00:00:00
di video Sebelumnya saya sudah membahas
00:00:02
beberapa aliran filsafat kali ini saya
00:00:05
akan mencoba membahas tentang aliran
00:00:07
filsafat positivisme
00:00:09
jadi aliran filsafat positivisme ini
00:00:12
adalah aliran yang menyatakan bahwa
00:00:14
pengetahuan yang benar hanya berasal
00:00:17
dari ilmu alam dan tidak berkaitan
00:00:19
dengan metafisika aliran ini juga
00:00:23
berpangkal pada sesuatu yang pasti
00:00:25
faktual nyata dan berdasarkan data
00:00:27
empiris makanya aliran ini tuh menolak
00:00:31
keras gagasan atau pemikiran yang tidak
00:00:33
dapat dibuktikan secara ilmiah seperti
00:00:35
misalkan tahayul atau mitos
00:00:38
aliran ini dipelopori oleh Agus Comte
00:00:41
seorang filsuf Prancis yang hidup
00:00:44
sekitar abad 19 lah kontur ini
00:00:48
berpendapat bahwa positifisme itu adalah
00:00:50
cara pandang dalam memahami dunia dengan
00:00:52
berdasarkan science makanya menurut dia
00:00:56
teori sains itu dapat disusun mulai dari
00:00:58
tingkat yang sederhana dan universal
00:01:01
yang selanjutnya sampai kepada tahapan
00:01:04
yang lebih kompleks dan terbatas makanya
00:01:07
susunan tingkatan ini itu dapat terus
00:01:10
dikembangkan sehingga masing-masing
00:01:11
sains yang baru itu akan bergantung pada
00:01:14
tahap sebelumnya makanya tidak heran
00:01:16
kalau kita belajar tentang science itu
00:01:18
kan tidak akan lepas dari akar
00:01:19
pengetahuan saya sebelumnya misalkan
00:01:22
kayak dulu penemuannya Nikola Tesla
00:01:24
kemudian
00:01:26
apa Galileo Nicolas koper nikus kemudian
00:01:30
misalkan yang teori-teori Fisikawan ahli
00:01:33
Fisikawan sebelumnya itu selalu
00:01:35
digunakan untuk mengembangkan saya
00:01:38
di kehidupan sekarang makanya penganut
00:01:42
paham positifvisme ini itu sangat
00:01:43
meyakini bahwa hanya ada sedikit
00:01:45
perbedaan Bahkan jika ada antara ilmu
00:01:48
sosial dan ilmu alam Kenapa karena
00:01:51
masyarakat dan kehidupan sosial itu
00:01:53
berjalan berdasarkan aturan-aturan
00:01:56
begitu juga alam ada aturan-aturan yang
00:01:59
makanya ada istilah hukum alam karena
00:02:01
semuanya itu berjalan sesuai dengan
00:02:03
aturan-aturan kalau kita mengacu pada
00:02:06
bahasa positifisme itu secara etimologi
00:02:09
berasal dari kata positif yang dalam
00:02:11
bahasa filsafat itu bermakna sebagai
00:02:14
sesuatu peristiwa yang benar-benar
00:02:16
terjadi yang dapat dialami sebagai suatu
00:02:19
realitas ini berarti Apa yang disebut
00:02:23
sebagai Positif itu bertentangan dengan
00:02:25
sesuatu yang hanya ada di dalam
00:02:27
angan-angan atau impian atau terdiri
00:02:29
dari sesuatu yang hanya merupakan
00:02:31
konstruksi atas kreasi kemampuan untuk
00:02:33
berpikir dari akal manusia bahwa
00:02:37
positivisme itu harus itu bisa kita
00:02:40
lihat bisa kita teliti dan bisa kita
00:02:42
cermati makanya beberapa ciri-ciri atau
00:02:46
karakteristik dari aliran ini adalah
00:02:48
yang pertama itu aliran ini menggunakan
00:02:51
metode ilmiah yang sistematis objektif
00:02:54
dan rasional dalam mengumpulkan dan
00:02:57
membuktikan data itu yang pertama yang
00:03:00
kedua memandang realitas sebagai sesuatu
00:03:03
yang teratur stabil dan dapat diprediksi
00:03:06
berdasarkan hukum-hukum alam
00:03:09
ketiga itu memfokuskan pada fakta-fakta
