00:00:00
Hai kesultanan Aceh Darussalam
00:00:10
kesultanan Aceh pernah memiliki
00:00:13
kekuasaan yang membentang dari ujung
00:00:14
utara Pulau Sumatera hingga ke selatan
00:00:17
menuju pesisir timur dan barat Sumatera
00:00:20
dari Semenanjung Malaya hingga ke patani
00:00:23
yang sekarang masuk wilayah Thailand
00:00:27
kesultanan Aceh pernah menjadi dinasti
00:00:31
politik yang berumur sangat panjang
00:00:33
berbagai Catatan sejarah menyebutkan
00:00:36
bahwa kesultanan Aceh berlangsung dari
00:00:39
awal abad ke-16 hingga permulaan abad ke
00:00:42
20 kesultanan Aceh berpusat di kutaraja
00:00:47
tahun 1962 kutaraja diubah namanya
00:00:51
menjadi Bandar Aceh Sultan Ali mughayat
00:00:55
Syah dinobatkan sebagai sultan pertama
00:00:58
Aceh pada tahun
00:01:00
Hai 15 14 masehi sultan pertama dari
00:01:04
Aceh Darussalam ini sudah mulai
00:01:06
membangun pondasi kesultanannya
00:01:08
menjelang kejatuhan Malaka oleh Portugis
00:01:12
pada masa-masa kemunculannya kesultanan
00:01:15
Aceh Darussalam hanya mencakup wilayah
00:01:17
kecil di ujung utara Pulau Sumatera
00:01:20
jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
00:01:22
membuat sebagian pedagang mengalihkan
00:01:25
kapal-kapalnya ke Aceh komunitas
00:01:28
pedagang dari Asia Barat seperti Arab
00:01:31
dan India tidak mau mengakui kekuasaan
00:01:34
Portugis di Malaka pada tahun 1521
00:01:38
Sultan Ali mughayat Syah pun mulai
00:01:40
memperluas kekuasaannya diawali
00:01:43
penaklukan di pesisir Barat Sumatera
00:01:45
bagian utara
00:01:47
Hai dilanjutkan ke pesisir Timur
00:01:49
Sumatera yang kaya akan emas dan lada
00:01:52
perluasan kekuasaan Sultan Ali mughayat
00:01:55
ini tentu saja membuka konflik militer
00:01:58
dengan penguasa Malaka saat itu yaitu
00:02:01
Portugis Ali muhayatsyah berhasil
00:02:06
merebut petir dan Pasai setelah
00:02:08
mengalahkan Portugis yang sebelumnya
00:02:10
menguasai daerah tersebut
00:02:14
Hai tahun 1524 sebuah Armada Besar
00:02:19
Angkatan Laut Portugis yang bermaksud
00:02:21
merebut kembali petir dan Pasai berhasil
00:02:24
dihancurkan oleh angkatan laut
00:02:26
kesultanan Aceh setelah kemenangan itu
00:02:30
Sultan Ali mughayat Syah pun mulai
00:02:32
mengincar Malaka sayangnya upaya
00:02:35
penyerangan ke Malaka harus terhenti
00:02:38
setelah Sultan Ali mughayat Syah
00:02:39
meninggal pada tahun 1530 putra tertua
00:02:45
almarhum Sultan Ali muchayat pun
00:02:47
meneruskan Tahta dengan gelar Sultan
00:02:50
Salahuddin Selat Malaka 1537 masehi
00:02:56
Sultan Salahudin pun melancarkan
00:02:58
serangan ke Malaka armada angkatan laut
00:03:02
dalam jumlah besar mengurung perairan
00:03:05
Selat Malaka 6 serangan ini Pegagan
00:03:09
Sultan Salahuddin sangat gelisah melihat
00:03:12
kekalahan angkatan lautnya
00:03:14
bukan hanya Sultan Salahuddin yang
00:03:16
gelisah para perwira militer kesultanan
00:03:18
Aceh pun sangat kecewa bahkan beberapa
00:03:22
perwira tinggi menganggap Sultan
00:03:24
Salahuddin tidak secakep Sultan
00:03:27
sebelumnya tahun 1539 terjadi kudeta di
00:03:31
kesultanan Aceh seorang perwira tinggi
00:03:35
militer dan masih saudara Sultan
00:03:37
Salahuddin melakukan kudeta pada tahun
00:03:40
tersebut Sultan Alauddin baru pulang
00:03:42
dari memimpin pertempuran di wilayah
00:03:44
Tapanuli melihat kekalahan memalukan
