Eps 736 | KENAPA KUALITAS MAHASISWA MAKIN NGACO? WIKWIK JAGO, SOAL NILAI NEGO?!

00:16:48
https://www.youtube.com/watch?v=4A5RBwRAWAo

Sintesi

TLDRThe video critiques the current state of education in Indonesia, arguing that students today are not as competent as those from previous generations. It highlights issues such as inflated grades, lack of critical thinking, and a focus on statistics rather than genuine learning. The speaker discusses how educational policies have led to a decline in academic standards and calls for a reevaluation of the education system to foster true intelligence and innovation among students.

Punti di forza

  • 📉 Decline in education quality over the years
  • 🎓 Current students lack critical thinking skills
  • 📊 Inflated grades and statistics in education
  • 📝 Government policies prioritize appearances over learning
  • 🤔 'Smart ways to be stupid' in education
  • 📚 Need for genuine educational reform
  • 💡 Importance of fostering true intelligence
  • 🚫 Standardized testing impacts real learning
  • 👩‍🎓 Students are victims of a flawed system
  • 🌍 Call for using intelligence for societal benefit

Linea temporale

  • 00:00:00 - 00:05:00

    The speaker discusses the perception that current students are not as competent as those from 10 or 20 years ago, citing academic and organizational issues. They highlight that modern students struggle with research, analysis, and presentation skills, as noted by experienced educators. The speaker attributes these shortcomings to various factors, including the education system in Indonesia, which has been criticized for poor performance in international surveys like PISA.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    The speaker elaborates on the inflation of grades in Indonesia, where schools and universities have raised passing scores and manipulated grades to present a facade of academic success. They mention that this trend began after Indonesia's poor performance in PISA, leading to a culture of grade inflation where even students with minimal understanding receive high marks. This has resulted in a situation where high GPAs are common, but actual student competencies are lacking.

  • 00:10:00 - 00:16:48

    The speaker concludes by emphasizing the need for a shift in mindset within the education system. They argue that the current practices of grade inflation and superficial learning are detrimental to the development of genuine intelligence and critical thinking. Instead, they call for the use of intelligence to contribute positively to society and to foster a culture of genuine learning and innovation, rather than perpetuating a cycle of mediocrity.

Mappa mentale

Video Domande e Risposte

  • What is the main argument of the video?

    The video argues that the quality of education in Indonesia has declined, with current students performing worse academically and lacking critical thinking skills compared to students from 10-20 years ago.

  • What factors contribute to the decline in education quality?

    Factors include inflated grades, a focus on statistics over genuine learning, and a lack of emphasis on critical thinking and problem-solving.

  • How has the grading system changed in Indonesia?

    The grading system has been inflated, with higher passing grades and a tendency to raise students' scores regardless of their actual understanding of the material.

  • What does the speaker suggest about the future of Indonesian education?

    The speaker suggests that unless there is a significant change in the education system, the quality of graduates will continue to decline, impacting the future workforce.

  • What is the role of government in this educational decline?

    The government has been criticized for prioritizing statistics and appearances over actual educational reform, leading to a superficial improvement in grades.

  • What does the speaker mean by 'smart ways to be stupid'?

    This phrase refers to the clever but misguided strategies employed to inflate grades and statistics, ultimately leading to a lack of real knowledge and skills among students.

  • How does the speaker view the current generation of students?

    The speaker believes that while there are still capable students, many are victims of a flawed system that does not encourage true learning or critical thinking.

  • What is the impact of standardized testing like UN on education?

    Standardized testing has led to grade inflation and a focus on passing rates rather than actual student understanding and capability.

  • What does the speaker propose for improving education?

    The speaker advocates for using intelligence and potential to build a better education system that fosters genuine learning and contributes positively to society.

  • What is the overall tone of the video?

    The tone is critical and passionate, with the speaker expressing frustration over the current state of education in Indonesia.

