Gerakan Pembaharuan di Indonesia@najwanmumtaz1364

00:33:39
https://www.youtube.com/watch?v=zCBhYJYepSQ

Ringkasan

TLDRMateri ini membahas tentang sejarah gerakan pembaharuan di Indonesia, khususnya Muhammadiyah, yang didirikan pada tahun 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Pentingnya memahami historisitas ini agar tidak terputus dari sejarah dan dapat menilai dengan benar. Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap penjajahan dan keterbelakangan dalam pendidikan, ekonomi, dan budaya. Tokoh-tokoh seperti Syekh Ahmad Khatib dan Syekh Tahir Jalaluddin berperan penting dalam pembaharuan pemikiran Islam. Muhammadiyah berfokus pada tiga bidang utama: agama, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan, serta memiliki misi tajdid (pembaharuan) yang dinamis.

Takeaways

  • 📜 Sejarah gerakan pembaharuan penting untuk dipahami.
  • 👤 K.H. Ahmad Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah.
  • 🎯 Misi utama Muhammadiyah adalah pembaharuan.
  • 📚 Muhammadiyah berfokus pada pendidikan dan sosial.
  • 🌍 Tokoh-tokoh seperti Syekh Ahmad Khatib berperan penting.
  • 🔄 Tajdid berarti pembaharuan dalam konteks yang dinamis.
  • 🏫 Muhammadiyah memiliki banyak lembaga pendidikan.
  • 🤝 Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap penjajahan.
  • 📖 Majelis Tarjih berfungsi untuk ijtihad keagamaan.
  • 🌟 Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang modern.

Garis waktu

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Penceramah memulai dengan pengantar tentang pentingnya memahami sejarah gerakan pembaharuan, khususnya Muhammadiyah, dalam konteks Indonesia dan dunia Islam. Ia menekankan bahwa pemahaman historis membantu mencegah penilaian yang keliru terhadap perkembangan organisasi dan masyarakat.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Penceramah menjelaskan bahwa pada masa penjajahan, umat Islam menyadari perlunya perlawanan yang lebih modern, termasuk dalam pendidikan dan ekonomi. Pembaharuan dianggap esensial untuk kemajuan umat Islam, dan tokoh-tokoh pembaharu mulai muncul, seperti Syekh Ahmad Khatib dan Syekh Thahir Jalaluddin, yang belajar di Makkah dan berinteraksi dengan pemikir dunia.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Tokoh-tokoh seperti Syekh Muhammad Jamil Jambek dan Haji Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) juga dibahas. Mereka berkontribusi dalam pendidikan dan organisasi, termasuk Muhammadiyah, yang menjadi penting di Minangkabau. Penceramah menyoroti pentingnya regenerasi pemikiran dan organisasi dalam konteks pembaharuan.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Penceramah menjelaskan tentang organisasi-organisasi pembaharuan yang muncul, seperti Jamiyatul Khair dan Muhammadiyah, yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912. Muhammadiyah berfokus pada berbagai bidang, termasuk pendidikan, sosial, dan kesehatan, yang dianggap maju untuk zamannya.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Penceramah membahas perbedaan antara Muhammadiyah dan NU, di mana Muhammadiyah lebih modern dan berfokus pada gerakan pembaharuan. Ia juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah tidak terikat pada satu pemikiran, tetapi mampu mengadopsi berbagai literasi untuk kemajuan umat Islam.

  • 00:25:00 - 00:33:39

    Akhirnya, penceramah menekankan misi utama Muhammadiyah dalam pembaharuan di bidang agama, pendidikan, dan sosial. Ia menjelaskan pentingnya Majelis Tarjih sebagai lembaga yang memberikan panduan dalam ijtihad keagamaan, serta tantangan yang dihadapi Muhammadiyah dalam konteks perkembangan umat Islam di Indonesia.

Tampilkan lebih banyak

Peta Pikiran

Video Tanya Jawab

  • Apa yang dibahas dalam materi ini?

    Materi ini membahas sejarah gerakan pembaharuan di Indonesia, khususnya Muhammadiyah.

  • Siapa pendiri Muhammadiyah?

    Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912.

  • Apa misi utama Muhammadiyah?

    Misi utama Muhammadiyah adalah pembaharuan dalam bidang agama, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.

  • Mengapa penting memahami sejarah gerakan ini?

    Memahami sejarah penting agar tidak terputus dari konteks sejarah dan dapat menilai dengan benar.

  • Siapa saja tokoh penting dalam gerakan pembaharuan ini?

    Tokoh penting termasuk Syekh Ahmad Khatib dan Syekh Tahir Jalaluddin.

  • Apa yang dimaksud dengan tajdid?

    Tajdid berarti pembaharuan, yang memiliki makna purifikasi dalam akidah dan dinamisasi dalam muamalah.

  • Apa saja bidang yang digarap oleh Muhammadiyah?

    Bidang yang digarap adalah agama, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.

  • Apa yang menjadi latar belakang berdirinya Muhammadiyah?

    Latar belakangnya adalah respon terhadap penjajahan dan keterbelakangan dalam berbagai aspek.

  • Apa peran Majelis Tarjih dalam Muhammadiyah?

    Majelis Tarjih berfungsi untuk melakukan ijtihad dalam masalah keagamaan.

  • Apa yang membedakan Muhammadiyah dari organisasi lain?

    Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang modern dan multiwajah, tidak hanya fokus pada ritual tradisional.

