Agar Tetap Waras, Jangan Kehilangan Curiousity

00:24:44
https://www.youtube.com/watch?v=tuqP8g99tmg

摘要

TLDRIn this speech, the speaker critiques the lack of ethical supremacy and curiosity in Indonesian society, linking these deficiencies to broader issues in education and governance. They argue that the current educational system discourages exploration and fosters conformity, leading to a population ill-equipped to challenge the status quo. The speaker highlights various paradoxes, such as the conflict between environmental preservation and economic exploitation. They call for a paradigm shift toward ethical governance, urging citizens—particularly the youth—to engage in political discourse and advocate for change. Ultimately, the speaker stresses the importance of curiosity and critical thinking as drivers of societal progress and innovation.

心得

  • 🗣️ Emphasizing ethical supremacy is crucial for societal progress.
  • 🤔 Curiosity is essential for critical thinking and innovation.
  • 📚 Current education systems often stifle exploration and creativity.
  • 🌍 Paradoxes exist in environmental policies versus economic growth.
  • 📈 There is a need for innovative leadership and governance.
  • 👥 Youth engagement is vital for political and social change.
  • 💡 Critical thinking should be encouraged over conformity.
  • 🚪 Paradigms in governance must shift toward ethical foundations.
  • 🌱 Sustainable practices are necessary for a healthier future.
  • 📢 Collective responsibility can shape the direction of society.

时间轴

  • 00:00:00 - 00:05:00

    The speaker emphasizes the importance of ethical supremacy within the elite of the nation, arguing that ethical considerations should guide their actions and decisions. They suggest that curiosity is vital for combating epistemic colonialism, as people often rely on AI tools like ChatGPT without questioning or exploring deeper meanings.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    The speaker critiques the educational system that discourages exploration and creativity, sharing personal experiences of restricted academic environments. This reflects a broader issue of fear of failure leading to a culture of rote memorization rather than critical thinking and innovation.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    The discussion highlights paradoxes in everyday life, such as the separation of land and water by barriers that hinder traditional fishing practices. The speaker expresses frustration with government inaction and the disconnect between leaders and pressing environmental issues, leading to questions about Indonesia's economic growth and sustainability.

  • 00:15:00 - 00:24:44

    The talk shifts to societal issues, addressing income inequality and the need for fair taxation of the elite to ensure social justice. The speaker concludes with a call for a shift towards a more collective and innovative approach in addressing societal challenges, particularly among the youth seeking meaningful change.

显示更多

思维导图

视频问答

  • What is the main issue discussed in the speech?

    The main issue discussed is the lack of ethical supremacy and curiosity in Indonesian society, impacting education, governance, and overall progress.

  • How does the speaker view the education system?

    The speaker criticizes the education system for stifling curiosity and encouraging conformity rather than exploration and critical thinking.

  • What are some paradoxes mentioned by the speaker?

    Paradoxes include environmental degradation amid economic growth, and the disconnect between policies aimed at improving society and their actual effects.

  • What is the speaker's call to action?

    The speaker calls for a shift in ethics and curiosity, urging individuals to engage critically with issues and advocate for social and political change.

  • How does the speaker perceive the government's approach to environmental issues?

    The speaker critiques the government's contradictory actions regarding environmental sustainability and economic exploitation.

  • What role does curiosity play according to the speaker?

    Curiosity is seen as essential for questioning the status quo, fostering innovation, and enabling meaningful societal progress.

  • How does the speaker regard the future of Indonesia?

    The speaker expresses concern about the future, emphasizing the need for a philosophical and ethical framework to guide governance and development.

  • What does the speaker suggest regarding youth engagement?

    The speaker encourages young people to actively participate in political discourse and seek innovative solutions to societal challenges.

