JUTAAN GEN-Z MENGANGGUR

00:08:22
https://www.youtube.com/watch?v=V-9a1WYWpRs

Sintesi

TLDRThe Badan Pusat Statistik (BPS) has highlighted concerns regarding the youth aged 15 to 24 in Indonesia, where 9.9 million out of 44.47 million are not participating in education, employment, or training (NEET) as of 2023. This demographic represents a significant workforce potential that is underutilized. The report indicates a concerning increase in unemployment among youths, especially post-2021, despite the overall reduction in unemployment following the pandemic. Notably, there's an observed trend where even educated youths are facing unemployment issues due to stagnation in critical sectors like manufacturing, trade, and agriculture, which are growing slowly compared to more specialized service sectors. The International Monetary Fund (IMF) also underscores the impending impact of artificial intelligence on the job market, predicting substantial changes within two years, potentially affecting 60% of jobs in developed countries. This situation necessitates strategic policy interventions to boost job creation and capitalize on these underutilized human resources. The report calls for attention and action from the government to address these employment challenges.

Punti di forza

  • 📊 9.9 million Indonesian youths are NEET in 2023.
  • 🔍 22.25% of youths aged 15-24 are not engaged in productive activities.
  • 📈 Increase in youth unemployment post-pandemic, notably in 2022.
  • 🏭 Key sectors like manufacturing, agriculture, and trade are slow in job creation.
  • 🌐 AI is expected to impact 60% of jobs in developed countries in two years.
  • 📉 Unemployment challenges persist despite the overall economic recovery post-pandemic.
  • 👨‍🎓 Many educated youths remain unemployed.
  • 💡 Strategic policies are needed to address employment issues.
  • 📉 Economic growth in major job-creating sectors is sluggish.
  • 🌟 Service sectors are growing but involve fewer job opportunities.

Linea temporale

  • 00:00:00 - 00:08:22

    The statistics agency in Indonesia, BPS, reveals that 9.9 million youth aged 15 to 24 are not engaged in productive activities, constituting 22.25% of the total 44.47 million youth in this age group. This highlights a significant workforce potential that remains untapped, particularly affecting young males and females differently. The Director of Core Indonesia points out the issue is linked to the stagnation in major employment-producing sectors like manufacturing, trade, and agriculture, which have seen slow growth. Additionally, unemployment, especially in this youth demographic, has shown an unusual increase post-pandemic, unlike in older age groups, indicating a trend where even well-educated young individuals face employment challenges either due to lack of job creation or personal choice. Furthermore, there’s a noted shift in economic growth with sectors that generate fewer jobs experiencing higher growth rates.

Mappa mentale

Video Domande e Risposte

  • What is the focus of the BPS report?

    The BPS report focuses on the issue of Indonesian youth aged 15 to 24 years who are not in education, employment, or training (NEET).

  • What percentage of the youth population is considered NEET?

    Approximately 22.25% of the youth aged 15 to 24 are considered NEET.

  • How has the unemployment rate changed for youths in 2022?

    There was a 25% increase in open unemployment for youths aged 15 to 24 in 2022.

  • What sectors are slowing down in job creation?

    Manufacturing, trade, and agriculture sectors are slowing down in job creation.

  • What is the potential impact of AI on jobs, according to IMF?

    The IMF predicts that AI will impact 60% of jobs in developed countries and 40% globally within two years.

