Cara Merawat dan Menjaga Persatuan Indonesia (Bag. 2)

00:09:23
https://www.youtube.com/watch?v=0jv926ah3Zs

Sintesi

TLDRDalam wawancara menjelang Hari Kebangkitan Nasional, Buya Syafii Maarif menggarisbawahi pentingnya merawat kebinekaan Indonesia serta menyatukan masyarakat yang beragam. Ia mengajak generasi muda untuk mengesampingkan egoisme dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam praktik sehari-hari. Selain itu, ia menyoroti tantangan politik identitas yang bisa memperburuk perpecahan dan menekankan perlunya dialog antara berbagai pihak. Buya juga mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat lebih luas dalam mengatasi masalah yang ada agar harmoni dan persatuan dapat terjaga.

Punti di forza

  • 🌟 Kebinekaan adalah kekuatan Indonesia.
  • 🤝 Mengedepankan dialog untuk meredakan konflik.
  • 📜 Nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan.
  • 👥 Generasi muda diharapkan untuk bersatu.
  • 🗣 Pentingnya menghindari sikap egois dan subjektif.
  • 💬 Pemerintah perlu melibatkan masyarakat lebih luas.
  • 🎉 Hari Kebangkitan Nasional sebagai refleksi sejarah.
  • 🕊 Mendorong kerjasama antar berbagai kelompok.
  • 📚 Pancasila sebagai hasil kompromi dari keragaman.
  • 🥇 Mencintai Indonesia dengan tulus.

Linea temporale

  • 00:00:00 - 00:09:23

    Dalam wawancara menjelang Hari Kebangkitan Nasional, Buya Syafii Maarif menekankan pentingnya merawat kebinekaan Indonesia dan tidak mempertegas perpecahan di masyarakat. Ia menyebutkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya, dan menekankan perlunya semangat kebersamaan. Ia juga meminta generasi muda untuk menyembuhkan luka masyarakat dan mencintai keberagaman bangsa, serta mendasarkan perilaku mereka pada nilai-nilai Pancasila. Selain itu, Pak Hidayat menyoroti pentingnya perayaan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momen refleksi sejarah, di mana keragaman seharusnya tidak dijadikan alasan konflik, tetapi sebagai kekuatan untuk memperkokoh kesatuan bangsa.

Mappa mentale

Video Domande e Risposte

  • Apa yang disampaikan Buya Syafii Maarif tentang kebinekaan Indonesia?

    Buya Syafii Maarif menekankan pentingnya merawat kebinekaan dan menghargai keragaman suku dan bahasa di Indonesia.

  • Apa pesan Buya untuk generasi muda?

    Buya mengajak generasi muda untuk bersatu, menghindari egoisme, dan mencintai Indonesia yang beragam.

  • Bagaimana pandangannya tentang politik identitas?

    Beliau menyebut politik identitas harus dihadapi dengan dialog untuk mencegah perpecahan.

  • Apa peran Pancasila menurut Buya?

    Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai prinsip pengikat keragaman.

  • Apa yang harus dilakukan pemerintah dalam menangani konflik?

    Pemerintah harus lebih melibatkan unsur masyarakat dan memperbanyak dialog.

