BAYANGAN PULANG - KHW PART 298
Ringkasan
TLDRThe story follows Rico, who returns to his village on a forbidden night, defying a local taboo. Upon his arrival, he encounters a doppelgänger that resembles him, leading to a series of terrifying events. His family warns him about the dangers of the night, but Rico's skepticism leads him to ignore their advice. The doppelgänger begins to haunt him, causing confusion and fear as Rico questions his own identity. The tale explores themes of belief, tradition, and the consequences of disregarding local customs, ultimately leaving Rico in a state of psychological distress as he grapples with the haunting presence of his doppelgänger.
Takeaways
- 👻 Rico defies a village taboo by returning home on a forbidden night.
- 😱 He encounters a doppelgänger that resembles him, causing terror.
- 🚫 The village has strict rules about entering on certain nights.
- 🧠 Rico struggles with his identity as the doppelgänger haunts him.
- 💔 His family is worried and warns him about the dangers.
- 🌌 The story highlights the importance of respecting local traditions.
- 😨 The doppelgänger seeks to replace Rico, leading to confusion.
- 🕯️ Themes of belief and the supernatural are central to the tale.
- 💭 Rico's psychological state deteriorates due to the haunting.
- 🙏 The story ends with Rico still grappling with his identity.
Garis waktu
- 00:00:00 - 00:05:00
The narrator introduces a horror story about a ghost that resembles a person's face, making it difficult for others to distinguish between the real person and the ghost. The story is set in a village where there are strict taboos, particularly about entering the village on certain nights, which adds to the tension of the narrative.
- 00:05:00 - 00:10:00
The story revolves around Rico, who, despite knowing the village's taboos, decides to return home on a forbidden night. His mother warns him not to return on that night, but Rico, being skeptical of superstitions, chooses to ignore her advice and travels back home.
- 00:10:00 - 00:15:00
During his journey, Rico encounters a mysterious man in the forest, which foreshadows the supernatural events to come. After arriving home, he is greeted by his anxious mother, who warns him about the dangers of the night and the presence of a malevolent spirit known as 'the returning shadow.'
- 00:15:00 - 00:20:00
Rico experiences a terrifying encounter with a doppelgänger of himself, which leaves him shaken. His mother explains that this entity is a 'returning shadow' that seeks to inhabit the bodies of those who violate the village's taboos, emphasizing the importance of respecting local customs and beliefs.
- 00:20:00 - 00:25:00
As the story progresses, Rico's mental state deteriorates due to the ongoing hauntings and the villagers' fear of him, as they cannot distinguish between the real Rico and the doppelgänger. This leads to feelings of isolation and confusion for Rico, who begins to question his own identity.
- 00:25:00 - 00:33:01
The narrative concludes with Rico's struggle to regain his sense of self and the lingering presence of the doppelgänger, which continues to haunt him even after he returns to his life in the city. The story serves as a cautionary tale about the consequences of disregarding cultural beliefs and the psychological impact of supernatural experiences.
Peta Pikiran
Video Tanya Jawab
What happens to Rico when he returns home on a forbidden night?
Rico encounters a doppelgänger that resembles him, leading to terrifying experiences and confusion about his identity.
What is the significance of the taboo in the village?
The taboo prohibits entering the village on a specific night, as it is believed to attract malevolent spirits.
How does Rico's family react to his return?
Rico's family is worried and warns him about the dangers of returning on the forbidden night.
What does the doppelgänger want?
The doppelgänger seeks to replace Rico and cause confusion about his identity.
How does the story end for Rico?
Rico struggles with his identity and the haunting presence of the doppelgänger, leading to ongoing psychological issues.
Lihat lebih banyak ringkasan video
Bornean Orangutan From Arboreal to Terrestrial
13 Signs Your Aura Is Too Powerful for Most People to Handle I Shi Heng Yi I
Federal Government Urged To Govern Facial Recognition Technology In Australia | 10 News First
Manufacturing Consent Summary (Animated) — Why We Can't Trust the Media & How They Became Corrupted
KOPERASI
LinkedIn Sales Navigator Ultimate Guide [2025]
- 00:00:00Nah, di situ ibu
- 00:00:02ngomong, "Nak, nih yang harus kamu tahu
- 00:00:06yang ada di luar situ kami semua di desa
- 00:00:09ini menyebutnya bayangan
- 00:00:15pulang." Hai, asalamualaikum
- 00:00:17warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih
- 00:00:18sudah klik video ini. Seperti biasa di
- 00:00:20malam Jumat ini aku datang kembali
- 00:00:22menemani kalian dengan menceritakan satu
- 00:00:24lagi kisah horor. Wa wa wa. Kalau di KHW
- 00:00:27sebelumnya kita ini sering sekali
- 00:00:29mendengar kisah Wawa yang diteror oleh
- 00:00:32sosok hantu. Di kisah malam ini terornya
- 00:00:34itu agak lain, Wak. Betulan, agak lain
- 00:00:36kali. Kisah ini itu menceritakan sosok
- 00:00:38hantu yang menyerupai wajah orang
- 00:00:42bertahun-tahun. Saking miripnya, Wak,
- 00:00:44sampai-sampai orang tuh orang-orang yang
- 00:00:45lainnya ya. Orang-orang tuh enggak bisa
- 00:00:46ngebedain mana orang yang asli dan mana
- 00:00:48yang jadi-jadian. Terornya betulan agak
- 00:00:51lain, Wa. Serius. Ini aku jamin kali
- 00:00:53nih, Wak. Ya, kalian pasti enggak pernah
- 00:00:54dengar kisah ini di KHW-KhW yang lain
- 00:00:56ataupun kisah-kisah horor lainnya yang
- 00:00:57pernah kalian dengar gitu loh. Kayak
- 00:00:59gimana kisah selengkapnya. Jadi tanpa
- 00:01:00berlama-lama kita langsung masuk aja ke
- 00:01:02ceritanya. Check it out. Tapi tunggu
- 00:01:05sebentar waak sebelum aku masuk ke
- 00:01:08kisahnya aku mau sampaikan satu
- 00:01:09informasi penting nih buat Wawa-Wwa
- 00:01:11kesayangan aku semua. Karena di sini aku
- 00:01:12pengen makin dekat dan sharing lebih
- 00:01:14banyak dengan kalian. Aku mau mengundang
- 00:01:16kalian untuk bergabung di YouTube
- 00:01:18membership Nadya Omara.
- 00:01:22Dengan menjadi YouTube memberku setiap
- 00:01:23bulannya, Wak, kalian akan mendapatkan
- 00:01:25pertama tambahan satu konten eksklusif
- 00:01:28dengan experience baru yang tidak biasa.
- 00:01:30Terus ada kalanya juga nih konten
- 00:01:32eksklusif ini bisa menjadi tempat aku
- 00:01:35dan tim bisa lebih bebas berekspresi
- 00:01:37lagi tanda kutip dan juga menyampaikan
- 00:01:39informasi detail yang tidak bisa kami
- 00:01:42sampaikan di konten-konten biasanya. Dan
- 00:01:45selain itu kalian juga akan mendapatkan
- 00:01:46bages khusus di samping nama akun
- 00:01:48YouTube kalian dan juga nantinya kalian
- 00:01:50bisa saling komen dengan berbagai emoji
- 00:01:52khusus khas Nadya Omara Channel. Tapi
- 00:01:55ini enggak ada paksaan, wa kalian yang
- 00:01:57mau-mau aja. Cara bergabungnya juga
- 00:01:59gampang sekali waak. Kalian tinggal
- 00:02:00langsung masuk ke halaman channel
- 00:02:02YouTube Nadya Omara lalu klik tombol
- 00:02:04join atau gabung. Dan kalau sudah,
- 00:02:06kalian tinggal langsung melakukan
- 00:02:08pembayaran melalui dompet digital yang
- 00:02:10kalian punya. Udah selesai. Selamat
- 00:02:13bergabung dan selamat menikmati konten
- 00:02:15eksklusif dari kami di YouTube
- 00:02:16membership Nadio Omara. Kita tunggu
- 00:02:19kalian di room members only
- 00:02:29ya. Oke W. Jadi kisah ini dikirim sama
- 00:02:31WA kita yang bernama Dinda dari
- 00:02:33Kalimantan. Halo Dinda. Nah, jadi kisah
- 00:02:35ini tuh datang dari suaminya Dinda yang
- 00:02:36bernama Dennyi. Waktu si Deni ini lagi
- 00:02:39penyuluhan di sebuah desa kecil di
- 00:02:40pedalaman Kalimantan. Waak. Jadi
- 00:02:42ceritanya di tahun 2019, Deni sama tim
- 00:02:45kantornya ditugaskan dari kantor untuk
- 00:02:47mengadakan penyuluhan tentang
- 00:02:49pengelolaan hutan di sebuah desa kecil
- 00:02:51yang kita sebut aja namanya Desa Awa.
