00:00:00
kwak saya panggil eh saya panggilkan ya
00:00:03
Bapak Drs Tatang Sudrajat sip MSI beliau
00:00:08
lahir di Cianjur 77 Februari 1963 agama
00:00:13
Islam alamat Perumahan Griya Bandung
00:00:17
Asri kemudian jabatan struktural
00:00:20
sekarang beliau adalah Dekan Fakultas
00:00:23
dekan FISIP Universitas Sangga Buana
00:00:28
Kemudian beliau adalah mahasiswa
00:00:32
Muhammadiyah mahasiswa ya Pak ya
00:00:34
Mahasiswa program S3 Manajemen
00:00:38
Pendidikan Islam Universitas Islam
00:00:39
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan
00:00:42
beliau juga riwayat pekerjaannya beliau
00:00:47
adalah menjadi ketua KPU Kabupaten
00:00:50
Bandung kemudian komisioner KPU
00:00:54
Kabupaten Bandung dan sekarang sebagai
00:00:56
dosen tetap Kopertis DPK FISIP
00:00:59
universitas
00:01:00
Hai sanggabuana kami persilahkan Bapa ah
00:01:09
ditengah tengah aja nggak papa nanti Oke
00:01:19
ini usul dari pemateri bapak datang
00:01:22
silakan Bapak Ibu dosen Pancasila maju
00:01:26
kedepan vakoou kode persilahkan diantos
00:01:30
di paint pa-pa
00:01:32
cerpen ada Oke baik kita langsung aja
00:01:37
nih pemateri pertama saya serahkan
00:01:41
kepada cucu silakan Pak Oke terima kasih
00:01:44
Bapak kita langsung ke petang silahkan
00:01:48
untuk keperluan tadi selanjutnya
00:01:54
089 Rohman Rohim Assalamualaikum
00:01:57
warahmatullahi wabarakatuh Selamat siang
00:01:59
untuk kita semua eh
00:02:03
ini saya akan
00:02:06
ia mengajak untuk mengingat bagi yang
00:02:09
sudah tahu atau mengirim tahu bagi yang
00:02:12
belum tahu beberapa hal yang pernah
00:02:16
diucapkan atau beberapa hal yang pernah
00:02:19
ditulis oleh beberapa tokoh dunia atau
00:02:23
filosof dunia ataupun ilmuwan level
00:02:26
dunia berkaitan dengan tema ini misalnya
00:02:31
konfuse seorang filosof Tiongkok kuno ia
00:02:35
pernah mengatakan kalau diterjemahkan
00:02:37
kedalam bahasa Bandung ya jauh dengan
00:02:40
mempelajari sejarah maka seseorang akan
00:02:44
menjadi bijaksana artinya apa dengan
00:02:47
belajar sejarah berarti Satu Bangsa
00:02:50
Oh ya satu warga negara akan belajar
00:02:54
untuk tidak melakukan hal yang sama di
00:02:57
masa yang lalu yang merupakan kesalahan
00:02:59
atau Penyimpangan atau kekurangan
00:03:01
sehingga hari ini dan di masa depan
00:03:03
kehidupan berbangsa kalau baik kemudian
00:03:07
Bung Karno Soekarno dalam sebuah pidato
00:03:11
dengan judul yang sangat terkenal
00:03:13
jasmerah jangan sekali-kali Melupakan
00:03:16
sejarah kemudian Cisero seorang filosof
00:03:21
Romawi kuno pernah mengatakan Historia
00:03:24
Vitae Magistra sejarah adalah guru
00:03:27
kehidupan artinya apa kepada sejarah
00:03:30
kita sebagai individu kita sebagai warga
00:03:34
bangsa dalam rangka merawat kearifan
00:03:37
Pancasila yang sesuai tema ini harus
00:03:39
bercermin kepada sejarah-sejarah dengan
00:03:42
Tiga dimensinya dimensi masa lalu masa
00:03:45
kini masa depan kelambau and kekinian
00:03:48
