Why I'm Quitting Twitter.

00:44:48
https://www.youtube.com/watch?v=kHqxrlozKBs

摘要

TLDRI denne videoen deler YouTuberen sine erfaringer med Twitter og hvorfor han har bestemt seg for å redusere bruken av plattformen. Han begynte å bruke Twitter aktivt igjen på slutten av 2021 for å være involvert i sosiale og politiske spørsmål, men føler at Twitter har blitt mer giftig etter at Elon Musk tok over. Han beskriver hvordan plattformen har endret måten folk interagerer på, fremmet negativitet og mobbmentalitet. Algoritmen belønner innhold som skaper sinne, og mange brukere unnviker personlig ansvar. Videoen avsluttes med viktigheten av å beskytte mental helse og fokusere på positive aspekter.

心得

  • 👥 YouTube gir en plattform for personlig uttrykk.
  • 🗣️ Twitter kan være giftig og påvirke mental helse.
  • 📉 Negativitet og mobbmentalitet er utbredt på Twitter.
  • 🧠 Personlig ansvar i diskusjoner er viktig.
  • 🔄 Algoritmen belønner engasjement, ofte gjennom sinne.
  • 🎭 Komunitetsfølelse kan forvandle seg til negativitet.
  • ✋ Avgjørende å ta pauser fra giftige plattformer.
  • 💭 Refleksjon kan føre til personlig vekst.
  • 🚀 Fokuser på positive aspekter av sosiale medier.

时间轴

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pengantar video ini disampaikan dengan rasa terima kasih kepada para penonton dan subscriber, sambil menjelaskan tujuan pembuatan video sebagai platform untuk berbagi pendapat dan memperkenalkan diri.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Pembicara menceritakan pengalamannya mengurangi penggunaan Twitter dan dampak negatif yang dirasakan dari platform media sosial tersebut, serta niat untuk berbagi alasan di balik keputusan ini.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Sejak aktif di Twitter pada akhir 2021, pembicara merasa terhubung dengan isu keadilan sosial, namun kini mengalami kebingungan akibat perubahan yang terjadi di platform tersebut selepas diambil alih Elon Musk.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Awalnya Twitter membawa rasa kebersamaan dan menyediakan ruang untuk membahas isu-isu, tetapi perubahan algoritma terutama yang mengincentivasi konten yang negatif membuat pengalaman pembicara di Twitter menjadi tidak nyaman.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Pembicara menjelaskan bagaimana algoritma Twitter mendorong konten yang mengundang kemarahan untuk meningkatkan engagement, bahkan cenderung menyebarkan konten negatif dan toxic di timeline-nya.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Bersama dengan konten toxic, pembicara juga mencatat bahwa banyak akun bots atau buzzer di Twitter, yang membuat diskusi menjadi tidak produktif dan cenderung saling menyalahkan satu sama lain.

  • 00:30:00 - 00:35:00

    Pembicara berbagi pandangannya tentang adanya mob mentality di Twitter yang membuat orang merasa lebih superior, tetapi juga sering kali mengeksplorasi perasaan negatif di antara pengguna lainnya.

  • 00:35:00 - 00:44:48

    Mengakhiri video, pembicara menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental dan fokus pada hal-hal yang lebih produktif, serta memberikan motivasi untuk tetap waras di tengah tantangan yang ada.

显示更多

思维导图

视频问答

  • Mengapa pembicara ingin meninggalkan Twitter?

    Pembicara merasa Twitter semakin beracun dan mempromosikan budaya negativitas dan mob mentality.

  • Apa dampak Twitter pada kesehatan mental pembicara?

    Pembicara merasa bahwa Twitter membuatnya lebih sinis dan berdampak negatif pada kesehatan mentalnya.

  • Kapan pembicara mulai aktif di Twitter lagi?

    Pembicara mulai aktif di Twitter sekitar akhir tahun 2021.

  • Apa yang memotivasi pembicara untuk bergabung dengan Twitter?

    Pembicara bergabung dengan Twitter untuk terlibat dalam isu-isu sosial dan politik dan merasa Twitter menawarkan platform untuk keadilan.

  • Apa perubahan yang terjadi di Twitter setelah diambil alih oleh Elon Musk?

    Twitter mengalami beberapa perubahan, termasuk monetisasi dan penjualan centang biru yang mengubah cara interaksi pengguna.

  • Apa yang dimaksud dengan mob mentality di Twitter?

    Mob mentality di Twitter terjadi ketika kelompok orang secara kolektif menyerang atau mengkritik individu tertentu tanpa diskusi yang produktif.

  • Apakah semua orang di Twitter memiliki pandangan yang sama?

    Tidak, pendapat dan pengalaman di Twitter bisa bervariasi tergantung pada algoritma dan jaringan yang diikuti.

  • Bagaimana pembicara merasakan komunitas di Twitter?

    Awalnya, pembicara merasa komunitas di Twitter mendukung perjuangan keadilan, tetapi itu berubah menjadi lebih negatif.

  • Apa tujuan dari video ini?

    Video ini bertujuan untuk membagikan pengalaman pribadi dan menciptakan akuntabilitas bagi pembicara terhadap konsumsi media sosial.

