00:00:00
Halo sobat alternativa balik lagi ke
00:00:03
video yang kedua kita akan bahas terkait
00:00:05
dengan huruf kapital nah sebenarnya
00:00:07
huruf kapital itu apa sih Jadi huruf
00:00:09
kapital itu adalah huruf yang berukuran
00:00:12
besar dan memiliki bentuk yang khusus
00:00:16
maksudnya Dalam penggunaannya itu ada
00:00:19
beberapa aturan teman-teman yang pertama
00:00:22
huruf kapital digunakan sebagai huruf
00:00:24
pertama awal kalimat contohnya di sini
00:00:27
ada kalimat kita harus belajar lebih
00:00:30
kata kita bagian huruf k-nya itu akan
00:00:34
kapital lanjut yang kedua huruf kapital
00:00:38
digunakan sebagai huruf Pertama unsur
00:00:39
nama orang termasuk julkan di sini
00:00:41
contohnya ada jewiartika di mana dia
00:00:43
adalah nama orang teman-teman maka penus
00:00:46
akan kapital di setiap awal katanya
00:00:49
Bapak Koperasi itu termasuk dalam
00:00:50
julukan yakni
00:00:52
Dres Muhammad Hatta sehingga
00:00:55
penulisannya harus kapital se
00:00:57
itu yang ketig kapital itu tidak
00:01:01
digunakan untuk nama orang yang
00:01:04
digunakan sebagai nama jenis atau satuan
00:01:07
ukuran contohnya di sini ada 15 watt dan
00:01:10
juga ikan mujair di mana Ini dia tidak
00:01:12
menggunakan GR kital ya teman-teman
00:01:15
ya Nah dikata W dan juga mujir
00:01:18
teman-teman di sini penulisan W dan juga
00:01:20
m-nya itu enggak perlu kapital seperti
00:01:22
itu selanjutnya huruf kapital itu
00:01:26
digunakan pada nama orang seperti pada
00:01:28
nama teori hukum dan juga rumus di sini
00:01:32
contohnya ada teori Darwin dan juga
00:01:34
rumus Pythagoras penulisan Darwin dan
00:01:36
juga pythagoras ini merujuk kepada nama
00:01:38
pencotusnya teman-teman selanjutnya
00:01:40
huruf kapital digunakan pada awal
00:01:42
kalimat dalam petikan langsung di sini
00:01:43
ada contohnya Ibu berpesan
00:01:46
berhati-hatilanak di bagian petik dua
00:01:48
itu adalah mulainya petikan langsung
00:01:50
teman-teman jadi penulisan B itu akan
00:01:53
kapital dan juga di sini kalau kita
00:01:55
ngelihat di bagian nak teman-teman ini
00:01:57
akan kita bahas di sini dia sebagai
00:01:58
sapaan maka dia nanti akan juga ditulis
00:02:01
menggunakan awalan huruf kapital seperti
00:02:04
itu ini pun ada kata mereka berhasil
00:02:06
lulus di kamus impiannya di bagian m-nya
00:02:08
itu akan kapital lanjut huruf kapital
00:02:11
itu tidak digunakan untuk menulis huruf
00:02:14
Pertama unsur yang bermakna anak dari
00:02:16
Contohnya seperti bin binti Boru fan
00:02:19
kecuali dia itu dituliskan sebagai awal
00:02:22
nama atau huruf pertamaat tugas
00:02:24
contohnya di sini ada Fatimah binti
00:02:26
Salim ada indani Borus Sitanggang pulis
00:02:29
an binti dan juga Boru teman-teman di
00:02:32
sini karena dia bermaksud atau bermakna
00:02:34
anak dari maka pusannya enggak perlu
00:02:36
kapital sedangkan kalau yang di bawah
00:02:38
ini namanya Van Basten di mana di sini
00:02:40
dia digunakan sebagai awal nama maka
00:02:43
penulisannya harus kapital seperti
