Raja Kuis, 'Duta Besar' China hingga Bikin Film, Helmy Yahya Viral Terus #InstinctRK

00:40:11
https://www.youtube.com/watch?v=8bLN51QaUWY

Ringkasan

TLDRVideo ini menampilkan diskusi antara Helmi Yahya dan pembicara lainnya mengenai pentingnya adaptasi dan relevansi dalam dunia bisnis. Helmi berbagi pengalamannya membawa pengusaha Indonesia ke Cina untuk belajar dari perusahaan-perusahaan besar seperti Huawei dan Alibaba. Ia menekankan bahwa dunia terus berubah dan baik individu maupun perusahaan harus beradaptasi untuk tetap relevan. Helmi juga membahas bagaimana Cina telah bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi global dan pentingnya kolaborasi antara pengusaha Indonesia dan Cina.

Takeaways

  • 🌍 Cina sebagai contoh adaptasi bisnis yang sukses.
  • 📈 Pentingnya relevansi dalam dunia yang terus berubah.
  • 🤝 Kolaborasi antara pengusaha Indonesia dan Cina sangat diperlukan.
  • 💡 Belajar dari perusahaan besar seperti Huawei dan Alibaba.
  • 🚀 Inovasi dan etos kerja tinggi menjadi kunci sukses di Cina.

Garis waktu

  • 00:00:00 - 00:05:00

    A cikin wannan shahararren tattaunawa, mai magana ya bayyana ra'ayinsa game da yadda kasuwanci da siyasa ke shafar juna, yana mai cewa masu kasuwanci su guji shiga harkokin siyasa.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Mai magana ya yi bayani kan yadda duniya ke canzawa da bukatar kamfanoni su sabunta kansu don su ci gaba da zama masu tasiri a kasuwa.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    An kawo misalin Nokia, wanda ya fara a matsayin kamfanin kera takalma amma ya canza zuwa kera wayoyin salula, yana nuna yadda kamfanoni ke bukatar canzawa da sabuntawa.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Mai magana ya yi magana akan abokin harka na musamman, wanda aka bayyana a matsayin mai juyin juya hali, wanda ya taimaka wa matasa 'yan kasuwa daga Indonesia su koyi daga kasuwancin kasar Sin.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    An tattauna kan yadda kasar Sin ta canza daga zama kasa mai rauni zuwa zama mai karfi a fannin fasaha da kasuwanci, tare da misalan kamfanoni kamar Huawei da Alibaba.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Mai magana ya bayyana yadda kamfanonin Sin suka inganta tsarin gudanar da ma'aikata da kuma yadda suke ba da horo ga sabbin ma'aikata, wanda ya sa su zama masu tasiri a kasuwa.

  • 00:30:00 - 00:35:00

    An yi bayani kan yadda BYD ke mai da hankali kan bincike da ci gaba, tare da yawan ma'aikatan bincike da suke da su, wanda ya sa su zama gagarumin mai fafatawa da Tesla.

  • 00:35:00 - 00:40:11

    A karshe, an tattauna kan yadda kasuwancin Indonesia ke bukatar karfafa gwiwa da kuma yin hadin gwiwa da kasuwancin Sin don samun ci gaba a kasuwancin duniya.

Tampilkan lebih banyak

Peta Pikiran

Video Tanya Jawab

  • Apa yang dibahas dalam video ini?

    Video ini membahas pengalaman dan pandangan Helmi Yahya tentang perubahan dan adaptasi dalam dunia bisnis, terutama terkait dengan pengalamannya di Cina.

  • Siapa tamu yang diundang dalam video ini?

    Tamu yang diundang adalah Helmi Yahya, seorang pengusaha dan mantan presenter kuis.

  • Apa yang Helmi Yahya pelajari dari perusahaan-perusahaan di Cina?

    Helmi belajar tentang kepemimpinan, manajemen sumber daya manusia, dan inovasi dari perusahaan-perusahaan seperti Huawei dan Alibaba.

  • Mengapa Cina dianggap sebagai negara yang hebat dalam bisnis?

    Cina dianggap hebat karena kemampuannya beradaptasi dan berinovasi, serta memiliki etos kerja yang tinggi.

  • Apa yang disarankan Helmi untuk pengusaha Indonesia?

    Helmi menyarankan pengusaha Indonesia untuk terbuka belajar dari pengalaman dan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan Cina.

