Membenahi diri sebelum berkeluarga - Be;Mindful Eps. 8
Ringkasan
TLDRVideo ini membahas pentingnya mengenal diri sendiri dan mengelola emosi dalam konteks parenting. Pasangan berbagi pengalaman pribadi dan strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengatasi trauma masa lalu, dan menemukan cara parenting yang sesuai. Diskusi mencakup cara-cara untuk berkomunikasi dengan baik, mengelola emosi saat menghadapi tantangan, dan pentingnya ikhlas dalam pengasuhan. Mereka juga menekankan bahwa tidak ada satu cara yang benar dalam parenting, dan setiap orang tua harus menemukan metode yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan keluarga mereka.
Takeaways
- 🧠 Kenali diri sendiri untuk mengelola emosi.
- 💪 Terima kelemahan dan fokus pada pengembangan diri.
- 🗣️ Komunikasi yang baik dengan pasangan penting dalam parenting.
- 🧘♀️ Gunakan teknik pernapasan untuk mengatasi emosi.
- 📜 Catat kemampuan dan minat untuk memahami diri.
- 🤝 Cari dukungan dari orang terdekat saat merasa tidak percaya diri.
- 💖 Ikhlas dalam parenting membantu menerima keadaan.
- 🛠️ Belajar dari kesalahan dan jangan ragu untuk meminta maaf.
- 🌱 Setiap orang tua harus menemukan cara yang sesuai untuk keluarga mereka.
- 🔄 Lepaskan trauma masa lalu untuk menjadi orang tua yang lebih baik.
Garis waktu
- 00:00:00 - 00:05:00
Dalam segmen ini, pembicara membahas tantangan menjadi orang tua dan pentingnya mengenali diri sendiri untuk mengelola emosi. Mereka menyadari bahwa orang tua juga belajar dan tidak sempurna, dan penting untuk menerima posisi kita saat ini.
- 00:05:00 - 00:10:00
Pembicara menjelaskan cara mengenali diri sendiri dan meningkatkan kepercayaan diri. Mereka menekankan pentingnya menerima keadaan saat ini dan mencatat kekuatan serta kelemahan untuk memahami diri lebih baik.
- 00:10:00 - 00:15:00
Mereka membahas tentang ketidakpastian yang sering muncul ketika memulai sesuatu baru, termasuk keraguan dari orang lain. Penting untuk menemukan dukungan dari orang terdekat dan memulai perjalanan dengan percaya diri.
- 00:15:00 - 00:20:00
Pembicara mengingatkan bahwa kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa belajar dari pengalaman tersebut. Mereka menekankan pentingnya menyelesaikan luka emosional sebelum menjadi orang tua.
- 00:20:00 - 00:25:00
Mereka membahas bagaimana orang tua tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas kesalahan masa lalu, karena mereka juga belajar. Penting untuk mengambil pelajaran dari pengalaman orang tua dan berusaha untuk memperbaiki diri.
- 00:25:00 - 00:30:00
Pembicara menjelaskan pentingnya menyelesaikan trauma masa lalu dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi cara kita mendidik anak. Mereka menekankan pentingnya komunikasi dengan orang tua jika memungkinkan.
- 00:30:00 - 00:35:00
Mereka membahas pentingnya menyepakati cara mendidik anak dan bagaimana emosi kita dapat mempengaruhi hubungan dengan anak. Penting untuk mengelola emosi agar tidak berdampak negatif pada anak.
- 00:35:00 - 00:40:00
Pembicara menjelaskan cara mengelola emosi dalam situasi sulit, termasuk teknik pernapasan dan memahami pemicu emosi. Mereka menekankan pentingnya kesadaran diri dalam mengelola emosi.
- 00:40:00 - 00:45:00
Mereka membahas pentingnya ikhlas dalam hidup dan bagaimana melepaskan keterikatan pada hal-hal duniawi. Kesadaran akan tujuan hidup dapat membantu kita lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan.
- 00:45:00 - 00:51:29
Pembicara menekankan pentingnya memaafkan diri sendiri dan orang tua atas kesalahan masa lalu. Mereka mengingatkan bahwa kita memiliki kekuatan untuk memilih cara mendidik anak yang lebih baik.
Peta Pikiran
Video Tanya Jawab
Bagaimana cara mengenal diri sendiri sebagai orang tua?
Terima diri sendiri, catat kemampuan dan minat, serta evaluasi apa yang ingin diperbaiki.
Apa yang harus dilakukan jika merasa tidak percaya diri sebagai orang tua?
Cari dukungan dari orang terdekat dan fokus pada pengembangan diri.
Bagaimana cara mengelola emosi saat menghadapi anak?
Kenali pemicu emosi, gunakan teknik pernapasan, dan cari cara untuk menenangkan diri.
Apa yang harus dilakukan untuk melepaskan trauma masa lalu?
Diskusikan dengan orang tua jika memungkinkan, atau cari cara untuk memahami dan memaafkan mereka.
Bagaimana cara menemukan cara parenting yang baik?
Tidak ada satu cara yang benar, sesuaikan dengan nilai dan kebutuhan keluarga.
Apa pentingnya ikhlas dalam parenting?
Ikhlas membantu kita menerima keadaan dan fokus pada pengasuhan yang baik.
Bagaimana cara mengatasi kesalahan dalam parenting?
Belajar dari kesalahan, minta maaf kepada anak, dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
Apa yang harus dilakukan jika merasa tertekan sebagai orang tua?
Cari waktu untuk diri sendiri, berbagi dengan pasangan, dan jangan ragu untuk meminta bantuan.
Bagaimana cara menjaga hubungan baik dengan pasangan dalam parenting?
Komunikasi yang baik dan saling mendukung dalam pengasuhan anak.
Apa yang harus dilakukan jika merasa tidak mampu mengatasi emosi?
Latih diri untuk mengenali emosi dan gunakan teknik relaksasi.
Lihat lebih banyak ringkasan video
Tips menjadi pribadi yang disegani dan anti dimanfaatkan sama orang lain
Pengertian Film - Kelas Dasar Film
DOLLAR TERUS ANJLOK! ini Update Terbaru untuk Gold, Bitcoin, dan IHSG!
PULES : PERTAMA KALINYA LESLAR FAMILY AJAK ABANG L KE CURUG, RELA BUKA JALAN DAN JATUH BERKALI-KALI!
PENJELASAN DAN TUTORIAL PEMBUATAN PBG PENGGANTI IMB (IZIN MEMANG GRATIS TAPI DOKUMEN TEKNIS MAHAL)
Apa Itu Boiler Industri ? Dan Bagaimana Cara Kerjanya ?
- 00:00:00kita enggak bisa sepenuhnya nyalain
- 00:00:01mereka gitu. Mereka juga pertama kali
- 00:00:03jadi orang tua gitu. Walaupun ada
- 00:00:06statement gua tahu yang baik, gua udah
- 00:00:09hidup lebih duluan gitu kan. Gua tahu
- 00:00:10yang baik buat lu, buat anak lu. Orang
- 00:00:12tua kita itu operation systemnya mentok.
- 00:00:15First signs of emotions yang di mana aku
- 00:00:17tuh mulai kayak panas, aku mulai rasanya
- 00:00:19pengen say diam kok buat aku ya itu
- 00:00:23sebuah kegagalan aku di track record
- 00:00:27parenting aku sendiri gitu. maksudnya on
- 00:00:29my own self reflection I feel like a
- 00:00:31failure lah at that moment
- 00:00:36[Musik]
- 00:00:41gimana kita caranya mengenal diri
- 00:00:43sendiri dengan lebih baik supaya kita
- 00:00:46bisa mengelola emosi sebagai parents
- 00:00:49kepada anak dan juga keluarga.
- 00:00:52Oke, jadi welcome to Beforia Media where
- 00:00:56we talk about some stuff dan juga be
- 00:00:58mindful together sama Babeh dan Mama.
- 00:01:01Hari ini mau tanya-tanya sama sayangku.
- 00:01:06Silakan. Makasih ya sudah undang.
- 00:01:09Oke, jadi gini sayang ya
- 00:01:13ee di segmen kali ini jadi berbeda sama
- 00:01:17segmen-segmen biasanya di mana kita ee
- 00:01:20bertanya sama narasumber. ini kita
- 00:01:22diskusi sebagai dua pasangan, sebagai
- 00:01:26babeh dan mama dengan pertanyaan yang
- 00:01:28sudah diberikan sama
- 00:01:29kesayangan-kesayangan kita My Love
- 00:01:31secara online. H. Jadi, ada pertanyaan
- 00:01:35nih, Beh, gitu.
- 00:01:38Gimana sih cara
- 00:01:40kita mengenal diri sendiri dan
- 00:01:45juga bisa lebih percaya diri sebagai
- 00:01:49manusia?
- 00:01:52Hm. Kalau aku itu yang penting saat kita
- 00:01:56mau beneran mengenal diri kita dan juga
- 00:01:59apa satu lagi tadi? Bisa lebih percaya
- 00:02:01diri. Bisa lebih percaya diri ya kita
- 00:02:03harus terima dulu bahwa hari ini kita
- 00:02:06lagi di posisi apa, lagi di level apa,
- 00:02:10dan kita tuh bisanya apa dan enggak
- 00:02:13bisanya apa. Nah, itu yang pertama kita
- 00:02:14harus menerima itu dulu, gitu. di mana
- 00:02:18itu enggak apa-apa, enggak enggak harus
- 00:02:21cepat-cepat kita bisa kayak teman kita
- 00:02:23atau kita harus lebih tinggi atau lebih
- 00:02:25rendah, enggak. Jadi yang penting hari
- 00:02:26ini kita tahu posisi kita baru di situ
- 00:02:30kita list untuk apa aja tuh yang dilis.
- 00:02:33Nah, itu itu kita perlu list sebenarnya
- 00:02:35kita tuh sukanya apa, enggak sukanya
- 00:02:38apa. Karena untuk beneran mengenali diri
- 00:02:42kadang suka di luar alam bawah sadar.
