Cerita Korban Kerusuhan Mei 1998 | PUTAR BALIK

00:17:35
https://www.youtube.com/watch?v=oKNHCwIVBoo

Ringkasan

TLDRKisah Mei 1998 di Jakarta adalah tentang kerusuhan yang terjadi akibat krisis ekonomi dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Soeharto. Insiden di Universitas Trisakti, di mana empat mahasiswa tewas, memicu kemarahan publik dan kerusuhan meluas ke seluruh kota. Banyak korban jiwa dan kekerasan seksual terjadi, terutama terhadap perempuan Tionghoa. Meskipun Soeharto lengser, banyak pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab tetap tidak terjawab. Tragedi ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah dan terus memperjuangkan keadilan.

Takeaways

  • 🔥 Mei 1998 menandai kerusuhan besar di Jakarta.
  • 📉 Krisis ekonomi memicu ketidakpuasan masyarakat.
  • 🎓 Insiden di Universitas Trisakti menjadi titik balik.
  • 😢 Banyak korban jiwa dan kekerasan seksual terjadi.
  • ⚖️ Pertanyaan tentang tanggung jawab masih belum terjawab.
  • 📚 Penting untuk tidak melupakan sejarah dan belajar dari tragedi.
  • ✊ Mei adalah bulan perlawanan dan keadilan.
  • 🕊️ Kita harus terus memperjuangkan hak asasi manusia.
  • 💔 Luka dari tragedi ini mungkin belum sepenuhnya sembuh.
  • 🔍 Keadilan harus dicari untuk semua korban.

Garis waktu

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pada Mei 1998, Jakarta dilanda kerusuhan yang mengakibatkan kebakaran, kehancuran, dan kehilangan nyawa. Tragedi ini merupakan puncak dari krisis ekonomi yang bermula dari krisis moneter Asia pada 1997, yang menyebabkan ketidakstabilan di Indonesia. Demonstrasi damai oleh mahasiswa berubah menjadi kekacauan ketika empat mahasiswa tewas dalam insiden di Universitas Trisakti, yang memicu kemarahan publik dan kerusuhan di seluruh Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Kerusuhan semakin meluas pada 14 Mei, dengan banyak toko dibakar dan penjarahan terjadi. Banyak saksi melaporkan bahwa kelompok-kelompok tertentu, yang diduga terlatih, memprovokasi massa untuk melakukan kekerasan. Korban termasuk Eng Lionwun yang diserang dan dibakar, serta banyak lainnya yang tewas dalam kebakaran di Jogja Plaza. Total korban jiwa mencapai ribuan, dengan banyak perempuan mengalami kekerasan seksual, menunjukkan adanya pola terencana dalam kekacauan tersebut.

  • 00:10:00 - 00:17:35

    Setelah kerusuhan, Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tetapi banyak pertanyaan tetap tidak terjawab mengenai siapa yang bertanggung jawab atas kerusuhan dan mengapa aparat keamanan tidak bertindak. Investigasi lebih lanjut dilakukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, tetapi keadilan bagi para korban masih terasa jauh. Tragedi Mei 1998 menjadi pengingat penting untuk tidak melupakan sejarah dan terus berjuang untuk kebenaran dan keadilan.

Peta Pikiran

Video Tanya Jawab

  • Apa yang memicu kerusuhan Mei 1998?

    Kerusuhan dipicu oleh insiden di Universitas Trisakti di mana empat mahasiswa tewas saat demonstrasi.

  • Berapa banyak korban jiwa yang tercatat selama kerusuhan?

    Sekitar 1200 orang tewas terbakar selama kerusuhan Mei 1998.

  • Apa yang terjadi pada perempuan Tionghoa selama kerusuhan?

    Sekitar 90 perempuan Tionghoa diperkosa dan banyak kasus kekerasan seksual lainnya dilaporkan.

  • Apa yang terjadi setelah Soeharto lengser?

