[FULL] Menkeu Sri Mulyani Sampaikan Rincian Barang Mewah yang Kena PPN 12 Persen! | Liputan 6

00:14:28
https://www.youtube.com/watch?v=QmjQEI0puec

摘要

TLDRDalam pembentangan bajet tahun 2024, pemerintah Indonesia mengumumkan beberapa perubahan penting terutamanya dalam bidang cukai dan insentif fiskal. Cukai nilai tambah (PPN) akan kekal pada 11% untuk kebanyakan barang dan perkhidmatan, kecuali bagi barangan mewah di mana PPN akan dinaikkan ke 12% bermula 1 Januari 2025. Barangan mewah yang dikenakan PPN lebih tinggi termasuk rumah mewah dan pesawat peribadi, sementara barangan asas seperti makanan asasi dan perkhidmatan seperti pendidikan dan kesihatan dikecualikan daripada PPN. Selain itu, pelbagai inisiatif fiskal lain diperkenalkan untuk menyokong sektor yang terjejas dan mengekalkan kestabilan ekonomi, termasuk sokongan untuk perusahaan kecil dan sederhana (UMKM) yang dikecualikan dari cukai pendapatan jika omzet di bawah had yang ditetapkan. Tujuan langkah-langkah ini adalah untuk meringankan beban ekonomi rakyat dan menyokong pemulihan ekonomi yang mampan.

心得

  • 🤑 PPN 12% hanya untuk barang mewah.
  • 📊 PPN tetap 11% untuk barang biasa.
  • 🍚 Barang asas dikecualikan PPN.
  • 🏠 Barangan mewah dikenakan cukai lebih tinggi.
  • 🛥️ Contoh barang mewah termasuk jet peribadi, kapal layar.
  • 🌾 UMKM dibantu dengan pengecualian cukai.
  • 📈 Stimulus ekonomi mencapai 265 triliun.
  • 💡 Fokus menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
  • 💼 Insentif untuk industri padat karya diperkenalkan.
  • 👩‍⚕️ Jasa pendidikan dan medis tetap bebas PPN.

时间轴

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pelaksanaan APBN 2024 dijangka berakhir dalam 6 jam dan keputusannya lebih baik daripada jangkaan awal. Presiden mengesahkan kenaikan PPN dari 11% ke 12% hanya untuk barang dan perkhidmatan mewah seperti jet peribadi dan kapal layar yang sudah dikenakan PPNBM. Barang dan perkhidmatan lain yang dikenakan PPN 11% kekal, termasuk pengecualian PPN untuk barang keperluan asas seperti makanan dan perkhidmatan kesihatan dan pendidikan, di mana mereka kekal pada 0%. Stimulus ekonomi akan terus diterapkan untuk menyokong daya beli masyarakat.

  • 00:05:00 - 00:14:28

    PPN 12% hanya dikenakan pada barang-barang mewah dengan peraturan PMK No. 15 Tahun 2023, termasuk rumah mewah dan alat pengangkutan udara mewah. Barang dan perkhidmatan lain kekal pada PPN 11%. Presiden juga menegaskan pelbagai stimulus ekonomi akan diteruskan, melibatkan total perbelanjaan tambahan 265,6 trilion, dengan fokus mensubsidi sektor tenaga kerja, mengurangkan beban cukai UMKM dan individu berpendapatan rendah serta menyokong pemuliharaan ekonomi bagi kuartal pertama 2025.

思维导图

视频问答

  • Apa yang disampaikan tentang PPN pada tahun 2024?

    PPN 12% hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah, sedangkan barang dan jasa lainnya tetap 11%.

  • Kapan kenaikan PPN menjadi 12% akan diberlakukan?

    PPN 12% diberlakukan mulai 1 Januari 2025 untuk barang dan jasa mewah.

  • Apakah ada barang yang dibebaskan dari PPN?

    Ya, terdapat barang-barang yang dikecualikan dari PPN seperti kebutuhan pokok, jasa kesehatan dan pendidikan, serta beberapa transportasi umum.

  • Inisiatif apa yang diambil untuk mendukung UMKM?

    UMKM dengan omzet di bawah 500 juta dibebaskan dari PPH, dan perpanjangan untuk PPH final UMKM diberlakukan.

