SUKU TENGGER: ANTARA ALAM MANUSIA DAN TUHAN || Dokumenter RRI

00:12:39
https://www.youtube.com/watch?v=91hed_z7EoY

Ringkasan

TLDRVideo ini menyoroti kehidupan masyarakat Suku Tengger yang tinggal di daerah pegunungan Bromo dan Semeru dan menekankan pentingnya hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Setiap kegiatan dan upacara yang dilakukan masyarakat Tengger mengintegrasikan elemen alam sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian lingkungan. Mereka percaya bahwa kehidupan saat ini berkaitan erat dengan kehidupan di alam dan spiritual. Di dalam masyarakat ini, tanaman edelweis atau tanah layu diakui sebagai bagian penting dalam upacara adat. Selain itu, mereka juga aktif menjaga kebersihan kawasan wisata di Bromo melalui kolaborasi dalam paguyuban.

Takeaways

  • ๐ŸŒฟ Hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan sangat penting.
  • ๐Ÿ‘ซ Nama Tengger berasal dari kisah cinta putri Rara Antang dan Joko Seger.
  • ๐ŸŒผ Edelweis memiliki makna sakral dan digunakan dalam upacara adat.
  • ๐ŸŒ Masyarakat Tengger mengaplikasikan pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
  • ๐Ÿงน Ada paguyuban yang bertugas menjaga kebersihan kawasan wisata di Bromo.

Garis waktu

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Kehidupan masyarakat Tengger sangat bergantung kepada tiga hubungan harmonis, iaitu hubungan dengan alam, hubungan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Masyarakat Tengger menjaga kesakralan Gunung Bromo dengan melakukan pelbagai upacara adat yang mengandungi makna mendalam tentang penghormatan kepada lingkungan.

  • 00:05:00 - 00:12:39

    Masyarakat Tengger menjalankan pelbagai usaha untuk memastikan pelestarian lingkungan dengan mengamalkan konservasi tanaman edelweis, yang merupakan tanaman sakral bagi mereka. Usaha ini dilakukan dengan cara tidak mengambil tanaman secara liar dari kawasan perlindungan, sebaliknya membudidayakannya dengan penuh rasa bangga sebagai simbol keselarasan antara manusia dan alam.

Peta Pikiran

Video Tanya Jawab

  • Apa itu Suku Tengger?

    Suku Tengger adalah suku yang mendiami daerah pegunungan Bromo dan Semeru di Jawa Timur.

  • Dari mana asal nama Suku Tengger?

    Nama Tengger berasal dari gabungan nama Rara Antang dan Joko Seger.

  • Apa nilai yang dijunjung oleh masyarakat Tengger terhadap alam?

    Masyarakat Tengger percaya pada hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan, serta menganggap penting untuk menjaga keseimbangan alam.

  • Apa tanaman yang penting bagi masyarakat Tengger?

    Tanaman penting bagi masyarakat Tengger adalah edelweis atau tanah layu, yang digunakan dalam upacara adat.

  • Bagaimana usaha masyarakat Tengger dalam pelestarian lingkungan?

    Masyarakat Tengger melakukan budidaya tanaman lokal dan menjaga kebersihan kawasan dengan melakukan upacara adat.