00:03:48
dari Portugis Sultan Alauddin pun segera
00:03:50
melengserkan Sultan Salahuddin dari
00:03:53
Tahta masa-masa kekuasaan Sultan
00:03:57
Alauddin riayat Syah al-kahar penuh
00:03:59
dengan ekspansi militer di wilayah yang
00:04:02
dikuasai Portugis atau yang menjalin
00:04:04
kerjasama dengan Portugis tidak lama
00:04:09
setelah menduduki tahta Sultan Alauddin
00:04:11
riayat Syah al-kahar mengirim ekspedisi
00:04:13
militer
00:04:14
ke arttya masih merupakan wilayah Johor
00:04:19
serangan ini berhasil digagalkan oleh
00:04:21
gabungan pasukan Johor dan Portugis
00:04:25
tahun 1549 aluddin riayat Syah al-kahar
00:04:29
memimpin serangan ke Malaka name
00:04:32
serangan ini pun gagal serangan susulan
00:04:36
ke arah pun kembali dilakukan pada masa
00:04:38
15 60an kali ini serangan berhasil
00:04:43
menguasai Aru serta menangkap dan
00:04:45
membawa Sultan arup ke Aceh setelah
00:04:49
berhasil diaru pasukan Aceh pun kembali
00:04:51
mengincar Portugis di Malaka beberapa
00:04:55
kali terjadi pertempuran di Selat Malaka
00:04:57
dengan korban tak terhitung dari kedua
00:04:59
belah pihak namun hingga akhir hayatnya
00:05:04
Sultan Alauddin riayat Syah al-kahar
00:05:06
tidak pernah mampu merebut Malaka dari
00:05:08
Portugis pada tahun 1570 satu Sultan
00:05:13
Alauddin riayat
00:05:14
yang al-kahar tutup usia perjuangannya
00:05:18
selama bertahun-tahun untuk merebut
00:05:20
Malaka dari Portugis berakhir sudah
00:05:22
selanjutnya Tahta kesultanan Aceh
00:05:25
diduduki oleh Sultan Sri alam meskipun
00:05:29
masih menjadi kekuatan militer yang
00:05:31
tangguh disekitaran perairan Malaka
00:05:34
namun kondisi internal kesultanan Aceh
00:05:37
sungguh memprihatinkan kudeta militer
00:05:40
membuat Sultan Sri alam hanya bertahta
00:05:43
selama setahun dalam kurun waktu dari 15
00:05:47
71 sehingga 1607 kesultanan Aceh
00:05:51
Mengalami berbagai konflik politik
00:05:53
hingga kudeta militer setelah Sultan Sri
00:05:57
alam Lengser berturut-turut beberapa
00:06:00
penggantinya adalah Sultan Zainal Abidin
00:06:03
Sultan Allah al-abidin
00:06:05
hai Sultan Buyung Sultan ala al-din
00:06:08
riayat Syah cuit al-muzzammil dan Sultan
00:06:12
Ali riayat Syah kisruhnya situasi
00:06:16
politik Kesultanan membuat beberapa
00:06:18
wilayah mampu melepaskan diri dan
00:06:21
Portugis berhasil mencapai daratan Aceh
00:06:23
pada masa-masa ini satu bangsa Eropa
00:06:27
lainnya telah berhasil menemukan jalan
00:06:28
ke nusantara sebuah Armada kapal Belanda
00:06:32
yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman
00:06:34
berhasil memasuki perairan nusantara
00:06:37
untuk mencari harta karun yang dipuja
00:06:39
bangsa Eropa yaitu rempah-rempah
00:06:45
hai ketika hendak kembali ke Belanda
00:06:47
tepatnya tahun 15990 masa Sultan
00:06:51
Alauddin riayat website al-mukmin Armada
00:06:55
Cornelis de Houtman terlibat bentrok
00:06:57
dengan angkatan laut kesultanan Aceh
00:07:00
Cornelis de Houtman tewas dalam
00:07:03
pertempuran tersebut melalui pertarungan
00:07:05
duel melawan Laksamana Malahayati tapi
00:07:09
jalan menuju Nusantara sudah terlanjur
00:07:12
terbuka bagi bangsa Eropa yang ketika
00:07:14
itu sibuk Memburu kekayaan tahun 1607
00:07:19
setelah masa kepemimpinan Sultan
00:07:21
Alauddin riayat Syah berakhir tak tak
00:07:24
Kesultanan akhirnya dipegang oleh