  • Apa yang dilakukan untuk merangsang ekonomi selama masa krisis?

    Stimulus tambahan sebesar 265 triliun rupiah diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung ekonomi.

查看更多视频摘要

即时访问由人工智能支持的免费 YouTube 视频摘要!
字幕
id
自动滚动:
  • 00:00:00
    pers khusus yang tadi Bapak sampaikan
  • 00:00:02
    APBN 2024 eh sudah dan sedang ini masih
  • 00:00:07
    6 jam lagi kita akan tutup eh dan
  • 00:00:11
    hasilnya terlihat cukup baik
  • 00:00:13
    eh lebih baik dari yang eh lapsem waktu
  • 00:00:17
    itu kami sampaikan di DPR jadi nanti
  • 00:00:19
    kita akan eh sampaikan dalam press
  • 00:00:21
    conference yang separate yang berpisah
  • 00:00:24
    ya yang terpisah untuk hal itu supaya
  • 00:00:26
    kita finalkan karena ini waktunya masih
  • 00:00:28
    ada 6 jam yang bapak presiden tadi telah
  • 00:00:31
    sampaikan mengenai ee PPN 12% sesuai
  • 00:00:36
    dengan undang-undang HPP Eh yang tadi
  • 00:00:40
    telah disampaikan bahwa dalam
  • 00:00:42
    undang-undang HPP seharusnya PPN
  • 00:00:47
    12% berlaku pada tanggal 1 Januari
  • 00:00:53
    2025 nah bapak presiden tadi
  • 00:00:55
    menyampaikan
  • 00:00:57
    bahwa dengan pertimbangan tadi mengenai
  • 00:01:01
    ee kondisi masyarakat perekonomian dan
  • 00:01:04
    untuk menjaga daya beli dan juga untuk
  • 00:01:07
    menciptakan
  • 00:01:09
    keadilan PPN yang naik dari 11 ke 12%
  • 00:01:14
    hanya berlaku untuk barang dan jasa
  • 00:01:20
    mewah yang selama ini sudah terkena PPN
  • 00:01:26
    BM yaitu pajak penjualan barang mewah
  • 00:01:30
    Nah itu kategorinya sangat sedikit
  • 00:01:35
    limited yaitu tadi seperti disampaikan
  • 00:01:38
    yaitu barang seperti private jet kapal
  • 00:01:43
    pesiar
  • 00:01:44
    eh yah dalam hal ini dan juga rumah yang
  • 00:01:48
    sangat mewah yang nilainya itu sudah
  • 00:01:51
    diatur di dalam PMK mengenai PPN barang
  • 00:01:56
    mewah nomor
  • 00:02:01
    2023 PMK 15 2023 mengenai barang-barang
  • 00:02:07
    yang
  • 00:02:08
    dikategorikan mewah dan selama
  • 00:02:11
    ini terkena
  • 00:02:15
    ppnbm pajak penjualan barang
  • 00:02:18
    mewah artinya yang disampaikan oleh
  • 00:02:22
    bapak presiden untuk barang dan jasa
  • 00:02:25
    lainnya yang selama
  • 00:02:28
    ini kena
  • 00:02:31
    11% tidak mengalami kenaikan PPN menjadi
  • 00:02:36
    12 jadi tetap 11% seluruh barang dan
  • 00:02:40
    jasa yang selama ini
  • 00:02:43
    11% tetap
  • 00:02:46
    11% tetap 11% tidak ada kenaikan PPn
  • 00:02:52
    untuk hampir seluruh barang dan jasa
  • 00:02:54
    yang selama ini adalah tetap
  • 00:02:57
    11% barang dan jasa yang selama ini
  • 00:03:03
    mendapatkan
  • 00:03:06
    pengecualian yaitu ppn-nya 0% yaitu
  • 00:03:11
    tidak sama sekali membayar PPN seperti
  • 00:03:14
    tadi disampaikan yaitu ee barang-barang
  • 00:03:18
    yang berhubungan dengan makanan pokok
  • 00:03:21
    dalam hal ini
  • 00:03:23
    ee saya bacakan ya yaitu
  • 00:03:28
    beras jagung
  • 00:03:30
    kedelai buah-buahan sayur-sayuran ubi
  • 00:03:35
    jalar ubi kayu gula ternak
