Korupsi Terstruktur dan Terjahat Pertamina

00:12:34
https://www.youtube.com/watch?v=YWBHjmRUs4Q

Ringkasan

TLDRVideo ini membahas tentang skandal korupsi besar-besaran di Pertamina, yang melibatkan manipulasi produksi dan kualitas minyak. Banyak pejabat tinggi dari Pertamina yang terlibat dalam skandal ini, termasuk kedudukan direktur dan komisaris. Selama lima tahun, tindakan korupsi ini menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat, diperkirakan mencapai 100 triliun rupiah per tahun. Penyelidikan oleh pihak berwenang sedang berlangsung, dan video ini menjelaskan bagaimana pejabat mengubah produksi dalam negeri untuk memaksa impor dan melakukan mark-up harga, serta masalah terkait kualitas bahan bakar yang merugikan konsumen.

Takeaways

  • 🔍 Kasus korupsi Pertamina sangat kompleks dan sistematik.
  • 💰 Kerugian bagi rakyat bisa mencapai 1 kuadriliun rupiah.
  • ⚖️ Tindak lanjut oleh pemerintah sangat diperlukan untuk menegakkan keadilan.
  • 🏭 Penurunan produksi minyak dalam negeri sengaja dilakukan untuk memaksa impor.
  • 🚫 Menolak minyak lokal meski kualitasnya baik adalah tindakan korupsi.

Garis waktu

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pada video ini, pencerita membahas mengenai kompleksitas kes korupsi Pertamina, yang bukan hanya sekadar kesalahan teknis seperti perubahan angka pada bahan bakar, tetapi sebuah masyarakat jahat yang melibatkan penyelewengan selama lima tahun. Dia menjelaskan siapa-siapa yang telah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk direktur dan pejabat Pertamina lainnya yang terlibat, serta berapa banyak kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat korupsi ini, yang diperkirakan mencapai 1 kuadriliun.

  • 00:05:00 - 00:12:34

    Penguraian lebih lanjut menggambarkan bagaimana pejabat setempat menolak untuk memproses minyak lokal demi kepentingan korupsi, yang MA; Selain itu, ia menjelaskan bagaimana penunjukan vendor alternatif dan markup harga tidak hanya merugikan negara secara ekonomi tetapi juga memicu masalah serius pada kualitas bahan bakar yang ditawarkan kepada rakyat, menggambarkan dampaknya secara langsung terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat sebagai pengguna.

Peta Pikiran

Video Tanya Jawab

  • Apa inti dari kasus korupsi Pertamina?

    Kasus ini melibatkan tindakan korupsi sistematik selama lima tahun, termasuk tender curang dan mark-up harga pada impor minyak.

  • Berapa jumlah tersangka dalam kasus ini?

    Ada sembilan orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

  • Apa dampak dari korupsi ini bagi masyarakat?

    Diperkirakan kerugian bagi masyarakat mencapai 100 triliun per tahun.

  • Bagaimana cara pejabat korup menciptakan peluang untuk korupsi?

    Mereka menolak minyak dalam negeri dan memaksa impor, sehingga membuka peluang untuk mark-up harga.

  • Apa itu blending dalam konteks bahan bakar?

    Blending adalah mencampur minyak berkualitas rendah dengan yang lebih tinggi untuk memenuhi standar yang diinginkan.

