00:00:01
Asalamualaikum
00:00:02
warahmatullah
00:00:05
wabarakatuh. Hamdan wasyukran lillah
00:00:08
shatan wasalaman ala rasulillah. Amma
00:00:12
ba'd. Ee rekan-rekan mahasiswa sekalian
00:00:15
yang saya banggakan.
00:00:18
Alhamdulillah untuk kali ini kita masuk
00:00:22
pada materi yang
00:00:26
kedua yang berbicara tentang aspek
00:00:31
historisitas kemunculan gerakan-gerakan
00:00:34
pembaharuan pada
00:00:36
umumnya dan Muhammadiyah secara khusus.
00:00:42
Karena itu tema kita sekarang ini bicara
00:00:45
tentang gerakan pembaharuan di
00:00:48
Indonesia yang tentu memiliki korelasi
00:00:51
hubungan dengan gerakan-gerakan
00:00:54
pembaharuan di dunia Islam pada
00:00:59
umumnya. Nah, bicara tentang sejarah
00:01:02
atau historisitas ini menjadi penting
00:01:06
sehingga orang tidak menjadi ahistoris.
00:01:09
terputus sejarahnya sehingga menilai
00:01:12
sesuatu itu secara
00:01:14
keliru, menilai secara
00:01:17
salah, termasuk kemudian tidak bisa
00:01:21
membedakan mana ee penilaian yang sangat
00:01:25
terkait dengan masa
00:01:27
lalunya dan penilaian-penilaian yang
00:01:31
terkait dengan masa kekiniannya.
00:01:34
itu menjadi
00:01:35
penting. Sebab yang namanya organisasi
00:01:38
yang tentu terhimpun dari
00:01:41
manusia-manusia,
00:01:43
orang-orang sangat
00:01:45
dinamis. Yang dulunya tradisional
00:01:48
sekarang menjadi
00:01:50
modern. Yang dulunya sangat modernis
00:01:53
sekarang menjadi agak agak ee puritan
00:01:56
misalnya kaku. Itu sangat
00:01:59
mungkin. Nah, karena itu penting kita
00:02:01
belajar sejarah.
00:02:04
Kata Bung Karno itu kan jas merah ya,
00:02:08
jangan sekali-kali melupakan sejarah.
00:02:13
Ya, berbicara tentang gerakan
00:02:15
pembaharuan dalam konteks
00:02:18
Indonesia tentu tidak bisa dilepaskan
00:02:21
dari kondisi negara kita saat
00:02:24
itu yang terbelenggu oleh
00:02:29
penjajahan yang kemudian terbelakang
00:02:32
baik dari sisi
00:02:34
pendidikan, ekonomi, budaya dan lain
00:02:38
sebagainya.
00:02:40
Umat Islam melakukan perlawanan secara
00:02:44
tradisional, secara
00:02:47
[Musik]
00:02:48
konvensional, tentu sebagai satu
00:02:51
realitas saat
00:02:53
itu. Nah, sekarang perkembangan semakin
00:02:57
terjadi. Nah, maka pada saat itu di
00:03:00
antara umat Islam mulai tergerak.
00:03:04
Mereka kemudian
00:03:06
tersadarkan bahwa mereka tidak mungkin
00:03:09
bisa melawan penjajah dengan cara-cara
00:03:11
yang
00:03:13
konvensional. Mereka tidak mungkin
00:03:15
kemudian keluar dari ee belenggu
00:03:18
penjajahan kalau mereka tidak maju
00:03:21
secara pendidikan, secara ekonomi,
00:03:24
termasuk persatuan.
00:03:26
Mereka tidak mungkin berkompetisi dengan
00:03:29
negara lain, termasuk dengan penjajah
00:03:32
kalau mereka tidak melakukan satu
00:03:35
pembaharuan. Esensi dari pembaharuan di
00:03:37
sini adalah satu gerakan untuk bangkit
00:03:41
ke arah yang lebih
00:03:43
[Musik]
00:03:44
maju. Ya, artinya tidak semua itu
00:03:48
dirubah. Enggak ibarat ee kaidah
00:03:51
mengatakan almuhafazah alal qadimi shh
00:03:55
wal ahdu bil jadidil
00:03:57
aslah. Sesuatu yang masa lalu yang masih
00:04:00
relevan mereka
00:04:02
lestarikan, tetapi mereka juga melakukan
00:04:05
ijtihad, melakukan ikhtiar,
00:04:08
inovasi dan sesuatu yang lebih baru dan
00:04:12
lebih berkemajuan.
00:04:15
Nah, sehingga pada masa ini lahirlah
00:04:17
tokoh-tokoh pembaharu pada saat itu.
