KISAH SUNAN AMPEL

00:35:36
https://www.youtube.com/watch?v=KAm1gGkJ6qY

摘要

TLDRVideo ini menceritakan perjalanan hidup Syekh Ibrahim Asmarakandi, yang diperintahkan oleh ayahnya, Syekh Jamaluddin Jumadil Kubro, untuk menyebarkan Islam ke negeri-negeri Asia. Ia kemudian menjadi menantu raja Champa dan memiliki dua putra, Sayyid Ali Rahmatullah dan Sayyid Ali Murtado. Raden Rahmatullah, yang lebih dikenal sebagai Sunan Ampel, memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa, khususnya di Majapahit. Ia mendirikan pusat pendidikan Islam dan mengajarkan nilai budi pekerti melalui filosofi Molimo. Sunan Ampel juga berkontribusi dalam jatuhnya Majapahit dan berdirinya Kerajaan Demak, di mana Raden Patah menjadi raja pertama.

心得

  • 📚 Syekh Ibrahim Asmarakandi diutus berdakwah.
  • 👰 Menjadi menantu raja Champa.
  • 🏰 Mendirikan pesantren di Majapahit.
  • 🕌 Mengajarkan filosofi Molimo.
  • 👑 Raden Patah, Raja Demak pertama.

时间轴

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Di daerah Samarkandi yang terkenal dengan keilmuan Islam, lahir seorang ulama bernama Syekh Jamaluddin Jumadil Kubro yang memiliki putra bernama Ibrahim. Ibrahim dikenal sebagai Syekh Ibrahim Asmara Kanti setelah diperintahkan ayahnya untuk berdakwah ke berbagai negeri Asia, hingga menikah dengan Putri Champa, Dewi Candrawulan, dan memiliki dua putra.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Syekh Ibrahim Asmara Kanti menjadi menantu raja Champa dan memiliki dua anak yang juga tergolong bangsawan. Di sisi lain, Majapahit sedang mengalami krisis setelah pemimpin pentingnya, Mahapatih Gajah Mada, meninggalkan kerajaan, mengakibatkan perang saudara dan ketidakloyalan para adipati terhadap Prabu Brawijaya.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Merasa khawatir akan kerusakan lebih lanjut di kerajaan, Ratu Biarawati mencalonkan keponakannya, Sayyid Ali Rahmatullah, untuk mengajarkan budi pekerti yang baik kepada bangsawan dan rakyat Majapahit. Utusan dari Majapahit mengunjungi Ratu di Champa dan Sayyid Ali Rahmatullah pun dikirimkan ke Majapahit bersama keluarganya.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Dalam perjalanan mereka, ayah Sayyid Ali, Syekh Maulana Ibrahim, wafat sebelum bisa sampai ke Majapahit. Sayyid Murtado, saudara Sayyid Ali, kemudian melanjutkan dakwah hingga akhirnya sosoknya dikenal di daerah lain.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Sayyid Ali Rahmatullah akhirnya tiba di Majapahit dan diterima dengan hangat oleh Prabu Brawijaya, yang meminta agar dia mengajarkan cara-cara mulia kepada rakyat. Sayyid Ali dijodohkan dengan putri Majapahit, yang membuatnya menjadi bagian dari keluarga kerajaan serta dikenal sebagai Raden Rahmat.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Setelah menetap, Raden Rahmat mulai berdakwah dan memperkenalkan ajaran Islam kepada penduduk setempat, menggunakan pendekatan yang halus serta membuat kerajinan tangan sebagai sarana untuk menarik minat masyarakat. Beliau membangun masjid sebagai pusat kegiatan ibadah.

  • 00:30:00 - 00:35:36

    Sebagai guru agama, Raden Rahmat berhasil mendidik banyak orang dan dikenal sebagai Sunan Ampel; mengajarkan nilai-nilai moral dan budi pekerti yang baik kepada golongan bangsawan dan rakyat, hingga menjadi sosok pemimpin bagi Wali Songo setelah wafatnya Syekh Maulana Malik Ibrahim.

显示更多

思维导图

视频问答

  • Siapa Syekh Ibrahim Asmarakandi?

    Syekh Ibrahim Asmarakandi adalah putra Syekh Jamaluddin Jumadil Kubro yang diperintahkan untuk berdakwah ke negeri-negeri Asia.

  • Apa peran Sunan Ampel dalam penyebaran Islam?

    Sunan Ampel mendirikan pesantren dan mengajarkan budi pekerti melalui filosofi Molimo.

  • Apa itu filosofi Molimo?

    Filosofi Molimo adalah ajaran untuk tidak melakukan lima perbuatan tercela, termasuk perjudian, mabuk, dan pencurian.

  • Siapa anggota Wali Songo yang merupakan murid Sunan Ampel?

    Anggota Wali Songo yang merupakan murid Sunan Ampel termasuk Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

  • Apa yang terjadi setelah Majapahit jatuh?

    Setelah Majapahit jatuh, Raden Patah diangkat menjadi Raja Demak yang pertama.

