Pengukuran dan Penentuan Kualitas Udara - #3 Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji Udara Ambien

00:07:12
https://www.youtube.com/watch?v=M_xMmof9DCU

Ringkasan

TLDRVideo ini menjelaskan mengenai cara menentukan lokasi pengambilan contoh uji dalam pemantauan kualitas udara ambien sesuai dengan SNI 197 119.625. Pemilihan lokasi penting untuk memastikan data yang diperoleh dapat mewakili daerah yang sedang dipantau. Lokasi dipilih berdasarkan faktor meteorologi (arah dan kecepatan angin) dan geografi (topografi dan tata guna lahan). Ditekankan pentingnya memilih titik yang sesuai, seperti downwind dari sumber pencemar untuk mendapatkan data yang akurat. Pengukuran yang baik menggambarkan dari empat arah mata angin, sedangkan lokasi harus dihindari dari tempat yang dapat mengganggu hasil, seperti pengaruh kimia atau fisika. Untuk lokasi dengan bangunan tinggi, ada kriteria khusus penempatan alat ukur. Lokasi yang dipilih juga harus mempertimbangkan perubahan kondisi di masa depan.

Takeaways

  • πŸ“ Lokasi pengambilan sampel harus wakili daerah pantauan.
  • 🌬️ Arah angin penting untuk penempatan titik pengukuran.
  • 🏒 Hindari tempat yang mengganggu hasil pengukuran fisika/kimia.
  • πŸ›  Alat pemantauan diletakkan jauh dari bangunan/pohon tinggi.
  • πŸ”„ Titik pengukuran sebaiknya mencakup empat arah mata angin.
  • πŸ“ Jarak dari industri ditentukan lewat model simulasi.
  • 🌍 Pertimbangkan faktor geografis dan tata guna lahan.
  • πŸ”¬ Ada syarat spesifik untuk ketinggian pemasangan alat.
  • πŸ—ΊοΈ Lokasi harus aman dan tidak terpengaruh emisi sekitar.
  • 🧹 Atap untuk pemasangan alat harus bersih dari polusi dapur.

Garis waktu

  • 00:00:00 - 00:07:12

    Video ini menjelaskan tentang langkah-langkah dalam mengukur dan menentukan kualiti udara ambien, dengan fokus pada penentuan lokasi pengambilan sampel ujian. Dalam menetapkan lokasi, faktor meteorologi seperti arah dan kelajuan angin, serta faktor geografi seperti topografi dan kegunaan tanah perlu dipertimbangkan. Pemantauan harus mewakili daerah yang dipantau. Kaedah automatik, kriteria seperti konsentrasi pencemar yang tinggi dan penduduk yang padat digunakan. Lokasi pengukuran mesti berada downwind dan upwind sumber pencemar. Pengukuran dari empat arah mata angin diperlukan. Pertimbangan tambahan seperti jarak dari industri dan keadaan sekitar lokasi juga penting. Ada panduan meletakkan peralatan untuk mengelakkan gangguan dari bangunan dan pokok tinggi. Video ini bermanfaat dalam membimbing penonton tentang langkah-langkah pemilihan lokasi pemantauan yang tepat.

Peta Pikiran

Mind Map

Pertanyaan yang Sering Diajukan

  • Apa tujuan dari penentuan lokasi pengambilan sampel uji kualitas udara?

    Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan data yang mewakili daerah yang dipantau, menggambarkan kualitas udara dengan akurat.

  • Apa saja faktor yang dipertimbangkan dalam menetapkan titik pemantauan kualitas udara?

    Faktor meteorologi seperti arah dan kecepatan angin, serta faktor geografi seperti topografi dan tata guna lahan.

  • Mengapa perlu mempertimbangkan arah angin dalam pemantauan kualitas udara?

    Arah angin membantu menentukan lokasi sumber pencemar dan titik pengukuran yang tepat sesuai dengan posisi sumber tersebut.