00:04:21
Tentu
00:04:22
jumlahnya relatif banyak. Nah, di
00:04:26
antaranya ini ada misalnya Syekh Ahmad
00:04:30
Khatib al Minangkabawi dari
00:04:34
Minangkabau. Kalau kita baca sejarah
00:04:37
bahwa Sumatera Barat itu melahirkan
00:04:40
banyak cendikiawan, tokoh-tokoh dunia,
00:04:44
tokoh-tokoh
00:04:46
nasional. Itu hebatnya Sumatera
00:04:50
Barat. Tokoh-tokoh ini sudah banyak.
00:04:53
Kemudian juga bakal menjadi intelektual
00:04:56
dunia, menjadi pengajar di Makkah dan
00:05:00
berbagai negara. Pemikirannya
00:05:03
diadopsi pemikirannya mereka itu
00:05:06
dipandang oleh dunia. Nah, di antaranya
00:05:09
Syekh Ahmad Khatib
00:05:12
Alminangkabawi ini lahir tahun
00:05:15
1855. Bayangkan wafatnya tahun
00:05:19
1870 ee 6.
00:05:22
Pada tahun
00:05:25
1800-an beliau ini sudah melanglang
00:05:28
buana. Bahkan beliau itu study menuntut
00:05:32
ilmu hingga ke Makkah. Bayangkan pada
00:05:36
saat itu pada tahun
00:05:39
1980-an 70-an saja orang masih banyak
00:05:42
yang berhaji menggunakan jalur darat dan
00:05:46
laut. Ayah saya itu berhaji tahun 0-an.
00:05:51
sekitar
00:05:52
tahun
00:05:54
475 itu masih menggunakan jalur kapal
00:05:59
laut sehingga jarak tempuhnya itu
00:06:02
berangkat
00:06:03
berbulan-bulan, pulang berbulan-bulan
00:06:05
sehingga praktis lebih dari setengah
00:06:07
tahun pulang
00:06:09
pergi. Ini maka dulu itu orang kalau
00:06:12
haji itu ibaratnya orang sudah dianggap
00:06:14
meninggal karena perjalanan lama. Beda
00:06:17
dengan sekarang.
00:06:18
Nah, kalau kita ukur dengan masa lalu
00:06:21
itu, ini suatu kemajuan pembaharuan yang
00:06:23
luar biasa. Tahun 1800-an kok berpikir
00:06:28
sampai belajar ke negara lain. Yang
00:06:32
tentu belajar agama Islam pada saat itu
00:06:34
sentralnya adalah Makkah
00:06:37
itu. Kemudian yang kedua ada Syekh
00:06:40
Thahir Jalaluddin. Ini juga dari
00:06:43
Minangkabau. Lahirnya tahun 1869.
00:06:48
Beliau ini juga melakukan hal yang sama.
00:06:52
Belajar hingga ke Makkah seperti Syekh
00:06:55
Ahmad Khatib
00:06:57
Alminangkabawi. Mereka berdua ini sudah
00:06:59
kontak pemikiran dengan tokoh-tokoh
00:07:01
dunia.
00:07:03
Mereka membaca literasi-literasi tidak
00:07:05
hanya bahasa Arab tapi Inggris dan
00:07:08
bahkan bahasa-bahasa yang
00:07:11
lain. Nah, seperti Ahmad ee Khatib
00:07:16
Alminangkabawi, Syekh Tahir Jalaluddin
00:07:19
ini
00:07:22
juga melakukan satu
00:07:27
ee kontak
00:07:29
keilmuan termasuk misalnya dengan
00:07:31
Muhammad
00:07:32
Abduh yang terkenal dengan majalah
00:07:35
Urwatul Wusqanya waktu itu. majalah ee
00:07:39
yang sangat penting dan itu standar
00:07:44
berkemajuan saat itu sudah ada majalah.
00:07:47
Itu kan satu hal yang sangat maju.
00:07:50
Bahkan beliau juga seorang mufassir
00:07:52
Muhammad Abduh itu terkenal dengan
00:07:55
tafsir
00:07:57
almanarnya. Nah, Syekh Tahir Jal
00:08:00
Jalaluddin juga bertemu secara keilmuan
00:08:02
dengan Muhammad
00:08:04
Abdul Rasyid Rid.
00:08:08
ya, Jamaluddin
00:08:10
Alabhani dan lain sebagainya. Sehingga
00:08:13
mereka tercerahkan tidak hanya berpikir
00:08:16
lokal tapi berpikir internasional.
00:08:20
Ada Syekh Muhammad Jamil
00:08:22
Jamb ini menjadi tokoh sekaligus guru.