00:07:26
Perkasa alam penguasa terbesar dalam
00:07:29
sejarah Aceh Perkasa alam bergelar
00:07:35
Sultan Iskandar Muda berhasil
00:07:37
membersihkan Portugis yang ketika itu
00:07:39
sudah mulai merembes masuk ke daratan
00:07:41
kesultanan Aceh dengan
00:07:45
yang dalam kepemimpinan dan kemiliteran
00:07:47
Sultan Iskandar Muda berhasil meluaskan
00:07:50
wilayah hingga seberang lautan pasukan
00:07:53
Portugis yang terdesak dimana-mana oleh
00:07:56
Aceh pun akhirnya mundur ke Malaka
00:07:59
Sultan Iskandar Muda berhasil membangun
00:08:02
kekuatan militer yang sangat mengagumkan
00:08:04
di masanya pasukan gajah pasukan
00:08:08
kavaleri dengan menggunakan kuda-kuda
00:08:09
Persia kapal-kapal perang yang mampu
00:08:13
mengangkut hingga 800 prajurit serta
00:08:16
pasukan infantri yang dilengkapi dengan
00:08:18
meriam di puncak kebesarannya kesultanan
00:08:22
Aceh menjalin hubungan diplomatik dengan
00:08:24
sejumlah kerajaan dari barat seperti
00:08:27
Inggris Perancis Belanda dan Turki
00:08:31
meskipun terjalin hubungan diplomatik
00:08:34
yang erat namun Sultan Iskandar Muda
00:08:36
tidak mengizinkan Inggris Belanda dan
00:08:39
Prancis untuk membuka perwakilan dagang
00:08:42
di Aceh
00:08:45
Iskandar Muda belajar banyak dari
00:08:47
kejauhan Malaka akibat ulah Portugis
00:08:50
tahun 1629 sebuah Armada angkatan laut
00:08:54
Aceh berkekuatan ratusan papal dan
00:08:57
dukungan 19000 prajurit berangkat menuju
00:09:00
Malaka Sultan Iskandar Muda sudah
00:09:04
berpikir saatnya menguasai daratan
00:09:06
Malaka dan menghentikan Portugis untuk
00:09:08
selama-lamanya perang besar dua Armada
00:09:12
putih berlangsung selama berhari-hari
00:09:15
kapal-kapal terbakar tenggelam ribuan
00:09:18
nyawa prajurit melayani namun Portugis
00:09:22
sudah memperkuat pasukannya yang
00:09:24
didatangkan dari kekuasaan mereka di
00:09:26
timur serta bantuan dari beberapa
00:09:28
kerajaan yang berusaha melepaskan diri
00:09:30
dari Aceh pasukan Aceh pun terpaksa
00:09:34
mundur dengan kerugian yang sangat besar
00:09:37
ketika situasi di Selat Malaka semakin
00:09:40
Genting dengan beberapa wilayah yang
00:09:42
hendak melepaskan diri serta
00:09:45
agar mudah mulai sakit-sakitan meskipun
00:09:50
dalam kondisi mulai sakit-sakitan Sultan
00:09:52
Iskandar Muda Masih sempat mengirimkan
00:09:55
dua kali ekspedisi militer di
00:09:57
Semenanjung Malaka tahun 1630 sebuah
00:10:01
ekspedisi militer dikirim untuk
00:10:03
memadamkan pemberontakan di paha
00:10:05
ekspedisi militer ini berulang pada
00:10:08
tahun 1635 di usianya yang ke-43 tahun
00:10:13
tepatnya tahun 16360 Sultan Iskandar
00:10:17
Muda akhirnya wafat Setelah mengalami
00:10:20
sakit selama beberapa tahun di usia yang
00:10:24
masih terbilang mudah itu Sultan
00:10:26
Iskandar Muda harus melepaskan Tahta
00:10:28
Justru pada saat kesultanan Aceh dan
00:10:31
Semenanjung Malaka semakin memanas
00:10:33
terutama setelah kedatangan Belanda di
00:10:35
bawah bendera VOC
00:10:38
Hai tidak lama setelah Sultan Iskandar
00:10:42
Muda wafat Sultan Iskandar tsani segera
00:10:44
dilantik menjadi penguasa tertinggi
00:10:46
kesultanan Aceh Darussalam Sultan
00:10:50
Iskandar tsani Alauddin muhayatsyah
00:10:52
menantu dari Sultan Iskandar Muda
00:10:54
mewarisi situasi pelik kesultanan Aceh
00:10:56
