00:00:00
Kalian lihat ya di lingkungan sekitar
00:00:01
kalian ketika kalian menemukan orang
00:00:03
Chinese yang sekarang disebut dengan
00:00:05
cindo. Hidup mereka itu hemat. Hidup
00:00:07
mereka itu tidak berfoya-foya. Tapi
00:00:10
tiba-tiba ketika mereka ada musibah, ada
00:00:12
masalah, mereka enggak bingung cari
00:00:14
tetangganya. Tapi mereka tuh sudah aja
00:00:17
ada tabungan, ada simpanan. Nah, kenapa
00:00:20
kok orang Tionghoa itu bisa seperti itu?
00:00:22
Nah, di video kali ini saya akan berbagi
00:00:25
semuanya vulgar, tidak ada yang saya
00:00:27
tutupi. Semoga Anda bisa menangkap apa
00:00:31
yang saya sampaikan melalui video
00:00:48
ini. Welcome to Success before 30
00:00:52
Business and Financial Mentoring.
00:00:57
Sahaterpreneur, salam hebat luar biasa.
00:00:59
Selamat datang kembali ke Bisnis and
00:01:02
Financial Mentoring. Video kali ini saya
00:01:04
akan berbagi tentang e mengapa sih kok
00:01:07
orang Tionghoa itu kalau masalah kelola
00:01:09
keuangan itu jago. Kenapa kok orang
00:01:11
Tionghoa kaya-kaya gitu? Berarti enggak
00:01:13
semuanya. Cuman prinsip-prinsip apa yang
00:01:15
diajarkan dan ditanamkan di keluarga
00:01:18
orang-orang Tionghoa itu akan saya bagi
00:01:20
semuanya melalui video ini. Masalahnya
00:01:23
kenapa? Karena orang Chinese itu kalau
00:01:26
masalah keuangan memang tidak tabu.
00:01:28
Contoh adalah waktu saya kecil, saya itu
00:01:30
masih ingat saya itu diberikan uang saku
00:01:32
Rp100 waktu itu tahun 0-an. Rp100 itu
00:01:36
cukup untuk kalau jajan di e kampung
00:01:39
atau di sekolah itu cukup untuk beli
00:01:42
satu makanan.
00:01:44
sama minuman bawa sendiri ya. Makanan
00:01:46
itu mungkin cuman donat atau nasi
00:01:49
bungkus yang kecil Rp100. Mungkin zaman
00:01:51
sekarang mungkin ya katakanlah sekitar
00:01:54
ya Rp10.000 lah ya enggak sampailah
00:01:56
mungkin katakanlah sekitar R8.000. Nah
00:01:59
itu saya alami. Cukup enggak cukup uang
00:02:02
itu harus cukup. Jadi kalau mau merengek
00:02:04
apapun kita harus pikir otak, pikir cara
00:02:07
itu budgetmu 1 hari. Nah, ini pengalaman
00:02:08
saya pribadi. Jadi, entah saya
00:02:10
kelaparan, entah saya itu pengin jajan
00:02:13
lebih ya harus putar otak caranya
00:02:15
gimana. Kamu harus lebih. Jadi, uang itu
00:02:19
harus kerja bukan hadiah. Orang Tionghoa
00:02:22
itu pantang meminta-minta. Ini salah
00:02:24
satu ciri khas orang-orang Tionghoa.
00:02:26
Jadi mereka tuh malu kalau minta gitu
00:02:29
loh. Eh, aku minta dong. Malu. Karena
00:02:31
mereka merasa kalau saya mau dapat
00:02:32
sesuatu, saya harus bekerja sesuatu.
00:02:35
Jadi tolonglah ee bagi saya duit loh.