查看更多视频摘要

即时访问由人工智能支持的免费 YouTube 视频摘要!
字幕
id
自动滚动:
  • 00:00:00
    [Musik]
  • 00:00:26
    [Musik]
  • 00:00:38
    terletak di negeri samarkanti
  • 00:00:43
    sejak dahulu daerah samarkandi dikenal
  • 00:00:46
    sebagai daerah Islam yang melahirkan
  • 00:00:49
    ulama-ulama besar seperti mampukhori
  • 00:00:53
    yang masyhur sebagai pewaris hati Shahih
  • 00:00:59
    disamarkan ini ada seorang ulama besar
  • 00:01:02
    bernama Syekh Jamaluddin Jumadil Kubro
  • 00:01:06
    seorang ahlusunah bermazhab Syafi'i
  • 00:01:12
    beliau mempunyai seorang Putra bernama
  • 00:01:15
    Ibrahim
  • 00:01:17
    dan karena berasal dari samarkan maka
  • 00:01:21
    Ibrahim kemudian mendapatkan tambahan
  • 00:01:25
    nama samarkanti
  • 00:01:26
    [Musik]
  • 00:01:29
    orang Jawa sukar menyebutkan samarkan
  • 00:01:32
    maka mereka hanya menyebutnya sebagai
  • 00:01:36
    Syekh Ibrahim asmarakanti
  • 00:01:40
    Syekh Ibrahim Asmara kali ini diperintah
  • 00:01:43
    oleh ayahnya yaitu Syekh Jamaludin
  • 00:01:47
    Jumadil Kubro untuk berdakwah ke
  • 00:01:50
    negeri-negeri Asia
  • 00:01:51
    [Tepuk tangan]
  • 00:01:53
    perintah inilah yang dilaksanakan dan
  • 00:01:57
    Kemudian beliau diambil menantu oleh
  • 00:02:00
    raja champa dijodohkan dengan Putri
  • 00:02:03
    Rajab sampa yang bernama Dewi
  • 00:02:06
    candrawulan
  • 00:02:10
    Negeri campa ini menurut sebagian ahli
  • 00:02:13
    sejarah terletak di Muangthai
  • 00:02:18
    Dari perkawinan dengan Dewi candrawulan
  • 00:02:21
    maka Syekh Ibrahim asmarakani mendapat
  • 00:02:25
    dua orang Putra yaitu
  • 00:02:27
    Sayyid Ali Rahmatullah dan Sayyid Ali
  • 00:02:30
    Murtado
  • 00:02:33
    sedangkan adik Dewi candrawulan yang
  • 00:02:36
    bernama Dewi dwarawati diperistri oleh
  • 00:02:40
    Prabu Brawijaya Majapahit
  • 00:02:43
    dengan demikian keduanya adalah
  • 00:02:46
    keponakan Ratu Majapahit dan tergolong
  • 00:02:50
    Putra bangsawan atau Pangeran kerajaan
  • 00:02:56
    para pangeran atau bangsawan kerajaan
  • 00:02:58
    pada waktu itu mendapat gelar
  • 00:03:02
    rakyatnya tuanku
  • 00:03:06
    dalam proses selanjutnya sebutan ini
  • 00:03:09
    cukup dipersingkat dengan sebutan Raden
  • 00:03:16
    Raja Majapahit sangat senang mendapat
  • 00:03:19
    istri dari negeri sampah
  • 00:03:22
    yang wajahnya dan kepribadiannya sangat
  • 00:03:25
    memikat hati
  • 00:03:30
    sehingga istri-istri yang lainnya
  • 00:03:32
    diceraikan
  • 00:03:34
    banyak yang diberikan kepada para
  • 00:03:37
    adipatinya yang tersebar di seluruh
  • 00:03:39
    Nusantara
  • 00:03:40
    [Musik]
  • 00:03:43
    salah satu contoh adalah istri yang
  • 00:03:45
    bernama Dewi Kian atau SIUP banci
  • 00:03:49
    seorang putri Cina yang diberikan kepada
  • 00:03:52
    Adipati Arya Damar di Palembang
  • 00:03:55
    [Musik]
  • 00:03:57
    ketika Dewi Kian diceraikan dan
  • 00:04:00
    diberikan kepada
  • 00:04:02
    Arya Damar saat itu ia sedang Hamil 3
  • 00:04:06
    Bulan
  • 00:04:06
    [Musik]
  • 00:04:09
    Arya Damar tidak menggauli Putri Cina
  • 00:04:12
    itu sampai si jabang bayi terlahir ke
  • 00:04:15
    dunia
  • 00:04:18
    bayi yang lahir dari Dewi Kian atau Dewi
  • 00:04:22
    simpansi itulah yang nantinya bernama
  • 00:04:26
    Raden Hasan atau lebih dikenal dengan
  • 00:04:30
    nama Raden Patah salah satu seorang dari
  • 00:04:35
    murid Sunan Ampel yang menjadi raja di
  • 00:04:38
    Demak Bintoro
  • 00:04:39
    [Musik]
  • 00:04:42
    Kerajaan Majapahit sesudah ditinggal
  • 00:04:44
    Mahapatih Gajah Mada dan Prabu Hayam
  • 00:04:48
    Wuruk mengalami kemunduran drastis
  • 00:04:52
    kerajaan terpecah belah karena
  • 00:04:54
    terjadinya perang saudara
  • 00:04:59
    dan para Adipati banyak yang tidak loyal
  • 00:05:02
    kepada keturunan Prabu Hayam Wuruk yaitu
  • 00:05:06
    Prabu Brawijaya kertabumi
  • 00:05:11
    pajak dan upeti kerajaan tidak ada yang
  • 00:05:14
    sampai ke istana Majapahit
  • 00:05:16
    lebih sering dinikmati oleh para Adipati
  • 00:05:20
    itu sendiri
  • 00:05:23
    Hal inilah yang membuat sang prabu
  • 00:05:27
    bersedih hati
  • 00:05:28
    lebih-lebih lagi dengan adanya kebiasaan
  • 00:05:32
    buruk kaum bangsawan dan para pangeran
  • 00:05:35
    yang suka berpesta pora dan main judi