Visualizza altre sintesi video

Ottenete l'accesso immediato ai riassunti gratuiti dei video di YouTube grazie all'intelligenza artificiale!
Sottotitoli
id
Scorrimento automatico:
  • 00:00:00
    Assalamualaikum B Selamat datang kembali
  • 00:00:01
    di guru Gembul channel kalau ada pihak
  • 00:00:03
    yang mengatakan bahwa
  • 00:00:04
    mahasiswa-mahasiswa zaman now itu tidak
  • 00:00:07
    lebih baik daripada mahasiswa-mahasiswa
  • 00:00:10
    angkatan 10 tahun atau 20 tahun yang
  • 00:00:12
    lalu Baraya Setuju enggak dengan
  • 00:00:14
    pernyataan itu kalau Beraya setuju
  • 00:00:16
    dengan pernyataan itu maka saya harus
  • 00:00:18
    mengabari bahwa kesetujuan itu memang
  • 00:00:21
    dikonfirmasi oleh beberapa indikasi dan
  • 00:00:24
    kriteria bahwa misalkan
  • 00:00:25
    mahasiswa-mahasiswa zaman sekarang itu
  • 00:00:28
    secara akademik memang lebih bermasalah
  • 00:00:31
    Kemampuan mereka dalam haristik dalam
  • 00:00:33
    mencari sumber dalam mengolahnya dan
  • 00:00:35
    kemudian dalam mempresentasikannya itu
  • 00:00:37
    tidak lebih baik daripada angkatan 10
  • 00:00:39
    atau 20 tahun yang lalu setidaknya
  • 00:00:41
    begitulah pengakuan para dosen yang
  • 00:00:43
    sudah berpengalaman kemudian e secara
  • 00:00:45
    organisatoris kita juga mengetahui bahwa
  • 00:00:48
    isu-isu yang dikemukakan oleh mahasiswa
  • 00:00:50
    zaman sekarang itu sama sekali tidak
  • 00:00:51
    menggigit nampaknya ada banyak drama dan
  • 00:00:55
    kemungkinan juga disusupi oleh
  • 00:00:56
    kepentingan-kepentingan yang lain banyak
  • 00:00:59
    orang yang juga seperti itu jadi secara
  • 00:01:01
    organisatoris maupun secara akademis
  • 00:01:04
    mahasiswa-mahasiswa sekarang tidak lebih
  • 00:01:06
    baik daripada generasi 20 tahun yang
  • 00:01:08
    lalu tapi kenapa bisa seperti itu ada
  • 00:01:11
    banyak sekali faktor ada banyak sekali
  • 00:01:13
    alasan tapi kita akan memulai dari
  • 00:01:15
    beberapa hal yang sangat sederhana
  • 00:01:17
    terkait dengan sistem pendidikan di
  • 00:01:19
    Indonesia mentalitas simak videonya
  • 00:01:22
    sampai tuntas Khususnya ketika Baraya
  • 00:01:24
    adalah mahasiswa calon mahasiswa atau
  • 00:01:27
    mantan mahasiswa Yuk kita mulai
  • 00:01:39
    di tahun 2003 dan kemudian berlanjut
  • 00:01:42
    sampai tahun ini masyarakat Indonesia
  • 00:01:45
    pemerintah Indonesia dan secara khusus
  • 00:01:47
    Kementerian Pendidikan Indonesia
  • 00:01:49
    ditampar berulang-ulang dengan hasil
  • 00:01:51
    survei yang menyakitkan dari pa yang
  • 00:01:54
    selalu menyebut bahwa Indonesia adalah
  • 00:01:57
    negara penyelenggara pendidikan terburuk
  • 00:01:59
    di dunia atau salah satu yang terburuk
  • 00:02:01
    di dunia dengan menyebut dalam survei
  • 00:02:04
    anak-anak di Indonesia yang menjadi
  • 00:02:06
    siswa di sekolah itu lemah sekali dalam
  • 00:02:09
    hal matematika rendah sekali nilainya
  • 00:02:11
    dalam sains dan rendah sekali kesadaran
  • 00:02:14
    mereka untuk membaca jadi semuanya jelek
  • 00:02:17
    kalau sudah seperti itu ya masa depan
  • 00:02:18
    kayak gimana Jadi Pisa memberikan
  • 00:02:20
    penekanan kepada masyarakat Indonesia
  • 00:02:22
    dan kepada pemerintah Indonesia supaya
  • 00:02:24
    lebih memperhatikan pendidikan nah
