00:00:00
saudara jelang Hari Kebangkitan Nasional
00:00:02
mantan ketua umum PP Muhammadiyah Buya
00:00:05
Syafii marif menegaskan setiap pihak
00:00:08
perlu merawat kebinekaan Indonesia
00:00:10
berikut petikan wawancara pemimpin
00:00:11
redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi
00:00:13
bersama Buya sfii Maarif dalam program
00:00:16
Rosi besok 20 Mei Hari Kebangkitan
00:00:20
Nasional banyak gerakan yang juga
00:00:22
menyerutkan kebinekaan Pancasila merawat
00:00:25
konstitusi tapi bagaimana supaya gerakan
00:00:28
ini tidak mempertajamkan
00:00:30
dan mereka perbelahan dalam masyarakat
00:00:33
itu tidak semakin menajam tidak semakin
00:00:37
menajam
00:00:38
e Mari kita tumbuhkan semangat
00:00:42
kebersamaan
00:00:46
kebindekaan dan itu memang gak bisa kita
00:00:48
mungkir bahwa negara kita ini terdiri
00:00:52
dari berbagai suku bahasa kita
00:00:55
ratusan subkultur kita juga
00:00:58
macam-macam ini adalah suatu fakta keras
00:01:02
yang harus kita
00:01:05
akui yang kita Hargai Dan
00:01:08
kita yang kurang menurut saya selama ini
00:01:11
kadang-kadang kita tu Punya agenda
00:01:15
tersembunyi yang suunguhnya topeng yang
00:01:18
untuk menunjukkan kita tidak jujur
00:01:20
berbangsa dan
00:01:22
bernegara dan bernegara ini yang harus
00:01:25
kita selesaikan terakhir bu ya Boleh
00:01:28
dong memberikan semangat pada banyak
00:01:30
generasi muda selama ini mungkin kita
00:01:33
ee terpecah gitu tercabik terpisahkan
00:01:37
ada luka Bagaimana luka itu tidak saja
00:01:41
bisa disembuhkan karena kita
00:01:42
mengobatinya sendiri tetapi karena kita
00:01:45
ingin menjadi bangsa yang bersatu bangsa
00:01:49
yang besar karena kita mencintai
00:01:51
Indonesia yang
00:01:54
beragam I kalau kalau kita memang
00:01:57
mencintai bangsa ini secara secara tulus
00:02:00
Ya kita harus mengubah perilaku
00:02:04
kita yang kadang-kadang bersifat
00:02:09
egoistik subjektivisme yang kadang
00:02:12
menyala-nyala kita ganti dengan perasaan
00:02:18
kebangsaan yang nilainya
00:02:22
universal dan
00:02:25
Pancasila harus dibawa turun ke
00:02:28
bumi Jangan dibiarkan mengembara di di
00:02:31
langit tinggi di langit ya itu pesan
00:02:36
saya sejuk sekali mendengarkan apa
00:02:39
namanya pernyataan atau cuplikan
00:02:40
pernyataan dari Buya syafiim Arif Emm
00:02:43
Pak Hidayat hari-hari ini ketika harus
00:02:45
diakui bahwa politik identitas kemudian
00:02:47
mengemuka ee Pak Imam tadi bilang bahwa
00:02:51
saat ini ada kerumunan yang marah yang
00:02:53
setiap saat mungkin hanya dengan hal
00:02:55
kecil kemudian bisa dipicu apa yang
00:02:58
seharusnya dilakukan oleh pemerintah apa
00:03:01
yang seharusnya kita lakukan sama-sama
00:03:03
ya pertama 20 Mei berarti kita
00:03:06
diingatkan dengan Ki Hajar Dewantoro
00:03:07
gitu ya tentang kebangkitan nasional dan
00:03:10
kemudian akan menghadirkan sebuah
00:03:13
refleksi sejarah bahwa keragaman dan
00:03:15
berakam tantangannya itu sudah menjadi
00:03:17
bagian dari Indonesia kita tapi
00:03:19
sekaligus juga keragaman-keragaman itu
00:03:21
sejak dari dulu bukan dijadikan faktor
00:03:22
konflik tapi jadi faktor yang kemudian
00:03:24
memperkaya dan kemudian mengokohkan
00:03:26
kesatuan kita sebagai bangsa hadirnya
00:03:28
Pancasila hadir hadirnya undang-undang
00:03:30
dasar hadirnya NKRI itu semuanya kan
00:03:33
berlatar dari keragaman-keragaman yang
00:03:34
kemudian diminit dengan sangat bagus
00:03:36
oleh para vingus dan fing Mons kita dan
00:03:38
jadilah Indonesia kita yang kembali
00:03:40
menjadi NKRI itu melalui eh Mes
00:03:42
integralnya Natsir di DPR RI DPR indonia
00:03:46
sementara tanggal 3 April tahun 1950
00:03:49
jadi inilah yang saya kira penting untuk