- 00:02:45Jadi misalkan aku suka main basket, tapi
- 00:02:48sebenarnya aku main basket karena sama
- 00:02:51teman-teman aja gitu. Sebenarnya
- 00:02:52ternyata aku lebih suka main bola gitu.
- 00:02:54Nah, itu itu perlu dicatat tuh sendiri.
- 00:02:56sukanya apa, enggak sukanya apa, baru
- 00:02:59bisanya apa dan enggak bisanya apa. Nah,
- 00:03:01nanti dari situ baru kita kita kaji lagi
- 00:03:05tuh beneran enggak kita mau
- 00:03:08memaksimalkan bagian yang kita suka dan
- 00:03:10kita bisa apa yang ini mau kita stop,
- 00:03:12kita mau fokus ini, kita mau fokus itu.
- 00:03:14Karena ngomongin passion
- 00:03:17itu sampai sekarang, sampai hari ini
- 00:03:19nonton di YouTube, nonton di Instagram
- 00:03:22kayaknya ee agak sulit buat nemuin
- 00:03:25jawaban cara menemukan passion yang
- 00:03:28benar-benar sampai kita ketemu passion
- 00:03:30kita passion kita itu apa gitu. Sampai
- 00:03:32akhirnya kita nyoba ini, nyoba itu atau
- 00:03:36mungkin kita sudah suka sesuatu, coba
- 00:03:38kita maksimalin apakah kita akan
- 00:03:39berhenti, apakah kita akan capek, apakah
- 00:03:41kita akan kesal dalam hal tersebut. Jadi
- 00:03:44ee yang penting ee saran dari Babeh itu
- 00:03:47yang pertama ya sadar diri bahwa kita
- 00:03:49posisinya lagi di mana. Terus juga kita
- 00:03:51catat kemampuan kita, sukanya apa,
- 00:03:54sukanya apa, baru kita jalanin lagi.
- 00:03:56Oke. Nah, kalau misalkan em kita sudah
- 00:03:59tahu nih kesukaan kita apa, kita sudah
- 00:04:02tahu ee kita tuh jagonya apa, strength
- 00:04:05and weaknesses-nya apa, tapi ee
- 00:04:08sepertinya weaknesses kita nih kadang
- 00:04:10suka bikin kita jadi insecure, suka
- 00:04:13bikin kita jadi cap diri kita tuh kayak,
- 00:04:16"Ah, aku kayaknya enggak bisa deh nih em
- 00:04:20kerja sama dalam tim karena aku tuh
- 00:04:22orangnya emosian." Let's say. Nah,
- 00:04:24gimana tuh
- 00:04:26ee kira-kira menurut kamu ee supaya kita
- 00:04:30tuh enggak jadi ngehakimin diri sendiri
- 00:04:32gitu, supaya kita bisa mencintai diri
- 00:04:34sendiri dan juga bisa jadi lebih percaya
- 00:04:37diri dalam artian bahwa it's okay if I
- 00:04:40have some weaknesses. misalkan aku perlu
- 00:04:44lagi melatih
- 00:04:47em team managerial aku, time management
- 00:04:51atau juga mungkin eh emotional
- 00:04:54intelligence aku gitu. Gimana supaya
- 00:04:56kita tuh enggak jadi malah keburu down?
- 00:05:00Hm. Yang aku sudah lewatin ya. Yang aku
- 00:05:03sudah lewatin ee memang paling berat itu
- 00:05:08sebenarnya bukan caranya atau kapan kita
- 00:05:11mau mulai gitu. Karena itu semua banyak
- 00:05:13banget di internet caranya gitu kan.
- 00:05:15Tapi yang agak berat tuh ya ketika kita
- 00:05:18ngerasa eh nanti teman gua ngomong apa
- 00:05:20ya, teman gua ngeledekin apa ya kalau
- 00:05:22lagi mau memulai sesuatu ya. Iya kalau
- 00:05:23lagi mau memulai sesuatu atau bahkan
- 00:05:25keluarga sendiri gitu. Keluarga sendiri,
- 00:05:27orang tua sendiri gitu. Kadang kan ada
- 00:05:28ya beberapa yang keraguan dari luar. Iya
- 00:05:31keraguan dari luar gitu atau bahkan
- 00:05:32keluarga sendiri gitu kayak kita mau
- 00:05:35ngelakuin sesuatu tapi orang tua udah
- 00:05:37ngapain itu emang kamu bisa dan segala
- 00:05:39macam. memang yang berat itu ee jadi
- 00:05:42enggak PD ya, jadi enggak PD gitu. Jadi
- 00:05:45balik lagi tuh kalau memang mau kejar
- 00:05:47itu mau PD tentang itu ada step-stepnya,
- 00:05:51ada jurninya, ada yang harus dilakuin.
- 00:05:54Nah, kalaupun misalkan ee yang ditakuti
- 00:05:57atau yang menjadi hambatan itu
- 00:05:59sebenarnya
- 00:06:00validasi dari orang iya sesuatu yang
- 00:06:02kita enggak bisa kontrol dari diri kita
- 00:06:04gitu ya. Yang di luar ya, which is
- 00:06:05pendapat orang lain ya. Ya, ya udah
- 00:06:07mulai aja dulu sendiri. Habis itu cari
- 00:06:10satu orang, teman, saudara, atau apapun
- 00:06:12yang kira-kira sekiranya dia bisa
- 00:06:14support, ajak nih gua mau presentasi.
- 00:06:17Dengerin ya coba ada feedback enggak?
- 00:06:20Dia nih orang ini itu orang yang tidak
- 00:06:22akan pernah ee ngeledekin kamu lah
- 00:06:25ibaratnya gitu ya. Oh, so basically you
- 00:06:28have to find your safe space dulu. Kalau
- 00:06:30kamu lagi mencoba memperbaiki diri dalam
- 00:06:32satu hal. Kalau berat, kalau berat kalau
- 00:06:34misalnya mau langsung, kalau berat
- 00:06:35menerima kriticism, iya. He. Nah, kalau
- 00:06:37dari tadi kan contoh kamu nih dalam
- 00:06:39bentuknya passion which is yang
- 00:06:41sebenarnya resiko dalam hidupnya mungkin
- 00:06:44tidak se em apa ya? Tidak sepermanen itu
- 00:06:49dalam artian kalau misalkan ee kamu
- 00:06:51gagal dalam suatu hobi, you can start
- 00:06:54another hobby. Kalau misalkan kamu gagal
- 00:06:55dalam satu karir, walaupun itu berat
- 00:06:58tapi sebenarnya masih bisa kan kita coba
- 00:06:59lagi. Iya. start another career. Nah,
- 00:07:03gimana kalau misalkan konteksnya ini
- 00:07:05dalam parenting, dalam hidup? H. Jadi,
- 00:07:09ada pertanyaan, gimana cara kita
- 00:07:13berdamai sama diri sendiri dan lepas
- 00:07:16dari masa
- 00:07:17lalu? Karena jadinya tuh selalu emosi
- 00:07:21sama anak karena ee punya ya background
- 00:07:26yang mungkin enggak enak gitu,
- 00:07:27experience enggak enak sebagai seorang
- 00:07:29anak dulunya. H.
- 00:07:31Nah, itu kan enggak bisa direstart as a
- 00:07:33parent sudah lewat ya. Ya, bukan
- 00:07:35maksudnya kita life lesson-nya keep
- 00:07:38going. Kita enggak bisa ulang jadi anak
- 00:07:40kecil lagi ber. Iya. Kalau misalkan tadi
- 00:07:42your argument is to find a trial and
- 00:07:45error gitu ya. Coba dulu supaya kita
- 00:07:47bisa percaya diri sampai kita bisa
- 00:07:49perfect our craft.
- 00:07:52Tapi kan anak bukan objek untuk kita
- 00:07:54mencoba dan
- 00:07:57kita trial and error. Anak itu dia
- 00:08:00manusia yang punya jiwanya sendiri.
- 00:08:02Gimana tuh? Ini aku nangkapnya ada dua
- 00:08:04ya. Jadi yang pertama soal ya kita
- 00:08:07bilangnya sebutnya luka lama lah gitu
- 00:08:09ya. Luka lama dan yang kedua adalah
- 00:08:11project barunya yaitu ke anak kita. Oke,
- 00:08:14aku ngebagi pertanyaan itu jadi dua.
- 00:08:16Yang pertama, luka lamanya dulu ini
- 00:08:18memang perlu dikelarin lah. Perlu
- 00:08:20dikelarin dalam arti gini, eh inner
- 00:08:23child ya, we can say that gitu. Inner
- 00:08:26child w trauma pengasuhan dan lain-lain
- 00:08:29gitu ya. Oke, trauma pengasuh itu perlu
- 00:08:31di perlu dibereskan. Nah, bereskannya
- 00:08:33gimana sih? Ya, yang pertama kalau
- 00:08:36memang bisa ngobrol dengan orang tua
- 00:08:39dulu gitu ya, bahwa ya dulu kenapa sih
- 00:08:42mama sama papa gini ke aku gini gini
- 00:08:45gini segala macam. Karena kan pasti
- 00:08:48banyak orang yang bilang kelakuan el ke
- 00:08:50orang tua lu akan rasain nanti di anak
- 00:08:52lu gitu kan misalkan. Oke. Nah, kalau
- 00:08:55misalkan
- 00:08:57argumennya tapi orang tuanya sudah
- 00:08:59meninggal atau he orang tua saya udah
- 00:09:02enggak bisa nih
- 00:09:04udah cut off banget deh gitu. Oke. I
- 00:09:07jadi ketika kalau memang bisa diajak
- 00:09:10ngobrol untuk diskusi will be better
- 00:09:12gitu kan. Maksudnya mungkin kita malu
- 00:09:15enggak enak tapi ketika kita hajar buat
- 00:09:16ngobrol pasti pasti ada jalan untuk
- 00:09:18saling diskusi, saling negosiasi. Tapi
- 00:09:21memang ada beberapa kasus yang enggak
- 00:09:24bisa orang tuaku orangnya gini, dia
- 00:09:26strik kayak gini misal atau sudah
- 00:09:28meninggal jadi aku enggak dapat apa-apa
- 00:09:30itu gini-gini segala macam. Nah, itu
- 00:09:32juga dua kasus yang berbeda. Kalau
- 00:09:34misalkan yang ee sudah meninggal,
- 00:09:37sebenarnya kita kan juga tetap dapat ee
- 00:09:40kita mungkin ayah atau ibu sudah
- 00:09:42meninggal, tapi kita sebenarnya dapat
- 00:09:44keayahan dan keibuan dari mungkin om
- 00:09:47tante kita, dari saudara kita atau guru
- 00:09:50di sekolah dan lain-lain. Itu kan
- 00:09:51sebenarnya kita dapat ya dan kita bisa
- 00:09:53ambil baiknya. Nah, ketika orang tua
- 00:09:57yang ee enggak bisa dia kayak gini nih
- 00:09:59orang tua kayak orang tua gua gini ya.