  • 00:05:38
    serta mabuk-mabukan
  • 00:05:44
    [Musik]
  • 00:05:45
    Prabu Brawijaya sadar betul bila
  • 00:05:48
    kebiasaan semacam ini diteruskan
  • 00:05:51
    negeri atau kerajaan akan menjadi lemah
  • 00:05:55
    dan jika kerajaan sudah kehilangan
  • 00:05:58
    kekuasaan
  • 00:05:59
    Betapa mudahnya bagi musuh untuk
  • 00:06:02
    menghancurkan Majapahit
  • 00:06:05
    [Musik]
  • 00:06:07
    Ratu biarawati yaitu istri Prabu
  • 00:06:11
    Brawijaya mengetahui keresahan hati
  • 00:06:14
    suaminya
  • 00:06:16
    dengan memberanikan diri dia mengajukan
  • 00:06:19
    pendapat kepada suaminya
  • 00:06:23
    Saya mempunyai seorang keponakan yang
  • 00:06:26
    ahli mendidik dalam hal mengatasi
  • 00:06:29
    kemerosotan budi pekerti demikian kata
  • 00:06:34
    Ratu dua rawati
  • 00:06:38
    Betulkah Diajeng hanya Sang Prabu
  • 00:06:42
    benar Gusti
  • 00:06:44
    namanya Sayyid Ali Rahmatullah
  • 00:06:48
    putra dari Kanda Dewi candrawulan di
  • 00:06:52
    negeri sampah
  • 00:06:54
    Villa Kanda perkenan Saya akan meminta
  • 00:06:57
    Ramanda Prabu di campa untuk
  • 00:07:00
    mendatangkan aliran Rahmatullah ke
  • 00:07:04
    Majapahit ini
  • 00:07:08
    aku merasa senang bila ramah Prabu
  • 00:07:11
    dicampak berkenan mengirimkan Sayyid Ali
  • 00:07:15
    Rahmatullah ini begitu jawab Prabu
  • 00:07:19
    Brawijaya
  • 00:07:21
    maka pada suatu ketika berangkatlah
  • 00:07:25
    utusan dari Majapahit ke negeri sampah
  • 00:07:28
    untuk meminta Sayyid Ali Rahmatullah
  • 00:07:31
    datang ke Majapahit
  • 00:07:37
    kedatangan utusan tersebut disambut
  • 00:07:39
    gembira oleh raja sampah
  • 00:07:43
    dan raja champa bersedia mengirim
  • 00:07:45
    cucunya ke Majapahit untuk meluaskan
  • 00:07:48
    pengalaman
  • 00:07:52
    keberangkatan Sayyid Ali Rahmatullah ke
  • 00:07:55
    tanah Jawa tidak sendirian
  • 00:07:58
    ia ditemani oleh ayah dan kakaknya
  • 00:08:03
    sebagaimana disebutkan Ayah Sayyid Ali
  • 00:08:07
    Rahmatullah adalah Syekh Maulana Ibrahim
  • 00:08:10
    Asmara ganti dan kakaknya bernama Sayyid
  • 00:08:14
    Ali Murtado
  • 00:08:18
    diduga tidak langsung ke Majapahit
  • 00:08:20
    melainkan terlebih dahulu ketuban
  • 00:08:26
    itu kan tepatnya di desa keseharjo Syekh
  • 00:08:31
    Maulana Ibrahim Asmara kandidato sakit
  • 00:08:34
    dan meninggal dunia
  • 00:08:36
    [Musik]
  • 00:08:37
    beliau dimakamkan di desa tersebut yang
  • 00:08:41
    masih termasuk Kecamatan Palang
  • 00:08:44
    Kabupaten Tuban
  • 00:08:47
    Sayyid Murtado kemudian meneruskan
  • 00:08:50
    perjalanan
  • 00:08:52
    beliau berdakwah keliling daerah Nusa
  • 00:08:55
    Tenggara Madura dan sampai ke Bima
  • 00:09:01
    di sana beliau mendapat sebutan raja
  • 00:09:04
    panita Bima
  • 00:09:06
    dan akhirnya
  • 00:09:08
    berdakwah di Gresik mendapat sebutan
  • 00:09:11
    Raden Santri
  • 00:09:14
    beliau wafat dan dimakamkan di Gresik
  • 00:09:18
    Sayyid Ali Rahmatullah meneruskan
  • 00:09:20
    perjalanan ke Majapahit menghadap Prabu
  • 00:09:24
    Brawijaya sesuai permintaan Ratu
  • 00:09:28
    biarawati
  • 00:09:31
    kapal layar yang ditumpanginya mendarat
  • 00:09:34
    di pelabuhan cangkul
  • 00:09:37
    kedatangannya disambut dengan sukacita
  • 00:09:39
    oleh Prabu Brawijaya
  • 00:09:41
    [Musik]
  • 00:09:43
    Ratu plarawati pipinya sendiri
  • 00:09:46
    memeluknya erat-erat seolah-olah sedang
  • 00:09:49
    memeluk Kakak perempuannya yang di
  • 00:09:51
    negeri sampah karena wajah saya Ali
  • 00:09:55
    Rahmatullah memang sangat mirip dengan
  • 00:09:57
    kakak perempuannya
  • 00:10:01
    Nanda Rahmatullah
  • 00:10:03
    bersediakah engkau memberikan pelajaran
  • 00:10:06
    atau mendidik kaum bangsawan dan rakyat
  • 00:10:10
    Majapahit agar mempunyai bukti pekerti
  • 00:10:13
    yang mulia Nanda tanya sang prabu kepada
  • 00:10:17
    Sayyid Ali Rahmatullah setelah
  • 00:10:19
    beristirahat melepas lelah
  • 00:10:25
    dengan sikapnya yang sopan santun tutur
  • 00:10:28
    kata yang halus
  • 00:10:30
    Sayyid Ali Rahmatullah menjawab dengan
  • 00:10:33
    senang hati Gusti Prabu
  • 00:10:36
    Saya akan berusaha sekuat-kuatnya untuk
  • 00:10:39
    mencurahkan kemampuan saya mendidik
  • 00:10:42
    mereka
