00:00:00
hai hai
00:00:03
ini
00:00:05
memang cuma kamu
00:00:09
[Musik]
00:00:19
Hai kupu-kupu
00:00:21
jangan
00:00:27
dia pernah dijuluki pemerintah kolonial
00:00:30
Belanda sebagai raja Jawa tanpa mahkota
00:00:33
seorang pemimpin Sarekat Islam
00:00:35
organisasi massa terbesar dalam sejarah
00:00:37
pergerakan nasional yang aktif meretas
00:00:40
Jalan kesetaraan bagi semua anak bangsa
00:00:43
dia Haji Oemar Said Tjokroaminoto juga
00:00:47
merupakan salah satu peletak pondasi
00:00:49
awal bangunan Republik yang pernah
00:00:51
menjadi bapak bagi sejumlah tokoh
00:00:54
pergerakan kebangsaan Indonesia
00:00:56
[Musik]
00:00:57
ini
00:01:00
mari kita bersama-sama melakukan
00:01:02
perlawanan atas kepentingan agar semua
00:01:05
rakyat nusantara Deca lagi dipandang
00:01:08
sebagai seperempat manusia Haji Oemar
00:01:11
Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto
00:01:14
dikenal luas dalam lintasan sejarah
00:01:17
nasional Sebagai seorang guru bangsa
00:01:20
yang pernah menjadi pemimpin Sarekat
00:01:22
Islam atau aksi dari tahun 1914 hingga
00:01:26
1934 lahir dari keluarga bangsawan di
00:01:30
bakur mandiun Jawa Timur pada 16agustus
00:01:33
1882 Omar Said Tjokroaminoto sebenarnya
00:01:36
menyandang gelar Raden Mas pada namanya
00:01:39
namun di kemudian hari Cokro yang
00:01:42
dikenal sangat membenci feodalisme
00:01:44
membuang gelar ini kayak Tjokroaminoto
00:01:48
Raden Mas tjokroamiseno adalah seorang
00:01:51
wedana atau asisten Bupati sedangkan
00:01:54
kakek Tjokroaminoto Raden Mas Adipati
00:01:56
tjokronegoro Euro pernah menjadi Bupati
00:01:59
Ponorogo kan keluarnya tuh Raden Mas
00:02:03
tapi dihilangkan lebih seneng Haji Oemar
00:02:08
Said Tjokroaminoto
00:02:11
Hai yang cakrawinata itu menganut Faham
00:02:15
yang menurut prinsip agama Islam itu
00:02:18
cuma orang di head muka Allah sama detik
00:02:23
tidak ada bangsawan tidak ada rakyat
00:02:26
semua harus sama Jadi waktu jaman
00:02:29
penjajahan itu
00:02:32
Hai bawahan ke atasan
00:02:35
kemudian ya pegawai kabupaten Gowa Titu
00:02:39
menyembah itu sangat tidak setuju
00:02:42
pada tahun 1902
00:02:45
Cokroaminoto lulus dari opleidingsschool
00:02:48
full inlandsche up naren atau osvia di
00:02:53
Magelang
00:02:54
Hai setamat dari sekolah pegawai
00:02:56
pemerintah kolonial Hindia Belanda ini
00:02:58
Cokro sempat bekerja sebagai pegawai di
00:03:01
Kabupaten Ngawi Namun karena tidak
00:03:04
menyukai sistem dan budaya feodal yang
00:03:08
masih kuat di pemerintahan Cokroaminoto
00:03:11
memutuskan meninggalkan pekerjaan dan
00:03:13
karirnya sebagai pegawai pemerintah
00:03:15
Cokro kemudian sempat bekerja menjadi
00:03:18
kuli di Pelabuhan Semarang sebelum
00:03:21
akhirnya pindah ke Surabaya pada tahun
00:03:23
1907 dan bekerja di beberapa perusahaan
00:03:26
Belanda yang
00:03:30
sangat tidak setuju itu waktu itu
00:03:33
mertuanya kalau istrinya itu
