Cara Merawat dan Menjaga Persatuan Indonesia (Bag. 1)

00:10:26
https://www.youtube.com/watch?v=ZRax9YK_rwk

摘要

TLDRDiskusi ini membahas reaksi Presiden Joko Widodo terhadap ancaman terhadap konstitusi dan persatuan, di mana beliau menggunakan istilah 'digebuk' untuk menegaskan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang berpotensi merongrong persatuan. Panelis berbagi pandangan tentang pentingnya dialog dan rekonsiliasi dalam menyelesaikan konflik, serta peran media sosial dalam memicu emosi dan provokasi. Diskusi juga menyentuh tentang akumulasi tindakan intoleransi dan perlunya kepolisian untuk menegakkan hukum terhadap ujaran kebencian.

心得

  • 🗣️ Presiden Jokowi mengambil tindakan tegas terhadap ancaman konstitusi.
  • ⚖️ Istilah 'digebuk' digunakan untuk menegaskan tindakan terhadap organisasi yang merongrong persatuan.
  • 💬 Dialog dianggap penting untuk menyelesaikan masalah secara damai.
  • 📱 Media sosial dapat memicu konflik melalui provokasi.
  • 👥 Perlunya rekonsiliasi di antara tokoh masyarakat untuk menjaga persatuan.
  • 🛡️ Polisi berperan dalam menindak ujaran kebencian yang menyebar di media sosial.
  • 📜 Sejarah konflik di Indonesia penting dalam memahami situasi saat ini.
  • ⚠️ Kerumunan emosional dapat menjadi risiko bagi keamanan publik.

时间轴

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Presiden Joko Widodo menyatakan tindakan tegas akan diambil terhadap pihak-pihak yang mengganggu konstitusi dan NKRI, menggunakan istilah 'digebuk' untuk menegaskan keseriusan situasi. Di studio, para ahli seperti Hidayat Nur Wahid dan Pak Imam mengulas tentang ekstremnya situasi intoleransi di Indonesia serta dampak dari pesta demokrasi. Mereka berpendapat bahwa meski ada kekhawatiran, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak pilkada berjalan aman, dan dialog dengan semua kelompok adalah kunci untuk menyelesaikan masalah, alih-alih tindakan tegas yang mungkin memperuncing keadaan.

  • 00:05:00 - 00:10:26

    Dalam diskusi mengenai kerumunan yang berpotensi memicu konflik, Pak Hidayat dan Pak Imam menyoroti risiko yang dihadapi jika politik kerumunan berlanjut. Mereka mencatat bahwa kerumunan marah bisa menyebabkan kekacauan, berbanding terbalik dengan kerumunan yang damai. Kombes Awi dari Polri menambahkan bahwa protes yang muncul seringkali akibat ujaran kebencian di media sosial, dan tantangan pemerintah serta kepolisian adalah menyeimbangkan antara menjaga ketertiban umum dan hak asasi yang sama. Diskusi berlanjut mengenai cara untuk menanggapi berbagai isu sosial tanpa meningkatkan ketegangan.

思维导图

视频问答

  • Apa tindakan yang diambil oleh Presiden Jokowi terhadap ancaman konstitusi?

    Presiden Jokowi berencana mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mengganggu konstitusi dan persatuan NKRI.

  • Apa yang dimaksud dengan istilah 'digebuk'?

    Istilah 'digebuk' digunakan oleh Presiden untuk menyatakan tindakan tegas terhadap organisasi yang merongrong persatuan.

  • Apa saja pandangan yang muncul dalam diskusi tentang pernyataan Jokowi?

    Pendapat bervariasi, ada yang merasa tindakan Jokowi terlalu ekstrem, sedangkan yang lain memahami konteks ancaman yang dihadapi.

  • Apa peran polisi dalam situasi ini?

    Polisi berperan dalam menindak hoaks dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah masyarakat.

  • Apa pentingnya dialog dalam menjaga persatuan?

    Dialog dianggap penting untuk menyelesaikan masalah secara persuasif dan mencegah konflik yang lebih besar.

  • Bagaimana media sosial berperan dalam situasi politik saat ini?

    Media sosial berperan besar dalam menyebarkan informasi dan provokasi yang bisa memicu konflik.

  • Apa dampak dari kerumunan dalam konteks politik?

    Kerumunan dapat membawa risiko jika dipicu oleh emosi negatif atau provokasi.

  • Apa yang dibahas mengenai sejarah konflik di Indonesia?

    Sejarah konflik seperti di Ambon menjadi latar belakang penting dalam memahami potensi ancaman persatuan.