查看更多视频摘要

即时访问由人工智能支持的免费 YouTube 视频摘要!
字幕
id
自动滚动:
  • 00:00:00
    halo semuanya apa kabar em thank you
  • 00:00:05
    banget kalian udah banyak yang nontonin
  • 00:00:10
    video-video ngomong gua di YouTube ini
  • 00:00:13
    kayaknya video sat du video keempat
  • 00:00:17
    video keempat dari gua ngobrol-ngobrol
  • 00:00:19
    eh channel YouTube ini dan video-video
  • 00:00:21
    ngobrol ini nih pengen gua bikin supaya
  • 00:00:25
    gua punya wadah sama channel di mana gua
  • 00:00:27
    bisa ngobrol dan ngutarain
  • 00:00:30
    pendapat-pendapat gua supaya kita juga
  • 00:00:32
    bisa saling kenal lebih dalam lagi
  • 00:00:34
    supaya kalian juga bisa lebih kenal gua
  • 00:00:37
    gitu daripada kalau misalnya post di
  • 00:00:40
    sosial media kayak misal Instagram gitu
  • 00:00:41
    kan cuman sedikit-sedikit atau misalnya
  • 00:00:43
    kalau gua ngomong panjang tuh biasanya
  • 00:00:45
    di podcast orang gitu tapi kalau di sini
  • 00:00:48
    gua pengin ini platform gua gitu jadi
  • 00:00:51
    thank you banget eh subscriber gua
  • 00:00:53
    sekarang sudah wah udah
  • 00:00:57
    8,2 guin gua bikin video-video ini bukan
  • 00:01:00
    untuk dapetin subscriber banyak-banyak
  • 00:01:02
    sih cuman thank you yang udah subscribe
  • 00:01:05
    dan semoga kita bisa jadiin ini tempat
  • 00:01:08
    ngobrol-ngobrol eh ini anjing gua minta
  • 00:01:12
    lagi
  • 00:01:13
    minta attention
  • 00:01:16
    mau
  • 00:01:19
    lihat anyway eh oke let me put this
  • 00:01:25
    back jadi gua hari ini pengen ngobrol
  • 00:01:27
    tentang sesuatu yang mungkin apa ya yang
  • 00:01:31
    tadi enggak pernah gua kepikiran pengen
  • 00:01:33
    bikin video karena rada risky dan enggak
  • 00:01:37
    tahu sih gua gua belakangan ini lebih
  • 00:01:39
    kayak ris aion banget kalau soal social
  • 00:01:41
    media just I feel like everybody's on
  • 00:01:44
    edge and just waiting for you to slip up
  • 00:01:49
    dan mungkin ini juga dampak yang dari
  • 00:01:51
    yang gua pengen omongin hari ini gitu ya
  • 00:01:53
    belakangan ini gua
  • 00:01:56
    udah cut down konsumsi dan time waktu
  • 00:02:01
    gua mainin Twitter banyak banget jadi
  • 00:02:04
    gua udah enggak ng-tweet eh gua paling
  • 00:02:08
    kalaupun interact di sana tuh paling
  • 00:02:11
    cuman ng-retweet atau mungkin cuman ee
  • 00:02:14
    ya cuman kayak gitu aja sih tapi gua
  • 00:02:17
    udah enggak bikin trad atau bikin atau
  • 00:02:19
    nyampein pemikiran atau kayak gitu gua
  • 00:02:21
    udah enggak gitu udah lama dan gua juga
  • 00:02:23
    taruh Twitter tuh tadinya kan barengan
  • 00:02:26
    kayak Instagram kayak di folder yang
  • 00:02:28
    sama gitulah kayak di page depannya HP
  • 00:02:30
    gua gua udah sekarang taruh dia di
  • 00:02:32
    paling belakang gitu supaya gua enggak
  • 00:02:35
    kadang latah gitu suka
  • 00:02:36
    buka dan kayaknya gua sekarang udah up
  • 00:02:41
    to a point yang di mana gua pengen quit
  • 00:02:45
    all together gitu em yang mungkin
  • 00:02:48
    tadinya gua udah kayak ayo udah gua mau
  • 00:02:50
    mantau aja gua enggak mau partisipasi
  • 00:02:53
    tapi sekarang pun gua pantau pun
  • 00:02:56
    kayaknya gua gua mau delete aja gitu ee
  • 00:03:00
    dan gua Aku pengin ngomongin
  • 00:03:02
    kenapa jadi pertama mungkin disclaimer
  • 00:03:05
    eh apa yang akan gua ngomongin hari ini
  • 00:03:08
    itu tentunya obviously adalah pandangan
  • 00:03:10
    gua pribadi jadi mungkin bisa banget
  • 00:03:13
    kalian punya experience atau pengalaman
  • 00:03:15
    yang beda di Twitter dan tentunya yang
  • 00:03:18
    akan gua omongin sangat-sangat mungkin
  • 00:03:22
    bahkan menurut gua sangat mungkin gitu
  • 00:03:23
    kalian punya pengalaman yang beda kalau
  • 00:03:26
    algoritma kalian beda gitu karena kan
  • 00:03:28
    Twitter sama aja kayak sosial media
  • 00:03:30
    timeline kita tuh terbentuk dari siapa
  • 00:03:32
    yang kita follow kayak topik-topik apa
  • 00:03:34
    yang kita interact with jadi bisa aja
  • 00:03:36
    yang gua ngomongin nih eksklusif di
  • 00:03:39
    timeline Twitter
  • 00:03:41
    gua em atau di stream-nya gua itulah
  • 00:03:45
    gitu dan stream Twitter gua itu
  • 00:03:49
    kebanyakan pembahasannya soal politik
  • 00:03:52
    dan isu-isu sosial gitu ya dan itu
  • 00:03:55
    stream Indonesia indonesia jadi yang
  • 00:03:57
    bahas politik isu politik dan isu sosial
  • 00:04:01
    Indonesia ini pendapat gua pribadi jadi
  • 00:04:04
    kalau ada yang enggak setuju atau gimana
  • 00:04:06
    ya itu wajar-wajar aja karena lagi-lagi
  • 00:04:09
    pendapat pribadi kenapa gua mau bikin
  • 00:04:12
    ini sebenarnya pengin curhat aja sih
  • 00:04:14
    pengin sharing aja dan tapi at the same
  • 00:04:18
    time juga gua pengin bikin video ini
  • 00:04:20
    supaya video ini bisa jadi
  • 00:04:22
    accountability ke gua soalnya menurut
  • 00:04:25
    gua Twitter tuh sangat-sangat addicting
  • 00:04:27
    jadi biar gua enggak gampang balik lagi
  • 00:04:30
    gitu mungkin nanti sometimes in the
  • 00:04:32
    future gua tergoda untuk balik lagi
  • 00:04:36
    semoga dengan video ini jadi ada
  • 00:04:39
    akuntabilitas ke gua supaya gua kayak
  • 00:04:42
    enggak semudah itu kalau misalnya mau
  • 00:04:43
    balik lagi gitu mungkin sebelum masuk
  • 00:04:46
    yang jelek-jelek ya dan kenapa gua mau
  • 00:04:49
    cabut dari Twitter gua mau bahas kenapa
  • 00:04:51
    gua masuk Twitter in the first place gua
  • 00:04:54
    masuk Twitter tuh sekitar tahun 2021
  • 00:04:57
    kayak itu akhir 2021 dan itu lucu banget
  • 00:05:00
    sebenarnya gua tuh tadinya sama sekali
  • 00:05:03
    enggak main ee gua sempat main jadi gua
  • 00:05:06
    bikin akun Twitter gua tuh lama banget
  • 00:05:08
    kayak
  • 00:05:11
    2000
  • 00:05:13
    2010 kayak pas masih baru-baru gitu tapi
  • 00:05:16
    itu kan ya ya udah gua enggak terlalu
  • 00:05:18
    mainin gitu nah terus ee jadi basically
  • 00:05:22
    yang mulai aktif lagi tuh akhir
  • 00:05:25
    2021 dan itu alasannya karena waktu itu
  • 00:05:27
    lagi rada ramai soal eh delik viral atau
  • 00:05:31
    viral based policy yang di mana
  • 00:05:33
    kasus-kasus tuh yang viral mulai tuh
  • 00:05:36
    kayak diviralin terus diusut gitu kan ya
  • 00:05:39
    dapat keadilan siming
  • 00:05:43
    terus terus habis itu gua jadi mikir
  • 00:05:46
    kayak dan itu semua tuh terjadinya
  • 00:05:48
    biasanya di Twitter gitu kan dan gue tuh
  • 00:05:50
    jadi mikir kayak "Aduh ini kayaknya
  • 00:05:53
    sistem keadilan di negara ini nih rada
  • 00:05:57
    kurang gitu dan gimana ya kalau misalnya
  • 00:05:59
    nanti gua butuh backingan atau misalnya
  • 00:06:03
    atau gua amit-amit kena kasus atau yang
  • 00:06:06
    apa gitu dan gua butuh keadilan viral
  • 00:06:09
    ini gitu dan kayaknya kayaknya sangat
  • 00:06:12
    bermanfaat deh kalau gua punya Twitter
  • 00:06:15
    gitu supaya gua kalau butuh pertolongan