Lihat lebih banyak ringkasan video

Dapatkan akses instan ke ringkasan video YouTube gratis yang didukung oleh AI!
Teks
id
Gulir Otomatis:
  • 00:00:00
    Halo malakan Mungkin kalian semua sudah
  • 00:00:01
    tahu atau setidaknya udah pernah dengar
  • 00:00:04
    soal kasus korupsi Pertamina dan gue
  • 00:00:06
    yakin banyak di antara kalian yang masih
  • 00:00:08
    bingung apa sih sebenarnya duduk perkara
  • 00:00:09
    dari kasus korupsi Pertamina ini Apakah
  • 00:00:12
    hanya soal round 90 yang diubah jadi
  • 00:00:14
    round 92 atau BBM Oplosan aja dan
  • 00:00:17
    jawabannya sama sekali tidak teman-teman
  • 00:00:19
    ini lebih kompleks lagi ini bukan cuman
  • 00:00:22
    soal Oplosan atau 90 jadi 92 doang ini
  • 00:00:25
    adalah orkestrasi kejahatan totalitas
  • 00:00:28
    dari hulu Ke Hilir yang bukan cuma
  • 00:00:31
    berlangsung sebulan 2 bulan tapi 5 tahun
  • 00:00:35
    mulai dari tender curang mark up biaya
  • 00:00:37
    impor dan masih banyak dugaan korupsi
  • 00:00:39
    yang saat ini sedang diperiksa oleh
  • 00:00:42
    pihak berwajib sama seperti isu
  • 00:00:44
    danantara gua akan coba jelasin isu ini
  • 00:00:46
    dengan bahasa yang semudah mungkin untuk
  • 00:00:49
    teman-teman bisa ikuti dan pahami Oke
  • 00:00:51
    malahan Bersama gua Feri Irwan di di
  • 00:00:53
    segmen bahasa bayi Selamat menikmati
  • 00:01:02
    [Musik]
  • 00:01:07
    Oke pada saat video ini disyuting sudah
  • 00:01:09
    ada 9 orang yang ditetapkan sebagai
  • 00:01:11
    tersangka kasus Mega korupsi Pertamina
  • 00:01:13
    patraniaga yang pertama Ya Rifan haan
  • 00:01:15
    selaku Direktur Utama PT Pertamina
  • 00:01:17
    patraniaga kedua Sani Dinar Saifudin
  • 00:01:19
    selaku direktur Fit stock dan produ
  • 00:01:21
    optimation PT Pertamina internationional
  • 00:01:24
    atau KPI yang ketiga Yoki firnandi
  • 00:01:26
    selaku Direktur Utama PT Pertamina
  • 00:01:28
    International Shipping yang keempat Agus
  • 00:01:30
    Purwono selaku VIP Fit stock managemen
  • 00:01:32
    PT Kilang Pertamina internasional
  • 00:01:34
    selanjutnya ada Muhammad Kerry Andrianto
  • 00:01:37
    Riza selaku beneficiary owner PT
  • 00:01:39
    navigator Katulistiwa anak Rizal Khalid
  • 00:01:42
    keenam Dimas whaspati selaku komisaris
  • 00:01:46
    PT navigator Katulistiwa dan komisaris
  • 00:01:48
    PT jenggal maritim ketu Gading Ramadan
  • 00:01:50
    Judo selaku komisaris PT jengga maritim
  • 00:01:53
    dan direktur PT orbit Terminal Merak
  • 00:01:55
    keedel Maya Kusma selaku Direktur
  • 00:01:57
    Pemasaran pusat dan Niaga PT ina
  • 00:02:00
    patraniaga keesemb Edward corney selaku
  • 00:02:02
    VP trading produk pertamaina patraniaga
  • 00:02:05
    dan gua rasa kita harus tahu ya
  • 00:02:07
    orang-orangnya Siapa aja karena itu
  • 00:02:09
    sangat penting itu sangat esensial
  • 00:02:11
    supaya kita bisa Tandain mana sih
  • 00:02:13
    orang-orangnya gitu dan siapa aja sih
  • 00:02:14
    yang terlibat dan kemungkinan besar akan
  • 00:02:16
    ada nama-nama lain yang terseret Oke
  • 00:02:19
    korupsinya ditimasikan menyebabkan
  • 00:02:21
    kerugian warga sipil ya mohon maaf nih
