NALAR Ep. 159. PEREMPUAN DALAM POLITIK DAN DEMOKRASI
Ringkasan
TLDRDiskusi ini menyoroti peran penting perempuan dalam pembangunan, terutama dalam konteks politik dan kebijakan. Mbak Oki Puspa Madasari, seorang sastrawan dan sosiolog, menjelaskan bahwa partisipasi perempuan tidak hanya penting dalam aspek ekonomi tetapi juga dalam pengambilan keputusan politik. Dia menekankan bahwa tulisan dapat menjadi alat advokasi yang kuat untuk perempuan, memungkinkan mereka untuk menyuarakan pengalaman dan mempengaruhi kebijakan. Diskusi juga membahas tantangan yang dihadapi perempuan dalam sistem patriarkal dan perlunya pendidikan politik untuk meningkatkan keterwakilan perempuan. Media sosial diakui sebagai alat yang efektif untuk memperluas suara perempuan dan mendorong perubahan kebijakan yang lebih inklusif.
Takeaways
- 👩🎓 Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan.
- 📝 Tulisan dapat menjadi alat advokasi yang kuat.
- 📢 Media sosial memperluas suara perempuan.
- ⚖️ Keterwakilan perempuan dalam politik masih rendah.
- 📚 Pendidikan politik diperlukan untuk memberdayakan perempuan.
- 💪 Perempuan dapat mengubah keadaan melalui partisipasi aktif.
- 🌍 Pentingnya perspektif gender dalam kebijakan.
- 🤝 Masyarakat sipil harus mendukung perempuan.
- 📈 Keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan sangat penting.
- 🔍 Perluasan ruang politik untuk perempuan harus terus didorong.
Garis waktu
- 00:00:00 - 00:05:00
Perbincangan ini menyoroti peranan penting perempuan dalam pembangunan, bukan hanya dari segi ekonomi tetapi juga dalam politik dan pengambilan keputusan. Penekanan diberikan kepada perlunya pemahaman yang lebih mendalam tentang peranan perempuan dalam ruang politik dan demokrasi.
- 00:05:00 - 00:10:00
Mbak Oki Puspa Madasari, seorang sastrawan dan sosiolog, berbagi tentang pengalamannya dalam menulis dan membangun platform untuk penulis di Indonesia. Dia menekankan pentingnya tulisan sebagai alat untuk menyuarakan ketidakadilan dan memberdayakan perempuan.
- 00:10:00 - 00:15:00
Mbak Oki menjelaskan bahwa perlindungan terbaik bagi perempuan adalah dengan membekali mereka dengan keterampilan menulis, sehingga mereka dapat menyuarakan masalah yang dihadapi dan mempengaruhi kebijakan.
- 00:15:00 - 00:20:00
Kondisi perempuan di masyarakat masih terpinggirkan, baik di ranah domestik maupun publik, dengan budaya patriarkal yang menghambat partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan.
- 00:20:00 - 00:25:00
Mbak Oki mengungkapkan hasil riset yang menunjukkan bahwa perempuan sering kali tidak terlibat dalam pertemuan pengambilan keputusan di tingkat masyarakat, meskipun mereka adalah pihak yang paling terdampak oleh isu-isu lingkungan.
- 00:25:00 - 00:30:00
Meskipun ada undang-undang yang mengharuskan keterwakilan perempuan, kenyataannya keterpilihan perempuan dalam politik masih rendah, menunjukkan adanya masalah dalam sistem politik yang ada.
- 00:30:00 - 00:35:00
Perbincangan berlanjut ke kualitas keterwakilan perempuan dalam politik, di mana Mbak Oki menyoroti bahwa meskipun ada perempuan di posisi kekuasaan, mereka sering kali tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan.
- 00:35:00 - 00:40:00
Mbak Oki menekankan pentingnya perspektif kesetaraan gender dalam setiap perencanaan pembangunan, dan bahwa isu perempuan tidak boleh dianggap sebagai isu terpisah.
- 00:40:00 - 00:45:00
Kementerian PPPA diharapkan dapat berfungsi lebih efektif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan mendorong partisipasi mereka dalam politik, namun saat ini kinerjanya masih diragukan.
- 00:45:00 - 00:55:04
Akhirnya, Mbak Oki optimis bahwa dengan adanya media sosial, perempuan dapat lebih bersuara dan terlibat dalam politik, serta pentingnya edukasi politik untuk memperkuat posisi perempuan dalam masyarakat.
Peta Pikiran
Video Tanya Jawab
Apa peran perempuan dalam pembangunan?
Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan, tidak hanya dalam aspek ekonomi tetapi juga dalam partisipasi politik dan pengambilan keputusan.
Mengapa penting untuk mendalami peran perempuan di ruang politik?
Penting untuk memahami peran perempuan di ruang politik agar dapat meningkatkan keterwakilan dan pengaruh mereka dalam pembuatan kebijakan.
Apa yang dilakukan Mbak Oki untuk memberdayakan perempuan?
Mbak Oki menulis, membangun platform penulisan, dan memberikan pelatihan untuk perempuan agar dapat mengekspresikan diri dan berpartisipasi dalam advokasi.
Bagaimana media sosial berperan dalam pemberdayaan perempuan?
Media sosial menjadi alat untuk perempuan bersuara dan menyebarkan narasi tentang isu-isu yang mereka hadapi.
Apa tantangan yang dihadapi perempuan dalam politik?
Tantangan termasuk budaya patriarkal, kurangnya akses ke ruang publik, dan rendahnya keterwakilan dalam pengambilan keputusan.
Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan?
Perlu ada pendidikan politik, advokasi, dan dukungan untuk perempuan agar dapat berpartisipasi lebih aktif dalam politik.
Apa yang dimaksud dengan mainstreaming gender dalam kebijakan?
Mainstreaming gender berarti mengintegrasikan perspektif gender dalam semua aspek perencanaan dan pelaksanaan kebijakan.
Mengapa penting untuk memiliki kebijakan yang berpihak pada perempuan?
Kebijakan yang berpihak pada perempuan penting untuk memastikan bahwa kebutuhan dan hak perempuan diakui dan dipenuhi.
Apa yang bisa dilakukan masyarakat sipil untuk mendukung perempuan?
Masyarakat sipil dapat melakukan edukasi, advokasi, dan menciptakan ruang bagi perempuan untuk bersuara dan berpartisipasi.
Bagaimana cara perempuan dapat mengubah keadaan melalui tulisan?
Tulisan dapat menjadi alat untuk menyuarakan pengalaman, mengadvokasi perubahan, dan mempengaruhi kebijakan.
Lihat lebih banyak ringkasan video
Menemukan Informasi Aktual dan Akurat pada Teks Berita #kelas11 #sma #smkbisa #kurikulummerdeka
Teori Perkembangan Bumi
7 SHIO YANG DI GANJAR REZEKI BESAR, DI BULAN MEI 2025
JANGAN KAGET! 7 SHIO YANG CETAK SKOR 100! SUKSES MONCER & KAYA MENDADAK
Cara Pasti Dapet Investor
Asas Retroaktif dalam Hukum Pidana Islam
- 00:00:00[Musik]
- 00:00:03[Tepuk tangan]
- 00:00:06[Musik]
- 00:00:08saudara-saudara perempuan punya peran
- 00:00:11penting dalam pembangunan teori bilang
- 00:00:14begitu dan juga di dalam banyak praktik
- 00:00:17pembangunan kita tahu dari media dari
- 00:00:20berbagai kanal pengetahuan tentang peran
- 00:00:23perempuan tersebut tetapi ada satu hal
- 00:00:26yang barangkali perlu ditelisik lebih
- 00:00:29Keti kita bicara peran perempuan di
- 00:00:32dalam pembangunan sebenarnya peran
- 00:00:34Seperti apa dan pembangunan yang seperti
- 00:00:38apa salah satu aspek dari pembangunan
- 00:00:41bukan hanya terkait soal Ekonomi bukan
- 00:00:45hanya terkait soal kesejahteraan tetapi
- 00:00:47pembangunan secara keseluruhan
- 00:00:50menyangkut kemampuan kapasitas warga
- 00:00:53negara tidak hanya untuk memenuhi
- 00:00:56kebutuhannya dalam bidang ekonomi tetapi
- 00:00:58juga partis i dalam kehidupan politik
- 00:01:02partisipasi di dalam ee membuat
- 00:01:05keputusan tentang masa depannya sendiri
- 00:01:09nah topik ini penting untuk didalami
- 00:01:13topik ini penting untuk dipahami
- 00:01:15Khususnya ketika kita melihat secara
- 00:01:18lebih mendalam peran perempuan di dalam
- 00:01:22ruang politik ruang demokrasi ruang
- 00:01:25pengambilan keputusan dan pembuatan
- 00:01:27kebijakan
- 00:01:30Untuk itu kita akan menelisi lebih dalam
- 00:01:32akan
- 00:01:33berbincang-bincang dengan tamu kita pada
- 00:01:37hari ini di dalam Nalar toks Dia adalah
- 00:01:40seorang sastrawan seorang sosiolog
- 00:01:43karya-karyanya sudah banyak
- 00:01:46beredar dengan mbak Oki Puspa madasari
- 00:01:50Mbak Oki ini e nanti beliau akan cerita
- 00:01:53sendiri tetapi Mbak Oki ini saya
- 00:01:55mengenal eh ketika kami sama-sama aktif
- 00:01:58terlibat di dalam beberapa ruang sosial
- 00:02:00dan politik dan saya berpikir
- 00:02:03eh pertemuan atau perbincangan dengan
- 00:02:06mbak Oki Saya berharap bisa memperluas
- 00:02:10perspektif kita memperdalam eh cara kita
- 00:02:13berpikir Ketika kita melihat perempuan
- 00:02:15di dalam ruang politik itu Hatur nuwun
- 00:02:19Mbak Oki Selamat pagi selamat pagi Mas
- 00:02:21Yan eh terima kasih loh mbak memenuhi eh
- 00:02:24undangan untuk ngobrol jadi di Nalar ini
- 00:02:27memang Kami mencoba mengangkat