00:03:37
ndak masalah itu yang putri togeloto
00:03:40
ndak ndak ada
00:03:42
keberatan apa-apa tapi yang keberatan
00:03:45
mertuanya yang palsu itu jadi Patih itu
00:03:50
cepat2
00:03:52
jadi pegawai pamong praja nya Belanda
00:03:56
akhirnya sangat sedih aku doang yang
00:03:59
cetut sekolahnya sekolah pamong praja
00:04:02
kok nggak mau jadi pegawai pemerintah
00:04:06
dua
00:04:09
saat bekerja di sebuah pabrik gula di
00:04:11
Surabaya Tjokroaminoto yang sering
00:04:14
menulis di beberapa surat kabar dan
00:04:16
majalah telah dikenal sebagai seorang
00:04:19
yang kritis dan radikal Cokro juga aktif
00:04:22
menjalin komunikasi dengan sejumlah
00:04:25
ulama dan tokoh pergerakan salah satunya
00:04:28
dengan Haji Samanhudi pendiri dan
00:04:32
pemimpin Sarekat Dagang Islam SDI selama
00:04:37
video ini di Surabaya nampaknya
00:04:39
kemampuan menulis beliau itu menjadi
00:04:41
sangat baik beliau itu kemudian sering
00:04:44
menulis di surat kabar begitu dan
00:04:47
namanya menjadi sangat terkenal
00:04:49
Hai nah ini nampaknya
00:04:51
yang kemudian di apa dipantau oleh
00:04:56
pengurus Serikat Islam yang saat itu
00:04:59
memang sudah berdiri di Surakarta
00:05:02
Kemudian yang kedua Pak Cokro ini
00:05:04
memiliki keberanian
00:05:06
terutama untuk menentang ya budaya
00:05:10
feodal itu dan juga belum menyerukan
00:05:13
adanya kesetaraan antar manusia gitu ya
00:05:16
ini yang nampaknya menarik perhatian
00:05:19
Para pengurus Sarekat Islam di Surakarta
00:05:22
sehingga Kemudian pada tahun 1912 ada
00:05:26
utusan dari Surakarta ya putusan Sarekat
00:05:30
Islam yang waktu itu dipimpin oleh Pak
00:05:32
sama Duty untuk datang ke rumah Pak
00:05:36
Cokro yang saat itu ada di Surabaya nah
00:05:38
pada saat itulah kemudian Pak Cokro
00:05:40
diajak untuk bergabung dengan Sarekat
00:05:43
Islam
00:05:46
Hai pada tahun 1912 Haji Samanhudi
00:05:49
mengubah nama Syarikat Dagang Islam
00:05:51
menjadi Sarekat Islam atau si saat itu
00:05:55
Joglo sendiri terpilih sebagai ketua
00:05:58
cabang xiii Surabaya dan dipercaya
00:06:01
menjadi pemimpin redaksi oetoesan Hindia
00:06:03
surat kabar terbitan Serikat Islam
00:06:09
di dalam konteks waktu itu
00:06:12
surat kabar itu
00:06:15
memiliki tidak hanya sekedar
00:06:21
Ayo
00:06:22
maem beri Emak memuat berita dan
00:06:26
sebagainya tapi juga sebenarnya alat
00:06:28
pendidikan Cokro ini memiliki kelebihan
00:06:32
Oh dia orator yang sangat menarik kalau
00:06:36
pidato
00:06:38
ini dia itu sudah apa orang memandang
00:06:41
dia tidak kayak setengah dewa itu
00:06:45
Hai seringkali dari sumber-sumber
00:06:46
sejarah yang kita bisa baca Ketika pak
00:06:49
Cokro ini berpidato itu orang
00:06:51
menyaksikan dan datang dan ingin
00:06:55
melihat secara langsung Bagaimana
00:06:57
pidatonya bahkan sampai pada tahap
00:07:00
memuja gitu ya Jadi kalau orang melihat
00:07:04
Devi Dato itu sampai berlomba-lomba