  • Kenapa pernyataan presiden dianggap ekstrem oleh sebagian orang?

    Istilah ekstrem digunakan karena dianggap tidak perlu dalam keadaan yang sedang dihadapi.

  • Apa yang disarankan untuk menyelesaikan permasalahan saat ini?

    Penting untuk mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat dan melakukan dialog untuk rekonsiliasi.

查看更多视频摘要

即时访问由人工智能支持的免费 YouTube 视频摘要!
字幕
id
自动滚动:
  • 00:00:00
    saudara Presiden Joko Widodo siap
  • 00:00:01
    mengambil tindakan tegas terhadap
  • 00:00:03
    pihak-pihak yang berani mencoba
  • 00:00:05
    mengganggu konstitusi dan ketuhan NKRI
  • 00:00:07
    presiden menggunakan istilah digebuk
  • 00:00:10
    terhadap semua organisasi dan
  • 00:00:11
    pihak-pihak yang merongrong persatuan
  • 00:00:14
    Apa makna dari sikap Jokowi ini untuk
  • 00:00:16
    membahasnya sudah hadir di studio wakil
  • 00:00:19
    ketua MPR Hidayat Nur Wahid Selamat
  • 00:00:20
    malam Asalamualaikum Pak Hidayat
  • 00:00:21
    Waalaikumsalam Selamat malam kemudian
  • 00:00:23
    juga ada kepala bagian Mitra biro
  • 00:00:26
    penerangan masyarakat divisios Polri
  • 00:00:27
    Kombes Awi Suo Selamat malam Pak Awi
  • 00:00:30
    Selamat malam Mbak selamat datang di
  • 00:00:31
    Kompas malam kemudian ada Waalaikumsalam
  • 00:00:34
    kemudian juga ada Pak Imam rasojo
  • 00:00:35
    sosiolog dari Universitas Indonesia
  • 00:00:37
    selamat malam Asalamualaikum Pak Imam
  • 00:00:38
    Waalaikumsalam warahmatullah ini
  • 00:00:40
    presiden sudah sangat ekstrm menggunakan
  • 00:00:42
    istilah yang mungkin kalau konotasinya S
  • 00:00:44
    nilai rasanya begitu apa namanya ekstrem
  • 00:00:47
    sekali digebuk Pak Hidayat anda melihat
  • 00:00:49
    separah itu eh apa namanya
  • 00:00:52
    intoleransi berantakannya persatuan dan
  • 00:00:55
    kesatuan kita yang selama ini ya karena
  • 00:00:57
    itu ada Indonesia ee eh ya dan apalagi
  • 00:01:02
    kemudian berikutnya ada wacana Mat Perpu
  • 00:01:03
    gitu ya Jadi semakin sangat genting gitu
  • 00:01:06
    kan Perpu kan dikeluarkan karena
  • 00:01:08
    kegentingan yang memaksa sebelumnya ada
  • 00:01:09
    gebuk dan lain sebagainyasa kalau kita
  • 00:01:12
    lihat realita di lapangan Pak ya dan kan
  • 00:01:14
    biasanya dikaitkan dengan eh pilkadaa di
  • 00:01:17
    DKI gitu kan dan prosesnya panjang ya
  • 00:01:19
    panjang gitu sebenarnya kalau kita lihat
  • 00:01:21
    Ril di lapangan enggak Enggak terasa tuh
  • 00:01:24
    Oh ya yang EE yang berkompetisi Pak Anis
  • 00:01:29
    Pak Sandi dengan pak ee Pak Ahok Jarot
  • 00:01:32
    sudah Aman damai sudah saling kunjuling
  • 00:01:35
    eltis di tingkat El di tingkat lapangan
  • 00:01:37
    pun juga sungnya kalau ukurannya adalah
  • 00:01:39
    pro dan kontra siapa sih sekarang yang
  • 00:01:41
    pro dan kontra kemarin ada yang demo
  • 00:01:43
    lilin dan lain sebagainya kan sudah
  • 00:01:44
    sudah selesai juga kalau kemudian ada
  • 00:01:46
    yang diriakan Minahasa Merdeka Apa benar
  • 00:01:49
    mereka mau Merdeka He tapi bahwa itu
  • 00:01:52
    terjadi ya tapi sangat segmentik
  • 00:01:55
    segmentasinya itu sangat terukur gitu
  • 00:01:56
    loh mbak tidak kemudian melibatkan
  • 00:01:58
    seluruh pihak di dengan dengan hal apa
  • 00:02:00
    Pak Pak hiday terukur orang-orangnya
  • 00:02:02
    itu-itu saja oh ya dan daerahnya juga
  • 00:02:04
    itu-itu saja pkada di di Indonesia tahun