  • 00:06:17
    gua bisa viralin gitu jadi pemikirannya
  • 00:06:19
    tuh sebenarnya itu jadi gua pikir
  • 00:06:23
    kayaknya harus masuk Twitter demi
  • 00:06:25
    keselamatan dan jadya gua bikin gua
  • 00:06:27
    bikin terus habis itu masih enggak
  • 00:06:30
    ngerti itu cara mainnya gimana dan
  • 00:06:32
    sebagainya cuman ya udah akhirnya
  • 00:06:34
    lama-lama tentunya kefigure out terus
  • 00:06:36
    habis itu mulai interaksi eh ternyata
  • 00:06:39
    beberapa teman gua udah ada di sana gitu
  • 00:06:42
    dan gua sempat kesal gitu kayak ih teman
  • 00:06:44
    gue yang di sini kok enggak pernah
  • 00:06:45
    ngajak gua main ke Twitter sih gitu main
  • 00:06:47
    main di sana dan awalnya gua senang gua
  • 00:06:49
    senang banget apalagi mulai gaining
  • 00:06:51
    following dapat engagement dan
  • 00:06:53
    sebagainya gitu jadi yang tadinya buat
  • 00:06:57
    jaga-jaga aja siapa tahu gua butuh
  • 00:06:59
    akhirnya jadi demen main juga sih di
  • 00:07:02
    sana gitu
  • 00:07:04
    nah yang bikin gua dulu suka sama
  • 00:07:07
    Twitter pas main itu tuh ya pertama itu
  • 00:07:11
    ya yang pas lagi
  • 00:07:13
    ramai-ramainya eh viral based policy
  • 00:07:15
    beberapa ya yang viral based eh justice
  • 00:07:19
    sorry eh beberapa gua ngerasa kayak oh
  • 00:07:22
    ini ada walaupun enggak sempurna tapi oh
  • 00:07:24
    ini ada jalan alternatif untuk kita
  • 00:07:27
    dapetin keadilan atau perjuangin
  • 00:07:29
    keadilan di kasus-kasus yang mungkin
  • 00:07:32
    tadi dia kayaknya enggak mungkin gitu
  • 00:07:34
    dan di situ tuh kayak ada ee rasa
  • 00:07:38
    kebersamaan rasa komunitas yang di mana
  • 00:07:40
    kita bisa berorganisir bisa bantu satu
  • 00:07:43
    sama lain saling kompak untuk kayak ayo
  • 00:07:47
    nih kita make sure ee kasus ini nih ee
  • 00:07:50
    viral gitu supaya ee korbannya dapat
  • 00:07:53
    keadilan gitu dan itu tuh itu kayak ada
  • 00:07:56
    sense of community yang menurut gua tuh
  • 00:07:59
    enggak ada di platform sosial media lain
  • 00:08:02
    yang dulu gua rasain di Twitter ee
  • 00:08:05
    soalnya juga kan kalau di Twitter tuh
  • 00:08:07
    beda dari sosial media lain sesuatu tuh
  • 00:08:11
    viralnya cepat banget menurut gua
  • 00:08:12
    viralnya cepat banget karena eh kalau
  • 00:08:15
    misalnya misalnya gua follow A lalu A
  • 00:08:20
    ngetweet tweetnya C gitu padahal gua gak
  • 00:08:23
    follow C
  • 00:08:25
    tc itu tetap masuk ke timeline gua gitu
  • 00:08:28
    atau kalau atau bahkan sekarang kan
  • 00:08:30
    kalau misalnya
  • 00:08:32
    topiknya match lumayan kayak TikTok for
  • 00:08:35
    you page gitu lah kita tuh basically
  • 00:08:37
    kayak TikTok cuma untuk tulisan gitu
  • 00:08:38
    yang di mana viral dan nyebarnya tuh
  • 00:08:41
    cepat sekali dan orang tuh bisa saling
  • 00:08:44
    quote retweet saling komen dan
  • 00:08:46
    sebagainya gitu
  • 00:08:47
    jadi emang desain sosial medianya itu
  • 00:08:51
    tuh rada cocok untuk yang tipe kayak
  • 00:08:53
    gitu nah terus selain itu juga waktu itu
  • 00:08:56
    sempat pas pemilu 2024 ee gua juga
  • 00:09:00
    kan apa coinitiate bijak memilih dan
  • 00:09:04
    kita bikin website bijak memilih itu
  • 00:09:06
    kita sering banget iterate dan minta
  • 00:09:09
    feedback tentang website itu tuh real
  • 00:09:13
    time langsung di Twitter gitu jadi kita
  • 00:09:14
    drop nih link yang mungkin masih belum
  • 00:09:17
    kelar masih beta atau kita drop kayak
  • 00:09:21
    desainnya mungkin kalau yang nge-follow
  • 00:09:23
    gua waktu itu sempat ikut participate
  • 00:09:26
    gitu ya terus kita kayak eh ee kasih
  • 00:09:29
    masukan dong gitu menurut kalian
  • 00:09:30
    kurangnya apa nih apa dan langsung itu
  • 00:09:33
    cepat banget gitu dan itu tuh
  • 00:09:35
    benar-benar ngebantu ee kami waktu itu
  • 00:09:38
    di bijak memilih untuk bikin ee
  • 00:09:41
    platformnya lebih baik jadi kita soft
  • 00:09:43
    launch-nya tuh di Twitter dulu baru
  • 00:09:45
    habis itu ke Instagram ke TikTok dan
  • 00:09:47
    sebagainya gitu dan itu tuh kayak
  • 00:09:49
    produktif lah menurut gua ya nah terus
  • 00:09:53
    selain itu tentunya kayak gua suka di
  • 00:09:55
    Twitter supaya ngerasa bisa dapat
  • 00:09:58
    informasi real time cepat banget gitu ya
  • 00:10:01
    jadi kayak ee tentang misalnya bencana
  • 00:10:05
    alam atau kejadian-kejadian berita atau
  • 00:10:09
    pendapat orang dan itu diskusi-diskus
  • 00:10:11
    diskusinya menarik banget bisa lihat
  • 00:10:13
    berbagai perspektif
  • 00:10:16
    pandangan ee ya dan itu seru gitu
  • 00:10:18
    menurut gua
  • 00:10:20
    nah terus tambah tambambah lagi habis
  • 00:10:22
    itu gua kan sangat-sangat sempat dalam
  • 00:10:26
    banget di komunitas anime fandom Jujutsu
  • 00:10:29
    Kaizen dan Fandom Jujutsu Kaisen tuh
  • 00:10:31
    sangat hidup lah di Twitter jadi gua gua
  • 00:10:35
    punya ya gua ngikutin jadi gu gua punya
  • 00:10:38
    dua tahun lah gitu yang satu tuh untuk
  • 00:10:39
    khusus anime ngikutin apa segala itu
  • 00:10:42
    seru banget seru banget itu kayak escape
  • 00:10:44
    gua akun yang itu gitu ya tapi
  • 00:10:49
    sekarang gua ngerasa semua hal hampir
  • 00:10:53
    semua hampir semua hal yang gua
  • 00:10:57
    sukain dan tentang Twitter itu tuh udah
  • 00:11:00
    beda gitu sekarang gua gua sempat
  • 00:11:03
    refleksi kan kayak sejak kapan nih kayak
  • 00:11:05
    begitu dan gua sadar kayaknya semenjak
  • 00:11:09
    di-take over sama Elon Mas semenjak
  • 00:11:12
    Twitter diambil alih sama Ilon ee dia
  • 00:11:16
    bikin perubahan ada beberapa perubahan
  • 00:11:19
    gitu di sistem Twitter ini yang pertama
  • 00:11:22
    itu di mana ee Twitter bisa dimonetisasi
  • 00:11:26
    yang jadi kalau lu bayar lu bayar untuk
  • 00:11:28
    Twitter nih itu lu bisa dibayar lumayan
  • 00:11:31
    kayak YouTube ee tapi bukannya AdSense
  • 00:11:34
    tapi ini nih kayak peragement gitu jadi
  • 00:11:36
    basically simpelnya semakin tweet lu
  • 00:11:39
    dapat banyak engagement eh semakin bayar
  • 00:11:42
    lu kemungkinan dibayar sama dapat
  • 00:11:45
    bayaran dari Twitter lebih besar enggak
  • 00:11:47
    peduli engagement-nya bagus atau jelek
  • 00:11:50
    gitu ya itu yang pertama yang kedua itu
  • 00:11:52
    dia jual centang biru ya kan yang
  • 00:11:55
    dulunya tuh centang biru itu kan untuk
  • 00:11:57
    verifikasi akun official sama
  • 00:12:00
    orang-orang terkenal dan sebagainya jadi
  • 00:12:02
    kayak lu tuh harus apply gitu terus
  • 00:12:04
    diverify baru lu dapat centang biru
  • 00:12:07
    sekarang belikan dan terlebih lagi jadi
  • 00:12:11
    centang biru itu tadi ee kalau yang ada
  • 00:12:13
    centang biru artinya lu bayar untuk
  • 00:12:15
    Twitter artinya lu bisa ee monetisasi
  • 00:12:18
    dan tapi sekarang bahkan centang biru
  • 00:12:20
    itu bisa disembunyiin gitu nah apa yang
  • 00:12:24