查看更多视频摘要

即时访问由人工智能支持的免费 YouTube 视频摘要!
字幕
id
自动滚动:
  • 00:00:03
    [Musik]
  • 00:00:07
    ini sekaligus Saya ingin mengatarkan
  • 00:00:09
    kepada Bung Roki Saya simpel saja
  • 00:00:12
    jangan-jangan e menurut hemat saya bung
  • 00:00:17
    jangan-jangan yang tidak dimiliki oleh
  • 00:00:19
    elit bangsa kita hari ini adalah satu
  • 00:00:22
    hal sebenarnya yaitu supremasi etik
  • 00:00:25
    kedaulatan etik jadi etika yang harusnya
  • 00:00:29
    menjadiah satu pijakan dasar mereka
  • 00:00:31
    untuk mengontrol dirinya langkah dan
  • 00:00:34
    gerakannya tapi ini kemudian dinisbikan
  • 00:00:37
    dinihilkan mungkin itu bung Roki bebas
  • 00:00:41
    Bung Roki juga ingin apa namanya
  • 00:00:43
    menyinggung Tema kita kami persilakan
  • 00:00:47
    [Tepuk tangan]
  • 00:00:51
    Monggo ini yang tepuk
  • 00:00:56
    tangan Apakah kalian yang tepuk tangan
  • 00:00:59
    ikut
  • 00:01:06
    mengirim lu kayak mlyono aja suruh-suruh
  • 00:01:10
    [Tepuk tangan]
  • 00:01:17
    orang Oke kalian tepuk
  • 00:01:20
    tangan karena mulono hanya dapat nomor
  • 00:01:23
    dua oleh
  • 00:01:26
    ocrp itu karena kesalahan kalian
  • 00:01:30
    kalian tidak ikut
  • 00:01:32
    mengirim jawaban ke occrp
  • 00:01:36
    itu kalau kalian kirim jawaban nomor
  • 00:01:38
    satu
  • 00:01:41
    [Musik]
  • 00:01:42
    dia jadi bagus tadi dengan cara yang
  • 00:01:46
    sangat bagus menambahkan satu bab bagus
  • 00:01:49
    di buku itu
  • 00:01:51
    uraian tadi itu bisa jadi satu bab di
  • 00:01:55
    buku tadi
  • 00:01:57
    itu saya lanjutkan aja dialektikanya
  • 00:02:01
    tu apa yang bisa membatalkan epistemic
  • 00:02:05
    kolonialism
  • 00:02:07
    itu eical
  • 00:02:10
    supremacy
  • 00:02:12
    bukan yang bisa membatalkan epistemic
  • 00:02:16
    Kolonialisme adalah curiosity itu dan
  • 00:02:20
    itu yang hilang dari bangsa ini
  • 00:02:26
    kuriosity sekarang semua orang
  • 00:02:30
    tanpa
  • 00:02:31
    curiosity upload pertanyaan ke chat
  • 00:02:37
    gbt lalu chat gbt mulai
  • 00:02:41
    membaca algoritma dari bangsa Ind mereka
  • 00:02:44
    cuman ingin bertanya tanpa
  • 00:02:49
    kuriosity atau apa namanya satu
  • 00:02:55
    lagi ya Apalah itu yang wa e
  • 00:03:02
    metaa Meta
  • 00:03:04
    Ai jadi coba kita bikin refleksi bahwa
  • 00:03:08
    chat gbt itu juga adalah epistemic
  • 00:03:12
    kolonialism karena dia membaca tidak ada
  • 00:03:15
    counterving argument untuk
  • 00:03:21
    membantahbt tanpa
  • 00:03:24
    kuriositas kita hanya bertanya pada
  • 00:03:27
    chatbt sama dengan status fffa
  • 00:03:30
    furak-furak
  • 00:03:33
    faham itu yang
  • 00:03:36
    terjadi jadi batalkan
  • 00:03:42
    dulu kemalasan kita untuk
  • 00:03:45
    mengunya pertanyaan secara dialektis
  • 00:03:49
    baru kita bisa batalkan
  • 00:03:51
    epistemik kolonialisme
  • 00:03:54
    itu
  • 00:03:57
    saya Saya dulu kuliah di
  • 00:04:00
    Fakultas Teknik Jurusan Elektro awalnya
  • 00:04:03
