00:00:00
UMKM dianggap sebagai tulang punggungnya
00:00:02
ekonomi Indonesia gitu Jadi kalau kita
00:00:04
Googling jumlah UMKM di Indonesia itu
00:00:06
ada 65 juta Nah artinya 25% dari total
00:00:10
hampir 25% dari total penduduk Indonesia
00:00:12
yang 270 jutaan ya Eh artinya dari 4,5
00:00:15
orang eh 4,eng penduduk Indonesia
00:00:18
satunya itu UMKM nah sayangnya walaupun
00:00:20
jumlahnya banyak secara Absolut number
00:00:22
tapi kalau dilihat dari persentasen yang
00:00:23
bisa sampai ke level ke atas tuh enggak
00:00:25
terlalu banyak gitu ya E kita Lihatlah
00:00:26
Berapa banyak sih UMKM kita yang sudah
00:00:28
bisa ekspor UD bisa ee apa namanya E
00:00:31
diterima di market luar itu kan juga
00:00:33
belum banyak banyak yang masih berjuang
00:00:34
tapi belum ketemu jalannya ada yang
00:00:36
bilang masalah modal ada yang bilang
00:00:37
akses pasar makanya banyak platform
00:00:39
e-commerce juga diminta untuk ikutan
00:00:41
support gitu tapi e permasalahannya
00:00:43
sebenarnya Enggak cuma itu dan dan
00:00:44
banyak hal-hal yang yang basic yang
00:00:47
sebenarnya kita eh butuh bantu di sini
00:00:49
dan kali ini kita mau bahas Gimana
00:00:51
baiknya Halo saya Ignasius untung
00:00:53
Selamat datang di
00:00:55
[Musik]
00:00:58
marketing
00:01:03
[Musik]
00:01:09
[Musik]
00:01:21
Oke jadi kalau kita ngomongin soal UMKM
00:01:24
gitu ya
00:01:25
Ee Kita harus lihat gimana sih UMKM bisa
00:01:28
bisa bisa lebih berkembang gitu ya benar
00:01:31
bahwa Oh banyak yang muji ya oh UMKM
00:01:34
kita tuh bagus produknya ini itu ini itu
00:01:36
ya Nah kita enggak bahas soal produk
00:01:37
karena produk ini spesifik produk per
00:01:39
produk gitu brand per brand yang
00:01:40
akhirnya eh sulit untuk dibahas di sini
00:01:42
eh secara normatif ya produknya harus
00:01:44
ngerti apa pasar yang eh yang dituju
00:01:47
gitu terus habis itu kualitasnya bagus
00:01:49
reliable dan lain sebagainya tapi kita
00:01:51
bahas dari sisi bisnis terutama
00:01:52
marketing yang pertama menurut saya
00:01:54
adalah area brand gitu ya jadi banyak
00:01:56
yang berpikir bahwa brand ini enggak
00:01:59
penting gitu loh ah udahlah kita pikirin
00:02:01
yang lain a dulu transaksinya gimana dan
00:02:03
sebagainya padahal ini penting banget
00:02:04
dan ini adalah tentang seperti apa sih
00:02:06
Gitu Ee Kita mau ngebangun apa yang kita
00:02:09
jual inibenak konsumen gitu idealnya
00:02:11
beres dulu ini baru kita ngomongin yang
00:02:13
lain Jadi analoginya kalau kita mau
00:02:15
bikin pesta di rumah ee rumahnya menarik
00:02:18
apa enggak makanannya banyak apa enggak
00:02:19
rumahnya nyaman apa enggak dan lain
00:02:21
sebagainya baru habis itu kita ngomongin
00:02:22
Gimana caranya kita bisa ngundang orang
00:02:24
ke sini Tapi kalau rumahnya udah enggak
00:02:26
seru udah enggak menarik ya kita mau
00:02:29
tarik orang ke Sin ini juga akhirnya
00:02:30
enggak enggak enggak terlalu menarik ya
00:02:31
Dan ini juga mirip kayak produk ya dalam
00:02:33
hal ini ee yang bikin konsumen datang
00:02:35
bangun daya tarik gitu ya tapi ini lebih
00:02:37
dari produk ini E apa ya produk Tuh kan
00:02:39
Soal fungsional gitu ya Eh soal value