    terjadi dari hal-hal ini ee itu
  • 00:12:30
    jadinya sistem si algoritme dan platform
  • 00:12:34
    Twitter itu
  • 00:12:36
    mengincentivize orang-orang untuk dapat
  • 00:12:38
    engagement
  • 00:12:39
    sebanyak-banyaknya dan apa hal yang
  • 00:12:42
    paling mudah dapat engagement itu ketika
  • 00:12:45
    lu bikin orang marah
  • 00:12:47
    jadi bahkan sebelum perubahan ini
  • 00:12:49
    menurut gua Twitter tuh udah
  • 00:12:53
    lebih tempat untuk orang marah-marah
  • 00:12:55
    dibanding platform lain gitu ya atau
  • 00:12:57
    tempat orang ee mengkritik sesuatu atau
  • 00:13:01
    tempat orang kayak
  • 00:13:03
    eh complaining misuh-misuh gitu tapi ini
  • 00:13:07
    dengan dia bilang "Hei semakin
  • 00:13:09
    engagement lu semakin tinggi lu
  • 00:13:12
    kemungkinan akan bisa monetisasi dibayar
  • 00:13:14
    lebih tinggi." Jadi banyak banget
  • 00:13:16
    akun-akun yang mendedikasikan eksistensi
  • 00:13:19
    mereka untuk rage bait namanya di mana
  • 00:13:23
    ya mereka akan ng-etweet
  • 00:13:26
    atau yang akan ngetweet apapun yang
  • 00:13:29
    bikin orang marah gitu ya supaya mereka
  • 00:13:32
    dapat maimum engagement and profit gitu
  • 00:13:35
    kan ya jadi karena itu kita udah enggak
  • 00:13:38
    bisa bedain nih antara ini opini orang
  • 00:13:42
    karena dia emang pengin diskusi dan
  • 00:13:44
    beropini dan emang opininya kayak gitu
  • 00:13:47
    atau dia ng-rage bait doang dan itu udah
  • 00:13:50
    campur aduk apalagi centang biru bisa
  • 00:13:52
    disembunyiin gitu kan dan habis itu
  • 00:13:54
    selain selain hal ini gua juga ngerasa
  • 00:13:57
    ada apa ya algoritmenya tuh semakin
  • 00:14:01
    nge-reward hal-hal yang ekstrem
  • 00:14:04
    jadi ini menurut gua nge-play on emang
  • 00:14:07
    manusia secara natural kan punya bias
  • 00:14:10
    yang lebih terhadap hal-hal negatif
  • 00:14:14
    terhadap berita-berita yang negatif
  • 00:14:17
    berita-berita negatif hal-hal yang
  • 00:14:19
    negatif dapat clicks dapat quote retweet
  • 00:14:23
    dapat retweet dapat comen dan karena itu
  • 00:14:27
    otomatis dan apalagi ditambah lagi ada
  • 00:14:30
    insentif dari Twitter yang ya udah
  • 00:14:33
    akhirnya makin lama timeline-nya tuh
  • 00:14:35
    makin penuh dengan kemarahan rage bait
  • 00:14:38
    dan hal-hal negatif gitu yang gua rasain
  • 00:14:41
    yang kedua itu gue juga sadar bahwa
  • 00:14:44
    banyak ini mungkin lebih nasional
  • 00:14:46
    bukannya bukannya kayak nasional tapi
  • 00:14:49
    nasional banyak buzer eh bots
  • 00:14:54
    buzer dan gua maksudnya gini gue yakin
  • 00:14:58
    buzer tuh ada di semua platform media
  • 00:15:01
    tapi karena tadi karena sistem sosial
  • 00:15:05
    medianya X eh sorry Twitter yang ya itu
  • 00:15:10
    yang apa nyebarnya cepat banget apalagi
  • 00:15:13
    dia nge-incentivize hal-hal yang ekstrem
  • 00:15:15
    negatif dan hal sebagainya itu tuh
  • 00:15:19
    kayaknya lebih gampang untuk kayak
  • 00:15:21
    diobrak-abrik buzer gitu dan di mana
  • 00:15:23
    buzer kan pasti akan ngutarin sesuatu
  • 00:15:26
    yang nyebelin atau yang bikin orang
  • 00:15:27
    marah nah itu kan dapat banyak
  • 00:15:29
    engagement akhirnya naik terus naik
  • 00:15:30
    terus naik terus gitu
  • 00:15:32
    loh jadi untuk ngaburin pembicaraan dan
  • 00:15:35
    sebagainya itu kayak kayaknya mudah
  • 00:15:37
    sekali di sana gua ngerasa kayak habis
  • 00:15:39
    itu juga banyak banget akun-akun Anon
  • 00:15:41
    gitu kan ya di Twitter jadi gua ngerasa
  • 00:15:43
    kayak kombinasi akun-akun Anon habis itu
  • 00:15:46
    banyaknya buzer bots terus habis itu
  • 00:15:50
    algoritme Twitter yang nge-push hal-hal
  • 00:15:53
    negatif dan ekstrem terus habis itu ada
  • 00:15:57
    insentif dari sistem yang di mana
  • 00:15:59
    semakin engagement luna tinggi no matter
  • 00:16:02
    what it is lu bisa bikin duit bahkan di
  • 00:16:05
    situ yang ngencourage orang untuk makan
  • 00:16:07
    reach bating dan sebagainya akhirnya lu
  • 00:16:08
    benar-benar ngubah ekosistem Twitter ini
  • 00:16:12
    yang udah beda aja gitu untuk gua
  • 00:16:16
    nah gua enggak bilang gua enggak mau
  • 00:16:19
    bilang bahwa perubahan ini itu hanya
  • 00:16:22
    karena Elonmas dan bazer pemerintah atau
  • 00:16:24
    misalnya bazer apapun gitu karena
  • 00:16:26
    menurut gue itu
  • 00:16:28
    disenuous gua pun merasa
  • 00:16:31
    orang-orangnya juga apa ya mungkin ya
  • 00:16:35
    semakin mereka bermain di sana semakin
  • 00:16:37
    ada kultur yang
  • 00:16:39
    terbangun akhirnya tuh jadi
  • 00:16:43
    ada tipe jadi orang yang suka di Twitter
  • 00:16:46
    itu adalah tipe-tipe orang tertentu gitu
  • 00:16:49
    jadi Twitter attract certain types of
  • 00:16:51
    people also nah jadi itu kecombine sama
  • 00:16:56
    ada perubahan sistem dan ada buzer yang
  • 00:16:59
    masuk dan bots dan lu dibolehin
  • 00:17:04
    un membuat platform Twitter untuk gua
  • 00:17:09
    yang tadi sempat menyenangkan jadi
  • 00:17:12
    sangat toxic tentu lagi-lagi gua enggak
  • 00:17:14
    bilang semua orang yang ada di Twitter
  • 00:17:16
    itu kayak yang begini gitu atau yang
  • 00:17:19
    bahkan nanti yang akan gua ee
  • 00:17:22
    deskripsiin lebih lanjut gitu ya enggak
  • 00:17:25
    karena obviously lagi-lagi eh ini stream
  • 00:17:29
    timeline gua nih bisa jadi timeline
  • 00:17:31
    kalian beda gitu bisa jadi ada orang
  • 00:17:33
    yang di Twitter kan di timeline One
  • 00:17:36
    Piece mungkin atau di Twitter di
  • 00:17:40
    timeline Amerika atau di timeline beauty
  • 00:17:45
    itu ada macam-macam gitu jadi gua enggak
  • 00:17:47
    enggak bisa bilang semua tapi yang di
  • 00:17:48
    timeline gua nih yang gua lihat itu tuh
  • 00:17:52
    seperti ini dan ini eh lagi-lagi
  • 00:17:54
    pendapat pribadi dan di timeline gua
  • 00:17:58
    juga enggak semua ada yang waras tapi
  • 00:18:02
    sayangnya kalah banyak sepertinya
  • 00:18:05
    dan enggak teramplifikasi sama algoritma
  • 00:18:09
    ya gitu yang gua rasain di Twitter itu
  • 00:18:12
    tuh ketoksikannya tuh yang pertama tuh
  • 00:18:14
    gua ngerasa banyak banget orang di sana
  • 00:18:16
    tuh yang super negatif aja about
  • 00:18:19
    everything tentang segala hal lagi-lagi
  • 00:18:21
    mungkin ini karena eh itu ya human bias
  • 00:18:25
    tadi gitu yang di mana kita ketika
  • 00:18:26
    ngelihat sesuatu yang negatif lebih
  • 00:18:28
    lebih cenderung yang bikin kita marah
  • 00:18:30
    tuh lebih cenderung bikin kita interact
  • 00:18:32
    dan karena kita interact eh algoritme
  • 00:18:35
    mreward itu dinaikin ke atas gitu jadi
  • 00:18:38
    akhirnya yang gua lihat itu yang negatif
  • 00:18:40
    doang banyak negativityya tuh emang
  • 00:18:44
    orang ke Twitter untuk komplain
  • 00:18:47
    contohnya kalau salah satu yang suka
  • 00:18:48
    muncul terus tuh komunitas marah-marah
  • 00:18:50