  • 00:10:44
    bagus
  • 00:10:45
    sahut Sang Prabu Brawijaya
  • 00:10:50
    bila demikian kau akan kuberi hadiah
  • 00:10:53
    sebidang tanah berikut bangunannya di
  • 00:10:56
    Surabaya yang ada
  • 00:10:58
    di sanalah kau akan mendidik para
  • 00:11:01
    bangsawan dan Pangeran Majapahit agar
  • 00:11:05
    berbudi pekerti yang mulia
  • 00:11:08
    Terima kasih saya haturkan Gusti Prabu
  • 00:11:11
    jawab Sayyid Ali Rahmatullah
  • 00:11:16
    disebutkan dalam literatur bahwa
  • 00:11:18
    selanjutnya Sayyid Ali Rahmatullah
  • 00:11:21
    menetap beberapa hari di istana
  • 00:11:23
    Majapahit dan dijodohkan dengan salah
  • 00:11:27
    satu Putri Majapahit yang bernama Dewi
  • 00:11:30
    Candrawati atau yang akan Manila
  • 00:11:36
    dengan demikian Said Ali Rahmatullah
  • 00:11:39
    adalah salah seorang pangeran Majapahit
  • 00:11:42
    karena dia adalah menantu Raja Majapahit
  • 00:11:48
    semenjak Sayyid Ali Rahmatullah diambil
  • 00:11:51
    menantu oleh Raja Brawijaya maka beliau
  • 00:11:54
    adalah anggota keluarga Kerajaan
  • 00:11:56
    Majapahit atau salah seorang pangeran
  • 00:12:02
    para pangeran pada zaman dahulu ditandai
  • 00:12:05
    dengan nama depan Raden yang berarti
  • 00:12:09
    tuanku
  • 00:12:11
    selanjutnya beliau lebih dikenal dengan
  • 00:12:14
    sebutan Raden Rahmat
  • 00:12:18
    pada hari yang telah ditentukan
  • 00:12:20
    berangkatlah rombongan rakyat Rahmat ke
  • 00:12:23
    sebuah daerah di Surabaya yang kemudian
  • 00:12:26
    disebut dengan Ampel Danta
  • 00:12:31
    rombongan itu melalui Desa Krian
  • 00:12:35
    Wonokromo terus memasuki Kembang Kuning
  • 00:12:43
    selamat dalam perjalanan Beliau juga
  • 00:12:46
    berdakwah kepada penduduk setempat yang
  • 00:12:49
    dilaluinya
  • 00:12:53
    dakwah yang pertama kali dilakukannya
  • 00:12:55
    cukup unik
  • 00:12:57
    beliau membuat kerajinan berbentuk kipas
  • 00:13:00
    yang terbuat dari akar tumbuh-tumbuhan
  • 00:13:03
    tertentu dan anyaman rotan
  • 00:13:07
    [Musik]
  • 00:13:08
    kipas-kipas ini dibagikan kepada
  • 00:13:10
    penduduk setempat secara gratis
  • 00:13:15
    para penduduk hanya cukup menukarkannya
  • 00:13:18
    dengan kalimah syahadat
  • 00:13:20
    [Musik]
  • 00:13:22
    penduduk yang menerima kipas itu merasa
  • 00:13:25
    sangat senang
  • 00:13:27
    terlebih setelah mereka mengetahui kipas
  • 00:13:30
    itu bukan sembarang kipas
  • 00:13:33
    agar yang dianyam bersama rotan itu
  • 00:13:36
    ternyata berdaya penyembuh bagi mereka
  • 00:13:40
    yang terkena penyakit batuk dan demam
  • 00:13:45
    dengan cara itu semakin banyak orang
  • 00:13:48
    yang berdatangan kepada Raden Rahmat
  • 00:13:51
    pada saat demikianlah ia memperkenalkan
  • 00:13:55
    keindahan agama Islam sesuai tingkat
  • 00:13:58
    pemahaman mereka
  • 00:14:00
    [Musik]
  • 00:14:02
    cara itu terus dilakukan
  • 00:14:06
    sehingga rombongan memasuki desa Kembang
  • 00:14:09
    Kuning
  • 00:14:11
    pada saat itu kawasan desa Kembang
  • 00:14:14
    Kuning belum seluas sekarang ini
  • 00:14:17
    di sana-sini masih banyak hutan dan
  • 00:14:20
    digenangi air juga rawa-rawa
  • 00:14:25
    dengan karomahnya Raden Rahmat bersama
  • 00:14:29
    rombongan membuka hutan dan mendirikan
  • 00:14:32
    tempat sembahyang sederhana atau disebut
  • 00:14:36
    dengan lancar
  • 00:14:39
    4 sembahyang itu sekarang dirubah
  • 00:14:42
    menjadi masjid yang cukup besar dan
  • 00:14:44
    bagus dinamakan sesuai dengan nama Raden
  • 00:14:49
    Rahman yaitu Masjid Rahmat Kembang
  • 00:14:52
    Kuning
  • 00:14:55
    di tempat itu pula Raden Rahmat bertemu
  • 00:14:58
    dan berkenalan dengan dua tokoh
  • 00:15:01
    masyarakat yaitu
  • 00:15:08
    ketua tokoh masyarakat itu bersama
  • 00:15:10
    keluarganya masuk Islam dan menjadi
  • 00:15:13
    pengikut Raden Rahmat
  • 00:15:17
    dengan adanya kedua tokoh masyarakat itu
  • 00:15:20
    maka semakin mudah bagi Raden Rahmat
  • 00:15:23
    untuk mengadakan pendekatan kepada
  • 00:15:26
    masyarakat sekitar
  • 00:15:29
    terutama kepada masyarakat yang masih
  • 00:15:32
    memegang buku adat kepercayaan lama
  • 00:15:36
    [Musik]
  • 00:15:38
    beliau tidak langsung melarang mereka
  • 00:15:41
    melainkan memberikan pengertian sedikit