00:08:25
Banyak para ilmuan, tokoh-tokoh
00:08:28
nasional, bahkan juga luar
00:08:32
negeri. Dari berbagai organisasi
00:08:37
mendapatkan pencerahan keilmuan.
00:08:40
Bahkan Syekh Muhammad Jamil Jambek ini
00:08:43
perjuangannya tidak hanya secara
00:08:46
personal dengan mendebar ilmunya,
00:08:48
gagasannya,
00:08:50
tulisannya, hasil intelektualitasnya.
00:08:53
Tapi lebih maju lagi Syekh Muhammad
00:08:56
Jamil Jambek ini
00:08:59
ee apa justru ee beliau ini sudah secara
00:09:05
lebih modern membuat satu
00:09:08
organisasi yang saat itu beliau membuat
00:09:11
organisasi namanya Tsamaratul
00:09:15
Ikhwan yang tentu karena regenerasinya
00:09:18
terputus sehingga tidak eksis sampai
00:09:21
sekarang. sebagaimana
00:09:24
organisasi-organisasi yang
00:09:26
lain. Kemudian ada lagi Haji Abdul Karim
00:09:29
Amrullah yang dikenal dengan Haji
00:09:32
Rasul. Ini tokoh yang sangat terkenal
00:09:36
dan disegani baik dalam negeri maupun di
00:09:39
negara-negara
00:09:40
muslim. Bahkan beliau ini kemudian punya
00:09:44
regenerasi yaitu
00:09:46
Hamka, Haji Abdul Malik Karim Amrullah.
00:09:51
Nah, ini anak atau putra dari Haji Abdul
00:09:54
Karim
00:09:56
Amrullah. Beliau ini salah seorang tokoh
00:09:59
yang membawa pemikiran dan organisasi
00:10:02
Muhammadiyah. Jadi dia tidak mendirikan
00:10:05
organisasi, tapi membawa organisasi
00:10:07
Muhammadiyah ke
00:10:09
Minangkabau. Maka sampai saat ini
00:10:12
Sumatera Barat khususnya Minangkabau itu
00:10:15
menjadi salah satu ee daerah ee yang
00:10:19
sangat penting bagi persyarikatan
00:10:23
Muhammadiyah termasuk dengan ahli
00:10:26
sastra, ahli tafsirnya yang bernama Buya
00:10:30
Hamka itu. Nah, ini ee sebagian kecil
00:10:36
dari tokoh-tokoh pembaharu pada awal
00:10:40
abad 19 atau akhir abad ke-18
00:10:46
itu. Nah, kemudian di antara organisasi
00:10:50
yang lain selain Samaratul Ikhwan tadi
00:10:53
itu ada juga
00:10:56
organisasi-organisasi yang kemudian
00:10:59
muncul sebagai satu gerakan. maka
00:11:02
disebut dengan gerakan
00:11:04
pembaharuan. Nah, kenapa dinamakan
00:11:06
gerakan? Karena tidak hanya sekumpulan
00:11:08
orang untuk berpikir saja, tapi mereka
00:11:12
melakukan gerakan, mereka melakukan
00:11:15
kiprah tidak hanya dalam aspek keagamaan
00:11:19
secara sempit, tapi lebih luas.
00:11:22
Nah, kalau kita urutkan
00:11:25
berdasarkan ee tahun
00:11:27
kelahirannya, maka di antara organisasi
00:11:30
yang sangat tua itu adalah Jamiyatul
00:11:33
Khair atau Aljamiyah
00:11:36
alkhairiah. Sekalipun ini sangat kecil
00:11:39
ya, hanya di beapa daerah termasuk
00:11:42
sebagian di ee
00:11:44
Sumatera. Nah, ini nah ini adalah satu
00:11:49
organisasi yang terbuka.
00:11:52
ya, organisasi yang cukup
00:11:55
terbuka sekalipun pendirinya itu
00:11:57
rata-rata keturunan Arab sesuai dengan
00:12:00
namanya juga ya. Ya, itu keturunan Arab.
00:12:05
Tetapi terbuka tidak hanya orang-orang
00:12:07
keturunan Arab saja pengikutnya, tapi
00:12:11
juga siapapun.