Lihat lebih banyak ringkasan video

Dapatkan akses instan ke ringkasan video YouTube gratis yang didukung oleh AI!
Teks
id
Gulir Otomatis:
  • 00:00:01
    [Musik]
  • 00:00:05
    masyarakat kita agar tetap patuh pada
  • 00:00:09
    adat yang ada nomor satu adalah hubungan
  • 00:00:12
    kita dengan
  • 00:00:13
    alam ya kedua adalah hubungan dengan
  • 00:00:18
    sesama manusia
  • 00:00:20
    yang ketiga yang tidak boleh
  • 00:00:23
    ditinggalkan dan itu adalah hal yang
  • 00:00:25
    utama adalah hubungan antara manusia
  • 00:00:27
    dengan Tuhan jadi ketiga hubungan
  • 00:00:32
    harmonis itu harus selalu berjalan
  • 00:00:43
    [Musik]
  • 00:00:53
    Tengger merupakan Suku yang mendiami
  • 00:00:56
    dataran tinggi di sekitar pegunungan
  • 00:00:58
    Bromo dan Semeru Jawa Timur
  • 00:01:02
    cikal bakal nama Tengger berasal dari
  • 00:01:06
    nama Rara Antang seorang putri kerajaan
  • 00:01:09
    Majapahit yang berlindung di wilayah
  • 00:01:11
    penanjakan Gunung Bromo ketika Majapahit
  • 00:01:14
    mengalami pergolakan
  • 00:01:18
    Di sana ia bertemu dengan seorang pemuda
  • 00:01:21
    bernama Joko seger
  • 00:01:23
    yang pada akhirnya menjadi suaminya
  • 00:01:30
    penggabungan nama keduanya lah yang
  • 00:01:32
    akhirnya menjadi nama suku Tengger
  • 00:01:34
    hingga saat ini
  • 00:01:39
    masyarakat Tengger sangat menjaga
  • 00:01:41
    kesakralan Gunung Bromo karena mereka
  • 00:01:44
    memiliki kedekatan emosional
  • 00:01:48
    masyarakat Tengger juga percaya Jika
  • 00:01:50
    kehidupan saat ini erat kaitannya dengan
  • 00:01:53
    timbal balik antara kehidupan di dunia
  • 00:01:55
    dan kehidupan lelangnya
  • 00:02:00
    kepercayaan untuk menjaga alam pada
  • 00:02:04
    akhirnya terbawa dalam kehidupan
  • 00:02:05
    sehari-hari masyarakat
  • 00:02:09
    Mereka pun memiliki pola tersendiri
  • 00:02:12
    dalam menjaga keseimbangan alam yang
  • 00:02:14
    tercermin dalam setiap kegiatan upacara
  • 00:02:17
    adat baik kalau misalkan masalah
  • 00:02:19
    pelestarian lingkungan sendiri Pak
  • 00:02:21
    Bagaimana masyarakat Tengger ini
  • 00:02:23
    melakukan
  • 00:02:24
    upaya untuk pelestarian lingkungan
  • 00:02:26
    karena kan beberapa
  • 00:02:28
    upacara itu kan tadi bapak bilang kan
  • 00:02:30
    menggunakan bahan-bahan dari alam ketika
  • 00:02:33
    diambil kan ada potensi untuk habis
  • 00:02:35
    Bagaimana cara masyarakat Tengger ini
  • 00:02:37
    melakukan
  • 00:02:38
    itu tadi apa pelestarian lingkungannya
  • 00:02:41
    Pak
  • 00:02:42
    masyarakat Tengger itu rata-rata punya
  • 00:02:44
    ladang ya Baik itu dari warisan terutama
  • 00:02:48
    adalah dari warisan ya walaupun hanya
  • 00:02:51
    sedikit itu pasti punya warisan dari
  • 00:02:54
    leluhur mereka dan hampir di setiap
  • 00:02:57
    ladang itu ada sejenis tanaman yang
  • 00:03:01
    dipakai untuk
  • 00:03:02
    cara itu namanya itu ada tiga ya yang
  • 00:03:07
    pokok Itu namanya bunga kenikir ya yang
  • 00:03:12
    kedua Tan alayu tanah layu
  • 00:03:15
    tanah layu itu kita kenal dengan
