00:00:01
Kelangkaan BBM dirasakan seluruh
00:00:03
kalangan masyarakat di Kecamatan Weda
00:00:05
Halmahera Tengah. Mengisi BBM selalu
00:00:09
mengantri seperti ini atau gimana?
00:00:12
Sekarang susah kan. Pencemaran akibat
00:00:15
limbah pun mengancam tangkapan hasil
00:00:17
laut nelayan. Mencari jauh-jauh juga
00:00:20
setengah mati. Sedangkan pendidikan
00:00:22
anak-anak nelayan hampir terabaikan.
00:00:26
Pengin juga kembali sekolah lagi.
00:00:30
Seolah belum cukup, rumah nelayan di
00:00:32
pesisir pantai habis terkikis abrasi air
00:00:35
laut. Airnya sampai masuk ke dalam
00:00:37
rumah. Iya, karena masuk dalam rumah
00:00:39
itu. Saksikan sesaat lagi di
00:00:42
Indonesiaku.
00:00:44
[Musik]
00:00:52
79 tahun negeri ini merdeka. Tapi
00:00:55
kelangkaan BBM di wilayah Indonesia
00:00:57
Timur belum juga mereda. Itulah
00:00:59
kenyataan yang masih ditemui di
00:01:01
Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku
00:01:05
Utara. Mereka menyisihkan ekstra waktu
00:01:07
untuk bisa mengisi bensin kendaraan.
00:01:12
Yang ada di depan saya ini bukan macet
00:01:14
karena padatnya lalu lintas, tapi
00:01:17
mengantri BBM. Dan kami tim Indonesia
00:01:20
juga merasakan kesulitan atau kelangkaan
00:01:23
BBM yang ada di Weda ini. Saya mau coba
00:01:28
tanya langsung ke pengendara yang ada di
00:01:31
depan yang sedang mengantri juga sama
00:01:32
seperti kami.
00:01:36
Pemandangan seperti ini sudah menjadi
00:01:38
bagian dari masyarakat Hueda. Antrian
00:01:41
kendaraan sepanjang hampir 2 km mengular
00:01:44
sejak pagi hingga sore hari. Sebagian
00:01:46
dari mereka yang mengantri mematikan
00:01:48
mesin seperti sedang memarkir kendaraan.
00:01:52
Bang, ini mobilnya ee mengangkut apa?
00:01:55
Untuk Oh, untuk antar jemput ya. Oh,
00:01:58
gitu. Ee Bang Sarmin memang kalau apa
00:02:02
mengisi BBM selalu mengantri seperti ini
00:02:05
atau gimana? Kan sekarang susah kan? Oh,
00:02:08
gitu. Selalu seperti ini. Berapa lama,
00:02:10
Bang, kalau mengantri? Ya biasa dari jam
00:02:13
dari jam pulang jam 09.00. sampai
00:02:15
jamilah.
00:02:18
Oh, gitu. Tergantung juga datangnya ee
00:02:22
bahan bakar minyaknya itu kapan ya? Oh,
00:02:25
gitu. Masuk tiap hari Masterya begini
00:02:28
banyak kan. Oh, emang ada berapa SPBU di
00:02:30
sini, Bang? Dua.
00:02:33
Oh, gitu. Jadi cuma buka satu.
00:02:35
Satu-satunya nih SPBU Se Weda se
00:02:39
halaheraat tengah semua mengantri ke
00:02:41
sini. Berarti 2 jam ada, Bang, kalau
00:02:44
ngantri. Ah, lebih. Wow.
00:02:50
Jumlah penduduk dengan ketersediaan
00:02:52
bahan bakar di SPBU sangat tidak
00:02:54
sepadan. Setidaknya lebih dari 10.000
00:02:57
penduduk di Kecamatan Weda mulai dari
00:02:59
mobil operasional hingga mobil pribadi
00:03:01
harus rela mengantri demi mengisi BBM
00:03:04
kendaraan
00:03:05
[Musik]
00:03:07
mereka. Satu tangki penyimpanan biasanya
00:03:09
dapat menampung 10 hingga 60.000 L untuk
00:03:12
satu jenis bahan bakar. Namun problem
00:03:15
yang paling utama ialah pasokan bahan
00:03:17
bakar yang selalu datang tidak tepat
00:03:20
[Musik]
00:03:23
waktu. Di sisi lain, hal ini membawa
00:03:25
berkah bagi pedagang kaki lima yang
00:03:27
membuka lapak di sekitar SPBU. Isa
00:03:30
misalnya, ia tercetus untuk jualan
00:03:33
makanan karena melihat kondisi
00:03:34
pengendara yang mau tidak mau harus
00:03:36
bertahan di antre.