00:02:41
for money gitu brand ini soal emosional
00:02:43
juga gitu Ini soal bikin orang tertarik
00:02:46
gitu ya dan brand ini lebih dari produk
00:02:48
gitu jadi ee produk biasa-biasa aja Itu
00:02:51
bisa juga tetap punya persepsi yang baik
00:02:52
dan pada akhirnya ee terus dibeli orang
00:02:55
dan itu juga karena brand juga ee brand
00:02:58
itu bisa bentuknya consumer brand ee
00:03:00
artinya ya kalau dari produk ya brandnya
00:03:03
Misalnya contoh apa sih ee ee apapun itu
00:03:06
gitu ya entah e Bank Mandiri BCA itu kan
00:03:08
brand gitu kalau UMKM ya banyak ya kita
00:03:10
lihat ee misalnya ee ada apa eh minuman
00:03:15
si teguk house segala macam itu kan juga
00:03:17
brand gitu ya Nah itu itu brandnya tapi
00:03:19
juga bisa personal brand orang di
00:03:21
belakang brand tersebut Apple itu brand
00:03:24
Steve Jobs itu personal brand Tesla itu
00:03:26
consumer brand Elon musk itu personal
00:03:28
brand Dan dari situ kelihatan bahkan
00:03:30
personal brand juga punya dampak yang
00:03:32
luar biasa terhadap consumer band
00:03:34
kebayang kalau Tesla itu yang punya
00:03:36
bukan nilon Mas Mungkin Tesla enggak
00:03:38
akan secepat ini pertumbuhannya jadi
00:03:39
Tesla itu brandnya itu dikatrol sama si
00:03:42
Elon mask-nya sebagai personal brandnya
00:03:44
gitu nah artis banyak juga yang pakai
00:03:46
jurus ini makanya eh artis banyak yang
00:03:48
bikin apa ya label-label Kosmetik lah
00:03:51
restoran lah segala macam supaya
00:03:53
usahanya cepat naik gitu prinsip
00:03:55
utamanya people buy you before your
00:03:57
product gitu Jadi kalau kita bisa jual
00:03:59
brand diri kita sendiri maka produk
00:04:02
apapun yang kita jualin akan jadi lebih
00:04:03
bagus gitu ya jadi e brand itu penting
00:04:06
nah komponen dari brandnya apa sih
00:04:08
gimana sih untuk untuk ningkatin brand
00:04:10
ya walaupun sebenarnya nanti Detailnya
00:04:11
ada di episode selanjutnya gitu ya tapi
00:04:13
pertama adalah produk appearience gitu
00:04:15
ya jadi ada istilah kan Don't judge the
00:04:17
book by its cover Jangan nilai buku dari
00:04:19
covernya Walaupun dia agak ironis kalau
00:04:21
kita ke toko buku Sebagian besar bukunya
00:04:23
itu disegle enggak bisa dibuka Nah terus
00:04:26
gimana kita mau nilai buku ini bagus
00:04:27
dari mana Kalau bukunya dis sehingga
00:04:30
yang kita bisa lihat cuma cuma covernya
00:04:31
doang gitu Ya nah tapi itu tadi gitu
00:04:33
kita berusaha menilai sesuatu dari apa
00:04:34
yang kita bisa nilai kita nilai Makanan
00:04:36
ini enak apa enggak lihat dari bentuknya
00:04:38
kita nilai orang dari penampilannya
00:04:40
produk dari appeariance-nya
00:04:41
appeariance-nya termasuk kemasan gitu Ya
00:04:43
bikin kemasan yang bagus sesuai dengan
00:04:44
persepsi yang mau dibentuk presentasinya
00:04:46
gimana gimana produknya divisualisasikan
00:04:49
bentuk aslinya dan juga fotonya gitu ya
00:04:51
Nah belajar soal ini eh kita bisa
00:04:53
ngelihat mobil-mobil Korea misalnya
00:04:54
Hyundai dan Kia Gitu dulu modelnya
00:04:56
enggak menarik kalau Tahun berapa ya
00:04:57
tahun awal 2000-an ya modelnya begitulah
00:05:00
kita enggak ngelihat ini mobil-mobil