- 00:02:29topik-topik yang mungkin lebih spesifik
- 00:02:32eh dan kadang-kadang tidak populer
- 00:02:35enggak seksi gitu mbak untuk diangkat
- 00:02:36tetapi Kami memang mengutamakan
- 00:02:38kedalaman gu ya mbak ya nah eh seperti
- 00:02:41tadi saya sampaikan Saya melihat kiprah
- 00:02:44Mbak Oki selama ini eh sebagai sosiolog
- 00:02:47sebagai sastrawan novelnya sudah banyak
- 00:02:50ya ceritanya sudah banyak itu mbak ya Eh
- 00:02:52mungkin bisa cerita Mbak dan
- 00:02:55menyampaikan kepada teman-teman sekalian
- 00:02:57mungkin bisa diawali dari yang dilakukan
- 00:02:59bukan sekarang apa tapi nanti kita
- 00:03:01pelan-pelan kita akan mencoba melihat ee
- 00:03:04dan mendalami peran perempuan itu Mbak
- 00:03:05di politik tapi mungkin bisa cerita dulu
- 00:03:07mbak sekarang ini Mbak I ngapain itu I
- 00:03:10saya penulis jadi saya terus nulis nulis
- 00:03:13sastra dalam berbagai bentuknya novel
- 00:03:15cerita pendek puisi karena saya percaya
- 00:03:18S puisi juga kadang-kadang gitu jadi ee
- 00:03:22sastra itu punya kekuatan dalam
- 00:03:24menyentuh kesadaran orang langsung
- 00:03:27menyentuh menggelitik menggelisahkan
- 00:03:30gitu jadi karena saya percaya kekuatan
- 00:03:32sastra seperti itu saya terus nulis
- 00:03:34karya sastra selain itu saya nulis kolom
- 00:03:36di media massa karena saya juga tahu itu
- 00:03:38punya pembaca tersendiri kekuatannya
- 00:03:41lain itu juga dibaca luas oleh
- 00:03:43masyarakat nah selain itu saya juga
- 00:03:46membangun platform yang memberi ruang
- 00:03:48pada penulis-penulis di seluruh
- 00:03:50Indonesia lewat omong-omong media
- 00:03:52omong-omong.com itu kita sudah punya
- 00:03:54ribuan penulis di seluruh Indonesia dan
- 00:03:57kalau bicara tentang perempuan
- 00:03:58spesifiknya ada satu case misalnya ada
- 00:04:01satu penulis saya bantu dengan ikut
- 00:04:04training menulis saya lalu akhirnya
- 00:04:07menerbitkan tulisannya diomong-omong dan
- 00:04:09itu tulisannya tentang kesaksian
- 00:04:12Bagaimana pesantren sidqiah di Jombang
- 00:04:16itu melakukan kekerasan seksual namanya
- 00:04:19Ayu mas Ayu dia menjadi saksi atas itu
- 00:04:21dan dia membukanya lewat publikasi
- 00:04:23tulisan diomong-omong saya bantu itu
- 00:04:25sebarkan saya bantu ee advokasi dan
- 00:04:28sebagainya dan akhirnya ya gimana
- 00:04:30akhirnya setelah bertahun-tahun mandek
- 00:04:32he anak pemilik pelaku dari itu namanya
- 00:04:35beci sekarang di penjara Oh jadi ini
- 00:04:37menunjukkan betapa powerful kekuatan
- 00:04:40sebuah tulisanul betapa pentingnya
- 00:04:43platform ke penulisan dan juga betapa
- 00:04:46diperlukannya kesempatan membuka akses
- 00:04:49buat perempuan-perempuan buat kelompok
- 00:04:51rentan buat siapun untuk bisa menulis
- 00:04:54dan bisa menerbitkan tulisannya jadi itu
- 00:04:57yang sedang saya lakukan sekarang kalau
- 00:04:59a perempuan partisipasi pemilu dan
- 00:05:01sebagainya kita juga akan bicara tentang
- 00:05:03protection pada perempuan Ben nah
- 00:05:05protection pada perempuan itu yang
- 00:05:07paling baik menurut saya adalah
- 00:05:09membekali dengan skill kemampuan nulis
- 00:05:11Jadi kalau mereka nanti mengalami
- 00:05:14ketidakadilan mereka mengalami ee
- 00:05:17masalah mereka bisa menuliskan dan kita
- 00:05:20bisa membantu agar itu terdengar dan
- 00:05:22akhirnya bisa mempengaruhi kebijakan nah
- 00:05:25itu yang sedang saya lakukan sekarang
- 00:05:27jadi Artinya mbak melakukan proses ASI
- 00:05:30sebenarnya lewat tulisan lewat tulisan
- 00:05:31edukasi edukasi advokasi jadi kita kita
- 00:05:35Didik agar tidak hanya perempuan tapi
- 00:05:38spesifik untuk perempuan kita bisa lihat
- 00:05:40Bagaimana perempuan yang mungkin selama
- 00:05:41ini dipaksa untuk menyimpan masalahnya
- 00:05:44dipaksa untuk diam karena tidak punya
- 00:05:46akses karena dibentuk untuk tidak
- 00:05:48terbiasa bicara akhirnya punya
- 00:05:51kesempatan untuk menuliskannya Dan
- 00:05:53ketika mereka jadi berdaya powerful ya
- 00:05:56mbak ya powerful dan dia bisa mengubah
- 00:05:58keadaan jadi eh kasus siddiqiah
- 00:06:01pesantren siddiqiah di Jombang dengan eh
- 00:06:04aktor agensi yang namanya Masayu ini ini
- 00:06:07menjadi bukti nyata bahwa ketika seorang
- 00:06:11perempuan dia punya keberanian untuk
- 00:06:13bersuara dia punya kemampuan punya akses
- 00:06:16ternyata dia bisa membongkar kasus itu
- 00:06:18dan Kasus yang di mana-mana kan pemilik
- 00:06:21Pesantren biasanya orang-orang yang
- 00:06:22punya privilege tidak tersentuh hukum
- 00:06:24dan sebagainya akhirnya dengan desakan
- 00:06:26massa dengan public pressure bisa
- 00:06:28dipenjara B Heh Mbak kalau kita melihat
- 00:06:31ke belakang sedikit ya mbak ya kondisi
- 00:06:33perempuan kita yang semacam ini artinya
- 00:06:36semacam ini tu
- 00:06:37Ee tidak punya ruang ekspresi ee
- 00:06:41Tertinggal baik di ranah domestik maupun
- 00:06:44di luar ini selain faktor kalau Saya
- 00:06:49menuduh duluan ya Mak budaya gitu ya
- 00:06:50yang sangat sangat patriarkal gitu Mak
- 00:06:53ya Apakah Mbak Oki melihat bahwa budaya
- 00:06:57yang patriarkal ini juga muncul dalam
- 00:06:59bentuk tertulis atau enggak tertulis
- 00:07:01kebijakan gitu ya mbak ya akhirnya ya
- 00:07:04makin meminggirkan mereka tanpa sadar
- 00:07:06meskipun kita punya Kementerian PPPA ya
- 00:07:08tetapi Mbak ingatnya gimana Pak Ya
- 00:07:10sebelum sampai di kebijakan nasional
- 00:07:12kalau kita bicara tentang partisipasi
- 00:07:14perempuan dalam sebuah pengambilan
- 00:07:17keputusan Kebetulan saya sudah melakukan
- 00:07:20riset dan sudah mempublikasikan riset
- 00:07:22ini juga bersama waktu itu ignn art
- 00:07:24journalism Network Nah kita melihat
- 00:07:27bagaimana partisipasi perempuan dalam
- 00:07:29isu is lingkungan dalam isu ee krisis
- 00:07:32lingkungan selama ini nah di beberapa
- 00:07:34daerah itu betul-betul kalau ada
- 00:07:37pertemuan gitu kan ada ada pertemuan
- 00:07:40tingkat RT lah perempuan itu enggak
- 00:07:42pernah ada dalam diskusi itu perempuan
- 00:07:46enggak pernah ikut dalam pengambilkan
- 00:07:48keputusan di level terendah masyarakat
- 00:07:50pun enggak ada enggak ada dan itu
- 00:07:52betul-betul RT betul ya di di
- 00:07:55bapak-bapak RT pak RT jadi betul-betul
- 00:07:58perempuan ya hanya membantu di belakang
- 00:08:01dapur partisipasinya lalu ee menyiapkan
- 00:08:05minum Nah itu itu betul-betul data yang
- 00:08:07kita Kumpulkan data yang kita temui di
- 00:08:08daerah seperti itu jadi di sampai di
- 00:08:11level paling kecil perempuan memang
- 00:08:14tidak punya kesempatan untuk bicara
- 00:08:16Padahal kalau kita bicara misalnya dalam
- 00:08:18konteks penelitian saya kemarin kan
- 00:08:19tentang lingkungan itu kan yang paling
- 00:08:21terdampak perempuannya paling terdampak
- 00:08:24ibu-ibunya tapi mereka enggak ada gitu
- 00:08:26nah faktor-faktornya adalah pertama
- 00:08:28memang
- 00:08:30sistemnya dari turun terurun itu
- 00:08:32dilestarikan kalau rapat memang itu
- 00:08:35ruangnya bapak-bapak gitu Jadi tidak
- 00:08:38tertulis itu bukan Aturan tertulis tapi
- 00:08:40itu sebuah norma yang
- 00:08:43terlembaga sampai sekarang pun di daerah
- 00:08:46misalnya di Jogja sini gitu itu saya
- 00:08:48pikir juga masih Kamen kalau pertemuan
- 00:08:50yang sifatnya pertemuan RT yang menjadi
- 00:08:53perwakilan rumah itu pasti bapak-bapak
- 00:08:55Nah nanti kalau perempuannya kan nanti
- 00:08:57acara yang lain tuh pengaji gitu
- 00:09:00misalnya nah tapi kalau sifatnya
- 00:09:02pengambilan keputusan itu laki-laki dan
- 00:09:04itu yang terjadi Nah kalau kita ambil
- 00:09:06lagi ke yang lebih tingkatnya lebih
- 00:09:09besar sampai ke level nasional ya kita
- 00:09:12bisa melihat memang Walaupun ada upaya
- 00:09:16afirmasi misalnya kemarin ada ada kita
- 00:09:19punya undang-undang yang mewajibkan
- 00:09:21keterwakilan perempuan 30% He tapi kita
- 00:09:24lihat kan
- 00:09:26keterpilihannya nanti tetap rendah tetap
- 00:09:28tidak sebanyak itu itu keterpilihan
- 00:09:30perempuan di pemilu legislatif kemarin
- 00:09:33itu 22% he sementara seharusnya yang
- 00:09:36kita inginkan keterwakilan perempulan
- 00:09:39itu kan 30% ya jadi banyak partai juga
- 00:09:42melihat yang penting nama mereka sudah
- 00:09:45ada di dalam list pilihan kertas suara
- 00:09:48tapi soal keterpilihan ya bukan urusan