00:07:07
mencium The Stars dia gitu untuk ngalap
00:07:10
berkah
00:07:11
pada tahun 1913 dalam Kongres pertama
00:07:15
Serikat Islam di Surakarta
00:07:17
Cokroaminoto terpilih sebagai wakil
00:07:19
ketua Sentral Serikat Islam atau KYT
00:07:23
Setahun kemudian Pada kongres kedua STD
00:07:27
ogyakarta
00:07:29
Cokroaminoto terpilih menjadi ketua
00:07:31
Sentral Serikat Islam seiring
00:07:34
keterpilihan nya ini Cokroaminoto
00:07:36
memindahkan kantor pusat si dari
00:07:39
Surakarta ke Surabaya Pak Cokro the itu
00:07:42
dipilih menjadi ketuanya
00:07:45
Hai Nassar KDI suami berubah
00:07:48
Hai dari sekadar
00:07:51
organisasi yang menyatukan para pedagang
00:07:54
dalam rangka persaingan dagang dengan
00:07:57
solidaritas keagamaan dalam hal ini
00:08:00
densitas Islam tadi menjadi sebuah
00:08:03
organisasi yang lebih
00:08:06
papa lebih lebih inklusif yang sifatnya
00:08:09
Aceh dia bukan hanya kaum pedagang
00:08:11
tetapi juga
00:08:13
Hai orang Islam secara keseluruhan yang
00:08:16
ada di Hindia Belanda pada waktu itu teh
00:08:20
Hai Kharisma besar Cokroaminoto sebagai
00:08:23
orator dan tokoh radikal penentang
00:08:25
feodalisme yang aktif menyuarakan pesan
00:08:29
kesetaraan bagi semua warga Hindia
00:08:31
Belanda dengan cepat memikat banyak
00:08:33
warga Bumiputera untuk bergabung dengan
00:08:36
Serikat Islam pada akhir tahun 1914
00:08:40
jumlah anggota si mencapai sekitar
00:08:43
400.000 orang nampaknya Pak Cokro ini
00:08:47
memang melihat terutama terkait dengan
00:08:49
aspek Islam Hai jadi ditengah situasi
00:08:53
penjajahan yang apa namanya yang saat
00:08:56
itu sangat menekan Pak Cokro nampaknya
00:08:58
belajar mempelajari secara detil Apa itu
00:09:02
sebenarnya semangat yang ada di dalam
00:09:05
Islam dan bisa dijadikan salah satu
00:09:08
ideologi untuk melawan penjajah Belanda
00:09:11
yang pertama brand kontribusi yang kedua
00:09:15
dari Pak Cokro adalah menjadikan Sarekat
00:09:17
Islam itu sebagai organisasi modern dan
00:09:20
umrah didaftarkan kepada pemerintah
00:09:23
kolonial sebagai sebuah organisasi yang
00:09:24
resmi
00:09:26
Nah setelah itu memang karena syari'at
00:09:30
Islam itu kemudian dijadikan sebuah
00:09:32
organisasi yang
00:09:34
legal itu mengalami perkembangan yang
00:09:37
sangat luar biasa sekitar tahun
00:09:39
Hai 1314 situ 15/15 itu mulai
00:09:44
Hai tumbuh kesadaran baru di sebagian
00:09:48
elemen Sarekat Islam untuk membawa
00:09:51
organisasi itu menjadi lebih progresif
00:09:53
lebih revolusioner lebih progresif gitu
00:09:56
dengan melakukan hasil kalian si dengan
00:09:59
kelompok pekerja buruh dalam hal ini ya
00:10:02
kan jadi tidak semata-mata
00:10:04
menghimpun orang yang satu agamanya tapi
00:10:08
juga ada pembelaan kepada kaum Kaum
00:10:12
marginal mustadh'afin kepada kaum-kaum
00:10:15
yang lemah
00:10:16
dengan memanfaatkan kedekatannya dengan
