00:00:00
hai hai
00:00:03
[Musik]
00:00:07
Hai assalamualaikum warahmatullahi
00:00:09
wabarakatuh
00:00:11
hadirin yang saya hormati
00:00:14
hidup dalam sebuah dunia pasca modern
00:00:19
Hai yang
00:00:20
kita saksikan dengan arus deras
00:00:23
globalisasi seperti yang ditegaskan oleh
00:00:27
bodri lar ya berarti hidup dalam sebuah
00:00:31
gerak interpenetrasi
00:00:34
pengalaman-pengalaman kultural dan tour
00:00:37
lisasi alam kehidupan
00:00:40
Hai arus globalisasi dengan
00:00:42
interpenetrasi
00:00:44
Hai pengalaman budaya itu melahirkan
00:00:47
suatu kecenderungan
00:00:50
Hai yang oleh
00:00:52
vattimo disebut sebagai hibridasi antar
00:00:56
tradisi
00:00:57
[Musik]
00:00:59
Hai Adit yang terhormat dengan pola
00:01:02
dasar mentalitas kita ya sebagai pakai
00:01:04
Indonesia yang bersifat sintetis
00:01:08
Mestinya Kita bisa menghadapi
00:01:11
penetration globalisasi itu tanpa
00:01:13
mengalami Gegar budaya
00:01:16
Hai hibridasi yang positif bisa
00:01:19
ditumbuhkan manakala arus globalisasi
00:01:24
itu tidak bersifat searah
00:01:27
Hai melahirkan bisa dibalik ya ke arah
00:01:31
yang selain itu dalam konteks
00:01:34
globalisasi disebut Risk of
00:01:35
globalization
00:01:37
sehingga setiap komunitas budaya
00:01:40
termasuk Indonesia bisa saling mengambil
00:01:43
dan memberi
00:01:44
contoh ya contoh terjadinya Rivers
00:01:48
globalisation itu yang yang bisa kita
00:01:51
catat di Korea Selatan biasanya
00:01:54
Korea Selatan itu dengan kemampuan
00:01:56
gangnam style Korea itu
00:02:00
sekonyong-konyong bisa menembus jantung
00:02:01
Hollywood
00:02:03
yang kedua demam budaya latin di Los
00:02:07
Angeles ya orang Amerika terutama di
00:02:10
kota Los Angeles itu sangat
00:02:11
menggandrungi Bagaimana budaya latin
00:02:14
sehingga budaya latin itu jadi budaya
00:02:17
dunia sebab sudah digoreng akan oleh
00:02:21
wakil manusia di bumi yang dari negara
00:02:24
adidaya yang ketiga contoh
00:02:27
best of globalization itu adalah
00:02:29
penetrasinya industri film Bollywood dan
00:02:32
film Mandarin dalam industri film dunia
00:02:36
Hai tak pada saat terjadi resep
00:02:38
globalization sebetulnya tidak ada
00:02:39
persoalan globalisasi itu melanda
00:02:42
seantero Jagad tetapi persoalannya
00:02:45
sampai saat ini termasuk di Indonesia
00:02:47
bahwa riset globalization itu masih
00:02:50
belum muncul
00:02:52
dengan kelemahan kepercayaan diri dalam
00:02:56
kontek ini karakter diri kita dan
00:02:58
kapasitas Nalar yang ilmiah dan kreatif
00:03:02
yang kita miliki sekarang seperti
00:03:04
sekarang ini Indonesia sulit menjadi
00:03:06
ahli waris budaya dunia yang dapat
00:03:08
mengambil manfaat dari globalisasi
00:03:11
sekaligus bisa memberi pada dunia akan
00:03:14
sulit
00:03:15
lebih dari itu
00:03:17
memasukin globalisasi tanpa kekuatan
00:03:20
kepercayaan diri atau karakter yang kuat
00:03:24
dan kapasitas Nalar ya yaitu Nalar