  • 00:15:44
    demi sedikit tentang pentingnya ajaran
  • 00:15:47
    ketauhidan
  • 00:15:49
    [Musik]
  • 00:15:51
    jika mereka sudah mengenal tauhid atau
  • 00:15:55
    keimanan kepada Tuhan pencipta alam
  • 00:15:58
    maka secara otomatis mereka akan
  • 00:16:02
    meninggalkan sendiri kepercayaan nama
  • 00:16:05
    yang bertentangan dengan ajaran Islam
  • 00:16:10
    setelah sampai di tempat tujuan pertama
  • 00:16:13
    kali yang dilakukannya adalah membangun
  • 00:16:16
    masjid sebagai pusat kegiatan ibadah
  • 00:16:19
    ini meneladani Apa yang dilakukan Nabi
  • 00:16:24
    Muhammad saat pertama kali sampai di
  • 00:16:27
    Madinah
  • 00:16:29
    dan karena menetap di desa
  • 00:16:32
    menjadi penguasa daerah tersebut maka
  • 00:16:36
    Kemudian beliau dikenal sebagai Sunan
  • 00:16:39
    Ampel
  • 00:16:40
    [Tepuk tangan]
  • 00:16:42
    Sunan berasal dari kata susuhunan yang
  • 00:16:47
    artinya yang dijunjung tinggi atau
  • 00:16:50
    panutan masyarakat setempat
  • 00:16:55
    selanjutnya beliau mendirikan Pesantren
  • 00:16:57
    tempat mendidik putra bangsawan dan
  • 00:17:01
    Pangeran Majapahit serta Siapa saja yang
  • 00:17:04
    mau datang berguru kepada beliau
  • 00:17:09
    hasil didikan mereka yang terkenal
  • 00:17:11
    adalah falsafah molimo atau tidak mau
  • 00:17:15
    melakukan lima hal yang tercela yaitu
  • 00:17:20
    pertama Moh main atau tidak mau berjudi
  • 00:17:25
    yang kedua Moh ngombe atau tidak mau
  • 00:17:30
    minum arak atau mabuk-mabukan
  • 00:17:34
    yang ketiga Moh maling atau tidak mau
  • 00:17:38
    mencuri yang keempat
  • 00:17:42
    Moh padat atau tidak mau menghisap
  • 00:17:46
    jantung ganja dan lain-lain
  • 00:17:50
    yang kelima
  • 00:17:52
    mohamadhon atau tidak mau bersinar atau
  • 00:17:55
    main perempuan yang bukan istrinya
  • 00:18:01
    Prabu Brawijaya sangat senang atau sasir
  • 00:18:04
    didikan rakyat Rahmat
  • 00:18:07
    Raja Majapahit itu menganggap agama
  • 00:18:10
    Islam adalah ajaran budi pekerti yang
  • 00:18:13
    mulia
  • 00:18:14
    maka ketika Raden Rahmat kemudian
  • 00:18:17
    mengumumkan ajarannya adalah agama Islam
  • 00:18:21
    maka Prabu Brawijaya tidak marah hanya
  • 00:18:25
    saja ketika dia diajak untuk memeluk
  • 00:18:28
    agama Islam dia tidak mau
  • 00:18:31
    ia ingin menjadi raja Buddha yang
  • 00:18:34
    terakhir di Kerajaan Majapahit
  • 00:18:39
    Raden Rahmat diperbolehkan menyiarkan
  • 00:18:42
    agama Islam di wilayah Surabaya
  • 00:18:46
    bahkan di seluruh wilayah Majapahit
  • 00:18:48
    dengan catatan
  • 00:18:51
    bahwa rakyat tidak boleh dipaksa
  • 00:18:54
    [Musik]
  • 00:18:55
    Gading Rahmat pun memberi penjelasan
  • 00:18:58
    bahwa tidak ada paksaan dalam beragama
  • 00:19:02
    setelah Syekh Maulana Malik Ibrahim
  • 00:19:05
    wafat maka Sunan Ampel dianggap sebagai
  • 00:19:09
    sesepuh Wali Songo sebagai Mufti atau
  • 00:19:13
    pemimpin agama Islam setelah Jawa
  • 00:19:18
    beberapa murid dan Putra Sunan Ampel
  • 00:19:22
    sendiri menjadi anggota Wali Songo
  • 00:19:24
    mereka adalah Sunan Giri Sunan Bonang
  • 00:19:28
    Sunan Drajat Sunan Kalijaga Sunan Muria
  • 00:19:34
    Sunan kota atau Raden Patah Sunan Kudus
  • 00:19:38
    dan Sunan Gunung Jati
  • 00:19:42
    Raden Patah atau Sunan kota memang
  • 00:19:45
    pernah menjadi anggota Wali Songo
  • 00:19:47
    menggantikan kedudukan salah seorang
  • 00:19:50
    wali yang meninggal dunia
  • 00:19:54
    dengan diangkatnya Sunan Ampel sebagai
  • 00:19:57
    sesepuh maka para wali lain untuk patuh
  • 00:20:01
    kepada kata-katanya
  • 00:20:03
    [Musik]
  • 00:20:04
    para Wali Songo pihak putihan
  • 00:20:07
    menginginkan agar Tahta Majapahit
  • 00:20:09
    direbut dalam tempo secepat-cepatnya
  • 00:20:13
    tetapi Sunan Ampel berpendapat
  • 00:20:16
    Bahwa masalah Tahta Majapahit tidak
  • 00:20:19
    perlu diserang secara langsung
  • 00:20:22
    Karena kerajaan besar itu sesungguhnya
  • 00:20:24
    sudah keropos dari dalam tak usah
  • 00:20:27
    diserang oleh demam Bintoro sebenarnya
  • 00:20:30
    Majapahit akan segera runtuh
  • 00:20:34
    para wali yang lebih indah menganggap
  • 00:20:36
    Sunan Ampel terlalu lambat dalam
  • 00:20:39
    memberikan nasehat kepada Raden Patah
