Bagaimana Kecantikan Merusak Persepsi Dan Perlakuan Masyarakat | Lookism Dan Moralitas
摘要
TLDRDalam video ini, kita dieksplorasi fenomena diskriminasi berdasarkan penampilan fisik atau 'lookism', di mana individu yang dianggap menarik seringkali mendapatkan perlakuan istimewa, bahkan jika mereka melakukan kejahatan. Melalui contoh kasus seperti suster yang menyiksa anak dan Cameron Herrin, remaja yang membunuh, terungkap bahwa penampilan fisik memengaruhi persepsi masyarakat terhadap moralitas. Hal ini dibahas dalam konteks efek halo yang menunjukkan bahwa keindahan fisik sering diasosiasikan dengan sifat baik. Video ini juga menyoroti dampak psikologis dari tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang sempit, mengajak masyarakat untuk mengedepankan nilai-nilai internal dan moral daripada penampilan fisik saja.
心得
- 💔 Perlakuan istimewa kepada individu cantik meski bersalah.
- ⚖️ Penampilan fisik sering memengaruhi penilaian moral masyarakat.
- 🧠 Efek halo: orang cantik dianggap lebih baik.
- 😢 Tekanan untuk memenuhi standar kecantikan dapat merusak kesehatan mental.
- 🌍 Media berperan besar dalam membentuk persepsi kecantikan.
- 💡 Fokus pada nilai internal lebih penting daripada penampilan bersih.
- 👌 Kita bisa melawan diskriminasi dengan menghargai kebaikan.
- 🙌 Mengatasi kekurangan dengan kesadaran komunitas.
- 🌱 Kecantikan sejati berasal dari dalam, bukan dari penampilan luar.
- 🛑 Penting untuk menghentikan standar kecantikan yang tidak realistis.
时间轴
- 00:00:00 - 00:05:00
Baru-baru ini, banyak berita mengaitkan kecantikan fisik individu dengan tindakan jenayah, menunjukkan bagaimana orang menjadi lebih empati terhadap mereka yang menarik secara fizikal walaupun mereka terlibat dalam pelanggaran besar seperti penderaan dan pembunuhan. Video ini bertujuan mengupas perspektif tentang bagaimana kecantikan mempengaruhi perlakuan masyarakat terhadap individu.
- 00:05:00 - 00:10:00
Kecantikan sering kali dipandang sebagai norma moral, di mana mereka yang menarik dilihat sebagai tidak bersalah walaupun melakukan tindakan jenayah. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan tentang keadilan moral dan bagaimana penampilan fizikal mempengaruhi keputusan masyarakat.
- 00:10:00 - 00:15:00
Kita menyaksikan pandangan yang dangkal terhadap moralitas, di mana saluran media memicu simpati terhadap individu yang menarik walaupun mereka melakukan kesalahan besar. Konsep 'deserving theory' menjelaskan bahwa persepsi tentang layak atau tidaknya seseorang menerima hukuman dipengaruhi oleh penampilan fizikal mereka.
- 00:15:00 - 00:20:00
Kecantikan yang dilihat sebagai daya tarik sosial terkadang menghalang individu dari menerima hukuman yang setimpal bagi tindakan mereka. Ini menunjukkan bagaimana masyarakat beroperasi berdasarkan penilaian dangkal daripada nilai moral yang sebenar.
- 00:20:00 - 00:25:00
Lookism, istilah bagi diskriminasi berdasarkan penampilan, menjadi semakin jelas di media sosial, di mana individu dinilai berdasarkan kecantikan luar. Hal ini menciptakan tekanan pada individu untuk sentiasa berusaha mencapai ideal kecantikan yang tidak realistik.
- 00:25:00 - 00:31:13
Media dan budaya pop memperkuat lookism dengan mempromosikan gambar yang tidak realistik dan sering kali tidak sihat, menyebabkan diskriminasi terhadap mereka yang tidak memenuhi standar. Dalam konteks Korea Selatan, industri kosmetik dan operasi plastik menghasilkan hasil yang merugikan bagi individu yang merasakan tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang tinggi.
思维导图
视频问答
Apa itu lookism?
Lookism adalah diskriminasi atau prasangka terhadap seseorang berdasarkan penampilan fisiknya.
Bagaimana penampilan fisik mempengaruhi penilaian moral?
Penampilan fisik sering kali dianggap sebagai indikator moralitas, di mana orang yang menarik biasanya mendapatkan perlakuan lebih baik.
Apa dampak psikologis dari pressure untuk memenuhi standar kecantikan?
Tekanan untuk memenuhi standar kecantikan dapat mengakibatkan gangguan citra tubuh, rendahnya harga diri, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Apa yang dimaksud dengan halo effect?
Halo effect adalah kecenderungan individu untuk menilai kualitas seseorang berdasarkan satu atribut positif, seperti penampilan.
Mengapa masyarakat cenderung memberikan simpati kepada orang yang cantik?
Orang yang dianggap cantik sering kali dianggap lebih baik dan lebih layak mendapatkan simpati, bahkan setelah melakukan kesalahan.
Apa yang dibahas dalam video terkait penilaian moral berdasarkan penampilan?
Video ini membahas tentang bagaimana penampilan fisik dianggap mempengaruhi penilaian moral seseorang dan menciptakan paradoks moral dalam masyarakat.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi diskriminasi berdasarkan penampilan?
Masyarakat perlu berfokus pada kualitas internal dan perbuatan baik, bukan hanya penampilan fisik.
Mengapa penting untuk memahami fenomena lookism?
Memahami lookism penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan menghargai kualitas moral daripada penampilan fisik.
Apa dampak media terhadap standar kecantikan?
Media sering menampilkan citra yang tidak realistis sebagai standar kecantikan, yang dapat memengaruhi persepsi individu terhadap diri mereka sendiri.
Bagaimana tips untuk menyeimbangkan kecantikan fisik dan nilai internal?
Fokus pada pengembangan diri, kebaikan, dan integritas untuk membangun rasa percaya diri yang sehat.
