00:00:00
ya Semoga mimpi Assalamualaikum
00:00:04
warohmatullohi wabarokatuh selamat pagi
00:00:07
Adek peserta matakuliah pertanian
00:00:09
berlanjut Semoga dia dik senantiasa
00:00:12
diberikan kesehatan dan semangat pagi
00:00:14
untuk mengikuti kuliah pertanian
00:00:16
berlanjut minggu ini kita akan
00:00:18
melanjutkan materi kuliah pertanian
00:00:20
berlanjut dari Aspek jurusan Tanah
00:00:22
mengenai pengelolaan biodiversitas
00:00:24
tanaman untuk mitigasi emisi karbon
00:00:27
seperti yang sudah disampaikan di
00:00:29
pendahuluan maupun materi sebelumnya
00:00:31
bahwa pertanian berlanjut itu bukan
00:00:34
hanya ditujukan untuk pemenuhan produksi
00:00:36
saja tetapi juga harus memperhatikan
00:00:38
kondisi sosial dan kesehatan lingkungan
00:00:41
seperti air biodiversitas dan emisi
00:00:44
karbon materi mengenai peran bodoh Ustaz
00:00:47
dalam hidrologi sudah kita bahas pada
00:00:50
minggu ke-7 yang lalu maka materi minggu
00:00:53
ke-11 ini kita akan membahas mengenai
00:00:55
peran biodiversitas tanaman untuk
00:00:58
mitigasi emisi
00:01:00
hmm Baiklah mari kita mulai perkuliahan
00:01:05
hari ini ketika kita berdiskusi mengenai
00:01:09
emisi karbon maka tidak terlepas dari
00:01:12
hasil-hasil pertemuan cop atau
00:01:15
conference of the parties Apa itu cop
00:01:18
cop adalah badan pembuat keputusan
00:01:20
tertinggi dari konvensi semua negara
00:01:23
pihak pada konvensi diwakili tikop
00:01:26
timana mereka meninjau pelaksanaan
00:01:28
konferensi dan instrumen hukum lainnya
00:01:30
yang diadopsi oleh cop dan mengambil
00:01:33
keputusan yang diperlukan untuk
00:01:35
mempromosikan pelaksanaan Konvensi yang
00:01:37
efektif termasuk pengaturan kelembagaan
00:01:40
dan administrasi pertemuan copper tamat
00:01:43
diadakan di kota Berlin Jerman pada
00:01:45
bulan Maret 1995 pada pertemuan top
00:01:50
ke-22 De marrakesh Maroko ada pengakuan
00:01:53
bahwa negara-negara tidak akan mencapai
00:01:56
tujuan pembangunan berkelanjutan tanpa
00:01:58
menghadapi
00:02:00
slim terlebih dahulu dan juga perubahan
00:02:02
iklim tidak dapat ditangani tanpa
00:02:05
mendorong pembangunan berkelanjutan
00:02:07
kelanjutan kesejahteraan dan ekonomi
00:02:09
masyarakat kita menuntut tindakan
00:02:11
mendesak kok menuju dunia rendah emisi
00:02:14
karbon dan iklim yang ramah
00:02:18
Menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut
00:02:20
pemerintah Indonesia mencanangkan
00:02:21
pembangunan rendah karbon sebagai salah
00:02:25
satu agenda prioritas nasional 6 yang
00:02:27
telah tertuang dalam rencana pembangunan
00:02:29
jangka menengah nasional atau rpjmn
00:02:32
tahun 2020-2024 seperti yang kita
00:02:40
ketahui bersama di bagian pendahuluan
00:02:42
bahwa terjadinya permasalahan perubahan
00:02:45
iklim disebabkan oleh emisi gas rumah
00:02:48
kaca yaitu CO2 ch4 dan n2o indikator
00:02:54
terjadinya perubahan iklim adalah
00:02:56
peningkatan suhu tinggi muka air laut
00:03:00
Hesti kutub yang mencair dampak akibat
00:03:03
perubahan iklim adalah rusaknya
00:03:04
ekosistem karena manajemen di dalam
00:03:07
pengelolaan sumberdaya alam selain itu
00:03:10
perubahan iklim berdampak pada bencana
00:03:12
alam seperti kekeringan dan kebakaran
00:03:14
hutan dan lahan pada musim kemarau serta
00:03:18
banjir dan longsor pada musim penghujan
00:03:21
diperkirakan suhu meningkat pada akhir
00:03:24
abad ini yaitu sekitar tiga derajat
00:03:26
Celcius karena emisi gas rumah kaca
00:03:29
meningkat dua kali pada tahun 2050 di
00:03:33
bawah bisnis usul atau disingkat Pau
00:03:37
kondisi ini didorong oleh peningkatan
00:03:39
konsumen kelas menengah pada tahun 2040
00:03:43
yang diikuti dengan peningkatan
00:03:45
penggunaan sumberdaya alam khususnya
00:03:46
penggunaan bahan bakar fosil secara
00:03:49
global pertahun meningkat menjadi 140
00:03:52
miliar ton atau meningkat 60% Map
00:03:57
wuih pada bagian pendahuluan lalu kita
00:04:02
telah membahas Bagaimana hubungan
00:04:04
penurunan luasan hutan dan kerabat and
00:04:06
populasi penduduk dalam hal ini
00:04:08
tergantung pada tempat Kami ingin
00:04:11
mengingatkan kembali kepada adek-adek
00:04:13
mahasiswa bahwa peningkatan populasi
00:04:16
penduduk merupakan salah satu faktor
00:04:18
pendorong terjadinya penurunan luas
00:04:21
tutupan hutan pada grafik sebelah kiri
00:04:24
kita bisa melihat bahwa titik-titik yang
00:04:26
berwarna merah menunjukkan hutan yang
00:04:28
hilang lebih dari sepuluh persen akibat
00:04:30
peningkatan populasi penduduk sedangkan
00:04:33
titik yang berwarna hijau menunjukkan
00:04:34
tambahan tutupan pohon pada grafik
00:04:37
sebelah kanan kita bisa melihat provinsi
00:04:39
mana saja yang mengalami penurunan
00:04:42
tutupan hutan dalam hal ini yang
00:04:45
digambarkan oleh simbol titik berwarna
00:04:49
merah dan juga adanya peningkatan
00:04:52
tutupan
00:04:57
Hai pertanian dengan perubahan iklim
00:05:00
saling berkaitan dan mempengaruhi
00:05:02
seperti yang kita lihat di slide ini
00:05:06
bahwa terjadinya degradasi lahan atau
00:05:09
kita sebut dengan disertifikasi on
00:05:12
ditandai dengan terjadinya penurunan net
00:05:16
primary production dan siklus Hara
00:05:19
sangat terkait erat dengan adanya
00:05:23
perubahan iklim hilangnya atau penurunan