Visualizza altre sintesi video

Ottenete l'accesso immediato ai riassunti gratuiti dei video di YouTube grazie all'intelligenza artificiale!
Sottotitoli
id
Scorrimento automatico:
  • 00:00:00
    saudara jelang Hari Kebangkitan Nasional
  • 00:00:02
    mantan ketua umum PP Muhammadiyah Buya
  • 00:00:05
    Syafii marif menegaskan setiap pihak
  • 00:00:08
    perlu merawat kebinekaan Indonesia
  • 00:00:10
    berikut petikan wawancara pemimpin
  • 00:00:11
    redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi
  • 00:00:13
    bersama Buya sfii Maarif dalam program
  • 00:00:16
    Rosi besok 20 Mei Hari Kebangkitan
  • 00:00:20
    Nasional banyak gerakan yang juga
  • 00:00:22
    menyerutkan kebinekaan Pancasila merawat
  • 00:00:25
    konstitusi tapi bagaimana supaya gerakan
  • 00:00:28
    ini tidak mempertajamkan
  • 00:00:30
    dan mereka perbelahan dalam masyarakat
  • 00:00:33
    itu tidak semakin menajam tidak semakin
  • 00:00:37
    menajam
  • 00:00:38
    e Mari kita tumbuhkan semangat
  • 00:00:42
    kebersamaan
  • 00:00:46
    kebindekaan dan itu memang gak bisa kita
  • 00:00:48
    mungkir bahwa negara kita ini terdiri
  • 00:00:52
    dari berbagai suku bahasa kita
  • 00:00:55
    ratusan subkultur kita juga
  • 00:00:58
    macam-macam ini adalah suatu fakta keras
  • 00:01:02
    yang harus kita
  • 00:01:05
    akui yang kita Hargai Dan
  • 00:01:08
    kita yang kurang menurut saya selama ini
  • 00:01:11
    kadang-kadang kita tu Punya agenda
  • 00:01:15
    tersembunyi yang suunguhnya topeng yang
  • 00:01:18
    untuk menunjukkan kita tidak jujur
  • 00:01:20
    berbangsa dan
  • 00:01:22
    bernegara dan bernegara ini yang harus
  • 00:01:25
    kita selesaikan terakhir bu ya Boleh
  • 00:01:28
    dong memberikan semangat pada banyak
  • 00:01:30
    generasi muda selama ini mungkin kita
  • 00:01:33
    ee terpecah gitu tercabik terpisahkan
  • 00:01:37
    ada luka Bagaimana luka itu tidak saja
  • 00:01:41
    bisa disembuhkan karena kita
  • 00:01:42
    mengobatinya sendiri tetapi karena kita
  • 00:01:45
    ingin menjadi bangsa yang bersatu bangsa
  • 00:01:49
    yang besar karena kita mencintai
  • 00:01:51
    Indonesia yang
  • 00:01:54
    beragam I kalau kalau kita memang
  • 00:01:57
    mencintai bangsa ini secara secara tulus
  • 00:02:00
    Ya kita harus mengubah perilaku
  • 00:02:04
    kita yang kadang-kadang bersifat
  • 00:02:09
    egoistik subjektivisme yang kadang
  • 00:02:12
    menyala-nyala kita ganti dengan perasaan
  • 00:02:18
    kebangsaan yang nilainya
  • 00:02:22
    universal dan
  • 00:02:25
    Pancasila harus dibawa turun ke
  • 00:02:28
    bumi Jangan dibiarkan mengembara di di
  • 00:02:31
    langit tinggi di langit ya itu pesan
  • 00:02:36
    saya sejuk sekali mendengarkan apa
  • 00:02:39
    namanya pernyataan atau cuplikan
  • 00:02:40
    pernyataan dari Buya syafiim Arif Emm
  • 00:02:43
    Pak Hidayat hari-hari ini ketika harus
  • 00:02:45
    diakui bahwa politik identitas kemudian
  • 00:02:47
    mengemuka ee Pak Imam tadi bilang bahwa
  • 00:02:51
    saat ini ada kerumunan yang marah yang
  • 00:02:53
    setiap saat mungkin hanya dengan hal
  • 00:02:55
    kecil kemudian bisa dipicu apa yang
  • 00:02:58
    seharusnya dilakukan oleh pemerintah apa
  • 00:03:01