查看更多视频摘要
Sejarah (Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan)
Subjek PPh (Studi Kasus 1)
Rahasia Kebiasaan Pemimpin Hebat | The Leader Habit
Bersihkan Hati dari Sifat Hasad (Iri, Dengki) | Ustadz Abdul Somad
SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA -- Lengkap
Sejarah Pemberantasan Korupsi di Indonesia
- 00:00:00Akhir-akhir ini, dimana-mana, kita sering melihat berita mengenai suster yang tersangka menyiksa anak kecil umur 3 tahun.
- 00:00:07Namun, yang menjadi masalah disini adalah, dikarenakan dia terlihat cantik,
- 00:00:11banyak orang di internet merasakan empati dan simpati kepadanya di kolom komentar.
- 00:00:15Perlakuan yang tidak sering kita lihat ketika kejadian yang sama dilakukan oleh orang yang memiliki penampilan yang rata-rata.
- 00:00:22Kejadian yang sama juga terjadi sekitar 2 tahun yang lalu, Cameron Herrin,
- 00:00:26remaja yang membunuh seorang ibu dan bayinya dalam balap liar.
- 00:00:29Namun, diberikan empati dan simpati oleh masyarakat media massa dikarenakan dia terlihat bagus dipandang.
- 00:00:35Bahkan ada beberapa pengguna TikTok dan Twitter yang memberikan dukungan untuk mengurangi hukumannya.
- 00:00:41Mereka berpendapat bahwa dia terlalu menarik untuk menghadapi konsekuensi dari pembunuhan dua orang yang tidak bersalah.
- 00:00:47Mereka terlihat “terlalu cantik” untuk dipercayai bisa melakukan “hal yang salah”
- 00:00:51dan tidak akan pernah bisa dilihat atau dianggap sebagai “penjahat” atau “monster”.
- 00:00:56Dan ini membuat kita bertanya,
- 00:00:57apakah ketika kita memiliki tampang yang indah,
- 00:01:00kita akan lebih diterima dalam masyarakat?
- 00:01:02Dan bahkan sampai di titik dimana kita bisa mendapatkan simpati dari tindakan buruk yang sudah kita lakukan?
- 00:01:08Di video kali ini, kita akan membahas dengan mendalam,
- 00:01:10kenapa sih orang-orang dengan kecantikan tertentu dapat mendapatkan perlakuan spesial dalam masyarakat,
- 00:01:15bahkan walaupun mereka tersangka melakukan suatu kejahatan.
- 00:01:19Apa yang terjadi dengan manusia?
- 00:01:20Kenapa kita memiliki pandangan spesial dengan orang-orang dengan paras indah?
- 00:01:25Apakah kompas moral kita berada di tampang?
- 00:01:27Dan juga kita akan membahas dengan dalam tentang bagaimana pandangan sosial
- 00:01:31terhadap kecantikan ini mempengaruhi individu dan masyarakat secara keseluruhan,
- 00:01:35apa kemungkinan penyebabnya, dan apa konsekuensi dari ini semua.
- 00:02:08Kita semua menyukai sesuatu yang indah,
- 00:02:10dan keindahan mungkin menjadi sesuatu yang kita perlukan dalam kehidupan untuk membuatnya lebih bermakna.
- 00:02:16Namun, bagaimana jika penilaian keindahan tersebut memengaruhi perlakuan terhadap individu dalam masyarakat?
- 00:02:21Kenapa kita sebagai masyarakat mengimplikasikan bahwa nilai moral seseorang dapat dinilai berdasarkan karakteristik fisik
- 00:02:28yang seringkali berada di luar kendali mereka?
- 00:02:31Muncul paradoks moral dalam masyarakat,
- 00:02:33dimana paradoks ini muncul dari asumsi tidak berdasar bahwa karakteristik fisik eksternal seseorang
- 00:02:39dapat menjadi indikator kualitas moral atau etis internal mereka.
- 00:02:42Kejadian ini tidak hanya terjadi pada dua orang yang sudah kita bahas,
- 00:02:45tapi ada banyak,
- 00:02:48Dihukum pada tahun 2013 atas pembunuhan mantan pacarnya, Travis Alexander.
- 00:02:53Persidangannya mendapat perhatian luas, sebagian karena penampilannya dan sifat sensasional dari kasus tersebut.
- 00:02:59Beberapa orang menyatakan simpati terhadap Arias,
- 00:03:01sementara yang lain terpesona oleh kontras yang mencolok antara penampilannya dan sifat brutal kejahatannya.
- 00:03:08Dibebaskan pada tahun 2011 atas pembunuhan putrinya yang berusia dua tahun, Caylee.
- 00:03:13Liputan media atas persidangannya sering kali berfokus pada penampilannya,
- 00:03:17dengan beberapa mengatakan bahwa penampilannya memainkan peran dalam persepsi publik
- 00:03:21dan mungkin persepsi juri tentang kepolosan atau kesalahannya.
- 00:03:26Seorang mahasiswi Amerika yang sedang belajar di Italia,
- 00:03:29dinyatakan bersalah pada tahun 2007 atas pembunuhan teman sekamarnya,Meredith Kercher.
- 00:03:34Penampilan dan perilaku Knox mendapat liputan media yang luas,
- 00:03:37dengan beberapa menggambarkannya sebagai korban tak berdosa yang terjebak dalam sistem hukum asing,
- 00:03:42dan beberapa orang lainnya menggambarkannya sebagai sosok manipulatif.
- 00:03:45Nantinya, Knox dibebaskan pada tahun 2015 setelah pertarungan hukum yang panjang.
- 00:03:50Dan masih banyak lagi kasus-kasus yang sama yang terjadi,
- 00:03:53dimana penampilan yang baik dijadikan sinonim atas moralitasnya yang baik.
- 00:03:57Kasus-kasus seperti ini menunjukkan betapa dangkalnya penilaian masyarakat terhadap seseorang
- 00:04:02dan betapa nilai-nilai moral dan etika seringkali dikalahkan oleh obsesi terhadap penampilan fisik.
- 00:04:08Dalam deserving theory yang dituliskan oleh N. T. Feather pada tahun 1999,
- 00:04:13dia menjelaskan bahwa terdapat penilaian tentang apakah seseorang layak untuk menerima sesuatu
- 00:04:18seperti penghargaan, hukuman, atau perlakuan tertentu
- 00:04:22yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti keanggotaan kelompok, status, kesukaan atau ketidaksukaan interpersonal
- 00:04:29termasuk menarik atau tidaknya fisik seseorang,
- 00:04:31atau karakter moral yang dipersepsikan.