  • 00:03:41
    hasil ternak dan hasilnya susu segar
  • 00:03:47
    unggas hasil pemotongan hewan kacang
  • 00:03:51
    tanah kacang-kacangan lain padi-padian
  • 00:03:54
    yang lain kemudian ikan
  • 00:03:58
    udang biota lainnya rumput laut
  • 00:04:02
    eh kemudian
  • 00:04:05
    juga tiket kereta api tiket bandara
  • 00:04:10
    angkutan
  • 00:04:12
    orang jasa angkutan umum jasa angkutan
  • 00:04:16
    sungai dan
  • 00:04:18
    penyeberangan penyerahan jasa paket
  • 00:04:20
    penggunaan besar tertentu penyerahan
  • 00:04:24
    pengurusan transport atau freight
  • 00:04:26
    forwarding jasa biro perjalanan
  • 00:04:31
    kemudian jasa
  • 00:04:34
    pendidikan pemerintah dan
  • 00:04:37
    swasta buku-buku
  • 00:04:40
    pelajaran kitab
  • 00:04:43
    suci ee kemudian jasa kesehatan
  • 00:04:48
    pelayanan kesehatan medis pemerintah dan
  • 00:04:52
    swasta kemudian Jasa Keuangan dana
  • 00:04:56
    pensiun Jasa Keuangan lain seperti
  • 00:04:59
    pembiayaan anjak piutang kartu
  • 00:05:02
    kredit asuransi kerugian asuransi jiwa
  • 00:05:06
    reasuransi
  • 00:05:07
    semuanya tetap mendapatkan fasilitas PPN
  • 00:05:15
    0% tidak membayar PPN sedangkan seluruh
  • 00:05:18
    barang jasa yang lain yang selama ini
  • 00:05:20
    11% tetap 11% tidak ada atau tidak
  • 00:05:26
    terkena kenaikan 12% jadi yang% apa
  • 00:05:30
    yaitu barang yang sangat mewah yang
  • 00:05:34
    diatur dalam PMK nomor 15 tahun
  • 00:05:40
    2023 itu itemnya sangat sedikit boleh
  • 00:05:43
    dikasih enggak sama saya supaya tidak
  • 00:05:45
    menimbulkan spekulasi tadi kan contohnya
  • 00:05:52
    eh yaitu
  • 00:05:56
    Eh tadi private J
  • 00:06:00
    jet eh kemudian
  • 00:06:04
    eh yah atau kapal
  • 00:06:09
    persiar ada di dalam grup ya
  • 00:06:13
    okepmk ini saya sampaikan ya barang yang
  • 00:06:17
    terkena PPN
  • 00:06:20
    12%
  • 00:06:21
    adalah oh lampiran
  • 00:06:24
    ini satu kelompok hunan mewah seperti
  • 00:06:30
    rumah mewah apartemen kondominium tow
  • 00:06:34
    house dan berbagai jenis yang seperti
  • 00:06:38
    itu dengan harga jual 30 miliar atau
  • 00:06:44
    lebih
  • 00:06:45
    kedua balon udara balon udara yang dapat
  • 00:06:49
    dikemudikan pesawat
  • 00:06:51
    udara pesawat udara lainnya tanpa tenaga
  • 00:06:57
    penggerak peluru senjata api senjata api
  • 00:07:02
    lainnya kecuali untuk keperluan
  • 00:07:06
    negara kemudian kelompok pesawat udara
  • 00:07:11
    selain yang dikenakan tarif 40% yaitu
  • 00:07:14
    helikopter pesawat udara dan kendaraan
  • 00:07:17
    udara lain Jadi tadi private jet dan
  • 00:07:20
    kelompok senjata api kecuali untuk
  • 00:07:22
    kepentingan
  • 00:07:24
    negara kemudian kelompok kapal pesiar
  • 00:07:28
    mewah
  • 00:07:30
    kecuali yang untuk angkutan umum kapal
  • 00:07:32
    pesiar kapal ekskursi yah itulah yang
  • 00:07:36
    kena Sudah itu saja yang kena 12%. Oh
  • 00:07:41
    sama kendaraan bermotor di mana ppnbm
  • 00:07:44
    dan kendaraan bermotor yang kena ppnbm
  • 00:07:47