Lihat lebih banyak ringkasan video

Dapatkan akses instan ke ringkasan video YouTube gratis yang didukung oleh AI!
Teks
id
Gulir Otomatis:
  • 00:00:00
    Saya bilang, "Jangan cuman asing-aseng
  • 00:00:02
    asing-aseng gitu. Ngerti juga kagak."
  • 00:00:03
    Jadi ini trum ini, Bos. Kita bilang
  • 00:00:05
    kayak ngencingin k pasangin tah. Enggak
  • 00:00:07
    keciprat balik ke dia. Saya selalu
  • 00:00:10
    menjadi pembicaraan orang. Habis itu gua
  • 00:00:12
    dipecat. Dipecat itu another story tuh.
  • 00:00:15
    Wah, viral, Pak. Lu kalau pengusaha
  • 00:00:17
    jangan berpolitik itu gua kalahin dia
  • 00:00:19
    gitu. Wah, hidup saya tuh cuman kepengin
  • 00:00:21
    ngelewat. Pengeliling bumi pertama tuh
  • 00:00:23
    bukan Mager Hans. Itu tipuan Eropa 500
  • 00:00:26
    tahun. Tapi ada pemuda Tidori namanya.
  • 00:00:30
    Ya, itu tadi aku enggak punya ilmunya.
  • 00:00:32
    It's very simple. Kalau otak
  • 00:00:35
    marketingnya
  • 00:00:37
    satu, saya bukan hanya memberikan pesan,
  • 00:00:40
    tapi juga menyeteskan pesan.
  • 00:00:44
    Dunia berubah, seharusnya juga kita
  • 00:00:47
    menyesuaikan diri. Bukankah kita selalu
  • 00:00:49
    harus tetap relevan? Dan tentu saja
  • 00:00:52
    dalam kehidupan ini bukan hanya manusia
  • 00:00:55
    yang harus berubah, korporasi juga harus
  • 00:00:58
    berevolusi sehingga sesuatu yang terjadi
  • 00:01:00
    di masa lalu barangkali tinggal sejarah
  • 00:01:02
    dan kita kemudian harus berkembang. Dulu
  • 00:01:05
    Nokia sangat terkenal sebagai perusahaan
  • 00:01:07
    pembuat sepatu boot tetapi kemudian
  • 00:01:10
    berevolusi terus-menerus berkembang
  • 00:01:12
    sampai kemudian bisa membuat telepon.
  • 00:01:15
    Tapi setelah itu hilang di situ dia
  • 00:01:17
    kemudian berevolusi lagi menjadi pemasuk
  • 00:01:20
    barang-barang teknologi terjadi evolusi.
  • 00:01:23
    Demikian pula kita sebagai manusia. Nah,
  • 00:01:26
    tamu saya kali ini adalah manusia yang
  • 00:01:28
    adaptif, yang berevolusi, dan juga kita
  • 00:01:31
    ingin mendengarkan pengalamannya dia
  • 00:01:34
    ketika dia membawa banyak sekali
  • 00:01:35
    pengusaha Indonesia, kaum muda ke Cina.
  • 00:01:39
    Apa sebetulnya yang diamati di Cina? Ini
  • 00:01:41
    bukan main-main. Banyak sekali hal
  • 00:01:43
    perubahan yang terjadi di negeri itu.
  • 00:01:45
    Itulah suatu bangsa yang hebat. Dikasih
  • 00:01:47
    tantangan dia kemudian berubah menjadi
  • 00:01:49
    lebih hebat lagi. Itu barangkali sebagai
  • 00:01:52
    pengantar. Dan tamu saya kali ini dulu
  • 00:01:53
    saya kenal sebagai raja kuis.
  • 00:01:57
    Iya. Enggak ada skor aja. Thank you,
  • 00:01:59
    Prof. Sahabat kita ini ya. Kalau gua
  • 00:02:01
    minta Prof. kapan gua diundang nih?
  • 00:02:02
    Enggak diundang-undang sekarang
  • 00:02:03
    diundang. Tunggu momennya. Tunggu
  • 00:02:05
    momennya. Setuju. Setuju. Setuju. Karena
  • 00:02:07
    Helmi Yahya ini punya banyak story gitu
  • 00:02:09
    ya.
  • 00:02:11
    punya banyak story dan storynya kali ini
  • 00:02:13
    menjadi komisaris di ee Bank BJB
  • 00:02:16
    menunggu Fitb Propertes ya. Iya. Belum
  • 00:02:18
    OJK itu belum resmi lah. Belum resmi.
  • 00:02:20
    Tapi beritanya sudah ke mana-mana. Oke.
  • 00:02:22
    Pernah aktif di ee calon gubernur, calon
  • 00:02:26
    ee ee bupati, calon kota DPR, kemudian
  • 00:02:29
    juga pernah mengurus organisasi partai,
  • 00:02:32
    pernah mengurus televisi publik, begitu
  • 00:02:35
    ya. Ya, jadi pengalamannya kaya sekali
  • 00:02:36
    dan begitulah dia beradaptasi, tidak
  • 00:02:39
    mempersoalkan masa lalu, tapi terus
  • 00:02:40
    melangkah ke depan. Ini satu hal yang
  • 00:02:42
    menarik. Kita bicara dulu tentang Cina
  • 00:02:44
    barangkali ya. Oh, saya dianggap duta
  • 00:02:47
    besar Cina unofficial. Jadi, kakaknya
  • 00:02:50
    duta besar New Zealand, adiknya duta
  • 00:02:52
    besar Cina. Begitu ya. New Zealand
  • 00:02:53
    kemarin terpengaruh trip dia ikut. Wow.
  • 00:02:56
    Iya. Dia waktu datang ke Huawei very
  • 00:02:59
    mind blowing gitu. Wow. Gila gitu gila
  • 00:03:02
    ya Huawei ya. Kira gila itu saya pernah
  • 00:03:04
    pernah juga ke sana dan ditunjukin
  • 00:03:06
    bagaimana R&-nya mereka itu luar biasa
  • 00:03:08
    ya. Oh iya udah kayak ini yang yang
  • 00:03:09
    Kuangtung ya yang di 160 hektar ya. Iya
  • 00:03:13
    ya yang ada kereta apinya itu muter itu.
  • 00:03:15
    Iya iya bangunannya Eropa semua. Eropa
  • 00:03:17
    bergaya Rusia kalau enggak salah itu.
  • 00:03:18
    Iya pokoknya Eropa lah. Eropa kayak
  • 00:03:21
    bukan di China gitu. Jadi menurut saya
  • 00:03:22
    wow. Saya belajar banyak, Pak Renat,
  • 00:03:24
    bukan hanya dari Huawei, eh saya juga ke
  • 00:03:28
    Alibaba Bati berapa kali, kemudian ke
  • 00:03:30
    Tensen, ke Biden, Wah, all the biggest
  • 00:03:33
    company di China. Jadi itu yang
  • 00:03:35
    menghapus orang pikir selama ini mungkin
  • 00:03:37
    propaganda Barat ya, mengatakan China
  • 00:03:39
    itu zalim, enggak bagus kepada apa
  • 00:03:43
    karyawan, human capitalnya parah gitu.
  • 00:03:46
    Itu terhapus semua. Saya pikir
  • 00:03:47
    perusahaan-perusahaan China itu hebat.
  • 00:03:49
    Kenapa? karena punya a very visioner and
  • 00:03:51
    strong leader. He. Dan juga human
  • 00:03:54
    capital managemennya yang tobak. Mereka
  • 00:03:57
    belajar cepat sekali ya. Cepat sekali.
  • 00:03:58
    Cepat sekali belajar. Padahal dulu saya
  • 00:04:00
    masih ingat waktu ee kita sekolah di
  • 00:04:03
    Amerika dulu
  • 00:04:05
    zaman kita itu orang Cina kan baru mulai
  • 00:04:08
    berangkat ke Amerika kan. Yang perempuan
  • 00:04:09
    masih pakai rambut kepang kepang kan. E
  • 00:04:12
    nasi masih bawa sepeda gitu ya. Bahasa
  • 00:04:14
    Inggrisnya parah. Bahasa Inggrisnya
  • 00:04:16
    parah. Pakai kamus. ba kamus kita lebih
  • 00:04:18
    jag lah kan mereka kalau kita
  • 00:04:20
    separah-paranya kita kan aksaranya kan
  • 00:04:22
    sama latin dia kan enggak gitu jadi
  • 00:04:25
    menurut saya wow tapi berkembang
  • 00:04:27
    berkembang dan mereka memang punya etos
  • 00:04:30
    kerja yang luar biasa i i saya pikir
  • 00:04:32
    mereka adalah manusia pembelajar luar
  • 00:04:34
    biasa ya mungkin karena jumlah
  • 00:04:36
    penduduknya banyak jadi kalau lu mau
  • 00:04:38
    sukses mau selamat harus kompetitif tuh
  • 00:04:40
    ya jadi saya melihat bahwa mereka kalau
  • 00:04:42
    kita mulai dari misalnya start di dua
  • 00:04:45
    untuk belajar di negara negara-negara
  • 00:04:47
    barat mereka dari nol kali atau mungkin
  • 00:04:49
    dari minas ya mulai dari apa ya dari
  • 00:04:52
    culture dari pemahaman tetap aksara
  • 00:04:56
    bahasa dan kompetisi mereka kan gila
  • 00:04:58
    gila lah 1,4 miliar bos iya sesama
  • 00:05:01
    studennya kompetisi begitu kerja
  • 00:05:04
    perusahaan banyak sekali banyak sekali
  • 00:05:05
    tapi kan kita lihat sekarang di
  • 00:05:07
    kampus-kampus profesor-profesor ya
  • 00:05:09
    peneliti-peneliti adalah ee orang-orang
  • 00:05:11
    dari keturunan China tuh yang sekarang
  • 00:05:15
    sama ya kita lihat mau di
  • 00:05:18
    Mau di orang-orang Cina itu tuh peneliti
  • 00:05:21
    di LAS ya. Iya. Iya. Penemu-penemu gitu.
  • 00:05:23
    Sekarang sama si Jinping disuruh pulang.
  • 00:05:26
    Saya pikir Amerika akan mengalami satu.
  • 00:05:28
    Jadi dulu tahun berapa itu ya ee 50-an
  • 00:05:31
    sampai zaman kita dulu banyak
  • 00:05:32
    profesornya bule dan orang Yahudi. Orang
  • 00:05:35
    Yahudi terus beralih India dan Cina.
  • 00:05:37
    Iya. Nah, sekarang mereka kemudian mulai
  • 00:05:39
    pulang ke negaranya membangun kampusnya.
  • 00:05:41
    Kita tinjau satu-satu dulu. Apa yang
  • 00:05:43
    dipelajari di Huawei?
  • 00:05:45
    Huawei. Saya pikir kesimpulannya kita