  • 00:02:23
    gua enggak sebut kerugi negara ya biar
  • 00:02:24
    lebih konkret itu yang dikorupsi duit
  • 00:02:26
    kita semua sebagai warga sipil oke nah
  • 00:02:28
    kerugian warga sipil itu diperkirakan
  • 00:02:30
    mencapai r0 triliun per tahunnya selama
  • 00:02:33
    5 tahun artinya kalau di total itu bisa
  • 00:02:34
    1
  • 00:02:36
    kuadriliun Wow Nah kalau bicara soal
  • 00:02:39
    nilainya sebenarnya ini debatable ya
  • 00:02:41
    karena kan yang dihiting kerugian bukan
  • 00:02:43
    nilai yang diambil tapi kita balik lagi
  • 00:02:45
    ke pasal soal anti korupsi dan
  • 00:02:47
    penjelasan definisi korupsi ya tindakan
  • 00:02:49
    atau perbuatan yang merugikan keuangan
  • 00:02:52
    atau ekonomi negara itu bisa disebutkan
  • 00:02:54
    korupsi cuman ya belakangan ini
  • 00:02:55
    seringkiali apalagi kasusnya yang
  • 00:02:57
    diproses oleh Kejaksaan ya itu nilai
  • 00:02:59
    nilai yang keluar itu kan bembasis semua
  • 00:03:01
    kayak timah kemarin 300 triliun ini 192
  • 00:03:05
    triliun per tahun dan lain sebagainya
  • 00:03:06
    yang kita perlu tahu itu Bagaimana
  • 00:03:08
    angka-angka itu dibreakdown tapi itu
  • 00:03:10
    nanti jadi pembahasan yang lain aja gitu
  • 00:03:12
    karena menurut gua sendiri pun harus
  • 00:03:13
    akurat nih harus presisi nih ngitung
  • 00:03:15
    berapa sih sebenarnya kerugiannya karena
  • 00:03:17
    ada beberapa elemen Kayak misalnya
  • 00:03:19
    kompensasi BBM yang dihitung 126 triliun
  • 00:03:21
    sebagai kerugian itu nilai perubahan
  • 00:03:24
    dari APBN ke apbnp tahun 2023 Jadi
  • 00:03:27
    pertama dianggarkan dari 18 triliun itu
  • 00:03:29
    naik jadi R triliun sekian Nah itu
  • 00:03:31
    dihitung sebagai kerugian jadi harus
  • 00:03:33
    lebih presisi lagi intinya terlepas itu
  • 00:03:36
    semua ada tindakan korupsi yang
  • 00:03:37
    dilakukan di sini tindakan yang buruk
  • 00:03:39
    dilakukan sini dan sangat-sangat
  • 00:03:41
    sistematis kenapa gua bilang jahat
  • 00:03:43
    karena Emang cara mereka melakukan itu
  • 00:03:45
    luar biasa sekali benar-benar terencana
  • 00:03:48
    gitu dari hulu ke hilirnya sekarang
  • 00:03:50
    proses penyindikannya sedang berlangsung
  • 00:03:52
    penjelasan di video ini gua landaskan
  • 00:03:53
    pada informasi hasil penyidikan yang
  • 00:03:55
    sudah dipublikasikan oleh pihak
  • 00:03:56
    berwenang Jadi apa yang terjadi di sini
  • 00:03:58
    gua akan mulai dari
  • 00:04:00
    permainan suplai minyak pertama-tama
  • 00:04:02
    kita perlu tahu teman-teman bahwa
  • 00:04:04
    Indonesia itu termasuk produsen minyak
  • 00:04:06
    ya walaupun enggak sebanyak dulu ya ini
  • 00:04:08
    kan konteksnya minyak mentah yang diolah
  • 00:04:10
    untuk bahan bakar gitu artinya ada
  • 00:04:11
    suplai minyak yang datang dari dalam
  • 00:04:13
    negeri kita sendiri yang bisa diproses
  • 00:04:15
    dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
  • 00:04:17
    bahan bakar negara ini tapi ada nih
  • 00:04:18
    pejabat-pejabat di Pertamina patraniaga
  • 00:04:20
    yang secara sengaja menolak minyak dalam
  • 00:04:22