  • 00:02:27
    tetapi pemerintah Indonesia ya bukan
  • 00:02:30
    hanya Mengubah sistem pendidikan Sejak
  • 00:02:33
    saat itu bukan hanya Mengubah sistem
  • 00:02:35
    asesmen Sejak saat itu tetapi mereka
  • 00:02:38
    melakukan tindakan-tindakan yang jauh
  • 00:02:40
    lebih cerdas lagi apa itu kan mereka
  • 00:02:43
    mikirnya gini bisa menganggap sistem
  • 00:02:47
    pendidikan Kita jelek dari mana mereka
  • 00:02:49
    mengetahuinya dari statistik dari
  • 00:02:52
    angka-angka dari numerik kan begitu maka
  • 00:02:56
    kalau misalkan kita harus Mengubah
  • 00:02:58
    sistem pendidikan kita itu jauh lebih
  • 00:03:00
    berat kalau kita nanti harus mengubah
  • 00:03:02
    anak-anak kita menjadi lebih jenius itu
  • 00:03:04
    jauh lebih lama prosesnya ada proses
  • 00:03:06
    yang lebih cepat yaitu Apa karena
  • 00:03:09
    kecerdasan anak-anak karena
  • 00:03:10
    penyelenggaraan pendidikan baik dan
  • 00:03:12
    buruknya itu dinilai dengan angka-angka
  • 00:03:14
    Ya sudah angkanya ditinggikan saja gitu
  • 00:03:16
    jadi Sejak saat itu obral nilai di
  • 00:03:19
    Indonesia itu terjadi di mana-mana dari
  • 00:03:21
    setiap sekolah setiap universitas apa
  • 00:03:23
    semuanya obral nilai coba Misalkan
  • 00:03:25
    Baraya hitung ya Baraya pernah Enggak
  • 00:03:28
    ngalami ini sebagai siswa p Baraya pasti
  • 00:03:30
    pernah mengalamin khususnya angkatan
  • 00:03:32
    tahun 2000-an ke sini gitu ya atau tahun
  • 00:03:34
    1990-an ke sini gitu kalau misalkan
  • 00:03:37
    Baraya belajar tentang suatu kemudian
  • 00:03:39
    Baraya tidak paham dan kemudian nilai
  • 00:03:41
    ulangannya jelek terus dan Baraya
  • 00:03:43
    dimarahin terus sama guru dan kemudian
  • 00:03:44
    Baraya dikasih tugas-tugas tambahan
  • 00:03:46
    untuk bisa melengkapi nilai dan
  • 00:03:47
    sebagainya dan Beraya Merasa bahwa saya
  • 00:03:50
    tidak menguasai pelajaran itu saya tidak
  • 00:03:51
    berbakat di pelajaran itu tapi pas
  • 00:03:53
    nerima rapot nilai Baraya itu KKM atau
  • 00:03:55
    bahkan hampir sama dengan nilai-nilai
  • 00:03:57
    anak yang rajin pernah enggak ngalamin
  • 00:03:59
    seperti itu pas belajar susah payah
  • 00:04:01
    ternyata enggak bisa apa-apa tapi pas
  • 00:04:02
    nilainya bagus kenapa bisa seperti itu
  • 00:04:05
    karena nilai di Indonesia itu di katrol
  • 00:04:08
    di angkatan saya nilai 6 itu sudah biasa
  • 00:04:11
    di angkatan sekarang kalau misalkan ada
  • 00:04:13
    guru yang ngasih nilai 6 itu akan
  • 00:04:14
    diuber-uber sama kepala sekolah 2 jam eh
  • 00:04:16
    2 jam 2 minggu bahkan untuk dibujuk
  • 00:04:19
    Gimana caranya agar anak itu diluluskan
  • 00:04:21
    secara KKM dan kkm-nya juga ditinggikan
  • 00:04:23
    gitu jadi 75 gitu atau 70 gitu ya
  • 00:04:26
    padahal kan KKM itu 50 juga sudah cukup
  • 00:04:28
    sebenarnya Tapi ini mah KK 70 udah itu
  • 00:04:31
    semua anaknya ada di Ren atas gitu jadi
  • 00:04:33
    anak yang paling cerdas 95 anak yang
  • 00:04:36
    paling bodoh itu 75 gitu rentangnya cuma
  • 00:04:39
    20 gitu Kenapa karena kkm-nya
  • 00:04:41
    ditinggikan dan anak-anak nilainya
  • 00:04:43
    semuanya wajib dikatrol sampai tinggi
  • 00:04:45
    gitu Nah itu terjadinya Sejak kapan ya
  • 00:04:47
    terjadi sejak tahun 2000-an itu sejak
  • 00:04:49