Lihat lebih banyak ringkasan video

Dapatkan akses instan ke ringkasan video YouTube gratis yang didukung oleh AI!
Teks
id
Gulir Otomatis:
  • 00:00:01
    Asalamualaikum
  • 00:00:02
    warahmatullah
  • 00:00:05
    wabarakatuh. Hamdan wasyukran lillah
  • 00:00:08
    shatan wasalaman ala rasulillah. Amma
  • 00:00:12
    ba'd. Ee rekan-rekan mahasiswa sekalian
  • 00:00:15
    yang saya banggakan.
  • 00:00:18
    Alhamdulillah untuk kali ini kita masuk
  • 00:00:22
    pada materi yang
  • 00:00:26
    kedua yang berbicara tentang aspek
  • 00:00:31
    historisitas kemunculan gerakan-gerakan
  • 00:00:34
    pembaharuan pada
  • 00:00:36
    umumnya dan Muhammadiyah secara khusus.
  • 00:00:42
    Karena itu tema kita sekarang ini bicara
  • 00:00:45
    tentang gerakan pembaharuan di
  • 00:00:48
    Indonesia yang tentu memiliki korelasi
  • 00:00:51
    hubungan dengan gerakan-gerakan
  • 00:00:54
    pembaharuan di dunia Islam pada
  • 00:00:59
    umumnya. Nah, bicara tentang sejarah
  • 00:01:02
    atau historisitas ini menjadi penting
  • 00:01:06
    sehingga orang tidak menjadi ahistoris.
  • 00:01:09
    terputus sejarahnya sehingga menilai
  • 00:01:12
    sesuatu itu secara
  • 00:01:14
    keliru, menilai secara
  • 00:01:17
    salah, termasuk kemudian tidak bisa
  • 00:01:21
    membedakan mana ee penilaian yang sangat
  • 00:01:25
    terkait dengan masa
  • 00:01:27
    lalunya dan penilaian-penilaian yang
  • 00:01:31
    terkait dengan masa kekiniannya.
  • 00:01:34
    itu menjadi
  • 00:01:35
    penting. Sebab yang namanya organisasi
  • 00:01:38
    yang tentu terhimpun dari
  • 00:01:41
    manusia-manusia,
  • 00:01:43
    orang-orang sangat
  • 00:01:45
    dinamis. Yang dulunya tradisional
  • 00:01:48
    sekarang menjadi
  • 00:01:50
    modern. Yang dulunya sangat modernis
  • 00:01:53
    sekarang menjadi agak agak ee puritan
  • 00:01:56
    misalnya kaku. Itu sangat
  • 00:01:59
    mungkin. Nah, karena itu penting kita
  • 00:02:01
    belajar sejarah.
  • 00:02:04
    Kata Bung Karno itu kan jas merah ya,
  • 00:02:08
    jangan sekali-kali melupakan sejarah.
  • 00:02:13
    Ya, berbicara tentang gerakan
  • 00:02:15
    pembaharuan dalam konteks
  • 00:02:18
    Indonesia tentu tidak bisa dilepaskan
  • 00:02:21
    dari kondisi negara kita saat
  • 00:02:24
    itu yang terbelenggu oleh
  • 00:02:29
    penjajahan yang kemudian terbelakang
  • 00:02:32
    baik dari sisi
  • 00:02:34
    pendidikan, ekonomi, budaya dan lain
  • 00:02:38
    sebagainya.
  • 00:02:40
    Umat Islam melakukan perlawanan secara
  • 00:02:44
    tradisional, secara
  • 00:02:47
    [Musik]
  • 00:02:48
    konvensional, tentu sebagai satu
  • 00:02:51
    realitas saat
  • 00:02:53
    itu. Nah, sekarang perkembangan semakin
  • 00:02:57
    terjadi. Nah, maka pada saat itu di
  • 00:03:00
    antara umat Islam mulai tergerak.
  • 00:03:04
    Mereka kemudian
  • 00:03:06
    tersadarkan bahwa mereka tidak mungkin
  • 00:03:09
    bisa melawan penjajah dengan cara-cara
  • 00:03:11
    yang
  • 00:03:13
    konvensional. Mereka tidak mungkin
  • 00:03:15
    kemudian keluar dari ee belenggu
  • 00:03:18
    penjajahan kalau mereka tidak maju
  • 00:03:21
    secara pendidikan, secara ekonomi,
  • 00:03:24
    termasuk persatuan.
  • 00:03:26
    Mereka tidak mungkin berkompetisi dengan
  • 00:03:29
    negara lain, termasuk dengan penjajah
  • 00:03:32
    kalau mereka tidak melakukan satu
  • 00:03:35
    pembaharuan. Esensi dari pembaharuan di
  • 00:03:37
    sini adalah satu gerakan untuk bangkit
  • 00:03:41
    ke arah yang lebih
  • 00:03:43
    [Musik]
  • 00:03:44
    maju. Ya, artinya tidak semua itu
  • 00:03:48
    dirubah. Enggak ibarat ee kaidah
  • 00:03:51
    mengatakan almuhafazah alal qadimi shh
  • 00:03:55
    wal ahdu bil jadidil
  • 00:03:57
    aslah. Sesuatu yang masa lalu yang masih
  • 00:04:00
    relevan mereka
  • 00:04:02
    lestarikan, tetapi mereka juga melakukan
  • 00:04:05
    ijtihad, melakukan ikhtiar,
  • 00:04:08
    inovasi dan sesuatu yang lebih baru dan
  • 00:04:12
    lebih berkemajuan.
  • 00:04:15
    Nah, sehingga pada masa ini lahirlah
  • 00:04:17
    tokoh-tokoh pembaharu pada saat itu.
  • 00:04:21
    Tentu
  • 00:04:22
    jumlahnya relatif banyak. Nah, di
  • 00:04:26
    antaranya ini ada misalnya Syekh Ahmad
  • 00:04:30
    Khatib al Minangkabawi dari
  • 00:04:34
    Minangkabau. Kalau kita baca sejarah
  • 00:04:37
    bahwa Sumatera Barat itu melahirkan
  • 00:04:40
    banyak cendikiawan, tokoh-tokoh dunia,
  • 00:04:44
    tokoh-tokoh
  • 00:04:46