dan keakanan
00:03:50
Hai Arnold toynbee Profesor sejarah
00:03:53
politik Inggris Dia pernah mengatakan to
00:03:57
study history is to file history dengan
00:04:00
belajar sejarah maka sama dengan
00:04:03
membangun sejarah kemudian seorang
00:04:06
Perdana Menteri Inggris abad 19 disraeli
00:04:09
pernah mengatakan right or Wrong my
00:04:12
Auntie
00:04:15
Hai benar atau salah tapse Negara yang
00:04:18
terakhir last but not least tentu sudah
00:04:20
masih ingat John F Kennedy terkenal
00:04:23
dengan ucapannya Jangan engkau tanyakan
00:04:27
kepada negara apa yang telah negara
00:04:29
berikan kepada engkau Tapi engkau
00:04:31
bertanyalah kepada diri sendiri apa yang
00:04:33
telah berikan engkau berikan bernegara
00:04:36
kira-kira begitu yang akan mengawali apa
00:04:39
namanya persentasi saya bahwa perguruan
00:04:43
tinggi ya dengan judul yang saya
00:04:46
sampaikan ya peran perguruan tinggi
00:04:47
dalam turut turut memelihara atau
00:04:53
memperkokoh 4 pilar mpr atau empat pilar
00:04:56
kebangsaan nah mengapa perguruan tinggi
00:04:58
karena saya haqqul yaqin haqqul yaqin
00:05:01
ainul yakin yakin sekali bahwa perguruan
00:05:05
tinggi itu ada kawah Candradimuka nya
00:05:09
tempat-tempatnya putra-putra terbaik
00:05:11
bangsa yang akan memimpin negeri ini
00:05:13
kedepannya
00:05:15
level manapun Dit di Lini manapun begitu
00:05:18
nah hanya perguruan tinggi yang saya
00:05:20
yakini atau beranting ada salah satu
00:05:23
komponen bangsa yang sangat strategis
00:05:25
begitu nah mengapa saya katakan turut
00:05:29
memperkokoh karena tentu saja bukan
00:05:31
hanya perguruan tinggi masih ada
00:05:33
komponen bangsa yang lain yang
00:05:35
diharapkan bisa memperkokoh empat pilar
00:05:38
kebangsaan atau empat pilar bernegara
00:05:40
ini nah tentu saja kemuliaan kalau kita
00:05:43
bicara dengan yang tadi saya katakan
00:05:44
berulang-ulang Bagaimana esensi dari
00:05:47
sebuah sejarah makna sejarah Bagaimana
00:05:50
kemudian kita menyikapi sejarah bangsa
00:05:52
di masa lalu paling tidak setelah kita
00:05:54
bernegara tahun 45 sampai hari ini
00:05:56
adalah kita dihadapkan kepada berbagai
00:06:00
persoalan berbagai tantangan berbagai
00:06:04
permasalahan yang mau tidak mau harus
00:06:06
kita hadapi dengan arif dan dengan
00:06:10
kematangan karena apa Karena hanya
00:06:14
dengan
00:06:15
itu kita akan bisa menjadi bangsa yang
00:06:18
lebih baik bukan zamannya lagi bukan
00:06:21
masanya lagi kita saling menyalahkan
00:06:23
begitu karena saya meyakini bahwa dengan
00:06:26
tantangan pada hari ini dan ke depan
00:06:29
tantangan bahwa bangsa ini merupakan
00:06:33
bangsa yang majemuk bangsa yang
00:06:35
heterogen beraneka ragam dari berbagai
00:06:37
aspek dari berbagai dimensinya baik
00:06:39
horizontal maupun vertical itu satu
00:06:42
kenyataan sudah masih ingat Yugoslavia
00:06:46
negara besar atau negara berwibawa di
00:06:48
jaman presiden Josep broz Tito selama
00:06:50