    Pisa menampar kita dan akhirnya kita
  • 00:04:52
    bikin cara cerdas untuk menjadi bodoh ya
  • 00:04:55
    cara cerdas kan luar biasa jadi ee Pisa
  • 00:04:58
    ngasih nilai Kita jelek dan nilai itu
  • 00:04:59
    berarti dengan angka-angka ya Ah untuk
  • 00:05:01
    menaikkan nilainya angka-angkanya
  • 00:05:03
    dinaikin gitu dan itu bukan hanya untuk
  • 00:05:05
    di sekolah tapi untuk di semua hal
  • 00:05:07
    bahkan misalkan untuk sesuatu yang
  • 00:05:09
    sangat masif dalam level nasional yaitu
  • 00:05:11
    misalkan Ujian Nasional Ujian Nasional
  • 00:05:13
    itu di Indonesia luar biasa waktu masih
  • 00:05:16
    ada itu itu setiap tahun kelulusannya
  • 00:05:19
    adalah
  • 00:05:21
    99,9% dengan angka-angka yang nyari sama
  • 00:05:25
    di seluruh Indonesia bayangkan Baraya
  • 00:05:27
    sebuah sekolah yang sangat mahal dengan
  • 00:05:30
    baju siswanya yang warna-warni itu yang
  • 00:05:32
    kelas internasional kelas apa yang
  • 00:05:34
    aneh-aneh pokok pokoknya kayak gitulah
  • 00:05:36
    programnya aneh-aneh yang sppnya sangat
  • 00:05:38
    mahal itu ternyata nilai rata-ratanya
  • 00:05:40
    hampir sama dengan siswa Papua yang
  • 00:05:43
    memiliki akses terhadap pendidikan
  • 00:05:45
    sangat rendah yang perjalanan untuk ke
  • 00:05:47
    sekolahnya sampai 4 jam jalan kaki dan
  • 00:05:49
    melewati sungai-sungai penuh buaya dan
  • 00:05:52
    di sekolahnya itu sudah reyot sudah
  • 00:05:54
    Lapuk kalau hujan kehujanan banjir
  • 00:05:56
    kebanjiran sekolah yang semacam itu
  • 00:05:58
    nilai rata-rata UN nya itu sama dengan
  • 00:06:00
    yang ada di Jakarta dengan salah satu
  • 00:06:02
    sekolah terbaik sekolah bonavit masuk
  • 00:06:04
    akal enggak sih coba Baraya Cek nilai UN
  • 00:06:07
    semuanya kok
  • 00:06:08
    99% bagus karena apa
  • 00:06:11
    diduga itu di situ banyak kecurangan
  • 00:06:14
    baik itu kecurangannya siswa dikasih
  • 00:06:16
    contekan atau guru dipaksa mengubah
  • 00:06:19
    kunci jawaban siswa dan sebagainya itu
  • 00:06:21
    sudah terjadi nah sama pemerintah pada
  • 00:06:23
    waktu itu khususnya sama Kementerian
  • 00:06:25
    bahkan Pak menterinya sampai keliling
  • 00:06:26
    Indonesia untuk menegaskan bahwa tidak
  • 00:06:28
    ada kecurangan UN dan sebagain nya tapi
  • 00:06:30
    kan itu ya itu tapi intinya
  • 00:06:32
    adalah gara-gara Pisa itu akhirnya UN di
  • 00:06:36
    Indonesia semuanya nilainya
  • 00:06:37
    tinggi-tinggi
  • 00:06:39
    99,9%. kepala sekolah dipaksa oleh dinas
  • 00:06:42
    pendidikan dalam tanda kutip ini mah
  • 00:06:43
    dalam skenario pikiran imajinatif saya
  • 00:06:45
    aja gitu ya kepala sekolah eh sama Dinas
  • 00:06:48
    Pendidikan dituntut untuk bikin nilai
  • 00:06:51
    supaya 99% lulus kalau enggak sekolahnya
  • 00:06:53
    akan dapat sanksi dan seterusnya dan
  • 00:06:55
    seterusnya Kenapa dinas memaksa seperti
  • 00:06:57
    itu karena dipaksa juga oleh Kementerian
  • 00:07:00
    Kenapa Kementerian dipaksa seperti itu
  • 00:07:02
    dipaksa karena apa Karena untuk
  • 00:07:04
    menunjukkan bahwa Indonesia itu enggak
  • 00:07:05
    bodoh-bodoh amat bahwa Indonesia itu
  • 00:07:07
    nilainya enggak jelek Buktinya apa
  • 00:07:09
    buktinya nilai UN kita
  • 00:07:11
    99% lulus dengan rata-rata nilai yang
