yang pernah anus ya dulu
  • 00:55:00
    ya.
  • 00:55:01
    Em I would say anxious juga jahat.
  • 00:55:04
    He.
  • 00:55:05
    Kenapa? Karena sebenarnya eh dulu pun
  • 00:55:08
    aku juga kayak gitu
  • 00:55:09
    terlalu puting
  • 00:55:12
    apa ya expectation to someone else
  • 00:55:14
    dan kayak ya udah mm
  • 00:55:17
    ngforce orang tersebut untuk
  • 00:55:19
    jadi orang seperti yang apa yang aku
  • 00:55:21
    bayangkan
  • 00:55:22
    dan itu tuh dilakukan dengan secara
  • 00:55:26
    tidak baik
  • 00:55:28
    dengan kata-kata yang harsh,
  • 00:55:30
    kata-katanya hurtful juga
  • 00:55:32
    ngerendahin dan segala macam. Dan itu
  • 00:55:35
    aku juga ee dulu aku ngelakuin semua
  • 00:55:38
    itu.
  • 00:55:38
    Oh iya
  • 00:55:39
    iya. Aku aku maksa-maksa,
  • 00:55:42
    ngidi parah terus ee
  • 00:55:46
    apa ya? Ya itu jadi kayak
  • 00:55:48
    aku pernah ada di posisi orang yang
  • 00:55:49
    digituin sih.
  • 00:55:50
    Dan itu enggak enak kan rasanya
  • 00:55:51
    suffocating kan sebagai orang partnernya
  • 00:55:54
    karena ya itu sebagai orang anus karena
  • 00:55:58
    dia kalang kabut gitu loh. Kalangkabut
  • 00:56:00
    itu apa sih? Panik gitu loh.
  • 00:56:01
    Panik
  • 00:56:02
    karena dia ngerasa enggak nyaman juga.
  • 00:56:04
    ngerasa enggak fullfil juga. Dan salah
  • 00:56:06
    satu harapannya cuma sama si pasangan.
  • 00:56:09
    Jadinya ngerasa oke lu harus dapat nih
  • 00:56:11
    dari orang ini segala macam.
  • 00:56:13
    Oh
  • 00:56:13
    jadinya ya udah.
  • 00:56:16
    Aku sih dulu ngerasa aku juga bukan jadi
  • 00:56:19
    diriku juga. He.
  • 00:56:20
    Jadi ngerasanya
  • 00:56:23
    semua hal yang
  • 00:56:26
    aku ucapin tuh semuanya buruk aja
  • 00:56:29
    buat orang tersebut dan it's hurtful.
  • 00:56:31
    Oke.
  • 00:56:32
    Buat orang tersebut dan buat diriku
  • 00:56:33
    sendiri saat dulu aku jadi ansi. H
  • 00:56:36
    karena kita juga self sabotaging
  • 00:56:40
    the relationship
  • 00:56:42
    karena kita jadi ngerasa
  • 00:56:44
    oke ini enggak jadi kita enggak pernah
  • 00:56:45
    puas gitu loh.
  • 00:56:46
    Padahal sebenarnya mungkin bukan puas
  • 00:56:48
    yang kita cari tuh.
  • 00:56:49
    H closing-nya.
  • 00:56:51
    Oke. Closingnya.
  • 00:56:52
    Oke. Bagi aku hubungan itu adalah e
  • 00:56:56
    tentang mencari ketenangan.
  • 00:56:58
    He
  • 00:56:58
    emm bukan kejar-kejaran.
  • 00:57:01
    bukan
  • 00:57:03
    ee bukan lagi tentang mencari kebutuhan
  • 00:57:06
    satu sama lain. Karena kadang orang
  • 00:57:08
    ngomong
  • 00:57:09
    bahwa oh iya ee supaya bisa ngisi
  • 00:57:12
    kebutuhan satu sama lain. Enggak.
  • 00:57:14
    H
  • 00:57:14
    apa namanya? Relationship itu ada untuk
  • 00:57:18
    dua orang punya ketentangan
  • 00:57:20
    masing-masing.
  • 00:57:21
    Kebutuhan itu dijalani.
  • 00:57:23
    Heeh.
  • 00:57:24
    Dipenuhi oleh diri sendiri. Oke.
  • 00:57:28
    Dan ya udah untuk avoidance di luar
  • 00:57:31
    sana.
  • 00:57:33
    Keep trying.
  • 00:57:35
    Iya sih.
  • 00:57:36
    I know it's hard.
  • 00:57:38
    Kalau aku apa ya? Iya sih aku ngerasa ya
  • 00:57:40
    salah satu trade avoidku itu adalah ya
  • 00:57:43
    aku merasa bahwa sebenarnya ya
  • 00:57:46
    relationship yang paling perfect itu
  • 00:57:48
    adalah relationship yang ada di kepala
  • 00:57:49
    kita sendiri.
  • 00:57:50
    H. Oke,
  • 00:57:51
    tadi karena relationship is Messi,
  • 00:57:54
    ternyata kita harus ya oh ya kita mesti
  • 00:57:57
    ya banyak yang harus kita pelajari gitu.
  • 00:57:59
    Kita ngisi gelas sendiri dulu, habis itu
  • 00:58:01
    kita ngisi gelas yang
  • 00:58:02
    ketiga gitu. Dan dulu aku pernah merasa
  • 00:58:05
    bahwa relationship itu sama dengan loss
  • 00:58:08
    of freedom.
  • 00:58:10
    Tapi sekarang
  • 00:58:12
    kalau kamu tadi ngomong relationship itu
  • 00:58:13
    rasanya kayak ketenangan, aku mikir
  • 00:58:16
    relationship itu akhirnya freedom yang
  • 00:58:18
    somehow at the end ketenangan juga sih.
  • 00:58:22
    Oke,
  • 00:58:22
    jadi sama enggak gitu?
  • 00:58:24
    Jadi match ya.
  • 00:58:27
    Oke,
  • 00:58:27
    udah udah ya close ya.
  • 00:58:31
    Coba kita lihat
  • 00:58:31
    close ya.
  • 00:58:33
    Berapa jam?
  • 00:58:38
    [Musik]
Tags
  • cinta
  • hubungan
  • pola attachment
  • avoidant
  • anxious
  • komunikasi
  • kesadaran diri
  • hubungan sehat
  • pengalaman
  • perbaikan diri