    negeri jadi alasannya ya kata mereka
  • 00:04:25
    minyak lokal kita itu kurang bagus
  • 00:04:27
    enggak cocok untuk diolah akhirnya
  • 00:04:28
    produksi minyak kita sengaja diturunkan
  • 00:04:31
    Nah di sini step pertama ini jadi
  • 00:04:33
    produksi minyak kita yang seharusnya
  • 00:04:34
    katakan 10 itu dibikin cuma tiga artinya
  • 00:04:36
    Apa artinya ada kebutuhan kan di situ
  • 00:04:39
    tapi sekarang ketika kasusnya mulai
  • 00:04:41
    terbongkar diketahui bahwa kualitas
  • 00:04:42
    minyak kita itu ternyata tidak
  • 00:04:44
    bermasalah untuk diolah jadi sehusnya
  • 00:04:45
    bisa diolah semua selain dari produksi
  • 00:04:48
    minyak mentah yang sengaja diturunkan
  • 00:04:50
    ada juga dugaan kontraktor pengolah yang
  • 00:04:52
    sengaja enggak mau mengolah minyak
  • 00:04:53
    mentah dari dalam negeri buat apa mereka
  • 00:04:56
    bohong soal kualitas minyak buat apa
  • 00:04:57
    mereka nolak untuk ngolah minyak ya
  • 00:04:59
    supaya produksi dalam negeri kita itu
  • 00:05:01
    enggak cukup untuk memenuhi kebutuhan
  • 00:05:02
    yang ada kalau produksi dalam negeri
  • 00:05:04
    kita enggak cukup apa yang kita akan
  • 00:05:05
    lakukan Ya jelas impor nah impor ini
  • 00:05:09
    membuka gerbang korupsi yang
  • 00:05:11
    sangat-sangat luas banyak bancakannya
  • 00:05:14
    gitu pertama dari penunjukan vendor
  • 00:05:16
    impornya jadi impor itu kan butuh
  • 00:05:18
    rekanan ya butuh vendor ya butuh kerja
  • 00:05:20
    sama ya butuh perusahaan ya ditunjuklah
  • 00:05:22
    PT pilihan pejabat-pejabat yang korup
  • 00:05:24
    ini penunjukannya langsung tanpa tender
  • 00:05:26
    dan ini jelas sangat-sangat
  • 00:05:27
    dipertanyakan untuk proyek sebesar ini
  • 00:05:29
    ini lu menunjuk langsung setelah fendown
  • 00:05:31
    yang mereka pegang ya udah mulai nih
  • 00:05:33
    masuk permainan harga dan pungutan
  • 00:05:35
    teman-teman mark up harga impor itu jadi
  • 00:05:37
    jauh lebih besar dari seharusnya nah
  • 00:05:39
    menurut keterangan dan informasi
  • 00:05:41
    pembayaran fee ilegal itu mencapai 15%
  • 00:05:44
    dari 13% sampai 15% kepada banyak pihak
  • 00:05:46
    termasuk broker dan pejabat di anak
  • 00:05:49
    perusahaan Pertamina gila ya jadi
  • 00:05:52
    produksinya sengaja diturunin supaya
  • 00:05:53
    kita punya kebutuhan impor ketika kita
  • 00:05:55
    mau melakukan impor Kita tunjuk lagi
  • 00:05:57
    rekanan yang Emang terkoneksi dengan
  • 00:05:58
    kita ketika kita kita sudah tunjuk
  • 00:06:00
    rekanan yang terkoneksi dengan kita ya
  • 00:06:02
    kita mark up harganya kita kasih V 15%
  • 00:06:05
    untuk brokernya dan untuk pejabat pem
  • 00:06:07
    pertaminanya Wow dan perbuatan busuk itu
  • 00:06:10
    enggak sampai di situ doang teman-teman
  • 00:06:12
    selain semua hal itu mereka juga memark
  • 00:06:14
    up nilai ongkirnya jadi harga ongkirnya
  • 00:06:18
    dinaikin jadi logistiknya dinaikin makin
  • 00:06:20
    banyak lagi mereka ngerampok Nah kita
  • 00:06:23
    lanjut ke bagian selanjutnya yaitu
  • 00:06:24
    permainan kualitas bahan bakar salah
  • 00:06:27
    satu temuan penyidikan adalah minyak