  • Bagaimana menentukan jarak lokasi pemantauan dari industri?

    Jarak ditentukan berdasarkan hasil model simulasi, pengamatan lapangan, atau isoplet yang telah dibuat.

  • Apa syarat penempatan alat pemantauan berdekatan dengan bangunan atau pohon?

    Alat pemantauan harus diletakkan minimal 2,5 kali lebih tinggi dari bangunan atau pohon tertinggi, membentuk sudut 30 derajat.

Lihat lebih banyak ringkasan video

Dapatkan akses instan ke ringkasan video YouTube gratis yang didukung oleh AI!
Teks
id
Gulir Otomatis:
  • 00:00:02
    Selamat datang pada pembelajaran
  • 00:00:03
    pengokoran dan penentuan kualitas
  • 00:00:07
    udara pada video ini kita akan memahami
  • 00:00:10
    Bagaimana penentuan lokasi pengambilan
  • 00:00:12
    contoh uji pemantauan kualitas udara
  • 00:00:15
    ambien tahap pertama dalam melakukan
  • 00:00:17
    pengukuran dan penentuan kualitas udara
  • 00:00:19
    ialah menentukan lokasi pengambilan
  • 00:00:22
    contoh uji penentuan lokasi pengambilan
  • 00:00:24
    contoh uji pemantauan kualitas udara
  • 00:00:26
    ambien diatur melalui SNI 197
  • 00:00:31
    119.625 Apakah kamu sudah pernah
  • 00:00:34
    melakukan pemantauan kualitas udara
  • 00:00:36
    ambien sebelumnya dalam menentukan
  • 00:00:38
    lokasi pengambilan contoh uji pada
  • 00:00:41
    prinsipnya data yang diperoleh harus
  • 00:00:43
    dapat mewakili daerah yang sedang
  • 00:00:44
    dipantau sehingga data hasil pengukuran
  • 00:00:47
    yang diperoleh menggambarkan kualitas
  • 00:00:49
    udara di daerah itu titik pemantauan
  • 00:00:52
    kualitas udara ambien ditetapkan dengan
  • 00:00:56
    mempertimbangkan satu faktor meteorologi
  • 00:00:59
    yaitu arah dan Kecepatan
  • 00:01:02
    angin dua faktor geografi seperti
  • 00:01:07
    topografi dan tig tata guna
  • 00:01:10
    lahan untuk menempatkan Stasiun
  • 00:01:13
    pemantauan yang biasanya digunakan pada
  • 00:01:15
    metode otomatis terdapat beberapa
  • 00:01:17
    kriteria yang digunakan yaitu satu area
  • 00:01:21
    dengan konsentrasi pencemar tinggi du
  • 00:01:25
    area dengan kepadatan penduduk
  • 00:01:27
    tinggi di daerah sekitar
  • 00:01:30
    p yang di untuk kawasan
  • 00:01:34
    stud di daerah proyeksi yang mana unuk
  • 00:01:37
    menentukan efek akat perkembangan
  • 00:01:39
    mendatang di
  • 00:01:40
    [Musik]
  • 00:01:42
    lingunganakuruhlah stud unuk
  • 00:01:45
    pemantauanara manual beber yang per per
  • 00:01:51
    unoekskasi pengilan selji
  • 00:02:00
    data sekunder dari stasiun meteorologis
  • 00:02:02
    terdekat atau data pengukuran langsung
  • 00:02:05
    di lapangan Kemudian yang kedua perlu
  • 00:02:08
    diketahui Di mana letak sumber pencemar
  • 00:02:11
    Perhatikan gambar berikut pada gambar
  • 00:02:13
    ini kita telah mengetahui bahwa arah
  • 00:02:16
    angin dominan ialah ke arah timur
  • 00:02:19
    kemudian perlu kita tentukan asal dari
  • 00:02:21