  • 00:05:47
    belajar satu hal bagaimana mereka
  • 00:05:49
    leadership-nya dari ya pendirinya gitu.
  • 00:05:52
    He bagaimana dia membuat satu persan ini
  • 00:05:54
    kan dia dulu kan anggota militer gitu
  • 00:05:56
    dan dia si Jin Ping suka banget karena
  • 00:05:58
    dia tuh dulu adalah orang militer gitu
  • 00:06:00
    yang kemudian membuat sebenarnya dia
  • 00:06:01
    pertama kali Huawei
  • 00:06:03
    itu produksinya itu apa enggak juga
  • 00:06:05
    cuman jualan kabelnya PABX PABX Pak
  • 00:06:08
    sambil berkembang luar biasa dan
  • 00:06:10
    kemudian dia menawarkan teknologi ke
  • 00:06:12
    militer China diterima dan berkembang
  • 00:06:14
    sekarang saya pikir Huawei saya tadi
  • 00:06:16
    barusan juga bertemu dengan diundang
  • 00:06:18
    oleh satu persan Indonesia yang sangat
  • 00:06:20
    terhubung dengan Huawei Mereka mengakui
  • 00:06:22
    itu. This is one of the biggest
  • 00:06:24
    telecommunication company in duel.
  • 00:06:26
    Mereka beli hampir 80%
  • 00:06:29
    perusahaan-perusahaan yang selama ini
  • 00:06:31
    kita kenal itu sudah dibeli semua sama
  • 00:06:32
    mereka. Jadi, jadi tinggal dia sama ZDI
  • 00:06:36
    dan beberapa perusahaan lagi. Yang hebat
  • 00:06:38
    itu human capitalnya ya. Bagaimana dia
  • 00:06:40
    mendidik itu? Dia bikin ada senior
  • 00:06:43
    leader tiap kali ada pegawai baru dia
  • 00:06:45
    mentoring tuh dia tunjuk tuh satu orang
  • 00:06:47
    misalnya nge-coach lima orang. Jadi
  • 00:06:49
    senior apa mendidik anak-anak magang.
  • 00:06:52
    Kalau ini bagus semua lulus semua, ini
  • 00:06:54
    dapat insentif nih. H si seniornya dapat
  • 00:06:57
    insentif kesempatan untuk memilih
  • 00:07:00
    calon-calon pertama. Itu yang mereka
  • 00:07:02
    lakukan sehingga regenerasinya luar
  • 00:07:04
    biasa. Saya diceritain mereka itu kalau
  • 00:07:06
    ada karyawannya pintar dia kirim tuh mau
  • 00:07:09
    sekolah di mana aja dia kasih sampai
  • 00:07:11
    10.000 dolar atau apa termasuk keluarga
  • 00:07:13
    yang ditinggal. That's why mereka kirim
  • 00:07:16
    ke mana pun mau ke Afrika ke manaun
  • 00:07:18
    kalau Huawei mau bikin cabang he diki
  • 00:07:20
    kirim orang-orang itu dan mereka
  • 00:07:22
    diperlakukan dengan baik semuanya di
  • 00:07:24
    seluruh dunia sangat baik yang luar
  • 00:07:25
    biasa pemilik Huawei cuman pegang saham
  • 00:07:28
    1%
  • 00:07:30
    99% diserahkan kepada pegawainya diaebut
  • 00:07:33
    namanya virtual stock lu enggak boleh
  • 00:07:35
    jual dapat dividen tiap tahun kalau lu
  • 00:07:38
    keluar dibeli kembali oleh perusahaan
  • 00:07:41
    tapi enggak punya hak suara wah saya
  • 00:07:44
    pikir
  • 00:07:44
    Mereka berobosan. Oke, sekarang kita
  • 00:07:46
    lihat BYD. BYD apa pengalaman di BYD?
  • 00:07:49
    Sangat sangat mengkedepankan apa?
  • 00:07:52
    Research ya. Mereka punya researcher itu
  • 00:07:56
    atau yang terlibat dalam penelitian itu
  • 00:07:58
    lebih dari 100.000 orang. He. Mereka
  • 00:08:00
    punya 11 lembaga penelitian sendiri.
  • 00:08:03
    Setiap hari mempatenkan 35 IP dunia.
  • 00:08:05
    Gila, itu benar-benar R&D-nya kuat
  • 00:08:08
    sekali. Wah, gila. Jadi saya pikir dia
  • 00:08:09
    mengalahkan Tesla dengan itu tuh ya.
  • 00:08:12
    Jadi satu hari tahun berapa? 2019 kalau
  • 00:08:14
    tidak salah. Dia kan persaingannya
  • 00:08:16
    dengan Tesla dia agak turun tuh karena
  • 00:08:18
    Tesla tuh waktu itu luar biasa ya.
  • 00:08:20
    Dikasih kesempatan sama Cina untuk
  • 00:08:22
    jualan di Cina dan produksi di sana. Oh
  • 00:08:24
    iya. Pabriknya Tesla kan di China Pak
  • 00:08:26
    gitu. Itu China itu menurut saya itu
  • 00:08:27
    jebakan Batman ya. Jadi open up open
  • 00:08:30
    up-nya itu lu mau siapapun iPhone lu
  • 00:08:33
    produksi di sini. Tapi dia kan harus
  • 00:08:35
    ahli teknologi harus ahli teknologi
  • 00:08:37
    gitu. Jadi sekarang begitu dibalikin
  • 00:08:39
    lagi ke Amerika udah enggak mampu
  • 00:08:42
    sama etos kerja sama ini ini bos rate
  • 00:08:45
    gitu ya di Amerika 16 18 dolar sejam too
  • 00:08:49
    expensif untuk ngerjain yang remeh-temeh
  • 00:08:51
    kayak gitu sementara di China UMR-nya
  • 00:08:53
    mungkin R juta R10 juta ya dengan
  • 00:08:55
    produktivitas yang gila kerja dan
  • 00:08:56
    insentif ekspor dari pemerintah yang
  • 00:08:58
    sangat kuat PYD itu jadi begitu begitu
  • 00:09:02
    bacanya PD piati oh B jadi pi begitu Ya.
  • 00:09:07
    IT. Jadi menurut saya banyak sekali.
  • 00:09:10
    Jadi di berapa saya sudah enam kali kali
  • 00:09:13
    ke sana itu ada tulisan tuh apa?
  • 00:09:16
    Employees is our capital. Dia tulis,
  • 00:09:20
    Pak. Jadi betapa sangat mengorangkan ya.
  • 00:09:24
    Anda tahu Pak Pak Perahu BYD itu bikin
  • 00:09:27
    satu mobil dari awal sampai ini selesai.
  • 00:09:30
    Berapa lama? 72 detik. Siapa yang bisa
  • 00:09:32
    mengalahkan mereka? Bisa enggak ada ya?
  • 00:09:34
    Jadi, makanya kadang-kadang kita kan
  • 00:09:36
    aneh perusahaan-perusahaan Indonesia
  • 00:09:37
    atau dunia udah jual sehabis-habisnya,
  • 00:09:40
    bikin sehabis-habisnya. Jadi, HPP-nya
  • 00:09:43
    mereka itu kita ya masih lebih tinggi
  • 00:09:45
    dari harga jualnya
  • 00:09:46
    China. Orang banyak bertanya, "Kenapa
  • 00:09:49
    produk China bisa demikian murah?" Kaos
  • 00:09:52
    kaki, Pak, Rp2.000. Iya kan? Tas anak
  • 00:09:55
    sekolah Rp10.000. He. Dan itu kemudian
  • 00:09:57
    mereka melakukan perubahan dari tadinya
  • 00:09:59
    barang murahan, murah tapi murahan. Ya,
  • 00:10:02
    kemudian menjadi barang ee murah tapi
  • 00:10:04
    berkualitas ya. Itu yang sekarang
  • 00:10:05
    diklaim Birkin walaupun kita enggak tahu
  • 00:10:08
    benar apa enggak ya. LB Dio gitu. Saya
  • 00:10:12
    enggak tahu tuh propaganda ini Cina
  • 00:10:14
    ganggu Amerika aja. Karena yang diganggu
  • 00:10:16
    tuh sebenarnya Itali sama Prancis tuh.
  • 00:10:18
    Tapi saya kemarin bilang begini mungkin
  • 00:10:20
    ber lihat juga saya bilang begini. E
  • 00:10:22
    orang beli Rolex pasti bukan buat lihat
  • 00:10:24
    jam begitu kan. Lah iyalah beli gengsi
  • 00:10:27
    ya kan. Sekarang kalau lu beli Rolex
  • 00:10:29
    tapi harganya harga KW begitu ya pasti
  • 00:10:31
    enggak jadi dibeli gitu ya. Gua tunjukin
  • 00:10:33
    di Kuang Chou persis Pak. Kuang. Jadi
  • 00:10:35
    kadang-kadang tuh kita beli itu kan
  • 00:10:36
    cuman gengsinya ya kan. Lah jam lah
  • 00:10:39
    emang makin mahal makin cepat e jarumnya
  • 00:10:41
    kan kagak juga gitu. Jadi menurut saya
  • 00:10:43
    China tuh gila bos. Jadi kenapa mereka
  • 00:10:45
    bisa memproduksi produk mahal itu
  • 00:10:47
    menjadi sangat murah? Satu skill of
  • 00:10:49
    ekonomi skalanya besar sekali dan
  • 00:10:51
    pabriknya juga gede sekali. Pasti unit
  • 00:10:54
    costnya murah dong untuk lokal aja. I
  • 00:10:57
    apagi kan China itu ada di seluruh
  • 00:10:59
    dunia, Pak. Dan negara yang paling
  • 00:11:00
    banyak penduduk e keturunan China
  • 00:11:02
    Indonesia kan 11 sekian juta tuh.
  • 00:11:04
    Diasporanya i diaspor nomor dua etos
  • 00:11:08
    kerjanya luar biasa Pak yaitu sebang 996
  • 00:11:11
    masuk jam 09.00 keluar jam 09. 6 hari
  • 00:11:14
    produktivitasnya di atas rata-rata dan
  • 00:11:17
    mau susah mereka ya. Mau susah mau susah
  • 00:11:19
    etosnya. Susah. Nomor tiga pemerintah
  • 00:11:21
    hadir. Hm. Oke. Baik. Pada saat BYD
  • 00:11:24
    tahun 2019 sales-nya menurun apa Mr.
  • 00:11:27
    Wang itu dia donate untuk research kalau
  • 00:11:30
    enggak salah berapa triliun gitu Remin
  • 00:11:32
    B. Terus si pemerintah ikut cipin tuh.
  • 00:11:36
    Hm. Ikut cipin. Jadi itulah kemudian
  • 00:11:38
    akhirnya Biati atau BYD bisa mengejar
  • 00:11:42
    Tesla. Sekarang Tesla malah turun Pak.