00:05:01
yang yang keren yang premium yang
00:05:03
membanggakan gitu ya Nah dan mereka
00:05:05
sadar akhirnya Setelah itu mereka coba
00:05:08
upgrade tampilan gitu ya kalau kita
00:05:09
lihat sekarang Hyundai sama Kia ya
00:05:11
dua-duanya ini salah satu eh salah dua
00:05:14
lah ya dari dari dari mobil yang ada di
00:05:16
Indonesia yang desainnya itu bisa
00:05:18
disejajarkan dengan desain-desain mobil
00:05:19
Eropa karena memang mereka sadar banget
00:05:21
penampilan ini penting banget gitu ya
00:05:23
kita juga belajar dari Apple gitu salah
00:05:25
satu yang bikin Apple punya persepsi
00:05:26
bagus itu desainnya itu bagus kemasannya
00:05:29
pun bagus fotonya pun bagus Apple itu
00:05:31
tidak pernah diisplay digambarkan Entah
00:05:34
di marketing materialnya entah eh produk
00:05:36
aslinya secara jelek semuanya selalu
00:05:38
bagus jadi tanpa penampilan ini Apple
00:05:40
mungkin juga akan akan sulit compit sama
00:05:43
Microsoft dulu atau sama produk laptop
00:05:45
lain gitu jadi penting banget buat UMKM
00:05:48
jangan ngirit-ngirit soal ini cari
00:05:49
desainer yang bagus fotografer yang
00:05:50
bagus e cari produk desainer yang Oke
00:05:53
Supaya Ini jadi pembeda yang signifikan
00:05:55
gitu ya terus poin Selanjutnya lagi juga
00:05:57
yang untuk ngedorong brand adalah apa
00:05:59
people gitu jadi belajar dari Beberapa
00:06:01
brand gitu Apple sama Starbucks nih ini
00:06:02
dua brand yang EE yang lumayan bagus ya
00:06:05
gitu Yang Baguslah ya bukan cuma lumayan
00:06:06
gitu ya E dua-duanya punya konsistensi
00:06:08
yang sama Mereka punya pramuniaga yang
00:06:11
pd-nya bagus tidak over PD tapi tidak
00:06:14
apa ya Bukan kayak pelayan dalam tanda
00:06:16
kutip ya gitu gester-nya gitu Starbucks
00:06:18
bukan Toko bukan tukang bikin kopi gitu
00:06:20
loh tapi barista gitu penampilan dan
00:06:22
gesternya tu PD seolah-olah sederajat
00:06:24
sama konsumen sehingga brandnya ikut
00:06:25
keangkat gitu jadi people sering kali
00:06:27
kan jadi frontliner paling depan
00:06:28
ngadapin konsumen justru Ini yang
00:06:30
harusnya tidak boleh dikompromi ini
00:06:32
adalah wajahnya brand kalau orangnya
00:06:33
enggak PD penampilannya kucel gesternya
00:06:36
gester mohon maaf pelayan gitu ya
00:06:38
brandnya pun ikut ketarik turun gitu nah
00:06:40
terus Selanjutnya lagi experience ini
00:06:42
bukan sekedar kualitas produk tapi juga
00:06:44
hal-hal yang dirasakan sejak keputusan
00:06:46
eh keputusan pembelian tuh diambil gitu
00:06:47
ya sampel e sampai dikonsumsi gitu ya
00:06:50
cakupannya besar dari proses belinya
00:06:52
repot apa enggak Antri apa enggak waktu
00:06:54
dikonsumsi atau dipakainya gimana
00:06:56
menarik apa enggak ee bahkan sekarang
00:06:58
unboxing-nya gimana dan sebagainya Itu
00:07:00
dia nah ee itu tadi ngomongin soal brand
00:07:03
itu part pertama yang yang harusnya
00:07:05
sebagian UMKM spend time banyak di sana
00:07:08
setelah itu baru kita ngomongin soal
00:07:09
marketing ini adalah tentang
00:07:10
mengkomunikasikan brand yang tadi
00:07:11
sudahudah dirumusin di awal keluar bikin
00:07:14
orang jadi tahu Oh ini toh brandnya Oh
00:07:16
ini toh produknya gitu kalau brand soal