00:12:13
Nah, jamiyatul khair atau aljamiah al ee
00:12:17
khairiah ini lebih fokus dia dalam
00:12:21
bidang pendidikan dan
00:12:25
sosial. Maka banyak kan lembaga
00:12:28
pendidikan ee alkhairat atau alkhairiyat
00:12:32
itu
00:12:33
jamiah
00:12:35
alkhair itu banyak. Nah, termasuk sosial
00:12:38
ya. Sekalipun tentu karena
00:12:41
organisasinya tidak
00:12:44
terlalu besar, artinya ee penetrasinya
00:12:48
luas, itu enggak. Sehingga ya tentu juga
00:12:51
ee
00:12:52
cakupannya ee
00:12:54
terbatas. Kemudian yang kedua adalah
00:12:58
Muhammadiyah. Ya, ini yang menjadi
00:13:00
sentral pembahasan
00:13:01
kita yang didirikan oleh K. K. H. Ahmad
00:13:05
Dahlan pada tanggal 18 November tahun
00:13:11
1912, jauh sebelum
00:13:14
kemerdekaan. Itu bertepatan dengan ee 8
00:13:19
Zulhijah itu jadi didirikan pada 18
00:13:23
November tahun
00:13:26
1912. Apa bidang garapnya itu? Ya, ini
00:13:29
multi baik itu ekonomi, budaya
00:13:33
pendidikan, sosial termasuk kesehatan
00:13:36
dan lain sebagainya. Untuk ukuran saat
00:13:39
itu satu hal yang sangat
00:13:44
maju. Kemudian yang ketiga itu
00:13:48
al-irsad. Itu sama dengan jamiyatul
00:13:51
khair. Al-irs ini juga didirikan oleh
00:13:55
kalangan ee keturunan Arab.
00:13:59
oleh Syekh Ahmad
00:14:01
Surkati itu pada tahun
00:14:04
1914. Jadi 2 tahun setelah kemunculan
00:14:08
Muhammadiyah Al-Irsad
00:14:10
muncul. Nah, kemudian Persis itu yang
00:14:13
lahir tahun
00:14:16
1920. Nah, ini gerakan-gerakan
00:14:19
pembaharuan. Nah, kenapa kemudian NU
00:14:22
tidak masuk? karena sejak awal
00:14:24
mengikrarkan diri sebagai
00:14:27
organisasi tradisional tentu dengan
00:14:30
berbagai narasi dan
00:14:33
terma. Jadi itu dan bahkan karena apa
00:14:38
namanya kemunculannya itu ee kemunculan
00:14:42
organisasi ini kemudian ee NU juga
00:14:46
muncul tapi masih belakangan ya tahun
00:14:49
1926.
00:14:53
Ya, kalau di Banika Muhammadiyah tentu
00:14:55
sekian puluh belas tahun ya.
00:14:57
Muhammadiyah 1912, NU itu tahun 1926.
00:15:04
Nah, ini beberapa
00:15:07
organisasi-organisasi pergerakan yang
00:15:10
mengikrarkan diri baik secara langsung
00:15:13
maupun tidak langsung sebagai gerakan
00:15:17
pembaharu yang tidak hanya fokus di
00:15:22
pedesaan, yang tidak hanya fokus dengan
00:15:25
ritus-ritus,
00:15:26
ritual-ritual
00:15:28
tradisional, tapi mereka sudah melakukan
00:15:31
gerakan-gerakan modern.
00:15:33
saat itu pendidikannya tidak lagi
00:15:36
seperti materi kemarin, tidak lagi
00:15:39
sorogan, tidak lagi secara
00:15:42
tradisional, tapi juga mengadopsi
00:15:45
sistem-sistem modern
00:15:47
klasikal, menggunakan cara-cara yang
00:15:50
lebih modern untuk ukuran saat itu. Yang
00:15:54
tentu sekarang itu hampir tidak ada lagi
00:15:57
kita sebut dengan gerakan tradisional
00:16:00
ya. Ya, coba apa?
00:16:03
Kenapa? Karena mereka sudah bersentuhan
00:16:05
dengan
00:16:08
modernitas yang tadinya
00:16:10
tradisional, sekarang sudah bersentuhan
00:16:13
dengan ee kecanggihan teknologi termasuk
00:16:16
dalam pendidikan ya kan. Nah, itu jadi
00:16:19
bedakan antara konteks masa lalu dengan
00:16:22
masa kini.
00:16:24
Lalu ada lagi organisasi lain,
00:16:26
Persyarikatan ulama, ada Persatuan
00:16:29
Muslim Indonesia,
00:16:31
PMI. Ya, beda dengan Palang Merah
00:16:33
Indonesia ya. Ini Persatuan Muslim
00:16:36
Indonesia, ada PII ya, Partai Islam
00:16:39
Indonesia yang saat ini masih ada.
00:16:43
cuma tidak sebesar ee
00:16:46
organisasi-organisasi yang lain seperti
00:16:49
Muhammadiyah,
00:16:51
Persis, Al-Irsyad, Al-Wasiliah itu
00:16:56
ini. Nah, kemudian
00:16:59
berikutnya ada ee perkembangan yang
00:17:03
lebih ee masif lagi yang dilakukan oleh
00:17:08
Muhammadiyah.
