00:00:02
[Musik]
00:00:18
Halo teman-teman selamat datang kembali
00:00:21
di channel YouTube Gia Academy Semoga
00:00:24
teman-teman selalu sehat dan terus
00:00:27
semangat
00:00:30
Pernahkah teman-teman menjahit baju di
00:00:32
tempat jahit jika kita perhatikan
00:00:35
sebelum membuat pola dasar dari baju
00:00:37
yang akan dijahit biasanya penjahit akan
00:00:40
mengukur beberapa ukuran di badan kita
00:00:43
baik itu ukuran panjang baju lingkar
00:00:46
dada lingkar leher panjang lengan lebar
00:00:50
bahu lingkar pinggul lingkar pinggang
00:00:53
dan juga lingkar pergelangan tangan kita
00:00:55
Apakah teman-teman tahu Alat apa yang
00:00:58
digunakan oleh penjahit untuk
00:00:59
mengukurnya besaran Apa yang sebenarnya
00:01:02
diukur oleh penjahit tersebut Mengapa
00:01:05
harus dilakukan pengukuran
00:01:07
pertanyaan-pertanyaan tadi akan kita
00:01:09
bahas secara lengkap di video kali ini
00:01:14
jadi di video ini kita akan belajar
00:01:16
tentang pengukuran simak terus videonya
00:01:19
ya
00:01:22
nah teman-teman alat yang digunakan
00:01:24
penjahit adalah meteran sedangkan
00:01:27
besaran yang diukur adalah panjang
00:01:30
penjahit tersebut harus melakukan
00:01:32
pengukuran supaya ukuran baju yang
00:01:34
dijahit pas dengan badan kita melalui
00:01:37
pengukuran penjahit dapat memperoleh
00:01:39
nilai atau kuantitas panjang badan kita
00:01:42
jadi Pengukuran adalah Kegiatan
00:01:45
membandingkan nilai besaran pada benda
00:01:48
dengan nilai besaran pada alat ukur
00:01:53
pada video kali ini kita akan membahas
00:01:55
beberapa macam pengukuran sesuai dengan
00:01:58
besaran yang diukur diantaranya adalah
00:02:01
pengukuran panjang pengukuran massa
00:02:04
pengukuran waktu pengukuran volume
00:02:09
pertama kita akan membahas pengukuran
00:02:12
panjang panjang adalah besaran fisika
00:02:16
yang menunjukkan jarak antara dua titik
00:02:19
Panjang suatu benda dapat diukur dengan
00:02:21
menggunakan mistar jangka sorong dan
00:02:24
mikrometer sekrup kita akan membahasnya
00:02:27
satu persatu
00:02:30
atau penggaris adalah alat ukur panjang
00:02:33
yang paling sederhana dan paling banyak
00:02:36
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
00:02:39
mistar memiliki skala terkecil 0,1 cm
00:02:43
atau 1 mm untuk mengukur panjang benda
00:02:48
dengan mistar kita dapat menempatkan
00:02:50
skala nol mistar berimpit dengan salah
00:02:53
satu ujung benda yang akan diukur
00:02:55
panjang benda tersebut dapat dibaca pada
00:02:58
skala mistar yang berimpit dengan ujung
00:03:01
benda lainnya pada gambar ini terlihat
00:03:03
bahwa panjang benda yang diukur adalah
00:03:06
5,3 cm atau 53 MM
00:03:12
Bagaimana jika kita mengukur panjang
00:03:15
benda tidak tepat di skala nol
00:03:17
teman-teman bisa memperhatikan gambar
00:03:19
berikut pada gambar terlihat bahwa
00:03:22
bagian awal ujung benda berimpit dengan
00:03:25
skala 4,7 sedangkan bagian akhirnya
00:03:29
berimpit dengan skala 9,2 maka untuk
00:03:34
menentukan panjang benda kita dapat
00:03:36