  • 00:07:15
    sama sama rata di seluruh wilayah
  • 00:07:17
    Indonesia dari yang paling miskin sampai
  • 00:07:19
    yang paling kaya dari yang akses
  • 00:07:21
    pendidikannya dekat sampai jauh dari
  • 00:07:23
    yang mendapatkan evaluasi secara rutin
  • 00:07:26
    sampai yang tidak dan sebagainya Itu
  • 00:07:27
    semuanya nilainya relatif sama luar
  • 00:07:30
    biasa kan karena apa Karena kita
  • 00:07:32
    melakukan hal yang sangat cerdas demi
  • 00:07:34
    kebodohan kita ya ah kalau misalkan kita
  • 00:07:37
    dinilai jelek ya udah nilainya aja yang
  • 00:07:40
    dinaikin nah termasuk dalam hal ini
  • 00:07:43
    mahasiswa coba Beraya cek sekarang
  • 00:07:46
    mahasiswa-mahasiswa sekarang ketika dia
  • 00:07:48
    lulus lulus dari Universitas biasanya
  • 00:07:53
    cumlaud Datanya ada di beberapa
  • 00:07:56
    universitas yang sampai 75% kelulusan
  • 00:07:59
    itu kum laud luar biasa UGM kemarin
  • 00:08:03
    65% lulusannya kum laud kok luar biasa
  • 00:08:07
    kenapa bisa kan Cum laoud itu atau
  • 00:08:09
    ipk-nya 3,5 sekian itu atau lebih dari
  • 00:08:12
    itu itu kan sebenarnya adalah sesuatu
  • 00:08:14
    yang sangat susah dulu di angkatan saya
  • 00:08:17
    itu atau misalkan angkatan Sebelum saya
  • 00:08:20
    itu untuk mendapatkan IPK 2,9 itu
  • 00:08:23
    skripsinya itu harus nyeberang Pulau
  • 00:08:25
    untuk menemukan referensi gitu saking
  • 00:08:27
    susahnya gitu dan itu pun dapatnya ya
  • 00:08:29
    cuman segitu gitu nah zaman sekarang si
  • 00:08:33
    mahasiswa-mahasiswa presentasi aja
  • 00:08:35
    enggak bisa nyari sumber aja yang mereka
  • 00:08:38
    lakukan itu adalah nyari di Google
  • 00:08:41
    kemudian laman pertama langsung diambil
  • 00:08:43
    dimasukkan ke situ kemudian dicopas
  • 00:08:45
    doang kemudian nama penulisnya ganti
  • 00:08:47
    jadi nama kelompok kemudian ketika
  • 00:08:49
    presentasi pun baca presentasi itu baca
  • 00:08:52
    mahasiswa loh ya Mahasiswa kalau
  • 00:08:54
    presentasi baca atau baca PowerPoint
  • 00:08:56
    yang ada di situ nilainya ipk-nya 3,6
  • 00:08:59
    jadi nilai 3,6 di Indonesia Mahasiswa
  • 00:09:02
    sekarang itu adalah mereka yang
  • 00:09:04
    presentasi aja gagal haristik aja gagal
  • 00:09:06
    menyampaikan analisis saja gagal
  • 00:09:08
    berargumentasi aja gagal nilainya 3,6
  • 00:09:11
    coba cek Sekarang Baraya lihat
  • 00:09:12
    mahasiswa-mahasiswa sekarang ipk-nya
  • 00:09:15
    gede-gede gitu nah kenapa ipk-nya
  • 00:09:17
    gede-gede karena ya tadi itu ditampar
  • 00:09:20
    Wah kalau misalkan ditampar seperti ini
  • 00:09:22
    kita tunjukkan kepada dunia bahwa nilai
  • 00:09:24
    kita itu bagus-bagus ya nilainya
  • 00:09:26
    di-upgrade
  • 00:09:28
    makanya universitas-universitas di
  • 00:09:30
    Indonesia berlomba-lomba untuk bisa
  • 00:09:32
    dapat akreditasi A Untuk bisa dapat
  • 00:09:35
    akreditasi baik maka lulusannya itu
  • 00:09:36
    kumlaud semua demi akreditasi mereka
  • 00:09:39
    rela untuk menciptakan inflasi dalam
  • 00:09:42
    nilai jadi kumlaud sekarang tuh enggak
  • 00:09:44
    istimewa biasa biasa aja Kemarin saya
  • 00:09:46
    ketemu sama mahasiswa berapa ipk-nya 3,9
  • 00:09:49
    Jangan
  • 00:09:50
    sombong tunjukkan kepada saya bagaimana
  • 00:09:52