    nasional. Itu hebatnya Sumatera
  • 00:04:50
    Barat. Tokoh-tokoh ini sudah banyak.
  • 00:04:53
    Kemudian juga bakal menjadi intelektual
  • 00:04:56
    dunia, menjadi pengajar di Makkah dan
  • 00:05:00
    berbagai negara. Pemikirannya
  • 00:05:03
    diadopsi pemikirannya mereka itu
  • 00:05:06
    dipandang oleh dunia. Nah, di antaranya
  • 00:05:09
    Syekh Ahmad Khatib
  • 00:05:12
    Alminangkabawi ini lahir tahun
  • 00:05:15
    1855. Bayangkan wafatnya tahun
  • 00:05:19
    1870 ee 6.
  • 00:05:22
    Pada tahun
  • 00:05:25
    1800-an beliau ini sudah melanglang
  • 00:05:28
    buana. Bahkan beliau itu study menuntut
  • 00:05:32
    ilmu hingga ke Makkah. Bayangkan pada
  • 00:05:36
    saat itu pada tahun
  • 00:05:39
    1980-an 70-an saja orang masih banyak
  • 00:05:42
    yang berhaji menggunakan jalur darat dan
  • 00:05:46
    laut. Ayah saya itu berhaji tahun 0-an.
  • 00:05:51
    sekitar
  • 00:05:52
    tahun
  • 00:05:54
    475 itu masih menggunakan jalur kapal
  • 00:05:59
    laut sehingga jarak tempuhnya itu
  • 00:06:02
    berangkat
  • 00:06:03
    berbulan-bulan, pulang berbulan-bulan
  • 00:06:05
    sehingga praktis lebih dari setengah
  • 00:06:07
    tahun pulang
  • 00:06:09
    pergi. Ini maka dulu itu orang kalau
  • 00:06:12
    haji itu ibaratnya orang sudah dianggap
  • 00:06:14
    meninggal karena perjalanan lama. Beda
  • 00:06:17
    dengan sekarang.
  • 00:06:18
    Nah, kalau kita ukur dengan masa lalu
  • 00:06:21
    itu, ini suatu kemajuan pembaharuan yang
  • 00:06:23
    luar biasa. Tahun 1800-an kok berpikir
  • 00:06:28
    sampai belajar ke negara lain. Yang
  • 00:06:32
    tentu belajar agama Islam pada saat itu
  • 00:06:34
    sentralnya adalah Makkah
  • 00:06:37
    itu. Kemudian yang kedua ada Syekh
  • 00:06:40
    Thahir Jalaluddin. Ini juga dari
  • 00:06:43
    Minangkabau. Lahirnya tahun 1869.
  • 00:06:48
    Beliau ini juga melakukan hal yang sama.
  • 00:06:52
    Belajar hingga ke Makkah seperti Syekh
  • 00:06:55
    Ahmad Khatib
  • 00:06:57
    Alminangkabawi. Mereka berdua ini sudah
  • 00:06:59
    kontak pemikiran dengan tokoh-tokoh
  • 00:07:01
    dunia.
  • 00:07:03
    Mereka membaca literasi-literasi tidak
  • 00:07:05
    hanya bahasa Arab tapi Inggris dan
  • 00:07:08
    bahkan bahasa-bahasa yang
  • 00:07:11
    lain. Nah, seperti Ahmad ee Khatib
  • 00:07:16
    Alminangkabawi, Syekh Tahir Jalaluddin
  • 00:07:19
    ini
  • 00:07:22
    juga melakukan satu
  • 00:07:27
    ee kontak
  • 00:07:29
    keilmuan termasuk misalnya dengan
  • 00:07:31
    Muhammad
  • 00:07:32
    Abduh yang terkenal dengan majalah
  • 00:07:35
    Urwatul Wusqanya waktu itu. majalah ee
  • 00:07:39
    yang sangat penting dan itu standar
  • 00:07:44
    berkemajuan saat itu sudah ada majalah.
  • 00:07:47
    Itu kan satu hal yang sangat maju.
  • 00:07:50
    Bahkan beliau juga seorang mufassir
  • 00:07:52
    Muhammad Abduh itu terkenal dengan
  • 00:07:55
    tafsir
  • 00:07:57
    almanarnya. Nah, Syekh Tahir Jal
  • 00:08:00
    Jalaluddin juga bertemu secara keilmuan
  • 00:08:02
    dengan Muhammad
  • 00:08:04
    Abdul Rasyid Rid.
  • 00:08:08
    ya, Jamaluddin
  • 00:08:10
    Alabhani dan lain sebagainya. Sehingga
  • 00:08:13
    mereka tercerahkan tidak hanya berpikir
  • 00:08:16
    lokal tapi berpikir internasional.
  • 00:08:20
    Ada Syekh Muhammad Jamil
  • 00:08:22
    Jamb ini menjadi tokoh sekaligus guru.
  • 00:08:25
    Banyak para ilmuan, tokoh-tokoh
  • 00:08:28
    nasional, bahkan juga luar
  • 00:08:32
    negeri. Dari berbagai organisasi
  • 00:08:37
    mendapatkan pencerahan keilmuan.
  • 00:08:40
    Bahkan Syekh Muhammad Jamil Jambek ini
  • 00:08:43
    perjuangannya tidak hanya secara
  • 00:08:46
    personal dengan mendebar ilmunya,
  • 00:08:48
    gagasannya,
  • 00:08:50
    tulisannya, hasil intelektualitasnya.
  • 00:08:53
    Tapi lebih maju lagi Syekh Muhammad
  • 00:08:56
    Jamil Jambek ini
  • 00:08:59
    ee apa justru ee beliau ini sudah secara
  • 00:09:05
    lebih modern membuat satu
  • 00:09:08
    organisasi yang saat itu beliau membuat
  • 00:09:11
    organisasi namanya Tsamaratul
  • 00:09:15
    Ikhwan yang tentu karena regenerasinya
  • 00:09:18
    terputus sehingga tidak eksis sampai
  • 00:09:21
    sekarang. sebagaimana
  • 00:09:24
    organisasi-organisasi yang
  • 00:09:26
    lain. Kemudian ada lagi Haji Abdul Karim
  • 00:09:29
    Amrullah yang dikenal dengan Haji
  • 00:09:32
    Rasul. Ini tokoh yang sangat terkenal
  • 00:09:36
    dan disegani baik dalam negeri maupun di
  • 00:09:39