- 00:02:53Nah, mayoritas warga di Desa A ini
- 00:02:55adalah suku asli e Kalimantan yang masih
- 00:02:57kental sekali dengan adat istiadatnya.
- 00:02:59Nah, di situ ada satu pantangan yang
- 00:03:02tidak boleh dilanggar oleh siapapun
- 00:03:04yaitu dilarang masuk ke wilayah Desa A
- 00:03:08pada hari tertentu setelah magrib. Dinda
- 00:03:11di sini memilih untuk tidak menyebutkan
- 00:03:13langsung nama harinya tuh hari apa, Waa.
- 00:03:15Tapi biar gampang, biar memudahkan
- 00:03:16cerita, kita anggap aja itu tuh hari
- 00:03:18Rabu, Wak. Ya, jadi setiap hari Rabu,
- 00:03:20Rabu malam orang tuh enggak boleh masuk
- 00:03:21ke desa itu. Nah, waktu itu Denny sama
- 00:03:23timnya nyampai di desa itu hari Selasa
- 00:03:26malam, Mua. Bukan Rabu malam nih, Selasa
- 00:03:28malam. Nah, akhirnya kedatangan mereka
- 00:03:30pun langsunglah disambut baik oleh Bapak
- 00:03:32Kepala Desa Selayaknya menyambut ee tamu
- 00:03:36wa Pak Kades ini juga menyuguhkan banyak
- 00:03:38sekali minuman, makanan sambil juga
- 00:03:39mengajak mereka ngobrol-ngobrol. Nah,
- 00:03:41lalu di tengah obrolan soal kerjaan ini,
- 00:03:44Wa, di tengah-tengah obrolan itu udah
- 00:03:45agak santai nih, si Pak Kades itu
- 00:03:47bilang, "Mas, untung aja perjalanan
- 00:03:49kalian lancar dan bisa sampai di desa
- 00:03:51ini tepat waktu. Karena kalau misal
- 00:03:53kalian sampainya besok nih di hari Rabu
- 00:03:55malam, pasti enggak ada nih warga-warga
- 00:03:57di sini yang mau nerima kalian. Kata si
- 00:03:59Pak Kadis kayak gitu. Dengar itu
- 00:04:01nanyalah si Deni, "Loh, Pak, emang ada
- 00:04:03apa, Pak, sama hari Rabu malam?" Itu tuh
- 00:04:05memang udah jadi pantangan di desa kami,
- 00:04:07Pak. Bahaya kalau ada yang melanggar.
- 00:04:09Dulu pernah ada kejadian orang yang
- 00:04:11ngelanggar pantangan itu dan sampai
- 00:04:13sekarang dia masih harus nanggung
- 00:04:15akibatnya, Pak. Kata Kades, "Oh, iya,
- 00:04:17Pak. Emangnya kejadiannya gimana, Pak?
- 00:04:20Siapa yang sudah langgar pantangan itu?"
- 00:04:21Kata Mas Deni lagi kan Pak Kadis bilang
- 00:04:24dia anak saya sendiri namanya Rico Mas
- 00:04:27katanya. Nah karena penasaran Deni sama
- 00:04:29timnya pun nanya lagi ke Pak Kades soal
- 00:04:31kejadian Rico ini. Pak Kades pun
- 00:04:33bercerita, Wa inilah dia ceritanya.
- 00:04:35Inilah yang agak lain tuh ya. Nah, jadi
- 00:04:38wa peristiwa horor yang dialami sama
- 00:04:40Rico ini terjadi di tahun 2010. Jadi
- 00:04:43pada saat itu Rico ini bekerja sebagai
- 00:04:45karyawan swasta di Pulau Jawa. Waak. Dia
- 00:04:47udah ngerantau di Jawa udah lumayan lama
- 00:04:499 tahun. Tapi jarang pulang ke rumah,
- 00:04:51jarang pulang ke Kalimantan karena
- 00:04:53sedang menghemat biaya. Nah, pada suatu
- 00:04:55hari ibunya Rico ini nelepon, "Nak,
- 00:04:58gimana kerjaan kamu di kantor? Kalau ada
- 00:05:00waktu lowong atau waktu luang, tolong
- 00:05:03sempetin pulang, ya. Ini bapak kamu
- 00:05:05sakit pengin ketemu sama kamu. Tapi
- 00:05:07ingat ya, Nak, jangan hari Rabu, ya,
- 00:05:09kata ibunya kayak gitu. Nah, sebenarnya
- 00:05:10di sini Rico udah tahu wa soal pantangan
- 00:05:12itu. Pantangan enggak boleh balik hari
- 00:05:13Rabu. Karena sejak kecil dia tinggal kan
- 00:05:16di lingkungan masyarakat yang memang
- 00:05:17masih kental kali sama ritual adat di
- 00:05:18sana kan. Apalagi di Desa A ini. Tapi
- 00:05:20Rico sendiri orangnya tuh agak skeptis,
- 00:05:22waa. Jadi dia enggak begitu percaya tuh
- 00:05:23sama tahayul-tahayul kayak gitu. Selama
- 00:05:25ini Rico tuh ikut menjalankan tradisi di
- 00:05:27desanya cuman untuk menghormati para
- 00:05:29warga di sana aja. Akhirnya setelah
- 00:05:31omongin kayak gitu sama mamaknya, Rico
- 00:05:33bilang, "Oh, iya, Bu. Baiklah, Rico
- 00:05:35usahakan pulang secepatnya ya. Nanti
- 00:05:37Rico coba cari jadwal yang aman biar
- 00:05:39bisa sampai di hari eh di desa sebelum
- 00:05:41hari Rabu malam." Kata si Rico kayak
- 00:05:43gitu. Dah, Rico pun ajin bloklift nih,
- 00:05:45ngajuin cuti ke kantornya. Dia pun
- 00:05:47mulailah nyari tiket penerbangan ke
- 00:05:49Kalimantan. Dan ternyata penerbangan
- 00:05:52yang tersedia di dalam waktu dekat itu
- 00:05:53cuman ada di hari Selasa malam. Jadi
- 00:05:56ragulah si Rico. Kalau aku berangkat
- 00:05:58hari Selasa waktunya terlalu mepet. Dari
- 00:06:01bandara ke desa aku atau ke desa A ini
- 00:06:04masih harus lewat jalur darat lagi. Wak
- 00:06:06itu juga belasan jam. Total perjalanan
- 00:06:09bisa sehari semalam. Kalau
- 00:06:11dihitung-hitung aku baru akan sampai di
- 00:06:13desaku Rabu sore. Aman enggak ya? Kata
- 00:06:17si Rico kayak gitu. Nah, di tengah
- 00:06:19keraguan itu Rico mikir lagi, "Yang jadi
- 00:06:22pantangan kan kalau misalnya masuk ke
- 00:06:23desa tuh Rabu malam kan. Berarti kalau
- 00:06:25misalnya aku datang pas hari Rabu sore
- 00:06:28harusnya masih aman nih. Ya udahlah aku
- 00:06:29berangkat aja lah. Semoga enggak ada
- 00:06:31apa-apa gitu." Ditambah lagi kan Ro juga
- 00:06:32agak skeptis kan waak. Dan dibelilah
- 00:06:35tiket hari itu. Jadi intinya dia tuh
- 00:06:36kemungkinan akan nyampai di desa sore.
- 00:06:39Ada lah tuh kan. Akhirnya setelah
- 00:06:40melewati perjalanan udara yang
- 00:06:42melelahkan, Rico pun sampailah di
- 00:06:44Kalimantan di Rabu dini hari. Tanpa
- 00:06:47membuang waktu lagi, Rico pun langsung
- 00:06:49melanjutkan perjalanan darat dengan naik
- 00:06:51mobil travel wa menuju ke desanya dia
- 00:06:54desaan. Dan waktu itu Rico adalah
- 00:06:56satu-satunya penumpang di travel itu wa.
- 00:06:58Dan di sepanjang perjalanan juga sopir
- 00:07:00travelnya ini yang ngantarin Rico ini
- 00:07:02waak banyak diam. Dia diam aja gitu. Di
- 00:07:05situ Rico tuh tahu betul kenapa enggak
- 00:07:06ada penumpang lain selain dia. Dan Rico
- 00:07:08juga tahu kenapa sopirnya dari tadi diam
- 00:07:10aja waak. Ini udah pasti alasannya
- 00:07:11karena pantangan yang sudah aku sebutkan
- 00:07:13tadi wa. Karena semua orang di sana tuh
- 00:07:14tahu betul kalau mereka tidak boleh
- 00:07:16masuk ke desa A pada hari Rabu malam.