00:10:19
doa dlove Princess penasehat Gubernur
00:10:22
Hindia Belanda untuk urusan Bumiputera
00:10:25
Cokroaminoto berhasil mendapatkan
00:10:28
dukungan untuk mendirikan cabang-cabang
00:10:30
Sarekat Islam di berbagai daerah hanya
00:10:33
dalam waktu empat tahun setelah
00:10:35
didirikan Serikat Islam telah memiliki
00:10:38
180 cabang di berbagai pelosok wilayah
00:10:41
hindia-belanda
00:10:45
Hai berkembang Sarekat Islam bisa
00:10:48
berkembang terus ke dia ke seluruh boleh
00:10:52
dikatakan ke seluruh Indonesia airnya
00:10:55
dan itu karena Cokroaminoto
00:11:00
di dalam upaya membawa Sarekat Islam ke
00:11:03
level nasional
00:11:04
kepengurusan Cokro merancang delapan
00:11:07
program untuk semakin memperjuangkan hak
00:11:09
rakyat salah satunya penghapusan kerja
00:11:12
paksa
00:11:13
saat Serikat Islam menggelar kongres
00:11:15
ketiga yang untuk pertama kalinya
00:11:17
bertaraf nasional di Bandung pada 17
00:11:21
hingga 24juni 1916
00:11:24
Cokroaminoto dengan berani menyuarakan
00:11:26
tuntutan perlunya pemerintahan sendiri
00:11:28
bagi bangsa Hindia Belanda
00:11:31
tuntutan ini disampaikan Cokro dengan
00:11:34
mengacu pada undang-undang
00:11:36
23juli
00:11:38
1903 yang membuat keputusan Ratu
00:11:41
Wilhelmina terkait perlunya tiap-tiap
00:11:44
karesidenan membuka kemungkinan mencapai
00:11:47
pemerintahan sendiri pada tahun 1916
00:11:51
atau kongres Sarekat Islam di Bandung
00:11:54
Hai dinyatakan lah Sejak saat itu bahwa
00:11:56
Sarekat Islam akan memberikan otonomi
00:12:00
kepada cabang-cabangnya di seluruh
00:12:03
hindia-belanda sebagian ahli sepakat nya
00:12:06
juga menulis misalkan Takashi shiraishi
00:12:10
yang menulis tentang zaman bergerak
00:12:12
tentang periode-periode perjuangan ini
00:12:14
pergerakan ini
00:12:16
melihat inilah momentum awal Sarekat
00:12:19
Islam memiliki kesadaran nasional karena
00:12:22
dia membagi misalkan pengurusnya itu ada
00:12:25
centraal Sarekat Islam CSI dan juga
00:12:28
cabang-cabang yang otonom makanya ada
00:12:30
Sarekat Islam afdeling Semarang Sarekat
00:12:32
Islam labelling sampai ke mana-mana
00:12:34
pada awal Februari
00:12:36
1918 sebuah peristiwa yang menunjukkan
00:12:39
Karisma besar kepemimpinan Cokroaminoto
00:12:42
terjadi saat majalah Jawi hiswara
00:12:45
menurunkan tulisan yang dianggap
00:12:48
melecehkan Nabi Muhammad Cokro memimpin
00:12:51
aksi unjukrasa Akbar memprotes tulis ini
00:12:54
menyusul unjukrasa ini jumlah anggota
00:12:57
Aisi membengkak drastis dari 450 ribu
00:13:01
orang pada tahun 1918 menjadi dua
00:13:05
setengah juta pada tahun 1919 pada tahun
00:13:09
1616 Dimana posisi Sarekat Islam itu
00:13:12
berada pada situasi Puncak
00:13:14
anggota Sarekat Islam yang waktu
00:13:16
tercatat itu mencapai dua setengah juta
00:13:19
ini belum pernah ada Organisasi yang
00:13:22
anggotanya sebesar itu Besarnya jumlah
00:13:25