  • 00:02:08
    2017 itu ada 101
  • 00:02:11
    Pilkada di 100 daerah termasuk di daerah
  • 00:02:15
    yang dipikirakan S rawan yaitu di Papua
  • 00:02:17
    Barat dan di Aceh aman dan damai enggak
  • 00:02:19
    pernah ada masalah kok di Jakarta itu
  • 00:02:22
    pun selesai dengan aman dan damai yang
  • 00:02:23
    dipergirakan Jakarta akan terjadi keos
  • 00:02:25
    akan ter pembelahan mana itu enggak ada
  • 00:02:27
    jadi menurut saya Ya mestinya pemerintah
  • 00:02:31
    justru menentramkan warga menyelesaikan
  • 00:02:33
    masalah ini dengan dengan eh
  • 00:02:36
    menghadirkan rekonsiliasi mempertemukan
  • 00:02:38
    tokoh-tokoh yang dianggap ee ada masalah
  • 00:02:41
    tokohtokoh agama tokoh-tokoh kunci tokoh
  • 00:02:43
    agama tokoh masyarakat tokoh politik
  • 00:02:45
    tokoh-tokoh yang mempunyai masa yang
  • 00:02:46
    dipikirakan akan masih mempunyai
  • 00:02:48
    dampak-dampak tadi Diajak ketemu diajak
  • 00:02:50
    bicara diajak dialog Saya kira akan
  • 00:02:53
    segera selesai karena sekali lagi yang
  • 00:02:55
    terkait langsung yaitu para kandidat
  • 00:02:57
    sudah selesai para partai yang Mas sudah
  • 00:03:00
    selesai jadi Kenapa pula kemudian
  • 00:03:02
    diperuncing Kalau mungkin masalahnya
  • 00:03:04
    terkait dengan HTI HTI itu sekali lagi
  • 00:03:07
    mereka tidak melakukan gerakan yang
  • 00:03:09
    dalam Tera kutip bersenjata kalaupun
  • 00:03:12
    mereka mempunyai permasalan terkait
  • 00:03:14
    dengan masalah pemikiran Ideologi itu
  • 00:03:16
    kan bisa diajak ee dialog diajak
  • 00:03:19
    diselesaikan secara persuasif dan EE
  • 00:03:22
    semua orang juga tahu bahwa Pak Jokowi
  • 00:03:24
    itu kan beda dengan Pak Harto Kalau Pak
  • 00:03:26
    Harto adalah Jenderal besar beliau seang
  • 00:03:28
    militer dengan ee tradisi yang kita
  • 00:03:30
    semuanya paham sementara kalau Pak
  • 00:03:32
    Jokowi semua orang tahu bahwa salah satu
  • 00:03:35
    yang membuat beliau sangat e populer dan
  • 00:03:38
    sangat diminati publik adalah ketika
  • 00:03:39
    beliaujadi waliet Solo itu beliau
  • 00:03:41
    betul-betul melakukan pendekatan yang
  • 00:03:43
    sangat sipil bahkan satu OPP pun bisa
  • 00:03:45
    kemudian dilucuti tidak harus pakai
  • 00:03:47
    gebukan dan menyelesaikan seluruh
  • 00:03:50
    masalah dengan dialog nah in Seharusnya
  • 00:03:52
    juga dengan dialog saat ini kenapa tidak
  • 00:03:54
    Pak Imam Anda melihatnya seperti ituah
  • 00:03:56
    sama dengan Pak Hidayat tidak separah
  • 00:03:58
    itu dan tidak harus presiden dengan apa
  • 00:04:01
    namanya dengan kata pilihan kata yang
  • 00:04:03
    begitu ekstrm untuk menghadapi atau
  • 00:04:05
    melihat hal ini ya saya terus terang
  • 00:04:08
    Kalau melihat pilihan katanya memang
  • 00:04:10
    mungkin bukan kata-kata yang yang nyaman
  • 00:04:13
    ya tapi juga mungkin ini turunan dari
  • 00:04:17
    kata-kata yang lain karena ni sekarang
  • 00:04:20
    ini orang menebar kata-kata he ya
  • 00:04:23
    apalagi terus kemudian dengan adanya
  • 00:04:25
    YouTube ya yang pidato yang dengan
  • 00:04:28
    kata-kata violence itu he dari semua
  • 00:04:30
    pihak termasuk netizen ikut bergabung
  • 00:04:34
    kan semua kita ini sekarang punya Semua
  • 00:04:36
    orang punya bisa bersuara bisa
  • 00:04:37
    diulang-ulang gitu loh jadi yang
  • 00:04:40
    biasanya Cuma hanya sekali karena kita