    yang seharusnya kita lakukan sama-sama
  • 00:03:03
    ya pertama 20 Mei berarti kita
  • 00:03:06
    diingatkan dengan Ki Hajar Dewantoro
  • 00:03:07
    gitu ya tentang kebangkitan nasional dan
  • 00:03:10
    kemudian akan menghadirkan sebuah
  • 00:03:13
    refleksi sejarah bahwa keragaman dan
  • 00:03:15
    berakam tantangannya itu sudah menjadi
  • 00:03:17
    bagian dari Indonesia kita tapi
  • 00:03:19
    sekaligus juga keragaman-keragaman itu
  • 00:03:21
    sejak dari dulu bukan dijadikan faktor
  • 00:03:22
    konflik tapi jadi faktor yang kemudian
  • 00:03:24
    memperkaya dan kemudian mengokohkan
  • 00:03:26
    kesatuan kita sebagai bangsa hadirnya
  • 00:03:28
    Pancasila hadir hadirnya undang-undang
  • 00:03:30
    dasar hadirnya NKRI itu semuanya kan
  • 00:03:33
    berlatar dari keragaman-keragaman yang
  • 00:03:34
    kemudian diminit dengan sangat bagus
  • 00:03:36
    oleh para vingus dan fing Mons kita dan
  • 00:03:38
    jadilah Indonesia kita yang kembali
  • 00:03:40
    menjadi NKRI itu melalui eh Mes
  • 00:03:42
    integralnya Natsir di DPR RI DPR indonia
  • 00:03:46
    sementara tanggal 3 April tahun 1950
  • 00:03:49
    jadi inilah yang saya kira penting untuk
  • 00:03:51
    kita bawa juga bahwa kalau ada
  • 00:03:53
    keragaman-keragaman jangan sertamerta
  • 00:03:55
    diartikan sebagai ini pasti menjurus
  • 00:03:57
    kepada konflik menjurus kepada masalah
  • 00:03:59
    kita pahami masalahnya dan kita
  • 00:04:01
    selesaikan secara negarawan sebagaimana
  • 00:04:03
    dulu para negarawan sudah menyelesaikan
  • 00:04:05
    masalah-masalah itu dan menghadirkan
  • 00:04:06
    Indonesia kita yang kita syukuri
  • 00:04:08
    semuanya Pancasila Pancasila itu kan
  • 00:04:10
    juga hasil kompromi kompromi dari
  • 00:04:12
    keragaman-keragaman baik itu yang
  • 00:04:13
    diwiatan Bu 1 Juni 22 Juni dispakati
  • 00:04:16
    panitia 9 18 Agustus yang kita pakai
  • 00:04:19
    sekarang misalnya itu semuanya kan
  • 00:04:21
    menandakan dijawantahkan ke dalam lima
  • 00:04:22
    butir silai lima budah yang kita hafal
  • 00:04:25
    sekarang dan harus kemudian kita
  • 00:04:27
    laksanakan dengan benar dan konsekuen
  • 00:04:29
    gitu ya itu kan hasil dari kompromi dari
  • 00:04:32
    keragaman-keragaman dan kemudian
  • 00:04:34
    kenegarawanan inilah yang kemudian
  • 00:04:35
    menghadirkan Indonesia yang merdeka
  • 00:04:37
    termasuk nkri-nya kembali
  • 00:04:38
    diproklamasikan 11 Agustus 1950 Nah
  • 00:04:41
    sekarang ini ee beragam permasan yang
  • 00:04:43
    ada memang tidak boleh kita katakan
  • 00:04:45
    sebagai remeh memang tapi juga menurut
  • 00:04:47
    saya jangan pula di terlalu
  • 00:04:49
    dibesar-besarkan Oh dianggap terlalu
  • 00:04:51
    serius bahwa ini akan memecah belah tapi
  • 00:04:52
    ini adalah bagian dari kehidupan kita
  • 00:04:54
    sebagai bagian dari kemajuan kita bagian
  • 00:04:56
    dari realita bahwa memang kita sudah
  • 00:04:58
    memilih demokrasi sebagai cara kita
  • 00:05:00
    sudah juga memilih hukum sebagai rujukan
  • 00:05:03
    sebagai negara hukum itu artinya beragam
  • 00:05:06
    kondisi yang bisa terjadi yang sudah
  • 00:05:07
    terjadi itu ada salurannya yaitu dalam
  • 00:05:10
    konteks demokrasi ada asasi manusia yang
