Appendicitis

00:21:45
https://www.youtube.com/watch?v=MpXDCdSXAXk

Ringkasan

TLDRVideo ini menjelaskan apendisitis, termasuk pengertian, penyebab, gejala, dan tata laksana. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks dan merupakan penyebab utama nyeri perut akut. Tiga tipe utama apendisitis dijelaskan berdasarkan tahap keparahannya. Gejala klasik seperti nyeri di kuadran kanan bawah, rebounce pain, demam, nausea, dan anoreksia diuraikan dengan detail. Pemeriksaan fisik dan diagnostik, termasuk imaging, diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis. PenATALaksanaannya melibatkan antibiotik dan pembedahan, mendidik perawat tentang intervensi dan perawatan pasca operasi juga ditekankan.

Takeaways

  • 🩺 Apendisitis adalah peradangan pada apendiks.
  • 📍 Gejala utama adalah nyeri di kuadran kanan bawah.
  • 🔍 Pemeriksaan diagnostik termasuk CT scan dan USG.
  • 💊 Penatalaksanaan sering melibatkan antibiotik dan operasi.
  • 💡 Pemahaman patofisiologi penting untuk diagnosis yang tepat.
  • 🚨 Risiko komplikasi termasuk peritonitis.
  • 📖 Rebound tenderness adalah tanda khas apendisitis.
  • ⚙️ Manajemen keperawatan fokus pada pengurangan nyeri.
  • 🔄 Mobilisasi dini penting pasca operasi.
  • 👩‍⚕️ Edukasi pasien tentang perawatan pasca operasi.

Garis waktu

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Apendisitis adalah kondisi peradangan pada apendiks yang sering terjadi akibat obstruksi, dengan etiologi utama meliputi fekalith dan infeksi. Apendiks adalah tabung sempit yang berfungsi sebagai unit imun, dan peradangan memicu gejala seperti nyeri perut akut, biasanya dimulai di area periumbilikal dan menyebar ke kuadran kanan bawah.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Ada tiga tipe apendisitis: akut, akut dengan massa, dan dengan peritonitis. Apendisitis akut terjadi akibat infeksi primer dari mikroorganisme, sedangkan yang kedua melibatkan distensi akibat obstruksi. Tipe peritonitis lebih serius, sering memerlukan intervensi bedah segera karena risiko infeksi yang menyebar ke rongga peritoneum.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Manifestasi klinis apendisitis termasuk nyeri tumpul, demam ringan, mual, anoreksia, dan nyeri khas di titik McBurney. Sebagai kondisi berkembang, pasien bisa mengalami shock, reaksi peritoneal, dan peritonitis panggul. Gejala ini membutuhkan pengawasan ketat melalui pemeriksaan fisik dan penggunaan skor Alvarado untuk diagnosis.

  • 00:15:00 - 00:21:45

    Manajemen apendisitis meliputi pemberian antibiotik, cairan intravena, dan pembedahan seperti apendektomi. Diagnosis keperawatan utama mencakup nyeri akut dan risiko kekurangan cairan. Perawat berkolaborasi dalam pengelolaan gejala dan memantau tanda-tanda vital untuk mencegah komplikasi pasca operasi, termasuk syok hipovolemik. Pemberian edukasi dan pemulihan yang cepat menjadi fokus setelah pembedahan.

Tampilkan lebih banyak

Peta Pikiran

Video Tanya Jawab

  • Apa itu apendisitis?

    Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis, sering terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

  • Apa penyebab paling umum apendisitis?

    Penyebab paling umum adalah obstruksi oleh fekalit yang mengoklusi lumen apendiks.

  • Apa gejala klinis dari apendisitis?

    Gejala klinis termasuk nyeri mendadak di periumbilikal yang berpindah ke kuadran kanan bawah, demam, nausea, dan anoreksia.

  • Apa pemeriksaan diagnostik yang digunakan untuk mendiagnosis apendisitis?

    Pemeriksaan diagnostik termasuk USG abdomen, CT scan, dan pemeriksaan darah untuk melihat peningkatan sel darah putih.

  • Apa penatalaksanaan untuk apendisitis?

    Penatalaksanaan meliputi terapi antibiotik, operasi apendektomi, dan perawatan pre serta pasca operasi.