00:17:09
Nah, karena itu ee kalau kita bicara
00:17:13
tentang gerakan, bicara tentang
00:17:15
organisasi atau persyarikatan
00:17:19
Muhammadiyah, maka dia ini menjadi satu
00:17:23
antitesis. Orang susah mengatakan
00:17:25
Muhammadiyah itu apa, Wahabi. Enggak.
00:17:29
Karena gerakan-gerakannya modern,
00:17:32
menerima seni budaya dan lain
00:17:33
sebagainya.
00:17:35
Kalau kemudian dikatakan sebagai apa
00:17:38
namanya misalnya puritan oh sakl enggak
00:17:43
nyatanya sudah menyentuh skala
00:17:45
internasional termasuk dalam hal
00:17:47
pendidikan. Nah, karena itu sekalipun
00:17:51
Kaidahlan itu membaca pemikiran Ibnu
00:17:54
Taimiyah, tapi beliau tidak kemudian ee
00:17:59
membio ee apa namanya ee fanatik
00:18:03
pokoknya terima apapun dari Ibnu Taimah.
00:18:06
Tidak.
00:18:07
Sekalipun beliau membaca pemikiran
00:18:10
Muhammad ee Ibnu Abdul
00:18:12
Wahab di beliau tidak kemudian menjadi
00:18:16
tekstualis, menjadi
00:18:18
salafi. Kalau beliau membaca pemikiran
00:18:22
Al-Afghani, Syekh Muhammad Abduh, tidak
00:18:25
berarti kemudian beliau tercerabut dari
00:18:27
Turos kemudian menjadi Liberal.
00:18:31
Ini sosok yang susah untuk kemudian
00:18:34
ditiru saat itu. Mampu membaca berbagai
00:18:38
literasi literatur baik yang pro maupun
00:18:41
yang kontra. Kita sepakat atau tidak
00:18:44
sepakat.
00:18:45
Karena mustahil kita bisa melakukan
00:18:47
counter terhadap pemikiran yang kita
00:18:50
anggap keliru kalau kita tidak membaca
00:18:52
pemikiran itu. Nah, sehingga beliau
00:18:55
membaca seluruh literasi baik itu yang
00:18:58
pro maupun kontra dan sebagainya. tapi
00:19:01
beliau mampu melakukan
00:19:04
filterisasi, mampu memilih, kemudian
00:19:07
melakukan antitesis mana yang terbaik
00:19:10
untuk umat Islam Indonesia saat itu.
00:19:14
Maka beliau
00:19:15
mendirikan persyarikatan atau organisasi
00:19:19
Muhammadiyah itu pada 18 November tahun
00:19:24
1912 itu. Nah, ini historisitasnya
00:19:30
selayang pandang bahwa Kiai Dahlan itu
00:19:33
sudah bersentuhan pemikirannya dengan
00:19:35
para ee pembaharu-pembaharu dunia Islam
00:19:41
lain. Ketika Muhammadiyah itu didirikan,
00:19:44
pertanyaannya apa misi
00:19:47
utamanya? Penting ya, tolong dicatat
00:19:50
poin ini. Misi utama yang dibawa oleh
00:19:53
Muhammadiyah adalah misi pembaharuan.
00:19:57
yang disebut dengan
00:20:00
tajdid. Tapi ingat, tajdid itu sendiri
00:20:03
memiliki dua
00:20:05
makna. Tajdid dalam masalah akidah dan
00:20:08
ibadah itu artinya
00:20:11
purifikasi, penjernihan, pemurnian,
00:20:15
arruju ilal Quran
00:20:17
wasunah. Tentu panjang ulasannya ya.
00:20:21
tidak semerta serta-merta Quran dan
00:20:23
sunah tanpa melakukan pembacaan terhadap
00:20:27
pemikiran ulama. Tentu
00:20:29
bukan itu tajdid dalam masalah akidah
00:20:32
ibadah, purifikasi,
00:20:34
pemurnian. Tapi kalau tajdid dalam
00:20:36
masalah muamalah misalnya tentang
00:20:39
pendidikan, ekonomi dan sebagainya, maka
00:20:42
tajdid di sini berarti dinamisasi.