  • 00:04:43
    punya teknologi yang direkam secara
  • 00:04:45
    digital bisa diviralkan kembali jadi
  • 00:04:49
    betul saya merasa bahwa mungkin tidak
  • 00:04:51
    pada tempatnya menggunakan kata-kata itu
  • 00:04:54
    tapi pada saat yang sama ya kita juga
  • 00:04:57
    sebetulnya enggak bisa menganggap enteng
  • 00:04:59
    nya sejarah konflik-konflik di Ambon ya
  • 00:05:03
    terus kemudian di konflik horizontal
  • 00:05:06
    maksudnya konflik horizontal nah pada
  • 00:05:08
    saat terjadi politik kerumunan ya kan
  • 00:05:12
    kita ini sekarang berseri nih orang
  • 00:05:15
    berkerumun nah pada saat kerumunan terus
  • 00:05:20
    kemudian muncul crowd leader dengan
  • 00:05:24
    bahasa-bahasa yang agak agitatif lah
  • 00:05:27
    kalau misalnya saya bisa k
  • 00:05:31
    anunya kan Nah itu psikologi Ma itu ya
  • 00:05:36
    memang betul Pak Hidayat tadi kita
  • 00:05:38
    enggak ada apa-apa tapi itu kemarin
  • 00:05:40
    secara psikologi massa itu sebenarnya
  • 00:05:43
    bahaya sekali Pak kalau seandainya yang
  • 00:05:45
    mana yang sepasca Pilkada sebelum
  • 00:05:47
    Pilkada Selama saya tidak ingin menunjuk
  • 00:05:49
    nanti ya tapi di saat ada kerumunan dan
  • 00:05:52
    kemudian ada orang yang menggunakan apa
  • 00:05:55
    pengeras suara dengan kata-kata yang ada
  • 00:05:58
    violent stat he ya itu kan itu bisa
  • 00:06:02
    memprovokasi ma Nah kalau itu
  • 00:06:05
    bertubrukan ya polisi di tengah nih yang
  • 00:06:08
    repot gitu kan Nah kalau ini terus
  • 00:06:11
    berlanjut ke misalnya pilkada-pilkada
  • 00:06:14
    yang lain ada 2018an ter
  • 00:06:17
    dekatisa karena kita punya pengalaman
  • 00:06:19
    nah terus pada saat yang sama yang kita
  • 00:06:21
    khawatir Pak Hidayat adalah saya tu
  • 00:06:24
    kebetulan termasuk yang ikut ngurusi
  • 00:06:26
    korban-korban bom meriot 1 meriot 2 ya
  • 00:06:30
    Bali terus kemudian ada thrin kemarin
  • 00:06:33
    itu korbannya jelas mungkin aman sofar
  • 00:06:37
    dengan crowd ini tapi saya selalu
  • 00:06:40
    khawatir uh kalau ini seandainya ada
  • 00:06:43
    orang masuk dan kemudian
  • 00:06:45
    melakukan itu yang terjadi adalah pasti
  • 00:06:48
    saling saling timpuk itu karena kita
  • 00:06:51
    enggak tahu siapa gitu nah ini yang Saya
  • 00:06:53
    khawatir pada saat politik kerumunan itu
  • 00:06:56
    mendominasi demokrasi kita ya betul
  • 00:06:59
    enggak bisa di apa namanya dihindari
  • 00:07:02
    katanya itu hak demokrasi segala macam
  • 00:07:05
    tapi angry apa apa kerumunan yang marah
  • 00:07:11
    itu berbeda orang kerumunan yang lagi
  • 00:07:13
    nonton bola yang lagi menikmati sebuah
  • 00:07:16
    atau kerumunan orang yang sedang salat
  • 00:07:17
    Jumat itu beda Pak Tapi kalau kerumunan
  • 00:07:20
    marah apalagi ada yang mengomando untuk
  • 00:07:24
    melakukan kemarahan di sebelah sana
  • 00:07:26
    marah di sebelah sini Marah Nah itu
  • 00:07:29
    tinggal tinggal nunggu waktu aja Kapan
  • 00:07:32
    ada gampang di di di apa dipici begitu
  • 00:07:35
    Pak Awi Anda menerjemahkan menerjemahkan
  • 00:07:38
    ee apa namanya kata-kata presiden yang
  • 00:07:41
    gebuk kemudian dengan melihat di bawah
  • 00:07:43
    atau di di di tingkat e apa namanya
  • 00:07:45
    grasrot bahwa seperti kata Pak Imam
  • 00:07:47
    bahwa di sana ada ada apa titik-titik
  • 00:07:50