Lihat lebih banyak ringkasan video

Dapatkan akses instan ke ringkasan video YouTube gratis yang didukung oleh AI!
Teks
id
Gulir Otomatis:
  • 00:00:01
    Halo mahasiswa semua kita bertemu kembali pada topik apendicitis.
  • 00:00:10
    Pada sesi kali ini kita akan mempelajari mengenai etiologi, patofisiologi apendisitis, manifestasi klinisnya, dan pemeriksaan diagnostik.
  • 00:00:20
    Untuk memastikan apakah pasien kita memiliki apendisitis, manajemen interprofesional serta manajemen keperawatan dalam apendisitis.
  • 00:00:32
    Apendiks merupakan suatu tabung sempit dan buntu yang merupakan perpanjangan dari inferior cyclum.
  • 00:00:39
    Ukuran apendiks rata-rata adalah 9 cm.
  • 00:00:43
    Apendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis.
  • 00:00:49
    Appendisitis merupakan penyebab paling umum dari nyeri perut akut atau akut abdomen baik pada orang dewasa dan anak-anak.
  • 00:00:59
    Gejala klinis muncul karena adanya obstruksi pada rongga luminal apendiks yang diakibatkan inflamasi baik itu mukosa maupun hiperflasia limfoid atau fekalid.
  • 00:01:11
    Etiologi dan faktor risiko terjadinya apendisitis pertama adalah fekalith atau batu feses yang mengoklusi lumen apendiks.
  • 00:01:19
    Penyebab paling umum yang kedua adalah apendiks yang terpuntir.
  • 00:01:23
    Yang ketiga adalah pembengkakan dinding usus.
  • 00:01:27
    Yang keempat adalah kondisi Fibrosis dinding usus,
  • 00:01:30
    Kelima adalah oklusi eksternal usus akibat adhesi dan yang terakhir adalah infeksi organisme yersinia nah ini telah ditemukan 30% pada kasus.
  • 00:01:43
    Terdapat tiga tipe dari apendiciitis yang pertama adalah apendisitis akut.
  • 00:01:51
    Yang kedua adalah apendiciitis akut dengan massa.
  • 00:01:55
    Yang ketiga adalah appendisitis dengan peritonitis.
  • 00:02:03
    Apendisitis akut yang disebabkan oleh infeksi primer yakni ketika organisme atau bakteri dapat mengakses dinding apendiks kemudian terperangkap di submukosa.
  • 00:02:14
    Bakteri yang berproliferasi mengakibatkan perubahan pada dinding apendik, dimana menjadi kemerahan dan bengkak.
  • 00:02:25
    Ketika terjadi kondisi di mana adanya obstruksi atau oklusi pada lumen
  • 00:02:30
    maka peradangan tersebut akan semakin cepat perkembangannya karena obstruksi atau oklusi sendiri dapat mengakibatkan terjadinya iskemia pada jaringan atau epitel,
  • 00:02:44
    selain dari penekanan pada vaskularisasi di area Appendix, inilah yang mengakibatkan peradangan itu menjadi jauh lebih cepat.
  • 00:02:55
    Pada apendisitis akut dengan massa, adanya obstruksi dan infeksi atau proses infeksi mengakibatkan terjadinya distensi.
  • 00:03:06
    Distensi tersebut merupakan peregangan yang dialami oleh lumen apendiks oleh karena adanya obstruksi tadi, Proses atau metabolisme akibat infeksi.
  • 00:03:21
    Inilah salah satunya adalah produksi pus yang juga menambah peningkatan intralumen selain daripada produksi
  • 00:03:30
    mukus atau cairan yang memang dikeluarkan secara normal oleh sel-sel epitel di apendix.
  • 00:03:37
    Akibat dari peningkatan intralumen ini, penekanan juga dapat terjadi bahkan sampai dengan oklusi pada vaskularisasi di appendix, dalam hal ini baik itu Vena maupun Arteri.
  • 00:03:53
    Akibatnya akan terjadi gangren yang dapat pecah merembes keluar dari apendix.
  • 00:04:02
    Bila dapat dilokalisasi oleh tubuh, maka akan terbentuk abses sebelum akhirnya dapat berkembang lebih lanjut pecah menuju ke peritonitis.
  • 00:04:17