00:03:12
yang dapat diamati dan diukur secara
00:03:14
kuantitatif bukan pada interpretasi atau
00:03:17
makna subjektif jadi measurable
00:03:20
entengble makanya sesuatu bisa dikatakan
00:03:23
ilmiah itu ya tadi sesuai diukur secara
00:03:26
kuantitatif
00:03:27
kemudian selanjutnya itu adalah
00:03:29
menyederhanakan fenomena-fenomena
00:03:31
Kompleks menjadi variabel-variabel yang
00:03:34
dapat diuji secara hipotesis deduktif
00:03:36
makanya harus bisa
00:03:40
dijabarkan variabel-variabelnya ketika
00:03:42
ingin menganggap sesuatu itu dianggap
00:03:44
sebagai ilmiah selanjutnya itu adalah
00:03:47
menolak keras gagasan atau pemikiran
00:03:49
yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan
00:03:51
yang sebelumnya tidak dilakukan
00:03:52
eksperimen atau penelitian sama sekali
00:03:54
makanya aliran ini menganggap yang
00:03:57
namanya ilmu pengetahuan itu ya harus
00:03:59
berdasarkan eksperimen atau berdasarkan
00:04:02
penelitian sehingga aliran ini itu tidak
00:04:04
mempercayai berbagai hal yang erat
00:04:07
kaitanya dengan tahayul atau mitos mitos
00:04:09
yang sudah lama berkembang kalau tidak
00:04:11
bisa dibuktikan secara empiris dan tidak
00:04:13
ada data ilmiahnya maka itu bukan ilmu
00:04:15
pengetahuan ciri selanjutnya itu adalah
00:04:17
menganggap bahwa ilmu pengetahuan itu
00:04:19
adalah satu-satunya sumber pengetahuan
00:04:21
yang Shahih dan objektif Jadi mereka
00:04:25
hanya menganggap kebenaran itu ya ilmu
00:04:28
pengetahuan itu dan yang terakhir
00:04:30
menyederhanakan fenomena-fenomena
00:04:32
Kompleks menjadi variabel-variabel yang
00:04:34
dapat diukur dan diuji secara empiris
00:04:36
Makanya kalau teman-teman
00:04:38
mahasiswa itu kan ketika penelitian
00:04:40
akhir itu kan harus setiap penelitian
00:04:43
itu harus ada variabel-variabel dependen
00:04:46
dan independen yang akan diukur sebagai
00:04:47
penelitian itu kan tidak bisa kita
00:04:50
meneliti sesuatu yang ngawang-awang
00:04:53
abstrak misalkan bahkan pengalaman saya
00:04:56
pribadi dulu waktu menggarap tesis
00:04:58
ketika kita memiliki sebuah konsep yang
00:05:01
sifatnya itu abstrak kita harus
00:05:06
di Bahasakan agar bisa diukur
00:05:10
ibaratnya itu di ilmiahkan contoh dulu
00:05:12
teman saya itu ada yang meneliti
00:05:14
tesisnya itu melintang muroqabah konsep
00:05:16
muraqabah itu kan abstrak Apa itu
00:05:18
muraqabah nah gimana cara mengukur
00:05:21
sesuatu yang abstrak itu abstrak tetapi
00:05:23
akan di ilmiahkan makanya dari
00:05:27
tadi muraqabah itu dibuat alat ukurnya
00:05:30
untuk mendeteksi seberapa tingkat
00:05:34
tingginya merokok orang itu makanya
00:05:36
dibuatlah alat ukurnya sehingga yang
00:05:39
abstrak tadi itu bisa jadi empiris
00:05:41
karena ada alat ukurnya ketika tidak ada
00:05:43
alat ukurnya makanya itu tidak empiris
00:05:46
contohnya misalkan kita pengen meneliti
00:05:49
sesuatu yang abstrak misalkan jiwa jiwa
00:05:52
itu kan sesuatu yang abstrak ketika
00:05:54
ingin gelitik meneliti kondisi jiwa
00:05:56
seseorang itu kan akan direduksi menjadi
00:05:58
apa perilaku bukan jiwanya yang diteliti
00:06:01
tetapi adalah perilakunya yang dijadikan
00:06:02
indikasi kondisi jiwa seseorang itulah
00:06:05
aliran positifisme dan aliran ini kan
00:06:08
sekarang jadi pegangan di pendidikan
00:06:10