    Meskipun Soeharto lengser, banyak pertanyaan tentang tanggung jawab atas kerusuhan tetap tidak terjawab.

  • Apa yang bisa kita pelajari dari tragedi ini?

    Kita harus belajar dari sejarah untuk mencegah terulangnya kekerasan dan memperjuangkan keadilan.

Lihat lebih banyak ringkasan video

Dapatkan akses instan ke ringkasan video YouTube gratis yang didukung oleh AI!
Teks
id
Gulir Otomatis:
  • 00:00:00
    Jakarta, Mei
  • 00:00:03
    1998, asap hitam mengepul di langit ibu
  • 00:00:05
    kota menyelimuti gedung-gedung yang
  • 00:00:08
    terbakar dan jalanan yang penuh
  • 00:00:12
    puing-puing. Teriakan, jeritan, dan
  • 00:00:15
    suara kaca pecah bersahut-sahutan
  • 00:00:17
    menyatu dalam satu suasana kelam yang
  • 00:00:19
    menandai salah satu tragedi paling
  • 00:00:21
    menyayat dalam sejarah Indonesia modern.
  • 00:00:25
    Di balik kobaran api dan puing-puing
  • 00:00:28
    tersimpan kisah para korban yang tak
  • 00:00:30
    sembuh oleh
  • 00:00:32
    waktu. Di episode ini kami akan
  • 00:00:35
    menceritakan ulang investigasi tempo
  • 00:00:37
    mengenai kerusahan Mei 1998 yang terbit
  • 00:00:39
    pada 2003.
  • 00:00:41
    Dan inilah putar
  • 00:00:45
    [Musik]
  • 00:00:57
    balik. Mei 1998 adalah puncak dari
  • 00:01:01
    krisis yang sudah lama bergulir. Dimulai
  • 00:01:04
    dari krisis moneter Asia pada
  • 00:01:05
    pertengahan 1997.
  • 00:01:08
    Indonesia keseret ke dalam badai ekonomi
  • 00:01:10
    yang ngeruntuhin stabilitas yang
  • 00:01:12
    dibangun selama 3 dekade oleh Presiden
  • 00:01:16
    Soeharto. Rupiah jatuh bebas, harga
  • 00:01:18
    kebutuhan pokok melonjak dan
  • 00:01:20
    pengangguran meningkat
  • 00:01:22
    drastis. Mahasiswa pun turun ke jalan
  • 00:01:25
    menuntut
  • 00:01:26
    reformasi. Namun aksi yang dimulai
  • 00:01:29
    sebagai demonstrasi damai perlahan
  • 00:01:31
    berubah menjadi kobaran amarah.
  • 00:01:34
    Dalam hitungan jam, Jakarta dan
  • 00:01:36
    kota-kota besar lain seperti Medan,
  • 00:01:38
    Solo, dan Surabaya
  • 00:01:41
    bergolak. Toko-toko dijarah, pusat
  • 00:01:44
    perbelanjaan dibakar, dan ketakutan
  • 00:01:47
    nyebar lebih cepat daripada
  • 00:01:50
    api. Mungkin sebagian dari kalian ada
  • 00:01:53
    yang ngalamin langsung. Sebagian lagi
  • 00:01:55
    mungkin cuma dengar ceritanya dari orang
  • 00:01:57
    tua, buku, atau berita.
  • 00:02:01
    Apapun itu, Mei 98 bukan cuma angka atau
  • 00:02:05
    catatan kaki dalam buku
  • 00:02:07
    sejarah. Ini soal ribuan nyawa, soal
  • 00:02:10
    trauma yang mendalam, dan soal
  • 00:02:12
    pertanyaan-pertanyaan besar yang mungkin
  • 00:02:15
    sampai sekarang belum semuanya
  • 00:02:19
    terjawab. Jadi, gimana sih semua ini
  • 00:02:21
    dimulai?
  • 00:02:23