- 00:09:51partai politik lagi Nah akhirnya dengan
- 00:09:5622% perempuan di DPR sekarang baru
- 00:10:00kemudian kita akan bicara soal kualitas
- 00:10:02baru kita akan bicara Bagaimana ee
- 00:10:05dampak dari keberadaan perempuan itu
- 00:10:07kalau dari sisi number jelas belum
- 00:10:09mencukupi kan Iya karena bahkan dari
- 00:10:11sisi angka saja enggak sampai Apalagi
- 00:10:14kita ngomong kualitas I EE benar sekali
- 00:10:17Mbak Nah dalam situasi seperti ini ya Ee
- 00:10:20Mbak Oki kalau kita
- 00:10:24ee mau melihat lebih dalam sedikit
- 00:10:26apakah ini soal
- 00:10:29apa ya memang kinerja politik itu kayak
- 00:10:32gitu logika dari kinerja politik itu
- 00:10:34begitu Apakah power itu memang maskulin
- 00:10:38Mbak ya
- 00:10:40apa Jadi ini kan beran dengan cara
- 00:10:43berpikir juga ya mbak ya tapi
- 00:10:45ee karena Ketika kita melihat perempuan
- 00:10:48di ruang politik dan politik itu di situ
- 00:10:51banyak sekali orang bicara mengenai
- 00:10:53Power play dan kemudian orang melihat
- 00:10:54bahwa perempuan itu Adah the powerless
- 00:10:57gitu orang seperti melihat logika ya
- 00:10:59karena itu wajarlah enggak ada perempuan
- 00:11:00di situ kecuali perempuannya sangat
- 00:11:02powerful misalnya kayak gitu I EE Alpha
- 00:11:05Femil misalnya kayak gitu mbak Oki
- 00:11:07melihatnya Gimana Mbak logika bengkok
- 00:11:10seperti ini itu gimana Iya saat ini
- 00:11:12kalau kita bicara kondisi saat ini Power
- 00:11:14kekuasaan yang ada dalam masyarakat kita
- 00:11:16memang sangat maskulin sangat maskulin
- 00:11:18tapi sesungguhnya di masa lalu kita bisa
- 00:11:20lihat sebenarnya kan di nusantara sini
- 00:11:23aja kita punya banyak pemimpin-pemimpin
- 00:11:26kerajaan perempuan yang itu juga punya
- 00:11:30kekuatan kapabilitas yang tidak kalah
- 00:11:32dengan laki-laki di Aceh kerajaan Aceh
- 00:11:35itu pemimpinnya perempuan-perempuan ee
- 00:11:37bagus semua juga Majapahit pun besar di
- 00:11:40bawah Tribuana tungg Dewi dan itu
- 00:11:43perempuan juga gitu jadi secara tradisi
- 00:11:46Kita
- 00:11:46sebenarnya tidak asing dengan
- 00:11:48kepemimpinan perempuan tapi kita lihat
- 00:11:51juga modernitas ee ketika kemudian pasca
- 00:11:55kolonialisme lalu kita dibentuk dengan
- 00:11:58sistem tertentu dan dan itu memang
- 00:12:00sangat male dominated dan rep kita
- 00:12:04bicara bahwa perempuan harus dimunculkan
- 00:12:07di ruang publik itu bukan sebuah isu
- 00:12:09yang dianggap prioritas atau keberadaan
- 00:12:12perempuan itu bukan sesuatu yang
- 00:12:14penting-penting amat untuk dibicarakan
- 00:12:16maka ini dianggap sebuah proses
- 00:12:18keberadaan yang natural aja bahwa
- 00:12:20misalnya gini eh ketika perempuan
- 00:12:24Katanya sudah dibieli diberi
- 00:12:25keterwakilan 30% kuotanya lalu yang
- 00:12:28terpilih ternyata kita tidak memenuhi
- 00:12:29itu lalu orang akan berkilah bahwa itu
- 00:12:32kan pilihan rakyat jadi kita tidak bisa
- 00:12:34melakukan apa-apa Padahal di balik
- 00:12:36pilihan rakyat itu kemudian kita akan
- 00:12:40bicara lalu posisi perempuan sendiri
- 00:12:43kemarin Bagaimana apakah dia ditempatkan
- 00:12:46di nomor yang memungkinkan dia untuk
- 00:12:48mudah terpilih nomor satu misalnya nomor
- 00:12:50urut satu nomor urut yang bisa langsung
- 00:12:54dikenali orangul lalu juga bagaimana
- 00:12:56dukungan dengan partai terhadap
- 00:12:59si perempuan itu bagaimana dia
- 00:13:01mempromosikan perempuan itu bagaimana
- 00:13:03dia memberi kesempatan perempuan masuk
- 00:13:05dalam kepengurusan sehingga bisa lebih
- 00:13:08banyak dikenal publik kan tidak ada jadi
- 00:13:10memang ada ee ada cara pandang di dalam
- 00:13:15power yang sangat maskulin ini di
- 00:13:18politik yang
- 00:13:20didominasi cara pandang maskulin ini
- 00:13:23bahwa bicara tentang Keterlibatan
- 00:13:26perempuan atau representasi perempuan
- 00:13:28itu bukan prioritas itu bukan hal yang
- 00:13:31penting-penting amat itu bukan hal yang
- 00:13:33penting-penting amat karena pritas ya ya
- 00:13:36buat apa gitu Nah kalau ditarik ke yang
- 00:13:39lebih nyata lagi gitu
- 00:13:41kan Pak Prabowo baru meresmikan kabinet
- 00:13:45merah putih Iya nah wah itu dikit banget
- 00:13:47Mbak menteri perempuan Iya kan dikit
- 00:13:49banget turun daripada yang kabinet yang
- 00:13:52sebelumnya juga kan gitu Kalau saya
- 00:13:55itung cuma 13% 13% 13% nah heeh kita
- 00:13:59kalau kita bicara kabinet Pak Prabowo ya
- 00:14:01kita tahu problemnya bukan cuma
- 00:14:03keterwakilan perempuan tapi banyak
- 00:14:05problem yang lain tapi bagaimana
- 00:14:06kemudian di tengah pertama ini kabinet
- 00:14:10yang cukup besar Iya kabinet yang Saya
- 00:14:12bahkan bilang ini obesitas gitu segedar
- 00:14:15gemuk jadi ini kabinet yang cukup besar
- 00:14:16di tengah komposisi kabinet yang sebesar
- 00:14:18itu ternyata perempuannya hanya 13%
- 00:14:21semakin turun Nah jadi dalam menyusun
- 00:14:24itu pun tidak ada perspektif kesetaraan
- 00:14:26gender di situ atau perspektif bahwa
- 00:14:29perlu lebih banyak menteri perempuan
- 00:14:32agar bisa mengintervensi kebijakan yang
- 00:14:34lebih ramah jender enggak ada kesadaran
- 00:14:36seperti itu kan nah Mbak okim lielhat
- 00:14:38PPPA gimana dong fungsinya Kementerian
- 00:14:41PPPA itu gimana PPPA ini kan seharusnya
- 00:14:44gitu ya PPPA ini sesuatu yang memang bar
- 00:14:48minimum bahwa memang harus ada bahwa
- 00:14:51bahwa memang harus ada menteri PPPA
- 00:14:53dalam setiap kabinet tapi kemudian kita
- 00:14:55akan bicara nanti perannya PPPA itu
- 00:14:58bagaimana program-programnya Bagaimana
- 00:15:00gitu kita membutuhkan Kementerian PPPA
- 00:15:03yang bisa melihat permasalahan
- 00:15:05ketimpangan dan ketidakadilan jeder ini
- 00:15:07dengan lebih progresif dengan lebih
- 00:15:10komprehensif kalau kita bicara kekerasan
- 00:15:12pada perempuan gitu jangan lagi bicara
- 00:15:15case per case Oh ada kekerasan itu lalu
- 00:15:17dikomentari tapi bagaimana kita kemudian
- 00:15:20memperjuangkan ada konstruksi kebijakan
- 00:15:22yang memang bisa mencegah itu lalu kita
- 00:15:25juga PPA PPPA kan juga pemberdayaan dan
- 00:15:29perlindungan ya Iya kata pemberdayaan
- 00:15:31itu artinya apa mendorong partisipasi
- 00:15:33perempuan di ruang politik itu juga
- 00:15:35bagian dari tugas pppaa tapi ya di titik
- 00:15:39ini kita belum melihat
- 00:15:42ee kinerja yang cukup menggembirakan
- 00:15:44dari Menteri PPPA dan EE tapi bukan
- 00:15:48berarti kemudian Kementerian ini harus
- 00:15:51di hampus justru justru sekarang
- 00:15:53waktunya untuk memperkuat itu gitu he he
- 00:15:57Mak yang tadi Mbak oke sampaikan itu
- 00:15:59menurut saya
- 00:16:01eh cukup menohok ya mbak ya artinya
- 00:16:04bahkan Dik kebijakan pun ini enggak ada
- 00:16:06yang memainstreamkan itu betul banget
- 00:16:08Mbak
- 00:16:09Eh Kebetulan saya sedikit mendalami
- 00:16:11isu-isu pembangunan berkelanjutan itu
- 00:16:14sekarang ini misalnya Mbak kalau
- 00:16:16membangun itu harus ada perspektif
- 00:16:17bencana ya kan jadi kalau membangun itu
- 00:16:19kalau ada apa-apa coba diperhitungkan
- 00:16:21itu kan atau perspektif disabilitas gitu
- 00:16:24ya tetapi justru mainstreaming isu
- 00:16:27perempuan dan gender itu tidak pernah
- 00:16:29eksplisit dimunculkan Iya jadi gini Mas
- 00:16:32Jan salah satu problem kalau bicara
- 00:16:33tentang isu perempuan dan gender
- 00:16:36disangkan isu perempuan dan gender itu
- 00:16:38memang hanya untuk perempuan ini kan
- 00:16:39salah kprah salah besar itu ya jadi saya
- 00:16:42orang yang percaya bahwa perspektif
- 00:16:44kesetaraan gender perspektif feminis itu
- 00:16:47harus dipakai dalam setiap perencanaan
- 00:16:51pembangunan setuju harus dipakai dalam
- 00:16:54setiap berbagai bentuk profesi I harus
- 00:16:58di miliki dan dipahami oleh siapapun
- 00:17:00apapun latar belakangnya apalagi kalau
- 00:17:02anda adalah seorang pengambil kebijakan
- 00:17:04seorang po perspektif feminis tadi juga
- 00:17:06harus masuk ke dalam Policy making
- 00:17:07harusnya betul nah jadi saya mau memberi
- 00:17:10ilustrasi sedikit kalau kita bicara
- 00:17:13Pemilu he perempuan tiba-tiba selalu
- 00:17:16disebut-sebut gitu kan kelompok
- 00:17:17perempuan ibu-ibu nanti pilih nomor ini
- 00:17:20ini ibu-ibu ini harus begini begini
- 00:17:22begini jadi perempuan di sini