00:02:48
itu selanjutnya huruf kapital itu
00:02:51
digunakan sebagai huruf pertama dalam
00:02:53
unsur agama kitab suci dan Tuhan
00:02:57
contohnya di sini ada pusan Islam Krist
00:03:00
al-qur'an itu diawali dengan huruf
00:03:02
kapital lalu untuk penulisan Allah Yang
00:03:05
Maha Kuasa itu penulisannya karena dia
00:03:08
merujuk kepada nama ketuhanan maka di
00:03:09
setiap awal katanya akan menggunakan
00:03:12
huruf kapital di sini ada juga nya di
00:03:14
mana nya ini dia merujuk kepada kata
00:03:16
Allah seperti itu lanjut huruf kapital
00:03:20
itu digunakan sebagai huruf Pertama
00:03:22
unsur keagamaan akademik yang diikuti
00:03:24
nama orang dan gelar akademiknya di sini
00:03:27
ada contohnya ada Tengku Umar dan Dr
00:03:30
Muhammad
00:03:32
Hatta selanjutnya huruf kapital itu
00:03:35
digunakan sebagai huruf Pertama unsur
00:03:37
nama gelar kehormatan keturunan dan
00:03:39
sebagainya yang digunakan sebagai
00:03:42
sapaan contohnya di sini ada Selamat
00:03:44
pagi dokter dan juga Siap Jenderal di
00:03:47
mana Kata dokter dan juga Jenderal ini
00:03:49
adalah sebagai unsur sapaan maka ketika
00:03:51
ditulis dia akan diawali huruf kapital
00:03:55
selanjutnya huruf kapital itu digunakan
00:03:56
sebagai huruf Pertama unsur nama jabatan
00:03:59
dan pangkat yang diikuti nama orang atau
00:04:02
yang digunakan sebagai pengganti nama
00:04:04
orang tersebut contohnya di sini ada
00:04:05
wakil presiden Adam Malik ada Gubernur
00:04:08
Papua Barat dalam catatan teman-teman
00:04:10
dia itu dituliskan secara spesifik
00:04:12
contohnya di sini ada tadi Gubernur
00:04:15
Papua
00:04:16
Barat Dalam ini dia itu merujuk pada
00:04:18
subjek satu yang jelas teman-teman tapi
00:04:20
kalau cuman dia nanti dituliskan hanya
00:04:23
Gubernur datang ke Istana Merdeka di
00:04:25
sini gubernurnya Belum tahu nih Gubernur
00:04:27
siapa maka pulusnya enggak perlu kapital
00:04:30
seperti itu selanjutnya huruf kapital
00:04:32
itu digunakan sebagai huruf pertama
00:04:34
bangsa suku basa dan juga aksara tapi
00:04:36
bagian bangsanya itu enggak perlu
00:04:39
kapital dan sukunya cukup nama dirinya
00:04:40
yang mengikuti itu yang harus kapital n
00:04:44
teman-teman di sini ada pengecualian
00:04:46
Untuk penulisan bahasa jika nantinya
00:04:49
digunakan untuk penggunaan nama mata
00:04:53
pelajaran atau suatu subtes tertentu
00:04:56
teman-teman penggunaan kata bahas yang
00:05:00
diikuti dengan nama diri itu nantinya
00:05:01
akan ikutan kapital contohnya mungkin
00:05:05
pak Budi mengajar bahasa Korea seperti
00:05:08
itu Nah di sini sudah jelas penggunaan
00:05:10
bahasa Korea itu sebagai suatu mata
00:05:12
pelajaran yang nantinya akan diajarkan
00:05:14
oleh seorang guru terutama di sini
00:05:16
namanya Pak Budi kayak gitu jadi
00:05:17
penulisannya Untuk penulisan bahasa
00:05:20
Korea b-nya itu akan ikutan kapital
00:05:22
ingat di sini hanya merujuk pada
00:05:24
penggunaan nama mata pelajaran saja
00:05:27
selain itu penggunanya Tetap sama