    jadi itu saja yang kena 12% yang
  • 00:07:50
    lainnya bapak dan ibu sekalian yang
  • 00:07:53
    selama ini sudah 11% tidak ada kenaikan
  • 00:07:55
    jadi mulai shampo sabun dan segala macam
  • 00:07:58
    yang sudah sering di media sosial itu
  • 00:08:01
    sebelah tetap tidak ada kenaikan PPN
  • 00:08:03
    begitu
  • 00:08:04
    ya nanti kami akan segera
  • 00:08:09
    mengeluarkan PMK untuk mengatur sesuai
  • 00:08:12
    yang disampaikan oleh Bapak
  • 00:08:14
    Presiden tadi saya juga ingin sampaikan
  • 00:08:19
    bahwa seluruh stimulus yang selama ini
  • 00:08:23
    sudah
  • 00:08:24
    diumumkan akan tetap
  • 00:08:26
    berlaku yang tadi Disampaikan oleh Bapak
  • 00:08:29
    pak presiden yang 38 triliun itu adalah
  • 00:08:33
    hanya stimulus yang memang tambahan tapi
  • 00:08:36
    sebetulnya total stimulus adalah 265
  • 00:08:39
    triliun yang selama ini sudah kita
  • 00:08:41
    sampaikan jadi yang disampaikan oleh
  • 00:08:43
    Bapak Presiden
  • 00:08:44
    tadi yaitu
  • 00:08:46
    ee bantuan pangan beras 2 bulan
  • 00:08:51
    januarifebruari untuk 16
  • 00:08:54
    juta
  • 00:08:55
    penerima yaitu 10 kg tetap diberi
  • 00:09:01
    kemudian pelanggan listrik dengan daya
  • 00:09:04
    2.200 vaa atau lebih rendah diberikan
  • 00:09:08
    diskon 50% Selama 2
  • 00:09:12
    bulan Kemudian jkp untuk pekerja yang
  • 00:09:16
    mengalami
  • 00:09:17
    PHK mendapatkan kemudahan akses
  • 00:09:20
    perpanjangan untuk PPH final dari
  • 00:09:24
    UMKM sebesar
  • 00:09:26
    0,5% dari omset sampai dengan tahun
  • 00:09:29
    2025 akhir dan UMKM dengan omset di
  • 00:09:35
    bawah 500 juta tidak membayar PPH atau
  • 00:09:40
    pajak penghasilan jadi nol
  • 00:09:45
    pajaknya kemudian juga tadi insentif PPh
  • 00:09:50
    pasal
  • 00:09:51
    21 yaitu pajak penghasilan karyawan
  • 00:09:56
    dengan gaji sampai 10 juta juga
  • 00:09:59
    ditanggung oleh
  • 00:10:01
    pemerintah pembiayaan untuk industri
  • 00:10:04
    Padat Karya juga akan dilakukan untuk
  • 00:10:08
    revitalisasi mesin dengan subsidi
  • 00:10:12
    5% subsidi
  • 00:10:14
    bunganya bantuan
  • 00:10:17
    untuk jaminan kecelakaan kerja di sektor
  • 00:10:21
    Padat Karya di mana 50% yurannya
  • 00:10:26
    dibayarkan oleh BPJS tenaga kerja
  • 00:10:29
    dan insentif lain untuk kendaraan ber
  • 00:10:33
    listrik kendaraan bermotor listrik
  • 00:10:35
    kendaraan Hybrid dan PPN untuk pembelan
  • 00:10:39
    rumah yang selama ini sudah kita umumkan
  • 00:10:42
    yaitu dengan harga jual sampai dengan 5
  • 00:10:45
    miliar atas 2 miliar
  • 00:10:47
    pertamanya dikenakan diskoun skema eh
  • 00:10:52
    untuk PPN ditanggung pemerintah sampai
  • 00:10:55
    dengan bulan
  • 00:10:56
    Juni 100% disk nya dan untuk semester
  • 00:11:01
    keduanya diskunnya turun
  • 00:11:04
    50%. jadi semua stimulus tadi
  • 00:11:08
    265,6 triliun yang ada tambahan belanja
  • 00:11:13
    tetap kita
  • 00:11:14
    akan kelola di dalam APBN mungkin itu
  • 00:11:18
    yang kita ingin tegaskan ya jadi PPn