00:02:39
Terus orang ngomong, "Wah, berarti orang
00:02:40
Tionghoa gengsi dong." Ini bukan masalah
00:02:42
gengsi, ini masalah mindset. Nah,
00:02:44
mindsetnya orang Tionghoa itu
00:02:45
benar-benar mereka itu kalau mau dapat
00:02:48
sesuatu ya harus bekerja ya, harus
00:02:50
berusaha. Enggak ada semua itu hasil
00:02:52
giveaway itu enggak ada. Makanya mental
00:02:54
giveaway itu bagi orang Tionghoa itu
00:02:55
adalah aib. Saya sejak kecil pun sangat
00:02:58
pantang diajarkan untuk meminta sama
00:03:02
teman apalagi sama tetangga. Uh, itu
00:03:04
saya bisa diajar habis-habisan sama
00:03:07
orang tua saya. Karena orang tua saya
00:03:08
selalu mengajarkan segala sesuatu
00:03:10
didapat itu dari pengorbanan. Segala
00:03:13
sesuatu didapat dari kerja keras. Tidak
00:03:15
ada sesuatu itu langsung jatuh langit
00:03:17
dari Tuhan. Jadi kalau kamu menang
00:03:19
undian berhadiah itu kebetulan dan itu
00:03:22
bukan jadi andalan utama. Kalau apalagi
00:03:24
di sosmat sekarang banyak mental-mental
00:03:26
giveaway ya. Kamu hari ini disawer orang
00:03:28
jangan bangga gitu. Itu membuat mentalmu
00:03:31
rusak. Karena enak ya saya disawer ya,
00:03:33
kok dapat duitnya gampang banget gitu.
00:03:35
Itu jangan senang-senang dulu karena
00:03:37
berarti di otakmu kamu mendapatkan
00:03:39
sesuatu itu ternyata harus dengan bikin
00:03:41
drama gitu, bikin narasi, bikin cerita
00:03:45
sehingga mengetuk hati orang sehingga
00:03:47
orang itu mau nyawer dirimu. Itu paling
00:03:48
anti bagi orang Tionghoa. Terus bukan
00:03:50
cuma disuruh nabung, tapi juga belajar
00:03:52
bedain keinginan sama kebutuhan. Ngerti
00:03:54
untung dan rugi. Bahkan uang jajan pun
00:03:56
harus sering cari dulu. Bantu di toko
00:03:59
keluarga. Contoh kayak saya. Saya itu
00:04:01
mau dapat permen Mentos aja. Waktu saya
00:04:04
SD kan namanya anak SD dikasih permen
00:04:06
Mentos doyan lah. Saya harus kerja dulu,
00:04:08
magang dulu di toko paman. Minimal
00:04:10
magang 2 jam baru saya pulang bawa
00:04:12
permen. Jadi enggak ada saya tuh minimal
00:04:14
2 jam harus jaga toko dulu. Enggak ada
00:04:17
saya ceritanya tinggal ngambil permen
00:04:19
gitu terus nanti hitungan belakangan
00:04:21
gitu atau ngebon di warung. Bu makan
00:04:23
dulu nasi ya. Nanti ngebon dulu, kasbon
00:04:25
dulu. Bayarnya kapan? Nanti kalau
00:04:27
gajian. Enggak ada. Itu enggak boleh.
00:04:29
Kalau orang Tiong kayak gitu tuh. Nah,
00:04:31
dari sini kita bisa tahu perbedaan
00:04:33
mindsetnya. Bersih-bersih kek atau jaga
00:04:35
warung kek, apapun itu kita harus barter
00:04:37
dengan jasad dan tenaga kita. Jadi, anak
00:04:40
SD bantu jagain toko pas libur tujuannya
00:04:42
bukan nyuruh kerja keras, tapi ngajarin
00:04:44
tanggung jawab dan menghargai proses
00:04:46
cari duit. Jadi, sejak kecil kita sudah
00:04:48
diajarkan seperti itu, gitu. Terus yang
00:04:50
kedua, hidup sederhana anti pamer. Uh,
00:04:53
kalau kami pamer sesuatu, wah pulang itu
00:04:57
sama orang tua itu bisa saya dihajar.