    negara-negara
  • 00:09:40
    muslim. Bahkan beliau ini kemudian punya
  • 00:09:44
    regenerasi yaitu
  • 00:09:46
    Hamka, Haji Abdul Malik Karim Amrullah.
  • 00:09:51
    Nah, ini anak atau putra dari Haji Abdul
  • 00:09:54
    Karim
  • 00:09:56
    Amrullah. Beliau ini salah seorang tokoh
  • 00:09:59
    yang membawa pemikiran dan organisasi
  • 00:10:02
    Muhammadiyah. Jadi dia tidak mendirikan
  • 00:10:05
    organisasi, tapi membawa organisasi
  • 00:10:07
    Muhammadiyah ke
  • 00:10:09
    Minangkabau. Maka sampai saat ini
  • 00:10:12
    Sumatera Barat khususnya Minangkabau itu
  • 00:10:15
    menjadi salah satu ee daerah ee yang
  • 00:10:19
    sangat penting bagi persyarikatan
  • 00:10:23
    Muhammadiyah termasuk dengan ahli
  • 00:10:26
    sastra, ahli tafsirnya yang bernama Buya
  • 00:10:30
    Hamka itu. Nah, ini ee sebagian kecil
  • 00:10:36
    dari tokoh-tokoh pembaharu pada awal
  • 00:10:40
    abad 19 atau akhir abad ke-18
  • 00:10:46
    itu. Nah, kemudian di antara organisasi
  • 00:10:50
    yang lain selain Samaratul Ikhwan tadi
  • 00:10:53
    itu ada juga
  • 00:10:56
    organisasi-organisasi yang kemudian
  • 00:10:59
    muncul sebagai satu gerakan. maka
  • 00:11:02
    disebut dengan gerakan
  • 00:11:04
    pembaharuan. Nah, kenapa dinamakan
  • 00:11:06
    gerakan? Karena tidak hanya sekumpulan
  • 00:11:08
    orang untuk berpikir saja, tapi mereka
  • 00:11:12
    melakukan gerakan, mereka melakukan
  • 00:11:15
    kiprah tidak hanya dalam aspek keagamaan
  • 00:11:19
    secara sempit, tapi lebih luas.
  • 00:11:22
    Nah, kalau kita urutkan
  • 00:11:25
    berdasarkan ee tahun
  • 00:11:27
    kelahirannya, maka di antara organisasi
  • 00:11:30
    yang sangat tua itu adalah Jamiyatul
  • 00:11:33
    Khair atau Aljamiyah
  • 00:11:36
    alkhairiah. Sekalipun ini sangat kecil
  • 00:11:39
    ya, hanya di beapa daerah termasuk
  • 00:11:42
    sebagian di ee
  • 00:11:44
    Sumatera. Nah, ini nah ini adalah satu
  • 00:11:49
    organisasi yang terbuka.
  • 00:11:52
    ya, organisasi yang cukup
  • 00:11:55
    terbuka sekalipun pendirinya itu
  • 00:11:57
    rata-rata keturunan Arab sesuai dengan
  • 00:12:00
    namanya juga ya. Ya, itu keturunan Arab.
  • 00:12:05
    Tetapi terbuka tidak hanya orang-orang
  • 00:12:07
    keturunan Arab saja pengikutnya, tapi
  • 00:12:11
    juga siapapun.
  • 00:12:13
    Nah, jamiyatul khair atau aljamiah al ee
  • 00:12:17
    khairiah ini lebih fokus dia dalam
  • 00:12:21
    bidang pendidikan dan
  • 00:12:25
    sosial. Maka banyak kan lembaga
  • 00:12:28
    pendidikan ee alkhairat atau alkhairiyat
  • 00:12:32
    itu
  • 00:12:33
    jamiah
  • 00:12:35
    alkhair itu banyak. Nah, termasuk sosial
  • 00:12:38
    ya. Sekalipun tentu karena
  • 00:12:41
    organisasinya tidak
  • 00:12:44
    terlalu besar, artinya ee penetrasinya
  • 00:12:48
    luas, itu enggak. Sehingga ya tentu juga
  • 00:12:51
    ee
  • 00:12:52
    cakupannya ee
  • 00:12:54
    terbatas. Kemudian yang kedua adalah
  • 00:12:58
    Muhammadiyah. Ya, ini yang menjadi
  • 00:13:00
    sentral pembahasan
  • 00:13:01
    kita yang didirikan oleh K. K. H. Ahmad
  • 00:13:05
    Dahlan pada tanggal 18 November tahun
  • 00:13:11
    1912, jauh sebelum
  • 00:13:14
    kemerdekaan. Itu bertepatan dengan ee 8
  • 00:13:19
    Zulhijah itu jadi didirikan pada 18
  • 00:13:23
    November tahun
  • 00:13:26
    1912. Apa bidang garapnya itu? Ya, ini
  • 00:13:29
    multi baik itu ekonomi, budaya
  • 00:13:33
    pendidikan, sosial termasuk kesehatan
  • 00:13:36
    dan lain sebagainya. Untuk ukuran saat
  • 00:13:39
    itu satu hal yang sangat
  • 00:13:44
    maju. Kemudian yang ketiga itu
  • 00:13:48
    al-irsad. Itu sama dengan jamiyatul
  • 00:13:51
    khair. Al-irs ini juga didirikan oleh
  • 00:13:55
    kalangan ee keturunan Arab.
  • 00:13:59
    oleh Syekh Ahmad
  • 00:14:01
    Surkati itu pada tahun
  • 00:14:04
    1914. Jadi 2 tahun setelah kemunculan
  • 00:14:08
    Muhammadiyah Al-Irsad
  • 00:14:10
    muncul. Nah, kemudian Persis itu yang
  • 00:14:13
    lahir tahun
  • 00:14:16
    1920. Nah, ini gerakan-gerakan
  • 00:14:19
    pembaharuan. Nah, kenapa kemudian NU
  • 00:14:22
    tidak masuk? karena sejak awal
  • 00:14:24
    mengikrarkan diri sebagai
  • 00:14:27
    organisasi tradisional tentu dengan
  • 00:14:30
    berbagai narasi dan
  • 00:14:33
    terma. Jadi itu dan bahkan karena apa
  • 00:14:38
    namanya kemunculannya itu ee kemunculan
  • 00:14:42
    organisasi ini kemudian ee NU juga
  • 00:14:46