00:05:28
seperti diaturan yakni penggunaannya
00:05:31
menggunakan awalan huruf kecil saja
00:05:34
seperti itu lanjut huruf kapital itu
00:05:37
tidak digunakan pada nama bangsa suku
00:05:39
bahasa yang nantinya dia berupa bentuk
00:05:42
dasar kataurunan teman-teman di sini ada
00:05:45
pengindonesiaan ada
00:05:47
keingris-ingrisan seperti itu Nah
00:05:48
sebenarnya kata turunan tuh apa sih Jadi
00:05:51
kata turunan itu teman-teman intinya dia
00:05:53
yang meng mungkin bisa dibilang proses
00:05:56
pengibuhan ataupun mendapatkan proses
00:05:59
pengulang jadi penulisannya itu enggak
00:06:01
perlu kapital karena di sini dia sudah
00:06:03
tercampur dengan bentuk kata turunan
00:06:05
seperti itu Jadi untuk Iya itu enggak
00:06:08
perlu kapital lanjut huruf kapital itu
00:06:11
digunakan pada huruf pertama seperti
00:06:13
pada nama tahun bulan hari dan hari
00:06:15
besar contohnya di sini ada tahun
00:06:17
Hijriah hari Jumat bulan
00:06:20
Agustus tapi teman-teman di sini aku
00:06:22
memberikan cwatan buat teman-teman
00:06:24
bahwasanya Untuk penulisan kata hari ini
00:06:27
ada dua aturan Ketika nanti nama harinya
00:06:30
itu dia dapat disebutkan secara langsung
00:06:34
teman-teman dan kita tuh langsung paham
00:06:36
subjek yang tujuh itu apa contohnya
00:06:37
misal Hari Natal hari Idul Fitri di mana
00:06:40
Kalau hari Idul Fitri kan kita sudah
00:06:42
tahu nih oh konteksnya itu untuk
00:06:43
perayaan umat muslim berarti
00:06:46
penulisannya hari itu bukan satu
00:06:48
kesatuan maka penulisannya tetap kecil
00:06:50
saja jadi hari hanya kecil Idul Fitri
00:06:53
itu nanti Inya yang kapital nah jika
00:06:55
nanti dia itu merujuk kepada suatu nama
00:06:59
hari yang dia itu konteksnya masih luas
00:07:02
atau kita tuh bisa berasumsi nih secara
00:07:05
lebih luas terkait dengan maknanya maka
00:07:07
penulisan kata hari itu adalah
00:07:09
satuesatuan dari nama hari tersebut
00:07:11
seperti itu contohnya misalnya hari Ibu
00:07:14
nah hari Ibu itu adalah kata harinya itu
00:07:18
satuesatuan dengan kata ibu teman-teman
00:07:20
jadi ketika ditulis haknya itu ikutan
00:07:23
kapital misal kita sebutin saja nih
00:07:25
langsung Ibu ini konteksnya itu masih
00:07:29
luas kita bisa berasumsi yang lebih
00:07:31
panjang gitu kan terkait dengan kata
00:07:33
tersebut maka kata harinya itu adalah
00:07:36
satu kesatuan dari penulisan perayaan
00:07:39
tersebut seperti itu jadi semacam Kayak
00:07:41
misalnya hari natal seper itu yang tadi
00:07:44
sudah aku Sebutkan itu penulisan hanya
00:07:46
enggak perlu kapital tapi kalau nanti
00:07:48
konteksnya luas kayak hari Ibu hari
00:07:50
buruk maka penulisannya harus kapital di
00:07:53
awal kata harinya seperti
00:07:56
itu lanjut huruf kapital itu di gunakan
00:08:00
pada huruf pertama unsuran peristiwa
00:08:01
sejarah contohnya di sini ada Perang
00:08:03
Dunia Kedua dan juga prok Indonesia Nah
00:08:06
bedanya dengan poin bawahnya teman-teman
00:08:08
ketika dia tidak digunakan sebagai nama