anggota Sarekat Islam dan tersebarnya
00:13:27
cabang-cabang Sarekat Islam di banyak
00:13:29
daerah ikut memperluas tumbuhnya
00:13:31
semangat kebangsaan di kalangan rakyat
00:13:34
Bumiputera karena Besarnya jumlah
00:13:36
anggota SPI ini
00:13:39
hoscokrominoto sering dijuluki sebagai
00:13:41
raja Jawa tanpa mahkota
00:13:45
Hai Mengapa pak Cokro mendapat julukan
00:13:48
semacam itu itu tidak lain karena
00:13:50
pertama pada saat itu posisi kerajaan
00:13:52
itu kan mengalami situasi surut
00:13:55
pada situasi semacam itu Pak Cokro itu
00:13:58
menjadi seorang tokoh yang mampu
00:14:01
mengorganisir massa dalam jumlah yang
00:14:03
sangat banyak apa yang dikatakan oleh
00:14:06
Pak Cokro itu diikuti oleh para
00:14:08
pengikutnya
00:14:09
jumlah anggota Sarekat Islam itu
00:14:12
berkembang sangat pesat dari yang
00:14:14
nampaknya Kemudian oleh orang-orang
00:14:16
Belanda itu digambarkan sebagai seorang
00:14:19
raja karena Pak ya kan itu tadi belum
00:14:21
berhasil mengorganisir masa yang sangat
00:14:24
Spanyol pada Mei
00:14:26
1946 membuka kesempatan bagi perwakilan
00:14:30
warga Bumiputera untuk masuk Fox surat
00:14:33
atau dewan rakyat Cokroaminoto dan Abdul
00:14:36
Muis ditunjuk Sarekat Islam mewakili
00:14:38
side parlemen bentukan pemerintah ini
00:14:41
dalam sebuah sidang volksraad djokro
00:14:44
sempat dan sebuah mosi berisi tuntutan
00:14:48
diadakannya berbagai perubahan besar
00:14:50
dalam kehidupan perpolitikan di
00:14:53
Indonesia
00:14:54
musi yang juga ditandatangani sejumlah
00:14:57
tokoh seperti Cipto Mangunkusumo
00:14:59
Radjiman di UNS dan Abdul Muis ini
00:15:03
antara lain menuntut pembentukan
00:15:05
parlemen yang anggotanya benar-benar
00:15:07
dipilih rakyat dan memiliki hak untuk
00:15:11
menentukan hukum serta membangun
00:15:13
pemerintahan yang bertanggung jawab pada
00:15:16
parlemen Cokro punya ide untuk apa
00:15:20
namanya otonomi mengelola hindia-belanda
00:15:22
gitu ya terlepas dari dari Negara
00:15:26
Belanda sendiri kan koloninya nih
00:15:29
Hai
00:15:33
meski dikenal sebagai pemimpin
00:15:35
organisasi massa terbesar di
00:15:38
hindia-belanda
00:15:39
Cokroaminoto dikenal sebagai orang yang
00:15:41
selalu hidup sederhana selama sebagian
00:15:45
besar waktunya memimpin Sarekat Islam
00:15:47
Cokro tetap tinggal bersama keluarganya
00:15:50
di sebuah rumah kecil di kawasan padat
00:15:52
penduduk di jalan Peneleh 7 Surabaya
00:15:56
untuk mendapatkan uang tambahan rumah
00:15:59
yang Terletak tidak jauh dari K5 sini
00:16:02
juga dijadikan Cokro sebagai rumah kos
00:16:05
bagi para pemuda Bumiputera yang
00:16:07
bersekolah di Surabaya
00:16:09
tercatat beberapa tokoh dalam dunia
00:16:11
pergerakan dan politik nasional seperti
00:16:14
Soekarno semaoen musuh hingga
00:16:18
Kartosuwiryo pernah tinggal di rumah ini
00:16:21
dalam catatan sejarah para pemuda yang
00:16:24
indekos di rumah Tjokroaminoto ini tidak