00:05:00
Karena ayah saya ini kan termasuk killer
00:05:02
juga ya. Ayah saya ini penganut
00:05:05
Tiongoatulen. Jadi sejak kecil kalau
00:05:07
kita itu tidak ngikutin aturan sabuknya
00:05:10
itu sudah keluar, rotannya itu sudah
00:05:11
keluar. Jadi pulang itu kaki saya sudah
00:05:13
pasti merah-merah semua ya. kadang
00:05:16
berdarah gitu loh. Jadi kena penjalin
00:05:18
atau kena rotan itu dihajar sejak kecil
00:05:21
dan dia enggak betuli. Saya mau nangis
00:05:22
apapun tetap dihajar yang menghentikan
00:05:24
ibu saya. Tapi dari situ saya mungkin
00:05:27
mungkin bagi sebagian besar orang Anda
00:05:29
mungkin berkata, "Wah, itu kekerasan
00:05:31
zaman sekarang KDRT atau mungkin
00:05:35
penganiayaan anak kecil kena hukum HAM
00:05:37
sekarang." Tapi sadar enggak ketika
00:05:39
diterapkan itu semua maka anak Anda itu
00:05:41
bermental lembek. Kalau anak Anda
00:05:42
bermental lembek itu mutlak sara orang
00:05:44
tuanya. Saya memang tidak membenarkan
00:05:46
perilaku ayah saya, tapi benefit yang
00:05:49
saya dapatkan adalah saya mentalnya
00:05:51
pekerja keras. Bayangkan saya bikin
00:05:53
success before 30 ini aja udah sejak 11
00:05:55
tahun yang lalu. Mungkin banyak content
00:05:57
kreator 11 tahun yang lalu udah berhenti
00:05:58
ngonten, berhenti bikin konten udah
00:06:00
enggak tahan. Saya sampai detik ini
00:06:02
termasuk contonent kreator lama yang
00:06:04
masih bertahan dan konsisten bikin
00:06:06
konten berapa pun view-nya. Itu
00:06:08
menunjukkan bahwa kalau kamu mau sukses
00:06:10
itu harus berkorban. Enggak ada sih
00:06:13
kiranya Anda mau sukses itu dari
00:06:15
giveaway itu enggak ada. Bahkan kami
00:06:16
paling anti giveaway juga. Jadi buat
00:06:19
mereka kekayaan itu bukan buat
00:06:20
dipamerin. Kalau bisa beli baju bagus ya
00:06:23
dipakai waktu perlu aja. Waktu itu
00:06:24
mungkin Imlek atau tahun baru ya udah
00:06:27
selesai. Bukan tiap hari pamer baju baru
00:06:29
terus diposting di Instagram terus mau
00:06:31
terlihat soal kaya. Oh itu kami bisa
00:06:33
pantang banget gitu. Sisanya cukup
00:06:35
fungsi dan rapi. Mereka percaya nilai
00:06:38
sesean bukan dari tampilannya tapi hasil
00:06:40
dan kontribusinya. Contoh, banyak
00:06:42
militer Tionghoa di Indonesia bajunya
00:06:43
simpel kan. Batik aja simpel enggak
00:06:45
norak cincinnya di mana, jam tangannya
00:06:48
di mana, dipamerin di mana, terus
00:06:50
gayanya seperti ini. Ya itu kan ngundang
00:06:52
syiriknya orang. Saya lagi ngomongin
00:06:53
siapa
00:06:54
gitu. Tapi intinya orang Tionga paling
00:06:57
nganti seperti itu. Anda perhatikan deh.
00:06:59
Sembilan naga di Indonesia bajunya biasa
00:07:01
itu jam tangannya biasa enggak ada yang
00:07:04
dipamerin. Ya karena orang Tiongoa
00:07:05
memang seperti itu ya. Beda mungkin
00:07:07
kalau non Chinese ya. Saya enggak tahu
00:07:09
lagi ya. Mungkin kalau pas saat hari
00:07:12
raya gitu ya, itu kan saatnya pamer tuh
00:07:14
biasanya bajunya harus glamur, ee
00:07:17
perhiasannya harus kelihatan wow,
00:07:19
ditunjuk-tunjukkan, jadi
00:07:21
dihambur-hamburkan gitu loh. Seolah-olah
00:07:23
show off itu kan mengundang syirik
00:07:24
matanya orang ya. Dan akhirnya
00:07:26
ujung-ujungnya ngutang entar kalau
00:07:28
ngutang enggak dibalikin ngamuk. Nah,
00:07:30
itu bukan budaya orang Tiongh gitu.
00:07:31
Jadi, pagan nyetir sendiri, makan di
00:07:33
tempat biasa. Makanya saya itu sering
00:07:34
banget waktu saya itu kalau saya podcast
00:07:38
dan beberapa bintang tamu saya itu
00:07:40
nanya, "Pak Candra ajudannya mana?"
00:07:41
gitu. Saya bilang, "Ya, ajudan saya
00:07:43
mungkin ada satu dua, saya enggak pakai
00:07:45
banyak loh, Pak. Kalau namanya public
00:07:47
figure itu kan biasanya ajudannya itu 10
00:07:49
gitu. Saya ngomong, "Buat apa?"