    gitu ya namanya komunitas marah mereka
  • 00:18:53
    di sana untuk komplain dan marah-marah
  • 00:18:55
    gitu dan ya udah enggak apa-apa
  • 00:18:57
    sebenarnya there's nothing wrong itu
  • 00:18:59
    sosial media hak mereka untuk
  • 00:19:02
    marah-marah hak mereka untuk komplain di
  • 00:19:06
    akun mereka atau di Twitter itu enggak
  • 00:19:08
    apa-apa gua enggak bilang itu salah
  • 00:19:09
    cuman
  • 00:19:11
    maksudnya hal tersebut dari pandangan
  • 00:19:14
    gua yang bermain juga nih jadi kayak gua
  • 00:19:17
    tiap kali buka tuh kayak terpapar
  • 00:19:19
    negatif negatif negatif
  • 00:19:22
    yang jadi bikin gua ngerasa itu sangat
  • 00:19:25
    toxic gitu kedua juga dan yang ini yang
  • 00:19:28
    paling bikin
  • 00:19:29
    gua apa ya
  • 00:19:31
    kayak ini sih sebenarnya yang
  • 00:19:34
    bikin gua paling enggak mungkin yang ini
  • 00:19:37
    yang ini nanti deh yang ke yang terakhir
  • 00:19:39
    deh so ini yang paling gitu kan katanya
  • 00:19:42
    kalau misalnya bikin essay tuh poin
  • 00:19:46
    paling kuat tuh yang terakhir gitu
  • 00:19:48
    anyway eh jadi dan habis itu yang kedua
  • 00:19:52
    yang bikin yang gua realize pattern-nya
  • 00:19:55
    juga tuh banyak orang di Twitter itu tuh
  • 00:19:59
    suka selalu nyalahin faktor eksternal
  • 00:20:01
    untuk segala
  • 00:20:02
    hal dan itu ya faktor eksternal tuh apa
  • 00:20:06
    ya kayak sistem
  • 00:20:08
    pemerintah privilege atau hal yang dari
  • 00:20:10
    sananya dan sebagainya gitu lah kayak
  • 00:20:12
    jadi isinya tuh komplain tentang
  • 00:20:14
    pemerintah tentang sistem
  • 00:20:17
    tentang apa kayak ya udah hal-hal
  • 00:20:20
    eksternal gitu lah ya dan maksud
  • 00:20:23
    gua dan yang toksiknya tuh ketika
  • 00:20:26
    misalnya ketika ada orang yang bilang
  • 00:20:29
    "Eh tapi enggak semuanya soal eksternal
  • 00:20:33
    loh." gitu ada juga nih certain degree
  • 00:20:35
    of personal accountability atau tanggung
  • 00:20:39
    jawab pribadi yang kontribusi ke situ
  • 00:20:42
    gitu itu tuh pasti langsung dirujak dan
  • 00:20:45
    langsung
  • 00:20:46
    dikata-katain jadi
  • 00:20:49
    kayak banyak yang apa ya kayak pemikiran
  • 00:20:53
    yang diterima secara general di Twitter
  • 00:20:55
    itu tuh ya itu yang di mana kita selalu
  • 00:20:57
    nyalahin faktor eksternal dan
  • 00:21:00
    tidak terlalu ambil tanggung jawab
  • 00:21:03
    pribadi dan kalau ada orang yang berbeda
  • 00:21:06
    pendapat atau pengin nunjukin atau point
  • 00:21:09
    out hal yang di situ itu tuh pasti akan
  • 00:21:13
    dirujak bersama gitu dan jadinya udah
  • 00:21:16
    enggak terlalu produktif juga gitu loh
  • 00:21:19
    untuk diskusi karena gini gua enggak
  • 00:21:22
    bilang faktor eksternal kayak misalnya
  • 00:21:24
    kebijakan pemerintah atau pemerintah
  • 00:21:26
    atau sistem itu tidak penting tentu saja
  • 00:21:31
    tidak gitu sangat penting di kehidupan
  • 00:21:34
    sangat berpengaruh tapi kehidupan kita
  • 00:21:37
    dan banyak hal-hal isu itu kan enggak
  • 00:21:41
    cuman karena faktor eksternal yang
  • 00:21:44
    sistemik tapi ada juga to a certain
  • 00:21:48
    degree
  • 00:21:50
    faktor personal accountability
  • 00:21:53
    faktor pribadi dan individunya contoh ya
  • 00:21:57
    contoh waktu gua gua ambil contohnya gua
  • 00:22:00
    aja deh contoh waktu gua diskusi joki
  • 00:22:03
    gitu ya jeder gua jederin tuh kan joki
  • 00:22:06
    di Twitter sempat rame sekali gitu kan
  • 00:22:10
    nah banyak yang langsung banyak yang
  • 00:22:13
    kontra malah nak bilang kayak ya lu
  • 00:22:16
    enggak bisa salahin dong orang joki
  • 00:22:18
    soalnya pertama kayak misalnya secara
  • 00:22:21
    sistem edukasi Indonesia belum sempurna
  • 00:22:24
    habis itu banyak yang orang tuh yang
  • 00:22:27
    masih terjebak kemiskinan struktural
  • 00:22:30
    jadi akhirnya mereka terpaksa menjoki
  • 00:22:32
    dan sebagainya gitu langsung ditarik ke
  • 00:22:34
    faktor eksternal langsung ditarik bahwa
  • 00:22:37
    ini salahnya faktor eksternal ini
  • 00:22:39
    salahnya ee kebijakan pemerintah yang
  • 00:22:42
    tidak ee berpihak kepada rakyat ini
  • 00:22:45
    salahnya ee hal-hal sistemik di
  • 00:22:48
    pendidikan kita atau kemiskinan
  • 00:22:50
    struktural
  • 00:22:53
    padahal yang enggak bisa dipungkirin
  • 00:22:56
    bahwa orang yang bikin jasa joki atau
  • 00:22:59
    yang partisipasi
  • 00:23:01
    dengan joki akademia ini yaitu ada
  • 00:23:06
    tanggung jawab pribadinya mereka dong
  • 00:23:09
    gitu kan mereka milih untuk ngambil ke
  • 00:23:10
    sana dan mereka kalau misalnya ngomongin
  • 00:23:14
    misalnya kalau misalnya ngomongin soal
  • 00:23:16
    ee butuh uang gitu kan ada cara banyak
  • 00:23:19
    untuk cari uang gitu nah tapi kalau gua
  • 00:23:21
    ngomong kayak gini di Twitter itu pasti
  • 00:23:23
    langsung kayak enak banget lu ngomong
  • 00:23:26
    kayak begitugitu ini kan enggak semua
  • 00:23:28
    orang itu napak tanah dikit enggak pasti
  • 00:23:30
    langsung kayak gitu nah maksud gua
  • 00:23:34
    lagi-lagi faktur eksternal sistemik itu
  • 00:23:37
    tentu hadir dan tentu mengamplifikasi
  • 00:23:40
    masalah misalnya dalam kasus joki ini
  • 00:23:42
    nih tapi kita tidak bisa meniadakan
  • 00:23:45
    tanggung jawab individu juga gitu nah
  • 00:23:49
    gua
  • 00:23:51
    ngerasa setiap kali ada pembahasan itu
  • 00:23:54
    selalu begitu enggak hanya di joki di
  • 00:23:57
    Twitter semuanya dan jadinya akhirnya
  • 00:24:01
    yang gua rasain itu tuh ya udah
  • 00:24:05
    pembahasannya it's not going anywhere
  • 00:24:07
    dan mereka hanya menerima pendapat yang
  • 00:24:10
    dengan populer yang ada di Twitter itu
  • 00:24:12
    kalau kita
  • 00:24:13
    terlalu apa-apa nyalahin semuanya atau
  • 00:24:17
    terlalu over emphasize ke faktor
  • 00:24:20
    eksternal ya akhirnya kita cuman
  • 00:24:22
    complaining soal ini kan faktor
  • 00:24:24
    eksternal itu di luar kendali kita kan
  • 00:24:26
    ya akhirnya kita cuman kita ngerasa
  • 00:24:30
    stuck kita cuman akhirnya
  • 00:24:33
    komplain
  • 00:24:34
    dan itu tuh kurang produktif untuk gua
  • 00:24:38
    gitu ya jadi dan hal-hal itu kan
  • 00:24:41
    akhirnya ketika gua di terpapar
  • 00:24:44
    diskusi-diskusi dan pendapat itu terus
  • 00:24:46
    itu mempengaruhi bagaimana gua memandang
  • 00:24:48
    dunia dan sekitar gua juga gitu yang di
  • 00:24:51
    mana gua mulai ngerasa
  • 00:24:53
    kayak gua akhirnya terlalu fokus ke
  • 00:24:55
    hal-hal yang enggak bisa gua kendali
  • 00:24:58
    yang akhirnya bikin
  • 00:25:00
    gua miserable dan
  • 00:25:03
    kesal ngerasa enggak bisa ngapa-ngapain
  • 00:25:07
    dibanding gua fokus ke hal-hal yang
  • 00:25:08
    sebenarnya bisa ada dalam kendali gua
  • 00:25:12
    karena lagi-lagi faktor eksternal
  • 00:25:14
    seperti
  • 00:25:16
    pemerintah seperti sistem itu tentu
  • 00:25:18
