00:00:00
Pernah enggak sih kamu merasa baru aja
00:00:02
kamu mikirin sesuatu eh tiba-tiba muncul
00:00:04
di iklan HP kamu atau kamu cuma
00:00:06
lihat-lihat sesuatu sekali lalu
00:00:07
besok-besok muncul terus di YouTube,
00:00:09
TikTok, dan Instagram? Apakah ini
00:00:11
kebetulan atau AI benar-benar tahu apa
00:00:14
yang kita pikirkan? Jawabannya
00:00:16
mengejutkan dan semuanya dimulai dari
00:00:19
data yang kamu tinggalkan setiap hari.
00:00:22
Sebenarnya AI belum bisa benar-benar
00:00:24
baca pikiran kita, tapi AI sangat ahli
00:00:27
dalam membaca kebiasaan kita. Setiap
00:00:29
klik, setiap scroll, setiap post di
00:00:31
video, itu semua adalah sinyal bagi
00:00:34
algoritma. AI belajar dari pola-pola itu
00:00:37
dan mulai memprediksi apa yang kita mau.
00:00:39
Bahkan sebelum kita sadari sendiri,
00:00:41
semakin sering kamu online, semakin
00:00:43
banyak jejak digital yang kamu
00:00:44
tinggalkan. Dan itulah bahan bakar utama
00:00:47
AI. Coba ingat kapan terakhir kali kamu
00:00:49
buka YouTube atau TikTok. Tanpa kamu
00:00:52
cari apapun, konten yang muncul terasa
00:00:55
pas banget, lucu, menarik, sesuai minat
00:00:58
kamu. Bahkan kadang hal yang baru kamu
00:01:00
pikirin beberapa jam sebelumnya itu
00:01:03
bukan sulap. itu karena sistem seperti
00:01:06
YouTube dan TikTok menggunakan AI
00:01:08
berbasis machine learning untuk memantau
00:01:11
dan menyesuaikan konten hanya untuk
00:01:13
kamu. Mereka tahu berapa lama kamu
00:01:15
nonton, konten apa yang kamu skip, dan
00:01:18
kapan kamu berhenti menonton. Semua itu
00:01:20
dihitung dalam hitungan detik. Ketika
00:01:23
kamu login ke aplikasi apapun, kamu
00:01:25
memberi akses ke banyak hal. lokasi
00:01:27
kamu, jam aktif kamu, preferensi bahasa,
00:01:30
gaya mengetik, sampai apa yang kamu cari
00:01:32
secara rutin, AI menggabungkan semuanya
00:01:35
dan membentuk profil digital kamu.
00:01:37
Profil ini bukan cuman untuk jualan
00:01:39
iklan, tapi juga dipakai untuk
00:01:42
menyempurnakan pengalaman kamu. Kadang
00:01:45
tanpa kamu tahu, kamu sedang dipelajari.
00:01:47
Itulah kenapa kadang AI terasa bisa
00:01:50
membaca pikiran. Padahal yang dibaca
00:01:52
adalah kebiasaanmu sendiri. Jadi, AI
00:01:56
belum bisa membaca isi otak kita. Tapi
00:01:59
dari perilaku kamu sehari-hari, AI sudah
00:02:01
bisa membentuk prediksi yang sangat
00:02:02
akurat. Mulai dari apa yang kamu sukai,
00:02:05
apa yang akan kamu beli, bahkan mood
00:02:07
kamu, semua bisa dipetakan dengan cukup
00:02:10
akurat dan itu baru awalnya. Di part
00:02:12
selanjutnya kita akan masuk lebih dalam
00:02:15
bagaimana AI memetakkan otak manusia
00:02:17
secara harfiah melalui teknologi neuro
00:02:19
AE dan brain signal decoding. Jangan ke
00:02:22
mana-mana. Ini baru masuk babak yang
00:02:24
lebih dalam. Di part sebelumnya kita
00:02:26
bahas bagaimana AI bisa tahu apa yang
00:02:29
kamu sukai hanya dari pola perilaku
00:02:31
online. Tapi sekarang kita masuk ke
00:02:34
sesuatu yang lebih dalam. Teknologi yang
00:02:36
benar-benar membaca sinyal otak. bukan
00:02:38
lagi prediksi berdasarkan klik dan
00:02:40
scroll, tapi dari gelombang otak manusia
00:02:43
secara langsung. Terdengar seperti fiksi
00:02:46
ilmiah, faktanya ini sedang dikembangkan
00:02:48
saat ini juga. Teknologi ini disebut
00:02:52
BCI, Brain Computer Interface. BCI
00:02:56
memungkinkan perangkat digital menerima
00:02:58
dan menafsirkan sinyal listrik dari
00:03:00
otak. Otak kita mengirim sinyal elektrik
00:03:03
ke seluruh tubuh dengan sensor tertentu
00:03:06
e seperti IG atau elektroda. Alat bisa
00:03:09
membaca gelombang otak dan
00:03:11
menerjemahkannya menjadi perintah.
