00:00:00
Hai Slank Hey Assalamualaikum
00:00:25
warahmatullahi wabarakatuh masih bisa
00:00:27
lagi dengan saya pada ketemu kayak
00:00:29
ketiga kali ini kita akan membahas
00:00:31
berlatih bersama untuk menghitung erosi
00:00:33
dengan pendekatan Yusri dimana untuk
00:00:36
pendekatan Yusril sendiri dihitung
00:00:37
dengan ah = R dikalikan Kang dikalikan
00:00:41
LS dan dikalikan CP Sebelum kita mulai
00:00:44
berlatih untuk menghitung erosi itu
00:00:47
sendiri coba disampaikan Masih ingatkah
00:00:50
saudara saudara dengan definisi erosi ya
00:00:54
Oh ya tepat sekali erosi menyatakan
00:00:57
besarnya Pengikisan tanah yang
00:00:59
disebabkan oleh bisa air maupun bisa
00:01:01
angin dan juga Agen lainnya Baiklah
00:01:04
untuk mengetahui besarnya erosi tentunya
00:01:06
harus kita pahami Ada berapa cara pada
00:01:09
prinsipnya ada dua cara untuk mengetahui
00:01:11
nilai erosi itu sendiri yang pertama
00:01:13
yaitu dengan cara pengukuran secara
00:01:16
langsung caranya adalah dengan
00:01:18
menginstalasi cloud erosi di lahan yang
00:01:21
kedua bisa menggunakan cara tidak
00:01:24
langsung gimana sifatnya berupa prediksi
00:01:26
maupun pendugaan pada setiap metode
00:01:29
maupun cara yang dilakukan mempunyai
00:01:31
kelebihan dan kelemahannya masing-masing
00:01:33
namun pada kesempatan kali ini kita
00:01:36
terfokus pada pendugaan erosi dengan
00:01:38
menggunakan industri metode usle
00:01:41
Sebenarnya ini adalah metode yang sudah
00:01:44
cukup lama dikenal juga dengan pukatte
00:01:47
yakni persamaan umum kehilangan tanah
00:01:51
Hai Seperti yang saya sampaikan
00:01:52
sebelumnya dimana untuk persamaan
00:01:54
display a = r dikalikan kah dikalikan LS
00:01:59
dan cp4 faktor tersebut mempunyai
00:02:02
keterangan yang berbeda-beda air untuk
00:02:05
erosivitas menyatakan kemampuan hujan
00:02:08
Untuk menimbulkan erosi k menyatakan
00:02:11
erodibilitas Dimana kau menunjukkan
00:02:13
kepekaan tanah terhadap erosi Jadi kalau
00:02:16
misalkan semakin tinggi nilai k maka
00:02:19
karena tersebut semakin peka semakin
00:02:21
mudah untuk tererosi faktor yang ketiga
00:02:23
di Ada LS LS disini menunjukkan faktor
00:02:27
kelerengan untuk faktor kelerengan
00:02:30
dikuantifikasikan dengan dua komponen
00:02:32
yakni yang pertama ada kemiringan dan
00:02:35
yang kedua ada panjang kelerengan
00:02:38
Baiklah yang terakhir ada faktor CP
00:02:40
untuk faktor CP ini menyatakan tanaman
00:02:44
dan juga pengelolaan dari empat faktor
00:02:47
tersebut selanjutnya nanti bisa
00:02:50
diketahui Berapa besar
00:02:51
nya nilai erosi untuk menghitung setiap
00:02:55
indeks mempunyai persamaan formula dan
00:02:57
cara yang berbeda Mari kita bahas satu
00:03:00
persatu perhitungan faktor erosivitas
00:03:03
dapat menggunakan formula yang telah ada
00:03:05
hanya saja yang perlu diingat untuk
00:03:07
menghitung erosivitas Yes data yang
00:03:10
digunakan sifatnya adalah bulanan
00:03:13
Kemudian diakumulasikan untuk tahunan
00:03:16
pendekatan justfly digunakan untuk
00:03:19
menduga erosi dalam satu tahun sehingga
00:03:22
untuk perhitungan semua faktor erosinya
00:03:25
sifatnya adalah tahunan berikut beberapa
00:03:29
contoh formula yang bisa kita gunakan
00:03:32
untuk menghitung erosivitas tergantung
00:03:36
pada pengembangan formula masing-masing
00:03:38
maka permintaan data yang digunakan juga
00:03:41
berbeda sebagai contoh Box tahun 1978
00:03:46
dia membutuhkan data curah hujan bulanan
00:03:49
data hari hujan
00:03:51
juga data curah hujan maksimum nah
00:03:54
Sedangkan untuk Utomo dan Mahmud tahun
00:03:58
1984 dia hanya memerlukan data curah
00:04:01
hujan bulanan namun kalau kita cermati
00:04:04
dari kedua formula tersebut persamaannya
00:04:07
adalah data yang digunakan adalah
00:04:10
bulanan sehingga nilai erosivitas yang
00:04:14
dihasilkan juga erosivitas bulanan maka
00:04:18
untuk menghitung dalam jangka waktu satu
00:04:21