kita ya bahwa sesuatu bisa dianggap ilmu
00:06:13
pengetahuan itu harus empiris positifme
00:06:16
ini memiliki beberapa jenis atau
00:06:18
cabangnya antara lain misalkan
00:06:20
positifisme logis
00:06:23
cabang dari aliran filsafat positivisme
00:06:27
ini itu adalah
00:06:28
positifisme logis itu merupakan aliran
00:06:31
filsafat ilmu pengetahuan yang
00:06:32
mengembangkan asas-asas positifisme
00:06:35
dengan menggunakan logika formal dan
00:06:37
berbahasa simbolik jadi aliran ini tuh
00:06:40
menekankan pada verifikasi empiris
00:06:43
sebagai kriteria kebenaran atau
00:06:44
Pernyataan ilmiah aliran inilah yang
00:06:48
menolak metafisika sebagai ilmu
00:06:50
pengetahuan yang tidak tidak bermakna
00:06:53
Jadi kalau mengkaji tentang apa itu
00:06:55
malaikat jin itu nggak empiris nggak
00:06:58
bisa diukur dan nggak bisa dibuktikan
00:06:59
nggak bisa di observasi makanya aliran
00:07:01
ini menolak ilmu pengetahuan itu yang
00:07:04
bisa diobservasi bisa diteliti dan bisa
00:07:06
kita cermati bisa kita amati kemudian
00:07:09
ada positivisme hukum Nah kalau positif
00:07:12
semua hukum ini merupakan aliran
00:07:14
filsafat hukum yang menganggap bahwa
00:07:16
hukum adalah sekumpulan peraturan yang
00:07:19
dibuat oleh otoritas tertinggi dalam
00:07:21
suatu masyarakat sehingga
00:07:23
aliran ini tuh Menolak adanya hubungan
00:07:25
antara hukum dengan moral agama atau
00:07:29
keadilan makanya aliran ini tuh
00:07:32
menekankan pada kesesuaian hukum dengan
00:07:34
fakta-fakta sosial bukan dengan
00:07:36
nilai-nilai
00:07:37
idealnya seperti ini idealnya seperti
00:07:39
itu tidak tetapi berdasarkan fakta-fakta
00:07:42
sosial apa yang terjadi di tengah
00:07:44
masyarakat dan yang terakhir itu adalah
00:07:46
positivisme sosial aliran ini merupakan
00:07:49
aliran filsafat yang menganggap bahwa
00:07:51
ilmu sosial itu dapat menggunakan teori
00:07:54
ilmiah yang sama dengan ilmu alam
00:07:57
artinya apa aliran ini berusaha mencari
00:08:00
hukum-hukum sosial yang dapat
00:08:01
menjelaskan dan meramalkan perilaku
00:08:04
manusia secara kolektif makanya aliran
00:08:08
ini berusaha membentuk masyarakat yang
00:08:10
lebih baik dengan menggunakan ilmu
00:08:12
pengetahuan sebagai pemimpinnya
00:08:15
Nah kalau kayak gitu Apa bedanya aliran
00:08:18
positivisme dengan aliran empirisme atau
00:08:21
aliran rasionalisme gini perbedaan
00:08:23
antara positivisme empirisme dan
00:08:26
rasionalisme itu yang pertama
00:08:30
positifisme empirisme dan rasionalisme
00:08:32
ini adalah tiga aliran filsafat yang
00:08:34
berbeda dalam hal sumber metode dan
00:08:37
batasan pengetahuan
00:08:39
itu yang pertama gini
00:08:41
positifisme itu adalah teori filosofis
00:08:45
yang menyatakan bahwa satu-satunya
00:08:47
pengetahuan yang otentik adalah
00:08:48
pengetahuan ilmiah yang didasarkan pada
00:08:51
fakta-fakta yang dapat diamati dan diuji
00:08:54
secara Empi secara empiris makanya
00:08:57
positifisme ini menolak keberadaan
00:08:59
segala kekuatan atau entitas atau subjek
00:09:03
dibalik fakta juga menolak segala
00:09:06
penggunaan metode di luar yang digunakan
00:09:08
untuk meneliti fakta dan menolak segala
00:09:11
klaim pengetahuan yang tidak dapat
00:09:13
diverifikasi secara ilmiah itu kan
00:09:17
positifisme kalau empirisme empirisme