00:03:29
ilmiah dan kreatif dapat menjerumuskan
00:03:32
Indonesia pada situasi bentrokan
00:03:36
identitas
00:03:37
[Musik]
00:03:39
Hai dan sepatas menjadi hanya menjadi
00:03:42
konsumen pasif dari perkembangan pasar
00:03:45
global
00:03:47
baru-baru juga perhatikan salah satu
00:03:50
pendapat yang sangat fenomenal dari
00:03:53
Jurgen habermas Ya sudah sangat lama
00:03:56
tahun 1999
00:03:58
Tata Jurgen habermas globalisasi itu
00:04:01
merupakan keniscayaan sejarah
00:04:04
sekaligus melahirkan sejarah
00:04:08
Hai globalisasi kata dia secara kejam
00:04:12
membagi dunia kedalam kelompok pemenang
00:04:16
dan kelompok pecundang
00:04:19
Hai globalisasi dengan penetrasi pasar
00:04:23
bebas yang menyerang merupakan
00:04:25
pembonceng ya
00:04:27
Hai itu membelah dunia itu ke dalam
00:04:29
pihak yang menang dan pihak yang alas
00:04:32
the winner and the losers
00:04:35
baik secara internasional maupun di
00:04:38
dalam negeri sendiri ya yang
00:04:42
mengakibatkan melambungnya kesejahteraan
00:04:44
sosial di berbagai belahan bumi itu
00:04:49
pandangan jam disampaikan oleh Jurgen
00:04:51
habermas
00:04:52
Hai selain bisa meluaskan ketidakadilan
00:04:55
sosial
00:04:56
globalisasi juga dapat menimbulkan Defri
00:05:00
fase sosial yang
00:05:02
Hai konsep deprivasi sosial itu kita
00:05:04
bisa ambil dalam konsep sosiologi
00:05:07
gejalanya yang paling tampak misalnya
00:05:10
lemahnya modal sosial karena terjadi
00:05:13
deprivasi itu kenapa itu timbul akibat
00:05:16
yang pertama sempitnya ruang ruang
00:05:19
perjumpaan
00:05:21
Oh ya udah tua terbatasnya jaring-jaring
00:05:25
konektivitas
00:05:27
Hai konektivitas fisik boleh menjadi
00:05:29
kuat ya kita sudah membangun jalan tol
00:05:32
membangun jalur kereta api
00:05:35
berkoneksi fisik antar kota lewat
00:05:38
pesawat terbang ya Namun ternyata
00:05:43
konektivitas hati dan pikiran sulit
00:05:47
nyambung di era globalisasi sekarang
00:05:49
ya kedua memudarnya semangat
00:05:52
inklusivitas
00:05:55
Hai seolah-olah di era globalisasi ini
00:05:57
satu sama lain serba eksklusif
00:06:01
Oh ya Misalnya ini ada apa namanya
00:06:06
ada ruang-ruang yang efusif untuk warga
00:06:09
negara tertentu dan kelompok yang lain
00:06:11
tidak boleh kemudian ada juga misalnya
00:06:14
bareng-bareng yang eksklusif hanya akan
00:06:17
bisa dimiliki oleh yang punya duit jadi
00:06:20
inklusivitas itu semangat-semangat ilmu
00:06:23
civitas itu memudar di era sekarang
00:06:26
akibatnya diantara sesama komponen
00:06:29
bangsa mulai tidak saling percaya
00:06:32
ia tidak memiliki trust satu sama lain
00:06:36
Hai kondisi sedemikian itu mengakibatkan
00:06:38
tidak adanya
00:06:40
keakraban berwarganegara ini sangat
00:06:43
fatal
00:06:45
Hai dengan globalisasi kearah
00:06:47
seksualitas si dan ekstensifikasi
00:06:51
nasionalisme
00:06:53
instrumental atas dunia kehidupan juga
00:06:56
tercerabut ya dari akar-akar tradisional