- 00:07:19Pak Sopirnya juga tahu. Cuman dia nekad
- 00:07:21nganterin si Rico karena Rico mau ngasih
- 00:07:23bayaran lebih gitu kan. Kirnya udah tuh
- 00:07:25paknya dia sendiri doang yang ada di
- 00:07:26sana. orang enggak ada yang berani ke
- 00:07:27sana apalagi Rabu malam gitu kan. Dah.
- 00:07:29Nah, karena Pak Sopirnya tuh ya udah
- 00:07:31cuma diam aja Rico juga ikutan diam.
- 00:07:33Jadi sepanjang perjalanan yang belas jam
- 00:07:35itu mereka enggak saling ngobrol waak.
- 00:07:36Sampai akhirnya waktu mereka memasuki
- 00:07:38area hutan, Wa. Dari kejauhan Rico tuh
- 00:07:41ngelihat ada laki-laki macam bapak-bapak
- 00:07:44gitu pakai topi caping bajunya lusuh
- 00:07:47kali lagi jalan sendirian. Macam orang
- 00:07:49baru balik beladang, Pak. Dan pas mobil
- 00:07:51mereka ngelewatin dia, Rico enggak
- 00:07:53sengaja noleh ke belakang. Dia mau
- 00:07:55ngelihat nih laki-laki itu siapa gitu
- 00:07:57kan. Waktu dia tengok ke belakang enggak
- 00:07:58ada laki-laki itu. Waak waktu lewat
- 00:08:00masih kelihatan waktu dia tengok ke
- 00:08:01belakang udah enggak ada hilang. Nah di
- 00:08:03saat yang sama Pak Sopir ini tiba-tiba
- 00:08:05panik dia langsung negur si Rico
- 00:08:06ngebentak. Jangan nengok ke belakang
- 00:08:08Mas. Jangan lihat ke belakang. Udah
- 00:08:09fokus aja ke depan katanya. Oh iya Pak.
- 00:08:10Iya Pak. Maaf gitu. Bapak tadi ngelihat
- 00:08:12enggak orang itu kok tadi waktu saya
- 00:08:13tengok ke belakang enggak ada ya Pak.
- 00:08:15Udah Mas sudah enggak usah dilihat. Itu
- 00:08:17saya yakin bukan manusia. Udahlah jangan
- 00:08:19bahas lagi. Takutnya dia numpang kata
- 00:08:20bapaknya langsung panik waa. Nah setelah
- 00:08:22ditegur sama Pak Supir dah Rico diam aja
- 00:08:24tuh. Dia enggak mau lagi noleh ke
- 00:08:25belakang, ya kan? Sementara Pak Sopir
- 00:08:27kembali diam lagi sambil mengendarai
- 00:08:28mobilnya dengan agak ngebut nih.
- 00:08:30Gara-gara perjalanan ke desa masih jauh,
- 00:08:32Wak. Ini belum apa-apa udah tengok kayak
- 00:08:33gitu baru juga masuk hutan ya kan? Udlah
- 00:08:36ngebut lagi. Nah, di tengah jalan
- 00:08:38apesnya wa ban mobil mereka pecah.
- 00:08:41Tiba-tiba Pak Sopir panik langsunglah
- 00:08:43itu kan keluar mobil buru-buru lah ganti
- 00:08:45bannya pakai ban cadangan. Memang kan
- 00:08:46dibawa sama si Bapak. Nah, di situ Pak
- 00:08:48Sopirnya bilang, "Duh, Mas, ini bannya
- 00:08:49malah pecah. Kayak kita bakal telat ini
- 00:08:51sampai ke desa kalau langit udah gelap
- 00:08:53saya enggak berani, Mas, masuk ke sana,
- 00:08:55Mas. Ya, maaf kali ini, Mas, ya. Saya
- 00:08:56kembalikan juga duit, Mas. Enggak
- 00:08:58apa-apa gitu. Ada kau bilang, "Oh, ya
- 00:08:59udah, Pak, enggak apa-apa. Udah, Bapak
- 00:09:00enggak usah takut. Nanti Bapak antar
- 00:09:01saya sampai ke gerbang desa saya tuh.
- 00:09:03Udah, Bapak enggak usah masuk, biar saya
- 00:09:04sendiri jalan masuk ke sana." Katanya
- 00:09:06kayak gitu. Dah, Pak Sopir pun setuju.
- 00:09:07Maaf ya, Mas ya. Enggak apa-apa. Ya
- 00:09:08udah, Pak. Enggak apa-apa gitu dah.
- 00:09:10Setelah urusan ee beres, negosiasi tadi
- 00:09:13juga udah selesai. Rico sama Spopir ini
- 00:09:15pun lanjutlah itu
- 00:09:17perjalanan dan sesuai dugaan waak
- 00:09:19perjalanan mereka memang molor kali.
- 00:09:21Mereka baru sampai di gerbang Desa A
- 00:09:24pasali menjelang magrib waak udah mau
- 00:09:26gelap nih ya kan. Dah Pak Sopir pun
- 00:09:27langsung nurunkan Rico di sana
- 00:09:29barang-barang diturunin. Maaf ya Mas ya
- 00:09:31saya betulan enggak berani. Udah Pak
- 00:09:33enggak apa-apa gitu. Udah enggak apa-apa
- 00:09:34saya jalan aja kata Roiko. Masih harus
- 00:09:36jalan lagi nih wak sampai untuk bisa
- 00:09:38nyampai ke rumahnya sekitar 15 menitan
- 00:09:40lagi. Jalanlah Ro pergilah Bapak ni kan.
- 00:09:43Suasana desa tuh sepi kali, waak. Enggak
- 00:09:45ada yang lalu-lalang ataupun sekedar
- 00:09:47duduk-duduk di teras tuh enggak ada.
- 00:09:49Padahal baru menjelang magrib nih udah
- 00:09:51enggak ada, udah sepi kali. Nah, pas
- 00:09:53Rico lewat ke desanya itu dia notice ada
- 00:09:55beberapa warga yang ngintip dia dari
- 00:09:57jendela rumah ya kan. Terus enggak lama
- 00:10:00kemudian waktu dia lewat ini, beberapa
- 00:10:02warga juga langsung matiin lampu luar
- 00:10:04rumah mereka, Pak. Langsung ngebatin si
- 00:10:05Riko. Ini ngapa mereka kok kayak takut
- 00:10:07kali ngelihat aku gitu kan. Ah, Riko
- 00:10:09jalan terus jalan jalan jalan. Udah agak
- 00:10:11gelap nih. Gelap, gelap, gelap. Dia
- 00:10:13masih menahan rasa herannya. Tapi dia
- 00:10:14jalan aja. Lalu beberapa menit kemudian
- 00:10:17sampailah dia di depan rumah. Wak dia
- 00:10:19ketok langsung disambut sama mamnya.
- 00:10:22Nengok kedatangan Rico tegang langsung
- 00:10:24mamnya, "Nak, aduh, kenapa tetap datang
- 00:10:27Rabu malam kayak gini?" Udah tapi
- 00:10:29syukurlah akhirnya kamu juga sampai. Ibu
- 00:10:31dari tadi khawatir nungguin kamu. Ibu
- 00:10:33pikir kamu bermalam dulu lah di mana
- 00:10:34gitu. Jangan sampai Rabu malam. Ini kamu
- 00:10:36datang sendirian kan? Kata panjang
- 00:10:38ceritanya Bu. Udah yang penting kan Rico
- 00:10:39sampai di sini. Iya Bu. Rico juga
- 00:10:40sendirian. Emang mau sama siapa lagi,
- 00:10:42Rico? Oh, ya udah syukurlah enggak kok.
- 00:10:44Udah bukan siapa-siapa. Ya udah cepat
- 00:10:45masuk, cepat masuk ke rumah. Kata
- 00:10:46mamaknya kan. Nah, setelah mereka masuk
- 00:10:48ke rumah ibu langsung ibu tuh kelihatan
- 00:10:50panik ngunci pintu loh. Ngunci pintu
- 00:10:52ditutup semua jendela. Ibu bilang,
- 00:10:53"Riko, dengar kata ibu ya, kalau nanti
- 00:10:56malam ada yang datang dan ngetok pintu,
- 00:10:59jangan dibukain." Kata mam kayak gitu.
- 00:11:01Nah, di situ Rico enggak e cuman enggak
- 00:11:02terlalu fokus sama ucapan mamnya. Dia
- 00:11:04cuman ngangguk-ngangguk aja. Rico kan
- 00:11:06balik fokusnya buat apa? Buat bapaknya
- 00:11:07lagi sakit, ya kan? Mak Rico langsung
- 00:11:09datang nih nyamperin bapaknya, bapaknya
- 00:11:11di kamar. Dan ternyata nyampai di kamar
- 00:11:12juga Bapak menyampaikan hal yang kurang
- 00:11:14lebih sama kayak ibu tadi. Waak, Bapak
- 00:11:15bilang, "Riko baru sampai kok, Nak.