00:03:40
Ah, Mas Isa ee memang biasa jualan di
00:03:43
sini ya? Biasanya jual di sini kadang
00:03:45
kalau ada macet-macetan ya abangnya
00:03:47
turun beli gitu. Oh gitu. Karena ada
00:03:49
macet p bensin itu kan sempat jadi ee
00:03:53
pengendara mobil ini sampai turun sampai
00:03:55
sempat makan batagor dulu sambil nunggu
00:03:58
antrian BBM. Karena kelaparan kan sudah
00:04:00
panas-panas suara jadi panas. Oh gitu.
00:04:04
[Musik]
00:04:06
Secara geografis Provinsi Maluku Utara
00:04:09
berdiri sebagai gugusan kepulauan. Hal
00:04:11
ini menjadi salah satu faktor
00:04:13
keterlambatan distribusi BBM di gerbang
00:04:15
Indonesia
00:04:17
Timur. Selain itu, kondisi cuaca juga
00:04:20
menjadi penentu. Sebagian dari para
00:04:22
pemburu BBM rela menginapkan
00:04:24
kendaraannya di barisan antrean sejak
00:04:27
hari
00:04:31
sebelumnya. Bahan bakar minyak menjadi
00:04:33
salah satu kebutuhan utama. Tak hanya
00:04:35
untuk kendaraan bermotor, melainkan juga
00:04:37
untuk mesin yang digunakan di
00:04:40
perahu. Weda menjadi kecamatan dengan
00:04:42
wilayah pesisir yang tersebar. Hal itu
00:04:45
membuat tak sedikit warga yang
00:04:46
menggantungkan hidup dengan pergi
00:04:48
melaut.
00:04:52
Kebutuhan BBM-nya milik Bang Verdi ini
00:04:55
kan untuk perahu jadi menggunakan
00:04:57
jerigen. Sementara kalau di SPBU ini
00:04:59
tidak boleh ee mengisi bensin tidak
00:05:03
dengan kendaraannya gitu. Jadi ya mau
00:05:06
enggak mau ini kebetulan di sepanjang
00:05:08
SPBU juga banyak ya warung-warung
00:05:09
seperti ini ya, Dek ya. Iya. Yang
00:05:11
menjual ee bensin. Adik juga dapatnya
00:05:13
dari situ, beli di situ. Oh, gitu. Iya.
00:05:19
Berarti ini para pelaku usaha warung
00:05:21
memanfaatkan celah untuk mendapat BPM
00:05:23
dan menjualnya dengan harga sedikit
00:05:25
lebih tinggi. Di SPBU 1 liter bensin
00:05:28
dikenakan harga
00:05:30
Rp15.000. Sementara jika membeli di
00:05:32
warung harganya menjadi Rp18.000.
00:05:35
[Tepuk tangan]
00:05:37
Bapak kenapa belinya ke warung eceran
00:05:39
beli
00:05:41
bensinnya? Kita kan tunggu lama jadi
00:05:43
kita mulai beli eceran saja satu.
00:05:46
Walaupun lebih mahal enggak apa-apa.
00:05:48
Enggak apa-apa. Oh, emang kalau ngantri
00:05:50
di situ lamanya berapa lama sih, Pak?
00:05:52
Wih, ya sampai 6 malam. Hah? Malam nanti
00:05:56
sampai malam dari sore begini.
00:06:01
Kendala langknya BBM dirasakan hampir
00:06:04
merata di penjuru Provinsi Maluku Utara.
00:06:06
Seolah menjadi persoalan yang sulit
00:06:08
diatasi. Hal ini pun menuai langkah
00:06:10
antisipasi oleh pihak SPBU untuk
00:06:13
membatasi pembelian.