  • 00:20:44
    Mengapa Ramanda berpendapat demikian tak
  • 00:20:48
    hanya Raden Patah yang juga adalah
  • 00:20:50
    menantunya sendiri
  • 00:20:52
    karena aku tidak ingin di kemudian hari
  • 00:20:57
    ada orang menuduh Raja Demak Bintoro
  • 00:21:01
    yang masih Putra Raja Majapahit prabu
  • 00:21:05
    kertabumi telah berlaku
  • 00:21:08
    yaitu berani menyerang ayahnya sendiri
  • 00:21:11
    demikian jawab Sunan Ampel dengan tenang
  • 00:21:16
    lalu apa yang harus saya lakukan
  • 00:21:22
    kau harus sabar menunggu sembari
  • 00:21:25
    menyusun kekuatan ujar Sunan Ampel
  • 00:21:29
    tak lama lagi Majapahit akan runtuh dari
  • 00:21:32
    dalam
  • 00:21:33
    diserang Adipati yang lain
  • 00:21:37
    pada saat itulah kau bisa mewarisi hakmu
  • 00:21:43
    selaku Putra Prabu kertabumi demikian
  • 00:21:48
    lanjut Sunan Ampel
  • 00:21:50
    [Musik]
  • 00:21:53
    Majapahit diserang Adipati lain
  • 00:21:57
    Apakah saya tidak berkewajiban
  • 00:21:59
    membelanya Kanjeng Sunan Ampel
  • 00:22:02
    [Musik]
  • 00:22:04
    inilah ketentuan Tuhan jawab Sunan Ampel
  • 00:22:10
    waktu kejadiannya masih dirahasiakan
  • 00:22:15
    aku sendiri tidak tahu persis kapan
  • 00:22:19
    peristiwa itu akan berlangsung
  • 00:22:24
    yang jelas bukan kawat Adipati yang
  • 00:22:27
    menyerang Majapahit itu
  • 00:22:30
    Sunan Ampel adalah penasehat politik
  • 00:22:33
    Demak Bintoro sekaligus merangkap
  • 00:22:36
    pemimpin Walisongo atau Mufti agama
  • 00:22:39
    setelah Jawa
  • 00:22:41
    maka fatwanya dipatuhi oleh semua orang
  • 00:22:44
    [Musik]
  • 00:22:47
    tibalah saatnya Sunan Ampel wafat pada
  • 00:22:50
    tahun
  • 00:22:51
    1478 Masehi
  • 00:22:55
    Sunan Kalijaga diangkat sebagai
  • 00:22:58
    penasehat bagian politik Demak Bintoro
  • 00:23:00
    [Tepuk tangan]
  • 00:23:02
    Sunan Giri diangkat sebagai pengganti
  • 00:23:05
    Sunan Ampel atau Mufti pemimpin para
  • 00:23:08
    Wali dan pemimpin agama setelah Jawa
  • 00:23:12
    [Tepuk tangan]
  • 00:23:13
    setelah Sunan Giri diangkat sebagai
  • 00:23:15
    Mufti sikapnya terhadap Majapahit
  • 00:23:18
    sekarang berubah ia menyetujui aliran
  • 00:23:22
    Tuban untuk memberi fatwa kepada Raden
  • 00:23:25
    Fatah agar menyerang Majapahit
  • 00:23:30
    Mengapa Sunan Giri bersikap demikian
  • 00:23:33
    karena pada tahun
  • 00:23:36
    1478 kerajaan Majapahit diserang oleh
  • 00:23:39
    Prabu Rama Wijaya atau
  • 00:23:43
    girindrawardana dari kecepatan Kediri
  • 00:23:46
    atau keling
  • 00:23:49
    dengan demikian sudah tepatlah jika
  • 00:23:52
    Sunan Giri menyetujui penyerangan Demak
  • 00:23:55
    atas Majapahit
  • 00:23:56
    sebab pewaris sah tahta kerajaan
  • 00:23:59
    Majapahit adalah Raden Patah selaku
  • 00:24:03
    Putra Raja Majapahit yang terakhir
  • 00:24:08
    Demak kemudian bersiap-siap menyusun
  • 00:24:10
    kekuatan
  • 00:24:12
    namun belum lagi serangan dilancarkan
  • 00:24:15
    Prabu Wijaya keburu tewas diserang oleh
  • 00:24:19
    Prabu udara
  • 00:24:20
    pada tahun 1498
  • 00:24:26
    pada tahun 1512 Prabu Utara selaku Raja
  • 00:24:31
    Majapahit merasa terancam kedudukannya
  • 00:24:34
    karena melihat kedudukan Demak yang
  • 00:24:37
    didukung Giri Kedaton semakin kuat dan
  • 00:24:40
    mapan
  • 00:24:43
    Prabu udara kuatir jika terjadi
  • 00:24:46
    peperangan akan menderita kekalahan
  • 00:24:49
    maka dia minta bekerja sama dan meminta
  • 00:24:54
    bantuan Portugis di Malaka
  • 00:24:59
    padahal putra mahkota Demak yaitu Pati
  • 00:25:02
    Unus pada tahun
  • 00:25:04
    1511 telah menyerang Portugis
  • 00:25:07
    [Musik]
  • 00:25:09
    sejarah telah mencatat bahwa Prabu udara
  • 00:25:13
    telah mengirim utusan ke Malaka untuk
  • 00:25:16
    menemui Alvin Show
  • 00:25:19
    untuk menyerahkan hadiah berupa 20 Genta
  • 00:25:22
    atau gamelan sepotong kain panjang
  • 00:25:26
    bernama
  • 00:25:27
    [Musik]
  • 00:25:30
    13 batang lembing yang ujungnya bersih
  • 00:25:34
    dan lain sebagainya
  • 00:25:37
    maka tidak salah jika pada tahun
  • 00:25:40
    1517 Masehi Demak menyerang Prabu dara
  • 00:25:44
    yang merampas Tahta Majapahit secara sah
  • 00:25:50
    dengan demikian jatuhlah Majapahit ke
  • 00:25:53
    tangan Demak