    muncul tapi masih belakangan ya tahun
  • 00:14:49
    1926.
  • 00:14:53
    Ya, kalau di Banika Muhammadiyah tentu
  • 00:14:55
    sekian puluh belas tahun ya.
  • 00:14:57
    Muhammadiyah 1912, NU itu tahun 1926.
  • 00:15:04
    Nah, ini beberapa
  • 00:15:07
    organisasi-organisasi pergerakan yang
  • 00:15:10
    mengikrarkan diri baik secara langsung
  • 00:15:13
    maupun tidak langsung sebagai gerakan
  • 00:15:17
    pembaharu yang tidak hanya fokus di
  • 00:15:22
    pedesaan, yang tidak hanya fokus dengan
  • 00:15:25
    ritus-ritus,
  • 00:15:26
    ritual-ritual
  • 00:15:28
    tradisional, tapi mereka sudah melakukan
  • 00:15:31
    gerakan-gerakan modern.
  • 00:15:33
    saat itu pendidikannya tidak lagi
  • 00:15:36
    seperti materi kemarin, tidak lagi
  • 00:15:39
    sorogan, tidak lagi secara
  • 00:15:42
    tradisional, tapi juga mengadopsi
  • 00:15:45
    sistem-sistem modern
  • 00:15:47
    klasikal, menggunakan cara-cara yang
  • 00:15:50
    lebih modern untuk ukuran saat itu. Yang
  • 00:15:54
    tentu sekarang itu hampir tidak ada lagi
  • 00:15:57
    kita sebut dengan gerakan tradisional
  • 00:16:00
    ya. Ya, coba apa?
  • 00:16:03
    Kenapa? Karena mereka sudah bersentuhan
  • 00:16:05
    dengan
  • 00:16:08
    modernitas yang tadinya
  • 00:16:10
    tradisional, sekarang sudah bersentuhan
  • 00:16:13
    dengan ee kecanggihan teknologi termasuk
  • 00:16:16
    dalam pendidikan ya kan. Nah, itu jadi
  • 00:16:19
    bedakan antara konteks masa lalu dengan
  • 00:16:22
    masa kini.
  • 00:16:24
    Lalu ada lagi organisasi lain,
  • 00:16:26
    Persyarikatan ulama, ada Persatuan
  • 00:16:29
    Muslim Indonesia,
  • 00:16:31
    PMI. Ya, beda dengan Palang Merah
  • 00:16:33
    Indonesia ya. Ini Persatuan Muslim
  • 00:16:36
    Indonesia, ada PII ya, Partai Islam
  • 00:16:39
    Indonesia yang saat ini masih ada.
  • 00:16:43
    cuma tidak sebesar ee
  • 00:16:46
    organisasi-organisasi yang lain seperti
  • 00:16:49
    Muhammadiyah,
  • 00:16:51
    Persis, Al-Irsyad, Al-Wasiliah itu
  • 00:16:56
    ini. Nah, kemudian
  • 00:16:59
    berikutnya ada ee perkembangan yang
  • 00:17:03
    lebih ee masif lagi yang dilakukan oleh
  • 00:17:08
    Muhammadiyah.
  • 00:17:09
    Nah, karena itu ee kalau kita bicara
  • 00:17:13
    tentang gerakan, bicara tentang
  • 00:17:15
    organisasi atau persyarikatan
  • 00:17:19
    Muhammadiyah, maka dia ini menjadi satu
  • 00:17:23
    antitesis. Orang susah mengatakan
  • 00:17:25
    Muhammadiyah itu apa, Wahabi. Enggak.
  • 00:17:29
    Karena gerakan-gerakannya modern,
  • 00:17:32
    menerima seni budaya dan lain
  • 00:17:33
    sebagainya.
  • 00:17:35
    Kalau kemudian dikatakan sebagai apa
  • 00:17:38
    namanya misalnya puritan oh sakl enggak
  • 00:17:43
    nyatanya sudah menyentuh skala
  • 00:17:45
    internasional termasuk dalam hal
  • 00:17:47
    pendidikan. Nah, karena itu sekalipun
  • 00:17:51
    Kaidahlan itu membaca pemikiran Ibnu
  • 00:17:54
    Taimiyah, tapi beliau tidak kemudian ee
  • 00:17:59
    membio ee apa namanya ee fanatik
  • 00:18:03
    pokoknya terima apapun dari Ibnu Taimah.
  • 00:18:06
    Tidak.
  • 00:18:07
    Sekalipun beliau membaca pemikiran
  • 00:18:10
    Muhammad ee Ibnu Abdul
  • 00:18:12
    Wahab di beliau tidak kemudian menjadi
  • 00:18:16
    tekstualis, menjadi
  • 00:18:18
    salafi. Kalau beliau membaca pemikiran
  • 00:18:22
    Al-Afghani, Syekh Muhammad Abduh, tidak
  • 00:18:25
    berarti kemudian beliau tercerabut dari
  • 00:18:27
    Turos kemudian menjadi Liberal.
  • 00:18:31
    Ini sosok yang susah untuk kemudian
  • 00:18:34
    ditiru saat itu. Mampu membaca berbagai
  • 00:18:38
    literasi literatur baik yang pro maupun
  • 00:18:41
    yang kontra. Kita sepakat atau tidak
  • 00:18:44
    sepakat.
  • 00:18:45
    Karena mustahil kita bisa melakukan
  • 00:18:47
    counter terhadap pemikiran yang kita
  • 00:18:50
    anggap keliru kalau kita tidak membaca
  • 00:18:52
    pemikiran itu. Nah, sehingga beliau
  • 00:18:55
    membaca seluruh literasi baik itu yang
  • 00:18:58
    pro maupun kontra dan sebagainya. tapi
  • 00:19:01
    beliau mampu melakukan
  • 00:19:04
    filterisasi, mampu memilih, kemudian
  • 00:19:07
    melakukan antitesis mana yang terbaik
  • 00:19:10
    untuk umat Islam Indonesia saat itu.
  • 00:19:14
    Maka beliau
  • 00:19:15
    mendirikan persyarikatan atau organisasi
  • 00:19:19
    Muhammadiyah itu pada 18 November tahun
  • 00:19:24
    1912 itu. Nah, ini historisitasnya
  • 00:19:30
    selayang pandang bahwa Kiai Dahlan itu