00:06:22
Usai membeli bensin di warung eceran,
00:06:24
saya meminta izin Ferdi untuk mengikuti
00:06:26
kegiatan melautnya. Hari
00:06:29
ini kami bergerak ke Desa Nusliko di
00:06:32
Kecamatan Weda. Hampir 90% masyarakat di
00:06:35
sini berprofesi sebagai nelayan.
00:06:38
Sayangnya hal ini tidak dibarengi dengan
00:06:40
fasilitas melaut yang memadai.
00:06:44
[Musik]
00:06:46
Nelayan Desa Nusliko tengah mengeluhkan
00:06:48
hasil tangkapan yang kian
00:06:51
berkurang. Hal ini terjadi beberapa
00:06:53
waktu ke belakang karena terindikasi
00:06:56
faktor pencemaran lingkungan dari limbah
00:07:00
pertambangan. Dampak pencemaran tersebut
00:07:03
menimbulkan bencana banjir yang baru
00:07:04
terjadi pada Juli lalu yang berimbas
00:07:07
terhadap menjauhnya ikan di laut.
00:07:11
Padahal lokasi kawasan industri
00:07:13
pertambangan terbilang lebih dari 30 km
00:07:15
jika dijangkau via daratan. Namun tak
00:07:18
dipungkiri masih berada dalam satu
00:07:20
wilayah kabupaten yang sama. Hal inilah
00:07:23
yang membuat lokasi perairan mereka
00:07:25
masih serumpun di lingkar Teluk Weda.
00:07:27
Tempat nelayan mencari nafkah.
00:07:36
Bang, ini kan kita udah beberapa kali
00:07:38
pindah tempat. Kalau misal sampai enggak
00:07:41
dapat juga gimana? Sementara kita harus
00:07:42
jual juga kan.
00:07:44
Iya.
00:07:46
Ya, gimana lagi ya? Kalau kita lihat
00:07:49
dengan berapa bulan
00:07:51
kemarin yang sebelum-sebelumnya itu kan
00:07:54
I ah itu orang mancing itu masih dapat.
00:07:58
Nah, setelah pada saat bencana itu
00:08:00
beberapa bulan
00:08:02
kemarin ee
00:08:04
hampir pada nelayan itu pindah profesi
00:08:07
semua. Nilai sampai biasanya mancing
00:08:11
sekitar sini. Heeh. Kadang sudah
00:08:13
memancing arah utara sana sehingga ee
00:08:17
pemakaian BBM juga akan besar. Hm. Oke.
00:08:21
Dan setelah kalau tidak dapat ya untuk
00:08:25
melunasi BM saja rugi
00:08:27
[Musik]
00:08:29
banyak. Meski sudah mengeluarkan biaya
00:08:31
untuk melaut, jerih payah Ferdi hari ini
00:08:33
terbilang tidak
00:08:36
menghasilkan. Sekali pergi ke tengah
00:08:38
laut biasanya membutuhkan sekitar 10
00:08:40
liter BBM. Sementara 1 liternya mencapai
00:08:43
Rp18.000. Hal ini membuat dirinya harus
00:08:46
menyiapkan setidaknya Rp180.000 R hanya
00:08:49
untuk sekali
00:08:52
[Musik]
00:08:56
jalan. Selain mahalnya ongkos, nelayan
00:08:59
di sini juga kesulitan akan tempat
00:09:01
penyimpanan. Kendala sering terjadinya
00:09:03
pemadaman listrik membuat mereka tidak
00:09:05
bisa mengandalkan kulkas.
00:09:08
Ferdi biasanya menimbun ikan di dalam
00:09:10
pasir sebagai alternatif penyimpanan
00:09:12
agar tidak bau. Namun cara seperti ini
00:09:15
tentu tidak bertahan lama, hanya kuat
00:09:17
sekitar 3 hari saja.
00:09:20
[Musik]
00:09:21
Nah, ini
00:09:23
dia ikan yang diawetkan di dalam
00:09:28
pasir. Ee sudah dari kemarin ya, Bang?
00:09:31
Iya, sudah dari kemarin dan ini mau kami
00:09:33
bawa nanti ke tempat pelelangan ikan.