Visualizza altre sintesi video

Ottenete l'accesso immediato ai riassunti gratuiti dei video di YouTube grazie all'intelligenza artificiale!
Sottotitoli
id
Scorrimento automatico:
  • 00:00:00
    pemisa Badan Pusat Statistik atau BPS
  • 00:00:01
    melaporkan
  • 00:00:03
    9,9 juta penduduk usia 15 hingga 24
  • 00:00:07
    tahun di Indonesia yang tidak
  • 00:00:08
    beraktivitas produktif dari total
  • 00:00:11
    44,47 juta anak muda berusia 15 hingga
  • 00:00:14
    24 tahun di tahun 2023 BPS menyebut data
  • 00:00:18
    itu perlu menjadi perhatian
  • 00:00:24
    pemerintah Badan Pusat Statistik BPS
  • 00:00:27
    mencatat terdapat ,9 juta muda usia 15
  • 00:00:31
    hingga 24 tahun di Indonesia tanpa
  • 00:00:33
    kegiatan atau Youth not in Education
  • 00:00:36
    employment and training angka tersebut
  • 00:00:39
    dari total
  • 00:00:40
    44,47 juta anak muda usia 15 hingga 24
  • 00:00:44
    tahun atau sekitar
  • 00:00:46
    22,25% pada Agustus
  • 00:00:49
    2023 BPS mendefinisikan neet sebagai
  • 00:00:53
    penduduk usia 15 hingga 24 tahun yang
  • 00:00:55
    berada di luar sistem pendidikan tidak
  • 00:00:58
    sedang bekerja dan tidak sedang
  • 00:01:00
    berpartisipasi dalam pelatihan hal
  • 00:01:02
    tersebut menggambarkan adanya tenaga
  • 00:01:04
    kerja potensial yang tidak
  • 00:01:07
    diberdayakan berdasarkan data BPS
  • 00:01:10
    persentase neit jenis kelamin laki-laki
  • 00:01:13
    sebanyak 4,1 juta orang atau
  • 00:01:17
    42,14% dari total persentase
  • 00:01:19
    neit sementara yang berjenis kelamin
  • 00:01:22
    perempuan tercatat sebanyak 5,7 juta
  • 00:01:25
    orang dengan persentase 57,86%.
  • 00:01:30
    sementara itu berdasarkan golongan umur
  • 00:01:32
    terdapat 3,4 juta yang masuk kategori
  • 00:01:34
    niit berusia 15 hingga 19 tahun
  • 00:01:38
    sedangkan 6,4 juta yang berusia 20
  • 00:01:41
    hingga 24 tahun menurut Direktur
  • 00:01:45
    eksekutif Core Indonesia Muhammad Faisal
  • 00:01:47
    data tersebut menggambarkan masalah
  • 00:01:49
    Kompleks Ketenagakerjaan domestik hal
  • 00:01:52
    tersebut berkaitan dengan penciptaan
  • 00:01:53
    lapangan pekerjaan faisalatak saat ini
  • 00:01:57
    sektor yanging banyak menciptakan
  • 00:01:58
    laanganekerjaan
  • 00:02:00
    manufaktur perdagangan dan pertanian
  • 00:02:02
    justru melambat sementara sektor jasa
  • 00:02:04
    tertentu mencatatkan pertumbuhan
  • 00:02:07
    signifikan jumlah penganggur pada masa
  • 00:02:10
    pandemi kita tahu mengalami peningkatan
  • 00:02:12
    ya ini terjadi pada semua golongan usia
  • 00:02:15
    bukan cuman 15 sampai 24 tahun tapi juga
  • 00:02:17
    yang lebih lebih tua daripada itu ya
  • 00:02:19
    lebih eh lebih senior nah ketika pandemi
  • 00:02:23
    sudah terlewati sebetulnya di tahun 2021
  • 00:02:26
    itu hampir semua kategori eh
  • 00:02:30
    usia ini mengalami penurunan jumlah
  • 00:02:32
    pengangguran nah yang menarikalah di
  • 00:02:34
    Tahun
  • 00:02:35
    2022
  • 00:02:37
    ternyata untuk usia 15 sampai 24 tahun
  • 00:02:40
    jumlah pengangguran terbukanya meningkat
  • 00:02:43
    kali ya meningkatnya sebesar
  • 00:02:47
    25% ini tidak terjadip usia ya yang di
  • 00:02:51