  • 00:11:44
    Karena orang enggak suka dengan Ilon. Lu
  • 00:11:46
    kalau pengusaha jangan berpolitik itu.
  • 00:11:48
    Jangan berpolitik. Iya. orang-orang yang
  • 00:11:50
    di layar- program termasuk teman kita di
  • 00:11:52
    Voice of Amerika Pak. Teman-teman saya
  • 00:11:54
    sekarang dirumahkan mereka menghindari
  • 00:11:57
    produk-produk brand lokal sekarang
  • 00:11:58
    terasa sekali kalau kita di Indonesia
  • 00:12:01
    ini kan muncul kopi kenangan, kopi janji
  • 00:12:03
    jiwa di sana kan juga begitu ee kemudian
  • 00:12:06
    kosmetik lokal di Cina juga muncul
  • 00:12:08
    kemudian mobil lokal segala macam
  • 00:12:11
    Indonesia sudah begitu. He. Saya pikir
  • 00:12:13
    ada kemarin di Indonesia sempat ada
  • 00:12:15
    gerakan ya karena masalah Palestina,
  • 00:12:17
    Gaza gitu apa ada berapa brand-brand
  • 00:12:20
    yang enggak perlu saya sebut dari
  • 00:12:21
    Amerika mendapat serangan. Mendapat
  • 00:12:23
    serangan. Saya pikir itu peluang untuk
  • 00:12:25
    brand lokal yang Pak Ren tadi bilang
  • 00:12:27
    kopi kenangan, janji jiwa apa itu
  • 00:12:30
    menjadi apa burger-burger gitu ya. E
  • 00:12:33
    peluanglah untuk apa produk-produk
  • 00:12:35
    Indonesia. Oke. Lokal. Kemudian merek
  • 00:12:37
    apa lagi yang menarik yang kita bahas di
  • 00:12:39
    Cina? Alibaba. Alibaba. Oke. Alibaba
  • 00:12:42
    selalu menarik. Ternyata ya Jack Ma itu
  • 00:12:44
    demikian visioner. Bayangin orang Cina
  • 00:12:47
    kok namanya Alibaba sih? Loh Alibaba itu
  • 00:12:50
    kan ada arabnya Islam lah ya. Kisah 1001
  • 00:12:54
    malam. Jadi dia naming aja tuh dipikirin
  • 00:12:57
    bukan nama yang bunyinya lafal Cina tapi
  • 00:13:00
    dia bikin yang sangat terkenal di dunia.
  • 00:13:02
    Alibaba Alibabah. Pakai jinnya Alibaba.
  • 00:13:04
    Hm. Jadi dia waktu itu diceritakan dia
  • 00:13:06
    tanya produk apa, brand apa. Dia tuh
  • 00:13:09
    yang dia benchmark dia Amazon dong. I ya
  • 00:13:12
    i Alibaba. Dan itu munculnya pada saat
  • 00:13:14
    bencana SARS, SWAB SARS dulu. Mereka
  • 00:13:17
    kemudian antar barang ke rumah-rumah,
  • 00:13:19
    kirimin barang-barang makanan dan
  • 00:13:21
    sebagainya. Luar biasa ya. Saya pernah
  • 00:13:23
    ke sana dan itu pada waktu itu hari apa
  • 00:13:26
    ya mereka sebutnya? Family Day. Family
  • 00:13:27
    Day. Jadi ee dia lakukan pernikahan
  • 00:13:30
    massal.
  • 00:13:31
    ada perikahan perhatianma pada keluarga
  • 00:13:34
    luar biasa begitu ya. Karena pada waktu
  • 00:13:36
    terjadi bencana SARS itu keluarga yang
  • 00:13:38
    nolongin karyawannya supaya nganterin ke
  • 00:13:40
    rumah-rumah orang enggak berani keluar.
  • 00:13:42
    Nah, jadi ee kembali kenapa namain
  • 00:13:44
    Alibaba? Waktu itu si Jackma cuman
  • 00:13:46
    ngomong cuman bilang, "Heh, saya mau
  • 00:13:48
    cari brand yang seluruh orang di dunia
  • 00:13:51
    tahu." Udah dikenal. Dia ke Seattle, dia
  • 00:13:54
    ke SF, dia ke apa di Eropa. You know
  • 00:13:57
    Alibaba, you know Alibaba? Everybody
  • 00:13:59
    knows. Wow. dibilang ke Alibaba. Nomor
  • 00:14:01
    dua, Pak. Kalau diabsen nih, Alibaba
  • 00:14:04
    atau Amazon nih duluan? Amazon kan AM
  • 00:14:06
    dia AL. Amazon tuh senyum ya. H dia
  • 00:14:10
    pakai gambar jinnya Bapak I yang senyum.
  • 00:14:15
    Jadi menurut saya semuanya dia pikirin
  • 00:14:17
    tuh kenapa dia bilang ada angka 102 yang
  • 00:14:20
    yang sangat keramat tuh. Karena Alibaba
  • 00:14:23
    itu didirikan pada tahun
  • 00:14:25
    1999 which is akhir dari abad 20 ya.
  • 00:14:29
    Begitu besoknya tahun 2000 itu kan abad
  • 00:14:32
    21 ya. Kalau dia 1999 + 102 2101 dong.
  • 00:14:39
    Itu sudah abad 2000 e 22. Jadi
  • 00:14:42
    perusahaan itu akan bertahan dalam 3
  • 00:14:45
    abad at least. Launchingnya harus di
  • 00:14:47
    greit wall. Padahal dia orang hancau
  • 00:14:49
    karena dia tahu great wall itu adalah
  • 00:14:51
    lambang kebesaran China 20.000 1000 km
  • 00:14:54
    itu dipikirin Pak demikian detail tuh
  • 00:14:57
    begitu visionernya Jemaah itu sangat
  • 00:14:59
    sangat visioner sangat visioner i
  • 00:15:01
    Alibaba dan saya percaya Alibaba ini
  • 00:15:03
    merupakan kontributor yang penting buat
  • 00:15:05
    mengatasi kemiskinan ya karena
  • 00:15:07
    perdagangan antar desa itu jadi lancar
  • 00:15:10
    one village one product oneon a time itu
  • 00:15:12
    semuanya dari sini Pak bayangkan ya saya
  • 00:15:14
    dapat cerita nih Pak di Cina itu dulu
  • 00:15:16
    kan petani jadi pada satu hari adalah
  • 00:15:19
    tank shopping itu kepengin merubah kita
  • 00:15:21
    tetap komunis tetapi Tapi ee ekonomi
  • 00:15:24
    kita adalah harus sangat liberal ya.
  • 00:15:26
    Mereka kapitalis, mereka terbuka.
  • 00:15:28
    Partainya cuma satu. Partai cuman satu
  • 00:15:30
    one komen. Tapi dalam mereka berbisnis
  • 00:15:33
    mereka open tuh. Mau siapa aja, bangsa
  • 00:15:34
    apa, mau Yahudi, mau Arab, mau Amerika
  • 00:15:37
    please do masuk gitu. Dan itu itu
  • 00:15:40
    merupakan apa ya apa daya tarik bagi
  • 00:15:42
    investor dong. Siapa yang enggak
  • 00:15:44
    kepengin bisa masuk di negara dengan
  • 00:15:46
    penduduk 1,2 1 everybody coming itu
  • 00:15:48
    berkah itu lu bikin pabrik. Sekarang
  • 00:15:50
    begitu dimusin disuruh pulang. pun itu
  • 00:15:53
    enggak bisa tuh. Enggak bisa dong.
  • 00:15:54
    Enggak mampu negara-negara yang nyuruh
  • 00:15:56
    ini. Sementara China sudah sangat
  • 00:15:58
    menguasai teknologi dan kemampuan untuk
  • 00:16:01
    produksi. Orangnya banyak patu. Jadi
  • 00:16:04
    bagaimana mereka latih tuh? Latih setiap
  • 00:16:07
    kampung itu mestinya Indonesia bisa
  • 00:16:08
    terapin ya. Ini jagonya apa? Jago bikin
  • 00:16:11
    cangkul. Lu bikin cangkul aja jangan
  • 00:16:12
    bikin yang lain. Jagonya ngelipat kertas
  • 00:16:15
    lu ngelipat kertas. Ada satu desa cuman
  • 00:16:17
    ngelipat kertas. H. Artinya apa, Pak?
  • 00:16:19
    menggampangkan training, menggampangkan
  • 00:16:21
    supply chain juga tuh. Jadi lu kalau mau
  • 00:16:24
    butuh kipas desain nih. Nah, Senchen itu
  • 00:16:26
    teknologi. Makanya Senchen itu menjadi
  • 00:16:29
    seperti Silikon Valley-nya China semua
  • 00:16:32
    dan itu penjahit semuanya di sana. Iya,
  • 00:16:33
    penjahit. Penjahit semua. Dulu kan
  • 00:16:35
    Sencen kan desa nelayan. Jadi saya pikir
  • 00:16:38
    itu pemikiran yang sangat luar biasa,
  • 00:16:40
    Pak. Oke. Apalagi yang menarik selain e
  • 00:16:43
    tiga perusahaan tadi? Bidens. Oh,
  • 00:16:44
    Bidance. Iyalah Bidance sekarang apa?
  • 00:16:46
    Wang apa? Zang Jimin itu kan orang
  • 00:16:48
    terkaya di dunia. Bagaimana dia bikin
  • 00:16:51
    apa TikTok ya? TikTok itu saya pikir
  • 00:16:53
    lucu, Pak. Di Cina tuh enggak ada
  • 00:16:55
    TikTok. Di sini kita disuruh
  • 00:16:57
    joget-joget, diseru macam-macam ya.
  • 00:16:58
    Enggak usah gini-gini gitu. Enggak
  • 00:17:01
    boleh. Enggak boleh. Mereka punya
  • 00:17:02
    namanya toin itu isinya edukasi sosial.
  • 00:17:05
    Saya bilang ni Cina nih sengaja dia
  • 00:17:07
    nyuruh orang joget-joget kerja gitu.
  • 00:17:09
    Kita lihat TV-nya kan kayak TVRI dulu
  • 00:17:10
    kan ya. I kan mereka nyanyi lagu
  • 00:17:13
    kebangsaannya, lagu tentang ini, tentang
  • 00:17:15
    petani, tentang pertanian. Oh iya iya
  • 00:17:18
    tens gitu ya dia bikin apa PUBG ya on on
  • 00:17:23
    apa game-game online gitu yang semuanya
  • 00:17:26
    itu menghasilkan uang gila-gilaan. Jadi
  • 00:17:28
    menurut saya itu China belum lagi banyak
  • 00:17:30
    Pak. Wah. Ya, jadi yang dibawa ke sana
  • 00:17:33
    kebanyakan siapa yang rombongan Pak
  • 00:17:35
    Helmin? Bisnis bisnis. Orang yang pengin
  • 00:17:36
    belajar, orang yang pengin. Saya tuh