00:07:50
"Pemborosan." Saya pernah diundang
00:07:52
kampus waktu itu di Bali, di Singaraja,
00:07:55
Surabaya. Saya berangkat dari Surabaya
00:07:57
ke Singaraja itu malah naik kereta.
00:07:59
berhenti di Banyuwangi, terus naik kapal
00:08:02
terus dijemput naik mobil biasa sama
00:08:03
mahasiswa Singaraja. Saya bilang, "Loh,
00:08:05
Pak Canda, kenapa enggak Denpasar?"
00:08:07
Daripassar kan kita jemput sama aja.
00:08:09
Saya kan bisa lebih menghemat di kereta
00:08:11
kecuali waktu itu saya enggak buru-buru
00:08:13
gitu loh. Nah, saya itu selalu berpikir
00:08:15
efisiensi toh ini lebih murah, lebih
00:08:17
efisiensi, saya bisa mengerjakan banyak
00:08:19
hal. Dan akhirnya mahasiswa yang jemput
00:08:23
saya, dia bilang, "Loh, Pak Candra
00:08:24
pengawalnya mana? Ajudannya mana?" Saya
00:08:26
ngomong, "Emang pentingkah ajudan? Emang
00:08:28
pentingkah pengawal? Nah, mereka yang
00:08:30
kaget. Pak Candra sudah kaya raya tapi
00:08:31
kok sederhana banget. Ya, itulah orang
00:08:33
Tionghoa. Orang Tionghoa itu pantang
00:08:35
untuk
00:08:36
berboros-boros. Kami itu paling dihajar
00:08:40
kalau masalah pemborosan. Betul-betul.
00:08:42
Kalau enggak perlu pun handphone ini pun
00:08:44
kalau enggak rusak enggak akan ganti
00:08:46
kita orang Chinese. Ya, enggak mungkin
00:08:48
kita tuh beli setahun sekali terus tahun
00:08:49
depan ganti lagi. Enggak mungkin. Orang
00:08:51
Chinese enggak gitu didiknya. Jadi
00:08:54
bahkan karena pelit, tapi karena fokus
00:08:56
mereka tuh bukan butuh validasi dari
00:08:58
orang lain. Butuh pengakuan tetangga,
00:09:00
butuh tepuk tangan, enggak, enggak
00:09:02
seperti itu, gitu. Jadi hidup sederhana
00:09:04
anti pamer orang Cina ini siapa
00:09:05
penampilan ya kayak gini aja ya, biasa
00:09:08
aja. Kacamata yang penting berfungsi
00:09:10
bagus. Merek nomor dua gitu loh. Bahkan
00:09:14
ayah saya selalu mengajarkan kamu tuh
00:09:16
kalau pakai barang bermerek ngundang
00:09:17
pencuri katanya. ngundang pencuri,
00:09:19
ngundang penjahat untuk maong kamu.
00:09:22
Makanya ayah saya kadang-kadang enggak
00:09:24
pakai dompet. Dia duitnya diselip di
00:09:26
kantongnya aja. Saya tanya, "Loh, Pah,
00:09:28
duit itu kan kan kotor kalau ditaruh
00:09:31
dompet kan bersenton dan kulit ya
00:09:33
daripada ngundang perapok katanya." Ya
00:09:35
kadang-kadang ekstrem juga sih, tapi
00:09:36
saya pakai dompet juga gitu tapi ya
00:09:39
zaman sudah berubah. Tapi saking
00:09:40
ekstremnya seperti itulah didikan orang
00:09:43
tua saya tentang hemat kepada
00:09:45
anak-anaknya. Nah, dari sini kita bisa
00:09:47
tahu prinsip orang Tionghoa itu memang
00:09:48
beda dan itu sudah turun-temurun dari
00:09:50
sonokonoknya gitu. Yang ketiga, nabung
00:09:53
agresif dan anti utang konsumtif. Orang
00:09:55
Tiongho itu kalau bisa suka beli barang
00:09:57
cash, gak mau utang ya. Kalaupun utang
00:10:00
hitungannya itu pasti rumit. Dia mau
00:10:02
cari bunga yang paling
00:10:04
murah, yang paling menguntungkan. Jadi
00:10:06
enggak mungkin. Apalagi kalau sekarang
00:10:08
orang Tionghoa itu eh kalau benar ya ada
00:10:11
payeter atau itu dihitung benar-benar
00:10:14
enggak mungkin melakukan sesuatu itu
00:10:17
pelater tuh misalkan atau pinjol gitu ya
00:10:19
hutang sejuta yang dicairin cuman
00:10:22
Rp800.000 balikinnya 1,2. Itu orang
00:10:25