  • 00:19:33
    sudah bersentuhan pemikirannya dengan
  • 00:19:35
    para ee pembaharu-pembaharu dunia Islam
  • 00:19:41
    lain. Ketika Muhammadiyah itu didirikan,
  • 00:19:44
    pertanyaannya apa misi
  • 00:19:47
    utamanya? Penting ya, tolong dicatat
  • 00:19:50
    poin ini. Misi utama yang dibawa oleh
  • 00:19:53
    Muhammadiyah adalah misi pembaharuan.
  • 00:19:57
    yang disebut dengan
  • 00:20:00
    tajdid. Tapi ingat, tajdid itu sendiri
  • 00:20:03
    memiliki dua
  • 00:20:05
    makna. Tajdid dalam masalah akidah dan
  • 00:20:08
    ibadah itu artinya
  • 00:20:11
    purifikasi, penjernihan, pemurnian,
  • 00:20:15
    arruju ilal Quran
  • 00:20:17
    wasunah. Tentu panjang ulasannya ya.
  • 00:20:21
    tidak semerta serta-merta Quran dan
  • 00:20:23
    sunah tanpa melakukan pembacaan terhadap
  • 00:20:27
    pemikiran ulama. Tentu
  • 00:20:29
    bukan itu tajdid dalam masalah akidah
  • 00:20:32
    ibadah, purifikasi,
  • 00:20:34
    pemurnian. Tapi kalau tajdid dalam
  • 00:20:36
    masalah muamalah misalnya tentang
  • 00:20:39
    pendidikan, ekonomi dan sebagainya, maka
  • 00:20:42
    tajdid di sini berarti dinamisasi.
  • 00:20:47
    Nah, itu yang kita sebut dengan
  • 00:20:48
    pembaharuan itu. Maka misi utama
  • 00:20:52
    pembaharuan Muhammadiyah itu pada tiga
  • 00:20:55
    bidang
  • 00:20:56
    sekaligus. Pertama, bidang
  • 00:21:00
    agama ya. Yang kedua,
  • 00:21:04
    pendidikan dan yang ketiga sosial
  • 00:21:08
    kemasyarakatan. Maka oleh Nakamura
  • 00:21:10
    disebut dengan multiwajah. Itu bidang
  • 00:21:14
    agama. Coba kita
  • 00:21:17
    lihat termasuk pendidikan-pendidikan
  • 00:21:20
    kepesantrenan yang sekarang semakin
  • 00:21:22
    berkembang sudah menembus
  • 00:21:24
    500 pesantren yang secara diure dan de
  • 00:21:29
    facto tercatat SK-nya, sertifikatnya,
  • 00:21:33
    aktanya itu
  • 00:21:36
    Muhammadiyah. Belum lagi ditambah milik
  • 00:21:39
    person ya, milik tokoh-tokoh
  • 00:21:40
    Muhammadiyah. ini yang ee yang
  • 00:21:43
    murni tidak seperti yang lain. Misalnya
  • 00:21:45
    kita harus membedakan mana ee lembaga
  • 00:21:48
    pendidikan milik pribadi dan lembaga
  • 00:21:52
    pendidikan milik organisasi.
  • 00:21:55
    Ini yang kita bicarakan milik langsung
  • 00:21:59
    organisasi di bidang pendidikan apalagi
  • 00:22:02
    ya dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA sampai
  • 00:22:09
    perguruan tinggi yang jumlahnya hampir
  • 00:22:11
    menembus 200 itu ya 170 berapa itu. itu
  • 00:22:19
    belum ada sampai saat ini yang dimiliki
  • 00:22:22
    oleh organisasi Islam di dunia, bukan di
  • 00:22:25
    Indonesia, di
  • 00:22:27
    dunia yang memiliki lembaga yang
  • 00:22:30
    tercatat milik organisasi pendiriannya,
  • 00:22:34
    aktanya
  • 00:22:36
    itu yang di antaranya kemudian juga ber
  • 00:22:40
    sudah akreditasi A bahkan di antaranya
  • 00:22:44
    menembus sebagai perguruan tinggi skala
  • 00:22:49
    dunia. Dan sekarang juga muncul beberapa
  • 00:22:53
    ee perguruan tinggi Muhammadiyah di luar
  • 00:22:56
    negeri termasuk Universitas Muhammadiyah
  • 00:23:00
    Malaysia, kemudian juga di ee di ee
  • 00:23:04
    Australia.
  • 00:23:05
    Kemarin beberapa negara itu meminta
  • 00:23:09
    bahkan jadi secara kelembagaan mereka
  • 00:23:13
    minta untuk Muhammadiyah mendirikan
  • 00:23:17
    universitas di negara mereka. Di
  • 00:23:20
    antaranya misalnya Jepang itu juga sudah
  • 00:23:23
    bahkan mendapatkan hibah tanah
  • 00:23:26
    itu. Dan itu tentu kepercayaan yang luar
  • 00:23:29
    biasa dari negara-negara lain bukan
  • 00:23:32
    hanya internal. Karena itu Muhammadiyah
  • 00:23:35
    sudah melakukan
  • 00:23:39
    internasionalisasi. Nah, itu di bidang
  • 00:23:42
    pendidikan ya. Kemudian di bidang
  • 00:23:45
    kemasyarakatan
  • 00:23:47
    sosial. Entah dengan adanya yang namanya
  • 00:23:50
    panti asuhan yang jumlahnya
  • 00:23:54
    [Musik]
  • 00:23:55
    sudah ribuan bahkan.
  • 00:23:59
    Kemudian juga rumah sakit karena saya
  • 00:24:02
    terlibat dalamnya itu yang jumlahnya
  • 00:24:05
    hampir 200-an juga. Enggak ada sampai
  • 00:24:09
    saat ini organisasi yang
  • 00:24:12
    memiliki rumah sakit hampir ratusan.
  • 00:24:16
    Itu organisasi Islam ada yang berupaya
  • 00:24:20
    mulai. Tapi masalahnya mendirikan itu
  • 00:24:23
    enggak bisa dim saladim.
  • 00:24:25
    Karena ada yang mendirikan universitas
  • 00:24:28