00:09:36
[Musik]
00:09:38
Pasir laut diketahui memiliki kadar
00:09:40
garam yang bisa dimanfaatkan untuk
00:09:42
membunuh bakteri pembusuk pada ikan.
00:09:44
Cara seperti ini sudah digunakan sejak
00:09:46
lama dan mau tak mau diterapkan kembali
00:09:48
di era
00:09:50
sekarang. Seharusnya desa yang tergolong
00:09:52
dekat dari pusat kecamatan bisa merdeka
00:09:55
dari krisis aliran listrik. Namun
00:09:57
kenyataannya tidak. Padahal Kecamatan
00:10:00
Weda menjadi sentra kegiatan ekonomi
00:10:02
masyarakat di Halmahera Tengah.
00:10:05
[Musik]
00:10:13
Selain memancing, nelayan di Desa
00:10:14
Nusliko juga menggunakan cara lain untuk
00:10:17
bisa mendapatkan ikan. Pak Nus dan
00:10:19
kawan-kawannya masih bertahan dengan
00:10:21
cara menombak ikan dengan
00:10:25
menyelam. Lokasinya masih di perairan
00:10:27
yang sama. Namun sejatinya mencari ikan
00:10:30
dengan cara ini hanya dapat dijangkau di
00:10:32
area muara telaga atau titik perbatasan
00:10:35
laut dengan
00:10:38
danau. Target ikan yang disasar yakni
00:10:41
ikan layur atau sejenis barah kuda.
00:10:44
Dikenal akan melimpahnya endemik
00:10:47
tersebut. Namun kini butuh waktu yang
00:10:49
tidak sebentar baru bisa mendapatkan
00:10:51
tangkapan yang sesuai.
00:10:54
Karena sekarang ini kondisinya posisi
00:10:57
ikan semakin menjauh ke arah tengah
00:10:59
laut. Sebagian masyarakat pesisir di
00:11:02
sini akhirnya harus mencari ikan di area
00:11:07
muara telaga.
00:11:09
[Musik]
00:11:12
Meski sudah hampir seharian berada di
00:11:14
area menombak ikan, Pak Nus dan lainnya
00:11:16
belum mendapatkan hasil yang optimal.
00:11:20
Sekarang Bapak e ada kelompok nelayan
00:11:22
enggak sih di sini?
00:11:24
Tidak ada tangkapannya memang sedikit
00:11:26
ini, Pak. Iya. Hingga tu mencari
00:11:29
jauh-jauh juga setengah mati karena
00:11:32
tidak punya limbah. He limbah ikan jadi
00:11:36
jauh ikan.
00:11:40
Iya. Lagi-lagi pencemaran limbah
00:11:42
perusahaan tambang amat dirasakan
00:11:43
imbasnya bagi nelayan. Berada dalam satu
00:11:46
perairan yang sama, yakni di Teluk Weda
00:11:49
membuat mereka terancam kehilangan
00:11:50
sumber penghasilan.
00:11:59
Hasil yang didapat dari menombak dan
00:12:01
memancing ikan dikumpulkan untuk dijual
00:12:03
ke pasar. Dari Desa Nusliko butuh jarak
00:12:06
tempuh sekitar 10 km. Pasar inilah yang
00:12:09
menjadi satu-satunya tumpuan para
00:12:11
nelayan di seluruh weda untuk menjual
00:12:13
hasil
00:12:14
tangkapan. Setelah ditimbang, Ferdi
00:12:17
hanya mendapat 2 kg yang setara dengan
00:12:20
Rp60.000.
00:12:21
Sungguh hasil yang tak sepadai. Makasih,
00:12:23
Bu. Ya.
00:12:24
[Musik]
00:12:27
Para pedagang pun mengeluhkan pasukan
00:12:29
ikan yang justru datang dari Kecamatan
00:12:31
Gepat nang jauh dari jangkauan pasar.
00:12:34
Hal ini membuat para pedagang harus
00:12:36
menunggu lebih lama jika ingin
00:12:38
mendapatkan stok yang memadai.
00:12:41
Pasar ikan ini termasuk baru ya, Bu ya?