- 00:10:02Memang kita yang posisinya lagi di zaman
- 00:10:06sekarang itu kan kita enggak bisa
- 00:10:09sepenuhnya nyalain mereka gitu. Mereka
- 00:10:10juga pertama kali jadi orang tua gitu.
- 00:10:13Walaupun ada statement gua tahu yang
- 00:10:16baik, gua udah hidup lebih duluan gitu
- 00:10:18kan. Gua tahu yang baik buat lu, buat
- 00:10:19anak lu dan segala macam. Dari orang tua
- 00:10:21nih ceritanya gitu. Tapi ya kita tahu
- 00:10:24dulu orang tua informasi enggak seluas
- 00:10:28kita sekarang gitu. Mungkin ee ada cuman
- 00:10:32dari TV atau mungkin dari radio gitu
- 00:10:34bahkan atau mungkin bahkan dari kakeknya
- 00:10:36atau dari bapaknya dapatnya dari situ
- 00:10:38aja gitu. Di mana ee kalau kita
- 00:10:41ngomongin agama, ngomongin teori
- 00:10:43psikolog, dokter dan segala macam
- 00:10:45mungkin belum sev
- 00:10:47advance hari ini gitu. Jadi ya memang
- 00:10:51ee perlu di perlu di tanamkan dari diri
- 00:10:56kita bahwa ya udah aku suka waktu itu
- 00:10:59ada quotes dari salah satu standup
- 00:11:00comedian bahwa orang tua kita itu
- 00:11:03operational operation systemnya mentok
- 00:11:07update gitu. Jadi misalnya sampai berapa
- 00:11:11sedangkan kita 12 kita memaksa dia untuk
- 00:11:13update jadi 12 juga belum tentu bisa.
- 00:11:16Oke gitu. Jadi ya udah oke sementara
- 00:11:18kita yang masih bisa update ya. Kita
- 00:11:21masih punya kesempatan untuk upgrade.
- 00:11:23Iya. Dan kita kan sebenarnya masih ada
- 00:11:25yang bisa ambil baik-baiknya dari mereka
- 00:11:27gitu ya. Nah itu perlu dikelarin dulu
- 00:11:29yang penting gitu ya. Apakah mau
- 00:11:31didiskusikan, apakah mau di ee luruskan
- 00:11:35dan lain-lain baru masuk ke anak gitu
- 00:11:39kan. Nah masuk ke anak
- 00:11:40ini kalau kita itu kan kita sepakati
- 00:11:44bahwa kita mau ke anak kita gimana.
- 00:11:46Apakah kita akan mengeluarkan emosi?
- 00:11:48Apakah kalau lagi emosi kita harus
- 00:11:50gimana? Itu kan harus disepakatin. Nah,
- 00:11:52terkhusus buat yang yang mungkin
- 00:11:54emosinya ee kita pun yang sudah gede
- 00:11:57tapi emosinya masih suka susah buat kita
- 00:12:00handle. Maksudnya to be fair aja kamu
- 00:12:02masih, aku masih gitu kan. Kita sampai
- 00:12:05hari ini masih learning learning how to
- 00:12:07control our emotion gitu kan. Nah, ee
- 00:12:12yang penting disepakati dulu ke anak mau
- 00:12:14gimana gitu ya. Karena parenting itu kan
- 00:12:18ee tujuan utamanya adalah bikin anak ini
- 00:12:22siap, bikin anak ini ngerti, bikin anak
- 00:12:25ini ya bisa menjalani hidup gitu.
- 00:12:28Mungkin kayak Seji gitu. Seji bakal jadi
- 00:12:31suami orang gitu kan, bakal jadi bapak
- 00:12:34seorang bapak gitu. Bahkan jadi
- 00:12:36teman-teman di sekolah atau di jalanan
- 00:12:37misalnya kayak kita kan di jalanan suka
- 00:12:39ada yang kesal nih bawa motornya enggak
- 00:12:41benar nih gua takut ke serempet
- 00:12:42gini-gini segala macam. Nah, ya itu
- 00:12:44sebenarnya kita bisa mulai dari itu.
- 00:12:46Kita bisa mulai bahwa anak gua, gua
- 00:12:49harus harus siap menjadi manusia siap
- 00:12:51menjadi manusia yang akan hidup di dunia
- 00:12:53ini. Nah, tujuannya kan intinya itu.
- 00:12:56Nah, mau pakai cara keras, tegas, gentle
- 00:12:59parenting, gentle, tiger parenting,
- 00:13:02tiger, whenever you name it, itu
- 00:13:04sebenarnya tujuannya kan untuk itu i
- 00:13:06untuk menyiapkan anak kita. Oke. Yang
- 00:13:09berbeda itu hanya efek samping-efek
- 00:13:11sampingnya. Mungkin ada yang cepat,
- 00:13:14mungkin ada yang lama. H mungkin ada
- 00:13:17yang perlu jadi nangis dulu segala
- 00:13:20macam. Nah, kalau memang konteksnya di
- 00:13:23sini mau yang kita enggak mau pakai
- 00:13:25emosi, ya kan? Benar enggak? Yes. Yang
- 00:13:28ditanya kita ngomong emosi ya berarti
- 00:13:29kita harus kelar dulu nih sama emosi
- 00:13:31kita send. Sama emosi kita sendiri.
- 00:13:33Emotional baggage se apa tuh artinya?
- 00:13:36Jadi itu apa yang kita bawa dari masa
- 00:13:39lalu kita misalkan ada unresolve trauma.
- 00:13:41Heeh. Eh unresem kayak yang tadi kamu
- 00:13:45bilang misalkan kayak ee sorry to say
- 00:13:49misalkan orang tuanya sudah pergi duluan
- 00:13:52gitu ya sebelum dia mendapatkan
- 00:13:54kebutuhan dan juga em kasih sayang yang
- 00:13:58dia butuhkan. Kayak ini ada pertanyaan
- 00:14:00ya. Cara parenting untuk anak yang bagus
- 00:14:02meskipun orang tuanya kurang kasih
- 00:14:04sayang. Maksudnya kurang kasih sayang
- 00:14:06dari orang tua tuh bagaimana gitu ya.
- 00:14:08itu kan eh sebuah emotional baggage.
- 00:14:11Jadi itu
- 00:14:12kayak sebuah beban bawaan dalam bentuk
- 00:14:16emosi, bawaan sebelumnya, bawaan dari
- 00:14:19masa lalu kita, dari orang tua atau dari
- 00:14:21generasi sebelumnya. Siapapun yang
- 00:14:23membuat kita menjadi kayak kura-kura nih
- 00:14:25yang bawa terus something heavy,
- 00:14:29something yang kayaknya bagian dari diri
- 00:14:31kita. Tapi sebenarnya kita punya the go.
- 00:14:33Oh, aku pernah lihat tuh gambarnya
- 00:14:35misalnya neneknya bawa beban terus ke
- 00:14:38anaknya, ke ibunya sampai terakhir beban
- 00:14:40ini enggak mau memutuskan untuk
- 00:14:42melepaskan beban tersebut baru itu akan
- 00:14:44berhenti di anaknya. Makanya kan
- 00:14:46disebutnya generational trauma dan juga
- 00:14:49cycle breaker ya kan. Oke. Nah,
- 00:14:54em
- 00:14:56gimana cara
- 00:14:59kita ee kalau tadi kan kamu sudah bahas
- 00:15:02bahwa oke kita pertama nih memang punya
- 00:15:05PR untuk resolve our trauma gitu kan.
- 00:15:08And then kita harus membenahi dan juga
- 00:15:12membereskan apa yang belum selesai.
- 00:15:15Kalau misalkan orang tuanya memang sudah
- 00:15:18pergi duluan atau tidak ada father
- 00:15:21figure atau mother figure ee memang itu
- 00:15:24PR-nya lebih ke dalam diri sendiri ya
- 00:15:26kan. Gimana cara kita membenahi diri
- 00:15:29sendiri benar-benar istilahnya clear of
- 00:15:33emotional baggage itu supaya kita tuh
- 00:15:35kayak enggak jadi orang tua yang
- 00:15:39sebenarnya tangkinya kosong tapi mencoba
- 00:15:43sekuat tenaga buat menuangkan air cinta
- 00:15:46kasih kepada anak kita yang which is I
- 00:15:48think impossible gitu
- 00:15:51ya. Sebenarnya banyak sekali kasus kayak
- 00:15:55termasuk diri aku gitu ya yang
- 00:15:57ngerasanya dulu tangki cinta gua kosong
- 00:16:00tapi setelah gua ketemu om gua atau gua
- 00:16:03ketemu bapak gua yang sekarang setelah
- 00:16:05gua ajak ngobrol ternyata mereka asyik
- 00:16:07ternyata mereka bisa diajak ngobrol gitu
- 00:16:09kan karena memang selama ini kita
- 00:16:11ngerasa eh ada gap antara orang tua dan
- 00:16:14anak which is it's ok walaupun ada
- 00:16:17beberapa case memang harus ada gap harus
- 00:16:20ada gap gitu ya untuk respect untuk ee
- 00:16:23appreciate dan lain-lain sehingga kita
- 00:16:26ee enggak tahu ternyata Bapak gue juga
- 00:16:28seasik ini ya gitu. Ternyata Bapak gua
- 00:16:30bisa ngomongin ee bisnis ya, musik ya
- 00:16:33atau olahraga dan segala macam.