Tiongo udah bisa hitung tuh R1 juta
00:10:27
pinjamnya dapatnya 800 balikin 1,2. 800
00:10:30
ke 1,2 itu kan R00.000. Orang Tiong
00:10:33
pasti enggak mau. Kenapa? Sekepet apapun
00:10:36
dia akan pasti cari cara yang pinjam
00:10:37
uang yang kalau dia butuh duit yang
00:10:39
bunganya semurah mungkin dan gak asal
00:10:41
pencet-pencet gitu aja. Anda coba
00:10:44
perhatikan itu orang Chinese asli. Jadi
00:10:46
dia akan cari bunga yang
00:10:47
serendah-rendahnya. Nah itu dia. Dan
00:10:50
bagi mereka uang itu alat bertahan
00:10:51
hidup. Makanya mereka juga anti utang
00:10:53
konsumtif. Mereka tuh kalau KPR enggak
00:10:55
mau panjang-panjang ya kan. Kalau KKB
00:10:57
itu enggak mau panjang-panjang. Bukan
00:10:59
tambah panjang tambah enak. Kalau orang
00:11:01
orang non Tiongha ya biasanya yang saya
00:11:03
tahu ya kadang-kadang mereka tuh yang
00:11:05
penting wah angsurannya kecil tapi
00:11:07
enggak dihitung. Angsuran kecil berarti
00:11:09
jangkanya tambah panjang. Kalau
00:11:11
jangkanya tambah panjang kan berarti
00:11:12
bunganya semakin besar. Mereka enggak
00:11:14
ngitung ke situ. Orang dewa kalau bisa
00:11:16
seminim mungkin kalau bisa setahun
00:11:17
selesai. Jadi enggak mau lama-lama atau
00:11:20
2 tahun. Kalau KPR kalau bisa maksimal 5
00:11:22
tahun. Jadi mereka itu enggak mau
00:11:24
lama-lama. Enggak mungkin mereka KPR 15
00:11:26
tahun, 20 tahun. Enggak mau mereka.
00:11:28
Karena yang dihitung itu bukan cuman
00:11:30
angsurannya, tapi juga dihitung
00:11:32
bunganya. Nah, itulah utang konsumtif.
00:11:34
Mereka sangat enggak mau. Mau beli motor
00:11:35
atau HP baru, mereka akan tahan sampai
00:11:37
benar-benar ada dananya. Bukan asal
00:11:39
pencet-pencet beli terus bayar pakai
00:11:42
peleter. Enggak seperti itu. Ya, itu
00:11:44
orang Tionga. Makanya banyak orang
00:11:46
ngomong orang Tionga kan pelit. Orang
00:11:48
Tionghoa kan asal keluar duitnya susah.
00:11:50
Ya karena memang dapatnya juga susah.
00:11:53
Ya, Anda harus tahu itu. Makanya
00:11:55
sekarang Anda jangan syirik sama orang
00:11:56
Tiongoa kalau mereka itu kaya raya tapi
00:11:58
masih tetap sederhana. Kadang bahkan
00:12:00
mereka itu tinggal masih di rumah lama
00:12:04
tapi duitnya banyak gitu. Dan mereka
00:12:06
mengeluarkan uang sesuatu itu pasti
00:12:09
dipikirkan enggak asal keluar tapi
00:12:12
pengembaliannya gimana. Uang ini kalau
00:12:13
saya keluarkan nanti kembalinya seperti
00:12:16
apa. Nah, inilah perbedaan orang Chinese
00:12:19
ya. yang asli ya seperti itu. Nah, tapi
00:12:22
sekarang anak-anak muda Chinese juga
00:12:23
banyak yang ngawur sih ya karena
00:12:25
pengaruh sosmet juga, pengaruh
00:12:26
influencer juga. Jadi kadang orang-orang
00:12:28
Chinese zaman sekarang ya terjadi hampir
00:12:31
di seluruh dunia juga sepertinya mm juga
00:12:35
gampang bervoya-foya juga. Dikit-dikit
00:12:37
suka ngave juga dikit-dikit juga suka ee
00:12:41
keluarkan uang itu juga enggak pakai
00:12:42
mikir. Nah, itu kadang-kadang ee harus
00:12:45
dipikirkan baik-baik ya. Jadi
00:12:47
prinsip-prinsip seperti orang tiongong
00:12:49
yang saya ajarkan di sini itu sangat
00:12:52
terjadi ya di kehidupan zaman sekarang
00:12:54
terutama dirikan orang tua dulu. Keempat
00:12:57
investasi di aset
00:12:59
nyata. Tabungan itu penting tapi
00:13:01
investasi itu jauh lebih penting.