- 00:04:33Konsep ini menekankan bahwa layaknya seseorang bukan hanya tentang tanggung jawab yang mereka miliki,
- 00:04:39tetapi juga tentang bagaimana berbagai faktor lain memengaruhi bagaimana orang lain bereaksi terhadap tindakan mereka,
- 00:04:45baik dalam hal memberikan hukuman untuk pelanggaran atau memberikan penghargaan untuk tindakan positif.
- 00:04:52Dengan mempertimbangkan layaknya,
- 00:04:53kita bisa memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang bagaimana prinsip keadilan
- 00:04:58dan nilai-nilai sosial mempengaruhi interaksi manusia dan reaksi terhadap berbagai hasil atau kejadian.
- 00:05:04Jadi, ketika kita melihat orang cantik, kita melihat orang itu tidak deserve,
- 00:05:08tidak pantas, akan hukuman yang mereka jalani, dalam konteks ini,
- 00:05:12tidak pantas mendapatkan sanksi sosial yang seharusnya atau biasanya didapatkan oleh orang berpenampilan rata-rata.
- 00:05:18Tapi, mereka harus mendapatkan perilaku spesial dari masyarakat.
- 00:05:22Sesimpel karena mereka memiliki paras yang indah.
- 00:05:24Ada sebutan yang cukup terkenal dalam filsafat moralitas.
- 00:05:28Jika kamu membunuh kecoa kamu adalah pahlawan, dan jika kamu membunuh kupu-kupu, kamu adalah penjahat.
- 00:05:34Moralitas memiliki standar estetika.
- 00:05:37Kecoa, dengan penampilannya yang kurang menarik dan dikaitkan dengan kotoran serta penyakit,
- 00:05:42sering dianggap sebagai hama yang harus dibasmi.
- 00:05:44Di sisi lain, kupu-kupu yang indah dengan warna dan corak sayapnya yang mempesona,
- 00:05:49dianggap sebagai makhluk yang lembut dan tidak berbahaya, bahkan dihargai karena keindahannya.
- 00:05:54Walaupun kita bisa memberikan argumen bahwa kecoa mengeluarkan bau busuk
- 00:05:58yang dihasilkan oleh asam oleat yang mencemari segala sesuatu yang disentuhnya.
- 00:06:02Kupu-kupu juga memakan bahan yang membusuk seperti buah, limbah padat, bahkan sampai bangkai busuk.
- 00:06:07Pola makannya tidak lebih “cantik” dibandingkan kecoa.
- 00:06:10Ketidakjelasan pandangan moral ini mengarahkan banyak orang ke jalan-jalan yang gelap.
- 00:06:14Sekarang ada satu fenomena di internet bernama Looksmaxing,
- 00:06:18dimana orang berlomba-lomba untuk menciptakan penampilan sempurna menurut kondisi sosial saat ini.
- 00:06:23Di berbagai platform internet, terdapat kelompok-kelompok yang terobsesi dengan aspek-aspek tertentu dari penampilan fisik,
- 00:06:29seperti bentuk rahang, proporsi wajah, lebar bahu, dan tinggi badan.
- 00:06:33Bagi mereka, fitur-fitur tubuh ini telah menjadi parameter utama dalam menilai seseorang,
- 00:06:38menggantikan aspek-aspek pribadi seperti kejujuran atau integritas.
- 00:06:42Ini menunjukkan pergeseran nilai di mana penampilan fisik dianggap lebih penting daripada karakter seseorang.
- 00:06:47Menjadi orang jahat bukan lagi karena kamu melakukan tindakan pencurian atau pembunuhan,
- 00:06:52tapi karena kamu tidak terlihat bagus di mata orang kebanyakan.
- 00:06:55Menjadi pecundang bukan karena kamu tidak memiliki kontribusi terhadap masyarakat,
- 00:06:58tapi karena kamu tidak tahu caranya berpakaian yang bagus di mata orang kebanyakan.
- 00:07:03Fenomena seperti Looksmaxing menimbulkan berbagai implikasi sosial.
- 00:07:07Pertama, hal ini dapat meningkatkan tekanan pada individu untuk terus-menerus memperbaiki penampilan mereka,
- 00:07:12seringkali dengan mengorbankan kesehatan mental dan fisik.
- 00:07:15Kedua, hal ini dapat memperdalam ketidaksetaraan sosial,
- 00:07:18di mana individu yang tidak memenuhi standar kecantikan tertentu mungkin menghadapi diskriminasi atau eksklusi.
- 00:07:25Ketiga, hal ini dapat mengikis nilai-nilai masyarakat yang lebih mendalam,
- 00:07:30di mana penampilan fisik menjadi ukuran utama keberhasilan dan penerimaan sosial.
- 00:07:35Kita semacam menderita delusi masal dimana semua orang berpikir bahwa kecantikan berarti kebaikan,
- 00:07:40dan juga sebaliknya, kebaikan berarti kecantikan.
- 00:07:44Dalam psikologi, dilusi sosial yang diderita masyakarat ini bisa kita lihat dengan “mata bias kehalusan”
- 00:07:50atau yang lebih sering dikenal sebagai “halo effect”
- 00:07:52Halo effect didefinisikan secara sederhana sebagai kecenderungan individu
- 00:07:56untuk mengekstrapolasi kesan mereka terhadap satu atribut suatu objek ke atribut-atribut lain dari objek yang sama,
- 00:08:03atau bahkan ke kesan secara keseluruhan.
- 00:08:05Misalnya, hal ini dapat terjadi ketika orang berpikir seseorang adalah orang baik
- 00:08:09atau memiliki banyak kualitas positif
- 00:08:11hanya karena orang tersebut terlihat menarik.
- 00:08:13Atribut ketampanan atau kecantikan tidak harus menjadi penentu dari atribut-atribut lain atau kebaikan orang tersebut;
- 00:08:20namun, orang cenderung menggunakan jalan pintas mental untuk meringankan beban kognitif yang terlibat dalam membuat penilaian.