- 00:16:39Ee
- 00:16:40[Musik]
- 00:16:41ya itu harus diselesai. Diselesai pun
- 00:16:44diselesaikannya itu pun enggak harus
- 00:16:46langsung gitu. Tangki kosong itu pun
- 00:16:48enggak harus gua harus selesai dulu baru
- 00:16:50gua nikah baru gua punya anak gitu ya.
- 00:16:52Macam-macam ada yang harus selesaiin
- 00:16:54dulu boleh mau selesaiinnya ngisinya pas
- 00:16:59oke gue sekalian belajar deh nikah sama
- 00:17:01pasangan gue. Belajar ngisi
- 00:17:03sedikit-sedikit gitu atau entar pas
- 00:17:05punya anak ngisi sedikit-sedikit. Oke.
- 00:17:07Berarti memang kalau pertanyaan tadi
- 00:17:10adalah cara parenting untuk anak yang
- 00:17:11bagus. He. Kalau misalkan orang tuanya
- 00:17:14nih yang kurang kasih sayang gitu ya.
- 00:17:16itu memang jawabannya balik lagi
- 00:17:18ke diri sendiri, treatment terhadap diri
- 00:17:22sendiri ee sebagai orang tua dan sebagai
- 00:17:25manusia ya sebelum jadi orang tua ya.
- 00:17:27maksudnya eh ya at the end of the day
- 00:17:30cara parenting yang bagus untuk anak
- 00:17:33kembali lagi tergantung orang tuanya
- 00:17:36masing-masing apa yang what works for
- 00:17:38you tergantung your value what works for
- 00:17:41your family mungkin tidak baik kalau
- 00:17:45diterapkan di keluarga lain jadi kalau
- 00:17:47misalkan dibilang ada satu cara
- 00:17:48parenting yang paling bagus sebenarnya
- 00:17:50enggak juga ya iya enggak ada enggak ada
- 00:17:52yang bisa diklaim paling bagus sih gitu
- 00:17:54iya well mungkin nanti seiring
- 00:17:56berjalanan waktu ada research to prove
- 00:17:58that kita enggak tahu ya. Tapi so far ya
- 00:18:00aku setuju sih memang sepertinya tidak
- 00:18:02ada cara parenting yang saklek untuk
- 00:18:04membuktikan bahwa eh this is the best
- 00:18:07way to do parenting. Tapi cuman ada
- 00:18:09references ya, references bahwa oh ada
- 00:18:12cara parenting, gentle parenting, ada
- 00:18:15cara eh tiger parenting, ada cara VOC
- 00:18:19parenting gitu. Nah, memang tapi kalau
- 00:18:22misalkan kita sebagai orang tua punya
- 00:18:24kesadaran atau punya rasa bahwa
- 00:18:28hei aku nih orang tua yang sebenarnya
- 00:18:32punya kebutuhan inner child yang tidak
- 00:18:35terpenuhi. Aku kurang kasih sayang dari
- 00:18:37orang tuaku, gitu ya. Dan aku kepengin
- 00:18:40menerapkan parenting yang tanda kutip
- 00:18:43bagus terhadap anak gitu. itu kayaknya
- 00:18:46memang kita harus tanya lagi ya ke diri
- 00:18:48kita sendiri sebagai anak dulu kita tuh
- 00:18:51butuhnya apa sebenarnya? Iya. Iya.
- 00:18:53Karena ada yang gini, ada yang dulu
- 00:18:55dikerasin terus akhirnya dia mutusin ke
- 00:18:57anaknya untuk enggak gua enggak mau
- 00:18:58keras ke anak gue. Tapi ada juga yang
- 00:19:01dulu di di dibaikinasin. Oh, dibaik
- 00:19:04bahkan dibaikin tapi dia merasa orang
- 00:19:06tua gua kurang nih. Harusnya bisa lebih
- 00:19:08keras lagi sama lebih strik lagi gitu.
- 00:19:10At the end tergantung kebutuhan Mas.
- 00:19:12Iya. Iya. Hmm. Oke. Nah, kalau misalkan
- 00:19:15kita ngomongin soal kebutuhan ini ee
- 00:19:18yang berarti memberikan sebuah kebebasan
- 00:19:22di kutub lainnya gitu ya. Misalkan kayak
- 00:19:24oke ee let's say enggak usah ngomongin
- 00:19:27hal yang luas lah di marriage kita aja
- 00:19:29nih. Misalkan kayak aku butuhnya dulu
- 00:19:31sebenarnya untuk diide,
- 00:19:34dikasih emm
- 00:19:37ya aku mungkin distrikin gitu ya. Kalau
- 00:19:39kamu mungkin malah ee aku penginnya
- 00:19:41lebih dilembutin gitu. He. Nah, menurut
- 00:19:44kamu gimana cara kita sebagai pasangan
- 00:19:47to find the middle groundnya and like
- 00:19:50kayak oke this is the best parenting
- 00:19:52untuk kita terapin di keluarga kita gitu
- 00:19:56ya. Kita harus punya tujuan dulu. Kita
- 00:19:58mau punya tujuan anak kita untuk bisa
- 00:20:00apa? Misalkan ya kita
- 00:20:03pengin anak kita
- 00:20:05itu ee bisa sopan santun sama orang tua
- 00:20:09misalnya ya. Ya, kita cari cara cari
- 00:20:13kita akan cari cara untuk gimana caranya
- 00:20:15dia bisa sopan satun sama orang tua.
- 00:20:17Misalkan menurut kamu harus keras,
- 00:20:21menurut aku harus lembut gitu. Enggak
- 00:20:24enggak jadi apa ya, enggak jadi
- 00:20:26perdebatan harusnya. Enggak jadi kayak
- 00:20:28tuh kan kalau keras enggak bisa, tuh kan
- 00:20:30kalau lembut enggak bisa. Ya gabung aja
- 00:20:32why not gitu. Iya. Karena eh oh this is
- 00:20:35just a method ya. I disebutnya juga cara
- 00:20:38parenting. Iya. kan sering sering bilang
- 00:20:41orang
- 00:20:42ibu takut anaknya kenapa-kenapa gitu
- 00:20:45atau takut ee seorang bapak takut
- 00:20:48anaknya enggak bisa apa-apa anaknya
- 00:20:49enggak bisa apa-apa gitu. Tapi kan kalau
- 00:20:51misalnya kita gabung ya udah kita
- 00:20:54sampaikan ke anak kita. Jadi anak kita
- 00:20:56harusnya dengan dua punya keduanya. Jadi
- 00:20:59dia akan lebih berhati-hati sama yang
- 00:21:00buat dia kenapa-kenapa dan dia juga jadi
- 00:21:03semangat lebih semangat untuk bisa
- 00:21:05apa-apa gitu supaya bisa jadi apa-apa.
- 00:21:08Iya. Berarti kesimpulannya ya memang
- 00:21:13kayak kebebasan dalam memilih parenting
- 00:21:16ini berarti pertama kita harus tahu dulu
- 00:21:19kebutuhan iya fokusnya tujuannya anaknya
- 00:21:22mau kebutuhannya apa, terus bagaimana
- 00:21:26cara mendapatkan kebutuhan itu menjadi
- 00:21:28sebuah keberhasilan gitu ya. Maksudnya
- 00:21:31cara untuk usaha apa sih, effort apa sih
- 00:21:33yang harus kita laku? Ikhtiar dan
- 00:21:34problem solvingnya. Oke. Emm berarti
- 00:21:38kalau misalkan
- 00:21:40mm kita sebagai parents, let's say gitu
- 00:21:45ya, ee kita punya banyak
- 00:21:51sekali kegalauan he gitu ya dalam
- 00:21:54raising kids dan juga apa yang kita
- 00:21:57sudah alami selama ini sebagai anak dan
- 00:21:59lain-lain
- 00:22:00gitu-gitu. Emm apa sih namanya?
- 00:22:04eh algojonya maksudnya yang penentu
- 00:22:08akhirnya hakimnya. Oke, jadinya kayak
- 00:22:10begini aja. Menurut kamu should that be
- 00:22:13our partner, our
- 00:22:15parents, our God?
- 00:22:19Ya, our God sih harusnya langsung Allah
- 00:22:21sih. Karena ee aku sering dengar juga
- 00:22:24bahwa apalagi anak-anak gitu, mereka kan
- 00:22:27belum dihisab, belum di belum diambil
- 00:22:30dosanya eh maksudnya belum dihitung
- 00:22:31dosanya gitu. Nah, itu belum diambil ee
- 00:22:34dihitung dosanya. Maksudnya who we are,
- 00:22:37siapa kita untuk Who are we? Oh, who are
- 00:22:40we? Ya, I who are we? To
- 00:22:45make them eh ya to decide bahwa dia
- 00:22:47salah apa enggak, dia dia dosa apa
- 00:22:50enggak gitu kan. Kita marahin misalnya,
- 00:22:52kita hisab gitu ya, kita siksa, kita
- 00:22:54marahin. Kita siapa emang orang Tuhan
- 00:22:57aja enggak ngasih azab pada waktu itu
- 00:23:01kok gitu. Masa kita mau azab anak kita
- 00:23:02ibaratnya that makes sense ya. Mungkin
- 00:23:04kan karena anak itu adalah amanah. Anak
- 00:23:06adalah titipan dari Tuhannya kita. Jadi
- 00:23:09kalau misalkan memang kita sudah sadar
- 00:23:14bahwa at the end of the day perspektif
- 00:23:16validasi dan juga penilaian dari Tuhan
- 00:23:18yang paling penting ya pasti kita bisa
- 00:23:20membesarkan anak kita sesuai kemauan
- 00:23:22Tuhan kita. Ya, jaga titipannya lah.