    cara berpikir secara logis Bagaimana
  • 00:09:54
    caranya berintelektual bagaimana caranya
  • 00:09:56
    berdiskusi Bagaimana caranya
  • 00:09:58
    menyampaikan gagasan pend dan yang lebih
  • 00:10:00
    penting lagi Bagaimana caranya mencerap
  • 00:10:02
    informasi sehingga menghasilkan sebuah
  • 00:10:03
    kesimpulan baru bisa engak kan gagal
  • 00:10:06
    gitu ya tidak semua mahasiswa saya
  • 00:10:08
    percaya bahwa banyak mahasiswa yang
  • 00:10:09
    masih potensial cuman maksudnya mereka
  • 00:10:11
    semua pada akhirnya menjadi korban
  • 00:10:12
    sistem di mana sistem sekarang
  • 00:10:14
    menghendaki semuanya nilainya harus
  • 00:10:16
    ditinggi-tinggikan Biar bisa
  • 00:10:17
    disombong-sombongkan biar akreditasinya
  • 00:10:19
    gampang dan sebagainya dan kenapa Eh
  • 00:10:22
    sekolah-sekolah tinggi
  • 00:10:24
    universitas-universitas dan hal yang
  • 00:10:26
    semacam itu bisa mengobral nilai seperti
  • 00:10:28
    itu ya karena ditekan agar kita
  • 00:10:31
    kelihatan lebih pintar cara cerdas untuk
  • 00:10:34
    jadi
  • 00:10:36
    bodoh dan hal-hal semacam itu Tu
  • 00:10:38
    merembet ke semua bidang misalkan dulu
  • 00:10:40
    pas ada UN pas ada bimbel gitu ya itu
  • 00:10:42
    kan kocak banget ber ngerti enggak sih
  • 00:10:45
    betapa Ironi dan betapa kocaknya dan
  • 00:10:47
    betapa kecerdasan orang Indonesia yang
  • 00:10:49
    sangat luar biasa itu benar-benar
  • 00:10:51
    diarahkan untuk menciptakan kebodohan
  • 00:10:53
    sendiri gitu kita cerdas kita jenius
  • 00:10:55
    tapi membuat merekayasa diri agar
  • 00:10:57
    menjadi bodoh gitu coba misal akan cek
  • 00:10:59
    kasus yang seperti inilah Baraya pasti
  • 00:11:02
    ingat waktu sekolah Baraya belajar
  • 00:11:05
    matematika kemudian belajar Matematika
  • 00:11:07
    itu sama sekali enggak belajar logika
  • 00:11:09
    belajar Matematika itu Baraya belajar
  • 00:11:11
    hafalan karena apa Karena ketika belajar
  • 00:11:14
    matematika Baraya dikasih rumus yang
  • 00:11:16
    harus dihafalkan Jadi kalau misalkan ada
  • 00:11:18
    masalah bentuknya seperti ini masukkan
  • 00:11:20
    ke rumus seperti ini kalau misalkan
  • 00:11:22
    Baraya menemukan rumus sendiri
  • 00:11:25
    menciptakan teori sendiri kemudian
  • 00:11:27
    mengeluarkan Sebuah Jawaban yang akurat
  • 00:11:28
    dan benar tetapi dengan rumus alternatif
  • 00:11:31
    yang berbeda maka Baraya tetap akan
  • 00:11:33
    dianggap salah sama guru karena apa
  • 00:11:35
    walaupun jawabannya benar kalau caranya
  • 00:11:37
    salah maka jawabannya salah oke dianggap
  • 00:11:40
    salah jadi kecerdasan kita untuk
  • 00:11:42
    berinovasi dorongan kita untuk berkreasi
  • 00:11:45
    itu dihalang-halangi harus menghafal
  • 00:11:48
    rumus yang ditemukan oleh lain kalau
  • 00:11:50
    kamu menemukan rumus sendiri tidak boleh
  • 00:11:52
    gitu kan satu cerdas banget kemudian
  • 00:11:56
    ketika mau ujian lalu bimbel-bimbel
  • 00:11:59
    menawarkan cara alternatif cara praktis
  • 00:12:02
    untuk bisa memecahkan soal-soal yang
  • 00:12:04
    seperti ini Padahal cara praktis yang
  • 00:12:05
    dimaksud itu sebenarnya sejak dulu tuh
  • 00:12:08
    udah tahu kita tuh sudah ngerti banyak
  • 00:12:10
    di antara kita yang sudah menemukannya
  • 00:12:11
    cuma dilarang nah tapi pas mau ujian