  • 00:06:28
    yang mereka beli dan dalam catatan
  • 00:06:30
    disebut sebagai round 92 ternyata ketika
  • 00:06:32
    dicek di audit sebenarnya yang dibeli
  • 00:06:35
    itu bukan round 92 tapi round 90 Jadi
  • 00:06:38
    mereka beli round 90 dengan invoice atau
  • 00:06:40
    dengan harga round 92 nah ini sudah
  • 00:06:43
    mengacaukan banyak hal termasuk hip-nya
  • 00:06:45
    gitu Yang mana minyak R 90 yang setara
  • 00:06:47
    dengan pertanyaan diblending sehingga
  • 00:06:50
    memiliki produk yang diklaim setara atau
  • 00:06:53
    sama dengan round 92 yang mana secara
  • 00:06:56
    peraturan itu illeegal gimana
  • 00:06:58
    memanipulasi angka Ron ini pertama-tama
  • 00:07:00
    buat yang belum familiar Ron itu
  • 00:07:02
    singkatan dari resarch octan number
  • 00:07:04
    angka Ron ini menunjukkan seberapa bagus
  • 00:07:06
    bahan bakar dalam mencegah pembakaran
  • 00:07:08
    yang tidak terkendali alias ketukan
  • 00:07:10
    dalam mesin semakin tinggi angka Ron
  • 00:07:12
    maka ketahanan bahan bakar terhadap
  • 00:07:13
    tekanan di dalam mesin akan makin stabil
  • 00:07:16
    contohnya round 92 yang biasanya identik
  • 00:07:17
    dengan pertamak artinya bahan bakarnya
  • 00:07:19
    punya kualitas yang lebih tinggi dari
  • 00:07:20
    round 90 atau round 88 sedangkan R 90
  • 00:07:23
    yang biasanya identik dengan pertaline
  • 00:07:25
    punya angka oktan yang lebih rendah
  • 00:07:27
    artinya Apa artinya bahan bakar ini
  • 00:07:29
    cenderung kurang stabil pada tekanan
  • 00:07:30
    tinggi sehingga lebih mudah terjadi
  • 00:07:32
    ketukan pada mesin makanya pertamak itu
  • 00:07:35
    selalu untuk mobil yang lebih baru yang
  • 00:07:37
    ngi pertalet itu mobil-mobil tua gitu
  • 00:07:39
    loh karena Emang kebutuhannya kan
  • 00:07:40
    berbeda lanjut mesin yang dirancang
  • 00:07:42
    untuk bahan bakar berkualitas lebih
  • 00:07:44
    tinggi bisa aja enggak berjalan maksimal
  • 00:07:46
    kalau dibereli round 90 misalnya lu
  • 00:07:48
    punya BMW lu punya Bentley lu punya
  • 00:07:50
    Mercedes Benz gitulah Yang Emang
  • 00:07:52
    mesinnya itu dirancang untuk bahan bakar
  • 00:07:54
    beroktan tinggi lu masukin pertalight
  • 00:07:56
    jangan gelitik Pak dan sangat tidak enak
  • 00:07:59
    kali untuk dipakai gitu loh Nah ini Ini
  • 00:08:02
    salah satu hal yang umum diketahui oleh
  • 00:08:04
    orang yang senggaknya punya mobil enggak
  • 00:08:06
    perlu jadi otomotif entusias pastinya
  • 00:08:08
    tahulah makanya orang mikir-mikir tuh
  • 00:08:09
    beli mobil-mobil Eropa atau mobil-mobil
  • 00:08:11
    Premium bukan cuma soal harganya juga
  • 00:08:13
    tapi soal peramwatan dan biayanya
  • 00:08:15
    Makanya juga kenapa kita lihat
  • 00:08:17
    sopir-sopir taksi online atau
  • 00:08:19
    mobil-mobil yang dipakai untuk narik itu
  • 00:08:20
    rata-rata ya mobil-mobil LCGC atau
  • 00:08:22
    mobil-mobil sejuta umat kayak Avanza
  • 00:08:24
    Senia dan lain sebagainya masih bisa
  • 00:08:26
    kompromi nih sama pertight atau bahan
  • 00:08:29
    bakkan sejenis gitu jadi trik blending
  • 00:08:31
    di sini Mereka nyampurin minyak impor R