00:03:13
Contohnya, kamu berpikir gerakkan
00:03:15
tangan. Alat bisa menangkap sinyal itu
00:03:18
dan menggerakkan lengan robot. BCI ini
00:03:20
sudah dipakai dalam dunia medis untuk
00:03:22
membantu penderita kelumpuhan. Tapi kini
00:03:25
sedang dikembangkan untuk hal yang jauh
00:03:26
lebih luas. No, salah satu projject
00:03:28
paling terkenal adalah neuraling yang
00:03:30
dikembangkan oleh Elon Musk. Tujuannya
00:03:33
bukan cuman untuk medis, tapi juga
00:03:34
menciptakan simbiosis antara manusia dan
00:03:37
AI. Bayangkan kamu bisa mengontrol
00:03:39
komputer, menulis pesan, bahkan browsing
00:03:41
internet hanya dengan berpikir tanpa
00:03:44
suara, tanpa gerakan, tanpa keyboard.
00:03:46
Neuraling menggunakan cip kecil yang
00:03:47
ditanam langsung ke otak dan bisa
00:03:50
membaca aktivitas neuron secara real
00:03:52
time. Ini bukan teori. Uji coba manusia
00:03:55
sudah mulai dilakukan sejak awal 2024.
00:03:58
Tapi tentu saja teknologi ini tidak
00:04:00
datang tanpa risiko. Apa jadinya kalau
00:04:02
data dari otak kita bisa direkam? Apakah
00:04:05
pikiran kita bisa dibaca, dicuri, atau
00:04:07
bahkan dimanipulasi? Inilah kenapa
00:04:09
banyak pakar teknologi dan etika mulai
00:04:11
mempertanyakan arah dari semua ini.
00:04:13
Karena ketika kita bicara tentang otak,
00:04:15
kita bicara soal identitas terdalam
00:04:17
manusia. Jika AI bisa membaca isi
00:04:20
pikiran, apa yang tersisa dari privasi?
00:04:23
Beberapa universitas seperti Stanford,
00:04:25
MIT, dan Kyoto University telah
00:04:27
mengembangkan AI yang bisa
00:04:29
merekonstruksi gambar berdasarkan
00:04:31
aktivitas otak. Caranya seseorang
00:04:34
melihat sebuah gambar otaknya direkam
00:04:36
dengan FMRI atau IEG. Lalu EI
00:04:39
menerjemahkan pola gelombang otak
00:04:41
menjadi bentuk visual yang mendekati
00:04:43
gambar aslinya. Hasilnya memang belum
00:04:45
sempurna, tapi bentuk, warna, dan
00:04:47
struktur bisa dikenali. Ini adalah awal
00:04:50
dari decoding pikiran manusia secara
00:04:52
visual. Jadi, sekarang kamu tahu AI
00:04:56
tidak cuma belajar dari perilaku online,
00:04:58
tapi mulai menyentuh sinyal dari otak
00:05:00
kita langsung. Teknologi ini masih
00:05:02
berkembang tapi arahnya jelas. Menghapus
00:05:04
jarak antara pikiran dan mesin. Di part
00:05:07
selanjutnya kita akan bahas bagaimana
00:05:10
algoritma AI menebak emosi,
00:05:12
kecenderungan politik, bahkan
00:05:13
kepribadian kamu hanya dari cara kamu
00:05:16
berselancar di internet. Kita baru
00:05:19
mulai. Kalau kamu kira AI cuman bisa
00:05:22
tahu apa yang kamu cari, tunggu sampai
00:05:24
kamu tahu bahwa AI sekarang bisa menebak
00:05:27
emosi kamu, kepribadian kamu, bahkan apa
00:05:30
yang mungkin kamu pikirkan untuk
00:05:32
dilakukan. Bukan sihir, bukan spekulasi,
00:05:36
tapi hasil dari jutaan data yang kamu
00:05:38
berikan setiap hari tanpa kamu sadari