00:13:03
Mayoritas orang Tionghoa itu menaruh
00:13:05
uang mereka itu ke properti dan emas
00:13:07
karena mereka percaya aset nyata itu
00:13:09
tahan inflasi dan bisa diwariskan ke
00:13:11
anak cucu. Itulah sebab kenapa saya
00:13:14
selalu mengajarkan tiga cara menabung.
00:13:16
Kalau Anda lihat video saya 9 tahun yang
00:13:17
lalu, menabung emas, menabung loga
00:13:20
mulia, dan menabung properti. Nah, itu
00:13:22
memang benar pasti ada itu. Orang Tiong
00:13:24
itu pasti ujung-ujungnya ada emasnya,
00:13:26
ada propertinya. Saham itu ada tapi
00:13:29
mungkin ya zaman sekarang karena itu kan
00:13:31
ilmu keuangan baru ya. Tapi kalau ilmu
00:13:33
keuangan yang sudah ribuan tahun itu kan
00:13:35
emas sama properti. Itu orang Tiongak.
00:13:38
Contoh punya rumah kecil
00:13:40
disewakan lalu putar hasil sewanya buat
00:13:42
beli rumah kedua 10 tahun asetnya
00:13:44
berkembang tanpa harus kerja keras. Jadi
00:13:46
di Indonesia ini banyak jual tanah untuk
00:13:49
beribadah. Seringkiali tanah tersebut
00:13:50
pelan-pelan pindah ke orang Tionghoa.
00:13:52
Makanya banyak pengusaha Tionghavel
00:13:54
properti Pak Ciputra dan teman-temannya
00:13:55
itu juga kadang-kadang jika sikat
00:13:58
aset-aset murah. Contohnya ada orang
00:14:00
enggak mau beli aset kuburan. Orang
00:14:02
Chinese malah suka properti semurah
00:14:04
mungkin. kuburan bagi mereka mau banyak
00:14:07
setannya kayak mau banyak apa. Nah,
00:14:08
mereka punya cara gitu loh. Sampai
00:14:10
menyulap tanah kuburan pun mereka bisa
00:14:12
sulap menjadi perumahan yang mewah gitu.
00:14:15
Meskipun asal-usulnya dulu banyak
00:14:17
kuburan atau banyak isu atau apa, mereka
00:14:19
enggak peduli gitu. Karena bagi mereka
00:14:21
yang terpenting ee tanah itu semurah
00:14:23
mungkin. Nah, mereka juga punya tata
00:14:25
cara lah ya. Orang Tiongoa saya enggak
00:14:26
tahulah ya. Ada adat istiadatnya sendiri
00:14:29
yang pokoknya tanah yang kuburan pun
00:14:32
mereka bisa buat aman, nyaman. dan gak
00:14:34
banyak setannya ya enggak tahulah orang
00:14:36
Tiongo itu ada aja pokoknya canggihlah.
00:14:38
Terus investasi di aset nyata. Jadi
00:14:41
orang Chinese itu investasi penting.