00:07:18
gimana bagusnya nyanyian Kita analoginya
00:07:20
brand itu soal ee nyanyian Kita bagus
00:07:23
enggak sih lagunya bagus apa enggak sih
00:07:24
marketing ini adalah soal gimana
00:07:26
nyanyiannya itu dan suara bagus kita itu
00:07:29
ke dengaran sama orang lebih banyak gitu
00:07:30
jadi kayak kasih mic yang lebih gede
00:07:32
supaya lebih banyak orang tahu gitu nah
00:07:34
seringki orang kebalik marketingnya dulu
00:07:37
dikencengin brandnya belakangan yang
00:07:39
kejadian orang akhirnya dengerin
00:07:40
nyanyiannya tapi karena agak-agak Fals
00:07:42
akhirnya persepsinya jadi rusak ah
00:07:44
enggak deh produk ini enggak terlalu
00:07:45
bagus gitu dan ini berlaku juga sama
00:07:47
personal brand banyak orang salah bangun
00:07:48
personal brand belum apa-apa yang
00:07:50
dipikirin gimana orang tahu kita eh
00:07:52
tanpa punya Clarity yang sebenarnya kita
00:07:53
tuh mau bangun brand kayak apa sih kita
00:07:55
mau diingat sebagai apa gitu jadi
00:07:56
buru-buru bikin podcast padahal enggak
00:07:58
tahu yang position yang mau disasar tuu
00:08:00
seperti apa so basically ini adalah
00:08:01
tentang cari Channel eh marketingnya
00:08:03
tentang cari channel apa sih channel
00:08:05
yang penting untuk relevan dan relevan
00:08:07
buat konsumen sehingga eh habis itu e
00:08:09
orang jadi tahu Eh brand kita tuh kayak
00:08:11
apa gitu nah part dari marketing juga
00:08:14
kita harus maintain exposure gitu ya
00:08:15
hanya maintain exposure itu termasuk
00:08:17
reminder kalau kalau orang ingat terus
00:08:20
tapi habis itu lama-lama kan lupa kalau
00:08:22
exposure-nya hilang maka kita perlu
00:08:24
perlu mengingatkan lagi untuk eh udah
00:08:26
lama nih enggak lihat gitu kan ee di
00:08:29
ingetin kamu ggak mau beli lagi dan lain
00:08:31
sebagainya makanya harus catat siapa aja
00:08:32
yang beli dan kapan dia harus beli ini
00:08:34
aset berharga ya database konsumen
00:08:36
perihal eh apa namanya behavior mereka
00:08:38
kapan dia beli dan lain sebagainya itu
00:08:39
penting banget gitu ya jadi kita tahu
00:08:42
siapa dan kapan dan kapan kita harus
00:08:43
ng-reach out Mereka lagi gitu ya eh dan
00:08:46
dan harus ingat bahwa eh masalah orang
00:08:49
balik lagi mau beli lagi itu perlu
00:08:50
dinercher sebelum jadi loyal atau bahkan
00:08:52
ketika enggak punya database konsumen
00:08:55
ini tentang mastiin kita masih ada
00:08:57
Gimana caranya kita muncul di beberapa
00:08:59
channel gitu terus kita juga harus jaga
00:09:01
relationship ini juga soal apa ya Bangun
00:09:02
relationship sama konsumen gitu kan
00:09:04
Apple Starbucks itu Bangun relationship
00:09:06
juga dari interaksi tadi pramuniaga
00:09:08
mereka kan bukan pramuniaga ya Eh apa ya
00:09:11
barista atau atau ya pramuniaga di toko
00:09:13
Apple gitu itu beda sama pramuniaga
00:09:15
mohon maaf misalnya di departem store
00:09:16
gitu yang gesternya udah gesternya apa
00:09:19
ya pelayan gitu bukan bukan orang yang
00:09:21
tinggi sederajat yang terus habis itu
00:09:23
mau bangun relationship gitu dan
00:09:24
bentuknya enggak harus selalu dalam
00:09:26
bentuk iklan gitu ya kadang-kadang
00:09:27