00:05:26
biodiversitas dan erosi tanah berikutnya
00:05:33
bahwa the perserikatan bangsa-bangsa
00:05:37
telah mencanangkan pembangunan
00:05:39
berkelanjutan atau sustainable
00:05:41
Development Goals pada tahun 2015 hasil
00:05:45
pertemuan tersebut disepakati bahwa
00:05:47
agenda pembangunan berkelanjutan yang
00:05:49
baru mengimbau setiap negara memiliki
00:05:52
kesempatan untuk mengadopsi 1set tujuan
00:05:56
Global untuk
00:05:57
akan kemiskinan melindungi planet ini
00:06:00
dan menjamin kemakmuran warganya setiap
00:06:04
tujuan memiliki target tertentu yang
00:06:06
harus dicapai selama 15 tahun kedepan
00:06:12
Apa itu sustainable Development Goals
00:06:15
kita bisa lihat di dalam slide ini bahwa
00:06:19
sustainable Development Goals atau
00:06:22
tujuan pembangunan berkelanjutan
00:06:24
merupakan komitmen global dan nasional
00:06:27
dalam upaya untuk menyejahterakan
00:06:29
masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu satu
00:06:34
tanpa kemiskinan dua tanpa kelaparan
00:06:37
tiga kehidupan sehat dan Sejahtera 4
00:06:41
pendidikan berkualitas 5 kesetaraan
00:06:44
gender 6 air bersih dan sanitasi layak 7
00:06:49
energi bersih dan terjangkau 8 pekerjaan
00:06:52
layak dan pertumbuhan ekonomi 9 industri
00:06:55
Inovasi dan
00:06:57
YouTube 10 berkurangnya kesenjangan 11
00:07:01
kota dan pemukiman yang berkelanjutan 12
00:07:05
konsumsi dan produksi yang
00:07:06
bertanggungjawab 13 penanganan perubahan
00:07:09
iklim 14 ekosistem lautan 15 ekosistem
00:07:15
daratan 16 perdamaian keadilan dan
00:07:18
kelembagaan yang tangguh dan 17
00:07:21
kemitraan untuk mencapai tujuan dalam
00:07:25
kaitanya dengan pertanian adalah tujuan
00:07:27
nomor dua yaitu tanpa kelaparan dan yang
00:07:31
terkait dengan topik hari ini yaitu
00:07:33
penanganan perubahan iklim dalam hal ini
00:07:37
termasuk di tujuan nomor 13 integritas
00:07:46
lingkungan untuk mencapai sustainable
00:07:48
Development Goals yang pertama kedua
00:07:52
ke-56 12 13 dan 15 dalil
00:07:57
pesan sejarah penggunaan lahan kita
00:07:59
memasuki berbagai tahun ya atau memasuki
00:08:03
berbagai masa mulai dari perladangan
00:08:06
berpindah atau dalam hal ini terbang
00:08:09
bakar menuju ke sistem yang menetap
00:08:12
kemudian intensif dan adanya gerakan
00:08:15
revolusi hijau hingga selanjutnya mulai
00:08:19
muncul kesadaran masyarakat untuk
00:08:21
bangkit sehingga harus memperbaiki
00:08:24
strategi pengelolaan penggunaan
00:08:25
landscape pertanyaannya mau kita ubah ke
00:08:30
lingkungan yang macam apa kita sekarang
00:08:34
Dalam hal ini pertanian global dan
00:08:37
produksi berada di bola merah Tengah
00:08:40
manajemen kita ingin berubah ke arah
00:08:43
masa depan yang lebih baik tentunya
00:08:45
dalam hal ini warna hijau dan yang kita
00:08:48
takuti warna merah atau zona 4 yang
00:08:52
menggambarkan kehancuran yang mengancam
00:08:55
sustainable development
00:08:57
khusus untuk tujuan 125 dan 7 semua
00:09:03
kehidupan dimasa yang akan datang kalau
00:09:12
kita melihat komitmen Indonesia dalam
00:09:14
mengendalikan perubahan iklim Global
00:09:17
pada tahun 2010 pemerintah Indonesia
00:09:20
melalui Presiden Susilo Bambang
00:09:24
Yudhoyono mencanangkan target penurunan
00:09:26
emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen
00:09:31
di tahun 2020 dan sampai dengan 41
00:09:34
persen apabila terdapat dukungan
00:09:37
internasional dibandingkan terhadap
00:09:39
skenario bisnis usul atau Paudi tahun
00:09:44
2020 kemudian Presiden Joko Widodo
00:09:47
menyampaikan bahwa Indonesia semakin
00:09:50
meningkatkan upaya melawan perubahan
00:09:52
iklim dengan komitmen pengurangan emisi
00:09:54
sebesar 29 persen hingga 4
00:09:57
tuh satu persen pada tahun 2030 dokumen
00:10:02
perencanaan pembangunan nasional tahun
00:10:05
2015-2019 menetapkan beberapa target
00:10:08
mitigasi dan adaptasi iklim yang
00:10:11
diterjemahkan oleh pemerintah provinsi
00:10:14
menjadi target domestik untuk aksi iklim
00:10:17
Selain itu pemerintah Indonesia telah
00:10:19
meningkatkan anggaran untuk Upaya
00:10:22
mitigasi dan adaptasi iklim serta
00:10:25
mempertahankan kebijakan fiskal untuk
00:10:27
mengurangi emisi energi dan penggunaan
00:10:31
lahan terkait dengan perubahan iklim
00:10:36
terdapat empat pertanyaan yang perlu
00:10:39
kita diskusikan di dalam perkuliahan
00:10:41
hari ini yaitu Apa penyebab utama dan
00:10:45
dampak dari perubahan iklim yang kedua
00:10:48
Mengapa bisa terjadi masalah dalam
00:10:50
kaitannya dengan gas rumah kaca dan
00:10:53
kegiatan apa saja yang menyebabkan emisi
00:10:55
gas rumah kaca tersebut
00:10:57
pm3 bagaimana mengatasinya dalam hal ini
00:11:01
kaitannya dengan Bagaimana pengelolaan
00:11:04
biodiversitas tanaman untuk mengurangi
00:11:06
emisi karbondioksida dan yang keempat
00:11:10
apa yang diukur dan bagaimana
00:11:12
mengukurnya dalam hal ini karbon
00:11:15
tersimpan di lahan dan perubahan tutupan
00:11:17
lahan baik Mari kita bahas satu persatu
00:11:24
pertanyaan diatas Yang pertama apa
00:11:29
dampak dari perubahan iklim seperti yang
00:11:31
disajikan dalam grafik disamping yaitu
00:11:34
terjadinya peningkatan suhu atau
00:11:36
temperatur peningkatan tinggi muka air
00:11:39
laut dan penurunan tutupan salju di