    Itu akan ada pada tahap apendisitis akut dengan peritonitis yang akan kita bahas berikutnya.
  • 00:04:24
    Pada apendisitis akut dengan peritonitis sudah terjadi pecah atau perforasi dari apendisitis tadi keluar dari apendiks
  • 00:04:36
    ini akan keluar dan mengakibatkan material
  • 00:04:43
    atau produk-produk infeksi tersebut menyebar sampai ke rongga peritonium.
  • 00:04:48
    Inilah yang akan mengakibatkan terjadinya reaksi kuat peritonium
  • 00:04:52
    melalui pengeluaran cairan atau permukaan serosa usus juga menjadi
  • 00:04:57
    serpihan yang disuntikkan dengan kelenjar getah bening yang membeku
  • 00:05:02
    jadi secara garis besar proses infeksi yang terjadi pada itu dapat terjadi secara primer
  • 00:05:12
    dimana bakteri atau organisme yang memang mengakses langsung dinding apendik mengakibatkan terjadinya
  • 00:05:17
    peradangan sampai dengan berkembang menjadi infeksi atau merupakan proses
  • 00:05:22
    sekunder di mana terjadi obstruksi atau oklusi pada lumen mengakibatkan
  • 00:05:27
    terjadinya peningkatan intralumen di apendiks yang akan mengakibatkan
  • 00:05:32
    terjadinya erosi epitelial dan bakteri dapat mengakses epitelial
  • 00:05:38
    atau dinding yang sudah erosi tersebut atau oleh karena iskemi dan
  • 00:05:45
    nekrosis oleh karena penekanan intralumen mengakibatkan terjadinya peradangan sampai dengan infeksi.
  • 00:05:51
    Penyebab dari bakteri yang mengakibatkan apendisitis ini bisa merupakan bakteri aerob,
  • 00:06:02
    bisa merupakan bakteri anaerob, atau bisa merupakan Bakteri komensal
  • 00:06:08
    usus yang mengalami akumulasi oleh karena obstruksi tersebut
  • 00:06:15
    Manifestasi klinis dari apendisitis sebagaimana kita ketahui
  • 00:06:21
    secara demografi apendisitis paling banyak terjadi pada usia 10 sampai 12 tahun
  • 00:06:26
    namun banyak juga terjadi pada pasien dewasa
  • 00:06:31
    manifestasi klinisnya yakni nyeri secara mendadak yang dirasakan seperti tumpul di area periumbilikal.
  • 00:06:40
    Nyeri tersebut bersifat menetap atau tidak hilang selama 4 sampai 6 jam
  • 00:06:46
    nyeri kemudian terus bertambah namun tetap terlokalisasi di kuadran kanan bawah
  • 00:06:53
    pasien juga mengalami demam yang ringan atau tidak terlalu tinggi, nausea dan anoreksia
  • 00:07:03
    Pasien juga dapat mengalami tiba-tiba hilangnya nyeri
  • 00:07:09
    ini merupakan kondisi di mana apendiks sudah ruptur atau pecah
  • 00:07:16
    ini yang akan mengakibatkan terjadinya peritonitis
  • 00:07:20
    pemeriksaan khas dari apendisitis adalah adanya rebound, rebound pain atau tenderness pada kuadran kanan bawah
  • 00:07:29
    Seperti yang kita ketahui, rebound pain artinya nyeri yang justru dirasakan ketika tekanan dilepas
  • 00:07:36
    kemudian pasien juga merasakan nyeri tersebut di area titik Mcburney, ini merupakan khas dari apendisitis
  • 00:07:47
    Selain titik McBurney atau McBurney's point, pemeriksaan khas lainnya adalah psoas sign
  • 00:08:00
    blumberg sign, obturator sign dan banyak pemeriksaan lain yang dapat dieksplorasi oleh mahasiswa
  • 00:08:13
    tadi sudah dibahas mengenai seringnya nyeri akan dimulai dari
  • 00:08:20
    area periumbilikal tetapi di sini disebutkan juga selain dari nyeri yang
  • 00:08:28
    diawali di area periumbilikal yang akan meningkat selama 4 sampai 6 jam
  • 00:08:33
    nyeri juga akan menyebar ke fossa ilaka kanan atau sejak awal sudah di fossa iliaka kanan,
  • 00:08:42
    selain itu selain nyeri periumbilikal dan nyeri di area fossa iliaka kanan,
