Episod 714 My #QuranTime 2.0 Selasa 26 November 2024 Surah Al-Taubah (9:116-117) Halaman 205

Dalam permulaan perbincangan ini, diketengahkan tentang Asmaul Husna, yaitu nama-nama Allah yang harus diimani dan mengandung nilai besar. Bahasan ini dikaitkan dengan surah At-Taubah yang mengangkat nilai Asmaul Husna tersebut. Kemudian, program ini memperkenalkan kegiatan 'Quran time', yang dirancang untuk mendalami Surah At-Taubah, ayat 116 dan 117, serta memberikan motivasi kepada para hadirin untuk menyelidiki dan menghadiri pengajian di studio. Dalam kesempatan ini, peserta juga diajak untuk mendoakan kebaikan dan merangkum pokok bahasan terkait ayat-ayat ini.

Ayat 116 dari Surah At-Taubah ditekankan untuk menjelaskan bahwa Allah adalah pelindung terbaik karena Dia memiliki alam semesta. Sesi membaca ayat ini dipimpin dengan tartil Murattal menggunakan taranum Bayyati. Dibahas juga sifat Allah berdasarkan ayat sebelumnya dan kesimpulan dari ayat tentang Allah sebagai pemilik kebenaran yang mahatahu.

Dalam bagian ini dibahas tentang kemampuan Allah dalam menghidupkan dan mematikan serta tidak ada pelindung selain Allah. Diskusi merujuk pada seorang penggerak My Quran Time di Singapura yang baru meninggal, sebagai contoh kekuasaan Allah dalam kehidupan dan kematian. Dijelaskan juga bahwa Allah memerhatikan bahkan hal-hal kecil dalam kehidupan dan cara Allah mengendalikan segala ciptaan.

Allah adalah Raja alam semesta seperti ditekankan dalam ayat dan ini mensyaratkan rasa percaya kepada-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu dan mampu menghidupkan dan mematikan, menunjukkan kekuasaan-Nya yang absolut. Pengampunan Allah antara lain untuk Nabi dan orang-orang beriman yang bertaubat pada saat-saat sulit, contoh yang diberikan adalah ketika Perang Tabuk. Persiapan dan alasan yang diberikan kepada Nabi menjadi contoh, di mana Allah menerima taubat mereka yang terlambat atau mendapati kesulitan dalam berperang.

Perbincangan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Perang Tabuk dan bagaimana Allah menerima taubat Nabi, Muhajirin, dan Ansar, termasuk mereka yang mengalami kesulitan akibat suhu ekstrem. Dinamika taubat ini menekankan pentingnya selalu memohon ampunan Allah bahkan saat berusaha taat. Diulas pula term “Usrah” merujuk pada tantangan ketahanan dan pentingnya terus bertaubat meskipun menjadi pengikut Nabi.

Penjelasan lebih lanjut tentang makna taubat dalam konteks Ummah yang diajarkan. Pengaruh dari sifat-sifat Allah seperti al-Malik, terutama ketika mendakwah dalam keadaan yang susah. Emosi dari kisah-kisah sahabat yang melakukan kesilapan selama Perang Tabuk diperlihatkan ketika Allah menerima taubat mereka. Kegiatan tadarus diperkenalkan untuk mengintegrasikan bacaan al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Saat membaca surah dan menelaahnya, teknik bacaan yang tepat ditunjukkan. Tadarus dan hafalan bagian dari ayat dilakukan secara bersama-sama. Penggunaan istilah khusus dalam al-Quran dan pengingatan akan pentingnya ketepatan dalam membaca kata demi kata juga dibahas.

Pada saat ini, disampaikan motivasi dalam belajar al-Quran dan implikasi dari menelaah ayat-ayatnya saat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada bacaan shalat. Pembicaraan mendalam tentang kesalahan dalam memahami tantangan sebagai suatu hukuman, sebaliknya sebagai metode Allah menunjukkan kasih sayangnya.

Pengajaran dan pendekatan dalam menghadapi masalah dirangkum dari ayat-ayat yang diulas. Fokusnya adalah untuk mengingatkan jamaah tentang peranan Allah dalam memberikan peringatan melalui kesulitan dan mengajak ummah untuk terus kembali dan berdoa kepada-Nya dalam setiap keadaan.