  • 00:17:38
    cuman dulu saya dikatain orang, ada apa
  • 00:17:40
    sih? E Helmia kan Amerika banget lah.
  • 00:17:43
    Lulus di Amerika. Kita nonton dulu film
  • 00:17:45
    dynasty, film Dallas gitu. Hawaii 5. Iya
  • 00:17:48
    kan? Apa? Chips. Dari film koboy dulu
  • 00:17:51
    ya. Dari film koboy dari Bonanza gitu.
  • 00:17:54
    Jadi menurut saya, wah otak kita Amerika
  • 00:17:55
    banget. Kebetulan saya dengan beliau
  • 00:17:57
    bisa sekolah di Amerika. Habis itu saya
  • 00:17:59
    begitu sukses, saya membawa NBA ke
  • 00:18:02
    Indonesia, Pak. Bolak-balik saya cover
  • 00:18:04
    the NBA final gitu dari Amerika, liburan
  • 00:18:08
    ke Amerika until one day. Pak Erenal
  • 00:18:10
    tahu enggak siapa yang menyadarkan saya
  • 00:18:11
    bahwa Amerika sudah tidak nomor satu
  • 00:18:13
    lagi? Siapa? Budiman Biko. Oh. Satu hari
  • 00:18:16
    dia bawa, "Bro, tujuh dari 10 industri
  • 00:18:20
    strategis dunia itu sudah dikuasai oleh
  • 00:18:21
    China termasuk EV." H ya. Jadi, gila ya.
  • 00:18:26
    Ya, yang lain tidak mempunyai supply
  • 00:18:28
    chain di EV. China itu dari tambang
  • 00:18:30
    sampai ke industri nikelnya sampai ke
  • 00:18:33
    kuasai semua. Semua sekarang dia pegang,
  • 00:18:34
    Pak, Jepang akan tergeser. Jepang
  • 00:18:37
    another story, Pak. Saya kemarin baca
  • 00:18:39
    artikel mungkin pada baca juga the the
  • 00:18:41
    death of samurai. Karena Jepang sekarang
  • 00:18:44
    menjadi tidak lagi powerful ya. I
  • 00:18:46
    kenapa? Karena The Dead Sumar itu ada
  • 00:18:48
    tiga hal. Jadi menangisnya katanya para
  • 00:18:50
    konglomerat di sepanjang apa jalan-jalan
  • 00:18:52
    di Tokyo satu karena di Jepang itu
  • 00:18:56
    lamban sekali karena satu dia kan
  • 00:18:58
    everything is
  • 00:18:59
    harmony. Wah dia tiap kali menciptakan
  • 00:19:02
    tuh kan harus mikirin ini harus harmoni
  • 00:19:04
    enggak boleh
  • 00:19:05
    merusakun. Kalau Cina terobos terobos.
  • 00:19:08
    Nah kalau semuanya harmoni lambat Pak.
  • 00:19:10
    Nomor dua Jepang itu sangat menghargai
  • 00:19:14
    senioritas. Jadi kalau dia ganti CEO itu
  • 00:19:17
    urut kacang tuh, bukan urut kemampuan
  • 00:19:20
    tuh, urut kacang. Sekarang dunia
  • 00:19:21
    berubah. Saya suka banget dengannya par
  • 00:19:23
    dunia itu berubah. H orang-orang yang
  • 00:19:26
    bertahan itu adalah orang-orang yang
  • 00:19:27
    bisa beradaptasi. Mungkin termasuk pared
  • 00:19:29
    sama
  • 00:19:30
    saya karena kita mau belajar kita
  • 00:19:32
    bertarung ya. Bertarung tertatih-tatih
  • 00:19:34
    gitu. Nomor tiga depopulasi Pak. Oh iya
  • 00:19:38
    ya. Ya. Fertility turun Pak Rena tahu
  • 00:19:41
    setiap tahun 100.000 orang berkurang.
  • 00:19:43
    berkurang. Pak, Pak Rena tahu di Jepang
  • 00:19:46
    sekarang ada 9,5 juta Akira. Akira itu
  • 00:19:49
    rumah tinggal, Pak. Rumah yang
  • 00:19:50
    ditinggalkan oleh pemiliknya karena
  • 00:19:52
    keturunannya tidak ada. Dan ini jadi
  • 00:19:54
    persoalan jadi rumah kosong. Jadi
  • 00:19:56
    persoalan. Jadi, makanya sekarang banyak
  • 00:19:58
    berbagai bangsa mulai beli rumah di
  • 00:20:00
    sana. Oh, iya. I karena murah banget.
  • 00:20:01
    Karena kalau mau ya R miliar dapat rumah
  • 00:20:04
    bagus loh, Pak. Tapi cuman harus duin.
  • 00:20:06
    Makanya waktu kabur aja dulu gitu kan
  • 00:20:09
    Jepang oh terbuka di sini aja. Iya. dia
  • 00:20:11
    mereka suka dengan orang komikasih
  • 00:20:12
    beasiswa. Iya. Orang kita kan penurut
  • 00:20:14
    Pak gampang itu. Jadi sebelum kita
  • 00:20:16
    beralih ke topik lain, kita ngopi dulu.
  • 00:20:18
    Oh iya.
  • 00:20:20
    Ini Pak Helmi juga mempunyai tempat
  • 00:20:22
    namanya Kampung Febri. Febri. Jadi kalau
  • 00:20:25
    punya kesempatan juga untuk berkunjung
  • 00:20:26
    ke sana ya nanti nanti kita cerita
  • 00:20:28
    kampung dan inspirasinya tuh dari
  • 00:20:30
    Kampung P. Sama-sama kita
  • 00:20:33
    kita ngopi dulu ya. Mau kopi hitam atau
  • 00:20:36
    kopi inspirasi? Kopi hitam aja. Kopi
  • 00:20:38
    hitam. Oke. Saya sama kopi hitam. Saya
  • 00:20:40
    tuh sehari lima gelas, Pak. Kopi Pak.
  • 00:20:41
    Wah. Hari ini baru tiga. Baru tiga masih
  • 00:20:44
    bisa dua. Pak R. Tah bangsa peminum kopi
  • 00:20:46
    paling banyak sedunia. Siapa? Indonesia
  • 00:20:49
    not in the top 10. Eh siapa yang
  • 00:20:51
    tertinggi? Finland. Finland bukan Jepang
  • 00:20:53
    ya. No. 10 10 gelas sehari. Wah. Pak
  • 00:20:57
    tahu ada tantang orang Cina sekarang
  • 00:20:58
    sangat suka musang king Pak. Sangat suka
  • 00:21:00
    ya. Sangat suka. Jadi mereka enggak
  • 00:21:01
    hanya punya duren musang king. Musang
  • 00:21:03
    king. Nah jadi mereka ngimpor di mana?
  • 00:21:05
    Thailand Pak. 68 triliun. Thailand.
  • 00:21:06
    Thailand langsung tanam. Nomor satu 68
  • 00:21:08
    triliun. Nomor dua, Vietnam R8 triliun.
  • 00:21:10
    H ee Malaysia mungkin sekitar 2 3
  • 00:21:13
    triliun. Indonesia padahal tahu ngekspor
  • 00:21:16
    berapa? Kalau enggak salah enggak sampai
  • 00:21:18
    berapa ratus miliar gitu. Malah
  • 00:21:19
    ngimpornya kita lebih banyak. Kalau
  • 00:21:21
    kalau segitu tuh berapa kali lipat kita
  • 00:21:22
    sudah bisa nyawer utang gitu. Iya, Pak.
  • 00:21:25
    Ya, utang kita kan jatuh tempo tahun ini
  • 00:21:26
    besar sekali. Pak Helmi. Silakan. Thank
  • 00:21:29
    you. Thank you, Pak. Namanya juga Duren,
  • 00:21:30
    Pak. Duren itu kan Melayu banget. Kok
  • 00:21:32
    bisa gitu? Nomor satitu. Iya, rambutan
  • 00:21:35
    namanya rambutan gitu. Nah, Pak enggak
  • 00:21:37
    tahu nih apa, Teman-teman. Cina sudah
  • 00:21:40
    mulai nanam duren, Pak. Mulai ya 2000
  • 00:21:41
    hektar. Iya. Iya. Cerita sedikit
  • 00:21:43
    mengenai Kampung Febri seperti apa
  • 00:21:45
    kabarnya ya dan apa yang bisa di ee
  • 00:21:48
    kunjungi di sana untuk kita ketemu atau
  • 00:21:50
    apa? Saya tuh ngopi Kampung Proban lah.
  • 00:21:53
    Jadi satu hari saya diundang dengan
  • 00:21:56
    istri saya ke rumah bosnya punya rumah
  • 00:21:58
    kebun lah 3.000 m di daerah BSD
  • 00:22:01
    belakang. Enak banget ya. Ada lapangan
  • 00:22:03
    bulu tangkis, ada ruangan karaoke ngajak
  • 00:22:06
    teman untuk makan-makan. Akhirnya kita
  • 00:22:08
    selama COVID kan banyak yang jual
  • 00:22:10
    properti, Pak. Kita dapat itu dulu
  • 00:22:12
    namanya Vila Wali di Bogor itu di
  • 00:22:15
    Dramaga IPB maju lagi tuh ya. Dia Cibung
  • 00:22:18
    Bulan. Oh, gede Pak 8.000 m terus kita
  • 00:22:21
    tambah-tambah sekarang 1,5 hektar. Ya
  • 00:22:23
    itulah kita bikin serabutan. Ada
  • 00:22:24
    kafen-nya, ada vilanya. Contohnya ya
  • 00:22:28
    kampung perubahan walaupun masih 10%
  • 00:22:31
    belum dapat gitu. ini gua penuh gitu
  • 00:22:33
    segala macam tapi I'm so happy, Pak.
  • 00:22:35
    Yang penting enggak enggak enggak enggak
  • 00:22:38
    enggak defisit. Iya, enggak defisit.
  • 00:22:40
    Terus kemudian kita bisa ketemu dengan
  • 00:22:42
    dengan orang ini saya niru Pak Ren loh.
  • 00:22:44
    Kemarin saya bikin meet and greed.
  • 00:22:45
    Lumayan datang, Pak. Kalau di sini
  • 00:22:47
    ngobras namanya. Oh, ngobras. Kita bikin
  • 00:22:49
    meet and greed lah. 100 orang datang
  • 00:22:51
    ngobrol ngobrol apa aja gitu. Keren.
  • 00:22:54
    Keren. Iya. Iya. Jadi, jadi kita juga
  • 00:22:55
    bisa mendengarkan suara orang ee mereka
  • 00:22:58
    juga penonton kita dan mereka bisa tukar
  • 00:23:01
    pikiran.
  • 00:23:02
    Ian-masukan satu hal yang menarik dan
  • 00:23:05
    yang penting sebetulnya mereka mintanya
  • 00:23:06
    foto-foto ya. Iya. Terakhir
  • 00:23:08
    kadang-kadang foto-fotonya lebih lama
  • 00:23:11
    daripada ngomong itu saya pokoknya saya
  • 00:23:13
    ini niru paran banget. Sama-samalah kita