- 00:23:25Ibaratnya ee ada orang gitu kan, "Nih
- 00:23:27gue titipin motor gue sebulan sama lu
- 00:23:30gitu kan. balikin ya. Pasti kan yang
- 00:23:32punya penginnya bensinnya keisi udah
- 00:23:35dicuci enggak ada lecet. Enggak ada
- 00:23:37lecet. Bahkan kalau bisa lu mau modif
- 00:23:38lebih bagus ya udah enggak apa-apa gitu.
- 00:23:40Oke makes sense. Oke. Jadi ya mungkin
- 00:23:45punya kesadaran itu akan mempermudah
- 00:23:46kita untuk mengelola emosi dan juga ee
- 00:23:49menentukan cara parenting seperti apa
- 00:23:51yang kita mau ya dalam membesarkan anak.
- 00:23:54I see kita kan dimintain
- 00:23:56pertanggungjawaban juga pasti nanti
- 00:23:57kayak lu sudah ngajarin dia ini belum?
- 00:23:59Hah? dikasih tahu belum kalau gini tuh
- 00:24:01enggak boleh, kalau kayak gini boleh.
- 00:24:03Yaah, itu kan kita dimintain
- 00:24:04pertanggungjawaban pasti. Iya, ya. I
- 00:24:07think kalau misalkan kita percaya sama
- 00:24:09Tuhan, sama Allah memang itu ya bentuk
- 00:24:11ketakwaan membesarkan anak yang
- 00:24:13sebenarnya itu. Nah, ngomongin ketakwaan
- 00:24:17soal membesarkan anak nih kan enggak
- 00:24:19enggak satu dua kali ya anak tuh membuat
- 00:24:22kita emosi, membuat kita kayak
- 00:24:25questioning ini gimana nih caranya gitu
- 00:24:27kan. Handle dia kayak gini. Kadang
- 00:24:29bahkan kita tuh sudah keburu capek,
- 00:24:32keburu eh overwhelm sama other aspects
- 00:24:36atau factors dalam hidup gitu. Nah,
- 00:24:38gimana ada pertanyaan cara mengelola
- 00:24:40emosi dalam menjaga anak
- 00:24:43sehari-hari? Cara mengelola emosinya itu
- 00:24:46sendiri. When it comes unexpectedly,
- 00:24:49tiba-tiba atau bahkan kayak kita
- 00:24:51ngerasanya baik-baik aja, tapi tiba-tiba
- 00:24:52kok kayak, "Hah, kamu kenapa kayak gitu
- 00:24:55gitu." Iya. I ya.
- 00:24:57Ibaratnya mau disuruh sabar juga lah gua
- 00:25:00lagi pusing lagi capek suruh sabar gitu
- 00:25:01kan. Kan kadang kan kalau aku notisnya
- 00:25:03kita tuh kadang kalau lagi emosi yang
- 00:25:05benar-benar emosi kita tuh kadang enggak
- 00:25:06sadar kita tuh
- 00:25:08lagi enggak stable. Hm. Iya. Kayak
- 00:25:11ibaratnya kita habis amit-amit gitu ya,
- 00:25:14rumah kebakaran, terus ada orang datang,
- 00:25:16sabar, sabar, sabar gimana gitu. Gimana
- 00:25:20cara sabar gitu kan. Nah, ya ee yang
- 00:25:23pertama kita ya harus selalu ingat bahwa
- 00:25:25di dunia ini enggak ada yang milik kita,
- 00:25:28gitu. Jadi kalau aku menerapkannya itu
- 00:25:31ee kita semua di dunia ini cuman ya
- 00:25:33dititipin, dipinjamin. Kebetulan aja ada
- 00:25:36namanya atas nama Babeji, atas nama
- 00:25:39Muhammad Nica gitu. Tapi pada akhirnya
- 00:25:42itu kan sebenarnya kita dititipin gitu.
- 00:25:44Jadi ketika kita dititipkan sesuatu
- 00:25:47terus kita emosi sama hal tersebut ya
- 00:25:50harus ditinjau lagi nih kita
- 00:25:52emosinya akan ngerusak si titipan ini
- 00:25:56enggak. Oke. Nah, ngomongin masalah kita
- 00:25:59meninjau emosinya kenapa itu kayaknya
- 00:26:02memang kita harus tinjau dulu ya nomor
- 00:26:04satunya ketika kita merasakan emosi.
- 00:26:06Emosi itu kenapa sih gitu ya? Emosi itu
- 00:26:07kenapa gitu. Nah, itu tuh aku tuh pernah
- 00:26:10dijelasin sama psikolog aku kalau
- 00:26:12misalkan kamu ee
- 00:26:15jadi waktu itu mama pernah consult
- 00:26:19gara-gara ee lagi kayak emotion terus
- 00:26:23sama Babeh. Terus suruh apa? Suruh napas
- 00:26:25ya. Oh ya, itu breathing techniques of
- 00:26:29course. Cuman dia e memang meninjaunya
- 00:26:31itu dia ngejelasin soal emotional
- 00:26:33intelligence dan juga yang paling
- 00:26:35pentingnya itu adalah emotional
- 00:26:37regulations. Jadi ketika kita emosi
- 00:26:41misalkan nih ya kita ngerasain em
- 00:26:44triggers yang pertama tuh triggers.
- 00:26:46Misalkan untuk aku triggersnya itu
- 00:26:49adalah suara kencang. H misalkan anak
- 00:26:51aku nangis, teriak, terus aku ngerasain
- 00:26:55first signs of emotions yang di mana aku
- 00:26:56tuh mulai kayak panas, aku mulai rasanya
- 00:26:59pengin say diam, diam atau aku pengin
- 00:27:03kenapa sih startled gitu ya. Nah, itu
- 00:27:06tuh kita harus understand dulu bahwa
- 00:27:08pertama regulasi emosi itu kita
- 00:27:11understand triggers, mengerti apa yang
- 00:27:14mengganggu
- 00:27:16istilahnya jadi alarm buat kita. Kedua,
- 00:27:19kita harus tahu kenapa that bothers us,
- 00:27:23kenapa itu mengganggu kita. Misalkan aku
- 00:27:25ternyata enggak suka ngedengar bising,
- 00:27:28teriak-teriak mungkin gitu ya. Karena
- 00:27:32em aku tuh keburu overwhelm secara
- 00:27:35auditory visual gitu maksudnya dan juga
- 00:27:38ttile di rumah. Aku udah sebagai ibu
- 00:27:39rumah tangga tuh dengar suara mainan,
- 00:27:43dengar suara kompor, heksos,
- 00:27:46bersih-bersih. Jadi aku overwhelm. Hm.
- 00:27:49Nah, aku udah enggak bisa lagi nih
- 00:27:52secara biology dan juga secara memang
- 00:27:56human nature aku udah enggak bisa lagi
- 00:27:58menerima input sensori lain, which is
- 00:27:59teriakan anak. Hm. Atau aku punya trauma
- 00:28:02masa kecil kayak misalkan aku enggak
- 00:28:04suka diteriakin karena itu pernah
- 00:28:07menyakiti perasaan aku dulu. pas aku
- 00:28:08kecil. Jadi, itu kan aku ngerti. Oke.
- 00:28:11Sebenarnya yang aku enggak suka adalah
- 00:28:13dengar teriakan anaknya, bukan aku
- 00:28:15enggak suka sama anaknya, gitu. Ketiga,
- 00:28:19itu
- 00:28:20understand why it's important for me
- 00:28:24untuk tidak seperti itu. Kenapa sih aku
- 00:28:27tuh kepenginnya semua orang ngomongnya
- 00:28:29baik-baik, tidak teriak-teriak, termasuk
- 00:28:32anak kecil. He. Padahal anak kecil belum
- 00:28:34bisa menjaga intonasinya dia, belum
- 00:28:38punya kecerdasan emosional itu. Nah,
- 00:28:40ternyata memang kan ee kalau ditinjau
- 00:28:44lagi ya itu aku penting untuk tidak
- 00:28:47dengar ee teriakan itu karena memang aku
- 00:28:51nih hatinya lembut sih ceritanya. Aku
- 00:28:55sukanya tuh memang kasih sayang gitu kan
- 00:28:57ya, kelembutan.
- 00:28:59It's important for me. Nah, tapi
- 00:29:04dalam mengerti ketiga itu yang which is
- 00:29:07final step-nya adalah
- 00:29:09menyampaikan eh menyampaikan kebutuhan
- 00:29:12aku gitu ya. Itu kan keempat adalah eh
- 00:29:16bundle emotional regulations. He. Tapi
- 00:29:20gimana cara regulate-nya ketika itu on
- 00:29:24fire? Hm. Nah, itu yang diajarin sama si
- 00:29:28psikolog aku
- 00:29:30untuk itu yang diajarin sama psikolog
- 00:29:32aku untuk breathing techniques.
- 00:29:35Ada macam-macam, tarik nafas, ee
- 00:29:39stabilisasi emosi
- 00:29:43dulu empat del terus atau stepping away
- 00:29:49pindah dulu. misalkan anak aku lagi
- 00:29:51teriak dan aku kayak ah enggak bisa,
- 00:29:52enggak bisa, enggak bisa. Ya udah
- 00:29:54bergeser gitu. Atau ee
- 00:29:59aku apa sih
- 00:30:01namanya? Ngajak dia untuk melakukan
- 00:30:04suatu hal lain yang sebagai distraksi.
- 00:30:08Kayak misalkan kalau kasusnya di luar
- 00:30:10ruangan di mall gitu. Dia teriak gitu
- 00:30:14ya. Tapi kan aku enggak bisa menjauh kan
- 00:30:15karena aku harus keep him safe. Itu aku
- 00:30:17dikasih tahu kayak coba ajak dia untuk
- 00:30:20fokus sama hal lain supaya yang penting
- 00:30:22dia berhenti dulu teriak-teriaknya
- 00:30:25karena itu mengganggu aku sebagai orang
- 00:30:26tua. Baru di situ ketika tenang aku baru
- 00:30:32mere regulate my emotions.