    saya kuliah Fakultas Teknik satu waktu
  • 00:04:06
    saya masuk
  • 00:04:07
    laboratorium grup saya pada waktu itu
  • 00:04:11
    ada model mesin pesawat mungkin
  • 00:04:14
    sumbangan dari rolls-royce melalui Astra
  • 00:04:17
    kita kutak-kutik
  • 00:04:20
    terbakar kita
  • 00:04:24
    dihukum itu barang mahal Kenapa kalian
  • 00:04:27
    bakar loh ini laboratorium tempat orang
  • 00:04:30
    melakukan percobaan
  • 00:04:34
    epistemik laboratorium disebut
  • 00:04:37
    laboratorium kalau dia bisa dirusak itu
  • 00:04:43
    namanyaorium jadi kita bikin percobaan
  • 00:04:45
    tapi ggak boleh bikin kegagalan bimana
  • 00:04:49
    caranya nonton aja kalau
  • 00:04:53
    begitu Jadi ini menunjukkan bahwa sistem
  • 00:04:56
    pendidikan kita masih dikungkungi oleh
  • 00:05:03
    epem gak boleh ini gak boleh itu
  • 00:05:06
    ngapain ajak saya masuk laboratorium
  • 00:05:09
    Kalau saya tidak dibolehkan untuk
  • 00:05:12
    mengeksplorasi seluruh kuriositas saya
  • 00:05:16
    termasuk mencoba-coba dengan akibat
  • 00:05:20
    rusak kenapa kita bertumbuh karena kita
  • 00:05:23
    takut melakukan
  • 00:05:25
    kesalahanahal
  • 00:05:27
    pengetahuanbuh muan
  • 00:05:30
    rentetan kesalahan
  • 00:05:32
    itu itu kita akibatnya apa kita jadi
  • 00:05:35
    penghafal bukan jadi
  • 00:05:38
    pembantah mangut-mangut di depan dosen
  • 00:05:40
    yang
  • 00:05:43
    tolol supaya proposal disertasinya
  • 00:05:46
    proposal skripsinya itu diakkan
  • 00:05:49
    itu jadi
  • 00:05:51
    itu mental
  • 00:05:53
    kita kita masuk
  • 00:05:56
    pada cara
  • 00:05:58
    untukghasilkan perubahan dengan cara
  • 00:06:02
    menonton tanah air
  • 00:06:04
    paradoks paradoks itu
  • 00:06:08
    bentuk singular dari para
  • 00:06:15
    paradook tanah air paradoks ada
  • 00:06:18
    di Pantai Indah Kapuk
  • 00:06:24
    [Musik]
  • 00:06:26
    sekarang Iya tanah dan air dipisahkan
  • 00:06:31
    oleh pagar bambu itu
  • 00:06:35
    paradoks untuk menghalangi ikan
  • 00:06:39
    ditangkap oleh
  • 00:06:41
    nelayan padahal laut fungsinya adalah
  • 00:06:45
    tempat nelayan bukan sekedar mencari
  • 00:06:47
    nafkah tapi membangun peradabannya
  • 00:06:51
    tu lebih paradoks lagi enggak ada satu
  • 00:06:54
    menteri pun yang tahu bahwa itu adalah
  • 00:06:57
    pagar 30 km
  • 00:07:01
    makin paradoks karena harus menunggu
  • 00:07:04
    perintah presiden Prabowo untuk
  • 00:07:06
    membongkar cuman inin presiden tugasnya
  • 00:07:09
    adalah membongkar pagar bambu apa engak
  • 00:07:12
    paradoks
  • 00:07:14
    tuh jadi Anda lihat keseharian
  • 00:07:17
    kita tidak ada kritisisme ahay nunggu
  • 00:07:22
    nusro nunggu siapa lagi Itu semua
  • 00:07:24
    menteri nunggu Padahal mereka tahu itu
  • 00:07:26
    ditanam oleh seseorang yang ingin memis
  • 00:07:29
    ahkan tanah dan
  • 00:07:31
    air supaya
  • 00:07:34
    tanahnya jadi
  • 00:07:36
    bangunan dan airnya bisa
  • 00:07:40
    dikendalikan kita ada di situ dalam