00:11:43
Kutub Utara Hasil studi Yang dilaporkan
00:11:46
oleh ipcc tahun 2007 menunjukkan bahwa
00:11:49
indikator terjadinya perubahan iklim
00:11:51
adalah adanya peningkatan rata-rata suhu
00:11:54
global dalam Lini meningkat 0,7
00:11:57
derajat Celcius pada tahun 2005 bila
00:12:00
dibandingkan suhu pada tahun 1899
00:12:03
kemudian terjadinya peningkatan
00:12:05
permukaan laut Global rata-rata yaitu
00:12:09
meningkat 1,8 mm per tahun dari tahun
00:12:13
1961 sampai tahun 2003 dan yang ketiga
00:12:18
kita lihat adalah tutupan salju di Kutub
00:12:21
Utara terus Mengalami penurunan dampak
00:12:28
perubahan iklim yang terjadi berikutnya
00:12:30
adalah pergeseran musim perubahan iklim
00:12:33
mengakibatkan terjadinya pergeseran
00:12:35
musim dan mempengaruhi anomali iklim
00:12:37
Seperti contohnya kejadian Elnino gambar
00:12:41
menunjukkan bahwa terjadi pergeseran
00:12:43
musim dimana bulan panas bulan kering
00:12:46
meningkat sedangkan gambar b menunjukkan
00:12:49
adanya penambahan kondisi panas dan
00:12:51
dingin dan terakhir gambar C menunjukkan
00:12:55
adanya penambahan kondisi
00:12:57
panas nah bagaimana dampaknya terhadap
00:13:01
pertanian tentu saja perubahan iklim ini
00:13:05
mendorong inovasi terus harus terus
00:13:09
dilakukan di bidang pertanian yang
00:13:11
nantinya kita akan diskusikan lebih
00:13:13
lanjut di beberapa daerah di Indonesia
00:13:19
musim kemarau akan semakin panjang yang
00:13:22
mengakibatkan timbulnya bencana
00:13:24
kekeringan ditunjukkan dari warna merah
00:13:27
sementara musim penghujan menjadi lebih
00:13:29
pendek dengan intensitas curah hujan
00:13:32
yang tinggi Hal ini disebabkan karena
00:13:34
jumlah hujan setiap tahun itu tetap
00:13:38
sehingga apabila waktunya lebih pendek
00:13:41
maka kejadian hujan yang turun akan
00:13:45
terjadi dengan intensitas yang tinggi
00:13:48
namun demikian di beberapa daerah yang
00:13:51
lain mengalami musim kemarau yang pendek
00:13:53
atau titik atau garis berwarna hitam
00:13:57
Oh baiklah yang berikutnya adalah dampak
00:14:02
perubahan iklim dalam hal ini intensitas
00:14:05
hujan dan tinggi muka air laut berakibat
00:14:08
pada terjadinya kegagalan panen padi
00:14:12
yang terjadi akibat tanaman tenggelam
00:14:16
maupun naiknya kadar garam atau
00:14:19
salinitas terutama di daerah-daerah
00:14:22
pesisir dari gambar yang ada menunjukkan
00:14:25
bahwa kehilangan produksi padi terbesar
00:14:28
akibat banjir dan salinitas terjadi di
00:14:31
provinsi Jawa Barat diikuti provinsi
00:14:34
Jawa Tengah dan Jawa Timur nah
00:14:40
berikutnya adalah contoh dari Dash micro
00:14:43
Bangsri yang terletak di kecamatan Wajak
00:14:46
kabupaten Malang Jawa Timur kalau kita
00:14:50
melihat pola distribusi hujan tahun
00:14:53
2007-2016 atau dalam hal ini 10
00:14:57
pengamatan seperti yang tersaji di
00:15:00
gambar tersebut dimana wilayah tersebut
00:15:03
rata-rata terdapat lima bulan kering dan
00:15:06
tujuh bulan basah maka termasuk dalam
00:15:08
kelas sedang selama ini Ketika kita
00:15:11
klasifikasikan menurut schmidt-ferguson
00:15:14
Namun demikian Jumlah bulan kering
00:15:17
semakin berkurang bahkan pada tahun 2010
00:15:20
dan 2016 terdapat bulan-bulan kering
00:15:24
pada tahun 2007 di bulan Februari
00:15:27
terjadi curah hujan ekstrim basah
00:15:29
rata-rata 666 liter per bulan dan 3
00:15:34
bulan terjadi sangat kering selanjutnya
00:15:37
pada tahun 2016 terdapat bulan basah
00:15:40
sepanjang tahun dengan curah hujan pada
00:15:43
bulan Juni sampai September rata-rata
00:15:46
lebih dari 140 mm per bulan sedangkan
00:15:49
curah hujan pada bulan Oktober hingga
00:15:51
Mei rata-rata 342 MM berbulan-bulan
00:15:57
Hai masalah perubahan iklim atau climate
00:16:02
change berinteraksi rap dengan degradasi
00:16:05
lahan yang berpengaruh kuat terhadap
00:16:07
kesehatan manusia adanya perubahan iklim
00:16:10
menyebabkan suhu meningkat karena banyak
00:16:13
Sinar inframerah terperangkap dalam bumi
00:16:16
karena adanya selimut tebal dari gas
00:16:19
rumah kaca hal tersebut berdampak
00:16:22
langsung atau tidak langsung terhadap
00:16:23
kehilangan biodiversitas dan
00:16:26
fungsi-fungsi ekonomi yang pada akhirnya
00:16:30
penyediaan air bersih menjadi pembatas
00:16:34
utama kehidupan manusia hal tersebut
00:16:36
menyebabkan sering kita dengar adanya
00:16:39
konflik antar lapisan masyarakat yang
00:16:42
bisa memperkeruh kehidupan masyarakat
00:16:47
Hai dirimu Nah untuk pertanyaan yang
00:16:51
kedua setelah kita mengetahui dampak
00:16:55
perubahan iklim maka kita perlu
00:16:57
mengetahui Mengapa bisa timbul
00:16:59
permasalahan perubahan iklim di dalam
00:17:04
flight ini kita bisa melihat bahwa
00:17:07
perubahan iklim terjadi karena
00:17:09
peningkatan emisi atau pelepasan gas gas
00:17:12
rumah kaca atau gas buang ke atmosfer
00:17:15
gas-gas tersebut meliputi gas asam arang
00:17:18
atau karbon dioksida gas metan atau si
00:17:22
Ampat dan gas tertawa atau n2o Adapun
00:17:27
sumber utama peningkatan emisi gas-gas
00:17:29
rumah kaca adalah terjadinya kebakaran
00:17:31
hutan dan lahan kalau kita melihat peran
00:17:37
gas rumah kaca dan kesetimbangan radiasi
00:17:40
sinar matahari yang menuju bumi sebagian
00:17:44