00:12:43
Katanya ya? Iya, baru. Oh. Oh, terus
00:12:46
kalau menurut Ibu sebagai pedagang ee
00:12:49
hasil tangkapan nelayan di Weda ini
00:12:52
seperti apa sih, Bu? Sekarang lagi
00:12:54
sedikit ikan. Kan kan sekarang banyak
00:12:56
dari luar dia istirahat. Oh, gitu. Jadi
00:13:00
ini ikan yang ada di sini suplainya
00:13:02
malah dari tempat yang jauh. Dari tempat
00:13:03
yang jauh.
00:13:06
[Musik]
00:13:10
Di wilayah pesisir, pohon kelapa menjadi
00:13:12
tanaman yang pasti ditemui. Di lahan
00:13:14
ini, kelapa sudah ditanam sejak puluhan
00:13:16
tahun silam. Selain fungsi pohon yang
00:13:18
teduh, tanaman kelapa disebut sebagai
00:13:20
pohon kehidupan karena hampir seluruh
00:13:23
bagiannya memiliki nilai
00:13:25
ekonomi. Seperti yang hendak dilakukan
00:13:28
Bu Samra dan keluarganya yang
00:13:30
sehari-hari mengolah kelapa menjadi
00:13:32
kopra. Keluarga Busamra menggantungkan
00:13:34
hidup mereka dari kelapa. Sejak awal
00:13:37
ditanam, kelapa baru bisa dipanen dalam
00:13:39
kurun waktu 5 tahun. Kini hamparan pohon
00:13:42
kelapa sudah mendominasi kebun sebagai
00:13:44
komoditas
00:13:47
utama. Yang diolah menjadi kopra itu
00:13:50
kelapa yang tua atau yang warnanya sudah
00:13:52
coklat. Nah, dalamnya itu dagingnya
00:13:55
sudah pasti lebih keras. Jadi sekarang
00:13:58
lagi
00:14:00
dicongkel-congkelin e untuk dikeluarkan
00:14:02
isinya baru dilakukan
00:14:08
pengasapan. Dalam setahun kelapa
00:14:11
memiliki dua kali fase panen. Lebih dari
00:14:13
lima karung kelapa bisa diolah per hari
00:14:15
ketika
00:14:17
panen. Di Kampung Payahe, rata-rata
00:14:19
masyarakat berpenghasilan dari kelapa
00:14:21
yang diolah menjadi kopra. Mereka tak
00:14:24
memiliki fasilitas untuk mengolah kopra.
00:14:26
Sebab kopra merupakan bahan baku
00:14:28
industri. Seusai dicongkel, buah kelapa
00:14:31
siap untuk
00:14:33
diasapkan. Proses ini memakan waktu yang
00:14:35
cukup lama, bisa sampai
00:14:38
seharian. Dari dulu sampai sekarang
00:14:42
harga kopra menurut Ibu gimana sih?
00:14:44
Koprak terlalu turun harga. Hm. Lalu ini
00:14:47
memang stabil, tapi saya anggap ini
00:14:49
belum stabil. Sekarang kenapa faktor ee
00:14:53
koperaturan harga kira-kira kenapa
00:14:54
menurut Ibu?
00:14:56
tahu itu semua dari pucat tuh bagaimana
00:14:59
ini sampai hasil tani sampai turun
00:15:02
seperti begitu. Hm. Gitu. Berapa sih Bu
00:15:06
sekarang? Sekarang Rp8.000 ada Rp10.000.
00:15:09
Jadi kalau dia harga bagus berarti kita
00:15:11
orang juga senang tung. He he he. Tapi
00:15:14
kalau harga turun berarti kita orang
00:15:16
juga sengsara.
00:15:19
Puluhan tahun bergantung pada hasil
00:15:21
kopra. Baru kali ini nilai jual terasa
00:15:23
sangat anjrlok. Tak ada yang bisa
00:15:25
dilakukan Samra selain berharap
00:15:27
pemerintah dengan tegas memberantas
00:15:29
cukong atau mafia commodity hasil bumi
00:15:32
dari
00:15:35
petani. Samra hanyalah satu dari ratusan
00:15:38
masyarakat di Kampung Payahe yang
00:15:40
menggantungkan hidup dari kelapa. Hari
00:15:42
ini kami berhasil mengumpulkan satu
00:15:44
gerobak penuh kopra yang sudah
00:15:46
diasapkan. Pengepul biasanya menjemput
00:15:48
bola dengan datang langsung ke kebun.