- 00:11:18Hati-hati, Nak. Ya, nanti malam kalau
- 00:11:20kau dengar, kalau kau lihat sesuatu
- 00:11:23jangan pernah keluar dan jangan pernah
- 00:11:25kau bukain pintu." Kata Bapak, Bapak
- 00:11:27lagi sakit masih juga ngingetin kayak
- 00:11:28gitu, Waa. Dengar itu, Rico yang
- 00:11:31cenderung skeptis jawabnya masih santai
- 00:11:33tuh. Oh, iya, Pak. Iya. Toh Rico juga
- 00:11:35udah capek kali perjalanan jauh, Pak.
- 00:11:36Rico enggak akan keluar ke mana-mana.
- 00:11:38Rico juga udah lihat Bapak nemenin Bapak
- 00:11:40bentar. Rico udah mau tidur juga kata
- 00:11:41gitu. Udahlah temeninnya lah Bapak
- 00:11:44bentar ngobrol ngob bentar. Nah malam
- 00:11:46itu setelah semua selesai dia
- 00:11:48bersih-bersih. Rico langsung lawa masuk
- 00:11:50ke dalam kamar dan bersiap mau tidur.
- 00:11:52Lalu pas Rico baru saja memenjamkan mata
- 00:11:54waak tiba-tiba dia dengar ada suara
- 00:11:57orang bedehem dari teras depan rumahnya.
- 00:12:00Rico ngerasa waktu dengar suara itu
- 00:12:02macam familiar kali wak suaranya. Rico
- 00:12:05keluarlah. Dia berjalan perlahan
- 00:12:07mendekati jendela untuk ngintip keluar
- 00:12:09kamar maksudnya. Nah, pas Hordan itu
- 00:12:12terbuka, W Rico ngelihat ada seorang
- 00:12:15pemuda lagi berdiri ngebelakangin dia.
- 00:12:19Dia pakai jaket warna biru tua terus
- 00:12:21pakai ransel coklat. Walaupun Rico
- 00:12:24enggak bisa ngelihat wajahnya, Wak, ya.
- 00:12:25Tapi waktu nengok itu Rico langsung
- 00:12:27familiar kali sama ini dia nih siapa ya?
- 00:12:29Kok macam kenal ya aku? Nah, kan karena
- 00:12:31memang orang di luar itu kan jadi Rico
- 00:12:33enggak begitu takut. dia mau ngebukain
- 00:12:34pintu, dia pikir itu tamu. Waktu dia mau
- 00:12:37buka, ibu dari belakang sudah teriak,
- 00:12:38"Rico, jangan buka." Udah ibu bilang kan
- 00:12:41kalau malam ini ada yang datang, "Udah
- 00:12:42abaikan aja. Jangan buka katanya." "Eh,
- 00:12:44iya Bu, maaf kaget." Eh, iya Bu, maaf
- 00:12:46maaf. Itu tapi di depan ada tamu Bu, ini
- 00:12:49Rabu malam. Nah, enggak ada orang
- 00:12:51bertamu di hari Rabu malam di sini sejak
- 00:12:52kapan kat gitu. Tapi kebetulan ada orang
- 00:12:54di teras, Bu. Kata gitu. Tanpa
- 00:12:56mengatakan apa-apa ibu langsung berjalan
- 00:12:57waak ke arah jendela kan dibuka. Eh,
- 00:12:59hordennya lebar-lebar. Di situlah waak
- 00:13:02ibu juga melihat ada laki-laki yang
- 00:13:03masih berdiri di teras depan. Masih nih
- 00:13:06ngebelakangin mereka. Lalu waktu itu ibu
- 00:13:09langsung baca doa. Wa baca doa yang dulu
- 00:13:11pernah diajarkan sama ketua desa di sana
- 00:13:13gitu. Jadi macam semua di semua orang di
- 00:13:16semua rumah tuh ada doa itu. Ibu bacalah
- 00:13:17doa itu. Kan waktu dengar ibu lagi baca
- 00:13:20doa wak tubuh laki-laki yang di luar itu
- 00:13:22langsung ya kan tegak ya langsung
- 00:13:24menegang gitu. Lalu dengan gerakan
- 00:13:27perlahan dia mulai balik badan menoleh
- 00:13:29ke arah mereka.
- 00:13:31Pas mereka beradu tatap Riko kaget bukan
- 00:13:34main karena ternyata wajah laki-laki itu
- 00:13:37tidak lain tidak bukan adalah wajah dia
- 00:13:40sendiri itu Rico. Tapi memang wajahnya
- 00:13:42pucat tatapannya kosong dan kedua
- 00:13:45matanya hitam semua. Ricoy nah di situ
- 00:13:47Rico itu baru ternyata jaket biru sama
- 00:13:49ransel coklat yang dipakai sama
- 00:13:51laki-laki tuh itu pakaian yang sama
- 00:13:52waktu dia pakai selama perjalanan balik.
- 00:13:54Wak itu eh iya deng itu baju aku gitu.
- 00:13:56Saking kagetnya sama penampakan itu, Wak
- 00:13:58Rico tuh cuman bisa heh heh nge-freeze
- 00:14:00dia. Lalu sesaat kemudian laki-laki tuh
- 00:14:02mundur mundur mundur menjauh dari
- 00:14:05rumahnya hilang gitu aja. Astagfirullah
- 00:14:07merinding aku. Itu mamnya tengok mamnya
- 00:14:10juga lihat. Mam langsung nenangin Ro.
- 00:14:12Udah nak tenang nak tenang istigfar. Dia
- 00:14:14udah pergi sekarang kamu tidur. Ingat
- 00:14:16pesan ibu kamu sudah lihat sendiri kan
- 00:14:18itu bukan manusia. Kalau kamu nanti
- 00:14:19dengar lagi sesuatu, kamu lihat lagi
- 00:14:21sesuatu jangan pernah keluar rumah dan
- 00:14:24buka pintu nak ya. Tolong. Iya, Bu. Iya,
- 00:14:27Bu. Dia masih agak syok kayak gitu.
- 00:14:28Diantarlah sama mamaknya ke kamar lagi.
- 00:14:31Nah, keesokan paginya waktu Rico bangun
- 00:14:33tidur, Wa, dia lihat ibu lagi membakar
- 00:14:35sesuatu di halaman depan rumah. Nah,
- 00:14:38waktu didekati barulah kelihatan kalau
- 00:14:39ibu tuh macam lagi bakar e seikat daun,
- 00:14:42daun kering, serta beberapa barang
- 00:14:44pribadinya ee Rico wa. Ada potongan
- 00:14:47kuku, ada helai-helai rambutnya si Rico
- 00:14:49yang rontok di sisir. Terus ada juga
- 00:14:51beberapa potongan baju Rico. Nanyalah
- 00:14:53Rico kan, "Eh, Bu ngapa dibakar, Bu?"
- 00:14:55Udah, Nak. Diam aja kau. Ini harus
- 00:14:56dibakar. Biar dia enggak tahu lagi
- 00:14:58gimana caranya kembali. Dia siapa nih,
- 00:15:01Bu? Kembali ke mana? Udah, udah, udah
- 00:15:02enggak usah ditanya. Kamu pergi aja
- 00:15:03masuk ke dalam sarapan. Udah ibu siapin
- 00:15:05kayak gitu. Udah baliklah si Rico nih.
- 00:15:06Tapi ibu lagi bakar-bakar kayak gitu.
- 00:15:08Selagi ibunya masih sibuk bakar-bakaran
- 00:15:10di halaman depan, Rico sarapan gitu.
- 00:15:12Nah, hari itu Rico enggak ada agenda
- 00:15:14apa-apa waak. Dia cuman stay di rumah
- 00:15:15aja sama bapak dan ibunya. Dan harusnya
- 00:15:17hari itu terasa menyenangkan bagi mereka
- 00:15:20karena Rico kan akhirnya bisa pulang.