  • 00:23:15
    sama-sama belajar. Welcome anyway ya.
  • 00:23:18
    Jadi teman-teman yang ingin ke Bogor
  • 00:23:20
    pasti Bogor bisa bertemu dengan Pak
  • 00:23:22
    Helmi juga di sana ya di Kampung Febri
  • 00:23:24
    aja ya. Pak Helmi. Em jadi sebetulnya
  • 00:23:28
    kita ingin sedikit kembali lagi ke Cina
  • 00:23:30
    ketika sekarang ee dunia sedang
  • 00:23:32
    mengalami perubahan dan Cina yang
  • 00:23:35
    tadinya adalah suatu negara yang tidak
  • 00:23:38
    mempunyai kekuatan, tiba-tiba sekarang
  • 00:23:40
    menjadi barang yang berkualitas muncul
  • 00:23:43
    ya. Dan dulu memang luar biasa dapat
  • 00:23:45
    serangan-serangan. Ee sebenarnya
  • 00:23:47
    strategi apa yang dijalankan oleh
  • 00:23:48
    beberapa pemerintah? Kalau tidak salah
  • 00:23:50
    kan dulu waktu jadi Diru TV R itu pernah
  • 00:23:53
    ke Cina dan meliput apa begitu ya dan
  • 00:23:56
    kita lihat itu ada beritanya itu apa
  • 00:23:57
    itu. Saya dulu diundang ee di The
  • 00:24:00
    Selebrasi 40 tahun di Open Up. Hm. Ee di
  • 00:24:03
    mana waktu itu tan shopping membuka
  • 00:24:05
    diri. I ya. Jadi mereka tahun 2018 saya
  • 00:24:08
    masih jadi dur saya diundang Pak ya.
  • 00:24:10
    Jadi untuk menyaksikan selebrasi itu.
  • 00:24:12
    Dan kemudian saya diminta bicara di
  • 00:24:14
    World Internet Forum bersama pendirinya
  • 00:24:16
    apa Biden yaitu apa Zagimino. Jadi kalau
  • 00:24:21
    saya melihat di situlah kuncinya tapi
  • 00:24:22
    keberhasilan China tahun 0-an kan apa ya
  • 00:24:26
    income per kapitanya masih 100-an kan.
  • 00:24:29
    Indonesia itu masih dua kali lebih baik.
  • 00:24:31
    Iya ya. Dan kita sudah punya jalan tol
  • 00:24:33
    mereka belum Pak. Jadi menurut saya yang
  • 00:24:35
    mereka lakukan itu kita mulai dulu dari
  • 00:24:37
    apaung ya dia dengan revolusi kebudayaan
  • 00:24:40
    yang dianggap tidak tidak berpik
  • 00:24:43
    kemanusiaan melanggar HAM.
  • 00:24:45
    He. Karena revolusi kebudayaan itu
  • 00:24:48
    memurnikan itu. Oh, banyak jutaan dong.
  • 00:24:51
    Itu memurnikan gerakan komunis, Pak. One
  • 00:24:54
    command. Karena dulu Cina itu kan sangat
  • 00:24:55
    feodal. H ada dinasti inilah, dinasti
  • 00:24:58
    inilah, ada peperang inilah. Dia satukan
  • 00:25:01
    satu komando, Pak. Habis itu Deng
  • 00:25:03
    Shoping membuat diopen up. Dan kemudian
  • 00:25:05
    ada lagi Zurongji, Pak. Zurongjilah
  • 00:25:08
    adalah orang yang menetapkan kalau Cina
  • 00:25:10
    mau maju kita harus tidak ada korupsi.
  • 00:25:12
    Yang bikin 100 peti mati itu loh. Hm. ya
  • 00:25:15
    99 untuk koruptor, satu untuk dirinya
  • 00:25:17
    sendiri. Kemudian 2015 Lee Keang yang
  • 00:25:20
    saya sudah ceritain bikin program made
  • 00:25:22
    in China 2025 yang mereka selebrasi pas
  • 00:25:25
    saya kemarin di China bahwa mereka sudah
  • 00:25:28
    udah berhasil mengalahkan Amerika.
  • 00:25:30
    Produknya mereka nomor satu bagus-bagus
  • 00:25:33
    dan itu sebagian adalah produk masa
  • 00:25:35
    depan. Produk masa depan. produk masa
  • 00:25:36
    depan ya, drone dan sebagainya yang
  • 00:25:38
    tidak dimiliki oleh bahasa lain. Jadi,
  • 00:25:40
    Iya. Jadi mereka waktu itu apa si Jin
  • 00:25:43
    Ping mengundang tuh, Pak,
  • 00:25:45
    pengusaha-pengusaha itu yang punya yang
  • 00:25:47
    bosnya Huawei, Badi, Tensen, Biden,
  • 00:25:50
    Alibaba, Jack Mato kan sempat ngilang,
  • 00:25:52
    Bos. Kemarin diundang dan mereka sudah
  • 00:25:55
    merencanakan, Pak. Sekarang itu dengan
  • 00:25:57
    made in China 2025 mereka apa?
  • 00:25:59
    Merencanakan 500.000 tower
  • 00:26:02
    BTS 5G, Pak. Sampai ke atas gunung 5G.
  • 00:26:05
    Mereka bertani di gunung-gunung kan
  • 00:26:07
    murah tanahnya, murah. Ngangkutnya ke
  • 00:26:09
    bawah gimana? Pakai drone. Drone mereka
  • 00:26:11
    ada 100 kilo, 200 kg. Fuck-nya Huawei
  • 00:26:14
    itu. Iya, betul. Kereta apinya udah
  • 00:26:16
    paling udah paling cepat. H ya. Jadi apa
  • 00:26:19
    untuk apa energi terbarukan dia nebuan
  • 00:26:22
    ya. Apa industri solar panel bayu solar
  • 00:26:25
    panel nabuan di China, Pak. Jadi mereka
  • 00:26:28
    nah bayangin Pak 2025 aja 10 tahun
  • 00:26:30
    mereka sudah nomor satu. He. The next 10
  • 00:26:32
    years-nya lebih mengerikan. The next 10
  • 00:26:35
    years. Iya, Pak. Bayangin, Pak. Baru aja
  • 00:26:37
    mereka merilis 10G, Pak. H Indonesia 5G
  • 00:26:41
    aja belum beres, Bos. Dan enggak laku di
  • 00:26:43
    sini karena ya mungkin beberapa
  • 00:26:45
    daerahnya kurang elit, kurang punya daya
  • 00:26:47
    beli. I ini mereka ada 10J. Dulu kan
  • 00:26:49
    mereka belajar dari barat, Pak. Sekarang
  • 00:26:51
    universitas di China sudah menjadi yang
  • 00:26:53
    terbaik. Ya, top 20 itu sudah Chingua,
  • 00:26:56
    Peaching. Kemarin mereka rilis lagi,
  • 00:26:58
    Pak. Kalau untuk AI research itu apa?
  • 00:27:02
    Chingua itu nomor satu di dunia, Pak.
  • 00:27:04
    Jadi mengalahkan yang di Amerika
  • 00:27:05
    publikasi publikasi ilmiahnya juga
  • 00:27:07
    perbanyak dari profesor di sana.
  • 00:27:08
    Sekarang mereka bikin lebih hebat dari
  • 00:27:10
    Starling, mereka lebih hebat dari chat
  • 00:27:12
    GPT. Ada hal yang menarik ya. Amerika
  • 00:27:15
    selalu komplain bahwa Cina ini selalu
  • 00:27:17
    merampas hak cipta gitu ya, e kopi dan
  • 00:27:20
    lain sebagainya. Tetapi pihak orang
  • 00:27:21
    Inggris bilang lagi, "Lu ngomong begitu
  • 00:27:24
    dulu ketika lu mulai juga ke sana, lu
  • 00:27:26
    mau banyak ngambil punya kita." Kata
  • 00:27:27
    orang
  • 00:27:28
    Inggris, orang Inggris ya kalau mau
  • 00:27:30
    begitu. Dulu itu isunya Amerika dengan
  • 00:27:33
    Inggris dulu itu begitu ya. Oke. Baik.
  • 00:27:36
    Jadi China nih Pak saya kemarin sempat
  • 00:27:38
    dipres karena ada ungkapan di luar
  • 00:27:39
    negeri kan. Jadi dunia ini diciptakan
  • 00:27:42
    oleh Tuhan yang belum mencipta ke Tuhan
  • 00:27:44
    itu dibuat oleh China semua tuh mereka
  • 00:27:45
    bikin loh. Satu dari tiga produk kita
  • 00:27:47
    pakai made in China Mas. China. Tapi
  • 00:27:49
    sekarang lebih canggih lagi katanya
  • 00:27:50
    bukan hanya made in China. Made by
  • 00:27:52
    China. Made by China di mana-mana. Di
  • 00:27:53
    mana-mana. Made by China di Vietnam, di
  • 00:27:55
    Kamboja, di Thailand, di Mexico.
  • 00:27:59
    Jadi di Trum ini, Bos. Kita bilang kayak
  • 00:28:01
    ngencingin k pasangin tah enggak?
  • 00:28:03
    Keciprat balik ke dia Meksiko melawan
  • 00:28:05
    Pak Kanada banget melawan. Saya pikir
  • 00:28:08
    Kanada tuh kan tersinggung masa mau
  • 00:28:10
    dijadikan e provinsi yang ke-51 trudo
  • 00:28:13
    itu dipanggil dipanggil gubernur gitu.
  • 00:28:16
    Jadi menurut saya mereka marah Pak. Jadi
  • 00:28:17
    waktu Amerika melunak dia enggak tuh gue
  • 00:28:20
    tahu banget tuh ya. Gubernur Ontario
  • 00:28:22
    bilang eh gua matiin ya. Matiin listrik
  • 00:28:25
    lu. Matiin listrik. New York tuh enggak
  • 00:28:26
    nyala lagi ya. gelap itu kayak kayak
  • 00:28:28
    Portugal Spanyol kemarin. Iya. Mereka
  • 00:28:30
    marah, Pak. Mexiko juga gitu ya.
  • 00:28:32
    Perempuan itu dahsyat loh, Pak. Dia saya
  • 00:28:33
    pikir yang paling untung itu Mexico.
  • 00:28:35
    Karena sekarang produksi-produksi karena
  • 00:28:37
    kan tarifnya kan di belum belum diapply
  • 00:28:40
    kan. Jadi pabrik-pabrik sekarang
  • 00:28:42
    bikinnya di Mexico.
  • 00:28:44
    Apa yang dilakukan oleh para pengusaha
  • 00:28:47
    Indonesia yang setelah mereka kembali
  • 00:28:48
    dari Cina? Apa mereka meneruskan
  • 00:28:50
    perdagangan dengan Cina? Apakah mereka
  • 00:28:52
    kemudian mengambil inspirasi untuk
  • 00:28:54
    mengembangkan industri manufaktur? atau
  • 00:28:57