    Banyak yang sepakat kalau salah satu
  • 00:02:25
    pemicu utamanya adalah peristiwa di
  • 00:02:27
    Universitas Trisakti tanggal 12 Mei
  • 00:02:30
    '98. Waktu itu ribuan mahasiswa lagi
  • 00:02:33
    demo menyuarakan aspirasi mereka
  • 00:02:35
    menuntut
  • 00:02:36
    reformasi. Suasana sudah
  • 00:02:40
    panas. Terus ada laporan bentrokan dan
  • 00:02:43
    yang paling menyedihkan, empat mahasiswa
  • 00:02:45
    tewas tertembak.
  • 00:02:47
    Mereka adalah Hafidin Royan, Heri
  • 00:02:50
    Hartanto, Henriawan, dan Elang Mulya
  • 00:02:53
    Lesmana. Nama-nama mereka jadi simbol
  • 00:02:56
    perjuangan.
  • 00:02:58
    Bisa dibayangin kan gimana marahnya
  • 00:03:00
    publik waktu
  • 00:03:02
    itu. Keempat mahasiswa ini jadi martir.
  • 00:03:05
    Sementara itu, Presiden Soeharto di
  • 00:03:07
    tengah kondisi genting justru sedang
  • 00:03:10
    berada di luar
  • 00:03:11
    negeri. 3 hari sebelumnya Soeharto
  • 00:03:14
    bertolak ke Kairo, Mesir untuk
  • 00:03:16
    menghadiri konferensi tingkat tinggi
  • 00:03:17
    G15.
  • 00:03:20
    Dalam wawancara dengan tempo, Prabowo
  • 00:03:22
    Subianto yang waktu itu menjabat
  • 00:03:24
    Panglima Komando Cadangan Strategis
  • 00:03:26
    Angkatan Darat
  • 00:03:27
    bilang, "Dalam anatomi kejatuhan suatu
  • 00:03:29
    rezim memang diperlukan martir. Dan
  • 00:03:32
    insiden Trisakti ini bagi banyak orang
  • 00:03:35
    jadi point of no
  • 00:03:39
    return." Setelah kejadian tewasnya empat
  • 00:03:41
    mahasiswa Trisakti, Panglima Komando
  • 00:03:43
    Operasi Syafri Samsudin langsung
  • 00:03:45
    menetapkan keadaan siaga 1 ke seluruh
  • 00:03:47
    jajaran keamanan.
  • 00:03:49
    Polisi dan tentara pun mulai menambah
  • 00:03:52
    pasukan. Besoknya tanggal 13 Mei,
  • 00:03:56
    suasana makin gak karuan. Masa udah
  • 00:03:58
    tumpah di mana-mana. Upaya pengamanan
  • 00:04:01
    keadaan yang semakin genting oleh polisi
  • 00:04:03
    cuma berhasil sampai upacara pemakaman
  • 00:04:05
    para mahasiswa Trisakti
  • 00:04:07
    selesai. Setelah itu, Kerusuhan mulai
  • 00:04:10
    menjalar.
  • 00:04:13
    Awalnya cuma di sekitar kampus Trisakti,
  • 00:04:16
    tapi cepat banget meluas ke wilayah
  • 00:04:18
    Jakarta Barat dan Jakarta Pusat yang
  • 00:04:20
    enggak butuh waktu lama sampai api mulai
  • 00:04:22
    kelihatan di banyak
  • 00:04:24
    tempat. Sekarang bayangin kamu jadi Eng
  • 00:04:27
    Lionwun. Sore itu 14 Mei dia lagi naik
  • 00:04:31
    motor mau buru-buru pulang ke rumahnya
  • 00:04:33
    di Joharbaru Jakarta
  • 00:04:35
    Pusat. Waktu itu langit Jakarta udah
  • 00:04:37
    hitam sama asep. Di jalan dari Glodok ke
  • 00:04:40
    Senin, toko-toko udah kebakar,
  • 00:04:43
    mobil-mobil