  • 00:25:56
    setelah Majapahit jatuh pusaka kerajaan
  • 00:25:59
    di Boyong gede termasuk mahkota rajanya
  • 00:26:05
    Raden Patah diangkat sebagai Raja Demak
  • 00:26:08
    yang pertama
  • 00:26:13
    Sunan Ampel juga turut membantu
  • 00:26:16
    mendirikan Masjid Agung Demak yang
  • 00:26:18
    didirikan pada tahun
  • 00:26:21
    1477 Masehi
  • 00:26:23
    [Musik]
  • 00:26:24
    salah satu diantara empat yang utama
  • 00:26:27
    Masjid Demak hingga sekarang masih
  • 00:26:30
    diberi nama sesuai dengan yang
  • 00:26:32
    membuatnya yaitu Sunan Ampel
  • 00:26:35
    [Musik]
  • 00:26:37
    beliau pula yang pertama kali
  • 00:26:39
    menciptakan huruf Pegon atau tulisan
  • 00:26:42
    Arab
  • 00:26:43
    berbunyi bahasa Jawa
  • 00:26:47
    dengan huruf Pegon ini beliau dapat
  • 00:26:49
    menyampaikan
  • 00:26:50
    ajaran-ajaran Islam kepada para muridnya
  • 00:26:55
    hingga sekarang huruf Pegon tetap
  • 00:26:58
    dipakai sebagai bahan pelajaran agama
  • 00:27:01
    Islam di kalangan pesantren
  • 00:27:06
    sikap Sunan Ampel terhadap adat istiadat
  • 00:27:09
    lama sangat berhati-hati
  • 00:27:12
    hal ini didukung oleh Sunan Giri dan
  • 00:27:16
    Sunan Drajat
  • 00:27:18
    seperti yang pernah tersebut dalam
  • 00:27:20
    musyawarah para wali di Masjid Agung
  • 00:27:23
    Demak pada waktu itu Sunan Kalijogo
  • 00:27:26
    mengusulkan
  • 00:27:27
    agar adat istiadat Jawa seperti
  • 00:27:30
    selamatan
  • 00:27:32
    sesaji Kesenian wayang dan Gamelan
  • 00:27:36
    dimasuki rasa keislaman
  • 00:27:38
    [Musik]
  • 00:27:40
    mendengar pendapat Sunan Kalijaga
  • 00:27:42
    tersebut
  • 00:27:44
    bertanyalah Sunan Ampel
  • 00:27:46
    Apakah tidak mengkhawatirkan di kemudian
  • 00:27:49
    hari
  • 00:27:52
    bahwa adat istiadat dan upacara lama itu
  • 00:27:55
    nanti dianggap sebagai ajaran yang
  • 00:27:58
    berasal dari agama Islam
  • 00:28:03
    jika hal ini dibiarkan nantinya akan
  • 00:28:06
    menjadi Bid'ah Sunan Kalijogo
  • 00:28:11
    dalam musyawarah itu Sunan Kudus
  • 00:28:13
    menjawab pertanyaan Sunan Ampel saya
  • 00:28:17
    setuju dengan pendapat Sunan Kalijogo
  • 00:28:22
    bahwa adat istiadat lama yang masih bisa
  • 00:28:25
    diarahkan kepada ajaran tauhid kita akan
  • 00:28:29
    memberinya warna Islami sedang adat dan
  • 00:28:33
    kepercayaan nama yang jelas-jelas
  • 00:28:36
    mencurus ke arah kemusyrikan kita
  • 00:28:39
    tinggal sama sekali
  • 00:28:42
    sebagai misal gamelan dan wayang kulit
  • 00:28:45
    kita bisa memberinya warna Islam sesuai
  • 00:28:49
    dengan selera masyarakat
  • 00:28:53
    Adapun tentang kekhawatiran Kanjeng
  • 00:28:56
    Sunan Ampel saya mempunyai keyakinan
  • 00:28:59
    bahwa di belakang hari akan ada orang
  • 00:29:03
    yang menyempurnakannya
  • 00:29:05
    [Musik]
  • 00:29:06
    adanya dua pendapat yang seakan
  • 00:29:09
    bertentangan tersebut sebenarnya
  • 00:29:12
    mengandung Hikmah
  • 00:29:14
    pendapat Sunan Kalijogo dan Sunan Kudus
  • 00:29:17
    ada benarnya yaitu
  • 00:29:21
    agar agama Islam cepat diterima oleh
  • 00:29:24
    orang Jawa dan hal ini terbukti
  • 00:29:28
    dikarenakan dua Wali tersebut pandai
  • 00:29:31
    mengawinkan adat istiadat lama yang
  • 00:29:34
    dapat ditoleri Islam maka penduduk Jawa
  • 00:29:38
    banyak yang berbondong-bondong masuk
  • 00:29:40
    agama Islam
  • 00:29:42
    [Musik]
  • 00:29:44
    sebaliknya adanya pendapat Sunan Ampel
  • 00:29:47
    yang menginginkan Islam harus disiarkan
  • 00:29:50
    dengan murni dan konsekuen juga
  • 00:29:54
    mengandung hikmah kebenaran yang Hakiki
  • 00:29:57
    sehingga membuat umat Islam berhati-hati
  • 00:29:59
    menjalankan syariat agama secara benar
  • 00:30:03
    dan bersih dari segala macam bid'ah
  • 00:30:09
    inilah jasa Sunan Ampel yang sangat
  • 00:30:12
    besar
  • 00:30:13
    dengan peringatan inilah Dia telah
  • 00:30:16
    menyelamatkan aqidah umat Islam agar
  • 00:30:19
    tidak tergelincir ke lembah kemusyrikan
  • 00:30:24
    Sunan Ampel wafat pada tahun
  • 00:30:27
    1478 Masehi
  • 00:30:30
    beliau dimakamkan di sebelah barat
  • 00:30:33
    masjid Ampel
  • 00:30:36
    sebagaimana disebutkan di muka
  • 00:30:39
    murid-murid Sunan Ampel itu banyak
  • 00:30:41
    sekali