konten edukasi kadang-kadang konten yang
00:09:29
eh fun aja gitu ya Dan apa namanya
00:09:31
marketing ini juga soal persuasi tentang
00:09:33
creative messaging gitu gimana iklan dan
00:09:35
konten kita menarik untuk mereka gitu
00:09:36
kan bikin jadi diingat karena
00:09:37
pesan-pesan yang kas sama menarik gitu
00:09:39
ya Eh dan kita harus ingat prinsip
00:09:41
besarnya ya ketika kita ngomongin iklan
00:09:42
Nobody likes to read an Ads enggak ada
00:09:44
yang suka ngelihat iklan orang suka
00:09:47
untuk ngelihat sesuatu yang menarik buat
00:09:49
mereka kadang-kadang itu iklan that's
00:09:51
why makanya ketika bikin iklan kita
00:09:52
harus pikirin bukan bukan tentang apa
00:09:54
yang kita mau omongin tapi gimana ini
00:09:56
ditangkap sama mereka dan gimana ini
00:09:57
bisa menarikkan gitu ya dan dan dan yang
00:09:59
penting juga ketika kita ngedesain
00:10:02
persuasi Ini influens-nya gimana Ini
00:10:04
soal gimana orang bisa ngerekomendasiin
00:10:06
atau gimana rekomendasiin orang bisa
00:10:08
kelihatan sama orang-orang yang lain
00:10:10
tentang tentang referal testimoni review
00:10:12
gitu kan e suka enggak suka orang akan
00:10:14
lihat ini gitu untuk untuk untuk mutusin
00:10:16
ya sebelum mutusin gitu nah jadi
00:10:18
brandnya tadi udah terus habis itu ke
00:10:19
Marketing next-nya adalah ke promotion
00:10:22
gitu Ini soal kasih daya tarik tambahan
00:10:24
yang jangka pendek orang nyobain produk
00:10:26
itu ee apa ya Ee ketika mereka baru mau
00:10:29
nyobain produk itu ada dua ada dua
00:10:31
kekhawatiran ya Yang yang yang paling
00:10:33
sering terjadi ya mereka pasti mikir
00:10:35
kayak Aduh nih jangan-jangan begini
00:10:36
jangan-jangan begitu kalau saya beli
00:10:37
nanti ini dan lain sebagainya gitu ya
00:10:39
Nah satu hal yang bisa bantu adalah
00:10:40
pertama diskon suka enggak suka dengan
00:10:42
Harganya miring risikonya turun kalau
00:10:44
enggak bagus ya udahlah uang hangus kan
00:10:45
enggak gede-gede amat gitu ya Nah
00:10:46
promotion ini Trigger aja bentuknya
00:10:48
enggak harus diskon bisa bonus bisa
00:10:49
voucher bisa yang lain-lain gitu ya Ee
00:10:51
ini juga soal harga promotion ini juga
00:10:53
soal harga kalau bisa paling murah bagus
00:10:55
walaupun hati-hati harga murah ketika
00:10:57
brandnya enggak dibangun maka
00:10:58
dianggapnya oh Oh ini memang produk
00:10:59
murahan begitu besok harganya naik
00:11:01
selesai gitu ya kalau harganya mahal
00:11:03
brandnya dibangun persepsinya adalah
00:11:05
premium gitu Wah ini barang premium gitu
00:11:06
ya harganya mahal brandnya bagus gitu ya
00:11:08
contohnya Apple gitu ya ada yang
00:11:10
harganya murah brandnya dibangun itu
00:11:12
dianggap sebagai Oh ini offer yang amat
00:11:14
sang sangat menarik gitu Jadi kalau kita
00:11:15
bisa ee kejar harganya murah bagus tapi
00:11:18
kalau enggak enggak apa-apa gitu kalau
00:11:19
enggak bisa apa yang kita harus dorong
00:11:20
yang pertama best service bisa enggak
00:11:22
harganya dikasih lebih karena ada
00:11:24
service laine jadi bikin apa ya Bikin
00:11:26
jadi enggak bisa dibandingin langsung
00:11:28
dengan kompetitor gitu dan bikin
00:11:29
persepsi Oh pantas harganya lebih karena