  • 00:03:18
    edelweis edelweis itu bukan hanya untuk
  • 00:03:23
    menambah suasana menjadi bagus saja ya
  • 00:03:26
    tetapi juga dipakai sarana upah cara
  • 00:03:30
    jadi sedikit yang pertama tadi atau
  • 00:03:32
    kenikir dan yang ketiga itu namanya
  • 00:03:35
    putihan ya itu tiga jenis
  • 00:03:39
    bahan dari alam yang kita padukan
  • 00:03:42
    dan itupun bukan hanya sekedar kita
  • 00:03:45
    memadukan saja tetapi baik demikian
  • 00:03:52
    itu juga mengandung makna yang sangat
  • 00:03:56
    dalam
  • 00:03:59
    ndak bisa diganti daun yang lain gitu ya
  • 00:04:13
    [Musik]
  • 00:04:38
    kecintaan masyarakat Tengger terhadap
  • 00:04:40
    lingkungan juga disampaikan salah
  • 00:04:43
    Seorang warga bernama Uli
  • 00:04:46
    secara detail Ia menjelaskan mengenai
  • 00:04:49
    filsafat kehidupan masyarakat Tengger
  • 00:04:51
    salah satunya Kami dari kelompok Ulun
  • 00:04:54
    yang kelompok tani Desa edelweis itu
  • 00:04:57
    melaksanakan yang namanya konservasi
  • 00:04:59
    berupa tanaman edelweis tanaman edelweis
  • 00:05:02
    ini adalah tanaman sakral bagi kami
  • 00:05:04
    bahwasanya tanaman edelweis merupakan
  • 00:05:07
    rangkaian atau sarana untuk melaksanakan
  • 00:05:10
    upacara salah satunya yang sangat
  • 00:05:13
    mempergunakan edelweis atau namanya
  • 00:05:15
    tanah layu kalau dijadikan upacara itu
  • 00:05:18
    tanah layu Jadi bukan edelweis lagi itu
  • 00:05:21
    namanya itu Apa nama yang berkembang di
  • 00:05:24
    masyarakat tetapi kalau misalkan
  • 00:05:26
    dipergunakan sebagai upacara itu tanah
  • 00:05:30
    layu tanah layu artinya tidak akan layu
  • 00:05:32
    nah kemudian
  • 00:05:34
    Masak sih kita menggunakan upacara ini
  • 00:05:37
    kita harus ambil di kawasan harus
  • 00:05:39
    mencuri harus lari-larian
  • 00:05:40
    kucing-kucingan dengan pihak taman
  • 00:05:42
    nasional
  • 00:05:44
    dengan adanya kita budidaya edelweis ini
  • 00:05:47
    minimal ada terpenuhi dan kemudian
  • 00:05:49
    masyarakat ini melaksanakan adat ini
  • 00:05:51
    dengan bangga bahwasanya edelweis ini
  • 00:05:54
    atau tanah layu ini tidak mengambil di
  • 00:05:56
    kawasan ada tidak mencuri istilahnya
  • 00:05:58
    dengan demikian di Alam Lestari ada
  • 00:06:02
    tradisinya juga Lestari dan semuanya itu
  • 00:06:05
    akan menjadi keseimbangan yang Hakiki
  • 00:06:10
    [Musik]
  • 00:06:19
    [Musik]
  • 00:06:21
    hampir semua upacara melibatkan alam
  • 00:06:24
    jadi upacara sekecil apapun kita itu
  • 00:06:29
    melibatkan alam keinginan kita itu apa
  • 00:06:32
    agar alam ini selalu
  • 00:06:34
    bersinergi dengan kita ya jadi seperti
  • 00:06:39
    itu Jadi kita
  • 00:06:41
    memohon kepada Tuhan agar keadaan alam
  • 00:06:46
    ini selalu
  • 00:06:48
    bersinergi dengan kita bukan kita
  • 00:06:51
    menantang kehendak tuhan loh ya kita
  • 00:06:55
    hanya memohon kepada Tuhan contohnya
  • 00:06:57
    setiap misalnya kita melakukan kegiatan
  • 00:07:01
    misalnya kita memohon pada Tuhan
  • 00:07:03