- 00:08:27Dalam studi yang ditulis oleh Kaitlin Leonir dan Eric Stocks pada tahun 2019 menyatakan
- 00:08:33“menjadi menarik memungkinkan seseorang untuk melanggar norma sosial dengan konsekuensi yang lebih sedikit
- 00:08:38dibandingkan dengan pelanggaran norma sosial oleh individu yang tidak menarik.
- 00:08:41Seseorang dapat menggunakan daya tariknya yang tinggi sebagai pelindung terhadap konsekuensi dari pelanggaran norma
- 00:08:47karena pelanggaran norma tersebut mungkin dipersepsikan sebagai pengecualian daripada perilaku yang tipikal dari individu tersebut,
- 00:08:54tidak mungkin seseorang secanitk itu bisa melakukan hal-hal seperti itu.
- 00:08:58Demikian pula, seseorang yang kurang menarik mungkin memilih untuk melanggar norma
- 00:09:02hanya karena ada sedikit konsekuensi untuk melakukannya,
- 00:09:05terutama karena pengamat secara proaktif mengharapkan perilaku seperti itu dari individu yang tidak menarik.
- 00:09:10Konsekuensi sosial dari prasangka ini, delusi ssoial ini,
- 00:09:14adalah munculnya diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil yang didasari dengan penampilan fisik,
- 00:09:20yang lebih sering kita dengar istilahnya sebagai lookism.
- 00:09:28Kita sudah sangat sering melihat diskriminasi dimana-mana,
- 00:09:32baik itu berdasarkan agama, ras, suku, jenis kelamin, asal daerah, asal negara, dan yang lainnya.
- 00:09:38Dan itu sudah dikenal sebagai masalah sosial yang cukup umum dan kita sudah sering mencoba untuk menyelesaikan masalah itu.
- 00:09:44Namun, yang tidak dianggap sebagian besar masyarakat adalah diskriminasi berdasarkan penampilan fisik, “Lookism”.
- 00:09:50Istilah lookism sebenarnya sudah lama ada dan sudah menjadi topik bahasan dalam studi sosial dan psikologi selama beberapa dekade,
- 00:09:57namun akhir-akhir ini dipopulerkan dan kesadaran publik ditingkatkan oleh manhwa dari Korea dengan nama yang sama.
- 00:10:04Ceritanya mengikuti seorang remaja bernama Park Hyung-seok,
- 00:10:07yang awalnya digambarkan sebagai seseorang yang kelebihan berat badan, tidak menarik,
- 00:10:11dan sering menjadi korban bullying di sekolahnya dikarenakan penampilannya.
- 00:10:15Namun, hidupnya berubah drastis ketika dia tiba-tiba bangun di dalam tubuh yang baru
- 00:10:20tubuh yang ideal menurut standar kecantikan masyarakat, tinggi, tampan, dan atletis.
- 00:10:25Namun, dia masih memiliki tubuh aslinya dan dapat beralih antara kedua tubuh tersebut saat tidur.
- 00:10:29Manhwa ini mengeksplorasi bagaimana perubahan penampilan Hyung-seok mempengaruhi interaksi sosialnya,
- 00:10:35kesempatan-kesempatan yang dia dapatkan, dan cara dia diperlakukan oleh orang lain.
- 00:10:39Dia mengalami kehidupan yang sangat berbeda dengan kedua tubuhnya,
- 00:10:43yang menyoroti dengan bagus bagaimana masalah lookism dalam masyarakat,
- 00:10:46terutama di Korea Selatan tempat dimana Manhwa ini dibuat.
- 00:10:50Lookism dapat didefinisikan sebagai diskriminasi atau prasangka terhadap seseorang berdasarkan penampilan fisik mereka,
- 00:10:57terutama ketika tidak memenuhi standar kecantikan yang berlaku.
- 00:11:00Contoh nyata dari lookism dapat ditemukan dalam berbagai situasi, mulai dari tempat kerja hingga media sosial.
- 00:11:07Misalnya, dalam konteks pekerjaan,
- 00:11:09kandidat yang dianggap lebih menarik secara fisik seringkali memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi,
- 00:11:16meskipun kualifikasi dan kinerja mereka sama dengan kandidat lain.
- 00:11:20Dalam penelitian yang dilakukan Dion, Berscheid, dan Walster (1972)
- 00:11:25tentna gpenampilan fisik dan bagaimana penampilan memengaruhi kehidupan individu.
- 00:11:29Mereka menemukan bahwa individu yang menarik dianggap memiliki sifat kepribadian yang lebih diinginkan,
- 00:11:35menjadi pasangan yang lebih baik,
- 00:11:36memiliki pernikahan yang lebih bahagia,
- 00:11:38serta memiliki kehidupan sosial dan profesional yang lebih baik.
- 00:11:42Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa individu yang menarik dipandang memiliki kehidupan yang lebih bahagia
- 00:11:47dan lebih sukses secara umum daripada individu yang tidak menarik.
- 00:11:51Hal ini bahkan merambah ke hasil karir.
- 00:11:53Dimana individu yang menarik diprediksi memiliki kehidupan profesional yang lebih bahagia
- 00:11:58dan mendapatkan pekerjaan yang lebih bergengsi.
- 00:12:00Hosoda, Stone-Romero, dan Coats (2003) melakukan meta-analisis tentang topik ini dengan menganalisis 27 artikel dari literatur yang ada.
- 00:12:09Secara keseluruhan, individu yang menarik mengalami berbagai hasil pekerjaan yang lebih menguntungkan,
- 00:12:15termasuk seleksi, evaluasi kinerja, dan keputusan perekrutan, dibandingkan dengan individu yang tidak menarik.
- 00:12:21Lookism juga dapat mempengaruhi lingkungan pendidikan,
- 00:12:24di mana siswa yang dianggap lebih menarik secara fisik mungkin mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari guru atau rekan sebayanya.
- 00:12:31Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri siswa, partisipasi di kelas, dan bahkan penilaian akademis.
- 00:12:36Akibatnya, jika siswa diperlakukan buruk di sekolah, mereka mungkin tidak memberikan usaha secara maksimal,
- 00:12:41yang berpotensi mempengaruhi kemungkinan mereka terlibat dalam aktivitas kriminal.
- 00:12:46Dengan demikian, kriminalitas yang seringkali diasosiasikan dengan penampilan yang kurang menarik
- 00:12:50mungkin berakar pada diskriminasi yang dialami di masa sekolah,
- 00:12:53di mana siswa dipandang kurang baik oleh guru dan teman-temannya.
