Literasi (Team Teaching) - #29 Perancangan Kota (M7)

Program literasi kali ini mengetengahkan topik elemen jalan, sirkulasi, dan parkir dalam perancangan kota. Pembicara utama, Dr. Agus Darma dan Ibu Irina, memperincikan acara yang terbahagi kepada tiga segmen yang menyelami konsep sirkulasi, sistem jalan, dan tata parkir dalam urban design. Ibu Rina membuka segmen pertama dengan menjelaskan sirkulasi yang merujuk kepada pergerakan manusia dalam ruang kota, meneroka fungsi sosial, budaya, dan ekonomi corak sirkulasi dalam sejarah perancangan kota.

Ibu Rina mengulas diagram 'Garden City' Ebenezer Howard yang menggambarkan hubungan pusat kota dengan pinggir kota, menyoroti konsep zon siar kaki dalam bandar Eropa. Sirkulasi yang efisien dalam urban design dipaparkan melalui contoh pemukiman radikal di Denmark dan kota-kota berbentuk papan catur di Eropa. Beliau menunjukkan bagaimana pergerakan dipadankan dengan hirarki jalan dari jalan kelompok perumahan hingga jalan arteri sambil membincangkan pengguna dari kendaraan bermotor hingga manusia.

Menyentuh perancangan sirkulasi, kecekapan pergerakan diukur dari masa untuk mencapai destinasi dengan mod pengangkutan berbeda. Perancangan bertujuan meningkatkan efektiviti, menyediakan jalur pedestrian yang aman, dan mempertimbangkan perubahan hierarki kehidupan urban. Ibu Rina mencadangkan perlunya jalur bersepeda aman di samping mengulas skematik desain sirkulasi dengan berbagai tingkat hierarki dari arteri ke jalan lokal dan faktor-faktor penting yang mesti dipertimbangkan dalam perancangan sirkulasi termasuk arah, jenis, frekuensi, dan waktu penggunaan sirkulasi.

Konsep transit oriented development di Jakarta diperlihatkan melalui contoh simpang kawasan Karet-Sudirman yang menggabungkan berbagai moda transportasi seperti MRT dan Transjakarta. Ibu Rina menekankan pentingnya perancangan jalur sirkulasi multi-modal dan multi-level dalam urban design yang mempertemukan pejalan kaki, kendaraan tanpa pemandu, pesawat udara tanpa awak, serta transportasi konvensional, menggambarkan kota masa depan yang lebih canggih dengan teknologi yang semakin berkembang.

Segmen kedua diterajui oleh Dr. Agus yang menjelaskan mengenai urban street design, memfokuskan dua aspek utama: pengguna jalan dan konteks jalan. Pengguna termasuk pejalan kaki, pesepeda, dan kendaraan bermotor disentuh secara mendalam untuk memperlihatkan bagaimana desain jalan dapat mengubah rupa kota. Dr. Agus menghuraikan berbagai jenis jalan pejalan kaki dan perlunya perancangan jaringan yang menyambungkan trotoar, jalur basikal, dan moda transportasi awam dalam sebuah kota.

Pelbagai variasi pedestrian ditampilkan, bersama elemen-elemen dalam pejalan kaki yang termasuk pelbagai komponen seperti lampu jalan, bahagian pejalan kaki, dan zon hijau. Dr. Agus menekankan pentingnya keselamatan dan kelancaran pergerakan, menggunakan konsep perancangan siklis yang ramah kepada pelbagai pengguna. Analisis konteks melibatkan karakter sempadan, skala, kepadatan, dan destinasi kota menjadi asas penting dalam strategi perancangan urban.

Dr. Agus mengakhiri segmen dengan menerangkan beberapa penilaian dari kejayaan perancangan jalan termasuk aksesibiliti, ekonomi, dan keselamatan. Beliau menggambarkan contoh studi kasus di Bandung di mana kawasan yang awalnya tidak teratur diubah menjadi lebih harmonis dengan fokus pada mobiliti publik dan jalur pejalan kaki yang lebih manusiawi. Ini juga menunjukkan bagaimana penstrukturan kembali fungsi jalan dapat mencipta ruang awam berubah wajah yang lebih mesra pengguna.

Dalam segmen ketiga, Ibu Irina menyoroti sejarah pengembangan gedung parkir bermula sejak tahun 1600-an di Inggris, mendalami evolusi desain dari gedung parkir fungsional kepada memiliki nilai arsitektural. Gedung seperti di botanic garden Glasgow menunjukkan bagaimana arsitektur parkir dapat dianggap sebagai warisan budaya dan diperbarui fungsi menjadi ruang publik lainnya. Amerika, dengan lahan yang luas, pada awalnya lebih lambat dalam membangun gedung parkir sebelum mengikuti jejak Inggris.

Desain parkir modern dijelaskan dengan contoh tipikal dalam berbagai mall besar dengan perhatian pada sistem masuk keluar dan konfigurasinya. Ibu Irina juga menerangkan bagaimana meskipun Amerika terlambat dalam merancang gedung parkir berciri arsitektur, kini sudah ada parkir yang terancang lebih estetik dan global. Revitalisasi gedung seperti botanic garden menunjukkan potensi ekonomi dan budaya dalam mengingat kembali dan mengadaptasi struktur parkir lama.

Ibu Irina mengakhiri sesi dengan berkongsi rujukan teknikal dan contoh guna dari variasi variasi desain parkir, termasuk penggunaan lift hidrolik dan sistem spiral untuk menyokong tingkatan parkir modern. Contoh lainnya termasuk desain garasi pribadi dengan teknologi terbaru menunjukkan bagaimana parkir bisa diminati bahkan di ruang sempit. Teknologi desain parkir terkini menonjolkan keberlanjutan dan estetika yang tidak hanya fungsional namun juga menyatu dengan lingkungan.