00:00:05
satu hal lagi tadi kan Anda bilang soal
00:00:08
anak-anak Indonesia itu atau anak-anak
00:00:10
ya karena ini 15 tahun penelitiannya ya
00:00:13
kemampuan dia dalam Berhitung Matematika
00:00:15
itu Urutan ke-63 atau 65 kan artinya ini
00:00:20
relatif rendah ya sebenarnya di video
00:00:23
beberapa waktu yang lalu saya lihat ada
00:00:26
semacam Sal
00:00:28
perimen pertanyaan kepada anak-anak yang
00:00:31
ditemuin di pinggir jalan ditanyakan
00:00:33
hal-hal yang sederhana sebenarnya
00:00:35
misalnya 5* 3 berapa ketawa-ketawa
00:00:38
enggak bisa jawab awalnya saya pikir ini
00:00:40
main-main atau dia pura-pura tidak tahu
00:00:42
I tapi si pembawa acaranya bilang ini
00:00:46
pertanyaan serius ditanyakan untuk
00:00:48
hal-hal yang menurut saya zaman saya
00:00:50
seumur itu harusnya cepat bisa menjawab
00:00:53
iya tapi anak-anak itu tidak mampu
00:00:55
menjawabnya ini bukan kita bicara Maaf
00:00:57
di daerah-daerah Tertinggal karena kalau
00:00:59
kita lihat area kotanya saya lupa apa
00:01:01
tapi cukup e cukup ya Kelihatan kota
00:01:04
besar gitu Iya Nah itu apakah karena
00:01:07
anak-anak sekarang juga tergantung pada
00:01:09
kalkulator Apakah itu ada pengaruhnya
00:01:11
dengan teknologi ada sekali pengaruhnya
00:01:13
dengan teknologi satu yang perlu kita
00:01:16
ketahui adalah pepatah bahwa otak itu
00:01:18
harus selalu diasah itu benar
00:01:21
sekali waktu kita lahir otak itu
00:01:24
seperti istilahnya itu mulus gitu Jadi
00:01:29
hanya lakukan hal-hal tertentu
00:01:32
berkali-kali dan berulang kali
00:01:35
terbentuklah kemampuan-kemampuan di otak
00:01:37
kita Nah jadi kalau lama-lama kita tidak
00:01:40
memakainya memakainya itu juga bisa
00:01:43
lama-lama hilang kali otak itu sangat
00:01:45
plastik dan EE sehingga dengan plastik
00:01:49
itu ada bagus dan buruknya kembali ada
00:01:51
kabar baik dan kabar buruknya ptian
00:01:53
plastik itu at plastiknya itu dia bisa
00:01:55
sangat mudah di ya kayak lilin jadi
00:01:58
sangat mudah di sangat mudah diolah gitu
00:02:02
jadi otak itu bisa mengikuti mengikuti
00:02:04
apa mengikuti lingkungannya nah yang
00:02:06
tadi bangani ceritakan dan juga saya
00:02:08
bilang Pisa kita itu rendah tapi saya
00:02:11
mau menekankan Jangan sampai kita
00:02:14
berpikir anak-anak Indonesia itu tidak
00:02:16
pintar oke itu penting sekali saya terus
00:02:21
tereng aja kalau boleh Bang Andi sangat
00:02:24
sangat tidak setuju dan ingin supaya
00:02:28
mengajak semua orang
00:02:30
pembicaraan tentang IQ apalagi banyak
00:02:33
yang sudah suka bilang IQ orang
00:02:35
Indonesia 80
00:02:37
78,49
00:02:39
7 simpanse ada yang 90 eh 80 lah
00:02:44
rata-rata ya ada yang 90 Artinya kita
00:02:46
kalah dari simpanse katanya itu tidak
00:02:48
benar sekali Bang Andi tidak benar ya
00:02:50
tidak benar Bang Andi saya enggak tahu
00:02:52
dari siapa Dari mana tapi Nama
00:02:53
penelitinya saya catat Ini iya ya
00:02:56
Richard ly dan David Becker ini ya dia
00:03:00
menyebutkan kecerdasan orang Indonesia
00:03:02
ini dibandingkan dengan berbagai saya
00:03:04
enggak tahu ini valid atau tidak Tapi
00:03:06
ini kemudian menjadi olok-olok I tapi
00:03:09
kalau dikaitkan tadi dengan cerita yang
00:03:11
saya sampaikan di mana anak-anak ditanya
00:03:13
sesuatu yang sederhana tidak bisa
00:03:15
memecahkan itu tapi anda enggak percaya
00:03:17
itu ya saya tidak percaya dan saya ee
00:03:20
pertama bukan tidak percaya tidak
00:03:21
percaya saya selalu karena saya adalah
00:03:23
ilmuwan saya selalu menggunakan e data
00:03:26