    atas 24 tahun tidak terjadi men
  • 00:02:54
    yaang ada
  • 00:02:58
    perahkaryaeng juga adalah ternyata ada
  • 00:03:01
    tren peningkatan pengangguran di usia
  • 00:03:03
    muda nah mereka ini banyak di antaranya
  • 00:03:06
    yang di usia muda ini yang sebetulnya
  • 00:03:08
    educated dia mereka juga punya
  • 00:03:10
    pendidikan yang relatif tinggi nah di
  • 00:03:13
    antara mereka ada yang tidak kebagian
  • 00:03:16
    bekerja ada juga yang memilih untuk
  • 00:03:18
    tidak bekerja yang saya yang sebutkan
  • 00:03:19
    tadi ya yang bukan angkatan kerja nah
  • 00:03:21
    tapi yang mencari kerja ini juga ada
  • 00:03:23
    permasalahan-permasalahan yang kaitan
  • 00:03:25
    dengan pencp Lan pekerjaan nah ini kita
  • 00:03:27
    bisa kita bisa cross check ya dengan
  • 00:03:30
    pertumbuhan eh pertumbuhan ekonomi
  • 00:03:32
    berdasarkan sektor dan ternyata
  • 00:03:34
    sektor-sektor yang besar yang paling
  • 00:03:36
    banyak Menar pangan pekerjaan tumbuhnya
  • 00:03:39
    Ini lambat yang tinggi pertumbuhannya
  • 00:03:42
    itu adalah sektor-sektor yang penciptaan
  • 00:03:44
    lapangan pekerjaannya lebih sedikit dan
  • 00:03:46
    lebih spesifik ya sektor-sektor
  • 00:03:47
    jasa-jasa tertentu begitu Ya nah tapi
  • 00:03:50
    sektor yang besar-besar yang banyak
  • 00:03:52
    mencipta lapan kerja seperti industri
  • 00:03:54
    manufaktur pertanian begitu ya Eh bahkan
  • 00:03:57
    perdagangan ya perdagangan biasanya
  • 00:04:00
    relatif lebih banyak mencipta laan
  • 00:04:01
    pekerjaan nah tapi itu juga relatif
  • 00:04:03
    lambat pertumbuhannya Nah kita lihat
  • 00:04:05
    terakhir BPS di Kuartal 1 merilis ya
  • 00:04:09
    pertumbuhan ekonomi dan kalau kita lihat
  • 00:04:11
    sektor-sektornya industri e pengolahan
  • 00:04:14
    itu masih di bawah 5% masih 4% pertanian
  • 00:04:17
    malah minus kontr ya berkurang
  • 00:04:21
    jumlah sor bukan jumlah kerjanya tapi
  • 00:04:23
    valueednya ya jadi outputnya berkurang
  • 00:04:26
    nah ketika tumbuhan sektornya secara
  • 00:04:29
    value itu mengalami perlambatan ini
  • 00:04:31
    berkonsekuensi juga terhadap penciptaan
  • 00:04:33
    la
  • 00:04:34
    pekerjaannya sementara itu menurut W
  • 00:04:37
    Ketum bidang pengembangan otonomi daerah
  • 00:04:38
    Kadin Indonesia Sarman sanjorang
  • 00:04:41
    mengatakan dunia usaha saat ini tumbuh
  • 00:04:44
    positif namun ada sektor tertentu yang
  • 00:04:47
    masih salah satunya sektor
  • 00:04:50
    manufaktur secara umum kondisi dunia
  • 00:04:53
    usaha kita sebenarnya juga masih
  • 00:04:54
    produktif dalam hal ini cuman memang ada
  • 00:04:59
    se-sektor tertentu yang boleh dikatakan
  • 00:05:02
    sedikit eh eh white andc lah dalam hal
  • 00:05:06
    ini ya terutama yang saya katakan tadi
  • 00:05:09
    sektor manufaturing ya jadi Artinya
  • 00:05:12
    bahwa mereka saat ini dengan ee nilai
  • 00:05:15
    rupiah yang eh melemah tentu ee mereka
  • 00:05:18
    juga akan berpikir dalam hal Bagaimana
  • 00:05:20
    Ketergantungan dengan bahan baku dalam
  • 00:05:22
    hal ini sehingga ee mungkin mereka lebih
  • 00:05:26
    banyak kecenderungannya adalah bagaimana
  • 00:05:28
    memanfaatkan baku yang ada sambil
  • 00:05:30