    sangat berpengaruh untuk kehidupan
  • 00:25:20
    pribadi kita tapi kita ada kita punya
  • 00:25:23
    pilihan dan kita pun punya agensi dan
  • 00:25:27
    kita pun punya hal-hal yang ada di dalam
  • 00:25:29
    kendali kita yang di mana kita kalau
  • 00:25:32
    kita berusaha itu tuh bisa make things
  • 00:25:34
    better gitu nah tapi kalau kita yang ini
  • 00:25:37
    pendapat gua gitu ya kalau kita terlalu
  • 00:25:39
    over emphasize segala sesuatunya ke
  • 00:25:41
    eksternal akhirnya kita enggak ada ambil
  • 00:25:44
    responsibility ke diri yang akhirnya
  • 00:25:47
    kita ngerasa kayak ya udah emang gua
  • 00:25:49
    enggak bisa ngapa-ngapain faktor
  • 00:25:50
    eksternalnya kayak begitu gitu nah ini
  • 00:25:53
    nih menurut gua ada pandangan yang cukup
  • 00:25:55
    toxic gitu karena rada terlalu ekstrem
  • 00:25:58
    di Twitter yang gua temuin dan lagi-lagi
  • 00:26:01
    kalian kalau punya pandangan yang beda
  • 00:26:02
    dari gua tuh enggak apa-apa kalau
  • 00:26:03
    misalnya menurut kalian enggak ah emang
  • 00:26:05
    semuanya faktor eksternal kok gitu ya
  • 00:26:08
    enggak apa-apa nah tapi intinya beyond
  • 00:26:10
    that itu adalah udah enggak bisa beda
  • 00:26:12
    pendapat nih kayak begini di Twitter itu
  • 00:26:15
    lu pasti dirujak bareng-bareng nah ini
  • 00:26:19
    ngebawa ke halal alasan ketiga yang
  • 00:26:22
    menurut gua toxic di Twitter yang bagi
  • 00:26:25
    gua ini yang paling
  • 00:26:28
    bikin gua udah enggak tahan yaitu ya itu
  • 00:26:32
    eh ngerujak bareng-bareng ada ada
  • 00:26:34
    certain mob mentality di sana dan mob
  • 00:26:37
    mentality-nya itu juga ada apa ya
  • 00:26:43
    didasari oleh sikap yang ngerasa holier
  • 00:26:47
    than atau sikap selfrie yang di mana
  • 00:26:50
    ngerasa lebih
  • 00:26:52
    lebih suci atau lebih secara ideologi
  • 00:26:57
    lebih murni atau ngerasa lebih
  • 00:26:59
    intelektual dari orang lain gitu yang
  • 00:27:02
    gua suka lihat di Twitter sebenarnya di
  • 00:27:05
    Twitter tuh cukup homogen menurut gua ya
  • 00:27:08
    at least lagi-lagi at least di timeline
  • 00:27:10
    gua tipe orang yang masuk ke sana itu
  • 00:27:14
    tipically enggak semua tapi banyaklah
  • 00:27:16
    gitu ya atau mungkin bahkan mayoritas
  • 00:27:18
    gua enggak tahu itu pasti pemandangannya
  • 00:27:21
    lumayan mirip-mirip makanya ada ide yang
  • 00:27:23
    populer di sana ada ide yang kalau lu
  • 00:27:26
    ngomong pasti dirujak kayak gitu kan
  • 00:27:28
    yang gua lihat justru mereka tuh banyak
  • 00:27:31
    banget yang hobi saling ngejatuhin satu
  • 00:27:33
    sama lain padahal seperjuangan lah bisa
  • 00:27:37
    dibilang gitu suka ngejatuhin satu sama
  • 00:27:40
    lain dan menurut gua ini juga ada faktor
  • 00:27:42
    karena gimana si platform Twitter ini
  • 00:27:45
    di-setup kalau di Instagram atau di
  • 00:27:48
    YouTube atau misalnya di TikTok gitu ya
  • 00:27:50
    ketika ada orang bikin konten dan kita
  • 00:27:53
    komen ya udah komennya paling bisa
  • 00:27:56
    di-replly sama
  • 00:27:57
    orang atau di-like gitu aja kayak ya
  • 00:28:01
    udah sebatas itu mungkin kalau misalnya
  • 00:28:03
    di TikTok bisa di stage dan sebagainya
  • 00:28:05
    cuman itu kayak effortnya masih rada
  • 00:28:07
    lebih gitu kan ya tapi kalau di Twitter
  • 00:28:10
    itu ada fitur yang namanya kan quote
  • 00:28:12
    retweet yang di mana tweet orang lu bisa
  • 00:28:16
    quote retweet terus lu bikin trad baru
  • 00:28:19
    gitu fitur code retweet ini jadinya
  • 00:28:22
    menurut gua sangat menginsentifkan orang
  • 00:28:23
    di Twitter untuk saling hajar satu sama
  • 00:28:25
    lain j misalnya ada orang bikin satu
  • 00:28:27
    opini nih terus lu quote retweet lu
  • 00:28:30
    bilanglah ini "Oh enggak gitu ini
  • 00:28:32
    harusnya begini gini gini gini dan ya
  • 00:28:35
    sebagainya gitulah." Itu tuh dientifkan
  • 00:28:37
    soalnya bisa jadi quote retweetan lu
  • 00:28:40
    lebih ramai engagement ya dari yang
  • 00:28:43
    original gitu kan nah ini apa ya kayak
  • 00:28:47
    sebenarnya enggak ada yang salah dengan
  • 00:28:49
    adu argumen gitu cuman sering kali yang
  • 00:28:52
    gua lihat di Twitter itu tuh yang ada
  • 00:28:55
    meme-nya yang bilang
  • 00:28:56
    kayak lu nge-tweet apapun di Twitter tuh
  • 00:28:59
    bisa di-take out of context dan dibuat
  • 00:29:02
    orang tuh kayak dibuat bahan bully gitu
  • 00:29:05
    misalnya lu bilang gua suka apel habis
  • 00:29:07
    itu ada yang qu retweet bilang "Oh jadi
  • 00:29:09
    lu enggak peduli sama hak jeruk gitu."
  • 00:29:11
    Oh jadi artinya lu benci jeruk enggak
  • 00:29:14
    padahal gua cuma bilang gua suka
  • 00:29:17
    apel benci hak jer apa benci jeruk atau
  • 00:29:20
    enggak peduli hak jeruk itu kan di topik
  • 00:29:23
    yang lain gitu nah tapi itu yang sering
  • 00:29:25
    terjadi gitu di Twitter yang bukannya
  • 00:29:27
    malah produktif argumennya tapi malah
  • 00:29:30
    saling menjatuhkan satu sama lain dan
  • 00:29:32
    cuman pengin ya aduh pintar-pintaran
  • 00:29:36
    sama yang lebih suci aja gitu kadang
  • 00:29:38
    akhir yang gua lihat itu yang gua lihat
  • 00:29:40
    gitu banyak tentu lagi-lagi enggak semua
  • 00:29:43
    tapi banyak yang gua lihat kayak gitu
  • 00:29:45
    dan ketika ada satu nih yang nge-quat
  • 00:29:47
    retweet nyerang nah itu mob mentality
  • 00:29:51
    itu tuh suka keluar akhirnya mereka
  • 00:29:55
    kayak oh iya ikutan ya emang gua udah
  • 00:29:57
    lama enggak suka sama dia akhirnya nih
  • 00:29:59
    downfall eranya dia nih akhirnya tu tu
  • 00:30:02
    gitu so emang ada mod mentality yang
  • 00:30:05
    pengin nge-bully dan ngerujak itu di
  • 00:30:07
    sana lagi-lagi karena gua ngerasa kayak
  • 00:30:09
    banyak banget orang di sana tuh kayak
  • 00:30:11
    sangat they're there to complain and be
  • 00:30:16
    marah-marah and negative dan mungkin
  • 00:30:19
    teramplify
  • 00:30:20
    dengan ya apa ya keadaan di platform itu
  • 00:30:24
    yang memang sudah toxic gitu untuk gua
  • 00:30:27
    gua enggak tahan gua enggak tahan eh
  • 00:30:30
    apalagi kayak ada banyak banget
  • 00:30:32
    yang orang-orang yang di-cancel di sana
  • 00:30:37
    atau padahal mereka enggak salah
  • 00:30:41
    apa-apa atau bahkan ada orang yang
  • 00:30:45
    tiba-tiba dipread rumor aja gitu terus
  • 00:30:47
    habis itu dituduh-tuduh ini
  • 00:30:49
    itu dari hal yang benar-benar enggak
  • 00:30:52
    jelas terus orang yang emang emang
  • 00:30:54
    pengin jump on the band wagon ngbully
  • 00:30:56
    aja akhirnya ikutan gitu
  • 00:31:00
    jadi gua ngerasa orang di sana tuh cuma
  • 00:31:03
    nungguin apa nih drama selanjutnya siapa
  • 00:31:05
    nih yang bisa gua rujak selanjutnya apa
  • 00:31:08
    nih apa nih yang bisa apa nih siapa nih
  • 00:31:10
    yang bisa gua hajar lagi selanjutnya
  • 00:31:12
    siapa nih target kita selanjutnya gua