  • 00:11:22
    untuk semua barang jasa yang selama
  • 00:11:24
    ini di apa tetap dikonsumsi oleh
  • 00:11:28
    masyarakat tap pada rate yang sama tidak
  • 00:11:31
    ada kenaikan 12% kecuali barang yang
  • 00:11:35
    sangat-sangat mewah sementara stimulus
  • 00:11:38
    yang sudah kita sampaikan tetap akan
  • 00:11:41
    dilakukan kita berharap dengan kombinasi
  • 00:11:44
    itu maka kondisi masyarakat akan jauh
  • 00:11:47
    bisa diperbaiki kondisi perekonomian
  • 00:11:50
    tekanan dan juga tadi pertumbuhan
  • 00:11:53
    ekonomi terutama untuk Kuartal keesatu
  • 00:11:55
    tahun 2025 bisa terjaga baik dan
  • 00:11:59
    kemudian kita nanti akan mulai masuk
  • 00:12:01
    untuk puasa dan Idul Fitri ini semuanya
  • 00:12:03
    adalah tujuannya menjaga seluruh kinerja
  • 00:12:06
    perekonomian dan yang ditegaskan
  • 00:12:08
    presiden kita akan terus menjalankan
  • 00:12:10
    instrumen perpajakan untuk menjalankan
  • 00:12:14
    prinsip keadilan dan
  • 00:12:16
    pemihakan mungkin demikian yang bisa
  • 00:12:19
    saya sampaikan kepada teman-teman
  • 00:12:21
    wartawan Kami nanti akan menyampaikan
  • 00:12:23
    seperti biasa untuk APBN
  • 00:12:26
    2025 bagaimana kita akan men
  • 00:12:30
    apa menyampaikan kinerjanya tetap akan
  • 00:12:33
    kita sampaikan kepada teman-teman media
  • 00:12:36
    setiap bulan seperti yang biasa kita
  • 00:12:38
    lakukan demikian Terima kasih
  • 00:12:40
    asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:12:41
    wabarakatuh
  • 00:12:45
    udah
  • 00:12:49
    Magrib PMK kan sekarang makanya kita
  • 00:12:52
    sambil kerja makanya tadi dibilang kita
  • 00:12:54
    enggak pulang ee tapi kalau kalian mau
  • 00:12:57
    nungguin ya Nungguin aja sampai nanti
  • 00:12:59
    pasti kita upload ya tapi karena
  • 00:13:01
    berlakunya mulai besok ya kita akan
  • 00:13:03
    revisi segera untuk PMK tapi kan ya
  • 00:13:06
    besok enggak ada dampaknya tetap seperti
  • 00:13:08
    biasa yang selama ini antara hari ini
  • 00:13:10
    dengan Besok enggak ada perubahan gitu
  • 00:13:12
    kan ngerti
  • 00:13:16
    enggak enggak jadinya yang selama ini
  • 00:13:19
    berjalan ya jalan aja seperti biasa
  • 00:13:23
    tidak ada perubahan di dalam PPN 12% Ya
  • 00:13:26
    sudah ya ditegaskan
  • 00:13:35
    technicalities nanti pak Suryo kan kita
  • 00:13:38
    sebutkan PPN barang mewah tadi ya kan
  • 00:13:42
    sama seperti sekarang ada yang 0%
  • 00:13:44
    dikecualikan ada yang 11% ada ppnbm yang
  • 00:13:48
    dua yang itu jadi kan sama ya tapi kalau
  • 00:13:52
    Anda mengatakan multiarif atau enggak
  • 00:13:54
    kita tetap dengan undang-undang
  • 00:13:57
    HPP yaitu single tarif 12 untuk barang
  • 00:14:01
    mewah yang lainnya berarti tetap di 11%
  • 00:14:05
    gitu ya
  • 00:14:11
    kalau yang kemarin disbut
  • 00:14:16
    kayon% atau 12 yang selama ini dapat 0%
  • 00:14:22
    tetap
  • 00:14:25
    0% oke layanan ott Bu
标签
  • APBN 2024
  • PPN
  • Barangan Mewah
  • UMKM
  • Insentif Fiskal
  • Ekonomi
  • Indonesia
  • Cukai Pendapatan