00:20:47
Nah, itu yang kita sebut dengan
00:20:48
pembaharuan itu. Maka misi utama
00:20:52
pembaharuan Muhammadiyah itu pada tiga
00:20:55
bidang
00:20:56
sekaligus. Pertama, bidang
00:21:00
agama ya. Yang kedua,
00:21:04
pendidikan dan yang ketiga sosial
00:21:08
kemasyarakatan. Maka oleh Nakamura
00:21:10
disebut dengan multiwajah. Itu bidang
00:21:14
agama. Coba kita
00:21:17
lihat termasuk pendidikan-pendidikan
00:21:20
kepesantrenan yang sekarang semakin
00:21:22
berkembang sudah menembus
00:21:24
500 pesantren yang secara diure dan de
00:21:29
facto tercatat SK-nya, sertifikatnya,
00:21:33
aktanya itu
00:21:36
Muhammadiyah. Belum lagi ditambah milik
00:21:39
person ya, milik tokoh-tokoh
00:21:40
Muhammadiyah. ini yang ee yang
00:21:43
murni tidak seperti yang lain. Misalnya
00:21:45
kita harus membedakan mana ee lembaga
00:21:48
pendidikan milik pribadi dan lembaga
00:21:52
pendidikan milik organisasi.
00:21:55
Ini yang kita bicarakan milik langsung
00:21:59
organisasi di bidang pendidikan apalagi
00:22:02
ya dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA sampai
00:22:09
perguruan tinggi yang jumlahnya hampir
00:22:11
menembus 200 itu ya 170 berapa itu. itu
00:22:19
belum ada sampai saat ini yang dimiliki
00:22:22
oleh organisasi Islam di dunia, bukan di
00:22:25
Indonesia, di
00:22:27
dunia yang memiliki lembaga yang
00:22:30
tercatat milik organisasi pendiriannya,
00:22:34
aktanya
00:22:36
itu yang di antaranya kemudian juga ber
00:22:40
sudah akreditasi A bahkan di antaranya
00:22:44
menembus sebagai perguruan tinggi skala
00:22:49
dunia. Dan sekarang juga muncul beberapa
00:22:53
ee perguruan tinggi Muhammadiyah di luar
00:22:56
negeri termasuk Universitas Muhammadiyah
00:23:00
Malaysia, kemudian juga di ee di ee
00:23:04
Australia.
00:23:05
Kemarin beberapa negara itu meminta
00:23:09
bahkan jadi secara kelembagaan mereka
00:23:13
minta untuk Muhammadiyah mendirikan
00:23:17
universitas di negara mereka. Di
00:23:20
antaranya misalnya Jepang itu juga sudah
00:23:23
bahkan mendapatkan hibah tanah
00:23:26
itu. Dan itu tentu kepercayaan yang luar
00:23:29
biasa dari negara-negara lain bukan
00:23:32
hanya internal. Karena itu Muhammadiyah
00:23:35
sudah melakukan
00:23:39
internasionalisasi. Nah, itu di bidang
00:23:42
pendidikan ya. Kemudian di bidang
00:23:45
kemasyarakatan
00:23:47
sosial. Entah dengan adanya yang namanya
00:23:50
panti asuhan yang jumlahnya
00:23:54
[Musik]
00:23:55
sudah ribuan bahkan.
00:23:59
Kemudian juga rumah sakit karena saya
00:24:02
terlibat dalamnya itu yang jumlahnya
00:24:05
hampir 200-an juga. Enggak ada sampai
00:24:09
saat ini organisasi yang
00:24:12
memiliki rumah sakit hampir ratusan.
00:24:16
Itu organisasi Islam ada yang berupaya
00:24:20
mulai. Tapi masalahnya mendirikan itu
00:24:23
enggak bisa dim saladim.
00:24:25
Karena ada yang mendirikan universitas
00:24:28
langsung nyewa gedung langsung ee apa
00:24:32
mendirikan atau
00:24:34
dibuatkan enggak gampang.
00:24:36
Tapi mulai dari nol dari komunitas
00:24:40
berapa orang kemudian ee membuat satu
00:24:43
kajian diformalkan akhirnya menjadi
00:24:47
lembaga pendidikan ee informal
00:24:50
diformalkan kemudian menjadi institut
00:24:53
sampai menjadi perguruan
00:24:55
tinggi. maka tidak sedikit yang tadinya
00:24:58
itu apa namanya institut apa
00:25:02
misalnya atau ee
00:25:07
pendidikan apa misalnya diplom ya itu
00:25:11
bertahun-tahun sehingga memiliki
00:25:14
kekayaan, kehartabendaan,
00:25:17
pengalaman
00:25:18
mahasiswa, kemudian memiliki dana abadi,
00:25:23
memiliki tanah yang luas. baru kemudian
00:25:25
mereka bermetamorfosis menjadi
00:25:29
universitas itu. Nah, ini caranya ya di
00:25:34
situ. Kemudian yang
00:25:36
berikutnya kalau ee Muhammadiyah itu
00:25:40
sebagai organisasi yang
00:25:43
multiwajah, maka Muhammadiyah itu adalah
00:25:46
organisasi
00:25:47
sosial ya, organisasi
00:25:51
kemasyarakatan ya organisasi ekonomi, ya
00:25:55
organisasi
00:25:57
pendidikan ya organisasi kesehatan. Jadi
00:26:00
multi.