- 00:12:56Situasi ini dapat menjadi semacam self-fulfilling prophecy,
- 00:13:00di mana pandangan kita terhadap penampilan yang buruk sebagai indikator kriminalitas menjadikan itu menjadi kenyataan.
- 00:13:06Lookism juga mempengaruhi hubungan interpersonal seseorang,
- 00:13:10baik dalam cara individu memilih pasangan, berteman, atau berinteraksi dengan orang lain.
- 00:13:14Tendensi untuk memprioritaskan penampilan fisik dapat menyebabkan hubungan yang dangkal
- 00:13:19dan mengabaikan kualitas-kualitas penting lainnya seperti kepribadian, kecerdasan, atau bahkan kebaikan hati.
- 00:13:25Hal ini juga dapat memperkuat stereotip dan prasangka,
- 00:13:28membatasi kesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai jenis orang.
- 00:13:32Banyak orang rela menderita dengan orang yang menurutnya enak dipandang
- 00:13:36walaupun dia tidak terlalu menyukai kepribadian pasangannya
- 00:13:39atau bahkan dia rela bertahan walaupun pasangannya memperlakukannya dengan buruk asal pasangannya mencapai standar kecantikan.
- 00:13:46Dan ini diperkuat lagi karena tekanan pandangan sosial yang membuatnya “tidak mau”
- 00:13:50untuk memiliki hubungan dengan orang yang kurang enak dipandang dan tetap berpasangan dengan yang enak dipandang walaupun tersakiti.
- 00:13:58Standar kecantikan yang menentukan apa yang dianggap "menarik" atau “enak dipandang” ini
- 00:14:02sering kali dibentuk dan dipengaruhi oleh budaya, media, dan industri hiburan
- 00:14:07yang dapat berubah seiring waktu dan berbeda antar masyarakat.
- 00:14:10Peran media sangat besar dalam membentuk persepsi kecantikan,
- 00:14:13dengan seringkali menampilkan citra yang tidak realistis dan terkadang tidak sehat sebagai ideal yang harus dicapai.
- 00:14:19Dalam pop culture, seperti film, televisi, majalah, dan iklan
- 00:14:23sering menampilkan individu yang memenuhi standar kecantikan konvensional yang ketat,
- 00:14:27seperti tubuh langsing, kulit mulus, dan fitur wajah simetris.
- 00:14:31Representasi yang seragam ini menciptakan gambaran bahwa kecantikan hanya terbatas pada ciri-ciri tertentu,
- 00:14:36mengabaikan keragaman bentuk tubuh, warna kulit, dan fitur fisik lainnya yang ada dalam masyarakat.
- 00:14:42Lookism terlihat jelas dalam casting film atau acara TV,
- 00:14:45di mana karakter utama sering digambarkan oleh aktor yang memenuhi standar kecantikan yang sempit dan dangkal,
- 00:14:50sedangkan karakter yang kurang menarik secara fisik sering diberikan peran yang kurang signifikan atau bahkan dijadikan antagonis di dalam cerita.
- 00:14:58Hal ini dapat mempengaruhi persepsi penonton tentang nilai seseorang berdasarkan penampilan fisik mereka
- 00:15:03dan memperkuat ide bahwa keberhasilan dan kebahagiaan dikaitkan dengan kecantikan fisik.
- 00:15:07Fakta bahwa kebanyakan cerita dalam pop culture mengikuti tokoh utama yang memiliki moralitas baik
- 00:15:12seringkali dikaitkan dengan wajah aktor yang bagus.
- 00:15:15Ini mendorong delusi sosial dimana kita menjadikan cantik dan baik sebagai sinonim.
- 00:15:20Dan juga dapat menyebabkan standar kecantikan yang tidak realistis dan meningkatkan tekanan pada individu
- 00:15:25untuk menyesuaikan diri dengan citra ideal tersebut,
- 00:15:28yang seringkali tidak dapat dicapai tanpa prosedur kosmetik atau editing.
- 00:15:33Media sosial juga telah memperkuat lookism dengan menyediakan platform bagi individu
- 00:15:37untuk membagikan gambar diri yang sudah diedit sedemikian rupa selama berjam-jam.
- 00:15:42Filter dan editing tools atau editing Apps memungkinkan orang-orang untuk memodifikasi penampilan mereka
- 00:15:47agar sesuai dengan standar kecantikan yang sempit tadi,
- 00:15:50menciptakan tekanan untuk mempertahankan citra yang sempurna secara online.
- 00:15:54Dan hal ini dapat mengakibatkan perbandingan sosial yang konstan
- 00:15:57dan bahkan dapat merugikan kesejahteraan mental orang-orang yang menggunakan platform tersebut.
- 00:16:02Eksposur konstan terhadap citra kecantikan ideal dalam media menimbulkan harapan yang tidak realistis terhadap penampilan,
- 00:16:09baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
- 00:16:12Representasi yang seragam dan sempit tentang kecantikan dalam pop culture dan media
- 00:16:16menetapkan norma sosial tentang penampilan yang sulit dipenuhi oleh kebanyakan orang.
- 00:16:20Hal ini dapat meningkatkan insiden lookism dalam kehidupan sehari-hari,
- 00:16:24di mana individu dinilai atau diperlakukan berbeda berdasarkan seberapa dekat mereka memenuhi standar kecantikan yang sempit ini.
- 00:16:31Kecantikan “ideal” dan tidak realistis ini paling sering kita lihat dipromosikan dalam industri-industri k-pop dan k-drama yang berasal dari Korea Selatan.
- 00:16:44Idol K-pop dan aktor/aktris K-drama sering kali dianggap sebagai ikon kecantikan,
- 00:16:49biasanya ditampilkan dengan penampilan yang dianggap sempurna di media.
- 00:16:53Standar kecantikan ini mencakup kulit yang mulus dan pucat, wajah kecil dan simetris, double eyelids
- 00:16:58hidung mancung, rahang berbentuk V, mata besar, dan tubuh ramping,
- 00:17:02seringkali dirujuk sebagai "ulzzang" dalam bahasa Korea, yang berarti "wajah terbaik."