00:05:40
kamu. Beberapa sistem AI saat ini sudah
00:05:43
mampu mendeteksi emosi seseorang
00:05:45
berdasarkan nada suara, ekspresi wajah,
00:05:48
pola mengetik, cara kamu menggunakan
00:05:50
emoji, dan bahkan waktu kamu mengirim
00:05:53
pesan. Contohnya, jika kamu lebih sering
00:05:55
post video tertentu, AI bisa
00:05:57
menyimpulkan kamu tertarik, penasaran,
00:05:59
atau bahkan merasa terganggu. Ada AIS
00:06:02
yang digunakan di layanan pelanggan yang
00:06:04
bisa langsung tahu apakah pelanggan
00:06:05
sedang marah atau bingung hanya dari
00:06:08
intonasi suara. Tahukah kamu kalau AI
00:06:10
bisa memprofilkan kepribadianmu hanya
00:06:13
dari aktivitas digitalmu? Studi dari
00:06:16
Cambridge Analytica menunjukkan bahwa
00:06:18
dengan 150 likes di Facebook, AI bisa
00:06:21
mengenal kepribadian seseorang lebih
00:06:23
baik dari sahabatnya sendiri. Dari pola
00:06:25
postingan frekuensi scroll, waktu kamu
00:06:28
paling aktif hingga jenis konten yang
00:06:30
kamu konsumsi. Semuanya membentuk
00:06:32
gambaran digital tentang siapa kamu.
00:06:35
Apakah kamu introvert, suka berpikir
00:06:37
panjang, tertarik pada ide baru, atau
00:06:40
lebih suka rutinitas, AI bisa
00:06:42
mengetahuinya hanya dari data. III tidak
00:06:45
hanya tahu kamu suka video kucing, tapi
00:06:48
bisa memperkirakan kapan kamu akan beli
00:06:50
sesuatu. Apakah kamu sedang ingin
00:06:52
berhenti dari pekerjaan atau apakah kamu
00:06:54
sedang merasa kesepian? Situs e-commerce
00:06:57
menggunakan Aa untuk memperkirakan kapan
00:07:00
kamu rentan membeli sesuatu. Media
00:07:02
sosial menggunakan AI untuk menebak
00:07:04
kapan kamu akan lebih aktif dan lebih
00:07:06
mudah dipengaruhi konten tertentu. Ini
00:07:09
bukan menebak secara acak. Ini adalah
00:07:11
prediksi berbasis machine learning yang
00:07:14
dilatih dari miliaran pola pengguna
00:07:16
lain. Masalahnya muncul ketika semua ini
00:07:18
dilakukan tanpa transparansi. Kamu tidak
00:07:21
tahu data apa yang dikumpulkan. Kamu
00:07:23
tidak tahu bagaimana itu diproses. Dan
00:07:26
kamu tidak tahu bagaimana hasil analisis
00:07:29
itu dipakai. Bayangkan iklan yang kamu
00:07:32
lihat, berita yang muncul di fit kamu,
00:07:34
atau bahkan rekomendasi pasangan di
00:07:36
aplikasi, semuanya berdasarkan data
00:07:38
emosional kamu. Apakah kamu benar-benar
00:07:40
masih punya kendali? Jadi, Ei, tidak
00:07:43
perlu membaca pikiranmu secara langsung
00:07:46
untuk tahu siapa kamu, apa yang kamu
00:07:48
suka, dan apa yang mungkin kamu lakukan.
00:07:50
Data digital kamu berbicara sangat keras
00:07:53
dan ee mendengarkan. N setiap hari,
00:07:55
setiap detik. Di part terakhir nanti
00:07:57
kita akan bahas solusi. Apa yang bisa
00:08:00
kamu lakukan untuk tetap terlindungi,
00:08:02
tetap menikmati teknologi tapi tidak
00:08:04
kehilangan kendali atas dirimu sendiri.