dan Semenanjung Malaka di masa
00:11:00
berkuasanya Sultan Iskandar tsani
00:11:02
kekuatan militer memang Mengalami
00:11:04
penurunan kekuatan namun begitu
00:11:07
kedaulatan kesultanan Aceh masih bisa
00:11:09
terjaga bahkan hingga beberapa ratus
00:11:11
tahun kedepannya tidak ada lagi
00:11:14
ekspedisi militer Istana Kesultanan pun
00:11:17
lebih merupakan pusat pengajaran ilmu
00:11:19
pengetahuan kekuasaan Sultan Iskandar
00:11:23
tsani tidak berlangsung lama tahun 1641
00:11:26
atau setelah lima tahun naik tahta
00:11:28
sultan Iskandar tsani tutup usia istri
00:11:33
dari mendiang Sultan Iskandar tsani pun
00:11:35
ditunjuk untuk meneruskan Tahta Putri
00:11:38
di alam pun naik tahta dengan gelar
00:11:41
Paduka Sri Sultan ah Ratu safiatuddin
00:11:44
Tajul Alam Syah Johan berdaulat zilullah
00:11:47
i-villa alam binti almarhum Sri Sultan
00:11:51
Iskandar Muda mahkota alam sea naiknya
00:11:55
sultanah safiatuddin pun Mengalami
00:11:57
berbagai penolakan sehingga menimbulkan
00:12:00
beberapa pemberontakan ancaman sultanah
00:12:04
safiatuddin tidak hanya dari dalam
00:12:06
ancaman besar dari luar datang seiring
00:12:09
jatuhnya Malaka ke tangan VOC kemenangan
00:12:13
VOC di Malaka membuat pengaruh mereka
00:12:15
semakin menguat di seluruh perairan
00:12:17
barat Nusantara v adalah sebuah
00:12:22
perusahaan dagang Belanda yang Diberi
00:12:24
wewenang oleh kerajaan Belanda untuk
00:12:26
melakukan perdagangan di timur jauh
00:12:28
hingga ke nusantara mengambil Jalan
00:12:32
Tengah dari situasi yang genting
00:12:33
sultanah safiatuddin pun mengadakan
00:12:36
perjanjian dengan Kesultanan Johor untuk
00:12:38
saling menyerang serta tidak mencampuri
00:12:41
urusan masing-masing pelan tapi pasti
00:12:45
sultanah safiatuddin berhasil
00:12:47
mengendalikan situasi dalam negeri dan
00:12:49
menjaga Aceh dari ancaman di Semenanjung
00:12:52
Malaka kekisruhan politik di dalam
00:12:55
istana pun berhasil diledakkan sultanah
00:12:59
safiatuddin juga berhasil menjaga
00:13:01
hubungan persahabatan dengan beberapa
00:13:03
kerajaan lainnya sehingga kewibawaan
00:13:05
Aceh tetap terjaga Meskipun tidak lagi
00:13:08
melakukan ekspedisi militer sultanah
00:13:11
safiatuddin juga memberikan perhatian
00:13:14
dalam bidang ekonomi hukum seni hingga
00:13:16
ilmu pengetahuan pada zaman beliau
00:13:19
bertahta muncullah beberapa intelektual
00:13:22
dan sastrawan seperti Hamzah Fansuri
00:13:25
Nuruddin ar-raniri dan Syekh abdurrauf
00:13:31
Hai tahun 1675 setelah bertahta selama
00:13:34
34 tahun sultanah safiatuddin tutup usia
00:13:39
sepeninggal Sultan safiatuddin Tahta
00:13:42
Kesultanan masih Diteruskan oleh
00:13:44
beberapa sultanah dalam beberapa puluh
00:13:46
tahun sesudahnya sultanah nagih audit
00:13:50
bertahta dari tahun 16753 1678 Sultan
00:13:56
azzaki Aldin inayat Syah bertahta dari
00:13:59
tahun 1678 hingga 16881 telah
00:14:05
kepemimpinan para sultanah Tahta
00:14:08
Kesultanan dilanjutkan oleh Sultan Badar
00:14:10
All Alone pada masa-masa selanjutnya
00:14:14
kesultanan Aceh tidak mampu lagi
00:14:16
membangun kebesarannya seperti masa
00:14:19
Sultan Iskandar Muda pengaruh VOC
00:14:21
semakin menguat di Semenanjung Malaka
00:14:23
dan Sumatera namun kedaulatan kesultanan
00:14:28
Aceh masih terjaga
00:14:31
wu17 99 PLC dinyatakan bangkrut dan
00:14:35