00:03:51
kita bawa juga bahwa kalau ada
00:03:53
keragaman-keragaman jangan sertamerta
00:03:55
diartikan sebagai ini pasti menjurus
00:03:57
kepada konflik menjurus kepada masalah
00:03:59
kita pahami masalahnya dan kita
00:04:01
selesaikan secara negarawan sebagaimana
00:04:03
dulu para negarawan sudah menyelesaikan
00:04:05
masalah-masalah itu dan menghadirkan
00:04:06
Indonesia kita yang kita syukuri
00:04:08
semuanya Pancasila Pancasila itu kan
00:04:10
juga hasil kompromi kompromi dari
00:04:12
keragaman-keragaman baik itu yang
00:04:13
diwiatan Bu 1 Juni 22 Juni dispakati
00:04:16
panitia 9 18 Agustus yang kita pakai
00:04:19
sekarang misalnya itu semuanya kan
00:04:21
menandakan dijawantahkan ke dalam lima
00:04:22
butir silai lima budah yang kita hafal
00:04:25
sekarang dan harus kemudian kita
00:04:27
laksanakan dengan benar dan konsekuen
00:04:29
gitu ya itu kan hasil dari kompromi dari
00:04:32
keragaman-keragaman dan kemudian
00:04:34
kenegarawanan inilah yang kemudian
00:04:35
menghadirkan Indonesia yang merdeka
00:04:37
termasuk nkri-nya kembali
00:04:38
diproklamasikan 11 Agustus 1950 Nah
00:04:41
sekarang ini ee beragam permasan yang
00:04:43
ada memang tidak boleh kita katakan
00:04:45
sebagai remeh memang tapi juga menurut
00:04:47
saya jangan pula di terlalu
00:04:49
dibesar-besarkan Oh dianggap terlalu
00:04:51
serius bahwa ini akan memecah belah tapi
00:04:52
ini adalah bagian dari kehidupan kita
00:04:54
sebagai bagian dari kemajuan kita bagian
00:04:56
dari realita bahwa memang kita sudah
00:04:58
memilih demokrasi sebagai cara kita
00:05:00
sudah juga memilih hukum sebagai rujukan
00:05:03
sebagai negara hukum itu artinya beragam
00:05:06
kondisi yang bisa terjadi yang sudah
00:05:07
terjadi itu ada salurannya yaitu dalam
00:05:10
konteks demokrasi ada asasi manusia yang
00:05:12
bisa kemudian memunculkan dalam bentuk
00:05:14
pilihan atau dalam bentuk kebebasan
00:05:16
berekspresi tapi kemudian ada yang
00:05:18
mengukurnya ada adalah hukum apakah yang
00:05:21
dilakukan itu sesuai dengan hukum atau
00:05:23
tidak Kalau tidak sesuai dengan Hukum
00:05:24
ada saluran hukumnya ada rekan-rekan
00:05:25
Polisi ada rekan-rekan Jaksa ada
00:05:27
pengadilan yang kemudian bisa tidak
00:05:29
lanjuti dari sisi hukum kalau kemudian
00:05:31
ini di luar tidak terselesaikan oleh
00:05:33
semuanya masih ada institusi yang lain
00:05:35
apakah namanya kepala negara atau apakah
00:05:37
namanya kita mempunyai sifat
00:05:38
gotongroyong atau sikap kerakyatan yang
00:05:41
dipin
00:05:42
oleh kebiaksaan dalam permusyaratan
00:05:45
perwakilan ini juga menjadi bagian yang
00:05:47
penting untuk kita rujuk maksud saya
00:05:49
sudah banyak juga mekanisme yang
00:05:51
dilakukan untuk kemudian ee nilai-nilai
00:05:54
Pancasila itu diwujudkan dalam dalam
00:05:55
bentuk yang KKR diantaranya adalah
00:05:57
mengatasi masalah dengan mengundang e
00:06:00
kita berembuk kita bertemu mengenali
00:06:02
masalahnya apa mencari solusi masalahnya
00:06:03
Bagaimana dan itu sebagiannya sudah
00:06:05
dilaksanakan juga oleh Pak Jokowi nah
00:06:08
ini yang saya kira perlu lebih
00:06:09
diintensifkan dan diperluas jangkauannya
00:06:11
Jadi kalau kemarin yang diundang baru
00:06:13
tokoh-tokoh agama misalnya kan
00:06:14
permasalah belum tentu semuanya terkait
00:06:16
dengan agama permasalahan boleh jadi
00:06:18
terkait dengan masalah pilihan politik
00:06:20
boleh jadi terkait dengan masalah latar
00:06:21
belakang suku boleh jadi terkait dengan
00:06:24
profesi Nah ini kan kemarin baru yang
00:06:26
Dun adalah tokoh lintas agama berarti
00:06:28
dialog harus diperbanyak oleh oleh
00:06:30
Presiden dan dan dan jajarannya begituul