menggunakan selisih skala akhir dengan
00:03:39
skala awal ujung benda
00:03:42
9,2 dikurang 4,7 =
00:03:46
4,5 cm jadi panjang benda pada gambar
00:03:51
adalah
00:03:52
4,5 cm atau 45 mm
00:03:58
nah teman-teman pada saat membaca mistar
00:04:01
kita juga perlu memperhatikan posisi
00:04:03
mata yang benar seperti pada contoh
00:04:06
gambar berikut posisi mata yang benar
00:04:09
saat membaca mistar adalah mata harus
00:04:13
tegak lurus terhadap skala
00:04:17
alat ukur panjang yang kedua adalah
00:04:19
jangka sorong jangka sorong lebih teliti
00:04:22
daripada mistar selain untuk mengukur
00:04:25
panjang benda jangka sorong juga dapat
00:04:27
digunakan untuk mengukur diameter dalam
00:04:30
Diameter luar dan kedalaman benda
00:04:36
selanjutnya kita lihat struktur jangka
00:04:39
sorong beserta fungsinya pertama rahang
00:04:42
dalam rahang dalam yang terdiri atas
00:04:44
rahang tetap atas dan rahang geser atas
00:04:48
berfungsi untuk mengukur bagian dalam
00:04:50
benda seperti diameter lubang atau celah
00:04:54
kedua rahang luar rahang luar juga
00:04:57
terdiri atas rahang tetap bawah dan
00:05:00
rahang geser bawah fungsinya untuk
00:05:02
mengukur bagian luar benda seperti
00:05:05
diameter lebar dan panjang benda ketiga
00:05:09
pengukur kedalaman yang berfungsi untuk
00:05:12
mengukur kedalaman lubang suatu benda
00:05:14
keempat pengunci baut pengunci memiliki
00:05:18
fungsi untuk menahan rahang tetap pada
00:05:21
tempatnya sehingga objek bisa ditahan
00:05:24
atau tidak terlepas dan skala tidak
00:05:27
bergeser saat akan mengukur terakhir
00:05:30
skala skala pada jangka sorong ada dua
00:05:33
yaitu skala utama dan skala nonius kalau
00:05:37
utama memiliki fungsi untuk menyatakan
00:05:40
hasil Ukuran utama terdiri dari skala
00:05:43
utama dalam satuan cm dan skala utama
00:05:46
dalam satuan inci sedangkan skala nonius
00:05:50
berfungsi untuk menambahkan tingkat
00:05:52
akurasi ekstra pada pengukuran skala
00:05:55
nonius terdiri dari skala nonius dalam
00:05:58
satuan mm dan skala nonius dalam satuan
00:06:01
inchi
00:06:04
nilai skala terkecil atau NST pada
00:06:08
jangka sorong tergantung pada jumlah
00:06:10
garis skala noniusnya Jika jumlah garis
00:06:14
Skala nonius adalah 10 maka NSP adalah 1
00:06:18
mm dibagi 10 =
00:06:21
0,1 mm =
00:06:25
0,01 cm Jika jumlah garis Skala nonius
00:06:29
adalah 20 maka NST adalah 1 mm dibagi 20
00:06:35
=
00:06:37
0,05 mm =
00:06:41
0,005 cm nah bila jumlah garis adalah 50
00:06:46
maka NST adalah 1 mm dibagi 50 =
00:06:53
0,02 mm =
00:06:57
0,002 cm
00:07:01
Nah teman-teman untuk menggunakan jangka
00:07:04
sorong kita dapat melakukan
00:07:05
langkah-langkah berikut pertama cek dan
00:07:09
pastikan bahwa pada saat kedua rahang
00:07:11
tertutup skala menunjukkan angka nol
00:07:14
agar tidak ada kesalahan pengukuran
00:07:17
kemudian kendurkan baut pengunci dan
00:07:20
tarik rahang geser ke kanan sampai benda
00:07:23
yang ingin diukur bisa pas ditempatkan
00:07:26
diantara rahang tetap dan rahang geser
00:07:29