  • 00:08:34
    90 yang kualitasnya lebih rendah dengan
  • 00:08:36
    minyak yang lebih berkualitas tujuannya
  • 00:08:37
    Supaya hasil akhirnya dapat tuh round 92
  • 00:08:41
    walaupun banyak yang bilang ini bukan
  • 00:08:42
    round 92 murni pertamanya bilang ya
  • 00:08:44
    tetap aja round 92 jadi terjadilah
  • 00:08:46
    perdebatan di situ kalau gua sendiri mau
  • 00:08:48
    bagaimana keadaannya ya tetap aja Ini
  • 00:08:50
    kan melanggar Perlindungan Konsumen ya
  • 00:08:52
    karena kita tahunya itu round 92 yang
  • 00:08:53
    memang pertam gitu bukan hasil-hasil
  • 00:08:56
    campuran atau blending dari zat-zat
  • 00:08:58
    adiktif yang yang kita enggak tahu dan
  • 00:09:00
    dilarang sama Peraturan kalau kita
  • 00:09:01
    bicara lebih dalam soal otomotif ya
  • 00:09:03
    mesin sendiri itu enggak bisa tuh
  • 00:09:04
    ngerasain asal usun bahan bakar yang
  • 00:09:06
    penting angka oktan terakhirnya aja tapi
  • 00:09:08
    kalau proses blendingnya enggak
  • 00:09:09
    dilakukan secara tepat hasilnya jadi
  • 00:09:12
    enggak sesuai standar R 92 yang
  • 00:09:13
    seharusnya gitu dan itu merugikan
  • 00:09:15
    konsumen proses ini memungkinkan para
  • 00:09:17
    pelaku untuk menekan harga jual yang
  • 00:09:18
    jauh lebih tinggi daripada seharusnya
  • 00:09:20
    dan itulah yang dilakukan yaitu markup
  • 00:09:22
    harga yang merugikan publik Kenapa
  • 00:09:23
    demikian karena harga pokoknya berubah
  • 00:09:25
    teman-teman kebutuhannya berubah
  • 00:09:26
    demandnya berubah suainnya berubah udah
  • 00:09:28
    gitu seperti yang gua jelasin sebelumnya
  • 00:09:30
    kualitas bahan bakar yang enggak benar
  • 00:09:31
    ini berpotensi mengganggu performa mesin
  • 00:09:33
    dan bisa menyebabkan masalah serius pada
  • 00:09:35
    sistem pembakaran di dalam ruang mesin
  • 00:09:37
    jadi publik ruginya dua kali nih
  • 00:09:39
    bayarnya dengan harga yang lebih mahal
  • 00:09:41
    dari seharusnya udah gitu mesin Mobilnya
  • 00:09:42
    juga bisa rusak gara-gara kualitas bahan
  • 00:09:44
    bakar yang bermasalah nah masalah
  • 00:09:47
    pembelian road 90 dengan kuitansi atau
  • 00:09:50
    invoice 92 ini bukan cuman soal mesin
  • 00:09:52
    yang tadi gua jelasin aja teman-teman
  • 00:09:54
    ini sangat mempengaruhi supply and
  • 00:09:55
    demand serta pasukan minyak yang kita
  • 00:09:57
    miliki sehingga harganya jadi jadi
  • 00:09:59
    sangat berubah yang mana ketika harganya
  • 00:10:02
    sudah tidak benar yang mana pengadaannya
  • 00:10:04
    tidak dilakukan dengan benar pula banyak
  • 00:10:06
    mark up di mana-mana jelas impor yang
  • 00:10:08
    kita lakukan itu sangat-sangat tidak
  • 00:10:10
    efektif dan kalau ini dilakukan dengan
  • 00:10:12
    benar maka uang yang keluar tidak
  • 00:10:14
    seharusnya sebesar itu nah misalnya
  • 00:10:16
    kayak contoh 126 triliun itu dari awal
  • 00:10:18
    di apbn-nya itu kan 18 triliun terus
  • 00:10:21
    diajukan perubahan di apbnp Pertamina
  • 00:10:23
    minta kompensasi BBM lagi dikasih 126
  • 00:10:26
    triliun katakan enggak bulat tuh 126
  • 00:10:28