  • 00:30:42
    baik dari kalangan bangsawan dan para
  • 00:30:45
    pangeran Majapahit maupun dari kalangan
  • 00:30:48
    rakyat jelata
  • 00:30:52
    bahkan beberapa anggota Walisongo adalah
  • 00:30:55
    murid-murid beliau sendiri
  • 00:30:58
    salah satunya Mbah Soleh
  • 00:31:02
    Mbah Soleh adalah salah satu dari sekian
  • 00:31:06
    banyak murid Sunan Ampel
  • 00:31:09
    yang mempunyai Karomah atau keistimewaan
  • 00:31:11
    luar biasa
  • 00:31:15
    Mbah Soleh adalah seorang tukang sapu
  • 00:31:18
    masjid Ampel di masa hidupnya Sunan
  • 00:31:22
    Ampel
  • 00:31:25
    apabila menyapu lantai sangatlah persis
  • 00:31:28
    sekali sehingga orang yang sujud di
  • 00:31:31
    masjid tanpa sajadah tidak merasa ada
  • 00:31:34
    debunya
  • 00:31:37
    ketika Mbah Soleh wafat beliau dikubur
  • 00:31:40
    di depan masjid
  • 00:31:42
    ternyata tidak ada santri yang sanggup
  • 00:31:46
    mengerjakan pekerjaan Mbah Soleh yaitu
  • 00:31:50
    menyapu lantai masjid dengan bersih
  • 00:31:53
    sekali
  • 00:31:56
    maka sejak ditinggal tak sholeh Masjid
  • 00:32:00
    itu lantainya menjadi kotor kemudian
  • 00:32:03
    tercuplah kata-kata Sunan Ampel
  • 00:32:08
    masih hidup
  • 00:32:11
    tentulah masjid ini menjadi bersih
  • 00:32:14
    mendadak Mbah Soleh ada di pengimaman
  • 00:32:18
    masjid sedang menyapu lantai
  • 00:32:21
    [Musik]
  • 00:32:23
    seluruh lantai pun sekarang menjadi
  • 00:32:25
    bersih lagi
  • 00:32:27
    orang-orang
  • 00:32:29
    pada terheran melihat Mbah Soleh hidup
  • 00:32:31
    lagi
  • 00:32:32
    [Musik]
  • 00:32:34
    beberapa bulan kemudian Mbah Soleh wafat
  • 00:32:38
    lagi dan dikubur di samping kuburannya
  • 00:32:42
    yang dulu
  • 00:32:43
    masjid menjadi kotor lagi lalu
  • 00:32:47
    terucaplah kata-kata Sunan Ampel seperti
  • 00:32:50
    dulu dan Mbah Soleh pun hidup lagi
  • 00:32:53
    [Musik]
  • 00:32:56
    hal ini berlangsung beberapa kali
  • 00:32:59
    sehingga kuburannya ada 8
  • 00:33:03
    pada saat rental Soleh ada delapan sudah
  • 00:33:07
    nampak meninggal dunia
  • 00:33:10
    beberapa bulan kemudian Mbah Soleh
  • 00:33:14
    meninggal dunia sehingga kuburan Pak
  • 00:33:17
    Soleh semua ada 9
  • 00:33:20
    kuburan yang terakhir berada di ujung
  • 00:33:23
    sebelah timur
  • 00:33:25
    [Musik]
  • 00:33:26
    murid Sunan Ampel yang kedua diantaranya
  • 00:33:30
    adalah Mbah Son Haji atau sering disebut
  • 00:33:34
    dengan Mbah bolong
  • 00:33:35
    [Musik]
  • 00:33:37
    Mbah bolong adalah seorang murid Sunan
  • 00:33:40
    Ampel yang mempunyai Karomah luar biasa
  • 00:33:45
    pada waktu pembangunan masjid agung
  • 00:33:47
    Ngampel bahkan
  • 00:33:51
    ditugasi mengatur tata letak
  • 00:33:53
    pengimamannya
  • 00:33:56
    Haji bekerja dengan tekun dan penuh
  • 00:34:00
    perhitungan
  • 00:34:01
    jangan sampai letak penginapan masjid
  • 00:34:04
    tidak menghadap arah kiblat
  • 00:34:08
    tapi setelah pembangunan pengimaman itu
  • 00:34:12
    jadi banyak orang yang meragukan
  • 00:34:14
    keakuratannya
  • 00:34:17
    Apa betul letak pengenaman masjid ini
  • 00:34:20
    sudah menghadap ke kiblat demikian
  • 00:34:23
    banyak orang yang meragukan pekerjaan
  • 00:34:26
    Mbah sonaji
  • 00:34:29
    tidak menjawab melainkan melobangi
  • 00:34:33
    dinding pengaman sebelah barat lalu ia
  • 00:34:36
    berkata
  • 00:34:39
    Lihatlah ke dalam lubang ini kalian akan
  • 00:34:43
    tahu apakah pengimaman ini sudah
  • 00:34:46
    menghadap kiblat atau belum orang-orang
  • 00:34:50
    itu segera melihat ke dalam lubang yang
  • 00:34:53
    dibuat oleh Mbah
  • 00:34:55
    [Musik]
  • 00:34:57
    ternyata di dalam lubang itu mereka
  • 00:35:00
    dapat melihat Ka'bah yang berada di
  • 00:35:03
    Mekkah
  • 00:35:06
    orang-orang semuanya pada melongo
  • 00:35:09
    terkejut kagum dan akhirnya tak berani
  • 00:35:13
    meremehkan Bakso Haji lagi
  • 00:35:16
    dan Sejak saat itu mereka bersikap
  • 00:35:19
    hormat kepada Mbah Son Haji dan mereka
  • 00:35:23
    memberinya julukan Mbah bolong
  • 00:35:27
    wallahualam
  • 00:35:29
    [Musik]
标签
  • Syekh Ibrahim
  • Sunan Ampel
  • Majapahit
  • Wali Songo
  • Islam
  • Pendidikan Islam
  • Budi Pekerti
  • Filosofi Molimo
  • Raden Patah
  • Demak