puluhan tahun di Eropa berantakan hancur
00:06:53
lebur menjadi 5/6 negara karena apa
00:06:57
Karena tidak bisa memelihara kebhinekaan
00:07:00
tidak bisa toleran terhadap perbedaan
00:07:03
dan tentu saja ada faktor yang lain
00:07:05
sehingga Yugoslavia sekarang tinggal
00:07:07
nama dan bukan hanya bubar seperti Uni
00:07:10
Soviet bukan hanya bubar tapi juga
00:07:12
ditandai dengan genosida pembantaian
00:07:14
manusia
00:07:15
Sleman usia lain karena perbedaan agama
00:07:17
dan suku bangsa sehingga Yugoslavia
00:07:19
tinggal nama sekarang berubah menjadi
00:07:22
Bosnia Kroasia Serbia mase dunia dan
00:07:27
yang lain-lain tentu ini pelajaran buat
00:07:29
Indonesia yang ke yang berikutnya adalah
00:07:31
globalisasi revolusi industri for
00:07:34
vincero 4.0 nyata dampaknya sangat
00:07:37
positif tapi juga perkembangan teknologi
00:07:41
ibaratnya pisau bersisi dua di satu sisi
00:07:44
akan berdampak sangat positif bagi
00:07:46
kehidupan berbangsa pada sisi yang lain
00:07:48
teknologi informasi dan komunikasi juga
00:07:51
bisa menyerap bangsa ini kepada
00:07:54
disintegrasi sekurang-kurangnya kepada
00:07:56
konflik sosial yang berkepanjangan
00:07:58
sekurang-kurangnya kepada makin
00:08:01
menularnya hoax makin menularnya makin
00:08:04
berkembang biaknya ujaran kebencian
00:08:06
makin masjidnya rasa permusuhan terutama
00:08:10
di media sosial Jokowi dan Prabowo tahun
00:08:14
kemarin
00:08:15
berkompetisi dalam pilpres tapi
00:08:17
sisa-sisanya ekor ekornya sampai hari
00:08:20
ini masih ada bahkan Pak Prabowo sudah
00:08:22
menyebar Giant dari kabinet Jokowi Amin
00:08:25
tapi kenyataannya ekor-ekor dari Fiksi
00:08:28
itu masih ada nah ini harus kita cermati
00:08:30
Oleh karena itu tentu saja mahasiswa
00:08:32
sebagai calon penerima tongkat estafet
00:08:37
pemimpin bangsa di masa depan yang
00:08:39
digodok dididik di perguruan tinggi di
00:08:42
perguruan tinggi ada mata kuliah wajib
00:08:43
umum ada mkw sesuai peraturan
00:08:47
perundang-undangan pertama pendidikan
00:08:49
agama agama yang mana tentu saja agama
00:08:51
yang dianut oleh masing-masing mahasiswa
00:08:53
yang kedua adalah pendidikan Pancasila
00:08:56
yang ke-3 Pendidikan Kewarganegaraan
00:08:58
yang keempat bahasa Indonesia itu
00:09:00
disebutnya empat mata kuliah wajib umum
00:09:03
yang wajib diberikan di perguruan tinggi
00:09:05
program S1 dan Diploma 4 Oleh karena itu
00:09:08
saya katakan sih Jawa perguruan tinggi
00:09:10
punya peran strategis dalam merawat
00:09:13
memelihara dan memperkokoh
00:09:15
empat pilar kebangsaan 14 MPR Pancasila
00:09:18
sebagai landasan idiil filosofis
00:09:20
undang-undang Dasar 45 sebagai landasan
00:09:23
konstitusional kemudian mkri sebagai
00:09:26
wadahnya sebagai organnya sebagai
00:09:28
landasan struktural kemudian Bhinneka
00:09:30
Tunggal Ika sebagai jargon negara atau
00:09:32
semboyan negara dahulu kalahkan di jaman
00:09:35
Majapahit Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana
00:09:37
Dharma mangrawa kan begitu bahasanya
00:09:40
Oleh karena itu kita juga berhadapan
00:09:42
dengan masalah dalam rangka memelihara
00:09:44
memperkokoh Ini masalahnya banyak sekali
00:09:46
tadi saya katakan sudah hoax ujaran
00:09:49
kebencian rasa permusuhan masih ada
00:09:52
sampai hari ini bahkan trennya makin apa
00:09:55
namanya menguat termasuk dalam empat
00:09:59
bulan terakhir ya sedang kampanye
00:10:01
Pilkada serentak nasional yang
00:10:03
pencoblosan nya tanggal 9 Desember tahun
00:10:05
ini nah saya perhatikan diberbagai media
00:10:07
sosial meskipun levelnya level daerah
00:10:09
tapi ini juga cukup mengganggu persatuan
00:10:12
kita sebagai bangsa paling tidak di
00:10:14
daerah masing-masing
00:10:15
Hai demikian juga saya melihat apa-apa
00:10:18
namanya tantangan dan permasalahan yang
00:10:20
lain diantaranya adalah orang
00:10:22
mempersepsi kebebasan itu sekarep dhewe
00:10:25
kebebasan di era reformasi dimaknai
00:10:28
sebagai kebebasan yang absolut kebebasan
00:10:30
yang mutlak kebebasan yang tanpa batas
00:10:32
pada kebebasan yang dirancang oleh para
00:10:35
perancang undang-undang dasar perancang
00:10:37
Pancasila sejak awal tahun 45 Soekarno
00:10:39
dan kawan-kawan adalah kebebasan yang
00:10:42
bertanggung jawab hak yang menghormati
00:10:44
hak yang diiringi oleh kewajiban untuk
00:10:47
menghormati orang lain nah ini adalah
00:10:49
eforia reformasi pasca kejatuhan Pak
00:10:51
Harto tahun 98 Saya melihat Saya
00:10:54
mengamati Saya mau observasi sebagian
00:10:57
dari warga bangsa ini masih memandang
00:11:00
bahwa kebebasan yang dimiliki ada
00:11:02
kebebasan sakarep ingsun kebebasan sak
00:11:05
maunya di sisi yang lain kita juga masih
00:11:08
diperhadapkan dengan apa namanya
00:11:10
extraordinary crime kejahatan luar biasa
00:11:12
Apa itu pertama korupsi yang
00:11:15
King merajalela sebelum ada KPK maupun
00:11:19
sesudah KPK saya lihat trennya masih
00:11:22
kuat tentang apa namanya korupsi ini
00:11:25
juga kejahatan narkoba ya di samping
00:11:29
tentu kejahatan yang lain yaitu
00:11:30
terorisme Inilah
00:11:32
permasalahan-permasalahan yang harus
00:11:34
dihadapi oleh kita bersama kalau ingin
00:11:38
NKRI tetap ada kalau bangsa ini ingin
00:11:41
tetap utuh bangsa ini dan NKRI tidak
00:11:44
mengalami disintegrasi masih ada
00:11:47
sedahsyat bisa hahaha sinilah perlunya
00:11:51
moderator yang begitu sudah habis tapi
00:11:53
saya ingin bertanya dulu Pak nih udah
00:11:56
tentang ujaran kebencian ahlo anak-anak
00:11:59
millenial sekarang tuh kan pakai media
00:12:01
sosial gitu ya Pak sekarang tuh lagi
00:12:03
viral viral nya gitu ada ujaran-ujaran
00:12:06
kebencian yang dilakukan oleh influencer
00:12:09
gitu ya kita sebut influencer lah gitu
00:12:11
Oh dia bilang oh membanding-bandingkan
00:12:14
antara sikaya
00:12:15
di miskin Wah Bagaimana nih cara
00:12:17
menyikapinya buat anak muda Nih biasanya
00:12:21