  • 00:12:14
    sama bimbel-bimbel dikasih yang seperti
  • 00:12:17
    itu akhirnya Apa karena kita diajarin
  • 00:12:20
    bukan menemukan sendiri kita kalau
  • 00:12:22
    menemukan sendiri dilarang tapi sama
  • 00:12:24
    bimb kemudian diajarin dikasih tahu
  • 00:12:26
    caranya ngecheat Gimana cara mendapatkan
  • 00:12:28
    rumus yang cepat bimbol-bimbol kan
  • 00:12:30
    ngasih rumus cepat semuanya ngasih rumus
  • 00:12:32
    cepat untuk menghadapi soal ini akhirnya
  • 00:12:34
    apa anak-anak tidak terbiasa untuk
  • 00:12:36
    berpikir anak-anak berpikir untuk
  • 00:12:37
    menemukan pola-pola yang paling praktis
  • 00:12:39
    untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah
  • 00:12:41
    jadi mahasiswa-mahasiswa yang akhirnya
  • 00:12:43
    digabung ke PTN itu adalah
  • 00:12:45
    mahasiswa-mahasiswa yang berpikirnya
  • 00:12:47
    praktis tidak runut tidak panjang dan
  • 00:12:50
    lain sebagainya tidak menggunakan effort
  • 00:12:52
    yang sangat luar biasa karena selama
  • 00:12:54
    mampu untuk bayar bimbel dan kemudian
  • 00:12:56
    dapat tips-tips rumus cepas Ya sudah
  • 00:12:58
    selesai gitu coba Baraya sekarang mikir
  • 00:13:00
    gini ya yang Ngapain juga kita punya
  • 00:13:02
    rumus sendiri tapi dilarang tapi
  • 00:13:04
    endingnya kita harus otak kita tuh harus
  • 00:13:06
    dikasih sesuatu yang instan dengan
  • 00:13:08
    rumus-rumus baru yang cepat gitu jadi
  • 00:13:10
    Baraya di situ Double Kill sebenarnya
  • 00:13:12
    cara cerdas untuk membuat kita bodoh
  • 00:13:15
    cerdas luar biasa karena apa anak-anak
  • 00:13:18
    yang jenius yang pintar yang bikin rumus
  • 00:13:20
    sendiri kemudian dihalang-halangi dan
  • 00:13:21
    ditutup tapi nanti menjelang UN E itu
  • 00:13:24
    dikasih lagi tetapi jangan ditemukan
  • 00:13:27
    sendiri harus pakai orang lain yang
  • 00:13:28
    bayar yang bimbel itu yang bayar gitu
  • 00:13:31
    kan Ini aneh gitu itu kan benar-benar
  • 00:13:33
    cara cerdas untuk menjadi bodoh gitu
  • 00:13:35
    ditambah lagi dan dan akhirnya kemudian
  • 00:13:37
    kan di sekolah-sekolah di mana-mana kita
  • 00:13:40
    akhirnya menemukan fenomena-fenomena
  • 00:13:42
    yang sama gitu ada sekolah favorit
  • 00:13:46
    Kenapa sih sekolah ini favorit ternyata
  • 00:13:49
    sekolah itu penyelenggaraan
  • 00:13:51
    pendidikannya biasa-biasa aja gurunya
  • 00:13:53
    biasa-biasa aja tukang Bolos juga
  • 00:13:55
    kadang-kadang tapi kenapa dia jadi
  • 00:13:56
    sekolah favorit karena kalau mau masuk
  • 00:13:59
    ke sekolah itu harus diuji harus
  • 00:14:02
    anak-anak dengan level nilai tertinggi
  • 00:14:05
    saja yang boleh masuk akhirnya yang
  • 00:14:07
    cerdas-cerdas saja yang ada di sana di
  • 00:14:09
    sana yang orang-orang yang cerdas yang
  • 00:14:10
    berpotensi yang sangat luar biasa tidak
  • 00:14:12
    dikembangkan hanya dimanfaatkan
  • 00:14:14
    kecerdasannya untuk naikin pamor sekolah
  • 00:14:16
    jadi ketika anak-anak itu ikut
  • 00:14:19
    perlombaan ikut apa pialanya dipajang di
  • 00:14:22
    sekolah kan gitu Jadi ini sebenarnya
  • 00:14:24
    adalah eksploitasi terhadap anak anak
  • 00:14:27
    yang cerdas masuk ke sini sudah masuk ke
  • 00:14:30
    sini dieksploitasi bukan untuk
  • 00:14:31
    dikembangkan kecerdasan supaya menjadi