- 00:17:24betul-betul menjadi target suara menjadi
- 00:17:27ceruk suara yang ingin di ee rangkul
- 00:17:30yang ingin betul-betul
- 00:17:32dikapitalisasi tapi kalau kita bicara
- 00:17:34program apakah betul-betul program yang
- 00:17:37ditawarkan itu memahami persoalan
- 00:17:41perempuan punya perspektif keadilan
- 00:17:44gender atau hanya gimik semata kita ini
- 00:17:46bicara dalam konteks kebijakan publik ya
- 00:17:48Mas y Enggak bukan politik praktisnya
- 00:17:51ketika bicara tentang makan siang gratis
- 00:17:53lalu dikaitkan dengan stunting gitu kan
- 00:17:56katanya makan siang gratis bisa
- 00:17:58mengatasi stunting buat orang yang
- 00:18:01betul-betul paham gitu kan apa itu
- 00:18:04stunting dan bisa melihatnya dari
- 00:18:07perspektif
- 00:18:08keadilan gender dari perspektif yang
- 00:18:11dibutuhkan oleh perempuan jelas salah
- 00:18:13kan salah Mbak menyelesaikan stunting
- 00:18:16dengan maktistis pas Sal stunting itu
- 00:18:19kan harus di atasi dari sejak seseorang
- 00:18:23hamil bayi dalam kandungan lalu
- 00:18:26Bagaimana proses ibubu hamil hingga
- 00:18:29akhirnya melahirkan menyusui dan
- 00:18:31sebagainya Itu didampingi kebutuhan
- 00:18:32gizinya dan sebagainya nah ketika
- 00:18:35dibilang bahwa makan siang gratis
- 00:18:37mengatasi itu ini betul-betul
- 00:18:39pengingkaran atas pengetahuan perempuan
- 00:18:42perempuan-perempuan justru dibodohi dan
- 00:18:45hanya sekedar mau dijadikan pasar target
- 00:18:48suara saja lalu sekarang ada kebijakan
- 00:18:51lain misalnya bagi-bagi susu susu
- 00:18:53kemasan H susu kemasan itu tuh
- 00:18:57jelas-jelas kalau kita baca tentang
- 00:18:59nutrisi dan sebagainya susu kemasan itu
- 00:19:02sesuatu yang tidak mutlak dibutuhkan
- 00:19:04dalam tubuh kembang seorang anak gitu
- 00:19:06Yang ada malah kandungan sugarnya tinggi
- 00:19:09gulanya tinggi tinggi Bang stunting
- 00:19:12tidak teratasi perbaikan gizi tidak
- 00:19:14diatasi malah diabetes ada nah ini kan
- 00:19:17betul-betul contoh Bagaimana kebijakan
- 00:19:19yang tidak paham gitu realita dalam
- 00:19:22lapangan tidak paham sebetulnya Apa yang
- 00:19:24dibutuhkan oleh para perempuan para ibu
- 00:19:28para ee orang tua yang sedang merawat
- 00:19:31anak apa sebenarnya yang mereka butuhkan
- 00:19:33tapi mereka hanya politisi hanya
- 00:19:35menjadikan perempuan sebagai gimik
- 00:19:38Matata Nah kalau kita bicara tentang
- 00:19:40bagaimana agar kebutuhan perempuan
- 00:19:43tentang gizi terpenuhi dan sebagainya
- 00:19:45kebijakannya harus sesuatu yang sifatnya
- 00:19:47mengakar dong misalnya buka akses pangan
- 00:19:51yang murah Kenapa harga daging harga
- 00:19:54daging di Indonesia itu relatif tinggi
- 00:19:55loh dibandingin dengan saya di singap
- 00:19:58betul betul lihatat Kalau enggak salah
- 00:20:00kita di Asia Tenggara memang satu di
- 00:20:01yang paling tinggi Mbak Har I itu jadi
- 00:20:04kalau mau bicara tentang kebijakan yang
- 00:20:06pro kebutuhan perempuan Pro kebutuhan
- 00:20:08ibu-ibu kita selesaikan yang sifatnya
- 00:20:11akar masalahnya buka akses terhadap
- 00:20:14bahan pangan berkualitas yang murah di
- 00:20:17seluruh daerah tidak perlu repot-repot
- 00:20:19sekedar menyodorkan makan siang gratis
- 00:20:21apalagi bagi-bagi susu gratis nah ini
- 00:20:23contohctoh bagaimana perempuan hanya
- 00:20:26sekedar dijadikan ee target pasar
- 00:20:30dijadikan gimik tapi sesungguhnya tidak
- 00:20:33betul-betul dipahami apa kebutuhannya
- 00:20:36artinya berden yang dihadapi perempuan
- 00:20:38itu
- 00:20:40eh dimensinya banyak ya Mbak ya satu
- 00:20:43sisi tadi kita sudah bicara tadi kan di
- 00:20:46sisi politik seperti itu di sisi
- 00:20:48kebijakan saya tadi sempat cerita juga
- 00:20:51di dalam e perspektif pembangunan
- 00:20:53berkelanjutan saya tambahan satu Mbak ee
- 00:20:55Kebetulan saya Barua ngobrol sama
- 00:20:57teman-teman dari ee yang aktif dig
- 00:20:58gerakan perubahan
- 00:21:00iklim korban Mbak yang paling Vulnerable
- 00:21:03dari perubahan iklim nanti Mbak kalau
- 00:21:05ada krisis itu perempuan dan anak jadi
- 00:21:07burdennya itu dobel-dobel ya di domestik
- 00:21:10seperti itu apa urusan dan EE bebannya
- 00:21:14ee di kebijakan dia tidak menjadi
- 00:21:16prioritas secara politik cuma jadi
- 00:21:18legitimasi tapi kalau ada apa-apa yang
- 00:21:21nanggung beban mereka betul betul nah
- 00:21:24itu itu itu fakta ya bahwa kalau ada
- 00:21:26bencana kalau ada he krisis iklim itu
- 00:21:29perempuan yang akan menanggung beban
- 00:21:31gandanya tapi kemudian di satu sisi yang
- 00:21:34juga harus kita bicarakan di sini adalah
- 00:21:36potensi kekuatan perempuan ya Ee saya
- 00:21:39kemarin baru pulang dari Medan Sumatera
- 00:21:41Utara dan di Medan itu ada namanya Inang
- 00:21:45parenggerengge ini sebuah fenomena
- 00:21:47sosial dan fenomena kultural yang sangat
- 00:21:50menarik untuk dipelajari jadi di bagian
- 00:21:52Tapanuli Selatan perempuan-perempuan itu
- 00:21:55Bangun dini hari naik ap pergi dari satu
- 00:22:00pasar ke pasar lain untuk berjualan Jadi
- 00:22:03mereka menjadi sebenarnya penopang
- 00:22:06ekonomi keluarga ini perempuan jadi
- 00:22:08Inang parengge-rengge ini sebutan untuk
- 00:22:11perempuan-perempuan pedagang di Tapanuli
- 00:22:13Selatan yang mereka berjualan dengan
- 00:22:15cara mencari pasar mana yang dibuka Dan
- 00:22:17itu enggak cuma satu jadi ini
- 00:22:19benar-benar fenomena dia nyari pasar
- 00:22:21yang sedang buka pasar sedang buka dan
- 00:22:23ini bukan cuma satu orang perempuan tapi
- 00:22:26perempuan seperti ini banyak makanya
- 00:22:27tadi saya bilang ini sebuah fenomena
- 00:22:28kultural dan sosial yang menarik di sini
- 00:22:31terlihat perempuan-perempuan yang punya
- 00:22:34ketangguhan
- 00:22:36mereka penopang ekonomi keluarga
- 00:22:39walaupun kemudian nanti peran Mereka pun
- 00:22:41dikecilkan kan mereka sudah menopang
- 00:22:43ekonomi keluarga Tapi giliran bicara
- 00:22:45tentang politik mereka tidak diikut
- 00:22:47sertakan lalu kita juga melihat di
- 00:22:50banyak tempat
- 00:22:52perlawanan-perlawanan itu yang punya
- 00:22:54nafas panjang itu perempuan kita lihat
- 00:22:56di perlawanan I yang punya naas panjang
- 00:22:59perempuan ingat itu ya Iya betul Kita
- 00:23:02lihat deh misalnya yang ikonik yang
- 00:23:04paling ikonik Kendeng misalnya Yes betul
- 00:23:06itu kan perempuan Bu sutinah Dan
- 00:23:08teman-temannya itu perempuan itu nah
- 00:23:12lalu di banyak di banyak tempat yang
- 00:23:14lain kalau kita bicara demonstrasi
- 00:23:17menolak kebijakan tambang dan sebagainya
- 00:23:20itu kita akan melihat perempuan itu
- 00:23:23bukan orang yang tidak ikut dalam
- 00:23:26gerakan-gerakan itu gitu loh mereka maju
- 00:23:28ke depan mereka maju mereka turut gitu
- 00:23:30kemisan sekian tahun itu bumars Bu
- 00:23:33sumarse Iya jangan lupa itu harus
- 00:23:35disebut harus disebut lalu ya kita tahu
- 00:23:38istri almarhum Munir dan sebagainya
- 00:23:40bagaimana dia tetap terdepan dan
- 00:23:42sebagainya jadi nafas panjang perlawanan
- 00:23:44itu yang punya perempuan mereka ada kita
- 00:23:47kita dibentuk perempuan itu dibentuk
- 00:23:49untuk tabah dalam tanda kutip nah tabah
- 00:23:52di sini termasuk tabah dalam perlawanan
- 00:23:54itu karena jadi lucunya adalah
- 00:23:57konstruksi patriarki memaksa perempuan
- 00:23:59untuk sabar diam dan tabah kan mereka
- 00:24:03menjalani menjalani ke menjalani segala
- 00:24:05ee apa yang dihadapi di ekonomi dan
- 00:24:09sebagainya mereka tabah tapi di misalnya
- 00:24:12di Sumatera Utara Tadi mereka yang
- 00:24:14kemudian bekerja untuk memenuhi
- 00:24:16kebutuhan keluarga Tanpa mereka komplain
- 00:24:18walaupun kemudian mereka tetap
- 00:24:19dipinjirkan kalau urusannya terkait
- 00:24:22partisipasi politik dan sebagainya gitu
- 00:24:25nah ketabahan ini ternyata yang menjadi
- 00:24:27modal juangan juga bagi perempuan untuk
- 00:24:30berjuang di banyak sektor jadi ini salah
- 00:24:33satu keunikan perempuan tadi bukan hanya
- 00:24:35Sumatera Utara Mas misalnya di Jawa ini
- 00:24:38saya tumbuh dalam keluarga di mana
- 00:24:40perempuan itu biasa bekerja dari nenek
- 00:24:43saya dia juga pedagang di pasar Dia
- 00:24:45mencari uang dengan cara Berdagang di
- 00:24:47pasar gitu jadi di Jawa perempuan ikut
- 00:24:51menopang ekonomi itu sesungguhnya hal