dipantulkan oleh atmosfer sebagian
00:17:47
masuk ke bumi sebagai radiasi gelombang
00:17:49
pendek dimana sebagian besar radiasi
00:17:52
gelombang pendek tersebut diserap dan
00:17:55
memanaskan permukaan bumi setelah diubah
00:17:58
menjadi gelombang panjang dan sebagian
00:18:01
gelombang pendek tadi dipantulkan lagi
00:18:03
keluar atmosfer ketika konsentrasi gas
00:18:06
rumah kaca meningkat di atmosfer gas-gas
00:18:10
rumah kaca tersebut akan menghalangi
00:18:13
radiasi gelombang pendek yang akan
00:18:15
dipantulkan keluar atmosfer sehingga
00:18:17
Radiasi matahari tersebut kembali lagi
00:18:21
ke permukaan bumi sebagai gelombang
00:18:24
panjang jadi efek gas rumah kaca ini
00:18:27
seperti kita berada di dalam rumah kaca
00:18:31
yang banyak Kitty pertanian ini
00:18:34
digunakan untuk penelitian diantara Gas
00:18:39
Gas buang yang berada di atmosfer
00:18:41
konsentrasi terbesar adalah
00:18:43
karbondioksida yaitu 5050
00:18:47
Hai dikuti lc-fc dan metan hampir
00:18:51
sebagian besar emisi dan penyerapan CO2
00:18:54
di atmosfer dipengaruhi oleh alih guna
00:18:57
lahan dan Kehutanan apabila kita
00:19:03
Perhatikan tabel peningkatan konsentrasi
00:19:05
gas rumah kaca utama dan umur atau waktu
00:19:08
tinggal di atmosfir kita bisa melihat
00:19:11
Mengapa kita sangat perhatian kepada
00:19:14
karbondioksida atau CO2 dibandingkan
00:19:17
khambhat dan e 2 n2o meskipun kedua gas
00:19:21
tersebut juga penting untuk diperhatikan
00:19:24
karena yang pertama peningkatan terbesar
00:19:27
gas rumah kaca terjadi pada CO2 yang
00:19:30
mencapai 1,5 PPM atau part per Million
00:19:36
per tahun yang kedua adalah umur tinggal
00:19:40
CO2 di atmosfer ini tergolong panjang
00:19:42
yaitu lima sampai 200 tahun
00:19:46
Hai berdasarkan peta sebaran emisi
00:19:51
karbondioksida menunjukkan bahwa sebaran
00:19:56
emisi CO2 di dunia dimana emisi CO2
00:19:59
terbesar berasal dari Cina yaitu sebesar
00:20:04
10065 Metrik ton CO2 diikuti oleh
00:20:08
Amerika Serikat sebesar 5416 Metrik ton
00:20:14
CO2 kemudian India dan Rusia emisi CO2
00:20:19
yang terjadi di Indonesia sendiri
00:20:20
sebesar 615 Metrik ton CO2 dan termasuk
00:20:26
dalam peringkat ke-10 dunia
00:20:32
Hai nah tabel berikut ini akan
00:20:35
menggambarkan lebih jelas lagi mengenai
00:20:37
rangking atau peringkat dunia negara
00:20:41
penyumbang emisi CO2 di mana Indonesia
00:20:44
berada di peringkat 10 berdasarkan
00:20:48
update data tahun 2018
00:20:53
Hai dibandingkan dengan emisi gas rumah
00:20:56
kaca tahun 2007 dimana negara Indonesia
00:20:59
termasuk dalam peringkat ketiga emitor
00:21:02
CO2 terbesar di dunia maka emisi yang
00:21:05
terjadi di tahun 2018 tersebut sudah
00:21:09
mengalami penurunan kalau kita melihat
00:21:14
di tabel tersebut dimana sebagian besar
00:21:17
emisi CO2 terjadi pada areal Kehutanan
00:21:21
dan gambut karena adanya kebakaran hutan
00:21:24
dan lahan sehingga pertanian dimasa yang
00:21:30
akan datang dituntut untuk bukan lagi
00:21:33
mengejar produksi tetapi juga
00:21:36
memperhatikan kesehatan lingkungan
00:21:38
sehingga kegiatan-kegiatan yang
00:21:41
berdampak pada pelepasan emisi dalam hal
00:21:44
ini pembukaan hutan dan lahan melalui
00:21:47
pembakaran harus dihentikan dan dicari
00:21:51
alternatif teknologi lain seperti
00:21:53
yang lebih bermanfaat dan juga
00:21:56
berpengaruh di dalam mengurangi emisi
00:21:59
gas rumah kaca data tahun 2010 juga
00:22:05
menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca
00:22:07
terbesar di Indonesia terjadi akibat
00:22:10
alih guna lahan hutan yaitu sebesar 48
00:22:13
dosen diikuti oleh energi Duck sebesar
00:22:17
21 persen dan kebakaran lahan gambut
00:22:20
sebesar 12 persen
00:22:24
Hai Berdasarkan informasi dari Bappenas
00:22:27
tahun 2015 kita bisa melihat profil
00:22:31
emisi Negara Indonesia tahun 2010
00:22:33
dibandingkan dengan tahun 2030 bahwa
00:22:38
diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan
00:22:42
mengalami perubahan profil emisi dimana
00:22:45
emisi dari energi dalam hal ini
00:22:47
penggunaan bahan bakar fosil akan
00:22:50
meningkat di sisi lain emisi gas rumah
00:22:53
kaca dari sektor pertanian Kehutanan dan
00:22:56
penggunaan lahan lainnya atau afolu
00:22:59
kemudian emisi dari kebakaran gambut dan
00:23:02
dekomposisi gambut akan mengalami
00:23:05
penurunan hal ini diduga karena
00:23:08
berkurangnya ketebalan gambut akibat
00:23:12
kebakaran yang terjadi setiap tahun
00:23:16
[Musik]
00:23:17
setelah kita memperhatikan bersama
00:23:20
dampak perubahan iklim dan faktor
00:23:22
penyebabnya selanjutnya kita
00:23:24
yang mempelajari bersama Bagaimana
00:23:27
mengatasi emisi karbon dalam kaitannya
00:23:29
dengan bidang pertanian untuk mencari
00:23:35
solusi dari permasalahan yang ada maka
00:23:38
kita perlu memetakan yang pertama adalah
00:23:42
kita lihat di slet ini emisi gas rumah
00:23:46
kaca dalam hal ini segala CO2 ch4 dan
00:23:50
n2o menyebabkan perubahan iklim yang
00:23:54
ditandai dengan peningkatan suhu
00:23:57
perubahan curah hujan permukaan air laut
00:24:00
dan kejadian ekstrim telah berdampak
00:24:05
pada bidang pertanian dalam hal ini air
00:24:09
dan Hara adanya ledakan hama serta luas
00:24:14
lahan pertanian yang berkurang Hal ini