kemudian Letakkan benda yang akan diukur
00:07:32
diantara kedua rahang pastikan juga
00:07:34
posisinya sudah sesuai ya teman-teman
00:07:36
selanjutnya tarik rahang geser ke kiri
00:07:39
sampai mengapit benda yang mau diukur
00:07:42
lalu putar baut pengunci sampai
00:07:45
terdengar suara klik terakhir baca dan
00:07:49
hitung hasil pengukuran yang diperoleh
00:07:51
[Musik]
00:07:53
selanjutnya untuk membaca hasil
00:07:56
pengukuran pada jangka sorong diperlukan
00:07:58
nilai skala utama atau su yang terletak
00:08:03
sebelum angka nol skala nonius nilai
00:08:06
skala nonius atau SN yang tepat berimpit
00:08:10
dengan skala utama sehingga membentuk
00:08:12
garis lurus dan nilai skala terkecil
00:08:15
atau NST dari jangka sorong yang
00:08:18
digunakan pada gambar ini dapat kita
00:08:21
lihat bahwa su =
00:08:24
5,2 cm
00:08:27
SN = 4 dan NST =
00:08:31
0,01 cm sehingga panjang benda dapat
00:08:35
dihitung dengan persamaan su ditambah
00:08:38
dengan SN di kali NST =
00:08:42
5,2 cm ditambah dengan 4 dikali 0,01 cm
00:08:48
=
00:08:50
5,2 cm ditambah 0, 04 cm =
00:08:57
5,24 cm teman-teman bisa memahaminya ya
00:09:03
alat ukur panjang berikutnya adalah
00:09:05
mikrometer sekrup mikrometer sekrup
00:09:08
lebih teliti dari jangka sorong karena
00:09:10
memiliki ketelitian
00:09:13
0,01 mm mikrometer sekrup dapat
00:09:16
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu
00:09:19
benda yang tipis mengukur diameter luar
00:09:22
sebuah benda
00:09:26
struktur mikrometer sekrup terdiri dari
00:09:29
landasan sebagai penahan benda poros
00:09:32
untuk menjepit benda yang diukur bingkai
00:09:36
sebagai penghubung landasan dengan
00:09:38
komponen lainnya kunci untuk mengunci
00:09:41
poros agar tidak bergeser selubung dalam
00:09:45
sebagai lintasan selubung luar dan
00:09:47
tempat skala utama selubung luar sebagai
00:09:51
tempat Skala nonius yang dapat berputar
00:09:54
dan bergeser roda bergerigi untuk
00:09:57
membatasi pergeseran poros atau spindel
00:10:00
berlebih terhadap benda dan terakhir
00:10:03
Skala yang terdiri dari skala utama dan
00:10:06
skala nonius
00:10:09
nah teman-teman langkah-langkah yang
00:10:12
perlu kita lakukan saat menggunakan
00:10:14
mikrometer sekrup adalah pertama
00:10:17
menjepit benda diantara landasan dan
00:10:20
poros serta menguncinya kemudian lihat
00:10:24
satu ukuran skala utama yang berada
00:10:26
tepat di samping selubung luar hasil
00:10:29
pembacaan merupakan nilai skala utama
00:10:32
dan Skala nonius yang berimpit atau
00:10:35
segaris dengan skala utama merupakan
00:10:37
nilai skala nonius
00:10:42
dalam membaca hasil pengukuran dengan
00:10:44
mikrometer sekrup juga diperlukan nilai
00:10:47
skala utama atau su Skala nonius atau SN
00:10:52
dan nilai skala terkecil atau NST sama
00:10:57
dengan jangka sorong untuk menghitung
00:10:58
panjang benda pada mikrometer sekrup
00:11:01
kita juga menggunakan persamaan su
00:11:04
ditambah SN dikali NST pada gambar
00:11:08
terlihat bahwa nilai su =
00:11:12
9,5 mm SN = 48 dan NST =
00:11:20
0,01 mm sehingga panjang benda =