- 00:24:53yang lumprah tapi kemudian konstruksi
- 00:24:57budaya laki-laki tetap memaksanya untuk
- 00:25:01seolah-olah yang kepala rumah tangga sih
- 00:25:03laki-lakinya dia harus tunduk nah itu
- 00:25:05yang nanti diundang rapat RT tetap si
- 00:25:08laki-lakinya yang datang kan bukan si
- 00:25:10perempuan itu gitu di Bali apagi di Bali
- 00:25:13itu betul-betul Bagaimana perempuan yang
- 00:25:15EE nyunggi dagangan di kepala itu kan
- 00:25:18sudah sudah gambaran sehari-hari juga
- 00:25:21gitu jadi perempuan Indonesia
- 00:25:23sesungguhnya tangguh kuat tabah dia bisa
- 00:25:28melakukan ee perlawanan dia mesin yang
- 00:25:32menopang perekonomian perekonomian tapi
- 00:25:35norma sosial norma agama dan politik itu
- 00:25:40yang masih terus meminggirkan gitu
- 00:25:42poltik ah kalau kemudian Mbak Oki
- 00:25:45melihat
- 00:25:47ee ke depan ya mbak ya tapi mungkin
- 00:25:50sebelum ke depan saya mau melihat mau
- 00:25:52mau nanya dulu mbak mbak Oki menulis ini
- 00:25:54semua Mbak di dalam karya-karya Mbak Oki
- 00:25:56karya-karya yang mana Mbak yang yang
- 00:25:57spesifik itu yang atau di mana Mbak Oki
- 00:26:00mengangkat cerita-cerita ini novel
- 00:26:02pertama saya itu entrok terbit 2010
- 00:26:05entrok itu artinya bra BH orang Jawa
- 00:26:08kutang-kutang yang orang Jawa Itu di
- 00:26:10daerah saya disebutnya entrok jadi itu
- 00:26:13novel yang
- 00:26:14terinspirasi perjuangan nenek saya
- 00:26:17bagaimana dia dari orang miskin enggak
- 00:26:19punya apa-apa hanya karena mau beli
- 00:26:20entrok aja enggak bisa lalu dia bertekad
- 00:26:24mengubah keluarganya Iya Jadi dia mulai
- 00:26:27dagang di pas sampai kemudian dia punya
- 00:26:29lahan pertanian di situ saya ceritakan
- 00:26:32semuanya jadi
- 00:26:33entrok itu memotret Bagaimana perempuan
- 00:26:35menjadi korban tapi juga perempuan itu
- 00:26:38bisa mengubah keadaan punya kekuatan
- 00:26:40untuk mengubah keadaan saya memotret
- 00:26:42juga bagaimana ketidakadilan perempuan
- 00:26:44mulai dari hal yang sehari-hari D
- 00:26:45lingkup rumah tangga Bagaimana suaminya
- 00:26:48yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa
- 00:26:51tapi tetap juga melakukan penindasan di
- 00:26:53dalam rumah lalu di lingkungan konteks
- 00:26:56sosial politik karena itu settingnya
- 00:26:59orde baru saya juga memasukkan Bagaimana
- 00:27:01perempuan-perempuan ini juga akhirnya
- 00:27:03menjadi korban dari sistem politik masa
- 00:27:05itu sistem pengupahan S pengupahan
- 00:27:08perempuan dibayar lebih murah dan
- 00:27:09sebagainya itu masih hal yang umum dalam
- 00:27:12masyarakat kita Nah itu saya potret
- 00:27:14dalam e novel saya entrok dan waktu itu
- 00:27:17ada salah satu komentar pertama yang
- 00:27:19menarik itu datang dari profor absanti
- 00:27:22Joko Susanto itu Profesor UI dan dia
- 00:27:25bilang Yang menarik dari entrok itu
- 00:27:26bagaimana menempat kan perempuan dalam
- 00:27:29konteks ekonomi ini nah ini sesuatu yang
- 00:27:32jarang Ketika kita bicara perempuan
- 00:27:34sebagai korban perempuan sebagai korban
- 00:27:37kekerasan ketidakadilan kita jarang
- 00:27:39melihat bahwa perempuan ini punya daya
- 00:27:42untuk mengubah ekonomi punya peran besar
- 00:27:46dalam sebuah perekonomian keluarga dan
- 00:27:48masyarakat nah ee Ini yang EE saya
- 00:27:51lakukan di novel saya yang pertama itu
- 00:27:52nah novel-novelnya saya yang berikutnya
- 00:27:54saya banyak menghadirkan tokoh perempuan
- 00:27:56juga dan bisa dikatakan ciri novel-novel
- 00:27:59saya perempuannya punya daya jadi
- 00:28:01perempuannya akhirnya punya peran dalam
- 00:28:05mengubah mengubah ketidakadilan yang dia
- 00:28:08terima melawan ketidakadilan itu dan
- 00:28:10kemudian mempengaruhi bagaimana situasi
- 00:28:14dalam masyarakat itu caranya Mbak oki
- 00:28:16angangkat itu ya Nah yang saya tadi mau
- 00:28:18e tanyakan tadi sebelum kita melihat ke
- 00:28:20soalan novel tadi adalah kalau begitu ke
- 00:28:22depan ini Mbak ee tentu dengan seluruh
- 00:28:26dinamika ini ya mbak ya kita sekarang
- 00:28:28sudah punya pemerintahan baru yang tadi
- 00:28:30banyak orang punya feeling berbeda-beda
- 00:28:31engak ada yang optimis ada ada yang
- 00:28:33pesimis tapi kalau dari kacamata tadi
- 00:28:34baik lagi perempuan dan ruang politik
- 00:28:37ruang demokrasi
- 00:28:38ee ada kekhawatiran masyarakat sipil
- 00:28:41bahwa ruang demokrasi kita menyempit
- 00:28:43ruang sipil kita menyempit ya kan eh
- 00:28:46politiknya cenderung tidak sehat di mana
- 00:28:50power play itu dan pokoknya mana yang
- 00:28:53berkuasa yang punya power gede eh akan
- 00:28:56mengatur semuanya terus saya tadi
- 00:28:58merenungkan cerita Mbak Oki tadi kayak
- 00:29:00gini ya situasinya
- 00:29:03eh tentu menanyakan pesimis atau optimis
- 00:29:06itu terlalu simplistik ya mbak ya tetapi
- 00:29:09apakah Mbak Oki melihat ada celah atau
- 00:29:13ruang yang kita Izinkan saya kataan kita
- 00:29:16ya masyarakat sipil ini bisa dorong bisa
- 00:29:19desak agar ruang politik perempuan ini
- 00:29:24kita rebut lagi kita luaskan kita
- 00:29:29ee prospeknya Seperti apa Mbak I saya ee
- 00:29:33dalam kalau kita bicara dari sisi
- 00:29:36masyarakatnya dari sisi peluang
- 00:29:38Bagaimana kita bisa merebut itu saya
- 00:29:40cukup optimis optimis karena saya
- 00:29:43melihat begini Mas Yan kita berada dalam
- 00:29:45situasi di mana kita punya tools kita
- 00:29:49punya alat untuk melakukan berbagai
- 00:29:51intervensi dan itu apa toolsnya yang
- 00:29:53paling dekat dengan kita aja sosial
- 00:29:55media sosial media itu tools luar luar
- 00:29:58biasa sekarang ibu-ibu di pedalaman NTT
- 00:30:02ibu-ibu di Maluku Utara di Papua itu
- 00:30:06sekarang semua terhubung dengan sosial
- 00:30:07media sesuatu yang dulu Enggak ada di
- 00:30:10zaman Orde Baru Nah tapi sekarang karena
- 00:30:13kita punya sosial media ini menjadi
- 00:30:15medium
- 00:30:16demokratisasi dan sebenarnya medium
- 00:30:19perempuan-perempuan ini untuk bisa
- 00:30:21bersuara nah yang harus dilakukan
- 00:30:23sekarang dari sisi kita Civil Society
- 00:30:26dari sisi saya apa yang saya kerjakan
- 00:30:27selama ini ini kita Mungkin harus
- 00:30:30betul-betul terus menggalakkan
- 00:30:33edukasinya terus membangun kesadaran
- 00:30:36kritis ya terus membangun kesadaran
- 00:30:38bahwa ini sosial media ini alat loh
- 00:30:41sosial media Ini bukan sekedar justru
- 00:30:45yang menjadikan ibu-ibu ini pasar bukan
- 00:30:48bisa menjadi konsumen dari segala jenis
- 00:30:51belanjaan dari segala jenis marketplace
- 00:30:54tapi justru dia yang harus kemudian
- 00:30:57menggunakan itu memainkan itu zaman dulu
- 00:31:00misalnya ada blok misalnya Saya orang
- 00:31:02yang sangat percaya kekuatan blok juga
- 00:31:04gitu bayangin kita yang bukan
- 00:31:06siapa-siapa kita yang hidup di daerah
- 00:31:08mana saja bisa menuliskan apa saja di
- 00:31:10blok itu nah sekarang semuanya terhubung
- 00:31:12di sosial media itu ini juga kekuatan
- 00:31:14luar biasa Bagaimana seorang perempuan
- 00:31:17nanti bisa menggambarkan bahwa hari ini
- 00:31:19dia enggak bisa lagi beli daging karena
- 00:31:22harga daging naik hari ini dia enggak
- 00:31:24bisa lagi mendapatkan air bersih karena
- 00:31:27karena ada pembangunan besar-besaran
- 00:31:30yang membuat air bersih itu tidak lagi
- 00:31:32ada Nah itu kan laporan-laporan seperti
- 00:31:34ini yang bisa dimunculkan ke publik oleh
- 00:31:37perempuan dan itu tolnya sosial media
- 00:31:39sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan di
- 00:31:42masa lalu zaman paduk kedungombo dan
- 00:31:44sebagainya gitu nah ini menurut saya
- 00:31:47yang sekarang harus kita galakkan Nah
- 00:31:48itu juga yang membuat saya terus juga
- 00:31:51melakukan edukasi pendidikan untuk para
- 00:31:54perempuan agar bisa menulis jadi mereka
- 00:31:56nanti bisa nyerita in semuanya kan lewat
- 00:31:58sosial media lewat medium apapun kita
- 00:32:01sebarkan narasi itu dan itu yang akan
- 00:32:04bisa membawa perubahan termasuk
- 00:32:05mengintervensi kebijakan itu itu jadi
- 00:32:08Sisi optimis saya ada di situ karena
- 00:32:10sekarang ada sarana baru itu ada sarana
- 00:32:12baru kita punya kesempatan baru dan
- 00:32:15punya harapan
- 00:32:16baru jadi juga masyarakat sipilnya juga
- 00:32:19mesti
- 00:32:20ee cerdas ya mbak ya menggunakan itu