00:24:16
tentu saja dipengaruhi dan juga
00:24:19
mempengaruhi pembangunan sosial ekonomi
00:24:21
pertumbuhan ekonomi produksi
00:24:24
Hai dan pola konsumsi Untuk itu maka
00:24:28
upaya Penanganannya akan perlu dilakukan
00:24:33
baik melalui mitigasi maupun adaptasi
00:24:37
dalam hal ini pentingnya pertanian
00:24:41
berlanjut sebagai Upaya mitigasi dan
00:24:45
adaptasi perubahan iklim sebelum kita
00:24:50
menentukan bagaimana mengatasinya maka
00:24:54
kita perlu mengetahui terlebih dahulu
00:24:57
Apa itu mitigasi dan adaptasi mitigasi
00:25:03
atau pengurangan emisi yaitu upaya
00:25:08
mengurangi efek merugikan yang timbul
00:25:11
dari adanya perubahan iklim melalui
00:25:14
pengurangan emisi gas rumah kaca
00:25:17
contohnya adalah Hemat energi penggunaan
00:25:21
biofuel mengurangi pembakaran
00:25:24
hmm penggunaan lahan yang dapat menyerap
00:25:27
dan menyimpan karbon dalam waktu yang
00:25:30
lama sedangkan adaptasi atau penyesuaian
00:25:34
diri diartikan sebagai upaya mengurangi
00:25:38
efek merugikan yang timbul dari adanya
00:25:41
perubahan iklim tanpa ada usaha untuk
00:25:44
mengendalikan penyebabnya contohnya
00:25:47
adalah Membangun fasilitas kesehatan
00:25:50
untuk bidang pertanian adalah seleksi
00:25:53
bibit unggul contoh lain adalah seleksi
00:25:56
atau penciptaan atau perakitan varietas
00:26:01
tahan kering tahan salinitasnya itu
00:26:07
merupakan salah satu upaya adaptasi
00:26:13
Hai banget Berikut merupakan contoh
00:26:16
Upaya mitigasi emisi karbon dalam
00:26:18
kaitannya dengan penurunan emisi dari
00:26:22
alih guna hutan dan degradasi hutan atau
00:26:25
sering kita kenal dengan RI di atau
00:26:30
kepanjangan dari B jus emission from
00:26:33
deforestation and forest the gede
00:26:36
Creation yang meliputi penghentian
00:26:39
perusakan hutan pengelolaan hutan secara
00:26:42
Lestari perbaikan lahan terdegradasi dan
00:26:46
mempertahankan hutan di gambut
00:26:49
pertanyaan yang muncul kemudian adalah
00:26:51
mengapa hutan alami harus dipertahankan
00:26:56
untuk menjawab pertanyaan tersebut kita
00:26:59
perlu melihat kembali fungsi dan layanan
00:27:04
hutan dengan tingkat biodiversitas yang
00:27:08
tinggi dalam hal ini fungsi layanan
00:27:13
Hai yaitu sebagai penyedia atau
00:27:15
provisioning produk baik meliputi kayu
00:27:18
pangan pakan obat buah serat papan dan
00:27:23
energi kemudian fungsi sebagai pengatur
00:27:27
atau regulator Ting dalam hal ini
00:27:29
terkait dengan hidrologi atau air yaitu
00:27:33
kualitas dan kuantitas pengatur hama dan
00:27:37
penyakit serta emisi gas rumah kaca
00:27:40
kemudian fungsi yang ketiga adalah
00:27:43
sebagai pendukung pendukung atau
00:27:45
supporting dalam hal ini terkait dengan
00:27:48
siklus air dan hara dan pembentukan
00:27:51
tanah serta fungsi yang keempat adalah
00:27:55
budaya atau culture yaitu pendidikan
00:27:58
rekreasi dan estetika nah seperti yang
00:28:04
sudah di awal tadi kita lihat bahwa pada
00:28:10
tahun 2010 presiden Indonesia
00:28:13
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
00:28:15
menyampaikan tentang komitmen Indonesia
00:28:17
tikop 15 comment agen bahwa pelepasan
00:28:20
gas buang CO2 pada tahun 2020 akan
00:28:24
berkurang 26 persen dari nilai bisnis
00:28:27
usul hari ini terlihat dari tayangan
00:28:30
sebelumnya bahwa peringkat Indonesia
00:28:32
sebagai emiter CO2 Mengalami penurunan
00:28:35
dari peringkat tiga dunia ditahun 2007
00:28:38
menjadi peringkat 10 dunia di tahun 2018
00:28:44
[Musik]
00:28:45
Gambar berikut menunjukkan deslan emisi
00:28:49
dan perolehan dalam konsep eredeti plus
00:28:52
gambar sebelah kiri kita bisa melihat
00:28:56
bahwa apabila laju emisi Mengalami
00:28:59
penurunan daripada bestland menunjukkan
00:29:02
Edition Lidya itu properti dari
00:29:05
aktivitas yang menjadi tambahan lebih
00:29:08
lanjut maksud dari Edition neliti disini
00:29:10
adalah intervensi atau kegiatan
00:29:13
yang dilakukan berdampak terhadap
00:29:16
penurunan nilai emisi yang terjadi pada
00:29:19
saat pengukuran dibandingkan dengan
00:29:21
nilai beesline intervensi bisa dalam
00:29:26
berbagai bentuk tetapi seringkali
00:29:28
mencakup ekonomi sedangkan gambar
00:29:31
sebelah kanan menunjukkan adanya Lights
00:29:35
atau kebocoran di mana emisi yang
00:29:37
terjadi lebih besar dibandingkan dengan
00:29:41
bestline
00:29:44
Hai upaya reduksi atau penurunan gas
00:29:47
rumah kaca dapat dilakukan dengan jalan
00:29:51
mengurangi emisi dari bahan bakar fosil
00:29:53
dan penambangan semen serta hilangnya
00:29:57
cadangan C daratan sedangkan upaya
00:30:00
adaptasi terhadap peningkatan suhu
00:30:03
resiko kekeringan banjir dan longsor
00:30:05
serta flora dan fauna dapat dilakukan
00:30:09
dengan penerapan pertanian berlanjut
00:30:15
Hai nah kembali lagi bahwa di dalam
00:30:18
penerapan pertanian berlanjut kita perlu
00:30:21
melihat multifungsi lanskap pertanian
00:30:25
tentu adik-adik mahasiswa masih ingat
00:30:28
bahwa konsep pertanian berlanjut bukan
00:30:29
hanya keberlanjutan dalam produksi saja
00:30:32
tetapi juga berlanjut dalam perlindungan
00:30:35
lingkungan dan konservasi sumber daya
00:30:37
alam dalam hal ini air biodiversitas dan
00:30:41
karbon serta berkaitan dengan tata
00:30:44