  • 00:08:49
    nyeri juga dapat timbul di area lain tergantung pada ujung dari atau area dari apendiks yang terkena.
  • 00:09:00
    Nyeri di punggung atau panggul bila apendisitisnya adalah terkena di apendiks retrocycal,
  • 00:09:07
    bila terkena di apendiks velvik maka dapat nyeri di area suprapelvik atau suprapubik ya
  • 00:09:16
    anoreksia sendiri hampir selalu ada pada apendisitis, ini berhubungan dengan
  • 00:09:21
    peradangan atau respon peradangan dan muntah terjadi pada 75% pasien
  • 00:09:29
    gambaran klinis berikutnya pasien juga dapat mengalami konstipasi sebelumnya
  • 00:09:35
    ataupun diare, ini terutama pada anak-anak.
  • 00:09:40
    Selain itu pasien juga mengeluhkan atau terdeteksi mengalami demam dengan suhu yang tidak terlalu tinggi
  • 00:09:46
    maupun juga dapat menunjukkan ocult hematuria,
  • 00:09:52
    jadi terdapat darah pada pemeriksaan urin namun pasien tidak menunjukkan perdarahan secara makroskopis
  • 00:10:02
    untuk tanda khas lain dari apendisitis adalah Murphy's triad yakni demam muntah dan nyeri
  • 00:10:16
    Berikut ini adalah gambaran klinis dimana apendisitis berkembang menjadi kondisi yang lebih berat
  • 00:10:25
    yang pertama adalah tahapan syok, yang kedua adalah tahap reaksi peritonial, yang ketiga adalah tahap peritonitis panggul.
  • 00:10:32
    yang pertama kita bahas adalah tahap syok di mana pasien terlihat pucat berkeringat dan cemas
  • 00:10:39
    terlihat peningkatan atau terukur peningkatan denyut nadi atau heart rate
  • 00:10:44
    Tekanan darah mulai menurun, suhu subnormal, dan pernapasan pasien mulai cepat dan dangkal
  • 00:10:53
    ini pentingnya EWS, di mana berdasarkan pemeriksaan tanda-tanda vital kita memonitor secara bertahap
  • 00:11:00
    keadaan pasien sehingga tahapan syok ini segera terdeteksi lebih dini
  • 00:11:05
    yang kedua adalah tahap reaksi peritonial di mana tenderness atau nyeri yang dirasakan secara lokal di fossa iliaka kanan
  • 00:11:16
    atau rebound tenderness dimana nyeri dirasakan justru setelah tekanan dilepas
  • 00:11:22
    Perut teraba seperti papan dan juga terdapat rektal tenderness atau nyeri pada pemeriksaan rektal
  • 00:11:33
    tahap ketiga adalah tahap peritonitis panggul di mana abdominal distended,
  • 00:11:38
    bising usus hampir tidak ada atau tidak ada, pasien bisa muntah berisi fekal dan pasien menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
  • 00:11:50
    Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis apendisitis
  • 00:11:56
    Selain dari anamnesis mengenai onset dan karakteristik gejala, kita juga melakukan pemeriksaan fisik
  • 00:12:04
    dan pemeriksaan diagnostik lain untuk saling melengkapi pemeriksaan fisik lengkap
  • 00:12:10
    tadi sudah disebutkan sebelumnya tentang tanda khas pemeriksaan fisik pada apendisitis
  • 00:12:19
    untuk pemeriksaan diagnostik yang sering dilakukan adalah USG abdomen
  • 00:12:26
    Apendikogram, sudah mulai jarang, foto polos juga sudah mulai jarang, yang sering dilakukan adalah CT scan abdomen
  • 00:12:39
    yang mana tingkat akurasinya sangat tinggi.
  • 00:12:42
    untuk pemeriksaan darah tepi untuk melihat adanya peningkatan sel darah putih.
  • 00:12:52
    kemudian untuk pemeriksaan urin ini banyak fungsinya untuk wanita untuk menyingkirkan penyebab lainnya
  • 00:13:03
    Apakah ada kehamilan ektopik atau tidak
  • 00:13:08
    Untuk pria dan wanita juga dilakukan untuk memastikan adakah nyeri yang berhubungan dengan masalah urologi
  • 00:13:17