    Misalnya saja agar hari ini hujan reda
  • 00:07:08
    ya kita memohon pada Tuhan Kalau Tuhan
  • 00:07:12
    berkehendak
  • 00:07:15
    yang penting kita tidak berlebihan
  • 00:07:18
    misalnya sampai
  • 00:07:20
    secara umum
  • 00:07:23
    model-model pawang hujan tidak sampai
  • 00:07:25
    seperti itu ya kita hanya sebatas
  • 00:07:29
    memohon pada Tuhan Ya Tuhan itu merestui
  • 00:07:32
    atau ndak terserah Tuhan karena kita
  • 00:07:35
    percaya kalau kita benar otomatis kita
  • 00:07:38
    mendapatkan hal yang benar kalau kita
  • 00:07:40
    tidak benar otomatis kita juga
  • 00:07:43
    mendapatkan hal yang tidak benar seperti
  • 00:07:46
    itu Jadi kita percaya bahwa Tuhan itu ya
  • 00:07:49
    bersama dengan kita
  • 00:07:51
    karena Tuhan itu bersama dengan kita
  • 00:07:54
    sudah satu jiwa dengan kita otomatis ya
  • 00:07:58
    tidak sulit loh mengendalikan alam
  • 00:08:03
    [Musik]
  • 00:08:13
    masyarakat asli Tengger yang juga
  • 00:08:16
    Berdagang di kawasan penanjakan Gunung
  • 00:08:18
    Bromo telah membentuk sebuah paguyuban
  • 00:08:22
    yang salah satu kegiatannya adalah
  • 00:08:24
    membersihkan kawasan penanjakan karena
  • 00:08:27
    lokasi itu menjadi salah satu tujuan
  • 00:08:30
    wisata di kawasan Bromo
  • 00:08:33
    paguyubannya orang warung sini aja
  • 00:08:36
    soalnya itu ada jadwalnya juga Biar
  • 00:08:39
    kebersihan sampahnya dia paginya biar
  • 00:08:41
    bersih terus itu dijadwal sama paguyuban
  • 00:08:44
    PKL ke jalur ini jadi kalau yang di sini
  • 00:08:48
    itu jadwalnya itu 4 warung 4 warung tiap
  • 00:08:52
    paginya ada sendiri-sendiri ada
  • 00:08:55
    jadwalnya sendiri-sendiri biar buat
  • 00:08:57
    tamunya yang besoknya biar bersih lagi
  • 00:09:00
    biar nggak ada bekas tisu yang atas
  • 00:09:03
    sekarang ini ada tamu besoknya biar
  • 00:09:05
    enggak ada sudah sampah gitu Jam berapa
  • 00:09:08
    Mbak biasanya apanya Jam berapa
  • 00:09:12
    habis tamu kalau tamu sudah turun-turun
  • 00:09:15
    gini mulai bersih-bersih sampai di dalam
  • 00:09:19
    warung juga seperti itu
  • 00:09:30
    [Musik]
  • 00:09:54
    meski mengaku masih menemukan sejumlah
  • 00:09:56
    sampah yang dibuang tidak pada tempatnya
  • 00:09:59
    Namun dua sahabat asal Amerika Serikat
  • 00:10:02
    yang berkunjung ke kawasan Gunung Bromo
  • 00:10:04
    yaitu mich dan draw mengaku kebersihan
  • 00:10:09
    kawasan Bromo masih terjaga dengan baik
  • 00:10:12
    kemudian
  • 00:10:52
    [Musik]
  • 00:11:00
    [Musik]
  • 00:11:21
    dan suku-suku lain di Indonesia memiliki
  • 00:11:24
    kearifan lokal yang berbeda itu yang
  • 00:11:27
    membuat keunikan mereka masing-masing
  • 00:11:30
    tugas kita sangat sederhana menjaga dan
  • 00:11:34
    melestarikan kearifan lokal tersebut
  • 00:11:49
    [Musik]
  • 00:12:10
    [Musik]
  • 00:12:19
    [Musik]
  • 00:12:26
    [Musik]
Tags
  • Suku Tengger
  • Gunung Bromo
  • pelestarian lingkungan
  • upacara adat
  • edewaise
  • hubungan manusia-alam
  • budidaya tanaman
  • kebersihan
  • tradisi
  • kearifan lokal