  • 00:31:14
    ngerasa orang-orang di sana tuh sekarang
  • 00:31:15
    malah kayak gitu gitu ini udah
  • 00:31:17
    sangat-sangat tidak sehat
  • 00:31:20
    mereka they're just there waiting for
  • 00:31:23
    you to sleep supaya mereka bisa
  • 00:31:25
    bareng-bareng nghajar lu kadang-kadang
  • 00:31:28
    mereka akan nghajar lu
  • 00:31:31
    dengan bawa-bawa terminologi yang langit
  • 00:31:35
    yang atau bawa-bawa jurnal atau dengan
  • 00:31:39
    bahasa-bahasa akademianya mereka supaya
  • 00:31:42
    mungkin terlihat lebih pintar atau
  • 00:31:44
    mereka mau gateeke keepep gerakan karena
  • 00:31:47
    menurut mereka lu ter lu enggak layak
  • 00:31:50
    untuk ikut ngomong tentang hal ini
  • 00:31:52
    karena lu ideologinya kurang murni
  • 00:31:55
    jadi udah ya begitulah gitu dan gini
  • 00:31:59
    lagi dan gini gua enggak nutup
  • 00:32:01
    kemungkinan bahwa yang bikin onar ini
  • 00:32:04
    bisa jadi buzer atau bots gitu
  • 00:32:08
    bisa banget kayak yang gua bilang tadi
  • 00:32:10
    banyak buzer di Twitter itu bisa banget
  • 00:32:14
    tapi tetap aja enggak nutup kemungkinan
  • 00:32:18
    bahwa ada banyak juga orang-orang di
  • 00:32:21
    sana yang more than happy to jump in the
  • 00:32:24
    bandwagon yang pengin ikut-ikutan gitu
  • 00:32:27
    ada kok akun-akun real gitu kan nah ini
  • 00:32:29
    lagi-lagi kayak kita enggak bisa sekedar
  • 00:32:34
    nyalahin sistem atau nyalahin faktor
  • 00:32:38
    eksternal kayak misal buzer atau yang
  • 00:32:39
    tadi dibilang algoritmanya emang
  • 00:32:41
    ngreward hal-hal toxic yang akhirnya
  • 00:32:43
    bikin banyak orang ngrage bait yang
  • 00:32:46
    akhirnya bikin saling cancel satu sama
  • 00:32:48
    lain itu kan pasti engagementnya tinggi
  • 00:32:50
    gitu ya tapi kita gak bisa salahin
  • 00:32:53
    sistem sama buzer-bzer ini doang gitu
  • 00:32:56
    karena individunya juga ambil peran
  • 00:32:58
    menurut gua Dan jadi akhirnya karena
  • 00:33:01
    alasan-alusan ini mob mentality itu
  • 00:33:03
    sikap yang folier dan down yang emang
  • 00:33:07
    cuman pengin lihat aja nih brahma ee
  • 00:33:11
    pengin ngerujak em nunggu ada orang yang
  • 00:33:16
    slip up supaya mereka
  • 00:33:18
    bisa
  • 00:33:20
    pamer
  • 00:33:22
    intelektualitas
  • 00:33:24
    dan superioritas moral mereka di atas
  • 00:33:29
    atas orang yang tersandung ini
  • 00:33:33
    eh super negative about everything dan
  • 00:33:37
    selalu nyalahinnya hal eksternal doang
  • 00:33:39
    itulah alasan-alasan kayak gua ngerasa
  • 00:33:41
    udah sudah saya sudah
  • 00:33:44
    tidak sudah sangat tidak sehat
  • 00:33:47
    dan gua udah enggak bisa di Twitter
  • 00:33:50
    bahkan asent observer dan gua pun sadar
  • 00:33:53
    gitu selama
  • 00:33:54
    gua nyebur di Twitter main Twitter dan
  • 00:33:58
    sebagainya gua jadi gua pun menjadi
  • 00:34:02
    seperti
  • 00:34:03
    itu gua pun jadi orang yang sangat
  • 00:34:07
    bitter yang sangat
  • 00:34:09
    sinis
  • 00:34:10
    yang mental health gua hancur
  • 00:34:14
    terpengaruh lah bukan hancur ya gua
  • 00:34:18
    jadi ya mental health gua horrible aja
  • 00:34:20
    gitu kayak dan bahkan gua
  • 00:34:24
    sampai secara enggak sadar menganggap
  • 00:34:27
    bahwa Twitter itu adalah cerminan
  • 00:34:30
    Indonesia yang padahal sangat-sangat
  • 00:34:32
    tidak benar gitu kan karena gitu
  • 00:34:35
    populasi Twitter itu dibanding sosial
  • 00:34:37
    media e Indonesia lain tuh kayak ee
  • 00:34:42
    lumayan dikit gitu ya
  • 00:34:44
    ee terus habis itu gua juga kenal ya ini
  • 00:34:47
    yang lucu ya gua kenal kan gua tahu
  • 00:34:50
    banyak orang yang ada di Twitter in real
  • 00:34:52
    life jadi gua temenan beneran gitu in
  • 00:34:55
    real life dan kalau in real life itu
  • 00:34:58
    mereka orang-orang yang sangat normal
  • 00:35:01
    yang sangat-sangat waras yang kalau
  • 00:35:03
    diajak diskusi itu sangat nuans dan
  • 00:35:05
    tidak ekstrem gitu ya tapi begitu gua
  • 00:35:08
    ngelihat tweet-tweet mereka ketika
  • 00:35:10
    mereka di Twitter yang gua enggak tahu
  • 00:35:12
    kenapa mungkin karena ada word limit
  • 00:35:14
    kalau lu enggak bayar Twitter gitu ya
  • 00:35:16
    ada word limit jadi lu harus kayak
  • 00:35:17
    enggak bisa terlalu elaborasi pendapat
  • 00:35:20
    nih lu harus there gitu kan atau
  • 00:35:23
    misalnya lu ngejar engagement emang
  • 00:35:25
    harus concise dan ya karena
  • 00:35:28
    faktor-faktor gua enggak tahu
  • 00:35:30
    kenapa biasanya tweet-tweet mereka tuh
  • 00:35:33
    lebih enggak nuance lebih rada ekstrem
  • 00:35:36
    dan ya begitulah gitu jadi jadi
  • 00:35:39
    sebenarnya Twitter itu sangat-sangat
  • 00:35:41
    tidak tepat kalau dibilang itu refleksi
  • 00:35:44
    ee atau cerminan masyarakat Indonesia
  • 00:35:47
    atau Indonesia itu sendiri gitu tapi em
  • 00:35:52
    for the longest time secara enggak sadar
  • 00:35:55
    gua sempat merasa bahwa gila ya
  • 00:35:58
    Indonesia tuh gini banget gitu setiap
  • 00:36:00
    kali ngelihat Twitter kayaknya kayak
  • 00:36:03
    masalah enggak kelar-kelar penuh dengan
  • 00:36:05
    negativitas penuh dengan amarah dan
  • 00:36:09
    kebencian dan gua akhirnya nah ini yang
  • 00:36:13
    mungkin yang awal-awal video ini gitu ya
  • 00:36:15
    gua akhirnya jadi seorang individu yang
  • 00:36:17
    takut mengemukakan pendapat gua jadi
  • 00:36:21
    orang yang was-was banget dan gua tuh
  • 00:36:24
    menurut
  • 00:36:27
    gua itu enggak sehat gitu ya karena
  • 00:36:31
    ketika misalnya ketika gua bermain di
  • 00:36:33
    sebuah platform sosial media yang di
  • 00:36:36
    mana isinya itu emang orang-orang yang
  • 00:36:38
    nungguin gua
  • 00:36:41
    blunder gua udah gua itu itu sangat
  • 00:36:45
    enggak sehat gitu kan kayak maksudnya
  • 00:36:47
    gua bisa say the most normal thing atau
  • 00:36:51
    kayak ngelakuin hal yang ya udah gimana
  • 00:36:53
    enggak ada apa-apa ya tapi tetap aja
  • 00:36:55
    pasti ada yang ngghajar gitu ada yang
  • 00:36:57
    nyari cela dan ketika gua secara enggak
  • 00:37:01
    langsung
  • 00:37:03
    mencoba ngple atau
  • 00:37:06
    mencoba ke crowd itu ya tentunya gua
  • 00:37:10
    enggak akan pernah cukup
  • 00:37:12
    Akhirnya gua tuh jadi gua mengurung
  • 00:37:16
    banyak pemikiran-pemikiran gua gua
  • 00:37:19
    akhirnya jadi was-was dan pada akhirnya
  • 00:37:22
    gua udah enggak jadi diri gua
  • 00:37:24
    sendiri gua jadi self sensor
  • 00:37:28
    diri yang padahal menurut gua tuh ya
  • 00:37:33
    pokoknya enggak untuk apa gitu gua sadar
  • 00:37:36
    bahwa ya enggak ada orang yang sempurna
  • 00:37:38
    gua juga enggak sempurna gua masih
  • 00:37:40
    banyak banget kekurangan banyak banget
  • 00:37:42
    pandangan gue yang masih perlu dikoreksi
  • 00:37:44
    dan masih banyak banget hal-hal yang gue
  • 00:37:47
    tuh masih enggak enggak paham gitu ya
  • 00:37:50