00:14:44
Mayoritas orang Chinese sementara uang
00:14:45
mereka di properti emas mereka percaya
00:14:47
akan bertahan sampai kapanpun. Itu yang
00:14:49
sudah saya sampaikan tadi. Kelima, kerja
00:14:52
keras tapi juga efisien. Kerja bukan
00:14:54
cuman jam panjang kerja, lembur dan
00:14:56
kerja, tapi juga soal hasil. Mereka
00:14:58
terbiasa kerja dari pagi sampai malam,
00:15:01
tapi juga cari cepat, efektif waktu,
00:15:03
uang. Jadi setiap menit dihitung
00:15:04
nilainya. Contoh bukan cuman rajin
00:15:06
kerja, tapi juga belajar otomasi,
00:15:09
delegasi, dan cari sistem yang bikin
00:15:11
kerjaan beres lebih cepat dan itu bikin
00:15:13
mereka lebih cepat naik. Karena orang
00:15:15
Chinese itu juga otaknya tuh mikir
00:15:17
karena mereka didoktrin time is money,
00:15:19
waktu itu adalah duit. Jadi kamu buang
00:15:21
waktu berarti buang duit. Ya, itu orang
00:15:23
Chinese memang dididiknya seperti itu.
00:15:25
Nah, oleh sebab itu padahal kita tahu
00:15:27
itu juga enggak sepenuhnya benar karena
00:15:29
sebenarnya waktu itu kan juga berharga
00:15:32
ya. waktu itu juga ee ada kandungan
00:15:34
nyawa gitu. Buang waktu juga buang-buang
00:15:36
ee umur Anda, umur usia kalian. Buang
00:15:39
waktu itu juga membuangkan kebahagiaan
00:15:42
dalam kehidupan. Jadi waktu itu
00:15:44
definisinya luas gitu. Tapi orang
00:15:46
Chinese yang benar-benar Chinese waktu
00:15:48
itu duit itu jadi mereka buang waktu
00:15:50
berarti buang duit. Makanya kalau Anda
00:15:52
lihat ke Anda ke China ya, Anda lihat
00:15:54
pedagang di toko-toko itu mereka itu
00:15:57
enggak mau pelanggan itu lari dari toko
00:15:59
pulang tanpa membeli barangnya. Enggak
00:16:00
mau mereka. Mereka pasti akan pastikan
00:16:02
minimal mereka beli sesuatu baru boleh
00:16:05
cabut dari tokonya. Orang Chinese memang
00:16:07
begitu. Seram ya. Nah, yang keenam beli
00:16:10
barang bukan karena fungsi tapi bukan
00:16:13
karena gengsi. Nah, kadang orang sini
00:16:15
itu kan yang penting pameran jam pameran
00:16:18
ini supaya kelihatan wow kan. Tapi
00:16:20
prinsip mereka kalau enggak berguna ya
00:16:22
enggak usah beli. Mereka enggak suka
00:16:23
beli barang karena FOMO atau tren.
00:16:25
Mereka lebih pilih barang awet,
00:16:26
multifungsi, dan tahan lama. contoh
00:16:28
laptop, alat masak, furniture, mereka
00:16:31
lebih pahan bertahun-tahun walau
00:16:32
harganya lebih mahal karena tahu murah
00:16:33
sekarang bisa mahal nanti gitu. Dan yang
00:16:36
ketujuh adalah mewariskan karakter bukan
00:16:39
cuman harta. Jadi orang kenapa orang
00:16:43
Chinese itu sangat mengutamakan
00:16:44
pendidikan sekolah yang lebih mahal
00:16:47
bukan karena mau gengsi, tidak tapi
00:16:49
karena orang Chinese itu percaya kalau
00:16:50
sekolah di tempat yang lebih baik maka
00:16:51
akan menciptakan lingkungan yang lebih
00:16:53
positif untuk anak-anaknya. Mereka tidak
00:16:55
peduli mereka akan bayar berapa pun
00:16:57
untuk biaya sekolah lebih mahal. Yang
00:16:59
terpenting anaknya dapat pendidikan yang
00:17:00
terbaik. Itu orang Chinese. Jadi enggak
00:17:02
asal jadi mereka enggak akan cari alasan
00:17:04
aduh ee kalau bisa sekolah gratis ya.