- 00:32:23betul masyarakat sipil harus harus juga
- 00:32:26aktif sekarang sekarang kalau kita
- 00:32:29bicara tentang Salah satu tugas
- 00:32:30masyarakat sipil kan edukasi advokasi
- 00:32:33gitu kan Dan kita punya pengalaman ee
- 00:32:36Pemilu kemarin Bagaimana sosial media
- 00:32:38tiktok itu menjadi Battleground yang
- 00:32:42luar biasa jadi Civil Society
- 00:32:44orang-orang yang mungkin pada level
- 00:32:47tertentu sudah punya kesadaran itu mau
- 00:32:49enggak mau harus ikut bertarung di
- 00:32:51medium itu gitu dan dan EE bertarungnya
- 00:32:55bukan hanya sekedar kita mengintervensi
- 00:32:58dengan kita memberikan ee wacana
- 00:33:00alternatif tapi juga kita ingin
- 00:33:04membangun lebih banyak lagi kreator
- 00:33:08produsen produser produser penghasil
- 00:33:12narasi penghasil cerita he dari
- 00:33:15orang-orang di orang-orang biasa ini
- 00:33:18para perempuan-perempuan yang terbungkam
- 00:33:20para perempuan-puan yang tertindas
- 00:33:22mereka muncul ada satu kemarin yang EE
- 00:33:25saya baru Ada workshop di Jakarta itu
- 00:33:28pesertanya adalah buruh pabrik buruh
- 00:33:31pabrik buruh pabrik mereka pendidikannya
- 00:33:33SD he ya SD SMP tapi kemudian mereka
- 00:33:38ingin bisa memotret apa yang terjadi di
- 00:33:41situ mereka ingin menuliskan
- 00:33:43pengalamannya mereka ingin menuliskan
- 00:33:45kalau ada kekerasan kalau ada
- 00:33:47ketidakadilan perkara upah perkara
- 00:33:49aturan kerja mereka bisa nuliskan nah
- 00:33:52ini kan sebuah tol yang luar biasa juga
- 00:33:54jadi di era ketika banyak uran
- 00:33:58partisipasi banyak saluran demokrasi
- 00:34:01yang dilemahkan maka yang harus kita
- 00:34:03lakukan kita perkuat ini tekanan publik
- 00:34:07yang di ee mungkinkan oleh sosial media
- 00:34:12dan ya ini kalau kita bicara teorinya
- 00:34:15kan sudah jelas kan misalnya
- 00:34:17Amartia Freedom and development kalau
- 00:34:19kita medianya terbuka kita bisa ee
- 00:34:23memperkuat demokratisasi kita bisa
- 00:34:25mencegah kelaparan dan sebagain Betul
- 00:34:28bet tataran yanginghitu kita bisa
- 00:34:31bayangkan kalau para perempuan-perempuan
- 00:34:33ini sekarang menggunakan sosial media
- 00:34:36karena semuanya sekarang terhubung Mas
- 00:34:39dan juga ee efek tekanan itu makin gede
- 00:34:42ya apalagi kita viral base poly country
- 00:34:45Nah itu dia itu menyedikan banget MB
- 00:34:47negara kayak gini tapi apa boleh buat
- 00:34:48mungkin Justru itu kita pakai sebagai ee
- 00:34:51celah ya mbak ya Jadi kita ee fokus ke
- 00:34:54situ menggunakan sosial media ini
- 00:34:56sebagai salah sat satu alat penekan
- 00:34:59tentu saja proses-proses formal politik
- 00:35:00tetap harus jalan kan tetapi ee Saya
- 00:35:02kira memang ini membuka ruang ya mbak ya
- 00:35:04untuk
- 00:35:06ee apa pemberdayaan atau upaya merebut
- 00:35:09ruang sipil ini khususnya perempuan
- 00:35:11tetapi Mbak kalau secara kebijakan he
- 00:35:15saya itu mencoba mencermati Asta citanya
- 00:35:18Pak Prabowo I Heeh kalau kita melihat
- 00:35:20yang delapan visinya he disebut soal
- 00:35:23perempuan I soal gender itu disebut juga
- 00:35:27di dalam 17 prioritas tetapi di dalam 8
- 00:35:31quick Wins program hasil terbaik cepat
- 00:35:34atau hasil cepat terbaik itu enggak ada
- 00:35:37mbak yang ada itu program populis Iya
- 00:35:40tadi yang tadi Mbak Oki sebutkan tadi
- 00:35:42makan siang gratis pemeriksaan kesehatan
- 00:35:45gratis harapan saya sih pemeran
- 00:35:47kesehatannya juga termasuk yang
- 00:35:48perempuan tidak diabaikan ya Ee kemudian
- 00:35:51meningkatkan gaji eh ASN gaji TNI Polri
- 00:35:56tapi tidak ada spes spifik perempuan
- 00:35:58disabilitas anak-anak
- 00:36:01ee itu tidak secara eksplisit nah tapi
- 00:36:04karena ee kami di Nalar ini kan kami
- 00:36:06melihat ee kadang-kadang dan bukan
- 00:36:10kadang-kadang p sebagian besar yang kami
- 00:36:12lihat di Nalar ini adalah ee peran
- 00:36:16kebijakan saya Mbak setelah mendengar
- 00:36:18cerita Mbak Oki tadi saya jadi mikir loh
- 00:36:20mbak awalnya saya itu agak optimis masih
- 00:36:22optimis itu mengatakan gini ya masih ada
- 00:36:24masih ada masih ada ruang ini ke depan
- 00:36:26ee apalagi melihat misalnya keponakannya
- 00:36:29Pak Prabowo Mbak Rahayu Saraswati itu
- 00:36:31orang yang yang cukup vokal ngomong gitu
- 00:36:33dan melindungi hak perempuan itu kan ee
- 00:36:36tapi dari sama Mbak Oki tadi saya jadi
- 00:36:38mikir ini kalau memang maunya pokoknya
- 00:36:41program terdeliver secara cepat He ya
- 00:36:45kan mengejar pertumbuhan ekonomi 8% he
- 00:36:48saya se jadi deg-degan pbak sel ng Mbak
- 00:36:50tadi ini jangan-jangan tanpa sadar
- 00:36:53kebijakannya mungkin enggak diniatkan
- 00:36:55jelek Saya mau meminggirkan perempuan he
- 00:36:57tetapi karena drive untuk segera tumbuh
- 00:37:00drive segera selesai Apun itu Mbak
- 00:37:02kemudian lalu makin tergeser ini hanya
- 00:37:05Im saya dengerin Mbak tadi iya iya
- 00:37:08makanya gini ya Mas J kalau saya
- 00:37:10melihatnya eh kebijakan yang berpihak
- 00:37:13pada perempuan itu Jang tidak tidak
- 00:37:15harus juga kita jadikan satu area
- 00:37:17tersendiri gitu jadi enggak apa-apa
- 00:37:19enggak disebut di apa itu tadi yang c
- 00:37:23tadi yang t quick Wins itu tadi tapi
- 00:37:26perspektifnya enggak itu itu nanti dalam
- 00:37:28setiap dalam setiap poin-poinnya jadi
- 00:37:30justru kita enggak pengin dipisahkan
- 00:37:33dalam satu area tersendiri tapi kita
- 00:37:35penginnya itu embeded Iya betul terjalin
- 00:37:38dalam semuanya nah misalnya gini Mbak
- 00:37:40tadi Mbak Oki nyebut makan yang gratis
- 00:37:42ya yang saya bayangkan awalnya ketika
- 00:37:44mendengar cerita makan yang gratis
- 00:37:45adalah itu bisa jadi model pemberdan
- 00:37:47yang sangat kuat Mbak sampai ke bawah
- 00:37:49sampai ibu-ibu PKK itu dilibatkan masak
- 00:37:51bayangan saya seperti itu sampai saya
- 00:37:54mendapatkan informasi mudah-mudahan
- 00:37:55tidak benar ini tapi informasinya adalah
- 00:37:58programnya ternyata dapur umum oke kan
- 00:38:00beda banget karena kalau tadi
- 00:38:02menggunakan ibu-ibu PKK masak duitnya ke
- 00:38:06sekolah sekolahnya mengelola kalau tidak
- 00:38:09punya kantin orang tua Ma diberdayakan
- 00:38:10nah saya setuju tadi mak tetapi ketika
- 00:38:13konsepnya adalah dapur umum dapur umum
- 00:38:16yang dikendalikan secara mohon maaf agak
- 00:38:18militeristik itu yang saya kemudian jadi
- 00:38:20berpikir kan Terus tadi mbaki tadi saya
- 00:38:23mikir Waduh kok agak suram ini kita
- 00:38:26belum ngomong politik yang ee tadi ee
- 00:38:28perempuan di ruang politik pengambil
- 00:38:30kebijakan menterinya Berapa anggota DPR
- 00:38:31meng masuk ke komisi berapa kebijakan
- 00:38:34belum sejauh itu loh mbak baru ini Iya
- 00:38:36jadi makanya ee perspektif kesetaraan
- 00:38:39gender dan keberbiakan pada perempuan
- 00:38:41itu harus masuk dalam perencanaan setiap
- 00:38:44program dipakai dan juga harus menjadi
- 00:38:47goal indikator keberhasilan keberhasilan
- 00:38:50jadi nanti kalau dalam sebuah Kita kan
- 00:38:52ini kan keahlian Mas nih kalau kita
- 00:38:54planning sebuah program gitu kan kita
- 00:38:56ada strateginya dan kita sekaligus ada
- 00:39:00indikator capeannya apa Nah keadilan
- 00:39:03pada perempuan itu harus masuk dalam
- 00:39:05salah satu indikator capaian jadi bagi
- 00:39:08saya ketika nanti sebuah program
- 00:39:09berjalan tapi ternyata ini semakin
- 00:39:12meminggirkan perempuan berarti program
- 00:39:14ini tidak berhasil nah ini yang harus
- 00:39:15dilakukan dalam setiap produk kebijakan
- 00:39:19artinya mainstreaming eh kesetaraan
- 00:39:22gender atau peran perempuan ini tidak
- 00:39:25boleh hanya ada pada level statement
- 00:39:27politikul tidak bisa harus turun sampai
- 00:39:31ke indikator keberhasilan ya Iya menarik
- 00:39:34Pak dan apapun itu mau bicara tentang
- 00:39:38sekarang kan Pak Prabowo nih ee salah
- 00:39:40satu yang beliau punya keinginan besar
- 00:39:43ini kan Soal global politik nih kan
- 00:39:45internasional oke enggak apa-apa Tapi
- 00:39:47bagaimana itu nanti juga punya
- 00:39:49perspektif keadilan perempuan bagaimana
- 00:39:52agar
- 00:39:53kebijakan-kebijakannya kerj
- 00:39:54sama-kerjasama luar negeri
- 00:39:56kerjaasama-kerjasama yang di ya dia
- 00:39:57katanya sudah mengantongi duit investasi
- 00:40:00berapa jumlahnya yang cukup besar itu