- 00:30:35Kayak kelola emosinya. Oh iya tadi aku
- 00:30:39kesal karena gini ya aku begini ya gitu
- 00:30:42gitu. Nah, kalau aku sih
- 00:30:44kata dokter Heeh heeh gitu dokter
- 00:30:48psikolog aku kayak gitu. Kalau kamu
- 00:30:51gimana tuh cara kamu sendiri? Kalau aku
- 00:30:54tuh ngelihatnya kita setiap manusia
- 00:30:56memang diciptain punya emosi gitu ya.
- 00:30:59Pas semua orang pasti punya emosi. Cuman
- 00:31:02beda-beda. Ada yang pas emosi itu datang
- 00:31:04langsung keluar meledak lah kita
- 00:31:06sebutnya ya. Langsung meledak. Ada yang
- 00:31:09kita kaget dulu jeda sekian baru
- 00:31:12meledak. Ada yang bisa dia nahan dulu
- 00:31:14agak lama terus dia pindah ke kamar baru
- 00:31:17meledak gitu. Ada yang paling perfectnya
- 00:31:20dia enggak pakai meledak.
- 00:31:22Masyaallah. Itu itu itu step-stepnya dan
- 00:31:24semua enggak tahu aku enggak ngomong
- 00:31:26siapa-siapa gitu. Dan tiap orang
- 00:31:28beda-beda. Dan ini bisa dilatih, semua
- 00:31:30bisa dilatih. Aku yakin semua ini bisa
- 00:31:32dilatih sampai di titik bahwa kita tuh
- 00:31:35otomatis ada orang ngeselin, ada anak
- 00:31:38teriak, kita tuh enggak marah. Ada suami
- 00:31:40enggak taruh anduk pada
- 00:31:43itu aku yakin walaupun yang ganggu lagi.
- 00:31:44Walaupun mungkin aku belum di titik itu
- 00:31:46ya, tapi aku yakin ada pasti ada titik
- 00:31:49di mana kita tuh enggak terganggu sampai
- 00:31:51akhirnya emosi kita meledak. Nah, ee
- 00:31:54kamu ingat enggak kalau dulu zaman
- 00:31:57misalnya disuruh maju ke depan kelas
- 00:32:00atau misalnya datang ke mana disuruh
- 00:32:02tarik napas? Tarik napas dulu, atur
- 00:32:04napas dulu, tenangin diri. Ya, karena
- 00:32:07memang otak kita kan kerjanya cet ketika
- 00:32:10napas kita enggak enggak teratur, darah
- 00:32:13itu juga jadi ngebut, ngepompa. Jadi
- 00:32:17ngepompa. Nah, tapi ketika kita nyantai,
- 00:32:19kita tarik napas, oksigen masuk ke otak.
- 00:32:22Habis itu darah kita jadi bisa lebih
- 00:32:24santai, otak juga jadi lebih plong untuk
- 00:32:27mikir. Nah, ini aku dapat dari Gobin
- 00:32:29Fast
- 00:32:30Dev. Buka yo, teknik untuk napas gitu.
- 00:32:33Jadi ee itu konsep utamanya dulu. Konsep
- 00:32:37dari segi fisikal. Iya. Itu soal
- 00:32:40pernapasan, soal badan kita, bloodstam
- 00:32:42kita itu lagi kencang apa enggak. Karena
- 00:32:44semakin kita kencang, semakin kita
- 00:32:46deg-degan, semakin otak kita enggak
- 00:32:47lowong, ya kita akan semakin cepat
- 00:32:49meledaknya. Oke, yang kedua dari sisi
- 00:32:53logic. What about it? Logic and heart
- 00:32:56lah gitu ya. Logic and heart. Aku mau
- 00:32:58nanya dulu sama kamu
- 00:33:00kira-kira
- 00:33:02ee ada enggak sih suatu emosi yang
- 00:33:07keluar tapi enggak ada sebabnya gitu?
- 00:33:09Enggak ada kayak tiba-tiba eh gua kesal
- 00:33:13aja nih gitu tapi enggak tahu gara-gara
- 00:33:15apa gitu. Pernah enggak kayak gitu? Apa
- 00:33:18selalu
- 00:33:19ada alasan gitu? Misalnya kesal di jalan
- 00:33:22ada di motornya Lip, kesal anak teriak,
- 00:33:25selalu ada alasan atau ada yang enggak
- 00:33:28bisa kok gua kesal tiba-tiba tanpa
- 00:33:30alasan gitu?
- 00:33:33I don't think so. Kayaknya semua emosi
- 00:33:36yang ada atau keluar di dalam diri aku
- 00:33:40itu kalau diruntutin lagi semua ada
- 00:33:42alasannya. Dan kalau misalkan aku coba
- 00:33:46pikirin sekarang biasanya emosi itu
- 00:33:49keluarnya karena yang pertama it's
- 00:33:51important for me. Yang kedua
- 00:33:54I have some expectations.
- 00:33:57Yang
- 00:34:00ketiga di inside aku punya feel the need
- 00:34:03to control the situation.
- 00:34:05Oke, true. Sekarang kita harus sepakat
- 00:34:08dulu. Kita bisa enggak
- 00:34:11kontrol apa yang ada di luar diri kita?
- 00:34:14Enggak bisa. Enggak bisa ya. Angin atau
- 00:34:18orang
- 00:34:19lain atau situasi situasi gitu. Tapi
- 00:34:22kita bisa ikhtiar. Kita bisa ikhtiar.
- 00:34:25Kita mau istri kita ambilin minum. Ya
- 00:34:28ikhtiarnya minta tolong ya kan. Saya
- 00:34:30yang tolong ambilin minum dong. Tapi kan
- 00:34:32ada kemungkinan kamu enggak mau
- 00:34:33ngambilin. Iya. Kita mau ikhtiar eh kita
- 00:34:36maunya anak kita enggak ngomong
- 00:34:40teriak-teriak. Kita ikhtiarnya kasih
- 00:34:41tahu dia kalau misalkan teriak-teriak
- 00:34:43itu enggak baik i atau enggak mau makan
- 00:34:45gitu. Oke. Misalnya tapi ya kita tetap
- 00:34:47enggak bisa ke troll walaupun kita kasih
- 00:34:49tahu dia
- 00:34:51untuk em ada cara yang lebih baik
- 00:34:54ngomong pelan-pelan. Tapi kalau misalkan
- 00:34:55dia lagi mau teriak ya tetap dia akan
- 00:34:58teriak. Nah, sekarang kita lagi
- 00:34:59ngomongin balik ke diri kita sendiri nih
- 00:35:01bahwa gimana nih cara kita regulate
- 00:35:03emosinya nih diri kita sebelum kita
- 00:35:06meledak ke orang lain atau ke lingkungan
- 00:35:09lain. Jadi yang aku tangkap aku juga
- 00:35:12habis mentafakuri ini gitu ya bahwa
- 00:35:15kayaknya kalau kita emosi itu pasti ada
- 00:35:18sesuatu yang kita enggak suka atau kita
- 00:35:21tadi kayaknya penting buat kita tapi
- 00:35:22kita tuh enggak bisa kontrol gitu.
- 00:35:25Misalkan gua tuh sebenarnya pengin nilai
- 00:35:28gua bagus, tapi kan kita enggak bisa
- 00:35:30kontrol guru mau ngasih nilai berapa,
- 00:35:32kita semalam belajarnya berapa banyak.
- 00:35:34Nah, itu kan kita cuma bisa ikhtiar aja.
- 00:35:36Gua ikhtiar belajar, gua ikhtiar tidur
- 00:35:38yang cukup. Besok gua ujian bisa
- 00:35:41maksimal, bisa maksimal. Sisanya yang
- 00:35:43nilai guru gitu kan, primanya kita
- 00:35:46besok, primanya kita kayak gimana segala
- 00:35:48macam. Atau di jalan. Di jalan kita kan
- 00:35:50enggak bisa maksa orang kayak, "Eh, lu
- 00:35:52bawa motornya benar dong." Walaupun di
- 00:35:55dunia ini, walaupun di dunia ini sudah
- 00:35:57ada aturannya gitu bahwa motor
- 00:35:59kecepatannya sekian, enggak boleh gini,
- 00:36:00enggak boleh gitu, tapi kan tetap aja
- 00:36:02ada. Nah, kita akan kesal ketika
- 00:36:05kita menemukan sesuatu yang kita enggak
- 00:36:07bisa kontrol. Oke. Nah, jadi ee mindset
- 00:36:10yang pertama adalah harus sepakat dulu
- 00:36:13dan ingat-ingat terus bahwa oke, gua
- 00:36:15enggak bisa kontrol ini apapun yang ada
- 00:36:18di dunia ini kecuali diri aku sendiri.
- 00:36:19Kecuali diri gua. Gua bisa ngapain nih?
- 00:36:22Apakah gua marah? Apakah gua teriak?
- 00:36:25Kalau gua marah dan teriak, baik enggak
- 00:36:26ya buat gua? Baik enggak ya buat orang
- 00:36:28lain? Bisa solve problem enggak? Solve
- 00:36:30problem enggak sih gitu kan? Misalnya
- 00:36:31panik gitu kan. Eh gimana nih mau ini
- 00:36:34gitu. Itu kan enggak enggak solve
- 00:36:35problem gitu. Iya. Action yang solve
- 00:36:37problem right? Ikhtiar yang solve
- 00:36:38problem. Jadi eh aku latihannya gitu.
- 00:36:42Ketika aku sudah mau mulai emosi, aku
- 00:36:45tarik napas, aku ingat, "Oh, iya gua
- 00:36:48enggak bisa kontrol ini." Sesimpel orang
- 00:36:51tua sendiri gitu. Orang tua enggak usah
- 00:36:54orang tua deh. Kita berdua ya. Kamu
- 00:36:57misalnya gitu ya, kamu lagi nyerocos
- 00:37:00gitu kan. Arda kamu
- 00:37:01tuh gitu ya. Untuk untuk laki dimarahin
- 00:37:07cewek gitu pasti kan pride pasti kayak
- 00:37:09apa nih harga diri gua gua marahin
- 00:37:11baliklah gitu kan. Tapi ketika kita
- 00:37:14mikirnya muter bahwa ya gua kan enggak
- 00:37:17bisa kontrol dia nih dia mau marah apa
- 00:37:19enggak. Kemungkinan ada something is
- 00:37:21going on with her.