  • 00:04:45
    hangus. Naas, di depan STM Poncol Senen.
  • 00:04:49
    Dia dicegat sekelompok
  • 00:04:51
    orang. Tanpa ampun, Eng dihajar, diseram
  • 00:04:55
    bensin, terus
  • 00:04:58
    dibakar. Dia dengar orang-orang itu
  • 00:05:00
    bilang, "Kami akan habisi Cina di
  • 00:05:02
    Jakarta."
  • 00:05:04
    Untungnya ada Haji Harun, warga sekitar
  • 00:05:07
    yang nolongin
  • 00:05:08
    dia. Tapi gara-gara kejadian ini, Eng
  • 00:05:11
    Lionwun harus hidup dengan cacat
  • 00:05:14
    permanen. Dia ingat orang-orang yang
  • 00:05:17
    nyerang dia itu badannya tegap, tinggi
  • 00:05:19
    besar, rambut cepak, pakai jeans dan
  • 00:05:22
    sepatu lars, mirip aparat.
  • 00:05:25
    Ini ciri-ciri yang nanti bakal sering
  • 00:05:27
    muncul di kesaksian-kesaksian
  • 00:05:31
    lain. Tanggal 14 Mei itu jadi puncaknya
  • 00:05:35
    Jakarta benar-benar kayak lautan api.
  • 00:05:38
    Salah satu yang paling parah itu di
  • 00:05:39
    Jogja Department Stor Clander Jakarta
  • 00:05:42
    Timur. Orang sering nyebutnya Yogja
  • 00:05:44
    Plaza.
  • 00:05:46
    Budi Hartono, warga Cender ngelihat
  • 00:05:48
    sendiri ada truk merah nurunin sekitar
  • 00:05:51
    50 orang tegap model
  • 00:05:53
    serdadu. Mereka ini yang nyuruh Masa
  • 00:05:56
    buat nyerang polisi. Terus masuk ke
  • 00:05:58
    Jogja Plaza bawa jeriken. Dan enggak
  • 00:06:00
    lama bom ledakan. Api pun di
  • 00:06:05
    mana-mana. Tragisnya adik Budi Hartono
  • 00:06:08
    ikut jadi korban tewas ke panggang di
  • 00:06:10
    sana.
  • 00:06:13
    Di Yogyakarta lander ini korbannya
  • 00:06:14
    banyak banget. Tim gabungan pencari
  • 00:06:17
    fakta atau TGPF nyatet seenggaknya ada
  • 00:06:20
    488 jiwa yang meninggal di sana.
  • 00:06:23
    Bayangin satu lokasi aja sebanyak
  • 00:06:27
    itu. Ada juga cerita Gunawan anak 12
  • 00:06:30
    tahun yang ditemuin udah hangus.
  • 00:06:33
    Posisinya jongkok masih megang sabun
  • 00:06:36
    mandi yang baru dibelinya.
  • 00:06:39
    Awalnya Gunawan cuma mau beli
  • 00:06:41
    sabun, tapi dia diajak temannya nonton
  • 00:06:45
    keramaian di Jogja Plaza.
  • 00:06:48
    Sialnya dia malah ikut kejebak dan jadi
  • 00:06:50
    korban penjarahan yang kemudian jadi
  • 00:06:52
    neraka
  • 00:06:54
    itu. Ruminah, ibunya Gunawan bahkan
  • 00:06:57
    sempat lihat gerombolan pelajar
  • 00:07:00
    berseragam SMA tapi mukanya
  • 00:07:03
    tua-tua. Mereka teriak-teriak, "Jarah
  • 00:07:07
    serbu itu punya Cina."
  • 00:07:10
    Terus dia juga lihat mobil pick up merah
  • 00:07:13
    nurunin
  • 00:07:14
    pria-pria yang rambutnya cepak, ada yang
  • 00:07:17
    gondrong dan mereka semua bawa jarigan
  • 00:07:20
    bensin. Salah satunya bahkan ada yang
  • 00:07:22