    seperti batu namun penelitian juga banyak menyebutkan sering terjadi adanya darah samar yang juga terjadi pada kasus apendisitis
  • 00:13:31
    alvarado score merupakan sistem scoring yang juga
  • 00:13:38
    digunakan untuk mendiagnosis apendisitis akut bila suatu fasilitas atau layanan kesehatan
  • 00:13:43
    tidak memiliki banyak pemeriksaan diagnostik yang mumpuni tetapi pasien
  • 00:13:49
    menunjukkan tanda atau gejala yang khas dari pemeriksaan fisik
  • 00:13:53
    Alvarado score sistem ini dibuat untuk menilai berdasarkan tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh pasien,
  • 00:14:02
    contohnya Mahasiswa dapat melihat Apakah nyeri berpindah ke kuadran kanan bawah
  • 00:14:13
    Dalam hal ini fossa iliaka kanan skornya satu apabila pasien mengalami nausea dan vomiting skornya satu, anorexia satu, ini untuk gejala.
  • 00:14:23
    sementara untuk tanda, adanya tenderness di fossa iliaka kanan nilainya dua kemudian ada rebound tenderness nilainya satu
  • 00:14:33
    elevated temperature atau suhu yang meningkat nilainya satu
  • 00:14:38
    sementara untuk pemeriksaan laboratorium adanya peningkatan sel darah putih serta perubahan ke arah kiri dalam hal ini neutrofil.
  • 00:14:50
    total skor adalah 10 kemungkinan pasien mengalami apendisitis apabila skornya lebih dari 9
  • 00:14:57
    medical management untuk appendiciitis terdiri dari antibiotik
  • 00:15:04
    pasien dipuasakan untuk sementara untuk persiapan operasi, pemberian cairan intravena, pemberian antibiotik
  • 00:15:13
    serta pemberian antimual, dan kalau pasien menunjukkan demam pemberian antipiretik
  • 00:15:19
    untuk terkait antibiotik pasien akan mendapatkan pilihan antibiotik tergantung dari kondisi klinis dari pasien
  • 00:15:25
    Apakah pasien sudah sampai pada tahap peritonitis atau tidak nah ini akan
  • 00:15:38
    mempengaruhi jenis antibiotik yang digunakan termasuk
  • 00:15:43
    kemungkinan bakteri yang akan Ee kita
  • 00:15:48
    singkirkan dalam hal ini ya bisa bakteri anaerob maupun bakteri
  • 00:15:56
    aerob tiendakan pembedahan yang yang dilakukan akan sangat tergantung
  • 00:16:01
    Bagaimana fasilitas maupun sumber daya manusia yang ada di suatu fasilitas atau Rumah Sakit
  • 00:16:07
    umumnya yang dulu sering dilakukan adalah apendektomi, bila di rumah sakit tersebut tidak memiliki dokter bedah
  • 00:16:15
    yang sudah ahli melakukan laparaskopi Apabila ada maka pilihan berikutnya
  • 00:16:21
    adalah laparaskopik apendektomi yakni pembuangan apendiksnya melalui proses laparoskopi jadi sayatan yang dibuat
  • 00:16:31
    sifatnya minimal dan proses penyembuhan relatif lebih cepat
  • 00:16:36
    prosedur yang baru dari laparoscopic apendiktomi adalah natural orifice
  • 00:16:42
    transluminal endoscopic Surgery di mana tidak ada diperlukan sayatan
  • 00:16:48
    eksternal dari kulit untuk mengakses ke arah apendiksnya
  • 00:16:55
    pada operasi natural orifis transluminal endoscopic Surgery
  • 00:17:01
    dilihat dari definisinya jadi mengakses dengan menggunakan scop atau kamera yang dimasukkan
  • 00:17:11
    ke lubang natural yang tubuh miliki baik itu dari mulut, vagina, maupun dari rektal
  • 00:17:22
    kita paling sering mengetahuinya scop itu digunakan untuk gastroskopi ya atau kolonoskopi
  • 00:17:32
    Pada apendisitis, hal ini dapat dilakukan melalui pendekatan
  • 00:17:38
    transvaginal atau transrektal untuk mengakses apendiksnya
  • 00:17:43
    ini merupakan contoh bagaimana proses open atau dalam hal ini open apendektomi