00:08:06
Karena di dunia yang semakin canggih,
00:08:08
kesadaran digital adalah satu-satunya
00:08:10
pertahanan nyata. Selama tiga bagian
00:08:13
sebelumnya, kita sudah lihat bagaimana
00:08:14
AI bekerja dari membaca pola, mengenali
00:08:17
emosi, hingga memprediksi kepribadian
00:08:19
dan niat kamu. Sekarang pertanyaannya,
00:08:22
apakah kamu bisa melindungi diri dari
00:08:23
semua itu? Jawabannya, ya. Tapi kamu
00:08:26
harus tahu cara kerja sistemnya dan cara
00:08:29
mengambil kembali kendali. Langkah satu,
00:08:32
pahami jejak digitalmu. Semua yang kamu
00:08:34
lakukan online meninggalkan jejak
00:08:35
digital. Dan AI hanya bisa bekerja
00:08:38
sejauh apa yang kamu berikan. Itu
00:08:40
berarti makin banyak kamu share, makin
00:08:42
banyak yang bisa dibaca, makin sering
00:08:45
kamu login lewat akun sosial, makin
00:08:47
dalam data kamu terhubung. Bahkan like,
00:08:49
scroll, dan jam aktif kamu semua itu
00:08:51
data. Jadi, langkah pertama adalah
00:08:54
sadar. sadar bahwa kamu sedang diam-diam
00:08:56
berbicara ke HI lewat tindakan online.
00:08:59
Langkah dua, kurangi akses yang tidak
00:09:01
perlu. Banyak aplikasi dan situs meminta
00:09:04
izin lebih dari yang sebenarnya
00:09:06
dibutuhkan. Contoh, kenapa aplikasi
00:09:08
catatan butuh akses ke lokasi? Kenapa
00:09:11
aplikasi kamera butuh akses ke mikrofon
00:09:13
setiap saat? Selalu periksa permission
00:09:15
di pengaturan HP kamu. Gunakan browser
00:09:18
dengan mode privasi. Hindari login
00:09:20
menggunakan akun Google atau Facebook
00:09:21
jika tidak perlu. Dan yang paling
00:09:23
penting, jangan asal klik setuju tanpa
00:09:26
membaca. Langkah tiga, gunakan tools
00:09:29
untuk perlindungan tambahan. Ada banyak
00:09:31
tools yang bisa bantu kamu tetap aman
00:09:33
seperti VPN untuk menyembunyikan lokasi
00:09:36
dan aktivitas browsing, browser private
00:09:39
seperti Brave atau DuckD Go, Adblocker
00:09:41
yang bisa mencegah pelacakan pihak
00:09:43
ketiga, ekstensi anti tracking di Chrome
00:09:45
atau Firefox. Beberapa situs bahkan
00:09:48
punya pengaturan untuk nonaktifkan
00:09:50
personalisasi iklan. aktifkan itu.
00:09:52
Langkah empat, jangan berikan semuanya
00:09:54
ke satu platform. Seringki satu akun
00:09:57
terhubung ke segalanya. Contoh, kamu
00:09:59
pakai Gmail untuk login ke YouTube, Play
00:10:01
Store, Drive, hingga layanan lain. Ini
00:10:04
memudahkan, tapi juga berbahaya. Karena
00:10:07
kalau satu akun dibobol atau
00:10:09
disalahgunakan, data kamu bisa bocor
00:10:12
total. Cobalah pisahkan akun untuk
00:10:14
kerja, akun untuk hiburan, akun dami
00:10:16
untuk coba-coba, dan aktifkan verifikasi
00:10:19
dua langkah di semua akun penting. Kita
00:10:22
hidup di zaman luar biasa. AI bukan
00:10:25
musuh, tapi dia bisa jadi alat yang
00:10:28
berbahaya kalau kita tidak hati-hati.
00:10:31
Semakin kamu sadar, semakin kamu bisa
00:10:34
tetap pakai teknologi tanpa kehilangan
00:10:36
kendali atas pikiran dan privasi kamu.
00:10:39
Kalau kamu merasa video ini membuka
00:10:40
wawasan, klik like, subscribe, dan
00:10:42
bagikan ke teman-teman kamu. Karena
00:10:44
kesadaran digital harus dimulai dari
00:10:47
kita sendiri. Sampai jumpa di video
00:10:49
gudang cara berikutnya. Yeah.