kelola pemerintahan dan para pihak luar
00:30:49
Nah mungkin adek-adek juga pernah
00:30:52
melihat gambar ini bawaan yaitu
00:30:55
keterkaitan dan peran pohon atau tanaman
00:30:58
di dalam penyerapan CO2 di atmosfer dan
00:31:02
produksi O2 kita bisa melihat bahwa
00:31:06
pohon mampu menyerap CO2 di atmosfer
00:31:10
untuk proses fotosintesis yang digunakan
00:31:15
Hai untuk pembentukan biomassa dan CO2
00:31:19
yang ada di dalaman tanaman tersebut
00:31:22
akan disimpan dengan umur simpan
00:31:27
tergantung dari umur tanaman damal ini
00:31:31
waktu panen juga perlu diingat bahwa
00:31:36
Prinsip utama di dalam mitigasi dan
00:31:38
adaptasi perubahan iklim adalah serat
00:31:41
dan timbun CO2 sebanyak dan selama
00:31:44
Mungkin maksudnya adalah meningkatkan
00:31:47
serapan CO2 di udara melalui peningkatan
00:31:50
vegetasi dan mengurangi pelepasan CO2 ke
00:31:54
udara salah satunya dengan mengurangi
00:31:56
kebakaran hutan dan lahan
00:32:02
Hai nah berikutnya mengenai apa yang
00:32:06
harus diukur dan bagaimana mengukurnya
00:32:09
maka kita akan melihat satu persatu yang
00:32:15
pertama bahwa untuk mengetahui apa yang
00:32:19
diukur kita perlu melihat terlebih
00:32:21
dahulu bahwa emisi CO2 terjadi karena
00:32:25
alih guna lahan yaitu pembakaran
00:32:27
pengolahan tanah dan sebagainya
00:32:29
berkurangnya cadangan karbon karena
00:32:32
biomassa yang menurun akan berdampak
00:32:34
pada penurunan kemampuan menyerap karbon
00:32:39
di udara
00:32:43
Hai yang ke berikutnya adalah kaitannya
00:32:47
dengan sekuestrasi karbon atau
00:32:49
penyerapan atau penambatan karbon bahwa
00:32:53
penyerapan karbon itu bisa terjadi
00:32:57
karena adanya alih guna lahan yang
00:33:00
meningkatkan jumlah cadangan karbon
00:33:02
misalnya dari lahan alang-alang menjadi
00:33:06
perkebunan atau agroforestri peningkatan
00:33:10
jumlah karbon yang diserap juga bisa
00:33:13
terjadi karena pertumbuhan tanaman
00:33:17
banget metode umum untuk mengukur emisi
00:33:23
karbon yaitu yang pertama adalah dengan
00:33:26
mengukur stock and difference yaitu
00:33:29
perubahan cadangan C dari kondisi awal
00:33:32
ke kondisi akhir misalnya dari hutan
00:33:36
berubah menjadi hutan sekunder tanaman
00:33:38
semusim dan agroforestri sedangkan
00:33:42
metode
00:33:43
yang kedua adalah mengukur perolehan dan
00:33:47
kehilangan atau disebut kennen Los yaitu
00:33:52
perolehan karbon akibat pertumbuhan dan
00:33:57
peningkatan tutupan pohon serta
00:33:59
kehilangan karbon akibat panen gaib
00:34:04
bakar produksi arang kebakaran dan
00:34:09
penggembalaan prinsip pengukuran
00:34:14
cadangan karbon hampir mirip seperti
00:34:17
mesin ATM di mana deposit awal
00:34:21
diasumsikan untuk cadangan CD hutan dan
00:34:27
saldo akhir adalah cadangan C di lahan
00:34:30
saat ini Serta ada perhitungan lamanya C
00:34:35
disimpan misalnya tahun 1990 depositnya
00:34:41
ada sekitar
00:34:43
satu juta tahun 2001 uang tinggal
00:34:50
[Musik]
00:34:53
20998367 bisa kita sebut sebagai emisi
00:34:58
rata-rata pertahun nah metode pengukuran
00:35:05
cadangan karbon yang sudah dikembangkan
00:35:08
dan sudah diakui secara nasional saat
00:35:12
ini yaitu yang dikembangkan oleh
00:35:14
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
00:35:18
bekerjasama dengan Word agroforestry
00:35:21
Centre ikraf southwest Asia yang ada di
00:35:24
Bogor dikenal dengan sebutan metode
00:35:28
raksa rabbit carbon stocks appraisal
00:35:33
atau pendugaan atau pengukuran cadangan
00:35:37
karbon secara cepat di dalam metode
00:35:43
Hai Bisa perhitungan perubahan karbon
00:35:47
dilakukan diseluruh bentanglahan dengan
00:35:50
prinsip bahwa perubahan karbon pada
00:35:54
tingkat lanskap dengan satuan ton per
00:35:57
hektar merupakan hasil perkalian antara
00:36:01
perubahan lahan zaman ini satuannya
00:36:05
hektar pertahun dengan perubahan
00:36:08
cadangan karbon dalam hal ini faktor
00:36:11
emisi karena perubahan tutupan lahan
00:36:15
satuannya adalah ton karbon per hektar
00:36:20
[Musik]
00:36:22
sehingga kita perlu mengetahui parameter
00:36:28
apa yang diukur ditingkat plot dalam
00:36:31
kaitannya dengan perubahan cadangan
00:36:35
karbon nah perlu kita ketahui komponen
00:36:39
penyusun Syekh atau karbon di tingkat
00:36:42
float
00:36:43
meliputi yang pertama adalah biomassa
00:36:46
dalam hal ini pohon tumbuhan bawah yang
00:36:50
kedua adalah biomassa akar untuk akar
00:36:53
kita menghindari pengukuran langsung di
00:36:56
lapangan karena bisa merusak tanaman
00:37:00
pendugaan karbon di akar dilakukan
00:37:05
dengan menggunakan perbandingan tajuk
00:37:08
banding akar yaitu 4 banding 1 kemudian
00:37:12
komponen yang ketiga adalah bagian yang
00:37:14
mati atau nekromas yang meliputi kayu
00:37:17
mati atau tumbang dan juga Tunggul
00:37:21
kemudian komponen empat yaitu seresah di
00:37:25
permukaan seperti cabang ranting dan
00:37:28
Utuh daun setengah Lapuk dan komponen
00:37:32
kelima adalah bahan organik tanah
00:37:37
berikut contoh penghitungan emisi karbon
00:37:41
menggunakan data detail
00:37:43
khas micro Bangsri yang berasal dari
00:37:46
hasil penelitian chairiyah dan
00:37:48
kawan-kawan tahun 2018 dengan
00:37:51
menggunakan perubahan tutupan lahan dan
00:37:53
data rata-rata karbon per sistem