00:07:01
umat manusia
00:07:03
Hai haters ada Botan yang diikuti oleh
00:07:06
homogenitas budaya dan identitas ini
00:07:10
membuat individu di dalam masyarakat
00:07:13
mengalami keterasingan
00:07:16
dari komunitasnya kan ini aneh
00:07:20
ada istilah bisanya yang dikenal
00:07:22
sekarang the lonely man it out the
00:07:26
crowdsite
00:07:28
Hai Jadi kita itu daerah modern sekarang
00:07:30
er pasar modern merasa hidup kesepian
00:07:33
sendirian dalam kerumunan orang yang
00:07:36
banyak kenapa Mungkin kita sedang
00:07:40
sekarang sudah apa namanya menyaksikan
00:07:43
bahwa tenang gadget ini kita bisa
00:07:46
menyendiri laut situasi ramai pot kita
00:07:49
seperti kesepian sendiri punya kehidupan
00:07:52
sendiri itu sebetulnya eh salah satu
00:07:56
model atribut dari deprivasi sosial
00:08:00
Hai deprivasi sosial itu pendorong orang
00:08:03
menempuh jalan pundamental isme sebagai
00:08:07
cara untuk menemukan kembali kehangatan
00:08:10
dan intimasi
00:08:12
yang diperoleh di rumah tradisi
00:08:16
di dalam konsep Ferdinand tonnies
00:08:17
sebagai seorang Solo sosiolo
00:08:21
di rumah tradisi itu dikenal dengan
00:08:23
konsep gemeinschaft
00:08:25
[Musik]
00:08:27
Hai tadina tos mengatakan dalam situasi
00:08:29
Gamestop masyarakat itu sangat akrab
00:08:32
satu sama lain tegur sapa satu sama lain
00:08:35
berbagi ya
00:08:38
hidup rukun dalam suatu keluarga besar
00:08:42
tetapi lawan dari games app menurut
00:08:45
Ferdinand tonnies ada gesellschaft biasa
00:08:48
saat itu masyarakat mulai saling tidak
00:08:52
apa namanya tidak saling kenal rumah
00:08:55
bertetangga dibatasi oleh tembok-tembok
00:08:58
yang besar kalau tidak dengan tembok
00:09:01
dengan pohon-pohon yang rindang sehingga
00:09:02
seisi rumah tidak bisa kelihatan oleh
00:09:05
tetangganya jarang sekali bertegur sapa
00:09:09
karena kesibukan masing-masing
00:09:11
Hai itulah dalam dalam situasi seperti
00:09:14
ini fundamentalisme akan muncul sebagai
00:09:18
satu cara mencari keakraban mencari
00:09:21
kehangatan dan mencari ide masih dalam
00:09:24
satu rumah tradisi yang nama gemenschap
00:09:27
akan tetapi saudara yang Budiman Bunda
00:09:31
mentalisme yang terjadi memang sejatinya
00:09:35
itu bukanlah gerak kembali kepada satu
00:09:38
cara yang pra modern dalam memahami
00:09:40
agama
00:09:41
Hai Tetapi lebih sebagai respon panik
00:09:44
dan Gagap menghadapi modernitas dan
00:09:47
globalisasi
00:09:49
di depan ikan ini ditandai oleh
00:09:51
resistensi terhadap prinsip-prinsip
00:09:54
kehidupan Global
00:09:56
semisal demokratisasi
00:09:59
perlindungan HAM perlindungan ekonomi
00:10:03
dan sebagainya
00:10:04
resistensi ini termanifestasikan dalam
00:10:07
sikap religius yang berlebihan dan
00:10:11
menutup kemungkinan komunikasi dengan
00:10:13
dunia luar
00:10:14
Hai akibat terputusnya komunikasi inilah
00:10:17
yang melahirkan
00:10:19
kekerasan dalam wujud tindakan teror