00:11:25
9,5 mm + 48 *
00:11:31
0,01 mm =
00:11:34
9,5 mm +
00:11:39
0,48 MM =
00:11:44
9,98 MM
00:11:48
selanjutnya pengukuran massa massa
00:11:51
adalah Jumlah materi yang terkandung
00:11:54
dalam suatu benda massa dapat diukur
00:11:57
dengan alat berupa timbangan atau neraca
00:12:00
jenis-jenis timbangan atau neraca ini
00:12:03
cukup banyak diantaranya adalah neraca
00:12:06
pasar neraca tiga lengan neraca digital
00:12:09
neraca duduk dan neraca dua lengan di
00:12:13
video kali ini kita hanya akan membahas
00:12:15
mengenai neraca pasar dan neraca tiga
00:12:18
lengan
00:12:19
[Musik]
00:12:21
pertama pengukuran massa dengan neraca
00:12:24
pasar neraca pasar digunakan untuk
00:12:26
menimbang benda-benda dengan masa hingga
00:12:29
15 kg neraca ini banyak dipakai oleh
00:12:33
para pedagang di pasar sehingga disebut
00:12:36
neraca pasar neraca pasar dikenal juga
00:12:39
dengan timbangan duduk pada gambar
00:12:41
terlihat benda dan anak timbangan
00:12:44
diletakkan pada tempat yang berbeda
00:12:46
massa benda yang diukur dengan neraca
00:12:49
pasar dapat ditentukan dengan
00:12:50
menjumlahkan massa anak timbangan saat
00:12:54
seimbang
00:12:56
berikutnya pengukuran massa dengan
00:12:59
neraca tiga lengan neraca tiga lengan
00:13:02
adalah salah satu jenis neraca ohaus
00:13:05
fungsinya adalah untuk mengukur massa
00:13:08
benda atau logam yang digunakan dalam
00:13:10
praktik laboratorium pada neraca tiga
00:13:14
lengan terdapat massa geser yang dapat
00:13:17
dihitung saat seimbang massa benda yang
00:13:20
diukur dengan neraca tiga lengan dapat
00:13:22
ditentukan dengan menjumlahkan angka
00:13:25
yang ditunjukkan massa geser saat
00:13:27
seimbang
00:13:30
penggunaan neraca tiga lengan contohnya
00:13:33
saat mengukur massa sampel bahan untuk
00:13:36
percobaan hasil pengukurannya seperti
00:13:39
yang terlihat pada gambar maka untuk
00:13:42
menentukan masa sampel bahan kita cukup
00:13:45
menjumlahkan nilai yang ditunjukkan pada
00:13:47
setiap lengan lengan satu menunjukkan
00:13:50
angka 100 gram lengan 2 menunjukkan
00:13:53
angka 40 gram lengan 3 menunjukkan angka
00:13:57
2 gram maka massa sampel tersebut adalah
00:14:01
100 gram ditambah 40 gram ditambah 2
00:14:06
gram sama dengan
00:14:07
142 gram sampai di sini teman-teman bisa
00:14:11
memahaminya ya
00:14:14
Pengukuran besaran berikutnya adalah
00:14:16
pengukuran waktu alat ukur waktu pada
00:14:19
zaman dahulu berupa jam matahari dan jam
00:14:23
pasir sedangkan pada zaman sekarang alat
00:14:26
ukur waktu yang digunakan telah
00:14:27
berkembang dalam bentuk arloji stopwatch
00:14:31
analog stopwatch digital dan jam atom
00:14:34
kali ini kita akan membahas alat ukur
00:14:37
waktu berupa stopwatch analog dua jarum
00:14:42
cara membaca stopwatch analog cukup
00:14:44
dengan menjumlahkan bacaan jarum menit
00:14:47
dengan jarum detik pada gambar terlihat
00:14:50
jarum menit menunjukkan angka 30
00:14:53
sedangkan jarum detik menunjukkan angka
00:14:56
9 sehingga waktu yang ditunjukkan adalah