    triliun untuk mengakomodir kebutuhan
  • 00:10:31
    pertalet atau pertamak tapi tetap aja
  • 00:10:33
    ada uang yang ditilap dari nilai yang
  • 00:10:34
    dikeluarkan inilah yang seharusnya Jadi
  • 00:10:36
    PR Kejaksaan untuk dijelaskan kepada
  • 00:10:37
    masyarakat secara terang gitu bukan
  • 00:10:39
    cuman angka 126 triliun ini doang ini
  • 00:10:41
    jelas mempengaruhi harga pada pasar
  • 00:10:43
    serta polisy yang dibuat oleh pemerintah
  • 00:10:46
    karena pejabat-pejabat korup ini jadi
  • 00:10:49
    mereka sangat-sangat maruk sekali ya dan
  • 00:10:51
    ya kayak gua bilang tadi ini salah satu
  • 00:10:53
    kasus korupsi terjahat yang pernah gua
  • 00:10:55
    tahu ya karena memang hulu kehilir
  • 00:10:56
    banget dan sistematis banget lu bayangin
  • 00:10:58
    lu mau korupsi ini lu kurangin produksi
  • 00:11:01
    minyak dalam negeri supaya lu punya
  • 00:11:02
    alasan untuk impor itu
  • 00:11:04
    sinting dan ini menjawab banyak
  • 00:11:06
    pertanyaan dan ambiguitas yang selama
  • 00:11:08
    ini terjadi gitu loh kenapa ketika harga
  • 00:11:10
    minyak dunia turun minyak kita tetap
  • 00:11:11
    sama gitu ya karena yang melakukannya
  • 00:11:14
    orang-orang seperti ini bapak ibu
  • 00:11:16
    semua dan Gua pikir pemerintah
  • 00:11:19
    benar-benar harus totalitas dalam
  • 00:11:22
    membereskan masalah ini dalam menata
  • 00:11:24
    ulang kembali pertamin balik lagi dari
  • 00:11:26
    nol Kenapa demikian karena pemerintah
  • 00:11:28
    punya Mega ek yang lain yang namanya
  • 00:11:30
    danantara yang mana Pertamina adalah
  • 00:11:32
    salah satu BUMN andalan Indonesia lu
  • 00:11:36
    bayangin ketika ini tidak dibereskan
  • 00:11:37
    dengan benar gimana sentimen market bisa
  • 00:11:39
    Positif itu yang gua tunggu dari tadi
  • 00:11:41
    gitu dan selama ini sorry to say kita
  • 00:11:43
    belum melihat tindakan konkret dari
  • 00:11:45
    pemerintah soal penanganan kasus korupsi
  • 00:11:47
    Pertamina ini Karena berbahaya sekali ya
  • 00:11:49
    lu lagi bikin super holding ternyata
  • 00:11:51
    salah satu BUMN andalan sudah bermasalah
  • 00:11:53
    seperti ini gitu dan gua heran kalau
  • 00:11:55
    memang orang-orang di situ masih
  • 00:11:56
    dipertahanin alasannya apa Karena ini
  • 00:11:58
    kan sudah S sangat luar biasa sekali ya
  • 00:12:00
    kasusnya ya
  • 00:12:03
    Wow ya Jadi ya semoga pemerintah
  • 00:12:06
    bergerak cepat untuk menangani kasus ini
  • 00:12:08
    membuka semuanya secara transparan dan
  • 00:12:10
    memulai kembali dari awal balik lagi
  • 00:12:13
    kalau kita belajar Beh heavy oral
  • 00:12:15
    economics ya ya market itu dirive gitu
  • 00:12:18
    baik isu sentimen respon dan lain
  • 00:12:21
    sebagainya dan semoga saat ini
  • 00:12:23
    pemerintah dapat melakukan tindakan yang
  • 00:12:25
    tepat untuk Menindaklanjuti kasus ini
  • 00:12:29
    oke itu aja Dari Gua semoga konten ini
  • 00:12:31
    bermanfaat sampai jumpa di konten
  • 00:12:32
    selanjutnya see ya
Tags
  • Korupsi
  • Pertamina
  • Bahan Bakar
  • Impor
  • Mark Up
  • Kualitas
  • Produksi Minyak
  • Pemerintah
  • Penyidikan
  • Transparansi