  • 00:07:42
    keadaan itu kita berupaya untuk
  • 00:07:46
    memikirkan masa depan tadi tapi kita
  • 00:07:49
    tidak tahu rencana apa yang bisa
  • 00:07:52
    menyebabkan ekonomi Indonesia tumbuh 8%
  • 00:07:56
    semua orang ya Iya tapi 8% itu mesin
  • 00:07:58
    ekonominya apa
  • 00:08:01
    menumbuhkan ekonomi 8% industri apa
  • 00:08:04
    untuk menumbuhkan ekonomi 8% tekstil
  • 00:08:06
    dulu Iya sekarang tekstil gulung
  • 00:08:10
    tikar karena itu dulu kata Presiden
  • 00:08:13
    Jokowi silakan mak-mak tambah
  • 00:08:17
    vage listrik karena kita kelebihan
  • 00:08:21
    listrik itu Nipu itu di dalamnya ada
  • 00:08:24
    paradoks karena kita kelebihan DII Jawa
  • 00:08:27
    karena pabrik-pabrik pengguna listrik
  • 00:08:29
    besar pindah ke
  • 00:08:31
    Vietnam pindah ke Thailand jadi kita
  • 00:08:34
    memang kelebihan listrik bukan karena
  • 00:08:37
    kita bangun listrik tapi pengguna
  • 00:08:38
    listriknya kabur lalu Jokowi bilang
  • 00:08:40
    silakan tambah karena kita kelebihan
  • 00:08:42
    listrik bukan kita justru rusak
  • 00:08:46
    ekonominya karena itu pemakai listrik
  • 00:08:48
    kabur paradoks tanah
  • 00:08:53
    air
  • 00:08:56
    Hah Kurang
  • 00:09:00
    bukan kurang penepatan kurang makan
  • 00:09:02
    siang bergizi
  • 00:09:05
    [Tepuk tangan]
  • 00:09:08
    oke itu juga bagian paradoks makan siang
  • 00:09:17
    bergizi diberi pada anak-anak sementara
  • 00:09:23
    dosen dibatalkan
  • 00:09:26
    insentifnya sementara guru gajinya
  • 00:09:30
    dikurangi Jadi anda bayangan anak-anak
  • 00:09:33
    itu makan siang bergizi gurunya
  • 00:09:35
    kekurangan
  • 00:09:37
    gizi paradoks
  • 00:09:41
    Betul
  • 00:09:43
    apa bapaknya
  • 00:09:46
    dipajakin pajak itu adalah cara biadab
  • 00:09:50
    untuk mempertahankan
  • 00:09:53
    [Tepuk tangan]
  • 00:09:56
    peradaban memajaki oligarki adalah cara
  • 00:10:00
    beradab untuk memperbaiki
  • 00:10:04
    peradaban itu yang kita tunggu tapi
  • 00:10:07
    berani enggak pajaki oligarki
  • 00:10:10
    cabut pagar bambunya aja perlu waktu 10
  • 00:10:14
    bulan dan harus perintah
  • 00:10:16
    presiden Jadi anda bayangkan kapasitas
  • 00:10:19
    kepemimpinan kita itu nol koma nol
  • 00:10:31
    tapi kita coba bayangkan misalnya tadi
  • 00:10:34
    soal
  • 00:10:35
    lingkungan kita ikut semua pembicaraan
  • 00:10:38
    tentang lingkungan tapi tiba-tiba kita
  • 00:10:40
    bikin food state
  • 00:10:44
    tiba-tiba akan ada 20 juta hektar sawit
  • 00:10:50
    tapi pemerintah nanti akan tipu lagi
  • 00:10:53
    rakyat yang sekolahnya cuman sampai
  • 00:10:56
    kelas 7 rata-rata pendidikan di
  • 00:10:59
    Indonesia cuman sampai kelas 7 artinya
  • 00:11:00
    enggak lulus
  • 00:11:02
    SMP Nanti akan dikasih foto lihat dari
  • 00:11:05
    atas tutupan hijau NKRI harga mati makin
  • 00:11:09
    lama makin banyak tutupan hijaunya dari
  • 00:11:12
    atas satelit kalau kita zoom in yang
  • 00:11:16