- 00:15:21Wah, kan dia jarang juga kan balik dari
- 00:15:23Jawa itu kan. Tapi sayangnya sepanjang
- 00:15:25hari itu Rico ini malah diliputi
- 00:15:27perasaan cemas waak karena dia ngerasa
- 00:15:29ada macam yang salah sama tubuhnya. Jadi
- 00:15:32wa pada saat itu Rico ni beberapa kali
- 00:15:33ngerasa sekujur tubuhnya tuh mendadak
- 00:15:35panas dingin. Padahal dia lagi enggak
- 00:15:37demam waak. Dan setiap kali Rico ini
- 00:15:39bercermin wa dia ngerasa ekspresi di
- 00:15:42cerminnya itu kok macam berbeda dengan
- 00:15:43ekspresi wajah aslinya. Jadi macam dia
- 00:15:45enggak sengaja lagi senyum. Bayangan di
- 00:15:47cermin itu macam datar. Nanti misalnya
- 00:15:50dia lagi tidak berekspresi apa-apa,
- 00:15:52bayangan di cermin itu kelihatan macam
- 00:15:53orang yang lagi marah. Kok bisa kayak
- 00:15:55gini nih? Nah, melihat keanehan itu Rico
- 00:15:57masih positive thinking. Mungkin aku
- 00:15:59cuman salah lihat kali ya, Gara kemarin
- 00:16:01aku lagi jetl lah. Ini kan lagi
- 00:16:02kecapekan kan perjalanan aku jauh kali
- 00:16:04kemarin. Nah, Rico pun abaah abaikanlah
- 00:16:06kejanggalan itu. Dia melanjutkan lagi
- 00:16:08aktivitas seolah-olah tidak terjadi
- 00:16:10apa-apa sampai akhirnya pas malam tiba
- 00:16:13kejadian horor balik lagi terjadi, Wak.
- 00:16:16Jadi ceritanya malam itu pas Rico ini
- 00:16:18lagi siap-siap tidur, Wa. Dia dengar
- 00:16:21lagi ada suara orang ngetuk pintu
- 00:16:23rumahnya lagi. Karena dia masih kapok
- 00:16:26sama kejadian kemarin, akhirnya Rico
- 00:16:27udah dia dengar kata mamnya diabaikanlah
- 00:16:29suara itu. Dia lanjut lagi mau tidur
- 00:16:31nih. Tapi sesaat kemudian Rico dengar
- 00:16:34orang yang lagi ngetok pintu itu bilang,
- 00:16:37"Bu, aku belum masuk, Bu. Tolong bukakan
- 00:16:40pintunya. Aku masih di luar Bu." Suara
- 00:16:44itu suara Rico, Wak. Suara familiar kali
- 00:16:47di telinga Rico. Memang suaranya dia.
- 00:16:49Rico jadi kayak dia satu sisi dia agak
- 00:16:51syok sama kejadian kemarin, tapi sisi
- 00:16:53lain juga penasaran pengen ngintip.
- 00:16:55Akhirnya ia bangun dia dari kasur ya.
- 00:16:57Dia berjalanlah ke jendela luar. Waktu
- 00:16:59Rico siba ordennya lagi-lagi mama udah
- 00:17:02standby di belakang langsung dia omel.
- 00:17:04Riku jangan dibuka. Iya Bu. Mamu tapi
- 00:17:08penasaran Rico dia masih di luar. Udah
- 00:17:10biarin aja jangan dibuka. Itu bukan tamu
- 00:17:12Bu. Tuh jangan-jangan sosok yang kemarin
- 00:17:13lagi ya Bu. Sosok yang mirip Rico tuh
- 00:17:15datang lagi dia, Bu. Ya, ibu nganggu.
- 00:17:17Iya, kalian memang mirip kali, Nak.
- 00:17:19Sampai ibu enggak bisa ngebedain ini ya
- 00:17:21di antara kalian berdua. Kamu yang asli
- 00:17:23kan, Nak? Kata sampai kayak gitu mama
- 00:17:25nanya, "Yuar yang palsu kan, Nak?" "Iya
- 00:17:27Bu, betulan, Bu. Ini Rico yang asli yang
- 00:17:29di luar bukan. Ini masa Rico ada dua,
- 00:17:31Bu. Di luar tuh siapa?" Nah, di situ Ibu
- 00:17:34ngomong, "Nak, nih yang harus kamu tahu
- 00:17:38yang ada di luar situ semua di desa ini
- 00:17:42menyebutnya bayangan pulang. Dia makhluk
- 00:17:46yang mencari tubuh lain untuk dihuni.
- 00:17:49Dia akan muncul kalau ada orang yang
- 00:17:50datang ke sini pada waktu terlarang."
- 00:17:53Itulah dia hari Rabu malam. Itulah
- 00:17:55kenapa Ibu minta kamu untuk jangan
- 00:17:57pulang hari Rabu malam karena dia memang
- 00:17:59lagi mencari itu. Ialah, Bu. Macam mana
- 00:18:02dia muncul? Dari mana, Bu? Kemarin kan
- 00:18:04aku datang ke sini sama super travel-nya
- 00:18:05pun super travelnya berhenti depan
- 00:18:07gerbang ee desa. Tapi kenapa malah aku
- 00:18:09yang kena, Bu? Udah sekarang Ibu tanya.
- 00:18:10Coba kamu ingat-ingat lagi. Sepanjang
- 00:18:12perjalanan kamu menuju ke desa, kamu
- 00:18:14sempat papasan enggak sama orang lain?
- 00:18:16Sempat enggak? Nah, biasanya si sosok
- 00:18:18itu ngikutin orang yang sempat tatapan
- 00:18:19sama dia, Nak. Nah, di situ Rico
- 00:18:21langsunglah keingat kalau Oh, iya ding.
- 00:18:23Di perjalanan kemarin aku sempat ketemu
- 00:18:25yang tadi itu loh, laki-laki baju lusuh
- 00:18:26pakai caping tuh ada di pinggir jalan
- 00:18:27tuh loh. Yang waktu dia tengok udah
- 00:18:28enggak ada. Rico cerita loh itu ke
- 00:18:29mamnya kan. itu Bu Rico papasan sama dia
- 00:18:32kayaknya laki-laki itulah yang udah
- 00:18:33nyamar jadi aku ya Bu ya. Tapi aku tuh
- 00:18:35enggak sempat tatapan mata sama dia
- 00:18:37karena waktu aku tengok dia langsung
- 00:18:38hilang. Tapi aku lihat dia memang ter
- 00:18:40kayak gimana nih, Bu? Masa dia bakal
- 00:18:41terus datang tiap malam Bu. Mungkin
- 00:18:43walaupun kamu enggak sempat papasan mata
- 00:18:44sama dia, tapi dia tahu kamu ngelihat
- 00:18:46dia, Nak. Yang Ibu tahu dia bakal nyamar
- 00:18:48jadi kamu, Wa. Eh, Wa pula, Nak. Terus
- 00:18:50nanti pelan-pelan dia bakal gantiin kamu
- 00:18:52beneran. Kalau kamu buka pintu waktu dia
- 00:18:55datang, dia akan masuk. Kalau kamu
- 00:18:57ngejawab waktu dia manggil, dia bakal
- 00:18:59niruin suara kamu. Tapi kalau kamu
- 00:19:01biarkan dia tetap di luar, Nak,
- 00:19:03lama-lama dia bakal pergi sendiri. Jadi
- 00:19:05sekarang kita biarin aja dia tetap di
- 00:19:07luar, Nak. Udah jangan kau bukain pintu.
- 00:19:09Dia bukan tamu, dia bukan orang. Biarkan
- 00:19:11nanti dia pergi sendiri gitu kata
- 00:19:12mamnya. Udahlah kan. Meskipun tiap malam
- 00:19:15sosok itu masih terus datang, waak di
- 00:19:17hari-hari berikutnya Rico udah enggak
- 00:19:18mau lagi ngintip lagi. Tetap tetap
- 00:19:20kedengaran ngetok pintu dan lain
- 00:19:21sebagainya. Rico berusaha untuk
- 00:19:23melanjutkan aktivitasnya senormal
- 00:19:25mungkin dan mengabaikan si sosok yang
- 00:19:26masih terus datang tiap malam ini. Tapi
- 00:19:29sayangnya sejak saat itu hidupnya Rico
- 00:19:31udah enggak pernah sama lagi, Wa. Nah,
- 00:19:34jadi wa setelah mengalami teror dari
- 00:19:36sosok si laki-laki itu, Rico ini
- 00:19:38dilarang keluar pada malam hari. Rico
- 00:19:40cuman boleh keluar waktu siang aja sama
- 00:19:42mama bapak ya kan. Akhirnya Rico pun
- 00:19:43memanfaatkan kesempatan itu sebaik
- 00:19:45mungkin. Nah, pas siang tiba Rico akan
- 00:19:47keluar rumah dan menyapa para tetangga
- 00:19:49yang lagi papasan sama dia. Sebagai
- 00:19:52orang yang udah lama merantau wa ya Rico
- 00:19:54ini sebenarnya senang kali wa bisa
- 00:19:55ketemu lagi sama tetangga-tetangganya
- 00:19:57ini kan tetangga masa kecilnya kan. Tapi
- 00:19:58sayangnya setiap kali Rico ini ketemu
- 00:20:01sama mereka waak tetangga-tetangga ini
- 00:20:02langsung ketakutan dan pergi menjauhi
- 00:20:05Rico. Nah ternyata kabar soal Rico yang
- 00:20:08melanggar pantangan desa dengan pulang
- 00:20:10di hari Rabu malam ini kan udah tersebar
- 00:20:12ke mana-mana rupanya. Warga ini tahu
- 00:20:14betul kalau ada orang yang melanggar
- 00:20:16peraturan itu, itu pasti akan diikuti
- 00:20:18oleh sosok yang menyamar. Jadi dia.