00:10:23
alhasil
00:10:26
globalisasi melahirkan efek yang
00:10:29
bersifat paradoks
00:10:31
tarikkan globalisasi ke arah demokrasi
00:10:34
dan perlindungan Ham menguat tetapi
00:10:38
andainya
00:10:39
oposisi dan antagonisme terhadap
00:10:42
keduanya itu juga Terus meningkat itulah
00:10:45
yang disebut paradoks
00:10:47
Aduh yang terhormat di seluruh dunia
00:10:51
politik identitas yang mengukuhkan
00:10:54
perbedaan identitas kolektif semisal
00:10:57
etnis agama bahasa dan bangsa mengalami
00:11:02
gelombang pasang
00:11:04
halo halo
00:11:05
sifat pencarian identitas itu memerlukan
00:11:08
garis pembeda dengan yang lain maka
00:11:12
politik identitas senantiasa merupakan
00:11:15
politik penciptaan perbedaan
00:11:19
Hai apa yang harus diwaspadai sebetulnya
00:11:21
dari
00:11:22
politik identitas adalah
00:11:25
Hai lo mungkinan munculnya tiap Kinan
00:11:28
atavistic bahwa identitas hanya bisa
00:11:32
dipertahankan dan diamankan dengan cara
00:11:36
menghabisi perbedaan dan ke berlainan
00:11:40
yang ada dalam dalam bahasa Inggris
00:11:42
disebut adder nice jadi orang lain
00:11:46
perbedaan itu dalam rangka
00:11:48
mempertahankan identitas kelompok itu
00:11:52
mesti ditiadakan itu bahayanya disisi
00:11:55
lain sebagaimana dikemukakan oleh
00:11:58
Benjamin barber ya bahwa globalisasi
00:12:01
dengan pasar kapitalisme sebagai
00:12:04
pembonceng bebas atau disebut Pril
00:12:07
Raider biasa memacu budaya konsumerisme
00:12:11
yang bisa membahayakan kehidupan publik
00:12:14
dan demokrasi
00:12:17
Hai menurut Benjamin barber ekonomi
00:12:20
kapitalis sekarang itu selain membagi
00:12:23
dunia ke dalam kubur yang berpunya atau
00:12:26
The Heirs dan kaum yang tidak berpunya
00:12:28
atau the have nots juga menumbuhkan etos
00:12:33
Hai ini yang mengejutkan eh terbaru itu
00:12:36
apa etos baru itu disebut
00:12:39
infante Invention
00:12:42
Oh ya infantilization itu dalam bahasa
00:12:45
indonesia-jepang bocah and
00:12:48
Hai ini istilah yang Mama mungil aneh
00:12:52
Hai pemecahan sebagai apa sebagai basis
00:12:55
ekonomi
00:12:56
konsumeris berdasarkan kebutuhan yang
00:12:59
diciptakan
00:13:01
Hai masyarakat konsumen is akan
00:13:05
membenturkan kapitalisme dan demokrasi
00:13:08
sehingga
00:13:10
kapitalisme menurut Benjamin barber
00:13:13
sepertinya secara harfiah akan
00:13:16
mengonsumsi dirinya sendiri meninggalkan
00:13:20
demokrasi dalam bahaya dan nasib warga
00:13:23
negara tanpa kepastian
00:13:26
Hai Adrian terhormat
00:13:27
[Musik]
00:13:29
peminggiran peran warga negara dalam
00:13:31
berdemokrasi
00:13:33
setidaknya dilakukan melalui empat cara
00:13:37
yang pertama
00:13:40
yaitu adalah
00:13:42
Hai peminggiran peran warga negara
00:13:46
yang konsep yang sebutkan tadi diatas
00:13:49
yaitu
00:13:50
membocorkan konsumen dengan lebih
00:13:53
mengedepankan hal-hal yang gampang
00:13:56
ketimbang hal-hal yang harus penuh