  • 00:17:53
    dilakukan untuk pengambilan atau pembuangan apendiks yang sudah
  • 00:17:57
    mengalami peradangan yang diakses dengan melakukan sayatan eksternal di kulit
  • 00:18:03
    Dari anamnesis dan pengkajian yang sudah dipaparkan sebelumnya,
  • 00:18:10
    paling utama diagnosis keperawatannya adalah nyeri akut
  • 00:18:15
    kemudian gangguan keseimbangan cairan dalam hal ini kekurangan volume cairan serta cemas
  • 00:18:21
    intervensi yang diberikan bertujuan untuk
  • 00:18:26
    menangani atau mengurangi nyeri, mencegah kekurangan volume cairan, mengurangi cemas,
  • 00:18:32
    mencegah atau mengurangi infeksi dari saluran cerna yang
  • 00:18:36
    berpotensi berkembang lebih luas kemudian mempertahankan integritas kulit dan mempertahankan nutrisi optimal
  • 00:18:47
    secara garis besar sudah dibahas mengenai manajemen medis ini tentu
  • 00:18:54
    akan menjadi manajemen keperawatan dalam hal ini tindakan kolaborasi dimana
  • 00:19:02
    ketika pemeriksaan atau manifestasi pasien memang menunjang ke arah
  • 00:19:07
    apendisitis pasien dipuasakan untuk persiapan operasi
  • 00:19:13
    karena pasien dipuasakan kemudian sebelumnya sudah terjadi peningkatan
  • 00:19:19
    pengeluaran cairan melalui muntah, demam kemudian proses infeksi atau inflamasi sendiri
  • 00:19:24
    juga menyebabkan perpindahan cairan pasien juga mengalami
  • 00:19:29
    penurunan asupan, sehingga perawat juga melakukan tindakan kolaborasi
  • 00:19:35
    pemasangan infus dan melakukan penanganan gejala seperti mual dan muntah
  • 00:19:40
    diberikan obat-obatan antibiotik untuk mencegah proses inflamasi
  • 00:19:47
    berkembang menjadi infeksi yang lebih berat ataupun untuk mencegah dampak dari peritonitis
  • 00:19:53
    perawat juga memperhatikan tanda-tanda vital pasien untuk monitoring cairan
  • 00:19:59
    maupun untuk monitoring keadaan yang lebih lanjut dalam hal ini yang
  • 00:20:04
    ditakutkan adalah syok hipovolemik maupun syok sepsis
  • 00:20:09
    pemeriksaan tanda-tanda vitalnya tentu berdasarkan EWS juga untuk monitor ulangnya
  • 00:20:19
    setelah itu pasien dipersiapkan untuk operasi, bila memang semua
  • 00:20:25
    pemeriksaan penunjangnya mendukung ke arah operasi
  • 00:20:29
    setelah operasi pasien mendapatkan perawatan pasca operasi yakni yang
  • 00:20:35
    dipegang saat ini adalah ERAS, dimana bila keadaan pasien stabil, pasien koperatif
  • 00:20:41
    pasien sudah dipersiapkan dengan baik tentang edukasi ini maka
  • 00:20:46
    pasien harus segera melakukan mobilisasi dini yakni mobilisasi secara bertahap
  • 00:20:52
    Tapi harus segera dimulai kemudian pasien juga bisa mulai
  • 00:20:57
    pemberian oral bertahap ketika kesadaran pasien sudah baik
  • 00:21:03
    diberikan minum bertahap sampai dengan makan bisa langsung diberikan bila pasien
  • 00:21:09
    toleransi dan tidak mual muntah yang bisa berhubungan dengan akibat
  • 00:21:14
    pemberian anestesi untuk pemulihan aktivitasnya
  • 00:21:21
    pasien dapat melakukan aktivitas normal paling tidak 2 sampai 3 minggu pasca operasi
  • 00:21:27
    ini daftar pustaka yang dapat digunakan oleh mahasiswa selain dari
  • 00:21:33
    jurnal-jurnal yang mungkin banyak hal yang lebih baru yang mahasiswa dapatkan
  • 00:21:38
    Selamat belajar
Tags
  • apendisitis
  • nyeri perut
  • pemeriksaan diagnostik
  • gejala
  • treatment
  • media pendidikan
  • manajemen keperawatan
  • patofisiologi
  • etiologi
  • sistem pencernaan