00:06:33
dan melibatkan ee unsur masyarakat yang
00:06:35
lebih luas lagi karena ST bangsa ini
00:06:37
bukan hanya tokoh agama dan permasalahan
00:06:40
di Indonesia juga Pilkada kemarin kan
00:06:42
enggak ada rusahan dengan agama sebnya
00:06:44
maksud saya masalah intinya bukanlah di
00:06:46
masalah agama tetapi terkait juga dengan
00:06:47
bagaimana pilihan-pilihan yang terjadi
00:06:49
ini kemudian menghadirkan dalam Dr kutip
00:06:52
hasil yang kemudian memang berbeda nah
00:06:54
bagaimana kita justru mendudukkan
00:06:57
masalahnya pada proporsi yang wajar
00:06:59
supaya kita kemudian bisa itulah
00:07:01
Pancasila sesungguhnya kan kalau kita
00:07:02
lihat dari sila pertama hingga sila
00:07:05
kelima kan ada Harmoni ada proporsi yang
00:07:07
yang sangat manis gitu antara ketuhanan
00:07:10
kita kemanusiaan kita persatatan
00:07:11
Indonesia kita permusyawaratan kita dan
00:07:13
keadaan sosial itu kan saling melengkapi
00:07:15
dengan amat sangat bagus kadang-kadang
00:07:16
nilai-nilai yang Pak Pak Pak Hidayat
00:07:18
jelaskan tadi kemudian menjadi sangat
00:07:20
abu-abu ketika masuk ke Rana hukum ee
00:07:22
Pak Pak Pak Pak Awi Bagaimana Kemudian
00:07:25
Anda Anda dan jajaran di kepolisian
00:07:27
untuk kemudian ini yang harus ditindak
00:07:29
secara hukum ini yang harus kemudian
00:07:31
diselesaikan melalui dialog ini yang
00:07:33
masuk ke dalam anasir hukum ini masuk ke
00:07:34
anasir politik ini masuk ke anasir
00:07:36
sosial budaya yang kemudian jangan
00:07:39
sampai ada perbenturan justru di antara
00:07:41
bidang-bidang yang seharusnya tidak
00:07:42
diperbenturkan Pak Awi Iya betul memang
00:07:45
ee banyak terjadi konflik-konflik di
00:07:48
negeri ini tapi kembali lagi pasti kita
00:07:50
ee merujuknya kepada undang-undang kita
00:07:53
tetap ee dari situ apa ada pelanggaran
00:07:56
hukum pelanggaran pidanya di sana karena
00:07:58
memang kita kepolisian terkait dalam
00:08:00
proses ee hukum tidak pidananya ya
00:08:03
Sehingga sederhana Pak Awi kalau
00:08:04
misalnya Pak Awi tadi sempat di segmen
00:08:06
awal mengatakan bahwa sekarang itu
00:08:08
presiden sering banget dijadiin mem atau
00:08:10
dibahas secara bebas oleh para netizen
00:08:12
ali-ali kemudian memandang itu sebagai
00:08:14
penghinaan terhadap presiden kemudian di
00:08:16
sisi lain juga akan ada yang mengatakan
00:08:17
bahwa saya juga berhak dong untuk
00:08:19
kemudian menyuarakan pendapat dan
00:08:20
mengkritik pemerintah Bagaimana ini ada
00:08:23
menempatkan ini ke dalam titik yang
00:08:26
tepatasan memang ada diatur dalam undang
00:08:28
nomor 1998 Namun demikian kebiasaan itu
00:08:32
harus ada aturan-aturannya yang EE harus
00:08:35
ditaati sama masyarakat ya tentunya
00:08:38
tidak boleh melanggar hak orang lain
00:08:39
tidak melanggar hak asasi manusia harus
00:08:42
ee mengikuti norma-norma ee kaidah yang
00:08:45
ada di sosial kita harus menati ee
00:08:48
norma-norma hukum yang ada harus ee
00:08:51
menjaga
00:08:52
ee persatuan dan kesatuan dan tentunya
00:08:55
juga menjaga ketertiban umum ini Engak
00:08:57
harus dijaga selama itu tidak dilanggar
00:08:59
ya sah saja menyampaikan pendapat di
00:09:01
muka umum namun kalau semua itu ada yang
00:09:03
dilanggar tentunya ya Ee ada huk ada
00:09:06
pasal yang dilanggar tentunya kita juga
00:09:07
akan melakukan Pahan tegas kalau di
00:09:09
tingkat elit sudah ada sudah mulai ada
00:09:11
rekonsiliasi kemudian aturan atau
00:09:13
peraturan perundang-undangan sudah jelas
00:09:15
tapi bagaimana kemudian pesan perdamaian
00:09:18
untuk menjagak persatuan-kesatuan ini
00:09:19
sampai ke tingkat bawah pak ee Pak Imam
00:09:22
Nanti akan saya tanyakan