gitu ya Mahasiswa gimana tuh pak cara
00:12:23
menyikapinya gitu untuk pintar-pintar
00:12:26
menggunakan media sosial tak tentu saja
00:12:30
kan sebagai konsekuensi dari era
00:12:33
revolusi industri revolusi 4.0 inikan
00:12:36
medsos sesuatu yang tak terhindarkan
00:12:38
makanya kemudian negara merancang dulu
00:12:40
lahirnya undang-undang ite undang-undang
00:12:43
informasi dan transaksi elektronik zaman
00:12:46
saya kuliah kan tidak ada gugupnya jadi
00:12:48
meskipun apapun titip tidak ada yang ada
00:12:51
itu hanya ancaman pidana dalam kitab
00:12:53
undang-undang hukum pidana sekarang ikan
00:12:54
berbagai macam apa namanya jeratan hukum
00:12:57
akan akan menerima siapapun nah Oleh
00:12:59
karena itu menurut saya apa namanya
00:13:02
kebebasan yang kita miliki hak yang kita
00:13:04
miliki sesuai ketentuan undang-undang
00:13:05
dan undang-undang dasar berbagai
00:13:07
peraturan perundang-undangan itu harus
00:13:10
dimaknai dengan kebebasan yang
00:13:11
bertanggung jawab derajat artinya apa
00:13:14
saya sering Dik
00:13:15
kisahnya matang boleh nggak kritik zakat
00:13:19
akan bukan hanya boleh harus negara
00:13:22
pemerintah harus dikritik tapi kritik
00:13:25
itu bukan hujan kebencian kritik itu
00:13:28
bukan rasa permusuhan bukan fitnah
00:13:31
kritik itu ada memberikan masukan saran
00:13:33
yang konstruktif on the fact dan
00:13:36
berdasarkan solusi kalau hujan kebencian
00:13:39
lain lagi ceritanya kalau rasa
00:13:41
permusuhan lain lagi ceritanya Anda
00:13:43
apalagi kalau menggunakan medsos akan
00:13:45
berhadapan selain dengan undang-undang
00:13:47
hukum pidana juga akan berhadapan dengan
00:13:50
undang-undang ite jadi keliru kalau
00:13:53
orang mengatakan Pak kritik saran tidak
00:13:55
boleh ya Indonesia kok seperti bukan
00:13:57
demokrasi ya karena anda menggunakan
00:14:00
kritik itu secara tidak bertanggungjawab
00:14:02
karena Indonesia negara hukum negara
00:14:04
berdasarkan peraturan perundang-undangan
00:14:06
Kalau tidak ada peraturan berarti
00:14:08
namanya negara sak maunya berarti yang
00:14:11
berlaku ialah Hukum Rimba bukan negara
00:14:13
hukum artinya apa ya
00:14:15
nantinya adalah homo homini Lupus Siapa
00:14:18
yang kuat siapa yang akan menerangkan
00:14:20
yang lemah sedangkan kita inginkan homo
00:14:22
homini socius Siapa yang bermasyarakat
00:14:25
dengan tertib dengan benar menegakkan
00:14:27
aturan taat pada hukum dialah yang akan
00:14:29
bisa membangun negeri ini begitu nah ini
00:14:32
saya kira yang eh penyikapan kita
00:14:35
termasuk generasi muda ya dengan
00:14:37
kecerdasan yang dimiliki mahasiswa
00:14:39
sebagai generasi milenial sebagai
00:14:41
orang-orang terpilih elektrik fashionmu
00:14:43
itu di negeri ini apa namanya yang
00:14:45
cerdas yang yang cerdas sekaligus juga
00:14:48
eh
00:14:49
hai apa namanya yang-yang yang-yang
00:14:52
dewasa yang Arif dalam menyikapi
00:14:55
berprilaku dimedsos gitu harus lebih
00:14:58
banyak hati-hati gitu ya apa yang kita