00:17:07
Cari sekolah yang lebih murah, cari
00:17:09
sekolah yang lebih gratis supaya nanti
00:17:11
ditanggung pemerintah. Kalau pemerintah
00:17:13
yang enggak ngasih sekolah gratis
00:17:14
pemerintah enggak bagus. Orang Chinese
00:17:15
enggak begitu. Orang Chinese enggak
00:17:16
peduli pemerintah mau ngapain. Mereka
00:17:18
enggak peduli. Yang penting mereka akan
00:17:20
cari cara berusaha sendiri tanpa
00:17:22
tergantung sama pemerintah. Itu orang
00:17:23
Chinese. Tapi kalau orang Chinese
00:17:25
pintarnya juga apa? Kalau ada asuransi
00:17:28
digratiskan pakai BPJS, mereka pakai
00:17:30
BPJS juga. Mereka pintar-pintar
00:17:32
hitung-hitungan. Orang Chinese enggak
00:17:33
gangsi. Kalau pakai BPJS saja hasilnya
00:17:36
sama dengan asuransi yang swasta,
00:17:38
ngapain kita harus bayar lebih untuk
00:17:40
asuransi swasta? Gitu loh orang Chinese
00:17:42
itu. Iya kan? Nah, jadi mereka pakai
00:17:44
BPJS juga enggak gengsi juga mereka.
00:17:47
Yang penting bagi mereka ee mana yang
00:17:49
lebih cuan mereka akan cari gitu. Nah,
00:17:51
anak-anak diajari kerja keras, tanggung
00:17:52
jawab, hemat sejak kecil. Bukan dimanja
00:17:55
dengan duit tapi ditumbuh dengan mental
00:17:57
pejuang. Contoh, anak SMA bantu orang
00:17:59
tua di toko sepulang sekolah saat dewasa
00:18:01
dia akan menjadi pemilik cabang bisnis
00:18:02
sendiri karena sudah ngerti cara kerja
00:18:04
disiplin sejak muda. Oleh sebab itu,
00:18:07
sahabat entrepreneur, saya bukan
00:18:08
mendewa-dewakan orang Chinese sekalipun
00:18:10
saya keturunan Chinese. Saya pun juga
00:18:12
banyak belajar dari saudara-saudara saya
00:18:15
di Indonesia yang non Chinese. Banyak
00:18:16
juga nilai-nilai positif yang saya bisa
00:18:19
pelajari dari teman-teman kita yang non
00:18:21
Chinese. Orang Chinese juga bukan tanpa
00:18:23
kelemahan. Orang Chinese memang punya
00:18:25
kelebihan masalah finansial aja,
00:18:26
pendidikan finansial. Orang Chinese juga
00:18:28
punya kelebihan masalah disiplin dan
00:18:30
waktu. Tapi orang Chinese juga banyak
00:18:32
kelemahan. Contoh masalah bersyukur.
00:18:35
Nah, itu kadang orang Chinese harus
00:18:36
banyak belajar sama saudara-saudara kita
00:18:38
yang non Chinese di Indonesia. Contohnya
00:18:41
berbahagia. Orang Chinese itu kadang
00:18:43
kebahagiaan itu nomor kesekian. Nah,
00:18:45
kita harus belajar sama saudara-saudara
00:18:47
kita di Indonesia yang mereka itu
00:18:49
hidupnya berserah lebih banyak
00:18:51
berbahagia. Hidup bukan cuma sekedar
00:18:53
mengejar uang, tapi hidup itu jangan
00:18:55
lupa beribadah. Nah, orang Chinese
00:18:57
kadang lupa di situ. Nah, sehingga orang
00:18:59
Chinese hidupnya juga enggak balance.
00:19:01
Makanya kita harus belajar juga sama
00:19:02
saudara-saudara kita di Indonesia yang
00:19:05
tentunya eh cukup balance untuk masalah
00:19:08
itu. Tetapi jangan iri kalau orang
00:19:10
Chinese lebih kaya, lebih sukses, lebih
00:19:12
bisa pintar nabung karena memang
00:19:14
didikannya seperti itu. Jadi oleh sebab
00:19:16
itu singkat kata video ini saya buat
00:19:19
tujuannya untuk menceritakan bagaimana
00:19:21
pengalaman kita dibesarkan sama orang
00:19:22
Chinese dari leluhur-leluhur kita dan
00:19:25
itulah edukasi yang turuntemurun yang
00:19:27
tidak putus sampai sekarang. Dari
00:19:29
situlah kita akan membuat pendidikan
00:19:31
kita menjadi jauh lebih baik. So, ambil
00:19:33
positifnya. Anda bisa terapkan dalam
00:19:35
hidup kalian. Pasti hidup kalian maju.
00:19:37
Sukses untuk Anda. Salam hebat luar
00:19:40
biasa. Yeah.