    apa sebetulnya yang dilakukan oleh para
  • 00:28:59
    pelaku Indonesia yang datang ke sana.
  • 00:29:01
    Bagi saya yang penting mereka terbuka
  • 00:29:03
    kalau mereka kalau mereka mau belajar
  • 00:29:05
    bisnis ini ada tempat negara yang kita
  • 00:29:08
    bisa belajar dan saya ajak mereka untuk
  • 00:29:10
    datang ke perusahaan-perusahaan terbaik
  • 00:29:12
    Pak di mana kita belajar tentang human
  • 00:29:14
    capital dan kita belajar tentang apa
  • 00:29:17
    leadership yang sangat luar biasa. nomor
  • 00:29:20
    jadi mereka bukan cuma ee melihat
  • 00:29:22
    opportunity bisnis tapi juga mereka
  • 00:29:24
    inspirasi ada juga akhirnya mereka
  • 00:29:26
    terkoneksi karena sekarang kan apalagi
  • 00:29:27
    dengan perang tarif ini kan dan China
  • 00:29:30
    itu agak-agak overheating ya minimal kan
  • 00:29:34
    ekspor mereka ke Amerika sekarang harus
  • 00:29:36
    mengalir ke negara-negara lain. Saya
  • 00:29:39
    pikir mengalir paling banyak ke Vietnam,
  • 00:29:41
    Indonesia sebagai Indonesia kan negara
  • 00:29:43
    dengan jumlah penduduk keempat di dunia.
  • 00:29:45
    Jadi dan Indonesia harus bangkit juga
  • 00:29:46
    harus bangkitus harus memanfaatkan ini,
  • 00:29:49
    Pak. Kalau enggak habis kan kita juga
  • 00:29:50
    kan. Iya. Saya bilang jangan cuman
  • 00:29:52
    asing-aseng asing-aseng gitu. Ngerti
  • 00:29:53
    juga kagak gitu ya. Ditemeninlah belajar
  • 00:29:56
    temenin ajak mereka berpartner. Kan
  • 00:29:59
    sekarang mereka menyerbuksi nih tekstil,
  • 00:30:01
    sepatu dan jangan jugalah
  • 00:30:03
    diganggu-ganggu gitu ya dimintain duit
  • 00:30:05
    segala macam. Kita sedih juga tuh
  • 00:30:07
    perusahaan apa BYD diganggu ya sampai
  • 00:30:10
    duta besarnya menulis surat
  • 00:30:12
    ke saya pikir ini yang kita harus
  • 00:30:15
    bereskan, Pak. Udahlah kalau musuh ini
  • 00:30:17
    atau musuh saingan kita terlalu besar,
  • 00:30:20
    kalau enggak bisa dilawan ya ditemenin.
  • 00:30:22
    Hm. Karena mereka butuh juga kita ya
  • 00:30:24
    kan. Market kita itu kan tidak semuanya
  • 00:30:26
    bisa diprovide dengan barang-barang made
  • 00:30:28
    in China. I ya kan. Adalah saya saya
  • 00:30:31
    selalu kan teman Pak Rener juga
  • 00:30:32
    bagaimana dulu kita membahas Irwan
  • 00:30:34
    Hidayat. H kenapa dia hebat sampai
  • 00:30:36
    omzet-nya 3 triliun gimana Cina mau
  • 00:30:39
    bikin orang istilah tolak angin masuk
  • 00:30:41
    angin aja enggak ada gitu loh. Jadi
  • 00:30:43
    sangat terbuka tuh angkat kelokalanmu
  • 00:30:45
    ya. Pegelinu enggak ada bos. H masuk
  • 00:30:48
    angin enter wind apa enggak ada tuh ada
  • 00:30:50
    ya. Jadi dia dengan produk lokal dengan
  • 00:30:54
    research saya pikir China tuh ditemenin
  • 00:30:57
    Pak. Ditemenin. Jadi ya sama-sama aja.
  • 00:31:00
    Jadi kita pun juga harus mulai berubah
  • 00:31:02
    cara berpikir kita tentang mindset. It's
  • 00:31:03
    all mindset. Oke. Ini bicara soal
  • 00:31:05
    adaptasi. Yes. Adaptasi apa sebetul yang
  • 00:31:09
    ada di kepala Pak Helmi Yahya ini? Ya.
  • 00:31:11
    Ee beradaptasi itu kan beberapa kejadian
  • 00:31:15
    kadang-kadang enggak enak terhadap apa
  • 00:31:16
    yang kita alami begitu ya. Tapi kan kita
  • 00:31:18
    enggak menangisi masa lalu kan. terus
  • 00:31:20
    bergerak maju ke depan. Apa sebetulnya?
  • 00:31:22
    Pernah jadi manajer ee siapa itu? Yosua.
  • 00:31:25
    Iya kan? Pada saat itu belum ada manajer
  • 00:31:28
    artis, belum belum terpikir orang kita.
  • 00:31:30
    Kalau sekarang sih biasa sekali tapi kan
  • 00:31:32
    dulu profesional sekali. Bagaimana Yosua
  • 00:31:34
    itu create bisa menjadi ini develop
  • 00:31:36
    segala macam begitu ya. E NBA dan
  • 00:31:39
    sebagainya itu ee ee basket dan
  • 00:31:41
    sebagainya ya. Itu kan banyak sekali ee
  • 00:31:44
    fase-fase yang dijalan dilewati. Raja
  • 00:31:47
    kuis ini bukan sekedar mimpin kuis. Raja
  • 00:31:50
    kuis. Saya masih ingat satu ketika Helmi
  • 00:31:52
    ngomong begini, "Ini life cycle-nya
  • 00:31:55
    makin pendek daripada macam-macam. Gua
  • 00:31:57
    bikin aja semua di semua stasiun
  • 00:31:59
    televisi gua bikin semua ada." Ya, kalau
  • 00:32:01
    mau bertarung ya bertarung sekalian ya.
  • 00:32:04
    Seperti apa adaptasi seorang ilmiah? Ya
  • 00:32:07
    saya tuh enggak sadar ya, Pak. Karena
  • 00:32:08
    saya tuh justru yang menginspirasi saya
  • 00:32:11
    adalah kalimat Pak Ren walaupun bukan as
  • 00:32:13
    Pak Renat. Yaitu kalau lu mau bertahan
  • 00:32:15
    lu harus stay relevan. I stay relevant.
  • 00:32:17
    Suka banget saya. Dan berubahlah. H ya
  • 00:32:20
    orang hebat itu bukan karena dia
  • 00:32:22
    badannya gede, tenaganya besar, paling
  • 00:32:24
    pintar, paling kaya. Tapi orang yang
  • 00:32:25
    bisa beradaptasi. He ya. Saya saya tuh
  • 00:32:28
    beradaptasi enggak sadar tuh. Karena kan
  • 00:32:30
    saya kan hidup saya kan enggak ada
  • 00:32:31
    privilege lahir jadi anak orang miskin
  • 00:32:34
    di mana saya harus fight tuh. Ya tu
  • 00:32:36
    cerita mau dihina gitu. Kakak beradik
  • 00:32:38
    beradik gua samaanti. Saya pernah baca
  • 00:32:40
    itu pernah. Iya. Iya. Tantanowi lebih
  • 00:32:41
    gua pikir lebih disaing dari bapak gua.
  • 00:32:43
    Gua kalahin dia gitu. Wah, hidup saya
  • 00:32:45
    tuh cuman kepengin ngelewat, Pak.
  • 00:32:47
    Sibling sibling rivalry rivalry. Tapi
  • 00:32:50
    menarik, Pak. Jadi menurut saya itu dan
  • 00:32:52
    saya juga kemarin enggak sadar ngomong
  • 00:32:53
    sama sama Dani gimana dia bertahan ya
  • 00:32:56
    bertahan cukup lama tuh walaupun sempat
  • 00:32:58
    hilang gara-gara dia berpolitik juga
  • 00:33:00
    dengan Mardigo. Dia bilang, "Mas Helmi,
  • 00:33:02
    kalau untuk bertahan itu cukup create
  • 00:33:04
    satu hit saja satu tahun." Hm. Ada
  • 00:33:06
    content hero lah kalau kita konten hero
  • 00:33:08
    dan itu jobnya akan terus. Merdigo juga
  • 00:33:11
    gitu. Helmia itu gila tuh. setiap tahun
  • 00:33:13
    dia ada mainan, Pak. Saya tuh in the
  • 00:33:15
    blood already. Makanya saya ada di
  • 00:33:17
    mana-mana sampai sekarang, Pak. Saya
  • 00:33:18
    sekarang lagi bikin film AI tentang
  • 00:33:21
    Enrique. Gua bilang, "Hei, pengeliling
  • 00:33:22
    bumi pertama tuh bukan Mager Hans, itu
  • 00:33:24
    tipuan Eropa 500 tahun. Tapi ada pemuda
  • 00:33:28
    Tidori namanya Ricky. Sekarang saya lagi
  • 00:33:29
    berjuang, Pak. Insyaallah mungkin kita
  • 00:33:31
    lagi berjuang untuk taruh di Netflix
  • 00:33:33
    gitu. Saya lagi mau ketemu dengan
  • 00:33:34
    bagaimana dia melaku gubernur Maluku
  • 00:33:36
    Taka." Jadi dia tuh pemuda Tidore ya.
  • 00:33:39
    Dia kemudian umur 10 tahun dia ke Demak.
  • 00:33:42
    dari Demak ke Palembang. Palembang di ke
  • 00:33:43
    Melaka. Melaka dia di diculik oleh Magel
  • 00:33:46
    Hans karena dia nih ahli basa nih, Pak.
  • 00:33:49
    Anak ini jadi dibawa ke Raja Portugis.
  • 00:33:52
    Tapi Portugis sudah nemu dong jalur
  • 00:33:54
    rempahnya yang melalui Melaka. Spanyol
  • 00:33:57
    belum. Jadi dia to convince sponsor,
  • 00:34:00
    Pak. Dia seorang pelaut. Dia pelaut.
  • 00:34:02
    Pelaut. Jadi dia to convince apa?
  • 00:34:04
    Sponsor. Eh, gua bawa orang Maluku asli
  • 00:34:07
    nih. Dia bisa bahasanya dan dia bisa
  • 00:34:08
    tahu arah jalan ke sana. berangkatlah
  • 00:34:11
    itu, Pak. Lima kapal yang dari apa
  • 00:34:14
    Spanyol itu menuju apa Pulau Rempah.
  • 00:34:18
    Tapi kan Portugis Spanyol kan punya
  • 00:34:20
    perjanjian Tordisias. Hm. Ya, kalau
  • 00:34:22
    kalau Portugis itu yang ke Melaka itu
  • 00:34:24
    dia harus dia the way round dia masuk ke
  • 00:34:27
    berarti ini abad berapa? 14 15 ee 151
  • 00:34:31
    abad 16 awal 16 awal. Tapi waktu itu kan
  • 00:34:34