00:26:01
Tapi pada saat yang bersamaan,
00:26:03
Muhammadiyah merupakan
00:26:06
organisasi
00:26:08
Islam. Bahkan kemarin sudah kita
00:26:10
sampaikan dalam AD Air
00:26:13
Tinjas bahwa Muhammadiyah itu adalah ee
00:26:18
gerakan
00:26:19
dakwah ya kan.
00:26:23
Islam amar makruf nahi mungkar dan
00:26:26
tajdid. Itu jelas.
00:26:29
Bahkan kalau Muhammadiyah tanpa menjadi
00:26:32
gerakan Islam ya apa bedanya dengan
00:26:34
lembaga suadaya masyarakat
00:26:36
LSM? Nah, karena itu Muhammadiyah
00:26:40
sebagai gerakan Islam juga menegaskan
00:26:43
dirinya bagaimana penegasannya itu harus
00:26:46
ada yang namanya satu institusi yang
00:26:50
fokus berbicara tentang ijtihad dalam
00:26:54
masalah keagamaan.
00:26:56
Maka itulah sehingga pada tahun
00:26:59
berikutnya
00:27:01
1927 lahirlah secara resmi yaitu Majelis
00:27:06
Tarjih. Ini sebagai rohnya Muhammadiyah
00:27:10
karena satu lembaga yang diberikan
00:27:13
kewenangan untuk melakukan
00:27:14
ijtihad-ijtihad keagamaan pada
00:27:17
khususnya.
00:27:19
Tapi bukan berarti kemudian pada era
00:27:21
awal itu enggak ada ee proses tarjih
00:27:24
seperti enggak. bukan sudah
00:27:27
terjadi. Contoh misalnya pada era awal
00:27:29
ini nanti akan kita bicarakan di materi
00:27:33
ketiga. Pada era awal sudah keidalan
00:27:36
langsung yang melakukan proses
00:27:39
tajdid i kan
00:27:41
ijtihad yang tadinya menentukan waktu
00:27:44
salat secara tradisional menggunakan ee
00:27:47
bayangan benda, sudah menggunakan apa?
00:27:52
astronomi, ya kan? Nah, nanti bisa
00:27:55
dilihat di situ pada film sang pencerah
00:27:59
itu. Nah, itu. Nah, kemudian juga nah
00:28:03
itu nanti akan menjadi salah satu tugas
00:28:06
ya review film nanti pada pertemuan yang
00:28:10
ke7uh
00:28:12
insyaallah karena pertemuan kita yang ee
00:28:16
pekan depan itu kita akan bertemu secara
00:28:19
online. Nah, ini ya itu ya rekan-rekan
00:28:24
semua. Maka berdirilah majelis Tarjih
00:28:26
secara resmi. Tapi upaya-upaya ijtihad
00:28:30
ketarjihan itu sudah terjadi sejak era
00:28:33
awal.
00:28:35
termasuk di antaranya kenapa sejak awal
00:28:37
Muhammadiyah kalau salat itu di
00:28:40
lapangan bukan di masjid ya kan di
00:28:45
lapangan terbuka berdasarkan hadis-hadis
00:28:48
yang dikaji. Itu adalah pembaruan di
00:28:50
bidang
00:28:52
agama. Yang dulu orang identik kalau
00:28:54
salat itu pokoknya apapun termasuk Idul
00:28:57
Fitri, Idul Adha ya di masjid ya. Tapi
00:29:00
kalau Muhammadiyah khusus Idul Fitri,
00:29:03
Idul Adhannya itu di lapangan yang
00:29:05
terlebih terbuka. Dalilnya jelas tentu
00:29:09
hadis. Nah, termasuk dalam merespon
00:29:12
persoalan-persoalan yang belum terjadi
00:29:15
sebelumnya. Gimana hukumnya bayi tabung,
00:29:18
bicara tentang bank, bicara tentang
00:29:21
keluarga
00:29:22
berencana, komi,
00:29:25
tubeki, sterilisasi dan sebagainya ya.
00:29:28
Nah, itu tugas dari majelis tarjih. Nah,
00:29:32
kenapa majelis tarjih ini muncul? Kalau
00:29:36
orang bicara sejarah, maka tidak lepas
00:29:39
dari dua
00:29:40
faktor. Pertama adalah faktor internal
00:29:44
dan yang kedua faktor eksternal.