tahun harus dihitung nilai erosivitas
00:04:23
dari bulan Januari Februari Maret dan
00:04:27
seterusnya hingga bulan Desember
00:04:29
berikutnya ditotal untuk nilai setiap
00:04:32
bulannya Faktor yang kedua untuk
00:04:37
perhitungan faktor erodibilitas dapat
00:04:40
menggunakan dua metode yaitu kita bisa
00:04:43
menggunakan persamaan dan juga Yang
00:04:45
kedua kita bisa menggunakan nomograf
00:04:48
kita bahas persamaan terlebih dahulu
00:04:50
berikut
00:04:51
oleh persamaan untuk menghitung nilai
00:04:53
erodibilitas untuk bisa menghitung nilai
00:04:57
erodibilitas kita harus mengetahui yang
00:05:00
pertama ada data tentang tekstur tanah
00:05:03
kerdit l untuk persentase debu
00:05:06
persentase pasir sangat halus dan juga
00:05:09
persentase lihat selanjutnya data yang
00:05:12
kedua adalah persentase bahan organik
00:05:15
yang ketiga data yang kita butuhkan
00:05:18
adalah tentang struktur tanah yang
00:05:20
kemudian Kita sesuaikan dengan penetapan
00:05:23
kodenya yang terakhir adalah data
00:05:26
permeabilitas tanah Sama halnya dengan
00:05:29
data struktur tanah data permeabilitas
00:05:32
ini nantinya juga Kita sesuaikan dengan
00:05:34
kode sebagai berikut
00:05:37
Hai jika semua data tersebut sudah
00:05:40
lengkap selanjutnya kita masukkan pada
00:05:43
persamaan yang telah ada kita hitung dan
00:05:46
didapatkan lah untuk faktor erodibilitas
00:05:51
metode yang kedua untuk mengetahui
00:05:54
erodibilitas kita bisa menggunakan
00:05:56
nomograf nomograf erodibilitas disini
00:06:00
memerlukan ada empat data-data yang
00:06:03
pertama adalah ada data tentang tekstur
00:06:06
data yang kedua data tentang persen
00:06:09
bahan organik data yang ketiga adalah
00:06:12
data tentang struktur tanah dan yang
00:06:14
data atau 4 adalah data permeabilitas
00:06:17
untuk data tekstur tanah ini harus
00:06:20
detail kan hingga diketahui persentase
00:06:23
debu dan persentase pasir sangat halus
00:06:26
dan yang kedua diketahui nilai persen
00:06:29
pasirnya selanjutnya adalima tahapan
00:06:33
untuk mengerjakan nomograf erodibilitas
00:06:36
tanah
00:06:37
tahap yang pertama kita berangkat dari
00:06:39
sisi sebelah sini kita tarik secara
00:06:41
horizontal ke kanan hingga memotong
00:06:43
persen pasir kemudian kita tarik
00:06:47
vertikal entah ke atas maupun ke bawah
00:06:49
menuju perpotongan persen bahan organik
00:06:53
tahap yang ketiga kita tarik horizontal
00:06:55
ke kanan menuju kode struktur tanah
00:06:59
tahap yang keempat adalah kita tarik
00:07:02
secara vertikal ke bawah untuk memotong
00:07:05
kode permeabilitas tanah terakhir kita
00:07:09
tarik secara horizontal ke kiri kemudian
00:07:11
akan kita dapati Berapa nilai
00:07:14
erodibilitas nya untuk nilai
00:07:17
erodibilitas yang ada pada nomograf itu
00:07:20
bukan bermakna 10-20-30 tetapi disitu
00:07:24
menyatakan desimal sehingga kalau contoh
00:07:27
yang ada di gambar ini memotong pada
00:07:30
angka 30 maka nilai erodibilitas nya
00:07:33
adalah 0,30
00:07:37
untuk tahapan perhitungan erodibilitas
00:07:41
tanah yang ketiga ada faktor kelerengan
00:07:45
Nah untuk faktor kelerengan ini ada dua
00:07:48
l&s l disini untuk Line es untuk slop
00:07:52
maka data yang dibutuhkan untuk
00:07:54
menghitung faktor LS adalah data panjang
00:07:57
lereng dan juga data kemiringan lereng
00:08:00
Sama halnya dengan faktor erodibilitas
00:08:03
untuk mengetahui faktor LS ini bisa kita
00:08:06
gunakan dengan dua cara yakni satu
00:08:09
persamaan dan yang kedua adalah nomograf
00:08:13
berikut persamaan yang kita bisa gunakan
00:08:15
untuk menghitung faktor
00:08:20
Hai kegunaan pada dua rumus faktor LS
00:08:23
ini berbeda tergantung pada nilai
00:08:25
persentase kemiringan lereng yang ada
00:08:30
Hai pada persamaan dibagian atas ini
00:08:32
berlaku untuk lahan yang mempunyai
00:08:34
kemiringan lereng kurang dari 22 persen
00:08:38
sedangkan lahan yang mempunyai
00:08:40