00:13:58
perjuangan
00:13:59
itu tersebut indikator pembacaan yang
00:14:03
pertama itu bahwa konsumen di
00:14:07
akhir-akhir ini dipasang mau jalan ini
00:14:10
adalah lebih mengedepankan hal-hal yang
00:14:12
Jampang ketimbang susah untuk berjuang
00:14:16
Hai ibarat kepada anak kecil dipermudah
00:14:19
diberi kebodohan diberi macam-macam
00:14:21
sehingga tidak perlu susah payah untuk
00:14:24
mendapatkan sesuatu yang kedua
00:14:27
kesegeraan ketimbang kedalaman jadi IT
00:14:31
atribut yang pertama itu dalam proses
00:14:33
pembuahan itu seperti itu jadi lebih
00:14:36
kedepankan hal-hal yang gampang
00:14:38
ketimbang harus bersusah payah yang
00:14:40
kedua
00:14:40
mengutamakan kesegeraan ketimbang
00:14:44
kedalaman makna
00:14:46
yang kedua
00:14:48
Hai Moms repotkan warga negara sehingga
00:14:52
aku berprioritas dibandingkan dengan
00:14:55
kita
00:14:57
Hai
00:14:58
ideologi privatisasi menurut Benjamin
00:15:01
barber menempatkan pilihan sebagai Hal
00:15:05
mendasar yang bersifat pribadi
00:15:08
bukan menentukan kehendak bersama tetapi
00:15:10
sebatas kumpulan atas rerata dan
00:15:13
keinginan pribadi
00:15:15
Hai bisanya dalam berdemokrasi
00:15:18
keputusan sebetulnya hair rata saja dari
00:15:22
keinginan-keinginan pribadi
00:15:24
bukan sebagai bukan kolektif keinginan
00:15:26
bersama yang harus dibangun lewat
00:15:29
musyawarah mufakat
00:15:30
maka timbullah yang disebut ini konsep
00:15:34
dalam pendidikan kewarganegaraan disebut
00:15:37
muncullah konsep civics ijo prenia
00:15:42
sripsi jawabannya itu adalah bersamaan
00:15:45
dengan penolakan atas segala yang
00:15:47
spesifik dan penolakan atas segala yang
00:15:50
publik itulah titik kulminasi dari
00:15:55
privatisasi dimana Aku lebih dominan
00:15:58
daripada kita
00:16:00
Hai yang ketiga
00:16:03
pemerekan identitas yaitu disebut
00:16:06
branding recognation
00:16:09
menggantikan identitas religius
00:16:12
identitas Kewargaan
00:16:14
Bagaimana wujud kongkritnya Mari kita
00:16:17
perhatikan
00:16:18
Hai orang sekarang di Arab osmotik to
00:16:21
diidentifikasi melalui merek barang yang
00:16:25
dikonsumsi
00:16:26
ketimbang identitas religius ataupun
00:16:29
kebangsaannya ataupun keluarganya dengan
00:16:33
kata lain ketidak otentik kan menjadi
00:16:36
semacam ontet isi tas rekaan dan makna
00:16:40
menjadi kehilangan makna
00:16:44
yang keempat meminjam pemikiran
00:16:47
majaprana food kelahiran yang apa yang
00:16:51
disebut
00:16:52
totalitarianisme konsumerisme
00:16:54
melalui penyebaran semua aspek kehidupan
00:16:57
manusia oleh korporasi yang berakibat
00:17:02
pada runtuhnya keberagaman dan munculnya
00:17:06
totalitarianisme baru
00:17:09
I made in Hai cerita dari Benjamin
00:17:12
barber itu dikupas tuntas dalam satu
00:17:15
buku yang Subway Surf cukup lama tahun
00:17:18
2007 duduk buku ini adalah Khansa uh How
00:17:22
market Crash children in fun Place that
00:17:26