    yang bisa dengan gampang kemudian bisa
  • 00:07:52
    di apa dipicu oleh hal-hal yang sangat
  • 00:07:54
    apa apa sensitif begitu yang bisa setiap
  • 00:07:57
    saat meledak konflik begitu secara
  • 00:07:58
    horizontal apa apa atau bagaimana polisi
  • 00:08:01
    memaknai memaknai situasi ini ya kalau
  • 00:08:04
    saya lihat e apa yang disampaikan bapak
  • 00:08:06
    presiden itu memang akumulasi ee
  • 00:08:09
    kejadian-kejadian selama ini yang EE
  • 00:08:12
    notabinnya memang banyak misalnya head
  • 00:08:16
    spe hujat-ujatan Kepada beliau yang
  • 00:08:19
    notabininya ya Ee Presiden Republik
  • 00:08:22
    Indonesia yang harus kita hormati Namun
  • 00:08:23
    demikian kita bisa lihat sendiri di
  • 00:08:26
    media sosial juga ee begitu
  • 00:08:29
    masifnya ya bagaimana mereka membuat
  • 00:08:32
    haspit-hasbit mereka membuat mem yang
  • 00:08:36
    mendik presiden yang seakan-akan beliau
  • 00:08:39
    itu adalah
  • 00:08:40
    ee PKI dan sebagainya banyak hal-hal
  • 00:08:43
    yang kita temukan demikian di lain pihak
  • 00:08:45
    memang undang-undang kita sudah mencabut
  • 00:08:47
    ee yang dulunya Presiden itu sebagai
  • 00:08:51
    simbol negara bisa kita ee pindanakan
  • 00:08:54
    secara langsung Siapa pelakukan yang
  • 00:08:56
    menghina itu tapi sekarang deliknya
  • 00:08:58
    menjadi delik ee personal ya Sehingga
  • 00:09:00
    presiden sendiri yang harus ee kalau
  • 00:09:03
    memang beliau di speed ya beliau sendiri
  • 00:09:05
    menjadi korban beliau sendiri harus
  • 00:09:06
    melapor melapor karena betul ini kan
  • 00:09:08
    juga permasalahan yang saya pikir secara
  • 00:09:10
    psikologis Ee Kita pun juga sebagai
  • 00:09:12
    manusia biasa juga harus berpikir yang
  • 00:09:14
    demikian Begitu dan memang ya
  • 00:09:18
    Eh banyak tekanan-tekanan dari
  • 00:09:21
    eh medsos yang pada intinya menghujat ee
  • 00:09:25
    kepimpinan beliau dan itu yang sangat
  • 00:09:27
    kami sayangkan ya Sehingga eh akhirnya
  • 00:09:30
    kepolisian sendiri juga dalam
  • 00:09:32
    maintenance of public order ini eh apa
  • 00:09:35
    yang kita hadapi di dunia Saber di dunia
  • 00:09:38
    maya memang Ee Kita harus ee pandai
  • 00:09:42
    mencari celah kemudian pandai juga ee
  • 00:09:45
    mencari unsur-unsur pindana mana yang
  • 00:09:47
    kita harus jerat karena kalau kita dak
  • 00:09:48
    ee tindak kalau kita biarkan seperti
  • 00:09:51
    mereka juga ada pembiaran Begitu he jadi
  • 00:09:55
    pihak kepolisi yang akan menindak tegas
  • 00:09:57
    karena kan tidak mungkin kan ibaratnya
  • 00:09:59
    bapak Presiden harus mengurusi satu
  • 00:10:00
    persatu setiap head speed kan He nah ada
  • 00:10:03
    ada persoalan-persoalan yang paling
  • 00:10:04
    krusial antara menjaga kesatuan negara
  • 00:10:07
    kesatuan Republik Indonesia dengan
  • 00:10:09
    kebebasan ee atau hak asasi setiap warga
  • 00:10:11
    negara untuk memukakan pendapat atau apa
  • 00:10:13
    berkumpul ee apa namanya punya
  • 00:10:15
    nilai-nilai yang kemudian yang dimiliki
  • 00:10:17
    secara pribadi jadi antara kebebasan
  • 00:10:19
    antara menjaga NKRI di mana titik
  • 00:10:22
    temunya atau bandul titik seimbangnya
  • 00:10:24
    nanti kita akan bicarakan
标签
  • Joko Widodo
  • konstitusi
  • persatuan
  • dialog
  • intoleransi
  • media sosial
  • polisi
  • kerumunan
  • dialog
  • HTI