- 00:37:23Iya. Dan apa nih yang gua bisa lakuin
- 00:37:25selain marah? I action apa yang gua bisa
- 00:37:27lakuin? Diam, napas, ngomong, nunggu dia
- 00:37:31tenang baru bisa ngobrol, tegur, negur
- 00:37:34gitu. Nah, itu aku latihannya gimana
- 00:37:37caranya selalu ingat pokoknya apapun
- 00:37:40yang terjadi ini gua enggak usah
- 00:37:42kontrol, gua cuma bisa ikhtiar dan semua
- 00:37:44tuh kuasa Allah gitu ya. Misalnya anak
- 00:37:47mau baik, anak mau pintar makan, mau
- 00:37:49sopan, ya kita cuman ikhtiar sisanya
- 00:37:51rahmat Allah lah, gitu. H. Oke. Oke.
- 00:37:53Oke. Jadi memang ee nih pertanyaan
- 00:37:57terakhir. He. Hidup yang ikhlas tuh
- 00:37:59bagaimana sih, Mama? Katanya. Berarti
- 00:38:02memang itu kuncinya ya, hidup yang
- 00:38:06ikhlas melepaskan keterikatan dan
- 00:38:09kemelekatan terhadap apapun yang kita
- 00:38:11punya di dunia ini. Baik itu pasangan,
- 00:38:14harta, anak,
- 00:38:19idealisme,
- 00:38:21keinginan. Kita lepasin aja dulu ya. Ya,
- 00:38:24sebelum itu awalnya kita hidup harus
- 00:38:26based on tujuan. Tujuan kita hidup di
- 00:38:29dunia ini apa? mau kaya misalnya, terus
- 00:38:31entar kalau enggak kaya-kaya lu stres
- 00:38:33enggak? Atau bahkan banyak artis yang
- 00:38:36sudah kaya tapi tetap enggak happy ya
- 00:38:39gitu kan atau pengin punya pasangan
- 00:38:41cakep gitu misalnya kan udah cakep masih
- 00:38:44selingkuh juga gitu kan. Jadi sebelum
- 00:38:47melepas keterikatan semua itu kita harus
- 00:38:48tahu dulu tujuan hidupnya apa. Kalau
- 00:38:50misalnya kita yang beragama bertuhan
- 00:38:52punya ketuhanan ya one day we will go
- 00:38:55back to him. DPS dunia bahagia akhirat
- 00:38:58surga. dunia akhirat surga gitu. Di mana
- 00:39:02sebelum kita balik ke dia, kita harus
- 00:39:05sama kayak waktu kita lahir, suci,
- 00:39:06bersih, tanpa dosa, bahkan kalau bisa
- 00:39:09pahalanya lebih banyak. Dan kalau kita
- 00:39:12dititipin things, bits and pops di dunia
- 00:39:14ini, kita sebisa mungkin ee
- 00:39:19memperlakukan apapun yang dititipkan
- 00:39:21sama dia itu sebagai titipannya, bukan
- 00:39:24kepemilikan kita sama sekali. Iya sih
- 00:39:26kayaknya memang kalau misalkan ya well I
- 00:39:30think tapi memang itu namanya disebutnya
- 00:39:33perjalanan hidup dan ujian hidup ya
- 00:39:35karena mungkin tidak ada orang yang bisa
- 00:39:37menyempurnakan itu semua ee sampai
- 00:39:42kemungkinan dia meninggal. Tapi ya Allah
- 00:39:45kan memang maha besar dan maha pemaaf
- 00:39:47ya. Tapi what I was
- 00:39:50saying mungkin
- 00:39:52memang
- 00:39:54itu misteri hidup yang sebenarnya gitu.
- 00:39:57Kayak kita ya sudah diperintahkan untuk
- 00:40:02ee Allah decide kita lahir hari ini.
- 00:40:06Allah perintahkan kita untuk hidup di
- 00:40:09keluarga ini. Sekolah the us untuk lahir
- 00:40:12di keluarga ini. Punya ibu begini ya,
- 00:40:14ayah begini. kita kuliah, kerja, nikah,
- 00:40:19punya
- 00:40:19anak, itu sebenarnya semua titipan yang
- 00:40:24it seems like it's ours, tapi it's not.
- 00:40:29Dan mungkin kalau misalkan kita bisa
- 00:40:33dengan secara sadar dan juga aware,
- 00:40:37benar-benar meyakini bahwa this is his.
- 00:40:40He gitu. Pasti lebih ikhlas. Kita pasti
- 00:40:43ikhlas ya. Pasti on apapun
- 00:40:46decreas-nya Allah tuh ya mungkin itu im
- 00:40:49ini ya. Makanya rukun iman qadain qadar.
- 00:40:52Iya. I kan dan ya Allah enggak akan
- 00:40:55merubah suatu kaum kalau kaum yang
- 00:40:56enggak mau usaha kan ibaratnya. Jadi
- 00:40:58hidup
- 00:40:59ikhlas
- 00:41:01itu bukan hanya di omongan iya gua
- 00:41:03ikhlas kok gitu gua terima kok. Tapi ya
- 00:41:06memang harus otomatis di jalan kena
- 00:41:09macet. Oh, ya udah konsekuensi gue tadi
- 00:41:12berangkat telat atau oh ya emang Allah
- 00:41:15bikin macet dulu nih biar gua bisa lebih
- 00:41:17napas gitu ya. Jadi atau punya anak,
- 00:41:20punya suami, punya istri dan segala
- 00:41:23macamnya. Ee ya itu kalau target
- 00:41:27utamanya adalah ikhlas. Ikhlas dan
- 00:41:30otomatis punya kesadaran yang tadi kamu
- 00:41:32bilang gitu.
- 00:41:33Bahwa oh ya udah. Jadi setiap apapun tuh
- 00:41:36kita tahu, oh ini power of Allah nih
- 00:41:39gitu. Atau ada masalah Allah nyuruh kita
- 00:41:42untuk ee usaha ikhtiar menyelesaikan
- 00:41:45masalah itu. Termasuk ketika misalkan
- 00:41:48anak bikin kita emosi gitu ya dalam
- 00:41:50parenting. Ya Allah cuman mintanya kita
- 00:41:52untuk jaga anak kita sebaik mungkin.
- 00:41:55Tidak ee menyiksa, tidak menelantarkan,
- 00:42:00He. Tidak menyia-nyiakan. Iya. Dan yang
- 00:42:03punya power kan Allah semua power nih
- 00:42:06kita nih ini bisa geser gitu kan ini
- 00:42:09Allah semua nih power nih kebetulan aja
- 00:42:12kamu bisa sayang sama aku begitu. Iya.
- 00:42:14Jadi makanya kamu kalau sayang sama aku
- 00:42:15harus karena Allah gitu jangan karena
- 00:42:18aku kenapa aku kenap aku kenapa gitu.
- 00:42:20Itu kan dari Allah juga. Semua kita
- 00:42:23enggak usah ngadi-ngadi ngerasa bisa gua
- 00:42:25bisa nyelesain ini. Enggak usah enggak
- 00:42:28usah ngadi-ngadi gitu. enggak usah
- 00:42:29ngerasa kuat karena yang the most
- 00:42:31powerful, the most menyelesaikan masalah
- 00:42:33semua kan cuma Allah. Tapi kita memang
- 00:42:35di wajibkan untuk terus ikhtiar di
- 00:42:40jalannya. Aku tadi bilang itu pertanyaan
- 00:42:42terakhir, tapi nih jadi ee ada
- 00:42:46se topik lagi ya, gabungan sih dua
- 00:42:49pertanyaan cuman ini gabungan aja nih
- 00:42:51dari pelanjutan yang tadi. Jadi ada yang
- 00:42:54nanya juga nih, Mama pernah enggak sama
- 00:42:56Pabe tuh marah yang sampai
- 00:42:58meledak-ledak?
- 00:42:59gitu ya. Dan ada lagi yang nanya
- 00:43:02pertanyaan lain, gimana agar
- 00:43:04bayang-bayang parenting yang sudah salah
- 00:43:07dari orang tua yang zaman dulu ini tidak
- 00:43:10membebani dan terjadi lagi gitu.
- 00:43:15Nah, kalau tadi kamu bilang ketika kita
- 00:43:19sudah menyadari tujuan hidup kita
- 00:43:21apa? Ketika kita nih walau-wual
- 00:43:25kelepasan gitu ya. Karena aku pernah is
- 00:43:28manusia normal manusia which is normal
- 00:43:30kan karena aku pernah kalau to be honest
- 00:43:32nih untuk menjawab pertanyaan yang
- 00:43:34pertama kamu juga pernah kan ya kita
- 00:43:36pernah kok kita pernah kok marah
- 00:43:37meledak-ledak kalau aku waktu itu ee
- 00:43:40ketika
- 00:43:43babeh ee lagi event sibuk rame banget 1
- 00:43:48minggu tuh dia ee lembur terus seji
- 00:43:52kayaknya 1 tahunan deh belum bisa
- 00:43:53ngomong tuh isingat aku babeh lembur
- 00:43:57Terus ee SeJi tuh waktu itu lagi diare
- 00:44:02gitu. Terus aku posisinya waktu itu
- 00:44:05masih WFH di rumah. Dan sebenarnya waktu
- 00:44:08ketika aku mengingat lagi ya, kenapa aku
- 00:44:10waktu itu bisa meledak-ledek? Jadi itu
- 00:44:12ee kamu lembur terus pas kamu libur udah
- 00:44:15besokannya hari Minggu kamu tidur siang.
- 00:44:18He kamu tidur siang tapi
- 00:44:21Seji ee apa sih namanya?