    langsung nyewa gedung langsung ee apa
  • 00:24:32
    mendirikan atau
  • 00:24:34
    dibuatkan enggak gampang.
  • 00:24:36
    Tapi mulai dari nol dari komunitas
  • 00:24:40
    berapa orang kemudian ee membuat satu
  • 00:24:43
    kajian diformalkan akhirnya menjadi
  • 00:24:47
    lembaga pendidikan ee informal
  • 00:24:50
    diformalkan kemudian menjadi institut
  • 00:24:53
    sampai menjadi perguruan
  • 00:24:55
    tinggi. maka tidak sedikit yang tadinya
  • 00:24:58
    itu apa namanya institut apa
  • 00:25:02
    misalnya atau ee
  • 00:25:07
    pendidikan apa misalnya diplom ya itu
  • 00:25:11
    bertahun-tahun sehingga memiliki
  • 00:25:14
    kekayaan, kehartabendaan,
  • 00:25:17
    pengalaman
  • 00:25:18
    mahasiswa, kemudian memiliki dana abadi,
  • 00:25:23
    memiliki tanah yang luas. baru kemudian
  • 00:25:25
    mereka bermetamorfosis menjadi
  • 00:25:29
    universitas itu. Nah, ini caranya ya di
  • 00:25:34
    situ. Kemudian yang
  • 00:25:36
    berikutnya kalau ee Muhammadiyah itu
  • 00:25:40
    sebagai organisasi yang
  • 00:25:43
    multiwajah, maka Muhammadiyah itu adalah
  • 00:25:46
    organisasi
  • 00:25:47
    sosial ya, organisasi
  • 00:25:51
    kemasyarakatan ya organisasi ekonomi, ya
  • 00:25:55
    organisasi
  • 00:25:57
    pendidikan ya organisasi kesehatan. Jadi
  • 00:26:00
    multi.
  • 00:26:01
    Tapi pada saat yang bersamaan,
  • 00:26:03
    Muhammadiyah merupakan
  • 00:26:06
    organisasi
  • 00:26:08
    Islam. Bahkan kemarin sudah kita
  • 00:26:10
    sampaikan dalam AD Air
  • 00:26:13
    Tinjas bahwa Muhammadiyah itu adalah ee
  • 00:26:18
    gerakan
  • 00:26:19
    dakwah ya kan.
  • 00:26:23
    Islam amar makruf nahi mungkar dan
  • 00:26:26
    tajdid. Itu jelas.
  • 00:26:29
    Bahkan kalau Muhammadiyah tanpa menjadi
  • 00:26:32
    gerakan Islam ya apa bedanya dengan
  • 00:26:34
    lembaga suadaya masyarakat
  • 00:26:36
    LSM? Nah, karena itu Muhammadiyah
  • 00:26:40
    sebagai gerakan Islam juga menegaskan
  • 00:26:43
    dirinya bagaimana penegasannya itu harus
  • 00:26:46
    ada yang namanya satu institusi yang
  • 00:26:50
    fokus berbicara tentang ijtihad dalam
  • 00:26:54
    masalah keagamaan.
  • 00:26:56
    Maka itulah sehingga pada tahun
  • 00:26:59
    berikutnya
  • 00:27:01
    1927 lahirlah secara resmi yaitu Majelis
  • 00:27:06
    Tarjih. Ini sebagai rohnya Muhammadiyah
  • 00:27:10
    karena satu lembaga yang diberikan
  • 00:27:13
    kewenangan untuk melakukan
  • 00:27:14
    ijtihad-ijtihad keagamaan pada
  • 00:27:17
    khususnya.
  • 00:27:19
    Tapi bukan berarti kemudian pada era
  • 00:27:21
    awal itu enggak ada ee proses tarjih
  • 00:27:24
    seperti enggak. bukan sudah
  • 00:27:27
    terjadi. Contoh misalnya pada era awal
  • 00:27:29
    ini nanti akan kita bicarakan di materi
  • 00:27:33
    ketiga. Pada era awal sudah keidalan
  • 00:27:36
    langsung yang melakukan proses
  • 00:27:39
    tajdid i kan
  • 00:27:41
    ijtihad yang tadinya menentukan waktu
  • 00:27:44
    salat secara tradisional menggunakan ee
  • 00:27:47
    bayangan benda, sudah menggunakan apa?
  • 00:27:52
    astronomi, ya kan? Nah, nanti bisa
  • 00:27:55
    dilihat di situ pada film sang pencerah
  • 00:27:59
    itu. Nah, itu. Nah, kemudian juga nah
  • 00:28:03
    itu nanti akan menjadi salah satu tugas
  • 00:28:06
    ya review film nanti pada pertemuan yang
  • 00:28:10
    ke7uh
  • 00:28:12
    insyaallah karena pertemuan kita yang ee
  • 00:28:16
    pekan depan itu kita akan bertemu secara
  • 00:28:19
    online. Nah, ini ya itu ya rekan-rekan
  • 00:28:24
    semua. Maka berdirilah majelis Tarjih
  • 00:28:26
    secara resmi. Tapi upaya-upaya ijtihad
  • 00:28:30
    ketarjihan itu sudah terjadi sejak era
  • 00:28:33
    awal.
  • 00:28:35
    termasuk di antaranya kenapa sejak awal
  • 00:28:37
    Muhammadiyah kalau salat itu di
  • 00:28:40
    lapangan bukan di masjid ya kan di
  • 00:28:45
    lapangan terbuka berdasarkan hadis-hadis
  • 00:28:48
    yang dikaji. Itu adalah pembaruan di
  • 00:28:50
    bidang
  • 00:28:52
    agama. Yang dulu orang identik kalau
  • 00:28:54
    salat itu pokoknya apapun termasuk Idul
  • 00:28:57
    Fitri, Idul Adha ya di masjid ya. Tapi
  • 00:29:00
    kalau Muhammadiyah khusus Idul Fitri,
  • 00:29:03
    Idul Adhannya itu di lapangan yang
  • 00:29:05
    terlebih terbuka. Dalilnya jelas tentu
  • 00:29:09
    hadis. Nah, termasuk dalam merespon
  • 00:29:12
    persoalan-persoalan yang belum terjadi
  • 00:29:15
    sebelumnya. Gimana hukumnya bayi tabung,