00:09:20
itu adalah teori yang menyatakan bahwa
00:09:21
asal mula semua pengetahuan itu adalah
00:09:25
pengalaman Indra visual auditori
00:09:27
sentuhan ke story kemudian apa sensasi
00:09:30
atau penciuman
00:09:32
makanya empirisme ini menganggap bahwa
00:09:35
pengetahuan itu bersifat induktif yaitu
00:09:37
berasal dari general apa generalisasi
00:09:40
Berdasarkan pengamatan tertentu makanya
00:09:43
empiris Mini mengakui adanya pengetahuan
00:09:45
apriori yaitu pengetahuan yang tidak
00:09:47
bergantung pada pengalaman Tetapi hanya
00:09:50
berlaku dalam batasan-batasan logika
00:09:52
atau matematika Jadi kalau tadi
00:09:56
positifisme itu adalah sumber kebenaran
00:09:59
itu ilmu pengetahuan kalau empirisme itu
00:10:02
sumber kebenaran itu adalah apa yang
00:10:04
dapat ditangkap oleh panca indra
00:10:07
sementara kalau rasionalisme adalah satu
00:10:11
aliran filsafat yang berupaya memperluas
00:10:13
metodologi yang di apa ya di persepsi
00:10:17
dari matematika ke seluruh ilmu
00:10:19
pengetahuan Maksudnya gimana Maksudnya
00:10:21
itu adalah rasionalisme menganggap bahwa
00:10:24
pengetahuan itu bersifat deduktif yaitu
00:10:27
berasal dari prinsip-prinsip rasional
00:10:29
yang universal dan tidak tergantung pada
00:10:32
pengalaman makanya rasionalisme ini
00:10:35
mengklaim adanya pengetahuan aposteriori
00:10:38
yaitu pengetahuan yang dapat didapat
00:10:40
melalui pengalaman Tetapi hanya sebagai
00:10:42
konfirmasi atau koreksi dari pengetahuan
00:10:45
apriori ini
00:10:48
kalau kita analogikan apa kalau kita
00:10:51
simpulkan itu kesimpulannya itu tabelnya
00:10:54
seperti ini
00:11:00
makanya teman-teman mungkin pernah
00:11:03
denger istilah gini ya guru terbaik
00:11:05
adalah pengalaman
00:11:07
itu kira-kira kalau dianalisis dari tiga
00:11:10
aliran ini pendapatnya siapa
00:11:12
yang mengatakan guru terbaik adalah
00:11:15
pengalaman itu adalah empirisme
00:11:18
kalau rasionalisme itu akan mengatakan
00:11:22
guru terbaik itu adalah pengalaman orang
00:11:25
lain
00:11:26
jadi ada tambahannya orang lain Kenapa
00:11:29
karena
00:11:32
untuk mengetahui bahwa sakit itu zat apa
00:11:35
untuk mengetahui bahwa jatuh itu sakit
00:11:37
kita tidak perlu ikut jatuh juga
00:11:40
kalau empirisme untuk mengetahui bahwa
00:11:43
jatuh itu sakit ya kita harus jatuh
00:11:45
bener nggak orang jatuh dari motor itu
00:11:47
sakit misalnya itu empirisme kalau
00:11:49
rasionalisme tidak perlu kita harus ikut
00:11:52
jatuh juga untuk merasakan bahwa jatuh
00:11:53
dari motor itu sakit Cukup belajar dari
00:11:55
pengalaman orang lain itu rasionalisme
00:11:57
makanya kemarin di
00:12:01
YouTube itu banyak yang membahas ini ya
00:12:04
Ada public figur yang mengatakan bahwa
00:12:06
guru yang terbaik itu adalah pengalaman
00:12:08
itu kurang tepat tetapi guru yang
00:12:11
terbaik itu adalah pengalaman orang lain
00:12:13
apakah ini salah kalau menurut saya
00:12:15
nggak hanya berbeda sudut pandangnya
00:12:17
kalau tadi yang pertama sudut pandang
00:12:19
empirisme kalau ini sudut pandang
00:12:21
rasionalisme
00:12:23
Kalau positifvisme gimana Makanya gini
00:12:27
teman-teman kalau teman-teman belajar
00:12:30
tentang psikologi
00:12:31
psikologi itu apa sih psiko itu kan jiwa
00:12:35
Logi itu adalah ilmu psikologi itu
00:12:38