    ketika mulai perburuan rempah-rempah itu
  • 00:34:36
    betul dulu kan Eropa itu kan menjadi
  • 00:34:39
    maju kadang-kadang berburu
  • 00:34:40
    rempah-rempah. Iya banda itu mereka
  • 00:34:41
    mencari kepala harga pala lebih mahal
  • 00:34:44
    dari waktu itu. Harga cengk lebih mahal
  • 00:34:47
    dari itu ada storynya itu Captain
  • 00:34:49
    Nathaniel ketika rebutan pulau e Pulau
  • 00:34:53
    Run itu adalah pulau di banda dulu
  • 00:34:55
    ditukar dengan Manhattan. Another story.
  • 00:34:58
    Manhattan waktu itu cuman tempat
  • 00:35:00
    penyamakan bison. Jadi Belanda ada
  • 00:35:02
    lambangnya di sana Apple. Apple. Iya.
  • 00:35:04
    Bukan itu aja Belanda New York itu dulu
  • 00:35:06
    kan disebut dengan New Amsterdam karena
  • 00:35:08
    dikuasain oleh Belanda ya. Nah, Pulau
  • 00:35:11
    Run jadi Belanda sudah ngambil Banda,
  • 00:35:13
    Pulau Run tuh masih Inggris ditukar Bos.
  • 00:35:16
    Ditukar. Tapi enggak rela dia. I setelah
  • 00:35:18
    setelah ditukar enggak rela dia. Enggak
  • 00:35:19
    rela. Kenapa? Manhattan bayangin mungkin
  • 00:35:21
    1 miliar kali ya. Pulau runtuh kayak
  • 00:35:23
    desa tertinggal Pak. Mobil aja enggak
  • 00:35:25
    ada. Tapi that's part of the story.
  • 00:35:27
    Kalau kembali kepada itu, Magel Hans kan
  • 00:35:29
    dibunuh di Sebo, Pak.
  • 00:35:31
    di Filipin. Di Filipin belum 360
  • 00:35:34
    derajat. Sementara Magel Hans kalau kita
  • 00:35:37
    hitung dia dari Ambon, Pak, dari Tidore
  • 00:35:39
    dia sudah 365 derajat. That's what we
  • 00:35:42
    claim. Saya dengan Rena Tawas kita
  • 00:35:44
    research perpustakaan dia ke e ke Spany
  • 00:35:47
    itu akan menjadi film akan menjadi film.
  • 00:35:49
    Aku bilang novelnya udah. Karena saya
  • 00:35:50
    tahu ya dulu kami bikin bukunya enggak
  • 00:35:52
    laku, Pak. Kenapa? Karena milenial itu
  • 00:35:54
    enggak suka yang biopik yang pada satu
  • 00:35:57
    hari ini lain enggak suka mereka. Jadi
  • 00:35:59
    harus ditwisting plot kayak waktu Angga
  • 00:36:02
    ya bikin Raden Saleh. Enggak mungkin dia
  • 00:36:04
    bikin Raden Saleh. Sejarah Raden Saleh
  • 00:36:06
    dia lahir sini enggak mau nonton. Dia
  • 00:36:08
    bikin twising plot mencuri Raden Saleh.
  • 00:36:11
    Ada mantan presiden yang mau dipecat
  • 00:36:13
    gitu nyuri misalnya dia tukar
  • 00:36:17
    orang nonton Pak. Tapi dengan twisting
  • 00:36:19
    plot detektif kayak gitu anak-anak jadi
  • 00:36:22
    tahu. Oh ada Raden Saleh. Oh ada
  • 00:36:24
    Widayat. Oh ada Agus. Begitu cara kita
  • 00:36:26
    membawa ke masa lalu akhirnya saya bikin
  • 00:36:28
    novel. He terbit malah versi bahasa
  • 00:36:31
    Inggrisnya udah saya terbitnya di North
  • 00:36:33
    Carolina. He. I don't care mau laku atau
  • 00:36:35
    enggak. Yang penting saya ngeklaim saya
  • 00:36:37
    pernah bikin e novel dan bahasa Inggris
  • 00:36:39
    sekarang. Ada penggemarnya sendiri pasti
  • 00:36:40
    kita lagi akan bikin film gitu. Jadi
  • 00:36:44
    menurut saya itu yang menurut saya
  • 00:36:46
    selalu menjadi pembicaraan orang. Jadi
  • 00:36:48
    enggak pernah berhenti. Enggak ada terus
  • 00:36:49
    bercabang otak itu dari titik-titik ada
  • 00:36:52
    sinapsnya keluar kemudian ada hal baru
  • 00:36:54
    diekplore lagi. Saya harus masuk
  • 00:36:56
    algoritma terus-menerus Pak. every years
  • 00:36:58
    gitu. Jadi saya pernah jadi raja kuis.
  • 00:37:01
    Kuis agak turun saya jadi raja reality
  • 00:37:02
    show. Agak lama saya jadi Diru TVRI
  • 00:37:05
    bikin hebat karena Liga Inggris. Masuk
  • 00:37:08
    nomor 8 ee di peringkat dari 15 dari
  • 00:37:11
    juru kunci dari disklaimer jadi WTP.
  • 00:37:14
    Habis itu gua dipecat. Dipecat itu
  • 00:37:17
    another story tuh. Wah viral Pak jarang
  • 00:37:20
    ada apa seorang Helmiah ya dipecat itu
  • 00:37:22
    penghinaan. Benar penghinaan ya. Jadi
  • 00:37:23
    masyarakat dukung saya gitu. He. Habis
  • 00:37:26
    dipecat saya menjadi YouTuber. Saya
  • 00:37:29
    YouTube saya ee 100.000 subscriber only
  • 00:37:32
    in weeks saya dapat penghargaan malah
  • 00:37:34
    saya jadi the best apa digital content
  • 00:37:37
    creator. Terus nih Pak terus gitu saya
  • 00:37:39
    bikin Henry K kemudian saya ini
  • 00:37:42
    macam-macamlah sampai sekarang ini
  • 00:37:44
    sekarang jadi komisaris BJB belum
  • 00:37:47
    dilantik nih Pak. Belum lulus OJK
  • 00:37:49
    beritanya sudah ke mana-mana. Saya pikir
  • 00:37:51
    ee saya ee ngikutin kita harus setiap
  • 00:37:54
    tahun itu harus menjadi pembicara. Jadi
  • 00:37:57
    tua itu bukan karena usia ya. Jadi
  • 00:37:59
    karena itulah ee siapapun juga ee yang
  • 00:38:02
    mau apa ini istilahnya mau eksis begitu
  • 00:38:04
    ya. Ya tentu harus beradaptasi dan harus
  • 00:38:07
    berani belajar lagi. Ini mungkin
  • 00:38:08
    pembelajaran yang penting bagi anak-anak
  • 00:38:10
    muda ya. Betul. Bahwa kita belajar di
  • 00:38:12
    sekolah itu beberapa di antaranya itu
  • 00:38:14
    banyak yang di antaranya kita belajari
  • 00:38:15
    akan hilang, akan tidak tidak relevan
  • 00:38:18
    lagi. Tidak relevan lagi dan kita harus
  • 00:38:19
    belajar lagi hal-hal baru begitu. Banyak
  • 00:38:21
    banget hal yang untuk kunci sukses tu
  • 00:38:23
    tidak ada di sekolah, Pak. Kita harus
  • 00:38:24
    cari send pelajaran bagaimana
  • 00:38:26
    memotivasi, bernegosiasi,
  • 00:38:28
    berempat, storyting, h personal
  • 00:38:31
    branding. H itu tidak ada di sekolah. H
  • 00:38:34
    ya. Jadi saya saya makanya selalu bilang
  • 00:38:36
    bahwa tidak ada di sekolah tapi kita
  • 00:38:37
    bisa ajar ya karena kita mengeksplore
  • 00:38:39
    kita mencari dan kita mengun saya
  • 00:38:41
    beruntung Pak saya masih belajar jadi
  • 00:38:43
    saya belajarnya Pak Renat saya bilang
  • 00:38:44
    gila ya Pak Renat tahu istilah anak-anak
  • 00:38:47
    begitu dari mana saya baru tahu ternyata
  • 00:38:49
    ada menti-menti yang ada kita harus
  • 00:38:52
    bekerja sama dengan anak muda. Kita
  • 00:38:54
    harus akui ee dunia ini berubah,
  • 00:38:57
    anak-anak muda yang lemah juga banyak.
  • 00:38:58
    Tapi tugas kita bukan mentertawakan
  • 00:39:00
    mereka. Tugas kita membimbing mereka,
  • 00:39:02
    membuat mereka menjadi lebih kuat. Kita
  • 00:39:04
    kenali dulu, kita akui dulu. Itu begitu
  • 00:39:06
    ya. Baik, Pak. Terima kasih banyak. Wah,
  • 00:39:09
    ini banyak sekali kita pelajari ya. Kita
  • 00:39:13
    sudah melanglang buana ke Cina. Apa yang
  • 00:39:15
    kita lihat di sana? Cina itu jatuh
  • 00:39:18
    bangun. Cina itu berjuang. H kita tidak
  • 00:39:21
    bisa memberi stampel yang tetap pada
  • 00:39:23
    Cina karena Cina adalah satu negara atau
  • 00:39:25
    suatu bangsa yang terus berkembang,
  • 00:39:27
    beradaptasi, ada masanya dia
  • 00:39:29
    menghasilkan barang yang jelek. Iya,
  • 00:39:31
    Jepang juga dulu begitu. Bahkan kita
  • 00:39:33
    mengenal sebagai sandal jepit yang
  • 00:39:34
    dibuat oleh Jepang ee mobilnya bemo.
  • 00:39:37
    Tapi sekarang Jepang sudah berjaya. Tapi
  • 00:39:39
    gantian sekarang Cina yang tengah
  • 00:39:42
    berjaya dengan segala fenomenanya
  • 00:39:44
    tentunya. Dan Helmi Yahya telah membawa
  • 00:39:46
    rombongan ke sana. Saya kira banyak
  • 00:39:48
    pengalaman penting yang dilihat di sana
  • 00:39:50
    dan barangkali kita juga bisa belajar
  • 00:39:52
    dan lebih penting lagi adalah kita
  • 00:39:54
    sendiri harus beradaptasi menghadapi
  • 00:39:56
    situasi yang terus berubah. Itu
  • 00:39:58
    barangkali pesan yang disampaikan.
  • 00:40:00
    Terima kasih, Bang Helmi. Sukses selalu
  • 00:40:02
    dan stay relevant.
  • 00:40:10
    Yeah.
Tags
  • Cina
  • adaptasi
  • bisnis
  • Helmi Yahya
  • Huawei
  • Alibaba
  • pengusaha
  • relevansi
  • inovasi
  • kolaborasi