00:15:01
utarakan di medsos itu gitu ya karena
00:15:03
jangan lupa ada undang-undangnya ada
00:15:05
undang-undang ite nya gitu ya Oke ini
00:15:09
menarik kan gitu ya saya kasih
00:15:11
kesempatan untuk dua orang penanya Boleh
00:15:13
silakan Acan untuk pertanyaan kedua
00:15:15
Bapak Yaa boleh mendekati yang kuotanya
00:15:20
pertama untuk wanita dari SMA 27 ya
00:15:26
kalau kita bicara character education
00:15:29
kita bicara pendidikan karakter kita
00:15:33
berbicara karakter kepancasilaan begitu
00:15:37
ya sebetulnya dari sudut pandang sejarah
00:15:40
ya
00:15:41
knari dulu sampai sekarang sejak
00:15:44
Soekarno sampai hari ini di mata saya
00:15:45
dari perspektif kebijakan pendidikan itu
00:15:48
sebetulnya tidak ada yang baru
00:15:49
sebetulnya Soekarno sejak awal sudah
00:15:51
mengatakan nation and character building
00:15:54
membangun bangsa dan karakter jadi
00:15:56
istilah karakter sudah Soekarno gulirkan
00:15:58
sejak beliau jadi presiden sebetulnya
00:16:00
nah Oleh karena itu sepakat tadi ya
00:16:03
dengan Pak dari SMA dom7 panizza saya
00:16:08
sering ditanya di berbagai kesempatan
00:16:09
solusinya apa sih untuk memperbaiki
00:16:12
keadaan bangsa dan dan gak dan negara
00:16:14
bagi saya cuman dua bagi saya cuma dua
00:16:16
pertama adalah low-end swordsman
00:16:18
penegakan hukum tanpa pandang bulu yang
00:16:21
kedua adalah keteladanan Profesor Arifin
00:16:24
abdulrachman guru besar ilmu
00:16:25
administrasi mengatakan telah dan isme
00:16:28
anda yang beragama Islam tahu bagaimana
00:16:31
berwibawa nya bagaimana kokohnya
00:16:33
bagaimana bermartabat nya pemerintahan
00:16:36
zaman khulafaurrasyidin yang bernama
00:16:38
Umar Bin Khattab al-faruq itu sangat
00:16:41
luar
00:16:41
berwibawa karena apa beliau sebagai
00:16:44
pemimpin benar-benar mampu menunjukkan
00:16:46
keteladanan Apa itu keteladanan
00:16:49
bersatunya antara kata dengan tindakan
00:16:51
dan ucapan nah ini Demikian juga dibahas
00:16:54
di daulat Bani Abbasiyah misalnya kita
00:16:56
kenal apa namanya Umar bin Abdul Aziz
00:16:58
nah Oleh karena itu saya meyakini itu
00:17:00
keteladan siapa keteladanan semua fihak
00:17:04
semua pemimpin di berbagai Lini di
00:17:06
berbagai sektor termasuk saya sebagai
00:17:09
kepala rumah tangga di rumah saya Saya
00:17:11
harus memberikan keteladanan baru
00:17:13
Pendidikan karakter yang dijalankan di
00:17:15
sekolah akan efektif misalnya begini Hei
00:17:18
harus bangun pagi ya Saya sendiri
00:17:21
bangunnya jam setengah tujuh Pagi
00:17:22
misalnya Henna jangan merokok ya saya
00:17:25
serius sambil merokok misalnya Bagaimana
00:17:26
akan efektif Kalau tidak ada
00:17:28
keteladanannya yang kedua dari Pak Tani
00:17:31
dari Universitas kebangsaan dari unit
00:17:34
teater ya kalau saya begini tapi saya
00:17:38
katakan kritik itu bukan hanya perlu
00:17:40
harus dalam
00:17:41
sistem pemerintahan demokrasi karena apa
00:17:44