kemiringan lereng lebih curam daripada
00:08:42
itu maka formula yang digunakan adalah
00:08:45
yang ada dibagian bawah seluruhnya
00:08:48
Hai metode yang kedua yang kita gunakan
00:08:51
adalah menggunakan nomograf dimana untuk
00:08:55
nomor grafis ini dibutuhkan dua
00:08:58
data-data yang pertama pada sumbu x ini
00:09:01
menyatakan panjang lereng dengan satuan
00:09:03
meter Kemudian pada sumbu-y sebelah
00:09:06
kanan itu menyatakan kemiringan lereng
00:09:09
dengan satuan persen sedangkan sumbu y
00:09:12
yang sebelah kiri itulah yang nantinya
00:09:14
menjadi nilai LS nya untuk menggunakan
00:09:19
nomograf langkah pertama adalah kita
00:09:21
bergerak dari sumbu x terlebih dahulu
00:09:24
kemudian kita tarik ke atas vertikal
00:09:29
keatas menuju garis berpotongan
00:09:31
kemiringan lereng terakhir kita tarik ke
00:09:34
sebelah kiri mendatar secara horizontal
00:09:37
untuk menentukan nilai
00:09:41
Hai terakhir ada faktor CP Nah untuk
00:09:45
perhitungan pada faktor CP ini sangat
00:09:48
berbeda jika dibandingkan dengan faktor
00:09:50
lainnya
00:09:52
Hai kedua faktor ini menggunakan
00:09:54
informasi pada tabel-tabel untuk indeks
00:09:58
C maupun p yang telah ada sebelumnya
00:10:01
berikut beberapa contoh tabel untuk
00:10:04
nilai c&p untuk menentukan faktor C kita
00:10:10
harus mengetahui pola tanam yang ada di
00:10:12
lahan selama satu tahun sebagai contoh
00:10:15
adalah han Tegal ternyata pada lahan
00:10:18
tersebut pola tanam selama satu tahun
00:10:21
ada jagung kemudian kacang tanah dan
00:10:24
ketela pohon Nah untuk nilai c-nya Kita
00:10:27
sesuaikan dengan tabel sebelumnya jagung
00:10:30
pernyataan 0,64 kacang tanah 0,4 dan
00:10:34
ketela pohon 0,7 nilai-nilai tersebut
00:10:38
kita jumlah kemudian kita bagi tiga
00:10:41
hasilnya adalah 0,58
00:10:45
Hai kalau misalkan pada lahan kita
00:10:47
jumpai pola tanam yang ada ternyata
00:10:50
hanya dua jenis tanaman saja maka
00:10:53
pembaginya dua kalau misalkan hanya ada
00:10:57
satu jenis tanaman saja dalam satu tahun
00:11:00
maka tidak perlu kita rata-rata kan
00:11:02
karena pembaginya juga satu bisa
00:11:05
dipahami sangat mudah bukan
00:11:09
Hai terakhir untuk delay page atau dari
00:11:13
segi pengelolaan nah ini akan sangat
00:11:16
berbeda jadi untuk pengelolaan ini kita
00:11:20
harus melihat secara utuh kondisi satu
00:11:23
lahan tersebut kalau misalkan dalam
00:11:26
suatu lahan ternyata kondisinya seragam
00:11:28
lahan tersebut dilakukan pengelolaan
00:11:32
berupa teras kondisinya baik maka cukup
00:11:36
nilai P nya Hanya Satu yakni misalkan
00:11:39
0,04 nilai 0,04 ini kita dapatkan dari
00:11:44
tabel nilai P sebelumnya
00:11:49
Hai namun kalau dijumpai ternyata
00:11:52
tindakan pengelolaan pada lahan yang
00:11:54
kita ukur sangat beragam maka kita harus
00:11:57
menentukan prosentasenya misalkan pada
00:12:01
suatu lahan a-star nyata untuk
00:12:03
pengelolaan teras baiknya hanya sepuluh
00:12:05
persen dari total luasan lahan kemudian
00:12:08
teras tradisionalnya 30% Sisanya 60%
00:12:13
adalah guludan maka nilai P nya adalah
00:12:17
tetap kita memasukkan nilai P sesuai
00:12:20
dengan tabel yang sebelumnya dikalikan
00:12:23
dengan nilai persentase yang tadi
00:12:26
sebagai contoh praktek perhitungannya
00:12:28
adalah sebagai berikut
00:12:33
Hai Baiklah sudah cukup untuk
00:12:35
perhitungan faktor r-ctcs dan CP Selamat
00:12:41
mencoba Semoga tidak ada kendala LG
00:12:45
Hai bagaimana penjelasannya sudah sangat
00:12:49
jelas bisa melakukan perhitungan Nah
00:12:53
untuk detailnya silahkan dipelajari
00:12:55
kembali pada modul yang telah disediakan
00:12:58
untuk minggu depan untuk materi
00:13:00
berikutnya lemari siswa melakukan
00:13:02
percobaan faktor erosi demikianlah
00:13:05
pengantar untuk materi pendugaan erosi
00:13:07
dengan metode usle Terima kasih dan
00:13:10
sampai jumpa pada materi berikutnya
00:13:12
salam konservasi