- 00:17:07Namun, bintang-bintang ini telah menjalani prosedur ketat dan lama untuk memenuhi standar kecantikan mereka.
- 00:17:12Tapi, kebanyakan penggemar tidak memerhatikan itu dan tetap memandang itu sebagai sesuatu yang bisa dicapai
- 00:17:19dan menciptakan berbagai ketidakpercayaan diri bagi orang-orang yang merasa jauh dari standar tersebut.
- 00:17:24Perdebatan tentang asal-usul standar kecantikan ini beragam.
- 00:17:28Beberapa berpendapat bahwa standar kecantikan Korea modern dipengaruhi oleh budaya Barat.
- 00:17:33Sementara itu, yang lain meyakini bahwa standar kecantikan tersebut
- 00:17:37berasal dari penampilan etnis tradisional yang terlihat dalam karya seni pra-kolonial Korea.
- 00:17:42Industri kosmetik dan perawatan kulit di Korea sangat besar,
- 00:17:46dengan iklan sering menampilkan selebriti dengan penampilan yang sempurna.
- 00:17:50Merek-merek makeup memasarkan produk mereka kepada konsumen muda,
- 00:17:53menggunakan model yang mewujudkan epitome of beauty,
- 00:17:57namun foto-foto tersebut seringkali diedit untuk membuat mata lebih lebar dan wajah lebih pucat.
- 00:18:03Atau beberapa model yang mendapatkan kecantikannya bukan dengan produk tersebut, tapi tetap memasarkannya.
- 00:18:08Dan ini mempromosikan gagasan bahwa kecantikan yang sudah mereka tentukan dapat dicapai melalui penggunaan produk tertentu.
- 00:18:16Tekanan budaya untuk mematuhi standar kecantikan ini telah menyebabkan beberapa dampak negatif,
- 00:18:22termasuk prevalensi gangguan makan dan klinik operasi plastik di Korea.
- 00:18:26Program televisi yang berfokus pada transformasi penampilan sering kali menunjukkan perubahan dramatis
- 00:18:32dan memperkuat gagasan bahwa perubahan drastis diperlukan untuk dianggap cantik.
- 00:18:36Banyak orang Korea memiliki pandangan kompleks terhadap industri kecantikan dan standar kecantikan yang berlaku di negara tersebut.
- 00:18:43Di satu sisi, ada kekaguman terhadap keindahan dan upaya untuk mencapai penampilan yang "sempurna" sesuai dengan standar sosial.
- 00:18:50Di sisi lain, ada perasaan ketidakpuasan atau bahkan penolakan terhadap tekanan yang dirasakan untuk memenuhi standar ini.
- 00:19:37Tekanan sosial di Korea Selatan sering kali berpusat pada pencapaian citra "sempurna" yang dianggap penting untuk berbagai aspek kehidupan,
- 00:19:45termasuk masuk perguruan tinggi, memasuki dunia kerja, dan menemukan pasangan pernikahan.
- 00:19:50Standar kecantikan yang tinggi dan seringkali tidak realistis ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan bagi banyak orang,
- 00:19:56terutama kaum muda, yang merasa harus memenuhi ekspektasi tersebut untuk berhasil dalam masyarakat.
- 00:20:02Korea Selatan sering dijuluki sebagai "ibukota operasi plastik dunia,"
- 00:20:05dengan jumlah dokter bedah kosmetik per kapita tertinggi dibandingkan tempat lain di planet ini,
- 00:20:10mengalahkan AS dan Brasil untuk posisi teratas.
- 00:20:14Perkiraan oleh Expert Market Research menempatkan nilai pasarnya sebesar $1,95 miliar selama 2018-2022.
- 00:20:22Menurut survei Statista pada tahun 2020,
- 00:20:36Lonjakan operasi plastik, terutama di kalangan remaja,
- 00:20:39dihighlight dalam investigasi The Atlantic tentang budaya operasi plastik di wilayah ini.
- 00:20:43Fenomena "operasi plastik" menjadi ciri khas grup idola pop Korea yang telah menciptakan gelombang di dalam negeri dan internasional.
- 00:20:50Banyak idola dibentuk sejak usia muda untuk menjadi bintang, dan demi mencapai standar kecantikan tertentu,
- 00:20:56banyak di antara mereka yang menjalani operasi plastik.
- 00:20:59Budaya sosial dan dunia kerja juga berperan penting,
- 00:21:02di mana standar kecantikan Barat seperti double eyelid dan rahang berbentuk V yang tajam
- 00:21:07telah mempengaruhi keluarga untuk menghadiahkan operasi plastik sebagai hadiah kelulusan,
- 00:21:12dan perusahaan-perusahaan yang mengharuskan foto wajah dalam paket aplikasi kerja.
- 00:21:16Namun, melakukan operasi plastik tidak memperbaiki perasaan tidak aman
- 00:21:20atau “insecure” secara internal atau menyelesaikan masalah apa pun.
- 00:21:23Tapi hanya menambahkan topeng yang memberikan rasa nyaman dan kepercayaan diri yang palsu.
- 00:21:28Banyak perusahaan kosmetik menghasilkan pendapatan dari ketidakamanan orang lain
- 00:21:32dan prevalensi media mencoba menjual kepada kita versi kecantikan yang sangat idealis yang sebenarnya tidak benar-benar ada.
- 00:21:40Orang yang jauh dari standar kecantikan ideal yang ada disana menghadapi stigma dan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan,
- 00:21:46termasuk di tempat kerja, di sekolah dan bahkan di kehidupan sosial.
- 00:21:50Bukan pertanyaan lagi kenapa manhwa Lookism yang mempromosikan mengenai diskriminasi terhadap kecantikan ini berasal dari Korea Selatan
- 00:21:57dan merupakan bentuk kritik sosial terhadap situasi sosial yang ada disana.
- 00:22:01Pandangan sosial yang terobsesi terhadap kecantikan fisik ini dapat mempengaruhi harga diri
- 00:22:06dan citra diri orang yang merasa tidak memenuhi standar tersebut.
- 00:22:09Mereka merasa tidak pantas,
- 00:22:11merasa sudah melakukan sesuatu yang sangat buruk.
- 00:22:13Dan bahkan parahnya lagi, mereka merasa tidak pantas untuk dicintai.