00:16:27
hanya tidur dan makan di rumah Hai namun
00:16:30
juga menyerap berbagai pelajaran dan
00:16:32
pengaruh dari tokoh pergerakan
00:16:34
kharismatis ini dan lebih cocok bukan
00:16:37
seorang guru atau memiliki latar
00:16:39
belakang sebagai seorang guru Tapi
00:16:40
kemarin kembali lagi bahwa seseorang itu
00:16:43
menjadi
00:16:45
inspirator bagi orang lain ketika Apa
00:16:48
yang dia lakukan itu membawa dampak
00:16:51
positif bagi orang-orang yang ada
00:16:53
disekitarnya itulah yang saya lihat
00:16:55
sebagai cara Cokro dalam
00:16:59
Hai Memberikan suatu pembelajaran
00:17:01
serangga langsung lewat apa yang
00:17:04
dilakukan lewat Suri tauladannya
00:17:06
sikapnya pemikirannya Gagasan dan
00:17:09
tindakannya Jadi seandainya dia ngomong
00:17:12
Bagaimana caranya kita
00:17:15
melawan praktik kolonialisme dan
00:17:18
imperialisme ya Enggak cuma lewat
00:17:20
gagasan saja tapi juga dengan tindakan
00:17:23
dan Hal inilah yang Kemudian dilihat
00:17:25
oleh anak-anak kost yang pada waktu itu
00:17:27
tinggal dirumah Cokro sebagai bentuk
00:17:30
bahwa apa yang dilakukan oleh
00:17:31
Cokroaminoto ini cupita hanya sebatas
00:17:34
pada gagasan saja tapi juga ada
00:17:36
tindakannya dalam biografi Bung Karno
00:17:39
itu beliau secara langsung mengatakan
00:17:42
kalau Pak Cokro adalah guru saya
00:17:45
Hai hubungkan ingat betul Bagaimana pak
00:17:47
Cokro setiap sore misalnya memberikan
00:17:49
buku-bukunya kepada Bung Karno untuk
00:17:52
kemudian dibaca itu secara langsung oleh
00:17:55
Bung Karno Bung Karno juga ingat
00:17:57
Bagaimana pak Cokro kalau malam
00:18:00
memberikan berbagai wejangan kepada Bung
00:18:03
Karno dan Bung Karno betul-betul
00:18:05
menyadari bahwa Pak Cokro adalah gurunya
00:18:07
pada tahun 1919 sebagian anggota Serikat
00:18:11
Islam yang berpandangan lebih radikal
00:18:13
seperti semaun dan Darsono mulai kerap
00:18:17
mengkritik sikap dan pandangan
00:18:18
Cokroaminoto dan beberapa pengurus si
00:18:21
lain yang mereka anggap lembek terhadap
00:18:23
pemerintah kolonial
00:18:25
di sisi lain pemerintah kolonial yang
00:18:29
khawatir dengan pengaruh besar Sarekat
00:18:31
Islam mulai mengawasi pergerakan
00:18:33
tokoh-tokoh Esi saat terjadi peristiwa
00:18:36
kerusuhan dalam aksi protes petani di
00:18:39
cuma merek Garut Jawa Barat yang
00:18:41
melibatkan para aktifis Sarekat Islam
00:18:43
afdeling FB Tasikmalaya sejumlah tokoh
00:18:48
si tak terkecuali Cokroaminoto diseret
00:18:51
ke pengadilan dan kemudian dipenjara
00:18:53
Haji namanya Haji Hasan menolak membayar
00:18:57
pajak padi yang diberlakukan oleh
00:18:59
pemerintah kolonial
00:19:01
Mereka menolak tidak hanya menolak
00:19:03
melakukan perlawanan dan pembangkangan
00:19:05
yang berujung kepada tewas nya satu
00:19:08
keluarga ini di Cimareme
00:19:10
hai ketika kasus ini dibongkar kita
00:19:14