    hijau itu Adah lapangan golf it's
  • 00:11:19
    paradox itu sawit bukan itu hijau yang
  • 00:11:24
    dimaksud oleh ilmu lingkungan tidak ada
  • 00:11:27
    diversity di situ karena semuanya
  • 00:11:30
    monokultur jadi kita mengucapkan sesuatu
  • 00:11:35
    dengan membayangkan bahwa Apapun yang
  • 00:11:37
    diucapkan dia akan masuk pada the very
  • 00:11:39
    logic of
  • 00:11:41
    paradox sekarang saya balik Tadi
  • 00:11:43
    Bagaimana membatalkan paradoks
  • 00:11:46
    itu apa yang mesti diucapkan Apa yang
  • 00:11:49
    mesti
  • 00:11:51
    dimulai kita coba menumpang pada
  • 00:11:54
    perubahan
  • 00:11:56
    Global makin lama kita tahu
  • 00:12:00
    bahwa tubuh biologis kita sedang berubah
  • 00:12:04
    menjadi tubuh
  • 00:12:06
    teknologi pertanyaannya Apakah itu
  • 00:12:10
    melanggar etical
  • 00:12:12
    supremacy yang dibasiskan pada
  • 00:12:14
    kebudayaan dibasiskan pada
  • 00:12:17
    agama Kemarin saya baca
  • 00:12:20
    laporan dari Cina itu seorang dokter di
  • 00:12:26
    kota di Cina
  • 00:12:31
    membedah
  • 00:12:32
    secara
  • 00:12:34
    digital bayi yang masih ada di kandungan
  • 00:12:37
    ibunya dalam jarak 30 km sempurna
  • 00:12:40
    selesai
  • 00:12:41
    itu dia bukan membedah otak bayi bayi
  • 00:12:45
    yang masih ada dalam kandungan ibunya
  • 00:12:48
    dibedah secara digital dari jarak 30
  • 00:12:55
    km pasti dia enggak sebutin
  • 00:12:57
    Asalamualaikum sebelum
  • 00:13:00
    minta izin pada si bayi untuk dibedak
  • 00:13:03
    jadi kita lihat memang
  • 00:13:06
    bahwa sangat
  • 00:13:08
    mungkin status kemanusiaan kita sedang
  • 00:13:13
    pelan-pelan
  • 00:13:14
    melenyap kita mesti ambil resiko itu
  • 00:13:18
    karena usia umat manusia sudah terlalu
  • 00:13:21
    lama di bumi musih
  • 00:13:23
    ada jenis makhluk baru yang dipersiapkan
  • 00:13:27
    oleh alam
  • 00:13:29
    untuk menghuni bumi kita terlalu Arogan
  • 00:13:31
    sebagai
  • 00:13:33
    manusia dengan Apa arogansi itu kita
  • 00:13:37
    Perlihatkan kita merusak bumi itu
  • 00:13:40
    arogansinya tuh jadi bumi bereaksi Anda
  • 00:13:43
    Arogan Oke kami ganti status ontologi
  • 00:13:47
    anda dengan makhluk yang
  • 00:13:51
    semieknologi dasarnya
  • 00:13:54
    begitu yang sering kali harus kita
  • 00:13:56
    pastikan bahwa Indonesia
  • 00:14:00
    didesain untuk menjadi paru-paru
  • 00:14:04
    dunia harusnya bagian itu yang kita
  • 00:14:06
    ekslorasi dan kita pamerkan pada publik
  • 00:14:09
    kan Musia
  • 00:14:12
    itu tapi bayangkan
  • 00:14:14
    menteri yang harusnya mengurus hutan dia
  • 00:14:17
    justru yang mulai dengan ide 20 juta
  • 00:14:19
    hektar hutan akan dibabat
  • 00:14:24
    untuk sa paradoks itu kan Par
  • 00:14:30
    paradoks
  • 00:14:31
    artinya ada pertukaran lokasi
  • 00:14:40
    otak itu namanya
  • 00:14:44
    paradoksen kalau bumi merusak dirinya
  • 00:14:49
    sendiri dia punya cara untuk
  • 00:14:52
    memperlihatkan kontinuitasnya kalau bmir