00:08:11
peristiwa sejarah itu dia nanti akan non
00:08:13
kapital contohnya itu apa gampangannya
00:08:15
teman-teman untuk bisa bedainnya itu
00:08:17
adalah perbedaan dengan poin yang di
00:08:18
atas itu ketika di contoh yang kedua itu
00:08:21
ada resiko pecahnya perang dunia Nah di
00:08:24
sini dia itu masih menandakan pertanyaan
00:08:27
perang dunia kita kenal ada perang dunia
00:08:28
yang S dan yang kedua nah bedanya dengan
00:08:31
yang di atas tadi ketika dia dikutip
00:08:32
sebagai nama peristiwa sejarah dia itu
00:08:35
lebih ditulis spesifik teman-teman
00:08:37
seperti itu Jadi kita harus tahu nih
00:08:38
sebenarnya perang dunia ini yang
00:08:39
dimaksud perang dunia ke berapa seperti
00:08:41
itu Oke kita lanjut ke poin selanjutnya
00:08:43
huruf kapital itu digunakan sebagai
00:08:45
huruf pertama nama geografi di sini
00:08:47
contohnya ada Benua Afrika Gunung Semeru
00:08:50
Desa sentuh nah teman-teman ketika nama
00:08:53
geografi ini diikuti dengan nama diri
00:08:55
maka penulisannya akan kapital jadi
00:08:57
Benua Afrika gunung Semer Desa Sentul
00:09:00
itu akan kapital berbeda dengan poin
00:09:03
yang di bawah ya untuk unsur geografi
00:09:04
yang tidak diikuti nama diri dia enggak
00:09:06
perlu kapital karena subjek yang dituju
00:09:09
itu belum jelas
00:09:10
teman-teman poin selanjutnya huruf
00:09:12
kapital itu tidak digunakan kepada nama
00:09:15
diri geografi yang digunakan sebagai
00:09:17
nama jenis contohnya di sini ada jeruk
00:09:18
bali terong Belanda di mana keduanya ini
00:09:21
dia itu bukan asalnya dari sana ya
00:09:23
teman-teman tapi di sini adalah nama
00:09:24
jenis yang dapat diseajarkan dengan nama
00:09:27
jenis lainnya contoh kayak jeruk di
00:09:30
jeruk nipis dan lain sebagainya lanjut
00:09:33
huruf kapital itu digunakan sebagai n
00:09:35
geografi menyatakan asal daerah Nah di
00:09:37
sini kebalikan dengan poin yang di atas
00:09:38
jadii ada batik cirebo dan juga soto
00:09:40
banjar selanjutnya huruf kapital itu
00:09:43
digunakan sebagai huruf pertama semua
00:09:45
kata itu bisa bentuk ulang utuh nama
00:09:48
negara lembaga badan organisasi dokumen
00:09:50
dan lain sebagainya kecuali kata tugas
00:09:53
sini ada contohnya ada ikatan ahli
00:09:55
kesehatan masyarakat Indonesia kitab
00:09:57
undang-undang hukum pidana di sini
00:09:58
undang itu ah kata ulang utuh Ya lanjut
00:10:01
ada Peraturan Presiden Republik
00:10:02
Indonesia nomor 63 tahun 2019 tentang
00:10:06
penggunaan bahasa Indonesia di mana
00:10:08
tentang itu masuk ke dalam kata tugas
00:10:09
jadi dia enggak perlu kapital
00:10:11
selanjutnya huruf kapital itu digunakan
00:10:14
sebagai huruf pertama setiap kata judul
00:10:16
buku karangan artikel dan makalah serta
00:10:18
nama media massa di sini contohnya ada
00:10:20
buku dari FV Maria kejalan lain ke Roma
00:10:24
Nah di sini kata ke itu adalah kata
00:10:26
tugas teman-teman jadi dia ditulis kecil
00:10:28
saja tidak perlu kapital nah hal ini
00:10:31
berbeda dengan kata dari di mana dia di