    punya tato gambar
  • 00:07:24
    jangkar. Mereka inilah yang numpuk
  • 00:07:26
    kardus menyiram bensin dan lalu wus
  • 00:07:31
    Jogja Plaza kebakar bersama ratusan
  • 00:07:33
    orang di dalamnya.
  • 00:07:36
    TGPF ngelaporin totalnya ada sekitar
  • 00:07:39
    1200 orang yang tewas terbakar selama
  • 00:07:41
    kerusuhan Mei
  • 00:07:43
    '98. Bandingin sama bom Bali ini en kali
  • 00:07:47
    lipatnya. Belum lagi 8.500 bangunan dan
  • 00:07:51
    kendaraan yang rusak atau hangus. Dan
  • 00:07:53
    yang paling bikin miris ada 90 perempuan
  • 00:07:57
    keturunan Tionghoa diperkosa dan
  • 00:07:59
    dilecehkan.
  • 00:08:02
    Angka dari tim relawan kemanusiaan malah
  • 00:08:04
    lebih tinggi untuk kasus kekerasan
  • 00:08:06
    seksual. Jumlahnya sampai 161
  • 00:08:11
    kasus. Kekerasan seksual ini jadi salah
  • 00:08:14
    satu sisi tergelap dari Mei '98. Ini
  • 00:08:17
    bukan cuma soal angka, tapi hidup
  • 00:08:19
    perempuan-perempuan yang
  • 00:08:22
    hancur. Salah satu korbannya kita sebut
  • 00:08:25
    saja Meling, bukan nama sebenarnya.
  • 00:08:31
    5 tahun setelah kejadian dia masih
  • 00:08:33
    dirawat. Ingatannya
  • 00:08:36
    hilang. Berdasarkan cerita orang-orang
  • 00:08:38
    di sekitarnya, dia diperkosa massal pada
  • 00:08:41
    tanggal 14 Mei
  • 00:08:43
    sore. Dia ditemuin hampir bugil
  • 00:08:47
    dikerubungin empat laki-laki di pinggir
  • 00:08:49
    jalan di Sunter.
  • 00:08:52
    Dr. Lee Darmawan yang banyak ke bantu
  • 00:08:54
    korban
  • 00:08:55
    bilang luka memar di tubuh Meling itu
  • 00:08:58
    berkaitan sama pemerkosaan yang dia
  • 00:09:02
    alami. Ada juga Dini yang memberi
  • 00:09:04
    kesaksian dari
  • 00:09:06
    Amerika. Dia diperkosa tiga lelaki tegap
  • 00:09:09
    berambut cepak setelah diculik pas
  • 00:09:11
    nunggu bis di Sudirman.
  • 00:09:14
    Para pelaku ini bahkan dengan santainya
  • 00:09:16
    cerita kalau mereka udah terkosa
  • 00:09:19
    perempuan-perempuan Cina lain di Glodok
  • 00:09:21
    dan
  • 00:09:22
    Tangerang. Ini gila
  • 00:09:25
    banget. Profesor Saparina Sadli dari
  • 00:09:28
    TGPF bilang jumlah korban, waktu dan
  • 00:09:32
    lokasi kejadian nunjukin adanya
  • 00:09:34
    pemosalan massal yang terencana bukan
  • 00:09:37
    sekedar ekses kerusuhan.
  • 00:09:40
    Dan mayoritas korbannya memang dari
  • 00:09:41
    Atinis
  • 00:09:43
    Tionghoa. Tapi ironisnya waktu itu
  • 00:09:46
    banyak pejabat tinggi termasuk panglima
  • 00:09:48
    Abri Jenderal Wiranto dan Kapolri Legen
  • 00:09:51
    Rusman Hadi yang
  • 00:09:53
    ngebantah.
  • 00:09:54
    Alasannya selama tidak ada bukti
  • 00:09:57
    kemerkosaan tidak ada kata Risman Hadi.
  • 00:10:00
    Padahal kesaksian korban dan relawan itu