adalah Berarti ilmu yang mempelajari
00:12:39
tentang jiwa Tetapi kalau kita lihat
00:12:42
ketika kita belajar psikologi Apakah
00:12:44
benar kita belajar tentang jiwa tidak
00:12:47
yang kita pelajari itu adalah perilaku
00:12:49
manusia yang dijadikan indikator keadaan
00:12:52
jiwa seseorang makanya direduksi Kenapa
00:12:55
karena dalam positivisme itu tadi tidak
00:12:59
mengakui sesuatu yang tidak bisa di
00:13:02
observasi jiwa bisa nggak di observasi
00:13:04
bentuknya kayak apa wujudnya kayak apa
00:13:06
warnanya kayak apa bisa nggak nggak bisa
00:13:09
makanya itu direduksi menjadi perilaku
00:13:13
yang dijadikan indikator keadaan jiwa
00:13:16
seseorang kayak contoh misalkan Oh orang
00:13:19
ini mengalami gangguan jiwa apakah benar
00:13:21
yang mengatakan seperti itu melihat jiwa
00:13:24
orang itu tidak Tetapi dia hanya menilai
00:13:26
dari kondisi perilaku dia misalkan
00:13:29
dikit-dikit ketawa dikit-dikit nangis
00:13:31
misalkan perubahan emosional yang sangat
00:13:34
drastis dan sangat cepat itu bisa
00:13:36
dijadikan indikator kondisi jiwa
00:13:38
seseorang atau mungkin ada orang
00:13:40
mengidap penyakit skizofrenia
00:13:44
apa ya emosi yang dia Munculkan itu
00:13:46
tidak sesuai dengan
00:13:48
keadaan yang seharusnya Misalkan ada
00:13:50
orang ditinggal mati oleh orang tuanya
00:13:53
kondisi normalnya orang itu kan ketika
00:13:56
ditinggal orang tuanya meninggal itu
00:13:57
nangis eh ini Kok malah ketawa gitu Nah
00:14:01
itu bisa menjadi indikator bahwa jiwa
00:14:04
orang ini nggak Bener nih nggak beres
00:14:05
nih akhirnya Apa yang dijadikan
00:14:07
indikator itu adalah perilakunya Makanya
00:14:10
karena saya bertanya kenapa enggak
00:14:12
disebut
00:14:13
behaviorologi aja soalnya kan yang
00:14:16
diamati itu adalah perilaku bukan
00:14:19
jiwanya tapi balik lagi itu karena
00:14:21
terbentur bahwa sesuatu yang dianggap
00:14:23
ilmiah itu tadi harus bisa di observasi
00:14:25
diteliti atau bahasa penelitian iturable
00:14:29
entengble sedangkan jiwa itu kan tidak
00:14:31
bisa diteliti makanya yang bisa diteliti
00:14:34
itu apa ya perilakunya kalau kita
00:14:37
analogikan dari eee tiga apa tiga aliran
00:14:42
filsafat ini positifisme empirisme dan
00:14:45
rasionalisme analoginya itu seperti ini
00:14:47
contoh misalkan sekarang lagi ramai
00:14:49
muncul apa keluaran baru iPhone 15 gitu
00:14:53
Nah kalau orang yang menganut paham
00:14:56
positifisme dia akan memutuskan untuk
00:14:59
membeli iPhone 15 itu berdasarkan fakta
00:15:02
ilmiah yang bisa diverifikasi secara
00:15:05
empiris contoh misalkan dia akan melihat
00:15:08
apa spesifikasi teknisnya fiturnya
00:15:11
kinerjanya dan harganya kemudian dia
00:15:14
akan mencari data yang objektif dan
00:15:16
dapat diukur seperti misalkan dia
00:15:19
melihat nih ukuran layarnya Berapa
00:15:21
resolusi kameranya Berapa kapasitas
00:15:23
baterainya Berapa kecepatan prosesornya
00:15:26
berapa dan lain sebagainya makanya
00:15:29
seorang positifisme ketika ingin
00:15:31
memutuskan untuk membeli iPhone 15 dia
00:15:33
akan membandingkan dulu nih iPhone 15
00:15:36
dengan produk sejenis dari merk lain
00:15:37
misalkan Samsung Huawei Xiaomi Oppo dan
00:15:40
yang lain sebagainya dan seorang
00:15:42
positivisme itu tidak akan terpengaruh
00:15:44
oleh faktor-faktor yang tidak dapat