00:37:56
penggunaan lahan kita bisa lihat bersama
00:37:59
bahwa faktor yang mempengaruhi total
00:38:01
karbon adalah Jumlah pohon perhektar
00:38:04
Umur pohon diameter batang dan biomassa
00:38:08
jenis pohon dalam hal ini menentukan
00:38:11
berat jenis kayu kecepatan pertumbuhan
00:38:14
dan manajemen pohon parameter berikutnya
00:38:20
yang digunakan di dalam raksa adalah
00:38:23
perubahan karbon stok dalam hal ini
00:38:26
berkaitan dengan biodiversitas pohon
00:38:29
yang ditentukan oleh berat jenis kayu
00:38:32
yang nantinya akan mempengaruhi biomassa
00:38:36
pohon dan cadangan karbon nah eh
00:38:43
perubahan cadangan karbon itu dapat
00:38:45
dihitung melalui pendugaan biomassa
00:38:47
pohon dalam sistem agroforestri ke
00:38:51
misalnya yaitu dimana cadangan karbon =
00:38:57
biomassa tanaman dikalikan dengan nol
00:39:01
koma 46 persen atau 46 kg per pohon
00:39:04
karena C menyusun 46 persen dari
00:39:08
biomassa Adapun rumus yang bisa
00:39:11
digunakan di dalam pendugaan biomassa
00:39:14
pohon salah satunya menggunakan
00:39:17
persamaan yang dikembangkan oleh chef
00:39:20
tahun 2005 Nah kita biasanya mengukur di
00:39:27
lapangan adalah diameter batang setinggi
00:39:30
dada atau disingkat DBX ya atau karena
00:39:36
ketinggian dada orang-perorang berbeda
00:39:41
maka kita
00:39:43
bisa menggunakan standar 1,3 m yaitu
00:39:48
ketinggian diameter pada batang pohon
00:39:51
pada ketinggian 1,5 m Kemudian untuk
00:39:56
berat jenis kayu kita tidak harus
00:39:59
mengukur tetapi bisa melihat didatabase
00:40:04
berat jenis kayu yang ada di website
00:40:08
ikraf
00:40:09
[Musik]
00:40:11
Hai berikut adalah gambaran transek
00:40:13
penggunaan lahan di Das micro Bangsri
00:40:16
dimana pada lereng atas merupakan
00:40:18
kawasan lindung atau hutan alami yang
00:40:22
dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional
00:40:25
Bromo Tengger Semeru Kemudian pada
00:40:28
lereng Tengah sistem penggunaan lahan
00:40:31
yang ada umumnya adalah hutan produksi
00:40:34
yang dikelola oleh Perhutani kemudian
00:40:38
agroforestri baik agroforestri sederhana
00:40:41
maupun multistrata sedangkan dibawa
00:40:45
umumnya berupa tegalan yang ditanami
00:40:47
tanaman sayuran dalam hal ini tato
00:40:52
tanaman hortikultura yaitu cabe dan juga
00:40:55
tanaman pangan yaitu kejagung
00:41:00
Hai kalau kita melihat emisi dan
00:41:03
sekuestrasi karbon dalam kaitannya
00:41:05
dengan perubahan tutupan lahan seperti
00:41:08
grafik berikut kita bisa melihat di
00:41:11
gambar sebelah kiri menunjukkan bahwa
00:41:14
pada periode 1994 sampai 2001 terjadi
00:41:20
emisi karbon terbesar bila dibandingkan
00:41:24
dengan kedua periode yang lain yaitu
00:41:27
tahun 2001 sampai dengan 2011 dan
00:41:32
2011-2017 namun pada periode berikutnya
00:41:36
yaitu periode 2001-2011 emisi karbon
00:41:42
telah berkurang dan Syekh ustrasi karbon
00:41:48
meningkat sehingga net emisi menjadi
00:41:53
rendah yaitu 33.000 Ton dan berikutnya
00:41:58
pada tahun
00:42:00
Hai 2011-2017 besarnya emisi masih tetap
00:42:04
sama dengan periode sebelumnya tetapi
00:42:07
sekuestrasi karbon lebih kecil dengan
00:42:10
demikian terjadi peningkatan net emisi
00:42:15
karbon sedangkan gambar sebelah kanan
00:42:18
kita bisa melihat bahwa emisi karbon
00:42:22
terbesar kurang lebih 43.000 ton tidak
00:42:27
micro Bangsri adalah berhubungan dengan
00:42:30
degradasi hutan alami atau disimbolkan
00:42:33
dengan ha menjadi semak belukar dalam
00:42:37
hal ini sekitar 45 persen dari total
00:42:40
emisi kemudian perubahan hutan alami
00:42:44
menjadi agroforestri yaitu sekitar 12
00:42:48
persen dan perubahan hutan alami menjadi
00:42:53
tegalan untuk kurang dari 1% penduduk
00:42:57
Hai Saleh guna lahan di Das micro
00:43:02
Bangsri Ada pula yang meningkatkan
00:43:04
cadangan c atau sekuestrasi karbon
00:43:08
dimana peningkatan cadangan C terutama
00:43:11
terjadi karena adanya peningkatan jumlah
00:43:16
pohon atau tanaman berkayu yaitu dari
00:43:20
menanam pohon di tegalan sehingga
00:43:23
berubah menjadi agroforestri dan hutan
00:43:27
produksi serta dari semak menjadi
00:43:30
agroforestri dan hutan produksi atau
00:43:33
dari agroforestri meningkat menjadi
00:43:36
hutan produksi karena pohonnya semakin
00:43:40
tua sehingga biomassa dan cadangan
00:43:43
karbonnya semakin meningkat nah
00:43:49
informasi yang diperoleh dari pendugaan
00:43:51
emisi dan sekuestrasi karbon ini dapat
00:43:55
digunakan sebagai dasar
00:43:57
Hai di dalam perbaikan perencanaan
00:44:00
pengembangan wilayah terutama pengaturan
00:44:03
tata guna lahan untuk mengurangi emisi
00:44:06
dan meningkatkan serapan karbon sesuai
00:44:10
yang sudah diteliti oleh Sudarto dan
00:44:12
kawan-kawan tahun 2018 hasil penelitian
00:44:18
ekadinata dan Dewi tahun 2011 mengenai
00:44:23
sebaran emisi rata-rata di seluruh
00:44:25
provinsi yang ada di Indonesia
00:44:27
menunjukkan bahwa emisi terbesar tahun
00:44:30
1990 sampai 2005 berasal dari provinsi
00:44:35
Kalimantan Tengah Kalimantan Timur dan
00:44:37
Riau grafik sebelah kanan menunjukkan
00:44:41
bahwa terdapat sebelas Provinsi yang
00:44:43
memiliki laju emisi rata-rata lebih
00:44:46
besar Apabila dibandingkan dengan
00:44:49
rata-rata nasional yang mencapai 2,4