00:29:49
Maka kalau di era awal itu itu karena
00:29:52
lebih fokus pada pelayanan sosial, maka
00:29:55
cara ibadah, salat, macam itu kan sama
00:29:59
pada
00:30:00
umumnya karena belum menjadi
00:30:03
fokusnya. Yang penting umat itu tidak
00:30:06
lapar, mereka bisa
00:30:08
berpendidikan. Kemudian yang kedua
00:30:11
dilakukan secara tadrid, secara
00:30:14
bertahap. tahap awal ini yang dilakukan
00:30:17
dua dan seterusnya itu. Nah, ada dua
00:30:20
faktor yang melatar belakangi kemunculan
00:30:22
majelis tarji. Faktor internal pertama
00:30:26
adalah karena Muhammadiyah semakin
00:30:29
berkembang. Jadi, tidak hanya di Jogja
00:30:31
sudah semakin melebar, bahkan sampai
00:30:34
berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan
00:30:38
sebagian sudah mulai sampai ke
00:30:40
Singapura, ke Malaysia dan beberapa
00:30:42
negara tetangga.
00:30:45
sehingga umat itu
00:30:48
bingung, loh kok caranya ini kok
00:30:50
beda-beda gimana ini dan lain
00:30:53
sebagainya. Nah, itu. Nah, sehingga di
00:30:56
situ dibutuhkan adanya semacam tuntunan
00:30:59
resmi. Nah, itu faktor
00:31:01
internal. Belum lagi faktor eksternal
00:31:04
antar umat Islam beda organisasi dan
00:31:07
lain sebagainya itu sudah terjadi
00:31:10
perselisihan.
00:31:12
Mereka enggak bisa membedakan mana
00:31:15
masalah furuiah, masalah cabang
00:31:18
khilafiah, apa namanya perbedaan dan
00:31:21
mana masalah-masalah yang yang
00:31:24
fundamental, yang usul. Belum lagi di
00:31:27
awal abad 20 itu muncul satu ajaran
00:31:31
yaitu
00:31:32
Ahmadiyah yang didirikan oleh Mirza
00:31:35
Gulam Ahmad.
00:31:37
Bahkan di berapa daerah ada yang susah
00:31:39
bedakan waktu itu antara Ahmadiyah
00:31:41
dengan
00:31:42
Muhammadiyah mereka enggak bisa
00:31:45
membedakan. Bahkan ada tokoh-tokoh yang
00:31:47
kemudian tertarik dengan pemikiran
00:31:51
Ahmadiyah. Sekalipun kalau bicara
00:31:53
Ahmadiyah Mirza Gulam Ahmad itu kan ada
00:31:56
dua. Ada Ahmadiyah Lahori dan
00:32:01
Kadiani. Ada yang menganggap Mirza Gulam
00:32:04
Ahmad itu sebagai pembaharu. ada yang
00:32:06
menganggap sebagai nabi. Ah, terlepas
00:32:08
dari itu, intinya banyak pemikiran dan
00:32:11
sikap keagamaan Ahmadiyah ini yang
00:32:14
melenceng. Nah, dikhawatirkan umat Islam
00:32:17
khususnya warga persyarikatan
00:32:19
terpengaruh. Nah, itulah pentingnya satu
00:32:22
organisasi, satu institusi yang
00:32:25
memberikan satu tuntunan menjadi patokan
00:32:30
ee masyarakat saat itu. Ee rekan-rekan
00:32:33
mahasiswa sekalian. Jadi itulah untuk
00:32:37
materi kita yang kedua yang intinya
00:32:41
adalah pertama terkait dengan
00:32:44
historisitas kemunculan Muhammadiyah
00:32:48
itu kapan
00:32:51
munculnya, di mana sejarah
00:32:54
kemunculannya, apa yang menjadi misi
00:32:57
utamanya sebagai gerakan yang misinya
00:33:02
agama pendidikan
00:33:04
dan sosial kemasyarakatan. Kalau agama
00:33:08
kemudian apa? Institusi
00:33:11
yang ee fokus untuk berbicara tentang
00:33:15
keagamaan. Apa latar belakang
00:33:18
berdirinya? Ini poin-poin tolong dicatat
00:33:21
ya poin-poinnya sehingga ee materi yang
00:33:24
kedua ini bagian dari bahan untuk
00:33:27
evaluasi. Saya kira demikian kita akhiri
00:33:30
dengan baca hamdalah.
00:33:32
Alhamdulillahiabbil alamin.
00:33:35
Asalamualaikum
00:33:36
warahmatullahi wabarakatuh.