  • 00:14:56
    yang sering berapa kali saya Terangkan
  • 00:14:58
    di beberapa tempat
  • 00:15:00
    ada Gurun
  • 00:15:02
    Sahara di bagian
  • 00:15:05
    Selatan Afrika sejajar dengan
  • 00:15:10
    itu ada Hutan Amazon di bagian selatan
  • 00:15:14
    Amerika lu kita mencaci maki itu gurunya
  • 00:15:17
    enggak berguna tuh yang bagus adalah
  • 00:15:18
    hutan
  • 00:15:19
    Amazon penelitian menunjukkan bahwa
  • 00:15:22
    Hutan Amazon itu jadi sangat subur
  • 00:15:26
    karena dipupuk oleh fosfat yang ada di
  • 00:15:29
    seahara yang karena panas dia naik
  • 00:15:31
    uapnya itu mengikuti rotasi bumi dalam
  • 00:15:34
    40 jam debu dari gunsara sudah tiba di
  • 00:15:39
    Hutan Amazon bumi memupuk
  • 00:15:42
    sendiri peralatan hidupnya jelas gurung
  • 00:15:46
    Sara bukan dirusak oleh manusia
  • 00:15:48
    entah kejadian apa tapi yang dirusak
  • 00:15:51
    manusia tidak mungkin diperbaiki oleh
  • 00:15:54
    alam teori yang kita sebut antroposin
  • 00:15:56
    itu
  • 00:15:59
    Nah kita
  • 00:16:00
    sekarang merasa bahwa dengan food estate
  • 00:16:05
    di Papua itu seluruh
  • 00:16:08
    makhluk akan dapat BLT gratis
  • 00:16:12
    yaitu pangan
  • 00:16:15
    itu beras Padahal dia sebut pangan tapi
  • 00:16:20
    itu adalah pabrik beras bukan pabrik
  • 00:16:22
    pangan pangan
  • 00:16:24
    itu hasil dari local genius
  • 00:16:29
    Ya
  • 00:16:31
    mestinya sejumlah
  • 00:16:34
    daerah diberi kapasitas untuk mengolah
  • 00:16:37
    sendiri pangan
  • 00:16:39
    dia dengan bantuan
  • 00:16:41
    teknologi tapi karena model tidak mau
  • 00:16:44
    masuk di dalam lokal-lokal kecil ini
  • 00:16:46
    maka dia langsung pergi ke
  • 00:16:48
    Papua konsekuensinya apa ada potensi
  • 00:16:53
    keresahan etnis di situ lalu kita dengar
  • 00:16:57
    bahwa akan ada
  • 00:16:59
    Batalion baru
  • 00:17:02
    TNI dan sebagian besar akan dikirim ke
  • 00:17:06
    Papua kita mulai melihat kaitan Itu buat
  • 00:17:09
    apa buat mengamankan OPM atau buat
  • 00:17:15
    menjagah basis produksi kapital yang
  • 00:17:17
    disebut lumbung
  • 00:17:21
    pangan Jadi sebetulnya dengan mudah kita
  • 00:17:24
    lihat bahwa ada
  • 00:17:26
    kegelisahan di dalamyarakat kita untuk
  • 00:17:28
    menunggu Apa yang akan terjadi setelah
  • 00:17:30
    100 hari presiden prabowa
  • 00:17:33
    memerintah Apakah ide dia itu tentang
  • 00:17:37
    rakyat rakyat rakyat masih akan
  • 00:17:42
    sama Apakah ser mulani masih akan
  • 00:17:45
    dipertahankan sebagai Menteri Keuangan
  • 00:17:47
    Kendati Pak luhud kemarin ngeledek Sri
  • 00:17:50
    mulani bahwa
  • 00:17:53
    Indonesia
  • 00:17:54
    ditegur disindir oleh World Bank dan IMF
  • 00:18:00
    agen World Bank dan IMF slyani artinya
  • 00:18:04
    luhutedeklyani tapi iulyani tidak punya
  • 00:18:07
    kapasitas inovatif untuk mencari
  • 00:18:09
    pemasukan lain karena status
  • 00:18:12
    ibuani dari zaman
  • 00:18:14
    Jokowi Sri Mulyani itu spg-nya Sri