    dan sebenarnya kan awal-awal banget gua
  • 00:37:53
    tuh
  • 00:37:54
    mulai masuk di sosial
  • 00:37:57
    media enggak cuman Twitter gitu ya tapi
  • 00:37:59
    itu tuh gua awal banget tuh mungkin
  • 00:38:03
    masuk
  • 00:38:04
    di public sphere itu karena gua suka
  • 00:38:07
    sharing ide-ide gua gua suka
  • 00:38:10
    berdiskusi gua
  • 00:38:12
    suka ngasih tahu sebuah ide atau bikin
  • 00:38:16
    konten sharing tulisan gua terus lihat
  • 00:38:19
    respon-respon orang gitu dan gua
  • 00:38:21
    sebenarnya enggak apa-apa kalau dikritik
  • 00:38:24
    atau misalnya ada orang yang bawa
  • 00:38:26
    counter argumen selama itu tuh kayak
  • 00:38:28
    emang masuk on topik dan masuk masuk
  • 00:38:32
    akal gitu itu selama ini gua enggak
  • 00:38:35
    pernah ada masalah
  • 00:38:37
    tapi somehow ketika
  • 00:38:40
    gua ada di
  • 00:38:42
    [Musik]
  • 00:38:44
    Twitter itu udah beda gitu vi udah bukan
  • 00:38:47
    soal diskusi dan
  • 00:38:50
    soal ya Fnya udah bukan soal diskusi
  • 00:38:53
    tapi kayak orang nyari celah untuk
  • 00:38:56
    ngerujak dan jatuhin lu itu yang gua
  • 00:38:58
    rasa gitu mungkin gua bisa salah
  • 00:39:00
    tentunya cuman itu yang gua rasa gua
  • 00:39:03
    enggak sempurna gua pasti kesandung gua
  • 00:39:07
    pasti akan ada blender untuk apa gua
  • 00:39:10
    menaruh diri di sebuah platform yang
  • 00:39:12
    emang menungguin itu
  • 00:39:15
    untuk bisa nginjak-nginjak gua supaya
  • 00:39:18
    bisa jadi panggung untuk orang lain atau
  • 00:39:21
    mereka pamer intelektual moralitas
  • 00:39:25
    superioritas mereka gitu untuk apa gua
  • 00:39:27
    stay di sebuah platform
  • 00:39:29
    yang bikin gua mentally jadi hancur yang
  • 00:39:35
    bikin gua jadi takut berpendapat yang
  • 00:39:37
    bikin gua jadi was-was dan ng-sensor
  • 00:39:40
    diri gua yang bikin gua jadi super
  • 00:39:42
    negatif yang bikin gua jadi mandang
  • 00:39:45
    negara gua sendiri yang sebenarnya
  • 00:39:48
    sangat-sangat kompleks dan
  • 00:39:51
    multidimensional jadi sesuatu yang buruk
  • 00:39:53
    terus aja gitu
  • 00:39:55
    dan dengan pemikiran yang selalu
  • 00:39:57
    nyalahin orang lain nyalahin pemerintah
  • 00:40:00
    dan nyalahin sistem dan tidak ambil
  • 00:40:02
    tanggung jawab secara pribadi apalagi
  • 00:40:04
    sekarang ya waktu di
  • 00:40:07
    mana nih sekarang
  • 00:40:09
    tanggal ini gua rekam nih tanggal 7
  • 00:40:15
    April 2
  • 00:40:17
    25 sekarang tuh masa-masa lagi enggak
  • 00:40:21
    tentu
  • 00:40:22
    banget lagi banyak banget goncangan
  • 00:40:25
    kita ya ini kan Trump baru ngumumin yang
  • 00:40:29
    tarifs gitu ya terus habis itu em ada
  • 00:40:33
    banyak hal lah secara geopolitik
  • 00:40:36
    nasional maupun internasional dan
  • 00:40:39
    sebagainya itu tuh yang lagi going on
  • 00:40:42
    jadi ini kita justru sekarang lagi di
  • 00:40:46
    waktu yang di mana kita harusnya band
  • 00:40:49
    together kita
  • 00:40:50
    harusnya
  • 00:40:52
    bersama-sama em saling ulur tangan satu
  • 00:40:55
    sama lain saling support satu sama lain
  • 00:40:58
    supaya kita bisa survive bareng-bareng
  • 00:41:01
    nih gitu kayak gua
  • 00:41:05
    yakingin gua kayak pas COVID pandemi
  • 00:41:08
    waktu itu yang di mana pokoknya goal
  • 00:41:10
    nomor satu kita harus survive gitu dan
  • 00:41:13
    kita harus saling support satu sama
  • 00:41:15
    lain dan artinya itu sangat-sangat
  • 00:41:17
    penting juga untuk
  • 00:41:19
    kita jaga
  • 00:41:22
    kewarasan jaga mental health kita jaga
  • 00:41:26
    hati sama pikiran supaya tetap bisa
  • 00:41:29
    mikir dengan jernih supaya kita enggak
  • 00:41:32
    gampang boy ya supaya kita punya mental
  • 00:41:35
    fortitude untuk ngadepin apa nih yang
  • 00:41:37
    akan terjadi supaya kita bisa atur
  • 00:41:39
    strategi supaya kita bisa benar-benar
  • 00:41:41
    fokus ke hal-hal yang memang penting
  • 00:41:44
    yang harus kita
  • 00:41:45
    prioritaskan pas
  • 00:41:47
    gua benar-benar kurangin secara drastis
  • 00:41:50
    Twitter itu gua udah mulai gua udah
  • 00:41:52
    ngerasa banget ee perubahannya
  • 00:41:55
    gua secara pemikiran lebih clear mental
  • 00:41:59
    clarity-nya ada
  • 00:42:01
    gue udah enggak terlalu kayak mumat
  • 00:42:02
    banget di pikiran gitu ya terus gue juga
  • 00:42:05
    lebih fokus ke hal-hal lain ee dan gua
  • 00:42:09
    pun diingatkan bahwa sosial media itu
  • 00:42:12
    bukan cerminan realitas bahwa masih
  • 00:42:16
    banyak hal yang enggak tercerminkan dari
  • 00:42:19
    sana dan
  • 00:42:21
    mindset kewarasan mental fortitude hati
  • 00:42:24
    kita tuh sangat-sangat penting dan itu
  • 00:42:27
    hal yang sangat-sangat menentukan
  • 00:42:30
    bagaimana kita akan melangkah ke depan
  • 00:42:32
    bagaimana kita akan menghadapi tantangan
  • 00:42:35
    dan respon ke hal-hal yang enggak bisa
  • 00:42:38
    kita kendali di mana kita bisa conserve
  • 00:42:42
    energy atur strategi dan sebagainya ya
  • 00:42:45
    jadi gua pengin jauh lebih intensional
  • 00:42:50
    dalam ngatur prioritas dan
  • 00:42:54
    alokasiin waktu energi dan pemikiran gua
  • 00:42:58
    karena kalau enggak akan keserap ke
  • 00:43:01
    hal-hal yang
  • 00:43:03
    paling addicting yang teriak paling
  • 00:43:07
    keras dan kayaknya itu enggak produktif
  • 00:43:11
    dan gua enggak mau itu untuk gua
  • 00:43:15
    jadinya itu sih refleksinya hari ini
  • 00:43:18
    mungkin nanti di another video gua bisa
  • 00:43:21
    bahas juga soal burn out dan
  • 00:43:24
    gimana gimana gua secara pribadi mencoba
  • 00:43:27
    belum berhasil mencoba
  • 00:43:30
    kayak preserve
  • 00:43:34
    kewarasan di tengah-tengah banyak hal
  • 00:43:38
    but ya gua harap kalian juga yang nonton
  • 00:43:42
    kalian baik-baik saja gua tahu mungkin
  • 00:43:45
    ada yang ngadapin
  • 00:43:46
    tantangan ada yang rasa takut sama
  • 00:43:49
    keadaan ada yang rasa aduh gini banget
  • 00:43:53
    gitu ya gua harap kalian sadar
  • 00:43:56
    bahwa selalu ada harapan kok dan kita
  • 00:44:01
    selalu bisa milih
  • 00:44:06
    untuk jadi waras untuk jaga kewarasan
  • 00:44:10
    dan untuk atur strategi lihat peluang
  • 00:44:16
    dan untuk survive gitu pasti ada kita
  • 00:44:19
    emang harus tua enggak bisa kita nyerah
  • 00:44:21
    sama
  • 00:44:22
    keadaan dan ya kita lihat kita hadapin
  • 00:44:26
    satu-satu gitu ya jadi mungkin sampai
  • 00:44:29
    situ
  • 00:44:30
    dulu kalau misalnya kalian ada topik
  • 00:44:32
    atau apa yang menurut kalian kayaknya
  • 00:44:34
    seru nih Kak untuk dibahas bisa silakan
  • 00:44:36
    ngomong eh komen di comment section
  • 00:44:40
    e ya thank you udah
  • 00:44:42
    dengerin obrolan gua hari ini
标签
  • twitter
  • sosial media
  • negativitet
  • mob mentality
  • mental health
  • Elon Musk
  • politik
  • sosial rettferdighet
  • erfaring
  • YouTube