  • 00:05:12
    bisa kemudian memunculkan dalam bentuk
  • 00:05:14
    pilihan atau dalam bentuk kebebasan
  • 00:05:16
    berekspresi tapi kemudian ada yang
  • 00:05:18
    mengukurnya ada adalah hukum apakah yang
  • 00:05:21
    dilakukan itu sesuai dengan hukum atau
  • 00:05:23
    tidak Kalau tidak sesuai dengan Hukum
  • 00:05:24
    ada saluran hukumnya ada rekan-rekan
  • 00:05:25
    Polisi ada rekan-rekan Jaksa ada
  • 00:05:27
    pengadilan yang kemudian bisa tidak
  • 00:05:29
    lanjuti dari sisi hukum kalau kemudian
  • 00:05:31
    ini di luar tidak terselesaikan oleh
  • 00:05:33
    semuanya masih ada institusi yang lain
  • 00:05:35
    apakah namanya kepala negara atau apakah
  • 00:05:37
    namanya kita mempunyai sifat
  • 00:05:38
    gotongroyong atau sikap kerakyatan yang
  • 00:05:41
    dipin
  • 00:05:42
    oleh kebiaksaan dalam permusyaratan
  • 00:05:45
    perwakilan ini juga menjadi bagian yang
  • 00:05:47
    penting untuk kita rujuk maksud saya
  • 00:05:49
    sudah banyak juga mekanisme yang
  • 00:05:51
    dilakukan untuk kemudian ee nilai-nilai
  • 00:05:54
    Pancasila itu diwujudkan dalam dalam
  • 00:05:55
    bentuk yang KKR diantaranya adalah
  • 00:05:57
    mengatasi masalah dengan mengundang e
  • 00:06:00
    kita berembuk kita bertemu mengenali
  • 00:06:02
    masalahnya apa mencari solusi masalahnya
  • 00:06:03
    Bagaimana dan itu sebagiannya sudah
  • 00:06:05
    dilaksanakan juga oleh Pak Jokowi nah
  • 00:06:08
    ini yang saya kira perlu lebih
  • 00:06:09
    diintensifkan dan diperluas jangkauannya
  • 00:06:11
    Jadi kalau kemarin yang diundang baru
  • 00:06:13
    tokoh-tokoh agama misalnya kan
  • 00:06:14
    permasalah belum tentu semuanya terkait
  • 00:06:16
    dengan agama permasalahan boleh jadi
  • 00:06:18
    terkait dengan masalah pilihan politik
  • 00:06:20
    boleh jadi terkait dengan masalah latar
  • 00:06:21
    belakang suku boleh jadi terkait dengan
  • 00:06:24
    profesi Nah ini kan kemarin baru yang
  • 00:06:26
    Dun adalah tokoh lintas agama berarti
  • 00:06:28
    dialog harus diperbanyak oleh oleh
  • 00:06:30
    Presiden dan dan dan jajarannya begituul
  • 00:06:33
    dan melibatkan ee unsur masyarakat yang
  • 00:06:35
    lebih luas lagi karena ST bangsa ini
  • 00:06:37
    bukan hanya tokoh agama dan permasalahan
  • 00:06:40
    di Indonesia juga Pilkada kemarin kan
  • 00:06:42
    enggak ada rusahan dengan agama sebnya
  • 00:06:44
    maksud saya masalah intinya bukanlah di
  • 00:06:46
    masalah agama tetapi terkait juga dengan
  • 00:06:47
    bagaimana pilihan-pilihan yang terjadi
  • 00:06:49
    ini kemudian menghadirkan dalam Dr kutip
  • 00:06:52
    hasil yang kemudian memang berbeda nah
  • 00:06:54
    bagaimana kita justru mendudukkan
  • 00:06:57
    masalahnya pada proporsi yang wajar
  • 00:06:59
    supaya kita kemudian bisa itulah
  • 00:07:01
    Pancasila sesungguhnya kan kalau kita
  • 00:07:02
    lihat dari sila pertama hingga sila
  • 00:07:05
    kelima kan ada Harmoni ada proporsi yang
  • 00:07:07
    yang sangat manis gitu antara ketuhanan
  • 00:07:10
    kita kemanusiaan kita persatatan
  • 00:07:11
    Indonesia kita permusyawaratan kita dan
  • 00:07:13
    keadaan sosial itu kan saling melengkapi
  • 00:07:15
    dengan amat sangat bagus kadang-kadang