00:15:46
diuji secara ilmiah Seperti apa desain
00:15:49
warna gaya atau preferensi pribadi
00:15:52
selera itu kan tidak bisa dijadikan
00:15:55
apa tadi tidak bisa di observasi ya
00:15:58
karena selera orang itu kan beda-beda
00:16:00
maka dia tidak akan terpengaruh oleh
00:16:01
preferensi pribadi itu itu kalau orang
00:16:04
positifisme kalau empirisme gimana orang
00:16:07
empirisme itu akan memutuskan untuk
00:16:09
membeli iPhone 15 itu Berdasarkan
00:16:11
pengalaman indera yang diperoleh melalui
00:16:13
pengamatan langsung atau tidak langsung
00:16:15
misalkan gini seorang empiris itu akan
00:16:18
mencoba iPhone 15 secara fisik di toko
00:16:21
atau melalui demonstrasi online Lihat
00:16:23
videonya gitu Dia merasakan sensasi
00:16:25
visualnya auditorinya sentuhannya the
00:16:29
storynya kemudian penciumannya mungkin
00:16:31
yang ditemukan oleh produk iPhone itu
00:16:34
gitu makanya seorang empiris itu akan
00:16:36
mengumpulkan testimoni dari pengguna
00:16:38
lain yang telah menggunakan iPhone 15
00:16:40
atau mungkin produk Apple sebelumnya
00:16:42
jadi seorang empiris itu tidak terlalu
00:16:44
peduli dengan data yang abstrak atau
00:16:46
teoritis seperti spesifikasi teknis
00:16:49
fitur canggih yang tidak relevan dengan
00:16:52
penggunaan sehari-hari itu tidak tidak
00:16:54
akan peduli yang dia pedulikan itu tadi
00:16:57
dengan menggunakan indranya itu seneng
00:16:59
ada dilihatnya gitu dipegang Enak nggak
00:17:02
itu empirisme Nah kalau rasionalisme
00:17:04
akan memutuskan untuk membeli iPhone 15
00:17:07
atau tidak Itu berdasarkan prinsip
00:17:09
rasional yang universal dan tidak
00:17:11
bergantung pada pengalaman makanya
00:17:13
seorang rasionalis itu akan menggunakan
00:17:15
Logika dan
00:17:17
matematika untuk mengevaluasi iPhone 15
00:17:20
ini misalkan dari segi keuntungan dan
00:17:23
kerugiannya makanya seorang rasionalis
00:17:25
itu akan mempertimbangkan faktor-faktor
00:17:27
yang berkaitan dengan tujuan dan
00:17:28
nilai-nilai pribadi dia seperti keamanan
00:17:31
kenyamanan efisiensi dan pestisi makanya
00:17:36
seorang rasionalis ini tidak akan Mudah
00:17:38
terpengaruh oleh fakta-fakta yang
00:17:40
bersifat
00:17:41
sementara atau kontekstual seperti trend
00:17:44
pasal promosi atau opini publik karena
00:17:46
lagi ngehits tentang iPhone 15 Akhirnya
00:17:48
ikut-ikutan beli Enggak dia beli itu
00:17:51
berdasarkan keperluannya keuntungan dan
00:17:53
kerugiannya lah kalau saya memang belum
00:17:56
butuh untuk membeli iPhone 15 meskipun
00:17:57
saya mampu ya tidak akan saya beli jadi
00:18:00
apa ya pertimbangannya itu berdasarkan
00:18:02
asas rasional nah dalam konteks
00:18:06
kehidupan sehari-hari perbedaan ini
00:18:09
dapat diterapkan dalam banyak keputusan
00:18:11
teman-teman keputusan yang kita buat itu
00:18:14
bisa kita terapkan dengan menggunakan
00:18:15
sudut pandang
00:18:17
3 aliran filsafat ini seperti misalkan
00:18:18
tadi memilih produk memutuskan
00:18:20
perjalanan atau healing mau ke mana
00:18:22
bahkan memilih pasangan hidup gitu
00:18:24
makanya positifisme itu akan
00:18:26
mengandalkan data dan fakta empiris
00:18:29
empirisme itu akan mengandalkan
00:18:31
pengalaman pribadi sementara
00:18:33
rasionalisme itu akan mengandalkan
00:18:35
pemikiran logis dan hidup itu