    sumber pencemar misalnya pada gambar ini
  • 00:02:23
    ialah cerobong suatu industri dari emisi
  • 00:02:26
    yang paling berbahaya sebagai sumber
  • 00:02:28
    pencemar tidak bergerak titik lokasi
  • 00:02:30
    pengukuran yang paling utama untuk
  • 00:02:32
    dilakukan ialah pada arah Timur setelah
  • 00:02:35
    melewati sumber pencemar atau yang
  • 00:02:37
    dikatakan down wind yaitu titik nomor
  • 00:02:39
    sat kemudian titik lokasi pengukuran
  • 00:02:42
    yang berikutnya adalah upwin yaitu
  • 00:02:44
    berkebalikan dengan arah angin atau pada
  • 00:02:46
    gambar ini ialah arah barat yang mana
  • 00:02:48
    sebelum melewati sumber pencemar yaitu
  • 00:02:50
    pada nomor du titik ini juga dapat
  • 00:02:52
    menjadi titik kontrol dalam melakukan
  • 00:02:55
    pemantauan kualitas udara ambien minimal
  • 00:02:58
    terdapat dua titik lokas pemantauan yang
  • 00:03:00
    mengutamakan daerah pemukiman atau
  • 00:03:02
    tempat-tempat spesifik sesuai dengan
  • 00:03:04
    arah angin dan sumber pencemar seperti
  • 00:03:07
    titik sat dan titik du sedangkan pada
  • 00:03:10
    arah angir lainnya minimal terdapat satu
  • 00:03:13
    titik pemantauan seperti pada titik
  • 00:03:15
    nomor 3 pengukuran kualitas udara yang
  • 00:03:18
    baik juga yang dapat menggambarkan dari
  • 00:03:20
    Empat arah mata angin yang berbeda sebab
  • 00:03:23
    saat kita melakukan pengukuran bisa jadi
  • 00:03:25
    arah mata angin dominan tidak sesuai
  • 00:03:27
    dengan data awal yang kita miliki dapat
  • 00:03:30
    ditambahkan titik Pengukuran lainnya
  • 00:03:32
    dengan mempertimbangkan kondisi tertentu
  • 00:03:34
    seperti karakteristik zat pencemar atau
  • 00:03:37
    daerah spesifik lainnya jarak lokasi
  • 00:03:39
    pemantauan dari industri ditentukan
  • 00:03:42
    berdasarkan hasil model simulasi
  • 00:03:44
    pengamatan lapangan pengukuran sesaat
  • 00:03:47
    dan membuat
  • 00:03:48
    isopletnya setelah dapat memperkirakan
  • 00:03:50
    di mana titik lokasi pengambilan sampel
  • 00:03:52
    uji terdapat beberapa petunjuk untuk
  • 00:03:55
    menentukan titik pengambilan contoh
  • 00:03:58
    uji i tempat yang dapat merubah
  • 00:04:01
    konsentrasi akibat adanya absorsi atau
  • 00:04:04
    adsorsi dua hindari tempat di mana
  • 00:04:07
    pengganggu kimia terhadap bahan pencemar
  • 00:04:09
    yang akan diukur dapat terjadi
  • 00:04:13
    hindari tempat di mana pengganggu fisika
  • 00:04:15
    dapat menghasilkan suatu hasil yang
  • 00:04:17
    mengganggu pada saat mengukur debuk
  • 00:04:19
    partikulat meder
  • 00:04:21
    Letakkan peralatan di daerah dengan
  • 00:04:23
    gedung atau bangunan yang rendah dan
  • 00:04:25
    saling
  • 00:04:26
    berjauhan apabila pemantauan bersifat
  • 00:04:28
    kontinu maka pemilihan lokasi harus
  • 00:04:31
    mempertimbangkan perubahan kondisi
  • 00:04:33
    peruntukan pada masa