  • 00:10:03
    banyak banget.
  • 00:10:06
    Dr. Le Darmawan sendiri cerita awalnya
  • 00:10:09
    dia enggak nyangka ada
  • 00:10:10
    pemerkosaan. Tapi setelah dia ngerawat
  • 00:10:12
    langsung beberapa korban, dia yakin
  • 00:10:14
    pemerkosaan itu benar
  • 00:10:16
    terjadi. Dia juga melihat ada pola
  • 00:10:19
    korban perempuan ciri fisiknya Tionghoa,
  • 00:10:22
    lokasinya di kawasan Pecinan dan
  • 00:10:24
    pelakunya lebih dari
  • 00:10:26
    satu. Ini menguatkan dugaan adanya unsur
  • 00:10:31
    terorganisir. Lalu di mana aparat? Nah,
  • 00:10:34
    ini pertanyaan yang paling sering
  • 00:10:36
    muncul. Ke mana aparat
  • 00:10:38
    keamanan Jakarta? Itu kan katanya
  • 00:10:41
    dikawal ketat. Ada sekitar 28.000
  • 00:10:44
    personel polisi dan
  • 00:10:45
    tentara. Tapi kok pasusahan gede-gedean
  • 00:10:48
    gitu Jakarta malah kayak kota hantu
  • 00:10:50
    kosong
  • 00:10:52
    melompong. Inspektur Jenderal Haminata,
  • 00:10:55
    Kapolda Metro Jaya waktu itu bilang
  • 00:10:58
    polisi kewalahan masa terlalu banyak.
  • 00:11:01
    Hampir 1 juta orang katanya. nyebar dari
  • 00:11:04
    Tangerang sampai
  • 00:11:06
    Bekasi. Polisi juga sasaran namuk massa
  • 00:11:08
    setelah insiden Trisakti. 22 markas
  • 00:11:11
    polisi
  • 00:11:14
    dirusak. Akhirnya pada tanggal 14 Mei,
  • 00:11:17
    komando diambil alih sama Panglima
  • 00:11:19
    Komando Daerah Militer Jakarta, Mayor
  • 00:11:21
    Jenderal Safri
  • 00:11:22
    Samsudin. Pasukan ditambah, tapi ya itu
  • 00:11:26
    tadi, penjarahan dan pembakaran tetap
  • 00:11:28
    jalan terus di depan mata.
  • 00:11:33
    Tempo mendapat kesaksian dari seorang
  • 00:11:35
    pensiunan perwira militer. Kita sebut
  • 00:11:37
    saja namanya
  • 00:11:39
    Bambang. Dia ngasih kesaksian anonim
  • 00:11:41
    yang cukup
  • 00:11:43
    mengejudkan. Bambang cerita pas
  • 00:11:45
    kerusuhan itu dia dan pasukannya
  • 00:11:48
    dilarang sama pimpinan mereka buat
  • 00:11:50
    nembak atau nindak massa secara
  • 00:11:52
    keras. Di lapangan dia juga lihat
  • 00:11:55
    sendiri ada provokator-provokator
  • 00:11:57
    berbadan tegap, berambut cepak yang dia
  • 00:11:59
    yakini itu aparat.
  • 00:12:02
    Orang-orang inilah yang manas-manasin
  • 00:12:04
    masa buat menjarah dan
  • 00:12:06
    membakar. Saya enggak ngerti kenapa saat
  • 00:12:09
    kerusuhan pasukan hanya sedikit sekali,
  • 00:12:12
    terutama dari angkatan darat dan
  • 00:12:13
    polisi," kata
  • 00:12:16
    Bambang. Terus ada lagi satu teka-teki.
  • 00:12:19
    Tanggal 14 Mei pas Jakarta lagi
  • 00:12:20
    kebakaran hebat, panglima Abri Jenderal
  • 00:12:23
    Wiroto dan petinggi militer lainnya
  • 00:12:25
    malah terbang ke Malang.