00:10:33
sini sebagai posisi awal judulnya maka
00:10:35
penulusannya akan tetap kapital
00:10:37
selanjutnya huruf kapital itu digunakan
00:10:39
sebagai huruf pertama gelar dan juga n
00:10:41
pangkat di sini contohnya ada s e MSI
00:10:44
dan juga Hj seperti itu selanjutnya
00:10:48
huruf kapital itu digunakan sebagai
00:10:50
huruf pertama kata penunjuk hubungan
00:10:52
kekerabatan seperti bapak ibu kakak dan
00:10:56
adik serta kata ungkapan lain yang
00:10:59
digunakan sebagai sapaan di sini
00:11:00
contohnya ada Kapan Bapak berangkat di
00:11:02
mana bapak ini sebagai bentuk sapaan
00:11:04
dari Hasan untuk bapaknya Nah di sini
00:11:07
ada soal teman-teman kalau kalian sedang
00:11:09
nonton video ini bisa dipost dulu untuk
00:11:11
dicari jawabannya apa kalau udah bisa
00:11:14
kita langsung bahas oke di sini ada
00:11:16
pertanyaan terkait penggunaan hur
00:11:18
kapital yang benar kecuali berarti kita
00:11:20
cari yang salah di poin a ada pengulisan
00:11:22
Makassar teman-teman di sini dia adalah
00:11:24
nama kota maka dia ditulis menggunakan
00:11:27
huruf kapital karena dia adalah nama di
00:11:29
ya teman-teman ya lanjut ada ibu kota
00:11:31
Provinsi Sulawesi Selatan dia diikuti
00:11:34
dengan nama dirinya maka pelulisannya
00:11:35
juga Betul sekali dia kapital di setiap
00:11:38
awal
00:11:39
katanya selanjutnya yang poin B
00:11:41
sepanjang perjalanan kapal yang kami
00:11:43
tumpangi ke kepulauan Krakatau terus
00:11:45
diguncang gelombang kata kepulauan ini
00:11:48
adalah nama diri juga teman-teman nama
00:11:50
suatu tempat maka penulisannya juga akan
00:11:53
kapital seperti
00:11:57
itu selanjutnya yang di poin C kebebasan
00:12:00
dapat Anda rasakan saat berseda di jalan
00:12:03
lingkar luar Jakarta kata anda itu
00:12:06
adalah kata sapaan ya teman-teman tetapi
00:12:09
konteksnya di sini dalam penulisan hur
00:12:11
kapital penggunaan kata Anda maupun dia
00:12:14
ditaruh di awal ataupun di akhir ataupun
00:12:17
di tengah penggunaannya tetap kapital
00:12:19
dan di sini yang salah itu di bagian
00:12:21
Jalan Lingkar luar di mana kata jalan
00:12:24
teman-teman ketika dia diikuti dengan
00:12:25
nama diri atau nama jalan tersebut
00:12:27
penggunaannya harus kapital nih harusnya
00:12:29
dia diawali dengan huruf j yang kapital
00:12:33
bukan kecil kecuali jika dia nantinya
00:12:35
konteksnya tidak digunakan sebagai nama
00:12:38
diri atau dia cuman penulisannya cuman
00:12:40
jalan tidak diikuti dengan nama dirinya
00:12:42
selanjutnya yang D di sini ada kata Desa
00:12:45
pandes sempokan Nah di sini nama desa
00:12:47
diikuti dengan nama dirinya maka sama
00:12:49
halnya kayak tadi dia harus kapital nah
00:12:52
di poin yang e kita langsung nemuin ada
00:12:54
toko Hasta kreasi ini juga sudah benar
00:12:57
ketika nama tempat atau geografi diikuti
00:13:00
dengan nama diri maka penulusannya
00:13:01
kapital sehingga dapat kita temukan opsi
00:13:04
yang tepat itu opsi yang c Oke lanjut di
00:13:07
next video