- 00:20:20Alhasil setiap kali papasan sama Rico,
- 00:20:22wa warga ini jadi bingung ini betulan
- 00:20:25Rico apa bukan nih? Nih sosok
- 00:20:26jadi-jadian itu janganjangannya kayak
- 00:20:28gitu. Nah, karena mereka enggak bisa
- 00:20:29ngebedain mana Rico yang asli dan mana
- 00:20:31Rico yang jadi-jadian makanya mereka pun
- 00:20:33memilih untuk pergi. Kalau Rico ada,
- 00:20:35mereka ngejauh gitu loh, Wak. I kalau
- 00:20:36misalnya Rico betulan, kalau misalnya
- 00:20:37Rico jadi-jadian macam mana? Mereka juga
- 00:20:39takut. Nah, sikap tetangga-tetangganya
- 00:20:40nih, Wak, bikin Rico down. Rico sampai
- 00:20:42enggak enggak mood makan dia. Dia agak
- 00:20:44susah tidur. Dan beberapa hari kemudian
- 00:20:47Rico langsung sakit. Nah, sejak Rico
- 00:20:49sakit, Wak, suasana di rumah tuh jadi
- 00:20:51kerasa macam berat kali, macam dingin
- 00:20:53kali gitu, Wak. Tapi untungnya kondisi
- 00:20:55Bapaknya berangsur-rangsur baik, Pak
- 00:20:56Kadesnya membaik sehingga gantian Bapak
- 00:20:59yang jadi malah ngerawat Rico. Nah,
- 00:21:01setelah seminggu sakit, kondisi Rico
- 00:21:03belum juga membaik. Wak sama Ibu sampai
- 00:21:06ikut itu nemenin Rico tidur di kamarnya
- 00:21:07juga. Nah, sampailah pada suatu malam
- 00:21:09pas Rico ini kebangun, dia ngelihat
- 00:21:11mamnya lagi tidur satu kasur sama dia.
- 00:21:13Sedangkan Bapak tidur di kasur yang
- 00:21:14berbeda sambil memeluk senjata
- 00:21:16tradisional Kalimantan. Bapak udah macam
- 00:21:18standby gitu loh, Wak. Nah, di situ Rico
- 00:21:19ngebangunin e mamaknya karena dia mau
- 00:21:21minta tolong diantar ke kamar mandi. Dia
- 00:21:23mau buang air kecil, Wak. Nah, karena
- 00:21:24tubuhnya Rico ini masih lemas, mamaknya
- 00:21:26itu sudah bangun dipapahnyaalah Rico ini
- 00:21:28pelan-pelan ke kamar mandikan. Di saat
- 00:21:30yang sama, Bapak yang tadi masih tidur
- 00:21:32ikutan kebangun nih, Waa. Lalu dari
- 00:21:35bangun yang mereka bertiga mau nganterin
- 00:21:36Bapak kebangun bentar. Tiba-tiba mereka
- 00:21:40bertiga dengar ada suara ketukan di
- 00:21:43depan pintu. Pintu pintu utama. Bapak
- 00:21:46nanya, "Eal datang lagi dia nih. Udahlah
- 00:21:49biar aja Bapak ajak dia ngomong gitu
- 00:21:51kan." Kata si Bapak. Bapak berjalanlah
- 00:21:52ke arah jendela depan sambil menggenggam
- 00:21:55senjata yang dia bawa tadi, Wak. Lalu
- 00:21:57pada saat Horden dibuka memang betul
- 00:22:00laki-laki yang menyerupai Rico itu ada
- 00:22:02di depan mereka. Dan sosok itu lagi-lagi
- 00:22:04berdiri di teras sambil memandang mereka
- 00:22:07dengan tatapan kosong tanpa ekspresi dan
- 00:22:09wajahnya pucat macam mayat yang macam
- 00:22:12mayat gitu kan. Tapi bukan-buka Rico.
- 00:22:14Nah, lihat sosok itu Rico kan ada di
- 00:22:15situ juga. Rico nge-freeze lagi udah
- 00:22:17kata ibu tunduk tundukin kepalamu.
- 00:22:19Jangan balas tatapan dia lagi. Udah dia
- 00:22:21bukan kamu. Tunduk langsung Rico nunduk.
- 00:22:23Sementara Bapak dengan berani langsung
- 00:22:25menatap si sosok duplikan anaknya ini
- 00:22:27sambil ngbentak. Apa lagi maumu? Hah?
- 00:22:28Ngapain kau ke sini? Pergi kau dengan
- 00:22:30suara liri si sosok itu bilang, "Bukain
- 00:22:33pintunya, Pak. Saya lupa bawa kunci."
- 00:22:36Kata dia kayak gitu. Sedetik kemudian si
- 00:22:37sosok ini beralih menatap ke Ibu. Dia
- 00:22:39bilang lagi, "Ibu, bukain pintunya. Saya
- 00:22:43belum makan. Di dapur ada daun ubi
- 00:22:45tumbuk kan, Bu? Ibu udah masak untuk
- 00:22:47saya kan." Taj lagi kayak gitu. Dengar
- 00:22:49itu. Ibu diam. Ibu enggak jawab apa ibu
- 00:22:51tetap tuh pegangin tangan Rico karena
- 00:22:53Rico ini gemetar nih Rico nunduk gitu
- 00:22:55kan. Lalu seolah lagi ngejek Rico yang
- 00:22:57lagi ketakutan. W si sosok ini tiba-tiba
- 00:22:59ketawa tapi ketawa suara binatang macam
- 00:23:02suara binatang tu
- 00:23:04loh kata dia gitu. Pasti sosok ini
- 00:23:06ketawa bapak emosikan langsung diangkat
- 00:23:09senjata ke udara. Kau bukan anakku? Kami
- 00:23:11semua di sini tidak menerima kedatangan.
- 00:23:13Cepat kau pulang pulang kau ke asal kau
- 00:23:15kata si bapak gitu kan. Dan sosok itu
- 00:23:17bilang lagi, "Aku cuma mau pulang, Pak.
- 00:23:19Bukain pintunya. Aku mau pulang." Kata
- 00:23:22gitu tanpa mengatakan apa-apa, Ibu
- 00:23:24langsung ditutup horden sama ibu. Ya
- 00:23:25kan? Ibu langsung ngajak Bapak sama si
- 00:23:27Rika. Udah, Pak, udah, udah, Pak. Balik
- 00:23:29aja ke kamar. Biarin aja dia kayak gitu.
- 00:23:30Enggak jadi ke kamar mandi, masuklah
- 00:23:31lagi. Sepanjang malam itu, Wak, mereka
- 00:23:33cuman berdiam di kamar bertiga sambil
- 00:23:35terus berdoa. Tapi di sisi lain, teror
- 00:23:38dari sosok menyeramkan tuh enggak
- 00:23:39hilang. Gitu aja wak. Waktu mereka
- 00:23:40masuk. Bukannya dia diam. Semalaman itu
- 00:23:42mereka dengar ada suara langkah kaki
- 00:23:45yang ngelilingin pekarangan rumah
- 00:23:47mereka. Enggak cuma di luar waak, suara
- 00:23:48tuh udah masuk ke dalam rumah. Karena
- 00:23:50kedengeran dia lagi jalan mondar-mandir
- 00:23:52dari jendela ke pintu. Nanti dari pintu
- 00:23:54ke dapur. Terus sesekali jalan berhenti
- 00:23:57tepat di depan kamarnya Rico. Sosok itu
- 00:24:00yang kedengaran langkahnya aja. Dia
- 00:24:01enggak ngomong apa-apa. Tapi mereka bisa
- 00:24:03dengar suara helaan nafasnya si sosok
- 00:24:06tua dari dalam. Mereka baca doa kayak
- 00:24:08gitu. Ya Allah.
