Kisah Lengkap Isra Mikraj Nabi Muhammad dan Peristiwa Aneh Yang dialami Rasulullah

Pada malam 27 Rajab, Allah memberikan wahyu kepada Malaikat Jibril untuk membawa pesan kepada Rasulullah. Dalam perjalanan tersebut, Rasulullah melihat berbagai gambaran mengenai umatnya, termasuk mereka yang memiliki istri halal tetapi memilih jalan haram.

Rasulullah melihat orang yang menghantam kepala mereka ke batu sebagai gambaran bagi mereka yang malas dalam salat. Jibril menjelaskan bahwa siksaan ini adalah bagi mereka yang suka menunda-nunda amalan wajib.

Rasulullah melihat kaum yang telanjang, memakan buah zakum yang pahit, menggambarkan orang yang enggan membayar zakat. Jibril menegaskan bahwa mereka menganiaya diri sendiri dengan tidak menunaikan kewajiban.

Rasulullah menemukan seorang lelaki yang berusaha mengumpulkan kayu, meski tidak mampu. Ini menggambarkan umat yang menerima amanah meski tidak mampu menunaikannya dan gagal menjaga tanggungjawab.

Peristiwa Isra dan Mikraj terjadi pada tahun 621 Masehi di mana Allah menguatkan Rasulullah yang berduka atas kehilangan orang-orang tercintanya melalui perjalanan khusus ini untuk menerima wahyu dan perintah salat.

Dalam perjalanan, Rasulullah ditunjukkan berbagai simbolik kehidupan yang menggambarkan amal baik dan buruk umatnya, mencakup kebaikan yang terbalas hingga 700 kali ganda.

Rasulullah bertemu dengan berbagai nabi, mulai dari Nabi Musa hingga Ibrahim, yang meneruskan pesan dan mendoakan keberkahan agar umat Rasulullah dapat mencapai keselamatan.

Melalui Sidratul Muntaha, Rasulullah diperkenankan untuk bertemu Allah dan menerima perintah kewajiban salat yang pada asalnya berjumlah 50, namun diringankan menjadi 5 setelah diperintahkan datang kembali oleh Nabi Musa.

Setelah kembali ke Baitul Maqdis, Rasulullah menceritakan pengalamannya, disambut dengan skeptis oleh kaumnya, namun Abu Bakar membenarkan percakapannya dan menegaskan keanggunan kebenaran perjalanan tersebut.