biar negara atau pemerintah sadar bahwa
00:17:47
akan ada pihak yang selalu memelototi
00:17:49
yang akan mengkritik Ketika saya di cafe
00:17:52
10 tahun dan pernah saya diketok KPU
00:17:55
Saya sangat senang ketika ada mahasiswa
00:17:57
yang datang untuk Demokrat seneng saya
00:17:59
karena apa hati diingatkan berarti masih
00:18:02
ada orang yang cinta kepada KPU
00:18:04
waktu-waktu itu ya begitu Ketika saya
00:18:06
masih di KPI diantaranya masih oke om
00:18:08
yang sering mendemo saya pak pak situ ya
00:18:10
Nah Oleh karena itu bagi saya harus saya
00:18:14
beritahukan kepada adek-adek mahasiswa
00:18:15
keras udah-udah mahasiswa hidup Dr rap
00:18:18
pasca-soeharto beliau jadi Presiden
00:18:21
sampai tahun 80-an beliau mundur
00:18:24
mengundurkan diri dibandingkan dengan
00:18:26
hari ini dari aspek kebebasan
00:18:28
berpendapat jauh lebih enak Sekarang
00:18:31
saya harus jujur mengatakan mungkin juga
00:18:33
pasti tahu persis ketika lima tahun saya
00:18:35
kuliah S1 sudah ada waktu itu kalau ada
00:18:38
mahasiswa demo unjukrasa
00:18:41
ngampus pake jaket almamater pasti
00:18:44
sekelas pasti dipecat minimum bistos
00:18:47
oleh Rektor sekarang bagaimana Boleh kok
00:18:50
boleh pernah mengalami pacuk kawan-kawan
00:18:54
saya begitu sudah jadi saya tidak pernah
00:18:56
demo uh unjukrasa keluar kampus pakai
00:18:58
cat Materna makanya saya menyatakan
00:19:01
ekspresi pendapat saya waktu itu lewat
00:19:03
tulisan-tulisan diantaranya yang saya
00:19:06
tuangkan dalam berbagai media massa Nama
00:19:09
saya dikenal saya dapat honor dan saya
00:19:11
bisa menyampaikan kritik kepada
00:19:13
pemerintah koran PR ketika itu salah
00:19:15
satu koran dimana saya sering Menulis
00:19:17
artikel dan saya bisa hidup di Bandung
00:19:20
kurang lebih dalam satu bulan itu dua
00:19:23
minggu bisa hidup dari honor dari
00:19:25
koran-koran yang pernah saya kirimi
00:19:27
artikelnya begitu Jadi sekarang jauh
00:19:29
lebih baik dari aspek kebebasan
00:19:31
berpendapat begitu pandangan saya
00:19:33
Makasih baik terima kasih kalau untuk
00:19:37
diterima atau tidak terima nya yang
00:19:39
penting kita sudah mengini ya mengintip
00:19:41
bersihkan gitu menyampaikan kritik kita
00:19:44
gitu mungkin itu itunya Pak ya Aduh
00:19:46
Sayang sekali ha karena Oke Boleh
00:19:48
silakan bapak untuk menelpon ya
00:19:53
pernyataan penutup ya Bahwa dalam rangka
00:19:55
memperkokoh empat pilar kebangsaan
00:19:58
termasuk merawat kearifan nilai-nilai
00:20:00
Pancasila bagi saya atau kalau boleh
00:20:04
saya mengutip aagym sajalah oleh Pak
00:20:07
seorang ulama moderat Griya Beliau
00:20:09
mengatakan 3M mulai dari hal-hal kecil
00:20:13
mulai dari diri sendiri dan mulai dari
00:20:17
sekarang juga begitu yakin dalam rangka
00:20:20
memperkokoh NKRI dan empat pilar yang
00:20:23
lain begitu pakai Merdeka gak Merdeka
00:20:25
mah hahaha oke oke terima kasih tepuk
00:20:30
tangan Boleh dong untuk pemateri kita
00:20:31
hari ini