- 00:40:02kan katanya kan kemarin berapa 18 miliar
- 00:40:05dolar itu nanti implementasinya
- 00:40:07Bagaimana apakah ada keberpihakan
- 00:40:09perempuan pada perempuan nah itu yang
- 00:40:11harus kita lihat nah sekarang yang
- 00:40:13terbaru nih Mas per Januari nanti PPN
- 00:40:16kita naik jadi 12% Iya Mbak Nah kita
- 00:40:21lalu berhadapan
- 00:40:22pada pertanyaan besar gitu loh apakah
- 00:40:25kenaikan PPN itu nanti akan berpihak
- 00:40:29pada rakyat apalagi pada perempuan gitu
- 00:40:33jangan-jangan itu nanti akan semakin
- 00:40:36memiskinkan orang miskin dan menarik
- 00:40:40orang menengah jadi orang miskin
- 00:40:42Sekarang trennya aja kan kelas menengah
- 00:40:43kita kan pada turun jadi i kelas kita
- 00:40:46kehilangan 8,5 juta orang kelas menengah
- 00:40:48orang dulunya 8,5 juta orang kelas
- 00:40:49menengah itu sekarang jadi miskin n jadi
- 00:40:51ee analisis sebelum kemudian ditetapkan
- 00:40:54PPN akan naik 12% itu bagi mana gitu kan
- 00:40:58Apakah sudah diukur nanti dampaknya pada
- 00:41:01perempuan-perempuan dampaknya pada
- 00:41:03ibu-ibu yang setiap hari harus
- 00:41:05menyediakan makanan yang memang sehat
- 00:41:07nutrisinya tinggi untuk anak-anaknya
- 00:41:10gitu kan Kalau nanti PPN naik lalu
- 00:41:12kemudian Salah satu dampaknya stunting
- 00:41:14ternyata makin tinggi Nah itu kan
- 00:41:16betul-betul kegagalan pemerintah sekali
- 00:41:19gitu He he betul mbak betul mbak dan dan
- 00:41:23Eh benar balik lagi setiap kali ada syok
- 00:41:26setiap kali ada jangan ekonomi khususnya
- 00:41:30tapi juga yang lain itu yang kena
- 00:41:31pertama
- 00:41:33perempuan yang ngurusi dapur bapaknya
- 00:41:35atau laki-lakinya mana mau peduli Mbak
- 00:41:37maunya tahunya duitnya duit belanjangnya
- 00:41:39Kian kok sekarang dapatnya cuma ini
- 00:41:41padahal harga-harga naik Har Na jadi
- 00:41:42nanti kan PPN naik ini betul-betul yang
- 00:41:45immediately yang bisa kita lihat kan
- 00:41:47semua harga naik gitu kan Nah harga naik
- 00:41:49ini dan yang paling akan dirasakan semua
- 00:41:52dapur di Indonesia adalah makanan bahan
- 00:41:56makanan I bahan makanan kita yang tadi
- 00:41:58sudah kita bahas ternyata salah satu
- 00:42:00yang paling mahal di Asia Tenggara
- 00:42:03sekarang akan makin naik lagi karena
- 00:42:05ppn-nya naik naik nah meskipun tadi saya
- 00:42:08juga ee Mbak Oki tadi memberikan
- 00:42:12inspirasi bahwa yang punya nafas panjang
- 00:42:14dalam perjuangan itu kan perempuan saya
- 00:42:16sedang berpir begini Mbak peruan kalau
- 00:42:18saya melihat yang PPN 12% itu itu
- 00:42:21sebenarnya kan sektor-sektor formal
- 00:42:23banyak yang kena tapi sektor informal
- 00:42:26itu kalau penjelasnya Bu Sri Mulyani
- 00:42:28yang saya baca di ee apa ee rilis-nya
- 00:42:31kementerian keuangan sebenarnya yang
- 00:42:33UMKM he yang EE usaha kecil kemudian
- 00:42:38nonformal itu enggak kena enggak kena
- 00:42:41saya jadi berpikir tadi dengan antara
- 00:42:42keisengan dan keusilan tadi Heeh Ya
- 00:42:45sudah ngapain kita ke rumah makan kenapa
- 00:42:47enggak kita berdayakan UMKM kita Kenapa
- 00:42:50enggak ke meskipun Mbak tentu aspek itu
- 00:42:54ada karena ada aspek transportasi ada
- 00:42:56aspek
- 00:42:59heeknya kita bisa cuma
- 00:43:03mengurangiemitigasi ee sedikit efeknya
- 00:43:05nah membuat saya kembali bertanya Mbak e
- 00:43:08mbak Barangkali saya tahu sudah cukup
- 00:43:10panjang ini tapi saya Saya pengin ngulik
- 00:43:11sedikit lagi tadi yang soal ruang
- 00:43:13politik
- 00:43:15perempuan misalnya Mbak tadi mengatakan
- 00:43:18PPN ini kan jadi ruang politik gede
- 00:43:20sebenarnya di mana perempuan-perempuan
- 00:43:22kita di parlemen di kabinet mesih ikut
- 00:43:26bersuara I mestinya loh ya saya saya
- 00:43:28cuma berpikir Saya tidak mengatakan kan
- 00:43:30itu bukan sektor ekonomi Bukan tapi
- 00:43:32justru karena dia merepresentasikan itu
- 00:43:34kan ibu perempuan yang cononcern bahwa
- 00:43:39kebijakan apapun di tingkat pusat di
- 00:43:41rumah tangga nanti dampak akan begini
- 00:43:44tapi anggota DPR ya Nah jadi gini Mas
- 00:43:47Yan Kalau kita bicara tentang e
- 00:43:49keterwakilan perempuan dalam politik
- 00:43:51kita pertama tadi jelas sistem politik
- 00:43:53belum mendukung Bagaimana perempuan bisa
- 00:43:56berperan di politik lalu yang kedua yang
- 00:43:58ini masalah masalah urgengen juga harus
- 00:44:00kita bicarakan dan kita Cari solusinya
- 00:44:03ketika kemudian ada perempuan duduk di
- 00:44:06jabatan publik sebagai anggota DPR dan
- 00:44:08sebagainya kita harus melihat memang ada
- 00:44:13kecenderungan budaya bahwa perempuan
- 00:44:15yang ditepatkan itu misalnya dia anaknya
- 00:44:17siapa Wah masuk dinasti politik lagi ya
- 00:44:19istrinya siapa lalu dia ditopang
- 00:44:22kebetulan bapaknya punya modal untuk
- 00:44:24mendukung ini gitu nah ini realita kita
- 00:44:26hari ini nah enggak enggak apa-apa juga
- 00:44:28misalnya ada ada politisi muda gitu
- 00:44:30politisi muda yang kebetulan memang
- 00:44:32berasal dari latar belakang keluarga
- 00:44:33yang punya privilege bapaknya adalah
- 00:44:35politisi senior dan sebagainya lalu dia
- 00:44:37masuk nah tapi kemudian question-nya
- 00:44:39sekarang kita ingin men-challenge Para
- 00:44:41politisi-politisi muda ini gitu loh
- 00:44:43politisi perempuan muda gitu coba yuk
- 00:44:47kita Tunjukkan bahwa mereka ini memang
- 00:44:49politisi yang punya keberpihakan
- 00:44:52politisi yang memang punya kualitas
- 00:44:54politisi yang ada di situ bukan hanya
- 00:44:57karena semata status orang
- 00:45:01tuanya jadi buat siapapun perempuan
- 00:45:03politisi yang sekarang sudah mendapat
- 00:45:07kesempatan untuk mewakili publik untuk
- 00:45:09mewakili rakyat memang kita harus dorong
- 00:45:11itu harus kita gunakan itu jadi salah
- 00:45:14satu yang juga saya lakukan ini sudah
- 00:45:16saya lakukan juga nih Mas saya punya
- 00:45:18program itu memang justru juga untuk
- 00:45:21edukasi politisi perempuan oh bagus
- 00:45:23banget Mbak apa mak programnyaak jadiity
- 00:45:26building pelatihan Jadi bagaimana agar
- 00:45:28politisi-politisi perempuan itu paham
- 00:45:30realita dalam masyarakat paham masalah
- 00:45:32punya keberpihakan lalu kemudian
- 00:45:35bagaimana agar politisi-politisi
- 00:45:36perempuan ini mulai aktif menulis dan
- 00:45:38bersuara karena bersuara itu juga
- 00:45:41terkait dengan kepercayaan diri
- 00:45:43kemampuan dan pemahaman isu banyak
- 00:45:45politisi perempuan itu ternyata tidak
- 00:45:48tidak punya kepercayaan diri untuk itu
- 00:45:51dan juga tidak punya Iya saya sudah
- 00:45:54kemarin saya ngobrol dengan anggota
- 00:45:55dplld perempuan Sumatera Utara itu Jadi
- 00:45:58mereka perempuan-perempuan yang memang
- 00:46:00dengan segala keberuntungan mereka
- 00:46:01terpilih jadi anggota DPRD tingkat satu
- 00:46:04dan tingkat dua tapi ternyata mereka
- 00:46:06tidak punya kepercayaan diri dan merasa
- 00:46:10tidak ya memang tidak punya kapabilitas
- 00:46:12untuk bersuara itu nah tapi mereka
- 00:46:14menyadari itu jadi kan mereka harus di
- 00:46:17knowledge-nya harus diupgrade mereka
- 00:46:20harus diberi kesempatan mereka harus ada
- 00:46:22kesempatan untuk berdiskusi untuk bicara
- 00:46:26dengan banyak orang orang untuk membuka
- 00:46:28pikiran dan sebagainya jadi
- 00:46:29perempuan-perempuan politisi yang
- 00:46:31sekarang sudah masuk dalam DPRD tingkat
- 00:46:34du tingkat 1 dan pusat ini ini justru
- 00:46:37sekarang harus kita eh rangkul kita kita
- 00:46:43bangun kesadarannya kita bantu kita kita
- 00:46:46bantu untuk paham persoalan punya
- 00:46:49keberpihakan dan punya kemampuan untuk
- 00:46:52saya dua toolsnya bersuara dan menulis
- 00:46:54menulis itu tetap powerful jadi sekarang
- 00:46:57politisi perempuan ini kita tidak tidak
- 00:47:00Melihatnya sebagai lawan tapi memang
- 00:47:02harus kita rangkul gitu dan eh salah
- 00:47:05satu yang ikut pelatihan saya sekarang
- 00:47:08terpilih jadi ketua harian PKB di
- 00:47:11Sumatera Utara enggak eh nasional jadi
- 00:47:13kan sekarang Cak Imin Cak Imin itu kan
- 00:47:15sekarang punya ketua harian dia bikin
- 00:47:17skemanya PKB punya ketua harian nah
- 00:47:19ketua hariannya namanya Ais ini politisi
- 00:47:22muda perempuan dia di DPRD kota Surabaya
- 00:47:24nah ini adalah salah satu alumni program