dan bukti-bukti dari e ilmiah Mari kita
00:03:29
kembali kan sebenarnya IQ itu adalah
00:03:31
berdasarkan
00:03:33
tes dan sampai sekarang pun ada banyak
00:03:37
perdebatan di eh di ilmu eh di ilmu e
00:03:41
learning science ilmu kognitif Apakah
00:03:44
sebenarnya IQ itu karena tidak ada
00:03:47
kesepakatan bahwa IQ itu adalah
00:03:50
sungguh-sungguh
00:03:51
mencerminkan e kecerdasan oke memang ada
00:03:55
ee memang kadang-kadang ada korelasi
00:03:57
tetapi saya sudah pernah cerita mungkin
00:03:59
di suatu lain B korelasinya itu sangat
00:04:02
minim dengan antara IQ dan
00:04:06
eh keberhasilan dipekerjakan itu satu
00:04:09
tetapi yang paling inti sekali bukan
00:04:11
soal bukan soal Apakah kita percaya IQ
00:04:14
atau begini begini Bang Andi kalau kita
00:04:18
begitu banyak berbicara tentang IQ kita
00:04:21
menganggap IQ
00:04:23
itu tetap fix enggak bisa berubah jadi
00:04:27
kalau kita bilang Orang Indonesia itu
00:04:29
iq-nya 80
00:04:30
selama-lamanya kita itu enggak akan
00:04:32
berkembang nah ini inilah yang menjadi
00:04:35
bahaya karena kalau tadi Pisa atau
00:04:38
bahkan anak-anak di itu tidak tidak bisa
00:04:40
3* 5 itu bukan karena mereka iq-nya
00:04:43
rendah bukan karena mereka bodoh tetapi
00:04:46
karena mereka tidak mendapatkan
00:04:49
pengajaran yang baik mereka tidak
00:04:53
belajar dan tidak mendapatkan pengajaran
00:04:55
yang baik itu Bang Andi jadi kembali
00:04:58
lagi ada data
00:05:00
eh yang menunjukkan bahwa ada korelasi
00:05:04
antara yang kita sebut growth mindset
00:05:06
dan fixed mindset Apa itu growth mindset
00:05:08
dan fixed mindset ini adalah konsep yang
00:05:10
datang dari ilmuwan eh profor Carol
00:05:13
duwag di sandford University yang
00:05:14
kebetulan juga adalah kolega saya Beliau
00:05:18
dari berpuluh-puluh tahun risetan
00:05:21
manusia ada yang berpikir bahwa
00:05:23
kepintaran itu atau tetap tidak akan
00:05:26
bisa berkembang fixed mindset asalnya
00:05:28
dari genetik termasuk membicarakan
00:05:30
tentang IQ itu biasanya itu asalnya
00:05:33
pikiran itu genetik atau kepintaran itu
00:05:37
berubah terus growth mindset itu selalu
00:05:40
berkembang Kenapa kita bisa menjadi
00:05:42
lebih pintar karena kita belajar kita
00:05:44
banyak bertanya kita banyak membaca
00:05:45
membaca itu penting untuk mendapat
00:05:47
pengetahuan Jadi itulah growth mindset
00:05:50
Nah pertama ada data yang sangat jelas
00:05:53
menunjukan bahwa negara yang punya
00:05:56
growth mindset
00:05:58
itu ampuan pencapaian eh akademiknya dan
00:06:02
juga keberhasilan ekonominya itu sangat
00:06:04
berkorelasi semakin kita punya growth
00:06:06
mindset semakin negara itu e sangat
00:06:09
berhasil dalam bidang ekonomi dan
00:06:11
prestasi akademik nah dan juga ada
00:06:14
penelitian baru kembali dari OECD bahwa
00:06:17
Indonesia punya growth mindset yang
00:06:20
sangat rendah atau kebalikannya
00:06:21
Indonesia itu punya fixed mindset itulah
00:06:24
yang saya takutkan Kenapa kalau kita
00:06:26
terus-terusan berbicara tentang IQ kita
00:06:29
semua selalu menganggap kita tidak akan
00:06:30
bisa berkembang dan kalau kita melakukan
00:06:33
IQ tes anak yang dapat IQ tes itu merasa
00:06:37
Ya sudah saya kemampuannya memang
00:06:39
sebegitu dan juga ada penelitian yang
00:06:41
sangat penting kemampuan belajar seorang
00:06:44
anak itu sangat juga tergantung dari
00:06:48
harapan atau pandangan dari guru dan
00:06:51
orang tuanya Jadi kalau gurunya bilang
00:06:54
oh kalian iq-nya 80 Ya udah ngapain Saya
00:06:56