- 00:24:10Dah, hari pun berlalu. Sosok duplikatnya
- 00:24:13Rico ini masih terus datang ngeganggu
- 00:24:15juga. Wa, di sisi lain kondisinya Rico
- 00:24:18makin nge-edrop lagi. Bahkan Rico ini
- 00:24:19sampai sering bertanya-tanya ke diri J
- 00:24:21sendiri. Aku nih Rico yang asli kan? Aku
- 00:24:25ini manusia kan? Kalau waktu itu aku
- 00:24:26enggak pulang ke rumah apa jangan-jangan
- 00:24:29sosok itu yang pulang gantiin aku?
- 00:24:31sampai kayak gitu pikiran si Rico wa.
- 00:24:32Nah, melihat Rico yang makin
- 00:24:34memprihatinkan ini, tetua kampung, ada
- 00:24:37tetua kampung di desa mereka akhirnya
- 00:24:38datang ke rumah Rico untuk membantu
- 00:24:40ngobatin Rico. Ketua itu bilang,
- 00:24:42"Siapapun yang pulang di hari Rabu malam
- 00:24:45enggak pernah pulang sendirian, Rico.
- 00:24:48Sosok itu memang udah ikut pulang ke
- 00:24:50sini sama kamu. Biar dia berhenti
- 00:24:52ngikutin kamu, kita harus melakukan
- 00:24:54ritual pengusiran." Nih ketua enggak
- 00:24:57dijelaskan secara detail gimana proses
- 00:24:58ritual pengusuran itu waa. Tapi yang
- 00:25:00jelas setelah ritualnya itu selesai,
- 00:25:03ketua kampung bilang lagilah sama Rico,
- 00:25:05"Sekarang Rico, kamu boleh keluar rumah.
- 00:25:07Tapi kalau di jalan kamu papasan sama
- 00:25:11warga desa dan mereka nanya kapan kamu
- 00:25:15datang? Jawablah dengan menyebut hari
- 00:25:18selain hari Rabu. Ya, jawaban itulah
- 00:25:20yang akan membedakan antara kamu dan
- 00:25:22sosok menyeramkan itu. Karena kalau
- 00:25:24misalnya ada warga yang nanya kamu kapan
- 00:25:26kamu pulang, dia jawab Rabu, itu berarti
- 00:25:28dia si sosok itu. Tapi jawab yang lain,
- 00:25:30itulah kodenya gitu. Jadi kalau misalnya
- 00:25:31Rico ini nyebutin hari lain, warga bakal
- 00:25:33tahu, "Oh, ini Rico yang asli nih,
- 00:25:35gitu." Ya, itu pesan Bapak kata ketua
- 00:25:36kampung. "Oh, iya Pak." "Iya, Pak." kata
- 00:25:38si Rico gitu kan. Ah, akhirnya setelah
- 00:25:40ee diobati sama tetua desa, kondisi Rico
- 00:25:42alhamdulillah mulai membaik, Wak. Dan
- 00:25:45karena waktu cutinya sudah habis malah
- 00:25:46ditambah gegara dia sakit itu Rico harus
- 00:25:49kembalilah ke rantau ke Jawa. Nyampailah
- 00:25:52di kota rantau Rico menjalankan
- 00:25:54aktivitas seperti biasa nih. Semua juga
- 00:25:55tampak normal-normalnya tidak balik. Ah,
- 00:25:57balik ke Jawa ya kan. Sampai akhirnya
- 00:26:00beberapa hari kemudian Rico noti kok ada
- 00:26:03yang janggal ya. Jadi wa waktu si Rico
- 00:26:06ini masuk kerja dia tuh sering
- 00:26:08disamperin temannya terus temannya nanya
- 00:26:10kok tadi ngapain berdiri sendirian di
- 00:26:12ujung lorong? Hah? Udah kusapa diam aja
- 00:26:14kau. Digitukan sama temannya. Hah? Gak
- 00:26:16ada. Aku tadi ke toilet memang. Tapi aku
- 00:26:18ngapain aku berhenti ujung lorong
- 00:26:19langsung masuk ke sini kok aku loh.
- 00:26:20Terus tadi siapa yang berdiri dekat
- 00:26:22lorong tuh? Betulan kau kok bajunya sama
- 00:26:24persis kayak kau? Iya tapi itu bukan
- 00:26:26aku. Kata si Rico kayak gitu waak.
- 00:26:27Selain laporan dari kawan-kawan ya
- 00:26:29wakbunya Rico yang ada di Desa A itu
- 00:26:32juga sering nelepon. Nanyanya apa? Rico.
- 00:26:35Kamu betulan ada di Jawa kan, Nak? Iya,
- 00:26:37Bu. Ada. Kamu enggak lagi bohong sama
- 00:26:39Ibu kan, Nak? Iya, Bu. Aku di sini
- 00:26:41ngapain aku bohong? Kenapa, Bu? Udah,
- 00:26:43udah enggak ada apa-apa. Ya udah kalau
- 00:26:44gitu hati-hati ya di sana kata Mama
- 00:26:46kayak gitu. Walaupun Ibu enggak cerita
- 00:26:47banyak, Wak Rico menduga kalau
- 00:26:49sepertinya sosok yang menyerupai Rico
- 00:26:52itu pasti juga sering muncul dekat desa.
- 00:26:54Makanya Bapak suka masing kok nih Jawa
- 00:26:56kan gitu. Jadi ibu tuh mau mastiin ini
- 00:26:58siapa nih yang muncul kayak gitu loh.
- 00:27:00Waa. Nah, semua laporan itu balik lagi
- 00:27:02bikin Rico ni ngerasa was-was. Eh, sosok
- 00:27:05tuh belum betul-betul pergi nih rupanya
- 00:27:07gitu. Nah, karena takut terjadi sesuatu,
- 00:27:10Rico pun mulai
- 00:27:11mempertimbangkan untuk kembali pulang ke
- 00:27:14Kalimantan biar bisa diobatin lagi sama
- 00:27:16tetua desa. Karena dia juga enggak
- 00:27:18nyaman kan, Waa. Tapi karena urusan
- 00:27:20pekerjaan itu lagi padat kali, Rico
- 00:27:22mencoba untuk bertahan dulu nih di kota
- 00:27:24rantau. Sampai akhirnya pada suatu malam
- 00:27:27teror dari sosok itu makin memuncak
- 00:27:29lagi, Waak. Jadi, Wak, ya suatu malam
- 00:27:32Rico ini mimpi lagi berdiri di depan
- 00:27:34rumahnya yang ada di desa. Tapi keadaan
- 00:27:37rumah waktu itu macam kosong, sepi kali
- 00:27:39tua. Cuman ada satu orang aja yang Rico
- 00:27:41lihat. Dia adalah sosok yang selama ini
- 00:27:44menyerupai Rico. Itu aja dia bisa
- 00:27:46tengok. Sama seperti kemarin, sosok itu
- 00:27:48masih pakai jaket biru dan ransel
- 00:27:50coklat. Dia lagi berdiri di teras
- 00:27:52menghadap ke rumah. Sedangkan Rico lagi
- 00:27:54berdiri di belakangnya. Nah, Rico
- 00:27:56bilang, "Koku nih siapa sih? Apa maumu
- 00:27:59di sini?" digituin sama Rico. Dan sesok
- 00:28:01itu pun langsung menoleh menatap Rico.
- 00:28:03Dia
- 00:28:04tersenyum. Dia
- 00:28:07bilang, "Rumah ini sekarang punyaku.
- 00:28:11Giliran kamu yang menunggu di luar."
- 00:28:13Kata dia gitu asuran. Belum sempat Rico
- 00:28:15ngomong apa-apa. Dia udah keburu bangun
- 00:28:16nih dari mimpinya. Tapi bisa kalian
- 00:28:18tebak Rico kebangunnya di mana? Hm.
- 00:28:21Bukan di dalam kamar kosannya, Wak.
- 00:28:22melainkan di depan pintu kosnya dalam
- 00:28:26keadaan pakai jaket biru sama bawa
- 00:28:29ransel coklat. Pakaian yang dia pakai di
- 00:28:31mimpinya dan yang waktu dia pakai waktu
- 00:28:33pulang dan pakaian yang dipakai sama
- 00:28:35sosok yang nyerupain dia selama ini
- 00:28:37pakai baju itu. Sebelumnya dia pakai
- 00:28:38baju-baju mau tidur. Ngapain dia pakai
- 00:28:40baju kayak gitu mau tidur kan? Nah di
- 00:28:41situlah Rico yang skeptis ini langsung
- 00:28:43nganggap ini nih ada kejadian enggak
- 00:28:44masuk akal nih. Enggak bisa nih. Enggak
- 00:28:46tenang aku kayak gini. Selama kerja pun
- 00:28:47Rico lebih banyak diam. Semua
- 00:28:48teman-temannya bilang kalau sikapnya
- 00:28:50Rico itu ngapa kok ada apa ada masalah
- 00:28:52kok. Teman-teman tahu kalau sikapnya
- 00:28:53Rico ini berubah. Bahkan katanya Rico
- 00:28:55ini enggak seperti macam orang biasa
- 00:28:57gitu loh. Macam beda orang, Wak. Nah,
- 00:28:59untuk mengatasi hal itu Rico pergi ke
- 00:29:01psikolog. Nah, hasil observasi waak
- 00:29:03menunjukkan kalau Rico ini mengalami
- 00:29:05disosiative identitas ringan. Jadi suatu
- 00:29:08kondisi di mana seseorang ini ngerasa
- 00:29:10terlepas dari dirinya sendiri wa dari
- 00:29:12perasaannya, dari pikirannya,
- 00:29:13lingkungannya dan lain-lain. Nah, karena
- 00:29:14kondisi ini udah ada diagnosa itu juga,
- 00:29:17akhirnya Rico memutuskan untuk resign.