- 00:22:24adalah salah satu yang pernah menggambarkan masalah psikologis ini dalam karyanya
- 00:22:29yang menggambarkan transformasi dari ketidakpastian diri menuju penerimaan diri.
- 00:22:33Cerita ini bermula ketika seekor anak itik yang baru menetas dianggap jelek oleh teman-temannya di pertanian.
- 00:22:38Dia diolok-olok, ditolak, dan diasingkan karena penampilannya yang berbeda,
- 00:22:42yang menyebabkan dia merasa tidak berharga dan terisolasi.
- 00:22:46Dalam perjalanannya, anak itik ini menghadapi berbagai tantangan dan pengalaman yang menyakitkan.
- 00:22:50Dia berusaha mencari tempat di mana dia bisa diterima dan dihargai, namun terus-menerus menghadapi penolakan.
- 00:22:56Ini menggambarkan dengan akurat bagaimana standar sosial atas kecantikan berpengaruh terhadap kesehatan internal seseorang,
- 00:23:01memengaruhi bagaimana dia memandang dirinya sendiri dan orang lain.
- 00:23:04Individu yang tidak memenuhi standar kecantikan tidak dihargai dan diterima dan individu yang menarik mengalami tekanan
- 00:23:10untuk mempertahankan penampilan mereka agar terus dihargai atau diterima dalam masyarakat.
- 00:23:15Lookism dapat menyebabkan individu menginternalisasi standar kecantikan yang tidak realistis, menyebabkan persepsi diri yang negatif.
- 00:23:23Mereka mungkin terobsesi dengan penampilan fisik mereka dan merasa tidak cukup baik,
- 00:23:27yang dapat mengarah pada gangguan citra tubuh dan harga diri yang rendah dan ini dapat menyebabkan masalah psikologis yang lebih parah,
- 00:23:35termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan makan.
- 00:23:38Bahkan, salah satu studi yang mencoba menemukan alasan tingginya bunuh diri di Korea Selatan
- 00:23:43menyatakan bahwa ketidakpuasan tubuh menjadi salah satunya.
- 00:23:46Ketidakpuasan mencakup hal-hal seperti berat badan, fitur wajah, dan warna kulit.
- 00:23:51Individu yang tidak memenuhi standar kecantikan konvensional,
- 00:23:54seperti mereka yang memiliki berat badan lebih, fitur wajah yang tidak simetris, atau warna kulit yang berbeda,
- 00:23:59sering menghadapi diskriminasi terhadap penampilan mereka.
- 00:24:02Diskriminasi inilah yang bertanggung jawab dalam memperburuk perasaan tidak aman dan memperdalam masalah kesehatan mental.
- 00:24:08Dan yang lebih parah dari ini adalah ketika pandangan fisik dijadikan dasar untuk mencintai seseorang.
- 00:24:13Individu yang merasa tidak mencapai standar kecantikan tertentu akan merasa dirinya susah atau bahkan tidak akan pernah dicintai.
- 00:24:20Dikarenakan diri tidak bisa lagi melihat diluar standar sosial akan kecantikan,
- 00:24:23individu yang walaupun awalnya peduli terhdap kebaikan akhirnya melihat kecantikan sebagai aspek yang lebih penting
- 00:24:30dan berfokus menekan diri untuk mencapai standar tersebut agar bisa dicintai.
- 00:24:43Sangat menyedihkan melihat bagaimana cinta dikatikan dengan kecantikan fisik
- 00:24:47dari tekanan sosial menciptakan tekanan tidak sehat pada individu untuk terus-menerus berusaha memenuhi standar kecantikan
- 00:24:54yang seringkali tidak realistis dan berubah-ubah.
- 00:24:57Dikarenakan apa yang kita anggap sebagai “cantik” sering kali dibentuk oleh lingkungan sosial dan budaya kita dan bukan suatu esensi yang universal,
- 00:25:05melainkan hanyalah sebuah konstruksi sosial.
- 00:25:14Perkembangan standar kecantikan sepanjang sejarah menunjukkan bahwa konsep kecantikan tidaklah statis,
- 00:25:20melainkan selalu berubah dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
- 00:25:23Di zaman kuno, kecantikan seringkali dikaitkan dengan kebaikan moral dan keharmonisan.
- 00:25:28Dalam budaya Yunani kuno, misalnya,
- 00:25:30proporsi tubuh yang ideal dan keseimbangan estetika dianggap sebagai cerminan dari kualitas moral seseorang.
- 00:25:36Hal ini dapat dilihat dari karya-karya seni dan patung yang menampilkan tubuh manusia dalam proporsi yang harmonis dan seimbang.
- 00:25:43Di abad pertengahan, standar kecantikan bergeser sesuai dengan nilai-nilai agama yang dominan.
- 00:25:47Kesucian dan kerendahan hati dihargai lebih dari keindahan fisik.
- 00:25:50Ini terlihat dari cara wanita menutupi tubuh mereka dan menghiasi diri dengan cara yang sederhana, menunjukkan kepatuhan dan kesalehan mereka.
- 00:25:58Era Renaissance menandai kembalinya apresiasi terhadap tubuh manusia dan proporsi ideal.
- 00:26:02Seni dan sastra Renaissance menampilkan keindahan fisik sebagai hal yang dihargai dan dipuji.
- 00:26:07Di Eropa abad ke-18 dan ke-19, kecantikan seringkali dikaitkan dengan kelas sosial dan kekayaan.
- 00:26:12Standar seperti kulit pucat dan bentuk tubuh yang melengkung dianggap menarik karena menunjukkan status sosial yang lebih tinggi.
- 00:26:19Di abad ke-20, terjadi pergeseran besar dalam standar kecantikan,
- 00:26:23sebagian besar karena pengaruh media dan industri hiburan.
- 00:26:26Kecantikan mulai dikomodifikasi, dengan standar yang semakin seragam dan dipengaruhi oleh tren mode, iklan, dan film.
- 00:26:33Hal ini menciptakan tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan citra kecantikan yang ideal, seringkali di luar jangkauan banyak orang.
- 00:26:39Perubahan standar kecantikan ini menunjukkan bahwa apa yang dianggap 'cantik' dapat sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan sejarah.