ngajarin capek-capek selama-lamanya juga
00:06:59
gitu enggak bisa nangkap itu kan Bahasa
00:07:02
gampangnya jadi berbahaya ini ya sangat
00:07:04
berbahaya Bang Andi itulah saya sangat
00:07:06
sangat tidak setuju dengan kita
00:07:08
membicarakan terus tentang IQ Orang
00:07:10
Indonesia itu 80 enggak usah gitu kita
00:07:13
bicarakan IQ kita lihat bagaimana kita
00:07:15
mengajarkan anak-anak kita apa yang kita
00:07:17
lakukan untuk anak-anak kita karena
00:07:19
kembali itu penelitian saya sendiri
00:07:21
anak-anak itu pada dasarnya sangat ingin
00:07:24
tahu mereka sangat pintar itu banyak
00:07:27
sekali data-datanya termasuk anak-anak
00:07:30
Indonesia itulah yang sangat penting Ayo
00:07:33
kita lupakan tentang IQ tes itu dan juga
00:07:36
psikotes IQ tes enggak usah itu lagi
00:07:38
dilakukan karena itu selalu fix kita
00:07:41
kita gak akan bisa berubah kan kita mau
00:07:44
berubah kita mau mencapai Indonesia emas
00:07:46
di rumah kita kita ingin anak kita
00:07:48
pintar bagaimana kita kalau ngomongin IQ
00:07:50
kita kita bisa mau anak kita pintar Ya
00:07:52
saya cukup emosional kalau saya
00:07:55
mendengar IQ Orang Indonesia itu 80 saya
00:07:57
dengarnya aja juga emosion iya enggak
00:07:59
ada gunanya Bang Andi ngapain Kita mikir
00:08:01
kita karena Kebetulan saya dan istri
00:08:03
punya PAUD ya ada di kampung Dadap situ
00:08:07
misalnya istri saya percaya sekali bahwa
00:08:10
dunia anak-anak adalah dunia bermain
00:08:12
Betul tapi orang tua orang tua dari
00:08:15
anak-anak ini marah sekali karena
00:08:19
anak-anaknya belum diajarin
00:08:21
charlitung belajar membaca dan berhitung
00:08:24
Mereka bilang Kapan bunda ini anak-anak
00:08:26
saya diajarin panik mereka ketika
00:08:28
terlalu banyak bermain ya istri saya
00:08:30
bilang enggak ini waktunya anak-anak
00:08:32
bermain gitu Ya nah tapi anda pernah
00:08:34
menjelaskan tentang konsep bermain ini
00:08:37
dalam belajar Nah bisa anda jelaskan itu
00:08:40
saya sudah nonton tapi mungkin perlu
00:08:42
disampaikan kepada yang nonton acara
00:08:44
kita oke iya pertama ini kembali adalah
00:08:46
hasil penelitian jadi bukan kepercayaan
00:08:49
kembali saya adalah imuan saya melihat e
00:08:51
hasil penelitian bukan kepercayaan
00:08:54
penelitian e beritahuan kita bahwa ee
00:08:59
manusia itu menggunakan waktu kecil
00:09:01
menggunakan hampir sekitar 60 sampai 70%
00:09:04
waktunya untuk bermain tetapi bukan
00:09:06
manusia saja eh hewan-hewan juga
00:09:08
mengguna banyak bermain kalau secara
00:09:11
evolusi kita pertanyakan Kenapa begitu
00:09:14
banyak waktu kita untuk bermain itu
00:09:15
pasti jawabannya satu pasti ada
00:09:17
manfaatnya karena natural selection di
00:09:19
evolusi tidak akan memilih itu dan kita
00:09:23
bisa Survive kalau itu tidak ada gunanya
00:09:25
jadi secara logika bermain itu pasti ada
00:09:27
manfaatnya nah selain dari itu juga ada
00:09:30
banyak penelitian termasuk penelitian
00:09:32
saya sendiri tapi banyak dilakukan oleh
00:09:34
teman-teman saya rekan-rekan saya yang
00:09:35
sangat
00:09:36
em sangat terkenal di dunia E ilmu apa
00:09:39
yang terjadi permainan itu ternyata
00:09:41
waktu kita bermain itu kita belajar jadi
00:09:44
orang tua tidak usah khawatir waktu kita
00:09:46
kecil itu ee kita bermain itu dalam
00:09:49
bermain itu belajar contohnya Saya
00:09:51
pernah memberi contoh
00:09:53
em sebenarnya kalau kita lihat kita
00:09:55
mempersiapkan waktu Mungkin pertanyaan
00:09:58
mendasar
00:10:00
waktu anak itu dipud ya Bang Andi I
00:10:03