  • 00:18:23
    mlyono ya tugas SPG adalah memasarkan
  • 00:18:26
    bukan berinovasi
  • 00:18:30
    jadi begitu banyak paradoks yang tiba di
  • 00:18:33
    kita hari-hari ini dan kita harus
  • 00:18:35
    memutuskan Apa yang mesti kita jadikan
  • 00:18:38
    pedoman baru untuk memungkinkan ada
  • 00:18:41
    Politics of hope nah saya senang Tadi
  • 00:18:44
    bahwa ada berita banyak betul anak muda
  • 00:18:47
    yang Gandrung untuk balik pada ide
  • 00:18:52
    gitu yang menginginkan ada tuntunan
  • 00:18:55
    filosofi tuntunan konseptual sup negeri
  • 00:18:58
    ini diatur betul-betul dengan kemampuan
  • 00:19:02
    untuk menunjukkan arah sampai sekarang
  • 00:19:04
    kita enggak tahu arahnya ke mana negeri
  • 00:19:06
    ini tanya pada menteri dia enggak tahu
  • 00:19:08
    arahnya
  • 00:19:09
    apa jangankan arahnya tuh mejanya pun
  • 00:19:12
    dia enggak tahu itu yang mana tuh karena
  • 00:19:14
    anggarannya belum
  • 00:19:17
    turun jadi keadaan ini memungkinkan kita
  • 00:19:21
    membaca bahwa ada sesuatu yang akan
  • 00:19:24
    terjadi ya mungkin 2 Minggu ke depan
  • 00:19:28
    pasti ada gempa
  • 00:19:30
    bumi jadi ini pengkondisian yang kita
  • 00:19:33
    sebut dari awal kita menginginkan ada
  • 00:19:36
    semacam kepastian arah tapi itu engak
  • 00:19:38
    ada tapi kita tetap ingin supaya ada
  • 00:19:40
    arah
  • 00:19:43
    itu
  • 00:19:46
    75% anak muda di Amerika menyatakan
  • 00:19:50
    dengan
  • 00:19:51
    tegas dalam surve yang dibu
  • 00:19:55
    [Tertawa]
  • 00:19:57
    Kar % tidak percaya lagi pada
  • 00:20:01
    kapitalisme
  • 00:20:02
    itu berita baik buat Indonesia
  • 00:20:05
    sebetulnya karena Indonesia
  • 00:20:08
    dirancang sebagai Republik yang basisnya
  • 00:20:11
    adalah
  • 00:20:13
    sosialisme kemanusiaan yang adil dan
  • 00:20:16
    beradab basis
  • 00:20:18
    sosialisme keadilan sosial bagi sururat
  • 00:20:21
    Indonesia basis
  • 00:20:22
    sosialisme sekarang ada momentum
  • 00:20:25
    itu di
  • 00:20:27
    dunia juga kita lihat semua pembicaraan
  • 00:20:30
    di dunia sekarang mengarah pada
  • 00:20:32
    posisi-posisi baru yaitu anti
  • 00:20:35
    pertumbuhan DI
  • 00:20:37
    Grow nah mestinya ide semacam ini
  • 00:20:41
    dijadikan mata kuliah dasar di semua
  • 00:20:45
    Universitas tapi dosennya enggak mau
  • 00:20:47
    ngajar lagi karena dia belum
  • 00:20:54
    dibayar peneliti asisten peneliti Musia
  • 00:20:56
    dibayar R juta profesor musya dibayar R
  • 00:21:01
    juta janji dari Jokowi sejak 2018
  • 00:21:06
    sekarang ggak ada uang dia enggak
  • 00:21:08
    dibayar dia mau riset apa di situ
  • 00:21:10
    kan mudah-mudahan semua mereka tahu
  • 00:21:14
    bahwa ada perkuliahan gratis di Taman
  • 00:21:16
    Ismail
  • 00:21:21
    marsuki jadi dalam ketiadaan kurikulum
  • 00:21:25
    negara kita bikin kurikulum sendiri di
  • 00:21:27
    sini yang akan diasuh oleh para-par
  • 00:21:33
    mayama jadi Sekali lagi saya hanya ingin