and Solo sideshow diterbitkan rindu York
00:17:30
oleh penerbit double you double you
00:17:32
Norton ini saat menarik ada rem yang
00:17:36
terhormat
00:17:37
pesan penting dari Benjamin barber yang
00:17:40
perlu direnungkan oleh kita semuanya
00:17:43
oleh para dosen oleh terutama para
00:17:45
generasi muda pertama siswa
00:17:47
ini adalah sebagai berikut
00:17:49
Hai
00:17:50
kapitalisme tanpa daya tahan budaya kata
00:17:54
Benjamin bratt berbisa menggerus
00:17:57
kebajikan publik
00:17:59
dan demokrasi di titik terdalamnya yaitu
00:18:03
individu
00:18:05
Hai masyarakat demokratis akhirnya
00:18:07
dijajah oleh kepentingan imperatif pasar
00:18:11
kehidupannya diseragamkan ruang publik
00:18:15
yang dirampas dengan privatisasi dan
00:18:17
identitasnya digerus ke dalam merek dan
00:18:21
logo
00:18:23
Hai Benjamin Barbar rupanya menegaskan
00:18:26
kembali keresahan
00:18:29
hai Salah satu tokoh yang sangat dikenal
00:18:31
ya terutama di Deep acara pendidikan
00:18:36
demokrasi yaitu elected The Devil
00:18:40
seorang intelektual dari Perancis
00:18:43
tentang pasar yang menciptakan kondisi
00:18:46
dimana raganya bebas tetapi jiwanya
00:18:50
telah diperbudak
00:18:52
Hai itu ditulis dalam buku democracy in
00:18:55
America oleh alexa.com sel
00:18:58
dijabarkan secara gamblang pasar
00:19:00
sekarang itu seperti itu bahwa raga kita
00:19:03
itu seperti bebas padahal jiwa kita itu
00:19:06
sudah diperbudak oleh kemauan pasar
00:19:10
Hai apa yang dapat kita perbuat
00:19:12
Adakah solusi terbaik
00:19:15
Hai ini kunci terakhir yang ingin saya
00:19:18
sampaikan hadirin yang terhormat
00:19:22
berbagai persoalan kontemporer yang
00:19:25
ditimbulkan oleh
00:19:27
intensifikasi dan ekstensifikasi arus
00:19:30
globalisasi Sesungguhnya telah
00:19:32
diantisipasi oleh Pancasila
00:19:36
sebagai dasar filosofis tentara kita
00:19:39
termasuk juga sebagai filosofis
00:19:42
Kebudayaan Nasional kita mari kita
00:19:44
cermati satu-persatu
00:19:48
di dalam mengantisipasi kemungkinan
00:19:52
menguatnya fundamentalisme beragama sila
00:19:55
pertama Pancasila sudah menekankan
00:19:58
prinsip sosio-religius
00:20:01
Oh ya nih ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
00:20:04
Maha Esa setara berkeadaban
00:20:07
ke-10 tidak dinyatakan oleh Bung Karno
00:20:09
Bung Karno dalam
00:20:11
buku Dibawah Bendera Revolusi
00:20:13
menyebutkan
00:20:15
hendaknya Negara Indonesia ialah negara
00:20:18
yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah
00:20:22
Tuhannya dengan cara yang berkuasa
00:20:25
Hai selanjutnya beliau katakan segenap
00:20:28
Raya gelapnya bertuhan secara
00:20:31
berkebudayaan Yakni dengan tiadanya
00:20:34
egoisme agama
00:20:36
Hai Ketuhanan yang berbudi pekerti luhur
00:20:38
Ketuhanan yang hormat menghormati satu
00:20:41
sama lain
00:20:42
itulah jawaban dari sila pertama
00:20:44
Pancasila
00:20:46
Oh ya berdua
00:20:47