- 00:26:46Dan ini harusnya membuat kita bertanya dengan lebih dalam
- 00:26:49tentang legitimasi mengaitkan nilai moral atau sosial dengan sesuatu yang begitu berubah-ubah dan relatif.
- 00:26:54Dan juga pandangan bahwa kita harus mengikuti standar sosial yang berubah-ubah ini berakar pada adaptasi visual kita
- 00:27:02yang kita kembangkan selama masa evolusi untuk tetap bertahan hidup.
- 00:27:05Salah satu pencapaian terbesar kita sebagai Homo Sapiens adalah berkumpul dalam kelompok dan komunitas besar.
- 00:27:11Namun, prospek tidak cocok atau ditolak dalam kelompok dan komunitas besar
- 00:27:15tidak hanya berarti tidak ada reproduksi seksual tetapi juga berpotensi kematian.
- 00:27:21Itulah mengapa kita mengembangkan mekanisme sosial untuk memiliki hubungan yang langgeng.
- 00:27:25Seperti sensitivitas kita terhadap konformitas kelompok dan umpan balik dari orang lain.
- 00:27:30Ini yang mengembangkan adaptasi visual kita,
- 00:27:33keinginan untuk konformitas dan bersama orang lain yang meningkatkan kebutuhan untuk tetap bersama orang lain.
- 00:27:38Adaptasi visual merujuk pada kemampuan sistem visual
- 00:27:42untuk menyesuaikan sensitivitas dan responsivitasnya terhadap berbagai tingkat rangsangan dan kondisi lingkungan.
- 00:27:48Semakin banyak kita melihat dan mendengar sesuatu, sensitivitas kita terhadap rangsangan tersebut berubah.
- 00:27:54Paparan terus-menerus terhadap tubuh dan wajah yang sempurna membentuk pandangan kita untuk
- 00:27:58untuk mempersepsikannya sebagai "normal"
- 00:28:00dan diri kita sendiri yang mungkin tidak mencapai standar sosial tersebut dianggap sebagai "tidak normal".
- 00:28:07Dari kedua poin ini saja kita sudah dapat melihat bahwa pengejaran terhadap standar kecantikan yang sempit dan tidak realistis ini
- 00:28:12bukanlah hal yang sehat atau bermanfaat untuk dikejar.
- 00:28:15Obsesi terhadap penampilan luar yang tidak bermakna dan terus berubah-ubah
- 00:28:19bukan hanya membuat kita nampak bodoh tapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis yang sudah kita bahas sebelumnya.
- 00:28:26Kecantikan sejati, kecantikan sebenarnya bukanlah tentang fisik yang berada di luar,
- 00:28:30tapi dari dalam, bagaimana kita memperlakukan orang lain, bagaimana kita berkontribusi pada masyarakat,
- 00:28:35dan bagaimana kita menjalani hidup kita dengan tujuan dan makna.
- 00:28:39Seharusnya, kita mengarahkan fokus kita pada pengembangan kualitas internal yang lebih bermakna dan abadi.
- 00:28:44Kebaikan, integritas, empati, dan kecerdasan adalah aspek diri yang jauh lebih penting dan berharga daripada penampilan fisik semata.
- 00:28:51Kualitas-kualitas ini membentuk inti dari siapa kita sebagai manusia
- 00:28:55dan memiliki dampak yang lebih besar pada bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
- 00:29:00Dengan mengalihkan perhatian dari pengejaran standar kecantikan eksternal yang sempit menuju pertumbuhan dan pengembangan internal,
- 00:29:07kita dapat membangun rasa harga diri yang lebih sehat dan memupuk kehidupan yang lebih memuaskan dan berarti.
- 00:29:13Dengan mencoba untuk memulai perubahan ini dari individu dari diri sendiri
- 00:29:18mungkin kita bisa membuat perubahan yang lebih besar,
- 00:29:21perubahan pada persepsi masyarakat,
- 00:29:23bahwa kecantikan bukan berarti kebaikan dan yang harus kita tuju adalah kebaikan itu sendiri.
- 00:29:34Kita, sebagai masyarakat, haruslah bisa berhenti menilai seseorang berdasarkan fisik dan keadaan eksternalnya
- 00:29:41dengan perbandingan standar kecantikan yang berubah-ubah tergantung pada persepsi sosial pada saat itu.
- 00:29:46Kita, sebagai masyarakat, haruslah bisa membedakan apa itu kecantikan dan apa itu kebaikan dan jangan pernah menjadikan keduanya sinonim.
- 00:29:54Kita, sebagai masyarakat, haruslah bisa memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap seseorang yang memiliki nilai moral yang baik
- 00:30:00dibandingkan dengan orang yang cuma sekedar berparas cantik.
- 00:30:03Jangan salah paham disini, kita memang harus menjaga kesehatan kita.
- 00:30:07Kita haruslah olahraga, menjaga nutrisi yang ktia masukkan dalam tubuh dan tidur yang cukup sehat untuk menjaga penampilan kita secara sehat,
- 00:30:14bukan dikarenakan tekanan dari standar sosial yang tidak bisa dicapai.
- 00:30:18Dan jangan sampai terobsesi terhadap hal itu.
- 00:30:20Menjaga diri dan peduli terhadap diri berbeda dengan mengejar standar kecantikan sosial yang sudah dikonstruksi sedemikian rupa
- 00:30:27agar membuat diri kita merasa tidak aman dengan diri sendiri.
- 00:30:31Tetaplah ingat bahwa kecantikan yang sebenarnya berasal dari dalam diri bukan dari luar.
- 00:30:36Dan ini bukan sekedar bentuk romantisisme atau
- 00:30:39pandangan naif mengenai hal ini.
- 00:30:41Tapi ini yang seharusnya kita capai
- 00:30:43ini yang seharusnya menjadi tujuan kita sebagai masyarakat
- 00:30:47untuk memandang seseorang dengan niai-nilai internal yang mereka miliki
- 00:30:51bukan hanya tampang eksternal yang kita bandingkan dengan standar sosial yang tidak bisa dicapai
- 00:30:57Seperti yang ditulis oleh Kahlil Gibran
- diskriminasi
- lookism
- penampilan fisik
- moralitas
- halo effect
- kecantikan
- psikologi
- sosial
- media
- empati