  • 00:21:37
    menerangkan
  • 00:21:38
    bahwa kemungkinan krak akan terjadi
  • 00:21:42
    karena peristiwa ekonomi karena
  • 00:21:45
    ketidaksejajaran kehidupan bernegara di
  • 00:21:48
    antara warga
  • 00:21:50
    negara suatu waktu saya ada di Papua
  • 00:21:53
    saya tanya pada orang Papua kalian
  • 00:21:55
    percaya pada Pancasila Ya percayalah
  • 00:22:00
    saya tanya lagi pertanyaan kedua sila ke
  • 00:22:03
    berapa yang bagi kalian lebih penting di
  • 00:22:06
    antara lima sila
  • 00:22:08
    itu dia lupa-lupa saya bilang Oke sila
  • 00:22:12
    pertama ketuhanan yang ma sila kedua kam
  • 00:22:14
    Sil ketig persatuan Indonesia sila
  • 00:22:16
    keempat kerakyatan sila Kim sosial
  • 00:22:19
    angkat tangan hampir semua angkat tangan
  • 00:22:21
    bagi kami Paki lebih penting sila kedua
  • 00:22:24
    ketimbang sila
  • 00:22:26
    ketiga masuk akal bagi mereka lebih
  • 00:22:28
    penting kemanusiaan yang adil dan
  • 00:22:30
    beradab ketimbang persatuan
  • 00:22:33
    Indonesia karena sila ketiga itu
  • 00:22:36
    mematikan sila kedua di Papua dan
  • 00:22:38
    mungkin juga di sini
  • 00:22:41
    ide persatuan
  • 00:22:44
    nasionalisme
  • 00:22:46
    dikuat-kuatkan sambil melupakan Sila
  • 00:22:48
    keadilan sosial dan sila kemusiaan yang
  • 00:22:51
    adilan
  • 00:22:52
    beradab padahal dunia lagi berubah dari
  • 00:22:55
    ide persatuan inoptima Forma pergi pada
  • 00:22:59
    sila tadi human
  • 00:23:02
    solidarity human
  • 00:23:05
    security jadi Ide ini yang saya anggap
  • 00:23:08
    hanya bisa diucapkan di forum semacam
  • 00:23:11
    ini bukan di talk show talk
  • 00:23:14
    show yang isinya orang
  • 00:23:17
    cari cari
  • 00:23:20
    ribut jadi teman-teman semua pastikan
  • 00:23:25
    bahwa kita bisa perluas Maya ini
  • 00:23:29
    melalui sistem
  • 00:23:30
    sell penggalan pikiran di sini anda
  • 00:23:34
    ucapkan ke tetangga
  • 00:23:36
    anda penggalan pikiran di buku itu anda
  • 00:23:40
    terangkan pada mantan
  • 00:23:45
    pacarmu supaya ada kesempatan
  • 00:23:52
    balikan jadi ini kesempatan kita mengisi
  • 00:23:55
    kekosongan ruang publik dengan ide
  • 00:23:59
    kita tahu kalau
  • 00:24:01
    terjadi keretakan sosial terjadi gempa
  • 00:24:05
    bumi politik harus ada yang nampung
  • 00:24:07
    ssesnya gak ada partai politik pasti
  • 00:24:10
    kabur
  • 00:24:10
    semua oligarki pasti siap-siap kalau ada
  • 00:24:14
    kerusuhan semua private jet yang ada di
  • 00:24:16
    Halim sudahah siap-siap buat kabur tapi
  • 00:24:20
    kita ada di sini untuk mastikan bahwa
  • 00:24:23
    republik ini tidak boleh diakhiri
  • 00:24:29
    [Tepuk tangan]
  • 00:24:31
    dan kita akan bertahan dengan peralatan
  • 00:24:34
    pikiran Salam makal sehat
  • 00:24:37
    [Tepuk tangan]
标签
  • Ethics
  • Curiosity
  • Education
  • Governance
  • Paradox
  • Social Change
  • Critical Thinking
  • Youth Engagement
  • Environmental Issues
  • Political Discourse