  • 00:12:28
    Wir bilang acara itu diadakan buat serah
  • 00:12:31
    terima pasukan yang udah direncanain
  • 00:12:33
    jauh-jauh hari sama
  • 00:12:36
    Prabowo. Tapi Prabowo bilang dia udah
  • 00:12:39
    minta Wiranto buat ngebatalin acara itu.
  • 00:12:42
    Wiranto ngebantah katanya enggak ada
  • 00:12:44
    catatan permintaan pembatalan. Nah, jadi
  • 00:12:47
    mana yang
  • 00:12:50
    benar? Prabowo sendiri juga cerita pas
  • 00:12:53
    dia balik dari Malang, dia lihat jalan
  • 00:12:55
    MH Tamrin udah kosong.
  • 00:12:57
    Dia dengar Sarinah mau dibakar dan dia
  • 00:13:00
    langsung bilang ke Sfri yang akhirnya
  • 00:13:02
    mereka berdua patroli pakai
  • 00:13:04
    panser. Safri sendiri bilang dia
  • 00:13:07
    kewalahan karena wilayah yang harus
  • 00:13:08
    dijaga sangat
  • 00:13:11
    luas. Jadi kerusuhan ini beneran spontan
  • 00:13:13
    dari kemarahan massa atau ada yang
  • 00:13:16
    ngatur? TGPF nyimpulin ada banyak
  • 00:13:19
    provokator berpakaian preman. Sebagian
  • 00:13:22
    berambut cepak. Ada yang nyamar jadi
  • 00:13:24
    anak SMA tapi mukanya
  • 00:13:27
    ketuaan. Badan mereka enggak selalu
  • 00:13:28
    kekar tapi kelihatan terlatih. Jago
  • 00:13:31
    ngelempar molotov kayak granat. Jago
  • 00:13:34
    manasin massa. Datangnya gerombolan naik
  • 00:13:37
    pick up truk atau motor. Habis itu
  • 00:13:40
    mereka ngilang gitu aja pas rusuh sudah
  • 00:13:44
    meledak. Pelaksinya mirip. Mereka teriak
  • 00:13:46
    yel-yel provokasi, bakar ban, mancing
  • 00:13:49
    massa buat ikut merusak dan menjarah.
  • 00:13:54
    Dalam wawancara dengan tempo 5 tahun
  • 00:13:56
    setelah kejadian, Prabowo bilang, "Dia
  • 00:13:59
    juga dapat laporan kalau kerusan itu kok
  • 00:14:02
    agak terorganisir ya," katanya. Dia
  • 00:14:04
    dengar ada kelompok yang keliling dari
  • 00:14:06
    toko ke toko dan ada yang nyiapin bahan
  • 00:14:08
    bakar.
  • 00:14:11
    Salahuddin Wahid yang jadi ketua tim ad
  • 00:14:13
    penyelesaian kasus Mei 98 dari Komnash
  • 00:14:15
    HAM juga yakin kalau kerusuhan yang
  • 00:14:17
    terjadi serentak di banyak tempat dan
  • 00:14:19
    meluas itu jelas
  • 00:14:21
    terorganisir dan direncanakan oleh
  • 00:14:23
    sebuah kekuatan
  • 00:14:25
    tertentu. Tapi Jenderal Wiranto punya
  • 00:14:27
    pandangan beda. Dia bilang yang dia
  • 00:14:30
    lihat itu tindakan kriminal
  • 00:14:32
    spontan. Para perusuh dan penjarah ini
  • 00:14:35
    numpangin demonstrasi politik mahasiswa.
  • 00:14:39
    Menurutanto enggak ada itu rekayasa atau
  • 00:14:44
    pembiaran. Rentetan peristiwa kelam di
  • 00:14:46
    Mei '98 ini puncaknya adalah lengsernya
  • 00:14:49
    Presiden Soeharto pada 21 Mei '98
  • 00:14:52