dalam mengantisipasi dampak dampak
00:20:50
destruktif dari globalisasi dan
00:20:53
lokalisasi
00:20:55
dalam bentuk
00:20:57
homogenisasi dan partikularisasi
00:21:00
identitas yaitu diajukan dalam prinsip
00:21:04
sosio-nasionalisme
00:21:07
yang tertuang dalam sila ke-2 dan sila
00:21:10
ketiga
00:21:11
dari Pancasila
00:21:12
[Musik]
00:21:14
jadi sosial nasionalisme yang tertuang
00:21:17
dalam sila ke-2 dan sila ke-3 itu adalah
00:21:19
telah memberikan jawaban yang sangat
00:21:21
situ dalam prinsip sosialisme
00:21:24
kebangsaan Indonesia adalah kebangsaan
00:21:28
yang mengatasi paham perseorangan maupun
00:21:31
mengatasi paham golongan
00:21:34
Hai yaitu berdiri atas prinsip semua
00:21:38
untuk semua dalam konsep civic education
00:21:42
prinsip semua untuk semua itu adalah
00:21:44
konsepsi Pik nasionalisme
00:21:48
Hai pada saat yang sama kebangsaan
00:21:50
Indonesia juga kebangsaan yang
00:21:52
berperikemanusiaan
00:21:54
yang mengarah pada persaudaraan keadilan
00:21:58
dan keadaban dunia oleh karena itu
00:22:01
Pancasila pun sebetulnya menganut
00:22:04
Cosmopolitan nasionalisme di samping
00:22:07
Civic nasionalisme
00:22:09
Hai Bung Karno mengatakan
00:22:12
kata-kata yang sangat bijak Beliau
00:22:15
mengatakan
00:22:16
internasionalisme tidak dapat hidup
00:22:18
subur kalau tidak berakar didalam
00:22:22
buminya nasionalisme
00:22:25
sebagainya nasionalisme tidak dapat
00:22:28
hidup sumur kalau tidak hidup dalam
00:22:31
Taman Sarinya
00:22:33
internasionalisme
00:22:35
itulah jawaban
00:22:38
tentang Bagaimana
00:22:40
sifat sifat destruktif yang dilahirkan
00:22:42
oleh ra Cosmos sekarang dijawab oleh
00:22:46
sila ke-3
00:22:47
dalam mengatasi Tirani dan ketidakadilan
00:22:51
dalam politik dan ekonomi Pancasila
00:22:55
menawarkan prinsip
00:22:57
sosio-demokrasi
00:22:58
yang tertuang dalam sila ke-4 dan sila
00:23:02
kelima yang telah memberikan solusi yang
00:23:05
sangat handal
00:23:06
Hai menurut versi vemmy demokrasi
00:23:09
politik harus bersejarah Lan dengan
00:23:13
demokrasi ekonomi
00:23:16
Hai arena politik misalnya demokrasi
00:23:18
yang dikembangkan adalah demokrasi
00:23:20
permusyawaratan
00:23:22
dalam konsep dunia disebut demokrasi
00:23:24
konsensus atau diblender aktif demokrasi
00:23:28
yang bersifat imparsial dan melibatkan
00:23:32
dan mempertimbangkan pendapat semua
00:23:34
pihak secara
00:23:36
inklusif
00:23:38
itu prinsip-prinsip yang kita kembangkan
00:23:42
Hai dan pada ranah ekonomi negara harus
00:23:46
aktif mengupayakan keadilan sosial dalam
00:23:49
rangka mengatasi dan mengimbangi ketidak
00:23:52
setaraan yang terjadi di pasar
00:23:56
Hai dengan jalan menjaga iklim kompetisi
00:23:59
yang sehat
00:24:00
membela yang lemah serta
00:24:03
berinvestasi dalam public Guns yang
00:24:06
menyangkut hajat hidup orang banyak
00:24:09
itulah yang kita maksud sebagai konsep
00:24:12
demokrasi sosial
00:24:18
[Musik]