    menunggu ee mungkin ee penguatan nilai
  • 00:05:34
    rupiah ee itu satu yang kedua ee mungkin
  • 00:05:37
    Katakanlah contoh ya contoh misalnya
  • 00:05:39
    produk-produk tertentu kemungkinan itu
  • 00:05:42
    size-nya sedikit dikurangi walaupun
  • 00:05:44
    harganya mungkin masih tetap dihargai
  • 00:05:46
    yang sama karena kalau harganya
  • 00:05:48
    dinaikkan Tentu juga akan mempengaruhi
  • 00:05:51
    daya ee beli masyarakat kita nah tentu
  • 00:05:53
    dari sisi tenaga kerja otomatis memang
  • 00:05:56
    ya pasti akan akan akan ee menyesuaikan
  • 00:05:59
    dalam hal ini menuskan dalam arti kata
  • 00:06:01
    menunggu menunggu momen yang pas ya Di
  • 00:06:04
    mana ee nilai rupiah kita semakin
  • 00:06:07
    menguat kemudian juga konsumsi rumah
  • 00:06:09
    tangga kita semakin menguat tentu
  • 00:06:11
    Nantinya juga akan berdampak terhadap
  • 00:06:13
    penyerapan ee tenaga kerja e dalam hal
  • 00:06:17
    ini sebelumnya pada tahun 2019 jumlah
  • 00:06:21
    anak muda Indonesia yang tergolong ni
  • 00:06:24
    atau tidak bekerja tidak sekolah dan
  • 00:06:26
    tidak ikut pelatihan mencapai
  • 00:06:28
    9,5 9 juta orang rasionya setara
  • 00:06:33
    21,77% dari total penduduk usia 15
  • 00:06:36
    hingga 24 tahun secara nasional setelah
  • 00:06:39
    itu populasi
  • 00:06:40
    neet sempat berfluktuasi hingga 2023
  • 00:06:44
    jumlahnya hampir 9,9 juta orang dengan
  • 00:06:48
    rasio
  • 00:06:50
    22,25% lebih banyak dibanding tahun
  • 00:06:53
    2019 PPS menilai data tersebut perlu
  • 00:06:56
    menjadi catatan dan perhatian pemerintah
  • 00:06:58
    terutama membuat kebijakan penciptaan
  • 00:07:01
    lapangan kerja dari Jakarta jessulandari
  • 00:07:04
    Metro TV pema dana moneter internasional
  • 00:07:07
    atau IMF memprediksi 60% pekerjaan di
  • 00:07:10
    negara maju akan terdampak oleh
  • 00:07:12
    teknologi kecerdasan buatan artificial
  • 00:07:14
    intelligence atau ai sementara 40%
  • 00:07:17
    pekerjaan Global akan terdampak dalam 2
  • 00:07:19
    tahun ke
  • 00:07:21
    depan managing director
  • 00:07:24
    IMF mengatakan Ai akan menerjang pasar
  • 00:07:28
    ketenagerjaan seperti tsunami Georgina
  • 00:07:31
    menyatakan saat ini agar setiap negara
  • 00:07:33
    membentuk regulasi dan menawarkan
  • 00:07:35
    program pelatihan ulang sebagai solusi
  • 00:07:37
    untuk menghadapi dampak Ai lebih lanjut
  • 00:07:40
    kristalina mengatakan Ai akan berdampak
  • 00:07:44
    positif untuk meningkatkan produktivitas
  • 00:07:46
    Jika mengelolanya dengan baik namun ai
  • 00:07:49
    juga bisa menyebabkan misinformasi dan
  • 00:07:52
    melebarnya kesenjangan dalam masyarakat
  • 00:07:54
    IMF memprediksi dampak dari Ai akan
  • 00:07:57
    lebih terasa di negara maju dibandingkan
  • 00:08:00
    negara berkembang di negara maju IMF
  • 00:08:03
    memprediksi 60% pekerjaan akan terdampak
  • 00:08:06
    Ai sementara di negara berkembang dan
  • 00:08:09
    negara berpenghasilan rendah 40 hingga
  • 00:08:11
    26% pekerjaan akan terdampak Ai
  • 00:08:19
    [Musik]
Tag
  • BPS
  • Indonesia
  • Youth Unemployment
  • NEET
  • AI Impact
  • Job Market
  • Economic Growth
  • Manufacturing
  • Policy Intervention