    setelah berkuasa selama 32 tahun.
  • 00:14:56
    Di gedung DPR, Euforia mahasiswa pun
  • 00:14:58
    langsung pecah pas Soeharto ngumumin
  • 00:15:00
    mundur. Sebuah era
  • 00:15:04
    berakhir. Tapi berakhirnya sebuah rezim,
  • 00:15:06
    enggak otomatis ngejawab semua
  • 00:15:08
    pertanyaan. Siapa dalang sebenarnya di
  • 00:15:10
    balik rusuhan ini? Kenapa aparat seolah
  • 00:15:13
    membiarkan, dan siapa yang harus
  • 00:15:15
    bertanggung jawab atas ribuan nyawa yang
  • 00:15:17
    hilang dan trauma yang ditinggalkan?
  • 00:15:22
    5 tahun setelah kejadian pada 2003,
  • 00:15:25
    Komnash memang ngebentuk tim buat
  • 00:15:27
    nyelidikin lagi. Mereka berencana mau
  • 00:15:30
    manggil para petinggi militer waktu itu.
  • 00:15:32
    Prabowo bilang dia siap datang kalau
  • 00:15:35
    dipanggil. Piranto juga, tapi dia bilang
  • 00:15:38
    harus dipelajari dulu panggilannya
  • 00:15:40
    individual atau lewat TNI.
  • 00:15:44
    Buat Eng Lionwun, keluarga Gunawan,
  • 00:15:48
    Meling, Dini, juga keluarga dan orang
  • 00:15:51
    tua mahasiswa yang tewas di tembak,
  • 00:15:53
    serta ribuan korban lainnya, keadilan
  • 00:15:56
    masih terasa
  • 00:15:57
    jauh. Bahkan setelah lebih dari dua
  • 00:16:00
    dekade, luka itu mungkin belum
  • 00:16:03
    sepenuhnya sembuh.
  • 00:16:07
    Kisah Mei 98 itu memang kompleks. Banyak
  • 00:16:10
    versi cerita dan banyak kepentingan yang
  • 00:16:12
    mungkin
  • 00:16:13
    bermain. Karena itu penting buat kita
  • 00:16:16
    supaya enggak lupa tragedi ini. Bukan
  • 00:16:18
    buat dendam, tapi buat belajar supaya
  • 00:16:20
    hal-hal kayak gini enggak keulang lagi.
  • 00:16:23
    Belajar buat lebih kritis. Belajar buat
  • 00:16:26
    lebih peduli sesama, dan belajar buat
  • 00:16:28
    terus menuntut kebenaran dan keadilan.
  • 00:16:31
    Meskipun jalannya panjang dan
  • 00:16:33
    [Musik]
  • 00:16:35
    berliku. Seperti yang diserukan
  • 00:16:37
    teman-teman di Komisi untuk orang hilang
  • 00:16:39
    dan korban tindak kekerasan atau
  • 00:16:41
    kontras. Peringatan tragedi Mei 98
  • 00:16:44
    bukanlah untuk ajang
  • 00:16:46
    romantisasi. Saat ini kita harus terus
  • 00:16:48
    melawan lupa. Melawan kembalinya
  • 00:16:50
    militarisme di negeri ini, dan melawan
  • 00:16:53
    kebijakan yang tak berpihak kepada
  • 00:16:55
    rakyat. Bulan Mei bukan hanya tentang
  • 00:16:58
    romantisme reformasi.
  • 00:17:00
    Tapi Mei adalah bulan
  • 00:17:04
    perlawanan. Terima kasih sudah nonton.
  • 00:17:06
    Sampai jumpa di episode berikutnya.
  • 00:17:16
    [Musik]
  • 00:17:22
    [Musik]
Tags
  • Mei 1998
  • kerusuhan
  • Soeharto
  • Universitas Trisakti
  • korban
  • kekerasan seksual
  • Tionghoa
  • keadilan
  • sejarah
  • reformasi