00:11:31
ada ininya jadi persepsinya jadi naik
00:11:33
atau ambil ee yang tengah harganya
00:11:36
tengah-tengah jangan kalau enggak bisa
00:11:37
paling murah sebisa mungkin jangan yang
00:11:39
paling mahal gitu jadi karena orang
00:11:40
punya kecenderungan untuk milih yang di
00:11:42
tengah ketika ada tiga opsi gitu Yang
00:11:43
tengah Ini kecenderungannya orang milih
00:11:44
yang tengah Kenapa karena kalau salah
00:11:46
tuh enggak salahsamat Kalau ambil yang
00:11:47
paling murah nanti jelek kalau yang
00:11:49
paling mahal nanti ada kekhawatiran Aduh
00:11:51
udah beli mahal Ternyata Sama aja sama
00:11:52
yang lain gitu kalau yang tengah tuh
00:11:54
enggak ada yang salah-salah banget gitu
00:11:55
Jadi mungkin bisa salah tapi salahnya
00:11:57
Enggak banget gitu nah jadi jadi itu
00:11:59
juga yang harus hati dan ketika
00:12:00
ngomongin soal promotion hati-hati promo
00:12:02
ini enggak bisa kepanjangan orang jadi
00:12:04
menghargai produk kita senilai promo itu
00:12:06
tadi begitu Promonya dicabut orang jadi
00:12:08
enggak mau beli karena itu kan produknya
00:12:09
segitu ya Nah terus habis itu setelah
00:12:11
promotion apa baru yang diurusin sales
00:12:13
channel penjualannya dari mana gimana
00:12:15
orang bisa dapetin seberapa murah eh
00:12:17
sori seberapa mudah dicari dan dibeli eh
00:12:19
termasuk kerja sama sama retail channel
00:12:21
sebanyak-banyaknya available di
00:12:22
mana-mana gitu ya nah jadi dari sana
00:12:24
kita bisa lihat kesimpulannya apa sih
00:12:26
untuk UMKM yang pertama adalah brand ini
00:12:28
ini PR yang paling besar yang saya
00:12:29
melihat sedikit sekali dari UMKM yang
00:12:31
ngebangun ini Jadi gimana caranya kita
00:12:34
bisa berangkat dari clear dulu brand
00:12:36
seperti apa sih yang mau kita bangun itu
00:12:38
dulu setelah brandnya udah beres baru
00:12:40
akhirnya kita ngurusin yang lain
00:12:42
ngurusin marketingnya marketingnya
00:12:44
gimana supaya brand yang bagus ini
00:12:46
kedengaran sama orang sehingga menarik
00:12:47
terus kadang-kadang kita butuh kasih
00:12:49
promosi untuk orang mau coba dulu habis
00:12:51
itu baru ke sales ketika brandnya belum
00:12:53
beres akhirnya kita pun bolak-balik
00:12:55
enggak selesai-selesai ngabisin waktu di
00:12:57
step-step selanjutnya di marketing balik
00:12:59
lagi ke brand ke promotion balik lagi
00:13:00
dan padahal harusnya kalau di depannya
00:13:02
udah benar selanjutnya Tuh udah tinggal
00:13:04
jalan aja tinggal ngalir aja gitu ya Nah
00:13:06
detail soal brand kita bisa lihat di
00:13:07
episode-episode selanjutnya tapi seperti
00:13:09
biasa ada pertanyaan ada kuis pertanyaan
00:13:11
sebagai
00:13:27
berikut
00:13:31
[Musik]
00:13:33
pemenang dari episode kali ini bisa
00:13:35
dilihat di episode selanjutnya seperti
00:13:36
biasa selalu saksikan e marketing di
00:13:39
marketir CV saya Ignasius untung pamit
00:13:41
undur
00:13:42
[Musik]
00:13:51
diri gimana seru-seru kan videonya kalau
00:13:55
suka jangan lupa komen dan like ya masih
00:13:57
banyak juga nih video-video yang keren
00:13:59
lainnya gitu kan dan jangan lupa
00:14:01
subscribe juga market TV di sini
00:14:08
nih