00:44:54
belas ton per hektar per tahun
00:44:57
Hai setelah melihat paparan sebelum ini
00:45:03
tadi kita bisa melihat bahwa perlu Aa
00:45:11
Kita Renungkan bersama pertanyaan yaitu
00:45:14
Benarkah biodiversitas yang tinggi
00:45:18
diikuti dengan cadangan karbon yang
00:45:20
tinggi pertanyaan kedua adalah bagaimana
00:45:26
hubungan antara biodiversitas dengan
00:45:28
produksi dan cadangan karbon di tingkat
00:45:32
lenscape Nah kita bisa melihat di dalam
00:45:36
grafik sebelah kiri bahwa peningkatan
00:45:40
intensifikasi pertanian dan produksi ya
00:45:43
bisa semakin menurunkan biodiversitas
00:45:49
dan layanan lingkungan serta kemungkinan
00:45:53
terjadinya trade-off antara
00:45:55
intensifikasi
00:45:57
dengan konservasi di satu sisi
00:46:00
intensifikasi akan meningkatkan produksi
00:46:03
Memberikan manfaat positif tetapi tanpa
00:46:08
diimbangi dengan konservasi akan
00:46:10
menurunkan kondisi biodiversitas dan
00:46:13
layanan lingkungan berikutnya yang
00:46:17
sebelah kanan adalah Benarkah
00:46:19
sepeninggalan cadangan karbon itu bisa
00:46:24
meningkatkan biodiversitas ya
00:46:29
Hai contohnya adalah Apakah dengan
00:46:31
program restorasi yaitu mengembalikan
00:46:35
hutan yang sudah rusak ya atau hutan
00:46:40
terdegradasi contoh lain Bagaimana upaya
00:46:46
mempertahankan biomassa dan cadangan
00:46:49
karbon berdasarkan hasil penelitian Sari
00:46:53
tahun 2015 di Kendari yang meliputi
00:46:56
penggunaan lahan hutan terdegradasi
00:47:00
agroforestri sederhana agroforestri
00:47:03
kompleks atau monokultur dan tanaman
00:47:06
pangan kita bisa melihat bahwa total
00:47:12
cadangan karbon ini bisa dilihat
00:47:14
perkomponen ya Mulai dari bagian di atas
00:47:20
tanah maupun bagian di bawah tanah ya ya
00:47:23
dalam hal ini bahan organik tanah dan
00:47:27
juga ngakak
00:47:29
ya namun di komponen agar ada sendiri
00:47:34
Kita warna simbolnya Nah kita bisa
00:47:37
melihat bahwa cadangan karbon di bagian
00:47:41
atas tanah ya terutama di hutan Ya itu
00:47:46
menurun Adha besar 80% dari total ketika
00:47:51
berubah menjadi menggunaan lahan tanaman
00:47:57
semusim atau crops ya Selain itu kita
00:48:02
juga bisa melihat bahwa perubahan hutan
00:48:06
menjadi agroforestri Kompleks berbasis
00:48:11
Kakao maupun agroforestri sederhana
00:48:13
berbasis Kakao dan juga Kakak monokultur
00:48:16
berdampak pada penurunan cadangan karbon
00:48:21
ya Setia atas tanah selain itu juga
00:48:24
cadangan karbon di bawah tanah juga
00:48:29
penurunan apabila hutan diubah menjadi
00:48:34
agroforestri berbasis Kakao baik
00:48:37
Kompleks maupun sederhana dan juga menu
00:48:39
kultur serta tanaman semusim dimana
00:48:43
penurunan cadangan karbon dalam tanah
00:48:46
mencapai 20% pada kedalaman 30 cm
00:48:56
berikutnya kita bisa melihat grafik
00:49:00
hubungan antara basal area keragaman
00:49:04
pohon dan cadangan karbon grafik sebelah
00:49:09
kiri menunjukkan bahwa peningkatan basal
00:49:13
area akan meningkatkan jumlah cadangan
00:49:18
karbon ya berikutnya juga peningkatan
00:49:22
diversitas pohon berdampak pada
00:49:25
peningkatan cadangan karbon di
00:49:29
tahan nah adapun faktor-faktor yang
00:49:33
mempengaruhi cadangan karbon baik di
00:49:36
atas tanah maupun di dalam tanah bisa
00:49:39
kita lihat di sini adalah berat jenis
00:49:43
Gayo ukuran dbh pohon dan kerapatan
00:49:47
populasi
00:49:51
Hai Nah sebagai penutup Kita habis a
00:49:56
sampaikan bahwa peningkatan emisi gas
00:49:59
rumah kaca akibat kegiatan manusia
00:50:01
adalah penyebab terjadinya pemanasan
00:50:04
global yang berdampak pada adanya
00:50:07
perubahan iklim yang dapat merugikan
00:50:10
hampir semua sektor kegiatan yang kedua
00:50:14
peningkatan keanekaragaman penggunaan
00:50:16
lahan dalam landscape pertanian dapat
00:50:19
membantu menyimpan karbon dalam
00:50:21
ekosistem dalam waktu yang lama untuk
00:50:24
itu peningkatan keanekaragaman pohon
00:50:27
yang ditanam tidak selalu diikuti oleh
00:50:29
peningkatan cadangan karbon bergantung
00:50:31
pada manajemen lahan umur tanaman dalam
00:50:36
hal ini diukur dari diameter batang
00:50:39
pohon jumlah pohon besar dan jenis
00:50:42
tanaman yang ditanam dan yang kedua
00:50:46
adalah konservasi biodiversitas tanaman
00:50:49
bermanfaat baik ekonomi
00:50:51
ekologi dan sosial Selamat berlatih
00:50:55
menghitung emisi karbon pada waktu
00:50:59
tutorial dan praktikum untuk tugas
00:51:05
individu minggu ini tolong adik-adik
00:51:08
membuat ringkasan dari kefir briefing
00:51:10
tugas diunggah di gugel klasrum
00:51:13
masing-masing kelas paling lambat
00:51:15
seminggu setelah kuliah sekian materi
00:51:21
hari ini untuk menambah wawasan
00:51:22
adek-adek mengenai perubahan iklim dan
00:51:25
strategi pengelolaan multifungsi
00:51:27
landscape add tolong di melihat di
00:51:32
YouTube mengenai webinar seri jurusan
00:51:35
Tanah yang meliputi webinar pengolahan
00:51:37
multifungsi landscape untuk adaptasi dan
00:51:40
mitigasi perubahan iklim dan yang kedua
00:51:42
adalah webinar mengenai perubahan iklim
00:51:46
strategi di skala landscape of
00:51:51
tetap semangat belajar dan semoga kita
00:51:53
semua sehat selalu sekian salamualaikum
00:51:58
warahmatullahi wabarakatuh di