  • 00:14:33
    lebih baik lagi tapi diarahkan agar
  • 00:14:35
    membanggakan pihak sekolah cerdas luar
  • 00:14:38
    biasa itu sekolah cerdas bahkan ada SD
  • 00:14:41
    yang tidak boleh Ada anak yang masuk ke
  • 00:14:44
    sini sebelum bisa baca tulis itu cerdas
  • 00:14:47
    luar biasa Untuk menciptakan kebodohan
  • 00:14:49
    pada masyarakat Indonesia Nah inilah
  • 00:14:51
    yang pada akhirnya membuat
  • 00:14:54
    generasi-generasi pekerja di Indonesia
  • 00:14:57
    ketika sudah lulus Universitas sudah
  • 00:14:59
    sudah lulus sekolah mereka juga
  • 00:15:00
    melakukan praktik-praktik yang sama
  • 00:15:02
    menciptakan kecerdasan yang sangat luar
  • 00:15:04
    biasa untuk membodohkan diri dan
  • 00:15:06
    masyarakat gitu jadi jadi
  • 00:15:10
    PNS kalau sudah jadi PNS disuruh kerja
  • 00:15:13
    nah e kinerja PNS dihitung dari mana
  • 00:15:17
    Dari penyerapan anggaran yang luar biasa
  • 00:15:20
    bagus apa gitu ya dan sebagainya Nah
  • 00:15:23
    dari mana kita tahu penyerapan anggaran
  • 00:15:24
    itu bagus dari laporannya Jadi mereka
  • 00:15:26
    enggak kerja sama sekali yang penting
  • 00:15:28
    lapor perya bagus mereka enggak
  • 00:15:31
    ngapa-ngapain yang penting rapatnya
  • 00:15:33
    harus di sini apanya Di sini sehingga
  • 00:15:34
    anggaran nanti pas akhirnya ketahuan
  • 00:15:36
    sudah terkeluarkan semuanya itu kan
  • 00:15:38
    cerdas gitu Jadi mereka enggak usisa
  • 00:15:40
    ngapa-ngapain yang penting laporannya
  • 00:15:42
    bagus di semua bidang kan seperti itu
  • 00:15:44
    Pemilu demi menunjukkan bahwa kita
  • 00:15:46
    demokrasi ya laporannya saja gitu
  • 00:15:50
    statistiknya saja esensinya apa ya bukan
  • 00:15:53
    seperti itu Nah jadi mohonlah Baraya
  • 00:15:56
    Semua Untuk menghentikan cara-cara
  • 00:15:58
    seperti ini kita itu masyarakat yang
  • 00:15:59
    cerdas kita masyarakat yang hebat bukti
  • 00:16:02
    bahwa kita mampu merekayasa sebuah
  • 00:16:04
    mekanisme dan sebuah sistem yang begitu
  • 00:16:06
    rumit dan ngejelimetnya untuk
  • 00:16:08
    menciptakan kebodohan kita itu
  • 00:16:10
    menunjukkan bahwa kita tuh cerdas coba
  • 00:16:12
    gunakan kecerdasan itu gunakan potensi
  • 00:16:14
    yang besar itu untuk membangun bangsa
  • 00:16:16
    untuk membangun diri untuk membuat diri
  • 00:16:18
    kita lebih bermanfaat untuk orang lain
  • 00:16:20
    untuk membuat bangsa ini dihormati oleh
  • 00:16:22
    bangsa-bangsa lain dengan temuan-temuan
  • 00:16:24
    baru dengan kontribusi terhadap dunia
  • 00:16:26
    dan lain sebagainya kecerdasan itu kita
  • 00:16:29
    gunakan untuk sesuatu yang positif bukan
  • 00:16:31
    untuk malah membodohkan diri sendiri
  • 00:16:32
    ngapain juga sih kita menciptakan
  • 00:16:35
    kemunafikan-kemunafikan untuk Akhirnya
  • 00:16:36
    bisa leha-leha santai dan terus-terusan
  • 00:16:38
    dibully sama masyarakat dunia Terima
  • 00:16:41
    kasih karena sudah menyimak saya guru
  • 00:16:42
    Gembul yang suka marah-marah Kalau bahas
  • 00:16:44
    tentang pendidikan asalamualaikum
  • 00:16:45
    warahmatullahi wabarakatuh
Tag
  • education
  • Indonesia
  • academic performance
  • grade inflation
  • critical thinking
  • PISA
  • student competency
  • educational reform
  • government policy
  • learning