Hai Ada dugaan afdeling B jadi abdeling
00:19:17
BNI kalau afdeling atuh yang resmilah
00:19:19
gitu ya ini semacam panggilan afdeling B
00:19:22
itu yang Underground yang diduga
00:19:25
memiliki afiliasi dengan kelompok kiri
00:19:28
Ini komunis ini mereka menyusup itu ke
00:19:31
Sarekat Islam
00:19:32
Hai memprovokasi sehingga terjadi
00:19:34
peristiwa besar IV
00:19:37
Hai kemudian meledak kolonial melakukan
00:19:39
serangkaian investigasi maka ditangkap
00:19:42
lah beberapa orang pimpinannya termasuk
00:19:45
Cokro
00:19:47
ketika Cokroaminoto dipenjara
00:19:49
bertentangan pendapat di tubuh Sarekat
00:19:52
Islam antara kubu radikal atau merah
00:19:54
yang dimotori semaun dengan kubu putih
00:19:57
yang dipimpin Agus Salim Kian memanas
00:20:00
kala itu semaun yang merupakan ketua PWI
00:20:03
Cabang Semarang dan beberapa anggota SJ
00:20:06
lain juga menjadi anggota isdv atau
00:20:10
Serikat sosialis Demokrat Hindia yang
00:20:13
menjadi cikal bakal terbentuknya PKI
00:20:15
atau perserikatan Komunis Indonesia
00:20:18
terjadi radikalisasi Jadi bukan cuman
00:20:22
organisasi besar anggotanya banyak
00:20:24
enggak punya tujuan apa-apa tapi mereka
00:20:26
terutama yang Sarekat Islam afdeling
00:20:29
Semarang di Bos Maun itu lebih fokus
00:20:33
pada gerakan buruh jadi melakukan
00:20:35
pemogokan melakukan Virgin posisi untuk
00:20:39
pembelaan hak-hak mereka nah ini tentu
00:20:42
saja terjadi friksi di internal Sarekat
00:20:45
Islam waktu itu
00:20:48
Hai saat digelar kongres nasional Ice di
00:20:51
Surabaya Agus Salim dan abdoel moeis
00:20:53
berhasil meyakinkan sebagian besar
00:20:56
peserta Kongres untuk menjalankan
00:20:58
disiplin organisasi Bagi pengurus dan
00:21:01
anggota Aisi yang merangkap keanggotaan
00:21:03
di organisasi lain laga Agus Salim ini
00:21:07
membuat Sarekat Islam pecah menjadi si
00:21:10
merah dan si putih dalam perkembangannya
00:21:17
kelompok marxist itu berhasil
00:21:20
menciptakan kelompok di dalam lingkungan
00:21:25
Sarekat Islam dan ini nanti yang pada
00:21:29
tahun
00:21:30
2017 jadi Partai Komunis Indonesia tahun
00:21:35
2006 disitulah persoalan yang terjadi
00:21:39
lalu kemudian
00:21:44
Hai tokoh-tokoh Sarekat Islam
00:21:47
minta agar supaya diadakan disiplin
00:21:50
partai waktu itu kan belum belum ada
00:21:53
sejak saat itu Haji Agus Salim
00:21:55
memberlakukan disiplin partai
00:21:57
anggota Sarekat Islam tidak boleh juga
00:22:01
menjadi anggota organisasi lain kan
00:22:05
tadinya mereka bebas tuh punya 2 kartu
00:22:07
anggota isdv juga anggota
00:22:10
bebas tapi sekarang enggak boleh Sarekat
00:22:12
Islam harus nah kemudian mulai terjadi
00:22:16
pembelahan Ada yang merah dan putih ikan
00:22:20
yang merah kemudian berkembang terus
00:22:23
menjadi Partai Komunis Indonesia pada
00:22:27
tahun
00:22:29
Hai setelah mendepak anggota Serikat
00:22:31
Islam yang berindikasi berafiliasi
00:22:33