- 00:47:26saya ya jadi itu yang harus kita lakukan
- 00:47:29jadi kita bekerja di level perempuan di
- 00:47:31akar rumput mereka yang akan saya
- 00:47:34harapkan kita harapkan untuk terus
- 00:47:35bersuara untuk terus e mengintervensi
- 00:47:38ruang publik lewat sosial media lewat
- 00:47:41apapun cerita-cerita yang mereka eh
- 00:47:44publish ke publik lalu di level pembuat
- 00:47:47kebijakan kita bekerja dengan para
- 00:47:49politisi-politisi perempuan ini mbak ini
- 00:47:52di sejumlah masyarakat sipil itu sudah
- 00:47:54mulai muncul ee selain kesadaran Mbak
- 00:47:56tapi juga semacam rencana aksi kalau
- 00:47:59saya boleh bilang untuk kembali
- 00:48:00menghidupkan ee pendindikan politik
- 00:48:04untuk ee warga
- 00:48:06ee bahkan teman-teman di Jogja juga
- 00:48:09memulai e sudah berpikir nih Mbak saya
- 00:48:10harapkan segera bisa kita mulai misalnya
- 00:48:12nah
- 00:48:13ee cerita Mbak Oki ini menurut saya
- 00:48:16sangat ee inspiratif ya bahwa pendidikan
- 00:48:19politik itu selama itu programatik
- 00:48:22terencana gitu targetnya jelas itu bisa
- 00:48:25menghasilkan kalau saya boleh bilang
- 00:48:27kaderkader I kan dan kadernya Mbak Oki
- 00:48:29sekarang sudah ada di e salah satu
- 00:48:31partai politik memegang posisi cukup
- 00:48:33penting ee menurut Mbak Oki sendiri
- 00:48:37memperluas ruang politik untuk perempuan
- 00:48:40ini mbak ya Tadi kan mbak Oki spesifik
- 00:48:43untuk partai politik ini bagaimana Mbak
- 00:48:46Oki ee mencoba melihat ini tadi yang
- 00:48:49saya baca dari catatan mbak Oki tadi ee
- 00:48:52penulisan bisa penggunaan media baru
- 00:48:55sosial sisi lain advokatnya menyuarakan
- 00:48:59lewat berbagai jalur He nah saya melihat
- 00:49:02ini ada rencana ini masyarakat sipil ini
- 00:49:04mudah-mudahan rencana itu sudaha jadi ya
- 00:49:06pendidikan politik untuk publik Ini
- 00:49:09mesti kita juga ikut kawal Mbak dan juga
- 00:49:12kita mesti berani bilang ke teman-teman
- 00:49:13kita Masyarakat sipil juga bahwa kuota
- 00:49:16itu mesti clear di situ dan jangan cuma
- 00:49:1830% kalau Peru 5050 eh atau lebih 60 40
- 00:49:22gitu kalau perlu ya saya enggak ngerti
- 00:49:23Apakah itu Make sense atau tidak tetapi
- 00:49:26saya mau mencoba mendorong Ini Mbak
- 00:49:28bergulir dulu agar pendidikan politik
- 00:49:31ini terjadi karena saya konsen dengan
- 00:49:35kaderisasi masyarakat sipil Mbak Heeh
- 00:49:38ee Ini ngomong apa adanya Mbak ya
- 00:49:41oligark-oligark kita itu sudah punya
- 00:49:43lapis kedua Mbak anak-anaknya pengusaha
- 00:49:46anak-anaknya politisi bahkan
- 00:49:48anak-anaknya Jenderal itu sudah menuduki
- 00:49:50posisi-pos lah yang masyarakat sipil
- 00:49:52Mbak dengan segala hormat itu
- 00:49:55kaderisasinya belum kelihatan tentu saja
- 00:49:58saya sangat menghormati para senior saya
- 00:50:00tetapi eranya Mbak it Nadia Mbak zum
- 00:50:04rotin
- 00:50:05eh dulu mbak Ee teman-teman kita yang di
- 00:50:10banyak gerakan perempuan atau bahkan
- 00:50:11yang laki-laki juga Mas Sugeng bahagio
- 00:50:13itu sudah lewat apa namanya era-era itu
- 00:50:18tapi yang lapis keduanya belum cukup
- 00:50:20Mbak kalau mbak Oki melihat ini gimana
- 00:50:22sebagai upaya Tadi Mbak masih membuka
- 00:50:25dan memperluas ruang politik ini Iya
- 00:50:27edukasi politik itu harus menjadi agenda
- 00:50:29prioritas kita sekarang ya apalagi kan
- 00:50:31kemarin kita belajar banyak dari pemilu
- 00:50:34yang kemar betul Pemilu kemarin itu
- 00:50:35pelajaran sangat berharga bahwa kita
- 00:50:37gagal itu Pak dengan politik publik itu
- 00:50:40tapi sekarang saya juga sudah berada
- 00:50:41pada kesadaran bahwa edukasi politik
- 00:50:43kita tidak bisa lagi hanya menduplikasi
- 00:50:46edukasi politik masa lalu betul saya
- 00:50:48orang yang clear di mana-mana saya
- 00:50:50bilang kita tidak bisa lagi
- 00:50:51meromantisasi misalnya perjuangan tahun
- 00:50:53'98 lalu meniru apa yang dilakukan
- 00:50:55teman-teman tahun '8 Enggak ini kita
- 00:50:57berada di generasi baru situasinya baru
- 00:51:00karakternya baru jadi kita bekerja
- 00:51:02dengan cara mereka jadi edukasi politik
- 00:51:04hari ini kita bisa pakai cara-cara yang
- 00:51:06memang harus lebih kreatif dan inovatif
- 00:51:09kita maksimalkan semua medium ini
- 00:51:11termasuk sama sama masian bikin podcast
- 00:51:13kayak gini kan bentuk edukasi politik
- 00:51:15era hari ini gitu kan Nah di satu sisi
- 00:51:18kemudian kita juga harus coba untuk
- 00:51:21semakin memperluas segmen yang kita
- 00:51:25temui ini gitu jadi Biasanya kita
- 00:51:27berpikir jalurnya adalah jalur aktivis
- 00:51:30terus aktivis terus nah lalu ke
- 00:51:33mahasiswaanya nanti mereka yang sudah
- 00:51:34menjadi aktivis juga nah ini yang harus
- 00:51:36kita perluas nah cara perluasan ini yang
- 00:51:39memang harus masuknya kan kemudian
- 00:51:41dengan cara-cara kreatif dan inovatifnya
- 00:51:44ada di ee strateginya harus dilakukan
- 00:51:47untuk bisa memperluas itu nah kebetulan
- 00:51:49karena saya itu masuk lewat literasi dan
- 00:51:53dunia tulis menulis maka saya itu bisa
- 00:51:55masuk ke ruang apa saja cenderung bisa
- 00:51:57masuk ke ruang apa saja Git fleksibel
- 00:52:00saya bisa masuk ke kampus kalau
- 00:52:03teman-teman yang e di politik gitu kan
- 00:52:05sudah ada resistensinya kan tapi di
- 00:52:07kampus di ruang-ruang kelompok-kelompok
- 00:52:10kecil di kelompok-kelompok pesantren di
- 00:52:13kelompok-kelompok apa itu masih bisa
- 00:52:15masuk Nah kita bisa juga pakai seni
- 00:52:18pakai model-model yang lain untuk masuk
- 00:52:20ke ruang-ruang itu nah lalu juga ee saya
- 00:52:24sangat percaya kita juga Harus Melawan
- 00:52:28model patronisme patronisasi dalam
- 00:52:31gerakan ini ya gitu Jadi kita memaksakan
- 00:52:34bahwa gerakan itu harus satu model
- 00:52:36perlawanan dengan satu karakter harus
- 00:52:39seperti ini wah anak sekarang gayanya
- 00:52:41beda-beda dengan teman-teman yang
- 00:52:43pecinta k-pop kita harus bicara dengan
- 00:52:46bahasa k-pop mereka gitu kita yang kita
- 00:52:49yang kita masukkan itu kan kesadaran Dan
- 00:52:52keberanian nah caranya ikuti cara mereka
- 00:52:55gitu caranya Kita sesuaikan gitu
- 00:52:57modelnya Kita sesuaikan gitu jadi ee
- 00:53:00untuk kelompok-kelompok seperti ini
- 00:53:02memang kita yang terus harus beradaptasi
- 00:53:05kita harus lentur masuk dan terus
- 00:53:07berinovasi gitu Mantap Pak Iya Saya kira
- 00:53:11itu pesan penting Pak untuk ee
- 00:53:13teman-teman untuk kita semua
- 00:53:16ee
- 00:53:18substansinya mesti tajam betul ee arah
- 00:53:22politiknya mesti jelas tetapi cara kita
- 00:53:24mesti fleksibel he
- 00:53:27Mbak Oki Terima kasih sekali eh sudah
- 00:53:29meluangkan waktu untuk ngobrol dengan ee
- 00:53:32kami mudah-mudahan obrolan ini ee
- 00:53:35menginspirasi saudara-saudara
- 00:53:37demikianlah obrolan kita dengan eh Mbak
- 00:53:40Oki Puspa madasari seorang sastrawan
- 00:53:43seorang
- 00:53:44eh sosiolog dan kita sudah belajar
- 00:53:48banyak tentang perempuan dan ruang
- 00:53:50politik bagi saya pribadi hal yang
- 00:53:52sangat menggelitik dan tadi sebenarnya
- 00:53:54itu faktual disampaikan oleh Mbak Oki
- 00:53:56adalah
- 00:53:56napas panjang perjuangan itu yang punya
- 00:53:58ternyata perempuan loh ya Anda mesti
- 00:54:00ingat itu tetapi juga saya kira kita
- 00:54:04bersama-sama belajar bahwa
- 00:54:07eh substansi tentang perempuan di ruang
- 00:54:11politik di ruang publik ini sebenarnya
- 00:54:14ee menggambarkan atau menjadi ee pintu
- 00:54:19masuk atas keprihatinan yang lebih
- 00:54:20mendalam Bagaimana masyarakat sipil ee
- 00:54:23mendapatkan
- 00:54:24ee ruang bagaimana mereka terlibat di
- 00:54:28dalam eh public Space khususnya
- 00:54:31pembuatan kebijakan bagaimana mereka
- 00:54:33terlibat dan ikut menentukan sendiri
- 00:54:36nasibnya mereka ikut terlibat membuat
- 00:54:39dan EE ikut terlibat di dalam seluruh
- 00:54:42proses pengambilan keputusan
- 00:54:44ee refleksi kita hari ini yang
- 00:54:46disampaikan oleh Mbak Oki mudah-mudahan
- 00:54:49memperkaya langkah-langkah kita
- 00:54:51selanjutnya memperkaya cara berpikir
- 00:54:53kita cara pandang kita dan yang terutama
- 00:54:56keberpihakan kita
- perempuan
- pembangunan
- politik
- kebijakan
- advokasi
- media sosial
- partisipasi
- gender
- sosial
- edukasi