- 00:29:19Dia baliklah ke Kalimantan. Waktu itu si
- 00:29:21Ricoy mikir, "Oh, ini mungkin karena aku
- 00:29:22ke bawa ini makanya aku divonisnya itu,"
- 00:29:24gitu kan. Tapi dia dibanding aku juga
- 00:29:25udah enggak nyaman di sini, kawan-kawan
- 00:29:27aku juga nyaman, dia mau resign dia ke
- 00:29:29Kalimantan, dia merasa lebih aman lah
- 00:29:30gitu kalau misalnya tinggal sama orang
- 00:29:32tuanya. Lah, baliklah, Wak, balik
- 00:29:33kampung. Nah, selama di Kalimantan, Rico
- 00:29:36juga masih berusaha untuk menyembuhkan
- 00:29:37kondisinya itu dengan masih konseling
- 00:29:40juga ke psikolog. Rico berharap semua
- 00:29:41gangguan yang dialami ya berasal dari
- 00:29:43kondisi mentalnya yang memang enggak
- 00:29:44stabil ya. Jadi bukan dari teror si
- 00:29:46sosok menyeramkan itu. Kan harusnya
- 00:29:48kayak gitu kan, Wak. Ini kadang aku
- 00:29:49kepikiran aja nih kan ada diagnosanya
- 00:29:51ini gara-gara ya masalah kemarin
- 00:29:54ketakutan berlebihan aja. Tapi kalian
- 00:29:56tahu apa yang terjadi setelah itu?
- 00:29:59Aduh, inilah ini. Bahkan setelah Rico
- 00:30:02balik ke Kalimantan, kawan-kawannya yang
- 00:30:05ada di Jawa masih sering bilang, "Rico,
- 00:30:08kok lagi di Jawa ya? Kemarin kami nengok
- 00:30:10kok di kantor ngapain? Besok kalau ke
- 00:30:13sini kabarin lah awak biar kita
- 00:30:14nongkrong-nongkrong bentar juga." Itu
- 00:30:16kawan-kawannya. Masa kawannya pula yang
- 00:30:18dilusi Jawa bilang mereka nengok siapa?
- 00:30:20Nengok Rico Rico pada udah di
- 00:30:21Kalimantan. Bingung enggak kalian? Ini
- 00:30:23yang bilang kawan-kawannya Rico loh,
- 00:30:25Wak. Padahal jelas-jelas Rico tuh udah
- 00:30:26ada di Kalimantan kan. Belum pernah
- 00:30:27balik lagi setelah itu. Tapi ini
- 00:30:28kawan-kawannya nengok kok bisa
- 00:30:30teman-temannya ngelihat Rico ada di Jawa
- 00:30:32dan itu kejadian enggak cuma sekali dua
- 00:30:33kali waak ya sering kok. Aku lagi di
- 00:30:35sini kok enggak aku di sini kan aku udah
- 00:30:37pindah waak selalu kayak gitu. Dan
- 00:30:39karena kondisinya belum juga membaik
- 00:30:41Rico pun enggak berani wa untuk
- 00:30:43ngerantau lagi ke luar kota sekarang ini
- 00:30:45keseharian Rico ni udah cuman
- 00:30:46bantu-bantu mama di ladang aja. Dan juga
- 00:30:48berdasarkan informasi terakhir yang Wa
- 00:30:50dengar juga Wa ya, katanya sosok yang
- 00:30:52menyerupai Rico itu masih sering juga
- 00:30:54muncul sampai sekarang. Masih sosok itu
- 00:30:56tuh enggak neror Rico sama keluarganya
- 00:30:58lagi memang, tapi dia masih suka
- 00:31:00tiba-tiba muncul di suatu tempat dengan
- 00:31:02menyerupai wajah terakhir, wajah si
- 00:31:04Rico. Dan Rico juga katanya Wawa nih ya
- 00:31:06sampai sekarang itu masih sering ng-drop
- 00:31:08tiba-tiba terus juga sering linglung
- 00:31:10tiba-tiba. Ayo, Wak, kita doakan
- 00:31:12sama-sama semoga kondisi Rico lekas
- 00:31:14membaik ya.
- 00:31:16Kasihan deh. Oke, W. Jadi, itu tadi
- 00:31:19kisah yang dialami sama Rico lain kan.
- 00:31:20Kalian bisa kebayang enggak, Wak? Jadi
- 00:31:22Rico kayak gimana? Di satu sisi dia
- 00:31:23ketakutan nih karena dia ngelihat sosok
- 00:31:25hantu saya menyeramkan itu. Menyeramkan
- 00:31:26tuh enggak harus dia mukanya hancur,
- 00:31:28lebur, berantakan gitu kan. Tapi dia
- 00:31:30lihat muka dia sendiri kan seram kayak
- 00:31:32gitu. Wa. Tapi sisi yang lain dia juga
- 00:31:33masih tahu kalau si sosok itu juga masih
- 00:31:34neror pakai wajah dia sendiri. Jadi
- 00:31:36seram itu macam double-dble gitu loh. W
- 00:31:38jadi Rico ini macam kena krisis
- 00:31:39identitas gitu loh. Dia sendiri sering
- 00:31:41tanya juga sama ini aku manusia asli apa
- 00:31:43bukan ya. Jangan-jangan aku hantu ya
- 00:31:45kayak gitu. Kebayang enggak kalian
- 00:31:46gimana perasaan orang tua sama tetangga
- 00:31:48sekitarnya dia? Kita aja prihatin lihat
- 00:31:50kondisinya Rico kan apalagi mereka.
- 00:31:51Cuman sisi yang lain juga mereka enggak
- 00:31:53bisa bedain ini Rico asli apa bukan nih
- 00:31:55Rico asli apa mereka enggak bisa
- 00:31:56ngebedain karena seperis itu wa. Tapi
- 00:31:58kan matanya hitam. Nah dia kalau
- 00:31:59misalnya di luar kadang matanya juga
- 00:32:01enggak hitam wa cuman sekali Rico lihat
- 00:32:02matanya hitam itu lut pertama kali
- 00:32:04pertemuan mereka tuh. Siapa sangka wa
- 00:32:06ternyata efek dari melanggar pantangan
- 00:32:07di Desa A itu bisa sampai sekacau ini
- 00:32:10gitu loh. Sebenarnya juga pasti enggak
- 00:32:12apa-apa wa kalau kita enggak percaya
- 00:32:13sama hal-hal kayak gitu kan. Tapi saran
- 00:32:15aku ni selagi kita berada di lingkungan
- 00:32:17yang masyarakatnya meyakini hal
- 00:32:19tertentu, enggak ada salahnya juga kan
- 00:32:21kita turut aja menghargai tradisi dan
- 00:32:23juga adat istiadat mereka. Selalu
- 00:32:25hati-hati di mana pun kalian berada ya.
- 00:32:27Dan juga jangan lupa berdoa semoga
- 00:32:29kondisinya Rico lekas membaik. Amin ya
- 00:32:32rabbal alamin. Oke wa. Jadi sekian dulu
- 00:32:35videonya. Terima kasih banyak yang sudah
- 00:32:36menonton. Kalau kalian suka video ini,
- 00:32:37klik like-nya. Jangan lupa komen di
- 00:32:38bawah tidak ada dan saran-saran untuk
- 00:32:40video selanjutnya. Jangan lupa nyalain
- 00:32:41notifikasinya supaya kalian tahu kalau
- 00:32:42aku upload video baru. And as jangan
- 00:32:44lupa untuk klik tombol subscribe supaya
- 00:32:46kalian sama-sama tahu informasi menarik
- 00:32:47menegangkan dari channel aku. See next
- 00:32:49video. by
- horror
- doppelgänger
- taboo
- Kalimantan
- supernatural
- identity
- tradition
- fear
- psychological
- ghost