dibubarkan oleh pemerintah kerajaan
00:14:37
Belanda memasuki abad ke-19 dua kekuatan
00:14:43
Eropa bercokol di nusantara yaitu
00:14:46
Inggris dan Belanda Inggris berhasil
00:14:50
mendapatkan izin dari Kesultanan Johor
00:14:53
untuk membuka tumasik sebagai Pelabuhan
00:14:56
bebas tumasik kemudian disebut dengan
00:14:58
nama Singapura Belanda merasa keberatan
00:15:02
dengan pembukaan tomasic karena
00:15:04
menganggap Inggris mencampuri
00:15:06
kekuasaannya ketika itu Inggris di
00:15:09
nusantara dipimpin oleh Thomas Stamford
00:15:12
Raffles yang berkedudukan di Bengkulu
00:15:16
sengketa Inggris dan Belanda mengenai
00:15:19
itu masih pun akhirnya bisa diselesaikan
00:15:21
dengan adanya traktat London perjanjian
00:15:24
bilateral Inggris Belanda yang
00:15:26
ditandatangani pada 17 Mar 18 24
00:15:31
Hai selain masalah tumasik traktat
00:15:33
London juga menyebutkan bahwa Belanda
00:15:36
tidak akan memperluas kekuasaannya di
00:15:38
Sumatera Utara hingga Aceh Inggris
00:15:41
menyebutkan bahwa kesultanan Aceh berada
00:15:44
dalam protektorat kerajaan Inggris Raya
00:15:47
ketika traktat London disahkan
00:15:49
kesultanan Aceh dipimpin oleh Sultan
00:15:52
Muhammad Syah beberapa puluh tahun
00:15:55
setelah traktat London situasi politik
00:15:58
di Eropa mengalami perubahan-perubahan
00:16:01
politik di Eropa ini ikut mempengaruhi
00:16:04
kedudukan Inggris dan Belanda di
00:16:07
nusantara pada 2november 1871 Inggris
00:16:12
dan Belanda kembali mengadakan
00:16:14
perjanjian yang dikenal dengan nama
00:16:15
traktat Sumatera inti dari traktat
00:16:19
Sumatera adalah Inggris mengizinkan
00:16:21
Belanda memperluas wilayah mereka hingga
00:16:24
seluruh Sumatera termasuk kesultanan
00:16:27
Aceh Inggris menganggap lebih baik Aceh
00:16:31
itu ke tangan Belanda daripada ke negara
00:16:33
besar lainnya seperti Amerika Serikat
00:16:36
atau Perancis traktat Sumatera dibuat
00:16:40
ketika kesultanan Aceh dipimpin oleh
00:16:42
Sultan mahmudsyah pagi hari 27 Mar 18 73
00:16:49
kita depan alur menembakkan meriamnya ke
00:16:51
sebuah benteng di pelabuhan Aceh
00:16:54
tembakan dari kapal perang Belanda itu
00:16:56
secara berbalas tembakan dari benteng di
00:16:58
depan partai itu hari itu di masa
00:17:02
pemerintahan gubernur jenderal James
00:17:04
launched pemerintah kolonial Hindia
00:17:06
Belanda telah memulai aksi agresinya
00:17:08
terhadap kesultanan Aceh pasukan Belanda
00:17:12
yang dipimpin Mayor Jenderal Kohler
00:17:14
berhasil merangsek masuk hingga kutaraja
00:17:17
perlawanan sengit dari pasukan Aceh
00:17:19
terjadi di depan Masjid Baiturrahman
00:17:22
bukan pekerjaan mudah bagi Belanda pada
00:17:25
14april Kohler dan ratusan anak buahnya
00:17:29
harus meregang nyawa di tempat itu
00:17:31
Hai pondowan wakil Mayor Jenderal Kohler
00:17:35
segera menyelamatkan anak buahnya yang
00:17:37
tersisa mereka mundur ke pantai dan
00:17:40
selanjutnya dievakuasi melalui
00:17:42
kapal-kapal perang Belanda kegagalan itu
00:17:46
menyadarkan Belanda bahwa mereka
00:17:48
menghadapi kekuatan paling terorganisir
00:17:50
paling tangguh semangat jualnya dan
00:17:52
paling mumpuni persenjataan militernya
00:17:55
upaya Belanda menguasai Aceh tidak
00:17:58
berhenti hingga berbulan-bulan
00:18:00
berikutnya bala tentara Belanda secara
00:18:03
bergelombang menyerbu Aceh tekanan