  • 00:04:35
    mendatang Selain itu perlu diperhatikan
  • 00:04:38
    pula penempatan prop atau Tempat
  • 00:04:40
    masuknya contoh uji udara yaitu satu
  • 00:04:43
    pada daerah yang aman dua dapat
  • 00:04:46
    menempatkan pengambilan contoh uji di
  • 00:04:48
    atap bangunan untuk daerah dengan
  • 00:04:50
    kepadatan penduduk atau bangunan
  • 00:04:51
    menengah sampai tinggi akan tetapi atap
  • 00:04:54
    bangunan harus bersih dan tidak
  • 00:04:56
    terpengaruh oleh emisi gas buang dapur
  • 00:04:59
    tiga Prof harus ditempatkan pada jarak
  • 00:05:01
    sekurang-kurangnya 15 m dari jalan raya
  • 00:05:04
    usahakan pengukuran dapat mewakili
  • 00:05:06
    kondisi wilayahnya bukan Jalan rayanya
  • 00:05:10
    at ketinggian Prof untuk pengambilan
  • 00:05:12
    contoh uji secara manual 1,5 m dari
  • 00:05:15
    permukaan tanah 5 untuk pengambilan
  • 00:05:18
    contoh uji partikulat dilakukan minimal
  • 00:05:21
    2 m dari permukaan tanah datar pada
  • 00:05:23
    pinggir jalan raya en ketinggian prop
  • 00:05:27
    Stasiun tetap atau aktif ktin anara 3
  • 00:05:30
    sampai 6 M atau minimal dua kali
  • 00:05:32
    ketinggian gedung yang terdekat Prof
  • 00:05:34
    harus berjarak minimal 15 m dari sumber
  • 00:05:37
    pengganggu untuk setiap Stasiun
  • 00:05:39
    ketentuan lokasi stasiun pemantauan yang
  • 00:05:41
    relatif dekat dengan bangunan atau pohon
  • 00:05:43
    tinggi ialah satu tinggi Prof alat
  • 00:05:46
    pemantau minimal 2,5 kali dari tinggi
  • 00:05:49
    bangunan membentuk sudut 30 derajat
  • 00:05:51
    terhadap bangunan atau pohon tertinggi
  • 00:05:54
    dua tinggi Stasiun pemantau lokasi
  • 00:05:56
    meteorologis seperti Anemometer minimal
  • 00:05:59
    10 m dari permukaan tanah atau minimal
  • 00:06:02
    2,5 kali tinggi sampel inlet
  • 00:06:05
    udara ketentuan lokasi stasiun pemantau
  • 00:06:09
    yang relatif jauh dari bangunan atau
  • 00:06:11
    pohon tertinggi satu tinggi prop alat
  • 00:06:14
    pemantau minimal 2,5 kali dari tinggi
  • 00:06:17
    bangunan atau pohon tertinggi dua tinggi
  • 00:06:20
    Stasiun pemantau kondisi meteorologis
  • 00:06:23
    seperti Anemometer minimal 10 m
  • 00:06:27
    jarak Stasiun pengukuran dengan pohon
  • 00:06:31
    Ming bangunan at poon
  • 00:06:34
    tertingi kita telah melajari
  • 00:06:36
    penentuanokasi pengiljemauitudara
  • 00:06:41
    sebel
  • 00:06:42
    kitaah
  • 00:06:45
    berikutnyaob penentas
  • 00:06:47
    [Musik]
  • 00:06:54
    [Musik]
  • 00:06:58
    pengud okasi pengambilan contoh uji
  • 00:07:01
    pemantauan kualitas udara ambien ini
  • 00:07:03
    bermanfaat bagi kalian semua sampai
  • 00:07:06
    jumpa kembali di video pembelajaran
  • 00:07:08
    lainnya
  • 00:07:09
    [Musik]
Tags
  • kualitas udara
  • pemantauan
  • lokasi pengambilan sampel
  • faktor meteorologi
  • impact geografis
  • pemantauan ambien
  • pencemaran udara