  • 00:29:18
    bicara tentang bank, bicara tentang
  • 00:29:21
    keluarga
  • 00:29:22
    berencana, komi,
  • 00:29:25
    tubeki, sterilisasi dan sebagainya ya.
  • 00:29:28
    Nah, itu tugas dari majelis tarjih. Nah,
  • 00:29:32
    kenapa majelis tarjih ini muncul? Kalau
  • 00:29:36
    orang bicara sejarah, maka tidak lepas
  • 00:29:39
    dari dua
  • 00:29:40
    faktor. Pertama adalah faktor internal
  • 00:29:44
    dan yang kedua faktor eksternal.
  • 00:29:49
    Maka kalau di era awal itu itu karena
  • 00:29:52
    lebih fokus pada pelayanan sosial, maka
  • 00:29:55
    cara ibadah, salat, macam itu kan sama
  • 00:29:59
    pada
  • 00:30:00
    umumnya karena belum menjadi
  • 00:30:03
    fokusnya. Yang penting umat itu tidak
  • 00:30:06
    lapar, mereka bisa
  • 00:30:08
    berpendidikan. Kemudian yang kedua
  • 00:30:11
    dilakukan secara tadrid, secara
  • 00:30:14
    bertahap. tahap awal ini yang dilakukan
  • 00:30:17
    dua dan seterusnya itu. Nah, ada dua
  • 00:30:20
    faktor yang melatar belakangi kemunculan
  • 00:30:22
    majelis tarji. Faktor internal pertama
  • 00:30:26
    adalah karena Muhammadiyah semakin
  • 00:30:29
    berkembang. Jadi, tidak hanya di Jogja
  • 00:30:31
    sudah semakin melebar, bahkan sampai
  • 00:30:34
    berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan
  • 00:30:38
    sebagian sudah mulai sampai ke
  • 00:30:40
    Singapura, ke Malaysia dan beberapa
  • 00:30:42
    negara tetangga.
  • 00:30:45
    sehingga umat itu
  • 00:30:48
    bingung, loh kok caranya ini kok
  • 00:30:50
    beda-beda gimana ini dan lain
  • 00:30:53
    sebagainya. Nah, itu. Nah, sehingga di
  • 00:30:56
    situ dibutuhkan adanya semacam tuntunan
  • 00:30:59
    resmi. Nah, itu faktor
  • 00:31:01
    internal. Belum lagi faktor eksternal
  • 00:31:04
    antar umat Islam beda organisasi dan
  • 00:31:07
    lain sebagainya itu sudah terjadi
  • 00:31:10
    perselisihan.
  • 00:31:12
    Mereka enggak bisa membedakan mana
  • 00:31:15
    masalah furuiah, masalah cabang
  • 00:31:18
    khilafiah, apa namanya perbedaan dan
  • 00:31:21
    mana masalah-masalah yang yang
  • 00:31:24
    fundamental, yang usul. Belum lagi di
  • 00:31:27
    awal abad 20 itu muncul satu ajaran
  • 00:31:31
    yaitu
  • 00:31:32
    Ahmadiyah yang didirikan oleh Mirza
  • 00:31:35
    Gulam Ahmad.
  • 00:31:37
    Bahkan di berapa daerah ada yang susah
  • 00:31:39
    bedakan waktu itu antara Ahmadiyah
  • 00:31:41
    dengan
  • 00:31:42
    Muhammadiyah mereka enggak bisa
  • 00:31:45
    membedakan. Bahkan ada tokoh-tokoh yang
  • 00:31:47
    kemudian tertarik dengan pemikiran
  • 00:31:51
    Ahmadiyah. Sekalipun kalau bicara
  • 00:31:53
    Ahmadiyah Mirza Gulam Ahmad itu kan ada
  • 00:31:56
    dua. Ada Ahmadiyah Lahori dan
  • 00:32:01
    Kadiani. Ada yang menganggap Mirza Gulam
  • 00:32:04
    Ahmad itu sebagai pembaharu. ada yang
  • 00:32:06
    menganggap sebagai nabi. Ah, terlepas
  • 00:32:08
    dari itu, intinya banyak pemikiran dan
  • 00:32:11
    sikap keagamaan Ahmadiyah ini yang
  • 00:32:14
    melenceng. Nah, dikhawatirkan umat Islam
  • 00:32:17
    khususnya warga persyarikatan
  • 00:32:19
    terpengaruh. Nah, itulah pentingnya satu
  • 00:32:22
    organisasi, satu institusi yang
  • 00:32:25
    memberikan satu tuntunan menjadi patokan
  • 00:32:30
    ee masyarakat saat itu. Ee rekan-rekan
  • 00:32:33
    mahasiswa sekalian. Jadi itulah untuk
  • 00:32:37
    materi kita yang kedua yang intinya
  • 00:32:41
    adalah pertama terkait dengan
  • 00:32:44
    historisitas kemunculan Muhammadiyah
  • 00:32:48
    itu kapan
  • 00:32:51
    munculnya, di mana sejarah
  • 00:32:54
    kemunculannya, apa yang menjadi misi
  • 00:32:57
    utamanya sebagai gerakan yang misinya
  • 00:33:02
    agama pendidikan
  • 00:33:04
    dan sosial kemasyarakatan. Kalau agama
  • 00:33:08
    kemudian apa? Institusi
  • 00:33:11
    yang ee fokus untuk berbicara tentang
  • 00:33:15
    keagamaan. Apa latar belakang
  • 00:33:18
    berdirinya? Ini poin-poin tolong dicatat
  • 00:33:21
    ya poin-poinnya sehingga ee materi yang
  • 00:33:24
    kedua ini bagian dari bahan untuk
  • 00:33:27
    evaluasi. Saya kira demikian kita akhiri
  • 00:33:30
    dengan baca hamdalah.
  • 00:33:32
    Alhamdulillahiabbil alamin.
  • 00:33:35
    Asalamualaikum
  • 00:33:36
    warahmatullahi wabarakatuh.
Tags
  • Muhammadiyah
  • pembaharuan
  • sejarah
  • K.H. Ahmad Dahlan
  • tajdid
  • pendidikan
  • sosial kemasyarakatan
  • Islam
  • gerakan
  • tokoh pembaharu