dengan paham kiri pada tahun 1923
00:22:37
Tjokroaminoto yang kembali memimpin si
00:22:40
mengubah nama organisasi ini menjadi
00:22:42
partai Sarekat Islam atau PSI yang
00:22:46
secara tegas berhaluan politik dalam
00:22:49
Kongres yang digelar pada Januari 1929
00:22:52
nama PSSI diubah lagi menjadi partai
00:22:55
Sarekat Islam Indonesia atau PCI dalam
00:22:59
Kongres ini Cokroaminoto kembali
00:23:02
terpilih sebagai ketua umum namun pada
00:23:04
saat ini masa kejayaan Sarekat Islam
00:23:07
sudah surut kehadiran organisasi dan
00:23:10
partai-partai baru semisal Partai
00:23:12
Nasional Indonesia atau PNI yang
00:23:15
dipimpin Soekarno lebih berhasil menarik
00:23:17
minat banyak anggota
00:23:19
the Bung Karno
00:23:21
ia mendirikan PNI
00:23:24
nah
00:23:27
tetapi Bung Karno ini
00:23:32
eh selalu berusaha
00:23:36
I am membawakan persatuan
00:23:39
kekuatan-kekuatan politik
00:23:42
Hai maka dia berusaha
00:23:45
membentuk sebuah organisasi
00:23:48
dimana Semua partai-partai menjadi
00:23:52
anggotanya
00:23:53
Hai tidak
00:23:55
Hai BPUPKI
00:23:58
Hai waktu itu jadi persatuan dari
00:24:01
partai-partai
00:24:04
hai hai
00:24:06
Oh ya walaupun hanya berjalan tidak lama
00:24:09
unsur Islam dalam pergerakan kemerdekaan
00:24:12
Indonesia itu menjadi sama pentingnya
00:24:15
juga dengan kelompok-kelompok lain yang
00:24:17
tumbuh sehingga kita tidak bisa saling
00:24:19
mengeliminasi itu kan kita tidak bisa
00:24:23
saling Milenge liminasi
00:24:25
Hai a
00:24:27
Hai karena Ketika kita melihat
00:24:31
periode yang penting dalam sejarah kita
00:24:34
ini kita akan melihat setiap kelompok
00:24:37
itu punya sumbangan yang penting bagi
00:24:39
berdirinya Republik Indonesia sampai
00:24:42
kemudian tahun 28 kita sama-sama ikrar
00:24:44
kita jadi orang Indonesia yang tahun
00:24:47
segitu belum ada tuh identitas
00:24:48
keindonesiaan
00:24:51
setelah beberapa tahun tinggal di
00:24:53
Yogyakarta pada 17 Des 1934 Cokroaminoto
00:24:58
meninggal dunia dan dimakamkan di kota
00:25:01
ini pada tahun 1961 Presiden Soekarno
00:25:05
menetapkan Sang Guru bangsa ini sebagai
00:25:07
pahlawan nasional meski tak sempat
00:25:10
menikmati alam kemerdekaan yang
00:25:12
diperjuangkannya pengaruh dan sumbangan
00:25:15
Cokroaminoto bagi perjuangan bangsa
00:25:17
Indonesia untuk berdiri diatas kaki
00:25:19
sendiri sangat besar beliau adalah
00:25:22
seorang pejuang yang sangat gigih
00:25:24
memperjuangkan
00:25:26
kemerdekaan Indonesia Hai dan ada satu
00:25:28
yang patut kita teladani karena sifat
00:25:32
egaliter beliau artinya beliau itu
00:25:36
Hai seorang manusia yang memperlakukan
00:25:39
manusia sebagai makhluk yang sama
00:25:41
makhluk yang setara disini kita bisa
00:25:45
melihat bahwa Pak Cokro adalah seorang
00:25:48
tokoh yang sangat menjunjung tinggi
00:25:50
nilai-nilai kemanusiaan
00:25:53
[Musik]
00:25:56
Hi Ho
00:25:58
[Musik]