00:15:51
Pembagian kepada para petani baru bisa
00:15:53
diberikan hasilnya ketika kopra sudah
00:15:56
terjual ke pemasok.
00:16:01
[Musik]
00:16:12
Berada di wilayah pesisir, fenomena
00:16:14
abrasi menjadi hal yang ditakutkan oleh
00:16:16
masyarakat Desa Nusliko. Sejumlah rumah
00:16:19
bahkan sudah ditinggalkan oleh
00:16:20
pemiliknya karena merasa was-was jika
00:16:23
masih berada di wilayah dekat dengan
00:16:25
garis
00:16:25
pantai. Rata-rata mereka pindah ke desa
00:16:28
tetangga yang jauh dari bibir laut.
00:16:32
Namun tak semua warga mampu untuk
00:16:34
meninggalkan tempat tinggal mereka
00:16:35
begitu saja. Hermanus salah satunya
00:16:38
dirinya mengaku bertahan hanya dengan
00:16:40
mengupayakan berbagai cara swadaya
00:16:44
karena tak memiliki dana lebih untuk
00:16:48
pindah. Kayu-kayu penahan ombak dibuat
00:16:50
sekitar 8 tahun silam. Hal ini terlihat
00:16:52
dari kondisinya yang sudah semakin
00:16:54
memprihatinkan.
00:16:56
Ini kayu pembatasnya mulanya terpasang
00:16:59
di sini. Tapi karena semakin lama air
00:17:03
semakin mengikis daratan, jadi ee
00:17:07
berpindah lagi kayunya tuh ke sana. Dan
00:17:09
itu semua swadaya dipasang sendiri gitu.
00:17:12
Belum ada bentuk ee bantuan apalagi
00:17:15
mitigasi untuk penanganan abrasi di
00:17:18
[Musik]
00:17:21
sini. Hanya sebagian dari puluhan rumah
00:17:23
membentang di garis pantai yang sudah
00:17:26
terpasang tembok beton. sisanya hanya
00:17:28
bisa pasrah dan berserah. Tak ada alat
00:17:31
pemecah ombak membuat mereka merasa
00:17:33
sangat khawatir. Jika kondisi air laut
00:17:36
pasang, pohon yang berdiri di pantai pun
00:17:38
tak jarang tumbang.
00:17:40
Jadi ini dulu dipasang tahun berapa
00:17:42
kira-kira, Pak? Kayu ini di tahun di di
00:17:46
tahun 2017 ini. Oh, gitu. Udah sekitar 8
00:17:50
tahun lalu. Jadi kayunya tuh dipasang
00:17:53
sendiri di sini ee oleh pemilik rumah.
00:17:57
karena khawatir di sini enggak ada
00:17:58
enggak ada penahan atau pembatas air
00:18:01
dari laut sehingga langsung ke rumahnya.
00:18:04
Nah, waktu itu ee berapa apa meter
00:18:07
panjang yang dibuat kayaknya nih, Pak?
00:18:10
Mengelilingi rumah. Mengelilingi rumah
00:18:11
ini
00:18:12
sekitar 15 m. Oke. Nah, ee Pak pernah
00:18:17
airnya sampai masuk ke dalam rumah? Iya,
00:18:19
pernah masuk dalam rumah itu. Pernah.
00:18:21
Pernah.
00:18:23
[Musik]
00:18:25
Kekhawatiran menghantui sehari-hari.
00:18:27
Itulah gambaran bagi sebagian masyarakat
00:18:29
Desa Nusliko yang tak bisa berbuat
00:18:31
apa-apa karena adanya
00:18:34
abrasi. Pak Hermanus dan para
00:18:36
tetangganya hanya bisa berharap suatu
00:18:38
saat ada tindakan preventif dari
00:18:40
pemerintah daerah agar bisa mengatasi
00:18:43
rasa khawatir mereka.
00:18:50
Nah, kamu kalau kerja capek enggak sih?
00:18:53
Capek sih. Capek.
00:19:00
[Musik]