tujuan kita Apa tujuan kita
00:10:06
mempersiapkan mereka supaya masuk
00:10:08
Universitas ya Itu Tujuan tengah-tengah
00:10:11
Bang Andi tapi tujuan akhirnya itu
00:10:13
adalah mempersiapkan anak kita untuk
00:10:16
bisa menghadapi hidup betul kan Bang
00:10:19
jadi Kemampuan apa yang harus dimiliki
00:10:21
seseorang untuk bisa menghadapi hidup
00:10:23
saya rasa nomor satalah kita harus bisa
00:10:27
beradaptasi itu berubah terus kita harus
00:10:31
bisa beradaptasi dan nomor dua 1 A 1 B
00:10:34
sebenarnya sama gitu kita harus bisa
00:10:37
pintar-pintar memecahkan masalah problem
00:10:41
solving skill memecah konteksnya dengan
00:10:43
permainan tadi anak-anak bermain nah
00:10:45
waktu bermain anak-anak Ini pertama ya
00:10:48
waktu bermain karena enggak ada yang
00:10:50
nyuruh mereka harus mikir sendiri dan
00:10:52
dalam bermain itu begitu banyak
00:10:54
masalah-masalah yang harus mereka
00:10:56
pecahkan mungkin orang-ang kaget masalah
00:10:58
apa waktu bermain w banyak makanya
00:11:00
perhatiin kalau anak main Nah itulah
00:11:02
seorang peneliti itu memperhatikan
00:11:04
misalnya kalau dulu saya ee main ya saya
00:11:07
dulu sering main kelereng kelereng ini
00:11:10
rumit ni kelereng ini banyak Fisikanya
00:11:12
kan kelereng tuh harus dipikirin dulu
00:11:14
itu di situ kelerengnya di sini bolanya
00:11:17
segini ini nyentilnya tuh berapa Pakai
00:11:20
berapa kekuatan supaya itu sungguhan
00:11:22
bisa nyampai ke situ nah itu main
00:11:24
kelereng itu ada Fisikanya itu harus
00:11:26
dipikirin kalau nyetilnya terlalu
00:11:28
kencang pun enggak enggak bisa
00:11:29
sekencang-kencangnya nanti nanti enggak
00:11:31
nanti justru enggak terlalu lompat Nah
00:11:34
itu banyak Fisikanya dan juga ee sangat
00:11:37
penting sekali di kehidupan ini kita
00:11:39
harus bisa berkolaborasi kita harus bisa
00:11:41
melihat pikiran orang lain kolaborasi
00:11:44
itu teamwork lah ya teamwork ya teamwork
00:11:46
ya gitu itu penting negosiasi nah waktu
00:11:49
bermain itu banyak yang harus
00:11:50
dingosiasikan ayunan cuman satu ayo
00:11:53
gilirannya gimana ini mobilnya cuma
00:11:56
mobil-mobilannya cuman satu ayo gimana
00:11:58
kita tukarannya n itu kan Nah itu banyak
00:12:01
sekali yang dilakukan Nah mungkin satu
00:12:03
tip yang bisa saya kasih ke orang tua
00:12:05
yang khawatir Saya sangat mengerti k
00:12:07
khawatirnya ini adalah Penelitian yang
00:12:09
dilakukan oleh eh Profesor e eh
00:12:12
Katherine hirpasek teman baik saya yang
00:12:15
menggunakan E ini k kita itu bisa
00:12:17
namanya kita guided play Ayo kita ajak
00:12:21
anak-anak kita tapi misalnya ya kita
00:12:24
main Eh kita main bersama dengan anak
00:12:26
satu kan sampai saya bilang komunikasi
00:12:28
akan bertambah yang kedua waktu kita
00:12:31
bermain itu kita bisa mengeluarkan
00:12:33
pertanyaan misalnya kita bermain ee
00:12:36
bermain E puzzle bersama Terus kalau
00:12:39
kita bilang ke anaknya Coba lihat yang
00:12:42
di sudut itu apa mungkin anaknya pertama
00:12:45
apa itu sudut kalau masih kecil ya Nah
00:12:47
kita Jelaskan sudut itu maksudnya begini
00:12:48
nak Nah itu ada penelitiannya itu justru
00:12:50
akan bisa menambah eh pengetahuan saya
00:12:55
beruntung bisa kuliah di Harvard
00:12:57
University waktu S1 bangani tahu hanya
00:13:00
ada satu kelas yang diharuskan untuk
00:13:04
seluruh siswa semester 1 di Harvard
00:13:07
University pangandi mau tebak kelas apa
00:13:09
apa
00:13:14
itu jelajahi cara baru mendapatkan
00:13:17
informasi download Metro TV extend
00:13:20
sekarang