00:14:59
30 menit ditambah 9 detik = 30 dikali 60
00:15:05
detik ditambah 9 detik =
00:15:09
1800 detik ditambah 9 detik =
00:15:14
1809 detik
00:15:17
terakhir kita bahas tentang pengukuran
00:15:20
volume pengukuran volume tergantung pada
00:15:23
bentuk benda untuk benda yang bentuknya
00:15:26
teratur dapat digunakan rumus volume
00:15:29
dari benda tersebut misalnya volume
00:15:32
kubus sama dengan rusuk dikali rusuk
00:15:34
dikali rusuk untuk benda yang bentuknya
00:15:37
tidak teratur dapat digunakan gelas ukur
00:15:40
dan gelas berpancuran kita akan
00:15:42
membahasnya satu persatu
00:15:46
dengan menggunakan gelas ukur kita dapat
00:15:49
menghitung volume batu terlebih dahulu
00:15:51
gelas ukur diisi air seperti terlihat
00:15:54
pada gambar 1 volume yang terlihat pada
00:15:57
gelas ukur 20 cm pangkat 3 menjadi
00:16:01
volume awal selanjutnya kita masukkan
00:16:04
batu yang akan diukur volumenya ternyata
00:16:08
pada gelas ukur terlihat air naik sampai
00:16:11
angka 30 cm pangkat 3 ini menjadi volume
00:16:15
akhir maka volume batu adalah selisih
00:16:18
antara volume akhir dan volume awal
00:16:21
yaitu 30 cm pangkat 3 dikurang 20 cm
00:16:26
pangkat 3 = 10 cm pangkat 3
00:16:32
jika kita menggunakan gelas berpancuran
00:16:34
maka volume benda sama dengan volume air
00:16:38
yang ada di gelas ukur atau volume air
00:16:41
yang tumpah seperti pada gambar terlihat
00:16:44
bahwa volume air yang tumpah adalah 200
00:16:47
ml maka volume benda tersebut adalah 200
00:16:52
ml sekarang teman-teman bisa memahaminya
00:16:54
ya
00:16:57
agar teman-teman semakin paham Mari kita
00:17:00
selesaikan contoh soal berikut
00:17:03
soal pertama pada gambar terlihat 4 buah
00:17:07
pensil dengan panjang yang berbeda-beda
00:17:09
kita diminta untuk menentukan panjang
00:17:12
pensil yang benar untuk menjawab soal
00:17:15
ini kita tentukan panjang masing-masing
00:17:17
pensil dengan menggunakan persamaan
00:17:20
akhir dikurang awal pensil pertama sama
00:17:24
dengan
00:17:25
7,9 dikurang 1,8 =
00:17:31
6,1 cm pensil kedua
00:17:34
7,1 dikurang 3,5 =
00:17:40
3,6 cm pensil ketiga 7,5 -
00:17:46
3,0 =
00:17:48
4,5 cm dan pensil ke-4
00:17:53
8,2 dikurang 1,6 =
00:17:58
6,6 cm jadi jawaban yang benar adalah d
00:18:04
pada soal kedua kita diminta menentukan
00:18:07
gambar jangka sorong yang menunjukkan
00:18:10
panjang diameter bola
00:18:13
6,23 cm untuk menjawabnya kita bisa
00:18:17
menggunakan persamaan jangka sorong su
00:18:20
ditambah SN dikali NST NST pada soal ini
00:18:24
sama dengan 0,01 cm untuk gambar a
00:18:29
terlihat
00:18:30
su5,1 cm
00:18:32
sn6 maka panjang diameter bola sama
00:18:36
dengan 5,1 cm ditambah 6 dikali 0,01 cm
00:18:42
=
00:18:44
5,16 cm sedangkan pada gambar b terlihat
00:18:49
su5,2 cm
00:18:51
SM3 maka panjang diameter bola sama
00:18:55
dengan 5,2 cm ditambah 3 dikali 0,01 cm
00:19:01
= 5,
00:19:04
3 cm pada gambar CSU 6,2 cm
00:19:10
sn3 maka panjang diameter bola sama
00:19:14
dengan
00:19:15
6,2 cm ditambah 3 dikali 0,01 cm =
00:19:23