00:18:06
pasukan Belanda yang sedemikian kuat
00:18:08
akhirnya membuat pasukan Aceh mundur
00:18:11
dari kutaraja pada bulan Januari 18 74
00:18:15
mereka membangun basis-basis pertahanan
00:18:17
di hutan dan pegunungan dalam masa-masa
00:18:21
sulit itu Sultan mahmudsyah terserang
00:18:23
kolera hingga menyebabkan kematiannya
00:18:26
pada tahun 1875 cucu dari mendiang
00:18:30
Sultan mana
00:18:31
ia kemudian melanjutkan kepemimpinan
00:18:34
dengan gelar Sultan Ibrahim mansyursyah
00:18:37
meskipun Belanda sempat Merayakan
00:18:39
kemenangan dengan menguasai kutaraja
00:18:42
namun perlawanan rakyat Aceh belum
00:18:44
berhenti pasukan Belanda harus
00:18:46
kehilangan banyak tentara akibat
00:18:49
serangan-serangan rakyat Aceh Belanda
00:18:52
yang terus-menerus mendapatkan
00:18:53
perlawanan rakyat Aceh pun mencoba
00:18:56
strategi baru dengan mengirim Snouck
00:18:58
hurgronye pada Juli 1891 dia bukan ahli
00:19:03
militer namun seorang akademisi
00:19:05
universitas leiden yang sangat paham
00:19:08
mengenai Islam seluruhnya bahkan pernah
00:19:13
tinggal di Mekah serta pura-pura masuk
00:19:15
Islam dan mengganti namanya sebagai
00:19:17
Abdul Ghofur rakyat Aceh terutama para
00:19:22
ulama menerima kedatangan si nugraini
00:19:24
dengan tangan terbuka penampilan gurunya
00:19:27
serta kemampuannya dalam bahasa Arab dan
00:19:30
Islam yang
00:19:31
membuat rakyat Aceh percaya bahwa dia
00:19:33
adalah orang Arab dan rakyat Aceh
00:19:36
memanggilnya dengan nama hajigofur
00:19:40
negaranya tidak lama tinggal di Aceh
00:19:43
pada Februari 1892 kegunaannya kembali
00:19:47
ke Batavia dan bertemu dengan Van Hz
00:19:49
yang ketika itu menjabat sebagai
00:19:51
panglima Operasi Militer di Aceh
00:19:55
perguruannya menyarankan agar Belanda
00:19:58
tidak melakukan praktik bumi hangus
00:20:00
merampas makanan penduduk dan yang
00:20:03
terpenting adalah bagaimana Belanda bisa
00:20:05
memecah belah antara ulama dengan
00:20:07
uleebalang atau pemimpin ada rumahnya
00:20:11
melihat salah satu semangat perang
00:20:12
rakyat Aceh adalah karena Belanda
00:20:14
membakar Masjid Baiturrahman di masa
00:20:17
Kohler kuatnya semangat juang rakyat
00:20:19
Aceh karena pengaruh kaum ulama
00:20:22
ukurannya menekankan pentingnya Belanda
00:20:25
mendekati kaum uleebalang fanhas tidak
00:20:28
menyia-nyiakan nasehat hurgronye dia
00:20:31
Hai semua apa yang dikatakan oleh
00:20:33
gurunya sebagian besar uleebalang
00:20:35
melakukan kompromi dengan Belanda
00:20:38
nasehatku krunya mulai memperlihatkan
00:20:40
hasilnya pasukan Aceh yang berada di
00:20:43
hutan-hutan semakin terdesak pada tahun
00:20:46
1903 Sultan Mansyur Syah akhirnya
00:20:50
menyerah setelah bertahun-tahun memimpin
00:20:52
perlawanan menyerahnya Sultan Mansyur
00:20:55
syah ini menandai berakhirnya era
00:20:57
kesultanan Aceh yang sempat menjadi
00:20:59
kekuatan besar diperairan Selat Malaka
00:21:03
jatuhnya kesultanan Aceh serta
00:21:05
menyerahnya Sultan Mansyur Syah tidak
00:21:08
membuat perjuangan rakyat terhenti
00:21:10
perlawanan rakyat terus berlangsung
00:21:12
muncullah beberapa pemimpin seperti
00:21:15
Teuku Umar Cut Nyak Dien serta Cut
00:21:19
Meutia yang terus membangkitkan semangat
00:21:22
rakyat melawan kaum penjajah
00:21:24
hai hai
00:21:34
Ia mempunyai senyum mu