  • 00:07:16
    nilai-nilai yang Pak Pak Pak Hidayat
  • 00:07:18
    jelaskan tadi kemudian menjadi sangat
  • 00:07:20
    abu-abu ketika masuk ke Rana hukum ee
  • 00:07:22
    Pak Pak Pak Pak Awi Bagaimana Kemudian
  • 00:07:25
    Anda Anda dan jajaran di kepolisian
  • 00:07:27
    untuk kemudian ini yang harus ditindak
  • 00:07:29
    secara hukum ini yang harus kemudian
  • 00:07:31
    diselesaikan melalui dialog ini yang
  • 00:07:33
    masuk ke dalam anasir hukum ini masuk ke
  • 00:07:34
    anasir politik ini masuk ke anasir
  • 00:07:36
    sosial budaya yang kemudian jangan
  • 00:07:39
    sampai ada perbenturan justru di antara
  • 00:07:41
    bidang-bidang yang seharusnya tidak
  • 00:07:42
    diperbenturkan Pak Awi Iya betul memang
  • 00:07:45
    ee banyak terjadi konflik-konflik di
  • 00:07:48
    negeri ini tapi kembali lagi pasti kita
  • 00:07:50
    ee merujuknya kepada undang-undang kita
  • 00:07:53
    tetap ee dari situ apa ada pelanggaran
  • 00:07:56
    hukum pelanggaran pidanya di sana karena
  • 00:07:58
    memang kita kepolisian terkait dalam
  • 00:08:00
    proses ee hukum tidak pidananya ya
  • 00:08:03
    Sehingga sederhana Pak Awi kalau
  • 00:08:04
    misalnya Pak Awi tadi sempat di segmen
  • 00:08:06
    awal mengatakan bahwa sekarang itu
  • 00:08:08
    presiden sering banget dijadiin mem atau
  • 00:08:10
    dibahas secara bebas oleh para netizen
  • 00:08:12
    ali-ali kemudian memandang itu sebagai
  • 00:08:14
    penghinaan terhadap presiden kemudian di
  • 00:08:16
    sisi lain juga akan ada yang mengatakan
  • 00:08:17
    bahwa saya juga berhak dong untuk
  • 00:08:19
    kemudian menyuarakan pendapat dan
  • 00:08:20
    mengkritik pemerintah Bagaimana ini ada
  • 00:08:23
    menempatkan ini ke dalam titik yang
  • 00:08:26
    tepatasan memang ada diatur dalam undang
  • 00:08:28
    nomor 1998 Namun demikian kebiasaan itu
  • 00:08:32
    harus ada aturan-aturannya yang EE harus
  • 00:08:35
    ditaati sama masyarakat ya tentunya
  • 00:08:38
    tidak boleh melanggar hak orang lain
  • 00:08:39
    tidak melanggar hak asasi manusia harus
  • 00:08:42
    ee mengikuti norma-norma ee kaidah yang
  • 00:08:45
    ada di sosial kita harus menati ee
  • 00:08:48
    norma-norma hukum yang ada harus ee
  • 00:08:51
    menjaga
  • 00:08:52
    ee persatuan dan kesatuan dan tentunya
  • 00:08:55
    juga menjaga ketertiban umum ini Engak
  • 00:08:57
    harus dijaga selama itu tidak dilanggar
  • 00:08:59
    ya sah saja menyampaikan pendapat di
  • 00:09:01
    muka umum namun kalau semua itu ada yang
  • 00:09:03
    dilanggar tentunya ya Ee ada huk ada
  • 00:09:06
    pasal yang dilanggar tentunya kita juga
  • 00:09:07
    akan melakukan Pahan tegas kalau di
  • 00:09:09
    tingkat elit sudah ada sudah mulai ada
  • 00:09:11
    rekonsiliasi kemudian aturan atau
  • 00:09:13
    peraturan perundang-undangan sudah jelas
  • 00:09:15
    tapi bagaimana kemudian pesan perdamaian
  • 00:09:18
    untuk menjagak persatuan-kesatuan ini
  • 00:09:19
    sampai ke tingkat bawah pak ee Pak Imam
  • 00:09:22
    Nanti akan saya tanyakan
Tag
  • Buya Syafii Maarif
  • Kebinekaan
  • Hari Kebangkitan Nasional
  • Pancasila
  • Dialog
  • Persatuan
  • Generasi Muda
  • Politik Identitas
  • Keragaman
  • Pemerintah