- 00:44:24dia pup di pas aku mandiin di kamar
- 00:44:28mandi terus di situ tuh aku kayak yang
- 00:44:31udah taking time bom tahu enggak sih
- 00:44:33setelah 1 minggu tahan itu dan di
- 00:44:36posisinya kamu nih lagi ada di rumah
- 00:44:38tidur lagi tidur lag walaupun sebenarnya
- 00:44:40aku tahu ya kamu capek gitu tapi aku
- 00:44:42kayak ingat enggak yang aku kayak enggak
- 00:44:46enggak kuat kayak gini gitu ini enggak
- 00:44:48kelar-kelar aku kayak bawa seji ke kamar
- 00:44:51ingat enggak kamu terus aku kayak
- 00:44:54bangun dong bantuin aku. Aku enggak bisa
- 00:44:56kayak gini, aku capek dan lain-lain
- 00:44:57gitu. Lupa aku kalau memori-memori buruk
- 00:44:59gitu aku lupa. Terima kasih ya, sayang.
- 00:45:02Nah, itu kan waktu itu tuh ee aku buat
- 00:45:06aku ya itu sebuah kegagalan aku di track
- 00:45:10record parenting aku sendiri gitu.
- 00:45:12Maksudnya on my own self reflections. I
- 00:45:15feel like a failure lah at that moment.
- 00:45:16Karena aku ee masalahnya tahu gitu ya
- 00:45:20kondisinya kayak gimana, aku tahu kamu
- 00:45:22kayak gimana, anak aku. Dan aku
- 00:45:24sebenarnya hanyalah seorang ibu yang
- 00:45:27sedang kelelahan saat itu. Tapi aku
- 00:45:29tidak bisa mengontrol emosiku sendiri
- 00:45:31untuk sekedar bangunin kamu dengan baik
- 00:45:33kayak sayang, "Aku capek banget, enggak
- 00:45:35kuat, tolong bantuin aku," gitu.
- 00:45:38Nah, gimana cara kita untuk terlepas
- 00:45:43dari
- 00:45:44bayang-bayang kesalahan kita di masa
- 00:45:46lalu, kesalahan orang tua kita di masa
- 00:45:48lalu supaya bisa optimis gitu loh.
- 00:45:51Setiap harinya tuh menjalani hari as a
- 00:45:54parent, as a human being gitu. Kita tuh
- 00:45:57kayak punya motivasi untuk be better dan
- 00:46:01enggak pasah sama keadaan bahwa kayak ya
- 00:46:04aku mah emosian. Hmm. H. Aku mah emang
- 00:46:08gini broken home. Enggak ada hope untuk
- 00:46:12aku family gitu
- 00:46:16ya. Oke, balik lagi semua manusia wajar
- 00:46:19ya punya emosi itu, punya
- 00:46:21kekesalan-kekesalan itu. Ee
- 00:46:24bahkan ee orang sekaya apapun gitu ya,
- 00:46:28background seperti apapun pasti pernah
- 00:46:30punya emosi-emosi kayak gitu. Jadi
- 00:46:31enggak enggak ngaruh mau tinggal di
- 00:46:34mana, kerjanya apa, terus ee duitnya
- 00:46:37berapa. Ya kalau marah marah aja gitu
- 00:46:40kan. Kalau marah marah aja. Yang paling
- 00:46:42sempurna ya cuman Nabi kita Muhammad
- 00:46:44sallallahu alaihi wasallam gitu. Kalau
- 00:46:46salah turun ayat gitu kan langsung turun
- 00:46:49ayat. Terus dia juga pasti beliau juga
- 00:46:52dia tahu dia sudah otomatis kesadaran
- 00:46:53hidup di dunia ini harus seperti apa.
- 00:46:55Nah kalau kita ngomongin emosi itu
- 00:46:58sebenarnya gini. Kayak tadi misalnya
- 00:46:59kamu mau bangunin aku ya, kamu punya dua
- 00:47:03cara untuk bangunin aku. Yes. Yaitu
- 00:47:05dengan
- 00:47:06pelan-pelan dengan marah-marah.
- 00:47:09Kemungkinannya sama. Antara aku tidur
- 00:47:11lagi atau aku bangun. Pilihannya kan
- 00:47:13cuman itu. Nah, dan itu kamu enggak bisa
- 00:47:15kontrol sebenarnya gitu kan. Kamu enggak
- 00:47:17bisa kontrol what I do what I did. Jadi
- 00:47:20kamu mau marah terus aku bangun atau
- 00:47:24kamu marah terus aku kayak kok bangunin
- 00:47:27gue malah marah-marah sih? Bodo ah. gua
- 00:47:28tidur lagi gitu kan atau baik-baik Arda
- 00:47:30bangun yuk. Entar aku bangun atau aku
- 00:47:32enggak kebangun karena saking halusnya
- 00:47:33kamu gitu kan. Jadi ya ee kamu pilihlah
- 00:47:37kamu mau mau ikhtiar yang mana yang
- 00:47:41bikin kerutan kamu tambah banyak.
- 00:47:44Aku langsung aware sama wrinkles aku.
- 00:47:47Atau mau pilih yang enggak ngabisin
- 00:47:50energi kamu. I ya. Jadi ee silakan
- 00:47:54choose your ikhtiar lah ibaratnya kalau
- 00:47:55di game, choose your ikhtiar mau apa
- 00:47:57gitu kan. Kalau kalau pilih ini ya
- 00:48:01konsekuensinya ini, kalau pilih ini
- 00:48:04konsekuensinya ini gitu. Jadi enggak ada
- 00:48:05enggak ada pilihan yang salah lah. Yang
- 00:48:07salah itu kalau kita sudah milih tapi
- 00:48:08kita enggak terima konsekuensinya gitu.
- 00:48:11Ee ya berarti
- 00:48:14kayak ee soal kita melepaskan diri dari
- 00:48:18banyak-banyak parenting orang tua kita
- 00:48:19yang salah gitu ya. Kalau tadi kan dari
- 00:48:21kita yang salah. Kalau dari yang orang
- 00:48:23tua kita yang salahnya ya, kita bisa
- 00:48:27anggap itu adalah pilihan mereka. Hm.
- 00:48:30Gitu ya. Pilihan mereka. Dan mungkin
- 00:48:32kalau aku atau pilihan mentok mereka
- 00:48:34gitu kan bisa aja gitu. Husnuzonnya ya
- 00:48:38kan. Iya. Tapi kalau aku memang ee
- 00:48:41sepertinya cara aku melepaskan diri dari
- 00:48:44misalkan ya kekecewaan aku atau misalkan
- 00:48:47keinginan inner child aku yang belum
- 00:48:49terpenuhi atau gimana gitu.
- 00:48:52Eh, sepertinya adalah understanding dan
- 00:48:55mereka juga adalah manusia yang sama
- 00:48:57seperti aku. Mereka buat kesalahan yang
- 00:48:59sama.
- 00:49:01Mereka
- 00:49:03ee sorry to say, bodohnya sama seperti
- 00:49:06aku gitu ya. Yang di mana mereka juga
- 00:49:09adalah hamba dari Allah yang sama. Ya,
- 00:49:12mereka berhak mendapatkan em kesempatan
- 00:49:16dan juga ya forgiveness dari Allah yang
- 00:49:20sama. gitu kan.
- 00:49:23Jadi kalau aku sih cara aku
- 00:49:26melepaskan trauma dari ee pola
- 00:49:30pengasuhan orang tua yang mungkin
- 00:49:33menurutku salah yaitu dengan ee
- 00:49:37menempatkan diri mereka sebagai manusia
- 00:49:40yang satara sama aku. Cuman kebetulan
- 00:49:42dulu mereka adalah orang tua aku.
- 00:49:44Maksudnya ya sampai sekarang sih cuman
- 00:49:47kebetulan aja mereka adalah orang tuaku.
- 00:49:50Ya, kalau kita ada
- 00:49:52salah ya istigfarlah gitu. Allah maha
- 00:49:56pemaaf maha penyayang. Kita minta maaf
- 00:50:00dengan tulus insyaallah dimaafin dan
- 00:50:03kita enggak ulangin lagi gitu ya. Dalam
- 00:50:05arti bayang-bayang dulu kita pernah
- 00:50:07marah-marah misalnya atau pernah
- 00:50:08ngelakuin kesalahan tapi kayaknya kok
- 00:50:10ngeganjil sampai sekarang ya. Kayaknya
- 00:50:13ee gua merasa bersalah banget tuh gua
- 00:50:14ngelakuin itu gitu ya. Ya mungkin orang
- 00:50:16tua kita juga dulu gitu enggak sih?
- 00:50:17Pasti mereka udah feel guilty before
- 00:50:19sebenarnya ya. Mungkin mereka gengsi
- 00:50:22atau enggak pun itu
- 00:50:24mereka yang tahu. Tapi kita maafin diri
- 00:50:26kita maafin minta maaf sama Allah dan ya
- 00:50:30kita juga harus bisa maafin dan mengerti
- 00:50:32orang tua kita. Kita atur siapapun yang
- 00:50:35kita orang Allah aja maha pemaaf. Masa
- 00:50:37kita hak kita apa enggak maafin orang.
- 00:50:39Iya. Lagian itu balik lagi kayak yang
- 00:50:41tadi kamu bilang kayak itu udah beyond
- 00:50:43our control. What people do kita bisa
- 00:50:46ikhtiarnya apa? apa yang orang tua kita
- 00:50:48lakukan itu sudah di luar kuasa kita.
- 00:50:50Tapi ketika kita menjadi orang tua, kita
- 00:50:53yang jadi sekarang punya kuasa. Kita mau
- 00:50:55memilihnya menjadi orang tua yang sama,
- 00:50:58orang tua yang lebih buruk, atau orang
- 00:50:59tua yang lebih baik.
- 00:51:02Thank you so much for the mindfulness
- 00:51:04session. My love.
- 00:51:07Hopefully that answers all of your
- 00:51:10questions. Sampai ketemu di be Mindful
- 00:51:13episodes yang selanjutnya.
- 00:51:16Ah.
- 00:51:18[Musik]
- parenting
- emosi
- kepercayaan diri
- trauma
- komunikasi
- ikhlas
- pengasuhan
- strategi
- self-reflection
- hubungan pasangan