6,23 cm gambar D menunjukkan su 6,1 cm
00:19:30
sn7 sehingga panjang diameter bola sama
00:19:34
dengan
00:19:35
6,17 cm sedangkan gambar e nilai su 7,1
00:19:41
cm
00:19:42
sn7 maka panjang diameter bola
00:19:46
7,17 cm jadi ukuran panjang dan gambar
00:19:51
yang sesuai adalah C
00:19:55
soal selanjutnya kita diminta menentukan
00:19:58
nilai ketebalan pelat yang diukur
00:20:00
menggunakan mikrometer sekrup pada
00:20:03
gambar diketahui nilai su 8,5 mm
00:20:08
SN 18 dan NST
00:20:12
0,01 mm sehingga ketebalan pelat sama
00:20:16
dengan su ditambah SR dikali NST =
00:20:22
8,5 mm ditambah 18 kali
00:20:27
0,01 mm =
00:20:31
8,5 mm +
00:20:34
0,18 mm =
00:20:38
8,68 mm jawabannya e
00:20:44
soal keempat massa benda X diukur dengan
00:20:47
menggunakan neraca tiga lengan pembacaan
00:20:51
skala neraca tersebut ditunjukkan
00:20:52
seperti pada gambar a benda X tersebut
00:20:56
kemudian ditimbang kembali dengan
00:20:58
timbangan lain seperti pada gambar b
00:21:01
kita diminta menentukan masa benda y
00:21:04
untuk menjawab soal ini terlebih dahulu
00:21:07
kita Tentukan massa benda x massa benda
00:21:10
x adalah 100 gram ditambah 40 gram
00:21:13
ditambah 2 gram sama dengan
00:21:16
142 gram selanjutnya kita bisa
00:21:19
menghitung massa benda y massa benda y
00:21:22
adalah selisih massa benda X dengan
00:21:25
jumlah massa anak timbangan yaitu
00:21:29
142 gram dikurang 100 gram ditambah 25
00:21:33
gram sama dengan
00:21:36
142 gram dikurang 125 gram sama dengan
00:21:41
17 gram jadi massa benda y adalah 17
00:21:45
gram Jawabannya a
00:21:49
soal kelima kita diminta membaca hasil
00:21:52
pengukuran pada neraca tiga lengan pada
00:21:55
gambar lengan satu menunjukkan angka 400
00:21:59
gram lengan 2 50 gram sedangkan lengan 3
00:22:03
menunjukkan angka 6,5 gram maka massa
00:22:08
benda yang ditimbang adalah
00:22:10
400 gram ditambah 50 gram ditambah 6,5
00:22:15
gram sama dengan
00:22:19
456,5 gram jadi jawaban yang benar
00:22:22
adalah C
00:22:25
soal terakhir Vina berangkat dari rumah
00:22:28
ke sekolah pada pukul 06.45 web jika
00:22:32
pembelajaran di sekolah Vina dimulai
00:22:34
pukul 7 wib dan waktu perjalanan Vina
00:22:37
dari rumah ke sekolah itu diukur dengan
00:22:40
stopwatch seperti ditunjukkan pada
00:22:42
gambar kita diminta menjelaskan Apakah
00:22:45
Vina dapat mengikuti pembelajaran tepat
00:22:47
waktu atau tidak terlebih dahulu kita
00:22:51
tentukan waktu perjalanan Vina ke
00:22:53
sekolah waktu Vina sama dengan pembacaan
00:22:56
jarum menit ditambah jarum detik = 3
00:23:00
menit ditambah 48 detik kira-kira 4
00:23:04
menit =
00:23:06
004 maka Vina sampai di sekolah sama
00:23:09
dengan
00:23:10
0645 ditambah
00:23:13
004 =
00:23:16
06.49 web karena Vina sampai di sekolah
00:23:19
sebelum pukul 7 maka Vina dapat
00:23:21
mengikuti pembelajaran tepat waktu
00:23:26
Oke teman-teman demikianlah pembahasan
00:23:28
kita tentang pengukuran jangan lupa
00:23:31
tonton terus video-video terbaru di
00:23:33
channel kita ya sampai jumpa di video
00:23:36
berikutnya
00:23:39
[Musik]